Artikel ini membahas penelitian tindakan kelas yang dilakukan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sukasada pada mata pelajaran TIK melalui penerapan model pembelajaran kooperatif CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending)."
Dokumen tersebut membahas mengenai peningkatan kemampuan siswa kelas XI Teknik Elektronika Industri dalam menginstall sistem operasi Windows XP, Microsoft Office, Adobe Reader, dan antivirus dengan pendekatan pembelajaran berkelompok (group investigation) dan berbagai sumber belajar. Penelitian ini menggunakan metode tindakan kelas untuk meningkatkan aktivitas dan minat belajar siswa serta mencapai target ketuntasan belajar. Hasilnya menunjukkan peningk
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Memasang Sistem Perpipaan dan Saluran di SMKN 1 Bukittinggi dengan menerapkan pengajaran dan pembelajaran kontekstual. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen dengan satu kelas eksperimen dan dua kelas kontrol, di mana kelas eksperimen diberikan treatment berupa pembelajaran kontekstual.
Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa SMKN 58 Jakarta pada materi tumbukan lenting sempurna melalui penggunaan media ICT. Peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan dua siklus untuk mengumpulkan dan menganalisis data hasil belajar siswa.
Dokumen tersebut membahas mengenai peningkatan kemampuan siswa kelas XI Teknik Elektronika Industri dalam menginstall sistem operasi Windows XP, Microsoft Office, Adobe Reader, dan antivirus dengan pendekatan pembelajaran berkelompok (group investigation) dan berbagai sumber belajar. Penelitian ini menggunakan metode tindakan kelas untuk meningkatkan aktivitas dan minat belajar siswa serta mencapai target ketuntasan belajar. Hasilnya menunjukkan peningk
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Memasang Sistem Perpipaan dan Saluran di SMKN 1 Bukittinggi dengan menerapkan pengajaran dan pembelajaran kontekstual. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen dengan satu kelas eksperimen dan dua kelas kontrol, di mana kelas eksperimen diberikan treatment berupa pembelajaran kontekstual.
Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa SMKN 58 Jakarta pada materi tumbukan lenting sempurna melalui penggunaan media ICT. Peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan dua siklus untuk mengumpulkan dan menganalisis data hasil belajar siswa.
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi siswa terhadap kemampuan manajemen kelas guru dengan motivasi belajar siswa dalam mata diklat dasar-dasar teknik listrik dan elektronika.
2. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X jurusan listrik di dua SMK, dengan sampel sebanyak 40 orang.
3. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif antara per
Dokumen tersebut membahas upaya meningkatkan hasil belajar menerapkan dasar-dasar elektronika melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD di SMKN 5 Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa dan khususnya hasil belajar pada kompetensi dasar menjelaskan sifat elektronika komponen pasif. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif melalui siklus penelitian t
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan proposal penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Basis Data dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning dan metode Blended Learning.
2. Terdapat permasalahan menurunnya minat, hasil belajar, dan keaktifan siswa selama pembelajaran daring akibat pandemi Covid-19.
3. Penelitian ini bertu
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dan Problem Posing dalam pembelajaran matematika serta hubungannya dengan keaktifan dan prestasi belajar siswa. Penelitian eksperimental ini melibatkan 202 siswa kelas V SD Negeri di Kecamatan Grobogan yang dibagi menjadi kelas eksperimen dan kontrol. Hasilnya menunjukkan bahwa pendekatan CTL dan Problem Posing sama-sama efektif dan
Skripsi ini membahas penerapan pembelajaran kooperatif teknik TSTS (Two Stay Two Stray) untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMPN 3 Pangkalan Kuras. Penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif teknik TSTS dapat meningkatkan jumlah siswa yang mencapai KKM dan rata-rata nilai siswa pada ujian harian dan ujian akhir.
Artikel ini membahas penggunaan Google Classroom sebagai pengembangan kelas virtual untuk meningkatkan keterampilan pemecahan masalah mahasiswa jurusan sistem komputer pada topik gerak parabola. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Google Classroom dapat menunjang pembelajaran dan meningkatkan keterampilan pemecahan masalah mahasiswa."
Penerapan model pengajaran_langsung_(direct_instruction)_untuk_meningkatkan_p...kadal123123
Penelitian ini menguji efektivitas model pengajaran langsung terhadap peningkatan pemahaman siswa dalam pembelajaran rekayasa perangkat lunak. Hasilnya menunjukkan peningkatan nilai siswa setelah pembelajaran, dengan peningkatan yang sama untuk siswa berprestasi tinggi dan rendah."
Prayekti pengembangan model_pembelajaran_interaktif1Felix Baskara
Dokumen tersebut membahas penelitian tentang penerapan model pembelajaran interaktif dengan kerja kelompok pada pelajaran IPA di SD untuk meningkatkan kinerja belajar siswa."
