2. Teknik Penulisa Karya
Ilmiah
1. Kebahasaan
2. Notasi Ilmiah
3. Pedoman Transliterasi
Sistematika Penulisan
Karya Ilmiah
1. Bagian Awal
2. Bagian Tengah
3. Bagian Akhir
3. Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
1. Bagian Awal
1) Halaman sampul
2) Kata pengantar
3) Daftar isi
4) Daftar tabel dan gambar (jika ada)
2. Bagian Tengah
1) Pendahuluan
2) Uraian masalah yang dibagi menjadi
bab-bab
3) Kesimpulsn
3. Bagian Akhir
1) Daf tar Pustaka
2) Lampiran-Lampiran (jika diperlukan)
4. Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
1. Bagian Awal
1) Halaman sampul
> Judul
> Nama Penulis
> Nama Jurusan
> Tahun Penyelesaian (Hijriah dan Masehi)
2) Kata pengantar
> Ucapan Syukur
> Ucapan Terima Kasih (kepada pihak yang
telah membantu penyelesaian penulisan)
3) Daftar isi
> Memuat keterangan tentang pokok-pokok
masalah
> Mencantumkan tiap-tiap subjudul
> Subbagian dari nomor dan nomor halaman
4) Daftar tabel dan gambar (jika ada)
5. Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
2. Bagian Tengah
1) Pendahuluan
Isi pendahuluan merupakan penjelasan-
penjelasan yang erat hubungannya dengan
masalah yang dibahas dalam sub-sub:
(1) Alasan pemilihan pokok masalah
(2) Perumusan masalah dan latar belakang
(3) Prosedur pemecahan masalah dijelaskan
dengan metode-metode yang dipakai dan
tata kerja yang akan ditempuh oleh penulis
(4) Sumber-sumber yang relevan dan dapat
di pertanggung jawapkan untuk
memecahkan permasalahan
(5) Rangkuman tulisan disusun secara
singkat dan padat
6. 2) Uraian masalah yang dibagi menjadi bab-bab
> Bab-bab pengurai memuat tafsiran-tafsiran,
analisis terhadap data yang berhasil
dikumpulkan merupakan jawaban terinci atas
persoalan yang berhubungan dengan pokok-
pokok pembahasan penulis seca proposoanal.
> Uraian yang bersifat tioritis datanya sebagian
besar diperoleh dari hasil penelitian
kepustakaan ditempatkan pada permulaan
penguraian .
3) Kesimpulsn
> Ditarik dari pembuktian atau dari uraian yang
ditulis terdahulu dan bertalian erat dengan
pokok masalah.
> Dapat memuat uraian yang menunjukan proses
pemikiran untuk sampai kepada kesimpulan itu.
Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
7. Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
3. Bagian Akhir
1) Daf tar Pustaka
> Semua sumber kepustakaan, baik
berupa ensiklopedi, buku, majala , dan
surat kabar (koran) disusun dalam daftar
khusus yang diletakkan pada akhir karangan.
> Jika di antara sumber-sumber
kepustakaan bertulisan selain huruf
latin, ditulis dengan transliterasi.
2) Lampiran-Lampiran (jika diperlukan)
> Isi lampiran hal-hal yang merupakan
kelengkapan pembahasan,
> Sistematika lampiran disusun sesuai dengan
urutan masalah yang dikemukakan dalam
pembahasa.
8. Teknik Penulisan Karya Ilmiah
1. Jenis dan Ukuran Kertas
2. Margin Pengetikan
3. Penulisan dan
Pemenggalan Kata
4. Sistem Penomoran
5. Kutipan Langsung dari
Buku atau Artikel
6. Kutipan tidak Langsung
dari Buku atau Artikel
9. 7. Kutipan Langsung Ayat al-Qur’an dan
Hadis atau Kitab Suci Lain
8. Kutipan Tidak Langsung Ayat al-Qur’an
dan Hadis atau Kitab Suci Lain
9. Penulisan Catatan Kaki
10. Penulisan Daptar Pustaka
11. Pedoman Transliterasi
Teknik Penulisan Karya Ilmiah
12. Pengertian Kutipan
Pinjaman kalimat atau
pendapat dari seseorang
pengarang, atau ucapan
seseorang yang terkenal, baik
terdapat dalam buku-buku
maupun majalah-majalah
atau referensi lainnya.
14. Prinsip-prinsip Kutipan
• Jangan mengadakan perubahan
Gunakan tanda kurung segi
empat [...]
• Bila ada kesalahan
[sic!]
