SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
Peningkatan Hasil Belajar Menerapkan Dasar – Dasar Elektronika
  Melalui Pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD (Student Team
               Achievement Division) Di SMKN 5 Jakarta


                                 Wulandari (Peneliti)
      Alumni Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika Universitas Negeri Jakarta
                                     Tahun 2011

                         Dr. Yuliatri Sastrawijaya (Pembimbing)
           Dosen Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Jakarta
                              Adeng Saputra (Editor)
    Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika Universitas Negeri Jakarta
                                   Angkatan 2008

                                               Abstract
This study used a qualitative approach to obtain data and analysis through studies, participatory, and
collaborative. The development program is based on classes through four phases of classroom action research
cycle. To improve learning outcomes and student activities carried Classroom Action Research(CAR) using
Cooperative Learning Type STAD (Student Team Achievement Division) In SMKN 5 Jakarta. The study is
targeted students XAV2 (Audio Video 2) SMKN 5 East Jakarta on odd smester academic year 2010/2011. With
the aim of this research is to improve the thoroughness of learning and especially in the subject learning
outcomes in basic competencies describe the electronic properties of passive

Kata kunci:

Pembelajaran Kooperatif, STAD, Pembelajaran Dasar-dasar Elektronika, Konsep Hasil
Belajar, Standar Kompetensi, Konsep Strategi Pembelajaran Kooperatif,                            Tujuan
Pembelajaran kooperatif, Prosedur Pembelajaran Kooperatif, Keunggulan dan Kelemahan.
Belajar      merupakan       kegiatan   kompetensi     pada     silabus    sekolah.
penting bagi setiap orang. Belajar adalah       Menerapkan      Dasar-dasar     elektronika
sebuah proses yang kompleks yang di             adalah salah satu mata pelajaran dasar
dalamnya terkandung beberapa aspek.             yang harus dikuasai siswa agar siswa dapat
Aspek-aspek        tersebut     adalah    (1)   menguasai teori elektronika yang lebih
bertambahnya jumlah pengetahuan, (2)            tinggi.
adanya kemampuan mengingat dan
memproduksi,        (3)     ada    penerapan    Konsep Hasil Belajar
pengetahuan, (4) menyimpulkan makna, (5)               Hasil     belajar     siswa    pada
menafsirkan makna dan mengaitkannya             hakekatnya adalah perubahan tingkah
dengan realitas, dan (6) adanya perubahan       laku.      Perubahan      sebagai     hasil
sebagai pribadi.                                proses dapat ditunjukkan dalam berbagai
        Dalam proses belajar, terdapat          bentuk          seperti          perubahan
pelaku dan ada sesuatu yang dipelajari          pengetahuan, ketrampilan, kecakapan, se
atau yang akan di mengerti. Belajar             rta perubahan aspek-aspek lain yang ada
mengandung perubahan tingkah laku pada          pada individu yang belajar. Menurut
diri individu berkat adanya interaksi antara    Gagne, Hasil belajar adalah terbentuknya
individu dengan individu dan individu           konsep, yaitu kategori yang kita berikan
dengan lingkungan. Perubahan tersebut           pada stimulus yang ada di lingkungan,
dapat dinyatakan sebagai suatu kecakapan,       yang      menyediakan       skema     yang
suatu sikap, suatu kebiasaan, suatu             terorganisasi     untuk       mengasimilasi
pengertian, sebagai pengetahuan, atau           stimulus-stimulus baru dan menentukan
apresiasi. Menurut Soedijarto, Hasil            hubungan di dalam dan di antara kategori-
belajar adalah sebagai tingkat penguasaan       kategori (Dahar, 1998: 95).
yang dapat dicapai oleh siswa dalam                     Hasil belajar merupakan indikator
mengikuti proses belajar mengajar sesuai        dari keberhasilan pencapaian tujuan
dengan tujuan pendidikan yang telah             pengajaran yang ditetapkan dalam sistem
ditetapkan. Hasil belajar tersebut dapat        pendidikan nasional. Pengungkapan hasil
berupa penambahan pengetahuan yang              belajar    idealnya     melalui     segenap
diperoleh setelah siswa menempuh                psikologis yang berubah akibat dari
aktivitas belajar.                              pengalaman dan proses belajar mengajar.
        SMK         (Sekolah       Menengah     Proses belajar mengajar dapat melibatkan
Kejuruan) kelompok teknologi industri           aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
sebagai suatu lembaga formal yang               Pada      belajar    kognitif,    prosesnya
memiliki tugas dan tanggung jawab dalam         mengakibatkan         perubahan       aspek
menyelenggarakan sistem pendidikan yang         kemampuan berpikir (cognitive), pada
mengacu pada perkembangan teknologi di          belajar afektif mengakibatkan perubahan
dunia industri. Salah satu sekolah teknik       dalam aspek kemampuan merasakan
kejuruan yang berkompeten dibidangnya           (afective), sedangkan        pada    belajar
adalah SMK Negeri 5 Jakarta Timur.              psikomotor memberikan hasil belajar
Jurusan audio video di SMKN 5 Jakarta           berupa keterampilan (Psychomotoric).
Timur menekankan pada kemampuan                         Mengutip       dari      pernyataan
siswanya dalam menguasai dasar-dasar            Benyamin S         Bloom (1956) ahli
elektronika dan tercantum dalam standar
pendidikan mengatakan bahwa ada tiga             harus direncanakan oleh guru dengan baik
domain pengelompokan tujuan belajar              dan benar sehingga proses belajar
berdasarkan domain atau kawasan belajar ,        mengajar dapat berjalan sesuai rencana
yaitu: a) Kawasan kognitif, tujuannya            dan tujuan yang telah ditetapkan.
yaitu untuk perilaku yang merupakan                      Tipe hasil belajar yang diharapkan
proses berfikir atau perilaku yang               dalam proses pembelajaran di kelas
termasuk hasil kerja otak, b) kawasan            penting untuk diketahui guru, agar guru
afektif, tujuannya yaitu untuk perilaku          pada tahap selanjutnya dapat mendesain
yang dimunculkan seseorang sebagai               pembelajaran secara tepat dan penuh
pertanda       kecenderungannya         untuk    makna. penilaian hasil belajar merupakan
membuat pilihan atau keputusan untuk             alat untuk mengukur tingkat keberhasilan
beraksi di dalam lingkungan tertentu, c)         siswa atau seberapa jauh siswa dapat
kawasan psikomotor, tujuannya yaitu              mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang
untuk prilaku yang dimunculkan oleh hasil        telah ditetapkan. Penilaian hasil belajar
kerja fungsi tubuh.                              dapat dibedakan menjadi tes dan bukn tes
        Ketiga ranah Bloom tidak dapat           (nontes).
berdiri sendiri, melainkan merupakan satu
kesatuan yang sangat erat hungannya,             Standar      Kompetensi          Menerapkan
