Jurnal dina amalia (5215095035) , pevote vol 4, no.7, september 2009SODRI UNJ
Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar KKPI siswa SMK Negeri 1 Jakarta melalui model pemecahan masalah dan penilaian portofolio. Penelitian dilakukan selama empat siklus dengan menggunakan metode pemecahan masalah dan penilaian portofolio berupa jobsheet dan tugas. Hasilnya menunjukkan peningkatan prestasi belajar siswa setelah menerapkan penilaian berbasis portofolio dan pemecahan masalah.
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi siswa terhadap kemampuan manajemen kelas guru dengan motivasi belajar siswa dalam mata diklat dasar-dasar teknik listrik dan elektronika.
2. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X jurusan listrik di dua SMK, dengan sampel sebanyak 40 orang.
3. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif antara per
Dokumen tersebut membahas upaya meningkatkan hasil belajar menerapkan dasar-dasar elektronika melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD di SMKN 5 Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa dan khususnya hasil belajar pada kompetensi dasar menjelaskan sifat elektronika komponen pasif. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif melalui siklus penelitian t
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Memasang Sistem Perpipaan dan Saluran di SMKN 1 Bukittinggi dengan menerapkan pengajaran dan pembelajaran kontekstual. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen dengan satu kelas eksperimen dan dua kelas kontrol, di mana kelas eksperimen diberikan treatment berupa pembelajaran kontekstual.
1. Penelitian ini bertujuan mengetahui dampak penerapan model pembelajaran kooperatif tipe PBCG terhadap hasil belajar siswa pada subkonsep sistem indera manusia.
2. Hasil analisis menunjukkan peningkatan hasil belajar sebesar 54% dan keterampilan siswa di atas 80% setelah diterapkannya model PBCG.
3. Model pembelajaran kooperatif tipe PBCG efektif meningkatkan hasil belajar sis
Ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan teori dasar elektronika siswa SMKN 39 Jakarta melalui berbagai pendekatan praktik untuk meningkatkan hasil belajar. Peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas untuk mengukur pengaruh praktikum terhadap pemahaman konsep elektronika siswa. Hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan
Jurnal dina amalia (5215095035) , pevote vol 4, no.7, september 2009SODRI UNJ
Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar KKPI siswa SMK Negeri 1 Jakarta melalui model pemecahan masalah dan penilaian portofolio. Penelitian dilakukan selama empat siklus dengan menggunakan metode pemecahan masalah dan penilaian portofolio berupa jobsheet dan tugas. Hasilnya menunjukkan peningkatan prestasi belajar siswa setelah menerapkan penilaian berbasis portofolio dan pemecahan masalah.
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi siswa terhadap kemampuan manajemen kelas guru dengan motivasi belajar siswa dalam mata diklat dasar-dasar teknik listrik dan elektronika.
2. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X jurusan listrik di dua SMK, dengan sampel sebanyak 40 orang.
3. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif antara per
Dokumen tersebut membahas upaya meningkatkan hasil belajar menerapkan dasar-dasar elektronika melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD di SMKN 5 Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa dan khususnya hasil belajar pada kompetensi dasar menjelaskan sifat elektronika komponen pasif. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif melalui siklus penelitian t
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Memasang Sistem Perpipaan dan Saluran di SMKN 1 Bukittinggi dengan menerapkan pengajaran dan pembelajaran kontekstual. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen dengan satu kelas eksperimen dan dua kelas kontrol, di mana kelas eksperimen diberikan treatment berupa pembelajaran kontekstual.
1. Penelitian ini bertujuan mengetahui dampak penerapan model pembelajaran kooperatif tipe PBCG terhadap hasil belajar siswa pada subkonsep sistem indera manusia.
2. Hasil analisis menunjukkan peningkatan hasil belajar sebesar 54% dan keterampilan siswa di atas 80% setelah diterapkannya model PBCG.
3. Model pembelajaran kooperatif tipe PBCG efektif meningkatkan hasil belajar sis
Ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan teori dasar elektronika siswa SMKN 39 Jakarta melalui berbagai pendekatan praktik untuk meningkatkan hasil belajar. Peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas untuk mengukur pengaruh praktikum terhadap pemahaman konsep elektronika siswa. Hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan
Studi ini bertujuan mengetahui hubungan antara persepsi siswa terhadap kemampuan manajemen kelas guru dengan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Dasar-Dasar Teknik Listrik dan Elektronika. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan kuesioner untuk mengumpulkan data dari 40 siswa di dua sekolah. Hasil penelitian diharapkan dapat menunjukkan hubungan antara variabel bebas yaitu persepsi sis
Dokumen tersebut membahas mengenai peningkatan kemampuan siswa kelas XI Teknik Elektronika Industri dalam menginstall sistem operasi Windows XP, Microsoft Office, Adobe Reader, dan antivirus dengan pendekatan pembelajaran berkelompok (group investigation) dan berbagai sumber belajar. Penelitian ini menggunakan metode tindakan kelas untuk meningkatkan aktivitas dan minat belajar siswa serta mencapai target ketuntasan belajar. Hasilnya menunjukkan peningk
Dokumen tersebut membahas perencanaan pembelajaran mata pelajaran Menerapkan Konsep Elektronika Digital dan Rangkaian Elektronika Komputer dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe TAI di SMK Negeri 39 Jakarta untuk meningkatkan prestasi siswa. Metode ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual dengan membentuk kelompok-kelompok yang saling membantu.
