Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Jurnal metlitadeng2011baru
1. Peningkatan Hasil Belajar Menerapkan Dasar – Dasar Elektronika
Melalui Pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD (Student Team
Achievement Division) Di SMKN 5 Jakarta
Wulandari (Peneliti)
Alumni Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika Universitas Negeri Jakarta
Tahun 2011
Dr. Yuliatri Sastrawijaya (Pembimbing)
Dosen Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Jakarta
Abstract
This study used a qualitative approach to obtain data and analysis through studies, participatory, and
collaborative. The development program is based on classes through four phases of classroom action research
cycle. To improve learning outcomes and student activities carried Classroom Action Research(CAR) using
Cooperative Learning Type STAD (Student Team Achievement Division) In SMKN 5 Jakarta. The study is
targeted students XAV2 (Audio Video 2) SMKN 5 East Jakarta on odd smester academic year 2010/2011. With
the aim of this research is to improve the thoroughness of learning and especially in the subject learning
outcomes in basic competencies describe the electronic properties of passive
Katakunci:
Pembelajaran Kooperatif, STAD, Pembelajaran Dasar-dasar Elektronika, Konsep Hasil
Belajar, Standar Kompetensi, Konsep Strategi Pembelajaran Kooperatif, Tujuan
Pembelajaran kooperatif, Prosedur Pembelajaran Kooperatif, Keunggulan dan Kelemahan.
Peningkatan Hasil Belajar Menerapkan Dasar – Dasar Elektronika Melalui Pembelajaran Cooperative
Learning Tipe STAD (Student Team Achievement Division) Di SMKN 5 Jakarta (Wulandari, Dr.
Yuliatri Sastrawijaya)
2. Belajar merupakan kegiatan kompetensi pada silabus
penting bagi setiap orang. Belajar adalah sekolah.Menerapkan Dasar-dasar
sebuah proses yang kompleks yang di elektronika adalah salah satu mata
dalamnya terkandung beberapa aspek. pelajaran dasar yang harus dikuasai siswa
Aspek-aspek tersebut adalah (1) agar siswa dapat menguasai teori
bertambahnya jumlah pengetahuan, (2) elektronika yang lebih tinggi.
adanya kemampuan mengingat dan
memproduksi, (3) ada penerapan Konsep Hasil Belajar
pengetahuan, (4) menyimpulkan makna, (5) Hasilbelajarsiswapadahakekatnyaa
menafsirkan makna dan mengaitkannya dalahperubahantingkah
dengan realitas, dan (6) adanya perubahan laku. Perubahan sebagaihasilproses dapa
sebagai pribadi. tditunjukkandalamberbagaibentuksepertipe
Dalam proses belajar, terdapat rubahan
pelaku dan ada sesuatu yang dipelajari pengetahuan, ketrampilan, kecakapan, se
atau yang akan di mengerti. Belajar rta perubahan aspek-
mengandung perubahan tingkah laku pada aspek lainyangadapadaindividuyangbelaja
diri individu berkat adanya interaksi antara r. Menurut Gagne, Hasil belajar adalah
individu dengan individu dan individu terbentuknya konsep, yaitu kategori yang
dengan lingkungan. Perubahan tersebut kita berikan pada stimulus yang ada di
dapat dinyatakan sebagai suatu kecakapan, lingkungan, yang menyediakan skema
suatu sikap, suatu kebiasaan, suatu yang terorganisasi untuk mengasimilasi
pengertian, sebagai pengetahuan, atau stimulus-stimulus baru dan menentukan
apresiasi. Menurut Soedijarto, Hasil hubungan di dalam dan di antara kategori-
belajar adalah sebagai tingkat penguasaan kategori (Dahar, 1998: 95).
yang dapat dicapai oleh siswa dalam Hasil belajar merupakan indikator
mengikuti proses belajar mengajar sesuai dari keberhasilan pencapaian tujuan
dengan tujuan pendidikan yang telah pengajaran yang ditetapkan dalam sistem
ditetapkan. Hasil belajar tersebut dapat pendidikan nasional. Pengungkapan hasil
berupa penambahan pengetahuan yang belajar idealnya melalui segenap
diperoleh setelah siswa menempuh psikologis yang berubah akibat dari
aktivitas belajar. pengalaman dan proses belajar mengajar.
