SlideShare a Scribd company logo
Peningkatan Hasil Belajar Menerapkan Dasar – Dasar Elektronika
  Melalui Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Stad (Student Team
              Achievement Division) Di SMKN 5 Jakarta


                            Adeng Saputra (5215083411)
    Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika
                                         Reguler



                                     Wulandari
    Alumni Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro, Program Studi Pendidikan Teknik
                                     Elektronika
                                        UNJ


                                        Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan ketuntasan belajar dan terutama dalam
hasil belajar pada pokok pembahasan kompetensi dasar menjelaskan sifat-sifat elektronik
pasif dan aktif di SMKN 5 terutama kelas X AV2. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif untuk mendapatkan data dan analisisnya melalui kajian-kajian, partisipasif, dan
kolaboratif. Pengembangan program didasarkan pada data-data dan informasi dari siswa,
guru, dan setting sosial kelas secara heterogen melalui empat tahapan siklus penelitian
tindakan kelas. Untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa dilakukan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan Pembelajaran Cooperative Learning Tipe
STAD (Student Team Achievement Division) Di SMKN 5 Jakarta. Sasaran penelitian ini
adalah siswa kelas XAV2 (udio Video 2) SMKN 5 Jakarta Timur pada semester ganjil tahun
ajaran 2010/2011.

Penelitian ini menggunakan strategi Pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD dan
terlihat pada siklus pertama sebagian siswa belum terbiasa dengan kondisi belajar sehingga
dilakukan tindakan dengan memberikan penjelasan mengenai strategi Pembelajaran
Cooperative Learning Tipe STAD. Dalam siklus kedua siswa sudah mulai memahami
implementasi pembelajaran dengan menggunakan Pembelajaran Cooperative Learning Tipe
STAD. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi terhadap guru mengajar dan siswa mulai
terbiasa menciptakan suasana pembelajaran yang mengarah pada pendekatan peningkatan
hasil belajar menerapkan dasar-dasar elektronika melalui pembelajaran cooperative learning
tipe STAD. Dari hasil observasi, nilai rata-rata siswa meningkat dengan tingkat kelulusan
70% menjadi 91% pada siklus kedua, dan terakhir pada siklus ketiga menjadi 93%.
Abstract

This study used a qualitative approach to obtain data and analysis through studies,
participatory, and collaborative. The development program is based on classes through four
phases of classroom action research cycle. To improve learning outcomes and student
activities carried Classroom Action Research(CAR) using Cooperative Learning Type STAD
(Student Team Achievement Division) In SMKN 5 Jakarta. The study is targeted students
XAV2 (Audio Video 2) SMKN 5 East Jakarta on odd smester academic year 2010/2011.
With the aim of this research is to improve the thoroughness of learning and especially in the
subject learning outcomes in basic competencies describe the electronic properties of passive
and active in class particularly SMKN 5 X AV2.

This study used learning strategy type STAD cooperative learning and look at the first cycle
of some students are not familiar with the conditions of learning so that action can be taken to
provide an explanation of strategy type STAD cooperative learning lesson. In the second
cycle students were beginning to understand the implementation of learning using the
Learning Type STAD cooperative learning. This can be seen from the results of observations
of the teachers teach and students begin to get used to creating a learning atmosphere that
leads to improved learning Outcomes approach to apply the basics of e;lectronics by learning
the type STAD cooperative learning.