bahkan membentuk tujuan hirarki. Sebagai         Dasar-dasar Elektronika
tujuan yang akan dicapai melalui proses                  Standar Kompetensi Menerapkan
pembelajaran, ketiganya harus nampak             Dasar-Dasar       Elektronika       merupakan
sebagai hasil belajar siswa di sekolah, baik     langkah awal .dalam menentukan hasil
dalam perubahan perilaku, keterampilan,          belajar        dasar-dasar         elektronika.
perkembangan intelektual serta dalam             Berdasarkan kompetensi yang telah
besikap     mempertahankan        nilai-nilai.   ditentukan, standar kompetensi dapat
Sesuai dengan pelaksanaan Spektrum               dibagi menjadi tiga kompetensi dasar yaitu:
bahwa penilaian harus terfokus pada              1. Mengidentifikasi
pencapaian       kompetensi       (rangkaian        komponen elektronika aktif, pasif, dan
kemampuan)        bukan      hanya       pada       komponen optik.
penguasaan materi (pengetahuan).                 2. Menjelaskan       sifat-sifat    komponen
        Hasil belajar seringkali digunakan          elektronik pasif dan aktif.
sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa         3. Menjelaskan         konsep        rangkaian
jauh seseorang menguasai bahan yang                 elektronika.
sudah diajarkan. Agar hasil belajar dapat              Dilihat dari tiga kompetensi dasar
optimal, maka kegiatan pembelajaran              tersebut    peneliti     akan      menerapkan
harus direncanakan oleh guru dengan baik         kompetensi dasar ke dua. Dalam
dan benar sehingga proses belajar                meningkatkan hasil belajar dasar-dasar
mengajar dapat berjalan sesuai rencana           elektronika dibutuhkan modul praktikum
dan tujuan yang telah ditetapkan.                yang berisi tentang komponen-komponen,
        Hasil belajar seringkali digunakan       salah satunya materi elektronika baik
sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa         yang     pasif     maupun        yang     aktif.
jauh seseorang menguasai bahan yang              Komponen pasif yang akan dipelajari
sudah diajarkan. Agar hasil belajar dapat        seperti resistor, kapasitor, induktor dan
optimal, maka kegiatan pembelajaran              transformator. Sedangkan komponen aktif
yang akan dipelajari seperti dioda,            adalah suatu rencana yang digunakan
Transistor, FET dan Thyristor yang             untuk memperoleh kesuksesan atau
digunakan untuk mendasari dasar teori          keberhasilan dalam mencapai tujuan.
pada program keahlian teknik audio video.            Menurut pendapat Slavin,Arbani,
Khususnya     untuk      peralatan     yang    dan Chambers (1996), bahwa belajar
menggunakan        sistem       eleketronik.   melalui pembelajaran kooperatif dapat
Menerapkan Dasar-Dasar Elektronika             dilihat dari beberapa prespektif, antara lain:
adalah salah satu mata pelajaran dasar         a)    Prespektif motivasi, dengan tujuan
yang harus dikuasai siswa agar siswa dapat     penghargaan yang diberikan kepada
menguasai teori elektronika yang lebih         kelompok memungkinkan setiap anggota
tinggi. Dalam pembelajaran Menerapkan          kelompok akan saling membantu.
Dasar-dasar Elektronika siswa dituntut         b)     Prespektif sosial, dengan tujuan
untuk lebih paham, karena menerapkan           melalui kooperatif setiap siswa akan saling
dasar-dasar elektronika adalah langkah         membantu dalam belajar karena mereka
awal yang harus diketahui sebelum              menginginkan semua anggota kelompok
melakukan praktek yang berkenaan               memperoleh keberhasilan.
dengan alat-alat elektronik. Salah satu        c)     Prespektif perkembangan kognitif,
materi                                         dengan tujuan interaksi antar anggota
                                               kelompok dapat mengembangkan prestasi
Strategi        Cooperative      Learning      siswa untuk berpikir mengolah berbagai
( Pembelajaran kooperatif )                    informasi.
        Dalam       penggunaan     strategi    d) Prepektif eleborasi kognitif, dengan
pembelajaran sebelumnya terlebih dahulu        tujuan setiap siswa akan berusaha untuk
kita     menentukan      konsep    strategi    memahami dan menimba informasi untuk
pembelajaran yang akan digunakan yang          menambah pengetahuan kognitifnya.
terdiri dari beberapa pertimbangan, antara           Yang          dimaksud         dengan
lain; 1) pertimbangan yang berhubungan         pembelajaran       kooperatif     merupakan
dengan tujuan yang ingin dicapai,              metode          pembelajaran          dengan
2) pertimbangan yang berhubungan               menggunakan sistem pengelompokan/tim
dengan bahan atau materi pembelajaran, 3)      kecil, yaitu antara empat sampai enam
pertimbangan dari sudut siswa, 4)              orang yang mempunyai latar belakang
pertimbangan-pertimbangan lainnya.             kemampuan akademik, jenis kelamin, ras,
         Penggunaan strategi pengajaran        atau suku yang berbeda (heterogen).
bertujuan      sebagai    wahana     untuk     Biasanya sistem penilaian dilakukan
merangsang siswa semakin bersemangat           terhadap kelompok. Setiap kelompok akan
dalam belajar serta mampu mengajak             memperoleh penghargaan (reward), jika
siswa untuk belajar. Strategi apapun bila      kelompok mampu menunjukkan prestasi
mengurangi minat siswa dalam belajar           yang dipersyaratkan. Dengan demikian,
tentu tidak baik maka seyogyanya               setiap anggota kelompok akan mempunyai
penggunaan strategi juga memperhatikan         ketergantungan positif. Ketergantungan
tingkat kemampuan siswa disamping              semacam itulah yang selanjutnya akan
kesesuaiannya dengan materi pelajaran          memunculkan tanggung jawab individu
dan tujuan pembelajarn yang ingin dicapai.     terhadap kelompok dan keterampilan
Jadi strategi pada intinya adalah Strategi
interpersonal    dari   setiap      amggota               Dalam pembelajaran kooperatif
kelompok.                                          terdiri empat pendekatan yang merupakan
      Dengan pengertian lain strategi              bagian dari kumpulan strategi guru dalam
pembelajaran kooperatif jauh lebih baik,           menerapkan         model        pembelajaran
karena setiap individu akan saling                 kooperatif, salah satunya yaitu STAD,
membantu, mereka akan mempunyai                    JIGSAW, Investigasi Kelompok (Teams
motivasi untuk keberhasilan kelompok,              Games Tournaments atau TGT), dan
sehingga setiap individu akan memiliki             Pendekatan Struktural yang meliputi Think
kesempatan yang sama untuk memberikan              Pair Share (TPS) dan Number Head
kontribusi demi keberhasilan kelompok.             Together (NHT).
Sebagai salah satu cara untuk mencegah adanya hambatan dalam pembelajaran kooperatif
tipe STAD diperlukan langkah-langkah pembelajaran kooperatif, salah satunya yang terdiri
atas enam langkah atau fase 1. fase-fase pembelajaran ini seperti yang tersajikan dalam table:

