SlideShare a Scribd company logo
ISSN 1412-3617 Jurnal Exacta, Vol. IX No. 1 Juni 2011
Sutarno Halaman 60
PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA PEMBELAJARAN
MEDAN MAGNET UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GENERIK
SAINS MAHASISWA
Sutarno
Program Studi Pendidikan Fisika JPMIPA FKIP UNIB
msutarno_unib@yahoo.com, HP: 085267897088
ABSTRAK
Penelitian kuasi eksperimen dengan desain nonequivalent control group design ini bertujuan
mengembangkan pembelajaran dengan memanfaatkan multimedia interaktif untuk meningkatkan
keterampilan generik sains mahasiswa calon guru fisika. Indikator keterampilan generik sains yang
digunakan adalah: (1) pemodelan matematika, (2) berpikir dalam kerangka taat azas, dan (3) hukum sebab
akibat. Sampel penelitian adalah mahasiswa pendidikan fisika Universitas Bengkulu yang mengambil
matakuliah fisika dasar 2 TA 2010/2011. Pemilihan sampel didasarkan pada pertimbangan kemudahan saja
(convenient sampling). Instrumen utama yang digunakan adalah lembar tes keterampilan generik sains yang
telah memenuhi syarat valid dan reliable . Hasil analisis data menunjukkan rerata N-gain peningkatan
keterampilan generik sains kelas eksperimen 0,72 dan kelas kontrol 0,53. Uji hipotesis menggunakan uji
beda rerata dua sampel independen menunjukkan bahwa keterampilan generik sains mahasiswa yang
mengikuti pembelajaran menggunakan multimedia interaktif secara signifikan tinggi baik dibandingkan
dengan mahasiswa yang mengikuti pembelajaran konvensional.
Kata kunci: multimedia interaktif, keterampilan generik sains
PENDAHULUAN
Pada tingkat sekolah lanjutan, fisika dipandang penting untuk diajarkan sebagai mata
pelajaran tersendiri dengan beberapa pertimbangan. Pertama, selain memberikan bekal ilmu
kepada peserta didik, mata pelajaran fisika dimaksudkan sebagai wahana untuk menumbuhkan
kemampuan berpikir yang berguna untuk memecahkan masalah di dalam kehidupan sehari-hari.
Kedua, membekali peserta didik pengetahuan, pemahaman dan sejumlah kemampuan yang
dipersyaratkan untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu
dan teknologi. Pembelajaran fisika idealnya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah untuk
menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta berkomunikasi sebagai
salah satu aspek penting kecakapan hidup (Depdiknas, 2003). Namun demikian, model
pembelajaran yang dikembangkan oleh kebanyakan guru masih sering tidak menyiapkan siswa
untuk terlibat dalam upaya pengembangan pola berpikir dasar menuju pada pola berpikir tingkat
tinggi. Hal ini menyebabkan kualitas proses dan hasil belajar fisika umumnya masih rendah.
ISSN 1412-3617 Jurnal Exacta, Vol. IX No. 1 Juni 2011
Sutarno Halaman 61
Banyak hasil kajian menunjukkan bahwa pembelajaran fisika pada umumnya dilakukan
oleh guru dengan menggunakan metode ceramah tanpa melibatkan penggunaan media
pembelajaran yang kaya visualisasi. Hal ini menyebabkan siswa tidak banyak terlibat dalam proses
pengkonstruksian suatu konsep dalam pikirannya. Pembelajaran lebih bersifat techer centered. Siswa
tidak terlibat untuk mendiskusikan dan menanyakan banyak hal menggunakan pola berpikirnya,
melainkan tidak lebih dari sekedar mendengar dan menghafalkan konsep materi yang diajarkan.
Kenyataan ini menyebabkan pemahaman dan penguasaan konsep siswa sebagai salah satu indikator
keberhasilan pembelajaran umumnya belum memuaskan.
Salah satu solusi yang dapat membantu siswa dalam upaya melatih keterampilan berpikir
dasar adalah melalui pola penggunaan dan pengembangan indikator-indikator keterampilan
generik sains dalam pembelajaran (Brotosiswoyo, 2000), serta penggunaan media pembelajaran
yang kaya visualisasi konsep-konsep sains berupa multimedia interaktif (Liliasari, 2007).
Secara umum manfaat yang dapat diperoleh melalui penggunaan multimedia interaktif adalah
proses pembelajaran dapat berjalan lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat
dikurangi, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan dan proses belajar mengajar dapat dilakukan
di mana dan kapan saja, serta dapat meningkatkan kemampuan penalaran siswa (Heinich, 1996).
Gunawan (2008) dalam penelitiannya menemukan bahwa terdapat korelasi linier antara
keterampilan generik sains dengan penguasaan konsep fisika. Dalam penelitian tersebut
ditemukan bahwa siswa dengan keterampilan generik sains tinggi memiliki
pemahaman/penguasaan konsep fisika yang tinggi pula. Selanjutnya, Wiyono (2009)
menemukan bahwa penggunaan multimedia interaktif dapat meningkatkan keterampilan generik
sains, serta dapat memperbaiki sikap belajar siswa (Syamsudin, 2008)
Berdasarkan latar belakang dan beberapa hasil penelitian seperti yang telah diuraikan di
atas, kiranya perlu dilakukan pengembangan pembelajaran dengan memanfaatkan multimedia
interaktif yang kaya visualiasasi konsep fisika. Selanjutnya, akan diselidiki bagaimana pengaruh
pemanfaatan multimedia interaktif pada pembelajaran materi medan magnet terhadap
peningkatan keterampilan generik sains mahasiswa.
METODE PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Bengkulu. Sampel dalam
penelitian ini adalah mahasiswa calon guru semester 2 yang berjumlah 39 orang untuk kelas eksperimen
dan 35 orang untuk kelas kontrol. Desain yang digunakan nonequivalent control group design. Data
ISSN 1412-3617 Jurnal Exacta, Vol. IX No. 1 Juni 2011
Sutarno Halaman 62
47,1
84,6
72,0
46,4
74,6
53,0
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Tes Awal Tes Akhir N-gain
SkorKeterampilanGenerikSains(%)
Eksperimen
Kontrol
dikumpulkan menggunakan instrumen tes keterampilan generik sains yang sudah teruji tingkat validitas
dan reliabilitasnya. Hasil tes awal dan tes akhir dianalisis untuk mengetahui peningkatan N-gain
keterampilan generik sains mahasiswa. Perbandingan rerata peningkatan keterampilan generik sains
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol di uji menggunakan uji statistik beda dua rerarta (uji t).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Indikator keterampilan generik sains yang dibahas dalam penelitian ini adalah: (1)
pemodelan matematika, (2) berpikir dalam kerangka logika taat azas, dan (3) hukum sebab
akibat. Pemilihan indikator didasarkan pada hasil analisis konsep materi medan magnet.
Perbandingan persentase pencapaian skor rata-rata tes awal, tes akhir dan N-gain keterampilan
generik sains antara kelas eksperimen dan kelas kontrol ditunjukkan pada Gambar 1.
Gambar 1. Perbandingan persentase skor rata-rata tes awal, tes akhir dan N-gain keterampilan
generik sains kelas eksperimen dan kelas kontrol
Berdasarkan Gambar 1 terlihat bahwa skor rata-rata tes awal keterampilan generik sains
mahasiswa kelas kontrol 0,7% lebih rendah dibandingkan kelas eksperimen, skor tes akhir kelas
eksperimen 10% lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Hasil tes awal dan akhir penguasaan
konsep tersebut menghasilkan N-gain kelas eksperimen 19% lebih tinggi dibandingkan kelas
kontrol.
ISSN 1412-3617 Jurnal Exacta, Vol. IX No. 1 Juni 2011
Sutarno Halaman 63
0
20
40
60
80
100
E K E K E K E K E K E K
Tes
Awal
Tes
Akhir
Tes
Awal
Tes
Akhir
Tes
Awal
Tes
Akhir
KGS1 KGS2 KGS3
49,6 50,5
85,5
71,4
44,4 42,9
83,8
73,3
47,4 45,7
84,6
81,4
SkorKeterampilanGenerikSains(%)
Keterampilan Generik Sains
E=Eksperimen
K=Kontrol
Perbandingan skor keterampilan generik sains setiap indikator yang dikembangkan
ditunjukkan pada Gambar 2. Persentase skor keterampilan generik sains tes awal kelas
eksperimen tertinggi terjadi pada indikator pemodelan matematika sebesar 49,6% dari skor ideal,
terendah terjadi pada indikator berpikir dalam kerangka logika taat azas sebesar 47,4% dari skor
ideal. Pada kelas kontrol rata-rata perolehan skor tes awal tertinggi terjadi pada indikator
pemodelan matematika sebesar 50,5% dari skor ideal dan terendah terjadi pada indikator hukum
sebab akibat sebesar 45,7% dari skor ideal.
Keterangan : KGS1=Pemodelan Matematika; KGS2=Berpikir dalam Kerangka Logika Taat Azas;
KGS3= Hukum Sebab-Akibat
