SlideShare a Scribd company logo
1 of 47
Magnetostatika
1. Hukum tentang gaya Lorentz
2. Hukum Biot- Savart
Hukum tentang gaya Lorentz
 Fenomena interaksi magnetik secara
sederhana dapat diamati ketika dua
buah kawat yang dialiri arus listrik
didekatkan satu dengan lainnya.
 Ketika arus yang mengalir pada
kedua kawat memiliki arah yang
sama, maka kedua kawat cenderung
untuk saling tarik menarik satu
dengan yang lain.
Gambar (a) arus
berlawanan, terjadi tolak
menolak antara kedua
kawat
Gambar (b) arah arus
sama pada kedua kawat
menimbulkan tarik-
menarik antara keduanya
Adanya fenomena tarikan atau tolakan
pada kedua kawat tersebut diakibatkan
oleh keberadaan gaya magnetik yang
dialami oleh masing-masing kawat.
Timbulnya gaya tersebut dapat
dijelaskan melalui gambar berikut
Gbr. Ilustrasi medan magnet yang
ditimbulkan oleh kawat lurus berarus I
 Besarnya gaya magnetik yang
ditimbulkan pada kawat berarus
tersebut dikenal dengan nama gaya
Lorentz
 Gaya Lorentz didefinisikan sebagai
gaya yang dialami oleh muatan yang
bergerak dalam suatu medan magnetik
B dan diungkapkan melalui formulasi
Gaya Lorentz
 Gaya Lorentz pada Penghantar Berarus
“Buka telapak tangan kanan dengan empat jari selain jari
jempol dirapatkan. Arahkan keempat jari yang
dirapatkan sesuai dengan arah induksi magnetik B dan
arahkan jempol hingga sesuai dengan arah kuat arus
listrik i, maka arah gaya Lorentz, F, yang dialami oleh
konduktor akan sesuai dengan arah dorongan telapak
tangan”.
B
x
L
I
Fmagnet





sin
ILB
Fmagnet 
Keterangan :
B = induksi magnet homogen
I = kuat arus listrik
L = panjang kawat
θ = sudut antara kawat dg B
Gaya Lorentz antara Dua Konduktor Lurus
Panjang dan Sejajar
a
i
i
L
F 2
1
0
2


a
i
L
F 2
0
2


Gaya Lorentz antara Dua Konduktor Lurus
Panjang dan Sejajar
Keterangan :
a = jarak antara kedua penghantar (m)
FL = gaya Lorentz dalam newton ( N )
I1 dan I2 = arus pada masing-masing kawat dalam ampere ( A )
μ0 = permeabilitas udara / ruang hampa = 4. 10-7 Wb/ A.m
Gaya Lorentz pada Partikel Bermuatan
Listrik
atau
B
v
q
F





v
B
Muatan uji, +q
Fmagnet

sin
qvB
F 
Keterangan :
q : muatan muatan listrik (C)
v : kecepatan partikel (m/s)
 Bila  = 90º (v ^ B) maka F = q v B.
Karena F selalu tegak lurus terhadap v.
maka lintasan partikel bermuatan
merupakan lingkaran dengan jari-jari R
sebesar:
R = mv/q.B
dengan v = w R  w = 2f = 2 / T
1. Galvanometer
Galvanometer digunakan untuk mengukur arus listrik yang kecil. Prinsip
kerjanya yaitu berputarnya kumparan karena munculnya dua gaya Lorentz
sama besar tetapi berlawanan arah, yang bekerja pada dua sisi kumparan
yang saling berhadapan. Kawat tembaga dililitkan pada inti besi lunak
berbentuk silinder membentuk statu kumparan, dan diletakkan diantara
diantara kutub-kutub sebuah magnet permanen. Arus listrik memasuki dan
meninggalkan kumparan melalui pegas spiral yang terpasang di atas dan di
bawah kumparan.
Putaran kumparan ditahan oleh kedua pegas spiral, sehingga kumparan hanya
akan berputar dengan sudut tertentu. Putaran dari kumparan diteruskan oleh
sebuah jarum untuk menunjuk pada skala tertentu.
Aplikasi Gaya Lorentz
2. Motor Listrik
Motor listrik adalah alat untuk
mengubah energi listrik menjadi energi
kinetik. Dasar kerja motor listrik ini
hampir sama dengan dasar kerja
sebuah galvanometer.
Aplikasi Gaya Lorentz
3. Pengeras Suara
Komponen dasar pengeras suara terdiri dari tiga bagian
yaitu sebuah kerucut yertas yang bersambungan
dengan sebuah kumparan suara (silinder yang dikitari
oleh kawat tembaga) dan sebuah magnet permanen
berbentuk silinder (kutub utara di tengah dan dikelilingi
kutub selatan).
Aplikasi Gaya Lorentz
3. Pengeras Suara
Ketika arus dilewatkan pada lilitan kumparan , maka padanya akan
bekerja gaya lorentz yang disebabkan oleh magnet permanen.
Besar kecilnya gaya bergantung pada arua yang dihasilkan oleh
terminal pengeras suara sehingga akan menyebabkan maju
mundurnya kerucut kertas yang menumbuk udara sehingga
dihasilkan gelombang-gelombang bunyi sesuai dengan frekuensi
pengeras suara. akan mengalir arus dari terminal pengeras suara
menuju kumparan suara , sehingga didalam kumparan akan ada
aliran elektron yang berada di dalam medan magnet. Elektron yang
berada di medan magnet akan mengalami gaya lorentz yang dapat
menimbulkan maju atau mundurnya kerucut kertas, sehingga
elektron-elektron yang ada disekitar kerucut bertumbukan dengan
udara yang mengakibatkan gelombang bunyi.
Aplikasi Gaya Lorentz
4. Spektrometer Massa
Spektrometer massa adalah alat yang
digunakan untuk menentukan massa atau
perbandingan massa terhadap muatan.
p+
E B
B
1
2
R
mv
qvB
2
2 
v
R
B
q
m 2