               Fase                                  Kegiatan Guru
    Fase 1                                  Menyampaikan semua tujuan pelajaran yang
    Menyampaikan tujuan                     ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan
    dan memotivasi siswa                    memotivasi siswa belajar
    Fase 2                                  Menyampaikan informasi kepada siswa
    Menyajikan/menyampaik                   dengan jalan mendemonstrsikan atau
    an informasi                            lewat bahan bacaan
    Fase 3                                  Menjelaskan kepada siswa bagaimana
    Mengorganisasikan siswa                 caranya membentuk kelompok belajar
    dalam          kelompok-                dan membantu setiap kelompok agar
    kelompok belajar                        melakukan transisi secara efisien.
    Fase 4                                  Membimbing kelompok-kelompok
    Membimbing kelompok                     belajar pada saat mereka mengerjakan
    bekerja dan belajar                     tugas mereka.
    Fase 5                                  Mengevaluasi hasil belajar tentang materi
    Evaluasi                                yang telah diajarkan atau masing-masing
                                            kelompok mempresentasikan hasil
                                            kerjanya.



            Untuk lebih jelasnya dalam proses siklus kegiatan dengan desain PTK model
     Kurt Lewin, adalah sebagai berikut:
a.PERENCANAAN




                d. REFLEKSI                                           b. TINDAKAN



                                         c. OBSERVASI




                                      Gambar Siklus PTK Model Kurt Lewin

   Konsep        Strategi     Pembelajaran          akademik dan pemahaman baik secara
   Kooperatif                                       individu maupun secara kelompok. dalam
         Konsep utama dari Pembelajaran             pembelajaran kooperatif siswa bekerja
   Kooperatif menurut Slavin (1995), adalah         dalam satu tim, maka dengan sendirinya
   sebagai berikut.                                 dapat memperbaiki hubungan di antara
1.    Penghargaan kelompok, yang akan               para siswa dari berbagai latar belakang
   diberikan jika kelompok mencapai Kriteria        etnis dan kemampuan, mengembangkan
   yang ditentukan.                                 keterampilan-keterampilan             proses
2. Tanggung jawab individu, bermakna                kelompok dan pemecahan masalah.
   bahwa bahwa suksesnya kelompok                         Sedangkan Menurut (Eggen and
   tergantung pada belajar individu semua           Kauchak, 1996: 297) pembelajaran
   anggota kelompok. Tanggung jawab ini             kooperatif merupakan sebuah kelompok
   terfokus dalam usaha untuk membantu              strategi pengajaran yang melibatkan siswa
   yang lain dan memastikan setiap anggota          bekerja secara berkolaborasi untuk
   kelompok telah siap menghadapi evaluasi          mencapai tujuan bersama. pembelajaran
   tanpa bantuan yang lain.                         kooperatif disusun untuk meningkatkan
3. Kesempatan yang sama untuk sukses,               partisipasi siswa, memfasilitasi siswa
   bermakna bahwa siswa telah membantu              dengan pengalaman sikap kepemimpinan
   kelompok dengan cara meningkatkan                dan membuat keputusan dalam kelompok,
   belajar mereka sendiri.                          serta memberikan kesempatan pada siswa
         Berdasarkan konsep tersebut dapat          untuk berinteraksi dan belajar bersama-
   disimpulkan bahwa Konsep Pembelajaran            sama      siswa    yang     berbeda      latar
   Kooperatif merupakan sebuah motivasi             belakangnya.
   untuk setiap siswa dalam mencapai tujuan               Dengan kata lain penggunaan
   pembelajaran, salah satunya dengan               pembelajaran         kooperatif         dapat
   memberikan pengharagaan kelompok,                memaksimalkan belajar siswa untuk
   tanggung jawab individu dan kesempatan           peningkatan prestasi akademik dan
   yang sama untuk sukses.                          pemahaman baik secara individu maupun
   Tujuan Pembelajaran kooperatif                   secara kelompok, dengan tujuan mencapai
         Menurut Johnson & Johnson (1994)           peningkatan hasil belajar setiap siswa.
   menyatakan bahwa tujuan pokok belajar            Prosedur Pembelajaran Kooperatif.
   kooperatif adalah memaksimalkan belajar                Prosedur Pembelajarn Kooperatif
   siswa     untuk    peningkatan   prestasi        pada prinsipnya terdiri atas empat tahap,
yaitu: 1) penjelasan materi; 2) belajar               dan tes kelompok memberikan
dalam kelompok; 3) penilaian; dan 4)                  informasi    kemampuan       setiap
Pengakuan tim.                                        kelompok. Hasil akhir siswa adalah
    1. Penjelasan Materi                              penggabungan      keduanya     dan
       Tahap penjelasan diartikan sebagai             dibagi dua. Nilai setiap kelompok
       proses penyampaian pokok-pokok                 memiliki    nilai   sama     dalam
       materi pelajaran sebelum siswa                 kelompoknya. Hal ini disebabkan
       belajar dalam kelompok. Dengan                 nilai kelompok adalah nilai
       tujuan pemahaman siswa terhadap                bersama dalam kelompoknya yang
       pokok materi pelajaran yang harus              merupakan hasil kerja sama setiap
       sikuasai selanjutnya. Pada tahap ini           anggota kelompok.
       guru dapat menggunakan metode
       ceramah, curhat pendapat, dan              4. Pengakuan Tim
       Tanya jawab, bahkan kalau perlu               Pengakuan Tim adalah penetapan
       menggunakan demonstrasi.                      tim yang dianggap paling menonjol
    2. belajar dalam kelompok                        atau tim paling berprestasi untuk
       Setelah       guru       menjelaskan          kemudian diberikan penghargaan
       gambaran umum tentang pokok                   atau hadiah. Pengakuan dan
       materi pelajaran, selanjutnya siswa           pemberian             penghargaan
       diminta untuk belajar pada pokok              membangkitkan motivasi tim lain
       masing-masing yang telah dibentuk             untuk lebih mampu meningkatkan
       sebelumnya. Pengelompokannya                  prestasi mereka.
       bersifat      heterogen,     artinya          Berdasarkan prosedur tersebut,
       kelompok dibentuk berdasarkan                 setiap    siswa  dituntut   untuk
       perbedaan-perbedaan            setiap         berperan aktif dalam mengikuti
       anggotanya, baik perbedaan gender,            pembelajaran. Dengan tujuan setiap
       latar belakang agama, social                  siswa dapat termotivasi dalam
       ekonomi, dan etnik. Melalui                   mengikuti pelajaran dan dapat
       pembelajaran dalam tim siswa                  memacu meningkatkan prestasi
       didorong untuk melakukan tukar-               mereka.
       menukar atau (sharing) informasi
       dan      pendapat,    mendiskusikan     Keunggulan        dan           Kelemahan
       permasalahan secara bersama,            Pembelajaran Kooperatif
       membandingkan jawaban mereka,                Adapun kelebihan dan kekurangan
       dan mengoreksi hal-hal yang             pembelajaran kooperatif, yaitu:
       kurang tepat.                                  Kelebihan:
    3. Penilaian                               a) pembelajaran kooperatif tidak terlalu
       Penilaian dalam Pembelajaran               menggantungkan pada guru, akan
       Kooperatif bias dilakukan dengan           tetapi dapat menambah kepercayaan
       tes atau kuis. Tes atau kuis               kemampuan        berpikir        sendiri,
       dilakukan baik secara individual           menemuka informasi dari berbagai
       maupun kelompok. Tes individual            sumber, dan belajar dari siswa yang
       nantinya       akan      memberikan        lain.
       informasi kemampuan setiap siswa;
b) Pembelajaran       kooperatif    dapat    d)     Keberhasilan pembelajaran kooperatif
      mengembangkan              kemampuan           dalam upaya mengembangkan kesadaran
      mengungkapkan ide atau gagasan dan             berkelompok memerlukan periode waktu
      membandingkan dengan ide-ide orang             yang cukup panjang.
      lain.                                          e) Walaupun kemampuan kerja sama
   c) Pembelajaran       kooperatif    dapat         merupakan kemampuan yang sangt
      membantu anak untuk respek pada                penting untuk siswa, akan tetapi banyak
      orang lain dan menyadari akan segala           aktivitas dalam kehidupan yang hanya
      keterbatasannya serta menerima segala          didasarkan kepada kemampuan secara
      perbedaan.                                     individual. Oleh karena itu, siswa juga
   d) Pembelajaran       kooperatif    dapat         harus belajar bagaimana membangun
      membantu setiap siswa untuk lebih              kepercayaan diri.
      bertanggung jawab dalam belajar.
   e) Merupakan suatu strategi yang cukup            Hakikat Tipe Pembelajaran STAD
      ampuh untuk meningkatkan prestasi              ( Student Teams Achievement Division)
      akademik      sekaligus    kemampuan                 Setelah jenis materi dan strategi
      sosial, termasuk mengembangkan rasa            pembelajaran       ditentukan      langkah
      harga diri, hubungan interpersonal             berikutnya adalah menentukan tipe
      yang positif dengan yang lain,                 pembelajaran. Salah satu tipe yang
      mengembangkan keterampilan me-                 digunakan adalah dengan menggunakan
      manage waktu dan sikap positif                 tipe STAD ( Student Teams Achievement
      terhadap sekolah.                              Division). Pembelajaran kooperatif tipe
   f) Dapat maningkatkan kemampuan                   STAD merupakan salah satu tipe dari
      siswa menggunakan informasi dan                pembelajaran       kooperatif       dengan
      kemampuan belajar abstrak menjadi              menggunakn kelompok-kelompok kecil
      nyata.                                         dengan anggota tiap kelompoknya 4-5
                                                     orang siswa yang penempatannya secara
           Adapun kelemahan pembelajaran             heterogen.
   kooperatif, yaitu:                                      Menurut slavin (dalam Nur, 2000:26)
a) untuk siswa yang memiliki kelebihan,              menyatakan bahwa pada STAD siswa
   merka akan merasa terhambat oleh siswa            ditempatkan      dalam      tim     belajar
   yang     dianggap      kurang    memiliki         beranggotakan 4-5 orang yang merupakan
   kemampuan.                                        campuran menurut tingkat prestasi, jenis
b)     Ciri    utama     pembelajaran    dari        kelamin, dan suku.biasanya dalam proses
   pembelajaran kooperatif adalah bahwa              pembelajaran dengan menggunakan tipe
   siswa saling membelajarkan, maka bila             STAD,      guru menyajikan pelajaran
   dibandingkan dengan pengajaran langsung           terlebih dahulu, dan kemudian siswa
   dari guru, bias terjadi cara belajar yang         bekerja dalam tim mereka memastikan
   demikian apa yang seharusnya dipelajari           bahwa seluruh anggota tim telah
   dan dipahami tidak pernah dicapai oleh            menguasai pelajaran tersebut. kemudian,
   siswa.                                            seluruh siswa diberikan tes tentang materi
c)    pembelajaran kooperatif didasarkan             tersebut, pada saat tes ini mereka tidak
   kepada hasil kerja kelompok.                      diperbolehkan saling membantu dangan
                                                     tujuan hasil pembelajaran dapat dicapai.
Salah satu strategi pembelajaran
yang dapat digunakan pada proses                Depdikbud. 1999. Penelitian Tindakan
pembelajaran       adalah       pemebelajaran   Kelas (Classroom Action Research).
dengan menggunakan tipe STAD, dengan            Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan
menggunakan pembelajaran tipe STAD              Dasar    dan     Menengah.    Direktorat
diharapkan siswa dapat mengembangkan            Pendidikan Menengah Umum.
kemampuannya dan dapat menambah
kemampuan berfikir sendiri, menemukan           Purwanto. 2008. Evaluasi Pengajaran.
informasi dari berbagai sumber, dan                   Surabaya     :   PT.     Remaja
belajar dari siswa yang lain.                         Rosdakarya.
Tipe pembelajaran STAD bisa jadi sebagai        Purwanto, M.Ngalim. 2008. Prinsip-
alternatife yang cukup efektif dan efisien.           Prinsip Dan Teknik Evaluasi
Sampai sekarang, yang umumnya dikenal                 Pengajaran. Bandung: PT. Remaja
sebagai “teacher centered” (berpusat pada             Rosdakarya.
guru). Padahal , semakin lama tipe
pembelajaran semakin berkembang, baik           Istiany, ari dkk. 2009. Buku Pedoman
jumlah      maupun       distribusi.   Dalam            Skripsi. Jakarta: FT UNJ Press
penggunaannya tipe pembelajaran STAD
bisa jadi subtitusi yang sifatnya lebih         Kusumah, Wijaya. 2010. Mengenal
untuk melengkapi, bukan menggantikan                 Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
peran guru secara keseluruhan. Secara                PT. Indeks
khusus, tipe pembelajaran STAD bertujuan
untuk      mengembangkan         keterampilan   Maliki, Imam. 2006. Fun Teaching Kiat
berpikir kritis dan kerja sama kelompok.               sukses Belajar dan Mengajar yang
                                                       Menyenangkan. Jakarta: Duha
DAFTAR PUSTAKA                                         Khasanah.