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif STAD, Pembelajaran Menerapkan Dasar-dasar
Elektronika.
Belajar      merupakan           kegiatan    memiliki tugas dan tanggung jawab dalam
penting bagi setiap orang. Belajar adalah              menyelenggarakan sistem pendidikan yang
sebuah proses yang kompleks yang di                    mengacu pada perkembangan teknologi di
dalamnya terkandung beberapa aspek.                    dunia industri. Salah satu sekolah teknik
Aspek-aspek          tersebut         adalah     (1)   kejuruan yang berkompeten dibidangnya
bertambahnya jumlah pengetahuan, (2)                   adalah SMK Negeri 5 Jakarta Timur.
adanya       kemampuan          mengingat       dan    Jurusan audio video di SMKN 5 Jakarta
memproduksi,          (3)       ada      penerapan     Timur      menekankan         pada    kemampuan
pengetahuan, (4) menyimpulkan makna, (5)               siswanya dalam menguasai dasar-dasar
menafsirkan makna dan mengaitkannya                    elektronika dan tercantum dalam standar
dengan realitas, dan (6) adanya perubahan              kompetensi         pada       silabus      sekolah.
sebagai pribadi.                                       Menerapkan          Dasar-dasar         elektronika
          Dalam      proses belajar,       terdapat    adalah salah satu mata pelajaran dasar
pelaku dan ada sesuatu yang dipelajari                 yang harus dikuasai siswa agar siswa dapat
atau yang akan di mengerti. Belajar                    menguasai teori elektronika yang lebih
mengandung perubahan tingkah laku pada                 tinggi.
diri individu berkat adanya interaksi antara
                                                       Konsep Hasil Belajar
individu dengan individu dan individu
                                                                 Hasil     belajar       siswa       pada
dengan lingkungan. Perubahan tersebut
                                                       hakekatnya        adalah perubahan         tingkah
dapat dinyatakan sebagai suatu kecakapan,
                                                       laku.        Perubahan          sebagai       hasil
suatu     sikap,     suatu    kebiasaan,       suatu
                                                       proses dapat ditunjukkan dalam berbagai
pengertian, sebagai pengetahuan, atau
                                                       bentuk              seperti             perubahan
apresiasi.     Menurut       Soedijarto,       Hasil
                                                       pengetahuan, ketrampilan, kecakapan, se
belajar adalah sebagai tingkat penguasaan
                                                       rta perubahan aspek-aspek lain yang ada
yang dapat dicapai oleh siswa dalam
                                                       pada individu yang belajar. Menurut
mengikuti proses belajar mengajar sesuai
                                                       Gagne, Hasil belajar adalah terbentuknya
dengan tujuan pendidikan yang telah
                                                       konsep, yaitu kategori yang kita berikan
ditetapkan. Hasil belajar tersebut dapat
                                                       pada stimulus yang ada di lingkungan,
berupa penambahan pengetahuan yang
                                                       yang        menyediakan          skema        yang
diperoleh       setelah      siswa      menempuh
                                                       terorganisasi        untuk           mengasimilasi
aktivitas belajar.
                                                       stimulus-stimulus baru dan menentukan
          SMK         (Sekolah           Menengah
                                                       hubungan di dalam dan di antara kategori-
Kejuruan) kelompok teknologi industri
                                                       kategori (Dahar, 1998: 95).
sebagai      suatu    lembaga         formal   yang
Hasil belajar merupakan indikator                      Ketiga ranah Bloom tidak dapat
dari      keberhasilan     pencapaian          tujuan   berdiri sendiri, melainkan merupakan satu
pengajaran yang ditetapkan dalam sistem                 kesatuan yang sangat erat hungannya,
pendidikan nasional. Pengungkapan hasil                 bahkan membentuk tujuan hirarki. Sebagai
belajar       idealnya      melalui          segenap    tujuan yang akan dicapai melalui proses
psikologis     yang      berubah      akibat     dari   pembelajaran, ketiganya harus nampak
pengalaman dan proses belajar mengajar.                 sebagai hasil belajar siswa di sekolah, baik
Proses belajar mengajar dapat melibatkan                dalam perubahan perilaku, keterampilan,
aspek kognitif, afektif dan psikomotor.                 perkembangan intelektual serta dalam
Pada        belajar      kognitif,       prosesnya      besikap      mempertahankan          nilai-nilai.
mengakibatkan             perubahan            aspek    Sesuai     dengan     pelaksanaan     Spektrum
kemampuan berpikir (cognitive), pada                    bahwa penilaian harus terfokus pada
belajar afektif mengakibatkan perubahan                 pencapaian          kompetensi      (rangkaian
dalam      aspek       kemampuan         merasakan      kemampuan)           bukan       hanya     pada
(afective),     sedangkan         pada        belajar   penguasaan materi (pengetahuan).
psikomotor      memberikan           hasil    belajar            Hasil belajar seringkali digunakan
berupa keterampilan (Psychomotoric).                    sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa
          Mengutip         dari         pernyataan      jauh seseorang menguasai bahan yang
Benyamin        S       Bloom        (1956)      ahli   sudah diajarkan. Agar hasil belajar dapat
pendidikan mengatakan bahwa ada tiga                    optimal,    maka      kegiatan    pembelajaran
domain pengelompokan tujuan belajar                     harus direncanakan oleh guru dengan baik
berdasarkan domain atau kawasan belajar ,               dan      benar   sehingga    proses      belajar
yaitu: a) Kawasan kognitif, tujuannya                   mengajar dapat berjalan sesuai rencana
yaitu untuk perilaku yang merupakan                     dan tujuan yang telah ditetapkan.
proses      berfikir     atau     perilaku      yang             Hasil belajar seringkali digunakan
termasuk hasil kerja otak, b) kawasan                   sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa
afektif, tujuannya yaitu untuk perilaku                 jauh seseorang menguasai bahan yang
yang      dimunculkan       seseorang        sebagai    sudah diajarkan. Agar hasil belajar dapat
pertanda        kecenderungannya               untuk    optimal,    maka      kegiatan    pembelajaran
membuat pilihan atau keputusan untuk                    harus direncanakan oleh guru dengan baik
beraksi di dalam lingkungan tertentu, c)                dan      benar   sehingga    proses      belajar
kawasan       psikomotor,       tujuannya       yaitu   mengajar dapat berjalan sesuai rencana
untuk prilaku yang dimunculkan oleh hasil               dan tujuan yang telah ditetapkan.
kerja fungsi tubuh.
Tipe hasil belajar yang diharapkan         ditentukan,        standar     kompetensi        dapat
dalam      proses     pembelajaran      di   kelas   dibagi menjadi tiga kompetensi dasar yaitu:
penting untuk diketahui guru, agar guru              1. Mengidentifikasi
pada tahap selanjutnya dapat mendesain                  komponen elektronika aktif, pasif, dan
pembelajaran secara tepat dan penuh                     komponen optik.
makna. penilaian hasil belajar merupakan             2. Menjelaskan           sifat-sifat      komponen
alat untuk mengukur tingkat keberhasilan                elektronik pasif dan aktif.
siswa atau seberapa jauh siswa dapat                 3. Menjelaskan               konsep           rangkaian
mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang                elektronika.
telah ditetapkan. Penilaian hasil belajar                   Dilihat dari tiga kompetensi dasar
dapat dibedakan menjadi tes dan bukn tes             tersebut      peneliti        akan      menerapkan
(nontes).                                            kompetensi          dasar      ke      dua.     Dalam
          Test merupakan salah satu jenis            meningkatkan hasil belajar dasar-dasar
instrument, selain nontes. Tes sebagai               elektronika dibutuhkan modul praktikum
instrument berhubungan dengan fungsinya              yang berisi tentang komponen-komponen,
untuk mengukur penampilan maksimal                   salah satunya materi elektronika baik
siswa       dalam      menerima         pelajaran.   yang       pasif      maupun           yang      aktif.
Dalam kegiatan pengukurannya, tes dapat              Komponen pasif yang akan dipelajari
dibagi      menjadi    dua    yaitu    tes yang      seperti resistor, kapasitor, induktor dan
mengukur       penguasaan      dan     tes   yang    transformator. Sedangkan komponen aktif
mengukur kemampuan. Tes penguasaan                   yang    akan        dipelajari       seperti     dioda,
mengukur apa yang telah dikuasai oleh                Transistor,    FET          dan Thyristor yang
siswa dari materi yang telah dipelajari,             digunakan untuk mendasari dasar teori
sedangkan tes kemampuan mengukur apa                 pada program keahlian teknik audio video.
yang dimiliki.                                       Khususnya           untuk        peralatan        yang
                                                     menggunakan              sistem          eleketronik.
Standar        Kompetensi         Menerapkan         Menerapkan          Dasar-Dasar          Elektronika
Dasar-dasar Elektronika                              adalah salah satu mata pelajaran dasar
          Standar Kompetensi Menerapkan              yang harus dikuasai siswa agar siswa dapat
Dasar-Dasar         Elektronika       merupakan      menguasai teori elektronika yang lebih
langkah awal .dalam menentukan hasil                 tinggi. Dalam pembelajaran Menerapkan
belajar         dasar-dasar           elektronika.   Dasar-dasar Elektronika siswa dituntut
Berdasarkan         kompetensi    yang       telah   untuk lebih paham, karena menerapkan
                                                     dasar-dasar elektronika adalah langkah
awal      yang     harus        diketahui       sebelum          dan tujuan pembelajarn yang ingin dicapai.
melakukan         praktek         yang         berkenaan         Jadi strategi pada intinya adalah Strategi
dengan alat-alat elektronik. Salah satu                          adalah suatu rencana yang digunakan
materi           Menerapkan                Dasar-dasar           untuk      memperoleh           kesuksesan       atau
Elektronika yang perlu penggambaran                              keberhasilan dalam mencapai tujuan.
kongkret       dalam          proses     pembelajaran                    Strategi         pengajaran              yang
adalah sifat-sifat komponen aktif dan pasif.                     mengandalkan ceramah murni seyogyanya
Sifat-sifat      komponen         aktif dan         pasif        diminimalkan           karena         kemungkinan
merupakan inti dari pelajaran dasar-dasar                        strategi     tersebut       dapat      mengurangi
elektronika.                                                     motivasi siswa dalam belajar dan tidak
                                                                 adanya komunikasi dua arah yang efektif
Strategi          Cooperative                  Learning          dalam pembelajaran di kelas. Guru harus
( Pembelajaran kooperatif )                                      sadar bahwa belajar tidak hanya dikerjakan
          Dalam          penggunaan              strategi        di ruang kelas, untuk beberapa materi guru
pembelajaran sebelumnya terlebih dahulu                          dapat menggunakan strategi lain seperti
kita      menentukan             konsep          strategi        strategi           pembelajaran          kooperatif
pembelajaran yang akan digunakan yang                            (cooperative learning).
terdiri dari beberapa pertimbangan, antara                               Menurut       pendapat       Slavin,Arbani,
lain; 1) pertimbangan yang berhubungan                           dan Chambers (1996), bahwa belajar
dengan        tujuan     yang          ingin     dicapai,        melalui pembelajaran kooperatif dapat
2)      pertimbangan           yang      berhubungan             dilihat dari beberapa prespektif, antara lain:
dengan bahan atau materi pembelajaran, 3)                   a)     Prespektif        motivasi,       dengan     tujuan
pertimbangan           dari     sudut      siswa,      4)        penghargaan          yang    diberikan        kepada
pertimbangan-pertimbangan lainnya.                               kelompok memungkinkan setiap anggota
          Penggunaan strategi pengajaran                         kelompok akan saling membantu.
bertujuan         sebagai         wahana           untuk    b)    Prespektif sosial, dengan tujuan melalui
merangsang siswa semakin bersemangat                             kooperatif     setiap       siswa     akan     saling
dalam belajar serta mampu mengajak                               membantu dalam belajar karena mereka
siswa untuk belajar. Strategi apapun bila                        menginginkan semua anggota kelompok
mengurangi minat siswa dalam belajar                             memperoleh keberhasilan.
tentu     tidak     baik        maka       seyogyanya       c)      Prespektif        perkembangan            kognitif,
penggunaan strategi juga memperhatikan                           dengan tujuan interaksi antar anggota
tingkat     kemampuan            siswa         disamping         kelompok dapat mengembangkan prestasi
kesesuaiannya dengan materi pelajaran
siswa untuk berpikir mengolah berbagai             memunculkan tanggung jawab individu
     informasi.                                         terhadap    kelompok        dan    keterampilan
d)     Prepektif eleborasi kognitif, dengan             interpersonal        dari     setiap      amggota
     tujuan setiap siswa akan berusaha untuk            kelompok.
     memahami dan menimba informasi untuk                    Dengan         pengertian     lain    strategi
     menambah pengetahuan kognitifnya.                  pembelajaran kooperatif jauh lebih baik,
          Yang             dimaksud         dengan      karena     setiap     individu     akan     saling
     pembelajaran      kooperatif        merupakan      membantu,       mereka      akan       mempunyai
     metode         pembelajaran            dengan      motivasi untuk keberhasilan kelompok,
     menggunakan sistem pengelompokan/tim               sehingga setiap individu akan memiliki
     kecil, yaitu antara empat sampai enam              kesempatan yang sama untuk memberikan
     orang yang mempunyai latar belakang                kontribusi demi keberhasilan kelompok.
     kemampuan akademik, jenis kelamin, ras,                 Dalam          pembelajaran        kooperatif
     atau suku yang berbeda (heterogen).                terdiri empat pendekatan yang merupakan
     Biasanya     sistem     penilaian    dilakukan     bagian dari kumpulan strategi guru dalam
     terhadap kelompok. Setiap kelompok akan            menerapkan           model         pembelajaran
     memperoleh penghargaan (reward), jika              kooperatif, salah satunya yaitu STAD,
     kelompok mampu menunjukkan prestasi                JIGSAW, Investigasi Kelompok (Teams
     yang dipersyaratkan. Dengan demikian,              Games Tournaments atau TGT), dan
     setiap anggota kelompok akan mempunyai             Pendekatan Struktural yang meliputi Think
     ketergantungan    positif. Ketergantungan          Pair Share (TPS) dan Number Head
     semacam itulah yang selanjutnya akan               Together (NHT).
          Berdasarkan kenyataan tersebut, guru dituntut sebagai wahana untuk merangsang siswa
     semakin bersemangat dalam belajar serta mampu mengajak siswa untuk belajar. Salah satu
     wahana yang dapat dipakai adalah dengan menggunakan strategi Pembelajaran Kooperatif
     tipe STAD ( Student Teams Achievment Division). Dalam Strategi Pembelajaran Kooperatif
     dapat dibagi menjadi lima bagian, antara lain dapat terlihat pada gambar:

                                      Model Cooperative Learning




                  STAD            JIGSA           TGT        NHT                TPS
                                    W
Langkah-langkah pembelajaran kooperatif
                     Fase                           Tingkah Laku Guru
        Fase-1                        Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran
        Menyampaikan tujuan dan       yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan
        motivasi siswa                memotivasi siswa belajar.
        Fase-2                        Guru menyajikan informasi kepada siswa
        Menyajikan informasi          dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan
                                      bacaan.
        Fase-3                        Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana
        Mengorganisasikan siswa       caranya membentuk kelompok belajar dan
        ke dalam kelompok             membantu setiap kelompok agar melakukan
        kooperatif                    transisi secara efisien.
        Fase-4                        Guru membimbing kelompok-kelompok belajar
        Membimbing kelompok           pada saat mereka mengerjakan tugas mereka
        bekerja dan belajar
        Fase-5                        Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi
        Evaluasi                      yang telah dipelajari atau masing-masing
                                      kelomppok mempresentasikan hasil kerjanya.
        Fase-6                        Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik
        Memberikan penghargaan        upaya maupun hasil belajar individu dan
                                      kelompok.


