SlideShare a Scribd company logo
PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Nilai Semester 107
Mata Kuliah Metodologi Penelitian
Disusun Oleh:
Kelompok 5
1. Andini Ayudya Nuari (1815150844)
2. Egha Rhiyanti Putri (1815152641)
3. M. Arfa Qudratilah (1815153360)
Kelas: C
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
Oktober – 2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penelitian adalah sebuah proses untuk menemukan jawaban dari suatu
masalah. Peneltian itu bukanlah hal yang sulit, dan tidak semua penelitian itu
komplek dan rumit. Bahkan anda dalam kehidupan sehari hari baik secara sengaja
atau tidak sengaja telah melakukan kegiatan yang mengandung unsur penelitian,
meskipun tidak dapat dikatakan sebagai sebuah penelitian. Sebagai contoh: saat
anda kehilangan ponsel anda, dengan sedikti bukti-bukti kemudian anda menduga
bahwa pnsel anda diambil oleh salah seorang teman anda. Selanjutnya anda akan
mencari bukti bukti lain untuk dapat membuktikan bahwa dugaan anda benar.
Saat ini mahasiswa strata S1 diwajibkan untuk menulis skripsi diakhir
perkuliahan mereka. Skripsi itu adalah suatu karya tulis ilmiah berupa hasil
penelitian yang ditulis oleh mahasiswa sarjana S1. Untuk mahasiswa dengan
program studi atau jurusan pendidikan seperti PGSD, Pendidikan Matematika,
PAUD, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, dsb. Penelitian secara umum atau
kebanyakan dilakukan untuk menyeleidiki dan menjawab masalah-masalah yang
ada diruang lingkung pendidikan. Secara umum penelitian dibidang pendidikan saat
ini, dapat dibagi menjadi 4 macam jenis penelitian, yaitu: penelitian kuantitatif,
penelitian kualitatif, penelitian tindakan kelas, serta penelitian dan pengembangan
(R&D).
Untuk menyelesaikan penelitian, biasanya mahasiswa diminta untuk
membuat terlebih dahulu proposal penelitian. Proposal tersebut selanjutnya
diajukan kepada dosen pembimbing untuk mendapatkan bimbingan dan koreksi.
Saya memahami banyak dari mahasiswa yang terkadang mengalami kesulitan
dalam membuat proposal penelitian. Oleh sebab itu artike ini dibuat untuk menjadi
panduan dalam menyusun proposal penelitian dengan baik.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang didapat
adalah:
1. Apakah yang dimaksud penelitian kuantitatif?
2. Bagaimana penyusunan proposal penelitian kuantitatif?
C. TUJUAN
Tujuan dari makalah ini adalah agar mahasiswa khususnya strata 1
memahami mengenai penelitian kuantitatif beserta cara penyusunan proposal
penelitian kuantitatif.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PENELITIAN KUANTITATIF
Penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang
spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal
hingga pembuatan desain penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari
pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari
hasilnya. Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik bila
disertai dengan gambar, table, grafik, atau tampilan lainnya. Namun bukan berarti
penelitian kuantitatif bersih dari data yang berupa informasi kualitatif.
Penelitian kuantitatif dibangun oleh paradigma positivisme. Sebuah
paradigma yang di ilhami oleh David Hume, John Locke, dan Berkeley yang
menekankan pengalaman sebagai sumber pengetahuan dan memandang
pengetahuan memiliki kesamaan hubungan dengan aliran filsafat yang dikenal
dengan nama positivisme. Untuk selanjutnya penelitian kuantitatif dikembangkan
oleh para penganut paham positiviesme yang dipelopori oleh August Comte.
Berdasar pada paradigma di atas maka lingkup penelitian kuantitatif sama
dengan besaran ruang lingkup social, seperti pendidikan, sosiologi, politik, ekonomi,
hukum, administrasi, komunikasi dan sebagainya, karena semua objek
kemasyarakatan menjadi objek dan ruang lingkup penelitian kuantitatif. Sehingga
penelitian kuantitatif ini menekankan pada hasil survey yang berbeda dengan
penelitian kualitatif yang menekankan pada studi kasus.
B. PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF
Proses pembuatan proposal penelitian biasanya dimulai dari pembuatan judul,
maka disini penulis menitikberatkan pada penulisan proposal penelitian kuantitatif.
1. Pengajuan Judul
Judul penelitian ilmiah umumnya mencerminkan isi dan tujuan utama penelitian
itu sendiri, bahkan bisa juga menunjukan kira-kira metode penelitannya. Ketika
kita membaca laporan penelitian yang berjudul : “Hubungan antara X dan Y”,
predikisi kita tentang isi dan metode penelitian akan berbeda dengan laporan
penelitian yang berjudul “Pengaruh X terhadap Y. Setelah kita pelajari isi laporan
penelitian tersebut, kita bisa menilai apakah judul penelitian tersebut sudah
tepat atau tidak.
Judul yang baik memuat butir-butir item berikut :
a. Judul berbentuk pernyataan
b. Memperlihatkan adanya hubungan dua variable atau lebih berupa hubungan
korelasi/hubungan kausal
c. Adanya satuan analisis(populasi) : kelompok tertentu terhadap siapa
inferensi/generalisasi akan dibuat
d. Adanya satuan pengamatan(sampel) : kelompok dari mana informasi
diperoleh
Contoh Judul:
Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Internet Terhadap Hasil
Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Pada Siswa Kelas V
2. Pengajuan Masalah (BAB I)
Biasanya Pengajuan masalah ini terdapat pada proposal penelitian BAB I.
Masalah dalam penelitian ini diartikan sebagai penyimpangan atau kesenjangan
antara yang seharusnya (das sollen) dengan apa yang benar-benar terjadi
(dassein). Selain itu, masalah juga bersifat tidak terisolasi dengan faktor-faktor
lainnya. Secara kronologis dapat disimpulkan dengan lima kegiatan dalam
langkah, yaitu :
a. Latar Belakang Masalah
Pada bagian ini berisi tentang sejarah dan peristiwa-peristiwa yang
sedang terjadi pada suatu obyek penelitian, tetapi dalam peristiwa itu,
sekarang tampak ada penyimpangan-penyimpangan dari standard yang
ada, baik standard yang besifat keilmuan ataupun aturan-aturan. Oleh
karena itu dalam latar belakang ini, peneliti harus dapat menunjukkan
adanya suatu penyimpangan yang ditunjukkan dengan data dan menuliskan
mengapa hal ini perlu diteliti. Adanya kesenjangan antara apa yang
diharapkan dengan kenyataan yang ada di lapangan.
b. Identifikasi Masalah
Dalam bagian ini perlu dituliskan berbagai masalah yang ada pada
obyek yang diteliti. Semua masalah dalam obyek, baik yang akan diteliti
maupun yang tidak akan diteliti sedapat mungkin dikemukakan. Peneliti
harus benar-benar menguasai masalah dengan baik sehingga dapat
mengumpulkan masalah yang relevan dan terfokus pada Y dan dirumuskan
dalam bentuk pertanyaan. Untuk dapat mengidentifikasi masalah dengan
baik, maka penelti perlu melakukan studi pendahuluan ke obyek yang diteliti,
melakukan observasi, dan wawancara ke berbagai sumber, sehingga semua
permasalahan dapat diidentifikasi. Berdasarkan berbagai permasalahan
yang telah diketahui tersebut, selanjutnya dekemukakan hubungan satu
masalah dengan masalah yang lain. Masalah yang akan diteliti
kedudukannya di mana di antara masalah yang akan diteliti. Masalah apa
saja yang diduga berpengaruh positif dan negative terhadap masalah yang
diteliti. Selanjutnya masalah tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk
variable.
Contoh identifikasi masalah yang diambil dari judul:
(1) Apakah yang menyebabkan hasil belajar PKn rendah?
(2) Apakah ada pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis
internet terhadap hasil belajar PKn?
(3) Apakah dalam mempengaruhi hasil belajar PKn perlu adanya media
pembelajaran?
c. Pembatasan Masalah
Karena adanya keterbatasan, waktu, dana, tenaga, teori-teori, dan
supaya penelitian dapat dilakukan secara lebih mendalam, maka tidak
semua masalah yang telah diidentifikasikan akan diteliti. Untuk itu maka
peneliti member batasan dimana akan dilakukan penelitian, variabel apa
saja yang akan diteliti, serta bagaimana hubungan variabel satu dengan
variabel lain. Masalah perlu dibatasi agar :
1) Peneliti dapat melakukan penelitian secara tepat guna dan menghindari
ruang lingkup yang kompleks
2) Menjadikan masalah menjadi jelas dan terfokus
3) Peneliti bisa memperhatikan masalah yang benar-benar dapat dikelola,
data mudah diperoleh, menarik dan signifikan terhadap kenyataan di
lapangan.
d. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka selanjutnya dapat
dirumuskan masalah penelitian. Setelah masalah yang akan diteliti
ditemukan (variabel apa saja yang akan diteliti, dan bagaimana hubungan