“Demikian juga dengan data
bahasa yang lain dalam karya
tulisan ini kami selalu berusaha
mencari bentuk kata yang
mengandung makna [sic!]
sentral/distribusi yang terbanyak
bahan dari daftar Swadesh.”
15. Prinsip-prinsip Kutipan
• Menghilangkan bagian
kutipan
Gunakan tanda elipsis....
• Tidak banyak menggunakan
kutipan
Kurang dari satu halaman,
bila lebih masukkan dalam
apendiks atau lampiran
17. Cara-cara Mengutip
Kutipan Langsung yang Kurang 5 Baris
• Diintegrasikan dengan teks;
• Jarak antara baris dengan baris dua spasi
• Margin (pias) sama dengan teks
• Diapit dengan tanda kutip
• Sesudah kutipan diberi tanda-tanda footnote/innote
EYD menyebutkan bahwa “unsur pinjaman pengucapan dan
penulisannya disesuaikan ejaan bahasa Indonesia. Hal ini diusahakan
agar ejaannya hanya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesianya
masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.”1
1
Dendy Sugono, Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan, (Jakarta
: Pusat Bahasa, 2004) hlm. 23
18. Cara-cara Mengutip
Kutipan Langsung 5 Baris ke Atas
• Dipisah dengan teks;
• Jarak antara baris dengan baris satu spasi
• Margin (pias) kiri masuk ke dalam teks 5 spasi
• Sesudah kutipan diberi tanda-tanda footnote/innote
Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia menyebutkan bahwa :
Ragam bahasa standar memiliki sifat kemantapan dinamis, yang berupa
kaidah dan aturan yang tetap. Baku atau standar tidak dapat berubah setiap
saat. Kaidah pembentukan kata yang menerbitkan perasa dan perumus
dengan taat asas harus menghasilkan bentuk perajin dan perusak dan bukan
pengrajin dan pengrusak (Moeliono, 1988 : 13).
Ketaatasasan ragam baku ini dalam penulisannya ilmiah perlu dilaksanakan secara
konsiten sehingga menghasilkan ekspresi pemikian yang objektif.
19. Cara-cara Mengutip
Kutipan
tak
langsung
• Diintegrasi-
kan dalam
teks
• Jarak antara
baris dua
spasi
• Tidak diapit
tanda kutip
• Sesudah
kutipan
diberi tanda-
tanda
footnote/innote
Direktur Strategi Bisnis melaporkan kinerja untuk mencari
solusi atas permasalahan perusahaan, PT Exelco yang
cenderung merugi. PT Exelco pembuat perlengkapan kamar
mandi modern dihadapkan pada pilihan meminjam uang di
bank untuk membenahi sistem produksi dan manajemen
atau menjual perusahaan dengan harga rendah. Kajian
analisis, pertama menjual perusahaan berarti merugi,
mengingat produk perusahaan itu pada tahun 1990 – 2004
berkualifikasi ISO 9001 dengan pelanggang dibeberapa
negara. Kedua, meminjam modal di bank sebesar 5 Milyar
untuk pembenahan teknologi dan SDM. Cara ini lebih
menguntungkan. Akhirnya diputuskan : menggunakan
pilihan kedua.
Setelah melakukan kajian yang mendalam laporan Direktur Strategi
Bisnis PT Exelco, Dirketur Utama dan para pemegang saham
memutuskan kebijakan yang lebih menguntungkan yaitu meminjam
modal di Bank untuk pembenahan teknologi dan SDM.
2
2
Direktur Strategi Bisnis, Laporan Pertanggungjawaban Strategi
Bisnis, (Jakarta : PT Exelco) hlm. 1 - 20
20. Cara-cara Mengutip
Kutipan atas ucapan lisan
• Menyebut pembicara baru uraian
Dalam menjawab Nota Keuangan dan RAPBD DKI Jakata, 2 Februari
1973, Gubernur DKI Ali Sadikin mengatakan a.l. : ...”Tetapi apabila kita
jujur berkenan melihat persoalan itu pada persepektif yang lebih luas
dan proporsi yang wajar, maka akan terlihat bahwa kepentingan umum
memang benar menuntut adanya pengorbanan-pengorban itu....”
• Uraian baru nama pembicara
Dalam upaya meremajakan Ibukota, Pemda DKI selalu berusaha memperkecil
pengorbanan. Kepentingan umum akhirnya menuntut yang demikian,
sebagaimana ditegaskan dengan kata-kata berikut : “. ...”Tetapi apabila kita
jujur berkenan melihat persoalan itu pada persepektif yang lebih luas dan
proporsi yang wajar, maka akan terlihat bahwa kepentingan umum memang
benar menuntut adanya pengorba nan-pengorban itu....”