Gambar 2. Perbandingan N-gain keterampilan generik sains untuk setiap indikator antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol
Persentase skor keterampilan generik sains tes akhir pada kelas eksperimen tertinggi
terjadi pada indikator pemodelan matematika sebesar 85,5% dari skor ideal dan terendah terjadi
pada indikator berpikir dalam kerangka logika taat azas sebesar 83,8% dari skor ideal. Pada
kelas kontrol, prosentase skor tes akhir tertinggi terjadi pada indikator keterampilan
menggunakan hukum sebab akibat sebesar 81,4% dari skor ideal dan terendah terjadi pada
ISSN 1412-3617 Jurnal Exacta, Vol. IX No. 1 Juni 2011
Sutarno Halaman 64
0,66 0,68
0,58
0,40
0,50
0,67
0
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
0,7
0,8
0,9
1
KGS1 KGS2 KGS3
N-gainKeterampilanGenerikSains
Indikator Keterampilan Generik Sains
Eksperimen
Kontrol
indikator keterampilan pemodelan matematika sebesar 71, 4% dari skor ideal. Persentase skor
keterampilan generik sains setiap indikator setelah dilakukan tes akhir pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol mengalami peningkatan.
Skor tes awal dan akhir keterampilan generik sains kedua kelas menghasilkan skor N-gain
peningkatan keterampilan generik sains yang ditunjukkan pada Gambar 3. Terlihat bahwa
perolehan N-gain pada kelas eksperimen tertinggi terjadi pada indikator berpikir dalam kerangka
logika taat azas yaitu sebesar 0,68 dengan kategori sedang dan terendah terjadi pada indikator
pemodelan matematika sebesar 0,66 dengan kategori sedang. Pada kelas kontrol, N-gain
tertinggi terjadi pada indikator hukum sebab akibat yaitu sebesar 0,67 dengan kategori sedang
dan terendah terjadi pada indikator pemodelan matematika yaitu sebesar 0,40 dengan kategori
sedang.
Keterangan : KGS1=Pemodelan Matematis; KGS2=Berpikir dalam Kerangka Logika Taat Azas;
KGS3= Hukum Sebab-Akibat
Gambar 3. Perbandingan N-gain keterampilan generik sains untuk setiap
indikator antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
Secara keseluruhan, perolehan rata-rata N-gain keterampilan generik sains untuk kelas
eksperimen adalah sebesar 0,72 dan kelas kontrol sebesar 0,53. Rata-rata N-gain keterampilan
generik sains untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol termasuk kategori sedang. Berdasarkan
hasil uji t dua sampel independen menggunakan program SPSS 16 pada α = 0,05 diperoleh hasil
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara peningkatan keterampilan generik sains kelas
eksperimen dan kelas kontrol berdasarkan nilai P-value = 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa
ISSN 1412-3617 Jurnal Exacta, Vol. IX No. 1 Juni 2011
Sutarno Halaman 65
penggunaan multimedia interaktif pada pembelajaran medan magnet lebih efektif dalam
meningkatkan keterampilan generik sains dari pada pembelajaran konvensional
PEMBAHASAN
Berdasarkan pengolahan data diperoleh bahwa peningkatan keterampilan generik sains
mahasiswa pada indikator pemodelan matematis dan logika taat asas kelas ekeperimen lebih
tinggi dibandingkan kelas kontrol, hal ini menunjukkan bahwa sistematika paparan materi dalam
multimedia interaktif yang digunakan mampu memberikan kemudahan kepada mahasiswa untuk
memahami berbagai persamaan-persamaan matematis yang rumit berangkat dari sebuah
pemahaman konsep yang membangunnya. Hal ini berarti bahwa mahasiswa bukan sekedar
menghafalkan rumus-rumus tetapi rumus-rumus tersebut dapat diformulasikan berangkat dari
berbagai pemahaman konsep medan magnet. Selain itu, animasi yang ditampilkan dan simulasi
interaktif yang harus dikerjakan oleh mahasiswa melalui lembar diskusi dapat melatih logika
berpikir mahasiswa dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan fisika yang berkaitan
dengan konsep medan magnetik.
Peningkatan keterampilan generik sains pada indikator hukum sebab-akibat kelas kontrol
lebih tinggi dibandingkan kelas eksperimen hal ini diduga karena paparan materi dalam
multimedia interaktif kurang memberikan penekanan pola hubungan sebab akibat pada konsep-
konsep tertentu tetapi pola hubungan ini hanya tersirat dalam uraian materi. Misalnya pada salah
satu item soal yang digunakan, mahasiswa kelas eksperimen dapat mengetahui dan memahami
dengan baik melalui simulasi interaktif bahwa bila besar gaya magnetik dan gaya listrik yang
diberikan pada alat pemilih kecepatan adalah sama besar dan berlawanan arah maka partikel
bermuatan yang dilewatkan pada daerah medansilang tersebut akan bergerak lurus dengan
kecepatan sebesar v = E/B sehingga dapat melewati celah penghalang. Namun demikian
beberapa mahasiswa kelas eksperimen masih kurang memberikan penekanan pada pola gerak
lurus tersebut, apakah dengan kecepatan konstan, dipercepat, atau bahkan diperlambat.
Seharusnya mereka dapat menganalisanya berdasarkan besar medan listrik E dan medan magnet
B yang konstan sehingga kecepatan yang dihasilkan juga konstan. Hal inilah yang menyebabkan
sebagian dari mereka masih salah dalam memilih jawaban, namun demikian meskipun N-gain
pada indikator memahami hukum sebab-akibat kelas ekperimen lebih rendah dibandingkan
dengan kelas kontrol tetapi jika dilihat dari persentase skor rata-rata pada indikator ini baik pada
ISSN 1412-3617 Jurnal Exacta, Vol. IX No. 1 Juni 2011
Sutarno Halaman 66
tes awal maupun tes akhir kelas eksperimen memiliki skor yang lebih tinggi dibandingkan
dengan kelas kontrol.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa peningkatan keterampilan
generik sains mahasiswa yang mengikuti pembelajaran medan magnet menggunakan multimedia
interaktif secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang mengikuti
pembelajaran konvensional. Hal ini bersesuaian dengan hasil penelitian Yahya dkk (2008),
Budiman dkk (2008) dan Wiyono (2009) yang menemukan bahwa penggunaan multimedia
interaktif dapat meningkatkan keterampilan generik sains siswa pada materi fisika.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa penggunaan multimedia interaktif dalam
pembelajaran medan magnet dapat digunakan secara efektif untuk meningkatkan keterampilan generik
sains mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA
Budiman, I; Suhandi, A; Setiawan, A. (2008). Model Pembelajaran Multimedia Interaktif
Dualisme Gelombang Partikel untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Keterampilan
generik sains. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA. Vol 2 (1), 48-55.
Brotosiswoyo, B.S. (2000). Hakikat Pembelajaran Fisika di Perguruan Tinggi. Jakarta : Proyek
Pengembangan Universitas Terbuka, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Depdiknas.
Depdiknas. (2003). Kurikulum 2004, Standar Kompetensi Mata Pelajaran Fisika SMA dan MA.
Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta
Gunawan; Setiawan, A; Rusdiana, D. (2008). Model Pembelajaran Berbasis Multimedia
Interaktif untuk Meningkatkan keterampilan generik sains Calon Guru pada Materi
Elastisitas. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA. Vol 2 (1), 11-22.
Heinich, R. (1996). Instructional Media and Technologies for Learning. New Jersey : Prentice
Hall, Englewood Cliffs.
Liliasari. (2007). Scientific concepts and generic science skills relationship in the 21st century
science education. Makalah pada Seminar Internasional I SPs UPI. Bandung : SPs UPI.
Syamsudin, A. (2008). Penggunaan Model Pembelajaran Multimedia Interaktif Optik
Geometrik Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Sikap Belajar Siswa, Tesis,
Bandung : SPS UPI
Wiyono, K (2009). Penerapan Model Pembelajaran Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan
Penguasaan Konsep, Keterampilan Generik Sains dan Berpikir Kritis Siswa SMA Pada
Topik Relativitas Khusus, Tesis, Bandung : SPs UPI
Yahya, S; Setiawan, A; Suhandi, A. (2008). Model Pembelajaran Multimedia Interaktif Optika
Fisis untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep, Keterampilan Generik Sains dan
Keterampilan generik sains Guru Fisika. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA. Vol 2 (1), 56-
63.