variabel satu dengan yang lain), dan supaya masalah dapat terjawab secara
akurat, maka masalah yang akan diteliti itu perlu dirumuskan secara spesifik.
Seperti telah diuraikan dalam bab rumusan masalah, sebaiknya rumusan
masalah itu dinyatakan dalam kalimat pertanyaan. Masalah yang akan diteliti
haruslah baru, memiliki nilai, tidak bermakna ganda atau harus jelas yaitu
semua orang harus memberikan persepsi yang sama, menarik serta
menantang, terdesia data dan metode, tersedianya biaya, tenaga dan waktu
yang cukup dan tidak membahayakan fisik ataupun mental.
Pertimbangan dalam memilih masalah penelitian agar masalah yang
dipilih layak dan relevan untuk diteliti diungkapkan oleh Notoatmodjo (2002),
meliputi :
1) Masalah masih baru
“Baru” dalam hal ini adalah masalah tersebut belum pernah diungkap
atau diteliti oleh orang lain dan topik masih hangat di masyarakat,
sehingga agar tidak sia-sia usaha yang dilakukan, sebelum menentukan
masalah, peneliti harus banyak membaca dari jurnal-jurnal penelitian
maupun media elektronik tentang penelitian terkini.
2) Aktual
Aktual berarti masalah yang diteliti tersebut benar-benar terjadi di
masyarakat. Sebagai contoh, ketika seorang dosen keperawatan akan
meneliti tentang masalah gangguan konsep diri pada pasien yang telah
mengalami hemodialise berulang, maka sebelumnya peneliti tersebut
harus melakukan survey dan memang menemukan masalah tersebut,
meskipun tidak pada semua pasien.
3) Praktis
Masalah penelitian yang diteliti harus mempunyai nilai praktis, artinya
hasil penelitian harus bermanfaat terhadap kegiatan praktis, bukan suatu
pemborosan atau penghamburan sumber daya tanpa manfaat praktis
yang bermakna.
4) Memadai.
Masalah penelitian harus dibatasi ruang lingkupnya, tidak terlalu luas,
tetapi juga tidak terlalu sempit. Masalah yang terlalu luas akan
memberikan hasil yang kurang jelas dan menghamburkan sumber daya,
sebaliknya masalah penelitian yang terlalu sempit akan memberikan
hasil yang kurang berbobot.
5) Sesuai dengan kemampuan peneliti
Seseorang yang akan melakukan penelitian harus mempunyai
kemampuan penelitian dan kemampuan di bidang yang akan diteliti, jika
tidak, hasil penelitiannya kurang dapat dipertanggungjawabkan dari segi
ilmiah (akademis) maupun praktis
6) Sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah
Masalah-masalah yang bertentangan dengan kebijaksanaan
pemerintah, undang-undang ataupun adat istiadat sebaiknya tidak
diteliti, karena akan banyak menemukan hambatan dalam pelaksanaan
penelitiannya nanti.
7) Ada yang mendukung
Setiap penelitian membutuhkan biaya, sehingga sejak awal sudah
dipertimbangkan darimana asal biaya tersebut akan diperoleh. Tidak
jarang masalah-masalah penelitian yang menarik akan mendapatkan
sponsor dari instansi-instansi pendukung, baik pemerintah maupun
swasta.
Rumusan masalah yang baik adalah yang mempertanyakan adanya
hubungan antara dua variable atau lebih yang dinyatakan dalam bentuk
pertanyaan. Misalnya tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti apakah ada
hubungan antara motivasi kerja dosen dengan kinerja dosen.
Bentuk-bentuk permasalahan penelitian (Sugiyono; 2014) :
1) Permasalahan Deskriptif
Maksud dari rumusan masalah deskriptif adalah rumusan masalah
yang berhubungan dengan keberadaan variabel mandiri, baik hanya
pada satu variabel atau lebih. Jadi dalam ini peneliti tidak membuat
perbandingan variabel pada sampel yang lain, dan mencari hubungan
variabel tersebut dengan variabel yang lain. Berikut contoh rumusan
masalah deskriptif :
a) Seberapa baik kinerja kepala daerah di provinsi X?
b) Bagaimana sikap masyarakat menaggapi kehadiran perguruan tinggi
A?
c) Seberapa tinggi efektivitas kebijakan dilarang merokok di ruang
terbuka hijau?
d) Seberapa tinggi tingkat kepuasan masyarakat terhadap layanan
puskesmas di daerah B?
Berdasarkan beberapa contoh dari rumusan masalah deskriptif di atas,
dapat disimpulkan bahwa setiap pertanyaan penelitian berhubungan
dengan satu variabel atau lebih secara mandiri.
2) Permasalahan Komparatif
Maksud dari rumusan masalah komparatif adalah rumusan masalah
yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua
atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda. Berikut
contoh rumusan masalah komparatif :
a) Adakah perbedaan produktivitas kerja antara Pengawai Negeri Sipil
dengan Pengawai Swasta?
b) Adakah kesamaan cara pelayanan di perusahan X dan perusahaan
Y?
c) Adakah perbedaan, kecerdesan dan keahlian antara siswa daerah
dengan siswa yang ada di kota?
d) Adakah perbedaan kenyamanan naik angkot dan naik bus umum
menurut berbagai lapisan masyarakat?
e) Adakah perbedaan tingkat kepuasan masyarakat di daerah A dan B
dalam pelayanan pendidikan?
Dari beberapa contoh di atas dapat kita lihat bahwa setiap pertanyaan
penelitian mencoba membandingkan keberadaan satu variabel atau
lebih pada dua atau lebih sampel penelitian. Sangat terlihat sekali
perbedaannya dengan rumusan masalah deskriptif.
3) Permasalahan Asosiatif
Maksud dari hubungan masalah assosiatif adalah rumusan masalah
yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variable atau lebih.
Dalam hal ini terdapat tiga klasifikasi bentuk rumusan masalah
assosiatif, adapun tiga bentuk tersebut adalah sebagai berikut :
a) Hubungan simetris
Maksud hubungan simetris adalah suatu hubungan antara dua
variabel atau lebih yang kebetulan muncul bersama. Jadi bukan
hubungan kausal atau pun timbal balik. Berikut contohnya :
1. Adakah hubungan antara banyaknya semut di pohon jambu
dengan tingkat manisnya buah jambu?
2. Adakah hubungan antara tinggi badan dengan kemampuan
kepemimpinan?
3. Adakah hubungan antara banyaknya jumlah katak di suatu
daerah dengan seringnya hujan turun?
Contoh judul penelitiannya adalah sebagai berikut :
1. Hubungan antara banyak semut di pohon jambu dengan tingkat
manisnya buah jambu.
2. Hubungan antara tinggi badan dengan kemampuan
kepemimpinan.
3. Hubungan antara banyaknya jumlah kata di suatu daerah
dengan seringnya hujan turun.
b) Hubungan Kausal
Maksud daru hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat
sebab akibat. Dalam penelitian yang menggunakan rumusan
masalah ini terdapat variabel independen dan dependen, yang
mempengaruhi dan dipengaruhi. Berikut contohnya :
1. Adakah pengaruh tingkat gaji dengan kinerja karyawan?
2. Seberapa besar pengaruh kepemimpinan presiden terhadap
kedisiplinan masyarakat?
3. Seberapa besar pengaruh AC terhadap efisiensi kinerja
karyawan?
Contoh judul penelitiannya adalah sebagai berikut :
1. Contoh satu varibel : Pengaruh insentif terhadap kinerja
karyawan di perusahaan C
2. Contoh dua variabel : Pengaruh gaya kepemimpinan dan tata
ruang terhadap kinerja karyawan di perusahaan D.
c) Hubungan timbal balik/interaktif
Maksud dari hubungan timbal balik/interaktif adalah hubungan yang
saling mempengaruhi. Dalam hal ini tidak diketahi yang mana
variabel dependen yang mana variabel independen. Contohnya
adalah sebagai berikut :
1. Adakah hubungan antara kedisplinan dan motivasi?
2. Adakah hubungan antara kegigihan dengan kekayaan?
Contoh judul penelitiannya adalah sebagai berikut :
1. Hubungan antara kedisiplinan dan motivasi.
2. Hubungan antra kegigihan dan kekayaan.
Contoh rumusan masalah yang diambil dari judul:
Bagaimana penggunaan media pembelajaran berbasis internet memberikan
pengaruh terhadap hasil belajar PKn siswa kelas V?
e. Kegunaan Penelitian
Manfaat penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan. Kalau
tujuan penelitia dapat tercapai, dan rumusan masalah dapat terjawab secara
akurat maka sekarang manfaatnya apa. Manfaat hasil penelitian ada dua hal
yaitu:
1) Manfaat untuk mengembangkan ilmu/ manfaat teoritis.
2) Manfaat praktis, yaitu membantu memecahkan dan mengantisipasi
masalah yang ada pada obyek yang diteliti.
3. Kajian Pustaka (BAB II)
a. Deskripsi Teori
Deskripsi teori adalah teori-teori yang relevan yang dapat digunakan
untuk menjelaskan tentang variabel yang akan diteliti, serta sebagai dasar
untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang
diajukan (hipotesis), dan penyusunan instrumen penelitian. Teori-teori yang
digunakan bukan sekedar pendapat dari pengarang, pendapat penguasa,
tetapi teori yang betul-betul telah teruji kebenarannya secara empiris.
Di sini juga diperlukan dukungan hasil-hasil penelitian yang telah ada
sebelumnya yang ada kaitannya dengan variabel yang akan diteliti. Jumlah
