SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
MANUAL HANDLING 
COURSE 
Penanganan Manual Beban Termasuk :::: 
Memindah. 
Mengatur 
Mengangkat 
Cidera punggung tercatat sebagai kehilangan 
jam tertinggi dalam industri. 
Rapat toolbox/analisa keselamatan 
kerja/penilaian diadakan sebelum memulai 
pengangkatan yang lebih komplex.
CIDERA PENGANGKATAN 
MANUAL 
Cidera punggung 
Cidera pinggang 
Cidera jari 
Otot tertarik
BAHAYA-BAHAYA 
PENGANGKATAN MANUAL 
Faktor berbahaya dalam pengangkatan 
manual tidak hanya berat saja tapi juga 
ukuran 
Karakter berikut ini berkontribusi 
beresiko lebih tinggi dalam penanganan 
manual 
• Ukuran, bentuk dan berat 
• Sikap yang tidak tepat
BAHAYA-BAHAYA 
PENGANGKATAN MANUAL 
• Memutar dan membungkukkan tubuh, 
menjangkau berlebih 
• Posisi tubuh yang tetap dalam waktu 
lama 
• Kapasitas individu
PRINSIP-PRINSIP 
PENANGANAN MANUAL 
• Rencanakan pengangkatan. Menentukan 
teknik terbaik dalam situasi pengangkatan. 
• Mengambil sikap tubuh yang nyaman. 
Mencoba untuk tetap menjaga punggung 
lurus (tidak harus tegak lurus). 
• Mengangkat dalam satu pergerakan yang 
halus. 
• Melakukan pegangan yang aman pada objek 
yang akan diangkat.
PRINSIP-PRINSIP 
PENANGANAN MANUAL 
• Menghindari pembungkukan yang tidak 
penting. Menempatkan objek di antara 
pertengahan paha dan setinggi bahu. 
• Meminimalisasi penanganan objek-objek 
secara. Menghindari memutar pinggang. 
Menggerakkan kaki, bukan pinggul atau 
bahu. Memberikan ruang gerak yang cukup 
untuk membelokkan kaki.
PRINSIP-PRINSIP 
PENANGANAN MANUAL 
• Memegang objek sedekat mungkin dengan to 
tubuh dan menghindari posisi menjangkau. 
• Menghindari objek dengan ukuran/berat 
berlebihan, meminta bantuan atau 
menggunakan peralatan mekanis. 
• Menstop pekerjaan untuk menghindari 
pembungkukan yang berulang-ulang, 
memvariasikan pengangkatan berat dengan 
tugas yang lebih ringan.
PRINSIP-PRINSIP 
PENANGANAN MANUAL 
• Resiko cidera meningkat dimana beban 
berada di atas bahu atau di bawah 
ketinggian pertengahan paha. 
Menempatkan objek jika 
memungkinkan pada ketinggian 
pinggang untuk mencegah 
pengangkatan benda pada ketinggian 
rendah.
LIFTING 
Pegang 
Posisi terbuka. 
Menekuk lutut. 
Punggung lurus. 
Mengangkat dengan kaki. 
Siku menyelip ke dalam
BERAT MAKSIMAL 
Benda lebih berat dari 16 – 20 kg 
meningkatkan resiko cidera punggung. 
Untuk benda lebih berat peralatan mekanis 
atau tim pengangkatan harus diterapkan. 
Benda lebih berat dari 55 kg tidak boleh 
diangkat, diturunkan atau dibawa oleh satu 
orang. 
Beban lebih dari 4.5 kg tidak boleh diangkat 
sambil duduk .
PENERAPAN PEKERJAAN 
BERESIKO TINGGI 
Penanganan beban berbentuk aneh 
dan berat . 
Penanganan berat, yang terlalu berat 
atau melebihih kapasitas pengangkat. 
Penjangkauan yang berlebihan. 
Berdiri pada permukaan yang tidak. 
Pengangkatan manual yang berulang 
atau lama.
PENERAPAN PEKERJAAN 
BERESIKO TINGGI 
Membawa benda menjauh dari tubuh. 
Pergerakan memutar saat mengangkat atau 
membawa. 
Menumpuk beban sehingga menutupi 
visibilitas dan atau jalur terhalangi. 
Membawa beban tidak stabil. 
Pegangan yang tidak aman dan teknik 
pengangkatan yang jelek dengan posisi kaki 
terlalu dekat satu sama lain.
RINGKASAN 
Berhenti dan Berpikir menilai tugas, meminta 
bantuan jika dibutuhkan atau menggunakan 
peralatan mekanik. 
Jongkok menggunakan otot kaki, dengan satu 
kaki berada di depan kaki lainnya dan menunjuk 
ke arah mana akan melangkah. 
Menjaga kepala dan punggung tetap lurus. 
Tidak memutar saat mengangkat, menggerakan 
kaki anda. 
Melakukan pegangan yang kuat, menjaga berat 
dekat ke tubuh. 
Memastikan rute jelas and anda dapat melihat 
kemana anda akan pergi

