SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Asas-asas Hukum Acara Perdata
DASMAR ALI
www.themegallery.com
Company Logo
Contents
Click to add Title1
Click to add Title2
Click to add Title3
Click to add Title4
www.themegallery.com
Company Logo
1. Hakim bersifat menunggu
 Terdapat suatu adagium berbunyi “Nemo judex
sine actore” (apabila tidak ada perkara maka hakim
tidak ada).
 Pengadilan tidak boleh menolak untuk memeriksa
dan mengadili suatu perkara yang ditujukan dengan
dalih bahwa hukum tidak atau kurang jelas,
melainkan wajib untuk memeriksa dan mengadilinya
www.themegallery.com Hakim bersifat menunggu…
• Pasal 16 (1) UU No 4 tahun 2004:
hakim sebagai organ pengadilan dianggap memahami
hukum pencari keadilan, andaikata ia tidak menemukan
hukum tertulis, ia wajib menggali hukum tidak tertulis
untuk memutuskan berdasarkan hukum sebagai
seorang yang bijaksana dan bertanggung jawab penuh
kepada Tuhan YME, diri sendiri, masyarakat, bangsa,
dan negara.
• Ius Curia Novit: hakim dianggap tahu akan hukum.
Apabila tidak ada hukumnya, hakim harus melakukan
penemuan hukum.
Ahli dipanggil hakim untuk membantu memecahkan
suatu masalah.
Company Logo
www.themegallery.com
2. Hakim bersifat pasif
a. Di dalam gugatan, isi gugatan ada 3 hal, yaitu:
• Identitas
• Posita: dasar dalam mengajukan gugatan
• Petitum: apa yang diminta oleh penggugat untuk
diputus oleh hakim.
b. Hakim bersifat pasif dalam hal mengakhiri sengketa.
• Apabila para pihak sepakat mengakhiri sengketa,
maka hakim tidak dapat menghalangi.
Company Logo
www.themegallery.com Hakim bersifat pasif….
c. Pasal 178 HIR, pasal 189 (2,3) R.Bg
Pasal 178 HIR:
1) Waktu musyawarah, hakim berwajib, karena jabatannya,
mencukupkan segala alasan hukum, yang tidak dikemukakan oleh
kedua belah pihak.
2) Hakim itu wajib mengadili segala bagian tuntutan.
3) Ia dilarang akan menjatuhkan putusan atas perkara yang tiada
dituntut, atau akan meluluskan lebih dari pada yang dituntut.
• Hakim dilarang menjatuhkan putusan tentang hal- hal yang tidak
dimohon atau tidak dituntut oleh para pihak, sehingga putusan
hakim:
– Putusan terhadap gugatan boleh dikabulkan semua
– Putusan terhadap gugatan tidak boleh ditambah
– Putusan terhadap gugatan boleh dikurangi/ tidak dikabulkan
semua
Company Logo
www.themegallery.com Hakim bersifat pasif….
d. Hakim bersifat pasif dalam hal apakah para pihak
banding atau tidak, tergantung dari para pihak.
 dalam HIR tidak sepenuhnya hakim bersifat pasif,
tetapi pada prinsipnya hakim bersifat pasif.
 Selaku pimpinan sidang hakim aktif:
• Pasal 119 HIR: memberikan pertolongan
• Pasal 132 HIR: memberikan nasihat
• Pasal 195 HIR: memimpin eksekusi
Hal ini berbeda dengan B.Rv, dalam B.Rv hakim
benar- benar bersifat pasif, karena yang berperkara
menurut B.Rv harus pengacara atau advokad.
Company Logo
www.themegallery.com 3. Sidang terbuka untuk umum
 Setiap sidang boleh disaksikan oleh semua
orang, untuk memungkinkan masyarakat
mengontrol jalannya persidangan sehingga
hakim berlaku pobyektif  sosial kontrol
 Pasal 19(1)(2) UU No 4 tahun 2004, pasal 179
(1), 317 HIR, pasal 190 R.Bg, mensyaratkan
bahwa apabila sidang tidak terbuka untuk
