SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Download to read offline
SISTIM MANAJEMEN K3
SISTIM MANAJEMEN K3
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM
UPAYA PENINGKATAN
PERLINDUNGAN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
Evaluasi dan Konsepsi Kebijakan SMK3
PRINSIP DASAR
• Tenaga kerja berhak untuk mendapatkan jaminan
keselamatan dalam melakukan pekerjaan
- UU Bo.1/1970 jo. Ps. 27 ayat (2) UUD 1945
 Tujuan K3 untuk melindungi
tenaga
kerja dan mengamankan asset
perusahaan dari
resiko kecelakaan
• Kecelakaan kerja menurunkan produktivitas
 Tenaga kerja bukan komoditas (deklarasi Philadelphia
1944)
 2 hal penting terkait issue perburuhan dalam
perjanjian WTO 1996 di Singapore :
- ILO sebagai badan yang menetapkan Standar
Perburuhan
- Standar Perburuhan tidak akan digunakan untuk
keperluan
proteksi perdagangan bebas
 Berbagai tingkatan Standar ILO :
- Konvensi;
- Rekomendasi;
- Resolusi;
- Deklarasi;
- Konklusi ( kesimpulan sidang);
- Set of Guide lines
• Standar K3 (termasuk SMK3) merupakan
bagian dari standar perburuhan
DEFINISI SISTEM MANAJEMEN K3
ῆBagian dari sistem manajamen secara
keseluruhan yang dibutuhkan bagi :
pengembangan, penerapan,
pencapaian,
pengkajian dan pemeliharaan
kebijakan K3
dalam rangka pengendalian
resiko yang
berkaitan dengan kegiatan
kerja
guna terciptanya tempat kerja
yang aman,
efisien dan produktif
LATAR BELAKANG KEBIJAKAN
• K3 masih belum mendapatkan perhatian
yang memadai semua pihak
• Kecalakaan kerja yang terjadi masih tinggi
• Relatif rendahnya komitment pimpinan
perusahaan dalam hal K3
• Kualitas tenaga kerja berkorelasi dengan
kesadaran atas K3
• Tuntutan global dalam perlindungan tenaga
kerja yang diterapkan oleh ILO
• Desakan LSM internasional dalam hal hak
tenaga kerja untuk mendapatkan
perlindungan
1. K3 masih belum mendapatkan perhatian
yang memadai semua pihak:
• Masalah K3 masih belum menjadi prioritas program
• Tidak ada yang mengangkat masalah K3 menjadi
issue nasional baik secara politis maupun sosial
• Masalah kecelakaan kerja masih dilihat dari aspek
ekonomi, dan tidak pernah diliaht dari pendekatan
moral
• Tenaga kerja masih ditempatkan sebagai faktor
produksi dalam perusahaan, belum dirtempatkan
sebagai mitra usaha
• Alokasi anggaran perusahaan untuk maslah K3 relatif
kecil
2. Masih rendahnya komitment pimpinan
perusahaan terhadap K3 :
• Dari jumlah perusahaan 160.041 (1995) menurut
data UU No.7/1981, 13.381 merupakan perusahaan
dengan tenaga kerja lebih dari 100 orang ( wajib
mempunyai P2K3 sesuai pasal 10 UUKK No.1/1970)
• Jumlah P2K3 yang ada kurang dari 13.000
• Dari P2K3 yang ada 10-12 % yang berfungsi
• Menunjukan komitment pimpinan perusahaan
terhadap K3 masih rendah
 Perusahaan yang mempunyai dokter perusahaan
(pasal 8 UUKK No.1/1970) tercatat 1.155 orang
 Program pemeriksaan kesehatan tenaga kerja tidak
jalan
3. Kecelakaan kerja yang terjadi masih tinggi:
• Jumlah kasus kecelakaan (1995) tercatat 18.312
• Dengan korban :
- meninggal : 464 orang
- luka berat (cacat tetap) : 2.268 orang
- STMB : 17.857
- Jumlah hari hilang : 3.528.750 hari kerja
- Jumlah jam kerja hilang : 28.230.000 jam kerja
 Jumlah kompensasi kecelakaan mencapai lebih
Rp.4 milyar
4. Kualitas tenaga kerja berkorelasi dengan
kesadaran K3 :
• SUPAS 1995 :
- Total angkatan kerja 80,1 juta
• Pendidikan :
- SDl : 56,0 juta orang (69,9 %)
- D III : 1, 32 juta orang (1,65 %)
- S I : 1,545 Juta orang (1,69 %)
- Jumlah penganggur terbuka 6,2 juta orang
(7,24 % dari total angkatan kerja)
• Sebagian besar tenaga kerja tidak memahami haknya
untuk mendapatkan perlindungan K3
TUJUAN PENERAPAN SMK3
