Penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya. Proses pembuatan proposal penelitian biasanya dimulai dari pembuatan judul. Selanjutnya jika judul sudah tepat, maka dapat lmemulai penulisan BAB I sampai dengan II, dimana pada pada Bab I terdapat 5 bagian, yaitu; (1) Latar belakang, (2) Identifikasi masalah, (3) Perumusan masalah, (4) Pembatasan masalah, dan (5) Kegunaan Penelitian. Pada Bab II terdapat 4 bagian, yaitu; (1) Deskripsi teoritik, (2) Penelitian yang relevan, (3) Kerangka berpikir, dan (4) Hipotesis penelitian. Pada Bab III terdapat 8 bagian, yaitu; (1) Tujuan Penelitian, (2) Tempat dan waktu penelitian, (3) Metode penelitian, (4) Desain penelitian, (5) Populasi dan sampel, (6) Teknik pengumpulan data, (7) Instrumen penelitian, dan (8) Teknik analisis data.
Korupsi di Indonesia sudah ‘membudaya’ sejak dulu, sebelum dan sesudah kemerdekaan, di era Orde Lama, Orde Baru, berlanjut hingga era Reformasi. Berbagai upaya telah dilakukan untuk memberantas korupsi, namun hasilnya masih jauh panggang dari api. Periodisasi korupsi di Indonesia secara umum dapat dibagi dua, yaitu periode pra kemerdekaan dan pasca kemerdekaan
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu pemerintahan dari berbagai perspektif seperti ontologi, epistemologi, aksiologi, serta fungsi-fungsi ilmu. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang (1) hakikat ilmu pemerintahan, (2) cara memperoleh pengetahuan dalam ilmu pemerintahan, dan (3) manfaat ilmu pemerintahan bagi kehidupan manusia.
Penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya. Proses pembuatan proposal penelitian biasanya dimulai dari pembuatan judul. Selanjutnya jika judul sudah tepat, maka dapat lmemulai penulisan BAB I sampai dengan II, dimana pada pada Bab I terdapat 5 bagian, yaitu; (1) Latar belakang, (2) Identifikasi masalah, (3) Perumusan masalah, (4) Pembatasan masalah, dan (5) Kegunaan Penelitian. Pada Bab II terdapat 4 bagian, yaitu; (1) Deskripsi teoritik, (2) Penelitian yang relevan, (3) Kerangka berpikir, dan (4) Hipotesis penelitian. Pada Bab III terdapat 8 bagian, yaitu; (1) Tujuan Penelitian, (2) Tempat dan waktu penelitian, (3) Metode penelitian, (4) Desain penelitian, (5) Populasi dan sampel, (6) Teknik pengumpulan data, (7) Instrumen penelitian, dan (8) Teknik analisis data.
Korupsi di Indonesia sudah ‘membudaya’ sejak dulu, sebelum dan sesudah kemerdekaan, di era Orde Lama, Orde Baru, berlanjut hingga era Reformasi. Berbagai upaya telah dilakukan untuk memberantas korupsi, namun hasilnya masih jauh panggang dari api. Periodisasi korupsi di Indonesia secara umum dapat dibagi dua, yaitu periode pra kemerdekaan dan pasca kemerdekaan
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu pemerintahan dari berbagai perspektif seperti ontologi, epistemologi, aksiologi, serta fungsi-fungsi ilmu. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang (1) hakikat ilmu pemerintahan, (2) cara memperoleh pengetahuan dalam ilmu pemerintahan, dan (3) manfaat ilmu pemerintahan bagi kehidupan manusia.
Dokumen tersebut membahas tentang berpikir ilmiah, yang didefinisikan sebagai berpikir yang logis dan empiris berdasarkan fakta. Dibahas pula ciri-ciri berpikir ilmiah seperti harus obyektif, rasional, terbuka, dan berorientasi pada kebenaran. Sarana berpikir ilmiah seperti bahasa, logika, dan matematika diperlukan untuk melakukan kegiatan ilmiah dengan baik.