2
2
Gubernur Ali Sadikin, dalam menjawab nota keuangan dan APBD 1973, 2
Februari 1973
21. Pengertian:
CATATAN KAKI
Keterangan-keterangan
atau teks yang
ditempatkan pada kaki
halaman karangan yang
bersangkutan.
22. Tujuan Catatan Kaki
• Menyusun pembuktian
• Menyatakan utang budi
• Keterangan tambahan
• inti atau sari sebuah fragmen yang
dipinjam
• Uraian teknis, materi yang
memperjelas teks, atau topik lain
• Merujuk bagian lain dari teks
23. Prinsip-prinsip Catatan Kaki
• Nama pengarang tanpa dibalik urutannya atau sama dengan
pengarang yang tertulis pada buku diikuti koma
• Jika nama dalam tertulis disertai gelar akademis, catatan kaki
harus mencantumkan gelar tersebut
• Judul karangan dicetak miring, diikuti koma
• Nama penerbit dan angka diapit tanda kurung diikuti koma
• Nomor halaman dapat diikuti hlm. Atau h. Angka nomor halaman
diakhiri titik.
1
William N.Dunn, Analisis Kebijakan Publik, terjemahan Muhajir
Darwin (Yogyakarta : Hanindita, 2001), hlm. 20 – 32
2
Abraham H. Maslow, Motivasi dan Kepribadian 2, terj. Nurul
Iman (Jakarta : Pustaka Binaman Presindo, 1994), hlm. 1-40
3
Dr, Albert Wijaya, “Pembangungan Pemukiman bagi Masyarakat
Berpenghasilan Rendah di Kota, “ dalam Prof. Ir. Eko Budihardjo,
M. Sc. (Ed), Sejumlah Masalah Pemukiman Kota, (Bandung :
Alumni, 1992) hlm. 91-103.
24. Ibid, Op. Cit, dan Loc. Cit
Ibid.
• Singkatan ibidum berarti tempat yang sama dengan di atas
• Ditulis di bawah catatan kaki yang mendahului
• Tidak dipakai apabila telah ada catatan kaki lain yang
menyelinginya
• Diketik dengan huruf kapital pada awal kata, dicetak miring,
diakhiri titik
• Apabila referensi berikutnya berasal dari jilid atau halaman
lain, urutann penulisan : ibid, koma, jilid, halaman
1
Peg C. Neuhauser, Legenda Manfaatnya bagi Perusahaan, terj. Teguh
Raharja, (Jakarta: Pustaka Binaman Presindo, 1994) hlm. 13 – 34
2
Ibid.
3
Ibid, hlm. 53 – 62
4
Jef Madura, Pengantar Bisnis terj. Saroyini W.R. Salib, Ph. D.,
(Jakarta : Salemba Empat) hlm. 2 – 11
5
. Ibid.
6
. Ibid, hlm. 16 - 17
25. Ibid, Op. Cit, dan Loc. Cit
Op. Cit
• Singkatan Opere Citato berarti dalam karya yang telah disebut
• Merujuk buku sumber yang telah disebutkan dan diselingi
sumber lain
• Ditulis huruf kapital pada awal suku kata, dicetak miring,
setiap suku kata diikuti titik, dan
• Urutan penulisannya, nama panggilan famili, Op. Cit, nama
buku, halaman.
1
Satjipto Raharjo, Hukum Masyarakat dan Pembangunan,
(Bandung : Alumni, 1976) hlm. 111
2
Daniel Goleman, Emotional Intelegence, (Jakarta : Gramedia,
2001) hlm. 161
3
Bobby DePorter and Mike Hernacki, Quantum Business terj.
Basyarah Nasution, (Bandung : Kaifa, 2000), hlm. 64 - 87
4
Raharjo, Op. Cit., hlm. 125
5
Goleman, Op. Cit.