J1F111074(ahmad bahroini) penggunaan multimedia interaktif pada pembelajaranRoy Hamsan
Dokumen tersebut merupakan bagian dari penelitian yang bertujuan meningkatkan keterampilan generik sains mahasiswa calon guru fisika melalui pembelajaran medan magnet menggunakan multimedia interaktif. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan keterampilan generik sains mahasiswa kelas eksperimen yang menggunakan multimedia interaktif lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional.
Dokumen ini membahas latar belakang masalah rendahnya hasil belajar siswa dalam pelajaran fisika di SMP Negeri 36 Medan. Peneliti bermaksud menggunakan teknik pembelajaran mind mapping untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi besaran dan satuan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menggunakan teknik mind mapping dan pembelajaran konvensional, serta perbedaan has
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Kajian ini bertujuan meningkatkan pencapaian murid tahun tiga dalam subjek Sains melalui penggunaan bahan bantu mengajar visual. Hasil kajian menunjukkan bahawa penggunaan gambar dan video dapat meningkatkan minat dan pemahaman murid tentang ciri-ciri luaran haiwan. Penggunaan bahan visual efektif dalam meningkatkan pencapaian belajar murid.
Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa SMK dalam menyelesaikan soal aplikasi dimensi tiga melalui model pembelajaran Learning Cycle. Hasilnya menunjukkan peningkatan rata-rata nilai dan ketuntasan belajar siswa setelah diterapkannya model tersebut.
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi siswa terhadap kemampuan manajemen kelas guru dengan motivasi belajar siswa dalam mata diklat dasar-dasar teknik listrik dan elektronika.
2. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X jurusan listrik di dua SMK, dengan sampel sebanyak 40 orang.
3. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif antara per
Dokumen tersebut membahas upaya meningkatkan hasil belajar menerapkan dasar-dasar elektronika melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD di SMKN 5 Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa dan khususnya hasil belajar pada kompetensi dasar menjelaskan sifat elektronika komponen pasif. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif melalui siklus penelitian t
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan proposal penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Basis Data dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning dan metode Blended Learning.
2. Terdapat permasalahan menurunnya minat, hasil belajar, dan keaktifan siswa selama pembelajaran daring akibat pandemi Covid-19.
3. Penelitian ini bertu
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dan Problem Posing dalam pembelajaran matematika serta hubungannya dengan keaktifan dan prestasi belajar siswa. Penelitian eksperimental ini melibatkan 202 siswa kelas V SD Negeri di Kecamatan Grobogan yang dibagi menjadi kelas eksperimen dan kontrol. Hasilnya menunjukkan bahwa pendekatan CTL dan Problem Posing sama-sama efektif dan
Skripsi ini membahas penerapan pembelajaran kooperatif teknik TSTS (Two Stay Two Stray) untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMPN 3 Pangkalan Kuras. Penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif teknik TSTS dapat meningkatkan jumlah siswa yang mencapai KKM dan rata-rata nilai siswa pada ujian harian dan ujian akhir.
Artikel ini membahas penggunaan Google Classroom sebagai pengembangan kelas virtual untuk meningkatkan keterampilan pemecahan masalah mahasiswa jurusan sistem komputer pada topik gerak parabola. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Google Classroom dapat menunjang pembelajaran dan meningkatkan keterampilan pemecahan masalah mahasiswa."
Penerapan model pengajaran_langsung_(direct_instruction)_untuk_meningkatkan_p...kadal123123
Penelitian ini menguji efektivitas model pengajaran langsung terhadap peningkatan pemahaman siswa dalam pembelajaran rekayasa perangkat lunak. Hasilnya menunjukkan peningkatan nilai siswa setelah pembelajaran, dengan peningkatan yang sama untuk siswa berprestasi tinggi dan rendah."
Prayekti pengembangan model_pembelajaran_interaktif1Felix Baskara
Dokumen tersebut membahas penelitian tentang penerapan model pembelajaran interaktif dengan kerja kelompok pada pelajaran IPA di SD untuk meningkatkan kinerja belajar siswa."
J1F111074(ahmad bahroini) penggunaan multimedia interaktif pada pembelajaranRoy Hamsan
Dokumen tersebut merupakan bagian dari penelitian yang bertujuan meningkatkan keterampilan generik sains mahasiswa calon guru fisika melalui pembelajaran medan magnet menggunakan multimedia interaktif. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan keterampilan generik sains mahasiswa kelas eksperimen yang menggunakan multimedia interaktif lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional.