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Karya Ilmiah) fifinfadriah
Dokumen tersebut merangkum konsep dasar karya ilmiah, ciri-ciri, tujuan, jenis, tahap penulisan, dan tata cara penulisan karya ilmiah yang baik. Karya ilmiah harus objektif, faktual, sistematis, dan logis serta bertujuan untuk menyelesaikan masalah, menambah pengetahuan, dan melatih kemampuan berpikir ilmiah. Terdapat beberapa jenis karya ilmiah seperti makalah, laporan,
Dokumen tersebut membahas tentang proses dan teknik penulisan karya ilmiah yang terdiri dari beberapa tahap, yaitu tahap pra-penulisan untuk menentukan topik dan tujuan tulisan, tahap penulisan draf untuk mengembangkan ide, tahap revisi untuk memperbaiki isi, tahap penyuntingan untuk memperbaiki aspek mekanik, dan tahap publikasi untuk membagikan tulisan kepada pembaca.
Penelitian pada hakikatnya merupakan sebuah upaya untuk memprediksi, menemu- kan, atau memverifikasi kebenaran. Tujuan tersebut dapat dicapai melalui pendekatan yang tepat, karena pendekatan yang diguna- kan dalam sebuah penelitian sangat menentu- kan keseluruhan langkah penelitian tersebut. Sejak awal, pendekatan dalam setiap pene- litian sudah harus ditentukan dengan jelas. Penentuan pendekatan yang akan digunakan sangat tergantung pada paradigma yang dianut peneliti.
Pancasila dalam penjajahan, zaman proklamasi dan kemerdekaanNur Pratiwi
Pancasila telah menjadi ideologi dasar bagi bangsa Indonesia sejak masa penjajahan. Pada masa proklamasi, nilai-nilai Pancasila melandasi perjuangan kemerdekaan Indonesia, sementara pada masa kemerdekaan, Pancasila dijadikan dasar negara melalui proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 dan pengesahan UUD 1945.
Tugas kelompok ini membahas berpikir kritis, termasuk definisi berpikir kritis menurut para ahli, ciri-ciri seseorang yang berpikir secara kritis, karakteristik dan indikator kemampuan berpikir kritis, serta tahapan-tahapan berpikir kritis. Dokumen ini juga membahas alat pengukur kemampuan berpikir kritis dan perbedaan antara keterampilan berpikir kritis dengan pemahaman konsep.
Dokumen tersebut membahas tentang ciri-ciri bahasa ragam ilmiah yang meliputi bahasa yang cendekia, lugas, logis, jelas, padat, ringkas, formal, objektif, berorientasi pada gagasan, menggunakan istilah teknis sesuai bidangnya, dan konsisten.
Epistemologi sering juga disebut teori pengetahuan (theory of knowledge). Epistemologi lebih memfokuskan kepada makna pengetahuan yang berhubungan dengan konsep, sumber, dan kriteria pengetahuan, jenis pengetahuan, dan lain sebagainya.
Dokumen tersebut membahas tentang berpikir ilmiah, yang didefinisikan sebagai berpikir yang logis dan empiris berdasarkan fakta. Dibahas pula ciri-ciri berpikir ilmiah seperti harus obyektif, rasional, terbuka, dan berorientasi pada kebenaran. Sarana berpikir ilmiah seperti bahasa, logika, dan matematika diperlukan untuk melakukan kegiatan ilmiah dengan baik.
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Karya Ilmiah) fifinfadriah
Dokumen tersebut merangkum konsep dasar karya ilmiah, ciri-ciri, tujuan, jenis, tahap penulisan, dan tata cara penulisan karya ilmiah yang baik. Karya ilmiah harus objektif, faktual, sistematis, dan logis serta bertujuan untuk menyelesaikan masalah, menambah pengetahuan, dan melatih kemampuan berpikir ilmiah. Terdapat beberapa jenis karya ilmiah seperti makalah, laporan,
Dokumen tersebut membahas tentang proses dan teknik penulisan karya ilmiah yang terdiri dari beberapa tahap, yaitu tahap pra-penulisan untuk menentukan topik dan tujuan tulisan, tahap penulisan draf untuk mengembangkan ide, tahap revisi untuk memperbaiki isi, tahap penyuntingan untuk memperbaiki aspek mekanik, dan tahap publikasi untuk membagikan tulisan kepada pembaca.
