Dokumen tersebut membahas tentang tatabahasa tradisional dan struktural, definisi kalimat efektif, batasan kalimat, pengertian kalimat efektif, syarat-syarat kalimat efektif, dan ciri-ciri kalimat efektif yang meliputi kesatuan, kepaduan dan kesepadanan, keparalelan dan kesejajaran, penekanan dan penegasan, kehematan, dan kelogisan serta kecermatan.
Kalimat efektif merupakan kalimat yang disusun untuk mencapai daya informasi yang tepat dan baik, dengan memperhatikan kesepadanan antara struktur bahasa dan ide, keparalelan unsur bahasa, ketegasan ide utama, kehematan kata, serta variasi penyusunan kalimat.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian ejaan bahasa Indonesia dan unsur-unsur yang terkait dengan ejaan bahasa Indonesia seperti huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan penggunaan tanda baca.
Dokumen tersebut membahas tentang sintaksis sebagai cabang linguistik yang mempelajari struktur kalimat internal. Terdapat penjelasan mengenai frasa, klausa, dan kalimat sebagai objek kajian sintaksis. Juga dijelaskan beberapa jenis frasa seperti frasa verbal, nominal, adjektival, dan lainnya beserta contoh-contohnya.
Teks tersebut memberikan penjelasan singkat tentang penggunaan tanda baca dalam bahasa Indonesia, meliputi tanda titik, koma, titik koma, titik dua, hubung, pisah, tanya, elipsis, seru, kurung, petik tunggal, dan garis miring beserta contoh-contoh penggunaannya.
Teks tersebut membahas tentang pengertian kalimat afektif dan unsur-unsur yang mendukung kesepadanan dan kesatuan dalam kalimat, seperti subjek, predikat, dan penggunaan kata penghubung yang tepat."
Dokumen tersebut membahas tentang macam-macam frasa dan klausa berdasarkan beberapa kriteria seperti jenis kata, unsur pembentuk, dan kelengkapan elemen internalnya. Frasa dibedakan menjadi frasa nominal, verbal, ajektiva, preposisional, sedangkan klausa dibedakan menjadi klausa lengkap, tak lengkap, positif, negatif, verbal, nonverbal, mandiri, dan tergabung.
Kalimat efektif merupakan kalimat yang disusun untuk mencapai daya informasi yang tepat dan baik, dengan memperhatikan kesepadanan antara struktur bahasa dan ide, keparalelan unsur bahasa, ketegasan ide utama, kehematan kata, serta variasi penyusunan kalimat.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian ejaan bahasa Indonesia dan unsur-unsur yang terkait dengan ejaan bahasa Indonesia seperti huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan penggunaan tanda baca.
Dokumen tersebut membahas tentang sintaksis sebagai cabang linguistik yang mempelajari struktur kalimat internal. Terdapat penjelasan mengenai frasa, klausa, dan kalimat sebagai objek kajian sintaksis. Juga dijelaskan beberapa jenis frasa seperti frasa verbal, nominal, adjektival, dan lainnya beserta contoh-contohnya.
Teks tersebut memberikan penjelasan singkat tentang penggunaan tanda baca dalam bahasa Indonesia, meliputi tanda titik, koma, titik koma, titik dua, hubung, pisah, tanya, elipsis, seru, kurung, petik tunggal, dan garis miring beserta contoh-contoh penggunaannya.
Teks tersebut membahas tentang pengertian kalimat afektif dan unsur-unsur yang mendukung kesepadanan dan kesatuan dalam kalimat, seperti subjek, predikat, dan penggunaan kata penghubung yang tepat."
Dokumen tersebut membahas tentang macam-macam frasa dan klausa berdasarkan beberapa kriteria seperti jenis kata, unsur pembentuk, dan kelengkapan elemen internalnya. Frasa dibedakan menjadi frasa nominal, verbal, ajektiva, preposisional, sedangkan klausa dibedakan menjadi klausa lengkap, tak lengkap, positif, negatif, verbal, nonverbal, mandiri, dan tergabung.