Dokumen ini membahas latar belakang masalah rendahnya hasil belajar siswa dalam pelajaran fisika di SMP Negeri 36 Medan. Peneliti bermaksud menggunakan teknik pembelajaran mind mapping untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi besaran dan satuan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menggunakan teknik mind mapping dan pembelajaran konvensional, serta perbedaan has
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Kajian ini bertujuan meningkatkan pencapaian murid tahun tiga dalam subjek Sains melalui penggunaan bahan bantu mengajar visual. Hasil kajian menunjukkan bahawa penggunaan gambar dan video dapat meningkatkan minat dan pemahaman murid tentang ciri-ciri luaran haiwan. Penggunaan bahan visual efektif dalam meningkatkan pencapaian belajar murid.
Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa SMK dalam menyelesaikan soal aplikasi dimensi tiga melalui model pembelajaran Learning Cycle. Hasilnya menunjukkan peningkatan rata-rata nilai dan ketuntasan belajar siswa setelah diterapkannya model tersebut.
Dokumen tersebut merupakan proposal skripsi yang membahas perbandingan hasil belajar siswa antara model pembelajaran problem solving dan model pembelajaran konvensional pada mata pelajaran menganalisis rangkaian listrik. Proposal ini membahas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat, metode penelitian, dan sistematika penulisan yang akan digunakan."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa matematika dengan model pembelajaran Probing Prompting.
2) Hasilnya menunjukkan peningkatan rata-rata nilai dan persentase ketuntasan siswa dari siklus ke siklus.
3) Model pembelajaran Probing Prompting efektif meningkatkan hasil belajar siswa matematika.
PENGARUH PEMBELAJARAN DARING MASA PANDEMI COVID-19 TERHADAP HASIL BELAJAR TEK...Paulus Robert Tuerah
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran daring selama pandemi Covid-19 terhadap hasil belajar siswa SMK pada mata pelajaran Teknologi Dasar Otomotif. Penelitian menggunakan desain kuasi eksperimen dengan kelompok eksperimen dan kontrol. Hasilnya menunjukkan bahwa pembelajaran daring secara signifikan meningkatkan hasil belajar siswa."
Laporan penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas VI SD Negeri 008 Nongsa melalui pendekatan kontekstual. Penelitian dilakukan selama dua siklus dengan metode pengumpulan data observasi dan tes. Hasilnya menunjukkan peningkatan rata-rata nilai dan jumlah siswa yang mencapai KKM setelah diterapkannya pendekatan kontekstual."
1. Penerapan metode pembelajaran berbasis proyek dan penggunaan media kongkrit serta berbasis teknologi membantu meningkatkan pemahaman matematika siswa.
2. Strategi ini melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran dan memberikan pengalaman belajar nyata yang berdampak positif pada hasil belajar.
3. Pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan interaktif dengan strategi ini.
Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian tentang peningkatan hasil belajar matematika menggunakan metode demonstrasi di kelas IV SDN 19 Sandai Kabupaten Ketapang. Penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dengan metode demonstrasi dapat meningkatkan pemahaman siswa dan hasil belajar mereka.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada konsep fluida statis melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan saintifik. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam tiga siklus di SMAN 3 Kota Bengkulu dengan subjek 32 siswa kelas X MIA 1. Hasilnya menunjukkan peningkatan aktivitas belajar dan ketuntasan belajar siswa setiap siklusnya. Dapat
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran discovery learning terhadap hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Ciapus 02 Bogor. Metode yang digunakan adalah eksperimen kuasi dengan memberikan perlakuan model pembelajaran discovery learning pada satu kelas dan model konvensional pada kelas lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan penerapan model discovery learning terhadap peningkatan
Dokumen ini membahas penelitian tindakan kelas mengenai penerapan metode pembelajaran kooperatif model jigsaw untuk meningkatkan kompetensi melaksanakan pekerjaan finishing kayu pada siswa SMK. Peneliti mengamati prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah menerapkan model jigsaw, yang menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa."
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Filsafat Ilmu Administrasi Publik dan Pemerintahan
15
1. ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 1, Nomor 4, Agustus 2012
PENERAPAN MODEL CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending
Connecting, Extending)
UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TIK
SISWA KELAS VIII B DI SMP NEGERI 1 SUKASADA
TAHUN AJARAN 2011/2012
Oleh
Ni Made Novi Widiyanti, NIM 0815051066
Jurusan Pendidikan Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Kejuruan
Universitas Pendidikan Ganesha
E-mail : vie_scorpiongirl@yahoo.com
BSTRAK
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk
(1) mengetahui peningkatkan aktivitas belajar TIK siswa, (2) mengetahui
eningkatkan
peningkatkan hasil belajar TIK siswa, dan (3) mengetahui respon siswa terhadap
eningkatkan
penerapan model pembelajaran CORE pada mata pelajaran Teknologi Informasi
dan Komunikasi. Penelitian ini dilakukan karena melihat permasalahan di lapangan
dimana pemahaman siswa mengenai materi ajar rendah serta keaktifan siswa dalam
mengikuti pelajaran yang kurang menyebabkan hasil belajar siswa yang rendah.
belajar
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Sukasada tahun
ajaran 2011/2012. Objek penelitiannya adalah (1) aktivitas belajar, (2) hasil
belajar, dan (3) respon siswa terhadap model pembelajaran yang dikembangkan.