teori yang dikemukakan tergantung pada variabel yang diteliti. Kalau
variabel yang diteliti ada lima, maka jumlah teori yang dikemukakan juga ada
lima.
Contoh beberapa point yang dibahas dalam deskripsi teoritik:
(1) Hakekat hasil belajar PKn
(a) Pengertian hasil belajar
(b) Mata pelajaran PKn Kelas V SD
(2) Hakekat penggunaan media pembelajaran berbasis internet
(a) Pengertian media pembelajaran
(b) Pengertian media pembelajaran berbasis internet berupa website
b. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan merupakan acuan bagi peneliti dalam
membuat penelitian. Penelitian yang relevan ini berisikan tentang penelitian
orang lain yang dijadikan sebagai sumber atau bahan dalam membuat
penelitian. Dalam hal ini peneliti tidak boleh menjiplak penelitian orang lain,
tetapi hanya menjadikan penelitian orang lain tersebut sebagi acuan dalam
membuat penelitian sendiri.
c. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana
teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai
masalah yang penting. Kerangka berpikir dalam suatu penelitian perlu
dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau
lebih. Apabila penelitian hanya membahas sebuah variabel atau lebih secara
mandiri, maka yang dilakukan peneliti disamping mengemukakan deskripsi
teoritis untuk masing- masing variabel, juga argumentasi terhadap variasi
besaran variabel yang diteliti. Contoh kerangka pemikiran:
Gambar I. Kerangka pemikiran
d. Hipotesis Penelitian
Jika anggapan dasar merupakandasar pikiran yang memungkinkan kita
mengadakan penelitian tentang permasalahan kita, maka hipotesis
merupakan kebenaran sementara yang ditentukan oleh peneliti, tetapi masih
harus dibuktikan, dites, atau diuji kebenarannya. Hipotesis merupakan
sesuatu di mana penelitian kita arah-pandangkan ke sana, sehingga ada
yang menuntut kegiatan kita.
4. Metodologi Penelitian (BAB III)
a. Tujuan Penelitian
Strategi mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang
valid yang sesuai sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian.
Dalam penelitian experimental, rancangan penelitian yang dipilih adalah
yang paling memungkinkan peneliti untuk mengendalikan variabel-variabel
lain yang diduga ikut berpengaruh terhadap variabel-variabel terikat.
Pemilihan rancangan penelitian dalam penelitian experimental selalu
mengacu pada hipotesis yang akan diuji. Pada penelitian nonexperimental,
bahasa dalam sub bab rancangan penelitian berisi penjelasan tentang jenis
penelitian yang akan dilakukan ditinjau dari tujuan dan sifatnya.
b. Tempat dan Waktu Penelitian
Dimana lokasi penelitian tersebut dilakukan harus dijelaskan
sedemikian rupa sehingga pembaca mendapatkan gambaran dan mengenal
lokasi penelitian itu dilaksanakan. Tempat dalam penelitian ini adalah di
mana si peneliti akan mengambil sampel untu penelitian. Kalau waktu
penelitian berisikan kapan si peneliti akan melakukan penelitian dan selama
berapa bulan. Di dalamnya akan dimasukkan jadwal penelitian dan apa saja
yang akan dilakukan di pertemuan pertama, kedua dan selanjutnya.
c. Metode Penelitian
Metode atau cara mengadakan penelitian seperti halnya: ekperimen
atau non eksperimen. Tetapi di samping itu juga menunjukkan jenis atau tipe
Hasil Belajar PKn
(Y)
Penggunaan Media
Internet
(X)
penelitian yang akan diambil, dipandang dari segi tujuan misalnya
eksploratif, deskriptif atau historis. Masih ada lagi pandangan dari subjek
penelitiannya, misalnya populasi atau kasus. Termasuk didalamnya metode
penarikan sampel, model penelitian yang akan digunakan.
d. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam
perencanaan dan pelaksanaan penelitian serta menganalisis data. Dalam
judul yang kita berikan terdapat desain atau rancangan penelitian
menggunakan desain eksperimen Random Two Group Posttest Only
Design.
e. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian, dapat berupa manusia,
wilayah geografis, waktu, organisasi, kelompok, lembaga, buku, kata-kata,
surat kabar, majalah dan sebagainya. Populasi bukan sekedar jumlah yang
ada pada objek, tetapi meliputi seluruh karakteristik yang dimiliki objek yang
diteliti.
Sedangkan sampel adalah sebahagian dari jumlah atau karakteristik
yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan
dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi itu. Sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul
representative (mewakili).
Berapa banyak sampel itu hingga bisa dikatakan representative
terhadap populasinya ? besarnya sampel tergantung pada beberapa hal,
yaitu : (1) tipe sampel yang digunakan (sempel sederhana, berstrata,
berjenjang, dan lain-lain ; (2) spesifikasi hipotesisnya ; (3) persentasi
kemungkinan salah yang diterima, dan (4) biaya (dalam arti waktu dan
uang). Penggunaan teknik pengambilan sampel dan penentuan besarnya
jumlah sampel, harus dibarengi dengan alasan-alasan yang kuat dari
peneliti.
f. Teknik Pengumpulan Data
Yang diperlukan di sini adalah teknik pengumpulan data mana yang
paling tepat, sehingga betul-betul didapat data yang valid dan reliabel.
Jangan semua metode pengumulan data (angket, observasi, wawancara)
diicantumkan kalau sekiranya tidak dapat dilaksanakan. Selain itu
konsekuensi dari mencantumkan ke tiga metode pengumpulan data itu
adalah: setiap metode pengumpulan data yang dicantumkan harus disertai
datanya. Memang untuk mendapatkan data yang lengkap dan obyektif
penggunaan berbagai metode sangat diperlukan, tetapi bila satu metode di
pandang mencukupi maka metode yang lain bila digunakan akan menjadi
tidak efisien.
g. Instrumen Penelitian
Penelitian yang bertujuan untuk mengukur suatu gejala akan
menggunakan instrumen penelitian. Jumlah instrumen yang akan digunakan
tergantung pada variabel yang diteliti. Bila variabel yang diteliti jumlahnya
lima, maka akan menggunakan lima instrumen. Dalam hal ini perlu
dikemukakan instrumen apa saja yang akan digunakan untuk penelitian,
skala pengukuran yang ada pada setiap jenis instrumen, prosedur pengujian
validitas dan reliabilitas instrumen.
h. Teknik Analisis Data
Untuk penelitian dengan pendekatan kuantitatif, maka analisis data
penelitian ini berkenaan dengan perhitungan untuk menjawab rumusan
masalah dan pengujian hipotesis yang diajukan. Bentuk hipotesis mana
yang diajukan, akan menentukan teknik statistik mana yang digunakan. Jadi
sejak membuat rancangan, maka analisis data penelitian ini telah
ditentukan. Bila penelititidak membuat hipotesis, maka rumusan masalah
penelitian itulah yang perlu dijawab. Tetapi kalau hanya rumusan masalah
itu dijawab, maka sulit membuat generalisasi, sehingga kesimpulan yang
dihasilkan hanya dapat berlaku untuk sampel yang digunakan, tidak dapat
berlaku untuk populasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang
spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak
awal hingga pembuatan desain penelitiannya. Proses pembuatan proposal
penelitian biasanya dimulai dari pembuatan judul. Selanjutnya jika judul sudah
tepat, maka dapat lmemulai penulisan BAB I sampai dengan II, dimana pada
pada Bab I terdapat 5 bagian, yaitu; (1) Latar belakang, (2) Identifikasi masalah,
(3) Perumusan masalah, (4) Pembatasan masalah, dan (5) Kegunaan
Penelitian. Pada Bab II terdapat 4 bagian, yaitu; (1) Deskripsi teoritik, (2)
Penelitian yang relevan, (3) Kerangka berpikir, dan (4) Hipotesis penelitian.
Pada Bab III terdapat 8 bagian, yaitu; (1) Tujuan Penelitian, (2) Tempat dan
waktu penelitian, (3) Metode penelitian, (4) Desain penelitian, (5) Populasi dan
sampel, (6) Teknik pengumpulan data, (7) Instrumen penelitian, dan (8) Teknik
analisis data.
B. Saran
Dengan uraian diatas, sebaiknya dibuat dengan kata – kata yang lebih
sederhana agar mudah dipahami dan dengan contoh tiap poin yang lebih jelas.
DAFTAR PUSTAKA
Chairunnissa, Connie. 2017. Metode Penelitian Ilmiah Aplikasi dalam Pendidikan
dan Sosial. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Ibrahim, Theresia Kristianty. 2014. Penelitian Ilmiah Konsep dan Implementasi
(Pedoman untuk membuat skripsi, tesis dan disertasi). Jakarta: Universitas Negeri
Jakarta.
Prof. Dr. Sugiyono (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Penerbit Alfabeta, Bandung.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131808346/pendidikan/SISTEMATIKA+PROPO
SAL+PENELITIAN+KUANTITATIF.pdf. Diakses pada: 12 Oktober 2017, pukul 20:16
WIB.
http://en.wikipedia.org/wiki/Correlation_does_not_imply_causation. Diakses
pada: 12 Oktober 2017, pukul 22:37 WIB.