Penelitian pada hakikatnya merupakan sebuah upaya untuk memprediksi, menemu- kan, atau memverifikasi kebenaran. Tujuan tersebut dapat dicapai melalui pendekatan yang tepat, karena pendekatan yang diguna- kan dalam sebuah penelitian sangat menentu- kan keseluruhan langkah penelitian tersebut. Sejak awal, pendekatan dalam setiap pene- litian sudah harus ditentukan dengan jelas. Penentuan pendekatan yang akan digunakan sangat tergantung pada paradigma yang dianut peneliti.
Pancasila dalam penjajahan, zaman proklamasi dan kemerdekaanNur Pratiwi
Pancasila telah menjadi ideologi dasar bagi bangsa Indonesia sejak masa penjajahan. Pada masa proklamasi, nilai-nilai Pancasila melandasi perjuangan kemerdekaan Indonesia, sementara pada masa kemerdekaan, Pancasila dijadikan dasar negara melalui proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 dan pengesahan UUD 1945.
Tugas kelompok ini membahas berpikir kritis, termasuk definisi berpikir kritis menurut para ahli, ciri-ciri seseorang yang berpikir secara kritis, karakteristik dan indikator kemampuan berpikir kritis, serta tahapan-tahapan berpikir kritis. Dokumen ini juga membahas alat pengukur kemampuan berpikir kritis dan perbedaan antara keterampilan berpikir kritis dengan pemahaman konsep.
Dokumen tersebut membahas tentang ciri-ciri bahasa ragam ilmiah yang meliputi bahasa yang cendekia, lugas, logis, jelas, padat, ringkas, formal, objektif, berorientasi pada gagasan, menggunakan istilah teknis sesuai bidangnya, dan konsisten.
Epistemologi sering juga disebut teori pengetahuan (theory of knowledge). Epistemologi lebih memfokuskan kepada makna pengetahuan yang berhubungan dengan konsep, sumber, dan kriteria pengetahuan, jenis pengetahuan, dan lain sebagainya.
Buku pedoman ini memberikan panduan penulisan skripsi bagi mahasiswa Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya. Buku ini membahas tentang syarat-syarat membuat skripsi, tata cara penulisan skripsi, dan tahapan-tahapan pelaksanaan skripsi mulai dari seminar proposal, seminar hasil, hingga ujian akhir sarjana.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang sistem dan prosedur akuntansi persediaan obat-obatan di Instalasi Farmasi RSUD Kota Padang Panjang.
2. Beberapa masalah yang dihadapi meliputi perangkapan tugas pegawai dan perbedaan antara catatan dengan persediaan aktual.
3. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan prosedur akuntansi persediaan obat terhadap
Bab ini membahas tentang pendefinisian dan perumusan masalah dalam penelitian, termasuk menjelaskan tentang permasalahan penelitian, sumber permasalahan, karakteristik masalah yang baik, pembatasan masalah, dan penentuan judul penelitian.
Makalah ini membahas tentang hakikat berfikir ilmiah dan langkah-langkahnya. Berfikir ilmiah adalah berfikir secara sistematis dan empiris berdasarkan data untuk menghasilkan pengetahuan. Langkah-langkahnya meliputi perumusan masalah, perumusan hipotesis, pengujian hipotesis, dan penarikan kesimpulan.
Buku ini membahas metodologi penelitian, meliputi konsep dasar penelitian ilmiah, proses penelitian, perumusan masalah dan hipotesis, penarikan sampel, desain penelitian, pengumpulan dan analisis data, serta penulisan laporan penelitian.