Dokumen ini membahas penelitian tindakan kelas mengenai penerapan metode pembelajaran kooperatif model jigsaw untuk meningkatkan kompetensi melaksanakan pekerjaan finishing kayu pada siswa SMK. Peneliti mengamati prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah menerapkan model jigsaw, yang menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa."
Dokumen tersebut merangkum tentang pembuatan media pembelajaran interaktif prinsip-prinsip dasar elektronika pada mata kuliah Elektronika 1. Media ini dibuat menggunakan program Flash 8 untuk membantu mahasiswa memahami konsep-konsep dasar elektronika secara interaktif dan mandiri. Media ini dievaluasi dan hasilnya menunjukkan bahwa kualitas media termasuk dalam kategori cukup baik.
Kegiatan belajar 3 membahas desain dan penilaian pembelajaran abad ke 21. Materi kegiatan ini mencakup prinsip-prinsip pembelajaran efektif abad 21, merancang pembelajaran dan strategi pembelajaran abad 21, serta prinsip-prinsip penilaian efektif abad 21. Beberapa strategi pembelajaran abad 21 yang dijelaskan adalah pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran kooperatif, dan pemanfaatan teknologi untuk
Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar KKPI siswa SMK Negeri 1 Jakarta melalui model pemecahan masalah dan penilaian portofolio. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan metode pemecahan masalah dan penilaian berbasis portofolio untuk mengukur peningkatan penguasaan materi siswa. Hasilnya menunjukkan peningkatan prestasi belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan pendekatan terse
Dokumen tersebut membahasikan peranan agen pedagogi dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Agen pedagogi dapat membantu pelajar memahami konsep melalui interaksi dan simulasi. Model ASSURE digunakan sebagai panduan untuk merekabentuk bahan pengajaran yang efektif menggunakan pelbagai media.
Studi ini bertujuan mengetahui hubungan antara persepsi siswa terhadap kemampuan manajemen kelas guru dengan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Dasar-Dasar Teknik Listrik dan Elektronika. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan kuesioner untuk mengumpulkan data dari 40 siswa di dua sekolah. Hasil penelitian diharapkan dapat menunjukkan hubungan antara variabel bebas yaitu persepsi sis
Dokumen tersebut membahas mengenai peningkatan kemampuan siswa kelas XI Teknik Elektronika Industri dalam menginstall sistem operasi Windows XP, Microsoft Office, Adobe Reader, dan antivirus dengan pendekatan pembelajaran berkelompok (group investigation) dan berbagai sumber belajar. Penelitian ini menggunakan metode tindakan kelas untuk meningkatkan aktivitas dan minat belajar siswa serta mencapai target ketuntasan belajar. Hasilnya menunjukkan peningk
Dokumen tersebut membahas perencanaan pembelajaran mata pelajaran Menerapkan Konsep Elektronika Digital dan Rangkaian Elektronika Komputer dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe TAI di SMK Negeri 39 Jakarta untuk meningkatkan prestasi siswa. Metode ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual dengan membentuk kelompok-kelompok yang saling membantu.
Dokumen ini membahas penelitian tindakan kelas mengenai penerapan metode pembelajaran kooperatif model jigsaw untuk meningkatkan kompetensi melaksanakan pekerjaan finishing kayu pada siswa SMK. Peneliti mengamati prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah menerapkan model jigsaw, yang menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa."
Dokumen tersebut merangkum tentang pembuatan media pembelajaran interaktif prinsip-prinsip dasar elektronika pada mata kuliah Elektronika 1. Media ini dibuat menggunakan program Flash 8 untuk membantu mahasiswa memahami konsep-konsep dasar elektronika secara interaktif dan mandiri. Media ini dievaluasi dan hasilnya menunjukkan bahwa kualitas media termasuk dalam kategori cukup baik.
Kegiatan belajar 3 membahas desain dan penilaian pembelajaran abad ke 21. Materi kegiatan ini mencakup prinsip-prinsip pembelajaran efektif abad 21, merancang pembelajaran dan strategi pembelajaran abad 21, serta prinsip-prinsip penilaian efektif abad 21. Beberapa strategi pembelajaran abad 21 yang dijelaskan adalah pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran kooperatif, dan pemanfaatan teknologi untuk
Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar KKPI siswa SMK Negeri 1 Jakarta melalui model pemecahan masalah dan penilaian portofolio. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan metode pemecahan masalah dan penilaian berbasis portofolio untuk mengukur peningkatan penguasaan materi siswa. Hasilnya menunjukkan peningkatan prestasi belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan pendekatan terse
Dokumen tersebut membahasikan peranan agen pedagogi dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Agen pedagogi dapat membantu pelajar memahami konsep melalui interaksi dan simulasi. Model ASSURE digunakan sebagai panduan untuk merekabentuk bahan pengajaran yang efektif menggunakan pelbagai media.
Studi ini bertujuan menentukan hubungan antara hasil belajar Program Pengalaman Lapangan (PPL) dengan minat mahasiswa Teknik Elektro FT UNJ memilih profesi guru SMK jurusan Teknik Elektro. Penelitian ini menggunakan metode korelasional ex post facto dan menyimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara hasil belajar PPL dengan minat mahasiswa memilih profesi guru SMK.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran efektif yang meliputi definisi pembelajaran, ciri-ciri pembelajaran efektif seperti menggunakan metode jigsaw, kritik terbuka, penilaian rekan sekelompok, pendekatan bermain dalam pembelajaran, dan menguasai kemahiran belajar. "
Artikel ini membahas penelitian tindakan kelas yang dilakukan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sukasada pada mata pelajaran TIK melalui penerapan model pembelajaran kooperatif CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending)."