More Related Content

What's hot

Identifikasi Bahaya - K3
Identifikasi Bahaya - K3Identifikasi Bahaya - K3
Identifikasi Bahaya - K3Al Marson
 
HSE Performance Record 2017 - PT. Shaftindo Energi
HSE Performance Record 2017 - PT. Shaftindo EnergiHSE Performance Record 2017 - PT. Shaftindo Energi
HSE Performance Record 2017 - PT. Shaftindo Energifachroe84
 
Defensive Driving Training
Defensive Driving TrainingDefensive Driving Training
Defensive Driving TrainingEly Yudha
 
10 aturan keselamatan forklift
10 aturan keselamatan forklift10 aturan keselamatan forklift
10 aturan keselamatan forkliftmasruhan
 
Alat Pelindung Diri - K3
Alat Pelindung Diri - K3Alat Pelindung Diri - K3
Alat Pelindung Diri - K3Al Marson
 
BBS Training dr.pptx
BBS Training dr.pptxBBS Training dr.pptx
BBS Training dr.pptxDian Bastian
 
K3 Angkat Angkut
K3 Angkat AngkutK3 Angkat Angkut
K3 Angkat AngkutAl Marson
 
07 manual lifting
07 manual lifting07 manual lifting
07 manual liftingArif Rahman
 
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahaya
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahayaMateri k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahaya
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahayaSyaifi Al-Mahfudzi
 
Sop overhead crane
Sop overhead craneSop overhead crane
Sop overhead craneWina Indah
 
power point Alat pelindung diri
power point Alat pelindung diripower point Alat pelindung diri
power point Alat pelindung dirigabrielirfan
 
CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3
CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3
CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3aji indras
 
Defensive driving
Defensive drivingDefensive driving
Defensive drivingSie Hoo
 

What's hot (20)

Identifikasi Bahaya - K3
Identifikasi Bahaya - K3Identifikasi Bahaya - K3
Identifikasi Bahaya - K3
 
HSE Performance Record 2017 - PT. Shaftindo Energi
HSE Performance Record 2017 - PT. Shaftindo EnergiHSE Performance Record 2017 - PT. Shaftindo Energi
HSE Performance Record 2017 - PT. Shaftindo Energi
 
Defensive Driving Training
Defensive Driving TrainingDefensive Driving Training
Defensive Driving Training
 
10 aturan keselamatan forklift
10 aturan keselamatan forklift10 aturan keselamatan forklift
10 aturan keselamatan forklift
 
Alat Pelindung Diri - K3
Alat Pelindung Diri - K3Alat Pelindung Diri - K3
Alat Pelindung Diri - K3
 
Fatigue management (2013)
Fatigue management (2013)Fatigue management (2013)
Fatigue management (2013)
 
Manual Handling
Manual Handling Manual Handling
Manual Handling
 
Dasar k3
Dasar k3Dasar k3
Dasar k3
 
BBS Training dr.pptx
BBS Training dr.pptxBBS Training dr.pptx
BBS Training dr.pptx
 
Keselamatan crane
Keselamatan crane Keselamatan crane
Keselamatan crane
 
K3 Angkat Angkut
K3 Angkat AngkutK3 Angkat Angkut
K3 Angkat Angkut
 
Dasar P3K ditempat kerja.ppt
Dasar P3K ditempat kerja.pptDasar P3K ditempat kerja.ppt
Dasar P3K ditempat kerja.ppt
 
