Dokumen tersebut membahas tentang Sistem Manajemen K3 (SMK3) yang merupakan bagian penting dalam pengelolaan risiko keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan. SMK3 terdiri atas 5 prinsip dasar yaitu komitmen dan kebijakan, perencanaan, penerapan, pengukuran dan evaluasi, serta peninjauan ulang dan peningkatan. Dokumen ini juga menjelaskan proses pelaksanaan SMK3 mulai dari perencanaan
Dokumen tersebut membahas tentang Sistem Manajemen K3 (SMK3) yang merupakan bagian penting dalam pengelolaan risiko keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan. SMK3 terdiri atas 5 prinsip dasar yaitu komitmen dan kebijakan, perencanaan, penerapan, pengukuran dan evaluasi, serta peninjauan ulang dan peningkatan. Dokumen ini juga menjelaskan proses pelaksanaan SMK3 mulai dari perencanaan
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) di berbagai industri serta standar internasional untuk SMK3 yaitu OHSAS 18001. Dokumen ini menjelaskan bahwa SMK3 mulai dikembangkan sejak tahun 1970-an dan semakin diterapkan secara luas di berbagai sektor industri. OHSAS 18001 merupakan standar global untuk SMK3 yang terdiri atas 17 unsur implement
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) sesuai dengan peraturan pemerintah. Ia menjelaskan 5 prinsip dasar dalam penerapan SMK3 yaitu penetapan kebijakan K3, perencanaan K3, pelaksanaan rencana K3, pemantauan dan evaluasi kinerja K3, serta peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3. Dokumen ini juga menjelaskan
Audit SMK3 dilakukan untuk menilai kritis dan sistematis pengendalian potensi bahaya di perusahaan, memastikan pelaksanaan K3 sesuai peraturan, dan menentukan langkah perbaikan. Audit mencakup tinjauan dokumen, wawancara, dan observasi lapangan untuk mengumpulkan bukti yang dievaluasi terhadap kriteria audit.
Dokumen tersebut membahas tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang meliputi pengertian, tujuan penerapan, dasar hukum, proses, dan strategi penerapannya. Dokumen ini memberikan panduan lengkap tentang implementasi SMK3 di perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja (K3), tugas pokok panitia pembina keselamatan dan kesehatan kerja (P2K3) yaitu memberikan saran mengenai K3, fungsi P2K3 seperti mengumpulkan data K3, memberitahu pegawai tentang bahaya di tempat kerja, dan membantu pengusaha dalam mengevaluasi lingkungan kerja.
Pengawas pekerjaan struktur bangunan gedung harus memastikan pelaksanaan pekerjaan sesuai peraturan dan rencana, serta mengawasi proses pembangunan pondasi, struktur atas dan bawah, rangka atap, serta membuat laporan hasil pengawasan.
Dokumen tersebut membahas tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dan audit SMK3 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012. Dokumen tersebut menjelaskan prinsip, tujuan, elemen, dan kriteria SMK3 serta skema pelaksanaan dan pengawasan SMK3 di perusahaan.
The document discusses material XX on management of change and innovation. It is presented by Andri Oktarian from the Industrial Engineering program at Buddhi Dharma University and contains multiple sections on the topic with extensive explanations and examples.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) di berbagai industri serta standar internasional untuk SMK3 yaitu OHSAS 18001. Dokumen ini menjelaskan bahwa SMK3 mulai dikembangkan sejak tahun 1970-an dan semakin diterapkan secara luas di berbagai sektor industri. OHSAS 18001 merupakan standar global untuk SMK3 yang terdiri atas 17 unsur implement
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) sesuai dengan peraturan pemerintah. Ia menjelaskan 5 prinsip dasar dalam penerapan SMK3 yaitu penetapan kebijakan K3, perencanaan K3, pelaksanaan rencana K3, pemantauan dan evaluasi kinerja K3, serta peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3. Dokumen ini juga menjelaskan
Audit SMK3 dilakukan untuk menilai kritis dan sistematis pengendalian potensi bahaya di perusahaan, memastikan pelaksanaan K3 sesuai peraturan, dan menentukan langkah perbaikan. Audit mencakup tinjauan dokumen, wawancara, dan observasi lapangan untuk mengumpulkan bukti yang dievaluasi terhadap kriteria audit.
