1. Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan pemerintah Indonesia dalam upaya peningkatan perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) melalui penerapan sistem manajemen K3 (SMK3) di tempat kerja.
2. SMK3 bertujuan untuk melindungi tenaga kerja serta meningkatkan produktivitas dengan mengurangi risiko kecelakaan kerja sesuai dengan standar K3 internasional.
3. Penerapan SMK3 diw
MENCEGAH TERJADINYA KECELAKAAN KERJA
MENCEGAH PENYAKIT AKIBAT KERJA
MEMELIHARA KEAMANAN LINGKUNGAN KERJA
MENCEGAH TINDAKAN TIDAK AMAN
MEMELIHARA KELANCARAN PROSES DAN PRODUKTIVITAS KERJA
Pengertian Audit
adalah pemeriksaan secara sistematik dan independen, untuk menentukan suatu kegiatan dan hasil-hasil yang berkaitan sesuai dengan pengaturan yang direncanakan dan dilaksanakan secara efektif dan cocok untuk mencapai kebijakan dan tujuan perusahaan.
Teknik-teknik dan prinsip-prinsip dasar pemeriksaan sebagai berikut :
Membuat komitmen untuk meluangkan waktu guna melaksanakan tugas pemeriksaan.
Mengkondisikan contoh untuk satu atau lebih area yang kecil dari pada mencoba seluruh area. Dengan pemilihan lokasi pemeriksaan seperti ini, supervisor dapat menangani seluruh area yang menjadi tanggung jawabnya, dalam tugas sehari-hari.
Teknik-teknik dan prinsip-prinsip dasar pemeriksaan sebagai berikut :
Membuat komitmen untuk meluangkan waktu guna melaksanakan tugas pemeriksaan.
Mengkondisikan contoh untuk satu atau lebih area yang kecil dari pada mencoba seluruh area. Dengan pemilihan lokasi pemeriksaan seperti ini, supervisor dapat menangani seluruh area yang menjadi tanggung jawabnya, dalam tugas sehari-hari.
Mencegah terjadinya kecelakaan kerja
Mencegah penyakit akibat kerja
Memelihara keamanan lingkungan kerja
Mencegah tindakan tidak aman
Memelihara kelancaran proses & produktivitas kerja
Identifikasi kondisi tidak aman
Identifikasi tindakan tidak aman
Menentukan penyebab dasar
Melakukan perbaikan
Bukan mencari kesalahan
MENCEGAH TERJADINYA KECELAKAAN KERJA
MENCEGAH PENYAKIT AKIBAT KERJA
MEMELIHARA KEAMANAN LINGKUNGAN KERJA
MENCEGAH TINDAKAN TIDAK AMAN
MEMELIHARA KELANCARAN PROSES DAN PRODUKTIVITAS KERJA
Pengertian Audit
adalah pemeriksaan secara sistematik dan independen, untuk menentukan suatu kegiatan dan hasil-hasil yang berkaitan sesuai dengan pengaturan yang direncanakan dan dilaksanakan secara efektif dan cocok untuk mencapai kebijakan dan tujuan perusahaan.
Teknik-teknik dan prinsip-prinsip dasar pemeriksaan sebagai berikut :
Membuat komitmen untuk meluangkan waktu guna melaksanakan tugas pemeriksaan.
Mengkondisikan contoh untuk satu atau lebih area yang kecil dari pada mencoba seluruh area. Dengan pemilihan lokasi pemeriksaan seperti ini, supervisor dapat menangani seluruh area yang menjadi tanggung jawabnya, dalam tugas sehari-hari.
Teknik-teknik dan prinsip-prinsip dasar pemeriksaan sebagai berikut :
Membuat komitmen untuk meluangkan waktu guna melaksanakan tugas pemeriksaan.
Mengkondisikan contoh untuk satu atau lebih area yang kecil dari pada mencoba seluruh area. Dengan pemilihan lokasi pemeriksaan seperti ini, supervisor dapat menangani seluruh area yang menjadi tanggung jawabnya, dalam tugas sehari-hari.