Dokumen tersebut membahas tentang kuis strategi belajar teknik elektro yang berisi jawaban mahasiswa terhadap beberapa pertanyaan mengenai konsep belajar, pembelajaran, prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran, serta ciri-ciri pembelajaran. Dokumen ini menjelaskan bahwa belajar adalah proses perubahan perilaku, pembelajaran merupakan upaya membimbing pengalaman belajar siswa, dan terdapat berbagai prinsip dan c
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut merupakan proposal penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan hasil belajar fisika dengan menggunakan metode praktikum pada materi pengukuran.
2) Masalah yang diteliti adalah apakah penggunaan metode praktikum dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pengukuran menggunakan jangka sorong.
3) Tujuan penelitian ini adal
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
1. Peningkatan Hasil Belajar Menerapkan Dasar – Dasar Elektronika
Melalui Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Stad (Student Team
Achievement Division) Di SMKN 5 Jakarta
Adeng Saputra (5215083411)
Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika
Reguler
Wulandari
Alumni Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro, Program Studi Pendidikan Teknik
Elektronika
UNJ
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan ketuntasan belajar dan terutama dalam
hasil belajar pada pokok pembahasan kompetensi dasar menjelaskan sifat-sifat elektronik
pasif dan aktif di SMKN 5 terutama kelas X AV2. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif untuk mendapatkan data dan analisisnya melalui kajian-kajian, partisipasif, dan
kolaboratif. Pengembangan program didasarkan pada data-data dan informasi dari siswa,
guru, dan setting sosial kelas secara heterogen melalui empat tahapan siklus penelitian
tindakan kelas. Untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa dilakukan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan Pembelajaran Cooperative Learning Tipe
STAD (Student Team Achievement Division) Di SMKN 5 Jakarta. Sasaran penelitian ini
adalah siswa kelas XAV2 (udio Video 2) SMKN 5 Jakarta Timur pada semester ganjil tahun
ajaran 2010/2011.
Penelitian ini menggunakan strategi Pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD dan
terlihat pada siklus pertama sebagian siswa belum terbiasa dengan kondisi belajar sehingga
dilakukan tindakan dengan memberikan penjelasan mengenai strategi Pembelajaran
Cooperative Learning Tipe STAD. Dalam siklus kedua siswa sudah mulai memahami
implementasi pembelajaran dengan menggunakan Pembelajaran Cooperative Learning Tipe
STAD. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi terhadap guru mengajar dan siswa mulai
terbiasa menciptakan suasana pembelajaran yang mengarah pada pendekatan peningkatan
hasil belajar menerapkan dasar-dasar elektronika melalui pembelajaran cooperative learning
tipe STAD. Dari hasil observasi, nilai rata-rata siswa meningkat dengan tingkat kelulusan
70% menjadi 91% pada siklus kedua, dan terakhir pada siklus ketiga menjadi 93%.
2. Abstract
This study used a qualitative approach to obtain data and analysis through studies,
participatory, and collaborative. The development program is based on classes through four
phases of classroom action research cycle. To improve learning outcomes and student
activities carried Classroom Action Research(CAR) using Cooperative Learning Type STAD
(Student Team Achievement Division) In SMKN 5 Jakarta. The study is targeted students
XAV2 (Audio Video 2) SMKN 5 East Jakarta on odd smester academic year 2010/2011.
With the aim of this research is to improve the thoroughness of learning and especially in the
subject learning outcomes in basic competencies describe the electronic properties of passive
and active in class particularly SMKN 5 X AV2.
This study used learning strategy type STAD cooperative learning and look at the first cycle
of some students are not familiar with the conditions of learning so that action can be taken to
provide an explanation of strategy type STAD cooperative learning lesson. In the second
cycle students were beginning to understand the implementation of learning using the
Learning Type STAD cooperative learning. This can be seen from the results of observations
of the teachers teach and students begin to get used to creating a learning atmosphere that
leads to improved learning Outcomes approach to apply the basics of e;lectronics by learning
the type STAD cooperative learning.
Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif STAD, Pembelajaran Menerapkan Dasar-dasar
Elektronika.
3. Belajar merupakan kegiatan memiliki tugas dan tanggung jawab dalam
penting bagi setiap orang. Belajar adalah menyelenggarakan sistem pendidikan yang
sebuah proses yang kompleks yang di mengacu pada perkembangan teknologi di
dalamnya terkandung beberapa aspek. dunia industri. Salah satu sekolah teknik
Aspek-aspek tersebut adalah (1) kejuruan yang berkompeten dibidangnya
bertambahnya jumlah pengetahuan, (2) adalah SMK Negeri 5 Jakarta Timur.
adanya kemampuan mengingat dan Jurusan audio video di SMKN 5 Jakarta
memproduksi, (3) ada penerapan Timur menekankan pada kemampuan
pengetahuan, (4) menyimpulkan makna, (5) siswanya dalam menguasai dasar-dasar
menafsirkan makna dan mengaitkannya elektronika dan tercantum dalam standar
dengan realitas, dan (6) adanya perubahan kompetensi pada silabus sekolah.
sebagai pribadi. Menerapkan Dasar-dasar elektronika
Dalam proses belajar, terdapat adalah salah satu mata pelajaran dasar
pelaku dan ada sesuatu yang dipelajari yang harus dikuasai siswa agar siswa dapat
atau yang akan di mengerti. Belajar menguasai teori elektronika yang lebih
mengandung perubahan tingkah laku pada tinggi.