Aunurrahman.   2009.    Belajar    dan          Made Wena. 2009. Strategi Pembelajaran
      Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.               Inovatif    Kontemporer     Suatu
                                                     Tinjauan Konseptual Operasional.
Bell Gredler, Margaret E. 1991. Belajar              Jakarta: Bumi Aksara.
      dan     Membelajarkan.    Jakarta:
      Rajawali.                                 Muhadjito, 2005. Model-model PTK,
                                                      Diklat Penelitian Tindakan Kelas,
Depdikbud. 2005. Modul Menguasai Teori                Bogor.
      Dasar      Elektronika. Jakarta:
      Direktorat Jenderal Pendidikan            Malvino.      1996.      Prinsip-prinsip
      Dasar dan Menengah. Direktorat                  Elektronika Edisi Ketiga. Jakarta:
      Pendidikan Menengah Umum.                       Erlangga

Depdiknas. 2006. Kurikulum Sekolah              Oemar     Hamalik. 2002. Perencanaan
      Menengah Kejuruan Garis-Garis                     Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
      Besar Program Pendidikan dan
      Keahlian. Depdiknas: Jakarta.
Siregar, Evelin dan Nara. 2007. Teori
        Belajar dan Pembelajaran. Jakarta
        : Erlangga.

Sanjaya,   Wina.       2006.     Strategi
       Pembelajaran. Jakarta : Kencana.

Sanjaya,     Wina.      2008.     Strategi
       Pembelajaran           Berorientasi
       Standar      Proses     Pendidikan.
       Jakarta: Kencana.
Suharsimi Arikunto, Suhardjono dan
       Supardi. 2008. Penelitian Tindakan
       Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Sukama, Nana Syaodih. 2005. Metode
     Penelitian Pendidikan. Bandung:
     Remaja Rosdakarya.

Trianto.   2010.      Mendesain Model
       Pembelajaran Inovatif-Progresif.
       Jakarta : PT. Kencana.

Tim Redaksi. 1995. Kamus Besar Bahasa
      Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Undang Gunawan. 2008. Teknik Penelitian
      Tindakan      Kelas.       Bandung:
      Sayatagama.

More Related Content

What's hot

Tugas jurnal bahasa indonesia
Tugas jurnal bahasa indonesiaTugas jurnal bahasa indonesia
Tugas jurnal bahasa indonesiaBarata Sony
 
Tugas Jurnal Bahasa indonesia dwi
Tugas Jurnal Bahasa indonesia dwiTugas Jurnal Bahasa indonesia dwi
Tugas Jurnal Bahasa indonesia dwianirsu
 
Tugas bahasa ind. jurnal FEBRIANSYAH
Tugas bahasa ind. jurnal FEBRIANSYAHTugas bahasa ind. jurnal FEBRIANSYAH
Tugas bahasa ind. jurnal FEBRIANSYAHjanmanendro
 
Proposal tugas metlit
Proposal tugas metlitProposal tugas metlit
Proposal tugas metlitM Iskandar
 
Jurnal Furi Endang Palupi
Jurnal Furi Endang PalupiJurnal Furi Endang Palupi
Jurnal Furi Endang PalupiNakamastar
 
TUGAS MEMBUAT JURNAL
TUGAS MEMBUAT JURNALTUGAS MEMBUAT JURNAL
TUGAS MEMBUAT JURNALrichimaryadi
 
Jurnal johan
Jurnal johanJurnal johan
Jurnal johanjepe07
 
Tugas bahasa indonesia, fazri,5115070 232
Tugas bahasa indonesia, fazri,5115070 232Tugas bahasa indonesia, fazri,5115070 232
Tugas bahasa indonesia, fazri,5115070 232Neiriza Ajah
 

What's hot (13)

Tugas jurnal bahasa indonesia
Tugas jurnal bahasa indonesiaTugas jurnal bahasa indonesia
Tugas jurnal bahasa indonesia
 
Tugas Jurnal Bahasa indonesia dwi
Tugas Jurnal Bahasa indonesia dwiTugas Jurnal Bahasa indonesia dwi
Tugas Jurnal Bahasa indonesia dwi
 