07 manual lifting
07 manual lifting07 manual lifting
07 manual lifting
 
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahaya
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahayaMateri k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahaya
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahaya
 
Sop overhead crane
Sop overhead craneSop overhead crane
Sop overhead crane
 
Line of fire
Line of fireLine of fire
Line of fire
 
power point Alat pelindung diri
power point Alat pelindung diripower point Alat pelindung diri
power point Alat pelindung diri
 
Bekerja-Di-Ketinggian.ppt
Bekerja-Di-Ketinggian.pptBekerja-Di-Ketinggian.ppt
Bekerja-Di-Ketinggian.ppt
 
CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3
CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3
CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3
 
Defensive driving
Defensive drivingDefensive driving
Defensive driving
 

Viewers also liked

6. alat pelindung pernapasan
6. alat pelindung pernapasan6. alat pelindung pernapasan
6. alat pelindung pernapasanWinarso Arso
 
Pertolongan pertama pada keracunan, luka bakar dan
Pertolongan pertama pada keracunan, luka bakar danPertolongan pertama pada keracunan, luka bakar dan
Pertolongan pertama pada keracunan, luka bakar danDessy Adeliana
 
29 permen no.05 tahun 1996-smk3
29 permen no.05 tahun 1996-smk329 permen no.05 tahun 1996-smk3
29 permen no.05 tahun 1996-smk3Winarso Arso
 
12. penyelidikan kecelakaan
12. penyelidikan kecelakaan12. penyelidikan kecelakaan
12. penyelidikan kecelakaanWinarso Arso
 
Pp no 17 tahun 1974 pengawasan pelaksanaan eksplorasi eksploitasimigaslepaspa...
Pp no 17 tahun 1974 pengawasan pelaksanaan eksplorasi eksploitasimigaslepaspa...Pp no 17 tahun 1974 pengawasan pelaksanaan eksplorasi eksploitasimigaslepaspa...
Pp no 17 tahun 1974 pengawasan pelaksanaan eksplorasi eksploitasimigaslepaspa...Winarso Arso
 
2. peraturan perundangan
2. peraturan perundangan2. peraturan perundangan
2. peraturan perundanganWinarso Arso
 
8. alat pemadaman kebakaran
8. alat pemadaman kebakaran8. alat pemadaman kebakaran
8. alat pemadaman kebakaranWinarso Arso
 
Uu no 1 th. 1970 keselamatan kerja
Uu no 1 th. 1970 keselamatan kerjaUu no 1 th. 1970 keselamatan kerja
Uu no 1 th. 1970 keselamatan kerjaWinarso Arso
 
8. dasar pemadaman kebakaran
8. dasar pemadaman kebakaran8. dasar pemadaman kebakaran
8. dasar pemadaman kebakaranWinarso Arso
 
11. statistik dan pelaporan kecelakaan
11. statistik dan pelaporan kecelakaan11. statistik dan pelaporan kecelakaan
11. statistik dan pelaporan kecelakaanWinarso Arso
 
10. teknik inspeksi k3
10. teknik inspeksi k310. teknik inspeksi k3
10. teknik inspeksi k3Winarso Arso
 
5. alat pelindung diri
5. alat pelindung diri5. alat pelindung diri
5. alat pelindung diriWinarso Arso
 
Penanganan pertama pada kecelakaan
Penanganan pertama pada kecelakaanPenanganan pertama pada kecelakaan
Penanganan pertama pada kecelakaanWinarso Arso
 
Cara pemakaian scba
Cara pemakaian scbaCara pemakaian scba
Cara pemakaian scbaWinarso Arso
 
Portable fire extinguisher
Portable fire extinguisherPortable fire extinguisher
Portable fire extinguisherWinarso Arso
 

Viewers also liked (20)

Luka tusuk
Luka tusukLuka tusuk
Luka tusuk
 
6. alat pelindung pernapasan
6. alat pelindung pernapasan6. alat pelindung pernapasan
6. alat pelindung pernapasan
 
Pertolongan pertama pada keracunan, luka bakar dan
Pertolongan pertama pada keracunan, luka bakar danPertolongan pertama pada keracunan, luka bakar dan
Pertolongan pertama pada keracunan, luka bakar dan
 
Cedera jaringan lunak
Cedera jaringan lunakCedera jaringan lunak
Cedera jaringan lunak
 
