Dokumen tersebut membahas penanganan produk kembalian, penarikan kembali (recall), dan produk yang diduga palsu sesuai dengan standar operasional prosedur. Meliputi dokumentasi keluhan dan analisis untuk perbaikan, verifikasi produk kembalian, pengawasan produk diduga palsu, dan pelaksanaan recall secara cepat beserta dokumentasinya hingga outlet terkecil.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen mutu dan personalia dalam pembuatan obat. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa (1) mutu obat ditentukan oleh proses produksi dan pengawasan mutu yang ketat, (2) diperlukan manajemen mutu yang memastikan konsistensi produksi, dan (3) personalia kunci seperti kepala produksi, pengawasan mutu, dan pemastian mutu harus memiliki kualifikasi tertentu.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pembuatan tablet vitamin C menggunakan metode cetak langsung. Metode ini digunakan karena vitamin C tidak stabil pada pemanasan dan cepat teroksidasi, sehingga tidak cocok dengan metode granulasi basah. Tablet dibuat menggunakan campuran vitamin C, amprotab, pati, avicel, magnesium stearat, dan talk sebagai bahan pengisi. Evaluasi granul dan tablet dilakukan untuk mengetahui sifat alir, organoleptik
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Surya Amal
Absorpsi obat adaah peran yang terpenting untuk akhirnya menentukan efektifitas obat. Sebelum obat diabsorpsi,terlebih dahulu obat itu larut dalam cairan biologis. Kelarutan (serta cepat lambatnya melarut) menentukan banyaknya obat terabsorpsi.
Dokumen tersebut membahas penanganan produk kembalian, penarikan kembali (recall), dan produk yang diduga palsu sesuai dengan standar operasional prosedur. Meliputi dokumentasi keluhan dan analisis untuk perbaikan, verifikasi produk kembalian, pengawasan produk diduga palsu, dan pelaksanaan recall secara cepat beserta dokumentasinya hingga outlet terkecil.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen mutu dan personalia dalam pembuatan obat. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa (1) mutu obat ditentukan oleh proses produksi dan pengawasan mutu yang ketat, (2) diperlukan manajemen mutu yang memastikan konsistensi produksi, dan (3) personalia kunci seperti kepala produksi, pengawasan mutu, dan pemastian mutu harus memiliki kualifikasi tertentu.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pembuatan tablet vitamin C menggunakan metode cetak langsung. Metode ini digunakan karena vitamin C tidak stabil pada pemanasan dan cepat teroksidasi, sehingga tidak cocok dengan metode granulasi basah. Tablet dibuat menggunakan campuran vitamin C, amprotab, pati, avicel, magnesium stearat, dan talk sebagai bahan pengisi. Evaluasi granul dan tablet dilakukan untuk mengetahui sifat alir, organoleptik
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Surya Amal
Absorpsi obat adaah peran yang terpenting untuk akhirnya menentukan efektifitas obat. Sebelum obat diabsorpsi,terlebih dahulu obat itu larut dalam cairan biologis. Kelarutan (serta cepat lambatnya melarut) menentukan banyaknya obat terabsorpsi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan obat di apotek, termasuk pelayanan non-resep, pelayanan resep, penjualan barang lainnya, penataan obat, sistem pengeluaran obat, alur pemesanan obat, dan alur penerimaan barang di apotek.
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)Ulfah Hanum
Materi pelatihan ini membahas pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan di puskesmas, meliputi perencanaan dan permintaan obat, penerimaan, penyimpanan dan distribusi obat, pencatatan dan pelaporan obat, supervisi dan evaluasi pengelolaan obat, serta indikator pengelolaan obat. Materi lain yang dibahas adalah pengkajian dan pelayanan resep, pelayanan informasi obat, konseling obat, pelayanan kefarmasian di rumah, kon
Vitamin K injection ampoules were proposed for a practicum on sterile preparations. The proposal discussed the active ingredient vitamin K, which is used to prevent or treat bleeding caused by vitamin K deficiency. Vitamin K is a crucial cofactor in liver enzyme reactions that activate blood clotting precursor factors. The document provided details on the preformulation data, pharmaceutical technology, and sterilization method for the vitamin K injection ampoules. Key requirements for parenteral solutions like freedom from microbes and pyrogens were also reviewed.