SMK (Sekolah Menengah Proses belajar mengajar dapat melibatkan
Kejuruan) kelompok teknologi industri aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
sebagai suatu lembaga formal yang Pada belajar kognitif, prosesnya
memiliki tugas dan tanggung jawab dalam mengakibatkan perubahan aspek
menyelenggarakan sistem pendidikan yang kemampuan berpikir (cognitive), pada
mengacu pada perkembangan teknologi di belajar afektif mengakibatkan perubahan
dunia industri. Salah satu sekolah teknik dalam aspek kemampuan merasakan
kejuruan yang berkompeten dibidangnya (afective), sedangkan pada belajar
adalah SMK Negeri 5 Jakarta Timur. psikomotor memberikan hasil belajar
Jurusan audio video di SMKN 5 Jakarta berupa keterampilan (Psychomotoric).
Timur menekankan pada kemampuan Mengutip dari pernyataan
siswanya dalam menguasai dasar-dasar Benyamin S Bloom (1956) ahli
elektronika dan tercantum dalam standar
PEVOTE. Volume 6 No.11
3. pendidikan mengatakan bahwa ada tiga jauh seseorang menguasai bahan yang
domain pengelompokan tujuan belajar sudah diajarkan. Agar hasil belajar dapat
berdasarkan domain atau kawasan belajar , optimal, maka kegiatan pembelajaran
yaitu: a) Kawasan kognitif, tujuannya harus direncanakan oleh guru dengan baik
yaitu untuk perilaku yang merupakan dan benar sehingga proses belajar
proses berfikir atau perilaku yang mengajar dapat berjalan sesuai rencana
termasuk hasil kerja otak, b) kawasan dan tujuan yang telah ditetapkan.
afektif, tujuannya yaitu untuk perilaku Tipe hasil belajar yang diharapkan
yang dimunculkan seseorang sebagai dalam proses pembelajaran di kelas
pertanda kecenderungannya untuk penting untuk diketahui guru, agar guru
membuat pilihan atau keputusan untuk pada tahap selanjutnya dapat mendesain
beraksi di dalam lingkungan tertentu, c) pembelajaran secara tepat dan penuh
kawasan psikomotor, tujuannya yaitu makna. penilaian hasil belajar merupakan
untuk prilaku yang dimunculkan oleh hasil alat untuk mengukur tingkat keberhasilan
kerja fungsi tubuh. siswa atau seberapa jauh siswa dapat
Ketiga ranah Bloom tidak dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang
berdiri sendiri, melainkan merupakan satu telah ditetapkan. Penilaian hasil belajar
kesatuan yang sangat erat hungannya, dapat dibedakan menjadi tes dan bukn tes
bahkan membentuk tujuan hirarki. Sebagai (nontes).
tujuan yang akan dicapai melalui proses
pembelajaran, ketiganya harus nampak Standar Kompetensi Menerapkan
sebagai hasil belajar siswa di sekolah, baik Dasar-dasar Elektronika
dalam perubahan perilaku, keterampilan, Standar Kompetensi
perkembangan intelektual serta dalam MenerapkanDasar-Dasar Elektronika
besikap mempertahankan nilai-nilai. merupakan langkah awal .dalam
Sesuai dengan pelaksanaan Spektrum menentukan hasil belajar dasar-dasar
bahwa penilaian harus terfokus pada elektronika. Berdasarkan kompetensi yang
pencapaian kompetensi (rangkaian telah ditentukan, standar kompetensi dapat
kemampuan) bukan hanya pada dibagi menjadi tiga kompetensi dasar yaitu:
penguasaan materi (pengetahuan). 1. Mengidentifikasi
Hasil belajar seringkali digunakan komponen elektronika aktif, pasif, dan
sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa komponen optik.
jauh seseorang menguasai bahan yang 2. Menjelaskan sifat-sifat komponen
sudah diajarkan. Agar hasil belajar dapat elektronik pasif dan aktif.
optimal, maka kegiatan pembelajaran 3. Menjelaskan konsep rangkaian
harus direncanakan oleh guru dengan baik elektronika.