• Menempatkan tenaga kerja sesuai dengan harkat
dan martabatnya sebagaoi manusia (pasal 27 ayat
2 UUD 1945)
• Meningkatkan komitment pimpinan perusahaan
dalam melindungi tenaga kerja
• Meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja
untuk menghadapi kompetisi perdagangan global
• Proteksi terhadap industri dalam negeri
• Meningkatkan daya saing dalam perdagangan
internasional
• Mengeliminir boikot LSM internasional terhadap
produk ekspor nasional
DASAR HUKUM
1. UUD 1945 pasal 27 ayat (2)
2. UU No.14 tahun 1969 pasal 3,9 dan 10
3. UU No.1 tahun 1970 pasal 4
4. Per.Menaker No. PER.05/MEN/1996
5. Kep.Menaker No.KEP-19/MEN/1996
PEDOMAN PELAKSANAAN
PENERAPAN SMK3
Peninjauan ulang &
Peningkatan oleh
manajemen
Pengukuran dan
evaluasi
Penerapan SMK3
Perencanaan
SMK3
Komitmen dan
Kebijakan
Peningkatan
berkelanjutan
KRITERIA PERUSAHAAN
• Perusahaan dengan :
- tk 100 atau lebih dan atau
- potensi bahaya peledakan, kebakaran,
pencemaran dan penyakit akibat kerja
Pasal 3 Per.Menaker No.05/1996
AUDIT SMK3
Per.Menaker No. 05/MEN/1996
PENGERTIAN AUDIT
ῆ adalah pemeriksaan secara sistematik
dan independen, untuk menentukan
suatu kegiatan dan hasil-hasil yang
berkaitan sesuai dengan pengaturan
yang direncanakan dan dilaksanakan
secara efektif dan cocok untuk
mencapai kebijakan dan tujuan
perusahaan
AUDIT SMK3
Per.Menaker No. 05/MEN/1996
pasal 5
DIFINISI AUDIT SMK3
ῆ alat untuk mengukur besarnya
keberhasilan pelaksanaan dan
penerpan SMK3 di tempat kerja
ῆ pemeriksaan secara sistimatik
ῆ dilakukan secara independen
ῆ dilakukan oleh Badan Audit
independen
ῆ minimal 1 kali/3 tahun
MEKANISME AUDIT SMK3
DIREKTUR
RTA
BADAN AUDIT
UNIT PENGAWASAN
K3
PERUSAHAAN
1
2
3
4
4
5
5
• Sertifikat
SMK3
ῆ Tindakan
AUDIT SMK3 PERTAHUN
23
33
63
64
70
1997
1998
1999
2000
2001
1
2
3
4
5
Perusahaan
Tahun
No
SERTIFIKASI
ῆ Sertifikasi SMK3 adalah bukti
pengakuan tingkat pemenuhan
penerapan peraturan
perundangan SMK3
ῆ Proses sertifikasi SMK3 suatu
perusahaan dilakukan oleh
Badan Audit Independen
melalui proses audit SMK3
MEKANISME SERTIFIKASI
ῆ Inventarisasi daftar perusahaan oleh
Depnaker
ῆ Depnaker mengkofirmasikan
perusahaan yang diaudit ke Badan
Audit
ῆ Penentuan jadwal audit oleh Badan
Audit
ῆ Konfirmasi pelaksanaan audit ke
Depnaker dan perusahaan
ῆ Pelaksanaan audit kesesuaian oleh
Badan Audit
ῆ Evaluasi dan analisa hasil audit oleh
Badan Audit
ῆ Konfirmasi hasil audit ke Depnaker
PERMASALAHAN DAN TANTANGAN
ῆ Tidak ada persamaan persepsi terhadap
kebijakan SMK3 sebagai kebijakan
nasional anatara instansi
teknis/departemen maupun perusahaan
ῆ Kurangnya sosialisasi
ῆ Terbatasnya anggaran untuk sosialisasi
dan pelatihan
ῆ Masih dianggap sebagai biaya yang
tidak bermanfaat untuk kepentingan
perusahaan
ῆ Kurangnya kontrol sosial
ῆ Terbatasnya jumlah pegawai pengawas
ῆ Adanya berbagai model SMK3 yang
diterapkan oleh perusahaan di Indonesia
KEADAAN LAPANGAN
PERUSAHAAN
SMK3
ILO OSH 2001
HASAS
1800/ 18001
BS 8800
Five Star
System ISRS
Safety Map
DR 96311
APOSHO
STANDAR
2000
AS/ANZ
4801/4804
VPP OSHA
KONSEPSI PENGAWASAN K3 KEDEPAN
PERUSAHAAN
Perusahaan
Jasa K3
Badan Audit
SMK3
PEMERINTAH
Regulator
Pengawasan
Ketenagakerjaan
OPERATOR
KOMSEPSI PENGAWASAN K3 KEDEPAN
PERUSAHAAN
Inspeksi
Teknis
AUDIT
SMK3
PENGAWASAN K3
Inspeksi
Norma
Konsultan
Ahli K3
Pegawai
Pengawas Auditor
KEBIJAKAN SMK3 KEDEPAN
PERUSAHAAN
SMK3
Voluntory
Program
AUDIT SMK3
Compulsory
Program
asa Konsultan SMK3
Per.Menaker No.04/1995
Badan Audit
Revisi Per.Menaker
No.05/1996
PENGAWASAN
NORMA K3
KONSEP MEKANISME AUDIT SMK3
PERUSAHAAN
BADAN
AUDIT
PENGAWASAN
NORMA K3
Melaporkan
program
SMK3
MENAKERTRANS
Cq. Dirjen Binawas
RTA
Pelaksanaan Audit
Hasil Audit