Suppositoria adalah sediaan setengah padat yang diberikan melalui dubur, vagina, atau uretra. Bahan dasarnya meliputi lemak coklat, gelatin tergliserinasi, dan polietilen glikol yang meleleh atau melarut pada suhu tubuh. Suppositoria digunakan untuk pengobatan lokal maupun sistemik dengan absorpsi cepat di rektum. Pemilihan bahan dasar tergantung tujuan penggunaan dan lokasi pemberian.
Dokumen tersebut merupakan rancangan formula untuk membuat suspensi antibiotik yang berisi informasi tentang komposisi, perhitungan dosis per botol dan per batch, serta cara pembuatan suspensi tersebut."
Emulsi adalah salah satu bentuk sediaan farmasi yang terdiri atas dua fase yang tidak dapat bercampur secara spontan, yaitu fase minyak dan air. Emulsi dapat dibentuk dengan bantuan zat pengemulsi untuk membentuk sediaan homogen. Dokumen ini menjelaskan tentang definisi, kelebihan dan kekurangan, teori pembentukan, jenis, komponen penting, dan cara pembuatan emulsi yang baik.
Dokumen tersebut membahas tentang pembuatan sirup parasetamol. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang latar belakang parasetamol dan sirup, dasar teori pembuatan sirup, preformulasi parasetamol, analisis permasalahan dalam pembuatan sirup parasetamol, dan pendekatan formula pembuatan sirup parasetamol.
Laporan ini membahas formulasi dan evaluasi tablet vitamin C yang dibuat oleh kelompok mahasiswa farmasi. Tablet dibuat dengan metode granulasi basah dan dievaluasi ukuran partikel, bobot, dan waktu hancur tabletnya."
Mahasiswa membuat gel Na Diklofenak untuk tujuan praktikum. Gel dibuat dengan bahan Na Diklofenak 1%, CMC Na 6%, dan Nipagin 0,3% dalam air. Gel dievaluasi melalui uji pH, homogenitas, kemampuan proteksi, daya sebar dan lekat. Hasil uji menunjukkan gel bersifat netral, homogen, dan mampu menyebar seiring bertambahnya beban.
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOLSurya Amal
Aerosol Farmasetik adalah sediaan yang dikemas di bawah tekanan, mengandung zat aktif terapetik yang dilepas pada saat sistem katup yang sesuai ditekan.
Kasus pelanggaran kode etik apoteker di apotekAstriedAmalia
Dokumen tersebut membahas tentang kasus pelanggaran kode etik apoteker di apotek. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa apoteker harus mematuhi standar pelayanan kefarmasian dan kode etik apoteker Indonesia dalam memberikan obat kepada pasien. Jika apoteker lalai, maka dapat dikenai sanksi atau bahkan dijadikan tersangka karena melanggar undang-undang.
Manajemen obat di rumah sakit meliputi siklus seleksi, pengadaan, distribusi, dan penggunaan obat untuk menyelamatkan pasien, meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, dan mengkoordinasikan kepentingan berbagai pihak terkait. Dokumen ini menjelaskan proses dan teknis manajemen obat mulai dari identifikasi kebutuhan hingga penggunaan obat secara tepat guna.
Dokumen tersebut membahas tentang pengendalian mutu simplisia dan ekstrak tanaman obat. Terdapat beberapa parameter yang dikontrol untuk memastikan mutu simplisia dan ekstrak, seperti identifikasi spesies, parameter makroskopik, mikroskopik, uji kimiawi, dan uji mikrobiologi. Ekstrak juga dikontrol mutunya berdasarkan parameter spesifik seperti kandungan senyawa kimiawi tertentu. Standardisasi dilakukan untuk
Anamoliksir adalah eliksir yang mengandung parasetamol sebagai bahan aktif untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri. Produk ini diproduksi oleh PT. Anapharma Javanesia dengan rasa jeruk dan dapat dikonsumsi oleh anak-anak dan orang dewasa untuk mengatasi sakit kepala, gigi, dan demam dengan aturan pemakaian yang berbeda untuk setiap kelompok usia.