Sebagai salah satu cara untuk mencegah adanya hambatan dalam pembelajaran kooperatif
tipe STAD diperlukan langkah-langkah pembelajaran kooperatif, salah satunya yang terdiri
atas enam langkah atau fase 1. fase-fase pembelajaran ini seperti yang tersajikan dalam table:
Fase                               Kegiatan Guru
Fase 1                                Menyampaikan semua tujuan pelajaran yang
Menyampaikan tujuan                   ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan
dan memotivasi siswa                  memotivasi siswa belajar
Fase 2                                Menyampaikan informasi kepada siswa
Menyajikan/menyampaik                 dengan jalan mendemonstrsikan atau
an informasi                          lewat bahan bacaan
Fase 3                                Menjelaskan kepada siswa bagaimana
Mengorganisasikan siswa               caranya membentuk kelompok belajar
dalam              kelompok-          dan membantu setiap kelompok agar
kelompok belajar                      melakukan transisi secara efisien.
Fase 4                                Membimbing kelompok-kelompok
Membimbing kelompok                   belajar pada saat mereka mengerjakan
bekerja dan belajar                   tugas mereka.
Fase 5                                Mengevaluasi hasil belajar tentang materi
Evaluasi                              yang telah diajarkan atau masing-masing
                                      kelompok mempresentasikan hasil
                                      kerjanya.


        Untuk lebih jelasnya dalam proses siklus kegiatan dengan desain PTK model
 Kurt Lewin, adalah sebagai berikut:

                                  a.PERENCANAAN



           d. REFLEKSI                                              b. TINDAKAN


                                    c. OBSERVASI

                               Gambar Siklus PTK Model Kurt Lewin
Konsep          Strategi           Pembelajaran
     Kooperatif                                                Tujuan Pembelajaran kooperatif
            Konsep utama dari             Pembelajaran                 Menurut Johnson & Johnson (1994)
     Kooperatif menurut Slavin (1995), adalah                  menyatakan bahwa tujuan pokok belajar
     sebagai berikut.                                          kooperatif adalah memaksimalkan belajar
1.     Penghargaan       kelompok,         yang        akan    siswa      untuk         peningkatan         prestasi
     diberikan jika kelompok mencapai Kriteria                 akademik dan pemahaman baik secara
     yang ditentukan.                                          individu maupun secara kelompok. dalam
2.    Tanggung jawab individu, bermakna                        pembelajaran kooperatif siswa bekerja
     bahwa     bahwa       suksesnya             kelompok      dalam satu tim, maka dengan sendirinya
     tergantung pada belajar individu semua                    dapat memperbaiki hubungan di antara
     anggota kelompok. Tanggung jawab ini                      para siswa dari berbagai latar belakang
     terfokus dalam usaha untuk membantu                       etnis dan kemampuan, mengembangkan
     yang lain dan memastikan setiap anggota                   keterampilan-keterampilan                     proses
     kelompok telah siap menghadapi evaluasi                   kelompok dan pemecahan masalah.
     tanpa bantuan yang lain.                                          Sedangkan Menurut (Eggen and
3.    Kesempatan yang sama untuk sukses,                       Kauchak,       1996:       297)      pembelajaran
     bermakna bahwa siswa telah membantu                       kooperatif merupakan sebuah kelompok
     kelompok     dengan         cara    meningkatkan          strategi pengajaran yang melibatkan siswa
     belajar mereka sendiri.                                   bekerja       secara      berkolaborasi       untuk
            Berdasarkan konsep tersebut dapat                  mencapai tujuan bersama. pembelajaran
     disimpulkan bahwa Konsep Pembelajaran                     kooperatif disusun untuk meningkatkan
     Kooperatif merupakan sebuah motivasi                      partisipasi     siswa,     memfasilitasi       siswa
     untuk setiap siswa dalam mencapai tujuan                  dengan pengalaman sikap kepemimpinan
     pembelajaran,       salah     satunya         dengan      dan membuat keputusan dalam kelompok,
     memberikan       pengharagaan           kelompok,         serta memberikan kesempatan pada siswa
     tanggung jawab individu dan kesempatan                    untuk berinteraksi dan belajar bersama-
     yang    sama       untuk     sukses.        Hal     ini   sama      siswa        yang        berbeda      latar
     memastikan         bahwa           setiap         siswa   belakangnya.
     berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah                           Dengan      kata      lain     penggunaan
     sama-sama tertantang untuk melakukan                      pembelajaran              kooperatif           dapat
     yang terbaik dan bahwa konstribusi semua                  memaksimalkan            belajar     siswa    untuk
     anggota kelompok sangat bernilai.                         peningkatan        prestasi        akademik      dan
pemahaman baik secara individu maupun               ekonomi,       dan       etnik.       Melalui
secara kelompok, dengan tujuan mencapai             pembelajaran       dalam        tim      siswa
peningkatan hasil belajar setiap siswa.             didorong untuk melakukan tukar-
                                                    menukar atau (sharing) informasi
Prosedur Pembelajaran Kooperatif.                   dan       pendapat,       mendiskusikan
     Prosedur       Pembelajarn     Kooperatif      permasalahan           secara      bersama,
pada prinsipnya terdiri atas empat tahap,           membandingkan jawaban mereka,
yaitu: 1) penjelasan materi; 2) belajar             dan      mengoreksi       hal-hal        yang
dalam kelompok; 3) penilaian; dan 4)                kurang tepat.
Pengakuan tim.                                   3. Penilaian
   1. Penjelasan Materi                             Penilaian      dalam        Pembelajaran
       Tahap penjelasan diartikan sebagai           Kooperatif bias dilakukan dengan
       proses penyampaian pokok-pokok               tes     atau   kuis.    Tes       atau    kuis
       materi pelajaran sebelum siswa               dilakukan baik secara individual
       belajar dalam kelompok. Dengan               maupun kelompok. Tes individual
       tujuan pemahaman siswa terhadap              nantinya        akan            memberikan
       pokok materi pelajaran yang harus            informasi kemampuan setiap siswa;
       sikuasai selanjutnya. Pada tahap ini         dan tes kelompok memberikan
       guru dapat menggunakan metode                informasi       kemampuan                setiap
       ceramah, curhat       pendapat, dan          kelompok. Hasil akhir siswa adalah
       Tanya jawab, bahkan kalau perlu              penggabungan            keduanya           dan
       menggunakan demonstrasi.                     dibagi dua. Nilai setiap kelompok
   2. belajar dalam kelompok                        memiliki       nilai      sama           dalam
       Setelah        guru         menjelaskan      kelompoknya. Hal ini disebabkan
       gambaran umum tentang pokok                  nilai     kelompok         adalah         nilai
       materi pelajaran, selanjutnya siswa          bersama dalam kelompoknya yang
       diminta untuk belajar pada pokok             merupakan hasil kerja sama setiap
       masing-masing yang telah dibentuk            anggota kelompok.
       sebelumnya.       Pengelompokannya
       bersifat       heterogen,       artinya   4. Pengakuan Tim
       kelompok       dibentuk     berdasarkan      Pengakuan Tim adalah penetapan
       perbedaan-perbedaan              setiap      tim yang dianggap paling menonjol
       anggotanya, baik perbedaan gender,           atau tim paling berprestasi untuk
       latar      belakang   agama,     social      kemudian diberikan penghargaan
atau     hadiah.      Pengakuan           dan             keterbatasannya serta menerima segala
       pemberian                     penghargaan                 perbedaan.
       membangkitkan motivasi tim lain                       d) Pembelajaran          kooperatif        dapat
       untuk lebih mampu meningkatkan                            membantu setiap siswa untuk lebih
       prestasi mereka.                                          bertanggung jawab dalam belajar.
       Berdasarkan        prosedur       tersebut,           e) Merupakan suatu strategi yang cukup
       setiap     siswa       dituntut        untuk              ampuh untuk meningkatkan prestasi
       berperan aktif       dalam mengikuti                      akademik         sekaligus     kemampuan
       pembelajaran. Dengan tujuan setiap                        sosial, termasuk mengembangkan rasa
       siswa     dapat     termotivasi        dalam              harga diri, hubungan interpersonal
       mengikuti     pelajaran       dan       dapat             yang     positif    dengan     yang     lain,
       memacu       meningkatkan           prestasi              mengembangkan         keterampilan      me-
       mereka.                                                   manage     waktu      dan    sikap    positif
                                                                 terhadap sekolah.
Keunggulan           dan             Kelemahan               f) Dapat      maningkatkan         kemampuan
Pembelajaran Kooperatif                                          siswa menggunakan informasi dan
     Adapun kelebihan dan kekurangan                             kemampuan belajar abstrak menjadi
pembelajaran kooperatif, yaitu:                                  nyata.
       Kelebihan:
a) pembelajaran kooperatif tidak terlalu                              Adapun kelemahan pembelajaran
   menggantungkan          pada      guru,     akan          kooperatif, yaitu:
   tetapi dapat menambah kepercayaan                    a)    untuk siswa yang memiliki kelebihan,
   kemampuan              berpikir           sendiri,        merka akan merasa terhambat oleh siswa
   menemuka informasi dari berbagai                          yang       dianggap       kurang      memiliki
   sumber, dan belajar dari siswa yang                       kemampuan.
   lain.                                                b)      Ciri      utama       pembelajaran       dari
b) Pembelajaran           kooperatif           dapat         pembelajaran kooperatif adalah bahwa
   mengembangkan                     kemampuan               siswa saling membelajarkan, maka bila
   mengungkapkan ide atau gagasan dan                        dibandingkan dengan pengajaran langsung
   membandingkan dengan ide-ide orang                        dari guru, bias terjadi cara belajar yang
   lain.                                                     demikian apa yang seharusnya dipelajari
c) Pembelajaran           kooperatif          dapat          dan dipahami tidak pernah dicapai oleh
   membantu anak untuk respek pada                           siswa.
   orang lain dan menyadari akan segala
c)        pembelajaran     kooperatif     didasarkan            Menurut slavin (dalam Nur, 2000:26)
     kepada hasil kerja kelompok.
                                                         menyatakan bahwa pada STAD siswa
d)    Keberhasilan pembelajaran kooperatif
                                                         ditempatkan         dalam       tim         belajar
     dalam upaya mengembangkan kesadaran
     berkelompok memerlukan periode waktu                beranggotakan 4-5 orang yang merupakan
     yang cukup panjang.
                                                         campuran menurut tingkat prestasi, jenis
     e)     Walaupun kemampuan kerja sama
                                                         kelamin, dan suku.biasanya dalam proses
     merupakan       kemampuan          yang     sangt
     penting untuk siswa, akan tetapi banyak             pembelajaran dengan menggunakan tipe
     aktivitas dalam kehidupan yang hanya
                                                         STAD,      guru      menyajikan         pelajaran
     didasarkan kepada kemampuan secara
                                                         terlebih dahulu, dan kemudian siswa
     individual. Oleh karena itu, siswa juga
     harus    belajar    bagaimana      membangun        bekerja dalam tim mereka memastikan
     kepercayaan diri.
                                                         bahwa     seluruh     anggota         tim    telah

