Pembelajaran yang merespon era rovolusi industry 4.0 tersebut harus dijawab dengan cepat dan tepat agar tidak berkontribusi terhadap peningkatan pengangguran. Tantangan industri 4.0, ancaman pengangguran, dan bonus demografi dengan fokus meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan.
Revitalisasi sistem pembelajaran meliputi, 1) kurikulum dan pendidikan karakter, 2) bahan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi, 3) kewirausahaan, 4) penyelarasan.
Pembelajaran yang merespon era rovolusi industry 4.0 tersebut harus dijawab dengan cepat dan tepat agar tidak berkontribusi terhadap peningkatan pengangguran. Tantangan industri 4.0, ancaman pengangguran, dan bonus demografi dengan fokus meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan.
Revitalisasi sistem pembelajaran meliputi, 1) kurikulum dan pendidikan karakter, 2) bahan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi, 3) kewirausahaan, 4) penyelarasan.
Contoh pitch deck untuk presentasi ke investor dari morang moreng snack, pakarnya aneka keripik pedas yang pedasnya gak cabe cabean.
"isi pitch deck ini hanya contoh"
Pendidikan 4.0 (education 4.0) adalah istilah umum yang digunakan oleh para ahli teori Pendidikan untuk menggambarkan berbagai cara untuk mengintegrasikan teknologi cyber baik secara fisik maupun tidak ke dalam pembelajaran. Ini adalah lompatan dari Pendidikan 3.0 (efucation 3.0) yang menurut Je} Borden, Education 3.0 mencakup pertemuan ilmu saraf, psikologi kognitif, dan teknologi pendidikan, menggunakan teknologi digital dan mobile berbasis web, termasuk aplikasi, perangkat keras dan perangkat lunak, dan “hal lain dengan e di depannya. Pendidikan 4.0 jauh diatas hal tersebut dan dalam beberapa hal, pendidikan 4.0 adalah fenomena yang merespons kebutuhan munculnya revolusi industri keempat (4 IR) atau (RI 4) dimana manusia dan mesin diselaraskan untuk mendapatkan solusi, memecahkan masalah dan tentu saja menemukan kemungkinan inovasi baru.
Revolusi Industri Keempat (4IR) diumumkan di Davos pada tahun 2016, berbagai elemen terkait dengan dimensi baru ini telah berlangsung selama hampir satu dekade. Istilah ini mendapat publisitas luas ketika Kanselir Jerman Angela Merkel disorot di Hanover Fair pada tahun 2011, kemunculan Industri 4.0 membuat manufaktur Jerman lebih kompetitif
Total Quality Manajemen System atau disingkat dengan TQM adalah sebuah manajemen kualitas yang lebih berfokus pada pelanggan dengan cara melibatkan seluruh level tingkatan karyawan dalam mengerjakan peningkatan ataupun perbaikan secara kontinyu.
Total Quality Management atau TQM akan lebih cenderung memanfaatkan strategi, komunikasi dan data yang efektif dalam mengintegrasikan kedisiplinan kualitas dalam kegiatan operasional dan budaya perusahaan. Sederhananya, TQM adalah suatu pendekatan manajemen yang digunakan untuk menyentuh kesuksesan jangka panjang dengan mengedepankan kepuasan pelanggan.
Dalam Total Quality Management, seluruh karyawan perusahaan atau anggota organisasi harus turut serta aktif dalam melakukan peningkatan proses, produk, layanan serta budaya pada tempat mereka bekerja, sehingga nantinya akan melahirkan kualitas terbaik dalam layanan atau produk demi mencapai kepuasan para pelanggannya.
KPI sebagai alat ukuran pengontrol, misalnya hasil produksi per jam, volume penjualan setiap area, tingkat persediaan dan sebagainya.
Menunjukkan apa yang akan diukur, bukan berapa banyak atau kearah mana.
Karena itu memberikan suatu ukuran bukan sasaran atau standar yang sebenarnya.
Indikator umumnya praktis dan feasible (layak) agar mudah dikenal serta monitor terhadap keberhasilan.
