SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Download to read offline
Kompilasi i3: Pendalaman Materi Dasar – alifis.wordpress.com 6
Materi Pendalaman 02:
GELOMBANG MEKANIS
PENGERTIAN GELOMBANG.
Gejala mengenai gerak gelombang banyak kita jumpai sehari-
hari. Kita tentu mengenal gelombang yang dihasilkan oleh
sebuah benda yang dijatuhkan ke dalam air, sebab hal itu
mudah kita amati.
Di dalam perambatannya ada gelombang yang memerlukan
medium perantara, misalnya gelombang air, gelombang bunyi.
Tetapi ada juga yang tidak memerlukan medium perantara,
misalnya gelombang cahaya dan gelombang elektromagnet.
Di dalam bab ini dibahas hanyalah gelombang di dalam
medium yang lenting yang disebut : Gelombang Mekanis.
Karena sifat kelentingan dari medium maka gangguan
keseimbangan ini dirambatkan ketitik lainnya.
Jadi gelombang adalah usikan yang merambat dan gelombang
yang bergerak akan merambatkan energi (tenaga).
Sifat umum gelombang , antara lain :
a. dapat dipantulkan (refleksi)
b. dapat dibiaskan (refraksi)
c. dapat dipadukan (interferensi)
d. dapat dilenturkan (defraksi)
e. dapat dipolarisasikan (diserap arah getarnya)
Berdasarkan arah getaran partikel terhadap arah perambatan
gelombang dapat dibedakan menjadi Gelombang Transversal
dan Gelombang Longitudinal.
Gelombang Transversal ialah gelombang yang arah
perambatannya tegak lurus pada arah getaran partikel.
misalnya : gelombang pada tali, gelombang permukaan air,
gelombang elektromagnetik.
Gelombang Longitudinal ialah gelombang yang arah
perambatannya searah dengan arah getaran partikel.
misalnya : gelombang pada pegas, gelombang bunyi.
PANJANG GELOMBANG
Bila sebuah partikel yang bergetar menggetarkan partikel-
partikel lain yang berada disekitarnya, berarti getaran itu
merambat. Getaran yang merambat disebut Gelombang
Berjalan.
Jarak yang ditempuh getaran dalam satu periode disebut
Panjang Gelombang (  ).
Bila cepat rambat gelombang V dan periode getarannya T
maka :
  v T atau
V
f
.
Kompilasi i3: Pendalaman Materi Dasar – alifis.wordpress.com 7
PERSAMAAN GELOMBANG BERJALAN.
Dari titik P merambat getaran yang amplitudonya A,
periodenya T dan cepat rambat getarannya v. Bila titik P telah
bergetar t detik, simpangannya :
y A t A
t
T
p  sin sin
2
Dari P ke Q yang jaraknya x getaran memerlukan
x
v
detik, jadi
ketika P telah bergetar t detik, titik Q baru bergetar ( )t
x
v

detik. Simpangan Q saat itu :
y A
T
t
x
v
Q  sin ( )
2
Jadi persamaan gelombang berjalan adalah :
y A
t
T
x
v
 sin ( )2
Perbedaan phase antara titik P dan Q adalah :
  

t
T
t
x
v
T
( )



x
Bila getaran itu merambat dari kanan ke kiri dan P telah
bergetar t detik, maka simpangan titik Q :
y A
t
T
x
 sin ( )2

PEMANTULAN GELOMBANG BERJALAN.
Titik P digerakkan ke atas dan kembali ke titik seimbang.
karenanya dari P merambat gunung gelombang menuju Q. Bila
Q ujung terikat, ternyata yang dipantulkan adalah lembah
gelombang.
Jadi oleh ujung terikat gunung gelombang dipantulkan sebagai
lembah gelombang, phase gelombang terpantul berupa
setengah. Tetapi bila Q ujung yang bebas, yang dipantulkan
adalah gunung gelombang.
Kesimpulan : Pada ujung terikat phase gelombang terpantul
berubah 1
2 , sedangkan pada pemantulan diujung bebas phase
gelombang terpantul tidak berubah.
PERSAMAAN GELOMBANG STASIONER.
Pada proses pantulan gelombang, terjadi gelombang pantul
yang mempunyai amplitudo dan frekwensi yang sama dengan
gelombang datangnya, hanya saja arah rambatannya yang
berlawanan. hasil interferensi (perpaduan) dari kedua
gelombang tersebut disebut Gelombang Stasioner Atau
Gelombang Diam.
Kompilasi i3: Pendalaman Materi Dasar – alifis.wordpress.com 8
PERCOBAAN MELDE
Percobaan Melde digunakan untuk menyelidiki cepat rambat
gelombang transversal dalam dawai.
Perhatikan gambar di bawah ini.
Pada salah satu ujung tangkai garpu tala diikatkan erat-erat
sehelai kawat halus lagi kuat. kawat halus tersebut ditumpu
pada sebuah katrol dan ujung kawat diberi beban, misalnya
sebesar g gram. Garpu tala digetarkan dengan elektromagnet
secara terus menerus, hingga amplitudo yang ditimbulkan oleh
garpu tala konstan.
Untuk menggetarkan ujung kawat A dapat pula dipakai alat
vibrator. Setelah terbentuk pola gelombang stasioner dalam
kawat dan jika diamati akan terlihat adanya simpul dan perut di
antara simpul-silpul tersebut. Diantara simpul-simpul itu antara
lain adalah A dan K yaitu ujung-ujung kawat tersebut, ujung A
pada garpu tala dan simpul K pada bagian yang ditumpu oleh
katrol. Pada seluruh panjang kawat AK = L dibuat terjadi 4
gelombang, maka kawat mempunyai 1 = 1
4 L. Apabila f adalah
frekwensi getaran tersebut, maka cepat rambat gelombang
dalam kawat adalah v1 = f . 1 = 1
4 f L
Jadi sekarang beban di tambah hingga menjadi 4g gram, maka
pada seluruh panjang kawat ternyata hanya terjadi 2
gelombang, jadi : 2 2 = L 2 = 1
2 L sehingga :
v2 = f . 2 = 1
2 f L
Kemudian beban dijadikan 16g gram, maka pada seluruh
panjang kawat hanya terjadi satu gelombang, jadi : 3 = L,
maka v3 = f . 3 = f L
Beban dijadikan 64g gram, maka pada seluruh panjang kawat
hanya terjadi 1
2 gelombang, jadi : 1
2 4 = L 4 =2 L
sehingga v4 = f . 4 = 2f . L
Dari hasil pengamatan ini, maka timbul suatu anggapan atau
dugaan, bahwa agaknya ada hubungan antara cepat rambat
gelombang dengan berat beban, yang pada hakekatnya
merupakan tegangan dalam kawat. data pengamatan tersebut di
atas kita susun sebagai :
Pengamatan I F1 = g 1 = 1
4
L v1 = 1
4
f . L
Pengamatan II F2 = 4 g 2 = 1
2
L v2 = 1
2
f . L
Pengamatan III F3 = 16 g 3 = L v3 = f . L
Pengamatan IV F4 = 64 g 4 = 2 L v4 = 2 f . L
Data di atas kita olah sebagai berikut :
v
v
f L
f L
2
1
1
2
1
4
2 
.
.
, dan
F
F
g
g
2
1
4
4 
Kompilasi i3: Pendalaman Materi Dasar – alifis.wordpress.com 9
v
v
f L
f L
3
1
1
4
4 
.
.
, dan
F
F
g
g
3
1
16
16 
v
v
f L
f L
4
1
1
4
2
8 
.
.
, dan
F
F
g
g
4
1
64
64 
KESIMPULAN 1.
Cepat rambat gelombang dalam tali, kawat, dawai
berbanding senilai dengan akar gaya tegangan kawat, tali
dawai tersebut.
Percobaan di atas diulang kembali dengan bahan sama, panjang
kawat tetap, beban sama (dimulai dari 16 g gram), hanya saja
luas penampang kawat dibuat 4 kali lipat, maka dapat kita
amati sebagai berikut :
1’ = 1
2 L sehingga v1’= 1
2 .f L
v3 = f .L (dari percobaan pertama, dengan
menggunakan 16g gram) maka :
2
12
1
3
'
1
.
.

Lf
Lf
v
v
Percobaan diulangi lagi dengan beban tetap 16 g gram, akan
tetapi kawat diganti dengan kawat yang berpenampang 16 kali
lipat (dari bahan yang sama dan panjang tetap), maka dalam
kawat terjadi 4 gelombang, sehingga :
2’ = 1
4 L sehingga v2’= 1
4 .f L sehingga :
v
v
f L
f L
2
3
1
4 1
4
'
.
.
 
Apabila panjang kawat tetap dan dari bahan yang sama,
sedangkan penampang diubah, maka berarti sama dengan
mengubah massa kawat. Kalau massa kawat semula adalah m1,
maka pada percobaan tersebut massa kawat berturut-turut
diubah menjadi m2 = 4 m1
dan m3 = 16 m1. dari data percobaan kedua, setelah diolah
sebagai berikut :
v
v
1
3
1
2
'
 , dan
m
m
m
m
2
1
1
1
4
4 
v
v
2
3
1
4
'
 , dan
m
m
m
m
3
1
1
1
16
16 
Dari pengolahan data tersebut dapatlah disimpulkan :
KESIMPULAN 2.
Cepat rambat gelombang berbanding balik nilai akar kuadrat
massa kawat, asalkan panjangnya tetap.
Percobaan selanjutnya diulangi lagi, akan tetapi diusahakan
agar massa kawat antara simpul-simpul A dan K tetap,
sedangkan panjang AK variabel. Ternyata cepat rambatnyapun
berubah pula, meskipun beban tidak berubah, Kalau jarak AK
Kompilasi i3: Pendalaman Materi Dasar – alifis.wordpress.com 10
menjadi 1
4 jarak semula yaitu = 1
4 L, maka cepat rambatnya
menjadi 1
2 kali semula, sebaliknya jika panjang kawat AK
dilipat empatkan dari AK semula, menjadi 4 L maka cepat
rambatnya menjadi 2 kali cepat rambat semula, asalkan massa
kawat tetap. Dari percobaan ketiga ini dapatlah disimpulkan.
KESIMPULAN 3.
Untuk massa kawat yang tetap, maka cepat rambat
gelombang berbanding senilai dengan akar kuadrat panjang
kawat.
Kesimpulan (2) dan (3) dapat disatukan menjadi : Cepat
rambat gelombang dalam kawat berbanding terbalik nilai
dengan akar massa persatuan panjang kawat.
Jika massa persatuan panjang kawat ini dimisalkan atau
dilambangkan dengan, maka kesimpulan (1) sampai dengan (3)
di atas dapat dirumuskan menjadi :
v k
F