umum, maka “batal demi hukum.”
Company Logo
www.themegallery.com Sidang Terbuka Untuk Umum….
 Pasal 19 UU 4/ 2004:
1) Sidang pemeriksaan pengadilan adalah
terbuka untuk umum, kecuali apabila undang-
undang menentukan lain.
2) Tidak dipenuhinya ketentuan dalam ayat (1)
mengakibatkan batalnya putusan menurut
hukum.
3) Rapat permusyawaratan hakim bersifat
rahasia
Company Logo
www.themegallery.com Sidang Terbuka Untuk Umum….
 Pasal 19UU 4/ 2004:
Semua putusan pengadilan hanya sah dan mempunyai kekuatan
hukum apabila diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum.
 Pasal 179 HIR:
Setiap putusan hakim/ pengadilan harus dibacakan di muka
persidangan yang dibuka untuk umum.
Di dalam hukum acara perdata, terdapat beberapa perkecualian,
tahapan- tahapan tertentu yang tertutup untuk umum.
Dalam hal- hal tertentu, boleh dilakukan sidang tertutup, tapi harus
sesuai dengan asas, yaitu sidang terbuka kemudian dilakukan
secara tertutup. Misalnya untuk kasus perceraian dengan alasan
perzinahan, hal ini dimaksudkan agar para pihak tidak malu
mengemukakan pendapat atau alasannya.
Walaupun bersifat terbuka untuk umum, namun ada beberapa
peraturan sidang, antara lain: tidak boleh merokok dalam ruang
sidang, membawa senjata tajam, makanan, dan lain sebagainya.
Tujuannya adalah agar hakim dalam mengadili benar- benar
obyektif.
Company Logo
www.themegallery.com 4. Mendengarkan kedua belah pihak
 Pasal 5 (1) UU no 4 tahun 2004: pengadilan mengadili
menurut hukum dengan tidak membeda- bedakan
orang.
 Pengadilan dalam mengadili perkara harus memberikan
kesempatan yang sama bagi kedua belah pihak untuk
mengemukakan pendapat.
 Audi Et Altera Partem: hakim tidak boleh
membenarkan pernyataan satu pihak sebelum
mendengarkan pihak yang lain.
 Kedua belah pihak yang bersangkutan harus
diperlakukan sama oleh hakim, karena hakim mengadili
perkara berdasarkan hukum asas obyektivitas, hal ini
untuk menjamin hak- hak asasi manusia yang
mendapatkan perlindungan.
Company Logo
www.themegallery.com 5. Putusan disertai alasan
 Dasar mengadili: pasal 25 UU No 4 tahun 2004, pasal 184 (1),
Pasal 319 HIR, pasal 195 R.Bg.
 Setiap putusan hakim harus memuat alasan- alasan dan
pertimbangan yang cukup dan sempurna.
 Pasal 25 UU 4/ 2004:
Segala putusan pengadilan selain harus memuat alasan- alasan
dan dasar- dasar putusan itu, juga harus memuat pula pasal-
pasal tertentu dari peraturan- peraturan yang bersangkutan atau
sumber hukum tak tertulis yang dijadikan dasar untuk mengadili.
 Alasan/ argumentasi: sebagai pertanggungjawaban hakim atas
putusannya
Company Logo
www.themegallery.com 6. Dikenakan biaya
 Ps. 4 (2), Ps. 5 (2) UU 4/ 2004, Ps. 121, 182, 183
HIR, Ps. 145 (4), Ps. 192- 194 R.Bg.
 Ps. 182 HIR – Penggunaan biaya
 Disebutkan dalam putusan
 Ps. 237 HIR, 273 R.Bg.  Cuma- Cuma
6. Tidak ada Keharusan Mewakilkan
 Pemeriksaan secara langsung
 Ps. 123 HIR, 147 R.Bg  kuasa
 Kuasa khusus
 Pen. Kuasa tidak boleh gugat lisan
Company Logo
www.themegallery.com 7.Tidak ada Keharusan Mewakilkan
 Pemeriksaan secara langsung
 Ps. 123 HIR, 147 R.Bg  kuasa
 Kuasa khusus
 Pen. Kuasa tidak boleh gugat lisan
Company Logo
DASMAR ALI

