SlideShare a Scribd company logo
Sumber Hukum
Sumber Hukum
• Sumber Hukum dalam arti sejarah (Van Apeldoorn):
a. Sumber hukum dalam arti sumber pengenalan hukum, yaitu semua bahan
tertulis dari mana kita dapat mengenal hukum, misalnya dokumen dari mana kita
mengenal hukum suatu bangsa pada suatu waktu. Contoh: Undang-Undang,
Putusan Hakim, Piagam-Piagam dan sebagaianya.
b. Sumber hukum dalam arti dari mana pembentuk undang-undang
memperoleh bahan dalam pembentuk undang-undang termasuk dalam
pengertian dari mana tumbuh hukum positif suatu negara. Contoh: Code Civil yang
merupakan sumber langsung yang terpenting dri Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata Belanda.
• Sumber hukum dalam arti sosiologis, yang mengatakan sumber
hukum ialah faktor-faktor yang menentukan isi hukum positif,
misalnya keadaan-keadaan ekonomi, pandangan agama, politik,
sistem nilai dari masyarakat, dan faktor psikologis.
• Sumber hukum dalam arti filsafat, yang membagi 2 arti:
a. Sebagai sumber untuk isi hukum, dalam hal mana kita
mengingat pertanyaan ukuran yang dipakai untuk hukum yang
baik itu.
b. Sebagai sumber untuk kekuatan mengikatnya hukum, dalam hal
mana kita mengingat pertanyaan: mengapa kita mengikuti
hukum.
Sumber Hukum dalam arti Materiel
• Sumber hukum dalam arti materiel yaitu faktor-faktor yang ikut serta mempengaruhi atau menentukan isi hukum.
a. Faktor idiel, adalah pedoman yang tetap tentang keadilan yang ditaati oleh pembentuk undang-undang atau lembaga-
lembaga pembentuk hukum lainnya di dalam menjalankan tugasnya.
b. Faktor-faktor kemasyarakatan, adalah hal-hal nyata yang hidup dalam masyarakat itu sendiri yang tunduk pada aturan-
aturan kehidupan masyarakat yang bersangkutan.
- Struktur ekonomi dan kebutuhan-kebutuhan masyarakat, meliputi kekayaan alam, susunan geologi, perkembangan
perusahaan, dsb
- Kebiasaan yang telah membaku dalam masyarakat dan pada tingkat tertentu ditaati sebagai aturan tingkah laku tetap.
- Hukum yang berlaku
- Tata hukum negara lain
- Keyakinan tentang agama dan kesusilaan
- Kesadaran hukum, merupakan keyakinan yang dimiliki oleh tiap manusia sebagai anggota masyarakat bahwa ia harus
taat kepada hukum.
Sumber Hukum dalam arti Formal
• Merupakan sumber hukum yang mengikat.
• Mengingat cara dan bentuk dalam mana timbul hukum positif, dengan tidak
menanyakan asal-usul isi hukum.
• Jadi, sumber hukum formal adalah sumber hukum yang dilihat dari
bentuknya. Oleh karena bentuknya itulah yang menyebabkan hukum
berlaku dan diketahui serta ditaati.
• Terdiri dari Undang-Undang, Kebiasaan, Yurisprudensi, Perjanjian
Internasional, dan Doktrin.
Undang-Undang
• Undang-Undang dalam arti Materiel
Keputusan pemerintah yang mengingat isinya disebut undang-undang yang
mempunyai kekuatan mengikat secara umum, atau peraturan-peraturan hukum
obyektif.
• Undang-Undang dalam arti Formal
Keputusan pemerintah yang memperoleh nama undang-undang karena bentuk dalam
mana ia timbul. Berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
(UUD NRI) 1945 yang diberi nama undang-undang sebagaimana dinyatakan dalam
Pasal 5 ayat (1) Jo Pasal 20 ayat (1) UUD NRI 1945 yaitu persetujuan bersama antara
Presiden dengan Dewan Perwakilan Rakyat.
Undang-Undang dalam arti Materiel
Merupakan suatu hierarki, yang menjadi dasar hierarki tersebut ialah
asas peraturan yang kedudukannya lebih rendah daripada kedudukan suatu
peratuan lain, tidak boleh bertentangan dengan peraturan lain itu.
Pada Pasal 7 ayat Undang-Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan sebagaimana diubah dengan Undang-Undang
No. 15 Tahun 2019 tentang perubahan atas Undang-Undang No. 12 Tahun
2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan:
• Ayat (1) Jenis dan hierarki Peraturan Perundang-undangan terdiri atas:
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
c. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;
d. Peraturan Pemerintah;
e. Peraturan Presiden;