Peraturan ini menetapkan pedoman cara pembuatan obat yang baik (CPOB) yang baru untuk menjamin mutu obat sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pedoman CPOB baru ini berlaku untuk pembuatan obat dan bahan obat oleh industri farmasi, rumah sakit, dan lembaga pembuat radiofarmaka, serta menggantikan pedoman sebelumnya. Pelanggaran pedoman dapat dikenai sanksi administratif.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan obat di apotek, termasuk pelayanan non-resep, pelayanan resep, penjualan barang lainnya, penataan obat, sistem pengeluaran obat, alur pemesanan obat, dan alur penerimaan barang di apotek.
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)Ulfah Hanum
Materi pelatihan ini membahas pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan di puskesmas, meliputi perencanaan dan permintaan obat, penerimaan, penyimpanan dan distribusi obat, pencatatan dan pelaporan obat, supervisi dan evaluasi pengelolaan obat, serta indikator pengelolaan obat. Materi lain yang dibahas adalah pengkajian dan pelayanan resep, pelayanan informasi obat, konseling obat, pelayanan kefarmasian di rumah, kon
Vitamin K injection ampoules were proposed for a practicum on sterile preparations. The proposal discussed the active ingredient vitamin K, which is used to prevent or treat bleeding caused by vitamin K deficiency. Vitamin K is a crucial cofactor in liver enzyme reactions that activate blood clotting precursor factors. The document provided details on the preformulation data, pharmaceutical technology, and sterilization method for the vitamin K injection ampoules. Key requirements for parenteral solutions like freedom from microbes and pyrogens were also reviewed.
Suppositoria adalah sediaan setengah padat yang diberikan melalui dubur, vagina, atau uretra. Bahan dasarnya meliputi lemak coklat, gelatin tergliserinasi, dan polietilen glikol yang meleleh atau melarut pada suhu tubuh. Suppositoria digunakan untuk pengobatan lokal maupun sistemik dengan absorpsi cepat di rektum. Pemilihan bahan dasar tergantung tujuan penggunaan dan lokasi pemberian.
Dokumen tersebut merupakan rancangan formula untuk membuat suspensi antibiotik yang berisi informasi tentang komposisi, perhitungan dosis per botol dan per batch, serta cara pembuatan suspensi tersebut."
Emulsi adalah salah satu bentuk sediaan farmasi yang terdiri atas dua fase yang tidak dapat bercampur secara spontan, yaitu fase minyak dan air. Emulsi dapat dibentuk dengan bantuan zat pengemulsi untuk membentuk sediaan homogen. Dokumen ini menjelaskan tentang definisi, kelebihan dan kekurangan, teori pembentukan, jenis, komponen penting, dan cara pembuatan emulsi yang baik.
Dokumen tersebut membahas tentang pembuatan sirup parasetamol. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang latar belakang parasetamol dan sirup, dasar teori pembuatan sirup, preformulasi parasetamol, analisis permasalahan dalam pembuatan sirup parasetamol, dan pendekatan formula pembuatan sirup parasetamol.
Laporan ini membahas formulasi dan evaluasi tablet vitamin C yang dibuat oleh kelompok mahasiswa farmasi. Tablet dibuat dengan metode granulasi basah dan dievaluasi ukuran partikel, bobot, dan waktu hancur tabletnya."
Mahasiswa membuat gel Na Diklofenak untuk tujuan praktikum. Gel dibuat dengan bahan Na Diklofenak 1%, CMC Na 6%, dan Nipagin 0,3% dalam air. Gel dievaluasi melalui uji pH, homogenitas, kemampuan proteksi, daya sebar dan lekat. Hasil uji menunjukkan gel bersifat netral, homogen, dan mampu menyebar seiring bertambahnya beban.
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOLSurya Amal
Aerosol Farmasetik adalah sediaan yang dikemas di bawah tekanan, mengandung zat aktif terapetik yang dilepas pada saat sistem katup yang sesuai ditekan.