Mencegah terjadinya kecelakaan kerja
Mencegah penyakit akibat kerja
Memelihara keamanan lingkungan kerja
Mencegah tindakan tidak aman
Memelihara kelancaran proses & produktivitas kerja
Identifikasi kondisi tidak aman
Identifikasi tindakan tidak aman
Menentukan penyebab dasar
Melakukan perbaikan
Bukan mencari kesalahan
PROPOSAL SET UP LABORATORIUM PENGUJI ATAU KALIBRASI SESUAI ISO/IEC 17025:2005...Hanum Salsa Saufika
ISO/IEC 17025:2005 (General Requirement For The Competence Of Testing And Calibration Laboratory) adalah merupakan Persyaratan Umum Kompetensi Untuk Laboratorium Penguji Dan Kalibrasi. ISO/IEC 17025: 2005 ini telah diterapkan di setiap negara baik untuk laboratorium penguji maupun laboratorium kalibrasi yang ingin diakreditasi oleh Lembaga Akreditasi di suatu Negara, di Indonesia lembaga akreditasi tersebut adalah Komite Akreditasi Nasional (KAN).
Manfaat akreditasi laboratorium diantaranya adalah untuk mengurangi kesalahan yang mungkin terjadi dalam kegiatan pengukuran dan pengujian di laboratorium, meningkatkan daya saing agar lebih kompetitif, meningkatkan konsistensi mutu data hasil pengukuran dan pengujian, serta meningkatkan daya saing agar lebih kompetitif.
PROPOSAL SET UP LABORATORIUM PENGUJI ATAU KALIBRASI SESUAI ISO/IEC 17025:2005...Hanum Salsa Saufika
ISO/IEC 17025:2005 (General Requirement For The Competence Of Testing And Calibration Laboratory) adalah merupakan Persyaratan Umum Kompetensi Untuk Laboratorium Penguji Dan Kalibrasi. ISO/IEC 17025: 2005 ini telah diterapkan di setiap negara baik untuk laboratorium penguji maupun laboratorium kalibrasi yang ingin diakreditasi oleh Lembaga Akreditasi di suatu Negara, di Indonesia lembaga akreditasi tersebut adalah Komite Akreditasi Nasional (KAN).
Manfaat akreditasi laboratorium diantaranya adalah untuk mengurangi kesalahan yang mungkin terjadi dalam kegiatan pengukuran dan pengujian di laboratorium, meningkatkan daya saing agar lebih kompetitif, meningkatkan konsistensi mutu data hasil pengukuran dan pengujian, serta meningkatkan daya saing agar lebih kompetitif.
Dididefinisikan sebagai memindahkan atau membawa beban dengan kekuatan tangan atau tubuh. Hal ini meliputi :
MengangkatLifting up
Meletakkan
Mendorong
Menarik
Membawa
Memindahkan beban
Atau kombinasi dari yang ada di atas.
Incident (Kejadian/Peristiwa/insiden), pada umumnya didefinisikan sebagai kejadian-kejadian/peristiwa-peristiwa yang tidak direncanakan dengan kemungkinan besar menimbulkan konsekuensi-konsekuensi yang tidak diinginkan.
Merupakan kewajiban kontraktor untuk memastikan ketersediaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di area kerjanya. Hal ini dimaksudkan untuk mengatasi dan memadamkan api apa bila muncul kebakaran ringan di area kerja. Kebakaran ringan semacam ini sering kali terjadi pada proyek-proyek konstruksi di mana banyak terdapat pekerjaan panas (hotwork) yang menggunakan api atau yang menghasilkan percikan api misal pekerjaan las dan penggerindaan. Karena itu maka APAR yang tersedia di area kerja harus senantiasa dalam kondisi baik dan siap pakai jika sewaktu waktu keadaan darurat semacam itu terjadi.
Teman, sebelum melangkah lebih jauh, kita harus mengetahui apa sebenarnya SCBA itu. SCBA adalah alat bantu pernapasan untuk waktu tertentu sesuai dengan jumlah oksigen yang tersedia pada alat tersebut1. SCBA terdiri dari dari Tabung(botol) bertekanan udara masker dan peralatan-peralatan pembawa2. SCBA diisi dengan udara bebas sebagai alat bantu pernapasan.