Teks tersebut membahas berbagai jenis teks berdasarkan konteks dan hubungan logis pada genre. Ada dua jenis teks berdasarkan konteks, yaitu teks faktual seperti deskripsi dan laporan, serta teks non-faktual seperti naratif. Berdasarkan hubungan logis, terdapat genre mikro untuk teks tunggal dan genre makro untuk teks majemuk yang menggabungkan berbagai jenis teks. Teks tersebut juga menjelask
Paragraf menjelaskan tentang unsur-unsur pembentuk paragraf karya ilmiah, termasuk kalimat topik, ide pengontrol, kalimat penjelas, dan kalimat penutup. Unsur-unsur ini diperlukan untuk membentuk kepaduan dan kesatuan ide dalam sebuah paragraf.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang beberapa aspek penulisan yang efektif dan menarik, yaitu kehematan, penekanan, dan kevariasian dalam penulisan. Kehematan berkaitan dengan penghindaran pengulangan kata dan penggunaan kata yang tidak perlu. Penekanan ditempatkan pada ide inti dengan memanfaatkan posisi kalimat, urutan logis, dan pengulangan kata. Kevariasian dapat dicapai dengan berbagai cara memul
Dokumen tersebut membahas tentang struktur dan karakteristik artikel ilmiah, meliputi:
1. Bagian-bagian utama artikel ilmiah seperti judul, abstrak, metode, hasil, pembahasan
2. Format penulisan artikel ilmiah seperti IMRD dan urutan menulisnya
3. Karakteristik artikel ilmiah seperti ditulis berdasarkan hasil penelitian, dapat memberikan kontribusi ilmu, dan ditelaah oleh pakar
Dokumen tersebut membahas tentang kalimat efektif. Kalimat efektif didefinisikan sebagai kalimat yang dapat menyampaikan maksud penutur/penulis dengan tepat sehingga dapat dipahami oleh pendengar/pembaca dengan mudah dan jelas. Dokumen ini menjelaskan ciri-ciri kalimat efektif seperti kesatuan ide, koherensi, keparalelan, penekanan, kehematan, kelogisan, dan ketegasan.
TUGAS PPT BAHASA INDONESIA BUKU FIKSI DAN NON FIKSIAyuOkta8
Buku ini membahas tentang fiksi dan nonfiksi. Pada bagian fiksi dijelaskan tentang unsur-unsurnya seperti tema, tokoh, alur dan di berikan contoh novel Sang Pemimpi. Sedangkan pada nonfiksi dijelaskan unsur-unsur seperti abstrak, orientasi dan diberikan contoh buku agama yang membahas tentang ghirah.
Penulisan karya ilmiah membahas tentang pengertian, ciri-ciri, syarat, jenis, langkah penyusunan, kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka dalam penulisan karya ilmiah. Karya ilmiah harus objektif, logis, empiris, sistematis dan jelas untuk memenuhi syarat sebagai karangan ilmiah yang kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan.
Teks ini membahas tentang pengertian, tujuan, ciri-ciri, jenis, isi, struktur dan langkah-langkah penyusunan teks persuasif. Teks persuasif bertujuan untuk meyakinkan pembaca agar melakukan sesuatu dengan menggunakan alasan yang kuat didukung fakta. Terdapat beberapa jenis teks persuasif seperti politik, pendidikan, advertensi dan propaganda. Struktur teks persuasif terdiri dari pengenalan
Diksi merupakan pemilihan kata yang tepat untuk menyampaikan makna dalam kalimat, dengan mempertimbangkan syarat ketetapan dan kesesuaian kata. Penggunaan diksi yang baik dapat menghasilkan kalimat yang jelas dan komunikatif.
Dokumen tersebut membahas tentang ciri-ciri bahasa ragam ilmiah yang meliputi bahasa yang cendekia, lugas, logis, jelas, padat, ringkas, formal, objektif, berorientasi pada gagasan, menggunakan istilah teknis sesuai bidangnya, dan konsisten.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang penggunaan tanda baca dalam bahasa Indonesia, termasuk tanda koma, titik koma, titik dua, hubung, dan pisah beserta contoh-contoh penggunaannya.