Kasus pelanggaran kode etik apoteker di apotekAstriedAmalia
Dokumen tersebut membahas tentang kasus pelanggaran kode etik apoteker di apotek. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa apoteker harus mematuhi standar pelayanan kefarmasian dan kode etik apoteker Indonesia dalam memberikan obat kepada pasien. Jika apoteker lalai, maka dapat dikenai sanksi atau bahkan dijadikan tersangka karena melanggar undang-undang.
Manajemen obat di rumah sakit meliputi siklus seleksi, pengadaan, distribusi, dan penggunaan obat untuk menyelamatkan pasien, meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, dan mengkoordinasikan kepentingan berbagai pihak terkait. Dokumen ini menjelaskan proses dan teknis manajemen obat mulai dari identifikasi kebutuhan hingga penggunaan obat secara tepat guna.
Dokumen tersebut membahas tentang pengendalian mutu simplisia dan ekstrak tanaman obat. Terdapat beberapa parameter yang dikontrol untuk memastikan mutu simplisia dan ekstrak, seperti identifikasi spesies, parameter makroskopik, mikroskopik, uji kimiawi, dan uji mikrobiologi. Ekstrak juga dikontrol mutunya berdasarkan parameter spesifik seperti kandungan senyawa kimiawi tertentu. Standardisasi dilakukan untuk
Anamoliksir adalah eliksir yang mengandung parasetamol sebagai bahan aktif untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri. Produk ini diproduksi oleh PT. Anapharma Javanesia dengan rasa jeruk dan dapat dikonsumsi oleh anak-anak dan orang dewasa untuk mengatasi sakit kepala, gigi, dan demam dengan aturan pemakaian yang berbeda untuk setiap kelompok usia.
Peraturan ini menetapkan pedoman cara pembuatan obat yang baik (CPOB) yang baru untuk menjamin mutu obat sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pedoman CPOB baru ini berlaku untuk pembuatan obat dan bahan obat oleh industri farmasi, rumah sakit, dan lembaga pembuat radiofarmaka, serta menggantikan pedoman sebelumnya. Pelanggaran pedoman dapat dikenai sanksi administratif.
Anamolsir adalah eliksir parasetamol yang digunakan sebagai analgetik dan antipiretik untuk mengurangi nyeri kepala, gigi, dan demam. Obat ini meningkatkan ambang rasa sakit dan bekerja pada pusat pengatur suhu di hipotalamus untuk menurunkan demam. Dosisnya bervariasi tergantung usia dan harus dihindari oleh penderita gangguan hati atau hipersensitif terhadap obat ini.
Ppt formulasi mikroemulsi minyak ikan patin - tekfarAnna Lisstya
Penelitian ini mengembangkan formulasi mikroemulsi minyak ikan patin dengan variasi konsentrasi polysorbate 80 sebagai surfaktan. Minyak ikan patin diekstrak dan dibuat mikroemulsinya dengan menggunakan polysorbate 80, air, dan bahan tambahan. Tiga formula mikroemulsi dibuat dengan konsentrasi polysorbate 80 yang berbeda. Evaluasi sifat fisik mikroemulsi menunjukkan formula dengan konsentrasi polysorbate 80 terting
Buku ini memberikan penjelasan lebih lanjut terhadap Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) 2012, mencakup interpretasi dan contoh penerapan standar CPOB untuk memudahkan pemahaman industri farmasi dan inspektur dalam menerapkannya. Dokumen ini terdiri atas dua jilid yang mencakup 12 bab yang menjelaskan persyaratan CPOB mulai dari manajemen mutu, fasilitas, personil, produksi, pengawasan mutu,
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, keuntungan, keterbatasan, teknik pembuatan, karakterisasi, dan aplikasi nanoemulsi. Nanoemulsi adalah sistem emulsi yang transparan dengan ukuran tetesan antara 50-500 nm yang stabil secara kinetik dan termodinamika. Keuntungan nanoemulsi antara lain penetrasi obat yang lebih baik dan stabilitas jangka panjang. Teknik pembuatannya meliputi homogenisasi tekanan tinggi
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas PekalonganAnna Lisstya
Dokumen tersebut membahas tentang pengantar tentang antibiotik, meliputi definisi, penggolongan, dan metode identifikasi antibiotik secara umum dan khusus. Diuraikan pula ciri khas beberapa golongan antibiotik melalui sifat fisik dan reaksi kimia."