More Related Content

What's hot

LEMBAGA PERADILAN INDONESIA
LEMBAGA PERADILAN INDONESIALEMBAGA PERADILAN INDONESIA
LEMBAGA PERADILAN INDONESIAShauqina Saraya
 
SUSUNAN BADAN KEKUASAAN PERADILAN PERDATA DI INDONESIA
SUSUNAN BADAN KEKUASAAN PERADILAN PERDATA DI INDONESIASUSUNAN BADAN KEKUASAAN PERADILAN PERDATA DI INDONESIA
SUSUNAN BADAN KEKUASAAN PERADILAN PERDATA DI INDONESIAAldy Arfan Nugraha
 
Mahkamah konstitusi-dan-hukum-acara-peradilan-konstitusi
Mahkamah konstitusi-dan-hukum-acara-peradilan-konstitusiMahkamah konstitusi-dan-hukum-acara-peradilan-konstitusi
Mahkamah konstitusi-dan-hukum-acara-peradilan-konstitusiAdwara Dhyatma
 
Hukum acara perdata - Gugatan Sederhana (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Gugatan Sederhana (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Gugatan Sederhana (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Gugatan Sederhana (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
[KELAS XI] PKN: Lembaga Peradilan di Indonesia
[KELAS XI] PKN: Lembaga Peradilan di Indonesia[KELAS XI] PKN: Lembaga Peradilan di Indonesia
[KELAS XI] PKN: Lembaga Peradilan di IndonesiaAlifia Putri Yudanti
 
Peraturan mk tata cara beracara
Peraturan mk tata cara beracaraPeraturan mk tata cara beracara
Peraturan mk tata cara beracaraannatasyamaryana
 
Ppt peradilan di indonesia
Ppt peradilan di indonesiaPpt peradilan di indonesia
Ppt peradilan di indonesiaHernaWati14
 
Hukum acara perdata - Definisi, fungsi, dan tujuan penyitaan, serta bentuk-be...
Hukum acara perdata - Definisi, fungsi, dan tujuan penyitaan, serta bentuk-be...Hukum acara perdata - Definisi, fungsi, dan tujuan penyitaan, serta bentuk-be...
Hukum acara perdata - Definisi, fungsi, dan tujuan penyitaan, serta bentuk-be...Idik Saeful Bahri
 
Mahkamah konstitusi
Mahkamah konstitusiMahkamah konstitusi
Mahkamah konstitusiRyan Danny
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiHukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiKardoman Tumangger
 
Hukum acara perdata - Fungsi, tujuan, dan sumber hukum acara perdata (Idik Sa...
Hukum acara perdata - Fungsi, tujuan, dan sumber hukum acara perdata (Idik Sa...Hukum acara perdata - Fungsi, tujuan, dan sumber hukum acara perdata (Idik Sa...
Hukum acara perdata - Fungsi, tujuan, dan sumber hukum acara perdata (Idik Sa...Idik Saeful Bahri
 
sistem peradilan di indonesia
sistem peradilan di indonesiasistem peradilan di indonesia
sistem peradilan di indonesiaDheyaini Mazaya
 
Sistem hukum dan peradilan indonesia
Sistem hukum dan peradilan indonesiaSistem hukum dan peradilan indonesia
Sistem hukum dan peradilan indonesiaAisyahFatimah1
 

What's hot (20)

LEMBAGA PERADILAN INDONESIA
LEMBAGA PERADILAN INDONESIALEMBAGA PERADILAN INDONESIA
LEMBAGA PERADILAN INDONESIA
 
SUSUNAN BADAN KEKUASAAN PERADILAN PERDATA DI INDONESIA
SUSUNAN BADAN KEKUASAAN PERADILAN PERDATA DI INDONESIASUSUNAN BADAN KEKUASAAN PERADILAN PERDATA DI INDONESIA
SUSUNAN BADAN KEKUASAAN PERADILAN PERDATA DI INDONESIA
 