f. Peraturan Daerah Provinsi; dan
g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
Ayat (2) Kekuatan hukum Peraturan Perundang-undangan sesuai dengan
hierarki sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
Pada Pasal 8 ayat (1) Jenis peraturan perundang-undangan selain yang dimaksud di atas mencakup peraturan yang
ditetapkan oleh:
• Majelis Permusyawaratan Rakyat (“MPR”);
• Dewan Perwakilan Rakyat (“DPR”);
• Dewan Perwakilan Daerah (“DPD”);
• Mahkamah Agung;
• Mahkamah Konstitusi (“MK”);
• Badan Pemeriksa Keuangan;
• Komisi Yudisial;
• Bank Indonesia;
• Menteri;
• Badan, lembaga, atau komisi yang setingkat yang dibentuk dengan Undang-Undang (“UU”) atau pemerintah atas perintah
UU;
• Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (“DPRD”) Provinsi dan DPRD kabupaten/kota;
• Gubernur, bupati/walikota, kepala desa atau yang setingkat.
Peraturan perundang-undangan tersebut di atas diakui keberadaannya dan mempunyai kekuatan hukum mengikat
sepanjang diperintahkan oleh peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi atau dibentuk berdasarkan kewenangan.
Kekuatan berlakunya Undang-Undang
1. Kekuatan berlaku secara yuridis, apabila persyaratan formal terbentuknya undang-
undang itu telah dipenuhi.
2. Kekuatan berlaku secara sosiologis, apabila berlakunya suatu hukum merupakan
kenyataan dalam masyarakat.
• Menurut teori kekuatan, mempunyai kekuatan berlaku sosiologis dipaksakan
berlakunya oleh penguasa.
• Menurut teori pengakuan, mempunyai kekuatan berlaku sosiologis apabila
diterima dan diakui oleh warga masyarakat.
3. Kekuatan berlaku secara filosofis, apabila kaidah hukum tersebut sesuai dengan
cita-cita hukum sebagai nilai positif yang tertinggi.
Kebiasaan
• Merupakan sumber hukum yang tertua.
• Kebiasaan merupakan tindakan menurut pola tingkah laku yang tetap, ajeg, lazim, normal atau
adat dalam masyarakat atau pergaulan hidup tertentu.
• Perilaku yang tetap berarti merupakan perilaku manusia yang diulang. Perilaku yang diulang
mempunyai kekuatan normatif, mempunyai kekuatan mengikat. Karena diulang oleh orang yang
sama, maka timbul keyakinan atau kesadaran, bahwa hal itu memang patut dilakukan.
• Maka dari itu kebiasaan dapat dimasukkan sebagai sumber hukum bila memenuhi persyaratan:
a. Suatu perbuatan yang dilakukan berulang dalam hal yang sama (syarat materiel)
b. Perbuatan yang tetap tadi disadari sebagai perbuatan yang seharusnya, sehingga ditaati sebagai
aturan tingkah laku (syarat psikologis).
c. Adanya akibat hukum apabila hukum kebiasaan itu dilanggar.
Yurisprudensi
• Putusan pengadilan yang merupakan produk yudikatif, berisikan kaidah atau
peraturan hukum yang bersifat konkrit dan mengikat pihak-pihak yang
berperkara, serta telah mempunyai kekuatan hukum tetap dan pasti.
• Kendatipun merupakan kaidah hukum, namun hanya mengikat terhadap
orang-orang tertentu saja (pihak-pihak yang berperkara) di pengadilan dan
tidak mengikat setiap orang secara umum sebagaimana layaknya undang-
undang.
Contoh
Traktat (Perjanjian Internasional)
• Suatu persetujuan yang dibuat oleh suatu negara tertentu dengan negara lain
atau negara-negara lain, dan negara-negara tersebut telah sepakat
mengikatkan diri untuk menerima hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang
timbul sebagai akibat diadakannya persetujuan (perjanjian) tersebut.
• Perjanjian tersebut baru mempunyai kekuatan hukum mengikat dan menjadi
sumber hukum, tidak hanya secara formal ditandatangani, akan tetapi
memerlukan ratifikasi atau mendapat pengesahan secara normal dari negara-
negara bersangkutan.
Doktrin
• Doktrin atau pendapat para sarjana hukum terkemuka.
• Bereksistensi sebagai sumber hukum tambahan untuk mengatasi suatu
permasalahan hukum, baik yang menyangkut maksud dari suatu kaidah
hukum tertentu, atau maksud dari terminologi hukum yang digunakan dalam
kaidah hukum, maupun penerapannya dalam suatu peristiwa konkrit, atau
masalah hukum lainnya.
SEKIAN