1. ISO/IEC 17025:2017 merupakan standar internasional yang mengatur persyaratan umum kompetensi laboratorium pengujian dan kalibrasi.
2. Standar ini mencakup persyaratan terkait sistem manajemen mutu, proses, sumber daya, dan lainnya yang harus dipenuhi laboratorium untuk dapat diakui secara internasional.
3. Akreditasi berdasarkan ISO/IEC 17025:2017 penting bagi laboratorium untuk mendapatkan pengakuan
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen pengendalian mutu, cara produksi makanan yang baik, penerapan Good Laboratory Practices, dan fasilitas laboratorium yang ada di Milk Pilot Plant. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang konsep pengendalian mutu, persyaratan produksi dan sanitasi makanan, serta pentingnya penerapan GLP untuk menjamin integritas data analisis dan mutu produk pangan.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen pengendalian mutu, cara produksi makanan yang baik, penerapan Good Laboratory Practices (GLP), dan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil analisis di laboratorium. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan prinsip-prinsip utama dalam menjamin mutu hasil produksi dan analisis di laboratorium.
BPOM - Stem Cell Research to the Clinical Application-converted.pdfBayuWinata3
Dokumen tersebut membahas tentang regulasi dan pedoman penilaian obat berbasis sel manusia di Indonesia. Terdapat penjelasan mengenai regulasi yang mengatur produk berbasis sel manusia, aspek penilaian obat berbasis sel manusia, persyaratan pengembangan non-klinik dan klinik, serta peranan Badan POM dalam pengawasan uji klinik obat berbasis sel manusia.
Pedoman CPOB 2018 memperkenalkan perubahan paradigma dalam sistem mutu industri farmasi dengan menekankan pentingnya manajemen mutu, validasi proses, dan dokumentasi yang memadai untuk memastikan produk obat yang aman, bermutu, dan efektif.
Dokumen tersebut merupakan profil seorang konsultan ISO bernama Danang Suryo Wardhono. Ia memiliki sertifikasi sebagai lead auditor untuk ISO 9001:2015, ISO 14001:2015, OHSAS 18001:2007, dan ISO 22000. Danang juga memiliki pengalaman sebagai trainer untuk berbagai standar terkait kualitas dan keamanan pangan. Dokumen ini memberikan informasi mengenai latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja Danang serta keahlian yang dimilikinya
Pemahaman SMM Laboratorium ISO 17025:2017Ali Fuad R
Dokumen tersebut membahas tentang Sistem Mutu Laboratorium sesuai standar ISO/IEC 17025:2017. Standar ini merupakan persyaratan umum kompetensi untuk laboratorium pengujian dan kalibrasi. Dokumen ini menjelaskan aspek-aspek persyaratan manajemen dan teknis dari standar tersebut sebagai panduan dalam menjalankan audit internal sistem mutu laboratorium.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang sertifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan Cara Pembuatan Bahan Baku Aktif Obat yang Baik (CPBBAOB) serta alur proses sertifikasinya. Dokumen tersebut juga menjelaskan persyaratan untuk mendapatkan sertifikasi CPOB dan CPBBAOB.
Dokumen tersebut membahas tentang interpretasi ketentuan standar nasional Indonesia (SNI) untuk air minum dalam kemasan (AMDK), termasuk definisi AMDK, jenis produk AMDK yang diatur, persyaratan industri AMDK, proses produksi, pengujian mutu, kemasan, label, dan audit mutu.