More Related Content

What's hot

contoh Bab 1. pendahuluan makalah
contoh Bab 1. pendahuluan makalahcontoh Bab 1. pendahuluan makalah
contoh Bab 1. pendahuluan makalah
Rizki Kamaratih
 
CONTOH JURNAL SKRIPSI GUNADARMA
CONTOH JURNAL SKRIPSI GUNADARMACONTOH JURNAL SKRIPSI GUNADARMA
CONTOH JURNAL SKRIPSI GUNADARMA
Faza Zahrah
 
PPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifPPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatif
Nona Zesifa
 
Tanya jawab mpp
Tanya jawab mppTanya jawab mpp
Tanya jawab mpp
Aprilia Hapsari
 
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi Alvian
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi AlvianTemplate Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi Alvian
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi Alvian
Alvian Alvian
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individu
taufiq99
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Susanti Susanti
 
Teknik analisis data kuantitatif dan kualitatif
Teknik analisis data kuantitatif dan kualitatifTeknik analisis data kuantitatif dan kualitatif
Teknik analisis data kuantitatif dan kualitatifNastiti Rahajeng
 
METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)
METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)
METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)
Tuti Rina Lestari
 
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...
Syaiful Ahdan
 
contoh penilaian autentik
contoh penilaian autentikcontoh penilaian autentik
contoh penilaian autentikTuti Lestari
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normalEllin Juniarti
 
Power point seminar proposal yunita rahmah
Power point seminar proposal yunita rahmahPower point seminar proposal yunita rahmah
Power point seminar proposal yunita rahmahYunitha Rahmah
 
PPT Sidang Skripsi R & D (109151415406)
PPT Sidang Skripsi R & D (109151415406)PPT Sidang Skripsi R & D (109151415406)
PPT Sidang Skripsi R & D (109151415406)Nastiti Rahajeng
 
Penalaran induktif dan deduktif
Penalaran induktif dan deduktif Penalaran induktif dan deduktif
Penalaran induktif dan deduktif Mentari Nita
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
Abdul El-Rappoo
 

What's hot (20)

Laporan hasil analisis
Laporan hasil analisisLaporan hasil analisis
Laporan hasil analisis
 
contoh Bab 1. pendahuluan makalah
contoh Bab 1. pendahuluan makalahcontoh Bab 1. pendahuluan makalah
contoh Bab 1. pendahuluan makalah
 
CONTOH JURNAL SKRIPSI GUNADARMA
CONTOH JURNAL SKRIPSI GUNADARMACONTOH JURNAL SKRIPSI GUNADARMA
CONTOH JURNAL SKRIPSI GUNADARMA
 
PPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifPPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatif
 
Tanya jawab mpp
Tanya jawab mppTanya jawab mpp
Tanya jawab mpp
 
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi Alvian
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi AlvianTemplate Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi Alvian
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi Alvian
 
9 pertanyaan
9 pertanyaan9 pertanyaan
9 pertanyaan
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individu
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
 
Ppt proposal
Ppt proposalPpt proposal
Ppt proposal
 
Teknik analisis data kuantitatif dan kualitatif
Teknik analisis data kuantitatif dan kualitatifTeknik analisis data kuantitatif dan kualitatif
Teknik analisis data kuantitatif dan kualitatif
 
METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)
METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)
METODOLOGI PENELITIAN (Contoh Karya Ilmiah)
 
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...
 
contoh penilaian autentik
contoh penilaian autentikcontoh penilaian autentik
contoh penilaian autentik
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
skripsi bab 4 bab 5
skripsi bab 4 bab 5skripsi bab 4 bab 5
skripsi bab 4 bab 5
 
Power point seminar proposal yunita rahmah
Power point seminar proposal yunita rahmahPower point seminar proposal yunita rahmah
Power point seminar proposal yunita rahmah
 
PPT Sidang Skripsi R & D (109151415406)
PPT Sidang Skripsi R & D (109151415406)PPT Sidang Skripsi R & D (109151415406)
PPT Sidang Skripsi R & D (109151415406)
 
Penalaran induktif dan deduktif
Penalaran induktif dan deduktif Penalaran induktif dan deduktif
Penalaran induktif dan deduktif
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 

Similar to Penyusunan Proposal Penelitian Kuantitatif

Pedoman penyususnan proposal pgmi
Pedoman penyususnan proposal pgmiPedoman penyususnan proposal pgmi
Pedoman penyususnan proposal pgmi
Nesi Anti Andini
 
Perumusan Masalah Penelitian.pdf
Perumusan Masalah Penelitian.pdfPerumusan Masalah Penelitian.pdf
Perumusan Masalah Penelitian.pdf
MTs Nurul Huda Sukaraja
 
Metodologi penelitian bagian 4
Metodologi penelitian bagian 4Metodologi penelitian bagian 4
Metodologi penelitian bagian 4Idram M. Ladji
 
P5 masalah dan judul penelitian
P5 masalah dan judul penelitianP5 masalah dan judul penelitian
P5 masalah dan judul penelitian
M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
Proses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma Penelitian
Proses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma PenelitianProses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma Penelitian
Proses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma Penelitian
shilvia putri
 
Tugaskelompok1metodologipendidikan 120319040405-phpapp02
Tugaskelompok1metodologipendidikan 120319040405-phpapp02Tugaskelompok1metodologipendidikan 120319040405-phpapp02
Tugaskelompok1metodologipendidikan 120319040405-phpapp02Valentino Selayan
 
P5_Masalah dan Judul Penelitian.pdf
P5_Masalah dan Judul Penelitian.pdfP5_Masalah dan Judul Penelitian.pdf
P5_Masalah dan Judul Penelitian.pdf
M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
Tugas kelompok 1 metodologi pendidikan
Tugas kelompok 1 metodologi pendidikanTugas kelompok 1 metodologi pendidikan
Tugas kelompok 1 metodologi pendidikan
Dominggos Keayse D'five
 
Riset dan Inovasi (Inovasi teknologi).pptx
Riset dan Inovasi (Inovasi teknologi).pptxRiset dan Inovasi (Inovasi teknologi).pptx
Riset dan Inovasi (Inovasi teknologi).pptx
Wandaa5
 
Perumusan masalah
Perumusan masalahPerumusan masalah
Perumusan masalahelsamayasari
 
Hakikat, ruang lingkup, dan manfaat penelitian
Hakikat, ruang lingkup, dan manfaat penelitianHakikat, ruang lingkup, dan manfaat penelitian
Hakikat, ruang lingkup, dan manfaat penelitian
adisasmito93
 
HAKIKAT DAN MASALAH PENELITIAN.docx
HAKIKAT DAN MASALAH PENELITIAN.docxHAKIKAT DAN MASALAH PENELITIAN.docx
HAKIKAT DAN MASALAH PENELITIAN.docx
ResniMawarni
 
Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptifPenelitian deskriptif
Penelitian deskriptif
Rauza Tunnur
 
Pengertian masalah penelitian
Pengertian masalah penelitianPengertian masalah penelitian
Pengertian masalah penelitian
Yocta Rahman
 
Metodologi penelitian sosial
Metodologi penelitian sosialMetodologi penelitian sosial
Metodologi penelitian sosialWirausaha
 
Ppt_1-2_mencari_menentukan_masalah_dan_latar.pptx
Ppt_1-2_mencari_menentukan_masalah_dan_latar.pptxPpt_1-2_mencari_menentukan_masalah_dan_latar.pptx
Ppt_1-2_mencari_menentukan_masalah_dan_latar.pptx
RosmalahUMK
 
Ppt_mencari_menentukan_masalah_dan_latar.pptx
Ppt_mencari_menentukan_masalah_dan_latar.pptxPpt_mencari_menentukan_masalah_dan_latar.pptx
Ppt_mencari_menentukan_masalah_dan_latar.pptx
RosmalahUMK
 
Pengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitianPengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitian
Fredika Ayu Lestari
 
ragam penelitian
ragam penelitianragam penelitian
ragam penelitianFela Aziiza
 
Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesis
Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesisDasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesis
Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesisSri Handayani
 

Similar to Penyusunan Proposal Penelitian Kuantitatif (20)

Pedoman penyususnan proposal pgmi
Pedoman penyususnan proposal pgmiPedoman penyususnan proposal pgmi
Pedoman penyususnan proposal pgmi
 
Perumusan Masalah Penelitian.pdf
Perumusan Masalah Penelitian.pdfPerumusan Masalah Penelitian.pdf
Perumusan Masalah Penelitian.pdf
 
Metodologi penelitian bagian 4
Metodologi penelitian bagian 4Metodologi penelitian bagian 4
Metodologi penelitian bagian 4
 