Berarti indikator merupakan fakta berdasarkan data & kondisi di lapangan, bukan mengada-ada.
Contoh pitch deck untuk presentasi ke investor dari morang moreng snack, pakarnya aneka keripik pedas yang pedasnya gak cabe cabean.
"isi pitch deck ini hanya contoh"
Pendidikan 4.0 (education 4.0) adalah istilah umum yang digunakan oleh para ahli teori Pendidikan untuk menggambarkan berbagai cara untuk mengintegrasikan teknologi cyber baik secara fisik maupun tidak ke dalam pembelajaran. Ini adalah lompatan dari Pendidikan 3.0 (efucation 3.0) yang menurut Je} Borden, Education 3.0 mencakup pertemuan ilmu saraf, psikologi kognitif, dan teknologi pendidikan, menggunakan teknologi digital dan mobile berbasis web, termasuk aplikasi, perangkat keras dan perangkat lunak, dan “hal lain dengan e di depannya. Pendidikan 4.0 jauh diatas hal tersebut dan dalam beberapa hal, pendidikan 4.0 adalah fenomena yang merespons kebutuhan munculnya revolusi industri keempat (4 IR) atau (RI 4) dimana manusia dan mesin diselaraskan untuk mendapatkan solusi, memecahkan masalah dan tentu saja menemukan kemungkinan inovasi baru.
Revolusi Industri Keempat (4IR) diumumkan di Davos pada tahun 2016, berbagai elemen terkait dengan dimensi baru ini telah berlangsung selama hampir satu dekade. Istilah ini mendapat publisitas luas ketika Kanselir Jerman Angela Merkel disorot di Hanover Fair pada tahun 2011, kemunculan Industri 4.0 membuat manufaktur Jerman lebih kompetitif
Total Quality Manajemen System atau disingkat dengan TQM adalah sebuah manajemen kualitas yang lebih berfokus pada pelanggan dengan cara melibatkan seluruh level tingkatan karyawan dalam mengerjakan peningkatan ataupun perbaikan secara kontinyu.
Total Quality Management atau TQM akan lebih cenderung memanfaatkan strategi, komunikasi dan data yang efektif dalam mengintegrasikan kedisiplinan kualitas dalam kegiatan operasional dan budaya perusahaan. Sederhananya, TQM adalah suatu pendekatan manajemen yang digunakan untuk menyentuh kesuksesan jangka panjang dengan mengedepankan kepuasan pelanggan.
Dalam Total Quality Management, seluruh karyawan perusahaan atau anggota organisasi harus turut serta aktif dalam melakukan peningkatan proses, produk, layanan serta budaya pada tempat mereka bekerja, sehingga nantinya akan melahirkan kualitas terbaik dalam layanan atau produk demi mencapai kepuasan para pelanggannya.
KPI sebagai alat ukuran pengontrol, misalnya hasil produksi per jam, volume penjualan setiap area, tingkat persediaan dan sebagainya.
Menunjukkan apa yang akan diukur, bukan berapa banyak atau kearah mana.
Karena itu memberikan suatu ukuran bukan sasaran atau standar yang sebenarnya.
Indikator umumnya praktis dan feasible (layak) agar mudah dikenal serta monitor terhadap keberhasilan.
Berarti indikator merupakan fakta berdasarkan data & kondisi di lapangan, bukan mengada-ada.
Keamanan siber, tata kelola, audit, dan kerangka kerja cobit 5Suryo Utomo, CISA
Penjelasan singkat dari keterkaitan keamanan siber, tata kelola, audit dan kerangka kerja COBIT 5.
Presentasi ini adalah tugas dari mata kuliah Audit Keamanan Informasi (EL5216) ITB yang diampu oleh bapak Dr. Sarwono Sutikno.
Memahami Organisasi dan Desain Organisasi-from strategy (Bagian 2)Seta Wicaksana
Hingga sekitar 20 tahun yang lalu, perusahaan mengalami desain ulang organisasi setiap beberapa tahun atau bahkan dekade.