1
B
E
v 
;
E
R
B
B
q
m 2
1

Jadi
Aplikasi Gaya Lorentz
5. Siklotron
 Siklotron adalah alat untuk mempercepat
partikel (proton,detron dll)
 Terdiri dari dua ruang semi silinder yang
ditempatkan dalam medan magnet
 Di antara kedua semisilinder diberi potensial
listrik bolak-balik (104 volt)
 Ion dalam semisilinder akan mengalami
gaya magnet yang menyebabkan bergerak
dalam setengah lingkaran lalu dipercepat
oleh medan lisrik E, masuk lagi ke dalam
medan magnet B dan bergerak milingkar
dengan jari-jari lebih besar (karena kecepan
lebih besar). B
E
p+
Aplikasi Gaya Lorentz
5. Siklotron
Aplikasi Gaya Lorentz
Contoh soal
PEMBAHASAN
Contoh soal
 Sebuah proton bergerak dalam lintasan lingkaran
dengan jari-jari 14 cm dalam sebuah medan magnetik
0.35 T yang tegak lurus dengan kecepatan proton.
Tentukan laju linier proton.
Hukum Biot- Savart
 Hukum Biot-Savart adalah hukum
fisika yang menyatakan bahwa medan
magnet di sekitar arus listrik dapat
ditentukan nilainya.
 Dalam hukum Biot-Savart, sumber
medan magnet adalah arus listrik.
Keberadaan arus listrik ini merupakan
hasil dari pergerakan muatan listrik.
 Perhitungan medan magnet di bagian
manapun dari penghantar listrik dapat
ditentukan ketika muatan listrik
bergerak dengan kecepatan tertentu
Hukum Biot-Savart
 Hukum Biot-Savart digunakan untuk menghitung medan
magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik
 Hukum Biot-Savart dinyatakan oleh Jeans Baptiste Biot
(1774-1862) dan Felix Savart (1791-1841) sesaat setelah
Oersted menemukan fenomena arus listrik dapat meng-
hasilkan medan magnet
Tinjau suatu kawat yang panjang-
nya L dan dialiri arus I
I
P
Bagaimana menentukan medan
magnet di titik P ?
Menurut Biot dan Savart, arus I yang
mengalir pada kawat ditinjau sebagai
banyak elemen kecil arus yang menga-
lir pada elemen kecil kawat dl
I
P
I
P
dl
r

r̂

x
dB
Hukum Biot-Savart menyatakan elemen kecil medan magnet
yang timbul di titik P akibat elemen kecil arus Idl adalah
,
ˆ
4 2
0
r
r
x
l
d
I
B
d





dengan adalah vektor perpindahan dari dl ke P, dan adalah vektor
satuan searah
r

r̂
r

Hukum Biot-Savart
Hukum Biot-Savart
Sedangkan Besar elemen kecil medan magnet dB di titik P
tersebut adalah
2
0 sin
4 r
dl
i
dB




dengan  adalah sudut antara dl dan vektor r
Besar medan magnet di titik P akibat seluruh panjang kawat
yang berarus I tersebut adalah
.
ˆ
4 2
0

 

r
r
x
l
d
i
B
d
B





Arah medan magnet di P dapat ditentukan dengan aturan
tangan kanan, yaitu masuk bidang gambar
Kawat Lurus berarus
Tinjau sebuah kawat lurus sangat panjang dialiri arus listrik I
seperti pada gambar di bawah.
Kita akan coba menerapkan hukum Biot-Savart untuk me-
nentukan medan magnet pada jarak a dari pusat simetri
kawat.
Anggap jarak a jauh lebih kecil dari panjang kawat atau kita
pandang kawat panjangnya tak berhingga
P
I
a
Kawat Lurus berarus (2)
Langkah-langkah Penyelesaian :
 Buat sumbu-sumbu koordinat untuk membantu dalam per-
hitungan, yaitu sumbu x ke kanan dan sumbu y ke atas,
dengan pusat koordinat (O) tepat di bawah titik P
 Kawat berarus dianggap tersusun atas elemen kecil dl, dengan
arah ke kanan (searah I). Karena dl searah sb x maka dl=dx
Pada sumbu koordinat x, kawat terbentang dari - sampai +
- +
P
a
x
y
I
r

I dl
dl
Kawat Lurus berarus (3)
 Arah medan magnet adalah keluar bidang gambar
 Besar Elemen kecil medan magnet dB akibat elemen kecil
kawat dl berarus I adalah
 
2
2
0
2
0 sin
4
sin
4 a
x
dx
I
r
dl
I
dB









dengan variabel  dan variabel x tidak saling bebas
 Besar medan magnet total di titk P adalah
 





 2
2
0 sin
4 a
x
dx
i
B



Integral di atas dapat dipermudah dengan mengganti
variabel  dengan  dimana sin=cos
Kawat Lurus berarus (4)


x
2




 Jika maka sehingga besar medan magnet
di titik P adalah



2
2
0
cos
4






d
a
i
B 2
2
0
sin
4






 




a
i
Tesla
a
i
B


2
0

 Hubungan x dengan 


 d
a
dx
a
x 2
sec
tan 



 



d
a
i
cos
4
0
 





 2
2
0 sin
4 a
x
dx
i
B



Kawat Lurus berarus (5)
Bagaimana jika panjang kawatnya berhingga katakanlah
Sama dengan L ?
P
I
a
L
Pada prinsipnya penyelesaian kasus medan magnet akibat
kawat lurus berarus I yang panjangnya berhingga ini sama
ngan kasus kawat tak berhingga
Bedanya adalah batas sepanjang sumbu x dari x=-L/2
sampai dengan x=+L/2
Kawat Lurus berarus (6)
-L/2 +L/2
P
a
x
y
I
r