P5 masalah dan judul penelitian
P5 masalah dan judul penelitianP5 masalah dan judul penelitian
P5 masalah dan judul penelitian
 
Proses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma Penelitian
Proses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma PenelitianProses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma Penelitian
Proses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma Penelitian
 
Tugaskelompok1metodologipendidikan 120319040405-phpapp02
Tugaskelompok1metodologipendidikan 120319040405-phpapp02Tugaskelompok1metodologipendidikan 120319040405-phpapp02
Tugaskelompok1metodologipendidikan 120319040405-phpapp02
 
P5_Masalah dan Judul Penelitian.pdf
P5_Masalah dan Judul Penelitian.pdfP5_Masalah dan Judul Penelitian.pdf
P5_Masalah dan Judul Penelitian.pdf
 
Tugas kelompok 1 metodologi pendidikan
Tugas kelompok 1 metodologi pendidikanTugas kelompok 1 metodologi pendidikan
Tugas kelompok 1 metodologi pendidikan
 
Riset dan Inovasi (Inovasi teknologi).pptx
Riset dan Inovasi (Inovasi teknologi).pptxRiset dan Inovasi (Inovasi teknologi).pptx
Riset dan Inovasi (Inovasi teknologi).pptx
 
Perumusan masalah
Perumusan masalahPerumusan masalah
Perumusan masalah
 
Hakikat, ruang lingkup, dan manfaat penelitian
Hakikat, ruang lingkup, dan manfaat penelitianHakikat, ruang lingkup, dan manfaat penelitian
Hakikat, ruang lingkup, dan manfaat penelitian
 
HAKIKAT DAN MASALAH PENELITIAN.docx
HAKIKAT DAN MASALAH PENELITIAN.docxHAKIKAT DAN MASALAH PENELITIAN.docx
HAKIKAT DAN MASALAH PENELITIAN.docx
 
Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptifPenelitian deskriptif
Penelitian deskriptif
 
Pengertian masalah penelitian
Pengertian masalah penelitianPengertian masalah penelitian
Pengertian masalah penelitian
 
Metodologi penelitian sosial
Metodologi penelitian sosialMetodologi penelitian sosial
Metodologi penelitian sosial
 
Ppt_1-2_mencari_menentukan_masalah_dan_latar.pptx
Ppt_1-2_mencari_menentukan_masalah_dan_latar.pptxPpt_1-2_mencari_menentukan_masalah_dan_latar.pptx
Ppt_1-2_mencari_menentukan_masalah_dan_latar.pptx
 
Ppt_mencari_menentukan_masalah_dan_latar.pptx
Ppt_mencari_menentukan_masalah_dan_latar.pptxPpt_mencari_menentukan_masalah_dan_latar.pptx
Ppt_mencari_menentukan_masalah_dan_latar.pptx
 
Pengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitianPengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitian
 
ragam penelitian
ragam penelitianragam penelitian
ragam penelitian
 
Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesis
Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesisDasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesis
Dasar - dasar penelitian, variabel dan hipotesis
 

More from Egha Rhiyanti Putri

Keanekaragaman Budaya Indonesia (34 Provinsi)
Keanekaragaman Budaya Indonesia (34 Provinsi)Keanekaragaman Budaya Indonesia (34 Provinsi)
Keanekaragaman Budaya Indonesia (34 Provinsi)
Egha Rhiyanti Putri
 
45 Butir Pengamalan Pancasila
45 Butir Pengamalan Pancasila45 Butir Pengamalan Pancasila
45 Butir Pengamalan Pancasila
Egha Rhiyanti Putri
 
Soal UTS SBDP kelas 2 semester 1 tahun 2018
Soal UTS SBDP kelas 2 semester 1 tahun 2018Soal UTS SBDP kelas 2 semester 1 tahun 2018
Soal UTS SBDP kelas 2 semester 1 tahun 2018
Egha Rhiyanti Putri
 
Perangkat Pembelajaran Matematika Kelas IV Materi KPK
Perangkat Pembelajaran Matematika Kelas IV Materi KPKPerangkat Pembelajaran Matematika Kelas IV Materi KPK
Perangkat Pembelajaran Matematika Kelas IV Materi KPK
Egha Rhiyanti Putri
 
Perangkat Pembelajaran Tematik SD Kelas V Tema 3 Subtema 2 Kurikulum 2013 Rev...
Perangkat Pembelajaran Tematik SD Kelas V Tema 3 Subtema 2 Kurikulum 2013 Rev...Perangkat Pembelajaran Tematik SD Kelas V Tema 3 Subtema 2 Kurikulum 2013 Rev...
Perangkat Pembelajaran Tematik SD Kelas V Tema 3 Subtema 2 Kurikulum 2013 Rev...
Egha Rhiyanti Putri
 
Perangkat Pembelajaran Matematika Kelas V SD Kurikulum 2013 Materi Penyajian ...
Perangkat Pembelajaran Matematika Kelas V SD Kurikulum 2013 Materi Penyajian ...Perangkat Pembelajaran Matematika Kelas V SD Kurikulum 2013 Materi Penyajian ...
Perangkat Pembelajaran Matematika Kelas V SD Kurikulum 2013 Materi Penyajian ...
Egha Rhiyanti Putri
 
Aritmatika Sosial
Aritmatika SosialAritmatika Sosial
Aritmatika Sosial
Egha Rhiyanti Putri
 
Portofolio Seni Rupa
Portofolio Seni RupaPortofolio Seni Rupa
Portofolio Seni Rupa
Egha Rhiyanti Putri
 
Makalah Kebudayaan Batik Indonesia
Makalah Kebudayaan Batik IndonesiaMakalah Kebudayaan Batik Indonesia
Makalah Kebudayaan Batik Indonesia
Egha Rhiyanti Putri
 
Teori Belajar Van Hiele
Teori Belajar Van HieleTeori Belajar Van Hiele
Teori Belajar Van Hiele
Egha Rhiyanti Putri
 
The Audiolingual Method
The Audiolingual MethodThe Audiolingual Method
The Audiolingual Method
Egha Rhiyanti Putri
 
Pendekatan Keterampilan Proses
Pendekatan Keterampilan ProsesPendekatan Keterampilan Proses
Pendekatan Keterampilan Proses
Egha Rhiyanti Putri
 
Psiko - edukatif
Psiko - edukatifPsiko - edukatif
Psiko - edukatif
Egha Rhiyanti Putri
 
Neraca Lajur Perusahaan Dagang
Neraca Lajur Perusahaan DagangNeraca Lajur Perusahaan Dagang
Neraca Lajur Perusahaan Dagang
Egha Rhiyanti Putri
 

More from Egha Rhiyanti Putri (14)

Keanekaragaman Budaya Indonesia (34 Provinsi)
Keanekaragaman Budaya Indonesia (34 Provinsi)Keanekaragaman Budaya Indonesia (34 Provinsi)
Keanekaragaman Budaya Indonesia (34 Provinsi)
 
45 Butir Pengamalan Pancasila
45 Butir Pengamalan Pancasila45 Butir Pengamalan Pancasila
45 Butir Pengamalan Pancasila
 
Soal UTS SBDP kelas 2 semester 1 tahun 2018
Soal UTS SBDP kelas 2 semester 1 tahun 2018Soal UTS SBDP kelas 2 semester 1 tahun 2018
Soal UTS SBDP kelas 2 semester 1 tahun 2018
 
Perangkat Pembelajaran Matematika Kelas IV Materi KPK
Perangkat Pembelajaran Matematika Kelas IV Materi KPKPerangkat Pembelajaran Matematika Kelas IV Materi KPK
Perangkat Pembelajaran Matematika Kelas IV Materi KPK
 
Perangkat Pembelajaran Tematik SD Kelas V Tema 3 Subtema 2 Kurikulum 2013 Rev...
Perangkat Pembelajaran Tematik SD Kelas V Tema 3 Subtema 2 Kurikulum 2013 Rev...Perangkat Pembelajaran Tematik SD Kelas V Tema 3 Subtema 2 Kurikulum 2013 Rev...
Perangkat Pembelajaran Tematik SD Kelas V Tema 3 Subtema 2 Kurikulum 2013 Rev...
 
Perangkat Pembelajaran Matematika Kelas V SD Kurikulum 2013 Materi Penyajian ...
Perangkat Pembelajaran Matematika Kelas V SD Kurikulum 2013 Materi Penyajian ...Perangkat Pembelajaran Matematika Kelas V SD Kurikulum 2013 Materi Penyajian ...
Perangkat Pembelajaran Matematika Kelas V SD Kurikulum 2013 Materi Penyajian ...
 