Instrumen yang digunakan adalah tes formatif, lembar observasi, dan angket
strumen
respon.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran TIK dengan penerapan
model pembelajaran kooperatif model CORE dapat (1) meningkatkan aktivitas
belajar siswa, (2) meningkatkan hasil belajar siswa, dan (3) secara umum
mendapatkan respon positif siswa terhadap pembelajaran TIK. Peningkatan
aktivitas belajar siswa dapat dilihat dari peningkatan rata rata nilai aktivitas
rata-rata
belajar kelas dari nilai 18,35 dengan kategori cukup aktif pada siklus I menjadi
pada
20,92 dengan kategori aktif pada siklus II. Sedangkan peningkatan hasil belajar
TIK siswa dapat dilihat dari peningkatan nilai rata rata kelas dari hasil pre test
rata-rata
dengan nilai 67,71 meningkat sebesar 7,81% pada siklus I menjadi 73 serta pada
siklus II meningkat sebesar 8,06% menjadi 78,89. Keberhasilan penerapan model
pembelajaran CORE juga dapat dilihat dari peningkatan ketuntasan klasikal dan
daya serap siswa. Ketuntasan klasikal pada siklus I sebesar 71, 71,43% menjadi
82,86% pada siklus II. Daya serap siswa pada siklus I sebesar 73% menjadi
78,89% pada siklus II. Sedangkan untuk respon siswa terhadap penerapan model
pembelajaran CORE secara umum memperoleh respon positif, dimana diperoleh
data 49% siswa yang merespon sangat positif, 37% siswa merespon positif, 14%
g
merespon cukup positif dan tidak ada siswa yang merespon negatif ataupun sangat
negatif.
Kata-kata kunci : pembelajaran kooperatif, CORE, aktivitas belajar, hasil belajar
kata ,
586
2. ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 1, Nomor 4, Agustus 2012
THE IMPLEMENTATION OF LEARNING MODEL TYPE CORE
( CONNECTING ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING
CONNECTING, EXTENDING)
TO INCREASE LEARNING ACTIVITY AND LEANING RESULT ICT
GRADE OF VIII B AT SMP NEGERI 1 SUKASADA
IN ACADEMIC YEAR 2011 / 2012
By
Ni Made Novi Widiyanti, NIM 0815051066
Jurusan Pendidikan Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Kejuruan
Universitas Pendidikan Ganesha
E-mail : vie_scorpiongirl@yahoo.com
ABSTRACT
This classroom action research was aimed (1) to know the improved of
students’ activity, (2) to know improved of students’ learning result and (3) know
2) ing result,
students’ response of application of the CORE model. This r . research was
conducted by seeing problems at class, where the students’ understanding of
concerning learning material were less and students’ activities were less causing
students’ lesson result low The subject of study is the class VIII B SM Negeri 1
low. SMP
Sukasada year 2011/2012. The object of study is (1) learning activity (2) learning
2012. ing activity,
results, and (3) student response to developed study model. The improvements
students’
that were used in this research was test, observation sheet, and the poll of
,
response.
The result of research indicate that study of ICT with app
esult research, applying model
cooperative learning of the CORE can (1) improve students learn learning activity, (2)
improve the students’ learning result and (3) get the positive respon from
response
students in study of ICT The improvement of learning activity students can be
ICT.
seen from the improve
improvement average value of learning activity from value 18,35
with enough category at cycle I become 20,92 with active category at cycle II.
The improvement of learning result ICT can be seen from improve improvement of class
average value from result of pre test with v value 67,71 increase to 7,81% at cycle I
o
become 73 and also at c cycle II increase to 8,06% become 78,89. The success rate
of implementation model study of the CORE also can be saw from improvement
of students absorption a classical completeness. Classical completeness at cycle
s and
I equal from 71,43% become 82,86% at cycle II. Absorption student at cycle I is
tudents
73% become 78,89% at cycle II. Response students to applying model study type
%
CORE in general obtain get positive responses, where obtained 49% students
s,
which responses very positive, 37% positive response student, 14% positive
response enough and no nobody which negative and very negative response
responses.
Key words: cooperative learning CORE, learning activities, learning outcomes
learning,
587
3. ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 1, Nomor 4, Agustus 2012
I. Pendahuluan
Seringkali proses belajar mengajar di sekolah mengalami suatu masalah
dalam mewujudkan tujuan pendidikan. Masalah masalah yang sering dihadapi
Masalah-masalah
sekolah yaitu rendahnya hasil belajar siswa sedangkan siswa dituntut untuk bisa
mengimbangi standar kelulusan tertentu. Permasalahan rendahnya hasil belajar
rendahnya
siswa, ternyata juga terjadi di sekolah yang pen
peneliti amati yaitu SMP Negeri 1
Sukasada, termasuk pada mata pelajaran TIK.