Penanganan Manual Beban Termasuk ::::
Memindah.
Mengatur
Mengangkat
Cidera punggung tercatat sebagai kehilangan jam tertinggi dalam industri.
Rapat toolbox/analisa keselamatan kerja/penilaian diadakan sebelum memulai pengangkatan yang lebih komplex.
Ukuran dan kapasitas pabrik makin besar, beraliran tunggal, tenaga yg tersimpan dalam aliran proses besar
Teknologi proses : Pressure, Temperatur ekstreem, luas operasi makin sempit
Integrated Process Technology : rumit, resiko meningkat
Penggunaan bahan yg bervariasi, tergolong B3
Spesialisasi ilmu hygiene serta prakteknya dengan mengadakan penilaian faktor-faktor penyebab penyakit secara kualitatif dan kuantitatif dalam lingkungan kerja melalui pengukuran yang hasilnya dipergunakan untuk dasar tindakan korektif.
Upaya pencegahan dilakukan agar pekerja dan masyarakat sekitar perusahaan terhindar dari bahaya akibat kerja, serta dimungkinkan mengecap derajad kesehatan setinggi-tingginya
Bimbingan Teknis Optimalisasi Tugas dan Fungsi P2K3.pdfBondan Winarno
UU No. 1 Tahun 1970 menjadi landasan hukum penting dalam implementasi P2K3 . Pada pasal 10 yang menyatakan bahwa:
Menteri Tenaga Kerja berwenang membentuk P2K3 guna mengembangkan kerja sama saling pengertian dan partisipasi efektif dari pengusaha dan tenaga kerja untuk melaksanakan tugas dan kewajiban bersama bidang K3 dalam rangka melancarkan usaha produksi.
Penerapan P2K3 membawa banyak manfaat bagi perusahaan. Beberapa manfaatnya antara lain, mengurangi risiko kecelakaan kerja, meningkatkan produktivitas, mematuhi peraturan dan hukum serta meningkatkan reputasi perusahaan.
Keanggotaan P2K3 terdiri dari unsur pengusaha dan pekerja yang susunannya terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Anggota. Sekretaris P2K3 ialah ahli Keselamatan Kerja dari perusahaan yang bersangkutan.
Visi dan Misi atas kebijakan K3 untuk menciptakan tempat kerja yg nyaman dan sehat, dan mengurangi dampak kecelakaan serta menangkal penyakit akibak kerja (KK & PAK)
3. SISTIM MANAJEMEN K3
3
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM UPAYA
PENINGKATAN PERLINDUNGAN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
Evaluasi dan Konsepsi Kebijakan SMK3
4. PRINSIP DASAR
4
Tenaga kerja berhak untuk mendapatkan jaminan
keselamatan dalam melakukan pekerjaan
- UU Bo.1/1970 jo. Ps. 27 ayat (2) UUD 1945
Tujuan K3 untuk melindungi tenaga
kerja dan mengamankan asset perusahaan dari
resiko kecelakaan
• Kecelakaan kerja menurunkan produktivitas
5. 5
● Tenaga kerja bukan komoditas (deklarasi Philadelphia 1944)
● 2 hal penting terkait issue perburuhan dalam
● perjanjian WTO 1996 di Singapore :
- ILO sebagai badan yang menetapkan Standar Perburuhan
- Standar Perburuhan tidak akan digunakan untuk keperluan
proteksi perdagangan bebas
• Standar K3 (termasuk SMK3) merupakan
bagian dari standar perburuhan
6. Standard ILO
6
Berbagai tingkatan Standar ILO :
- Konvensi;
- Rekomendasi;
- Resolusi;
- Deklarasi;
- Konklusi ( kesimpulan sidang);
- Set of Guide lines
7. DEFINISI SISTEM MANAJEMEN K3
7
Bagian dari sistem manajamen secara
keseluruhan yang dibutuhkan bagi :
1. pengembangan, penerapan, pencapaian,