I dl
dl
 Besar Elemen kecil medan magnet dB akibat elemen kecil
kawat dl berarus I adalah
 
2
2
0
2
0 sin
4
sin
4 a
x
dx
I
r
dl
I
dB









 Besar medan magnet total di titk P adalah
 





2
/
2
/
2
2
0 sin
4
L
L
a
x
dx
i
B



Kawat Lurus berarus (7)
 Hubungan x dengan 


 d
a
dx
a
x 2
sec
tan 


 





 2
2
0 sin
4 a
x
dx
I
B




 



d
a
I
cos
4
0
 Besar medan magnet di P menjadi
 
2
/
2
/
2
2
0
0
4
sin
4
L
x
L
x
a
x
x
a
I
a
I
B




















Tesla
a
L
L
a
I
B 









2
2
0
4
2

Contoh
Suatu kawat lurus yang panjangnya 4 m dibentangkan dari
x=-4 m sampai x=0. Kawat dialiri arus 2 A. Tentukan medan
magnet di titik (0 m,3m).
P
I=2A
3 m
4 m
x
y
-4
P
I=2A
3 m
4 m
x
y
-4
Untuk kasus ini elemen kecil dl berjalan dari x=-4 m sampai
dengan x=0 m.
 Arah medan magnet adalah keluar bidang gambar
dl
r

 Elemen kecil dl searah dengan sumbu x, dl=dx dan ber-
jalan dari -4 m sampai 0.
 Besar elemen kecil medan magnet di titik P adalah
   
9
sin
2
3
sin
4
)
2
(
sin
4 2
0
2
2
0
2
0





x
dx
x
dx
r
dl
I
dB









 ,
9
sin
2
0
4
2
0




x
dx
B



o
x
x
d
dx
x
53
4
0
0
sec
3
tan
3 2
















 Besar medan magnet total di titk P adalah



0
53
0
cos
)
3
(
2




d
gunakan
  T






 

30
4
5
4
6
sin
6
0
0
0
53
0






Kawat Lingkaran berarus
Tinjau sebuah kawat lingkaran dengan jari-jari R dialiri arus
listrik I seperti pada gambar di bawah.
Kawat lingkaran terle-
tak pada bidang xz
x
y
z
R P
a
I
Kita akan coba menerapkan hukum Biot-Savart untuk
menentukan medan magnet pada jarak a dari pusat
Kawat lingkaran
Kawat Lingkaran berarus (2)
Langkah – langkah Penyelesaian :
 Buat elemen kecil panjang
(keliling) lingkaran dl dengan
arah sama seperti arah arus I
x
y
z
R P
a
Idl
dl
 Uraikan/gambarkan arah-arah
medan magnet dB di titik P
akibat elemen kecil Idl
dB
dB
dBy



r
Kawat Lingkaran berarus (3)
 Komponen medan magnet dalam arah sumbu z akan
saling meniadakan (Bz=0)
 Komponen medan magnet dalam arah sumbu x juga
saling meniadakan (By=0)
 Jadi hanya ada komponen medan magnet dalam arah
sumbu y
 Besar elemen kecil medan magnet dB adalah
)
(
4
sin
4 2
2
0
2
0
a
R
dl
I
r
dl
I
dB








Ingat  adalah sudut antara arah Idl dengan r, dalam kasus ini
=90o (arah Idl tegak lurus dengan arah r)
 Besar elemen kecil medan magnet dB dalam arah sb y:
  2
2
2
2
0
2
0
4
cos
4
cos
a
R
R
a
R
dl
I
R
dl
I
dB
dBY











Kawat Lingkaran berarus (4)
Batas atas integral diambil sama dengan satu keliling lingkaran
karena panjang total kawat adalah satu keliling lingkaran dan
Jari-jari lingkaran R serta jarak a adalah konstan sehingga dapat
dikeluarkan dari integral
 Besar elemen kecil medan magnet dalam arah sumbu y
adalah
      2
/
3
2
2
2
0
2
0
2
/
3
2
2
0
2
0
2
/
3
2
2
0
2
4
4 a
R
R
I
dl
a
R
R
I
a
R
Rdl
I
B
R
R
Y





 





 

 Jadi medan magnet di titik P akibat kawat lingkaran terse-
but adalah
 
Tesla
j
a
R
R
I
B ˆ
2 2
/
3
2
2
2
0




Kawat Lingkaran berarus (5)
Bagaimana jika titik P dalam kasus kawat lingkaran berarus I
di atas terletak di pusat lingkaran ?
 Arah medan magnet adalah
masuk bidang gambar
x
y
R
P
I  Kawat lingkaran dianggap
tersusun atas elemen kecil
panjang dl
dl
dB
x
Besar medan magnet akibat elemen kecil Idl adalah
2
0
2
0
4
sin
4 R
dl
I
r
dl
I
dB







Kawat Lingkaran berarus (6)
Besar medan magnet total di P adalah
R
I
dl
R
I
R
dl
I
B
R
R
2
4
4
0
2
0
2
0
2
0
2
0 



 



 

Elemen kecil panjang dl berjalan dari nol sampai satu
keliling lingkaran sehingga batas integral dalam menghitung
Medan magnet total adalah dari 0 sampai 2πR
Contoh
Sebuah kawat ¾ lingkaran memiliki jari-jari 2 m dan dialiri
arus 4 A. Berapakah medan magnet di pusat kawat tsb?
x
y
R
P
I
 Arah medan magnet adalah
masuk bidang gambar
Besar medan magnet akibat
elemen kecil Idl adalah
dl
dl
r
dl
I
dB







4
2
4
4
sin
4
0
2
0
2
0



Elemen kecil panjang dl berjalan dari nol
sampai 3/4 keliling lingkaran sehingga batas
integral dalam menghitung medan magnet
total adalah dari 0 sampai 3πR/2=3π
Besar medan magnet total di P adalah
T
dl
B
4
3
4
0
3
0
0 