More Related Content

What's hot

Asas asas umum pemerintahan yang baik
Asas asas umum pemerintahan yang baikAsas asas umum pemerintahan yang baik
Asas asas umum pemerintahan yang baik
FKP2B Cikarang
 
Indikasi geografis
Indikasi geografisIndikasi geografis
Indikasi geografisAriza Ekky
 
Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi NegaraHukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negaraaishkhuw fillah
 
9. sarana tun
9. sarana tun9. sarana tun
9. sarana tun
nurul khaiva
 
Hukum pidana i
Hukum pidana iHukum pidana i
Hukum pidana i
yahyaanto
 
Praktik Beracara Peradilan Agama
Praktik Beracara Peradilan AgamaPraktik Beracara Peradilan Agama
Praktik Beracara Peradilan Agama
Andrie Irawan
 
5 (lima) dalil filsafat hukum
5 (lima) dalil filsafat hukum5 (lima) dalil filsafat hukum
5 (lima) dalil filsafat hukumKau Hatiku
 
10. sanksi administrasi
10. sanksi administrasi10. sanksi administrasi
10. sanksi administrasi
nurul khaiva
 
Hukum acara perdata - Alur proses beracara secara utuh (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Alur proses beracara secara utuh (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Alur proses beracara secara utuh (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Alur proses beracara secara utuh (Idik Saeful Bahri)
Idik Saeful Bahri
 
Hukum Perikatan
Hukum PerikatanHukum Perikatan
Hukum Perikatan
Bilawal Alhariri Anwar
 
Hukum Keluarga
Hukum Keluarga Hukum Keluarga
Hukum Keluarga Muhamad Yogi
 
Poltik Hukum - Pertemuan Ketiga - 3. hubungan ilmu hukum dengan politik hukum
Poltik Hukum - Pertemuan Ketiga - 3. hubungan ilmu hukum dengan politik hukumPoltik Hukum - Pertemuan Ketiga - 3. hubungan ilmu hukum dengan politik hukum
Poltik Hukum - Pertemuan Ketiga - 3. hubungan ilmu hukum dengan politik hukum
Uiversitas Muhammadiyah Maluku Utara
 
Budaya hukum & kearifan lokal sebuah perspektif perbandingan
Budaya hukum & kearifan lokal sebuah perspektif perbandinganBudaya hukum & kearifan lokal sebuah perspektif perbandingan
Budaya hukum & kearifan lokal sebuah perspektif perbandingan
greghendy
 
Sosiologi hukum
Sosiologi hukumSosiologi hukum
Sosiologi hukumMeehawk
 
Produk Hukum Daerah
Produk Hukum DaerahProduk Hukum Daerah
Produk Hukum Daerah
Ardi Susanto
 
Teori hak (fiqh muammalah 1)
Teori hak (fiqh muammalah 1)Teori hak (fiqh muammalah 1)
Teori hak (fiqh muammalah 1)Abdul Aziz
 
Alternatif penyelesaian sengketa
Alternatif penyelesaian sengketaAlternatif penyelesaian sengketa
Alternatif penyelesaian sengketa
dionteguhpratomo
 
Perbandingan antara uu korupsi dengan kuhp dan kuhap
Perbandingan antara uu korupsi dengan kuhp dan kuhapPerbandingan antara uu korupsi dengan kuhp dan kuhap
Perbandingan antara uu korupsi dengan kuhp dan kuhapElanda Harviyata
 

What's hot (20)

Asas asas umum pemerintahan yang baik
Asas asas umum pemerintahan yang baikAsas asas umum pemerintahan yang baik
Asas asas umum pemerintahan yang baik
 
Indikasi geografis
Indikasi geografisIndikasi geografis
Indikasi geografis
 
Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi NegaraHukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negara
 
penanaman modal
penanaman modalpenanaman modal
penanaman modal
 
9. sarana tun
9. sarana tun9. sarana tun
9. sarana tun
 
Hukum pidana i
Hukum pidana iHukum pidana i
Hukum pidana i
 
Praktik Beracara Peradilan Agama
Praktik Beracara Peradilan AgamaPraktik Beracara Peradilan Agama
Praktik Beracara Peradilan Agama
 
5 (lima) dalil filsafat hukum
5 (lima) dalil filsafat hukum5 (lima) dalil filsafat hukum
5 (lima) dalil filsafat hukum
 
10. sanksi administrasi
10. sanksi administrasi10. sanksi administrasi
10. sanksi administrasi
 
Hukum acara perdata - Alur proses beracara secara utuh (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Alur proses beracara secara utuh (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Alur proses beracara secara utuh (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Alur proses beracara secara utuh (Idik Saeful Bahri)
 