2. pengkajian dan pemeliharaan kebijakan
K3
3. dalam rangka pengendalian resiko yang
4. berkaitan dengan kegiatan kerja
5. guna terciptanya tempat kerja yang aman,
6. efisien dan produktif
8. LATAR BELAKANG KEBIJAKAN
8
K3 masih belum mendapatkan perhatian yang
memadai semua pihak
Kecalakaan kerja yang terjadi masih tinggi
Relatif rendahnya komitment pimpinan
perusahaan dalam hal K3
Kualitas tenaga kerja berkorelasi dengan
kesadaran atas K3
Tuntutan global dalam perlindungan tenaga kerja
yang diterapkan oleh ILO
Desakan LSM internasional dalam hal hak tenaga
kerja untuk mendapatkan perlindungan
9. 1. K3 masih belum mendapatkan perhatian yang
memadai semua pihak:
9
Masalah K3 masih belum menjadi prioritas program
Tidak ada yang mengangkat masalah K3 menjadi issue
nasional baik secara politis maupun sosial
Masalah kecelakaan kerja masih dilihat dari aspek ekonomi,
dan tidak pernah diliaht dari pendekatan moral
Tenaga kerja masih ditempatkan sebagai faktor produksi
dalam perusahaan, belum dirtempatkan sebagai mitra usaha
Alokasi anggaran perusahaan untuk maslah K3 relatif kecil
10. 2. Masih rendahnya komitment pimpinan
perusahaan terhadap K3 :
10
Dari jumlah perusahaan 160.041 menurut data
UU No.7/1981, 13.381 merupakan perusahaan
dengan tenaga kerja lebih dari 100 orang ( wajib
mempunyai P2K3 sesuai pasal 10 UUKK
No.1/1970)
Jumlah P2K3 yang ada kurang dari 13.000
Dari P2K3 yang ada 10-12 % yang berfungsi
Menunjukan komitment pimpinan perusahaan
terhadap K3 masih rendah
Perusahaan yang mempunyai dokter perusahaan
(pasal 8 UUKK No.1/1970) tercatat 1.155 orang
Program pemeriksaan kesehatan tenaga kerja tidak
jalan
11. TUJUAN PENERAPAN SMK3
11
Menempatkan tenaga kerja sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagaoi manusia (pasal 27 ayat 2 UUD
1945)
Meningkatkan komitment pimpinan perusahaan dalam
melindungi tenaga kerja
Meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja untuk
menghadapi kompetisi perdagangan global
Proteksi terhadap industri dalam negeri
Meningkatkan daya saing dalam perdagangan
internasional
Mengeliminir boikot LSM internasional terhadap produk
ekspor nasional
12. DASAR HUKUM
12
1. UUD 1945 pasal 27 ayat (2)
2. UU No.14 tahun 1969 pasal 3,9 dan 10
3. UU No.1 tahun 1970 pasal 4
4. Per.Menaker No. PER.05/MEN/1996
5. Kep.Menaker No.KEP-19/MEN/1996
14. KRITERIA PERUSAHAAN
14
Perusahaan dengan :
- tk 100 atau lebih dan atau
- potensi bahaya peledakan, kebakaran,
pencemaran dan penyakit akibat kerja
Pasal 3 Per.Menaker No.05/1996
15. AUDIT SMK3
Per.Menaker No. 05/MEN/1996
15
PENGERTIAN AUDIT
• adalah pemeriksaan secara sistematik dan independen,
untuk menentukan suatu kegiatan dan hasil-hasil yang
berkaitan sesuai dengan pengaturan yang direncanakan
dan dilaksanakan secara efektif dan cocok untuk mencapai
kebijakan dan tujuan perusahaan
16. AUDIT SMK3
Per.Menaker No. 05/MEN/1996
pasal 5
16
DIFINISI AUDIT SMK3
• alat untuk mengukur besarnya keberhasilan pelaksanaan
dan penerpan SMK3 di tempat kerja
• pemeriksaan secara sistimatik
• dilakukan secara independen
• dilakukan oleh Badan Audit independen
• minimal 1 kali/3 tahun
18. SERTIFIKASI
18