29 permen no.05 tahun 1996-smk3
29 permen no.05 tahun 1996-smk329 permen no.05 tahun 1996-smk3
29 permen no.05 tahun 1996-smk3
 
12. penyelidikan kecelakaan
12. penyelidikan kecelakaan12. penyelidikan kecelakaan
12. penyelidikan kecelakaan
 
Pp no 17 tahun 1974 pengawasan pelaksanaan eksplorasi eksploitasimigaslepaspa...
Pp no 17 tahun 1974 pengawasan pelaksanaan eksplorasi eksploitasimigaslepaspa...Pp no 17 tahun 1974 pengawasan pelaksanaan eksplorasi eksploitasimigaslepaspa...
Pp no 17 tahun 1974 pengawasan pelaksanaan eksplorasi eksploitasimigaslepaspa...
 
2. peraturan perundangan
2. peraturan perundangan2. peraturan perundangan
2. peraturan perundangan
 
13. smk 3 & p2 k3
13. smk 3 & p2 k313. smk 3 & p2 k3
13. smk 3 & p2 k3
 
8. alat pemadaman kebakaran
8. alat pemadaman kebakaran8. alat pemadaman kebakaran
8. alat pemadaman kebakaran
 
Uu no 1 th. 1970 keselamatan kerja
Uu no 1 th. 1970 keselamatan kerjaUu no 1 th. 1970 keselamatan kerja
Uu no 1 th. 1970 keselamatan kerja
 
8. dasar pemadaman kebakaran
8. dasar pemadaman kebakaran8. dasar pemadaman kebakaran
8. dasar pemadaman kebakaran
 
11. statistik dan pelaporan kecelakaan
11. statistik dan pelaporan kecelakaan11. statistik dan pelaporan kecelakaan
11. statistik dan pelaporan kecelakaan
 
Luka bakar
Luka bakarLuka bakar
Luka bakar
 
10. teknik inspeksi k3
10. teknik inspeksi k310. teknik inspeksi k3
10. teknik inspeksi k3
 
5. alat pelindung diri
5. alat pelindung diri5. alat pelindung diri
5. alat pelindung diri
 
Penanganan pertama pada kecelakaan
Penanganan pertama pada kecelakaanPenanganan pertama pada kecelakaan
Penanganan pertama pada kecelakaan
 
4. gas detektor
4. gas detektor4. gas detektor
4. gas detektor
 
Cara pemakaian scba
Cara pemakaian scbaCara pemakaian scba
Cara pemakaian scba
 
Portable fire extinguisher
Portable fire extinguisherPortable fire extinguisher
Portable fire extinguisher
 

Similar to MANUAL HANDLING COURSE

Ergonomika Kualitatif by Ocktarisa
Ergonomika Kualitatif by OcktarisaErgonomika Kualitatif by Ocktarisa
Ergonomika Kualitatif by OcktarisaHesty Rahayu
 
11.ekstr, stab, trans penderita
11.ekstr, stab, trans penderita11.ekstr, stab, trans penderita
11.ekstr, stab, trans penderitaagus raharjo
 
Penanganan Material Pertemuan 1
Penanganan Material Pertemuan 1Penanganan Material Pertemuan 1
Penanganan Material Pertemuan 1ayuditale
 
EVAKUASI & TRANSPORTASI PADA PASIEN GAWAT DARURAT
EVAKUASI & TRANSPORTASI PADA PASIEN GAWAT DARURATEVAKUASI & TRANSPORTASI PADA PASIEN GAWAT DARURAT
EVAKUASI & TRANSPORTASI PADA PASIEN GAWAT DARURATSugeng Ners
 
Gimnastik artistik
Gimnastik artistikGimnastik artistik
Gimnastik artistikAfzan Razali
 
Mekanik badan (body mechanics)
Mekanik badan (body mechanics)Mekanik badan (body mechanics)
Mekanik badan (body mechanics)Muhammad Nasrullah
 

Similar to MANUAL HANDLING COURSE (10)

Ergonomika Kualitatif by Ocktarisa
Ergonomika Kualitatif by OcktarisaErgonomika Kualitatif by Ocktarisa
Ergonomika Kualitatif by Ocktarisa
 