v = cepat rambat gelombang dalam kawat (tali, dawai)
F = gaya tegangan kawat
 = massa persatuan panjang kawat
k = faktor pembanding, yang dalam SI harga k = 1.
Satuan : dalam SI : v
m
s
 F = newton  
kg
m
SUMBER-SUMBER BUNYI
GETARAN BUNYI
Sehelai dawai ditegangkan dengan beban variabel. Jika dawai
dipetik di tengah-tengahnya, maka seluruh dawai akan bergetar
membentuk setengah panjang gelombang.
Gelombang yang terjadi adalah gelombang stasioner, pada
bagian ujung terjadi simpul dan di bagain tengah terjadi perut.
jadi panjang kawat L = 1
2 atau = o = 2L. Nada yang
ditimbulkan adalah nada dasar, Jika frekwensinya
dilambangkan dengan fo maka :
fo . o = fo . 2L = v fo =
v
L2
Jika tepat ditengah dawai dijepit, kemudian senar digetarkan
maka getaran yang terjadi dalam senar digambar sebagai
berikut :
Kompilasi i3: Pendalaman Materi Dasar – alifis.wordpress.com 11
Senar digetarkan pada jarak 1
4 L dari salah satu ujung senar.
Gelombang yang terjadi menunjukkan bahwa pada seluruh
panjang tali erjadi 1 gelombang. Jadi L = 1 dan nada yang
ditimbulkannya merupakan nada atas pertama., dengan
frekwensi f1.
Maka f1 . 1 = f1 . L = v f1 =
v
L
=
2
2
v
L
Dawai juga dapat digetarkan sedemikian sehingga antara kedua
ujungnya terdapat dua buah simpul, yaitu dengan cara pada
jarak 1
3 panjang dawai dari salah satu ujungnya dijepit dengan
penumpu dan dawai digetarkan pada jarak 1
6 L, maka pola
gelombang yang terjadi dapat digambar sebagai berikut :
Seluruh panjang dawai akan menggetar dengan membentuk 1 1
2
gelombang.
Jadi L = 1 1
2 2 Nada yang ditimbulkan adalah nada atas
kedua dengan frekwensi f2.
Jadi :
L = 3
2 2 atau 2 = 2
3 L
f2 . 2 = f2 . 2
3 L = v
f2 =
3
2
v
L
dari data di atas dapat disimpulkan :
fo : f1 : f2 : . . . = 1 : 2 : 3 : . . .
Yang disebut nada selaras (nada harmonis) atau juga
dinamakan nada flageolet.
Rumus umum dari pada frekwensi nada-nada tersebut di atas
adalah :
f
n
L
vn 






1
2
n
L
n


2
1
karena v adalah kecepatan rambat gelombang transversal, maka
f
n
L
F
A
n 






1
2  .
dari persamaan di atas dapat disimpulkan dalam hukum
Mersenne berikut ini :
1. Frekwensi nada dasar dawai berbanding terbalik dengan
panjang dawai.
2. Frekwensi nada dasar dawai berbanding lurus ( berbanding
senilai ) dengan akar kuadrat tegangan tali.
3. Frekwensi nada dasar dawai berbanding terbalik dengan
akar kudrat penampang dawai.
Kompilasi i3: Pendalaman Materi Dasar – alifis.wordpress.com 12
4. Frekwensi nada dasar dawai berbanding terbalik dengan
akar kuadrat masa jenis bahan dawai.
Pada nada atas ke-n terdapat ( n+2 ) simpul dan ( n+1 ) perut.
GETARAN KOLOM UDARA
PIPA ORGANA TERBUKA.
Kolom udara dapat beresonansi, artinya dapat bergetar.
Kenyataan ini digunakan pada alat musik yang dinamakan
Organa, baik organa dengan pipa tertutup maupun pipa
terbuka. Dibawah ini adalah gambar penampang pipa organa
terbuka.
Jika Udara dihembuskan kuat-kuat melalui lobang A dan
diarahkan ke celah C, sehingga menyebabkan bibir B bergetar,
maka udarapun bergetar. Gelombang getaran udara merambat
ke atas dan oleh lubang sebelah atas gelombang bunyi
dipantulkan ke bawah dan bertemu dengan gelombang bunyi
yang datang dari bawah berikutnya, sehingga terjadilah
interferensi. Maka dalam kolom udara dalam pipa organa
timbul pola gelombang longitudinal stasioner. Karena bagian
atas pipa terbuka, demikian pula celah C, maka tekanan udara
di empat tersebut tentulah sama dan sama dengan tekanan
udara luar, jadi tekanan di tempat tersebut timbulah perut.
Pada gambar (b) di atas terlihat 1 simpul diantara 2 perut. Ini
berarti pipa organa bergetar dengan nada terendah yang disebut
nada dasar organa. Frekwensi nada dasar dilambangkan fo, jadi
L = 1
2  o atau  o = 2L, sehingga fo=
v
L2
.
Pada gambar (c) memperlihatkan dua simpul dan satu perut
diantara kedua perut, dikatakan udara dalam pipa organa
bergetar dengan nada atas pertama dan dilambangkan dengan
f1. Pada pola tersebut sepanjang kolom udara dalam pipa terjadi
1 gelombang.
Jadi :
 1 = L
f1 . 1 = f1 . L = v
f1 =
v
L
=
2
2
v
L
Kompilasi i3: Pendalaman Materi Dasar – alifis.wordpress.com 13
Pada gambar (d) memperlihatkan 3 simpul dan dua perut di
antara kedua perut, dan bunyi yang ditimbulkan merupakan
nada atas kedua dilambangkan f2. Pada pola tersebut dalam
pipa organa terbuka tersebut terjadi 1 1
2 gelombang,
jadi :
L = 3
2 2 atau 2 = 2
3 L
f2 . 2 = f2 . 2
3 L = v
f2 =
3
2
v
L
Secara berturut-turut peristiwa di atas dapat kita amati sebagai
berikut :
f
v
L
0
2
 ( 2 perut dan 1 simpul )
f
v
L
1
2
2
 ( 3 perut dan 2 simpul )
f
v
L
2
3
2
 ( 4 perut dan 2 simpul )
f
v
L
3
4
2
 ( 5 perut dan 4 simpul )
Pada nada atas ke-n terdapat : ( n+2 ) perut dan ( n+1 ) simpul
sehingga secara umum dapat dirumuskan sebagai :
f
n
L
vn 






1
2
n
L
n


2
1
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa :
fo : f1 : f2 : f3 : . . . = 1 : 2 : 3 : 4 : . .
.
Ungkapan tersebut dinamakan Hukum Bernoulli ke I, yaitu :
Frekwensi nada-nada yang dihasilkan oleh pipa organa
terbuka berbanding sebagai bilangan asli.
PIPA ORGANA TERTUTUP
Apabila pada ujung atas pipa organa tertutup, maka dinamakan
pipa organa tertutup, sehingga gelombang longitudinal
stasioner yang terjadi pada bagian ujung tertutup merupakan
simpul dan pada bagian ujung terbuka terjadi perut.
Gambar berikut menunjukkan berbagi pola getaran yang terjadi
pada pipa organa tertutup.
Kompilasi i3: Pendalaman Materi Dasar – alifis.wordpress.com 14
Pada (a) memberikan nada dasar dengan frekwensi fo. Pada
panjang kolom udara L terjadi 1/4 gelombang, karena hanya
terdapat 1 simpul dan 1 perut.
Jadi :
L = 1
2  o ;  o = 4L
f0 . 0 = f0. 4L = v
f0 =
v
L4
Pada pola ( b ) memberikan nada atas pertama dengan
Frekwensi f1. Sepanjang kolom udara pipa organa tertutup
terjadi 2 simpul dan 2 perut, sehingga panjang pipa = 3
4
panjang gelombang.
Jadi :
L = 3
4  1 atau  1 = 4
3 L
f1 . 1 = f1 . 4
3 L = v
f1 =
3
4
v
L
Pada pola ( c ) memberikan nada atas kedua dengan dengan
frekwensi f2 pada panjang kolom udara pipa organa tertutup
terjadi 3 simpul dan 3 perut, sehinga panjang pipa = 5
4 panjang
gelombang.
Jadi :
L = 5
4 2 atau 2 = 4
5 L
f2 . 2 = f2 . 4
5 L = v
f2 =
5
4
v
L
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan :
Pada nada atas ke-n terdapat ( n+1 ) simpul dan ( n+1 ) perut.
fo : f1 : f2 : f3 : . . . = 1 : 3 : 5 : 7 : . .
.
Ungkapan ini dinamakan Hukum Bernoulli ke II : Frekwensi
nada pipa organa tertutup berbanding sebagai bilangan-
bilangan ganjil.
Secara umum dirumuskan :
f
n
L
vn 






2 1
4
Sehingga untuk panjang gelombangnya : n
L
n


4
2 1
Kompilasi i3: Pendalaman Materi Dasar – alifis.wordpress.com 15
SIFAT-SIFAT GELOMBANG.
1. Pemantulan.
Sifat ini digunakan untuk mengukur kedalaman laut.
h = ½ v. tpp ( tpp = waktu pergi-pulang)
2. Resonansi.
Yaitu ikut bergetarnya suatu benda. Syarat :
frekwensinya sama.
Kolom udara
ln ln = (2n – 1) ¼ 
n mulai 1, 2, 3 …… resonansi ke-1
 n = 1 dan seterusnya.
3. INTERFERENSI 2 GELOMBANG
BERFREKWENSI BERBEDA SEDIKIT
MENIMBULKAN LAYANGAN.
Layangan adalah interferensi dua getaran harmonis yang sama
arah getarnya, tetapi mempunyai perbedaan frekwensi sedikit
sekali. Misalnya dua getaran A dan N berturut-turut
mempunyai frekwensi f1 = 4 Hz dan f2 = 6 Hz
Mula-mula kedua sumber getar bergetar dengan fase sama, jadi
superposisi gelombang saling memperkuat atau terjadi
penguatan. Setelah beberapa saat getaran B mendahului 1
2
getaran dari pada A, sehingga fasenya berlawanan, jadi saat ini
superposisi saling menghapus. Beberapa saat kemudian B
bergetar satu getaran lebih dahulu dari A, maka saat ini fase A
dan B sama lagi dan terjadi superposisi saling memperkuat
lagi, artinya terjadi terjadi penguatan lagi dan seterusnya.
Dari grafik di atas terlihat bahwa amplitudo dari superposisi
adalah y = y1 + y2 yang harganya bertambah besar dari nol
sampai maksimum dan kemudian menjadi kecil lagi dari
maksimum sampai nol.
Pada saat terjadi amplitudo maksimum, maka interferensi
mencapai terkuat atau terjadi penguatan dan pada saat
amplitudo minimum terjadi interferensi pelemahan. Yang
dimaksud dengan satu layangan ialah bunyi yang terdengar
keras- lemah - keras atau lemah - keras - lemah, seperti yang
terlihat pada grafik.
Jika untuk terjadi satu layangan diperlukan waktu
1
n
detik,
maka dalam satu detik terjadi layangan. Bilangan ini
ternyata sama dengan selisih frekwensi antara sumber bunyi
yang menimbulkannya.
Kompilasi i3: Pendalaman Materi Dasar – alifis.wordpress.com 16
Jadi :
 = / f1 - f2 /
 = jumlah layangan.
f1 dan f2 adalah frekwensi-frekwensi yang menimbulkan
layangan.
4. Berinterferensi.
Interferensi ini dibuktikan dengan Pipa Qiunke.
Beda fase interferensi kuat dan lemah adalah ½
EFFEK DOPPLER
Memang benar jika dikatakan, bahwa frekwensi bunyi sama
dengan frekwensi sumbernya. Akan tetapi tidaklah selalu
demikian antara frekwensi sumber bunyi dengan frekwensi
bunyi yang kita dengar. Apabila antara sumber bunyi dan
pendengar tidak ada gerakan relatif, maka frekwensi sumber
bunyi dan frekwensi bunyi yang didengar oleh seseorang
adalah sama. Akan tetapi jika antara sumber bunyi dan si
pendengar ada gerak relatif, misalnya sumber bunyi bergerak
mendekati si pendengar, atau si pendengar bergerak mendekati
sumber bunyi, atau keduanya bergerak saling mendekati atau
menjauhi, ternyata antara frekwensi sumber bunyi dan
frekwensi bunyi yang didengar tidaklah sama. Suatu contoh
misalnya ketika anda naik bis dan berpapasan dengan bis lain
yang sedeang membunyikan klakson, maka akan terdengar
suara yang lebih tinggi, berarti frekwensinya lebih besar dan
sebaliknya ketika bis menjauhi anda, bunyi klakson terdengar
lebih rendah, karena frekwensi bunyi yang didengar berkurang.
Peristiwa ini dinamakan Effek Doppler.
Jadi Effek Doppler adalah peristiwa berubahnya harga
frekwensi bunyi yang diterima oleh pendengar (P) dari
frekwensi suatu sumbner bunyi (S) apabila terjadi gerakan
relatif antara P dan S.
Oleh Doppler dirumuskan sebagai :
f
v v
v v
fP
P
S
S