Jurnal ka januardi
Jurnal ka januardiJurnal ka januardi
Jurnal ka januardi
 
Tugas bahasa ind. jurnal FEBRIANSYAH
Tugas bahasa ind. jurnal FEBRIANSYAHTugas bahasa ind. jurnal FEBRIANSYAH
Tugas bahasa ind. jurnal FEBRIANSYAH
 
Tugas pa ompong
Tugas pa ompongTugas pa ompong
Tugas pa ompong
 
Ptk plpg entin
Ptk plpg entinPtk plpg entin
Ptk plpg entin
 
Proposal Tugas Metlit (PTK)
Proposal Tugas Metlit (PTK)Proposal Tugas Metlit (PTK)
Proposal Tugas Metlit (PTK)
 
Proposal tugas metlit
Proposal tugas metlitProposal tugas metlit
Proposal tugas metlit
 
Jurnal Furi Endang Palupi
Jurnal Furi Endang PalupiJurnal Furi Endang Palupi
Jurnal Furi Endang Palupi
 
TUGAS MEMBUAT JURNAL
TUGAS MEMBUAT JURNALTUGAS MEMBUAT JURNAL
TUGAS MEMBUAT JURNAL
 
Jurnal johan
Jurnal johanJurnal johan
Jurnal johan
 
Jurnal lengkap
Jurnal lengkapJurnal lengkap
Jurnal lengkap
 
Tugas bahasa indonesia, fazri,5115070 232
Tugas bahasa indonesia, fazri,5115070 232Tugas bahasa indonesia, fazri,5115070 232
Tugas bahasa indonesia, fazri,5115070 232
 

Similar to Peningkatan Hasil Belajar Elektronika

Jurnal richy 5215083397
Jurnal richy 5215083397Jurnal richy 5215083397
Jurnal richy 5215083397izkandar
 
Proposal skripsi metlit tugas iii
Proposal skripsi metlit tugas iiiProposal skripsi metlit tugas iii
Proposal skripsi metlit tugas iiiStr Balondero
 
Proposal p engajuan skripsi tugas matlit
Proposal p engajuan skripsi tugas matlitProposal p engajuan skripsi tugas matlit
Proposal p engajuan skripsi tugas matlitdharmody
 
Proposal skripsi metlit nihhhhhhhh
Proposal skripsi metlit nihhhhhhhhProposal skripsi metlit nihhhhhhhh
Proposal skripsi metlit nihhhhhhhhStr Balondero
 
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)Muhamad_Marzuki
 
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)Muhamad_Marzuki
 
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)Muhamad_Marzuki
 
Bab ii rendra revisi
Bab ii rendra revisiBab ii rendra revisi
Bab ii rendra revisirisqifajril
 
Tugas 2 metlit
Tugas 2 metlitTugas 2 metlit
Tugas 2 metlitIrman Maxi
 
Jurnal metlit satrio iman p ( 5215083424)
Jurnal metlit satrio iman p ( 5215083424)Jurnal metlit satrio iman p ( 5215083424)
Jurnal metlit satrio iman p ( 5215083424)Str Balondero
 
Jurnal HAELKA 096
Jurnal HAELKA 096Jurnal HAELKA 096
Jurnal HAELKA 096Adhem Smith
 
Perumusan Tujuan Intruksional Khusus
Perumusan Tujuan Intruksional KhususPerumusan Tujuan Intruksional Khusus
Perumusan Tujuan Intruksional Khususahimza
 

Similar to Peningkatan Hasil Belajar Elektronika (20)

Proposal PTK
Proposal PTKProposal PTK
Proposal PTK
 
Ipi7548
Ipi7548Ipi7548
Ipi7548
 
Jurnal Richy
Jurnal RichyJurnal Richy
Jurnal Richy
 
Jurnal richy 5215083397
Jurnal richy 5215083397Jurnal richy 5215083397
Jurnal richy 5215083397
 
Proposal skripsi metlit tugas iii
Proposal skripsi metlit tugas iiiProposal skripsi metlit tugas iii
Proposal skripsi metlit tugas iii
 
Proposal skripsi adeng saputra
Proposal skripsi adeng saputraProposal skripsi adeng saputra
Proposal skripsi adeng saputra
 
Proposal p engajuan skripsi tugas matlit
Proposal p engajuan skripsi tugas matlitProposal p engajuan skripsi tugas matlit
Proposal p engajuan skripsi tugas matlit
 
Proposal skripsi metlit nihhhhhhhh
Proposal skripsi metlit nihhhhhhhhProposal skripsi metlit nihhhhhhhh
Proposal skripsi metlit nihhhhhhhh
 
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
 
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
 
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
Tugas proposal ptk (muhamad marzuki 5215083425)
 
Jurnal christian arganata
Jurnal   christian arganataJurnal   christian arganata
Jurnal christian arganata
 
JURNAL - Christian Arganata
JURNAL - Christian ArganataJURNAL - Christian Arganata
JURNAL - Christian Arganata
 
Bab ii rendra revisi
Bab ii rendra revisiBab ii rendra revisi
Bab ii rendra revisi
 
Tugas 2 metlit
Tugas 2 metlitTugas 2 metlit
Tugas 2 metlit
 
Jurnal metlit satrio iman p ( 5215083424)
Jurnal metlit satrio iman p ( 5215083424)Jurnal metlit satrio iman p ( 5215083424)
Jurnal metlit satrio iman p ( 5215083424)
 
Jurnal HAELKA 096
Jurnal HAELKA 096Jurnal HAELKA 096
Jurnal HAELKA 096
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
Perumusan Tujuan Intruksional Khusus
Perumusan Tujuan Intruksional KhususPerumusan Tujuan Intruksional Khusus
Perumusan Tujuan Intruksional Khusus
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 