Hasil telaah dan dokumentasi nilai sekolah diperoleh informasi bahwa
hasil belajar siswa kelas VIII B pada mata pelajaran TIK kurang memuaskan.
pelajaran
Untuk menelusuri kebenaran tersebut, selanjutnya penulis adakan wawancara
dengan guru pengajar TIK di SMP N 1 Sukasada. Dari hasil wawancara didapat
pernyataan bahwa kelas tersebut memang kurang aktif dalam mengikuti pelajaran
TIK sehingga mengakibatkan hasil belajar TIK yang tidak maksimal.
Hasil observasi yang peneliti amati dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran, dapat dilihat siswa cenderung kurang berani dalam mengajukan
pendapat dan bertanya bila ada hal yang kurang jelas. Apabila mengalami masalah
dalam belajar, siswa cenderung diam dan tidak mau aktif dalam mencari solusi
dari permasalahannya. Selain itu, pada saat kegiatan pembelajaran praktek di
laboratorium komputer, siswa banyak yang kurang paham akan teori ajar yang
telah dijelaskan sebelum pelaksanaan kegiatan praktek. Siswa pada saat
melaksanakan latihan praktek, menjadi kurang paham akan materi pokok dan cara
penggunaan aplikasi yang sedang dipelajari. Hal ini menujukan pemahaman
konsep siswa masih kurang.
Berdasarkan identifikasi masalah yang ditemukan pada kelas VIII B di
SMP Negeri 1 Sukasada dalam pembelajaran TIK, peneliti mengusulkan salah
satu upaya yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi. Salah
satu upaya yang dapat dilakukan adalah menerapkan model pembelajaran
kooperatif yaitu model pembelajaran CORE. Model pembelajaran CORE adalah
model diskusi yang dapat mempengaruhi perkembangan pengetahuan dan berpikir
588
4. ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 1, Nomor 4, Agustus 2012
reflektif yang memiliki empat tahapan pengajaran yaitu Connecting Organizing,
Connecting,
Reflecting dan Extending
Extending.
II. Metodologi
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action
(classroom
research) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah
pada umumnya dan dalam kelas pada khususnya yang bermuara pada peningkatan
aktivitas dan hasil belajar TIK siswa dengan menerapkan salah satu model
pembelajaran kooperatif yaitu m
model pembelajaran CORE.
Model pembelajaran CORE (Connecting, Organizing, Reflecting dan
embelajaran ,
Extending) adalah model diskusi yang dapat mempengaruhi perkembangan
)
pengetahuan dan berpikir reflektif yang memiliki empat tahapan pengajaran yaitu
Connecting, Organizing Reflecting dan Extending (dalam Calfee et al, 2010:133).
ing,
Seperti yang dikutip oleh Suyatno (2009:67) sintaks secara umum model
pembelajaran CORE meliputi (C) koneksi informasi lama baru dan antar konsep,
lama-baru
(O) organisasi ide untuk memahami materi, (R) memikirkan kembali, mend
mendalami,
dan menggali, (E) mengembangkan, memperluas, menggunakan dan menemukan.
mengembangkan,
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan mengambil subjek
penelitian yaitu siswa kelas VIII B di SMP Negeri 1 Sukasada dengan jumlah
siswa sebanyak 35 orang. Sedangkan objek penelitian tindakan kelas yang
dilakukan terhadap subjek penelitian, yaitu (1) aktivitas belajar siswa dengan
ap ktivitas
penerapan model CORE , (2) hasil belajar siswa dengan penerapan model CORE
asil
dan (3) respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran CORE
Aktivitas belajar adalah keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran,
perhatian, dan aktivitas dalam kegiatan pembelajaran guna menunjang
keberhasilan proses belajar mengajar dan memperoleh manfaat dari kegiatan
tersebut. Sedangkan hasil belajar adalah suatu nilai yang menunjuk hasil yang
diperoleh dalam belajar yang dicapai menurut kemampuan anak dalam
mengerjakan sesuatu dimana terjadi perubahan yang dapat diukur. Hasil belajar
589
5. ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 1, Nomor 4, Agustus 2012
dalam penelitian ini mencakup tiga aspek yaitu as
aspek kognitif, aspek afektif dan
aspek psikomotor.
Gambar kerangka berpikir penelitian tindakan kelas ini dapat dibuat
hubungan antar konsep, seperti Gambar 2.1.