.
fP adalah frekwensi yang didengar oleh pendengar.
fS adalah frekwensi yang dipancarkan oleh sumber
bunyi.
vP adalah kecepatan pendengar.
vS adalah kecepatan sumber bunyi.
v adalah kecepatan bunyi di udara.
Tanda + untuk vP dipakai bila pendengar bergerak mendekati
sumber bunyi.
Tanda - untuk vP dipakai bila pendengar bergerak menjauhi
sumber bunyi.
Tanda + untuk vS dipakai bila sumber bunyi bergerak menjauhi
pendengar.
Tanda - untuk vS dipakai bila sumber bunyi bergerak
mendekati penengar.
Kompilasi i3: Pendalaman Materi Dasar – alifis.wordpress.com 17
1. Jika terdapat angin dengan kecepatan va dan menuju
pendengar maka v menjadi (v+va)
2. Jika angin menjauhi pendengar maka v menjadi (v-va)
SETIAP GELOMBANG MERAMBATKAN
ENERGI
Rambatan bunyi adalah ramabatan gelombang, sedangkan
rambatan gelombang adalah salah satu bentuk rambatan energi.
Makin besar energi bunyi yang diterima makin nyaring suara
yang kita dengar.
INTENSITAS BUNYI.
Yang dimaksud dengan intensitas bunyi ialah : Besar energi
bunyi tiap satuan waktu tiap satuan luas yang datang tegak
lurus.
Dapat dirumuskan sebagai :
I
P
A

I = Intensitas bunyi dalam watt/m2
atau watt/cm2
A = Luas bidang bola dalam m2
atau cm2
P = Daya bunyi dalam J/det atau watt.
Bila S merupakan sumber bunyi yang berdaya P watt dan
energi bunyi merambat ke segala arah sama rata, Intensitas
bunyi di titik yang jaraknya R dari S adalah :
I
P
R

4 2

I I
R R
1 2
1
2
2
2
1 1
: :
Kesimpulan : Intensitas bunyi berbanding terbalik dengan
kuadrat jaraknya.
TARAF INTENSITAS BUNYI. ( TI )
Intensitas bunyi terkecil yang masi merangsang pendengaran
disebut harga ambang pendengaran, besarnya 10-12
watt/m2
.
Intensitas bunyi terbesar yang masih dapat didengar tanpa
menimbulkan rasa sakit pada telinga sebesar 1 watt/m2
.
Logaritma perbandingan intensitas bunyi dengan harga ambang
pendengaran disebut Taraf Intensitas Bunyi.
T I
I
I
 log
0
TI taraf intensitas bunyi dalam : Bel.
I adalah intensitas bunyi.
Io adalah harga ambang pendengaran.
Bila satuan TI dalam Decibel ( dB ) hubungan di atas menjadi :
T I
I
I
 log
0
1 Bel = 10 dB
Kompilasi i3: Pendalaman Materi Dasar – alifis.wordpress.com 18
LATIHAN SOAL
LATIHAN SOAL GELOMBANG BUNYI.
1. Sebuah batu dilempar ke tengah kolam sejauh 20 m
dari tepi kolam, sehingga terjadi gelombang permukaan
air yang sampai ke tepi setelah 4 detik. Bila sebuah
gabus bergerak 4 gelombang tiap detik, tentukan
panjang gelombang permukaan air tersebut. (Jawab :
1,25 m).
2. Sebuah sumber getar menimbulkan gelombang
transversal pada permukaan air dengan periode ¼ detik.
Bila jarak antara dua bukit adalah 25 cm, maka
tentukan cepat rambat gelombang pada permukaan air
tersebut. (Jawab : 1 m/det).
3. Suatu sumber getaran menimbulkan gelombang
longitudinal dengan periode 1/286 detik dan merambat
dengan kecepatan 1430 m/det. Berapa jarak antara dua
rapatan ? (Jawab : 5 meter).
4. Seseorang ditugaskan mengamati permukaan
gelombang yang terjadi pada sebuah sungai. Jarak
antara puncak dan lembah yang berdekatan ternyata
dari hasil pengamatannya adalah 1,05 meter. Dan
dalam waktu 15 detik dirambatkan 17 puncak
gelombang. Maka tentukan cepat rambat riak
gelombang permukaan air tersebut. (Jawab : 2,38
m/det).
5. Cepat rambat gelombang transversal dalam seutas tali
yang panjangnya 30 meter adalah 40 m/det. Berapa
massa tali tersebut apabila gaya tegangan tali = 2
Newton ? (Jawab : 0,0375 kg).
6. Seutas tali yang panjangnya 32 meter, dengan massa
900 gram mengalami tegangan 220 newton. Tentukan
besar cepat rambat gelombang transversal yang
merambat melalui tali tersebut. (Jawab : 8,8 m/det).
7. Seutas tali dengan penampang 1 mm2
mempunyai
massa jenis 8 gram/cm3
. Bila tali tersebut ditegangkan
dengan gaya 8 N. Tentukan cepat rambat gelombang
pada tali tersebut. (Jawab : 31,6 m/det).
8. Pada percobaan Melde digunakan garpu tala sebagai
sumber getarnya. Frekwensi yang ditimbulkannya
adalah 365 Hz. Tali yang dihubungkan dengannya
direntangkan dengan beban 96 gram. Apabila jarak
antara dua simpul yang berturutan = 4 cm, tentukanlah
:
a. Cepat rambat gelombang pada tali. (Jawab :
2920 cm/det).
b. Berapa tegangan yang harus diberikan agar
jarak antara dua simpul yang berturutan menjadi
5 cm. (Jawab : 147.000 dyne).
c. Berat dari 1 cm tali tersebut, apabila g = 980
cm/det2
. (Jawab : 10,81 dyne).
9. Sepotong kawat yang massanya 0,5 gram dan
panjangnya 50 cm mengalami tegangan 62,5 newton.
a. Hitung cepat rambat gelombang transversal
yang terjadi pada kawat (Jawab : 250 m/det).
Kompilasi i3: Pendalaman Materi Dasar – alifis.wordpress.com 19
b. Bila kedua ujung kawat dijepit dan tidak
terdapat simpul lagi di antara kedua ujung kawat
tersebut, maka tentukan frekwensinya. (Jawab :
250 Hz).
10. Cepat rambat gelombang longitudinal dalam air 1500
m/det. Hitunglah modulus kenyal air. (Jawab : 2,25 .
109
newton/m2
).
11. Dawai yang massanya 0,2 gram dan panjangnya 80
cm, salah satu ujungnya diikatkan pada sebuah garpu
tala yang memberikan frekwensi 250 Hz. Berapa
tegangan tali yang harus diberikan agar tali tidak
menggetar dengan empat paruhan gelombang. (Jawab :
2,5 newton).
12. Hitung kecepatan gelombang bunyi yang merambat di
udara dalam keadaan STP (Tekanan dan suhu
standard). Massa jenis udara pada keadaan STP 1,293
Kg/m3
,  = 1,40. (Jawab : 331 m/det).
13. Bila amplitudo cukup besar, telinga orang dapat
mendengar bunyi dengan frekwensi antara 20 Hz dan
20.000 Hz. Hitung panjang gelombang pada frekwensi-
frekwensi tersebut apabila :
a. Gelombang merambat dalam medium air
dengan cepat rambat 1450 m/det. (Jawab : 7,25
cm).
b. Gelombang merambat dalam medium udara. R
= 8,31 x 107
,  udara = 1,4, tudara = 270
dan
Mudara = 29 (Jawab : 1,73 cm).
14. Cepat rambat gelombang longitudinal dalam Helium
dan Argon pada suhu 00
C berturut-turut adalah 970
m/det dan 310 m/det. Berapa berat atom argon bila
berat atom helium = 4. Argon dan Helium adalah gas
monoatomik. (Jawab : 39,2).
15. Ditentukan massa jenis gas hidrogen pada suhu 00
dan
tekanan 1 atmosfir adalah : 9.10-5
gram/cm3
dan
konstanta Laplace gas hidrogen adalah 1,40,
tentukanlah cepat rambat bunyi dalam gas hidrogen
tersebut. (Jawab : 1255 m/det).
16. Pada suhu 200
C cepat rambat bunyi di udara 330
m/det. Tentukan cepat rambat bunyi di udara pada suhu
400
C. (Jawab : 341 m/det).
17. Cepat rambat bunyi dalam zat padat adalah 1450
m/det. Tentukan modulus young zat padat, jika massa
jenisnya 104
kg m-3
. (Jawab : 2,1.1010
N.m-2
).
18. Tentukan frekwensi dasar dari getaran sepotong tali
yang panjangnya 6 meter dan massanya 2 kg yang
ditegangkan dengan gaya 192 N. (Jawab : 2 Hz).
19. Cepat rambat bunyi dalam gas H2 pada suhu 270
C
adalah 360 m/det.
a. Berapa cepat rambat bunyi dalam gas O2 pada
suhu yang sama, jika konstanta Laplace kedua
gas tersebut sama ? (Jawab : 90 m/det)
b. Berapa cepat rambat bunyi dalam O2 pada suhu
470
C (Jawab : 93 m/det).
20. Sepotong dawai tembaga dengan massa jenis 9 x 103
kg/m3
yang panjangnya 2 m dan berpenampang 10-6
m2
mendapat tegangan oleh suatu gaya sebesar 360 N. Jika
Kompilasi i3: Pendalaman Materi Dasar – alifis.wordpress.com 20
dawai dipetik, berapa frekwensi nada dasarnya ?
(Jawab : 50 Hz).
21. Cepat rambat bunyi dalam gas hidrogen pada suhu 150
C = 1200 m/s. Berapa laju rambat bunyi dalam Oksigen
pada suhu 1190
C, jika tetapan Laplace kedua gas sama
sedangkan MH2
= 2 gram/mol dan MO2
= 32
gram/mol. (Jawab : 350 m/s).
22. Sehelai dawai dengan massa 0,5 gram dan panjangnya
50 cm diberi tegangan 88,2 newton kemudian dawai
dipetik dan memberikan nada dasar. Tentukanlah :
a. Cepat rambat gelombang transversal dalam
dawai (Jawab : 297 m/s)
b. Frekwensi nada dasarnya, frekwensi nada atas
pertama dan nada atas kedua. (Jawab : 297
Hz, 594 Hz, 891 Hz).
23. Sebuah pipa organa terbuka menghasilkan nada
dasarnya dengan frekwensi 500 Hz. Bila cepat rambat
suara di udara = 340 m/s, maka tentukan panjang pipa
organa tersebut. (Jawab : 0,34 m).
24. Sepotong dawai yang panjangnya 120 cm dan sepotong
dawai lain yang panjangnya 160 cm masing-masing
menimbulkan nada dasar. Tentukan interval yang
dihasilkan. (Jawab : 4 : 3  Kwart).
25. Tentukan frekwensi nada tunggal yang ditimbulkan
oleh sirine, jika banyak lubang pada lempeng sirine =
15 dan melakukan putaran 1500 rpm. (Jawab : 300 Hz).
26. Sebuah pipa organa terbuka menghasilkan nada dasar
dengan frekwensi 249 cps. Sehelai dawai yang
panjangnya 54 cm dengan gaya tegangannya
menghasilkan nada dasar dengan frekwensi 440 cps.
Pipa organa dihembus lebih kuat sehingga dihasilkan
nada atas pertamanya. Dawai sekarang diperpendek
menjadi 48 cm dengan gaya tegangan tetap lalu dipetik
bersama-sama dengan hembusan pipa organa tersebut.
Berapa layangan yang terjadi ? (Jawab : 3 Hz).
27. Pada sirine terdapat dua deret lubang. Deret lubang
bagian luar = 20 buah. Jika dengan deret lubang yang
terdalam nada tunggal yang ditimbulkan memberikan
interval nada kwint, maka berapa banyak lubang pada
deret bagian dalam ? (Jawab : 30 lubang).
28. Sepotong kawat yang panjangnya 3 meter dengan luas
penampang 1 mm2
, massanya 24 gram. Bila kawat
diberi beban 10 Newton, maka kawat bertambah
panjang 0,15 mm.
a. Tentukan modulus elastisnya. (Jawab : 2 x 1011
N/m2
)
b. Cepat rambat bunyi dalam rel yang dibuat dari
bahan tersebut. (Jawab : 5000 m/det).
29. Dawai sebuah sonometer menghasilkan nada dasar.
Bila senar dipotong 30 cm dihasilkan nada dasar baru
yang kwint terhadap nada dasar semula. Dengan
diusahakan agar tegangan dawai tetap seperti semula,
maka harus dipotong berapa senar sonometer tersebut
agar dihasilkan nada dasar baru yang terts terhadap
nada dasar semula. (Jawab : 9 cm).
30. Sebuah mobil melaju dengan kelajuan 72 km/jam dan
membunyikan klakson dengan frekwensi 480 Hz
Kompilasi i3: Pendalaman Materi Dasar – alifis.wordpress.com 21
berpapasan dengan mobil lain yang berkecepatan 108
km/jam. Jika cepat rambat bunyi di udara 340 m/s,
maka tentukan frekwensi bunyi yang didengar oleh
pengendara mobil kedua. (Jawab : 555 Hz).
31. Frekwensi nada atas pertama pipa organa terbuka =
560 Hz. Pipa organa tertutup memberikan nada atas
pertama yang kwint terhadap nada dasar pipa organa
terbuka. Bila cepat rambat bunyi pada waktu itu = 336
m/det, maka hitunglah :
a. Panjang pipa organa masing-masing. (Jawab :
60 cm ; 60 cm).
b. Interval antara nada-nada atas pertama kedua
pipa organa tersebut. (Jawab : kwart).
32. Sebuah petasan diledakkan di suatu tempat. Pada jarak
2 m dari pusat ledakan intensitas bunyinya = 10-4
watt/m2
. Tentukan intensitas bunyi pada jarak 20 m
dari pusat ledakan. (Jawab : 10-6
watt/m2
).
33. Dalam suatu ruang periksa di PUSKESMAS ada
seorang bayi menangis dengan taraf intensitas 80 dB.
Bila dalam ruang tersebut terdapat 10 orang bayi yang
menangis bersamaan dengan kekuatan yang sama,
maka tentukan taraf intensitasnya. (Jawab : 90
dB).
34. Tabung Kundt digunakan untuk menghitung cepat
rambat bunyi dalam baja. Untuk keperluan tersebut,
maka batang getar dibuat dari baja yang panjangnya 75
cm dan dijepit di bagian tengahnya. Batang baja
digetarkan longitudinal, sehingga jarak antara dua
simpul berturutan dari gelombang stasioner yang
timbul dalam kolom udara di dalam tabung gelombang
adalah 5 cm. Jika cepat rambat bunyi di udara adalah
340 m/s, tentukan cepat rambat bunyi dalam batang
baja. (Jawab : 5.100 m/s)
35. Sebuah pipa kundt mempunyai batang penggetar dari
gelas yang panjangnya0,625
meter, dijepit di tengah-tengahnya. Tabung gelombang
berisi udara. Cepat rambat
bunyi dalam gelas sebesar 2500 m/s, dan jika jarak
antara dua simpul berturutan
dalam tabung adalah 0,085 meter. Tentukan cepat
rambat bunyi di udara.
(Jawab : 340 m/s).
================O0O================