Hukum Perikatan
Hukum PerikatanHukum Perikatan
Hukum Perikatan
 
Hukum Keluarga
Hukum Keluarga Hukum Keluarga
Hukum Keluarga
 
Poltik Hukum - Pertemuan Ketiga - 3. hubungan ilmu hukum dengan politik hukum
Poltik Hukum - Pertemuan Ketiga - 3. hubungan ilmu hukum dengan politik hukumPoltik Hukum - Pertemuan Ketiga - 3. hubungan ilmu hukum dengan politik hukum
Poltik Hukum - Pertemuan Ketiga - 3. hubungan ilmu hukum dengan politik hukum
 
Budaya hukum & kearifan lokal sebuah perspektif perbandingan
Budaya hukum & kearifan lokal sebuah perspektif perbandinganBudaya hukum & kearifan lokal sebuah perspektif perbandingan
Budaya hukum & kearifan lokal sebuah perspektif perbandingan
 
Sosiologi hukum
Sosiologi hukumSosiologi hukum
Sosiologi hukum
 
Produk Hukum Daerah
Produk Hukum DaerahProduk Hukum Daerah
Produk Hukum Daerah
 
Teori hak (fiqh muammalah 1)
Teori hak (fiqh muammalah 1)Teori hak (fiqh muammalah 1)
Teori hak (fiqh muammalah 1)
 
Alternatif penyelesaian sengketa
Alternatif penyelesaian sengketaAlternatif penyelesaian sengketa
Alternatif penyelesaian sengketa
 
Asas hukum adat
Asas hukum adatAsas hukum adat
Asas hukum adat
 
Perbandingan antara uu korupsi dengan kuhp dan kuhap
Perbandingan antara uu korupsi dengan kuhp dan kuhapPerbandingan antara uu korupsi dengan kuhp dan kuhap
Perbandingan antara uu korupsi dengan kuhp dan kuhap
 

Similar to 08 sumber hukum

Pengantar ilmu hukum sumber sumber hukum
Pengantar ilmu hukum sumber   sumber hukumPengantar ilmu hukum sumber   sumber hukum
Pengantar ilmu hukum sumber sumber hukum
Septiani Dwi Rahayu
 
Tugas merangkum ilmu hukum
Tugas merangkum ilmu hukumTugas merangkum ilmu hukum
Tugas merangkum ilmu hukumAndrew Hutabarat
 
Hukum dan peradilan
Hukum dan peradilanHukum dan peradilan
Hukum dan peradilan
Cheonsa Gitta Pramesti
 
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALSISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALAulia Ulil Fadhilah
 
Sumber hukum
Sumber hukumSumber hukum
Sumber hukum
roellys
 
Pengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukumPengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukumBagoes Prasetya
 
Sumber sumber hukum tata negara
Sumber sumber hukum tata negaraSumber sumber hukum tata negara
Sumber sumber hukum tata negaraUzix Moch
 
PPT sumber-sumber hukum dan subjek hukum
PPT sumber-sumber hukum dan subjek hukumPPT sumber-sumber hukum dan subjek hukum
PPT sumber-sumber hukum dan subjek hukum
JemsTandodo
 
IX Sumber Hukum & Hierarki Peraturan Perundang-Undangan.pptx
IX Sumber Hukum & Hierarki Peraturan Perundang-Undangan.pptxIX Sumber Hukum & Hierarki Peraturan Perundang-Undangan.pptx
IX Sumber Hukum & Hierarki Peraturan Perundang-Undangan.pptx
donihasmanto
 
Menganalisis-sistem-hukum-dan-peradilan-di-Indonesia-sesuai-dengan-UUD-Negara...
Menganalisis-sistem-hukum-dan-peradilan-di-Indonesia-sesuai-dengan-UUD-Negara...Menganalisis-sistem-hukum-dan-peradilan-di-Indonesia-sesuai-dengan-UUD-Negara...
Menganalisis-sistem-hukum-dan-peradilan-di-Indonesia-sesuai-dengan-UUD-Negara...
ssuserb1f6831
 
Sumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negaraSumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negara
Nakano
 
4 - Sumber-sumber hukum.ppt
4 - Sumber-sumber hukum.ppt4 - Sumber-sumber hukum.ppt
4 - Sumber-sumber hukum.ppt
AbdulRahman870170
 
09 sistem dan klasifikasi hukum
09 sistem dan klasifikasi hukum09 sistem dan klasifikasi hukum
09 sistem dan klasifikasi hukum
mudanp.com
 