Mahkamah konstitusi-dan-hukum-acara-peradilan-konstitusi
Mahkamah konstitusi-dan-hukum-acara-peradilan-konstitusiMahkamah konstitusi-dan-hukum-acara-peradilan-konstitusi
Mahkamah konstitusi-dan-hukum-acara-peradilan-konstitusi
 
Hukum acara perdata - Gugatan Sederhana (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Gugatan Sederhana (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Gugatan Sederhana (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Gugatan Sederhana (Idik Saeful Bahri)
 
[KELAS XI] PKN: Lembaga Peradilan di Indonesia
[KELAS XI] PKN: Lembaga Peradilan di Indonesia[KELAS XI] PKN: Lembaga Peradilan di Indonesia
[KELAS XI] PKN: Lembaga Peradilan di Indonesia
 
Peradilan nasional
Peradilan nasionalPeradilan nasional
Peradilan nasional
 
Kwn kelompk
Kwn kelompkKwn kelompk
Kwn kelompk
 
Lembaga peradilan
Lembaga peradilanLembaga peradilan
Lembaga peradilan
 
Peraturan mk tata cara beracara
Peraturan mk tata cara beracaraPeraturan mk tata cara beracara
Peraturan mk tata cara beracara
 
Mahkamah konstitusi
Mahkamah konstitusiMahkamah konstitusi
Mahkamah konstitusi
 
Mahkamah Konstitusi
Mahkamah KonstitusiMahkamah Konstitusi
Mahkamah Konstitusi
 
Ppt peradilan di indonesia
Ppt peradilan di indonesiaPpt peradilan di indonesia
Ppt peradilan di indonesia
 
Hukum acara perdata - Definisi, fungsi, dan tujuan penyitaan, serta bentuk-be...
Hukum acara perdata - Definisi, fungsi, dan tujuan penyitaan, serta bentuk-be...Hukum acara perdata - Definisi, fungsi, dan tujuan penyitaan, serta bentuk-be...
Hukum acara perdata - Definisi, fungsi, dan tujuan penyitaan, serta bentuk-be...
 
Peradilan
Peradilan Peradilan
Peradilan
 
Mahkamah konstitusi
Mahkamah konstitusiMahkamah konstitusi
Mahkamah konstitusi
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiHukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
 
Hukum acara perdata - Fungsi, tujuan, dan sumber hukum acara perdata (Idik Sa...
Hukum acara perdata - Fungsi, tujuan, dan sumber hukum acara perdata (Idik Sa...Hukum acara perdata - Fungsi, tujuan, dan sumber hukum acara perdata (Idik Sa...
Hukum acara perdata - Fungsi, tujuan, dan sumber hukum acara perdata (Idik Sa...
 
sistem peradilan di indonesia
sistem peradilan di indonesiasistem peradilan di indonesia
sistem peradilan di indonesia
 
Sistem hukum dan peradilan indonesia
Sistem hukum dan peradilan indonesiaSistem hukum dan peradilan indonesia
Sistem hukum dan peradilan indonesia
 
Hukum bab 5 kelas x
Hukum bab 5 kelas xHukum bab 5 kelas x
Hukum bab 5 kelas x
 

Viewers also liked

Viewers also liked (15)

Hukum perdata
Hukum perdataHukum perdata
Hukum perdata
 
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
 
ppkn tentang : Hukum di indonesia
ppkn tentang : Hukum di indonesia ppkn tentang : Hukum di indonesia
ppkn tentang : Hukum di indonesia
 
ILMU HUKUM - Hukum Keluarga
ILMU HUKUM - Hukum KeluargaILMU HUKUM - Hukum Keluarga
ILMU HUKUM - Hukum Keluarga
 
Ringkasan hukum perdata
Ringkasan hukum perdataRingkasan hukum perdata
Ringkasan hukum perdata
 
Hukum Waris Perdata BW
Hukum Waris Perdata BWHukum Waris Perdata BW
Hukum Waris Perdata BW
 
Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)
Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)
Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)
 