More Related Content

What's hot

Power Point (Gejala Gelombang)
Power Point (Gejala Gelombang)Power Point (Gejala Gelombang)
Power Point (Gejala Gelombang)Fefi Puspitasari
 
MATERI GELOMBANG KELAS XI - Gelombang Stasioner dan Gelombang Bunyi
MATERI GELOMBANG KELAS XI - Gelombang Stasioner dan Gelombang Bunyi MATERI GELOMBANG KELAS XI - Gelombang Stasioner dan Gelombang Bunyi
MATERI GELOMBANG KELAS XI - Gelombang Stasioner dan Gelombang Bunyi Stevania Hadinda
 
Materi Gelombang
Materi GelombangMateri Gelombang
Materi Gelombangusepnuh
 
Gelombang berjalan.ppt kelas 11 ipa 2021 2022
Gelombang berjalan.ppt kelas 11 ipa 2021 2022Gelombang berjalan.ppt kelas 11 ipa 2021 2022
Gelombang berjalan.ppt kelas 11 ipa 2021 2022materipptgc
 
Gelombang Stasioner
Gelombang StasionerGelombang Stasioner
Gelombang Stasioner21 Memento
 
Persamaan gelombang
Persamaan gelombangPersamaan gelombang
Persamaan gelombang240297
 
Gelombang mekanik
Gelombang mekanikGelombang mekanik
Gelombang mekanikRisamp27
 
Fisika bab 10 "Gejala Gelombang"
Fisika bab 10 "Gejala Gelombang"Fisika bab 10 "Gejala Gelombang"
Fisika bab 10 "Gejala Gelombang"Eva Rahma Indriyani
 
Gelombang Transversal
Gelombang TransversalGelombang Transversal
Gelombang TransversalAzmi14015
 

What's hot (19)

Power Point (Gejala Gelombang)
Power Point (Gejala Gelombang)Power Point (Gejala Gelombang)
Power Point (Gejala Gelombang)
 
FISIKA 'GELOMBANG'
FISIKA 'GELOMBANG'  FISIKA 'GELOMBANG'
FISIKA 'GELOMBANG'
 
Gelombang mekanik
Gelombang mekanikGelombang mekanik
Gelombang mekanik
 
Gelombang Mekanik
Gelombang MekanikGelombang Mekanik
Gelombang Mekanik
 
MATERI GELOMBANG KELAS XI - Gelombang Stasioner dan Gelombang Bunyi
MATERI GELOMBANG KELAS XI - Gelombang Stasioner dan Gelombang Bunyi MATERI GELOMBANG KELAS XI - Gelombang Stasioner dan Gelombang Bunyi
MATERI GELOMBANG KELAS XI - Gelombang Stasioner dan Gelombang Bunyi
 
Materi Gelombang
Materi GelombangMateri Gelombang
Materi Gelombang
 
Gelombang berjalan.ppt kelas 11 ipa 2021 2022
Gelombang berjalan.ppt kelas 11 ipa 2021 2022Gelombang berjalan.ppt kelas 11 ipa 2021 2022
Gelombang berjalan.ppt kelas 11 ipa 2021 2022
 
Fisikas Dasar (gerak & gelombnag )
Fisikas Dasar (gerak & gelombnag )Fisikas Dasar (gerak & gelombnag )
Fisikas Dasar (gerak & gelombnag )
 
Gelombang
GelombangGelombang
Gelombang
 
Gelombang Stasioner
Gelombang StasionerGelombang Stasioner
Gelombang Stasioner
 
Gelombang stasioner
Gelombang stasionerGelombang stasioner
Gelombang stasioner
 
Persamaan gelombang
Persamaan gelombangPersamaan gelombang
Persamaan gelombang
 
Gelombang mekanik
Gelombang mekanikGelombang mekanik
Gelombang mekanik
 
Gelombang Berjalan
Gelombang Berjalan Gelombang Berjalan
Gelombang Berjalan
 
Materi fisika bab 10 klas xi
Materi fisika  bab 10 klas xiMateri fisika  bab 10 klas xi
Materi fisika bab 10 klas xi
 
Gelombang stasioner SMA
Gelombang stasioner SMAGelombang stasioner SMA
Gelombang stasioner SMA
 
Fisika bab 10 "Gejala Gelombang"
Fisika bab 10 "Gejala Gelombang"Fisika bab 10 "Gejala Gelombang"
Fisika bab 10 "Gejala Gelombang"
 
Gelombang Transversal
Gelombang TransversalGelombang Transversal
Gelombang Transversal
 
Gelombang berjalan
Gelombang berjalanGelombang berjalan
Gelombang berjalan
 

Viewers also liked

gelombang cahaya dan bunyi
gelombang cahaya dan bunyigelombang cahaya dan bunyi
gelombang cahaya dan bunyiFaizatur Rokhmah
 
Bahan ajar fisika gelombang bunyi
Bahan ajar fisika gelombang bunyiBahan ajar fisika gelombang bunyi
Bahan ajar fisika gelombang bunyieli priyatna laidan
 
Gelombang cahaya dan gelombang bunyi fisek 3
Gelombang cahaya dan gelombang bunyi fisek 3Gelombang cahaya dan gelombang bunyi fisek 3
Gelombang cahaya dan gelombang bunyi fisek 3Krisna Mustofa
 
Aku ata manggarai, momang indonesia
Aku ata manggarai, momang indonesiaAku ata manggarai, momang indonesia
Aku ata manggarai, momang indonesiaNurhamidah midah
 
10. sma kelas xi rpp kd 3.10;4.9 karakteristik gelombang (karlina 1308233)
10. sma kelas xi rpp kd 3.10;4.9 karakteristik gelombang (karlina 1308233)10. sma kelas xi rpp kd 3.10;4.9 karakteristik gelombang (karlina 1308233)
10. sma kelas xi rpp kd 3.10;4.9 karakteristik gelombang (karlina 1308233)eli priyatna laidan
 