dan benar sehingga proses belajar Dilihat dari tiga kompetensi dasar
mengajar dapat berjalan sesuai rencana tersebut peneliti akan menerapkan
dan tujuan yang telah ditetapkan. kompetensi dasar ke dua. Dalam
Hasil belajar seringkali digunakan meningkatkan hasil belajar dasar-dasar
sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa elektronika dibutuhkan modul praktikum
Peningkatan Hasil Belajar Menerapkan Dasar – Dasar Elektronika Melalui Pembelajaran Cooperative
Learning Tipe STAD (Student Team Achievement Division) Di SMKN 5 Jakarta (Wulandari, Dr.
Yuliatri Sastrawijaya)
4. yang berisi tentang komponen-komponen, tentu tidak baik maka seyogyanya
salah satunya materi elektronikabaik penggunaan strategi juga memperhatikan
yangpasifmaupunyangaktif.Komponenpasi tingkat kemampuan siswa disamping
fyangakandipelajariseperti kesesuaiannya dengan materi pelajaran
resistor,kapasitor, induktordantransformat dan tujuan pembelajarn yang ingin
or.Sedangkankomponenaktif dicapai.Jadi strategi pada intinya adalah
yang akan dipelajari seperti dioda, Strategi adalah suatu rencana yang
Transistor,FET dan Thyristor yang digunakan untuk memperoleh kesuksesan
digunakan untuk mendasari dasar teori atau keberhasilan dalam mencapai tujuan.
pada program keahlian teknik audio video. Menurut pendapat Slavin,Arbani,
Khususnya untuk peralatan yang dan Chambers (1996), bahwa belajar
menggunakan sistem melalui pembelajaran kooperatif dapat
eleketronik.Menerapkan Dasar-Dasar dilihat dari beberapa prespektif, antara lain:
Elektronika adalah salah satu mata a) Prespektif motivasi, dengan tujuan
pelajaran dasar yang harus dikuasai siswa penghargaan yang diberikan kepada
agar siswa dapat menguasai teori kelompok memungkinkan setiap anggota
elektronika yang lebih tinggi.Dalam kelompok akan saling membantu.
pembelajaran Menerapkan Dasar-dasar b) Prespektif sosial, dengan tujuan
Elektronika siswa dituntut untuk lebih melalui kooperatif setiap siswa akan saling
paham, karena menerapkan dasar-dasar membantu dalam belajar karena mereka
elektronika adalah langkah awal yang menginginkan semua anggota kelompok
harus diketahui sebelum melakukan memperoleh keberhasilan.
praktek yang berkenaan dengan alat-alat c) Prespektif perkembangan kognitif,
elektronik. Salah satu materi dengan tujuan interaksi antar anggota
kelompok dapat mengembangkan prestasi
Strategi Cooperative siswa untuk berpikir mengolah berbagai
Learning( Pembelajaran kooperatif ) informasi.
Dalam penggunaan strategi d) Prepektif eleborasi kognitif, dengan
pembelajaran sebelumnya terlebih dahulu tujuan setiap siswa akan berusaha untuk
kita menentukan konsep strategi memahami dan menimba informasi untuk
pembelajaran yang akan digunakan yang menambah pengetahuan kognitifnya.
terdiri dari beberapa pertimbangan, antara Yang dimaksud dengan
lain; 1) pertimbangan yang berhubungan pembelajaran kooperatif merupakan
dengan tujuan yang ingin dicapai, metode pembelajaran dengan
2) pertimbangan yang berhubungan menggunakan sistem pengelompokan/tim
dengan bahan atau materi pembelajaran, 3) kecil, yaitu antara empat sampai enam
pertimbangan dari sudut siswa, 4) orang yang mempunyai latar belakang
pertimbangan-pertimbangan lainnya. kemampuan akademik, jenis kelamin, ras,
Penggunaan strategi pengajaran atau suku yang berbeda
bertujuan sebagai wahana untuk (heterogen).Biasanya sistem penilaian
merangsang siswa semakin bersemangat dilakukan terhadap kelompok. Setiap
dalam belajar serta mampu mengajak kelompok akan memperoleh penghargaan
siswa untuk belajar.Strategi apapun bila (reward), jika kelompok mampu
mengurangi minat siswa dalam belajar menunjukkan prestasi yang dipersyaratkan.