diri individu berkat adanya interaksi antara
Konsep Hasil Belajar
individu dengan individu dan individu
Hasil belajar siswa pada
dengan lingkungan. Perubahan tersebut
hakekatnya adalah perubahan tingkah
dapat dinyatakan sebagai suatu kecakapan,
laku. Perubahan sebagai hasil
suatu sikap, suatu kebiasaan, suatu
proses dapat ditunjukkan dalam berbagai
pengertian, sebagai pengetahuan, atau
bentuk seperti perubahan
apresiasi. Menurut Soedijarto, Hasil
pengetahuan, ketrampilan, kecakapan, se
belajar adalah sebagai tingkat penguasaan
rta perubahan aspek-aspek lain yang ada
yang dapat dicapai oleh siswa dalam
pada individu yang belajar. Menurut
mengikuti proses belajar mengajar sesuai
Gagne, Hasil belajar adalah terbentuknya
dengan tujuan pendidikan yang telah
konsep, yaitu kategori yang kita berikan
ditetapkan. Hasil belajar tersebut dapat
pada stimulus yang ada di lingkungan,
berupa penambahan pengetahuan yang
yang menyediakan skema yang
diperoleh setelah siswa menempuh
terorganisasi untuk mengasimilasi
aktivitas belajar.
stimulus-stimulus baru dan menentukan
SMK (Sekolah Menengah
hubungan di dalam dan di antara kategori-
Kejuruan) kelompok teknologi industri
kategori (Dahar, 1998: 95).
sebagai suatu lembaga formal yang
4. Hasil belajar merupakan indikator Ketiga ranah Bloom tidak dapat
dari keberhasilan pencapaian tujuan berdiri sendiri, melainkan merupakan satu
pengajaran yang ditetapkan dalam sistem kesatuan yang sangat erat hungannya,
pendidikan nasional. Pengungkapan hasil bahkan membentuk tujuan hirarki. Sebagai
belajar idealnya melalui segenap tujuan yang akan dicapai melalui proses
psikologis yang berubah akibat dari pembelajaran, ketiganya harus nampak
pengalaman dan proses belajar mengajar. sebagai hasil belajar siswa di sekolah, baik
Proses belajar mengajar dapat melibatkan dalam perubahan perilaku, keterampilan,
aspek kognitif, afektif dan psikomotor. perkembangan intelektual serta dalam
Pada belajar kognitif, prosesnya besikap mempertahankan nilai-nilai.
mengakibatkan perubahan aspek Sesuai dengan pelaksanaan Spektrum
kemampuan berpikir (cognitive), pada bahwa penilaian harus terfokus pada
belajar afektif mengakibatkan perubahan pencapaian kompetensi (rangkaian
dalam aspek kemampuan merasakan kemampuan) bukan hanya pada
(afective), sedangkan pada belajar penguasaan materi (pengetahuan).
psikomotor memberikan hasil belajar Hasil belajar seringkali digunakan
berupa keterampilan (Psychomotoric). sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa
Mengutip dari pernyataan jauh seseorang menguasai bahan yang
Benyamin S Bloom (1956) ahli sudah diajarkan. Agar hasil belajar dapat
pendidikan mengatakan bahwa ada tiga optimal, maka kegiatan pembelajaran
domain pengelompokan tujuan belajar harus direncanakan oleh guru dengan baik
berdasarkan domain atau kawasan belajar , dan benar sehingga proses belajar
yaitu: a) Kawasan kognitif, tujuannya mengajar dapat berjalan sesuai rencana
yaitu untuk perilaku yang merupakan dan tujuan yang telah ditetapkan.
proses berfikir atau perilaku yang Hasil belajar seringkali digunakan
termasuk hasil kerja otak, b) kawasan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa
afektif, tujuannya yaitu untuk perilaku jauh seseorang menguasai bahan yang
yang dimunculkan seseorang sebagai sudah diajarkan. Agar hasil belajar dapat
pertanda kecenderungannya untuk optimal, maka kegiatan pembelajaran
membuat pilihan atau keputusan untuk harus direncanakan oleh guru dengan baik
beraksi di dalam lingkungan tertentu, c) dan benar sehingga proses belajar
kawasan psikomotor, tujuannya yaitu mengajar dapat berjalan sesuai rencana
untuk prilaku yang dimunculkan oleh hasil dan tujuan yang telah ditetapkan.
kerja fungsi tubuh.
5. Tipe hasil belajar yang diharapkan ditentukan, standar kompetensi dapat
dalam proses pembelajaran di kelas dibagi menjadi tiga kompetensi dasar yaitu:
penting untuk diketahui guru, agar guru 1. Mengidentifikasi
pada tahap selanjutnya dapat mendesain komponen elektronika aktif, pasif, dan
pembelajaran secara tepat dan penuh komponen optik.
makna. penilaian hasil belajar merupakan 2. Menjelaskan sifat-sifat komponen
alat untuk mengukur tingkat keberhasilan elektronik pasif dan aktif.
siswa atau seberapa jauh siswa dapat 3. Menjelaskan konsep rangkaian
mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang elektronika.
telah ditetapkan. Penilaian hasil belajar Dilihat dari tiga kompetensi dasar
dapat dibedakan menjadi tes dan bukn tes tersebut peneliti akan menerapkan
(nontes). kompetensi dasar ke dua. Dalam
Test merupakan salah satu jenis meningkatkan hasil belajar dasar-dasar
instrument, selain nontes. Tes sebagai elektronika dibutuhkan modul praktikum
instrument berhubungan dengan fungsinya yang berisi tentang komponen-komponen,
untuk mengukur penampilan maksimal salah satunya materi elektronika baik
siswa dalam menerima pelajaran. yang pasif maupun yang aktif.