Teks tersebut membahas berbagai jenis teks berdasarkan konteks dan hubungan logis pada genre. Ada dua jenis teks berdasarkan konteks, yaitu teks faktual seperti deskripsi dan laporan, serta teks non-faktual seperti naratif. Berdasarkan hubungan logis, terdapat genre mikro untuk teks tunggal dan genre makro untuk teks majemuk yang menggabungkan berbagai jenis teks. Teks tersebut juga menjelask
Paragraf menjelaskan tentang unsur-unsur pembentuk paragraf karya ilmiah, termasuk kalimat topik, ide pengontrol, kalimat penjelas, dan kalimat penutup. Unsur-unsur ini diperlukan untuk membentuk kepaduan dan kesatuan ide dalam sebuah paragraf.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang beberapa aspek penulisan yang efektif dan menarik, yaitu kehematan, penekanan, dan kevariasian dalam penulisan. Kehematan berkaitan dengan penghindaran pengulangan kata dan penggunaan kata yang tidak perlu. Penekanan ditempatkan pada ide inti dengan memanfaatkan posisi kalimat, urutan logis, dan pengulangan kata. Kevariasian dapat dicapai dengan berbagai cara memul
Dokumen tersebut membahas tentang struktur dan karakteristik artikel ilmiah, meliputi:
1. Bagian-bagian utama artikel ilmiah seperti judul, abstrak, metode, hasil, pembahasan
2. Format penulisan artikel ilmiah seperti IMRD dan urutan menulisnya
3. Karakteristik artikel ilmiah seperti ditulis berdasarkan hasil penelitian, dapat memberikan kontribusi ilmu, dan ditelaah oleh pakar
Dokumen tersebut membahas tentang kalimat efektif. Kalimat efektif didefinisikan sebagai kalimat yang dapat menyampaikan maksud penutur/penulis dengan tepat sehingga dapat dipahami oleh pendengar/pembaca dengan mudah dan jelas. Dokumen ini menjelaskan ciri-ciri kalimat efektif seperti kesatuan ide, koherensi, keparalelan, penekanan, kehematan, kelogisan, dan ketegasan.
TUGAS PPT BAHASA INDONESIA BUKU FIKSI DAN NON FIKSIAyuOkta8
Buku ini membahas tentang fiksi dan nonfiksi. Pada bagian fiksi dijelaskan tentang unsur-unsurnya seperti tema, tokoh, alur dan di berikan contoh novel Sang Pemimpi. Sedangkan pada nonfiksi dijelaskan unsur-unsur seperti abstrak, orientasi dan diberikan contoh buku agama yang membahas tentang ghirah.
Penulisan karya ilmiah membahas tentang pengertian, ciri-ciri, syarat, jenis, langkah penyusunan, kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka dalam penulisan karya ilmiah. Karya ilmiah harus objektif, logis, empiris, sistematis dan jelas untuk memenuhi syarat sebagai karangan ilmiah yang kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan.
Teks ini membahas tentang pengertian, tujuan, ciri-ciri, jenis, isi, struktur dan langkah-langkah penyusunan teks persuasif. Teks persuasif bertujuan untuk meyakinkan pembaca agar melakukan sesuatu dengan menggunakan alasan yang kuat didukung fakta. Terdapat beberapa jenis teks persuasif seperti politik, pendidikan, advertensi dan propaganda. Struktur teks persuasif terdiri dari pengenalan
Diksi merupakan pemilihan kata yang tepat untuk menyampaikan makna dalam kalimat, dengan mempertimbangkan syarat ketetapan dan kesesuaian kata. Penggunaan diksi yang baik dapat menghasilkan kalimat yang jelas dan komunikatif.
Dokumen tersebut membahas tentang ciri-ciri bahasa ragam ilmiah yang meliputi bahasa yang cendekia, lugas, logis, jelas, padat, ringkas, formal, objektif, berorientasi pada gagasan, menggunakan istilah teknis sesuai bidangnya, dan konsisten.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang penggunaan tanda baca dalam bahasa Indonesia, termasuk tanda koma, titik koma, titik dua, hubung, dan pisah beserta contoh-contoh penggunaannya.
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifzazinul ummah
Presentasi memberikan penjelasan tentang kalimat efektif, termasuk pengertian, kriteria, ciri-ciri, struktur, dan unsur-unsur kalimat efektif. Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menyampaikan gagasan penulis secara tepat dan jelas.
