Logika adalah metode berpikir yang membedakan penalaran benar dan salah. Terdapat dua jenis penalaran logika yaitu induktif dan deduktif. Silogisme adalah proses deduktif yang terdiri dari tiga proposisi dimana dua proposisi pertama adalah premis dan ketiga adalah kesimpulan. Ada tiga jenis silogisme yaitu kategorik, hipotetik, dan disyungtif.
Proposisi didefinisikan sebagai ungkapan keputusan dalam kata-kata yang dapat dinilai benar atau salah. Proposisi dapat berbentuk tunggal atau majemuk, kategorik atau kondisional, positif atau negatif, universal, partikular, atau singular. Proposisi kondisional terdiri atas hipotesis dan disjungtif yang membutuhkan syarat tertentu.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Proposisi merupakan pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar atau salah. Terdapat beberapa jenis proposisi seperti proposisi analisis, sintesis, positif, negatif, universal, partikular, singular, kategorik, hipotesis. Proposisi juga memiliki berbagai oposisi seperti kontrari, subkontrari, kontradiktori, dan subalternasi.
Logika adalah metode berpikir yang membedakan penalaran benar dan salah. Terdapat dua jenis penalaran logika yaitu induktif dan deduktif. Silogisme adalah proses deduktif yang terdiri dari tiga proposisi dimana dua proposisi pertama adalah premis dan ketiga adalah kesimpulan. Ada tiga jenis silogisme yaitu kategorik, hipotetik, dan disyungtif.
Proposisi didefinisikan sebagai ungkapan keputusan dalam kata-kata yang dapat dinilai benar atau salah. Proposisi dapat berbentuk tunggal atau majemuk, kategorik atau kondisional, positif atau negatif, universal, partikular, atau singular. Proposisi kondisional terdiri atas hipotesis dan disjungtif yang membutuhkan syarat tertentu.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Proposisi merupakan pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar atau salah. Terdapat beberapa jenis proposisi seperti proposisi analisis, sintesis, positif, negatif, universal, partikular, singular, kategorik, hipotesis. Proposisi juga memiliki berbagai oposisi seperti kontrari, subkontrari, kontradiktori, dan subalternasi.
Dokumen tersebut merangkum tentang dasar-dasar logika, meliputi pengertian logika, sejarah penggunaan logika sejak Yunani kuno hingga logika modern, pembagian logika menjadi logika alamiah dan ilmiah, serta guna mempelajari logika untuk meningkatkan kecerdasan logika dalam memecahkan masalah.
Dokumen ini membahas tentang dasar-dasar logika khususnya proposisi kategorik. Proposisi kategorik adalah proposisi yang mengandung pernyataan tanpa syarat dan terdiri atas subjek, predikat, kopula, dan kuantitas. Terdapat 6 jenis proposisi kategorik yakni universal positif, partikular positif, singular positif, universal negatif, partikular negatif, dan singular negatif.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis silogisme seperti silogisme hipotesis, silogisme kondisional, silogisme disjungtif, dan dilema. Jenis-jenis silogisme tersebut memiliki aturan-aturan khusus dalam membentuk premis dan kesimpulan."
PANCASILA (makalah pancasila sebagai etika politik) tita_chubie
Pancasila sebagai dasar Negara, pedoman dan tolak ukur kehidupan berbangsa dan bernegara di Republik Indonesia. Tidak lain dengan kehidupan berpolitik, etika politik Indonesia tertanam dalam jiwa Pancasila. Kesadaran etik yang merupakan kesadaran relational akan tumbuh subur bagi warga masyarakat Indonesia ketika nilai-nilai pancasila itu diyakini kebenarannya, kesadaran etik juga akan lebih berkembang ketika nilai dan moral pancasila itu dapat di breakdown kedalam norma-norma yang di berlakukan di Indonesia .