More Related Content

What's hot

Jurna Problem Solving dan Gaya Kognitif
Jurna Problem Solving dan Gaya Kognitif Jurna Problem Solving dan Gaya Kognitif
Jurna Problem Solving dan Gaya Kognitif Asta Wibawa
 
Jurnal pendidikan matematika
Jurnal pendidikan matematikaJurnal pendidikan matematika
Jurnal pendidikan matematikaNurmalianis Anis
 
Full paper rian vebrianto ice brunei (PEMBANGUNAN MEDIA PENGAJARAN: MODUL DAN...
Full paper rian vebrianto ice brunei (PEMBANGUNAN MEDIA PENGAJARAN: MODUL DAN...Full paper rian vebrianto ice brunei (PEMBANGUNAN MEDIA PENGAJARAN: MODUL DAN...
Full paper rian vebrianto ice brunei (PEMBANGUNAN MEDIA PENGAJARAN: MODUL DAN...
Rian vebrianto
 
Ambar tri wahyuni ambar tri wahyuni artikel
Ambar tri wahyuni ambar tri wahyuni artikelAmbar tri wahyuni ambar tri wahyuni artikel
Ambar tri wahyuni ambar tri wahyuni artikelherdis91
 
Makalah seminar ispi
Makalah seminar ispiMakalah seminar ispi
Makalah seminar ispisrirejeki345
 
Jurnal pendukung6
Jurnal pendukung6Jurnal pendukung6
Jurnal pendukung6Putra Sunda
 
Penerapan Teknik Pembelajaran Spotlight Disertai Kartu Panggilan Untuk Mening...
Penerapan Teknik Pembelajaran Spotlight Disertai Kartu Panggilan Untuk Mening...Penerapan Teknik Pembelajaran Spotlight Disertai Kartu Panggilan Untuk Mening...
Penerapan Teknik Pembelajaran Spotlight Disertai Kartu Panggilan Untuk Mening...
Ira Asyura
 
Seminar PPT Skripsi
Seminar PPT SkripsiSeminar PPT Skripsi
Seminar PPT Skripsihusnauun
 
Analisis jurnal dalam negeri
Analisis jurnal dalam negeriAnalisis jurnal dalam negeri
Analisis jurnal dalam negeriAzhari Umar
 
Jurnal Pictorial Riddle
Jurnal Pictorial RiddleJurnal Pictorial Riddle
Jurnal Pictorial Riddle
Siti Wahyuni Hapitri
 
Pengaruh kombinasi model pembelajaran problem based learning
Pengaruh kombinasi model pembelajaran problem based learningPengaruh kombinasi model pembelajaran problem based learning
Pengaruh kombinasi model pembelajaran problem based learning
MutiaIranda
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitianIrman Maxi
 
Judul dengan media flip chart
Judul dengan media flip chartJudul dengan media flip chart
Judul dengan media flip chartNur Arifiadi
 