Dalam kegiatan pengukurannya, tes dapat Komponen pasif yang akan dipelajari
dibagi menjadi dua yaitu tes yang seperti resistor, kapasitor, induktor dan
mengukur penguasaan dan tes yang transformator. Sedangkan komponen aktif
mengukur kemampuan. Tes penguasaan yang akan dipelajari seperti dioda,
mengukur apa yang telah dikuasai oleh Transistor, FET dan Thyristor yang
siswa dari materi yang telah dipelajari, digunakan untuk mendasari dasar teori
sedangkan tes kemampuan mengukur apa pada program keahlian teknik audio video.
yang dimiliki. Khususnya untuk peralatan yang
menggunakan sistem eleketronik.
Standar Kompetensi Menerapkan Menerapkan Dasar-Dasar Elektronika
Dasar-dasar Elektronika adalah salah satu mata pelajaran dasar
Standar Kompetensi Menerapkan yang harus dikuasai siswa agar siswa dapat
Dasar-Dasar Elektronika merupakan menguasai teori elektronika yang lebih
langkah awal .dalam menentukan hasil tinggi. Dalam pembelajaran Menerapkan
belajar dasar-dasar elektronika. Dasar-dasar Elektronika siswa dituntut
Berdasarkan kompetensi yang telah untuk lebih paham, karena menerapkan
dasar-dasar elektronika adalah langkah
6. awal yang harus diketahui sebelum dan tujuan pembelajarn yang ingin dicapai.
melakukan praktek yang berkenaan Jadi strategi pada intinya adalah Strategi
dengan alat-alat elektronik. Salah satu adalah suatu rencana yang digunakan
materi Menerapkan Dasar-dasar untuk memperoleh kesuksesan atau
Elektronika yang perlu penggambaran keberhasilan dalam mencapai tujuan.
kongkret dalam proses pembelajaran Strategi pengajaran yang
adalah sifat-sifat komponen aktif dan pasif. mengandalkan ceramah murni seyogyanya
Sifat-sifat komponen aktif dan pasif diminimalkan karena kemungkinan
merupakan inti dari pelajaran dasar-dasar strategi tersebut dapat mengurangi
elektronika. motivasi siswa dalam belajar dan tidak
adanya komunikasi dua arah yang efektif
Strategi Cooperative Learning dalam pembelajaran di kelas. Guru harus
( Pembelajaran kooperatif ) sadar bahwa belajar tidak hanya dikerjakan
Dalam penggunaan strategi di ruang kelas, untuk beberapa materi guru
pembelajaran sebelumnya terlebih dahulu dapat menggunakan strategi lain seperti
kita menentukan konsep strategi strategi pembelajaran kooperatif
pembelajaran yang akan digunakan yang (cooperative learning).
terdiri dari beberapa pertimbangan, antara Menurut pendapat Slavin,Arbani,
lain; 1) pertimbangan yang berhubungan dan Chambers (1996), bahwa belajar
dengan tujuan yang ingin dicapai, melalui pembelajaran kooperatif dapat
2) pertimbangan yang berhubungan dilihat dari beberapa prespektif, antara lain:
dengan bahan atau materi pembelajaran, 3) a) Prespektif motivasi, dengan tujuan
pertimbangan dari sudut siswa, 4) penghargaan yang diberikan kepada
pertimbangan-pertimbangan lainnya. kelompok memungkinkan setiap anggota
Penggunaan strategi pengajaran kelompok akan saling membantu.
bertujuan sebagai wahana untuk b) Prespektif sosial, dengan tujuan melalui
merangsang siswa semakin bersemangat kooperatif setiap siswa akan saling
dalam belajar serta mampu mengajak membantu dalam belajar karena mereka
siswa untuk belajar. Strategi apapun bila menginginkan semua anggota kelompok
mengurangi minat siswa dalam belajar memperoleh keberhasilan.
tentu tidak baik maka seyogyanya c) Prespektif perkembangan kognitif,
penggunaan strategi juga memperhatikan dengan tujuan interaksi antar anggota
tingkat kemampuan siswa disamping kelompok dapat mengembangkan prestasi
kesesuaiannya dengan materi pelajaran
7. siswa untuk berpikir mengolah berbagai memunculkan tanggung jawab individu
informasi. terhadap kelompok dan keterampilan
d) Prepektif eleborasi kognitif, dengan interpersonal dari setiap amggota
tujuan setiap siswa akan berusaha untuk kelompok.
memahami dan menimba informasi untuk Dengan pengertian lain strategi
menambah pengetahuan kognitifnya. pembelajaran kooperatif jauh lebih baik,
Yang dimaksud dengan karena setiap individu akan saling
pembelajaran kooperatif merupakan membantu, mereka akan mempunyai
metode pembelajaran dengan motivasi untuk keberhasilan kelompok,
menggunakan sistem pengelompokan/tim sehingga setiap individu akan memiliki
kecil, yaitu antara empat sampai enam kesempatan yang sama untuk memberikan
orang yang mempunyai latar belakang kontribusi demi keberhasilan kelompok.
kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, Dalam pembelajaran kooperatif
atau suku yang berbeda (heterogen). terdiri empat pendekatan yang merupakan
Biasanya sistem penilaian dilakukan bagian dari kumpulan strategi guru dalam
terhadap kelompok. Setiap kelompok akan menerapkan model pembelajaran
memperoleh penghargaan (reward), jika kooperatif, salah satunya yaitu STAD,
kelompok mampu menunjukkan prestasi JIGSAW, Investigasi Kelompok (Teams
yang dipersyaratkan. Dengan demikian, Games Tournaments atau TGT), dan
setiap anggota kelompok akan mempunyai Pendekatan Struktural yang meliputi Think
ketergantungan positif. Ketergantungan Pair Share (TPS) dan Number Head
semacam itulah yang selanjutnya akan Together (NHT).