Makalah ini membahas teori belajar humanistik dan pandangan beberapa ahli terkait teori ini. Teori belajar humanistik menekankan pada proses belajar yang dimulai untuk kepentingan memanusiakan manusia, di mana proses belajar dianggap berhasil jika siswa memahami lingkungan dan dirinya sendiri. Teori ini juga melihat pentingnya emosi dalam pembelajaran dan mengembangkan potensi maksimal setiap individu.
RPS mata kuliah Pengantar Sosiologi memberikan gambaran umum tentang:
1. Materi pembelajaran mata kuliah ini meliputi konsep-konsep dasar sosiologi seperti perspektif-perspektif, kebudayaan, sosialisasi, dan lembaga-lembaga sosial.
2. Metode pembelajaran yang digunakan antara lain ceramah, diskusi, dan tugas review materi.
3. Capaian pembelajaran yang diharapkan adalah mahasiswa dap
Makalah ini membahas tentang penalaran deduktif (silogisme) yang terdiri atas tiga proposisi yaitu dua premis dan satu kesimpulan. Dibahas pula bentuk standar, struktur, prinsip dasar, dan jenis-jenis silogisme. Silogisme merupakan cara berfikir deduktif yang menghubungkan data umum ke khusus untuk menarik kesimpulan.
Dokumen tersebut memberikan contoh masalah deduksi logika tentang tiga saudara kembar yang mirip namun memiliki karakteristik berbeda. Jimmy bingung menentukan identitas ketiga saudara setelah bertanya kepada masing-masing. Dengan menggunakan prinsip false logic, dapat ditentukan bahwa Joe duduk paling kiri, Jack di tengah, dan John paling kanan.
Dokumen tersebut membahas tahapan-tahapan dalam proses penulisan karangan, yaitu tahap prapenulisan, penulisan, dan revisi. Tahap prapenulisan meliputi pemilihan topik, pembatasan topik, dan penentuan judul karangan. Tahap penulisan membahas tujuan penulisan, bahan penulisan, dan kerangka karangan. Sedangkan tahap terakhir, revisi, bertujuan untuk memperbaiki aspek kebahasaan, men
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, unsur-unsur, struktur, fungsi, syarat pembentukan, dan jenis-jenis paragraf. Secara garis besar, paragraf adalah kumpulan kalimat yang membentuk satu kesatuan makna didukung oleh kalimat utama dan kalimat penjelas.
Dokumen tersebut membahas tentang tatabahasa tradisional dan struktural, definisi kalimat efektif, batasan kalimat, pengertian kalimat efektif, syarat-syarat kalimat efektif, dan ciri-ciri kalimat efektif yang meliputi kesatuan, kepaduan dan kesepadanan, keparalelan dan kesejajaran, penekanan dan penegasan, kehematan, dan kelogisan serta kecermatan.
Alat musik Melayu Timur dokumen ini memberikan informasi tentang pengertian diksi atau pilihan kata, relasi makna antara kata, perubahan makna kata, dan jenis-jenis definisi. Dokumen ini juga menjelaskan unsur-unsur penting dalam memilih kata yang tepat dalam bahasa tulis.
4. kata, frase, dan klausa, dalam kalimatbusitisahara
Dokumen tersebut membahas tentang sintaksis bahasa Indonesia. Sintaksis dijelaskan sebagai cabang linguistik yang mempelajari struktur internal kalimat seperti frasa, klausa, dan kalimat. Kemudian dibahas pula definisi sintaksis, fungsi kajian sintaksis, dan unsur-unsur yang membentuk kalimat seperti subjek, predikat, objek, pelengkap dan keterangan.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan karangan ilmiah yang mencakup tiga tahap utama yaitu tahap prapenulisan, penulisan, dan revisi. Tahap prapenulisan meliputi pemilihan topik, pembatasan topik, dan penentuan judul karangan. Tahap penulisan membahas tujuan penulisan, bahan penulisan, dan kerangka karangan. Tahap revisi meliputi kebahasaan, data baru, dan pendapat baru.