 

 
SOAL
I1 I2
d=20 cm
Dua buah kawat yang masing-masing sangat
panjang, kawat pertama diberi arus I1=2 A,
kawat kedua diberi arus I2=3 A. Hitung
Medan magnet B (oleh kawat pertama) di titik
yang jaraknya d dari kawat pertama.
L
L/4 L/4
a
P Q
R
S
I
Kawat lurus (cetak tebal) yang
panjangnya L dialiri arus I.
Dengan menggunakan hukum
Biot-Savart, tentukanlah medan
magnet yang terjadi di titik
P, Q, R, dan S.
SOAL
I
R
a
P
Sebuah loop berbentuk lingkaran berjari
jari R dialiri arus listrik I. Dengan menggu-
nakan hukum BiotSavart, tentukanlah :
a. Medan magnet di titik P.
b. Medan magnet di pusat lingkaran loop.
R
3R
P
I
Suatu sistem terdiri atas kawat ¾ ling-
karan dihubungkan dengan dua kawat
lurus sejajar seperti gambar. Jika pada
sistem mengalir arus I seperti gambar,
tentukanlah medan magnet di titik P
(pusat lingkaran).

More Related Content

What's hot

Interferensi Celah Ganda (Microwave)
Interferensi Celah Ganda (Microwave)Interferensi Celah Ganda (Microwave)
Interferensi Celah Ganda (Microwave)AyuShaleha
 
Karakteristik dioda
Karakteristik diodaKarakteristik dioda
Karakteristik diodajumranjum
 
makalah penguat gandengan DC
makalah penguat gandengan DCmakalah penguat gandengan DC
makalah penguat gandengan DCSri Rahayu
 
Rangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCRangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCWahyu Pratama
 
Laporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Laporan Eksperimen Efek FotolistrikLaporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Laporan Eksperimen Efek FotolistrikNurfaizatul Jannah
 
Medan Elektromagnetik 2-8
Medan Elektromagnetik 2-8Medan Elektromagnetik 2-8
Medan Elektromagnetik 2-8Fathan Hakim
 
Gelombang mekanik kelompok 8
Gelombang mekanik  kelompok 8Gelombang mekanik  kelompok 8
Gelombang mekanik kelompok 8Rahfiqa
 
MATERI MEDAN LISTRIK
MATERI MEDAN LISTRIKMATERI MEDAN LISTRIK
MATERI MEDAN LISTRIKjumadsmanesi
 
Handout listrik-magnet-i
Handout listrik-magnet-iHandout listrik-magnet-i
Handout listrik-magnet-irina mirda
 
Medan Elektromagnetik 2-9
Medan Elektromagnetik 2-9Medan Elektromagnetik 2-9
Medan Elektromagnetik 2-9Fathan Hakim
 
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah GelombangCatu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah GelombangMateri Kuliah Online
 
Hukum Coulomb - Soal2 - Materi 2 - Fisika Listrik dan Magnet
Hukum Coulomb - Soal2 - Materi 2 - Fisika Listrik dan MagnetHukum Coulomb - Soal2 - Materi 2 - Fisika Listrik dan Magnet
Hukum Coulomb - Soal2 - Materi 2 - Fisika Listrik dan Magnetahmad haidaroh
 
2 a medan listrik
2 a medan listrik2 a medan listrik
2 a medan listrikMario Yuven
 

What's hot (20)

Interferensi Celah Ganda (Microwave)
Interferensi Celah Ganda (Microwave)Interferensi Celah Ganda (Microwave)
Interferensi Celah Ganda (Microwave)
 
Karakteristik dioda
Karakteristik diodaKarakteristik dioda
Karakteristik dioda
 
makalah penguat gandengan DC
makalah penguat gandengan DCmakalah penguat gandengan DC
makalah penguat gandengan DC
 
Gaya lorentz
Gaya lorentzGaya lorentz
Gaya lorentz
 
Partikel Elementer
Partikel ElementerPartikel Elementer
Partikel Elementer
 
Rangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCRangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RC
 
Induksi Medan Magnet
Induksi Medan MagnetInduksi Medan Magnet
Induksi Medan Magnet
 
6 Divergensi dan CURL
6 Divergensi dan CURL6 Divergensi dan CURL
6 Divergensi dan CURL
 
Osilasi teredam
Osilasi teredamOsilasi teredam
Osilasi teredam
 
Laporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Laporan Eksperimen Efek FotolistrikLaporan Eksperimen Efek Fotolistrik
Laporan Eksperimen Efek Fotolistrik
 
Medan Elektromagnetik 2-8
Medan Elektromagnetik 2-8Medan Elektromagnetik 2-8
Medan Elektromagnetik 2-8
 
Gelombang mekanik kelompok 8
Gelombang mekanik  kelompok 8Gelombang mekanik  kelompok 8
Gelombang mekanik kelompok 8
 
MATERI MEDAN LISTRIK
MATERI MEDAN LISTRIKMATERI MEDAN LISTRIK
MATERI MEDAN LISTRIK
 
Handout listrik-magnet-i
Handout listrik-magnet-iHandout listrik-magnet-i
Handout listrik-magnet-i
 
Medan Elektromagnetik 2-9
Medan Elektromagnetik 2-9Medan Elektromagnetik 2-9
Medan Elektromagnetik 2-9
 
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah GelombangCatu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
 
Hukum kirchoff
Hukum kirchoffHukum kirchoff
Hukum kirchoff
 
Hukum Coulomb - Soal2 - Materi 2 - Fisika Listrik dan Magnet
Hukum Coulomb - Soal2 - Materi 2 - Fisika Listrik dan MagnetHukum Coulomb - Soal2 - Materi 2 - Fisika Listrik dan Magnet
Hukum Coulomb - Soal2 - Materi 2 - Fisika Listrik dan Magnet
 