PEVOTE. Volume 6 No.11
5. Dengan demikian, setiap anggota sehingga setiap individu akan memiliki
kelompok akan mempunyai kesempatan yang sama untuk memberikan
ketergantungan positif. Ketergantungan kontribusi demi keberhasilan kelompok.
semacam itulah yang selanjutnya akan Dalam pembelajaran kooperatif
memunculkan tanggung jawab individu terdiri empat pendekatan yang merupakan
terhadap kelompok dan keterampilan bagian dari kumpulan strategi guru dalam
interpersonal dari setiap amggota menerapkan model pembelajaran
kelompok. kooperatif, salah satunya yaitu STAD,
Dengan pengertian lain strategi JIGSAW, Investigasi Kelompok (Teams
pembelajaran kooperatif jauh lebih baik, Games Tournaments atau TGT), dan
karena setiap individu akan saling Pendekatan Struktural yang meliputi Think
membantu, mereka akan mempunyai Pair Share (TPS) dan Number Head
motivasi untuk keberhasilan kelompok, Together (NHT).
Sebagai salah satu cara untuk mencegah adanya hambatan dalam pembelajaran kooperatif
tipe STAD diperlukan langkah-langkah pembelajaran kooperatif, salah satunya yang terdiri
atas enam langkah atau fase1.fase-fase pembelajaran ini seperti yang tersajikan dalam table:
Fase Kegiatan Guru
Fase 1 Menyampaikan semua tujuan pelajaran yang
Menyampaikan tujuan ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan
dan memotivasi siswa memotivasi siswa belajar
Fase 2 Menyampaikan informasi kepada siswa
Menyajikan/menyampaik dengan jalan mendemonstrsikan atau
an informasi lewat bahan bacaan
Fase 3 Menjelaskan kepada siswa bagaimana
Mengorganisasikan siswa caranya membentuk kelompok belajar
dalam kelompok- dan membantu setiap kelompok agar
kelompok belajar melakukan transisi secara efisien.
Fase 4 Membimbing kelompok-kelompok
Membimbing kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan
bekerja dan belajar tugas mereka.
Fase 5 Mengevaluasi hasil belajar tentang materi
Evaluasi yang telah diajarkan atau masing-masing
kelompok mempresentasikan hasil
kerjanya.
Untuk lebih jelasnya dalam proses siklus kegiatan dengan desain PTK model
Kurt Lewin, adalah sebagai berikut:
Peningkatan Hasil Belajar Menerapkan Dasar – Dasar Elektronika Melalui Pembelajaran Cooperative
Learning Tipe STAD (Student Team Achievement Division) Di SMKN 5 Jakarta (Wulandari, Dr.
Yuliatri Sastrawijaya)
6. a.PERENCANAAN
d. REFLEKSI b. TINDAKAN
c. OBSERVASI
Gambar Siklus PTK Model Kurt Lewin
Konsep Strategi Pembelajaran Tujuan Pembelajaran kooperatif
Kooperatif Menurut Johnson & Johnson (1994)
Konsep utamadari Pembelajaran menyatakan bahwa tujuan pokok belajar
Kooperatif menurut Slavin (1995), adalah kooperatif adalah memaksimalkan belajar
sebagai berikut. siswa untuk peningkatan prestasi
1. Penghargaan kelompok, yang akan akademik dan pemahaman baik secara
diberikan jika kelompok mencapai Kriteria individu maupun secara kelompok. dalam
yang ditentukan. pembelajaran kooperatif siswa bekerja
2. Tanggung jawab individu, bermakna dalam satu tim, maka dengan sendirinya
bahwa bahwa suksesnya kelompok dapat memperbaiki hubungan di antara
tergantung pada belajar individu semua para siswa dari berbagai latar belakang
anggota kelompok. Tanggung jawab ini etnis dan kemampuan, mengembangkan
terfokus dalam usaha untuk membantu keterampilan-keterampilan proses
yang lain dan memastikan setiap anggota kelompok dan pemecahan masalah.