Paragraf tersebut membahas tentang pengertian dan syarat-syarat pembentukan paragraf yang baik, yaitu kesatuan, kepaduan, dan kelengkapan. Paragraf harus memiliki satu pokok pikiran utama, menggunakan kata penghubung untuk menghubungkan kalimat, serta mengandung kalimat penjelas seperti contoh, definisi, analogi, atau pertentangan.
Dokumen tersebut membahas tentang kalimat efektif dalam bahasa Indonesia, termasuk pengertian, ciri-ciri, dan contoh penerapan prinsip-prinsip kalimat efektif seperti kesepadanan, keparalelan, ketegasan, kehematan, kecermatan, dan kelogisan. Dokumen ini juga memberikan referensi buku sumber terkait kalimat efektif.
Dokumen membahas tentang penerapan kaidah ejaan bahasa Indonesia menurut Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Terdapat penjelasan mengenai penulisan huruf, kata, angka, dan singkatan sesuai aturan EYD. Juga ada contoh penulisan yang benar dan salah beserta latihan soal untuk mempelajari penerapan aturan ejaan.
3. arti, fungsi, dan ragam bahasa indonesiabusitisahara
Dokumen tersebut membahas tentang arti, fungsi, dan ragam bahasa. Terdapat penjelasan bahwa bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang digunakan untuk berkomunikasi dan mengidentifikasi diri. Dibahas pula ciri-ciri bahasa seperti universal, produktif, bervariasi, dan merupakan alat interaksi sosial. Ragam bahasa meliputi bahasa lisan dan tulis dengan perbedaan penggunaan unsur gramatikal dan keter
2. sejarah dan perkembangan bahasa indonesiabusitisahara
Dokumen tersebut membahas perkembangan bahasa Indonesia sejak masa pra-kolonial hingga masa kemerdekaan, termasuk peristiwa penting seperti pendirian Taman Bacaan Rakyat pada 1908, berdirinya majalah Pujangga Baru pada 1933, dan diselenggarakannya Kongres Bahasa Indonesia di Solo pada 1938."
2. Penalaran dalam Karangan
Karangan Ilmiah Membahas
Fakta Secara Logika dan
Sistematis
Karya Ilmiah
diperlukan Kemampuan
Menalar Secara Ilmiah
Penalara
n
3. Tujuan Instruksional Khusus
Penalaran.
1. Jika ada sejumlah kesimpulan mana yang
dapat ditarik secara deduktif-induktif. Dan
yang memenuhi persyaratan atau tidak.
2. Jika ada fakta dapat menarik kesimpulan
induktif.
3. Jika ada premis dapat menarik kesimpulan deduktif.
4. Jika ada silogisme dapat menentukan mana
yang memenuhi persyaratan atau tidak.
Dan dapat mengubahnya menjadi entimen.
5. Jika ada entimen dapat mengubah menjadi
silogisme.
6. Jika ada sejumlah pernyataan mengandung
salah nalar dapat menjelas kesalah nalar
itu.
4. Penalaran: Prinsip dan Unsurnya
Penalaran sebagai proses pemikiran untuk
memperoleh kesimpulan yang logis
berdasarkan atas evidensi yang relevan.
Penaran adalah proses penafsiran fakta
sebagai dasar untuk menarik suatu
kesimpulan.
Proses Penalaran dapat sampai kepada
kesimpulan yang mungkin berupa
asumsi, hipotesis, teori, atau keputusan
lainnya.
Prinsip-prinsip penalaran penarikan
kesimpulan yang sah serta mengenal kriteria
untuk menilai kesahihan penarikan
5. Penalaran: Prinsip dan Unsurnya
.