Konsep demokrasi di Indonesia didasarkan pada tiga hal: nilai-nilai pancasila seperti pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat; transformasi nilai-nilai pancasila ke bentuk dan sistem pemerintahan; serta komitmen terhadap nilai-nilai pancasila dan UUD 1945.
Logika adalah ilmu yang mempelajari metode dan hukum-hukum berpikir yang benar. Terdapat 4 prinsip dasar logika yaitu identitas, nonkontradiksi, tiada jalan tengah, dan alasan yang mencukupi. Logika membedakan ilmu a priori yang bersumber pada akal dan ilmu a posteriori yang bersumber pada pengalaman.
Dokumen tersebut membahas konsep dan notasi dasar proposisi dalam logika, termasuk definisi proposisi, operator logika seperti konjungsi, disjungsi, negasi, implikasi, dan tabel kebenaran yang terkait. Diberikan pula contoh-contoh penerapan operator logika dan hukum-hukum aljabar proposisi.
1) Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, ruang lingkup, dan tujuan syariat Islam. Syariat Islam didefinisikan sebagai sistem norma Ilahi yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, sesama, dan alam semesta. Ruang lingkup syariat mencakup ibadah, muamalah, munakahat, jinayat, siyasah, dan akhlak. Tujuan syariat adalah membangun kehidupan manusia berdasarkan kebajikan dan menjau
Makalah ini membahas tentang logika matematika dengan menjelaskan pengertian logika, pernyataan, kalimat terbuka, ingkaran, operasi-operasi dalam logika seperti konjungsi, disjungsi, implikasi, biimplikasi, serta tautologi, kontradiksi dan kontingen.
Dokumen tersebut membahas tentang berfikir deduktif, yaitu metode berfikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk kemudian dihubungkan dengan bagian-bagian yang lebih khusus. Metode ini meliputi penarikan kesimpulan secara langsung maupun tidak langsung, seperti melalui silogisme atau entimen.
Dokumen tersebut merangkum tentang dasar-dasar logika, meliputi pengertian logika, sejarah penggunaan logika sejak Yunani kuno hingga logika modern, pembagian logika menjadi logika alamiah dan ilmiah, serta guna mempelajari logika untuk meningkatkan kecerdasan logika dalam memecahkan masalah.
Dokumen ini membahas tentang dasar-dasar logika khususnya proposisi kategorik. Proposisi kategorik adalah proposisi yang mengandung pernyataan tanpa syarat dan terdiri atas subjek, predikat, kopula, dan kuantitas. Terdapat 6 jenis proposisi kategorik yakni universal positif, partikular positif, singular positif, universal negatif, partikular negatif, dan singular negatif.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis silogisme seperti silogisme hipotesis, silogisme kondisional, silogisme disjungtif, dan dilema. Jenis-jenis silogisme tersebut memiliki aturan-aturan khusus dalam membentuk premis dan kesimpulan."
PANCASILA (makalah pancasila sebagai etika politik) tita_chubie
Pancasila sebagai dasar Negara, pedoman dan tolak ukur kehidupan berbangsa dan bernegara di Republik Indonesia. Tidak lain dengan kehidupan berpolitik, etika politik Indonesia tertanam dalam jiwa Pancasila. Kesadaran etik yang merupakan kesadaran relational akan tumbuh subur bagi warga masyarakat Indonesia ketika nilai-nilai pancasila itu diyakini kebenarannya, kesadaran etik juga akan lebih berkembang ketika nilai dan moral pancasila itu dapat di breakdown kedalam norma-norma yang di berlakukan di Indonesia .
Konsep demokrasi di Indonesia didasarkan pada tiga hal: nilai-nilai pancasila seperti pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat; transformasi nilai-nilai pancasila ke bentuk dan sistem pemerintahan; serta komitmen terhadap nilai-nilai pancasila dan UUD 1945.