Dokumen tersebut membahas tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang meliputi pengertian, tujuan penerapan, dasar hukum, proses, dan strategi penerapannya. Dokumen ini memberikan panduan lengkap tentang implementasi SMK3 di perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja (K3), tugas pokok panitia pembina keselamatan dan kesehatan kerja (P2K3) yaitu memberikan saran mengenai K3, fungsi P2K3 seperti mengumpulkan data K3, memberitahu pegawai tentang bahaya di tempat kerja, dan membantu pengusaha dalam mengevaluasi lingkungan kerja.
Pengawas pekerjaan struktur bangunan gedung harus memastikan pelaksanaan pekerjaan sesuai peraturan dan rencana, serta mengawasi proses pembangunan pondasi, struktur atas dan bawah, rangka atap, serta membuat laporan hasil pengawasan.
Dokumen tersebut membahas tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dan audit SMK3 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012. Dokumen tersebut menjelaskan prinsip, tujuan, elemen, dan kriteria SMK3 serta skema pelaksanaan dan pengawasan SMK3 di perusahaan.
The document discusses material XX on management of change and innovation. It is presented by Andri Oktarian from the Industrial Engineering program at Buddhi Dharma University and contains multiple sections on the topic with extensive explanations and examples.
Dokumen tersebut membahas mengenai mata kuliah Pengukuran dan Perancangan Sistem Kerja yang mencakup prinsip-prinsip perancangan kerja, alat dan metode pengukuran kerja baik secara langsung maupun tidak langsung, serta penerapan hasil penelitian kerja. Mata kuliah ini bertujuan agar mahasiswa dapat melakukan penelitian kerja khususnya pengukuran kerja untuk memperbaiki sistem kerja menjadi lebih e
PMK 1 MANAJEMEN PERUBAHAN DAN INOVASI.pptxAndri946883
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen perubahan dan inovasi, yang mencakup penjelasan mengenai kontrak perkuliahan, definisi manajemen menurut para ahli, terminologi manajemen, dan fungsi-fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia, pengarahan, dan pengendalian."
Dokumen tersebut membahas tentang pengantar data analitik yang mencakup konsep data besar (big data), sumber data, karakteristik volume, kecepatan, keragaman dan ketepatan data besar, ekosistem data besar, jenis-jenis analisis data besar beserta contoh penerapannya, serta profesi terkait data analitik.
PMK 13 DISTORSI INFORMASI DAN BULLWHIP EFFECT.pptAndri946883
Dokumen tersebut membahas tentang distorsi informasi dan bullwhip effect dalam rantai pasokan. Bullwhip effect adalah fenomena dimana permintaan yang sebenarnya stabil di tingkat pelanggan akhir menjadi fluktuatif di hulu rantai pasokan. Hal ini disebabkan oleh empat faktor utama yaitu pembaruan ramalan permintaan, penggabungan order, fluktuasi harga, serta pengalokasian dan permainan kelangkaan. Untuk mengurangi bullwhip effect