Unsur dasar penalaran
ilmiah ialah fakta
Fakta:
1. Klasifikasi
2. Jenis Klasifikasi
3. Persyaratan Klasifikasi
4. Guna Klasifikasi
5. Pengamatan
6. Proposisi
7. B
a. bus antarkota
b. becak
c. laut
d. alat transportasi
e. udarah
f. antarkota
g. bus kota
h. delman
i. bemo
j. dalam kota
k. darat
l. kereta api
Penalaran: Prinsip dan
Unsurnya
Klasifikasi menurut prinsip yang benar
1
432
65
7 8 9 10 11 12
A
(Soal)
8. B
a. bus antarkota
b. becak
c. laut
d. alat transportasi
e. udarah
f. antarkota
g. bus kota
h. delman
i. bemo
j. dalam kota
k. darat
l. kereta api
Penalaran: Prinsip dan
Unsurnya
Klasifikasi menurut prinsip yang benar
1
432
65
7 8 9 10 11 12
A
d
c k e
f j
a l g h i b
(Jawab)
9. .
Penalaran: Prinsip dan Unsurnya
Klasifikasi kesalahan pernyataan induktif dan
deduktif
Berikan tanda silang (x)pada kolom untuk kesalahan yang
terdapat pada pernyataan berikut:
Induktif I : Generalisasi terlalu luas.
II : Kesalahan analogi.
III : Penilaian sebab-akibat yang salah.
Deduktif IV : 2 premis negatif.
V : Mayor I dan minor A.
VI : Mayor tidak dibatasi.
VII : Tidak ada term tengah yang
distributif.
VIII : Mayor partikuler dan minor negatif.
10. .
No Kesalahan Pernyataan Induktif Deduktif
I II III IV V VI VII VIII
1. Bangsa Indonesia adalah bangsa
yang peramah.
x
2. My : Tidak ada pohon pinang yang
bercabang
Mn: Tiang listrik tidak bercabang
K : Tiang listrik pohon pinang
x
3. Pakailah tancha blue, anda pasti
sukses!
x
4. Banyak lulusan APPI yang sukses
sebagai pemimpin perusahaan.
Odi kuliah di APPI, dengan
demikian, ia juga akan menjadi
pemimpin perusahaan yang
sukses
x
2 premis negatif
generalisasi terlalu luas
penilaian sebab-akibat yang salah
kesalahan analogi
11. .
No Kesalahan Pernyataan Induktif Deduktif
I II III IV V VI VII VIII
5. My: Sebagian tanaman tidak
berbuah.
Mn: Bambu adalah tanaman.
K : Bambu tidak berbuah.
x
6. My: Beberapa mahasiswa jenius.
Mn: Tidak ada belita yang jadi
maha-
siswa yang jenius.
K : Tidak ada belita yang jenius
x
7. My: Penyebab kejahatan adalah
kemiskinan.
Mn: Orang yang di penjara adalah
orang jahat.
K : Orang yang di penjara orang
miskin.
x
8. My: Beberapa orang Asia adalah
kaisar.
Mn: Orang Indonesia adalah orang
Asia.
K : Orang Indonesia adalah
x
mayor I dan minor
A
mayor partikuler dan minor
negatif
mayor tidak dibatasi
Tidak ada term tengah yang
distribut
12. .
Klasifikasikan fakta tentang penduduk dewasa
kelurahan X berikut menurut umur, jenis
kelamin, dan taraf pendidikannya. Buat dalam
bentuk tabel.
Latihan:
TK: 450; 100 pria di bawah 50, 50 pria di atas 50, 150
wanita di bawah 50, 150 wanita di atas 50.
SD: 600; 250 pria di bawah 50, 100 pria di atas 50, dan 150
wanita di bawah 50, dan 100 wanita di atas 50.
SLTP: 400; 100 pria di bawah 50, 100 pria di atas 50, dan 150
wanita di bawah 50, dan 50 wanita di atas 50.
SLTA: 100; 25 pria di bawah 50, 25 pria di atas 50, dan 35
wanita di bawah 50, dan 15 wanita di atas 50.
Soal
13. .