Logika adalah ilmu yang mempelajari metode dan hukum-hukum berpikir yang benar. Terdapat 4 prinsip dasar logika yaitu identitas, nonkontradiksi, tiada jalan tengah, dan alasan yang mencukupi. Logika membedakan ilmu a priori yang bersumber pada akal dan ilmu a posteriori yang bersumber pada pengalaman.
Dokumen tersebut membahas konsep dan notasi dasar proposisi dalam logika, termasuk definisi proposisi, operator logika seperti konjungsi, disjungsi, negasi, implikasi, dan tabel kebenaran yang terkait. Diberikan pula contoh-contoh penerapan operator logika dan hukum-hukum aljabar proposisi.
1) Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, ruang lingkup, dan tujuan syariat Islam. Syariat Islam didefinisikan sebagai sistem norma Ilahi yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, sesama, dan alam semesta. Ruang lingkup syariat mencakup ibadah, muamalah, munakahat, jinayat, siyasah, dan akhlak. Tujuan syariat adalah membangun kehidupan manusia berdasarkan kebajikan dan menjau
Makalah ini membahas tentang logika matematika dengan menjelaskan pengertian logika, pernyataan, kalimat terbuka, ingkaran, operasi-operasi dalam logika seperti konjungsi, disjungsi, implikasi, biimplikasi, serta tautologi, kontradiksi dan kontingen.
Dokumen tersebut membahas tentang berfikir deduktif, yaitu metode berfikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk kemudian dihubungkan dengan bagian-bagian yang lebih khusus. Metode ini meliputi penarikan kesimpulan secara langsung maupun tidak langsung, seperti melalui silogisme atau entimen.
Penalaran deduktif bagian 2-kelompok 2 kelas 3 ea16Tutis Pebriyani
Dokumen tersebut membahas empat jenis penalaran deduktif yaitu silogisme kategorial, silogisme hipotesis, silogisme alternatif, dan entimen. Jenis-jenis penalaran deduktif ini memiliki karakteristik tersendiri dalam pembentukan premis dan kesimpulannya.
Dokumen tersebut memberikan contoh masalah deduksi logika tentang tiga saudara kembar yang mirip namun memiliki karakteristik berbeda. Jimmy bingung menentukan identitas ketiga saudara setelah bertanya kepada masing-masing. Dengan menggunakan prinsip false logic, dapat ditentukan bahwa Joe duduk paling kiri, Jack di tengah, dan John paling kanan.
Dokumen tersebut membahas tentang penalaran ilmiah yang mencakup pengertian penalaran ilmiah menurut beberapa ahli, penalaran deduktif dan induktif, perbedaan keduanya, serta jenis-jenis salah nalar.
Silogisme adalah proses penarikan kesimpulan secara deduktif dari dua premis. Terdapat tiga jenis silogisme yaitu kategorik, hipotetis, dan disjungtif, yang masing-masing memiliki hukum tersendiri dalam penarikan kesimpulan. Silogisme dapat dinyatakan absah atau tidak, serta benar atau salah berdasarkan kesesuaian prosedur dan kebenaran premis.
Silogisme adalah penarikan kesimpulan secara deduktif tidak langsung dari dua premis. Dokumen ini menjelaskan definisi, struktur, prinsip umum, dan pembagian silogisme menjadi kategorikal, hipotetis, disyungtif, dan tersusun."
Makalah ini membahas tentang penalaran deduktif (silogisme) yang terdiri atas tiga proposisi yaitu dua premis dan satu kesimpulan. Dibahas pula bentuk standar, struktur, prinsip dasar, dan jenis-jenis silogisme. Silogisme merupakan cara berfikir deduktif yang menghubungkan data umum ke khusus untuk menarik kesimpulan.
Dokumen tersebut membahas pengertian logika, jenis-jenis logika, hukum-hukum dasar logika, fokus logika dalam menyusun argumen, macam-macam silogisme, dan mode berpikir dalam logika seperti deduksi, induksi, abduksi, dan kausalitas."