Perangkat Pembelajaran 2013 Setelah Revisi
Perangkat Pembelajaran 2013 Setelah RevisiPerangkat Pembelajaran 2013 Setelah Revisi
Perangkat Pembelajaran 2013 Setelah Revisigini_alawiyah96
 
Getaran , Gelombang , Bunyi dan Penerapannya - Fisika SMK
Getaran , Gelombang , Bunyi dan Penerapannya - Fisika SMKGetaran , Gelombang , Bunyi dan Penerapannya - Fisika SMK
Getaran , Gelombang , Bunyi dan Penerapannya - Fisika SMKDiah Roshyta Sari
 
Lembar Kerja Peserta Didik ( LKPD )
Lembar Kerja Peserta Didik ( LKPD )Lembar Kerja Peserta Didik ( LKPD )
Lembar Kerja Peserta Didik ( LKPD )kikiismayanti
 
Soal soal fisika
Soal soal fisikaSoal soal fisika
Soal soal fisikaddhirf
 

Viewers also liked (16)

Pertemuan 9 bunyi
Pertemuan 9 bunyiPertemuan 9 bunyi
Pertemuan 9 bunyi
 
listrik dinamis
listrik dinamis listrik dinamis
listrik dinamis
 
gelombang cahaya dan bunyi
gelombang cahaya dan bunyigelombang cahaya dan bunyi
gelombang cahaya dan bunyi
 
Bahan ajar fisika gelombang bunyi
Bahan ajar fisika gelombang bunyiBahan ajar fisika gelombang bunyi
Bahan ajar fisika gelombang bunyi
 
Gelombang cahaya dan gelombang bunyi fisek 3
Gelombang cahaya dan gelombang bunyi fisek 3Gelombang cahaya dan gelombang bunyi fisek 3
Gelombang cahaya dan gelombang bunyi fisek 3
 
Aku ata manggarai, momang indonesia
Aku ata manggarai, momang indonesiaAku ata manggarai, momang indonesia
Aku ata manggarai, momang indonesia
 
Fsk!!
Fsk!!Fsk!!
Fsk!!
 
Fluida statis
Fluida statisFluida statis
Fluida statis
 
Materi tutor fisika 8
Materi tutor fisika 8Materi tutor fisika 8
Materi tutor fisika 8
 
Gelombang cahaya fisika unnes
Gelombang cahaya fisika unnesGelombang cahaya fisika unnes
Gelombang cahaya fisika unnes
 
10. sma kelas xi rpp kd 3.10;4.9 karakteristik gelombang (karlina 1308233)
10. sma kelas xi rpp kd 3.10;4.9 karakteristik gelombang (karlina 1308233)10. sma kelas xi rpp kd 3.10;4.9 karakteristik gelombang (karlina 1308233)
10. sma kelas xi rpp kd 3.10;4.9 karakteristik gelombang (karlina 1308233)
 
Gelombang
GelombangGelombang
Gelombang
 
Perangkat Pembelajaran 2013 Setelah Revisi
Perangkat Pembelajaran 2013 Setelah RevisiPerangkat Pembelajaran 2013 Setelah Revisi
Perangkat Pembelajaran 2013 Setelah Revisi
 
Getaran , Gelombang , Bunyi dan Penerapannya - Fisika SMK
Getaran , Gelombang , Bunyi dan Penerapannya - Fisika SMKGetaran , Gelombang , Bunyi dan Penerapannya - Fisika SMK
Getaran , Gelombang , Bunyi dan Penerapannya - Fisika SMK
 
Lembar Kerja Peserta Didik ( LKPD )
Lembar Kerja Peserta Didik ( LKPD )Lembar Kerja Peserta Didik ( LKPD )
Lembar Kerja Peserta Didik ( LKPD )
 
Soal soal fisika
Soal soal fisikaSoal soal fisika
Soal soal fisika
 

Similar to 2 gelombang mekanik

Similar to 2 gelombang mekanik (20)

Dasar teori
Dasar teoriDasar teori
Dasar teori
 
Gelombang mekanik
Gelombang mekanikGelombang mekanik
Gelombang mekanik
 
Landasan teori
Landasan teoriLandasan teori
Landasan teori
 
Landasan teori
Landasan teoriLandasan teori
Landasan teori
 
Landasan teori
Landasan teoriLandasan teori
Landasan teori
 
Landasan teori percobaan melde
Landasan teori percobaan meldeLandasan teori percobaan melde
Landasan teori percobaan melde
 
Landasan teori percobaan melde
Landasan teori percobaan meldeLandasan teori percobaan melde
Landasan teori percobaan melde
 
Landasan teori percobaan melde
Landasan teori percobaan meldeLandasan teori percobaan melde
Landasan teori percobaan melde
 
7.-Fisika-1_Gelombang-mekanik (4).ppt
7.-Fisika-1_Gelombang-mekanik (4).ppt7.-Fisika-1_Gelombang-mekanik (4).ppt
7.-Fisika-1_Gelombang-mekanik (4).ppt
 
7.-Fisika-1_Gelombang-mekanik.ppt
7.-Fisika-1_Gelombang-mekanik.ppt7.-Fisika-1_Gelombang-mekanik.ppt
7.-Fisika-1_Gelombang-mekanik.ppt
 
7.Fisika-1_Gelombang-mekanikFisika-1_Gelombang-mekanikFisika-1_Gelombang-meka...
7.Fisika-1_Gelombang-mekanikFisika-1_Gelombang-mekanikFisika-1_Gelombang-meka...7.Fisika-1_Gelombang-mekanikFisika-1_Gelombang-mekanikFisika-1_Gelombang-meka...
7.Fisika-1_Gelombang-mekanikFisika-1_Gelombang-mekanikFisika-1_Gelombang-meka...
 
7.-Fisika-1_Gelombang-mekanik.ppt
7.-Fisika-1_Gelombang-mekanik.ppt7.-Fisika-1_Gelombang-mekanik.ppt
7.-Fisika-1_Gelombang-mekanik.ppt
 
gelombang pada tali dan resonansi
gelombang pada tali dan resonansigelombang pada tali dan resonansi
gelombang pada tali dan resonansi
 
Gelombang Stasioner.pptx
Gelombang Stasioner.pptxGelombang Stasioner.pptx
Gelombang Stasioner.pptx
 
Pembahasan to1
Pembahasan to1Pembahasan to1
Pembahasan to1
 
Contoh Makalah Fisika Magnet
Contoh Makalah Fisika MagnetContoh Makalah Fisika Magnet
Contoh Makalah Fisika Magnet
 
Gelombang bunyi
Gelombang bunyiGelombang bunyi
Gelombang bunyi
 
magnetostatika.ppt
magnetostatika.pptmagnetostatika.ppt
magnetostatika.ppt
 
Materi Gelombang Berjalan apk.pdf
Materi Gelombang Berjalan apk.pdfMateri Gelombang Berjalan apk.pdf
Materi Gelombang Berjalan apk.pdf
 