Umur
Bawah
50
Atas
50
Jumlah
Pdd Pria wanita pria wanita
TK 100 150 50 150 450
SD 250 150 100 100 600
SLTP 100 150 100 50 400
SLTA 25 35 25 15 100
Jumlah 475 485 275 315 1550
Latihan: Tabel: Klasifikasi fakta tentang penduduk
dewasa kelurahan X berikut menurut umur,
jenis kelamin, dan taraf pendidikan.Jawab
14. Penalaran: Prinsip dan Unsurnya
Penalaran Induktif
1. Generalisasi
2. Analogi
3. Hubungan Sebab Akibat
4. Pengetesan Hubungan Sebab Akibat
Penalaran Deduktif
1. Silogisme
2. Entimen
15. Penalaran: Prinsip dan Unsurnya
Salah Nalar
1. Klasifikasi Induktif
2. Klasifikasi Deduktif
16. Aspek Penalaran dalam Karangan
Menulis Sebagai Proses
Penalaran
1. Berfikir dan Bernalar
2. Berfikir Induktif
3. Berpikir Deduktif
Penalaran dalam Karangan
Urutan Logis:
1. Urutan Waktu (kronologis)
2. Urutan Ruang (spesial)
3. Urutan Alur penalaran
4. Urutan Kepentingan
17. Aspek Penalara dalam Karangan
si Karangan
1. Generalisasi
2. Spesialisasi
Fakta Sebagai Unsur Dasar Penalaran
Ilmiah
1. Klasifikasi
2. Jenis Klasifikasi
3. Persyaratan Klasifikasi
Hubungan Sebab Akibat
1. Silogisme
2. Premis dan Term
3. Macam-macam Proposisi
18. Aspek Penalara dalam Karangan
.
Silogisme: Penalaran yang formal
Premis:
1. Merupakan pernyataan dasar
umum disebut premis mayor,
peredikatnya disebut term mayor.
2. Merupakan pernyataan dasar
khusus disebut premis
minor, predikatnya disebut
term minor.
19. Aspek Penalara dalam Karangan
.
Term:
Kata atau kelompok kata yang
menempati fungsi subjek (S) atau
Predikat (P) di dalam kalimat logika.
Premis:
1. Pernyataan yang digunakan sebagai
dasar
penarikan kesimpulan atau
2. Merupakan kesimpulan yang ditarik
berdasarkan premis mayor dan
premis
minor. Dan subjek (S) pada kesimpulan
itu merupakan term minor.
20. Aspek Penalara dalam Karangan
Contoh: Silogisme
A - Saya tidak menyukai semua yang
berpandangan kolot. (“P” premis
mayor
disebut term mayor)
- Tokoh X terlalu kolot pandangannya.
(“P” premis minor disebut term
penengah)
- Karena itu saya tidak menyukai
tokoh X.
21. Aspek Penalara dalam Karangan
Contoh: Silogisme
B - Semua cendekiawan adalah manusia
pemikir.
(“P” term mayor)
- Semua ahli filsafat adalah
cendekiawan.
(“P” term minor/penengah)
- Semua ahli filsapat adalah manusia
pemikir.
(“S” tem minor)
Term-term di atas inilah yang disebut
PROPOSISI.
22. Aspek Penalara dalam Karangan
Proposisi:
Proposisi pembenaran (positip).
Proposisi pengingkaran (negatip).
Proposisi menurut bentuk tunggal
dan majemuk.
Silogisme dan Entimen
Bedanya di dalam entimen salah
satu premisnya dihilangkan atau
tidak diucapkan, karena sudah
sama-sama diketahui.
23. Tariklah kesimpulan dari premis-
premis
berikut jika mungkin!
1. My : Tidak ada mahasiswa yang berumur kurang dari 17
tahun.
Mn : Anak TK berumur kurang dari 17 tahun.
K : ..........................................................................
2. My : Tidak ada benda cair yang mengalir ke tempat yang
lebih tinggi.
Mn : Batu bukan benda cair.
K : ...........................................................................
Latihan:
Soal
3. My : Beberapa nelayan mempunyai perahu motor.
Mn : Beberapa tengkulak mempunyai perahu motor.
K : ....................................................................................
24. Menariklah kesimpulan dari premis-
premis
berikut jika mungkin!
1. My : Tidak ada mahasiswa yang berumur kurang dari 17
tahun.
Mn : Anak TK berumur kurang dari 17 tahun.