                                                         menguasai pelajaran tersebut. kemudian,
     Hakikat      Tipe     Pembelajaran         STAD
     ( Student Teams Achievement Division)               seluruh siswa diberikan tes tentang materi
             Setelah jenis materi dan strategi
                                                         tersebut, pada saat tes ini mereka tidak
     pembelajaran          ditentukan          langkah
                                                         diperbolehkan saling membantu dangan
     berikutnya      adalah      menentukan       tipe
                                                         tujuan hasil pembelajaran dapat dicapai.
     pembelajaran.       Salah   satu    tipe    yang
                                                                Salah satu strategi pembelajaran
     digunakan adalah dengan menggunakan
                                                         yang    dapat     digunakan      pada       proses
     tipe STAD ( Student Teams Achievement
                                                         pembelajaran        adalah       pemebelajaran
     Division). Pembelajaran kooperatif tipe
                                                         dengan menggunakan tipe STAD, dengan
     STAD merupakan salah satu tipe dari
                                                         menggunakan pembelajaran tipe STAD
     pembelajaran          kooperatif           dengan
                                                         diharapkan siswa dapat mengembangkan
     menggunakn kelompok-kelompok kecil
                                                         kemampuannya        dan      dapat    menambah
     dengan anggota tiap kelompoknya 4-5
                                                         kemampuan berfikir sendiri, menemukan
     orang siswa yang penempatannya secara

     heterogen.
informasi dari berbagai sumber, dan
                                               Purwanto. 2008. Evaluasi Pengajaran.
belajar dari siswa yang lain.                        Surabaya     :   PT.     Remaja
                                                     Rosdakarya.
Tipe pembelajaran STAD bisa jadi sebagai       Purwanto, M.Ngalim. 2008. Prinsip-
                                                     Prinsip Dan Teknik Evaluasi
alternatife yang cukup efektif dan efisien.
                                                     Pengajaran. Bandung: PT. Remaja
Sampai sekarang, yang umumnya dikenal                Rosdakarya.
sebagai “teacher centered” (berpusat pada
                                               Istiany, ari dkk. 2009. Buku Pedoman
guru). Padahal , semakin lama tipe                     Skripsi. Jakarta: FT UNJ Press
pembelajaran semakin berkembang, baik
                                               Kusumah, Wijaya. 2010. Mengenal
jumlah     maupun      distribusi.    Dalam         Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
                                                    PT. Indeks
penggunaannya tipe pembelajaran STAD
bisa jadi subtitusi yang sifatnya lebih        Maliki, Imam. 2006. Fun Teaching Kiat
                                                      sukses Belajar dan Mengajar yang
untuk melengkapi, bukan menggantikan
                                                      Menyenangkan. Jakarta: Duha
peran guru secara keseluruhan. Secara                 Khasanah.
khusus, tipe pembelajaran STAD bertujuan
                                               Made Wena. 2009. Strategi Pembelajaran
untuk    mengembangkan          keterampilan        Inovatif    Kontemporer     Suatu
                                                    Tinjauan Konseptual Operasional.
berpikir kritis dan kerja sama kelompok.
                                                    Jakarta: Bumi Aksara.
DAFTAR PUSTAKA
                                               Muhadjito, 2005. Model-model PTK,
Aunurrahman.   2009.    Belajar    dan               Diklat Penelitian Tindakan Kelas,
      Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.               Bogor.

Bell Gredler, Margaret E. 1991. Belajar        Malvino.      1996.      Prinsip-prinsip
      dan     Membelajarkan.    Jakarta:             Elektronika Edisi Ketiga. Jakarta:
      Rajawali.                                      Erlangga

Depdikbud. 2005. Modul Menguasai Teori         Oemar     Hamalik. 2002. Perencanaan
      Dasar      Elektronika. Jakarta:                 Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
      Direktorat Jenderal Pendidikan
      Dasar dan Menengah. Direktorat           Siregar, Evelin dan Nara. 2007. Teori
      Pendidikan Menengah Umum.                        Belajar dan Pembelajaran. Jakarta
                                                       : Erlangga.
Depdiknas. 2006. Kurikulum Sekolah
      Menengah Kejuruan Garis-Garis            Sanjaya,   Wina.       2006.     Strategi
      Besar Program Pendidikan dan                    Pembelajaran. Jakarta : Kencana.
      Keahlian. Depdiknas: Jakarta.
                                               Sanjaya,     Wina.      2008.     Strategi
Depdikbud. 1999. Penelitian Tindakan                  Pembelajaran           Berorientasi
Kelas (Classroom Action Research).                    Standar     Proses     Pendidikan.
Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan               Jakarta: Kencana.
Dasar    dan     Menengah.    Direktorat
Pendidikan Menengah Umum.
Suharsimi Arikunto, Suhardjono dan
       Supardi. 2008. Penelitian Tindakan
       Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Sukama, Nana Syaodih. 2005. Metode
     Penelitian Pendidikan. Bandung:
     Remaja Rosdakarya.

Trianto.   2010.      Mendesain Model
       Pembelajaran Inovatif-Progresif.
       Jakarta : PT. Kencana.

Tim Redaksi. 1995. Kamus Besar Bahasa
      Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Undang Gunawan. 2008. Teknik Penelitian
      Tindakan      Kelas.       Bandung:
      Sayatagama.

More Related Content

What's hot

Jurnal Furi Endang Palupi
Jurnal Furi Endang PalupiJurnal Furi Endang Palupi
Jurnal Furi Endang Palupi
Nakamastar
 
Tugas Jurnal Bahasa indonesia dwi
Tugas Jurnal Bahasa indonesia dwiTugas Jurnal Bahasa indonesia dwi
Tugas Jurnal Bahasa indonesia dwianirsu
 
Tugas jurnal bhs indonesia
Tugas jurnal bhs indonesia Tugas jurnal bhs indonesia
Tugas jurnal bhs indonesia
anirsu
 
Makalah jurnal 3
Makalah jurnal 3Makalah jurnal 3
Makalah jurnal 3
DimasSuudi
 
Jurnal ka januardi
Jurnal ka januardiJurnal ka januardi
Jurnal ka januardi
anggi_rachmad
 
TUGAS MEMBUAT JURNAL
TUGAS MEMBUAT JURNALTUGAS MEMBUAT JURNAL
TUGAS MEMBUAT JURNALrichimaryadi
 
Penelitian mini kti ptk pekerjaan finishing kayu
Penelitian mini  kti  ptk pekerjaan finishing kayu Penelitian mini  kti  ptk pekerjaan finishing kayu
Penelitian mini kti ptk pekerjaan finishing kayu
MOHAMMAD YASIN, M.Pd
 
Jurnal muhamad marzuki (5215083425)
Jurnal muhamad marzuki (5215083425)Jurnal muhamad marzuki (5215083425)
Jurnal muhamad marzuki (5215083425)Muhamad_Marzuki
 
Jurnal
JurnalJurnal
Direct instruction
Direct instructionDirect instruction
Direct instruction
EDUCATIONAL TECHNOLOGY
 
16 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006
16 pengembangan model pembelajaran ctl smp--200616 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006
16 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006syifaul123
 
Merancang dan Menilai Pembelajaran Abad 21
Merancang dan Menilai Pembelajaran Abad 21Merancang dan Menilai Pembelajaran Abad 21
Merancang dan Menilai Pembelajaran Abad 21
Fitri Yusmaniah
 

What's hot (16)

Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
Jurnal Furi Endang Palupi
Jurnal Furi Endang PalupiJurnal Furi Endang Palupi
Jurnal Furi Endang Palupi
 
Jurnal lengkap
Jurnal lengkapJurnal lengkap
Jurnal lengkap
 
Tugas Jurnal Bahasa indonesia dwi
Tugas Jurnal Bahasa indonesia dwiTugas Jurnal Bahasa indonesia dwi
Tugas Jurnal Bahasa indonesia dwi
 