2 a medan listrik
2 a medan listrik2 a medan listrik
2 a medan listrik
 
Bab iii(fix)
Bab iii(fix)Bab iii(fix)
Bab iii(fix)
 

Similar to magnetostatika.ppt

Contoh Makalah Fisika Magnet
Contoh Makalah Fisika MagnetContoh Makalah Fisika Magnet
Contoh Makalah Fisika MagnetHendri saputra
 
Medan magnet
Medan magnetMedan magnet
Medan magnetprihase
 
gayalorentz-140119101012-phpddapp02.pptx
gayalorentz-140119101012-phpddapp02.pptxgayalorentz-140119101012-phpddapp02.pptx
gayalorentz-140119101012-phpddapp02.pptxRendyStevanusLembong2
 
resume sumber-sumber medan magnet
resume sumber-sumber medan magnetresume sumber-sumber medan magnet
resume sumber-sumber medan magnetsilvi novrian
 
Makalah fisika magnet
Makalah fisika magnetMakalah fisika magnet
Makalah fisika magnetAnnis Kenny
 
Ringkasan materi dan solusi ukem bab 5
Ringkasan materi dan solusi ukem bab 5Ringkasan materi dan solusi ukem bab 5
Ringkasan materi dan solusi ukem bab 5Al Frilantika
 
Ppt medan magnetik
Ppt medan magnetikPpt medan magnetik
Ppt medan magnetikemri3
 
Medan Magnet 2 XII IPA1.pdf
Medan Magnet 2 XII IPA1.pdfMedan Magnet 2 XII IPA1.pdf
Medan Magnet 2 XII IPA1.pdfssuser6a8634
 
Fisikaaaaaaaaa
FisikaaaaaaaaaFisikaaaaaaaaa
Fisikaaaaaaaaanasrul ah
 
Devi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrik
Devi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrikDevi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrik
Devi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrikkemenag
 
Medan Magnetik KELAS XII IPA
Medan Magnetik KELAS XII IPAMedan Magnetik KELAS XII IPA
Medan Magnetik KELAS XII IPAariezaandrr
 
PPT MEDAN MAGNETIK.pptx
PPT MEDAN MAGNETIK.pptxPPT MEDAN MAGNETIK.pptx
PPT MEDAN MAGNETIK.pptxasani3
 
10.medan magnet baru
10.medan magnet baru10.medan magnet baru
10.medan magnet baruiknomtl
 
Efek medan magnet
Efek medan magnetEfek medan magnet
Efek medan magnetErnhy Hijoe
 
Medanelektromagnetkel 150328020555-conversion-gate01
Medanelektromagnetkel 150328020555-conversion-gate01Medanelektromagnetkel 150328020555-conversion-gate01
Medanelektromagnetkel 150328020555-conversion-gate01Sinta Novita
 

Similar to magnetostatika.ppt (20)

Contoh Makalah Fisika Magnet
Contoh Makalah Fisika MagnetContoh Makalah Fisika Magnet
Contoh Makalah Fisika Magnet
 
Medan magnet
Medan magnetMedan magnet
Medan magnet
 
gayalorentz-140119101012-phpddapp02.pptx
gayalorentz-140119101012-phpddapp02.pptxgayalorentz-140119101012-phpddapp02.pptx
gayalorentz-140119101012-phpddapp02.pptx
 
resume sumber-sumber medan magnet
resume sumber-sumber medan magnetresume sumber-sumber medan magnet
resume sumber-sumber medan magnet
 
Gayalorentz
GayalorentzGayalorentz
Gayalorentz
 
GAYA MAGNETIK.ppsx
GAYA MAGNETIK.ppsxGAYA MAGNETIK.ppsx
GAYA MAGNETIK.ppsx
 
Makalah fisika magnet
Makalah fisika magnetMakalah fisika magnet
Makalah fisika magnet
 
Ringkasan materi dan solusi ukem bab 5
Ringkasan materi dan solusi ukem bab 5Ringkasan materi dan solusi ukem bab 5
Ringkasan materi dan solusi ukem bab 5
 
Medan Magnet
Medan MagnetMedan Magnet
Medan Magnet
 
Medan magnetik[1]
Medan magnetik[1]Medan magnetik[1]
Medan magnetik[1]
 
Ppt medan magnetik
Ppt medan magnetikPpt medan magnetik
Ppt medan magnetik
 
Medan Magnet 2 XII IPA1.pdf
Medan Magnet 2 XII IPA1.pdfMedan Magnet 2 XII IPA1.pdf
Medan Magnet 2 XII IPA1.pdf
 
Fisikaaaaaaaaa
FisikaaaaaaaaaFisikaaaaaaaaa
Fisikaaaaaaaaa
 
Devi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrik
Devi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrikDevi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrik
Devi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrik
 
Medan Magnetik KELAS XII IPA
Medan Magnetik KELAS XII IPAMedan Magnetik KELAS XII IPA
Medan Magnetik KELAS XII IPA
 
PPT MEDAN MAGNETIK.pptx
PPT MEDAN MAGNETIK.pptxPPT MEDAN MAGNETIK.pptx
PPT MEDAN MAGNETIK.pptx
 
10.medan magnet baru
10.medan magnet baru10.medan magnet baru
10.medan magnet baru
 
Efek medan magnet
Efek medan magnetEfek medan magnet
Efek medan magnet
 
Medanelektromagnetkel 150328020555-conversion-gate01
Medanelektromagnetkel 150328020555-conversion-gate01Medanelektromagnetkel 150328020555-conversion-gate01
Medanelektromagnetkel 150328020555-conversion-gate01
 
Medan magnet
Medan magnetMedan magnet
Medan magnet
 

Recently uploaded

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 

Recently uploaded (20)