Resume Hukum Tata Negara
Resume Hukum Tata NegaraResume Hukum Tata Negara
Resume Hukum Tata NegaraIca Diennissa
 
Pengantar hukum bisnis
Pengantar hukum bisnisPengantar hukum bisnis
Pengantar hukum bisnis
wafa khairani
 
ppkn tentang : Hukum di indonesia
ppkn tentang : Hukum di indonesiappkn tentang : Hukum di indonesia
ppkn tentang : Hukum di indonesia
Yogi andreansyah
 
Sumber HTN
Sumber HTNSumber HTN
Sumber HTNNuelnuel11
 
ppkn tentang : Hukum di indonesia
ppkn tentang : Hukum di indonesia ppkn tentang : Hukum di indonesia
ppkn tentang : Hukum di indonesia
Yogi andreansyah
 
SISTEM HUKUM KELAS X 2013
SISTEM HUKUM KELAS X 2013SISTEM HUKUM KELAS X 2013
SISTEM HUKUM KELAS X 2013afrays iwd
 

Similar to 08 sumber hukum (20)

Pengantar ilmu hukum sumber sumber hukum
Pengantar ilmu hukum sumber   sumber hukumPengantar ilmu hukum sumber   sumber hukum
Pengantar ilmu hukum sumber sumber hukum
 
Tugas merangkum ilmu hukum
Tugas merangkum ilmu hukumTugas merangkum ilmu hukum
Tugas merangkum ilmu hukum
 
Hukum dan peradilan
Hukum dan peradilanHukum dan peradilan
Hukum dan peradilan
 
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALSISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
 
Sumber hukum
Sumber hukumSumber hukum
Sumber hukum
 
Pengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukumPengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukum
 
Sumber sumber hukum tata negara
Sumber sumber hukum tata negaraSumber sumber hukum tata negara
Sumber sumber hukum tata negara
 
PPT sumber-sumber hukum dan subjek hukum
PPT sumber-sumber hukum dan subjek hukumPPT sumber-sumber hukum dan subjek hukum
PPT sumber-sumber hukum dan subjek hukum
 
IX Sumber Hukum & Hierarki Peraturan Perundang-Undangan.pptx
IX Sumber Hukum & Hierarki Peraturan Perundang-Undangan.pptxIX Sumber Hukum & Hierarki Peraturan Perundang-Undangan.pptx
IX Sumber Hukum & Hierarki Peraturan Perundang-Undangan.pptx
 
Menganalisis-sistem-hukum-dan-peradilan-di-Indonesia-sesuai-dengan-UUD-Negara...
Menganalisis-sistem-hukum-dan-peradilan-di-Indonesia-sesuai-dengan-UUD-Negara...Menganalisis-sistem-hukum-dan-peradilan-di-Indonesia-sesuai-dengan-UUD-Negara...
Menganalisis-sistem-hukum-dan-peradilan-di-Indonesia-sesuai-dengan-UUD-Negara...
 
Sumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negaraSumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negara
 
4 - Sumber-sumber hukum.ppt
4 - Sumber-sumber hukum.ppt4 - Sumber-sumber hukum.ppt
4 - Sumber-sumber hukum.ppt
 
09 sistem dan klasifikasi hukum
09 sistem dan klasifikasi hukum09 sistem dan klasifikasi hukum
09 sistem dan klasifikasi hukum
 
Resume Hukum Tata Negara
Resume Hukum Tata NegaraResume Hukum Tata Negara
Resume Hukum Tata Negara
 
Pengantar hukum bisnis
Pengantar hukum bisnisPengantar hukum bisnis
Pengantar hukum bisnis
 
ppkn tentang : Hukum di indonesia
ppkn tentang : Hukum di indonesiappkn tentang : Hukum di indonesia
ppkn tentang : Hukum di indonesia
 
Htn
HtnHtn
Htn
 
Sumber HTN
Sumber HTNSumber HTN
Sumber HTN
 
ppkn tentang : Hukum di indonesia
ppkn tentang : Hukum di indonesia ppkn tentang : Hukum di indonesia
ppkn tentang : Hukum di indonesia
 
SISTEM HUKUM KELAS X 2013
SISTEM HUKUM KELAS X 2013SISTEM HUKUM KELAS X 2013
SISTEM HUKUM KELAS X 2013
 

More from mudanp.com

Radikalisme terorisme
Radikalisme   terorismeRadikalisme   terorisme
Radikalisme terorisme
mudanp.com
 
PARTAI POLITIK
PARTAI POLITIKPARTAI POLITIK
PARTAI POLITIK
mudanp.com
 
PENGANTAR ILMU POLITIK - NEGARA
PENGANTAR ILMU POLITIK - NEGARAPENGANTAR ILMU POLITIK - NEGARA
PENGANTAR ILMU POLITIK - NEGARA
mudanp.com
 
Pengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politik Pengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politik
mudanp.com
 
13 bidang2 studi hukum
13 bidang2 studi hukum13 bidang2 studi hukum
13 bidang2 studi hukum
mudanp.com
 
11 penemuan hukum
11 penemuan hukum11 penemuan hukum
11 penemuan hukum
mudanp.com
 
12 hukum kekuasaan
12 hukum   kekuasaan12 hukum   kekuasaan
12 hukum kekuasaan
mudanp.com
 
10 penerapan penegakan hukum
10 penerapan   penegakan hukum10 penerapan   penegakan hukum
10 penerapan penegakan hukum
mudanp.com
 
07 asas asas hukum
07 asas asas hukum07 asas asas hukum
07 asas asas hukum
mudanp.com
 
06 dasar mengikatnya hukum
06 dasar mengikatnya hukum06 dasar mengikatnya hukum
06 dasar mengikatnya hukum
mudanp.com
 
05 definisi,tujuan,fungsi,pokok2hukum
05 definisi,tujuan,fungsi,pokok2hukum05 definisi,tujuan,fungsi,pokok2hukum
05 definisi,tujuan,fungsi,pokok2hukum
mudanp.com
 
04 hub manusia,masy,norma dg hukum
04 hub manusia,masy,norma dg hukum04 hub manusia,masy,norma dg hukum
04 hub manusia,masy,norma dg hukum
mudanp.com
 
03 manusia, masyarakat, norma
03 manusia, masyarakat, norma03 manusia, masyarakat, norma
03 manusia, masyarakat, norma
mudanp.com
 
02 ilmu hk,hk sbg ilmu,ciri keilmuan hk
02 ilmu hk,hk sbg ilmu,ciri keilmuan hk 02 ilmu hk,hk sbg ilmu,ciri keilmuan hk
02 ilmu hk,hk sbg ilmu,ciri keilmuan hk
mudanp.com
 
01 pengantar ilmu hukum
01 pengantar ilmu hukum01 pengantar ilmu hukum
01 pengantar ilmu hukum
mudanp.com
 
MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAMMATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
mudanp.com
 
MUAMALAH PAI
MUAMALAH PAIMUAMALAH PAI
MUAMALAH PAI
mudanp.com
 
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
mudanp.com
 
Make a negative and interrogative sentence for each number
Make a negative and interrogative sentence for each numberMake a negative and interrogative sentence for each number
Make a negative and interrogative sentence for each number
mudanp.com
 
Soal latihan
Soal latihanSoal latihan
Soal latihan
mudanp.com
 

More from mudanp.com (20)

Radikalisme terorisme
Radikalisme   terorismeRadikalisme   terorisme
Radikalisme terorisme
 
PARTAI POLITIK
PARTAI POLITIKPARTAI POLITIK
PARTAI POLITIK
 
PENGANTAR ILMU POLITIK - NEGARA
PENGANTAR ILMU POLITIK - NEGARAPENGANTAR ILMU POLITIK - NEGARA
PENGANTAR ILMU POLITIK - NEGARA
 
Pengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politik Pengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politik
 
13 bidang2 studi hukum
13 bidang2 studi hukum13 bidang2 studi hukum
13 bidang2 studi hukum
 
11 penemuan hukum
11 penemuan hukum11 penemuan hukum
11 penemuan hukum
 
12 hukum kekuasaan
12 hukum   kekuasaan12 hukum   kekuasaan
12 hukum kekuasaan
 
10 penerapan penegakan hukum
10 penerapan   penegakan hukum10 penerapan   penegakan hukum
10 penerapan penegakan hukum
 
07 asas asas hukum
07 asas asas hukum07 asas asas hukum
07 asas asas hukum
 
06 dasar mengikatnya hukum
06 dasar mengikatnya hukum06 dasar mengikatnya hukum
06 dasar mengikatnya hukum
 
05 definisi,tujuan,fungsi,pokok2hukum
05 definisi,tujuan,fungsi,pokok2hukum05 definisi,tujuan,fungsi,pokok2hukum
05 definisi,tujuan,fungsi,pokok2hukum
 
04 hub manusia,masy,norma dg hukum
04 hub manusia,masy,norma dg hukum04 hub manusia,masy,norma dg hukum
04 hub manusia,masy,norma dg hukum
 
03 manusia, masyarakat, norma
03 manusia, masyarakat, norma03 manusia, masyarakat, norma
03 manusia, masyarakat, norma
 