Tugas jurnal bhs indonesia
Tugas jurnal bhs indonesia Tugas jurnal bhs indonesia
Tugas jurnal bhs indonesia
 
Makalah jurnal 3
Makalah jurnal 3Makalah jurnal 3
Makalah jurnal 3
 
Jurnal ka januardi
Jurnal ka januardiJurnal ka januardi
Jurnal ka januardi
 
Jurnal Metlit
Jurnal MetlitJurnal Metlit
Jurnal Metlit
 
TUGAS MEMBUAT JURNAL
TUGAS MEMBUAT JURNALTUGAS MEMBUAT JURNAL
TUGAS MEMBUAT JURNAL
 
Penelitian mini kti ptk pekerjaan finishing kayu
Penelitian mini  kti  ptk pekerjaan finishing kayu Penelitian mini  kti  ptk pekerjaan finishing kayu
Penelitian mini kti ptk pekerjaan finishing kayu
 
Jurnal muhamad marzuki (5215083425)
Jurnal muhamad marzuki (5215083425)Jurnal muhamad marzuki (5215083425)
Jurnal muhamad marzuki (5215083425)
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
Direct instruction
Direct instructionDirect instruction
Direct instruction
 
16 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006
16 pengembangan model pembelajaran ctl smp--200616 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006
16 pengembangan model pembelajaran ctl smp--2006
 
Merancang dan Menilai Pembelajaran Abad 21
Merancang dan Menilai Pembelajaran Abad 21Merancang dan Menilai Pembelajaran Abad 21
Merancang dan Menilai Pembelajaran Abad 21
 
Tugas heru
Tugas heruTugas heru
Tugas heru
 

Similar to Jurnal metlitadeng2011

Jurnal metlit dina amalia
Jurnal metlit dina amaliaJurnal metlit dina amalia
Jurnal metlit dina amalia
SODRI UNJ
 
Proposal skripsi adeng saputra
Proposal skripsi adeng saputraProposal skripsi adeng saputra
Proposal skripsi adeng saputra
PT. MODERN PUTRAINDONESIA
 
Journal model pembelajaran kooperatif tipe pbcg
Journal model pembelajaran kooperatif tipe pbcgJournal model pembelajaran kooperatif tipe pbcg
Journal model pembelajaran kooperatif tipe pbcgInstitut Pertanian Bogor
 
Bab ii rendra revisi
Bab ii rendra revisiBab ii rendra revisi
Bab ii rendra revisi
risqifajril
 
asas pedagogi
asas pedagogiasas pedagogi
asas pedagogi
razihan
 
Tugas 1, 2 dan 3 Ahmad Hakim (5215 08 3416))
Tugas 1, 2 dan 3 Ahmad Hakim (5215 08 3416))Tugas 1, 2 dan 3 Ahmad Hakim (5215 08 3416))
Tugas 1, 2 dan 3 Ahmad Hakim (5215 08 3416))Str Balondero
 
Ipi7548
Ipi7548Ipi7548
Ipi7548
arya bakri
 
Proposal p engajuan skripsi tugas matlit
Proposal p engajuan skripsi tugas matlitProposal p engajuan skripsi tugas matlit
Proposal p engajuan skripsi tugas matlitdharmody
 
Jurnal HAELKA 096
Jurnal HAELKA 096Jurnal HAELKA 096
Jurnal HAELKA 096
Adhem Smith
 
Tugas makalah Andi
Tugas makalah AndiTugas makalah Andi
Tugas makalah Andianirsu
 
BAB I S.D V GUPRES SIAP PRINT.doc
BAB I S.D V GUPRES  SIAP PRINT.docBAB I S.D V GUPRES  SIAP PRINT.doc
BAB I S.D V GUPRES SIAP PRINT.doc
puskominfotkr
 
murid dan alam belajar - konsep pengajaran dan pembelajaran
murid dan alam belajar - konsep pengajaran dan pembelajaranmurid dan alam belajar - konsep pengajaran dan pembelajaran
murid dan alam belajar - konsep pengajaran dan pembelajaranIfrahim jamil
 
PEMBELAJARAN TUNTAS, REMEDIAL, PENGAYAAN
PEMBELAJARAN TUNTAS, REMEDIAL, PENGAYAANPEMBELAJARAN TUNTAS, REMEDIAL, PENGAYAAN
PEMBELAJARAN TUNTAS, REMEDIAL, PENGAYAANNASuprawoto Sunardjo
 
Tugas jurnal kelar
Tugas jurnal kelarTugas jurnal kelar
Tugas jurnal kelarast_189
 
JURNAL ISKANDAR
JURNAL ISKANDARJURNAL ISKANDAR
JURNAL ISKANDAR
richimaryadi
 
penulisan ilmiah
penulisan ilmiahpenulisan ilmiah
penulisan ilmiah
92 degrees
 
15
1515
Kuis spte
Kuis spteKuis spte
Kuis spte
Ibrohim Ibrohim
 
Latihan proposal ptk kel perbaikan
Latihan proposal ptk kel perbaikanLatihan proposal ptk kel perbaikan
Latihan proposal ptk kel perbaikan
Eko Supriyadi
 

Similar to Jurnal metlitadeng2011 (20)

Jurnal metlit dina amalia
Jurnal metlit dina amaliaJurnal metlit dina amalia
Jurnal metlit dina amalia
 
Proposal skripsi adeng saputra
Proposal skripsi adeng saputraProposal skripsi adeng saputra
Proposal skripsi adeng saputra
 
Journal model pembelajaran kooperatif tipe pbcg
Journal model pembelajaran kooperatif tipe pbcgJournal model pembelajaran kooperatif tipe pbcg
Journal model pembelajaran kooperatif tipe pbcg
 
Bab ii rendra revisi
Bab ii rendra revisiBab ii rendra revisi
Bab ii rendra revisi
 
asas pedagogi
asas pedagogiasas pedagogi
asas pedagogi
 
Tugas 1, 2 dan 3 Ahmad Hakim (5215 08 3416))
Tugas 1, 2 dan 3 Ahmad Hakim (5215 08 3416))Tugas 1, 2 dan 3 Ahmad Hakim (5215 08 3416))
Tugas 1, 2 dan 3 Ahmad Hakim (5215 08 3416))
 
Ipi7548
Ipi7548Ipi7548
Ipi7548
 
Proposal PTK
Proposal PTKProposal PTK
Proposal PTK
 
Proposal p engajuan skripsi tugas matlit
Proposal p engajuan skripsi tugas matlitProposal p engajuan skripsi tugas matlit
Proposal p engajuan skripsi tugas matlit
 
Jurnal HAELKA 096
Jurnal HAELKA 096Jurnal HAELKA 096
Jurnal HAELKA 096
 
Tugas makalah Andi
Tugas makalah AndiTugas makalah Andi
Tugas makalah Andi
 
BAB I S.D V GUPRES SIAP PRINT.doc
BAB I S.D V GUPRES  SIAP PRINT.docBAB I S.D V GUPRES  SIAP PRINT.doc
BAB I S.D V GUPRES SIAP PRINT.doc
 
murid dan alam belajar - konsep pengajaran dan pembelajaran
murid dan alam belajar - konsep pengajaran dan pembelajaranmurid dan alam belajar - konsep pengajaran dan pembelajaran
murid dan alam belajar - konsep pengajaran dan pembelajaran
 
PEMBELAJARAN TUNTAS, REMEDIAL, PENGAYAAN
PEMBELAJARAN TUNTAS, REMEDIAL, PENGAYAANPEMBELAJARAN TUNTAS, REMEDIAL, PENGAYAAN
PEMBELAJARAN TUNTAS, REMEDIAL, PENGAYAAN
 
Tugas jurnal kelar
Tugas jurnal kelarTugas jurnal kelar
Tugas jurnal kelar
 
JURNAL ISKANDAR
JURNAL ISKANDARJURNAL ISKANDAR
JURNAL ISKANDAR
 
penulisan ilmiah
penulisan ilmiahpenulisan ilmiah
penulisan ilmiah
 
15
1515
15
 
Kuis spte
Kuis spteKuis spte
Kuis spte
 
Latihan proposal ptk kel perbaikan
Latihan proposal ptk kel perbaikanLatihan proposal ptk kel perbaikan
Latihan proposal ptk kel perbaikan
 

Recently uploaded

ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
PikeKusumaSantoso
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
abdinahyan
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
DrEngMahmudKoriEffen
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 

Recently uploaded (20)

ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 

Jurnal metlitadeng2011

  • 1. Peningkatan Hasil Belajar Menerapkan Dasar – Dasar Elektronika Melalui Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Stad (Student Team Achievement Division) Di SMKN 5 Jakarta Adeng Saputra (5215083411) Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika Reguler Wulandari Alumni Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro, Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika UNJ Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan ketuntasan belajar dan terutama dalam hasil belajar pada pokok pembahasan kompetensi dasar menjelaskan sifat-sifat elektronik pasif dan aktif di SMKN 5 terutama kelas X AV2. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendapatkan data dan analisisnya melalui kajian-kajian, partisipasif, dan kolaboratif. Pengembangan program didasarkan pada data-data dan informasi dari siswa, guru, dan setting sosial kelas secara heterogen melalui empat tahapan siklus penelitian tindakan kelas. Untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan Pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD (Student Team Achievement Division) Di SMKN 5 Jakarta. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas XAV2 (udio Video 2) SMKN 5 Jakarta Timur pada semester ganjil tahun ajaran 2010/2011. Penelitian ini menggunakan strategi Pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD dan terlihat pada siklus pertama sebagian siswa belum terbiasa dengan kondisi belajar sehingga dilakukan tindakan dengan memberikan penjelasan mengenai strategi Pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD. Dalam siklus kedua siswa sudah mulai memahami implementasi pembelajaran dengan menggunakan Pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi terhadap guru mengajar dan siswa mulai terbiasa menciptakan suasana pembelajaran yang mengarah pada pendekatan peningkatan hasil belajar menerapkan dasar-dasar elektronika melalui pembelajaran cooperative learning tipe STAD. Dari hasil observasi, nilai rata-rata siswa meningkat dengan tingkat kelulusan 70% menjadi 91% pada siklus kedua, dan terakhir pada siklus ketiga menjadi 93%.
  • 2. Abstract This study used a qualitative approach to obtain data and analysis through studies, participatory, and collaborative. The development program is based on classes through four phases of classroom action research cycle. To improve learning outcomes and student activities carried Classroom Action Research(CAR) using Cooperative Learning Type STAD (Student Team Achievement Division) In SMKN 5 Jakarta. The study is targeted students XAV2 (Audio Video 2) SMKN 5 East Jakarta on odd smester academic year 2010/2011. With the aim of this research is to improve the thoroughness of learning and especially in the subject learning outcomes in basic competencies describe the electronic properties of passive and active in class particularly SMKN 5 X AV2. This study used learning strategy type STAD cooperative learning and look at the first cycle of some students are not familiar with the conditions of learning so that action can be taken to provide an explanation of strategy type STAD cooperative learning lesson. In the second cycle students were beginning to understand the implementation of learning using the Learning Type STAD cooperative learning. This can be seen from the results of observations of the teachers teach and students begin to get used to creating a learning atmosphere that leads to improved learning Outcomes approach to apply the basics of e;lectronics by learning the type STAD cooperative learning. Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif STAD, Pembelajaran Menerapkan Dasar-dasar Elektronika.
  • 3. Belajar merupakan kegiatan memiliki tugas dan tanggung jawab dalam penting bagi setiap orang. Belajar adalah menyelenggarakan sistem pendidikan yang sebuah proses yang kompleks yang di mengacu pada perkembangan teknologi di dalamnya terkandung beberapa aspek. dunia industri. Salah satu sekolah teknik Aspek-aspek tersebut adalah (1) kejuruan yang berkompeten dibidangnya bertambahnya jumlah pengetahuan, (2) adalah SMK Negeri 5 Jakarta Timur. adanya kemampuan mengingat dan Jurusan audio video di SMKN 5 Jakarta memproduksi, (3) ada penerapan Timur menekankan pada kemampuan pengetahuan, (4) menyimpulkan makna, (5) siswanya dalam menguasai dasar-dasar menafsirkan makna dan mengaitkannya elektronika dan tercantum dalam standar dengan realitas, dan (6) adanya perubahan kompetensi pada silabus sekolah. sebagai pribadi. Menerapkan Dasar-dasar elektronika Dalam proses belajar, terdapat adalah salah satu mata pelajaran dasar pelaku dan ada sesuatu yang dipelajari yang harus dikuasai siswa agar siswa dapat atau yang akan di mengerti. Belajar menguasai teori elektronika yang lebih mengandung perubahan tingkah laku pada tinggi. diri individu berkat adanya interaksi antara Konsep Hasil Belajar individu dengan individu dan individu Hasil belajar siswa pada dengan lingkungan. Perubahan tersebut hakekatnya adalah perubahan tingkah dapat dinyatakan sebagai suatu kecakapan, laku. Perubahan sebagai hasil suatu sikap, suatu kebiasaan, suatu proses dapat ditunjukkan dalam berbagai pengertian, sebagai pengetahuan, atau bentuk seperti perubahan apresiasi. Menurut Soedijarto, Hasil pengetahuan, ketrampilan, kecakapan, se belajar adalah sebagai tingkat penguasaan rta perubahan aspek-aspek lain yang ada yang dapat dicapai oleh siswa dalam pada individu yang belajar. Menurut mengikuti proses belajar mengajar sesuai Gagne, Hasil belajar adalah terbentuknya dengan tujuan pendidikan yang telah konsep, yaitu kategori yang kita berikan ditetapkan. Hasil belajar tersebut dapat pada stimulus yang ada di lingkungan, berupa penambahan pengetahuan yang yang menyediakan skema yang diperoleh setelah siswa menempuh terorganisasi untuk mengasimilasi aktivitas belajar. stimulus-stimulus baru dan menentukan SMK (Sekolah Menengah hubungan di dalam dan di antara kategori- Kejuruan) kelompok teknologi industri kategori (Dahar, 1998: 95). sebagai suatu lembaga formal yang
  • 4. Hasil belajar merupakan indikator Ketiga ranah Bloom tidak dapat dari keberhasilan pencapaian tujuan berdiri sendiri, melainkan merupakan satu pengajaran yang ditetapkan dalam sistem kesatuan yang sangat erat hungannya, pendidikan nasional. Pengungkapan hasil bahkan membentuk tujuan hirarki. Sebagai belajar idealnya melalui segenap tujuan yang akan dicapai melalui proses psikologis yang berubah akibat dari pembelajaran, ketiganya harus nampak pengalaman dan proses belajar mengajar. sebagai hasil belajar siswa di sekolah, baik Proses belajar mengajar dapat melibatkan dalam perubahan perilaku, keterampilan, aspek kognitif, afektif dan psikomotor. perkembangan intelektual serta dalam Pada belajar kognitif, prosesnya besikap mempertahankan nilai-nilai. mengakibatkan perubahan aspek Sesuai dengan pelaksanaan Spektrum kemampuan berpikir (cognitive), pada bahwa penilaian harus terfokus pada belajar afektif mengakibatkan perubahan pencapaian kompetensi (rangkaian dalam aspek kemampuan merasakan kemampuan) bukan hanya pada (afective), sedangkan pada belajar penguasaan materi (pengetahuan). psikomotor memberikan hasil belajar Hasil belajar seringkali digunakan berupa keterampilan (Psychomotoric). sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa Mengutip dari pernyataan jauh seseorang menguasai bahan yang Benyamin S Bloom (1956) ahli sudah diajarkan. Agar hasil belajar dapat pendidikan mengatakan bahwa ada tiga optimal, maka kegiatan pembelajaran domain pengelompokan tujuan belajar harus direncanakan oleh guru dengan baik berdasarkan domain atau kawasan belajar , dan benar sehingga proses belajar yaitu: a) Kawasan kognitif, tujuannya mengajar dapat berjalan sesuai rencana yaitu untuk perilaku yang merupakan dan tujuan yang telah ditetapkan. proses berfikir atau perilaku yang Hasil belajar seringkali digunakan termasuk hasil kerja otak, b) kawasan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa afektif, tujuannya yaitu untuk perilaku jauh seseorang menguasai bahan yang yang dimunculkan seseorang sebagai sudah diajarkan. Agar hasil belajar dapat pertanda kecenderungannya untuk optimal, maka kegiatan pembelajaran membuat pilihan atau keputusan untuk harus direncanakan oleh guru dengan baik beraksi di dalam lingkungan tertentu, c) dan benar sehingga proses belajar kawasan psikomotor, tujuannya yaitu mengajar dapat berjalan sesuai rencana untuk prilaku yang dimunculkan oleh hasil dan tujuan yang telah ditetapkan. kerja fungsi tubuh.