Aritmatika Sosial
Aritmatika SosialAritmatika Sosial
Aritmatika Sosial
 
Portofolio Seni Rupa
Portofolio Seni RupaPortofolio Seni Rupa
Portofolio Seni Rupa
 
Makalah Kebudayaan Batik Indonesia
Makalah Kebudayaan Batik IndonesiaMakalah Kebudayaan Batik Indonesia
Makalah Kebudayaan Batik Indonesia
 
Teori Belajar Van Hiele
Teori Belajar Van HieleTeori Belajar Van Hiele
Teori Belajar Van Hiele
 
The Audiolingual Method
The Audiolingual MethodThe Audiolingual Method
The Audiolingual Method
 
Pendekatan Keterampilan Proses
Pendekatan Keterampilan ProsesPendekatan Keterampilan Proses
Pendekatan Keterampilan Proses
 
Psiko - edukatif
Psiko - edukatifPsiko - edukatif
Psiko - edukatif
 
Neraca Lajur Perusahaan Dagang
Neraca Lajur Perusahaan DagangNeraca Lajur Perusahaan Dagang
Neraca Lajur Perusahaan Dagang
 

Recently uploaded

Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 

Recently uploaded (20)

Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 

Penyusunan Proposal Penelitian Kuantitatif

  • 1. PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Nilai Semester 107 Mata Kuliah Metodologi Penelitian Disusun Oleh: Kelompok 5 1. Andini Ayudya Nuari (1815150844) 2. Egha Rhiyanti Putri (1815152641) 3. M. Arfa Qudratilah (1815153360) Kelas: C PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA Oktober – 2017
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penelitian adalah sebuah proses untuk menemukan jawaban dari suatu masalah. Peneltian itu bukanlah hal yang sulit, dan tidak semua penelitian itu komplek dan rumit. Bahkan anda dalam kehidupan sehari hari baik secara sengaja atau tidak sengaja telah melakukan kegiatan yang mengandung unsur penelitian, meskipun tidak dapat dikatakan sebagai sebuah penelitian. Sebagai contoh: saat anda kehilangan ponsel anda, dengan sedikti bukti-bukti kemudian anda menduga bahwa pnsel anda diambil oleh salah seorang teman anda. Selanjutnya anda akan mencari bukti bukti lain untuk dapat membuktikan bahwa dugaan anda benar. Saat ini mahasiswa strata S1 diwajibkan untuk menulis skripsi diakhir perkuliahan mereka. Skripsi itu adalah suatu karya tulis ilmiah berupa hasil penelitian yang ditulis oleh mahasiswa sarjana S1. Untuk mahasiswa dengan program studi atau jurusan pendidikan seperti PGSD, Pendidikan Matematika, PAUD, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, dsb. Penelitian secara umum atau kebanyakan dilakukan untuk menyeleidiki dan menjawab masalah-masalah yang ada diruang lingkung pendidikan. Secara umum penelitian dibidang pendidikan saat ini, dapat dibagi menjadi 4 macam jenis penelitian, yaitu: penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif, penelitian tindakan kelas, serta penelitian dan pengembangan (R&D). Untuk menyelesaikan penelitian, biasanya mahasiswa diminta untuk membuat terlebih dahulu proposal penelitian. Proposal tersebut selanjutnya diajukan kepada dosen pembimbing untuk mendapatkan bimbingan dan koreksi. Saya memahami banyak dari mahasiswa yang terkadang mengalami kesulitan dalam membuat proposal penelitian. Oleh sebab itu artike ini dibuat untuk menjadi panduan dalam menyusun proposal penelitian dengan baik. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang didapat adalah:
  • 3. 1. Apakah yang dimaksud penelitian kuantitatif? 2. Bagaimana penyusunan proposal penelitian kuantitatif? C. TUJUAN Tujuan dari makalah ini adalah agar mahasiswa khususnya strata 1 memahami mengenai penelitian kuantitatif beserta cara penyusunan proposal penelitian kuantitatif.
  • 4. BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN PENELITIAN KUANTITATIF Penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik bila disertai dengan gambar, table, grafik, atau tampilan lainnya. Namun bukan berarti penelitian kuantitatif bersih dari data yang berupa informasi kualitatif. Penelitian kuantitatif dibangun oleh paradigma positivisme. Sebuah paradigma yang di ilhami oleh David Hume, John Locke, dan Berkeley yang menekankan pengalaman sebagai sumber pengetahuan dan memandang pengetahuan memiliki kesamaan hubungan dengan aliran filsafat yang dikenal dengan nama positivisme. Untuk selanjutnya penelitian kuantitatif dikembangkan oleh para penganut paham positiviesme yang dipelopori oleh August Comte. Berdasar pada paradigma di atas maka lingkup penelitian kuantitatif sama dengan besaran ruang lingkup social, seperti pendidikan, sosiologi, politik, ekonomi, hukum, administrasi, komunikasi dan sebagainya, karena semua objek kemasyarakatan menjadi objek dan ruang lingkup penelitian kuantitatif. Sehingga penelitian kuantitatif ini menekankan pada hasil survey yang berbeda dengan penelitian kualitatif yang menekankan pada studi kasus. B. PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF Proses pembuatan proposal penelitian biasanya dimulai dari pembuatan judul, maka disini penulis menitikberatkan pada penulisan proposal penelitian kuantitatif.
  • 5. 1. Pengajuan Judul Judul penelitian ilmiah umumnya mencerminkan isi dan tujuan utama penelitian itu sendiri, bahkan bisa juga menunjukan kira-kira metode penelitannya. Ketika kita membaca laporan penelitian yang berjudul : “Hubungan antara X dan Y”, predikisi kita tentang isi dan metode penelitian akan berbeda dengan laporan penelitian yang berjudul “Pengaruh X terhadap Y. Setelah kita pelajari isi laporan penelitian tersebut, kita bisa menilai apakah judul penelitian tersebut sudah tepat atau tidak. Judul yang baik memuat butir-butir item berikut : a. Judul berbentuk pernyataan b. Memperlihatkan adanya hubungan dua variable atau lebih berupa hubungan korelasi/hubungan kausal c. Adanya satuan analisis(populasi) : kelompok tertentu terhadap siapa inferensi/generalisasi akan dibuat d. Adanya satuan pengamatan(sampel) : kelompok dari mana informasi diperoleh Contoh Judul: Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Internet Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Pada Siswa Kelas V 2. Pengajuan Masalah (BAB I) Biasanya Pengajuan masalah ini terdapat pada proposal penelitian BAB I. Masalah dalam penelitian ini diartikan sebagai penyimpangan atau kesenjangan antara yang seharusnya (das sollen) dengan apa yang benar-benar terjadi (dassein). Selain itu, masalah juga bersifat tidak terisolasi dengan faktor-faktor lainnya. Secara kronologis dapat disimpulkan dengan lima kegiatan dalam langkah, yaitu : a. Latar Belakang Masalah Pada bagian ini berisi tentang sejarah dan peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi pada suatu obyek penelitian, tetapi dalam peristiwa itu, sekarang tampak ada penyimpangan-penyimpangan dari standard yang ada, baik standard yang besifat keilmuan ataupun aturan-aturan. Oleh karena itu dalam latar belakang ini, peneliti harus dapat menunjukkan
  • 6. adanya suatu penyimpangan yang ditunjukkan dengan data dan menuliskan mengapa hal ini perlu diteliti. Adanya kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan kenyataan yang ada di lapangan. b. Identifikasi Masalah Dalam bagian ini perlu dituliskan berbagai masalah yang ada pada obyek yang diteliti. Semua masalah dalam obyek, baik yang akan diteliti maupun yang tidak akan diteliti sedapat mungkin dikemukakan. Peneliti harus benar-benar menguasai masalah dengan baik sehingga dapat mengumpulkan masalah yang relevan dan terfokus pada Y dan dirumuskan dalam bentuk pertanyaan. Untuk dapat mengidentifikasi masalah dengan baik, maka penelti perlu melakukan studi pendahuluan ke obyek yang diteliti, melakukan observasi, dan wawancara ke berbagai sumber, sehingga semua permasalahan dapat diidentifikasi. Berdasarkan berbagai permasalahan yang telah diketahui tersebut, selanjutnya dekemukakan hubungan satu masalah dengan masalah yang lain. Masalah yang akan diteliti kedudukannya di mana di antara masalah yang akan diteliti. Masalah apa saja yang diduga berpengaruh positif dan negative terhadap masalah yang diteliti. Selanjutnya masalah tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk variable. Contoh identifikasi masalah yang diambil dari judul: (1) Apakah yang menyebabkan hasil belajar PKn rendah? (2) Apakah ada pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis internet terhadap hasil belajar PKn? (3) Apakah dalam mempengaruhi hasil belajar PKn perlu adanya media pembelajaran? c. Pembatasan Masalah Karena adanya keterbatasan, waktu, dana, tenaga, teori-teori, dan supaya penelitian dapat dilakukan secara lebih mendalam, maka tidak semua masalah yang telah diidentifikasikan akan diteliti. Untuk itu maka peneliti member batasan dimana akan dilakukan penelitian, variabel apa saja yang akan diteliti, serta bagaimana hubungan variabel satu dengan variabel lain. Masalah perlu dibatasi agar : 1) Peneliti dapat melakukan penelitian secara tepat guna dan menghindari ruang lingkup yang kompleks