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifzazinul ummah
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca identik dengan apa yang dipikirkan pembicara atau penulis. Kalimat efektif sangat mengutamakan keefektifan informasi sehingga kejelasan kalimat itu terjamin.
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifzazinul ummah
Presentasi membahas kalimat efektif, termasuk pengertian, kriteria, ciri-ciri, struktur, dan unsur-unsur kalimat efektif. Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menyampaikan gagasan penulis secara tepat dan jelas.
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifzazinul ummah
Presentasi membahas kalimat efektif, termasuk pengertian, kriteria, ciri-ciri, struktur, dan unsur-unsur kalimat efektif. Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menyampaikan gagasan penulis secara tepat dan jelas.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan unsur-unsur kalimat, serta pola dan ciri-ciri kalimat yang efektif. Kalimat didefinisikan sebagai satuan bahasa terkecil yang mengandung makna lengkap, dan terdiri atas subjek, predikat, serta unsur-unsur pelengkap seperti objek dan keterangan. Kalimat efektif harus memiliki kesatuan gagasan dan tanda baca yang tepat untuk menyampaikan makna
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan unsur-unsur kalimat, serta pola dan ciri-ciri kalimat yang efektif. Pengertian kalimat dijelaskan melalui definisi dari para ahli bahasa, sedangkan unsur-unsur kalimat mencakup subjek, predikat, pelengkap, dan sebagainya. Kemudian dibahas pula pola-pola kalimat dan ciri-ciri kalimat yang efektif seperti memiliki kesatuan
Dokumen membahas tentang kalimat efektif dan unsur-unsur yang membentuk kalimat efektif, yaitu subjek, predikat, objek, keterangan, serta syarat-syarat membangun kalimat efektif seperti pemahaman unsur kalimat, kesepadanan bahasa, ketegasan, kevariasian struktur, kehematan kata, dan kesejajaran bentuk bahasa.
Dokumen tersebut membahas tentang ragam bahasa Indonesia, struktur kalimat, pola kalimat, Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), tanda baca, dan diksi serta gaya bahasa. Secara garis besar dibahas tentang jenis-jenis ragam bahasa berdasarkan media yang digunakan, struktur dasar kalimat, pola kalimat majemuk, perkembangan EYD di Indonesia, dan unsur-unsur yang mempengaruhi pemilihan kata (dik
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMATRiski Eka
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kalimat dan penulisan ilmiah yang efektif. Termasuk unsur-unsur kalimat, struktur kalimat, jenis-jenis kalimat, dan ciri kalimat yang efektif seperti singkat, padat, dan jelas.
Materi ini berbentuk powerpoint. Hasil sosialisasi pendalaman materi UN bahasa Indonesia SMP di MGMP bahasa Indonesia Kabupaten Lumajang, Selasa, 22 Maret 2016
Dokumen tersebut membahas tahapan-tahapan dalam proses penulisan karangan, yaitu tahap prapenulisan, penulisan, dan revisi. Tahap prapenulisan meliputi pemilihan topik, pembatasan topik, dan penentuan judul karangan. Tahap penulisan membahas tujuan penulisan, bahan penulisan, dan kerangka karangan. Sedangkan tahap terakhir, revisi, bertujuan untuk memperbaiki aspek kebahasaan, men
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, unsur-unsur, struktur, fungsi, syarat pembentukan, dan jenis-jenis paragraf. Secara garis besar, paragraf adalah kumpulan kalimat yang membentuk satu kesatuan makna didukung oleh kalimat utama dan kalimat penjelas.
Alat musik Melayu Timur dokumen ini memberikan informasi tentang pengertian diksi atau pilihan kata, relasi makna antara kata, perubahan makna kata, dan jenis-jenis definisi. Dokumen ini juga menjelaskan unsur-unsur penting dalam memilih kata yang tepat dalam bahasa tulis.