PPT Pendadaran Ujian Skripsi : EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT DAN ...
PPT Pendadaran Ujian Skripsi : EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT DAN ...PPT Pendadaran Ujian Skripsi : EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT DAN ...
PPT Pendadaran Ujian Skripsi : EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT DAN ...
Dhinar Dewi Istini
 
Paper Sugama (Metode Penugasan Terbimbing)
Paper Sugama (Metode Penugasan Terbimbing)Paper Sugama (Metode Penugasan Terbimbing)
Paper Sugama (Metode Penugasan Terbimbing)
Sugama Maskar
 
Peningkatkan hasil belajar_matematika_melalui_mode
Peningkatkan hasil belajar_matematika_melalui_modePeningkatkan hasil belajar_matematika_melalui_mode
Peningkatkan hasil belajar_matematika_melalui_mode
Agunk Wahyudi
 

What's hot (20)

Jurna Problem Solving dan Gaya Kognitif
Jurna Problem Solving dan Gaya Kognitif Jurna Problem Solving dan Gaya Kognitif
Jurna Problem Solving dan Gaya Kognitif
 
Power Point Sidang
Power Point SidangPower Point Sidang
Power Point Sidang
 
Jurnal pendidikan matematika
Jurnal pendidikan matematikaJurnal pendidikan matematika
Jurnal pendidikan matematika
 
15
1515
15
 
Full paper rian vebrianto ice brunei (PEMBANGUNAN MEDIA PENGAJARAN: MODUL DAN...
Full paper rian vebrianto ice brunei (PEMBANGUNAN MEDIA PENGAJARAN: MODUL DAN...Full paper rian vebrianto ice brunei (PEMBANGUNAN MEDIA PENGAJARAN: MODUL DAN...
Full paper rian vebrianto ice brunei (PEMBANGUNAN MEDIA PENGAJARAN: MODUL DAN...
 
Ambar tri wahyuni ambar tri wahyuni artikel
Ambar tri wahyuni ambar tri wahyuni artikelAmbar tri wahyuni ambar tri wahyuni artikel
Ambar tri wahyuni ambar tri wahyuni artikel
 
Makalah seminar ispi
Makalah seminar ispiMakalah seminar ispi
Makalah seminar ispi
 
Jurnal pendukung6
Jurnal pendukung6Jurnal pendukung6
Jurnal pendukung6
 
Penerapan Teknik Pembelajaran Spotlight Disertai Kartu Panggilan Untuk Mening...
Penerapan Teknik Pembelajaran Spotlight Disertai Kartu Panggilan Untuk Mening...Penerapan Teknik Pembelajaran Spotlight Disertai Kartu Panggilan Untuk Mening...
Penerapan Teknik Pembelajaran Spotlight Disertai Kartu Panggilan Untuk Mening...
 
Seminar PPT Skripsi
Seminar PPT SkripsiSeminar PPT Skripsi
Seminar PPT Skripsi
 
Analisis jurnal dalam negeri
Analisis jurnal dalam negeriAnalisis jurnal dalam negeri
Analisis jurnal dalam negeri
 
Lporan
LporanLporan
Lporan
 
Jurnal Pictorial Riddle
Jurnal Pictorial RiddleJurnal Pictorial Riddle
Jurnal Pictorial Riddle
 
Pengaruh kombinasi model pembelajaran problem based learning
Pengaruh kombinasi model pembelajaran problem based learningPengaruh kombinasi model pembelajaran problem based learning
Pengaruh kombinasi model pembelajaran problem based learning
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitian
 
Judul dengan media flip chart
Judul dengan media flip chartJudul dengan media flip chart
Judul dengan media flip chart
 
PPT Pendadaran Ujian Skripsi : EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT DAN ...
PPT Pendadaran Ujian Skripsi : EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT DAN ...PPT Pendadaran Ujian Skripsi : EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT DAN ...
PPT Pendadaran Ujian Skripsi : EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT DAN ...
 
4435 14519-1-pb
4435 14519-1-pb4435 14519-1-pb
4435 14519-1-pb
 
Paper Sugama (Metode Penugasan Terbimbing)
Paper Sugama (Metode Penugasan Terbimbing)Paper Sugama (Metode Penugasan Terbimbing)
Paper Sugama (Metode Penugasan Terbimbing)
 
Peningkatkan hasil belajar_matematika_melalui_mode
Peningkatkan hasil belajar_matematika_melalui_modePeningkatkan hasil belajar_matematika_melalui_mode
Peningkatkan hasil belajar_matematika_melalui_mode
 

Viewers also liked

Buku petunjuk pemanfaatan media CD interaktif
Buku petunjuk pemanfaatan media CD interaktifBuku petunjuk pemanfaatan media CD interaktif
Buku petunjuk pemanfaatan media CD interaktifNastiti Rahajeng
 
Gagnes presentation newwwwww(1)
Gagnes presentation newwwwww(1)Gagnes presentation newwwwww(1)
Gagnes presentation newwwwww(1)Syuhaila Shukri
 
Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran
Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran
Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran Dewi Zulaeva
 
Tugasan KPD 3016: PENGAJARAN, TEKNOLOGI & PENAKSIRAN 1 (TAJUK : PORTFOLIO)
Tugasan KPD 3016: PENGAJARAN, TEKNOLOGI & PENAKSIRAN 1 (TAJUK : PORTFOLIO)Tugasan KPD 3016: PENGAJARAN, TEKNOLOGI & PENAKSIRAN 1 (TAJUK : PORTFOLIO)
Tugasan KPD 3016: PENGAJARAN, TEKNOLOGI & PENAKSIRAN 1 (TAJUK : PORTFOLIO)
Fatimah Shukur
 
Contoh rancangan pengajaran berdasarkan model assure
Contoh rancangan pengajaran berdasarkan model assureContoh rancangan pengajaran berdasarkan model assure
Contoh rancangan pengajaran berdasarkan model assureSuraliza Shukor
 
Pendekatan Pengajaran Matematik
Pendekatan Pengajaran MatematikPendekatan Pengajaran Matematik
Pendekatan Pengajaran Matematik
Muhammad Affrini Azim Zahari
 
Pengajaran dan pembelajaran abad ke 21
Pengajaran dan pembelajaran abad ke 21Pengajaran dan pembelajaran abad ke 21
Pengajaran dan pembelajaran abad ke 21
Kementerian Pelajaran Malaysia
 

Viewers also liked (7)

Buku petunjuk pemanfaatan media CD interaktif
Buku petunjuk pemanfaatan media CD interaktifBuku petunjuk pemanfaatan media CD interaktif
Buku petunjuk pemanfaatan media CD interaktif
 
Gagnes presentation newwwwww(1)
Gagnes presentation newwwwww(1)Gagnes presentation newwwwww(1)
Gagnes presentation newwwwww(1)
 
Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran
Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran
Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran
 