  • 7. 2) Menjadikan masalah menjadi jelas dan terfokus 3) Peneliti bisa memperhatikan masalah yang benar-benar dapat dikelola, data mudah diperoleh, menarik dan signifikan terhadap kenyataan di lapangan. d. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas, maka selanjutnya dapat dirumuskan masalah penelitian. Setelah masalah yang akan diteliti ditemukan (variabel apa saja yang akan diteliti, dan bagaimana hubungan variabel satu dengan yang lain), dan supaya masalah dapat terjawab secara akurat, maka masalah yang akan diteliti itu perlu dirumuskan secara spesifik. Seperti telah diuraikan dalam bab rumusan masalah, sebaiknya rumusan masalah itu dinyatakan dalam kalimat pertanyaan. Masalah yang akan diteliti haruslah baru, memiliki nilai, tidak bermakna ganda atau harus jelas yaitu semua orang harus memberikan persepsi yang sama, menarik serta menantang, terdesia data dan metode, tersedianya biaya, tenaga dan waktu yang cukup dan tidak membahayakan fisik ataupun mental. Pertimbangan dalam memilih masalah penelitian agar masalah yang dipilih layak dan relevan untuk diteliti diungkapkan oleh Notoatmodjo (2002), meliputi : 1) Masalah masih baru “Baru” dalam hal ini adalah masalah tersebut belum pernah diungkap atau diteliti oleh orang lain dan topik masih hangat di masyarakat, sehingga agar tidak sia-sia usaha yang dilakukan, sebelum menentukan masalah, peneliti harus banyak membaca dari jurnal-jurnal penelitian maupun media elektronik tentang penelitian terkini. 2) Aktual Aktual berarti masalah yang diteliti tersebut benar-benar terjadi di masyarakat. Sebagai contoh, ketika seorang dosen keperawatan akan meneliti tentang masalah gangguan konsep diri pada pasien yang telah mengalami hemodialise berulang, maka sebelumnya peneliti tersebut harus melakukan survey dan memang menemukan masalah tersebut, meskipun tidak pada semua pasien.
  • 8. 3) Praktis Masalah penelitian yang diteliti harus mempunyai nilai praktis, artinya hasil penelitian harus bermanfaat terhadap kegiatan praktis, bukan suatu pemborosan atau penghamburan sumber daya tanpa manfaat praktis yang bermakna. 4) Memadai. Masalah penelitian harus dibatasi ruang lingkupnya, tidak terlalu luas, tetapi juga tidak terlalu sempit. Masalah yang terlalu luas akan memberikan hasil yang kurang jelas dan menghamburkan sumber daya, sebaliknya masalah penelitian yang terlalu sempit akan memberikan hasil yang kurang berbobot. 5) Sesuai dengan kemampuan peneliti Seseorang yang akan melakukan penelitian harus mempunyai kemampuan penelitian dan kemampuan di bidang yang akan diteliti, jika tidak, hasil penelitiannya kurang dapat dipertanggungjawabkan dari segi ilmiah (akademis) maupun praktis 6) Sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah Masalah-masalah yang bertentangan dengan kebijaksanaan pemerintah, undang-undang ataupun adat istiadat sebaiknya tidak diteliti, karena akan banyak menemukan hambatan dalam pelaksanaan penelitiannya nanti. 7) Ada yang mendukung Setiap penelitian membutuhkan biaya, sehingga sejak awal sudah dipertimbangkan darimana asal biaya tersebut akan diperoleh. Tidak jarang masalah-masalah penelitian yang menarik akan mendapatkan sponsor dari instansi-instansi pendukung, baik pemerintah maupun swasta. Rumusan masalah yang baik adalah yang mempertanyakan adanya hubungan antara dua variable atau lebih yang dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Misalnya tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti apakah ada hubungan antara motivasi kerja dosen dengan kinerja dosen. Bentuk-bentuk permasalahan penelitian (Sugiyono; 2014) :
  • 9. 1) Permasalahan Deskriptif Maksud dari rumusan masalah deskriptif adalah rumusan masalah yang berhubungan dengan keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih. Jadi dalam ini peneliti tidak membuat perbandingan variabel pada sampel yang lain, dan mencari hubungan variabel tersebut dengan variabel yang lain. Berikut contoh rumusan masalah deskriptif : a) Seberapa baik kinerja kepala daerah di provinsi X? b) Bagaimana sikap masyarakat menaggapi kehadiran perguruan tinggi A? c) Seberapa tinggi efektivitas kebijakan dilarang merokok di ruang terbuka hijau? d) Seberapa tinggi tingkat kepuasan masyarakat terhadap layanan puskesmas di daerah B? Berdasarkan beberapa contoh dari rumusan masalah deskriptif di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap pertanyaan penelitian berhubungan dengan satu variabel atau lebih secara mandiri. 2) Permasalahan Komparatif Maksud dari rumusan masalah komparatif adalah rumusan masalah yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda. Berikut contoh rumusan masalah komparatif : a) Adakah perbedaan produktivitas kerja antara Pengawai Negeri Sipil dengan Pengawai Swasta? b) Adakah kesamaan cara pelayanan di perusahan X dan perusahaan Y? c) Adakah perbedaan, kecerdesan dan keahlian antara siswa daerah dengan siswa yang ada di kota? d) Adakah perbedaan kenyamanan naik angkot dan naik bus umum menurut berbagai lapisan masyarakat? e) Adakah perbedaan tingkat kepuasan masyarakat di daerah A dan B dalam pelayanan pendidikan? Dari beberapa contoh di atas dapat kita lihat bahwa setiap pertanyaan penelitian mencoba membandingkan keberadaan satu variabel atau
  • 10. lebih pada dua atau lebih sampel penelitian. Sangat terlihat sekali perbedaannya dengan rumusan masalah deskriptif. 3) Permasalahan Asosiatif Maksud dari hubungan masalah assosiatif adalah rumusan masalah yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variable atau lebih. Dalam hal ini terdapat tiga klasifikasi bentuk rumusan masalah assosiatif, adapun tiga bentuk tersebut adalah sebagai berikut : a) Hubungan simetris Maksud hubungan simetris adalah suatu hubungan antara dua variabel atau lebih yang kebetulan muncul bersama. Jadi bukan hubungan kausal atau pun timbal balik. Berikut contohnya : 1. Adakah hubungan antara banyaknya semut di pohon jambu dengan tingkat manisnya buah jambu? 2. Adakah hubungan antara tinggi badan dengan kemampuan kepemimpinan? 3. Adakah hubungan antara banyaknya jumlah katak di suatu daerah dengan seringnya hujan turun? Contoh judul penelitiannya adalah sebagai berikut : 1. Hubungan antara banyak semut di pohon jambu dengan tingkat manisnya buah jambu. 2. Hubungan antara tinggi badan dengan kemampuan kepemimpinan. 3. Hubungan antara banyaknya jumlah kata di suatu daerah dengan seringnya hujan turun. b) Hubungan Kausal Maksud daru hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Dalam penelitian yang menggunakan rumusan masalah ini terdapat variabel independen dan dependen, yang mempengaruhi dan dipengaruhi. Berikut contohnya : 1. Adakah pengaruh tingkat gaji dengan kinerja karyawan? 2. Seberapa besar pengaruh kepemimpinan presiden terhadap kedisiplinan masyarakat? 3. Seberapa besar pengaruh AC terhadap efisiensi kinerja karyawan?
  • 11. Contoh judul penelitiannya adalah sebagai berikut : 1. Contoh satu varibel : Pengaruh insentif terhadap kinerja karyawan di perusahaan C 2. Contoh dua variabel : Pengaruh gaya kepemimpinan dan tata ruang terhadap kinerja karyawan di perusahaan D. c) Hubungan timbal balik/interaktif Maksud dari hubungan timbal balik/interaktif adalah hubungan yang saling mempengaruhi. Dalam hal ini tidak diketahi yang mana variabel dependen yang mana variabel independen. Contohnya adalah sebagai berikut : 1. Adakah hubungan antara kedisplinan dan motivasi? 2. Adakah hubungan antara kegigihan dengan kekayaan? Contoh judul penelitiannya adalah sebagai berikut : 1. Hubungan antara kedisiplinan dan motivasi. 2. Hubungan antra kegigihan dan kekayaan. Contoh rumusan masalah yang diambil dari judul: Bagaimana penggunaan media pembelajaran berbasis internet memberikan pengaruh terhadap hasil belajar PKn siswa kelas V? e. Kegunaan Penelitian Manfaat penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan. Kalau tujuan penelitia dapat tercapai, dan rumusan masalah dapat terjawab secara akurat maka sekarang manfaatnya apa. Manfaat hasil penelitian ada dua hal yaitu: 1) Manfaat untuk mengembangkan ilmu/ manfaat teoritis. 2) Manfaat praktis, yaitu membantu memecahkan dan mengantisipasi masalah yang ada pada obyek yang diteliti. 3. Kajian Pustaka (BAB II) a. Deskripsi Teori Deskripsi teori adalah teori-teori yang relevan yang dapat digunakan untuk menjelaskan tentang variabel yang akan diteliti, serta sebagai dasar