Kebanyakan eksekutif puncak mungkin hanya memiliki pengalaman beberapa kali dalam karier mereka.
Namun, otomatisasi dan tekanan persaingan mulai mempercepat laju perubahan organisasi.
Dalam presentasi ini, kami mengeksplorasi model organisasi tradisional dan bagaimana model tersebut digunakan untuk menyelaraskan struktur dan operasi dengan strategi bisnis.
Kami akan menunjukkan bagaimana model tersebut masih dapat berfungsi sebagai alat diagnostik untuk memahami di mana berbagai faktor organisasi mungkin tidak seimbang.
Kemudian, kami akan menunjukkan bagaimana organisasi telah beralih dari model statis untuk diagnostik dan penyelarasan ke model fleksibel yang membantu organisasi beradaptasi terhadap perubahan yang dinamis dan berkelanjutan.
Bagian 1 Organizations and Organizations Theory
Bagian 2 From Strategy to Organization Design and Effectiveness
Bagian 3 Public Organization
ANALISA LEVERAGE DAN ANALISA AKTIVITAS 1.pptxBangDhall
Perusahaan dalam beroperasi selain menggunakan modal kerja, juga menggunakan aktiva tetap, seperti tanah, bangunan, pabrik, mesin, kendaraan, dan peralatan lainnya yang mempunyai masa manfaat jangka panjang atau lebih dari satu tahun
atas penggunaaan aktiva tetap tersebut perusahaan harus menanggung biaya yang bersifat tetap yaitu biaya tetap atau fixed cost
Masalah leverage timbul karena perusahaan menggunakan aset yang menyebabkan harus membayar biaya tetap menggunkan hutang yang menyebabkan perusahaan menanggung beban tetap
Perusahaan menggunakan leverage operasi finansial dengan tujuan agr keuntungan yang diperoleh perusahaan lebih besar daripada biaya aset dan sumber dananya
Activity process adalah cara aktivitas dilakukan yang merupakan kombinasi manusia, teknologi, bahan baku, metode, dan lingkungan yang menghasilkan suatu jasa tertentu
Business rules adalah sarana untuk mengendalikan aktivitas – aktivitas
Output adalah hasil akhir transformasi sumber daya oleh suatu aktivitas, dalam hal ini keluaran dapat diartikan sesuatu yang dapat diproduksi aktivitas atau sesuatu yang diterima oleh pengguna aktivitas selanjutnya
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
10 metode mengukur kinerja organisasi fd
1. Suatu sistem yang digunakan untuk merencanakan berbagai
kegiatan perwujudan visi organisasi melalui misi yang telah
dipilih dan untuk mengimplementasikan dan memantau
pelaksanaan rencana tersebut (Mulyadi dan Johny, 2001)
2. STRUKTUR
PROSES
• Struktur Organisasi
• Jejaring Informasi
• Sistem Penghargaan
• Perumusan strategi
• Perencanaan Stratejik
• Penyususnan Program
•Penyusunan anggaran
• Implementasi
• Pemantauan
Ketrampilan
Manajerial
• Pengelolaan bisnis dan
proses operasional
• Pengelolaan perubahan
• Pengelolaan sisi
bayangan organisasi
(Eksternal)
Paradigma
Manajemen
• Customer Value
• Continuous
Improvement
• Opportunity
• Cross-functional
• Employee
Empowerment
Sistem Pengendalian Manajemen
Pemacu
Perubahan
• Globalisasi Ekonomi
• Teknologi Informasi
• Strategic Quality Mgt
• Revolusi Manajemen
Karakteristik
Lingkungan Bisnis
• Customer pegang
kendali bisnis
• Kompetisi ketat
• Perubahan menjadi
semakin pesat, radikal,
dan serentak
3. …adalah penentuan secara periodik efektifitas operasional suatu
organisasi, bagian organisasi, berdasarkan sasaran, standar dan kriteria
yang telah ditetapkan…..