kelompok telah siap menghadapi evaluasi Sedangkan Menurut (Eggen and
tanpa bantuan yang lain. Kauchak, 1996: 297) pembelajaran
3. Kesempatan yang sama untuk sukses, kooperatif merupakan sebuah kelompok
bermakna bahwa siswa telah membantu strategi pengajaran yang melibatkan siswa
kelompok dengan cara meningkatkan bekerja secara berkolaborasi untuk
belajar mereka sendiri. mencapai tujuan bersama.pembelajaran
Berdasarkan konsep tersebut dapat kooperatif disusun untuk meningkatkan
disimpulkan bahwa Konsep Pembelajaran partisipasi siswa, memfasilitasi siswa
Kooperatif merupakan sebuah motivasi dengan pengalaman sikap kepemimpinan
untuk setiap siswa dalam mencapai tujuan dan membuat keputusan dalam kelompok,
pembelajaran, salah satunya dengan serta memberikan kesempatan pada siswa
memberikan pengharagaan kelompok, untuk berinteraksi dan belajar bersama-
tanggung jawab individu dan kesempatan sama siswa yang berbeda latar
yang sama untuk sukses. belakangnya.
PEVOTE. Volume 6 No.11
7. Dengan kata lain penggunaan dan pendapat, mendiskusikan
pembelajaran kooperatif dapat permasalahan secara bersama,
memaksimalkan belajar siswa untuk membandingkan jawaban mereka,
peningkatan prestasi akademik dan dan mengoreksi hal-hal yang
pemahaman baik secara individu maupun kurang tepat.
secara kelompok, dengan tujuan mencapai 3. Penilaian
peningkatan hasil belajar setiap siswa. Penilaian dalam Pembelajaran
Prosedur Pembelajaran Kooperatif. Kooperatif bias dilakukan dengan
Prosedur Pembelajarn Kooperatif tes atau kuis. Tes atau kuis
pada prinsipnya terdiri atas empat tahap, dilakukan baik secara individual
yaitu: 1) penjelasan materi; 2) belajar maupun kelompok. Tes individual
dalam kelompok; 3) penilaian; dan 4) nantinya akan memberikan
Pengakuan tim. informasi kemampuan setiap siswa;
1. Penjelasan Materi dan tes kelompok memberikan
Tahap penjelasan diartikan sebagai informasi kemampuan setiap
proses penyampaian pokok-pokok kelompok. Hasil akhir siswa adalah
materi pelajaran sebelum siswa penggabungan keduanya dan
belajar dalam kelompok. Dengan dibagi dua. Nilai setiap kelompok
tujuan pemahaman siswa terhadap memiliki nilai sama dalam
pokok materi pelajaran yang harus kelompoknya. Hal ini disebabkan
sikuasai selanjutnya.Pada tahap ini nilai kelompok adalah nilai
guru dapat menggunakan metode bersama dalam kelompoknya yang
ceramah, curhat pendapat, dan merupakan hasil kerja sama setiap
Tanya jawab, bahkan kalau perlu anggota kelompok.
menggunakan demonstrasi.
2. belajar dalam kelompok 4. Pengakuan Tim
Setelah guru menjelaskan Pengakuan Tim adalah penetapan
gambaran umum tentang pokok tim yang dianggap paling menonjol
materi pelajaran, selanjutnya siswa atau tim paling berprestasi untuk
diminta untuk belajar pada pokok kemudian diberikan penghargaan
masing-masing yang telah dibentuk atau hadiah. Pengakuan dan
sebelumnya.Pengelompokannya pemberian penghargaan
bersifat heterogen, artinya membangkitkan motivasi tim lain
kelompok dibentuk berdasarkan untuk lebih mampu meningkatkan
perbedaan-perbedaan setiap prestasi mereka.
anggotanya, baik perbedaan gender, Berdasarkan prosedur tersebut,
latar belakang agama, social setiap siswa dituntut untuk
ekonomi, dan etnik. Melalui berperan aktif dalam mengikuti
pembelajaran dalam tim siswa pembelajaran. Dengan tujuan setiap
didorong untuk melakukan tukar- siswa dapat termotivasi dalam
menukar atau (sharing) informasi mengikuti pelajaran dan dapat
Peningkatan Hasil Belajar Menerapkan Dasar – Dasar Elektronika Melalui Pembelajaran Cooperative
Learning Tipe STAD (Student Team Achievement Division) Di SMKN 5 Jakarta (Wulandari, Dr.