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
2. APA ITU K3 ???
• Kegiatan untuk menjamin dan melindungi
keselamatan dan kesehatan tenaga kerja
• Upaya yang dilakukan manajemen untuk
mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja
3. APA ITU SMK3 ???
• Bagian Departemen penting dalam suatu
Manajemen perusahaan yang di khususkan (K3)
• Dalam rangka pengendalian resiko berkaitan
dengan kegiatan kerja
• Agar tercipta tempat kerja yang aman, nyaman,
efisien, dan produktif
• Standarisasi yang di adopsi dari standar australia
AS4801
• Occupational Health and Safety Assesment Series
18001
4. LANDASAN SMK3 DI INDONESIA
PERATURAN PEMERINTAH NO. 50 TAHUN
2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM
MANAJEMEN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA (SMK3)
5. Kewajiban Penerapan SMK3 Di Indonesia
• Setiap perusahaan yang bergerak di bidang
Kontraktor wajib menerapkan K3 Konstruksi atau
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3) di perusahaannya
• Kemudian perusahaan yang mempekerjakan
pekerja/buruh paling sedikit 100 orang pekerja, juga
wajib menerapkan SMK3
• Perusahaan yang memiliki tipe pekerjaan
dengantingkat potensi bahaya tinggi di lingkup
pekerjaannya, wajib menerapkan SMK3
6. PERSYARATAN MENDAPATKAN SMK3
Untuk mendapatkan SMK3, Perusahaan diwajibkan menyusun Rencana
Keseamatan dan Kesehatan Kerja (K3), dalam menyusun rencana K3 tersebut
perusahaan harus menyiapkkan :
1. Membentuk tim ahli K3
2. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)
3. Wakil Pekerja
4. Pihak lain yang terkait (Antar Departemen)
7. MANFAAT PENERPAN SMK3 DI PERUSAHAAN
• Untuk meningkatkan efektivitas perlindungan K3 dengan cara :
Terencana, Terukur, Terstruktur, dan Terintegrasi
• Untuk mencegah dan mengurangi terjadinya kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja (PAK), yang melibatkan : Manajemen, Tenaga
Kerja/Pekerja dan Serikat Pekerja
• Untuk menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien
untuk meningkatkan produktivitas
8. PRINSIP DASAR SMK3
1. Dasar Penetapan Kebijakan, yang meliputi pembangunan & pemeliharaan
dokumen
2. Dasar Perencanaan K3, meliputi pembuatan & pendokumentasian rencana K3
3. Pelaksanaan K3, meliputi pengendalian perancangan & pengendalian kontrak,
pengendalian dokumen, pembelian & pengendalian produk, kemananan
bekerja berdasarkan SMK3, pengelolaan materi & perpindahannya
4. Pemantauan & Evaluasi Kinerja K3, meliputi standar pemantauan pengumpulan
& penggunaan data, serta pemeriksaan SMK3
5. Peninjauan dan Peningkatan Kinerja SMK3, meliputi pelaporan & perbaikan
kekurangan
9. 1. Penetapan Kebijakan K3
• Melakukan tinjauan awal kondisi K3, yang meliputi :
Identifikasi potensi bahaya, penilaian dan penegndalian resiko;
Perbandingan penerapan K3 dengan perusahaan dan sektor lain yang lebih baik;
Peninjauan sebab akibat kejadian yang membahayakan;
Kompensasi dan gangguan serta hasil penilaian sebelumnya yang berkaitan dengan
keselamatan;
Penilaian efisiensi dan efektivitas sumber daya yang disiapkan.
• Memperhatikan peningkatan kinerja manajemen K3 secara terus menerus
• Memperhatikan masukan dari pekerja/buruh dan atau serikat pekerja/serikat buruh
• Kebijkan memuat Visi, Tujuan Perusahaan, Kkomitmen, Kerangka dan Program Kerja
10. 2. PERENCANAAN K3
• Bertujuan untuk menghasilkan rencana K3
• Rencana K3 disusun atau ditetapkan oleh perusahaan / pengusahan dengan mengacu pada kebijakan
K3 yang telah di tetapkan
• Harus melibatkan : Ahli K3, Panitian Pembina K3, Wakil Pekerja/Buruh, dan pihak lain yang terkait
• Rencana Kerja K3 harus memuat :
Tujuan dan sasaran
Skala Prioritas
Upaya pengendalian bahaya
Penetapan sumber daya
Jangka waktu pelaksanaan
Indikator pencapaian
Sistem pertanggungjawaban pelaksanaan K3
11. 3. PELAKSANAAN K3
• Dilakukan pengusaha berdasarkan rencana K3, didukung oleh sumber daya manusia dibidang
K3, SD Saranan dan Prasarana (Seperti adanya struktur organisasi bidang K3, anggaran dana,
prosedur, intstruksi kerja, dll)
• Kegiatan – kegiatan dalam pelaksanaan K3 meliputi :
Tindakan pengendalian
Perancangan/desain rekayasa
Prosedur dan instruksi kerja
Penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan
Pembelian/ pengadaan barang dan jasa
Produk akhir
Upaya menghadapi keadaan darurat kecelakaan
dan bencana industri
Rencana pemulihan keadaan darurat
12. 3. PELAKSANAAN K3 (Cont...)