Logika hukum membahas pengertian logika sebagai ilmu yang mempelajari aktivitas akal manusia dalam berpikir. Logika menganalisis cara berpikir yang benar dengan mempelajari asas-asas berpikir seperti identitas, kontradiksi, dan penolakan ketiga. Ada dua metode berpikir yaitu induksi dari kasus khusus ke umum, dan deduksi dari umum ke khusus melalui silogisme. Semua premis harus benar secara is
Bagian dari bagaimana berpikir kritis dan logika, Silogisme membantu mengambil kesimpulan Deduktif melalui prosedur yang valid sehingga mencapai kesimpulan yang absah dan benar
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian penalaran secara umum menurut beberapa sumber dan ahli.
2. Terdapat dua jenis penalaran yaitu deduktif dan induktif, dengan penjelasan masing-masing jenis.
3. Salah satu contoh penalaran deduktif yang dijelaskan adalah silogisme, yaitu proses penarikan kesimpulan dari dua premis.
Rabies atau penyakit anjing gila adalah infeksi virus akut yang menyerang sistem saraf pusat manusia dan mamalia dengan tingkat kematian 100% yang ditularkan melalui gigitan atau air liur hewan yang terinfeksi seperti anjing, kucing, kelelawar, dan rubah. Gejalanya meliputi demam, sakit tenggorokan, kejang, kesulitan menelan, dan ketakutan akan air. Pencegahan melalui vaksinasi dan penanganan luka gigitan
Dokumen tersebut membahas tentang susunan kalimat yang meliputi struktur kalimat, contoh kalimat yang benar dan salah, pola kalimat dasar dan majemuk, serta jenis-jenis kalimat majemuk bertingkat. Dokumen ini ditulis oleh kelompok 15 yang beranggotakan Angga Renaldi, Riska Wahdah Yulandari, dan Andi Efendi untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur pembentuk kalimat seperti subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Disertai contoh-contoh kalimat yang mengandung masing-masing unsur tersebut.
PENGERTIAN, DEFINISI, DAN PENYUSUNAN DEFINISIsyoretta
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, definisi, dan teknik penyusunan definisi. Secara singkat, pengertian adalah pemahaman seseorang terhadap suatu objek, sedangkan definisi memberikan batasan arti secara akurat dan rinci. Terdapat beberapa jenis definisi seperti nominal, formal, operasional, dan paradigmatis. Selain itu, dibahas pula teknik penyusunan definisi dan aturan-aturan yang harus diperhatikan.
Dokumen tersebut membahas tentang kaidah sosial dalam penggunaan bahasa, termasuk penggunaan kata yang sesuai dengan lingkungan sosial, letak geografis, dan fungsi lingkungan. Selain itu, dibahas pula mengenai ragam bahasa lisan dan tulisan serta pengkajian lafal dalam bahasa.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang kaidah kalimat, termasuk pengertian kaidah, pengertian kalimat, pengertian kaidah kalimat, dan unsur-unsur kalimat seperti subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan.
Dokumen tersebut membahas tentang penalaran induktif yang meliputi generalisasi, analogi, dan sebab akibat. Generalisasi adalah proses penalaran yang mengandalkan beberapa pernyataan untuk mendapatkan simpulan yang bersifat umum. Analogi adalah cara membandingkan dua hal yang memiliki sifat sama. Penalaran sebab akibat didapat dari gejala yang saling berhubungan.
Dokumen tersebut membahas aturan penggunaan garis bawah untuk miringkan huruf, kata, atau kalimat serta contoh-contohnya. Selanjutnya dibahas empat macam penulisan kata yaitu kata dasar, kata berimbuhan, kata gabung, dan kata ulang beserta contoh-contohnya.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang berbagai konsep makna dalam bahasa Indonesia, mulai dari pengertian makna, homonimi, polisemi, hipernimi, hiponimi, sinonimi, antonimi, dan konotasi. Konsep-konsep tersebut dijelaskan dengan contoh-contoh kata dan kalimat dalam bahasa Indonesia.