4. kata, frase, dan klausa, dalam kalimatbusitisahara
Dokumen tersebut membahas tentang sintaksis bahasa Indonesia. Sintaksis dijelaskan sebagai cabang linguistik yang mempelajari struktur internal kalimat seperti frasa, klausa, dan kalimat. Kemudian dibahas pula definisi sintaksis, fungsi kajian sintaksis, dan unsur-unsur yang membentuk kalimat seperti subjek, predikat, objek, pelengkap dan keterangan.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan karangan ilmiah yang mencakup tiga tahap utama yaitu tahap prapenulisan, penulisan, dan revisi. Tahap prapenulisan meliputi pemilihan topik, pembatasan topik, dan penentuan judul karangan. Tahap penulisan membahas tujuan penulisan, bahan penulisan, dan kerangka karangan. Tahap revisi meliputi kebahasaan, data baru, dan pendapat baru.
Paragraf tersebut membahas tentang pengertian dan syarat-syarat pembentukan paragraf yang baik, yaitu kesatuan, kepaduan, dan kelengkapan. Paragraf harus memiliki satu pokok pikiran utama, menggunakan kata penghubung untuk menghubungkan kalimat, serta mengandung kalimat penjelas seperti contoh, definisi, analogi, atau pertentangan.
Dokumen tersebut membahas tentang kalimat efektif dalam bahasa Indonesia, termasuk pengertian, ciri-ciri, dan contoh penerapan prinsip-prinsip kalimat efektif seperti kesepadanan, keparalelan, ketegasan, kehematan, kecermatan, dan kelogisan. Dokumen ini juga memberikan referensi buku sumber terkait kalimat efektif.
Dokumen membahas tentang penerapan kaidah ejaan bahasa Indonesia menurut Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Terdapat penjelasan mengenai penulisan huruf, kata, angka, dan singkatan sesuai aturan EYD. Juga ada contoh penulisan yang benar dan salah beserta latihan soal untuk mempelajari penerapan aturan ejaan.
3. arti, fungsi, dan ragam bahasa indonesiabusitisahara
Dokumen tersebut membahas tentang arti, fungsi, dan ragam bahasa. Terdapat penjelasan bahwa bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang digunakan untuk berkomunikasi dan mengidentifikasi diri. Dibahas pula ciri-ciri bahasa seperti universal, produktif, bervariasi, dan merupakan alat interaksi sosial. Ragam bahasa meliputi bahasa lisan dan tulis dengan perbedaan penggunaan unsur gramatikal dan keter
2. .
.
Tatabahasa tradisional & struktural
Tatabahasa tradisional
menganalisis bahasa
pada filsafat dan
semantik
Tatabahasa struktural
menganalisis ber-
dasarkan struktur
atau ciri formal yang
ada pada suatu bahasa
tertentu.
3. .
.
Definisi Kalimat Efektif
Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan
untuk menimbulkan kembali gagasan- gagasan pada pikiran
pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran
pembicara atau penulis. Untuk itu keefektifan informasi
sehingga kejelasan kalimat itu dapat terjamin.
Kalimat dikatakan efektif apabila
berhasil menyampaikan pesan, gagasan,
perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si
pembicara atau penulis.
Kalimat yang baik, yaitu strukturnya benar,
pilihan katanya tepat, hubungan antar
bagiannya logis, dan ejaannya pun harus benar.
4. .
.
Batasan Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam
wujud lisan atau tulisan, yang mengungkap-
kan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan,
kalimat diucapkan dengan suara naik turun
dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri
dengan intonasi akhir yang diikuti oleh
kesenyapan yang mencegah terjadinya
perpaduan atau asimilasi bunyi ataupun
proses fonologis
5. .
.
Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat
mengungkapkan gagasan penutur atau penulisnya
secara tepat sehingga dapat dipahami oleh
pendengar atau pembaca secara tepat. Efektif dalam
hal ini adalah ukuran kalimat yang memiliki
kemampuan menimbulkan gagasan atau pikiran
pada pendengar atau pembaca.
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili
pikiran penulis atau pembicara secara tepat sehingga
pendengar atau pembaca dapat memahami pikiran
tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti
apa yang dimasud oleh penulis atau sipembicara.
6. .
.
Syarat-syarat Kalimat Efektif
Syarat-syarat kalimat efektif ialah
mewakili pikiran pembicara atau penulis.