6
Deporter and Mike Hernacki, Op. Cit, 203 - 238
26. Ibid, Op. Cit, dan Loc. Cit
Loc. Cit
• Singkatan Loco Citato berarti tempat yang telah disebutkan
• Merujuk sumber data pustaka yang sama yang berupa antologi, esai,
jurnal, ensiklopedi, atau majalah; dan telah diselingi sumber lain
• Kutipan bersumber pada halaman yang sama kata loc. Cit tidak
diikuti nomor halaman
• Jika halaman berbeda diikuti nomor halaman
• Menyebutkan nama keluarga pengarang
1
Sarwiji Suwandi, “Peran Guru dalam Meningkatkan Kemahiran
Berbahasa Indonesia berdasarkan Kurikulum Berbasis
Kompetisi”, Kongres Bahasa Indonesia VII (Jakarta : Pusat
Bahasa, 2003) hlm. 1 – 15
2
Abraham H. Maslow, Motivasi dan Kepribadian 2 terj. Nurul
Iman, (Jakarta : Pustaka Binaman Presindo, 1994) hlm. 1-40
3
Suwandi, Loc. Cit
27. Singkatan Lainnya
• Et seq./et seff = er sequens atau
er sequentes /Halaman-halam
berikutnya
• Ms. = Manuskrip/Naskah
• Passim = Tersebar dimana-mana
• Ser = seri
• [sic!] demikianlah, seperti pada
aslinya
• Cf/conf = confer/Bandingkan
• Vol = volume/Jilid.
28. Singkatan Lainnya
• Ibid = ibidem/pada tempat yang sama
• Op. Cit = opere Citato/pada karya yang
telah dikutip
• Loc. Cit = Loco Citato/pada tempat
yang telah dikutip
• Supra. Di atas = sudah terdapat lebih
pada teks yang sama
• Infra =di bawah
• Cap/chap = bab
• Ed = editor
• Et.all = et alii/dan lain-lain
29. Pelatihan
Berilah penjelasan catatan kaki di bawah ini!
1. Edgar Sturtevant, An Introduction to Linguistics Science, (New
Haven, 1947), hlm.20 et seq.
2. Ibid
3. Ibid. Hlm. 30
4. Richard Pittman, “Nauhatl Honorifics, “ International Journal
of American Linguistics, XI (April, 1950) 374 et seqq.
5. H.A. Gleason, An Introduction to Descriptive Linguistics, (Rev,
ed. New York : Holt, Rinehart and Winston, 1961), hlm. 51 –
52.
6. Ibid.
7. Ibid. Hlm. 56
8. Sturtevant, Op Cit., Hlm. 42 at Seq.
9. M. Ramlan, “Partikel-partikel Bahasa Indonesia,” Seminar
Bahasa Indonesia 1968 (Ende : Nusa Indah, 1971), hlm. 122,
mengutip Charles F. Hockeet, A. Course in Modern Linguistics
(New York : Teh Mac Millan Company, 1959), hal. 22
31. Pembahasan
Karena referensi ke-2 dan ke-3 menunjuk kembali referensi ke- 1
yang mempunya nomor urut berurutan, maka cukup dipergunakan
ibid. Demikian pula referensi ke-6 dan ke-7 yang menunjuk kembali
kepada referensi ke-5. Sebaliknya referensi ke-8 yang menunjuk
kembali kepada referensi ke-1, maka masing-masingnya
mempergunakan singkatan op. Cit., karena sudah diseling-selingi
oleh karya atau sumber-sumber lainnya. Tetapi referensi ke-12 yang
menunjuk kepada referensi pertama, mempergunakan singkatan Ibid.
Referensi ke-14 belas menunjuk kembali kepada referensi ke-4.
Karena referensi ke-4 merupakan penunjukkan kepada sebuah
artikel, maka referensi ke-14 tersebut menggunakan singkatan Loc.
Cit. Bukan op. Cit. Hal yang sama berlaku pula untuk referensi ke-9.
Referensi ke-16 mempergunakan singkatan singkatan op. Cit. Karena
dua alasan : pertama, ia menunjuk kepada sebuah karya, dan kedua,
karya itu sudah diselingi oleh sumber-sumber lainnya.
32. Pembahasan
Singkatan-singkatan lain yang dipergunakan dalam
contoh di atas adalah et seq. dan et seqq. Hal 20 et
seq.berarti halaman 20 dan 21. Sebaliknya dalam
referensi keempat terdapat penunjukkan nomor
halaman dengan angka 4744 et seqq. Itu berarti
paling kurang tiga halaman 474, 375, dan 376
sampai ke halaman berapa tidak jelas. Sebab untuk
memberi batasan halaman yang lebih jelas. Lebih
baik dipergunakan cara lain misalnya : hal. 474 –
379. ini jauh lebih jelas daripada mempergunakan
singkatan hal. 374 et seqq.
