Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang konsep dasar gelombang, termasuk definisi, jenis, dan sifatnya. Ada dua jenis gelombang berdasarkan arah getarannya, yaitu transversal dan longitudinal. Tergambar pula contoh gelombang mekanik dan elektromagnetik. Selanjutnya dijelaskan besaran-besaran dasar gelombang seperti periode, frekuensi, panjang gelombang, dan kecepatan rambat. Terakhir disebutkan pula be
1. Nama Kelompok 5 :
1. An Abdi salam (05)
2. Bilqis Sholichatunisa (10)
3. Muh. Aldi Dzaki (26)
4. Nor Chanifah N (28)
2. GELOMBANG
Gelombang adalah getaran yang merambatkan
energi dari satu tempat ketempat yang lain, baik melalui
medium ataupun tidak Gelombang merupakan salah satu
cara perpindahan energi.
3. JENIS GELOMBANG
Berdasarkan Arah Getarnya:
Gelombang Transversal
Gelombang Longitudinal
Berdasarkan Medium Perambatannya:
Gelombang Elektromagnetik
Gelombang Mekanik
Berdasarkan Amplitudonya:
Gelombang Berjalan
Gelombang Stasioner
5. Periode ( T ) & Frekuensi ( f )
• Periode : Waktu yang diperlukan untuk
menempuh satu gelombang (sekon)
• Frekuensi : Banyaknya gelombang yang
terbentuk setiap sekon ( Hz)
• Hubungan antara frekuensi dengan
periode :
1 1
f = atau T =
T f
6. Panjang Gelombang
• Panjang gelombang yaitu jarak yang ditempuh getaran dalam satu
periode (satu gelombang penuh)
• Pada gelombang transversal, satu gelombang penuh terdiri atas
satu bukit dan satu lembah
• Pada gelombang longitudinal, satu gelombang penuh terdiri atas
satu rapatan dan satu renggangan
= v . T atau = v/f
7. Cepat Rambat Gelombang (v)
• Cepat rambat gelombang adalah jarak yang ditempuh oleh
satu gelombang ( ) dalam waktu satu periode ( T ).
• v = atau v = . f
T
9. BESARAN DASAR GELOMBANG
• Periode ( T ) satuan sekon ( s )
• Frekuensi ( f ) satuan Hertz ( Hz )
• Panjang gelombang ( ) satuan meter ( m )
• Cepat rambat gelombang ( v ) satuan ( m/s )
10. Gelombang
Gelombang
Transversal
Gelombang
Longitudinal
Contoh :
gelombang pada tali,
gelombang permukaan air, dan
gelombang elektromagnetik.
Contoh
Gelombang pada pegas
Gelombang Bunyi
Gelombang transversal adalah gelombang yang memiliki arah getar
tegak lurus terhadap arah rambat gelombang.
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang memiliki arah
getar berimpit terhadap arah rambat gelombang .
Berdasarkan Arah Getarnya :
12. Istilah-istilah pada Gelombang Transversal
Puncak gelombang : titik-titik tertinggi pada gelombang
Dasar gelombang : titik-titik terendah pada gelombang
Bukit gelombang : lengkungan obc atau efg
Lembah gelombang : cekungan cde atau ghi
Amplitudo (A) : nilai mutlak simpangan terbesar
Panjang gelombang (λ) : jarak antara dua puncak berurutan atau jarak
antara dua dasar berurutan
Periode (T) : selang waktu yang dipelukan untuk menempuh dua
puncak yang berurutan
14. Istilah – istilah pada
Gelombang Longitudinal
Panjang gelombang didefinisikan sebagai jarak antara
dua pusat rapatan yang berdekatan atau jarak antara dua
pusat renggangan yang berdekatan
15. Gelombang
Mekanik Elektromagnetik
Gelombang Suara
Gelombang permukaan air
Gelombang pada tali
dll
Gelombang Cahaya
Sinar X
Gelombang Radio
dll.
Gelombang mekanik adalah gelombang yang memerlukan medium
perambatan.
Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dapat
merambat baik melalui medium ataupun vakum (tanpa medium)
Berdasarkan Medium Perambatan
18. Gelombang
Gelombang
Berjalan
Gelombang
Stasioner
Gelombang berjalan adalah gelombang yang merambat dengan
amplitudo tetap
Gelombang stasioner adalah gelombang yang merambat dengan
amplitudo berubah. Gelombang Stasioner merupakan paduan antara
gelombang datang dengan gelombang pantul (yp=yp1+yp2)
Berdasarkan Amplitudonya
20. Gelombang Berjalan
Formulasi Gelombang Berjalan
Persamaan simpangan getaran harmonik sederhana
y = A sin ωt atau y = A sin 2π φ
T
t
φ =
Fase gelombang φ p=
λ
x
T
t -
21. Secara umum, persamaan getaran
y = ± A sin 2π( ± )
= ± A sin (ωt ± kx )
= ± A sin 2 π f ( t ± )
λ
x
T
t
x
v
22. Keterangan
A = Amplitudo getaran dititik asal (m)
t = lama titik asal telah bergerak (s)
T = periode getaran (s)
V = cepat rambat gelombang (m/s)
ω = 2π/T, kecepatan sudut (rad/s)
k = 2π/λ, bilangan gelombang ( /m )
f = frekuensi getaran (Hz)
y = simpangan getaran di titik yang berjarak x dari titik asal
getaran (m)
x = jarak titik pada tali asal getaran (m)
23. Kecepatan dan Percepatan Partikel
dt
dy
dt
d
Kecepatan partikel
vp = dy/dt = d/dt [ A sin ( ωt – kx ) ]
vp = ωA cos ( ωt – kx )
dt
dyp
dt
d
Percepatan partikel
ap = dvp/dt = d/dt [ωA cos ( ωt – kx ) ]
vp = ωA sin ( ωt – kx ) = -ω²yp
24. Sudut Fase, Fase, dan Beda Fase Gelombang Berjalan
2π
θp
λ
-( xB - xA )
λ
- Δx
Sudut fase θ p = ωt – kx = 2π( )
Fase gelombang φ p= =
beda fase Δ φ = =
λ
x
T
t -
λ
x
T
t -
26. Persamaan Gelombang Stasioner pada
Ujung Tetap
Resultan dari y₁ dan y₂
y p= 2A sin kx cos (ωt-kl)
Ap = 2A sin kx
y₂ = -A sin ( - kx – ωt ) y₂ = A sin ( kx + ωt )
27. Letak simpul dan perut pada Ujung Tetap
4
λLetak simpul xn+1 = 2n x ; n = 0, 1, 2, . . .
Letak perut xn+1 = ( 2n + 1 ) ; n = 0, 1, 2, . . .
4
λ
28. Persamaan Gelombang Stasioner
pada Ujung Bebas
y₁ = A sin (ωt - kx ),
y₂ = A sin (ωt + kx )
superposisi gelombang stasioner,
yp = y₁ + y₂
yp = 2A cos kx sin ωt
= 2A cos kx sin (ωt-kl)
ap = 2A cos kx
29. Letak simpul dan perut
pada Ujung Bebas
4
λLetak simpul xn+1 = ( 2n + 1 ) ; n = 0, 1, 2, . . .
Letak perut xn+1 = 2n x ; n = 0, 1, 2, . . .
4
λ
30. Sifat Gelombang
• Gelombang dapat dipantulkan (refleksi)
• Gelombang dapat dibiaskan (refraksi)
• Gelombang dapat dilenturkan (difraksi)
• Gelombang dapat dipadukan (interferensi)
• Gelombang dapat didispersikan
• Gelombang dapat dipolarisasikan
31. 1. Dispersi (Uraian) gelombang adalah penyebaran atau
penguraian bentuk gelombang apabila melewati suatu
medium tertentu
Gelombang mekanik yang merambat melalui medium
nondispersi, sepanjang perambatannya, bentuk gelombang
tidak berubah
Gejala-gejala Gelombang
32. 2. Pemantulan(Refleksi) Gelombang
• Bila sebuah gelombang merambat dan mengenai
bidang pembatas yang keras.
• Sudut datang (i) = sudut pantul (r)
33.
34. 3. Pembiasan Gelombang
Sinar datang dari tempat
yang dalam ke tempat yang
dangkal dibiaskan mendekati
garis normal (r < i ) .
Sebaliknya, sinar datang dari
tempat yang dangkal ke
tempat yang dalam dibiaskan
menjauhi garis normal ( r > i )
35. Persamaan Umum Pembiasan Gelombang
n₁
n₂
Pengertian Indeks Bias
n=
r = θ₂
n₁ sin θ₁ = n₂ sin θ₂
Sin r
Sin i
v₂
v₁
= = n
36. 4. Difraksi (Lenturan) Gelombang
• Pembelokan gelombang yang disebabkan oleh adanya
penghalang berupa celah.
37. 4. Interferensi Gelombang
Pengaruh yang ditimbulkan oleh gelombang-gelombang yang berpadu
disebut Interferensi Gelombang
Kedua gelombang saling memperkuat (inteferensi konstruktif),
Kedua gelombang saling memperlemah atau meniadakan (inteferensi
destruktif).
38. Interferensi gelombang permukaan air
( dua dimensi )
Dua sumber getar yang memiliki fase, amplitudo, dan
frekuensi yang sama dinamakan dua sumber koheren.
39. 5. Polarisasi Gelombang
Gelombang terpolarisasi linear jika getaran dari gelombang tersebut
selalu terjadi dalam satu arah saja. Arah ini disebut arah polarisasi.
Mengapa polarisasi hanya terjadi pada gelombang
transversal?