More Related Content

Similar to Sistem Manajemen K3 PP No.50 Tahun 2012.pdf

sistem-manajemen-k3-pp50th2012.mmmmmmmmmmmpt
sistem-manajemen-k3-pp50th2012.mmmmmmmmmmmptsistem-manajemen-k3-pp50th2012.mmmmmmmmmmmpt
sistem-manajemen-k3-pp50th2012.mmmmmmmmmmmpt
fitriahariwibawati
 
SMK3 & P2K3
SMK3 & P2K3SMK3 & P2K3
SMK3 & P2K3
Ainur
 
Kepmen no 5 th 1996
Kepmen no 5 th 1996Kepmen no 5 th 1996
Kepmen no 5 th 1996
raysa hasdi
 

Similar to Sistem Manajemen K3 PP No.50 Tahun 2012.pdf (20)

MATERI ELEMEN KOMPETENSI 3 MENERAPKAN PRAKTIK-PRAKTIK KESEHATAN DAN KESELAMAT...
MATERI ELEMEN KOMPETENSI 3 MENERAPKAN PRAKTIK-PRAKTIK KESEHATAN DAN KESELAMAT...MATERI ELEMEN KOMPETENSI 3 MENERAPKAN PRAKTIK-PRAKTIK KESEHATAN DAN KESELAMAT...
MATERI ELEMEN KOMPETENSI 3 MENERAPKAN PRAKTIK-PRAKTIK KESEHATAN DAN KESELAMAT...
 
Pertemuan 5, 6 & 7
Pertemuan 5, 6 & 7Pertemuan 5, 6 & 7
Pertemuan 5, 6 & 7
 
OHSAS ISO 45001 Tahun 2018.ppt.pdf
OHSAS ISO 45001 Tahun 2018.ppt.pdfOHSAS ISO 45001 Tahun 2018.ppt.pdf
OHSAS ISO 45001 Tahun 2018.ppt.pdf
 
ISO 45001-2018.pdf
ISO 45001-2018.pdfISO 45001-2018.pdf
ISO 45001-2018.pdf
 
Paparan Dirjen Binwasnaker
Paparan Dirjen BinwasnakerPaparan Dirjen Binwasnaker
Paparan Dirjen Binwasnaker
 