02 ilmu hk,hk sbg ilmu,ciri keilmuan hk
02 ilmu hk,hk sbg ilmu,ciri keilmuan hk 02 ilmu hk,hk sbg ilmu,ciri keilmuan hk
02 ilmu hk,hk sbg ilmu,ciri keilmuan hk
 
01 pengantar ilmu hukum
01 pengantar ilmu hukum01 pengantar ilmu hukum
01 pengantar ilmu hukum
 
MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAMMATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
 
MUAMALAH PAI
MUAMALAH PAIMUAMALAH PAI
MUAMALAH PAI
 
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
 
Make a negative and interrogative sentence for each number
Make a negative and interrogative sentence for each numberMake a negative and interrogative sentence for each number
Make a negative and interrogative sentence for each number
 
Soal latihan
Soal latihanSoal latihan
Soal latihan
 

Recently uploaded

ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 

Recently uploaded (20)

ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 

08 sumber hukum

  • 2. Sumber Hukum • Sumber Hukum dalam arti sejarah (Van Apeldoorn): a. Sumber hukum dalam arti sumber pengenalan hukum, yaitu semua bahan tertulis dari mana kita dapat mengenal hukum, misalnya dokumen dari mana kita mengenal hukum suatu bangsa pada suatu waktu. Contoh: Undang-Undang, Putusan Hakim, Piagam-Piagam dan sebagaianya. b. Sumber hukum dalam arti dari mana pembentuk undang-undang memperoleh bahan dalam pembentuk undang-undang termasuk dalam pengertian dari mana tumbuh hukum positif suatu negara. Contoh: Code Civil yang merupakan sumber langsung yang terpenting dri Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Belanda.
  • 3. • Sumber hukum dalam arti sosiologis, yang mengatakan sumber hukum ialah faktor-faktor yang menentukan isi hukum positif, misalnya keadaan-keadaan ekonomi, pandangan agama, politik, sistem nilai dari masyarakat, dan faktor psikologis. • Sumber hukum dalam arti filsafat, yang membagi 2 arti: a. Sebagai sumber untuk isi hukum, dalam hal mana kita mengingat pertanyaan ukuran yang dipakai untuk hukum yang baik itu. b. Sebagai sumber untuk kekuatan mengikatnya hukum, dalam hal mana kita mengingat pertanyaan: mengapa kita mengikuti hukum.
  • 4. Sumber Hukum dalam arti Materiel • Sumber hukum dalam arti materiel yaitu faktor-faktor yang ikut serta mempengaruhi atau menentukan isi hukum. a. Faktor idiel, adalah pedoman yang tetap tentang keadilan yang ditaati oleh pembentuk undang-undang atau lembaga- lembaga pembentuk hukum lainnya di dalam menjalankan tugasnya. b. Faktor-faktor kemasyarakatan, adalah hal-hal nyata yang hidup dalam masyarakat itu sendiri yang tunduk pada aturan- aturan kehidupan masyarakat yang bersangkutan. - Struktur ekonomi dan kebutuhan-kebutuhan masyarakat, meliputi kekayaan alam, susunan geologi, perkembangan perusahaan, dsb - Kebiasaan yang telah membaku dalam masyarakat dan pada tingkat tertentu ditaati sebagai aturan tingkah laku tetap. - Hukum yang berlaku - Tata hukum negara lain - Keyakinan tentang agama dan kesusilaan - Kesadaran hukum, merupakan keyakinan yang dimiliki oleh tiap manusia sebagai anggota masyarakat bahwa ia harus taat kepada hukum.
  • 5. Sumber Hukum dalam arti Formal • Merupakan sumber hukum yang mengikat. • Mengingat cara dan bentuk dalam mana timbul hukum positif, dengan tidak menanyakan asal-usul isi hukum. • Jadi, sumber hukum formal adalah sumber hukum yang dilihat dari bentuknya. Oleh karena bentuknya itulah yang menyebabkan hukum berlaku dan diketahui serta ditaati. • Terdiri dari Undang-Undang, Kebiasaan, Yurisprudensi, Perjanjian Internasional, dan Doktrin.
  • 6. Undang-Undang • Undang-Undang dalam arti Materiel Keputusan pemerintah yang mengingat isinya disebut undang-undang yang mempunyai kekuatan mengikat secara umum, atau peraturan-peraturan hukum obyektif. • Undang-Undang dalam arti Formal Keputusan pemerintah yang memperoleh nama undang-undang karena bentuk dalam mana ia timbul. Berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NRI) 1945 yang diberi nama undang-undang sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 5 ayat (1) Jo Pasal 20 ayat (1) UUD NRI 1945 yaitu persetujuan bersama antara Presiden dengan Dewan Perwakilan Rakyat.