  • 5. Tipe hasil belajar yang diharapkan ditentukan, standar kompetensi dapat dalam proses pembelajaran di kelas dibagi menjadi tiga kompetensi dasar yaitu: penting untuk diketahui guru, agar guru 1. Mengidentifikasi pada tahap selanjutnya dapat mendesain komponen elektronika aktif, pasif, dan pembelajaran secara tepat dan penuh komponen optik. makna. penilaian hasil belajar merupakan 2. Menjelaskan sifat-sifat komponen alat untuk mengukur tingkat keberhasilan elektronik pasif dan aktif. siswa atau seberapa jauh siswa dapat 3. Menjelaskan konsep rangkaian mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang elektronika. telah ditetapkan. Penilaian hasil belajar Dilihat dari tiga kompetensi dasar dapat dibedakan menjadi tes dan bukn tes tersebut peneliti akan menerapkan (nontes). kompetensi dasar ke dua. Dalam Test merupakan salah satu jenis meningkatkan hasil belajar dasar-dasar instrument, selain nontes. Tes sebagai elektronika dibutuhkan modul praktikum instrument berhubungan dengan fungsinya yang berisi tentang komponen-komponen, untuk mengukur penampilan maksimal salah satunya materi elektronika baik siswa dalam menerima pelajaran. yang pasif maupun yang aktif. Dalam kegiatan pengukurannya, tes dapat Komponen pasif yang akan dipelajari dibagi menjadi dua yaitu tes yang seperti resistor, kapasitor, induktor dan mengukur penguasaan dan tes yang transformator. Sedangkan komponen aktif mengukur kemampuan. Tes penguasaan yang akan dipelajari seperti dioda, mengukur apa yang telah dikuasai oleh Transistor, FET dan Thyristor yang siswa dari materi yang telah dipelajari, digunakan untuk mendasari dasar teori sedangkan tes kemampuan mengukur apa pada program keahlian teknik audio video. yang dimiliki. Khususnya untuk peralatan yang menggunakan sistem eleketronik. Standar Kompetensi Menerapkan Menerapkan Dasar-Dasar Elektronika Dasar-dasar Elektronika adalah salah satu mata pelajaran dasar Standar Kompetensi Menerapkan yang harus dikuasai siswa agar siswa dapat Dasar-Dasar Elektronika merupakan menguasai teori elektronika yang lebih langkah awal .dalam menentukan hasil tinggi. Dalam pembelajaran Menerapkan belajar dasar-dasar elektronika. Dasar-dasar Elektronika siswa dituntut Berdasarkan kompetensi yang telah untuk lebih paham, karena menerapkan dasar-dasar elektronika adalah langkah
  • 6. awal yang harus diketahui sebelum dan tujuan pembelajarn yang ingin dicapai. melakukan praktek yang berkenaan Jadi strategi pada intinya adalah Strategi dengan alat-alat elektronik. Salah satu adalah suatu rencana yang digunakan materi Menerapkan Dasar-dasar untuk memperoleh kesuksesan atau Elektronika yang perlu penggambaran keberhasilan dalam mencapai tujuan. kongkret dalam proses pembelajaran Strategi pengajaran yang adalah sifat-sifat komponen aktif dan pasif. mengandalkan ceramah murni seyogyanya Sifat-sifat komponen aktif dan pasif diminimalkan karena kemungkinan merupakan inti dari pelajaran dasar-dasar strategi tersebut dapat mengurangi elektronika. motivasi siswa dalam belajar dan tidak adanya komunikasi dua arah yang efektif Strategi Cooperative Learning dalam pembelajaran di kelas. Guru harus ( Pembelajaran kooperatif ) sadar bahwa belajar tidak hanya dikerjakan Dalam penggunaan strategi di ruang kelas, untuk beberapa materi guru pembelajaran sebelumnya terlebih dahulu dapat menggunakan strategi lain seperti kita menentukan konsep strategi strategi pembelajaran kooperatif pembelajaran yang akan digunakan yang (cooperative learning). terdiri dari beberapa pertimbangan, antara Menurut pendapat Slavin,Arbani, lain; 1) pertimbangan yang berhubungan dan Chambers (1996), bahwa belajar dengan tujuan yang ingin dicapai, melalui pembelajaran kooperatif dapat 2) pertimbangan yang berhubungan dilihat dari beberapa prespektif, antara lain: dengan bahan atau materi pembelajaran, 3) a) Prespektif motivasi, dengan tujuan pertimbangan dari sudut siswa, 4) penghargaan yang diberikan kepada pertimbangan-pertimbangan lainnya. kelompok memungkinkan setiap anggota Penggunaan strategi pengajaran kelompok akan saling membantu. bertujuan sebagai wahana untuk b) Prespektif sosial, dengan tujuan melalui merangsang siswa semakin bersemangat kooperatif setiap siswa akan saling dalam belajar serta mampu mengajak membantu dalam belajar karena mereka siswa untuk belajar. Strategi apapun bila menginginkan semua anggota kelompok mengurangi minat siswa dalam belajar memperoleh keberhasilan. tentu tidak baik maka seyogyanya c) Prespektif perkembangan kognitif, penggunaan strategi juga memperhatikan dengan tujuan interaksi antar anggota tingkat kemampuan siswa disamping kelompok dapat mengembangkan prestasi kesesuaiannya dengan materi pelajaran
  • 7. siswa untuk berpikir mengolah berbagai memunculkan tanggung jawab individu informasi. terhadap kelompok dan keterampilan d) Prepektif eleborasi kognitif, dengan interpersonal dari setiap amggota tujuan setiap siswa akan berusaha untuk kelompok. memahami dan menimba informasi untuk Dengan pengertian lain strategi menambah pengetahuan kognitifnya. pembelajaran kooperatif jauh lebih baik, Yang dimaksud dengan karena setiap individu akan saling pembelajaran kooperatif merupakan membantu, mereka akan mempunyai metode pembelajaran dengan motivasi untuk keberhasilan kelompok, menggunakan sistem pengelompokan/tim sehingga setiap individu akan memiliki kecil, yaitu antara empat sampai enam kesempatan yang sama untuk memberikan orang yang mempunyai latar belakang kontribusi demi keberhasilan kelompok. kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, Dalam pembelajaran kooperatif atau suku yang berbeda (heterogen). terdiri empat pendekatan yang merupakan Biasanya sistem penilaian dilakukan bagian dari kumpulan strategi guru dalam terhadap kelompok. Setiap kelompok akan menerapkan model pembelajaran memperoleh penghargaan (reward), jika kooperatif, salah satunya yaitu STAD, kelompok mampu menunjukkan prestasi JIGSAW, Investigasi Kelompok (Teams yang dipersyaratkan. Dengan demikian, Games Tournaments atau TGT), dan setiap anggota kelompok akan mempunyai Pendekatan Struktural yang meliputi Think ketergantungan positif. Ketergantungan Pair Share (TPS) dan Number Head semacam itulah yang selanjutnya akan Together (NHT). Berdasarkan kenyataan tersebut, guru dituntut sebagai wahana untuk merangsang siswa semakin bersemangat dalam belajar serta mampu mengajak siswa untuk belajar. Salah satu wahana yang dapat dipakai adalah dengan menggunakan strategi Pembelajaran Kooperatif tipe STAD ( Student Teams Achievment Division). Dalam Strategi Pembelajaran Kooperatif dapat dibagi menjadi lima bagian, antara lain dapat terlihat pada gambar: Model Cooperative Learning STAD JIGSA TGT NHT TPS W
  • 8. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif Fase Tingkah Laku Guru Fase-1 Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran Menyampaikan tujuan dan yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan motivasi siswa memotivasi siswa belajar. Fase-2 Guru menyajikan informasi kepada siswa Menyajikan informasi dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan. Fase-3 Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana Mengorganisasikan siswa caranya membentuk kelompok belajar dan ke dalam kelompok membantu setiap kelompok agar melakukan kooperatif transisi secara efisien. Fase-4 Guru membimbing kelompok-kelompok belajar Membimbing kelompok pada saat mereka mengerjakan tugas mereka bekerja dan belajar Fase-5 Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi Evaluasi yang telah dipelajari atau masing-masing kelomppok mempresentasikan hasil kerjanya. Fase-6 Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik Memberikan penghargaan upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok. Sebagai salah satu cara untuk mencegah adanya hambatan dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD diperlukan langkah-langkah pembelajaran kooperatif, salah satunya yang terdiri atas enam langkah atau fase 1. fase-fase pembelajaran ini seperti yang tersajikan dalam table:
  • 9. Fase Kegiatan Guru Fase 1 Menyampaikan semua tujuan pelajaran yang Menyampaikan tujuan ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan dan memotivasi siswa memotivasi siswa belajar Fase 2 Menyampaikan informasi kepada siswa Menyajikan/menyampaik dengan jalan mendemonstrsikan atau an informasi lewat bahan bacaan Fase 3 Menjelaskan kepada siswa bagaimana Mengorganisasikan siswa caranya membentuk kelompok belajar dalam kelompok- dan membantu setiap kelompok agar kelompok belajar melakukan transisi secara efisien. Fase 4 Membimbing kelompok-kelompok Membimbing kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan bekerja dan belajar tugas mereka. Fase 5 Mengevaluasi hasil belajar tentang materi Evaluasi yang telah diajarkan atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Untuk lebih jelasnya dalam proses siklus kegiatan dengan desain PTK model Kurt Lewin, adalah sebagai berikut: a.PERENCANAAN d. REFLEKSI b. TINDAKAN c. OBSERVASI Gambar Siklus PTK Model Kurt Lewin
  • 10. Konsep Strategi Pembelajaran Kooperatif Tujuan Pembelajaran kooperatif Konsep utama dari Pembelajaran Menurut Johnson & Johnson (1994) Kooperatif menurut Slavin (1995), adalah menyatakan bahwa tujuan pokok belajar sebagai berikut. kooperatif adalah memaksimalkan belajar 1. Penghargaan kelompok, yang akan siswa untuk peningkatan prestasi diberikan jika kelompok mencapai Kriteria akademik dan pemahaman baik secara yang ditentukan. individu maupun secara kelompok. dalam 2. Tanggung jawab individu, bermakna pembelajaran kooperatif siswa bekerja bahwa bahwa suksesnya kelompok dalam satu tim, maka dengan sendirinya tergantung pada belajar individu semua dapat memperbaiki hubungan di antara anggota kelompok. Tanggung jawab ini para siswa dari berbagai latar belakang terfokus dalam usaha untuk membantu etnis dan kemampuan, mengembangkan yang lain dan memastikan setiap anggota keterampilan-keterampilan proses kelompok telah siap menghadapi evaluasi kelompok dan pemecahan masalah. tanpa bantuan yang lain. Sedangkan Menurut (Eggen and 3. Kesempatan yang sama untuk sukses, Kauchak, 1996: 297) pembelajaran bermakna bahwa siswa telah membantu kooperatif merupakan sebuah kelompok kelompok dengan cara meningkatkan strategi pengajaran yang melibatkan siswa belajar mereka sendiri. bekerja secara berkolaborasi untuk Berdasarkan konsep tersebut dapat mencapai tujuan bersama. pembelajaran disimpulkan bahwa Konsep Pembelajaran kooperatif disusun untuk meningkatkan Kooperatif merupakan sebuah motivasi partisipasi siswa, memfasilitasi siswa untuk setiap siswa dalam mencapai tujuan dengan pengalaman sikap kepemimpinan pembelajaran, salah satunya dengan dan membuat keputusan dalam kelompok, memberikan pengharagaan kelompok, serta memberikan kesempatan pada siswa tanggung jawab individu dan kesempatan untuk berinteraksi dan belajar bersama- yang sama untuk sukses. Hal ini sama siswa yang berbeda latar memastikan bahwa setiap siswa belakangnya. berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah Dengan kata lain penggunaan sama-sama tertantang untuk melakukan pembelajaran kooperatif dapat yang terbaik dan bahwa konstribusi semua memaksimalkan belajar siswa untuk anggota kelompok sangat bernilai. peningkatan prestasi akademik dan