1988k
1988k1988k
1988k
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 

2 gelombang mekanik

  • 1. Kompilasi i3: Pendalaman Materi Dasar – alifis.wordpress.com 6 Materi Pendalaman 02: GELOMBANG MEKANIS PENGERTIAN GELOMBANG. Gejala mengenai gerak gelombang banyak kita jumpai sehari- hari. Kita tentu mengenal gelombang yang dihasilkan oleh sebuah benda yang dijatuhkan ke dalam air, sebab hal itu mudah kita amati. Di dalam perambatannya ada gelombang yang memerlukan medium perantara, misalnya gelombang air, gelombang bunyi. Tetapi ada juga yang tidak memerlukan medium perantara, misalnya gelombang cahaya dan gelombang elektromagnet. Di dalam bab ini dibahas hanyalah gelombang di dalam medium yang lenting yang disebut : Gelombang Mekanis. Karena sifat kelentingan dari medium maka gangguan keseimbangan ini dirambatkan ketitik lainnya. Jadi gelombang adalah usikan yang merambat dan gelombang yang bergerak akan merambatkan energi (tenaga). Sifat umum gelombang , antara lain : a. dapat dipantulkan (refleksi) b. dapat dibiaskan (refraksi) c. dapat dipadukan (interferensi) d. dapat dilenturkan (defraksi) e. dapat dipolarisasikan (diserap arah getarnya) Berdasarkan arah getaran partikel terhadap arah perambatan gelombang dapat dibedakan menjadi Gelombang Transversal dan Gelombang Longitudinal. Gelombang Transversal ialah gelombang yang arah perambatannya tegak lurus pada arah getaran partikel. misalnya : gelombang pada tali, gelombang permukaan air, gelombang elektromagnetik. Gelombang Longitudinal ialah gelombang yang arah perambatannya searah dengan arah getaran partikel. misalnya : gelombang pada pegas, gelombang bunyi. PANJANG GELOMBANG Bila sebuah partikel yang bergetar menggetarkan partikel- partikel lain yang berada disekitarnya, berarti getaran itu merambat. Getaran yang merambat disebut Gelombang Berjalan. Jarak yang ditempuh getaran dalam satu periode disebut Panjang Gelombang (  ). Bila cepat rambat gelombang V dan periode getarannya T maka :   v T atau V f .
  • 2. Kompilasi i3: Pendalaman Materi Dasar – alifis.wordpress.com 7 PERSAMAAN GELOMBANG BERJALAN. Dari titik P merambat getaran yang amplitudonya A, periodenya T dan cepat rambat getarannya v. Bila titik P telah bergetar t detik, simpangannya : y A t A t T p  sin sin 2 Dari P ke Q yang jaraknya x getaran memerlukan x v detik, jadi ketika P telah bergetar t detik, titik Q baru bergetar ( )t x v  detik. Simpangan Q saat itu : y A T t x v Q  sin ( ) 2 Jadi persamaan gelombang berjalan adalah : y A t T x v  sin ( )2 Perbedaan phase antara titik P dan Q adalah :     t T t x v T ( )    x Bila getaran itu merambat dari kanan ke kiri dan P telah bergetar t detik, maka simpangan titik Q : y A t T x  sin ( )2  PEMANTULAN GELOMBANG BERJALAN. Titik P digerakkan ke atas dan kembali ke titik seimbang. karenanya dari P merambat gunung gelombang menuju Q. Bila Q ujung terikat, ternyata yang dipantulkan adalah lembah gelombang. Jadi oleh ujung terikat gunung gelombang dipantulkan sebagai lembah gelombang, phase gelombang terpantul berupa setengah. Tetapi bila Q ujung yang bebas, yang dipantulkan adalah gunung gelombang. Kesimpulan : Pada ujung terikat phase gelombang terpantul berubah 1 2 , sedangkan pada pemantulan diujung bebas phase gelombang terpantul tidak berubah. PERSAMAAN GELOMBANG STASIONER. Pada proses pantulan gelombang, terjadi gelombang pantul yang mempunyai amplitudo dan frekwensi yang sama dengan gelombang datangnya, hanya saja arah rambatannya yang berlawanan. hasil interferensi (perpaduan) dari kedua gelombang tersebut disebut Gelombang Stasioner Atau Gelombang Diam.
  • 3. Kompilasi i3: Pendalaman Materi Dasar – alifis.wordpress.com 8 PERCOBAAN MELDE Percobaan Melde digunakan untuk menyelidiki cepat rambat gelombang transversal dalam dawai. Perhatikan gambar di bawah ini. Pada salah satu ujung tangkai garpu tala diikatkan erat-erat sehelai kawat halus lagi kuat. kawat halus tersebut ditumpu pada sebuah katrol dan ujung kawat diberi beban, misalnya sebesar g gram. Garpu tala digetarkan dengan elektromagnet secara terus menerus, hingga amplitudo yang ditimbulkan oleh garpu tala konstan. Untuk menggetarkan ujung kawat A dapat pula dipakai alat vibrator. Setelah terbentuk pola gelombang stasioner dalam kawat dan jika diamati akan terlihat adanya simpul dan perut di antara simpul-silpul tersebut. Diantara simpul-simpul itu antara lain adalah A dan K yaitu ujung-ujung kawat tersebut, ujung A pada garpu tala dan simpul K pada bagian yang ditumpu oleh katrol. Pada seluruh panjang kawat AK = L dibuat terjadi 4 gelombang, maka kawat mempunyai 1 = 1 4 L. Apabila f adalah frekwensi getaran tersebut, maka cepat rambat gelombang dalam kawat adalah v1 = f . 1 = 1 4 f L Jadi sekarang beban di tambah hingga menjadi 4g gram, maka pada seluruh panjang kawat ternyata hanya terjadi 2 gelombang, jadi : 2 2 = L 2 = 1 2 L sehingga : v2 = f . 2 = 1 2 f L Kemudian beban dijadikan 16g gram, maka pada seluruh panjang kawat hanya terjadi satu gelombang, jadi : 3 = L, maka v3 = f . 3 = f L Beban dijadikan 64g gram, maka pada seluruh panjang kawat hanya terjadi 1 2 gelombang, jadi : 1 2 4 = L 4 =2 L sehingga v4 = f . 4 = 2f . L Dari hasil pengamatan ini, maka timbul suatu anggapan atau dugaan, bahwa agaknya ada hubungan antara cepat rambat gelombang dengan berat beban, yang pada hakekatnya merupakan tegangan dalam kawat. data pengamatan tersebut di atas kita susun sebagai : Pengamatan I F1 = g 1 = 1 4 L v1 = 1 4 f . L Pengamatan II F2 = 4 g 2 = 1 2 L v2 = 1 2 f . L Pengamatan III F3 = 16 g 3 = L v3 = f . L Pengamatan IV F4 = 64 g 4 = 2 L v4 = 2 f . L Data di atas kita olah sebagai berikut : v v f L f L 2 1 1 2 1 4 2  . . , dan F F g g 2 1 4 4 
  • 4. Kompilasi i3: Pendalaman Materi Dasar – alifis.wordpress.com 9 v v f L f L 3 1 1 4 4  . . , dan F F g g 3 1 16 16  v v f L f L 4 1 1 4 2 8  . . , dan F F g g 4 1 64 64  KESIMPULAN 1. Cepat rambat gelombang dalam tali, kawat, dawai berbanding senilai dengan akar gaya tegangan kawat, tali dawai tersebut. Percobaan di atas diulang kembali dengan bahan sama, panjang kawat tetap, beban sama (dimulai dari 16 g gram), hanya saja luas penampang kawat dibuat 4 kali lipat, maka dapat kita amati sebagai berikut : 1’ = 1 2 L sehingga v1’= 1 2 .f L v3 = f .L (dari percobaan pertama, dengan menggunakan 16g gram) maka : 2 12 1 3 ' 1 . .  Lf Lf v v Percobaan diulangi lagi dengan beban tetap 16 g gram, akan tetapi kawat diganti dengan kawat yang berpenampang 16 kali lipat (dari bahan yang sama dan panjang tetap), maka dalam kawat terjadi 4 gelombang, sehingga : 2’ = 1 4 L sehingga v2’= 1 4 .f L sehingga : v v f L f L 2 3 1 4 1 4 ' . .   Apabila panjang kawat tetap dan dari bahan yang sama, sedangkan penampang diubah, maka berarti sama dengan mengubah massa kawat. Kalau massa kawat semula adalah m1, maka pada percobaan tersebut massa kawat berturut-turut diubah menjadi m2 = 4 m1 dan m3 = 16 m1. dari data percobaan kedua, setelah diolah sebagai berikut : v v 1 3 1 2 '  , dan m m m m 2 1 1 1 4 4  v v 2 3 1 4 '  , dan m m m m 3 1 1 1 16 16  Dari pengolahan data tersebut dapatlah disimpulkan : KESIMPULAN 2. Cepat rambat gelombang berbanding balik nilai akar kuadrat massa kawat, asalkan panjangnya tetap. Percobaan selanjutnya diulangi lagi, akan tetapi diusahakan agar massa kawat antara simpul-simpul A dan K tetap, sedangkan panjang AK variabel. Ternyata cepat rambatnyapun berubah pula, meskipun beban tidak berubah, Kalau jarak AK
  • 5. Kompilasi i3: Pendalaman Materi Dasar – alifis.wordpress.com 10 menjadi 1 4 jarak semula yaitu = 1 4 L, maka cepat rambatnya menjadi 1 2 kali semula, sebaliknya jika panjang kawat AK dilipat empatkan dari AK semula, menjadi 4 L maka cepat rambatnya menjadi 2 kali cepat rambat semula, asalkan massa kawat tetap. Dari percobaan ketiga ini dapatlah disimpulkan. KESIMPULAN 3. Untuk massa kawat yang tetap, maka cepat rambat gelombang berbanding senilai dengan akar kuadrat panjang kawat. Kesimpulan (2) dan (3) dapat disatukan menjadi : Cepat rambat gelombang dalam kawat berbanding terbalik nilai dengan akar massa persatuan panjang kawat. Jika massa persatuan panjang kawat ini dimisalkan atau dilambangkan dengan, maka kesimpulan (1) sampai dengan (3) di atas dapat dirumuskan menjadi : v k F   v = cepat rambat gelombang dalam kawat (tali, dawai) F = gaya tegangan kawat  = massa persatuan panjang kawat k = faktor pembanding, yang dalam SI harga k = 1. Satuan : dalam SI : v m s  F = newton   kg m SUMBER-SUMBER BUNYI GETARAN BUNYI Sehelai dawai ditegangkan dengan beban variabel. Jika dawai dipetik di tengah-tengahnya, maka seluruh dawai akan bergetar membentuk setengah panjang gelombang. Gelombang yang terjadi adalah gelombang stasioner, pada bagian ujung terjadi simpul dan di bagain tengah terjadi perut. jadi panjang kawat L = 1 2 atau = o = 2L. Nada yang ditimbulkan adalah nada dasar, Jika frekwensinya dilambangkan dengan fo maka : fo . o = fo . 2L = v fo = v L2 Jika tepat ditengah dawai dijepit, kemudian senar digetarkan maka getaran yang terjadi dalam senar digambar sebagai berikut :
  • 6. Kompilasi i3: Pendalaman Materi Dasar – alifis.wordpress.com 11 Senar digetarkan pada jarak 1 4 L dari salah satu ujung senar. Gelombang yang terjadi menunjukkan bahwa pada seluruh panjang tali erjadi 1 gelombang. Jadi L = 1 dan nada yang ditimbulkannya merupakan nada atas pertama., dengan frekwensi f1. Maka f1 . 1 = f1 . L = v f1 = v L = 2 2 v L Dawai juga dapat digetarkan sedemikian sehingga antara kedua ujungnya terdapat dua buah simpul, yaitu dengan cara pada jarak 1 3 panjang dawai dari salah satu ujungnya dijepit dengan penumpu dan dawai digetarkan pada jarak 1 6 L, maka pola gelombang yang terjadi dapat digambar sebagai berikut : Seluruh panjang dawai akan menggetar dengan membentuk 1 1 2 gelombang. Jadi L = 1 1 2 2 Nada yang ditimbulkan adalah nada atas kedua dengan frekwensi f2. Jadi : L = 3 2 2 atau 2 = 2 3 L f2 . 2 = f2 . 2 3 L = v f2 = 3 2 v L dari data di atas dapat disimpulkan : fo : f1 : f2 : . . . = 1 : 2 : 3 : . . . Yang disebut nada selaras (nada harmonis) atau juga dinamakan nada flageolet. Rumus umum dari pada frekwensi nada-nada tersebut di atas adalah : f n L vn        1 2 n L n   2 1 karena v adalah kecepatan rambat gelombang transversal, maka f n L F A n        1 2  . dari persamaan di atas dapat disimpulkan dalam hukum Mersenne berikut ini : 1. Frekwensi nada dasar dawai berbanding terbalik dengan panjang dawai. 2. Frekwensi nada dasar dawai berbanding lurus ( berbanding senilai ) dengan akar kuadrat tegangan tali. 3. Frekwensi nada dasar dawai berbanding terbalik dengan akar kudrat penampang dawai.