Proses Pembelajaran TIK di Kelas VIII B
SMP Negeri 1 Sukasada
Metode Solusi
Akibatnya
Konvensional
1. Pemahaman konsep siswa
kurang Penerapan Model CORE
2. Kreatifitas siswa kurang
1. Connecting
3. Hasil belajar siswa rendah 2. Organizing
4. 3. Reflecting Hasil
4. Extending
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL
BELAJAR TIK SISWA KELAS VIII B
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Untuk mencari skor rata rata aktivitas siswa atau mean ( A ) dapat
rata-rata
dilakukan dengan membagi jumlah semua skor ( A) dengan skor maksimal
(∑A)
A % ………….…………….……………
………….…………….……………(2.1)
(Dimodifikasi dari: Sugiyono, 2008:95)
Keterangan :
A = Skor rata-rata aktivitas siswa
rata
= Jumlah skor seluruh aktivitas siswa
Penggolongan aktivitas belajar siswa secara klasikal menggunakan kriteria
seperti pada Tabel 2.1.
perti
590
6. ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 1, Nomor 4, Agustus 2012
Tabel 2.1 Kriteria Penggolongan Aktivitas Siswa (Dimodifikasi dari: Candiasa:
1 Dimodifikasi
2010:41)
Rentang Skor Kategori
A ≥ 25 Sangat Aktif
25 > A ≥ 19 Aktif
19 > A ≥ 13 Cukup Aktif
13 > A ≥ 7 Kurang Aktif
A <7 Sangat Kurang Aktif
Sedangkan untuk d
data hasil belajar didapat dari nilai akhir siswa dimana
idapat
nilai ini dapat dilihat dari penskoran pemerolehan tes akhir siklus yang terdiri dari
nilai aspek kognitif, nilai aspek afektif dan psikomotor dari lembar observasi.
Adapun pembobotan yang digunakan untuk mencari nilai akhir hasil belajar ialah
sebagai berikut:
…………(2.2)
Adapun kriteria ketuntasan hasil belajar TIK siswa seperti pad tabel 3.2
pada
berikut.
Tabel 2.2 Kriteria Kentuntasan Hasil Belajar
NO Nilai Hasil Belajar Siswa Kualifikasi
1 68 - 100 Tuntas
2 0 - 67 Tidak Tuntas
Untuk mencari skor rata rata respons siswa atau mean ( R ) dapat
rata-rata
dilakukan dengan membagi jumlah semua skor ( R) dengan jumlah siswa (N)
(∑R)
R …………………………………..…………....……. (2.3)
(Dimodifikasi dari: Candiasa, 2010:25)
Keterangan
R = Rata-rata skor respon siswa
rata
Ri = Skor respon siswa ke -i
591
7. ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 1, Nomor 4, Agustus 2012
= Jumlah skor respons siwa ke -i
N = Banyaknya siswa
Data mengenai respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran
CORE ditentukan dengan kriteria seperti pada Tabel 3.3.
n
Tabel 2.3 Kriteria Penggolongan Respon Siswa (Dimodifikasi dari: Candiasa:
Dimodifikasi
2010:41)
Rentang Data Kategori
R ≥ 48 Sangat positif
48 > R ≥ 36 Positif
36 > R ≥ 24 Cukup positif
24 > R ≥ 12 Negatif
R < 12 Sangat Negatif
III. Pembahasan
1. Hasil Belajar Siswa
Dari hasil analisis hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II didapatkan
data seperti pada Tabel 3.1
abel
Tabel 3.1 Hasil Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II
No Keterangan Siklus I Siklus II
1 Rata-Rata Kelas
Rata 73 78,89
2 Banyak Siswa yang Tuntas 25 orang 29 orang
3 Banyak Siswa yang Tidak Tuntas 10 orang 6 orang
4 Ketuntasan Klasikal 71,43% 82,86%
5 Daya Serap 73% 78,89 %
2. Aktivitas Belajar Siswa
Perkembangan aspek aktivitas belajar siswa selama siklus I, secara lebih
rinci dapat dilihat pada Tabel 3.3
592
8. ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 1, Nomor 4, Agustus 2012
Tabel 3.2 Perkembangan Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus I
Kategori SIKLUS I Rata-Rata
Siklus I-1 Siklus I-2 Siklus I
I-3 Aktivitas
Persentase (%) Persentase (%) Persentase (%) Siswa Siklus I
Sangat Aktif 0% 3% 3% 0%
Aktif 37% 40% 79% 46%
Cukup Aktif 63% 57% 18% 54%
Kurang Aktif 0% 0% 0% 0%
Sangat Kurang Aktif 0% 0% 0% 0%
Rata-Rata Nilai Siswa 17,34
Rata 18,54 20,33 18,35
Kategori Cukup Aktif Cukup Aktif Aktif Cukup Aktif
Data perkembangan aktivitas siswa pada pada siklus II pertemuan pertama
hingga pertemuan ketiga secara lebih le
lengkap dapat dilihat pada T