Yuliatri Sastrawijaya)
8. memacu meningkatkan prestasi a) untuk siswa yang memiliki kelebihan,
mereka. merka akan merasa terhambat oleh siswa
yang dianggap kurang memiliki
Keunggulan dan Kelemahan kemampuan.
Pembelajaran Kooperatif b) Ciri utama pembelajaran dari
Adapun kelebihan dan kekurangan pembelajaran kooperatif adalah bahwa
pembelajaran kooperatif, yaitu: siswa saling membelajarkan, maka bila
Kelebihan: dibandingkan dengan pengajaran langsung
a) pembelajaran kooperatif tidak terlalu dari guru, bias terjadi cara belajar yang
menggantungkan pada guru, akan demikian apa yang seharusnya dipelajari
tetapi dapat menambah kepercayaan dan dipahami tidak pernah dicapai oleh
kemampuan berpikir sendiri, siswa.
menemuka informasi dari berbagai c) pembelajaran kooperatif didasarkan
sumber, dan belajar dari siswa yang kepada hasil kerja kelompok.
lain. d) Keberhasilan pembelajaran kooperatif
b) Pembelajaran kooperatif dapat dalam upaya mengembangkan kesadaran
mengembangkan kemampuan berkelompok memerlukan periode waktu
mengungkapkan ide atau gagasan dan yang cukup panjang.
membandingkan dengan ide-ide orang e) Walaupun kemampuan kerja sama
lain. merupakan kemampuan yang sangt
c) Pembelajaran kooperatif dapat penting untuk siswa, akan tetapi banyak
membantu anak untuk respek pada aktivitas dalam kehidupan yang hanya
orang lain dan menyadari akan segala didasarkan kepada kemampuan secara
keterbatasannya serta menerima segala individual. Oleh karena itu, siswa juga
perbedaan. harus belajar bagaimana membangun
d) Pembelajaran kooperatif dapat kepercayaan diri.
membantu setiap siswa untuk lebih
bertanggung jawab dalam belajar. Hakikat Tipe Pembelajaran STAD
e) Merupakan suatu strategi yang cukup ( Student Teams Achievement Division)
ampuh untuk meningkatkan prestasi Setelah jenis materi dan strategi
akademik sekaligus kemampuan pembelajaran ditentukan langkah
sosial, termasuk mengembangkan rasa berikutnya adalah menentukan tipe
harga diri, hubungan interpersonal pembelajaran. Salah satu tipe yang
yang positif dengan yang lain, digunakan adalah dengan menggunakan
mengembangkan keterampilan me- tipeSTAD ( Student Teams Achievement
manage waktu dan sikap positif Division). Pembelajaran kooperatif tipe
terhadap sekolah. STAD merupakan salah satu tipe dari
f) Dapat maningkatkan kemampuan pembelajaran kooperatif dengan
siswa menggunakan informasi dan menggunakn kelompok-kelompok kecil
kemampuan belajar abstrak menjadi dengan anggota tiap kelompoknya 4-5
nyata. orang siswa yang penempatannya secara
heterogen.
Adapun kelemahan pembelajaran Menurut slavin (dalam Nur, 2000:26)
kooperatif, yaitu: menyatakan bahwa pada STAD siswa
PEVOTE. Volume 6 No.11
9. ditempatkan dalam tim belajar Aunurrahman. 2009. Belajar dan
beranggotakan 4-5 orang yang merupakan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
campuran menurut tingkat prestasi, jenis
kelamin, dan suku.biasanya dalam proses Bell Gredler, Margaret E. 1991.Belajar
pembelajaran dengan menggunakan tipe dan Membelajarkan. Jakarta:
STAD, guru menyajikan pelajaran Rajawali.