  • 7. Kompilasi i3: Pendalaman Materi Dasar – alifis.wordpress.com 12 4. Frekwensi nada dasar dawai berbanding terbalik dengan akar kuadrat masa jenis bahan dawai. Pada nada atas ke-n terdapat ( n+2 ) simpul dan ( n+1 ) perut. GETARAN KOLOM UDARA PIPA ORGANA TERBUKA. Kolom udara dapat beresonansi, artinya dapat bergetar. Kenyataan ini digunakan pada alat musik yang dinamakan Organa, baik organa dengan pipa tertutup maupun pipa terbuka. Dibawah ini adalah gambar penampang pipa organa terbuka. Jika Udara dihembuskan kuat-kuat melalui lobang A dan diarahkan ke celah C, sehingga menyebabkan bibir B bergetar, maka udarapun bergetar. Gelombang getaran udara merambat ke atas dan oleh lubang sebelah atas gelombang bunyi dipantulkan ke bawah dan bertemu dengan gelombang bunyi yang datang dari bawah berikutnya, sehingga terjadilah interferensi. Maka dalam kolom udara dalam pipa organa timbul pola gelombang longitudinal stasioner. Karena bagian atas pipa terbuka, demikian pula celah C, maka tekanan udara di empat tersebut tentulah sama dan sama dengan tekanan udara luar, jadi tekanan di tempat tersebut timbulah perut. Pada gambar (b) di atas terlihat 1 simpul diantara 2 perut. Ini berarti pipa organa bergetar dengan nada terendah yang disebut nada dasar organa. Frekwensi nada dasar dilambangkan fo, jadi L = 1 2  o atau  o = 2L, sehingga fo= v L2 . Pada gambar (c) memperlihatkan dua simpul dan satu perut diantara kedua perut, dikatakan udara dalam pipa organa bergetar dengan nada atas pertama dan dilambangkan dengan f1. Pada pola tersebut sepanjang kolom udara dalam pipa terjadi 1 gelombang. Jadi :  1 = L f1 . 1 = f1 . L = v f1 = v L = 2 2 v L
  • 8. Kompilasi i3: Pendalaman Materi Dasar – alifis.wordpress.com 13 Pada gambar (d) memperlihatkan 3 simpul dan dua perut di antara kedua perut, dan bunyi yang ditimbulkan merupakan nada atas kedua dilambangkan f2. Pada pola tersebut dalam pipa organa terbuka tersebut terjadi 1 1 2 gelombang, jadi : L = 3 2 2 atau 2 = 2 3 L f2 . 2 = f2 . 2 3 L = v f2 = 3 2 v L Secara berturut-turut peristiwa di atas dapat kita amati sebagai berikut : f v L 0 2  ( 2 perut dan 1 simpul ) f v L 1 2 2  ( 3 perut dan 2 simpul ) f v L 2 3 2  ( 4 perut dan 2 simpul ) f v L 3 4 2  ( 5 perut dan 4 simpul ) Pada nada atas ke-n terdapat : ( n+2 ) perut dan ( n+1 ) simpul sehingga secara umum dapat dirumuskan sebagai : f n L vn        1 2 n L n   2 1 Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa : fo : f1 : f2 : f3 : . . . = 1 : 2 : 3 : 4 : . . . Ungkapan tersebut dinamakan Hukum Bernoulli ke I, yaitu : Frekwensi nada-nada yang dihasilkan oleh pipa organa terbuka berbanding sebagai bilangan asli. PIPA ORGANA TERTUTUP Apabila pada ujung atas pipa organa tertutup, maka dinamakan pipa organa tertutup, sehingga gelombang longitudinal stasioner yang terjadi pada bagian ujung tertutup merupakan simpul dan pada bagian ujung terbuka terjadi perut. Gambar berikut menunjukkan berbagi pola getaran yang terjadi pada pipa organa tertutup.
  • 9. Kompilasi i3: Pendalaman Materi Dasar – alifis.wordpress.com 14 Pada (a) memberikan nada dasar dengan frekwensi fo. Pada panjang kolom udara L terjadi 1/4 gelombang, karena hanya terdapat 1 simpul dan 1 perut. Jadi : L = 1 2  o ;  o = 4L f0 . 0 = f0. 4L = v f0 = v L4 Pada pola ( b ) memberikan nada atas pertama dengan Frekwensi f1. Sepanjang kolom udara pipa organa tertutup terjadi 2 simpul dan 2 perut, sehingga panjang pipa = 3 4 panjang gelombang. Jadi : L = 3 4  1 atau  1 = 4 3 L f1 . 1 = f1 . 4 3 L = v f1 = 3 4 v L Pada pola ( c ) memberikan nada atas kedua dengan dengan frekwensi f2 pada panjang kolom udara pipa organa tertutup terjadi 3 simpul dan 3 perut, sehinga panjang pipa = 5 4 panjang gelombang. Jadi : L = 5 4 2 atau 2 = 4 5 L f2 . 2 = f2 . 4 5 L = v f2 = 5 4 v L Dari keterangan di atas dapat disimpulkan : Pada nada atas ke-n terdapat ( n+1 ) simpul dan ( n+1 ) perut. fo : f1 : f2 : f3 : . . . = 1 : 3 : 5 : 7 : . . . Ungkapan ini dinamakan Hukum Bernoulli ke II : Frekwensi nada pipa organa tertutup berbanding sebagai bilangan- bilangan ganjil. Secara umum dirumuskan : f n L vn        2 1 4 Sehingga untuk panjang gelombangnya : n L n   4 2 1
  • 10. Kompilasi i3: Pendalaman Materi Dasar – alifis.wordpress.com 15 SIFAT-SIFAT GELOMBANG. 1. Pemantulan. Sifat ini digunakan untuk mengukur kedalaman laut. h = ½ v. tpp ( tpp = waktu pergi-pulang) 2. Resonansi. Yaitu ikut bergetarnya suatu benda. Syarat : frekwensinya sama. Kolom udara ln ln = (2n – 1) ¼  n mulai 1, 2, 3 …… resonansi ke-1  n = 1 dan seterusnya. 3. INTERFERENSI 2 GELOMBANG BERFREKWENSI BERBEDA SEDIKIT MENIMBULKAN LAYANGAN. Layangan adalah interferensi dua getaran harmonis yang sama arah getarnya, tetapi mempunyai perbedaan frekwensi sedikit sekali. Misalnya dua getaran A dan N berturut-turut mempunyai frekwensi f1 = 4 Hz dan f2 = 6 Hz Mula-mula kedua sumber getar bergetar dengan fase sama, jadi superposisi gelombang saling memperkuat atau terjadi penguatan. Setelah beberapa saat getaran B mendahului 1 2 getaran dari pada A, sehingga fasenya berlawanan, jadi saat ini superposisi saling menghapus. Beberapa saat kemudian B bergetar satu getaran lebih dahulu dari A, maka saat ini fase A dan B sama lagi dan terjadi superposisi saling memperkuat lagi, artinya terjadi terjadi penguatan lagi dan seterusnya. Dari grafik di atas terlihat bahwa amplitudo dari superposisi adalah y = y1 + y2 yang harganya bertambah besar dari nol sampai maksimum dan kemudian menjadi kecil lagi dari maksimum sampai nol. Pada saat terjadi amplitudo maksimum, maka interferensi mencapai terkuat atau terjadi penguatan dan pada saat amplitudo minimum terjadi interferensi pelemahan. Yang dimaksud dengan satu layangan ialah bunyi yang terdengar keras- lemah - keras atau lemah - keras - lemah, seperti yang terlihat pada grafik. Jika untuk terjadi satu layangan diperlukan waktu 1 n detik, maka dalam satu detik terjadi layangan. Bilangan ini ternyata sama dengan selisih frekwensi antara sumber bunyi yang menimbulkannya.
  • 11. Kompilasi i3: Pendalaman Materi Dasar – alifis.wordpress.com 16 Jadi :  = / f1 - f2 /  = jumlah layangan. f1 dan f2 adalah frekwensi-frekwensi yang menimbulkan layangan. 4. Berinterferensi. Interferensi ini dibuktikan dengan Pipa Qiunke. Beda fase interferensi kuat dan lemah adalah ½ EFFEK DOPPLER Memang benar jika dikatakan, bahwa frekwensi bunyi sama dengan frekwensi sumbernya. Akan tetapi tidaklah selalu demikian antara frekwensi sumber bunyi dengan frekwensi bunyi yang kita dengar. Apabila antara sumber bunyi dan pendengar tidak ada gerakan relatif, maka frekwensi sumber bunyi dan frekwensi bunyi yang didengar oleh seseorang adalah sama. Akan tetapi jika antara sumber bunyi dan si pendengar ada gerak relatif, misalnya sumber bunyi bergerak mendekati si pendengar, atau si pendengar bergerak mendekati sumber bunyi, atau keduanya bergerak saling mendekati atau menjauhi, ternyata antara frekwensi sumber bunyi dan frekwensi bunyi yang didengar tidaklah sama. Suatu contoh misalnya ketika anda naik bis dan berpapasan dengan bis lain yang sedeang membunyikan klakson, maka akan terdengar suara yang lebih tinggi, berarti frekwensinya lebih besar dan sebaliknya ketika bis menjauhi anda, bunyi klakson terdengar lebih rendah, karena frekwensi bunyi yang didengar berkurang. Peristiwa ini dinamakan Effek Doppler. Jadi Effek Doppler adalah peristiwa berubahnya harga frekwensi bunyi yang diterima oleh pendengar (P) dari frekwensi suatu sumbner bunyi (S) apabila terjadi gerakan relatif antara P dan S. Oleh Doppler dirumuskan sebagai : f v v v v fP P S S   . fP adalah frekwensi yang didengar oleh pendengar. fS adalah frekwensi yang dipancarkan oleh sumber bunyi. vP adalah kecepatan pendengar. vS adalah kecepatan sumber bunyi. v adalah kecepatan bunyi di udara. Tanda + untuk vP dipakai bila pendengar bergerak mendekati sumber bunyi. Tanda - untuk vP dipakai bila pendengar bergerak menjauhi sumber bunyi. Tanda + untuk vS dipakai bila sumber bunyi bergerak menjauhi pendengar. Tanda - untuk vS dipakai bila sumber bunyi bergerak mendekati penengar.
  • 12. Kompilasi i3: Pendalaman Materi Dasar – alifis.wordpress.com 17 1. Jika terdapat angin dengan kecepatan va dan menuju pendengar maka v menjadi (v+va) 2. Jika angin menjauhi pendengar maka v menjadi (v-va) SETIAP GELOMBANG MERAMBATKAN ENERGI Rambatan bunyi adalah ramabatan gelombang, sedangkan rambatan gelombang adalah salah satu bentuk rambatan energi. Makin besar energi bunyi yang diterima makin nyaring suara yang kita dengar. INTENSITAS BUNYI. Yang dimaksud dengan intensitas bunyi ialah : Besar energi bunyi tiap satuan waktu tiap satuan luas yang datang tegak lurus. Dapat dirumuskan sebagai : I P A  I = Intensitas bunyi dalam watt/m2 atau watt/cm2 A = Luas bidang bola dalam m2 atau cm2 P = Daya bunyi dalam J/det atau watt. Bila S merupakan sumber bunyi yang berdaya P watt dan energi bunyi merambat ke segala arah sama rata, Intensitas bunyi di titik yang jaraknya R dari S adalah : I P R  4 2  I I R R 1 2 1 2 2 2 1 1 : : Kesimpulan : Intensitas bunyi berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya. TARAF INTENSITAS BUNYI. ( TI ) Intensitas bunyi terkecil yang masi merangsang pendengaran disebut harga ambang pendengaran, besarnya 10-12 watt/m2 . Intensitas bunyi terbesar yang masih dapat didengar tanpa menimbulkan rasa sakit pada telinga sebesar 1 watt/m2 . Logaritma perbandingan intensitas bunyi dengan harga ambang pendengaran disebut Taraf Intensitas Bunyi. T I I I  log 0 TI taraf intensitas bunyi dalam : Bel. I adalah intensitas bunyi. Io adalah harga ambang pendengaran. Bila satuan TI dalam Decibel ( dB ) hubungan di atas menjadi : T I I I  log 0 1 Bel = 10 dB