Berdasarkan kenyataan tersebut, guru dituntut sebagai wahana untuk merangsang siswa
semakin bersemangat dalam belajar serta mampu mengajak siswa untuk belajar. Salah satu
wahana yang dapat dipakai adalah dengan menggunakan strategi Pembelajaran Kooperatif
tipe STAD ( Student Teams Achievment Division). Dalam Strategi Pembelajaran Kooperatif
dapat dibagi menjadi lima bagian, antara lain dapat terlihat pada gambar:
Model Cooperative Learning
STAD JIGSA TGT NHT TPS
W
8. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif
Fase Tingkah Laku Guru
Fase-1 Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran
Menyampaikan tujuan dan yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan
motivasi siswa memotivasi siswa belajar.
Fase-2 Guru menyajikan informasi kepada siswa
Menyajikan informasi dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan
bacaan.
Fase-3 Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana
Mengorganisasikan siswa caranya membentuk kelompok belajar dan
ke dalam kelompok membantu setiap kelompok agar melakukan
kooperatif transisi secara efisien.
Fase-4 Guru membimbing kelompok-kelompok belajar
Membimbing kelompok pada saat mereka mengerjakan tugas mereka
bekerja dan belajar
Fase-5 Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi
Evaluasi yang telah dipelajari atau masing-masing
kelomppok mempresentasikan hasil kerjanya.
Fase-6 Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik
Memberikan penghargaan upaya maupun hasil belajar individu dan
kelompok.
Sebagai salah satu cara untuk mencegah adanya hambatan dalam pembelajaran kooperatif
tipe STAD diperlukan langkah-langkah pembelajaran kooperatif, salah satunya yang terdiri
atas enam langkah atau fase 1. fase-fase pembelajaran ini seperti yang tersajikan dalam table:
9. Fase Kegiatan Guru
Fase 1 Menyampaikan semua tujuan pelajaran yang
Menyampaikan tujuan ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan
dan memotivasi siswa memotivasi siswa belajar
Fase 2 Menyampaikan informasi kepada siswa
Menyajikan/menyampaik dengan jalan mendemonstrsikan atau
an informasi lewat bahan bacaan
Fase 3 Menjelaskan kepada siswa bagaimana
Mengorganisasikan siswa caranya membentuk kelompok belajar
dalam kelompok- dan membantu setiap kelompok agar
kelompok belajar melakukan transisi secara efisien.
Fase 4 Membimbing kelompok-kelompok
Membimbing kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan
bekerja dan belajar tugas mereka.
Fase 5 Mengevaluasi hasil belajar tentang materi
Evaluasi yang telah diajarkan atau masing-masing
kelompok mempresentasikan hasil
kerjanya.
Untuk lebih jelasnya dalam proses siklus kegiatan dengan desain PTK model
Kurt Lewin, adalah sebagai berikut:
a.PERENCANAAN
d. REFLEKSI b. TINDAKAN
c. OBSERVASI
Gambar Siklus PTK Model Kurt Lewin
10. Konsep Strategi Pembelajaran
Kooperatif Tujuan Pembelajaran kooperatif
Konsep utama dari Pembelajaran Menurut Johnson & Johnson (1994)
Kooperatif menurut Slavin (1995), adalah menyatakan bahwa tujuan pokok belajar
sebagai berikut. kooperatif adalah memaksimalkan belajar
1. Penghargaan kelompok, yang akan siswa untuk peningkatan prestasi
diberikan jika kelompok mencapai Kriteria akademik dan pemahaman baik secara
yang ditentukan. individu maupun secara kelompok. dalam
2. Tanggung jawab individu, bermakna pembelajaran kooperatif siswa bekerja
bahwa bahwa suksesnya kelompok dalam satu tim, maka dengan sendirinya
tergantung pada belajar individu semua dapat memperbaiki hubungan di antara
anggota kelompok. Tanggung jawab ini para siswa dari berbagai latar belakang
terfokus dalam usaha untuk membantu etnis dan kemampuan, mengembangkan
yang lain dan memastikan setiap anggota keterampilan-keterampilan proses
kelompok telah siap menghadapi evaluasi kelompok dan pemecahan masalah.
tanpa bantuan yang lain. Sedangkan Menurut (Eggen and
3. Kesempatan yang sama untuk sukses, Kauchak, 1996: 297) pembelajaran
bermakna bahwa siswa telah membantu kooperatif merupakan sebuah kelompok
kelompok dengan cara meningkatkan strategi pengajaran yang melibatkan siswa
belajar mereka sendiri. bekerja secara berkolaborasi untuk
Berdasarkan konsep tersebut dapat mencapai tujuan bersama. pembelajaran
disimpulkan bahwa Konsep Pembelajaran kooperatif disusun untuk meningkatkan
Kooperatif merupakan sebuah motivasi partisipasi siswa, memfasilitasi siswa
untuk setiap siswa dalam mencapai tujuan dengan pengalaman sikap kepemimpinan
pembelajaran, salah satunya dengan dan membuat keputusan dalam kelompok,
memberikan pengharagaan kelompok, serta memberikan kesempatan pada siswa
tanggung jawab individu dan kesempatan untuk berinteraksi dan belajar bersama-
yang sama untuk sukses. Hal ini sama siswa yang berbeda latar
memastikan bahwa setiap siswa belakangnya.
berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah Dengan kata lain penggunaan
sama-sama tertantang untuk melakukan pembelajaran kooperatif dapat
yang terbaik dan bahwa konstribusi semua memaksimalkan belajar siswa untuk
anggota kelompok sangat bernilai. peningkatan prestasi akademik dan
11. pemahaman baik secara individu maupun ekonomi, dan etnik. Melalui
secara kelompok, dengan tujuan mencapai pembelajaran dalam tim siswa
peningkatan hasil belajar setiap siswa. didorong untuk melakukan tukar-
menukar atau (sharing) informasi
Prosedur Pembelajaran Kooperatif. dan pendapat, mendiskusikan
Prosedur Pembelajarn Kooperatif permasalahan secara bersama,
pada prinsipnya terdiri atas empat tahap, membandingkan jawaban mereka,
yaitu: 1) penjelasan materi; 2) belajar dan mengoreksi hal-hal yang
dalam kelompok; 3) penilaian; dan 4) kurang tepat.
Pengakuan tim. 3. Penilaian
1. Penjelasan Materi Penilaian dalam Pembelajaran
Tahap penjelasan diartikan sebagai Kooperatif bias dilakukan dengan
proses penyampaian pokok-pokok tes atau kuis. Tes atau kuis
materi pelajaran sebelum siswa dilakukan baik secara individual
belajar dalam kelompok. Dengan maupun kelompok. Tes individual
tujuan pemahaman siswa terhadap nantinya akan memberikan
pokok materi pelajaran yang harus informasi kemampuan setiap siswa;
sikuasai selanjutnya. Pada tahap ini dan tes kelompok memberikan
guru dapat menggunakan metode informasi kemampuan setiap
ceramah, curhat pendapat, dan kelompok. Hasil akhir siswa adalah
Tanya jawab, bahkan kalau perlu penggabungan keduanya dan
menggunakan demonstrasi. dibagi dua. Nilai setiap kelompok
2. belajar dalam kelompok memiliki nilai sama dalam
Setelah guru menjelaskan kelompoknya. Hal ini disebabkan
gambaran umum tentang pokok nilai kelompok adalah nilai
materi pelajaran, selanjutnya siswa bersama dalam kelompoknya yang
diminta untuk belajar pada pokok merupakan hasil kerja sama setiap
masing-masing yang telah dibentuk anggota kelompok.
sebelumnya. Pengelompokannya
bersifat heterogen, artinya 4. Pengakuan Tim
kelompok dibentuk berdasarkan Pengakuan Tim adalah penetapan
perbedaan-perbedaan setiap tim yang dianggap paling menonjol
anggotanya, baik perbedaan gender, atau tim paling berprestasi untuk
latar belakang agama, social kemudian diberikan penghargaan
12. atau hadiah. Pengakuan dan keterbatasannya serta menerima segala
pemberian penghargaan perbedaan.
membangkitkan motivasi tim lain d) Pembelajaran kooperatif dapat
untuk lebih mampu meningkatkan membantu setiap siswa untuk lebih
prestasi mereka. bertanggung jawab dalam belajar.
Berdasarkan prosedur tersebut, e) Merupakan suatu strategi yang cukup
setiap siswa dituntut untuk ampuh untuk meningkatkan prestasi
berperan aktif dalam mengikuti akademik sekaligus kemampuan
pembelajaran. Dengan tujuan setiap sosial, termasuk mengembangkan rasa
siswa dapat termotivasi dalam harga diri, hubungan interpersonal
mengikuti pelajaran dan dapat yang positif dengan yang lain,
memacu meningkatkan prestasi mengembangkan keterampilan me-
mereka. manage waktu dan sikap positif
terhadap sekolah.
Keunggulan dan Kelemahan f) Dapat maningkatkan kemampuan
Pembelajaran Kooperatif siswa menggunakan informasi dan
Adapun kelebihan dan kekurangan kemampuan belajar abstrak menjadi
pembelajaran kooperatif, yaitu: nyata.
Kelebihan:
a) pembelajaran kooperatif tidak terlalu Adapun kelemahan pembelajaran
menggantungkan pada guru, akan kooperatif, yaitu:
tetapi dapat menambah kepercayaan a) untuk siswa yang memiliki kelebihan,
kemampuan berpikir sendiri, merka akan merasa terhambat oleh siswa
menemuka informasi dari berbagai yang dianggap kurang memiliki
sumber, dan belajar dari siswa yang kemampuan.
lain. b) Ciri utama pembelajaran dari
b) Pembelajaran kooperatif dapat pembelajaran kooperatif adalah bahwa
mengembangkan kemampuan siswa saling membelajarkan, maka bila
mengungkapkan ide atau gagasan dan dibandingkan dengan pengajaran langsung
membandingkan dengan ide-ide orang dari guru, bias terjadi cara belajar yang
lain. demikian apa yang seharusnya dipelajari
c) Pembelajaran kooperatif dapat dan dipahami tidak pernah dicapai oleh
membantu anak untuk respek pada siswa.