Tugasan KPD 3016: PENGAJARAN, TEKNOLOGI & PENAKSIRAN 1 (TAJUK : PORTFOLIO)
Tugasan KPD 3016: PENGAJARAN, TEKNOLOGI & PENAKSIRAN 1 (TAJUK : PORTFOLIO)Tugasan KPD 3016: PENGAJARAN, TEKNOLOGI & PENAKSIRAN 1 (TAJUK : PORTFOLIO)
Tugasan KPD 3016: PENGAJARAN, TEKNOLOGI & PENAKSIRAN 1 (TAJUK : PORTFOLIO)
 
Contoh rancangan pengajaran berdasarkan model assure
Contoh rancangan pengajaran berdasarkan model assureContoh rancangan pengajaran berdasarkan model assure
Contoh rancangan pengajaran berdasarkan model assure
 
Pendekatan Pengajaran Matematik
Pendekatan Pengajaran MatematikPendekatan Pengajaran Matematik
Pendekatan Pengajaran Matematik
 
Pengajaran dan pembelajaran abad ke 21
Pengajaran dan pembelajaran abad ke 21Pengajaran dan pembelajaran abad ke 21
Pengajaran dan pembelajaran abad ke 21
 

Similar to J1F111074(ahmad bahroini) penggunaan multimedia interaktif pada pembelajaran

PPT SEMNAS.pptx
PPT SEMNAS.pptxPPT SEMNAS.pptx
PPT SEMNAS.pptx
didingsuhendi3
 
DL berbasis mind mapping.pdf
DL berbasis mind mapping.pdfDL berbasis mind mapping.pdf
DL berbasis mind mapping.pdf
VinaOktaviani17
 
Jurnal pneumatik dan_hidrolik_b.indo[1]
Jurnal pneumatik dan_hidrolik_b.indo[1]Jurnal pneumatik dan_hidrolik_b.indo[1]
Jurnal pneumatik dan_hidrolik_b.indo[1]
cindy aprillia arfani
 
pendidikan ekonomi
pendidikan ekonomipendidikan ekonomi
pendidikan ekonomi
pascasarjan
 
3842 8495-1-sm
3842 8495-1-sm3842 8495-1-sm
3842 8495-1-sm
riko45
 
Power point spm
Power point spmPower point spm
Power point spm
zufrizal se
 
Jurnal chandra harefa (5115080257)
Jurnal chandra harefa (5115080257)Jurnal chandra harefa (5115080257)
Jurnal chandra harefa (5115080257)andiar7
 
Jurnal chandra harefa (5115080257)
Jurnal chandra harefa (5115080257)Jurnal chandra harefa (5115080257)
Jurnal chandra harefa (5115080257)andiar7
 
Jurnal chandra harefa (5115080257)
Jurnal chandra harefa (5115080257)Jurnal chandra harefa (5115080257)
Jurnal chandra harefa (5115080257)andiar7
 
4029-Article Text-7055-1-10-20171014.pdf
4029-Article Text-7055-1-10-20171014.pdf4029-Article Text-7055-1-10-20171014.pdf
4029-Article Text-7055-1-10-20171014.pdf
Vikram1003
 
efektifitas model pembelajaran.PDF
efektifitas model pembelajaran.PDFefektifitas model pembelajaran.PDF
efektifitas model pembelajaran.PDF
Irwin Sopyanudin
 
Bab iii lg
Bab iii lgBab iii lg
Bab iii lgAnna Katory
 
42622-75676629363-1-SM.pdf
42622-75676629363-1-SM.pdf42622-75676629363-1-SM.pdf
42622-75676629363-1-SM.pdf
DewiVatikaSari
 
7667-16141-1-SM.pdf
7667-16141-1-SM.pdf7667-16141-1-SM.pdf
7667-16141-1-SM.pdf
ramlanmala
 
desain penelitian skripsi pada pendidikan olaharaga
desain penelitian skripsi pada pendidikan olaharagadesain penelitian skripsi pada pendidikan olaharaga
desain penelitian skripsi pada pendidikan olaharaga
NurhadiSaputra5
 
Jurnal christian arganata
Jurnal   christian arganataJurnal   christian arganata
Jurnal christian arganataChristian Arganata
 
JURNAL - Christian Arganata
JURNAL - Christian ArganataJURNAL - Christian Arganata
JURNAL - Christian ArganataChristian Arganata
 

Similar to J1F111074(ahmad bahroini) penggunaan multimedia interaktif pada pembelajaran (20)

PPT SEMNAS.pptx
PPT SEMNAS.pptxPPT SEMNAS.pptx
PPT SEMNAS.pptx
 
DL berbasis mind mapping.pdf
DL berbasis mind mapping.pdfDL berbasis mind mapping.pdf
DL berbasis mind mapping.pdf
 
Artikel jadi
Artikel jadiArtikel jadi
Artikel jadi
 
Jurnal pneumatik dan_hidrolik_b.indo[1]
Jurnal pneumatik dan_hidrolik_b.indo[1]Jurnal pneumatik dan_hidrolik_b.indo[1]
Jurnal pneumatik dan_hidrolik_b.indo[1]
 
pendidikan ekonomi
pendidikan ekonomipendidikan ekonomi
pendidikan ekonomi
 
3842 8495-1-sm
3842 8495-1-sm3842 8495-1-sm
3842 8495-1-sm
 
Power point spm
Power point spmPower point spm
Power point spm
 
Jurnal chandra harefa (5115080257)
Jurnal chandra harefa (5115080257)Jurnal chandra harefa (5115080257)
Jurnal chandra harefa (5115080257)
 
Jurnal chandra harefa (5115080257)
Jurnal chandra harefa (5115080257)Jurnal chandra harefa (5115080257)
Jurnal chandra harefa (5115080257)
 
Jurnal chandra harefa (5115080257)
Jurnal chandra harefa (5115080257)Jurnal chandra harefa (5115080257)
Jurnal chandra harefa (5115080257)
 
4029-Article Text-7055-1-10-20171014.pdf
4029-Article Text-7055-1-10-20171014.pdf4029-Article Text-7055-1-10-20171014.pdf
4029-Article Text-7055-1-10-20171014.pdf
 
Bab i dari nora
Bab i dari noraBab i dari nora
Bab i dari nora
 
efektifitas model pembelajaran.PDF
efektifitas model pembelajaran.PDFefektifitas model pembelajaran.PDF
efektifitas model pembelajaran.PDF
 
Bab iii lg
Bab iii lgBab iii lg
Bab iii lg
 
42622-75676629363-1-SM.pdf
42622-75676629363-1-SM.pdf42622-75676629363-1-SM.pdf
42622-75676629363-1-SM.pdf
 
7667-16141-1-SM.pdf
7667-16141-1-SM.pdf7667-16141-1-SM.pdf
7667-16141-1-SM.pdf
 
desain penelitian skripsi pada pendidikan olaharaga
desain penelitian skripsi pada pendidikan olaharagadesain penelitian skripsi pada pendidikan olaharaga
desain penelitian skripsi pada pendidikan olaharaga
 