Tabel 3.4
Tabel 3.3 Perkembangan Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus II
Kategori SIKLUS I Rata-Rata
Siklus II-1 Siklus II-2 Siklus I
II-3 Aktivitas
Persentase (%) Persentase (%) Persentase (%) Siswa Siklus I
Sangat Aktif 21% 29% 26% 17%
Aktif 59% 62% 59% 54%
Cukup Aktif 21% 9% 15% 26%
Kurang Aktif 0% 0% 0% 3%
Sangat Kurang Aktif 0% 0% 0% 0%
Rata-Rata Nilai Siswa 20,56
Rata 22,12 21,94 20,92
Kategori Aktif Aktif Aktif Aktif
3. Respon Siswa
Distribusi skor respon siswa terhadapat penerapan model pembelajaran
CORE disajikan pada Tabel 3.5
Tabel 3.4 Respon Siswa terhadap Penerapan Pembelajaran Model CORE
No. Rentang Data Data Respon Siswa Kategori
Jml. Siswa Persentase
1. R ≥ 48 17 orang 49% Sangat positif
2. 48 > R ≥ 36 13 orang 37% Positif
3. 36 > R ≥ 24 5 orang 14% Cukup positif
4. 24 > R ≥ 12 0 orang 0% Negatif
5. R < 12 0 orang 0% Sangat Negatif
Rata-Rata Nilai Respons
Rata 46,66 Positif
593
9. ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 1, Nomor 4, Agustus 2012
Secara umum, skor rata
ara rata-rata respon siswa kelas VIII B terhadap penerapan
model CORE ini berkatagori positif dengan nilai rata
rata-rata sebesar 46,66.
4. Pembahasan
Hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh hasil rata rata kelas sudah
rata-rata
memenuhi kriteria keberhasilan dengan nilai 73. Namun ketuntasan klasikal dan
.
daya serap siswa belum memenuhi kriteria keberhasilan penelitian dimana pada
siklus I ketuntasan klasikal bernilai 71,43% dan daya serap siswa bernilai 73%.
Kriteria keberhasilan penelitian yang harus dicapai yaitu ketuntasan klasikal dan
daya serap siswa minimal sebesar 75%. Sedangkan nilai rata-rata kelas pada
rata-
siklus II meningkat menjadi 78,89 dibandingakan dengan nilai rata
rata-rata pada
siklus I yang bernilai 73 Hal ini menunjukan terjadi peningkatan nilai rata
73. jukan rata-rata
kelas sebesar 8,06%. Ketuntasan klasikal pada siklus II menjadi 82,86%,
%.
meningkat sebanyak 1
11,43% dari siklus I yang bernilai 71,43%. Sedangkan untuk
%
daya serap siswa pada siklus II bernilai 7
wa 78,89% meningkat sebanyak 5,89% dari
siklus I yang bernilai 73
73%.
Hasil belajar yang diperoleh pada siklus II ini menunjukan adanya
peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran CORE
pada mata pealajaran TIK. Hal ini terbukti dengan terpenuhinya kriteria
da
keberhasilan penelitian dari tiga aspek yaitu rata rata kelas, ketuntasan klasikal
rata-rata
dan daya serapa siswa pada siklus II. Kriteria keberhasilan penelitian yaitu rata
rata-
rata kelas minimal bernilai 68, ketuntasan klasikal minimla 75% dan daya serap
bernilai
siswa minimal 75%. Peningkatan hasil belajar ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Novianti (2009) dimana hasil penelitiannya menujukan adanya
perbedaan ketuntasan belajar antara siswa yang mengikuti pembelajaran TIK
yang
melalui model pembelajaran CORE dengan siswa yang mengikuti pembelajaran
TIK secara konvensional
konvensional..
Aktivitas belajar siswa pada siklus II secara umum mengalami
peningkatan dari siklus I. Hal ini disebabkan karena upaya perbai
perbaikan yang telah
diadakan terhadap kekurangan selama siklus I. Peningkatan aktivitas belajar yang
dapat diamati secara umum pada siklus II ini meliputi interaksi belajar siswa
594
10. ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 1, Nomor 4, Agustus 2012
sangat dinamis, dimana siswa bekerja dan kerjasama siswa dalam kelompok
terlihat lebih baik dari sebelumhya. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
ebih
Sukmawati (2011) yang menunjukan bahwa “pembela
) “pembelajaran CORE yang dikemas
dengan diskusi kelompok dapat meningkatkan interaksi siswa dengan siswa lain
maupun dengan guru sehingga siswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti
pembelajaran”.