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfDenysErlanders
Buku non teks yang bermutu dapat memperkaya pengalaman
belajar siswa. Buku-buku ini menawarkan konten yang inspiratif,
inovatif, dan mendorong pengembangan karakter siswa.
Pemanfaatan buku non teks bermutu membutuhkan peran aktif
guru untuk memilih dan
mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
2. APA ITU PENALARAN ?
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari
pengamatan indra (pengamatan empirik) yang menghasilkan
sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan
yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang
sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau
dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru
yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut
menalar. Ada dua jenis metode dalam menalar
yaitu deduktif dan induktif.
3. APA ITU PENALARAN DEDUKTIF ?
• Penalaran Deduktif adalah proses penalaran untuk manarik
kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus
berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran
ini disebut Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara
deduksi. Yakni dimulai dari hal-hal umum, menurut kepada hal-hal
yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah proses pembentukan
kesimpulan deduktif tersebut dapat dimulai dari suatu dalil atau
hukum menuju kepada hal-hal yang kongkrit.
• Contoh :
• Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya
perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi
(khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup
konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.
4. Penarikan simpulan (konklusi) secara
deduktif dapat dilakukan secara langsung
dan dapat dilakukan secara tidak langsung
5. MENARIK SIMPULAN SECARA
LANGSUNG
Simpulan (konklusi) secara langsung ditarik dari satu premis. Sebaliknya, konklusi
yang ditarik dari dua premis disebut simpulan tidak langsung.
Misalnya:
a. Semua S adalah P. (premis)
Sebagian P adalah S. (simpulan)
Contoh:
Semua ikan berdarah dingin. (premis)
Sebagian yang berdarah dingin adalah ikan. (simpulan)
b. Tidak satu pun S adalah P. (premis)
Tidak satu pun P adalah S. (simpulan)
Contoh:
Tidak seekor nyamuk pun adalah lalat. (premis)
Tidak seekor lalat pun adalah nyamuk. (simpulan)
6. d. Tidak satu pun S adalah P. (premis)
Semua S adalah tak-P. (simpulan)
Contoh:
Tidak seekor pun harimau adalah singa. (premis)
Semua harimau adalah bukan singa. (simpulan)
e. Semua S adalah P. (premis)
Tidak satu pun S adalah tak-P. (simpulan)
Tidak satu pun tak-P adalah S. (simpulan)
Contoh:
Semua gajah adalah berbelalai. (premis)
Tak satu pun gajah adalah tidak berbelalai. (simpulan)
Tidak satu pun yang tidak berbelalai adalah gajah. (simpulan)
7. MENARIK SIMPULAN SECARA
TIDAK LANGSUNG
•Penalaran deduksi yang berupa penarikan simpulan
secara tidak langsung memerlukan dua premis sebagai
data. Dari dua premis ini akan dihasilkan sebuah
simpulan. Premis yang pertama adalah premis yang
bersifat umum dan premis yang kedua adalah premis
yang bersifat khusus.
•Untuk menarik simpulan secara tidak langsung ini, kita
memerlukan suatu premis (pernyataan dasar) yang
bersifat pengetahuan yang semua orang sudah tahu,
umpamanya setiap manusia akan mati, semua ikan
berdarah dingin, semua sarjana adalah lulusan perguruan
tinggi, atau semua pohon kelapa berakar serabut.
9. SILOGISME KATEGORIAL
Yang dimaksud dengan kategorial adalah silogisme yang terjadi dari tiga
proposisi. Dua proposisi merupakan premis dan satu proposisi merupakan
simpulan. Premis yang bersifat umum disebut premis mayor dan premis
yang bersifat khusus disebut premis minor. Dalam simpulan terdapat
subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term minor dan predikat
simpulan disebut term mayor.
Contoh:
Semua manusia bijaksana.