Kebijakan_K3.pptx
Kebijakan_K3.pptxKebijakan_K3.pptx
Kebijakan_K3.pptx
 
PP 50 2012 Penerapan SMK3
PP 50 2012 Penerapan SMK3PP 50 2012 Penerapan SMK3
PP 50 2012 Penerapan SMK3
 
p2k3-dinar-lokakarya-2019.ppt
p2k3-dinar-lokakarya-2019.pptp2k3-dinar-lokakarya-2019.ppt
p2k3-dinar-lokakarya-2019.ppt
 
p2k3-lokakarya-2019.ppt
p2k3-lokakarya-2019.pptp2k3-lokakarya-2019.ppt
p2k3-lokakarya-2019.ppt
 
pengurusan
pengurusanpengurusan
pengurusan
 
sistem-manajemen-k3-pp50th2012.mmmmmmmmmmmpt
sistem-manajemen-k3-pp50th2012.mmmmmmmmmmmptsistem-manajemen-k3-pp50th2012.mmmmmmmmmmmpt
sistem-manajemen-k3-pp50th2012.mmmmmmmmmmmpt
 
KEL. 3 PENGANTAR MANAJEMEN KUALITAS
KEL. 3 PENGANTAR MANAJEMEN KUALITASKEL. 3 PENGANTAR MANAJEMEN KUALITAS
KEL. 3 PENGANTAR MANAJEMEN KUALITAS
 
P5 k3-ohsas
P5 k3-ohsasP5 k3-ohsas
P5 k3-ohsas
 
SMK3 & P2K3
SMK3 & P2K3SMK3 & P2K3
SMK3 & P2K3
 
1402 2616-1-sm
1402 2616-1-sm1402 2616-1-sm
1402 2616-1-sm
 
Bimbingan Teknis Optimalisasi Tugas dan Fungsi P2K3.pdf
Bimbingan Teknis Optimalisasi Tugas dan Fungsi P2K3.pdfBimbingan Teknis Optimalisasi Tugas dan Fungsi P2K3.pdf
Bimbingan Teknis Optimalisasi Tugas dan Fungsi P2K3.pdf
 
4A_REVIEW Peraturan Pe-UU-an K3.ppt
4A_REVIEW Peraturan Pe-UU-an K3.ppt4A_REVIEW Peraturan Pe-UU-an K3.ppt
4A_REVIEW Peraturan Pe-UU-an K3.ppt
 
Kepmen no 5 th 1996
Kepmen no 5 th 1996Kepmen no 5 th 1996
Kepmen no 5 th 1996
 
29 permen no.05 tahun 1996-smk3
29 permen no.05 tahun 1996-smk329 permen no.05 tahun 1996-smk3
29 permen no.05 tahun 1996-smk3
 
Smk3 untuk pdam
Smk3 untuk pdamSmk3 untuk pdam
Smk3 untuk pdam
 

Recently uploaded

10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
taniaalda710
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
FujiAdam
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
FahrizalTriPrasetyo
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
arifyudianto3
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
EnginerMine
 

Recently uploaded (14)

BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 

Sistem Manajemen K3 PP No.50 Tahun 2012.pdf

  • 1. SISTIM MANAJEMEN K3 SISTIM MANAJEMEN K3 KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM UPAYA PENINGKATAN PERLINDUNGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Evaluasi dan Konsepsi Kebijakan SMK3
  • 2. PRINSIP DASAR • Tenaga kerja berhak untuk mendapatkan jaminan keselamatan dalam melakukan pekerjaan - UU Bo.1/1970 jo. Ps. 27 ayat (2) UUD 1945  Tujuan K3 untuk melindungi tenaga kerja dan mengamankan asset perusahaan dari resiko kecelakaan • Kecelakaan kerja menurunkan produktivitas
  • 3.  Tenaga kerja bukan komoditas (deklarasi Philadelphia 1944)  2 hal penting terkait issue perburuhan dalam perjanjian WTO 1996 di Singapore : - ILO sebagai badan yang menetapkan Standar Perburuhan - Standar Perburuhan tidak akan digunakan untuk keperluan proteksi perdagangan bebas  Berbagai tingkatan Standar ILO : - Konvensi; - Rekomendasi; - Resolusi; - Deklarasi; - Konklusi ( kesimpulan sidang); - Set of Guide lines • Standar K3 (termasuk SMK3) merupakan bagian dari standar perburuhan
  • 4. DEFINISI SISTEM MANAJEMEN K3 ῆBagian dari sistem manajamen secara keseluruhan yang dibutuhkan bagi : pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan K3 dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif
  • 5. LATAR BELAKANG KEBIJAKAN • K3 masih belum mendapatkan perhatian yang memadai semua pihak • Kecalakaan kerja yang terjadi masih tinggi • Relatif rendahnya komitment pimpinan perusahaan dalam hal K3 • Kualitas tenaga kerja berkorelasi dengan kesadaran atas K3 • Tuntutan global dalam perlindungan tenaga kerja yang diterapkan oleh ILO • Desakan LSM internasional dalam hal hak tenaga kerja untuk mendapatkan perlindungan
  • 6. 1. K3 masih belum mendapatkan perhatian yang memadai semua pihak: • Masalah K3 masih belum menjadi prioritas program • Tidak ada yang mengangkat masalah K3 menjadi issue nasional baik secara politis maupun sosial • Masalah kecelakaan kerja masih dilihat dari aspek ekonomi, dan tidak pernah diliaht dari pendekatan moral • Tenaga kerja masih ditempatkan sebagai faktor produksi dalam perusahaan, belum dirtempatkan sebagai mitra usaha • Alokasi anggaran perusahaan untuk maslah K3 relatif kecil
  • 7. 2. Masih rendahnya komitment pimpinan perusahaan terhadap K3 : • Dari jumlah perusahaan 160.041 (1995) menurut data UU No.7/1981, 13.381 merupakan perusahaan dengan tenaga kerja lebih dari 100 orang ( wajib mempunyai P2K3 sesuai pasal 10 UUKK No.1/1970) • Jumlah P2K3 yang ada kurang dari 13.000 • Dari P2K3 yang ada 10-12 % yang berfungsi • Menunjukan komitment pimpinan perusahaan terhadap K3 masih rendah  Perusahaan yang mempunyai dokter perusahaan (pasal 8 UUKK No.1/1970) tercatat 1.155 orang  Program pemeriksaan kesehatan tenaga kerja tidak jalan
  • 8. 3. Kecelakaan kerja yang terjadi masih tinggi: • Jumlah kasus kecelakaan (1995) tercatat 18.312 • Dengan korban : - meninggal : 464 orang - luka berat (cacat tetap) : 2.268 orang - STMB : 17.857 - Jumlah hari hilang : 3.528.750 hari kerja - Jumlah jam kerja hilang : 28.230.000 jam kerja  Jumlah kompensasi kecelakaan mencapai lebih Rp.4 milyar
  • 9. 4. Kualitas tenaga kerja berkorelasi dengan kesadaran K3 : • SUPAS 1995 : - Total angkatan kerja 80,1 juta • Pendidikan : - SDl : 56,0 juta orang (69,9 %) - D III : 1, 32 juta orang (1,65 %) - S I : 1,545 Juta orang (1,69 %) - Jumlah penganggur terbuka 6,2 juta orang (7,24 % dari total angkatan kerja) • Sebagian besar tenaga kerja tidak memahami haknya untuk mendapatkan perlindungan K3