Jurnal christian arganata
Jurnal   christian arganataJurnal   christian arganata
Jurnal christian arganata
 
Tugas pa ompong
Tugas pa ompongTugas pa ompong
Tugas pa ompong
 
JURNAL - Christian Arganata
JURNAL - Christian ArganataJURNAL - Christian Arganata
JURNAL - Christian Arganata
 

More from Roy Hamsan

Laporan tahap 1 perkembangan kain sasirangan khas kalimantan selatan
Laporan tahap 1 perkembangan kain sasirangan khas kalimantan selatanLaporan tahap 1 perkembangan kain sasirangan khas kalimantan selatan
Laporan tahap 1 perkembangan kain sasirangan khas kalimantan selatanRoy Hamsan
 
Ringkasan perkembangan sasirangan di kalangan pemuda
Ringkasan perkembangan sasirangan di kalangan pemudaRingkasan perkembangan sasirangan di kalangan pemuda
Ringkasan perkembangan sasirangan di kalangan pemudaRoy Hamsan
 
Proposal penelitian ahmad bahroini
Proposal penelitian ahmad bahroiniProposal penelitian ahmad bahroini
Proposal penelitian ahmad bahroiniRoy Hamsan
 
Jawaban tbo
Jawaban tboJawaban tbo
Jawaban tboRoy Hamsan
 
Jawab pr1 j1 f111074 ahmad bahroini
Jawab pr1 j1 f111074 ahmad bahroiniJawab pr1 j1 f111074 ahmad bahroini
Jawab pr1 j1 f111074 ahmad bahroiniRoy Hamsan
 
J1F111074(Ahmad Bahroini) penggunaan multimedia interaktif pada pembelajaran
J1F111074(Ahmad Bahroini) penggunaan multimedia interaktif pada pembelajaranJ1F111074(Ahmad Bahroini) penggunaan multimedia interaktif pada pembelajaran
J1F111074(Ahmad Bahroini) penggunaan multimedia interaktif pada pembelajaran
Roy Hamsan
 

More from Roy Hamsan (6)

Laporan tahap 1 perkembangan kain sasirangan khas kalimantan selatan
Laporan tahap 1 perkembangan kain sasirangan khas kalimantan selatanLaporan tahap 1 perkembangan kain sasirangan khas kalimantan selatan
Laporan tahap 1 perkembangan kain sasirangan khas kalimantan selatan
 
Ringkasan perkembangan sasirangan di kalangan pemuda
Ringkasan perkembangan sasirangan di kalangan pemudaRingkasan perkembangan sasirangan di kalangan pemuda
Ringkasan perkembangan sasirangan di kalangan pemuda
 
Proposal penelitian ahmad bahroini
Proposal penelitian ahmad bahroiniProposal penelitian ahmad bahroini
Proposal penelitian ahmad bahroini
 
Jawaban tbo
Jawaban tboJawaban tbo
Jawaban tbo
 
Jawab pr1 j1 f111074 ahmad bahroini
Jawab pr1 j1 f111074 ahmad bahroiniJawab pr1 j1 f111074 ahmad bahroini
Jawab pr1 j1 f111074 ahmad bahroini
 
J1F111074(Ahmad Bahroini) penggunaan multimedia interaktif pada pembelajaran
J1F111074(Ahmad Bahroini) penggunaan multimedia interaktif pada pembelajaranJ1F111074(Ahmad Bahroini) penggunaan multimedia interaktif pada pembelajaran
J1F111074(Ahmad Bahroini) penggunaan multimedia interaktif pada pembelajaran
 

Recently uploaded

Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 

Recently uploaded (20)

Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 

J1F111074(ahmad bahroini) penggunaan multimedia interaktif pada pembelajaran

  • 1. ISSN 1412-3617 Jurnal Exacta, Vol. IX No. 1 Juni 2011 Sutarno Halaman 60 PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA PEMBELAJARAN MEDAN MAGNET UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS MAHASISWA Sutarno Program Studi Pendidikan Fisika JPMIPA FKIP UNIB msutarno_unib@yahoo.com, HP: 085267897088 ABSTRAK Penelitian kuasi eksperimen dengan desain nonequivalent control group design ini bertujuan mengembangkan pembelajaran dengan memanfaatkan multimedia interaktif untuk meningkatkan keterampilan generik sains mahasiswa calon guru fisika. Indikator keterampilan generik sains yang digunakan adalah: (1) pemodelan matematika, (2) berpikir dalam kerangka taat azas, dan (3) hukum sebab akibat. Sampel penelitian adalah mahasiswa pendidikan fisika Universitas Bengkulu yang mengambil matakuliah fisika dasar 2 TA 2010/2011. Pemilihan sampel didasarkan pada pertimbangan kemudahan saja (convenient sampling). Instrumen utama yang digunakan adalah lembar tes keterampilan generik sains yang telah memenuhi syarat valid dan reliable . Hasil analisis data menunjukkan rerata N-gain peningkatan keterampilan generik sains kelas eksperimen 0,72 dan kelas kontrol 0,53. Uji hipotesis menggunakan uji beda rerata dua sampel independen menunjukkan bahwa keterampilan generik sains mahasiswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan multimedia interaktif secara signifikan tinggi baik dibandingkan dengan mahasiswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Kata kunci: multimedia interaktif, keterampilan generik sains PENDAHULUAN Pada tingkat sekolah lanjutan, fisika dipandang penting untuk diajarkan sebagai mata pelajaran tersendiri dengan beberapa pertimbangan. Pertama, selain memberikan bekal ilmu kepada peserta didik, mata pelajaran fisika dimaksudkan sebagai wahana untuk menumbuhkan kemampuan berpikir yang berguna untuk memecahkan masalah di dalam kehidupan sehari-hari. Kedua, membekali peserta didik pengetahuan, pemahaman dan sejumlah kemampuan yang dipersyaratkan untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu dan teknologi. Pembelajaran fisika idealnya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta berkomunikasi sebagai salah satu aspek penting kecakapan hidup (Depdiknas, 2003). Namun demikian, model pembelajaran yang dikembangkan oleh kebanyakan guru masih sering tidak menyiapkan siswa untuk terlibat dalam upaya pengembangan pola berpikir dasar menuju pada pola berpikir tingkat tinggi. Hal ini menyebabkan kualitas proses dan hasil belajar fisika umumnya masih rendah.
  • 2. ISSN 1412-3617 Jurnal Exacta, Vol. IX No. 1 Juni 2011 Sutarno Halaman 61 Banyak hasil kajian menunjukkan bahwa pembelajaran fisika pada umumnya dilakukan oleh guru dengan menggunakan metode ceramah tanpa melibatkan penggunaan media pembelajaran yang kaya visualisasi. Hal ini menyebabkan siswa tidak banyak terlibat dalam proses pengkonstruksian suatu konsep dalam pikirannya. Pembelajaran lebih bersifat techer centered. Siswa tidak terlibat untuk mendiskusikan dan menanyakan banyak hal menggunakan pola berpikirnya, melainkan tidak lebih dari sekedar mendengar dan menghafalkan konsep materi yang diajarkan. Kenyataan ini menyebabkan pemahaman dan penguasaan konsep siswa sebagai salah satu indikator keberhasilan pembelajaran umumnya belum memuaskan. Salah satu solusi yang dapat membantu siswa dalam upaya melatih keterampilan berpikir dasar adalah melalui pola penggunaan dan pengembangan indikator-indikator keterampilan generik sains dalam pembelajaran (Brotosiswoyo, 2000), serta penggunaan media pembelajaran yang kaya visualisasi konsep-konsep sains berupa multimedia interaktif (Liliasari, 2007). Secara umum manfaat yang dapat diperoleh melalui penggunaan multimedia interaktif adalah proses pembelajaran dapat berjalan lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan dan proses belajar mengajar dapat dilakukan di mana dan kapan saja, serta dapat meningkatkan kemampuan penalaran siswa (Heinich, 1996). Gunawan (2008) dalam penelitiannya menemukan bahwa terdapat korelasi linier antara keterampilan generik sains dengan penguasaan konsep fisika. Dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa siswa dengan keterampilan generik sains tinggi memiliki pemahaman/penguasaan konsep fisika yang tinggi pula. Selanjutnya, Wiyono (2009) menemukan bahwa penggunaan multimedia interaktif dapat meningkatkan keterampilan generik sains, serta dapat memperbaiki sikap belajar siswa (Syamsudin, 2008) Berdasarkan latar belakang dan beberapa hasil penelitian seperti yang telah diuraikan di atas, kiranya perlu dilakukan pengembangan pembelajaran dengan memanfaatkan multimedia interaktif yang kaya visualiasasi konsep fisika. Selanjutnya, akan diselidiki bagaimana pengaruh pemanfaatan multimedia interaktif pada pembelajaran materi medan magnet terhadap peningkatan keterampilan generik sains mahasiswa. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Bengkulu. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa calon guru semester 2 yang berjumlah 39 orang untuk kelas eksperimen dan 35 orang untuk kelas kontrol. Desain yang digunakan nonequivalent control group design. Data
  • 3. ISSN 1412-3617 Jurnal Exacta, Vol. IX No. 1 Juni 2011 Sutarno Halaman 62 47,1 84,6 72,0 46,4 74,6 53,0 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Tes Awal Tes Akhir N-gain SkorKeterampilanGenerikSains(%) Eksperimen Kontrol dikumpulkan menggunakan instrumen tes keterampilan generik sains yang sudah teruji tingkat validitas dan reliabilitasnya. Hasil tes awal dan tes akhir dianalisis untuk mengetahui peningkatan N-gain keterampilan generik sains mahasiswa. Perbandingan rerata peningkatan keterampilan generik sains antara kelas eksperimen dan kelas kontrol di uji menggunakan uji statistik beda dua rerarta (uji t). HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Indikator keterampilan generik sains yang dibahas dalam penelitian ini adalah: (1) pemodelan matematika, (2) berpikir dalam kerangka logika taat azas, dan (3) hukum sebab akibat. Pemilihan indikator didasarkan pada hasil analisis konsep materi medan magnet. Perbandingan persentase pencapaian skor rata-rata tes awal, tes akhir dan N-gain keterampilan generik sains antara kelas eksperimen dan kelas kontrol ditunjukkan pada Gambar 1. Gambar 1. Perbandingan persentase skor rata-rata tes awal, tes akhir dan N-gain keterampilan generik sains kelas eksperimen dan kelas kontrol Berdasarkan Gambar 1 terlihat bahwa skor rata-rata tes awal keterampilan generik sains mahasiswa kelas kontrol 0,7% lebih rendah dibandingkan kelas eksperimen, skor tes akhir kelas eksperimen 10% lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Hasil tes awal dan akhir penguasaan konsep tersebut menghasilkan N-gain kelas eksperimen 19% lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol.
  • 4. ISSN 1412-3617 Jurnal Exacta, Vol. IX No. 1 Juni 2011 Sutarno Halaman 63 0 20 40 60 80 100 E K E K E K E K E K E K Tes Awal Tes Akhir Tes Awal Tes Akhir Tes Awal Tes Akhir KGS1 KGS2 KGS3 49,6 50,5 85,5 71,4 44,4 42,9 83,8 73,3 47,4 45,7 84,6 81,4 SkorKeterampilanGenerikSains(%) Keterampilan Generik Sains E=Eksperimen K=Kontrol Perbandingan skor keterampilan generik sains setiap indikator yang dikembangkan ditunjukkan pada Gambar 2. Persentase skor keterampilan generik sains tes awal kelas eksperimen tertinggi terjadi pada indikator pemodelan matematika sebesar 49,6% dari skor ideal, terendah terjadi pada indikator berpikir dalam kerangka logika taat azas sebesar 47,4% dari skor ideal. Pada kelas kontrol rata-rata perolehan skor tes awal tertinggi terjadi pada indikator pemodelan matematika sebesar 50,5% dari skor ideal dan terendah terjadi pada indikator hukum sebab akibat sebesar 45,7% dari skor ideal. Keterangan : KGS1=Pemodelan Matematika; KGS2=Berpikir dalam Kerangka Logika Taat Azas; KGS3= Hukum Sebab-Akibat Gambar 2. Perbandingan N-gain keterampilan generik sains untuk setiap indikator antara kelas eksperimen dan kelas kontrol Persentase skor keterampilan generik sains tes akhir pada kelas eksperimen tertinggi terjadi pada indikator pemodelan matematika sebesar 85,5% dari skor ideal dan terendah terjadi pada indikator berpikir dalam kerangka logika taat azas sebesar 83,8% dari skor ideal. Pada kelas kontrol, prosentase skor tes akhir tertinggi terjadi pada indikator keterampilan menggunakan hukum sebab akibat sebesar 81,4% dari skor ideal dan terendah terjadi pada