Laboratorium BBPPTP Medan memiliki 6 laboratorium yang terakreditasi oleh KAN, yaitu Laboratorium Perbenihan, Lapangan, Analisis Pestisida, Pengendalian Hama Vertebrata, serta pengujian mutu benih, pestisida, tanah dan pupuk. Laboratorium ini telah menerapkan sistem mutu ISO/IEC 17025:2008 dan berupaya mempertahankan status akreditasi serta meningkatkan ruang lingkup pengujian.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
1. Perbedaan ISI CPOB dalam
hal kata/kalimat dalam kedua CPOB itu sendiri
memang banyak namun untuk perbedaan
esensial antar kedua CPOB tersebut tidak
banyak berubah, yang jelas CPOB 2012 lebih
lengkap karena ada beberapa perbaikan dan
penambahan
Perbedaan CPOB 2006 dan CPOB
2012
Makul CPOB oleh ana and friends -
http://kalisthianablog.blogspot.com
2. Aspek dan Ruang Lingkup
Aspek dan ruang lingkup CPOB 2006 ada 12 bab, yaitu
:
1. Manajemen mutu
2. Personalia
3. Bangunan dan fasilitas
4. Peralatan
5. Sanitasi dan higiene
6. Produksi
7. Pengawasan mutu
8. Inspeksi diri dan audit mutu
9. Penanganan keluhan terhadap produk, penarikan
kembali produk, dan produk kembalian
10. Dokumentasi
11. Pembuatan dan Analisis Berdasarkan kontrak
12. Kualifikasi dan validasi
Makul CPOB oleh ana and friends -
http://kalisthianablog.blogspot.com
3. Adapun Aspek dan ruang lingkup CPOB 2012 tetap 12 bab juga tetapi
ada beberapa penambahan :
1. Manajemen mutu
2. Personalia
3. Bangunan dan fasilitas
4. Peralatan
5. Sanitasi dan higiene
6. Produksi
7. Pengawasan mutu
8. Inspeksi diri dan audit mutu & persetujuan pemasok
9. Penanganan keluhan terhadap produk dan penarikan kembali
produk
10. Dokumentasi
11. Pembuatan dan analisis berdasarkan kontrak
12. Kualifikasi dan Validasi
So, Secara garis besar perbedaan aspek dan ruang lingkup tidak
begitu banyak selain kata/kalimat yang berbeda, namun esensinya
tidak jauh berubah.
Makul CPOB oleh ana and friends -
http://kalisthianablog.blogspot.com
4. Aneks CPOB
Adapun perbedaan Aneks. Aneks CPOB 2006 :
Aneks 1 : Pembuatan produk steril
Aneks 2 : Produksi produk biologi
Aneks 3 : Pembuatan gas medisinal
Aneks 4 : Pembuatan inhalasi dosis terukur bertekanan
(Aerosol)
Aneks 5 : Pembuatan produk darah
Aneks 6 : Pembuatan obat investigasi untuk uji klinis
Aneks 7 : Sistem komputerisasi
Makul CPOB oleh ana and friends -
http://kalisthianablog.blogspot.com
5. Aneks 1 : Pembuatan produk steril
Aneks 2 : pembuatan obat produk biologi
Aneks 3 : pembuatan gas medisinal
Aneks 4 : pembuatan inhalasi dosis terukur bertekanan
(aerosol)
Aneks 5 : pembuatan produk dari darah atau plasma
manusia
Aneks 6 : pembuatan obat investigasi untuk uji klinis
Aneks 7 : sistem komputerisasi
Aneks 8 : cara pembuatan bahan baku aktif obat yang baik
Aneks 9 : pembuatan radiofarmaka
Aneks 10 : penggunaan radiasi pengion dalam pembuatan
obat
Aneks 11 : sampel pembanding dan sampel pertinggal
Aneks 12 : cara penyimpanan dan pengiriman obat yang
baik
Aneks 13 : pelulusan parametris
Aneks 14 : manajemen risiko mutu Makul CPOB oleh ana and friends -
http://kalisthianablog.blogspot.com
6. berdasarkan Aneksnya, perbedaan antara CPOB
2006 dan CPOB 2012 cukup signifikan. CPOB
2012 mempunyai aneks yang lebih lengkap
dibandingkan CPOB 2006, yaitu dengan
penambahan 7 butir aneks (Aneks 8-Aneks 14)
Makul CPOB oleh ana and friends -
http://kalisthianablog.blogspot.com