Mengemukakan pemahaman yang sama
tepat antara pikiran pendengar atau
pembaca dengan yang dipikirkan oleh
pembaca atau penulis.
8. .
.
Kesatuan
Kesatuan adalah ada kesatu ide pokok dalam sebuah
kalimat. Kalimat boleh panjang atau
pendek, menggabungkan lebih dari satu kesatuan, bahkan
dapat mempertentangkan satu sama lainnya, asalkan ide
atau gagasankalimat tunggal.
Contoh kalimat yang tidak jelas kesatuan gagasannya:
- Pembangunan gedung sekolah baru pihak yayasan
dibantu oleh bank yang memberi kredit.
(terdapat subjek ganda dalam kalimat tunggal).
Contoh kalimat yang jelas kesatuan gagasannya:
- Pihak yayasan dibantu oleh bank yang memberi
kredit untuk membangun gedung sekolah baru.
9. .
.
Kepaduan & Kesepadanan (Koherensi)
.
Kepaduan atau kesepadanan adalah hubungan yang padu
antara unsur-unsur pembentuk kalimat ialah: kata, frasa,
klausa, serta tanda baca, dan S-P-O-Pel-Ket. Contoh:
- Setiap pengendra mobil di Kota Jakarta harus memiliki
surat izin mengemudi.
(kalimat yang unsurnya tidak koherensi)
- Kepada setiap pengendara mobil di Kota Jakarta harus
memiliki surat izin mengemudi.
(tidak mempunyai subjek atau subjeknya tidak jelas).
- Setiap pengendara mobil di Kota Jakarta harus memiliki
surat izin mengemudi.
(kalimat yang unsur-unsurnya koherensi)
10. .
.
Kepaduan & kesepadanan Soal
Subyek tidak di awal kata depan
- Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi harus
membayar uang kuliah.
- Menurut hasil pemeriksaan telah membuktikan
bahwa dia tidak bersalah.
- Dalam surah itu menjelaskan dosa menghardik
anak yatim.
11. .
.
Kepaduan & kesepadanan Jawaban
Subyek tidak di awal kata depan
- Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi harus
membayar uang kuliah.
- Menurut hasil pemeriksaan telah membuktikan
bahwa dia tidak bersalah.
- Dalam surah itu menjelaskan dosa menghardik
anak yatim.
12. .
.
Kesepadanan:
kata penghubung intrakalimat tidak
dipakai pada kalimat tunggal:
- karena - sebab
- sehingga - agar
- supaya - bahwa
- walaupun - meskipun
- dan - serta
- tetapi - sedangkan
13. .
Lanjut: Soal - Jawab
.
* Kata penghubung intrakalimat tidak dipakai
pada kalimat tunggal.
Kami datang agak terlambat. Sehingga kami
tidak dapat mengikuti acara pertama. (Salah)
Kakaknya membeli sepeda motor Honda.
Sedangkan dia membeli motor Yamaha. (Salah)
* Kata Penghubung intrakalimat tidak dipakai pada
Kalimat tunggal.
Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak
dapat mengikuti acara pertama.
Kakaknya membeli sepeda motor Honda.
Sedangkan dia membeli motor Yamaha.
14. .
.
Lanjut: Soal - Jawab
Predikat Kalimat Tidak didahului “yang”
Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu
Kampus kami yang terletak di depan Bioskop.
Predikat Kalimat Tidak didahului “yang”
Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa
Melayu.
Kampus kami yang terletak di depan Bioskop.
15. .
.
Keparalelan & Kesejajaran
.
Keparalelan dan kesejajaran adalah terdapat unsur-
unsur yang sama derajatnya, sama pola atau susunan
kata dan frasa yang dipakai di dalam kalimat.
Umpamanya dalam sebuah perincian, unsur pertama
menggunakan verba, unsur seterusnya juga verba.
Jika bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk
berikutnya juga harus nomina. Contoh:
- Kegiatan di perpustaakan meliputi pembelian
buku, membuat katalog, dan buku-buku diberi
label. (salah)
- Kegiatan diperpustakaan meliputi pembelian buku,
pembuatan katalog dan pelabelan buku. (benar)
16. .