  • 5. ISSN 1412-3617 Jurnal Exacta, Vol. IX No. 1 Juni 2011 Sutarno Halaman 64 0,66 0,68 0,58 0,40 0,50 0,67 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1 KGS1 KGS2 KGS3 N-gainKeterampilanGenerikSains Indikator Keterampilan Generik Sains Eksperimen Kontrol indikator keterampilan pemodelan matematika sebesar 71, 4% dari skor ideal. Persentase skor keterampilan generik sains setiap indikator setelah dilakukan tes akhir pada kelas eksperimen dan kelas kontrol mengalami peningkatan. Skor tes awal dan akhir keterampilan generik sains kedua kelas menghasilkan skor N-gain peningkatan keterampilan generik sains yang ditunjukkan pada Gambar 3. Terlihat bahwa perolehan N-gain pada kelas eksperimen tertinggi terjadi pada indikator berpikir dalam kerangka logika taat azas yaitu sebesar 0,68 dengan kategori sedang dan terendah terjadi pada indikator pemodelan matematika sebesar 0,66 dengan kategori sedang. Pada kelas kontrol, N-gain tertinggi terjadi pada indikator hukum sebab akibat yaitu sebesar 0,67 dengan kategori sedang dan terendah terjadi pada indikator pemodelan matematika yaitu sebesar 0,40 dengan kategori sedang. Keterangan : KGS1=Pemodelan Matematis; KGS2=Berpikir dalam Kerangka Logika Taat Azas; KGS3= Hukum Sebab-Akibat Gambar 3. Perbandingan N-gain keterampilan generik sains untuk setiap indikator antara kelas eksperimen dan kelas kontrol Secara keseluruhan, perolehan rata-rata N-gain keterampilan generik sains untuk kelas eksperimen adalah sebesar 0,72 dan kelas kontrol sebesar 0,53. Rata-rata N-gain keterampilan generik sains untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol termasuk kategori sedang. Berdasarkan hasil uji t dua sampel independen menggunakan program SPSS 16 pada α = 0,05 diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara peningkatan keterampilan generik sains kelas eksperimen dan kelas kontrol berdasarkan nilai P-value = 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa
  • 6. ISSN 1412-3617 Jurnal Exacta, Vol. IX No. 1 Juni 2011 Sutarno Halaman 65 penggunaan multimedia interaktif pada pembelajaran medan magnet lebih efektif dalam meningkatkan keterampilan generik sains dari pada pembelajaran konvensional PEMBAHASAN Berdasarkan pengolahan data diperoleh bahwa peningkatan keterampilan generik sains mahasiswa pada indikator pemodelan matematis dan logika taat asas kelas ekeperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol, hal ini menunjukkan bahwa sistematika paparan materi dalam multimedia interaktif yang digunakan mampu memberikan kemudahan kepada mahasiswa untuk memahami berbagai persamaan-persamaan matematis yang rumit berangkat dari sebuah pemahaman konsep yang membangunnya. Hal ini berarti bahwa mahasiswa bukan sekedar menghafalkan rumus-rumus tetapi rumus-rumus tersebut dapat diformulasikan berangkat dari berbagai pemahaman konsep medan magnet. Selain itu, animasi yang ditampilkan dan simulasi interaktif yang harus dikerjakan oleh mahasiswa melalui lembar diskusi dapat melatih logika berpikir mahasiswa dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan fisika yang berkaitan dengan konsep medan magnetik. Peningkatan keterampilan generik sains pada indikator hukum sebab-akibat kelas kontrol lebih tinggi dibandingkan kelas eksperimen hal ini diduga karena paparan materi dalam multimedia interaktif kurang memberikan penekanan pola hubungan sebab akibat pada konsep- konsep tertentu tetapi pola hubungan ini hanya tersirat dalam uraian materi. Misalnya pada salah satu item soal yang digunakan, mahasiswa kelas eksperimen dapat mengetahui dan memahami dengan baik melalui simulasi interaktif bahwa bila besar gaya magnetik dan gaya listrik yang diberikan pada alat pemilih kecepatan adalah sama besar dan berlawanan arah maka partikel bermuatan yang dilewatkan pada daerah medansilang tersebut akan bergerak lurus dengan kecepatan sebesar v = E/B sehingga dapat melewati celah penghalang. Namun demikian beberapa mahasiswa kelas eksperimen masih kurang memberikan penekanan pada pola gerak lurus tersebut, apakah dengan kecepatan konstan, dipercepat, atau bahkan diperlambat. Seharusnya mereka dapat menganalisanya berdasarkan besar medan listrik E dan medan magnet B yang konstan sehingga kecepatan yang dihasilkan juga konstan. Hal inilah yang menyebabkan sebagian dari mereka masih salah dalam memilih jawaban, namun demikian meskipun N-gain pada indikator memahami hukum sebab-akibat kelas ekperimen lebih rendah dibandingkan dengan kelas kontrol tetapi jika dilihat dari persentase skor rata-rata pada indikator ini baik pada
  • 7. ISSN 1412-3617 Jurnal Exacta, Vol. IX No. 1 Juni 2011 Sutarno Halaman 66 tes awal maupun tes akhir kelas eksperimen memiliki skor yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa peningkatan keterampilan generik sains mahasiswa yang mengikuti pembelajaran medan magnet menggunakan multimedia interaktif secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Hal ini bersesuaian dengan hasil penelitian Yahya dkk (2008), Budiman dkk (2008) dan Wiyono (2009) yang menemukan bahwa penggunaan multimedia interaktif dapat meningkatkan keterampilan generik sains siswa pada materi fisika. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran medan magnet dapat digunakan secara efektif untuk meningkatkan keterampilan generik sains mahasiswa. DAFTAR PUSTAKA Budiman, I; Suhandi, A; Setiawan, A. (2008). Model Pembelajaran Multimedia Interaktif Dualisme Gelombang Partikel untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Keterampilan generik sains. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA. Vol 2 (1), 48-55. Brotosiswoyo, B.S. (2000). Hakikat Pembelajaran Fisika di Perguruan Tinggi. Jakarta : Proyek Pengembangan Universitas Terbuka, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Depdiknas. Depdiknas. (2003). Kurikulum 2004, Standar Kompetensi Mata Pelajaran Fisika SMA dan MA. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta Gunawan; Setiawan, A; Rusdiana, D. (2008). Model Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan keterampilan generik sains Calon Guru pada Materi Elastisitas. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA. Vol 2 (1), 11-22. Heinich, R. (1996). Instructional Media and Technologies for Learning. New Jersey : Prentice Hall, Englewood Cliffs. Liliasari. (2007). Scientific concepts and generic science skills relationship in the 21st century science education. Makalah pada Seminar Internasional I SPs UPI. Bandung : SPs UPI. Syamsudin, A. (2008). Penggunaan Model Pembelajaran Multimedia Interaktif Optik Geometrik Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Sikap Belajar Siswa, Tesis, Bandung : SPS UPI Wiyono, K (2009). Penerapan Model Pembelajaran Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep, Keterampilan Generik Sains dan Berpikir Kritis Siswa SMA Pada Topik Relativitas Khusus, Tesis, Bandung : SPs UPI Yahya, S; Setiawan, A; Suhandi, A. (2008). Model Pembelajaran Multimedia Interaktif Optika Fisis untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep, Keterampilan Generik Sains dan Keterampilan generik sains Guru Fisika. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA. Vol 2 (1), 56- 63.