  • 10. TUJUAN PENERAPAN SMK3 • Menempatkan tenaga kerja sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagaoi manusia (pasal 27 ayat 2 UUD 1945) • Meningkatkan komitment pimpinan perusahaan dalam melindungi tenaga kerja • Meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja untuk menghadapi kompetisi perdagangan global • Proteksi terhadap industri dalam negeri • Meningkatkan daya saing dalam perdagangan internasional • Mengeliminir boikot LSM internasional terhadap produk ekspor nasional
  • 11. DASAR HUKUM 1. UUD 1945 pasal 27 ayat (2) 2. UU No.14 tahun 1969 pasal 3,9 dan 10 3. UU No.1 tahun 1970 pasal 4 4. Per.Menaker No. PER.05/MEN/1996 5. Kep.Menaker No.KEP-19/MEN/1996
  • 12. PEDOMAN PELAKSANAAN PENERAPAN SMK3 Peninjauan ulang & Peningkatan oleh manajemen Pengukuran dan evaluasi Penerapan SMK3 Perencanaan SMK3 Komitmen dan Kebijakan Peningkatan berkelanjutan
  • 13. KRITERIA PERUSAHAAN • Perusahaan dengan : - tk 100 atau lebih dan atau - potensi bahaya peledakan, kebakaran, pencemaran dan penyakit akibat kerja Pasal 3 Per.Menaker No.05/1996
  • 14. AUDIT SMK3 Per.Menaker No. 05/MEN/1996 PENGERTIAN AUDIT ῆ adalah pemeriksaan secara sistematik dan independen, untuk menentukan suatu kegiatan dan hasil-hasil yang berkaitan sesuai dengan pengaturan yang direncanakan dan dilaksanakan secara efektif dan cocok untuk mencapai kebijakan dan tujuan perusahaan
  • 15. AUDIT SMK3 Per.Menaker No. 05/MEN/1996 pasal 5 DIFINISI AUDIT SMK3 ῆ alat untuk mengukur besarnya keberhasilan pelaksanaan dan penerpan SMK3 di tempat kerja ῆ pemeriksaan secara sistimatik ῆ dilakukan secara independen ῆ dilakukan oleh Badan Audit independen ῆ minimal 1 kali/3 tahun
  • 16. MEKANISME AUDIT SMK3 DIREKTUR RTA BADAN AUDIT UNIT PENGAWASAN K3 PERUSAHAAN 1 2 3 4 4 5 5 • Sertifikat SMK3 ῆ Tindakan
  • 18. SERTIFIKASI ῆ Sertifikasi SMK3 adalah bukti pengakuan tingkat pemenuhan penerapan peraturan perundangan SMK3 ῆ Proses sertifikasi SMK3 suatu perusahaan dilakukan oleh Badan Audit Independen melalui proses audit SMK3
  • 19. MEKANISME SERTIFIKASI ῆ Inventarisasi daftar perusahaan oleh Depnaker ῆ Depnaker mengkofirmasikan perusahaan yang diaudit ke Badan Audit ῆ Penentuan jadwal audit oleh Badan Audit ῆ Konfirmasi pelaksanaan audit ke Depnaker dan perusahaan ῆ Pelaksanaan audit kesesuaian oleh Badan Audit ῆ Evaluasi dan analisa hasil audit oleh Badan Audit ῆ Konfirmasi hasil audit ke Depnaker
  • 20. PERMASALAHAN DAN TANTANGAN ῆ Tidak ada persamaan persepsi terhadap kebijakan SMK3 sebagai kebijakan nasional anatara instansi teknis/departemen maupun perusahaan ῆ Kurangnya sosialisasi ῆ Terbatasnya anggaran untuk sosialisasi dan pelatihan ῆ Masih dianggap sebagai biaya yang tidak bermanfaat untuk kepentingan perusahaan ῆ Kurangnya kontrol sosial ῆ Terbatasnya jumlah pegawai pengawas ῆ Adanya berbagai model SMK3 yang diterapkan oleh perusahaan di Indonesia
  • 21. KEADAAN LAPANGAN PERUSAHAAN SMK3 ILO OSH 2001 HASAS 1800/ 18001 BS 8800 Five Star System ISRS Safety Map DR 96311 APOSHO STANDAR 2000 AS/ANZ 4801/4804 VPP OSHA
  • 22. KONSEPSI PENGAWASAN K3 KEDEPAN PERUSAHAAN Perusahaan Jasa K3 Badan Audit SMK3 PEMERINTAH Regulator Pengawasan Ketenagakerjaan OPERATOR
  • 23. KOMSEPSI PENGAWASAN K3 KEDEPAN PERUSAHAAN Inspeksi Teknis AUDIT SMK3 PENGAWASAN K3 Inspeksi Norma Konsultan Ahli K3 Pegawai Pengawas Auditor
  • 24. KEBIJAKAN SMK3 KEDEPAN PERUSAHAAN SMK3 Voluntory Program AUDIT SMK3 Compulsory Program asa Konsultan SMK3 Per.Menaker No.04/1995 Badan Audit Revisi Per.Menaker No.05/1996 PENGAWASAN NORMA K3
  • 25. KONSEP MEKANISME AUDIT SMK3 PERUSAHAAN BADAN AUDIT PENGAWASAN NORMA K3 Melaporkan program SMK3 MENAKERTRANS Cq. Dirjen Binawas RTA Pelaksanaan Audit Hasil Audit