33. Innote
Innote Sebelum Kutipan
Sudjatmoko (1979 : 14) membedakan kapal-
kapal niaga atas kapal barang (cargo vesel),
kapal penumpang (pasenger vesel), kapal
barang yang mempunyai akomodasi
penumpang terbatas (cargo vesel with
limited accomodation for fasennger)
Innote Setelah Kutipan
Peter Brodie mengatakan bahwa yang
dimaksud container yard adalah tempat
kemana peti kemas yang sudah terisi penuh
diserahkan oleh pengirim barang (shiper)
kepada perusahaan layar yang akan
mengangkut barang itu ke tempat peti
kemas kosong dikembalikan (2002 : 160)
34. Innote
Innote dengan dua
penggarang atau lebih
Sejarah pabean di Indonesia sudah
dimulai sejak zaman pemerintahan Hindia
Belanda. Pada 1873, Pemerintah membuat
UU Tarif sebagaimana dicantumkan
dalam lembaran Negara (Staad No. 35
tahun 1873). Pada 1910, pemerintah
Belanda mengeluarkan tarif pasal (1) dari
Ordonansi yang merumuskan wilayah
pabean sebagai berikut : pabean adalah
bagian Hindia Belanda (Indonesia)
tempat dipungut bea masuk dan bea
keluar (Arif Suroyo, dkk., 1986 : 16)
35. Innote
Innote berasal dari dua buku
dengan nama dan tahun sama
Menurut Abbas Salim (1994a : 2) pengertian
pelayaran niaga adalah usaha jasa penyediaan
ruangan pada angkutan air atau angkatan laut
untuk kepentingan mengangkut muatan
penumpang barang dan dagangan dari satu
tempat ke tempat lain. Pada sumber yang lain
Abbas Salim (1994b : 90) berpendapat adapun
fungsi angkutan laut ialah pengoperasian
pelayaran dalam negeri dan luar negeri dengan
menaikkan kualitas pelayanan jasa-jasa
angkutan. Fungsi lain angkutan laut ialah
menyediakan fasilitas pelabuhan untuk berlabuh
kapal-kapal.
36. Daftar Pustaka
Pengertian
Daftar judul buku, artikel,
dan bahan penerbitan lainnya
yang mempunyai pertalian
dengan sebuah karangan atau
sebagian dari karangan.
37. Daftar Pustaka
Unsur
• Nama Pengarang
• Judul Buku
• Data Publikasi
• Untuk artikel: Judul
artikel, nama majalah,
jilid, nomor, dan tahun
38. Daftar Pustaka
Ketentuan :
• Buku yang ditulis satu orang
Shihab, M. Quraisy. Membumikan Al
quran: Peran dan Fungsi Wahyu dalam
Kehidupan Sehari-hari. Bandung:
Mizan. 1992.
• Buku yang ditulis dua atau tiga
orang
Arifin, Zainal E. dan Amran Tasai.
Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta:
Akademika Pressindo. Cet. IV. 1980.
• Buku yang ditulis banyak
pengarang
Abdullah, Taufiq dkk. Sejarah Lokal
Indonesia. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press. 1985.
39. Daftar Pustaka
Ketentuan:
• Buku terjemahan
Al Aflaki, Syamsudin Ahmad. Hikayat-
hikayat Sufistik Rumi. Terjemahan M.
Misbach. Jakarta: Robbani Press. 2000
• Buku yang lebih dari satu jilid
Al Bilali, Abdul Hamid. Taujiah
Ruhiyah: Pesan-pesan Spiritual
Penjernihan Hati Jilid. 1 Terjemahan
Fadhli Bahri. Jakarta: An Nadwah.
2000.
• Buku Antologi
Ali, Lukman. (ed). Bahasa dan
Kesusastraan Indonesia sebagai Cermin
Indonesia Baru. Jakarta: Gunung
Agung. 1985
40. Daftar Pustaka
Ketentuan :
• Entry Ensiklopedi
Holman, C. Hugh. “Romanticism” dalam
RTh N. Anshen (ed). Encyclopedia
Americana. Vol. IX. New York: Harper @
Bros. 1952. H. 663-669
• Artikel Koran, Jurnal, atau Majalah
Ramlan. “Problematika Remaja Dewasa Ini
dan Solusinya”. Mimbar Agama dan
Budaya. Vol. XVIII No. 2, 2001. h. 189 - 209
• Skripsi, Tesis, Disertasi
Rahmah, Neni Khalyatur. “ Korelasi Rasm
Usmani dengan Qiraat” Skripsi S1 Jurusan
Tafsir Hadis Fakultas Usuludin dan Filsafat
UIN Jakarta. 2006
41. Daftar Pustaka
Ketentuan Tambahan
• Disusun alfabet
• Gelar akademik tidak dicantumkan
• Bila tidak ada pengarang, maka judul buku atau
artikel yang dimasukkan dalam urutan alfabet
• Jika seorang pengarang terdapat lebih dari satu
bahan referensi, maka referensi kedua dan
seterusnya nama pengarang ditulis dengan garis
sepanjang 5 – 7 ketukan.