  • 12. untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan (hipotesis), dan penyusunan instrumen penelitian. Teori-teori yang digunakan bukan sekedar pendapat dari pengarang, pendapat penguasa, tetapi teori yang betul-betul telah teruji kebenarannya secara empiris. Di sini juga diperlukan dukungan hasil-hasil penelitian yang telah ada sebelumnya yang ada kaitannya dengan variabel yang akan diteliti. Jumlah teori yang dikemukakan tergantung pada variabel yang diteliti. Kalau variabel yang diteliti ada lima, maka jumlah teori yang dikemukakan juga ada lima. Contoh beberapa point yang dibahas dalam deskripsi teoritik: (1) Hakekat hasil belajar PKn (a) Pengertian hasil belajar (b) Mata pelajaran PKn Kelas V SD (2) Hakekat penggunaan media pembelajaran berbasis internet (a) Pengertian media pembelajaran (b) Pengertian media pembelajaran berbasis internet berupa website b. Penelitian yang Relevan Penelitian yang relevan merupakan acuan bagi peneliti dalam membuat penelitian. Penelitian yang relevan ini berisikan tentang penelitian orang lain yang dijadikan sebagai sumber atau bahan dalam membuat penelitian. Dalam hal ini peneliti tidak boleh menjiplak penelitian orang lain, tetapi hanya menjadikan penelitian orang lain tersebut sebagi acuan dalam membuat penelitian sendiri. c. Kerangka Berpikir Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka berpikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. Apabila penelitian hanya membahas sebuah variabel atau lebih secara mandiri, maka yang dilakukan peneliti disamping mengemukakan deskripsi teoritis untuk masing- masing variabel, juga argumentasi terhadap variasi besaran variabel yang diteliti. Contoh kerangka pemikiran:
  • 13. Gambar I. Kerangka pemikiran d. Hipotesis Penelitian Jika anggapan dasar merupakandasar pikiran yang memungkinkan kita mengadakan penelitian tentang permasalahan kita, maka hipotesis merupakan kebenaran sementara yang ditentukan oleh peneliti, tetapi masih harus dibuktikan, dites, atau diuji kebenarannya. Hipotesis merupakan sesuatu di mana penelitian kita arah-pandangkan ke sana, sehingga ada yang menuntut kegiatan kita. 4. Metodologi Penelitian (BAB III) a. Tujuan Penelitian Strategi mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang valid yang sesuai sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian. Dalam penelitian experimental, rancangan penelitian yang dipilih adalah yang paling memungkinkan peneliti untuk mengendalikan variabel-variabel lain yang diduga ikut berpengaruh terhadap variabel-variabel terikat. Pemilihan rancangan penelitian dalam penelitian experimental selalu mengacu pada hipotesis yang akan diuji. Pada penelitian nonexperimental, bahasa dalam sub bab rancangan penelitian berisi penjelasan tentang jenis penelitian yang akan dilakukan ditinjau dari tujuan dan sifatnya. b. Tempat dan Waktu Penelitian Dimana lokasi penelitian tersebut dilakukan harus dijelaskan sedemikian rupa sehingga pembaca mendapatkan gambaran dan mengenal lokasi penelitian itu dilaksanakan. Tempat dalam penelitian ini adalah di mana si peneliti akan mengambil sampel untu penelitian. Kalau waktu penelitian berisikan kapan si peneliti akan melakukan penelitian dan selama berapa bulan. Di dalamnya akan dimasukkan jadwal penelitian dan apa saja yang akan dilakukan di pertemuan pertama, kedua dan selanjutnya. c. Metode Penelitian Metode atau cara mengadakan penelitian seperti halnya: ekperimen atau non eksperimen. Tetapi di samping itu juga menunjukkan jenis atau tipe Hasil Belajar PKn (Y) Penggunaan Media Internet (X)
  • 14. penelitian yang akan diambil, dipandang dari segi tujuan misalnya eksploratif, deskriptif atau historis. Masih ada lagi pandangan dari subjek penelitiannya, misalnya populasi atau kasus. Termasuk didalamnya metode penarikan sampel, model penelitian yang akan digunakan. d. Desain Penelitian Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian serta menganalisis data. Dalam judul yang kita berikan terdapat desain atau rancangan penelitian menggunakan desain eksperimen Random Two Group Posttest Only Design. e. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan objek penelitian, dapat berupa manusia, wilayah geografis, waktu, organisasi, kelompok, lembaga, buku, kata-kata, surat kabar, majalah dan sebagainya. Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada objek, tetapi meliputi seluruh karakteristik yang dimiliki objek yang diteliti. Sedangkan sampel adalah sebahagian dari jumlah atau karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili). Berapa banyak sampel itu hingga bisa dikatakan representative terhadap populasinya ? besarnya sampel tergantung pada beberapa hal, yaitu : (1) tipe sampel yang digunakan (sempel sederhana, berstrata, berjenjang, dan lain-lain ; (2) spesifikasi hipotesisnya ; (3) persentasi kemungkinan salah yang diterima, dan (4) biaya (dalam arti waktu dan uang). Penggunaan teknik pengambilan sampel dan penentuan besarnya jumlah sampel, harus dibarengi dengan alasan-alasan yang kuat dari peneliti. f. Teknik Pengumpulan Data Yang diperlukan di sini adalah teknik pengumpulan data mana yang paling tepat, sehingga betul-betul didapat data yang valid dan reliabel. Jangan semua metode pengumulan data (angket, observasi, wawancara)
  • 15. diicantumkan kalau sekiranya tidak dapat dilaksanakan. Selain itu konsekuensi dari mencantumkan ke tiga metode pengumpulan data itu adalah: setiap metode pengumpulan data yang dicantumkan harus disertai datanya. Memang untuk mendapatkan data yang lengkap dan obyektif penggunaan berbagai metode sangat diperlukan, tetapi bila satu metode di pandang mencukupi maka metode yang lain bila digunakan akan menjadi tidak efisien. g. Instrumen Penelitian Penelitian yang bertujuan untuk mengukur suatu gejala akan menggunakan instrumen penelitian. Jumlah instrumen yang akan digunakan tergantung pada variabel yang diteliti. Bila variabel yang diteliti jumlahnya lima, maka akan menggunakan lima instrumen. Dalam hal ini perlu dikemukakan instrumen apa saja yang akan digunakan untuk penelitian, skala pengukuran yang ada pada setiap jenis instrumen, prosedur pengujian validitas dan reliabilitas instrumen. h. Teknik Analisis Data Untuk penelitian dengan pendekatan kuantitatif, maka analisis data penelitian ini berkenaan dengan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan pengujian hipotesis yang diajukan. Bentuk hipotesis mana yang diajukan, akan menentukan teknik statistik mana yang digunakan. Jadi sejak membuat rancangan, maka analisis data penelitian ini telah ditentukan. Bila penelititidak membuat hipotesis, maka rumusan masalah penelitian itulah yang perlu dijawab. Tetapi kalau hanya rumusan masalah itu dijawab, maka sulit membuat generalisasi, sehingga kesimpulan yang dihasilkan hanya dapat berlaku untuk sampel yang digunakan, tidak dapat berlaku untuk populasi.
  • 16. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya. Proses pembuatan proposal penelitian biasanya dimulai dari pembuatan judul. Selanjutnya jika judul sudah tepat, maka dapat lmemulai penulisan BAB I sampai dengan II, dimana pada pada Bab I terdapat 5 bagian, yaitu; (1) Latar belakang, (2) Identifikasi masalah, (3) Perumusan masalah, (4) Pembatasan masalah, dan (5) Kegunaan Penelitian. Pada Bab II terdapat 4 bagian, yaitu; (1) Deskripsi teoritik, (2) Penelitian yang relevan, (3) Kerangka berpikir, dan (4) Hipotesis penelitian. Pada Bab III terdapat 8 bagian, yaitu; (1) Tujuan Penelitian, (2) Tempat dan waktu penelitian, (3) Metode penelitian, (4) Desain penelitian, (5) Populasi dan sampel, (6) Teknik pengumpulan data, (7) Instrumen penelitian, dan (8) Teknik analisis data. B. Saran Dengan uraian diatas, sebaiknya dibuat dengan kata – kata yang lebih sederhana agar mudah dipahami dan dengan contoh tiap poin yang lebih jelas.
  • 17. DAFTAR PUSTAKA Chairunnissa, Connie. 2017. Metode Penelitian Ilmiah Aplikasi dalam Pendidikan dan Sosial. Jakarta: Mitra Wacana Media. Ibrahim, Theresia Kristianty. 2014. Penelitian Ilmiah Konsep dan Implementasi (Pedoman untuk membuat skripsi, tesis dan disertasi). Jakarta: Universitas Negeri Jakarta. Prof. Dr. Sugiyono (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Penerbit Alfabeta, Bandung. http://staffnew.uny.ac.id/upload/131808346/pendidikan/SISTEMATIKA+PROPO SAL+PENELITIAN+KUANTITATIF.pdf. Diakses pada: 12 Oktober 2017, pukul 20:16 WIB. http://en.wikipedia.org/wiki/Correlation_does_not_imply_causation. Diakses pada: 12 Oktober 2017, pukul 22:37 WIB.