.
Lanjut
Keparalelan/paralelisme atau kesejajaran;
konstruksi bahasa yang sama dipakai dalam
susunan serial.
- jika sebuah gagasan dinyatakan dengan frase
maka gagasan-gagasan lain yang sederajat
harus dinyatakan dengan frase. Begitu juga
dalam bentuk imbuhan:
- me - kan
- di - kan
- pe - an
- ke - an
17. .
.
Lanjut: Soal - Jawab
.
Harga minyak dibekukan atau kenaikkan secara luwes
(Salah)
Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah
pengecatan tembok, memasang penerangan, menguji
sistem pembagian air, dan mengatur tata ruang (Salah)
Harga minyak dibekukan atau dikenaikkan secara luwes.
Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah
pengecatan tembok, pememasangan
penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan
pengaturan tata ruang.
18. .
.
Penekanan & Penegasan
Penekanan dan ketegasan ialah suatu perlakuan
khusus menonjolkan bagian kalimat sehingga
berpengaruh terhadap makna kalimat secara
keseluruhan. Cara yang dipakai untuk memberi
perlakuan khusus pada kata-kata tertentu ada
beberapa, yaitu:
1) Meletakkan kata yang ditonjolkan di awal
kalimat.
2) Melakukan pengulangan kata (repetisi)
3) Melakukan pengontrasan kata kunci.
4) Menggunakan partikel atau penegas
19. .
.
Lanjut
* Penegasan & penekanan atau pengutamaan
bagian kalimat;
posisi dalam kalimat
urutan yang logis atau
urutan yang bertahap
pengulangan kata
Penggunaan pertikel penegas; lah, kah, tah
20. .
.
Lanjut Soal
Ayah membelikan adik sepatu, membelikan adik baju,
membelikan adik tas dan membelikan adik buku.
( B - S )
Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta
rupiah, telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar.
(B - S )
Pembangunan dilihat sebagai proses yang rumit dan
mempunyai banyak dimensi, tidak hanya berdimensi
ekonomi tetapi juga dimensi politik, dimensi sosisl,
dan dimensi budaya.
( B - S )
21. .
.
Lanjut: Jawab
Ayah membelikan adik sepatu, membelikan adik baju,
membelikan adik tas dan membelikan adik buku.
( B - S )
Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah,
telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar.
(B - S )
Pembangunan dilihat sebagai proses yang rumit dan
mempunyai banyak dimensi, tidak hanya berdimensi
ekonomi tetapi juga dimensi politik, dimensi sosisl,
dan dimensi budaya.
( B - S )
22. .
.
Lanjut: Contoh
Mempergunakan partikel penekanan
(penegasan)
Saudaralah yang harus bertanggung jawab
Patuhilah peraturan lalulintas
Hormatilah orang tuamu
23. .
.
Kehematan
Kehematan ialah menghindari pemakaian kata yang
tidak perlu. Hemat berarti “ekonomis” tidak memakai
kata-kata mubazir, tidak mengulang-ulang subjek, tidak
menjamakkan kata yang sudah berbentuk jamak.
Dengan hemat kata-kata, diharapkan kalimat menjadi
padat berisi.
Saya melihatnya dengan mata kepala saya
sendiri bahwa mahasiswa itu belajar seharian dari
pagi sampai petang. (klm tdk hemat)
Saya melihat sendiri mahasiswa itu belajar
seharian. (klm hemat)
24. .
.
Lanjut
Menggabungkan: S, P, O, dan Kt
dalam kalimat majemuk.
Menghindari:
pengulangan subjek (kesepadana).
pemakaian superordinat pada hiponimi.
kesinoniman dalam satu kata.
penjamakan kata-kata yang sudah jamak.
pemakaian kata depan: dari, dan daripada.
25. .
.
Lanjut Soal
1. Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui
mempelai memasuki ruangan. (salah)
2. Ia memakai baju berwarna merah. (salah)
3. Sejak dari pagi dia termenung. (Salah)
4. Para hadiran sekalian Bapak-bapak Ibu-ibu yang saya
hormati (Salah)
5. Angota DPRD dari Banten mengadakan kunjungan ke
Jawa Timur. (salah)
6. Pak Rektor menekankan bahwa di dalam seminar ini
kepentingan daripada mahasiswa harus diutamakan.