Peningkatan Hasil Belajar Elektronika

  • 1. Peningkatan Hasil Belajar Menerapkan Dasar – Dasar Elektronika Melalui Pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD (Student Team Achievement Division) Di SMKN 5 Jakarta Wulandari (Peneliti) Alumni Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika Universitas Negeri Jakarta Tahun 2011 Dr. Yuliatri Sastrawijaya (Pembimbing) Dosen Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Jakarta Adeng Saputra (Editor) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika Universitas Negeri Jakarta Angkatan 2008 Abstract This study used a qualitative approach to obtain data and analysis through studies, participatory, and collaborative. The development program is based on classes through four phases of classroom action research cycle. To improve learning outcomes and student activities carried Classroom Action Research(CAR) using Cooperative Learning Type STAD (Student Team Achievement Division) In SMKN 5 Jakarta. The study is targeted students XAV2 (Audio Video 2) SMKN 5 East Jakarta on odd smester academic year 2010/2011. With the aim of this research is to improve the thoroughness of learning and especially in the subject learning outcomes in basic competencies describe the electronic properties of passive Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif, STAD, Pembelajaran Dasar-dasar Elektronika, Konsep Hasil Belajar, Standar Kompetensi, Konsep Strategi Pembelajaran Kooperatif, Tujuan Pembelajaran kooperatif, Prosedur Pembelajaran Kooperatif, Keunggulan dan Kelemahan.
  • 2. Belajar merupakan kegiatan kompetensi pada silabus sekolah. penting bagi setiap orang. Belajar adalah Menerapkan Dasar-dasar elektronika sebuah proses yang kompleks yang di adalah salah satu mata pelajaran dasar dalamnya terkandung beberapa aspek. yang harus dikuasai siswa agar siswa dapat Aspek-aspek tersebut adalah (1) menguasai teori elektronika yang lebih bertambahnya jumlah pengetahuan, (2) tinggi. adanya kemampuan mengingat dan memproduksi, (3) ada penerapan Konsep Hasil Belajar pengetahuan, (4) menyimpulkan makna, (5) Hasil belajar siswa pada menafsirkan makna dan mengaitkannya hakekatnya adalah perubahan tingkah dengan realitas, dan (6) adanya perubahan laku. Perubahan sebagai hasil sebagai pribadi. proses dapat ditunjukkan dalam berbagai Dalam proses belajar, terdapat bentuk seperti perubahan pelaku dan ada sesuatu yang dipelajari pengetahuan, ketrampilan, kecakapan, se atau yang akan di mengerti. Belajar rta perubahan aspek-aspek lain yang ada mengandung perubahan tingkah laku pada pada individu yang belajar. Menurut diri individu berkat adanya interaksi antara Gagne, Hasil belajar adalah terbentuknya individu dengan individu dan individu konsep, yaitu kategori yang kita berikan dengan lingkungan. Perubahan tersebut pada stimulus yang ada di lingkungan, dapat dinyatakan sebagai suatu kecakapan, yang menyediakan skema yang suatu sikap, suatu kebiasaan, suatu terorganisasi untuk mengasimilasi pengertian, sebagai pengetahuan, atau stimulus-stimulus baru dan menentukan apresiasi. Menurut Soedijarto, Hasil hubungan di dalam dan di antara kategori- belajar adalah sebagai tingkat penguasaan kategori (Dahar, 1998: 95). yang dapat dicapai oleh siswa dalam Hasil belajar merupakan indikator mengikuti proses belajar mengajar sesuai dari keberhasilan pencapaian tujuan dengan tujuan pendidikan yang telah pengajaran yang ditetapkan dalam sistem ditetapkan. Hasil belajar tersebut dapat pendidikan nasional. Pengungkapan hasil berupa penambahan pengetahuan yang belajar idealnya melalui segenap diperoleh setelah siswa menempuh psikologis yang berubah akibat dari aktivitas belajar. pengalaman dan proses belajar mengajar. SMK (Sekolah Menengah Proses belajar mengajar dapat melibatkan Kejuruan) kelompok teknologi industri aspek kognitif, afektif dan psikomotor. sebagai suatu lembaga formal yang Pada belajar kognitif, prosesnya memiliki tugas dan tanggung jawab dalam mengakibatkan perubahan aspek menyelenggarakan sistem pendidikan yang kemampuan berpikir (cognitive), pada mengacu pada perkembangan teknologi di belajar afektif mengakibatkan perubahan dunia industri. Salah satu sekolah teknik dalam aspek kemampuan merasakan kejuruan yang berkompeten dibidangnya (afective), sedangkan pada belajar adalah SMK Negeri 5 Jakarta Timur. psikomotor memberikan hasil belajar Jurusan audio video di SMKN 5 Jakarta berupa keterampilan (Psychomotoric). Timur menekankan pada kemampuan Mengutip dari pernyataan siswanya dalam menguasai dasar-dasar Benyamin S Bloom (1956) ahli elektronika dan tercantum dalam standar
  • 3. pendidikan mengatakan bahwa ada tiga harus direncanakan oleh guru dengan baik domain pengelompokan tujuan belajar dan benar sehingga proses belajar berdasarkan domain atau kawasan belajar , mengajar dapat berjalan sesuai rencana yaitu: a) Kawasan kognitif, tujuannya dan tujuan yang telah ditetapkan. yaitu untuk perilaku yang merupakan Tipe hasil belajar yang diharapkan proses berfikir atau perilaku yang dalam proses pembelajaran di kelas termasuk hasil kerja otak, b) kawasan penting untuk diketahui guru, agar guru afektif, tujuannya yaitu untuk perilaku pada tahap selanjutnya dapat mendesain yang dimunculkan seseorang sebagai pembelajaran secara tepat dan penuh pertanda kecenderungannya untuk makna. penilaian hasil belajar merupakan membuat pilihan atau keputusan untuk alat untuk mengukur tingkat keberhasilan beraksi di dalam lingkungan tertentu, c) siswa atau seberapa jauh siswa dapat kawasan psikomotor, tujuannya yaitu mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang untuk prilaku yang dimunculkan oleh hasil telah ditetapkan. Penilaian hasil belajar kerja fungsi tubuh. dapat dibedakan menjadi tes dan bukn tes Ketiga ranah Bloom tidak dapat (nontes). berdiri sendiri, melainkan merupakan satu kesatuan yang sangat erat hungannya, Standar Kompetensi Menerapkan bahkan membentuk tujuan hirarki. Sebagai Dasar-dasar Elektronika tujuan yang akan dicapai melalui proses Standar Kompetensi Menerapkan pembelajaran, ketiganya harus nampak Dasar-Dasar Elektronika merupakan sebagai hasil belajar siswa di sekolah, baik langkah awal .dalam menentukan hasil dalam perubahan perilaku, keterampilan, belajar dasar-dasar elektronika. perkembangan intelektual serta dalam Berdasarkan kompetensi yang telah besikap mempertahankan nilai-nilai. ditentukan, standar kompetensi dapat Sesuai dengan pelaksanaan Spektrum dibagi menjadi tiga kompetensi dasar yaitu: bahwa penilaian harus terfokus pada 1. Mengidentifikasi pencapaian kompetensi (rangkaian komponen elektronika aktif, pasif, dan kemampuan) bukan hanya pada komponen optik. penguasaan materi (pengetahuan). 2. Menjelaskan sifat-sifat komponen Hasil belajar seringkali digunakan elektronik pasif dan aktif. sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa 3. Menjelaskan konsep rangkaian jauh seseorang menguasai bahan yang elektronika. sudah diajarkan. Agar hasil belajar dapat Dilihat dari tiga kompetensi dasar optimal, maka kegiatan pembelajaran tersebut peneliti akan menerapkan harus direncanakan oleh guru dengan baik kompetensi dasar ke dua. Dalam dan benar sehingga proses belajar meningkatkan hasil belajar dasar-dasar mengajar dapat berjalan sesuai rencana elektronika dibutuhkan modul praktikum dan tujuan yang telah ditetapkan. yang berisi tentang komponen-komponen, Hasil belajar seringkali digunakan salah satunya materi elektronika baik sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa yang pasif maupun yang aktif. jauh seseorang menguasai bahan yang Komponen pasif yang akan dipelajari sudah diajarkan. Agar hasil belajar dapat seperti resistor, kapasitor, induktor dan optimal, maka kegiatan pembelajaran transformator. Sedangkan komponen aktif