Power Point MEA
Power Point MEAPower Point MEA
Power Point MEA
 
Sistem hukum
Sistem hukumSistem hukum
Sistem hukum
 
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
 
filsafat ilmu logika
 filsafat ilmu  logika  filsafat ilmu  logika
filsafat ilmu logika
 
Kisi kisi Soal UTS Hukum Bisnis
Kisi kisi Soal UTS Hukum BisnisKisi kisi Soal UTS Hukum Bisnis
Kisi kisi Soal UTS Hukum Bisnis
 
Kuliah pthi, asas asas hukum perdata
Kuliah pthi, asas asas hukum perdataKuliah pthi, asas asas hukum perdata
Kuliah pthi, asas asas hukum perdata
 
Hukum Perdata 1
Hukum Perdata 1Hukum Perdata 1
Hukum Perdata 1
 
Kisi - kisi soal UTS Pendidikan Pancasila
Kisi - kisi soal UTS Pendidikan PancasilaKisi - kisi soal UTS Pendidikan Pancasila
Kisi - kisi soal UTS Pendidikan Pancasila
 

Similar to 1.1 asas-asas-haper-pendahuluan-haper

Hk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agamaHk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agamaAlalan Tanala
 
Hk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agamaHk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agamaAlalan Tanala
 
Hukum Acara Perdata
Hukum Acara PerdataHukum Acara Perdata
Hukum Acara Perdatazahraayu24
 
Hukum Acara Perdata
Hukum Acara PerdataHukum Acara Perdata
Hukum Acara Perdatazahraayu24
 
Hukum acara perdata
Hukum acara perdataHukum acara perdata
Hukum acara perdatasesukakita
 
Praktek Hukum Perdata Pertemuan I Kelas A
Praktek Hukum Perdata Pertemuan I Kelas APraktek Hukum Perdata Pertemuan I Kelas A
Praktek Hukum Perdata Pertemuan I Kelas ARianSugandi
 
Pengertian, Jenis-jenis Hukum Acara dan Penegak Hukum di Indonesia
Pengertian, Jenis-jenis Hukum Acara dan Penegak Hukum di IndonesiaPengertian, Jenis-jenis Hukum Acara dan Penegak Hukum di Indonesia
Pengertian, Jenis-jenis Hukum Acara dan Penegak Hukum di Indonesiakadimuddinbaehaki
 
peranlembagapenegakhukumdalammenjaminkeadilandan-170907104145.pdf
peranlembagapenegakhukumdalammenjaminkeadilandan-170907104145.pdfperanlembagapenegakhukumdalammenjaminkeadilandan-170907104145.pdf
peranlembagapenegakhukumdalammenjaminkeadilandan-170907104145.pdfIgedeAditya2
 
Peran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin Keadilan
Peran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin KeadilanPeran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin Keadilan
Peran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin Keadilansyanin ayu
 
Hukumacaraperdata 120110132115-phpapp01
Hukumacaraperdata 120110132115-phpapp01Hukumacaraperdata 120110132115-phpapp01
Hukumacaraperdata 120110132115-phpapp01pebrianazril6478
 
Ketentuanketentuan pokok kekuasaan_kehakiman_(uu_19
Ketentuanketentuan pokok kekuasaan_kehakiman_(uu_19Ketentuanketentuan pokok kekuasaan_kehakiman_(uu_19
Ketentuanketentuan pokok kekuasaan_kehakiman_(uu_19Ilham Mustafa
 
HUKUM ACARA PERDATA 2022.pptx
HUKUM ACARA PERDATA 2022.pptxHUKUM ACARA PERDATA 2022.pptx
HUKUM ACARA PERDATA 2022.pptxAFDAL20
 
Materi PKPA Hukum Acara Perdata Redesign.pptx
Materi PKPA Hukum Acara Perdata Redesign.pptxMateri PKPA Hukum Acara Perdata Redesign.pptx
Materi PKPA Hukum Acara Perdata Redesign.pptxkamdina35
 
AZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.ppt
AZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.pptAZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.ppt
AZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.pptMuhAsyriZR
 