  • 13. Kompilasi i3: Pendalaman Materi Dasar – alifis.wordpress.com 18 LATIHAN SOAL LATIHAN SOAL GELOMBANG BUNYI. 1. Sebuah batu dilempar ke tengah kolam sejauh 20 m dari tepi kolam, sehingga terjadi gelombang permukaan air yang sampai ke tepi setelah 4 detik. Bila sebuah gabus bergerak 4 gelombang tiap detik, tentukan panjang gelombang permukaan air tersebut. (Jawab : 1,25 m). 2. Sebuah sumber getar menimbulkan gelombang transversal pada permukaan air dengan periode ¼ detik. Bila jarak antara dua bukit adalah 25 cm, maka tentukan cepat rambat gelombang pada permukaan air tersebut. (Jawab : 1 m/det). 3. Suatu sumber getaran menimbulkan gelombang longitudinal dengan periode 1/286 detik dan merambat dengan kecepatan 1430 m/det. Berapa jarak antara dua rapatan ? (Jawab : 5 meter). 4. Seseorang ditugaskan mengamati permukaan gelombang yang terjadi pada sebuah sungai. Jarak antara puncak dan lembah yang berdekatan ternyata dari hasil pengamatannya adalah 1,05 meter. Dan dalam waktu 15 detik dirambatkan 17 puncak gelombang. Maka tentukan cepat rambat riak gelombang permukaan air tersebut. (Jawab : 2,38 m/det). 5. Cepat rambat gelombang transversal dalam seutas tali yang panjangnya 30 meter adalah 40 m/det. Berapa massa tali tersebut apabila gaya tegangan tali = 2 Newton ? (Jawab : 0,0375 kg). 6. Seutas tali yang panjangnya 32 meter, dengan massa 900 gram mengalami tegangan 220 newton. Tentukan besar cepat rambat gelombang transversal yang merambat melalui tali tersebut. (Jawab : 8,8 m/det). 7. Seutas tali dengan penampang 1 mm2 mempunyai massa jenis 8 gram/cm3 . Bila tali tersebut ditegangkan dengan gaya 8 N. Tentukan cepat rambat gelombang pada tali tersebut. (Jawab : 31,6 m/det). 8. Pada percobaan Melde digunakan garpu tala sebagai sumber getarnya. Frekwensi yang ditimbulkannya adalah 365 Hz. Tali yang dihubungkan dengannya direntangkan dengan beban 96 gram. Apabila jarak antara dua simpul yang berturutan = 4 cm, tentukanlah : a. Cepat rambat gelombang pada tali. (Jawab : 2920 cm/det). b. Berapa tegangan yang harus diberikan agar jarak antara dua simpul yang berturutan menjadi 5 cm. (Jawab : 147.000 dyne). c. Berat dari 1 cm tali tersebut, apabila g = 980 cm/det2 . (Jawab : 10,81 dyne). 9. Sepotong kawat yang massanya 0,5 gram dan panjangnya 50 cm mengalami tegangan 62,5 newton. a. Hitung cepat rambat gelombang transversal yang terjadi pada kawat (Jawab : 250 m/det).
  • 14. Kompilasi i3: Pendalaman Materi Dasar – alifis.wordpress.com 19 b. Bila kedua ujung kawat dijepit dan tidak terdapat simpul lagi di antara kedua ujung kawat tersebut, maka tentukan frekwensinya. (Jawab : 250 Hz). 10. Cepat rambat gelombang longitudinal dalam air 1500 m/det. Hitunglah modulus kenyal air. (Jawab : 2,25 . 109 newton/m2 ). 11. Dawai yang massanya 0,2 gram dan panjangnya 80 cm, salah satu ujungnya diikatkan pada sebuah garpu tala yang memberikan frekwensi 250 Hz. Berapa tegangan tali yang harus diberikan agar tali tidak menggetar dengan empat paruhan gelombang. (Jawab : 2,5 newton). 12. Hitung kecepatan gelombang bunyi yang merambat di udara dalam keadaan STP (Tekanan dan suhu standard). Massa jenis udara pada keadaan STP 1,293 Kg/m3 ,  = 1,40. (Jawab : 331 m/det). 13. Bila amplitudo cukup besar, telinga orang dapat mendengar bunyi dengan frekwensi antara 20 Hz dan 20.000 Hz. Hitung panjang gelombang pada frekwensi- frekwensi tersebut apabila : a. Gelombang merambat dalam medium air dengan cepat rambat 1450 m/det. (Jawab : 7,25 cm). b. Gelombang merambat dalam medium udara. R = 8,31 x 107 ,  udara = 1,4, tudara = 270 dan Mudara = 29 (Jawab : 1,73 cm). 14. Cepat rambat gelombang longitudinal dalam Helium dan Argon pada suhu 00 C berturut-turut adalah 970 m/det dan 310 m/det. Berapa berat atom argon bila berat atom helium = 4. Argon dan Helium adalah gas monoatomik. (Jawab : 39,2). 15. Ditentukan massa jenis gas hidrogen pada suhu 00 dan tekanan 1 atmosfir adalah : 9.10-5 gram/cm3 dan konstanta Laplace gas hidrogen adalah 1,40, tentukanlah cepat rambat bunyi dalam gas hidrogen tersebut. (Jawab : 1255 m/det). 16. Pada suhu 200 C cepat rambat bunyi di udara 330 m/det. Tentukan cepat rambat bunyi di udara pada suhu 400 C. (Jawab : 341 m/det). 17. Cepat rambat bunyi dalam zat padat adalah 1450 m/det. Tentukan modulus young zat padat, jika massa jenisnya 104 kg m-3 . (Jawab : 2,1.1010 N.m-2 ). 18. Tentukan frekwensi dasar dari getaran sepotong tali yang panjangnya 6 meter dan massanya 2 kg yang ditegangkan dengan gaya 192 N. (Jawab : 2 Hz). 19. Cepat rambat bunyi dalam gas H2 pada suhu 270 C adalah 360 m/det. a. Berapa cepat rambat bunyi dalam gas O2 pada suhu yang sama, jika konstanta Laplace kedua gas tersebut sama ? (Jawab : 90 m/det) b. Berapa cepat rambat bunyi dalam O2 pada suhu 470 C (Jawab : 93 m/det). 20. Sepotong dawai tembaga dengan massa jenis 9 x 103 kg/m3 yang panjangnya 2 m dan berpenampang 10-6 m2 mendapat tegangan oleh suatu gaya sebesar 360 N. Jika
  • 15. Kompilasi i3: Pendalaman Materi Dasar – alifis.wordpress.com 20 dawai dipetik, berapa frekwensi nada dasarnya ? (Jawab : 50 Hz). 21. Cepat rambat bunyi dalam gas hidrogen pada suhu 150 C = 1200 m/s. Berapa laju rambat bunyi dalam Oksigen pada suhu 1190 C, jika tetapan Laplace kedua gas sama sedangkan MH2 = 2 gram/mol dan MO2 = 32 gram/mol. (Jawab : 350 m/s). 22. Sehelai dawai dengan massa 0,5 gram dan panjangnya 50 cm diberi tegangan 88,2 newton kemudian dawai dipetik dan memberikan nada dasar. Tentukanlah : a. Cepat rambat gelombang transversal dalam dawai (Jawab : 297 m/s) b. Frekwensi nada dasarnya, frekwensi nada atas pertama dan nada atas kedua. (Jawab : 297 Hz, 594 Hz, 891 Hz). 23. Sebuah pipa organa terbuka menghasilkan nada dasarnya dengan frekwensi 500 Hz. Bila cepat rambat suara di udara = 340 m/s, maka tentukan panjang pipa organa tersebut. (Jawab : 0,34 m). 24. Sepotong dawai yang panjangnya 120 cm dan sepotong dawai lain yang panjangnya 160 cm masing-masing menimbulkan nada dasar. Tentukan interval yang dihasilkan. (Jawab : 4 : 3  Kwart). 25. Tentukan frekwensi nada tunggal yang ditimbulkan oleh sirine, jika banyak lubang pada lempeng sirine = 15 dan melakukan putaran 1500 rpm. (Jawab : 300 Hz). 26. Sebuah pipa organa terbuka menghasilkan nada dasar dengan frekwensi 249 cps. Sehelai dawai yang panjangnya 54 cm dengan gaya tegangannya menghasilkan nada dasar dengan frekwensi 440 cps. Pipa organa dihembus lebih kuat sehingga dihasilkan nada atas pertamanya. Dawai sekarang diperpendek menjadi 48 cm dengan gaya tegangan tetap lalu dipetik bersama-sama dengan hembusan pipa organa tersebut. Berapa layangan yang terjadi ? (Jawab : 3 Hz). 27. Pada sirine terdapat dua deret lubang. Deret lubang bagian luar = 20 buah. Jika dengan deret lubang yang terdalam nada tunggal yang ditimbulkan memberikan interval nada kwint, maka berapa banyak lubang pada deret bagian dalam ? (Jawab : 30 lubang). 28. Sepotong kawat yang panjangnya 3 meter dengan luas penampang 1 mm2 , massanya 24 gram. Bila kawat diberi beban 10 Newton, maka kawat bertambah panjang 0,15 mm. a. Tentukan modulus elastisnya. (Jawab : 2 x 1011 N/m2 ) b. Cepat rambat bunyi dalam rel yang dibuat dari bahan tersebut. (Jawab : 5000 m/det). 29. Dawai sebuah sonometer menghasilkan nada dasar. Bila senar dipotong 30 cm dihasilkan nada dasar baru yang kwint terhadap nada dasar semula. Dengan diusahakan agar tegangan dawai tetap seperti semula, maka harus dipotong berapa senar sonometer tersebut agar dihasilkan nada dasar baru yang terts terhadap nada dasar semula. (Jawab : 9 cm). 30. Sebuah mobil melaju dengan kelajuan 72 km/jam dan membunyikan klakson dengan frekwensi 480 Hz
  • 16. Kompilasi i3: Pendalaman Materi Dasar – alifis.wordpress.com 21 berpapasan dengan mobil lain yang berkecepatan 108 km/jam. Jika cepat rambat bunyi di udara 340 m/s, maka tentukan frekwensi bunyi yang didengar oleh pengendara mobil kedua. (Jawab : 555 Hz). 31. Frekwensi nada atas pertama pipa organa terbuka = 560 Hz. Pipa organa tertutup memberikan nada atas pertama yang kwint terhadap nada dasar pipa organa terbuka. Bila cepat rambat bunyi pada waktu itu = 336 m/det, maka hitunglah : a. Panjang pipa organa masing-masing. (Jawab : 60 cm ; 60 cm). b. Interval antara nada-nada atas pertama kedua pipa organa tersebut. (Jawab : kwart). 32. Sebuah petasan diledakkan di suatu tempat. Pada jarak 2 m dari pusat ledakan intensitas bunyinya = 10-4 watt/m2 . Tentukan intensitas bunyi pada jarak 20 m dari pusat ledakan. (Jawab : 10-6 watt/m2 ). 33. Dalam suatu ruang periksa di PUSKESMAS ada seorang bayi menangis dengan taraf intensitas 80 dB. Bila dalam ruang tersebut terdapat 10 orang bayi yang menangis bersamaan dengan kekuatan yang sama, maka tentukan taraf intensitasnya. (Jawab : 90 dB). 34. Tabung Kundt digunakan untuk menghitung cepat rambat bunyi dalam baja. Untuk keperluan tersebut, maka batang getar dibuat dari baja yang panjangnya 75 cm dan dijepit di bagian tengahnya. Batang baja digetarkan longitudinal, sehingga jarak antara dua simpul berturutan dari gelombang stasioner yang timbul dalam kolom udara di dalam tabung gelombang adalah 5 cm. Jika cepat rambat bunyi di udara adalah 340 m/s, tentukan cepat rambat bunyi dalam batang baja. (Jawab : 5.100 m/s) 35. Sebuah pipa kundt mempunyai batang penggetar dari gelas yang panjangnya0,625 meter, dijepit di tengah-tengahnya. Tabung gelombang berisi udara. Cepat rambat bunyi dalam gelas sebesar 2500 m/s, dan jika jarak antara dua simpul berturutan dalam tabung adalah 0,085 meter. Tentukan cepat rambat bunyi di udara. (Jawab : 340 m/s). ================O0O================