Nilai akhir aktivitas siswa pada siklus II memiliki nilai rata
rata-rata sebesar
20,92 dengan kategori aktif. Hal ini menjukuan adanya peningkatan rata
rata-rata
aktivitas siswa dari siklus I yang bernilai 18,35 menjadi 20,92 Berdasarkan
,92.
kriteria keberhasilan penelitian, aktivitas belajar siswa dikatakan berhasil jika
rata-rata aktivitas belajar siswa di kelas berkategori aktif. Jadi dapat dikatakan
rata
penerapan model pembelajaran CORE pada siklus II ini sudah memenuhi krite
kriteria
keberhasilan penelitian karena nilai rata rata aktivitas siswa sudah meningkat dari
rata-rata
kategori cukup aktif menjadi aktif.
Angket respons siswa terhadap penerapan model pembelajaran CORE
yang disebar pada akhir siklus II memperoleh rata rata skor respon bernilai 46,66.
rata-rata
Berdasarkan kriteria penggolongan respons yang telah ditetapkan sebagai kriteria
keberhasilan penelitian, maka respons siswa terhadap penerapan model CORE
termasuk dalam kategori positif. Pemberian respons positif terhadap penerapan
model pembelajaran CORE sejalan dengan penelitian Sukmawati (2011) dan
embelajaran
Novianti (2009) dimana dalam penelitiannya diperoleh hasil “rata
“rata-rata skor
respons siswa dengan model pembelajaran CORE masuk ke dalam kategori aktif”.
Data respons siswa menunjukan bahwa 17 orang siswa memberi respons sangat
rang
positif, 13 orang memberikan repspon positif dan 5 orang memeberikan respons
cukup positif.
IV. Penutup
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada
bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) Penerapan model
CORE dalam mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Sukasada
595
11. ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 1, Nomor 4, Agustus 2012
semester genap tahun ajaran 2011/2012. Rata rata nilai aktivitas belajar siswa
Rata-rata
secara kuantitatif meningkat sebanyak 1 % dari siklus I sebesar 1
titatif 14% 18,35 menjadi
20,92 pada siklus II. Secara kualitatif aktivitas belajar kelas meningkat dari
kategori cukup aktif menjadi aktif. (2) Penerapan model CORE dalam mata
pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Sukasada semester genap tahun ajaran
2011/2012. Besar peningkatan rata rata hasil belajar siswa secara kuantitatif dari
rata-rata
siklus I ke siklus II adalah 8,
klus 8,06% yaitu dari 73 pada siklus I menjadi 78,89 pada
siklus II dan (3) Respon siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Sukasada tahun ajaran
2012/2012 terhadap penerapan model pembelajaran CORE berkategori pos
positif.
Berdasarkan temuan temuan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka
temuan-temuan
dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut:
a. Penerapan model pembelajaran CORE dapat digunakan sebagai salah satu
alternatif model pembelajarn dalam upaya untuk meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi siswa. Untuk itu, kepad
kepada
guru TIK umumnya disarankan untuk mencoba menerapkan model
pembelajaran CORE dalam mengatasi lemahnya aktivitas dan hasil belajar
siswa.
b. Bagi pembaca yang ingin menerapkan model pembelajaran CORE
diharapkan lebih mencermati kendala yang peneliti alami ketika pelaksanaan
ketika
proses pembelajaran, sehingg nantinya akan diperoleh hasil yang lebih baik
dari pada penelitian yang telah dilaksanakan oleh penliti.
c. Disarankan kepada guru guru pada umumnya, dan guru TIK khususnya, agar
guru-guru
terus melakukan inovasi model pembelajaran sehingga dapat meningkatkan
pembelajaran
kualitas proses dan hasil belajar.
Daftar Pustaka
Calffe et al. “Increasing Teachers’ Metacognition Develops Students’ Higher
Increasing
Learning during Content Area Literacy Instruction: Findings from the
Read-Write Cycle Project”. Volume 19. Numer 2. Fall 2010.
Write Project”.
http://www1.chapman.edu/ITE/public_html/ITEFall10/16curwenetal.pdf
596
12. ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 1, Nomor 4, Agustus 2012
Candiasa, I Made. 2010. Statistik Univariat dan Bivariat Disertasi Aplikasi SPSS
SPSS.
Singaraja : Unit Penerbitan Universitas Pendidikan Ganesha.
Novianti, Rinjani. 2009. Pengaruh Model Pembelajaran CORE pada Mata
Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi terhadap Ketuntasan
Belajar Siswa :Suatu Penelitian Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VIII
SMP Negeri 3 Bandung. Skripsi (tidak diterbitkan). Jurusan Pendidikan
usan
Ilmu Komputer, Universitas Pendidikan Indonesia.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D Cetakan
R&D.
kelima. Bandung: CV. Alfabeta.
Sukmawati, Dewi. Penerapan Model Pembelajaran CORE Sebagai Upaya
Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika. Skripsi (tidak
diterbitkan). Jurusan Pendidikan Matematika, Undiksha Singaraja.
Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo : Masmedia Buana
Pustaka
597