Similar to 1.1 asas-asas-haper-pendahuluan-haper (20)

Hk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agamaHk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agama
 
Hk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agamaHk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agama
 
Hukum Acara Perdata
Hukum Acara PerdataHukum Acara Perdata
Hukum Acara Perdata
 
Hukum Acara Perdata
Hukum Acara PerdataHukum Acara Perdata
Hukum Acara Perdata
 
Hukum Acara Perdata
Hukum Acara PerdataHukum Acara Perdata
Hukum Acara Perdata
 
Hukum acara perdata
Hukum acara perdataHukum acara perdata
Hukum acara perdata
 
Praktek Hukum Perdata Pertemuan I Kelas A
Praktek Hukum Perdata Pertemuan I Kelas APraktek Hukum Perdata Pertemuan I Kelas A
Praktek Hukum Perdata Pertemuan I Kelas A
 
Pengertian, Jenis-jenis Hukum Acara dan Penegak Hukum di Indonesia
Pengertian, Jenis-jenis Hukum Acara dan Penegak Hukum di IndonesiaPengertian, Jenis-jenis Hukum Acara dan Penegak Hukum di Indonesia
Pengertian, Jenis-jenis Hukum Acara dan Penegak Hukum di Indonesia
 
peranlembagapenegakhukumdalammenjaminkeadilandan-170907104145.pdf
peranlembagapenegakhukumdalammenjaminkeadilandan-170907104145.pdfperanlembagapenegakhukumdalammenjaminkeadilandan-170907104145.pdf
peranlembagapenegakhukumdalammenjaminkeadilandan-170907104145.pdf
 
Peran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin Keadilan
Peran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin KeadilanPeran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin Keadilan
Peran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin Keadilan
 
Hukumacaraperdata 120110132115-phpapp01
Hukumacaraperdata 120110132115-phpapp01Hukumacaraperdata 120110132115-phpapp01
Hukumacaraperdata 120110132115-phpapp01
 
Acara pidana
Acara pidanaAcara pidana
Acara pidana
 
Ketentuanketentuan pokok kekuasaan_kehakiman_(uu_19
Ketentuanketentuan pokok kekuasaan_kehakiman_(uu_19Ketentuanketentuan pokok kekuasaan_kehakiman_(uu_19
Ketentuanketentuan pokok kekuasaan_kehakiman_(uu_19
 
HUKUM ACARA PERDATA 2022.pptx
HUKUM ACARA PERDATA 2022.pptxHUKUM ACARA PERDATA 2022.pptx
HUKUM ACARA PERDATA 2022.pptx
 
Acaraperdata
AcaraperdataAcaraperdata
Acaraperdata
 
2009 48 kekuasaan kehakiman
2009 48 kekuasaan kehakiman2009 48 kekuasaan kehakiman
2009 48 kekuasaan kehakiman
 
Banjir
BanjirBanjir
Banjir
 
Materi PKPA Hukum Acara Perdata Redesign.pptx
Materi PKPA Hukum Acara Perdata Redesign.pptxMateri PKPA Hukum Acara Perdata Redesign.pptx
Materi PKPA Hukum Acara Perdata Redesign.pptx
 
AZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.ppt
AZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.pptAZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.ppt
AZAS HUKUM ACARA PERDATA DAN PENANGANAN PERKARA PERDATA.ppt
 
Uu 48 tahun_2009
Uu 48 tahun_2009Uu 48 tahun_2009
Uu 48 tahun_2009
 

Recently uploaded

BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxendang nainggolan
 
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
pengantar    Kapita selekta hukum bisnispengantar    Kapita selekta hukum bisnis
pengantar Kapita selekta hukum bisnisilhamsumartoputra
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanIqbaalKamalludin1
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptAlMaliki1
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaYogaJanuarR
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)ErhaSyam
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptxYudisHaqqiPrasetya
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxEkoPriadi3
 

Recently uploaded (11)

BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
 
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
pengantar    Kapita selekta hukum bisnispengantar    Kapita selekta hukum bisnis
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
 