  • 4. yang akan dipelajari seperti dioda, adalah suatu rencana yang digunakan Transistor, FET dan Thyristor yang untuk memperoleh kesuksesan atau digunakan untuk mendasari dasar teori keberhasilan dalam mencapai tujuan. pada program keahlian teknik audio video. Menurut pendapat Slavin,Arbani, Khususnya untuk peralatan yang dan Chambers (1996), bahwa belajar menggunakan sistem eleketronik. melalui pembelajaran kooperatif dapat Menerapkan Dasar-Dasar Elektronika dilihat dari beberapa prespektif, antara lain: adalah salah satu mata pelajaran dasar a) Prespektif motivasi, dengan tujuan yang harus dikuasai siswa agar siswa dapat penghargaan yang diberikan kepada menguasai teori elektronika yang lebih kelompok memungkinkan setiap anggota tinggi. Dalam pembelajaran Menerapkan kelompok akan saling membantu. Dasar-dasar Elektronika siswa dituntut b) Prespektif sosial, dengan tujuan untuk lebih paham, karena menerapkan melalui kooperatif setiap siswa akan saling dasar-dasar elektronika adalah langkah membantu dalam belajar karena mereka awal yang harus diketahui sebelum menginginkan semua anggota kelompok melakukan praktek yang berkenaan memperoleh keberhasilan. dengan alat-alat elektronik. Salah satu c) Prespektif perkembangan kognitif, materi dengan tujuan interaksi antar anggota kelompok dapat mengembangkan prestasi Strategi Cooperative Learning siswa untuk berpikir mengolah berbagai ( Pembelajaran kooperatif ) informasi. Dalam penggunaan strategi d) Prepektif eleborasi kognitif, dengan pembelajaran sebelumnya terlebih dahulu tujuan setiap siswa akan berusaha untuk kita menentukan konsep strategi memahami dan menimba informasi untuk pembelajaran yang akan digunakan yang menambah pengetahuan kognitifnya. terdiri dari beberapa pertimbangan, antara Yang dimaksud dengan lain; 1) pertimbangan yang berhubungan pembelajaran kooperatif merupakan dengan tujuan yang ingin dicapai, metode pembelajaran dengan 2) pertimbangan yang berhubungan menggunakan sistem pengelompokan/tim dengan bahan atau materi pembelajaran, 3) kecil, yaitu antara empat sampai enam pertimbangan dari sudut siswa, 4) orang yang mempunyai latar belakang pertimbangan-pertimbangan lainnya. kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, Penggunaan strategi pengajaran atau suku yang berbeda (heterogen). bertujuan sebagai wahana untuk Biasanya sistem penilaian dilakukan merangsang siswa semakin bersemangat terhadap kelompok. Setiap kelompok akan dalam belajar serta mampu mengajak memperoleh penghargaan (reward), jika siswa untuk belajar. Strategi apapun bila kelompok mampu menunjukkan prestasi mengurangi minat siswa dalam belajar yang dipersyaratkan. Dengan demikian, tentu tidak baik maka seyogyanya setiap anggota kelompok akan mempunyai penggunaan strategi juga memperhatikan ketergantungan positif. Ketergantungan tingkat kemampuan siswa disamping semacam itulah yang selanjutnya akan kesesuaiannya dengan materi pelajaran memunculkan tanggung jawab individu dan tujuan pembelajarn yang ingin dicapai. terhadap kelompok dan keterampilan Jadi strategi pada intinya adalah Strategi
  • 5. interpersonal dari setiap amggota Dalam pembelajaran kooperatif kelompok. terdiri empat pendekatan yang merupakan Dengan pengertian lain strategi bagian dari kumpulan strategi guru dalam pembelajaran kooperatif jauh lebih baik, menerapkan model pembelajaran karena setiap individu akan saling kooperatif, salah satunya yaitu STAD, membantu, mereka akan mempunyai JIGSAW, Investigasi Kelompok (Teams motivasi untuk keberhasilan kelompok, Games Tournaments atau TGT), dan sehingga setiap individu akan memiliki Pendekatan Struktural yang meliputi Think kesempatan yang sama untuk memberikan Pair Share (TPS) dan Number Head kontribusi demi keberhasilan kelompok. Together (NHT). Sebagai salah satu cara untuk mencegah adanya hambatan dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD diperlukan langkah-langkah pembelajaran kooperatif, salah satunya yang terdiri atas enam langkah atau fase 1. fase-fase pembelajaran ini seperti yang tersajikan dalam table: Fase Kegiatan Guru Fase 1 Menyampaikan semua tujuan pelajaran yang Menyampaikan tujuan ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan dan memotivasi siswa memotivasi siswa belajar Fase 2 Menyampaikan informasi kepada siswa Menyajikan/menyampaik dengan jalan mendemonstrsikan atau an informasi lewat bahan bacaan Fase 3 Menjelaskan kepada siswa bagaimana Mengorganisasikan siswa caranya membentuk kelompok belajar dalam kelompok- dan membantu setiap kelompok agar kelompok belajar melakukan transisi secara efisien. Fase 4 Membimbing kelompok-kelompok Membimbing kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan bekerja dan belajar tugas mereka. Fase 5 Mengevaluasi hasil belajar tentang materi Evaluasi yang telah diajarkan atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Untuk lebih jelasnya dalam proses siklus kegiatan dengan desain PTK model Kurt Lewin, adalah sebagai berikut:
  • 6. a.PERENCANAAN d. REFLEKSI b. TINDAKAN c. OBSERVASI Gambar Siklus PTK Model Kurt Lewin Konsep Strategi Pembelajaran akademik dan pemahaman baik secara Kooperatif individu maupun secara kelompok. dalam Konsep utama dari Pembelajaran pembelajaran kooperatif siswa bekerja Kooperatif menurut Slavin (1995), adalah dalam satu tim, maka dengan sendirinya sebagai berikut. dapat memperbaiki hubungan di antara 1. Penghargaan kelompok, yang akan para siswa dari berbagai latar belakang diberikan jika kelompok mencapai Kriteria etnis dan kemampuan, mengembangkan yang ditentukan. keterampilan-keterampilan proses 2. Tanggung jawab individu, bermakna kelompok dan pemecahan masalah. bahwa bahwa suksesnya kelompok Sedangkan Menurut (Eggen and tergantung pada belajar individu semua Kauchak, 1996: 297) pembelajaran anggota kelompok. Tanggung jawab ini kooperatif merupakan sebuah kelompok terfokus dalam usaha untuk membantu strategi pengajaran yang melibatkan siswa yang lain dan memastikan setiap anggota bekerja secara berkolaborasi untuk kelompok telah siap menghadapi evaluasi mencapai tujuan bersama. pembelajaran tanpa bantuan yang lain. kooperatif disusun untuk meningkatkan 3. Kesempatan yang sama untuk sukses, partisipasi siswa, memfasilitasi siswa bermakna bahwa siswa telah membantu dengan pengalaman sikap kepemimpinan kelompok dengan cara meningkatkan dan membuat keputusan dalam kelompok, belajar mereka sendiri. serta memberikan kesempatan pada siswa Berdasarkan konsep tersebut dapat untuk berinteraksi dan belajar bersama- disimpulkan bahwa Konsep Pembelajaran sama siswa yang berbeda latar Kooperatif merupakan sebuah motivasi belakangnya. untuk setiap siswa dalam mencapai tujuan Dengan kata lain penggunaan pembelajaran, salah satunya dengan pembelajaran kooperatif dapat memberikan pengharagaan kelompok, memaksimalkan belajar siswa untuk tanggung jawab individu dan kesempatan peningkatan prestasi akademik dan yang sama untuk sukses. pemahaman baik secara individu maupun Tujuan Pembelajaran kooperatif secara kelompok, dengan tujuan mencapai Menurut Johnson & Johnson (1994) peningkatan hasil belajar setiap siswa. menyatakan bahwa tujuan pokok belajar Prosedur Pembelajaran Kooperatif. kooperatif adalah memaksimalkan belajar Prosedur Pembelajarn Kooperatif siswa untuk peningkatan prestasi pada prinsipnya terdiri atas empat tahap,