orang lain dan menyadari akan segala
13. c) pembelajaran kooperatif didasarkan Menurut slavin (dalam Nur, 2000:26)
kepada hasil kerja kelompok.
menyatakan bahwa pada STAD siswa
d) Keberhasilan pembelajaran kooperatif
ditempatkan dalam tim belajar
dalam upaya mengembangkan kesadaran
berkelompok memerlukan periode waktu beranggotakan 4-5 orang yang merupakan
yang cukup panjang.
campuran menurut tingkat prestasi, jenis
e) Walaupun kemampuan kerja sama
kelamin, dan suku.biasanya dalam proses
merupakan kemampuan yang sangt
penting untuk siswa, akan tetapi banyak pembelajaran dengan menggunakan tipe
aktivitas dalam kehidupan yang hanya
STAD, guru menyajikan pelajaran
didasarkan kepada kemampuan secara
terlebih dahulu, dan kemudian siswa
individual. Oleh karena itu, siswa juga
harus belajar bagaimana membangun bekerja dalam tim mereka memastikan
kepercayaan diri.
bahwa seluruh anggota tim telah
menguasai pelajaran tersebut. kemudian,
Hakikat Tipe Pembelajaran STAD
( Student Teams Achievement Division) seluruh siswa diberikan tes tentang materi
Setelah jenis materi dan strategi
tersebut, pada saat tes ini mereka tidak
pembelajaran ditentukan langkah
diperbolehkan saling membantu dangan
berikutnya adalah menentukan tipe
tujuan hasil pembelajaran dapat dicapai.
pembelajaran. Salah satu tipe yang
Salah satu strategi pembelajaran
digunakan adalah dengan menggunakan
yang dapat digunakan pada proses
tipe STAD ( Student Teams Achievement
pembelajaran adalah pemebelajaran
Division). Pembelajaran kooperatif tipe
dengan menggunakan tipe STAD, dengan
STAD merupakan salah satu tipe dari
menggunakan pembelajaran tipe STAD
pembelajaran kooperatif dengan
diharapkan siswa dapat mengembangkan
menggunakn kelompok-kelompok kecil
kemampuannya dan dapat menambah
dengan anggota tiap kelompoknya 4-5
kemampuan berfikir sendiri, menemukan
orang siswa yang penempatannya secara
heterogen.
14. informasi dari berbagai sumber, dan
Purwanto. 2008. Evaluasi Pengajaran.
belajar dari siswa yang lain. Surabaya : PT. Remaja
Rosdakarya.
Tipe pembelajaran STAD bisa jadi sebagai Purwanto, M.Ngalim. 2008. Prinsip-
Prinsip Dan Teknik Evaluasi
alternatife yang cukup efektif dan efisien.
Pengajaran. Bandung: PT. Remaja
Sampai sekarang, yang umumnya dikenal Rosdakarya.
sebagai “teacher centered” (berpusat pada
Istiany, ari dkk. 2009. Buku Pedoman
guru). Padahal , semakin lama tipe Skripsi. Jakarta: FT UNJ Press
pembelajaran semakin berkembang, baik
Kusumah, Wijaya. 2010. Mengenal
jumlah maupun distribusi. Dalam Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
PT. Indeks
penggunaannya tipe pembelajaran STAD
bisa jadi subtitusi yang sifatnya lebih Maliki, Imam. 2006. Fun Teaching Kiat
sukses Belajar dan Mengajar yang
untuk melengkapi, bukan menggantikan
Menyenangkan. Jakarta: Duha
peran guru secara keseluruhan. Secara Khasanah.
khusus, tipe pembelajaran STAD bertujuan
Made Wena. 2009. Strategi Pembelajaran
untuk mengembangkan keterampilan Inovatif Kontemporer Suatu
Tinjauan Konseptual Operasional.
berpikir kritis dan kerja sama kelompok.
Jakarta: Bumi Aksara.
DAFTAR PUSTAKA
Muhadjito, 2005. Model-model PTK,
Aunurrahman. 2009. Belajar dan Diklat Penelitian Tindakan Kelas,
Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Bogor.
Bell Gredler, Margaret E. 1991. Belajar Malvino. 1996. Prinsip-prinsip
dan Membelajarkan. Jakarta: Elektronika Edisi Ketiga. Jakarta:
Rajawali. Erlangga
Depdikbud. 2005. Modul Menguasai Teori Oemar Hamalik. 2002. Perencanaan
Dasar Elektronika. Jakarta: Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah. Direktorat Siregar, Evelin dan Nara. 2007. Teori
Pendidikan Menengah Umum. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta
: Erlangga.
Depdiknas. 2006. Kurikulum Sekolah
Menengah Kejuruan Garis-Garis Sanjaya, Wina. 2006. Strategi
Besar Program Pendidikan dan Pembelajaran. Jakarta : Kencana.
Keahlian. Depdiknas: Jakarta.
Sanjaya, Wina. 2008. Strategi
Depdikbud. 1999. Penelitian Tindakan Pembelajaran Berorientasi
Kelas (Classroom Action Research). Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Jakarta: Kencana.
Dasar dan Menengah. Direktorat
Pendidikan Menengah Umum.
15. Suharsimi Arikunto, Suhardjono dan
Supardi. 2008. Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Sukama, Nana Syaodih. 2005. Metode
Penelitian Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Trianto. 2010. Mendesain Model
Pembelajaran Inovatif-Progresif.
Jakarta : PT. Kencana.
Tim Redaksi. 1995. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Undang Gunawan. 2008. Teknik Penelitian
Tindakan Kelas. Bandung:
Sayatagama.