• Jarak antara baris dengan baris untuk satu
referensi adalah satu spasi. Jarak antara
referensi dengan referensi lain adalah dua spasi.
• Baris pertama di mulai margin kiri. Baris kedua
dan seterusnya dari pokok harus dimasukkan ke
dalam 3 -4 ketukan.
42. Daftar Pustaka
Buatlah daftar Pustaka berdasarkan data
dibawah ini.
Buku Conducting Educational Research karangan Bruce W.
Tuckman. Buku ini diterbitkan pada tahun 1978 oleh penerbit
Harcour Brace Jovanovich di New York.
Sebuah artikel karangan M. Yunus Akbar dengan judul
Sanggar Kegiatan Belajar; Keadaan Sekarang dan Prospeknya.
Dibuat dalam majalah Analisis Pendidikan tahun 1, nomor 1,
1980.
Dr. Singgih Dirgagunarsa pada tahun 1978 menerbitkan buku
Pengantar Psikologi. Diterbitkan oleh Mutiara di Jakarta.
Dalam majalah Intisari 4 Juni 1981 halaman 119 terdapat artikel
berjudul Apakah Putra Anda Menderita Epilepsi? Artikel ini
ditulis oleh Dr. Melly Budiman
Strategi Kebudayaan adalah buku terjemahan Dick Hartoko
dengan Pengarang asli Prof. Dr. C. A. van Peursen. Diterbitkan
di Yogyakarta pada tahun 1976 oleh penerbit Kanasius dan BPK
Gunung Mulia.
43. Daftar Pustaka
Anton Moelino menulis buku Santun Berbahasa yang
diterbitkan penerbit Gramedia Jakarta pada tahun 1984.
Sutrisno Kurtojo dan Mardanas Sofwa pada tahun 1991
menerbitkan buku berjudul R.A. Kartini, Riwayat Hidup
dan Perjuangannya. Buku tersebut diterbitkan di Jakarta
oleh penerbit Mutiara Sumber Widya.
Abdul Rozak Zaidan dan beberapa orang temannya pada
tahun 1996 menerbitkan Kamus Istilah Sastra yang
diterbitkan Balai Pustaka, penerbit dari Jakarta.
Guru, Menulislah di Media adalah tulisan di majalah
Teacher Guide edisi 8 yang terbit pada bulan Juni 2009.
Rooney Ingin Membawa Inggris Juara adalah tulisan yang
terdapat di Harian TopSkor pada hari Selasa, 09 Juni 2009.
44. Teknik Penulisan Karya Ilmiah
> Pedoman Transliterasi (alih aksara)
> Versi Turabian
> Versi Paramadina
> Versi UIN Syahid Jakarta
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
Skripsi, Tesis, dan Disertasi
Tim Penulis Hamid Nasuhi, dkk
CeQDA 2007 hal. 46
45. Buku Sumber
.
1. Akhadiah, Sabarti dan Sakura Ridwan. Pembinaan
Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta:
Erlangga, 1999.
2. Arifin, Zainal. Cermat Berbahasa Indonesia Untuk
PerguruanTinggi. Jakarta: Akademika Presindo 2010.
3. Henry, Guntur Tarigan. Pengajaran Semantik.
Bandung: Angkasa 1983.
4. A. Gani, Ramlan dan Mahmudah Fitriyah ZA. Gemar
Berbahasa Indonesia. Jakarta: FITK Press, 2010.
5. Keraf, Gorys. Komposisi. Ende, Flores: Nusa Indah,1995.
6. Nasuhi, Hamid. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.
Jakarta: CeQDA, 2007.
7. Razak, Abdul. Kalimat Efektif Setruktur, Gaya, dan
Variasi. Jakarta: PT Gramedia,1985.
8. Sahara, Siti dan Mahmuda Fitriyah, E Kusnadi.
Keterampilan Berbahasa Indonesia. Jakarta: FITK UIN,
2008.