  • 7. yaitu: 1) penjelasan materi; 2) belajar dan tes kelompok memberikan dalam kelompok; 3) penilaian; dan 4) informasi kemampuan setiap Pengakuan tim. kelompok. Hasil akhir siswa adalah 1. Penjelasan Materi penggabungan keduanya dan Tahap penjelasan diartikan sebagai dibagi dua. Nilai setiap kelompok proses penyampaian pokok-pokok memiliki nilai sama dalam materi pelajaran sebelum siswa kelompoknya. Hal ini disebabkan belajar dalam kelompok. Dengan nilai kelompok adalah nilai tujuan pemahaman siswa terhadap bersama dalam kelompoknya yang pokok materi pelajaran yang harus merupakan hasil kerja sama setiap sikuasai selanjutnya. Pada tahap ini anggota kelompok. guru dapat menggunakan metode ceramah, curhat pendapat, dan 4. Pengakuan Tim Tanya jawab, bahkan kalau perlu Pengakuan Tim adalah penetapan menggunakan demonstrasi. tim yang dianggap paling menonjol 2. belajar dalam kelompok atau tim paling berprestasi untuk Setelah guru menjelaskan kemudian diberikan penghargaan gambaran umum tentang pokok atau hadiah. Pengakuan dan materi pelajaran, selanjutnya siswa pemberian penghargaan diminta untuk belajar pada pokok membangkitkan motivasi tim lain masing-masing yang telah dibentuk untuk lebih mampu meningkatkan sebelumnya. Pengelompokannya prestasi mereka. bersifat heterogen, artinya Berdasarkan prosedur tersebut, kelompok dibentuk berdasarkan setiap siswa dituntut untuk perbedaan-perbedaan setiap berperan aktif dalam mengikuti anggotanya, baik perbedaan gender, pembelajaran. Dengan tujuan setiap latar belakang agama, social siswa dapat termotivasi dalam ekonomi, dan etnik. Melalui mengikuti pelajaran dan dapat pembelajaran dalam tim siswa memacu meningkatkan prestasi didorong untuk melakukan tukar- mereka. menukar atau (sharing) informasi dan pendapat, mendiskusikan Keunggulan dan Kelemahan permasalahan secara bersama, Pembelajaran Kooperatif membandingkan jawaban mereka, Adapun kelebihan dan kekurangan dan mengoreksi hal-hal yang pembelajaran kooperatif, yaitu: kurang tepat. Kelebihan: 3. Penilaian a) pembelajaran kooperatif tidak terlalu Penilaian dalam Pembelajaran menggantungkan pada guru, akan Kooperatif bias dilakukan dengan tetapi dapat menambah kepercayaan tes atau kuis. Tes atau kuis kemampuan berpikir sendiri, dilakukan baik secara individual menemuka informasi dari berbagai maupun kelompok. Tes individual sumber, dan belajar dari siswa yang nantinya akan memberikan lain. informasi kemampuan setiap siswa;
  • 8. b) Pembelajaran kooperatif dapat d) Keberhasilan pembelajaran kooperatif mengembangkan kemampuan dalam upaya mengembangkan kesadaran mengungkapkan ide atau gagasan dan berkelompok memerlukan periode waktu membandingkan dengan ide-ide orang yang cukup panjang. lain. e) Walaupun kemampuan kerja sama c) Pembelajaran kooperatif dapat merupakan kemampuan yang sangt membantu anak untuk respek pada penting untuk siswa, akan tetapi banyak orang lain dan menyadari akan segala aktivitas dalam kehidupan yang hanya keterbatasannya serta menerima segala didasarkan kepada kemampuan secara perbedaan. individual. Oleh karena itu, siswa juga d) Pembelajaran kooperatif dapat harus belajar bagaimana membangun membantu setiap siswa untuk lebih kepercayaan diri. bertanggung jawab dalam belajar. e) Merupakan suatu strategi yang cukup Hakikat Tipe Pembelajaran STAD ampuh untuk meningkatkan prestasi ( Student Teams Achievement Division) akademik sekaligus kemampuan Setelah jenis materi dan strategi sosial, termasuk mengembangkan rasa pembelajaran ditentukan langkah harga diri, hubungan interpersonal berikutnya adalah menentukan tipe yang positif dengan yang lain, pembelajaran. Salah satu tipe yang mengembangkan keterampilan me- digunakan adalah dengan menggunakan manage waktu dan sikap positif tipe STAD ( Student Teams Achievement terhadap sekolah. Division). Pembelajaran kooperatif tipe f) Dapat maningkatkan kemampuan STAD merupakan salah satu tipe dari siswa menggunakan informasi dan pembelajaran kooperatif dengan kemampuan belajar abstrak menjadi menggunakn kelompok-kelompok kecil nyata. dengan anggota tiap kelompoknya 4-5 orang siswa yang penempatannya secara Adapun kelemahan pembelajaran heterogen. kooperatif, yaitu: Menurut slavin (dalam Nur, 2000:26) a) untuk siswa yang memiliki kelebihan, menyatakan bahwa pada STAD siswa merka akan merasa terhambat oleh siswa ditempatkan dalam tim belajar yang dianggap kurang memiliki beranggotakan 4-5 orang yang merupakan kemampuan. campuran menurut tingkat prestasi, jenis b) Ciri utama pembelajaran dari kelamin, dan suku.biasanya dalam proses pembelajaran kooperatif adalah bahwa pembelajaran dengan menggunakan tipe siswa saling membelajarkan, maka bila STAD, guru menyajikan pelajaran dibandingkan dengan pengajaran langsung terlebih dahulu, dan kemudian siswa dari guru, bias terjadi cara belajar yang bekerja dalam tim mereka memastikan demikian apa yang seharusnya dipelajari bahwa seluruh anggota tim telah dan dipahami tidak pernah dicapai oleh menguasai pelajaran tersebut. kemudian, siswa. seluruh siswa diberikan tes tentang materi c) pembelajaran kooperatif didasarkan tersebut, pada saat tes ini mereka tidak kepada hasil kerja kelompok. diperbolehkan saling membantu dangan tujuan hasil pembelajaran dapat dicapai.
  • 9. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat digunakan pada proses Depdikbud. 1999. Penelitian Tindakan pembelajaran adalah pemebelajaran Kelas (Classroom Action Research). dengan menggunakan tipe STAD, dengan Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan menggunakan pembelajaran tipe STAD Dasar dan Menengah. Direktorat diharapkan siswa dapat mengembangkan Pendidikan Menengah Umum. kemampuannya dan dapat menambah kemampuan berfikir sendiri, menemukan Purwanto. 2008. Evaluasi Pengajaran. informasi dari berbagai sumber, dan Surabaya : PT. Remaja belajar dari siswa yang lain. Rosdakarya. Tipe pembelajaran STAD bisa jadi sebagai Purwanto, M.Ngalim. 2008. Prinsip- alternatife yang cukup efektif dan efisien. Prinsip Dan Teknik Evaluasi Sampai sekarang, yang umumnya dikenal Pengajaran. Bandung: PT. Remaja sebagai “teacher centered” (berpusat pada Rosdakarya. guru). Padahal , semakin lama tipe pembelajaran semakin berkembang, baik Istiany, ari dkk. 2009. Buku Pedoman jumlah maupun distribusi. Dalam Skripsi. Jakarta: FT UNJ Press penggunaannya tipe pembelajaran STAD bisa jadi subtitusi yang sifatnya lebih Kusumah, Wijaya. 2010. Mengenal untuk melengkapi, bukan menggantikan Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: peran guru secara keseluruhan. Secara PT. Indeks khusus, tipe pembelajaran STAD bertujuan untuk mengembangkan keterampilan Maliki, Imam. 2006. Fun Teaching Kiat berpikir kritis dan kerja sama kelompok. sukses Belajar dan Mengajar yang Menyenangkan. Jakarta: Duha DAFTAR PUSTAKA Khasanah. Aunurrahman. 2009. Belajar dan Made Wena. 2009. Strategi Pembelajaran Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Bell Gredler, Margaret E. 1991. Belajar Jakarta: Bumi Aksara. dan Membelajarkan. Jakarta: Rajawali. Muhadjito, 2005. Model-model PTK, Diklat Penelitian Tindakan Kelas, Depdikbud. 2005. Modul Menguasai Teori Bogor. Dasar Elektronika. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Malvino. 1996. Prinsip-prinsip Dasar dan Menengah. Direktorat Elektronika Edisi Ketiga. Jakarta: Pendidikan Menengah Umum. Erlangga Depdiknas. 2006. Kurikulum Sekolah Oemar Hamalik. 2002. Perencanaan Menengah Kejuruan Garis-Garis Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Besar Program Pendidikan dan Keahlian. Depdiknas: Jakarta.
  • 10. Siregar, Evelin dan Nara. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Erlangga. Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana. Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana. Suharsimi Arikunto, Suhardjono dan Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Sukama, Nana Syaodih. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : PT. Kencana. Tim Redaksi. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Undang Gunawan. 2008. Teknik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Sayatagama.