terlebih dahulu, dan kemudian siswa
bekerja dalam tim mereka memastikan Depdikbud. 2005. Modul Menguasai Teori
bahwa seluruh anggota tim telah Dasar Elektronika.Jakarta:
menguasai pelajaran tersebut. kemudian, Direktorat Jenderal Pendidikan
seluruh siswa diberikan tes tentang materi Dasar dan Menengah. Direktorat
tersebut, pada saat tes ini mereka tidak Pendidikan Menengah Umum.
diperbolehkan saling membantu dangan
tujuan hasil pembelajaran dapat dicapai. Depdiknas.2006.Kurikulum Sekolah
Salah satu strategi pembelajaran Menengah Kejuruan Garis-Garis
yang dapat digunakan pada proses Besar Program Pendidikan dan
pembelajaran adalah pemebelajaran Keahlian. Depdiknas: Jakarta.
dengan menggunakan tipe STAD, dengan
menggunakan pembelajaran tipe STAD Depdikbud. 1999. Penelitian Tindakan
diharapkan siswa dapat mengembangkan Kelas (Classroom Action Research).
kemampuannya dan dapat menambah Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan
kemampuan berfikir sendiri, menemukan Dasar dan Menengah. Direktorat
informasi dari berbagai sumber, dan Pendidikan Menengah Umum.
belajar dari siswa yang lain.
Tipe pembelajaran STAD bisa jadi sebagai Purwanto. 2008. Evaluasi Pengajaran.
alternatife yang cukup efektif dan Surabaya : PT. Remaja
efisien.Sampai sekarang, yang umumnya Rosdakarya.
dikenal sebagai “teacher centered” Purwanto, M.Ngalim. 2008. Prinsip-
(berpusat pada guru).Padahal , semakin Prinsip Dan Teknik Evaluasi
lama tipe pembelajaran semakin Pengajaran. Bandung: PT.Remaja
berkembang, baik jumlah maupun Rosdakarya.
distribusi. Dalam penggunaannya tipe
pembelajaran STAD bisa jadi subtitusi Istiany, ari dkk. 2009. Buku Pedoman
yang sifatnya lebih untuk melengkapi, Skripsi. Jakarta: FT UNJ Press
bukan menggantikan peran guru secara
keseluruhan. Secara khusus, tipe Kusumah, Wijaya. 2010. Mengenal
pembelajaran STAD bertujuan untuk Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
mengembangkan keterampilan berpikir PT. Indeks
kritis dan kerja sama kelompok.
Maliki, Imam. 2006. Fun Teaching Kiat
DAFTAR PUSTAKA sukses Belajar dan Mengajar yang
Peningkatan Hasil Belajar Menerapkan Dasar – Dasar Elektronika Melalui Pembelajaran Cooperative
Learning Tipe STAD (Student Team Achievement Division) Di SMKN 5 Jakarta (Wulandari, Dr.
Yuliatri Sastrawijaya)
10. Menyenangkan. Jakarta: Duha
Khasanah.
Made Wena.2009.Strategi Pembelajaran
Inovatif Kontemporer Suatu
Tinjauan Konseptual Operasional.
Jakarta: Bumi Aksara.
Muhadjito, 2005.Model-model PTK,
Diklat Penelitian Tindakan Kelas,
Bogor.
Malvino. 1996. Prinsip-prinsip
Elektronika Edisi Ketiga. Jakarta:
Erlangga
Oemar Hamalik. 2002. Perencanaan
Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Siregar, Evelin dan Nara.2007. Teori
Belajar dan Pembelajaran.Jakarta
:Erlangga.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi
Pembelajaran.Jakarta : Kencana.
Sanjaya, Wina. 2008. Strategi
Pembelajaran Berorientasi
Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana.
Suharsimi Arikunto, Suhardjono dan
Supardi. 2008.Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Sukama, Nana Syaodih. 2005. Metode
Penelitian Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Trianto.2010. Mendesain Model
Pembelajaran Inovatif-
Progresif.Jakarta : PT. Kencana.
Tim Redaksi. 1995. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Undang Gunawan. 2008. Teknik Penelitian
Tindakan Kelas. Bandung:
Sayatagama.
PEVOTE. Volume 6 No.11