(salah)
26. .
.
Lanjut Jawaban
1. Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui
mempelai memasuki ruangan. (salah)
2. Ia memakai baju berwarna merah. (salah)
3. Sejak dari pagi dia termenung. (Salah)
4. Para hadiran sekalian Bapak-bapak Ibu-ibu yang saya
hormati (Salah)
5. Angota DPRD dari Banten mengadakan kunjungan ke
Jawa Timur. (salah)
6. Pak Rektor menekankan bahwa di dalam seminar ini
kepentingan daripada mahasiswa harus diutamakan.
(salah)
27. .
.
Kelogisan & Kecermatan
Kelogisan dan kecermatan ialah mengupayakan agar ide
kalimat masuk akal. Logis ialah adanya pola piker yang
sistematis. Sebuah kalimat benar strukturnya, benar pula
pemakaian tanda baca, kata, dan frasa. Contoh:
- Karena lama tinggal di asrama putra, anaknya semua
laki-laki. (apa hubungan tinggal di asrama putra
dengan mempunyai anak lelaki?) (lemah segi logika)
- Uang yang bertumpuk itu terdiri atas pecahan
ratusan, puluhan, sepuluh ribuan, lima puluh
ribuan, dua puluh ribuan. (tidak urut dalam
merinci sehingga lemah dari segi logika).
28. .
.
Kelogisan Soal
Mana yang benar: a, b, c, dan d!
a. Para pemain selama tiga bulan terus-menerus
berjuang, berlatih, bertanding, dan menang.
b. Para pemain selama tiga bulan terus-menerus berlatih,
bertanding, berjuang, dan menang.
c. Para pemain selama tiga bulan terus- menerus bertanding,
berlatih, berjuang, dan menang.
d. Para pemain selama tiga bulan terus-menerus
bertanding, berjuang, berlatih, dan menang.
29. .
.
Kelogisan Jawaban
Mana yang benar: a, b, c, dan d!
a. Para pemain selama tiga bulan terus-menerus
berjuang, berlatih, bertanding, dan menang.
b. Para pemain selama tiga bulan terus-menerus berlatih,
bertanding, berjuang, dan menang.
c. Para pemain selama tiga bulan terus- menerus bertanding,
berlatih, berjuang, dan menang.
d. Para pemain selama tiga bulan terus-menerus
bertanding, berjuang, berlatih, dan menang.
31. .
.
Lanjut: Soal - Jawab
Menghindari ambiguitasi
Diharap para mahasiswa yang belum
membayar uang ujian mendaftarkan diri pada
sekretariat. (salah)
Yang diceritakan menceritakan tentang putra-
putri raja, hulubalang, dan para menteri. (Salah)
Menurut kabar burung Anto sakit. (Salah)
Menghindari ambiguitasi
Diharap para mahasiswa yang belum membayar
uang ujian mendaftarkan diri pada sekretariat.
(salah)
Yang diceritakan menceritakan tentang putra-
putri raja, hulubalang, dan para menteri. (Salah)
Menurut kabar burung Anto sakit. (Salah)
33. Buku Sumber
.
1. A. Gani, Ramlan dan Mahmudah Fitriyah ZA. Gemar
Berbahasa Indonesia. Jakarta: FITK Press, 2010.
2. Akhadiah, Sabarti dan Sakura Ridwan. Pembinaan
Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga, 1999.
3. Arifin, Zainal. Cermat Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan
Tinggi. Jakarta: Akademika Presindo 2010.
4. Henry, Guntur Tarigan. Pengajaran Semantik. Bandung:
Angkasa 1983.
5. Keraf, Gorys. Komposisi. Ende, Flores: Nusa Indah, 1995.
6. Razak, Abdul. Kalimat Efektif Setruktur, Gaya, dan Variasi.
Jakarta: PT Gramedia, 19985.
7. Sahara, Siti dan Mahmuda Fitriyah, E Kusnadi. Keterampilan
Berbahasa Indonesia. Jakarta: FITK UIN, 2008.
8. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1990.