  • 11. pemahaman baik secara individu maupun ekonomi, dan etnik. Melalui secara kelompok, dengan tujuan mencapai pembelajaran dalam tim siswa peningkatan hasil belajar setiap siswa. didorong untuk melakukan tukar- menukar atau (sharing) informasi Prosedur Pembelajaran Kooperatif. dan pendapat, mendiskusikan Prosedur Pembelajarn Kooperatif permasalahan secara bersama, pada prinsipnya terdiri atas empat tahap, membandingkan jawaban mereka, yaitu: 1) penjelasan materi; 2) belajar dan mengoreksi hal-hal yang dalam kelompok; 3) penilaian; dan 4) kurang tepat. Pengakuan tim. 3. Penilaian 1. Penjelasan Materi Penilaian dalam Pembelajaran Tahap penjelasan diartikan sebagai Kooperatif bias dilakukan dengan proses penyampaian pokok-pokok tes atau kuis. Tes atau kuis materi pelajaran sebelum siswa dilakukan baik secara individual belajar dalam kelompok. Dengan maupun kelompok. Tes individual tujuan pemahaman siswa terhadap nantinya akan memberikan pokok materi pelajaran yang harus informasi kemampuan setiap siswa; sikuasai selanjutnya. Pada tahap ini dan tes kelompok memberikan guru dapat menggunakan metode informasi kemampuan setiap ceramah, curhat pendapat, dan kelompok. Hasil akhir siswa adalah Tanya jawab, bahkan kalau perlu penggabungan keduanya dan menggunakan demonstrasi. dibagi dua. Nilai setiap kelompok 2. belajar dalam kelompok memiliki nilai sama dalam Setelah guru menjelaskan kelompoknya. Hal ini disebabkan gambaran umum tentang pokok nilai kelompok adalah nilai materi pelajaran, selanjutnya siswa bersama dalam kelompoknya yang diminta untuk belajar pada pokok merupakan hasil kerja sama setiap masing-masing yang telah dibentuk anggota kelompok. sebelumnya. Pengelompokannya bersifat heterogen, artinya 4. Pengakuan Tim kelompok dibentuk berdasarkan Pengakuan Tim adalah penetapan perbedaan-perbedaan setiap tim yang dianggap paling menonjol anggotanya, baik perbedaan gender, atau tim paling berprestasi untuk latar belakang agama, social kemudian diberikan penghargaan
  • 12. atau hadiah. Pengakuan dan keterbatasannya serta menerima segala pemberian penghargaan perbedaan. membangkitkan motivasi tim lain d) Pembelajaran kooperatif dapat untuk lebih mampu meningkatkan membantu setiap siswa untuk lebih prestasi mereka. bertanggung jawab dalam belajar. Berdasarkan prosedur tersebut, e) Merupakan suatu strategi yang cukup setiap siswa dituntut untuk ampuh untuk meningkatkan prestasi berperan aktif dalam mengikuti akademik sekaligus kemampuan pembelajaran. Dengan tujuan setiap sosial, termasuk mengembangkan rasa siswa dapat termotivasi dalam harga diri, hubungan interpersonal mengikuti pelajaran dan dapat yang positif dengan yang lain, memacu meningkatkan prestasi mengembangkan keterampilan me- mereka. manage waktu dan sikap positif terhadap sekolah. Keunggulan dan Kelemahan f) Dapat maningkatkan kemampuan Pembelajaran Kooperatif siswa menggunakan informasi dan Adapun kelebihan dan kekurangan kemampuan belajar abstrak menjadi pembelajaran kooperatif, yaitu: nyata. Kelebihan: a) pembelajaran kooperatif tidak terlalu Adapun kelemahan pembelajaran menggantungkan pada guru, akan kooperatif, yaitu: tetapi dapat menambah kepercayaan a) untuk siswa yang memiliki kelebihan, kemampuan berpikir sendiri, merka akan merasa terhambat oleh siswa menemuka informasi dari berbagai yang dianggap kurang memiliki sumber, dan belajar dari siswa yang kemampuan. lain. b) Ciri utama pembelajaran dari b) Pembelajaran kooperatif dapat pembelajaran kooperatif adalah bahwa mengembangkan kemampuan siswa saling membelajarkan, maka bila mengungkapkan ide atau gagasan dan dibandingkan dengan pengajaran langsung membandingkan dengan ide-ide orang dari guru, bias terjadi cara belajar yang lain. demikian apa yang seharusnya dipelajari c) Pembelajaran kooperatif dapat dan dipahami tidak pernah dicapai oleh membantu anak untuk respek pada siswa. orang lain dan menyadari akan segala
  • 13. c) pembelajaran kooperatif didasarkan Menurut slavin (dalam Nur, 2000:26) kepada hasil kerja kelompok. menyatakan bahwa pada STAD siswa d) Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditempatkan dalam tim belajar dalam upaya mengembangkan kesadaran berkelompok memerlukan periode waktu beranggotakan 4-5 orang yang merupakan yang cukup panjang. campuran menurut tingkat prestasi, jenis e) Walaupun kemampuan kerja sama kelamin, dan suku.biasanya dalam proses merupakan kemampuan yang sangt penting untuk siswa, akan tetapi banyak pembelajaran dengan menggunakan tipe aktivitas dalam kehidupan yang hanya STAD, guru menyajikan pelajaran didasarkan kepada kemampuan secara terlebih dahulu, dan kemudian siswa individual. Oleh karena itu, siswa juga harus belajar bagaimana membangun bekerja dalam tim mereka memastikan kepercayaan diri. bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. kemudian, Hakikat Tipe Pembelajaran STAD ( Student Teams Achievement Division) seluruh siswa diberikan tes tentang materi Setelah jenis materi dan strategi tersebut, pada saat tes ini mereka tidak pembelajaran ditentukan langkah diperbolehkan saling membantu dangan berikutnya adalah menentukan tipe tujuan hasil pembelajaran dapat dicapai. pembelajaran. Salah satu tipe yang Salah satu strategi pembelajaran digunakan adalah dengan menggunakan yang dapat digunakan pada proses tipe STAD ( Student Teams Achievement pembelajaran adalah pemebelajaran Division). Pembelajaran kooperatif tipe dengan menggunakan tipe STAD, dengan STAD merupakan salah satu tipe dari menggunakan pembelajaran tipe STAD pembelajaran kooperatif dengan diharapkan siswa dapat mengembangkan menggunakn kelompok-kelompok kecil kemampuannya dan dapat menambah dengan anggota tiap kelompoknya 4-5 kemampuan berfikir sendiri, menemukan orang siswa yang penempatannya secara heterogen.
  • 14. informasi dari berbagai sumber, dan Purwanto. 2008. Evaluasi Pengajaran. belajar dari siswa yang lain. Surabaya : PT. Remaja Rosdakarya. Tipe pembelajaran STAD bisa jadi sebagai Purwanto, M.Ngalim. 2008. Prinsip- Prinsip Dan Teknik Evaluasi alternatife yang cukup efektif dan efisien. Pengajaran. Bandung: PT. Remaja Sampai sekarang, yang umumnya dikenal Rosdakarya. sebagai “teacher centered” (berpusat pada Istiany, ari dkk. 2009. Buku Pedoman guru). Padahal , semakin lama tipe Skripsi. Jakarta: FT UNJ Press pembelajaran semakin berkembang, baik Kusumah, Wijaya. 2010. Mengenal jumlah maupun distribusi. Dalam Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Indeks penggunaannya tipe pembelajaran STAD bisa jadi subtitusi yang sifatnya lebih Maliki, Imam. 2006. Fun Teaching Kiat sukses Belajar dan Mengajar yang untuk melengkapi, bukan menggantikan Menyenangkan. Jakarta: Duha peran guru secara keseluruhan. Secara Khasanah. khusus, tipe pembelajaran STAD bertujuan Made Wena. 2009. Strategi Pembelajaran untuk mengembangkan keterampilan Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. berpikir kritis dan kerja sama kelompok. Jakarta: Bumi Aksara. DAFTAR PUSTAKA Muhadjito, 2005. Model-model PTK, Aunurrahman. 2009. Belajar dan Diklat Penelitian Tindakan Kelas, Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Bogor. Bell Gredler, Margaret E. 1991. Belajar Malvino. 1996. Prinsip-prinsip dan Membelajarkan. Jakarta: Elektronika Edisi Ketiga. Jakarta: Rajawali. Erlangga Depdikbud. 2005. Modul Menguasai Teori Oemar Hamalik. 2002. Perencanaan Dasar Elektronika. Jakarta: Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Siregar, Evelin dan Nara. 2007. Teori Pendidikan Menengah Umum. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Erlangga. Depdiknas. 2006. Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan Garis-Garis Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Besar Program Pendidikan dan Pembelajaran. Jakarta : Kencana. Keahlian. Depdiknas: Jakarta. Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Depdikbud. 1999. Penelitian Tindakan Pembelajaran Berorientasi Kelas (Classroom Action Research). Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Jakarta: Kencana. Dasar dan Menengah. Direktorat Pendidikan Menengah Umum.
  • 15. Suharsimi Arikunto, Suhardjono dan Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Sukama, Nana Syaodih. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : PT. Kencana. Tim Redaksi. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Undang Gunawan. 2008. Teknik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Sayatagama.