1. LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ANCHORED INSTRUCTION DALAM
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI MATRIKS
PADA PESERTA DIDIK KELAS XI T.KES-2 SMK NEGERI REJOTANGAN TULUNGAGUNG
SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Disusun oleh
MUJIASIH, S.Pd.
NIP. 19671031 200701 2 003
2. LATAR BELAKANG MASALAH
Seiring menurunnya kasus pandemi Covid-19 pada awal tahun pelajaran
2021-2022, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
memberlakukan pembelajaran dengan dua model yaitu pembelajaran secara
daring dan pembelajaran secara tatap muka terbatas. Kedua model
pembelajaran yang dilakukan ini memerlukan pengelolaan kelas, karena itu
guru harus mempunyai keahlian dalam hal pengelolaan, terutama untuk
pengelolaan pembelajaran Matematika. Faktor rendahnya hasil belajar siswa
pada mata pelajaran Matematika antara lain peserta didik masih terpaku pada
mitos bahwa Matematika adalah pelajaran yang sulit dan membosankan, selain
itu model pembelajaran yang digunakan guru kurang menarik dan monoton.
Oleh karena itu peneliti mencoba untuk melakukan penelitian tindakan kelas
sebagai upaya meningkatkan hasil belajar Matematika pada materi matriks
melalui model pembelajaran Anchored Instruction.
3. RUMUSAN MASALAH
Apakah penerapan model pembelajaran Anchored Instruction dapat
meningkatkan hasil belajar Matematika materi Matriks pada peserta didik kelas
XI T.KES-2 SMK Negeri Rejotangan Tulungagung semester 1 tahun pelajaran
2021/2022?
TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Anchored Instruction
dalam meningkatkan hasil belajar Matematika materi Matriks pada peserta
didik kelas XI T.KES-2 SMK Negeri Rejotangan Tulungagung semester 1
tahun pelajaran 2021/2022
4. KAJIAN PUSTAKA
Model pembelajaran Anchored Instruction adalah model pembelajaran
berbasis multimedia yang menggunakan video sebagai sumber belajar.
dimana peserta didik dapat menemukan masalah dalam video dan
menyelesaikannya dalam kelompok masingmasing secara individu.
Anchored Instruction dikembangkan oleh the Congnition and Technology
Group at Vanderbilt (CTGV) di bawah arahan John Bransford. Bransford
(2009) mengatakan Anchored Instruction di dasarkan pada teori
kontruktivisme. Hal ini sebenarnya sebuah paradigma dalam Problem Based
Learning (PBL) dan di dasarkan pada model umum pemecahan masalah.
Anchored Instruction telah diterapkan ditingkat sekolah dasar dalam
membaca, kemampuan matematika, dan kemampuan bahasa, disini guru
terlibat dalam eksplorasi dan pembelajaran penemuan
5. Secara umum langkah-langkah pembelajaran Anchored Instruction menurut
Oliver (1999) adalah sebagai berikut :
• Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok.
• Peserta didik diberikan sebuah masalah berbentuk cerita yang disajikan dalam
multimedia.
• Peserta didik memecahkan masalah tersebut secara berkelompok dalam LKS
yang telah disiapkan guru.
• Perwakilan setiap kelompok mempersentasikan jawaban di depan kelas disertai
dengan tanya jawab bersama guru.
• Guru dan peserta didik membahas permasalahan yang telah dikerjakan dan
menarik kesimpulan.
Kelebihan model pembelajaran Anchored Instruction adalah :
• Peserta didik dapat memecahkan masalah sendiri.
• Mengembangkan pemahaman secara mendalam.
• Meningkatkan kemungkinan untuk mentransfer pengetahuan pada situasi yang
berbeda.
• Meningkatkan kemampuan kolaboratif, kooperatif dan negosiasi peserta didik
6. METODE PENELITIAN
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus
terdiri dari empat tahap kegiatan, yaitu perencanaan (planning),
pelaksanaan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection).
Subyek penelitian adalah peserta didik kelas XI T.KES-2 SMK Negeri
1 Rejotangan Semester I Tahun Pelajaran 2021/2022 yang berjumlah 33
peserta didik. Instrumen dalam penelitian ini adalah hasil observasi
aktivitas siswa selama pembelajaran dan hasil tes evaluasi siswa di akhir
siklus .
7. TEKNIK ANALISIS DATA
Teknik Analisis Data
• Menghitung ketuntasan individu
• Menghitung ketuntasan klasikal
• Indikator keberhasilan tindakan
Secara individual siswa telah mencapai nilai 75, dan secara klasikal
persentase ketuntasan mencapai 85%.
8. HASIL PENELITIAN
• Hasil test evaluasi di akhir siklus menunjukkan bahwa pada siklus I
nilai rata-rata peserta didik mencapai 70,45 dengan ketuntasan klasikal
75,76%, meningkat pada siklus II menjadi 78,94 dengan ketuntasan
klasikal 93,94%
56,00
70.45
78,29
42.42
75.76
93.94
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Ketuntasan Individu Ketuntasan Klasikal
9. KESIMPULAN
• Kegiatan pembelajaran pada masa pembelajaran tatap muka terbatas
melalui penerapan model pembelajaran Anchored Instructiuon dapat
meningkatkan hasil belajar Matematika materi Matriks pada peserta didik
kelas XI T.KES-2 SMK Negeri Rejotangan Tulungagung
• Pada siklus 2 indikator keberhasilan tindakan yang ditetapkan dalam
penelitian ini telah tercapai sehingga hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini dapat diterima