Pemindahan penderita
Pemindahan penderita Pemindahan penderita
Pemindahan penderita
 
Ambulasi & transportasi AKPER PEMKAB MUNA
Ambulasi & transportasi AKPER PEMKAB MUNA Ambulasi & transportasi AKPER PEMKAB MUNA
Ambulasi & transportasi AKPER PEMKAB MUNA
 
11.ekstr, stab, trans penderita
11.ekstr, stab, trans penderita11.ekstr, stab, trans penderita
11.ekstr, stab, trans penderita
 
Penanganan Material Pertemuan 1
Penanganan Material Pertemuan 1Penanganan Material Pertemuan 1
Penanganan Material Pertemuan 1
 
EVAKUASI & TRANSPORTASI PADA PASIEN GAWAT DARURAT
EVAKUASI & TRANSPORTASI PADA PASIEN GAWAT DARURATEVAKUASI & TRANSPORTASI PADA PASIEN GAWAT DARURAT
EVAKUASI & TRANSPORTASI PADA PASIEN GAWAT DARURAT
 
Manual Handling 2022.pptx
Manual Handling 2022.pptxManual Handling 2022.pptx
Manual Handling 2022.pptx
 
Gimnastik artistik
Gimnastik artistikGimnastik artistik
Gimnastik artistik
 
Mekanik badan (body mechanics)
Mekanik badan (body mechanics)Mekanik badan (body mechanics)
Mekanik badan (body mechanics)
 
Body mekanik ibu hamil
Body mekanik ibu hamilBody mekanik ibu hamil
Body mekanik ibu hamil
 

More from Winarso Arso

More from Winarso Arso (20)

08 mengapakah
08 mengapakah08 mengapakah
08 mengapakah
 
07 fakta ilmiah
07 fakta ilmiah07 fakta ilmiah
07 fakta ilmiah
 
06 pendahuluan
06 pendahuluan06 pendahuluan
06 pendahuluan
 
05 daftar isi-baik
05 daftar isi-baik05 daftar isi-baik
05 daftar isi-baik
 
04 kt pengantar
04 kt pengantar04 kt pengantar
04 kt pengantar
 
03 ttg pengarang
03 ttg pengarang03 ttg pengarang
03 ttg pengarang
 
01 kdt
01 kdt01 kdt
01 kdt
 
02 kpd pembaca
02 kpd pembaca02 kpd pembaca
02 kpd pembaca
 
Tubuh kita
Tubuh kitaTubuh kita
Tubuh kita
 
Mengagumkan
MengagumkanMengagumkan
Mengagumkan
 
Marikitabelajartentangislam
MarikitabelajartentangislamMarikitabelajartentangislam
Marikitabelajartentangislam
 
Islam budha
Islam budhaIslam budha
Islam budha
 
Desain di alam[1]
Desain di alam[1]Desain di alam[1]
Desain di alam[1]
 
Al quran dan_sains[1]
Al quran dan_sains[1]Al quran dan_sains[1]
Al quran dan_sains[1]
 
11. slips, trips & falls bahasa
11. slips, trips & falls bahasa 11. slips, trips & falls bahasa
11. slips, trips & falls bahasa
 
17. toksikologi industri
17. toksikologi industri17. toksikologi industri
17. toksikologi industri
 
16. permit sistem
16. permit sistem16. permit sistem
16. permit sistem
 
15 teknik pemadaman kebakaran
15 teknik pemadaman kebakaran15 teknik pemadaman kebakaran
15 teknik pemadaman kebakaran
 
14. hazops
14. hazops14. hazops
14. hazops
 
13. smk3 dan p2 k3
13. smk3 dan p2 k313. smk3 dan p2 k3
13. smk3 dan p2 k3
 

Recently uploaded

PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxCahyaRizal1
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 

Recently uploaded (20)

PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 

MANUAL HANDLING COURSE

  • 1. MANUAL HANDLING COURSE Penanganan Manual Beban Termasuk :::: Memindah. Mengatur Mengangkat Cidera punggung tercatat sebagai kehilangan jam tertinggi dalam industri. Rapat toolbox/analisa keselamatan kerja/penilaian diadakan sebelum memulai pengangkatan yang lebih komplex.
  • 2. CIDERA PENGANGKATAN MANUAL Cidera punggung Cidera pinggang Cidera jari Otot tertarik
  • 3. BAHAYA-BAHAYA PENGANGKATAN MANUAL Faktor berbahaya dalam pengangkatan manual tidak hanya berat saja tapi juga ukuran Karakter berikut ini berkontribusi beresiko lebih tinggi dalam penanganan manual • Ukuran, bentuk dan berat • Sikap yang tidak tepat
  • 4. BAHAYA-BAHAYA PENGANGKATAN MANUAL • Memutar dan membungkukkan tubuh, menjangkau berlebih • Posisi tubuh yang tetap dalam waktu lama • Kapasitas individu
  • 5. PRINSIP-PRINSIP PENANGANAN MANUAL • Rencanakan pengangkatan. Menentukan teknik terbaik dalam situasi pengangkatan. • Mengambil sikap tubuh yang nyaman. Mencoba untuk tetap menjaga punggung lurus (tidak harus tegak lurus). • Mengangkat dalam satu pergerakan yang halus. • Melakukan pegangan yang aman pada objek yang akan diangkat.
  • 6. PRINSIP-PRINSIP PENANGANAN MANUAL • Menghindari pembungkukan yang tidak penting. Menempatkan objek di antara pertengahan paha dan setinggi bahu. • Meminimalisasi penanganan objek-objek secara. Menghindari memutar pinggang. Menggerakkan kaki, bukan pinggul atau bahu. Memberikan ruang gerak yang cukup untuk membelokkan kaki.
  • 7. PRINSIP-PRINSIP PENANGANAN MANUAL • Memegang objek sedekat mungkin dengan to tubuh dan menghindari posisi menjangkau. • Menghindari objek dengan ukuran/berat berlebihan, meminta bantuan atau menggunakan peralatan mekanis. • Menstop pekerjaan untuk menghindari pembungkukan yang berulang-ulang, memvariasikan pengangkatan berat dengan tugas yang lebih ringan.
  • 8. PRINSIP-PRINSIP PENANGANAN MANUAL • Resiko cidera meningkat dimana beban berada di atas bahu atau di bawah ketinggian pertengahan paha. Menempatkan objek jika memungkinkan pada ketinggian pinggang untuk mencegah pengangkatan benda pada ketinggian rendah.
  • 9.
  • 10. LIFTING Pegang Posisi terbuka. Menekuk lutut. Punggung lurus. Mengangkat dengan kaki. Siku menyelip ke dalam
  • 11. BERAT MAKSIMAL Benda lebih berat dari 16 – 20 kg meningkatkan resiko cidera punggung. Untuk benda lebih berat peralatan mekanis atau tim pengangkatan harus diterapkan. Benda lebih berat dari 55 kg tidak boleh diangkat, diturunkan atau dibawa oleh satu orang. Beban lebih dari 4.5 kg tidak boleh diangkat sambil duduk .
  • 12.
  • 13.
  • 14. PENERAPAN PEKERJAAN BERESIKO TINGGI Penanganan beban berbentuk aneh dan berat . Penanganan berat, yang terlalu berat atau melebihih kapasitas pengangkat. Penjangkauan yang berlebihan. Berdiri pada permukaan yang tidak. Pengangkatan manual yang berulang atau lama.
  • 15. PENERAPAN PEKERJAAN BERESIKO TINGGI Membawa benda menjauh dari tubuh. Pergerakan memutar saat mengangkat atau membawa. Menumpuk beban sehingga menutupi visibilitas dan atau jalur terhalangi. Membawa beban tidak stabil. Pegangan yang tidak aman dan teknik pengangkatan yang jelek dengan posisi kaki terlalu dekat satu sama lain.
  • 16. RINGKASAN Berhenti dan Berpikir menilai tugas, meminta bantuan jika dibutuhkan atau menggunakan peralatan mekanik. Jongkok menggunakan otot kaki, dengan satu kaki berada di depan kaki lainnya dan menunjuk ke arah mana akan melangkah. Menjaga kepala dan punggung tetap lurus. Tidak memutar saat mengangkat, menggerakan kaki anda. Melakukan pegangan yang kuat, menjaga berat dekat ke tubuh. Memastikan rute jelas and anda dapat melihat kemana anda akan pergi