K : Anak TK bukan mahasiswa.
2. My : Tidak ada benda cair yang mengalir ke tempat yang
lebih tinggi.
Mn : Batu bukan benda cair.
K : Tidak bisa ditarik kesimpulan karena keduanya
premis negatif
Latihan:
Jawab
3. My : Beberapa nelayan mempunyai perahu motor.
Mn : Beberapa tengkulak mempunyai perahu motor.
K : Tidak bisa ditarik kesimpulan karena tidak ada trem
penengah
yang distributif.
25. Ubalah silogisme berikut menjadi
entimen!
1. My : Semua manusia berakal budi.
Mn : Mahasiswa adalah manusia.
K :
........................................................................................
........................................................................................2. My : Tidak ada manusia yang kekal.
Mn : Sacrotes adalah manusia.
K :
........................................................................................
........................................................................................
Latihan:
Soal
3. My : Demam berdarah disebabkan oleh virus.
Mn : Penyakit yang disebabkan oleh virus sulit diobati.
K :
.........................................................................................
.........................................................................................
26. Mengubah silogisme berikut menjadi
entimen
1. My : Semua manusia berakal budi.
Mn : Mahasiswa adalah manusia.
K : Mahasiswa berakal budi, karena dia manusia.
(Sebagai manusia mahasiswa juga berakal budi)
2. My : Tidak ada manusia yang kekal.
Mn : Sacrotes adalah manusia.
K : Sacrates tidak kekal, karena dia adalah manusia.
(Sebagai manusia Sacrates tidak kekal)
Latihan:
Jawab
3. My : Demam berdarah disebabkan oleh virus.
Mn : Penyakit yang disebabkan oleh virus sulit diobati.
K : Demam berdarah sulit diobati karena disebabkan
oleh virus.
27. Latihan:
Soal
Silanglah (X) „B‟ jika pernyataan berikut
memenuhi persyaratan atau „S‟ jika tidak!
1) ( B - S ) Berdasarkan pengamatan terhadap 100
orang
wanita di Cilegon, ternyata wanita Indonesia
dewasa ini lebih menyukai warna yang
lembut.
2) ( B - S ) Toni lulusan SMA 1, akan menjadi tokoh
politik karena tokoh „A‟ juga berasal dari sekolah itu.
3) ( B - S ) Tiga puluh persen dari kasus yang diteliti
menunjukkan gejalah kurang gizi.
4) ( B - S ) Nilai rata-rata yang mereka peroleh dalam
tes tersebut ialah 6, 5.
5) ( B - S ) Menurut sensus terakhir, penduduk
28. Latihan:
Jawab
Menyilang (X) „B‟ jika pernyataan berikut
memenuhi persyaratan atau „S‟ jika tidak!
1) ( B - S ) Berdasarkan pengamatan terhadap 100
orang
wanita di Cilegon, ternyata wanita Indonesia
dewasa ini lebih menyukai warna yang
lembut.
2) ( B - S ) Toni lulusan SMA 1, akan menjadi tokoh
politik karena tokoh „A‟ juga berasal dari sekolah itu.
3) ( B - S ) Tiga puluh persen dari kasus yang diteliti
menunjukkan gejalah kurang gizi.
4) ( B - S ) Nilai rata-rata yang mereka peroleh dalam
tes tersebut ialah 6, 5.
5) ( B - S ) Menurut sensus terakhir, penduduk
29. A. Gani, Ramlan dan Mahmudah Fitriyah ZA.
Gemar Berbahasa Indonesia. Jakarta: FITK
Press, 2010.
Akhadiah, Sabarti dan Sakura Ridwan.
Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa
Indonesia. Jakarta: Erlangga, 1999.
Arifin, Zaenal. Cermat Berbahasa Indonesia
Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:
Akademika Presindo, 2010.
Keraf, Gorys. Komposisi. Ende, Flores: Nusa
Indah, 1995.
Razak, Abdul. Kalimat Efektif Setruktu, Gaya,
dan Variasi, Jakarta: PT Gramedia, 1985
Buku
Sumber