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 

magnetostatika.ppt

  • 2. 1. Hukum tentang gaya Lorentz 2. Hukum Biot- Savart
  • 3. Hukum tentang gaya Lorentz  Fenomena interaksi magnetik secara sederhana dapat diamati ketika dua buah kawat yang dialiri arus listrik didekatkan satu dengan lainnya.  Ketika arus yang mengalir pada kedua kawat memiliki arah yang sama, maka kedua kawat cenderung untuk saling tarik menarik satu dengan yang lain.
  • 4. Gambar (a) arus berlawanan, terjadi tolak menolak antara kedua kawat Gambar (b) arah arus sama pada kedua kawat menimbulkan tarik- menarik antara keduanya
  • 5. Adanya fenomena tarikan atau tolakan pada kedua kawat tersebut diakibatkan oleh keberadaan gaya magnetik yang dialami oleh masing-masing kawat. Timbulnya gaya tersebut dapat dijelaskan melalui gambar berikut
  • 6. Gbr. Ilustrasi medan magnet yang ditimbulkan oleh kawat lurus berarus I
  • 7.  Besarnya gaya magnetik yang ditimbulkan pada kawat berarus tersebut dikenal dengan nama gaya Lorentz  Gaya Lorentz didefinisikan sebagai gaya yang dialami oleh muatan yang bergerak dalam suatu medan magnetik B dan diungkapkan melalui formulasi
  • 8. Gaya Lorentz  Gaya Lorentz pada Penghantar Berarus “Buka telapak tangan kanan dengan empat jari selain jari jempol dirapatkan. Arahkan keempat jari yang dirapatkan sesuai dengan arah induksi magnetik B dan arahkan jempol hingga sesuai dengan arah kuat arus listrik i, maka arah gaya Lorentz, F, yang dialami oleh konduktor akan sesuai dengan arah dorongan telapak tangan”.
  • 9. B x L I Fmagnet      sin ILB Fmagnet  Keterangan : B = induksi magnet homogen I = kuat arus listrik L = panjang kawat θ = sudut antara kawat dg B
  • 10. Gaya Lorentz antara Dua Konduktor Lurus Panjang dan Sejajar a i i L F 2 1 0 2   a i L F 2 0 2  
  • 11. Gaya Lorentz antara Dua Konduktor Lurus Panjang dan Sejajar Keterangan : a = jarak antara kedua penghantar (m) FL = gaya Lorentz dalam newton ( N ) I1 dan I2 = arus pada masing-masing kawat dalam ampere ( A ) μ0 = permeabilitas udara / ruang hampa = 4. 10-7 Wb/ A.m
  • 12. Gaya Lorentz pada Partikel Bermuatan Listrik atau B v q F      v B Muatan uji, +q Fmagnet  sin qvB F  Keterangan : q : muatan muatan listrik (C) v : kecepatan partikel (m/s)
  • 13.  Bila  = 90º (v ^ B) maka F = q v B. Karena F selalu tegak lurus terhadap v. maka lintasan partikel bermuatan merupakan lingkaran dengan jari-jari R sebesar: R = mv/q.B dengan v = w R  w = 2f = 2 / T
  • 14. 1. Galvanometer Galvanometer digunakan untuk mengukur arus listrik yang kecil. Prinsip kerjanya yaitu berputarnya kumparan karena munculnya dua gaya Lorentz sama besar tetapi berlawanan arah, yang bekerja pada dua sisi kumparan yang saling berhadapan. Kawat tembaga dililitkan pada inti besi lunak berbentuk silinder membentuk statu kumparan, dan diletakkan diantara diantara kutub-kutub sebuah magnet permanen. Arus listrik memasuki dan meninggalkan kumparan melalui pegas spiral yang terpasang di atas dan di bawah kumparan. Putaran kumparan ditahan oleh kedua pegas spiral, sehingga kumparan hanya akan berputar dengan sudut tertentu. Putaran dari kumparan diteruskan oleh sebuah jarum untuk menunjuk pada skala tertentu. Aplikasi Gaya Lorentz
  • 15. 2. Motor Listrik Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi kinetik. Dasar kerja motor listrik ini hampir sama dengan dasar kerja sebuah galvanometer. Aplikasi Gaya Lorentz
  • 16. 3. Pengeras Suara Komponen dasar pengeras suara terdiri dari tiga bagian yaitu sebuah kerucut yertas yang bersambungan dengan sebuah kumparan suara (silinder yang dikitari oleh kawat tembaga) dan sebuah magnet permanen berbentuk silinder (kutub utara di tengah dan dikelilingi kutub selatan). Aplikasi Gaya Lorentz
  • 17. 3. Pengeras Suara Ketika arus dilewatkan pada lilitan kumparan , maka padanya akan bekerja gaya lorentz yang disebabkan oleh magnet permanen. Besar kecilnya gaya bergantung pada arua yang dihasilkan oleh terminal pengeras suara sehingga akan menyebabkan maju mundurnya kerucut kertas yang menumbuk udara sehingga dihasilkan gelombang-gelombang bunyi sesuai dengan frekuensi pengeras suara. akan mengalir arus dari terminal pengeras suara menuju kumparan suara , sehingga didalam kumparan akan ada aliran elektron yang berada di dalam medan magnet. Elektron yang berada di medan magnet akan mengalami gaya lorentz yang dapat menimbulkan maju atau mundurnya kerucut kertas, sehingga elektron-elektron yang ada disekitar kerucut bertumbukan dengan udara yang mengakibatkan gelombang bunyi. Aplikasi Gaya Lorentz