MANFAAT:
a. Mengelola operasional organisasi secara efektif dan efisien
b. Membantu pengambilan keputusan
c. Mengidentifikasi kebutuhan pengembangan dan pelatihan SDM
d. Menyediakan suatu dasar untuk mendistribusikan sistem
penghargaan
5. Asumsi Lingkungan Bisnis:
• Pelanggan berkepentingan terhadap kualitas
• Pelanggan berkepentingan terhadap waktu
Ukuran Kinerja berbasis Faktor Penentu Keberhasilan Perusahaan
Faktor-faktor penentu keberhasilan (Success Factors)
• Faktor kualitas : fit to order, completing profitable order
• Faktor waktu : quick respond to order, On time delivery
Faktor Penentu Standar Penghargaan Bobot yang diperhitungkan
Kinerja Kinerja Diberikan jika dalam penghargaan
Respond to order < 3 hari Tepat waktu atau kurang 20%
Fit to order 100% fit Tepat spesifikasi 20%
On-time delivery tepat hari Tepat waktu penyerahan 20%
Profitable order besar laba Tepat jumlah atau lebih dari
jumlah yang direncanakan 40%
Penilaian Kinerja dan Penentuan Penghargaan berdasarkan pembobotan
Faktor Penentu K inerja Standar Kinerja Nilai Kinerja Bobot Total Nilai
Respond to order < 3 hari 100 20% 20
Fit to order tidak pas 0 20% 0
On-time delivery tepat waktu 100 20% 20
Profitable order tepat laba 100 40% 40
TOTAL 80
6. Positif Negatif
• Otonomi
• Kekuasaan
• Kesempatan untuk berpartisipasi dalam
proses pengambilan keputusan
• Kenaikan gaji/ upah
• Bonus
• Opsi saham
• Sanjungan
• Pengakuan
• Kenaikan pangkat
• Gelar/ sebutan
• Pemberian tugas penting
• Pemberian ruang kantor
• Tempat parkir khusus
• Keanggotaan klub eksklusif
• Jaminan pekerjaan
• Penghargaan berupa barang/ jasa
• Perjalanan wisata
• Partisipasi dalam program pengembangan
eksekutif
• Time off
• Campur tangan dari atasan
• Kehilangan pekerjaan
• Tidak ada Kenaikan gaji
• Penugasan pekerjaan tidak penting
• Tidak dinaikkan pangkatnya
• Demosi
• Dipermalukan secara umum
• Hukuman (umum atau pribadi)
7. Masukan
Cost Effectiveness
Cost Effectiveness
Cost
Ineffectiveness
Cost
Ineffectiveness
Aktifitas penambah nilai
Aktifitas bukan
penambah nilai
Keluaran Pelanggan
Proses
Processing time
CE =
Throughput time
Cycle Effectiveness:
Contoh : CE = 7/10 = 70%
Throughput time = Processing + Inspection + Moving + Waiting/storage
time time time time
Value added activities
Non-Value added activities
11. Tahapan Rancangan dan Implementasi
1. Penentuan tujuan
2. Penentuan ukuran strategi
3. Pengidentifikasian ukuran strategi
a. accessibility
b. conceptual simplicity
c. relevance
d. reliability, dan
e. dynamism
4. Prediksi hasil
5. Membangun komitmen, dan
6. Perencanaan tahapan berikutnya
13. Financial Perspective
Objective Measures Targets
Efficient & effective Return on Assets 1%/ year
Use of assets
Difference between Net interest 6% / year
Cost and revenue margin
From funds Deposit growth Deposit growth
10% growth/ Y
Customer Perspective
Objective Measures Targets
Cust. Satisfaction Rate of satisfactory 75%/Y
Cust. Retention % of cust. retain 90% / Y
per year
Growth in market among the same 10% growth
share business category in market shr
Learning & Growth Perspective
Objective Measures Targets
Emplo. Retention % of turn over < 20% turn/Y
Trained Employ. % of employees avg. 120 hours
per year spent per year
in training
Internal Business Process Perspective
Objective Measures Targets
Minimize error rate & rework % of employee time correcting errors < 6% employee time