• Sertifikasi SMK3 adalah bukti pengakuan tingkat
pemenuhan penerapan peraturan perundangan SMK3
• Proses sertifikasi SMK3 suatu perusahaan dilakukan
oleh Badan Audit Independen melalui proses audit
SMK3
19. MEKANISME SERTIFIKASI
19
• Inventarisasi daftar perusahaan oleh Depnaker
• Depnaker mengkofirmasikan perusahaan yang diaudit ke
Badan Audit
• Penentuan jadwal audit oleh Badan Audit
• Konfirmasi pelaksanaan audit ke Depnaker dan perusahaan
• Pelaksanaan audit kesesuaian oleh Badan Audit
• Evaluasi dan analisa hasil audit oleh Badan Audit
• Konfirmasi hasil audit ke Depnaker dan perusahaan oleh
Badan Audit
• Pemberian sertifikat oleh Depnaker
20. PERMASALAHAN DAN TANTANGAN
20
• Tidak ada persamaan persepsi terhadap kebijakan SMK3
sebagai kebijakan nasional anatara instansi
teknis/departemen maupun perusahaan
• Kurangnya sosialisasi
• Terbatasnya anggaran untuk sosialisasi dan pelatihan
• Masih dianggap sebagai biaya yang tidak bermanfaat untuk
kepentingan perusahaan
• Kurangnya kontrol sosial
• Terbatasnya jumlah pegawai pengawas
• Adanya berbagai model SMK3 yang diterapkan oleh
perusahaan di Indonesia
21. KONSEPSI PENGAWASAN K3 KEDEPAN
21
PERUSAHAAN
Perusahaan
Jasa K3
Badan Audit
SMK3
PEMERINTAH
Regulator
Pengawasan
Ketenagakerjaan
OPERATOR
22. KONSEPSI PENGAWASAN K3 KEDEPAN
22
PERUSAHAAN
Inspeksi
Teknis
AUDIT
SMK3
PENGAWASAN K3
Inspeksi
Norma
Konsultan
Ahli K3
Pegawai
Pengawas Auditor
25. 25
LATAR BELAKANG
• Meningkatkan komitmen pimpinan
perusahaan
• Mempercepat birokrasi
• Mempercepat pengambilan keputusan
• Pengawasan tidak langsung
26. 26
DASAR HUKUM
1. Pasal 10, Undang-undang No. 1 tahun 1970
2. Per. Menaker No. 04/Men/1987
3. Per. Menaker No. 02/Men/1992
4. Per. Menaker No. 04/Men/1995
27. 27
MANFAAT
• Mengembangkan kerjasama bidang K3
• Meningkatkan kesadaran dan
partisipasi tenaga kerja terhadap K3
• Forum komunikasi dalam bidang K3
• Menciptakan tempat kerja yang nihil
kecelakaan dan penyakit akibat kerja
29. 29
• Menghimpun dan mengolah data K3
• Membantu, menunjukan dan menjelaskan :
Faktor bahaya
Faktor yang mempengaruhi efisiensi dan prod’s
APD
Cara dan sikap kerja yang benar dan aman
FUNGSI
30. 30
FUNGSI
• Membantu pengusaha atau pengurus :
Mengevaluasi cara kerja, proses danlingkungan kerja
Tindakan koreksi dan alternatif
Mengembangkan sistem pengendalian bahaya
Mengevaluasi penyebab kec. dan PAK
Mengembangkan penyuluhan dan penelitian
Pemantauan gizi kerja dan makanan
Memeriksa kelengkapan peralatan K3
Pelayanan kesehatan tenaga kerja
Mengembangkan lab. Dan interpretasi hasil pem.
Menyelenggarakan administrasi K3
• Membantu menyusun kebijakan manajemen K3
dan pedoman kerja
31. 31
PERAN
• Sebagai sekretaris pada P2K3
di lini fungsional
• Memfollow up rekomendasi
atau saran dan perkembangan
yang telah disepakati kedua
belah pihak di lini struktural
32. 32
PROGRAM KERJA
• Safety meeting
• Inventarisasi permasalahan K3
• Indentifikasi dan inventarisasi sumber bahaya
• Penerapan norma K3
• Inspeksi secara rutin dan teratur
• Penyelidikan dan analisa kecelakaan
• Pendidikan dan latihan
• Prosedur dan tata cara evakuasi
• Catatan dan data K3
• Laporan pertanggungjawaban
• Penelitian