  • 18. 4. Spektrometer Massa Spektrometer massa adalah alat yang digunakan untuk menentukan massa atau perbandingan massa terhadap muatan. p+ E B B 1 2 R mv qvB 2 2  v R B q m 2  1 B E v  ; E R B B q m 2 1  Jadi Aplikasi Gaya Lorentz
  • 19. 5. Siklotron  Siklotron adalah alat untuk mempercepat partikel (proton,detron dll)  Terdiri dari dua ruang semi silinder yang ditempatkan dalam medan magnet  Di antara kedua semisilinder diberi potensial listrik bolak-balik (104 volt)  Ion dalam semisilinder akan mengalami gaya magnet yang menyebabkan bergerak dalam setengah lingkaran lalu dipercepat oleh medan lisrik E, masuk lagi ke dalam medan magnet B dan bergerak milingkar dengan jari-jari lebih besar (karena kecepan lebih besar). B E p+ Aplikasi Gaya Lorentz
  • 23. Contoh soal  Sebuah proton bergerak dalam lintasan lingkaran dengan jari-jari 14 cm dalam sebuah medan magnetik 0.35 T yang tegak lurus dengan kecepatan proton. Tentukan laju linier proton.
  • 24. Hukum Biot- Savart  Hukum Biot-Savart adalah hukum fisika yang menyatakan bahwa medan magnet di sekitar arus listrik dapat ditentukan nilainya.  Dalam hukum Biot-Savart, sumber medan magnet adalah arus listrik. Keberadaan arus listrik ini merupakan hasil dari pergerakan muatan listrik.  Perhitungan medan magnet di bagian manapun dari penghantar listrik dapat ditentukan ketika muatan listrik bergerak dengan kecepatan tertentu
  • 25. Hukum Biot-Savart  Hukum Biot-Savart digunakan untuk menghitung medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik  Hukum Biot-Savart dinyatakan oleh Jeans Baptiste Biot (1774-1862) dan Felix Savart (1791-1841) sesaat setelah Oersted menemukan fenomena arus listrik dapat meng- hasilkan medan magnet Tinjau suatu kawat yang panjang- nya L dan dialiri arus I I P Bagaimana menentukan medan magnet di titik P ?
  • 26. Menurut Biot dan Savart, arus I yang mengalir pada kawat ditinjau sebagai banyak elemen kecil arus yang menga- lir pada elemen kecil kawat dl I P I P dl r  r̂  x dB Hukum Biot-Savart menyatakan elemen kecil medan magnet yang timbul di titik P akibat elemen kecil arus Idl adalah , ˆ 4 2 0 r r x l d I B d      dengan adalah vektor perpindahan dari dl ke P, dan adalah vektor satuan searah r  r̂ r  Hukum Biot-Savart
  • 27. Hukum Biot-Savart Sedangkan Besar elemen kecil medan magnet dB di titik P tersebut adalah 2 0 sin 4 r dl i dB     dengan  adalah sudut antara dl dan vektor r Besar medan magnet di titik P akibat seluruh panjang kawat yang berarus I tersebut adalah . ˆ 4 2 0     r r x l d i B d B      Arah medan magnet di P dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan, yaitu masuk bidang gambar
  • 28. Kawat Lurus berarus Tinjau sebuah kawat lurus sangat panjang dialiri arus listrik I seperti pada gambar di bawah. Kita akan coba menerapkan hukum Biot-Savart untuk me- nentukan medan magnet pada jarak a dari pusat simetri kawat. Anggap jarak a jauh lebih kecil dari panjang kawat atau kita pandang kawat panjangnya tak berhingga P I a
  • 29. Kawat Lurus berarus (2) Langkah-langkah Penyelesaian :  Buat sumbu-sumbu koordinat untuk membantu dalam per- hitungan, yaitu sumbu x ke kanan dan sumbu y ke atas, dengan pusat koordinat (O) tepat di bawah titik P  Kawat berarus dianggap tersusun atas elemen kecil dl, dengan arah ke kanan (searah I). Karena dl searah sb x maka dl=dx Pada sumbu koordinat x, kawat terbentang dari - sampai + - + P a x y I r  I dl dl
  • 30. Kawat Lurus berarus (3)  Arah medan magnet adalah keluar bidang gambar  Besar Elemen kecil medan magnet dB akibat elemen kecil kawat dl berarus I adalah   2 2 0 2 0 sin 4 sin 4 a x dx I r dl I dB          dengan variabel  dan variabel x tidak saling bebas  Besar medan magnet total di titk P adalah         2 2 0 sin 4 a x dx i B    Integral di atas dapat dipermudah dengan mengganti variabel  dengan  dimana sin=cos
  • 31. Kawat Lurus berarus (4)   x 2      Jika maka sehingga besar medan magnet di titik P adalah    2 2 0 cos 4       d a i B 2 2 0 sin 4             a i Tesla a i B   2 0   Hubungan x dengan     d a dx a x 2 sec tan          d a i cos 4 0         2 2 0 sin 4 a x dx i B   
  • 32. Kawat Lurus berarus (5) Bagaimana jika panjang kawatnya berhingga katakanlah Sama dengan L ? P I a L Pada prinsipnya penyelesaian kasus medan magnet akibat kawat lurus berarus I yang panjangnya berhingga ini sama ngan kasus kawat tak berhingga Bedanya adalah batas sepanjang sumbu x dari x=-L/2 sampai dengan x=+L/2
  • 33. Kawat Lurus berarus (6) -L/2 +L/2 P a x y I r  I dl dl  Besar Elemen kecil medan magnet dB akibat elemen kecil kawat dl berarus I adalah   2 2 0 2 0 sin 4 sin 4 a x dx I r dl I dB           Besar medan magnet total di titk P adalah        2 / 2 / 2 2 0 sin 4 L L a x dx i B   