• Kegiatan harus dilaksanakan berdasarkan identifikasi bahaya, penilaian, dan
pengendalian resiko, serta berdasarkan potensi bahaya, investigasi, dan analisa
kecelakaan.
• Dalam pelaksanaan K3 perusahaan harus :
Menunjuk SDM yang mempunyai kompetensi kerja dan kewenangan dibidang K3;
Melibatkan seluruh pekerja/buruh;
Membuat petunjuk K3 yang harus dipatuhi oleh seluruh pekerja/buruh, orang
lain/selain pekerja yang berada dilingkungan perusahaan, dan pihak lain yang
terkait;
Membuat prosedur informasi;
Membuat prosedur pelaporan;
Mendokumentasikan seluruh kegiatan K3 yang dijalankan.
13. 4. PEMANTAUAN DAN EVALUASI
KINERJA K3
• Dilakukan melalui pemeriksaan, pengujian,
pengukuran, dan audit internal SMK3 dilakukan oleh
SDM yang kompeten.
• Hasil pemantauan dan evaluasi kinerja K3 dilaporkan
kepada perusahaan/pengusaha, sehingga dapat
dijadikan landasan pertimbangan untuk melakukan
tindakan perbaikan
• Pemantauan ini wajib dilakukan
14. 5. PENINJAUAN DAN
PENINGKATAN KINERJA K3
• Bertujuan untuk menjamin kesesuaian dan
efektifitas penerapan SMK3, dan digunakan untuk
melakukan perbaikan dan peningkatan kinerja
• Dilakukan terhadap kebijakan, perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi
• Perbaikan yang dimaksud dilakukan berdasarkan
perubahan perundangan, perubahan produk,
perubahan struktur, hasil kajian kecelakaan kerja,
dll.
15. PENILAIAN / AUDIT SMK3
• Pemeriksaan secara sistematis dan independen terhadap pemenuhan kriteria yang
telah ditetapkan untuk mengukur suatu hasil kegiatan yang telah direncanakan dan
dilaksanakan dalam penerapan SMK3 di perusahaan
• Perusahaan yang telah melaksanakan penerapakan SMK3 ini, selanjutnya dinilai
penerapan SMK3-nya melalui Audit Eksternal oleh lembaga audit yang telah
terakreditasi atau ditunjuk oleh menteri.
• Contoh : Lembaga BKSTI bekerja sama dengan lembaga Audit yang telah di
Akreditasi oleh menteri untuk melakukan penilaian terhadap perusahaan, yaitu : PT.
JAYA BETON KONSTRUKSI – Kepmenaker RI No. 270 tahun 2016
• Hasil Audit dilaporkan kepada menteri dengan tembusan disampaikan kepada
menteri pembina sektor usaha, gubernur, dan bupati / walikota sebagai bahan
pertimbangan dalam upaya peningkatan SMK3.
16. PENGAWASAN SMK3
• Dilakukan oleh pengawas ketenagakerjaan pusat
provinsi dan / atau kabupaten kota sesuai dengan
kewenangannya
• Hasil pengawasan digunakan sebagai dasar dalam
melakukan pembinaan
17. Pengawasan SMK3 Itu Meliputi :
• Pembangunan dan terjaminnya pelaksanaan komitmen
• Organisasi
• Sumber Daya Manusia
• Pelaksanaan peraturan perundang-undangan bidang K3
• Keamanan bekerja
• Pemeriksaan, pengujian dan pengukuran penerapan SMK3
• Pengendalian keadaan darurat dan bahaya industri
• Pelaporan dan perbaikan kekurangan
• Tindak lanjut audit
18. SERTIFIKAT SMK3
• Masa proses penerbitan Sertifikat SMK3 adalah 1 (satu)
tahun, setelah hasil Audit Eskternal, dan semua persyaratan
telah dilengkapi
• Selama menunggu terbitnya sertifikat SMK3, perusahaan
akan mendapat surat keterangan hasil audit SMK3 dari
Kementerian Binwasnaker-Direktorat Jendral Pembinaan
PengawasanTenaga Kerja dan K3
• Masa berlaku sertifikat SMK3 adalah selama 3 (tiga) tahun