1.1 asas-asas-haper-pendahuluan-haper

  • 1. Asas-asas Hukum Acara Perdata DASMAR ALI
  • 2. www.themegallery.com Company Logo Contents Click to add Title1 Click to add Title2 Click to add Title3 Click to add Title4
  • 3. www.themegallery.com Company Logo 1. Hakim bersifat menunggu  Terdapat suatu adagium berbunyi “Nemo judex sine actore” (apabila tidak ada perkara maka hakim tidak ada).  Pengadilan tidak boleh menolak untuk memeriksa dan mengadili suatu perkara yang ditujukan dengan dalih bahwa hukum tidak atau kurang jelas, melainkan wajib untuk memeriksa dan mengadilinya
  • 4. www.themegallery.com Hakim bersifat menunggu… • Pasal 16 (1) UU No 4 tahun 2004: hakim sebagai organ pengadilan dianggap memahami hukum pencari keadilan, andaikata ia tidak menemukan hukum tertulis, ia wajib menggali hukum tidak tertulis untuk memutuskan berdasarkan hukum sebagai seorang yang bijaksana dan bertanggung jawab penuh kepada Tuhan YME, diri sendiri, masyarakat, bangsa, dan negara. • Ius Curia Novit: hakim dianggap tahu akan hukum. Apabila tidak ada hukumnya, hakim harus melakukan penemuan hukum. Ahli dipanggil hakim untuk membantu memecahkan suatu masalah. Company Logo
  • 5. www.themegallery.com 2. Hakim bersifat pasif a. Di dalam gugatan, isi gugatan ada 3 hal, yaitu: • Identitas • Posita: dasar dalam mengajukan gugatan • Petitum: apa yang diminta oleh penggugat untuk diputus oleh hakim. b. Hakim bersifat pasif dalam hal mengakhiri sengketa. • Apabila para pihak sepakat mengakhiri sengketa, maka hakim tidak dapat menghalangi. Company Logo
  • 6. www.themegallery.com Hakim bersifat pasif…. c. Pasal 178 HIR, pasal 189 (2,3) R.Bg Pasal 178 HIR: 1) Waktu musyawarah, hakim berwajib, karena jabatannya, mencukupkan segala alasan hukum, yang tidak dikemukakan oleh kedua belah pihak. 2) Hakim itu wajib mengadili segala bagian tuntutan. 3) Ia dilarang akan menjatuhkan putusan atas perkara yang tiada dituntut, atau akan meluluskan lebih dari pada yang dituntut. • Hakim dilarang menjatuhkan putusan tentang hal- hal yang tidak dimohon atau tidak dituntut oleh para pihak, sehingga putusan hakim: – Putusan terhadap gugatan boleh dikabulkan semua – Putusan terhadap gugatan tidak boleh ditambah – Putusan terhadap gugatan boleh dikurangi/ tidak dikabulkan semua Company Logo
  • 7. www.themegallery.com Hakim bersifat pasif…. d. Hakim bersifat pasif dalam hal apakah para pihak banding atau tidak, tergantung dari para pihak.  dalam HIR tidak sepenuhnya hakim bersifat pasif, tetapi pada prinsipnya hakim bersifat pasif.  Selaku pimpinan sidang hakim aktif: • Pasal 119 HIR: memberikan pertolongan • Pasal 132 HIR: memberikan nasihat • Pasal 195 HIR: memimpin eksekusi Hal ini berbeda dengan B.Rv, dalam B.Rv hakim benar- benar bersifat pasif, karena yang berperkara menurut B.Rv harus pengacara atau advokad. Company Logo
  • 8. www.themegallery.com 3. Sidang terbuka untuk umum  Setiap sidang boleh disaksikan oleh semua orang, untuk memungkinkan masyarakat mengontrol jalannya persidangan sehingga hakim berlaku pobyektif  sosial kontrol  Pasal 19(1)(2) UU No 4 tahun 2004, pasal 179 (1), 317 HIR, pasal 190 R.Bg, mensyaratkan bahwa apabila sidang tidak terbuka untuk umum, maka “batal demi hukum.” Company Logo