  • 34. Kawat Lurus berarus (7)  Hubungan x dengan     d a dx a x 2 sec tan            2 2 0 sin 4 a x dx I B          d a I cos 4 0  Besar medan magnet di P menjadi   2 / 2 / 2 2 0 0 4 sin 4 L x L x a x x a I a I B                     Tesla a L L a I B           2 2 0 4 2 
  • 35. Contoh Suatu kawat lurus yang panjangnya 4 m dibentangkan dari x=-4 m sampai x=0. Kawat dialiri arus 2 A. Tentukan medan magnet di titik (0 m,3m). P I=2A 3 m 4 m x y -4
  • 36. P I=2A 3 m 4 m x y -4 Untuk kasus ini elemen kecil dl berjalan dari x=-4 m sampai dengan x=0 m.  Arah medan magnet adalah keluar bidang gambar dl r   Elemen kecil dl searah dengan sumbu x, dl=dx dan ber- jalan dari -4 m sampai 0.
  • 37.  Besar elemen kecil medan magnet di titik P adalah     9 sin 2 3 sin 4 ) 2 ( sin 4 2 0 2 2 0 2 0      x dx x dx r dl I dB           , 9 sin 2 0 4 2 0     x dx B    o x x d dx x 53 4 0 0 sec 3 tan 3 2                  Besar medan magnet total di titk P adalah    0 53 0 cos ) 3 ( 2     d gunakan   T          30 4 5 4 6 sin 6 0 0 0 53 0      
  • 38. Kawat Lingkaran berarus Tinjau sebuah kawat lingkaran dengan jari-jari R dialiri arus listrik I seperti pada gambar di bawah. Kawat lingkaran terle- tak pada bidang xz x y z R P a I Kita akan coba menerapkan hukum Biot-Savart untuk menentukan medan magnet pada jarak a dari pusat Kawat lingkaran
  • 39. Kawat Lingkaran berarus (2) Langkah – langkah Penyelesaian :  Buat elemen kecil panjang (keliling) lingkaran dl dengan arah sama seperti arah arus I x y z R P a Idl dl  Uraikan/gambarkan arah-arah medan magnet dB di titik P akibat elemen kecil Idl dB dB dBy    r
  • 40. Kawat Lingkaran berarus (3)  Komponen medan magnet dalam arah sumbu z akan saling meniadakan (Bz=0)  Komponen medan magnet dalam arah sumbu x juga saling meniadakan (By=0)  Jadi hanya ada komponen medan magnet dalam arah sumbu y  Besar elemen kecil medan magnet dB adalah ) ( 4 sin 4 2 2 0 2 0 a R dl I r dl I dB         Ingat  adalah sudut antara arah Idl dengan r, dalam kasus ini =90o (arah Idl tegak lurus dengan arah r)  Besar elemen kecil medan magnet dB dalam arah sb y:   2 2 2 2 0 2 0 4 cos 4 cos a R R a R dl I R dl I dB dBY           
  • 41. Kawat Lingkaran berarus (4) Batas atas integral diambil sama dengan satu keliling lingkaran karena panjang total kawat adalah satu keliling lingkaran dan Jari-jari lingkaran R serta jarak a adalah konstan sehingga dapat dikeluarkan dari integral  Besar elemen kecil medan magnet dalam arah sumbu y adalah       2 / 3 2 2 2 0 2 0 2 / 3 2 2 0 2 0 2 / 3 2 2 0 2 4 4 a R R I dl a R R I a R Rdl I B R R Y                 Jadi medan magnet di titik P akibat kawat lingkaran terse- but adalah   Tesla j a R R I B ˆ 2 2 / 3 2 2 2 0    
  • 42. Kawat Lingkaran berarus (5) Bagaimana jika titik P dalam kasus kawat lingkaran berarus I di atas terletak di pusat lingkaran ?  Arah medan magnet adalah masuk bidang gambar x y R P I  Kawat lingkaran dianggap tersusun atas elemen kecil panjang dl dl dB x Besar medan magnet akibat elemen kecil Idl adalah 2 0 2 0 4 sin 4 R dl I r dl I dB       
  • 43. Kawat Lingkaran berarus (6) Besar medan magnet total di P adalah R I dl R I R dl I B R R 2 4 4 0 2 0 2 0 2 0 2 0             Elemen kecil panjang dl berjalan dari nol sampai satu keliling lingkaran sehingga batas integral dalam menghitung Medan magnet total adalah dari 0 sampai 2πR
  • 44. Contoh Sebuah kawat ¾ lingkaran memiliki jari-jari 2 m dan dialiri arus 4 A. Berapakah medan magnet di pusat kawat tsb? x y R P I  Arah medan magnet adalah masuk bidang gambar Besar medan magnet akibat elemen kecil Idl adalah dl dl r dl I dB        4 2 4 4 sin 4 0 2 0 2 0    Elemen kecil panjang dl berjalan dari nol sampai 3/4 keliling lingkaran sehingga batas integral dalam menghitung medan magnet total adalah dari 0 sampai 3πR/2=3π
  • 45. Besar medan magnet total di P adalah T dl B 4 3 4 0 3 0 0       
  • 46. SOAL I1 I2 d=20 cm Dua buah kawat yang masing-masing sangat panjang, kawat pertama diberi arus I1=2 A, kawat kedua diberi arus I2=3 A. Hitung Medan magnet B (oleh kawat pertama) di titik yang jaraknya d dari kawat pertama. L L/4 L/4 a P Q R S I Kawat lurus (cetak tebal) yang panjangnya L dialiri arus I. Dengan menggunakan hukum Biot-Savart, tentukanlah medan magnet yang terjadi di titik P, Q, R, dan S.
  • 47. SOAL I R a P Sebuah loop berbentuk lingkaran berjari jari R dialiri arus listrik I. Dengan menggu- nakan hukum BiotSavart, tentukanlah : a. Medan magnet di titik P. b. Medan magnet di pusat lingkaran loop. R 3R P I Suatu sistem terdiri atas kawat ¾ ling- karan dihubungkan dengan dua kawat lurus sejajar seperti gambar. Jika pada sistem mengalir arus I seperti gambar, tentukanlah medan magnet di titik P (pusat lingkaran).