Semua polisi adalah bijaksana.
Jadi, semua polisi bijaksana.
Untuk menghasilkan simpulan harus ada term penengah sebagai
penghubung antara premis mayor dan premis minor. Term penengah
adalah silogisme diatas ialah manusia.
Term penengah hanya terdapat pada premis, tidak terdapat pada simpulan.
Jika term penengah tidak ada, simpulan tidak dapat diambil.
10. Silogisme harus terdiri atas tiga term, yaitu term mayor, term minor dan
term penengah.
Contoh:
Semua atlet harus giat berlatih.
Xantipe adalah seorang atlet.
Xantipe harus giat berlatih.
Term mayor = Xantipe.
Term minor = harus giat berlatih.
Term penengah = atlet.
Kalau lebih dari tiga term, simpulan akan menjadi salah.
Contoh:
Gambar itu menempel di dinding.
Dinding itu menempel di tiang.
Dalam premis ini terdapat empat term yaitu gambar, menempel di dinding,
dan dinding menempel ditiang. Oleh sebab itu, disini tidak dapat ditarik
kesimpulan.
11. • b. Silogisme terdiri atas tiga proposisi, yaitu premis mayor,
premis minor dan simpulan.
• c. Dua premis yang negatif tidak dapat menghasilkan simpulan.
• d. Bilah salah satu premisnya negatif, simpulan pasti negatif.
• e. Dari premis yang positif, akan dihasilkan simpulan yang
positif.
• f. Dari dua premis yang khusus, tidak dapat ditarik satu
simpulan
• g.Bila salah satu premis khusus, simpulan akan bersifat khusus.
• h.Dari premis mayor yang khusus dan premis minor yang
negatif tidak dapat ditarik satu simpulan.
12. SILOGISME HIPOTESIS
Silogisme hipotesis adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi
kondisional hipotesis.
Jika premis minornya membernarkan anteseden, simpulannya membenarkan
konsekuen. Kalau premis minornya menolak anteseden, simpulan juga menolak
konsekuen.
Contoh:
Jika besi dipanaskan, besi akan memuai.
Besi dipanaskan.
Jadi, besi memuai.
Jika besi tidak dipanaskan, besi tidak akan memuai.
Besi tidak dipanaskan.
Jadi, besi tidak akan memuai.
13. SILOGISME ALTERNTIF
Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi
alternatif. Kalau premis minornya membenarkan salah satu alternatif, simpulannya
akan menolak alternatif yang lain.
Contoh:
Dia adalah seorang kiai atau profesor.
Dia seorang kiai.
Jadi, dia bukan seorang profesor.
Dia adalah seorang kiai atau profesor.
Dia bukan seorang kiai.
Jadi, dia seorang profesor.
14. ENTIMEN
Sebenarnya silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik
dalam tulisan maupun dalam lisan. Akan tetapi, ada bentuk silogisme yang tidak
mempunyai premis mayor karena premis mayor itu sudah diketahui secara
umum. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.
Contoh:
Semua sarjana adalah orang cerdas.
Ali adalah seorang sarjana.
Jadi, Ali adalah orang cerdas.
Dari silogisme ini dapat ditarik satu entimen, yaitu “Ali adalah orang cerdas
karena dia adalah seorang sarjana”.
Beberapa contoh entimen:
Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
Dengan demikian, silogisme dapat dijadikan entimen. Sebaliknya, sebuah
entimen juga dapat diubah menjadi silogisme.
15. KESIMPULAN
• .
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari
pengamatan indera yang menghasilkan sejumlah konsep
dan pengertian.
Penalaran Deduktif adalah proses penalaran untuk
menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang
khusus berdasarkan fakta-fakta yang bersifat umum.
Proses penalaran ini disebut Deduksi. Kesimpulan
deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yaitu dimulai dari
hal-hal umum, mengarah kepada hal-hal yang khusus
atau hal-hal yang lebih rendah.