  • 9. www.themegallery.com Sidang Terbuka Untuk Umum….  Pasal 19 UU 4/ 2004: 1) Sidang pemeriksaan pengadilan adalah terbuka untuk umum, kecuali apabila undang- undang menentukan lain. 2) Tidak dipenuhinya ketentuan dalam ayat (1) mengakibatkan batalnya putusan menurut hukum. 3) Rapat permusyawaratan hakim bersifat rahasia Company Logo
  • 10. www.themegallery.com Sidang Terbuka Untuk Umum….  Pasal 19UU 4/ 2004: Semua putusan pengadilan hanya sah dan mempunyai kekuatan hukum apabila diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum.  Pasal 179 HIR: Setiap putusan hakim/ pengadilan harus dibacakan di muka persidangan yang dibuka untuk umum. Di dalam hukum acara perdata, terdapat beberapa perkecualian, tahapan- tahapan tertentu yang tertutup untuk umum. Dalam hal- hal tertentu, boleh dilakukan sidang tertutup, tapi harus sesuai dengan asas, yaitu sidang terbuka kemudian dilakukan secara tertutup. Misalnya untuk kasus perceraian dengan alasan perzinahan, hal ini dimaksudkan agar para pihak tidak malu mengemukakan pendapat atau alasannya. Walaupun bersifat terbuka untuk umum, namun ada beberapa peraturan sidang, antara lain: tidak boleh merokok dalam ruang sidang, membawa senjata tajam, makanan, dan lain sebagainya. Tujuannya adalah agar hakim dalam mengadili benar- benar obyektif. Company Logo
  • 11. www.themegallery.com 4. Mendengarkan kedua belah pihak  Pasal 5 (1) UU no 4 tahun 2004: pengadilan mengadili menurut hukum dengan tidak membeda- bedakan orang.  Pengadilan dalam mengadili perkara harus memberikan kesempatan yang sama bagi kedua belah pihak untuk mengemukakan pendapat.  Audi Et Altera Partem: hakim tidak boleh membenarkan pernyataan satu pihak sebelum mendengarkan pihak yang lain.  Kedua belah pihak yang bersangkutan harus diperlakukan sama oleh hakim, karena hakim mengadili perkara berdasarkan hukum asas obyektivitas, hal ini untuk menjamin hak- hak asasi manusia yang mendapatkan perlindungan. Company Logo
  • 12. www.themegallery.com 5. Putusan disertai alasan  Dasar mengadili: pasal 25 UU No 4 tahun 2004, pasal 184 (1), Pasal 319 HIR, pasal 195 R.Bg.  Setiap putusan hakim harus memuat alasan- alasan dan pertimbangan yang cukup dan sempurna.  Pasal 25 UU 4/ 2004: Segala putusan pengadilan selain harus memuat alasan- alasan dan dasar- dasar putusan itu, juga harus memuat pula pasal- pasal tertentu dari peraturan- peraturan yang bersangkutan atau sumber hukum tak tertulis yang dijadikan dasar untuk mengadili.  Alasan/ argumentasi: sebagai pertanggungjawaban hakim atas putusannya Company Logo
  • 13. www.themegallery.com 6. Dikenakan biaya  Ps. 4 (2), Ps. 5 (2) UU 4/ 2004, Ps. 121, 182, 183 HIR, Ps. 145 (4), Ps. 192- 194 R.Bg.  Ps. 182 HIR – Penggunaan biaya  Disebutkan dalam putusan  Ps. 237 HIR, 273 R.Bg.  Cuma- Cuma 6. Tidak ada Keharusan Mewakilkan  Pemeriksaan secara langsung  Ps. 123 HIR, 147 R.Bg  kuasa  Kuasa khusus  Pen. Kuasa tidak boleh gugat lisan Company Logo
  • 14. www.themegallery.com 7.Tidak ada Keharusan Mewakilkan  Pemeriksaan secara langsung  Ps. 123 HIR, 147 R.Bg  kuasa  Kuasa khusus  Pen. Kuasa tidak boleh gugat lisan Company Logo