  • 7. Undang-Undang dalam arti Materiel Merupakan suatu hierarki, yang menjadi dasar hierarki tersebut ialah asas peraturan yang kedudukannya lebih rendah daripada kedudukan suatu peratuan lain, tidak boleh bertentangan dengan peraturan lain itu. Pada Pasal 7 ayat Undang-Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan sebagaimana diubah dengan Undang-Undang No. 15 Tahun 2019 tentang perubahan atas Undang-Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan:
  • 8. • Ayat (1) Jenis dan hierarki Peraturan Perundang-undangan terdiri atas: a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat; c. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang; d. Peraturan Pemerintah; e. Peraturan Presiden; f. Peraturan Daerah Provinsi; dan g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota. Ayat (2) Kekuatan hukum Peraturan Perundang-undangan sesuai dengan hierarki sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
  • 9. Pada Pasal 8 ayat (1) Jenis peraturan perundang-undangan selain yang dimaksud di atas mencakup peraturan yang ditetapkan oleh: • Majelis Permusyawaratan Rakyat (“MPR”); • Dewan Perwakilan Rakyat (“DPR”); • Dewan Perwakilan Daerah (“DPD”); • Mahkamah Agung; • Mahkamah Konstitusi (“MK”); • Badan Pemeriksa Keuangan; • Komisi Yudisial; • Bank Indonesia; • Menteri; • Badan, lembaga, atau komisi yang setingkat yang dibentuk dengan Undang-Undang (“UU”) atau pemerintah atas perintah UU; • Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (“DPRD”) Provinsi dan DPRD kabupaten/kota; • Gubernur, bupati/walikota, kepala desa atau yang setingkat. Peraturan perundang-undangan tersebut di atas diakui keberadaannya dan mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang diperintahkan oleh peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi atau dibentuk berdasarkan kewenangan.
  • 10. Kekuatan berlakunya Undang-Undang 1. Kekuatan berlaku secara yuridis, apabila persyaratan formal terbentuknya undang- undang itu telah dipenuhi. 2. Kekuatan berlaku secara sosiologis, apabila berlakunya suatu hukum merupakan kenyataan dalam masyarakat. • Menurut teori kekuatan, mempunyai kekuatan berlaku sosiologis dipaksakan berlakunya oleh penguasa. • Menurut teori pengakuan, mempunyai kekuatan berlaku sosiologis apabila diterima dan diakui oleh warga masyarakat. 3. Kekuatan berlaku secara filosofis, apabila kaidah hukum tersebut sesuai dengan cita-cita hukum sebagai nilai positif yang tertinggi.
  • 11. Kebiasaan • Merupakan sumber hukum yang tertua. • Kebiasaan merupakan tindakan menurut pola tingkah laku yang tetap, ajeg, lazim, normal atau adat dalam masyarakat atau pergaulan hidup tertentu. • Perilaku yang tetap berarti merupakan perilaku manusia yang diulang. Perilaku yang diulang mempunyai kekuatan normatif, mempunyai kekuatan mengikat. Karena diulang oleh orang yang sama, maka timbul keyakinan atau kesadaran, bahwa hal itu memang patut dilakukan. • Maka dari itu kebiasaan dapat dimasukkan sebagai sumber hukum bila memenuhi persyaratan: a. Suatu perbuatan yang dilakukan berulang dalam hal yang sama (syarat materiel) b. Perbuatan yang tetap tadi disadari sebagai perbuatan yang seharusnya, sehingga ditaati sebagai aturan tingkah laku (syarat psikologis). c. Adanya akibat hukum apabila hukum kebiasaan itu dilanggar.
  • 12. Yurisprudensi • Putusan pengadilan yang merupakan produk yudikatif, berisikan kaidah atau peraturan hukum yang bersifat konkrit dan mengikat pihak-pihak yang berperkara, serta telah mempunyai kekuatan hukum tetap dan pasti. • Kendatipun merupakan kaidah hukum, namun hanya mengikat terhadap orang-orang tertentu saja (pihak-pihak yang berperkara) di pengadilan dan tidak mengikat setiap orang secara umum sebagaimana layaknya undang- undang.
  • 14. Traktat (Perjanjian Internasional) • Suatu persetujuan yang dibuat oleh suatu negara tertentu dengan negara lain atau negara-negara lain, dan negara-negara tersebut telah sepakat mengikatkan diri untuk menerima hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang timbul sebagai akibat diadakannya persetujuan (perjanjian) tersebut. • Perjanjian tersebut baru mempunyai kekuatan hukum mengikat dan menjadi sumber hukum, tidak hanya secara formal ditandatangani, akan tetapi memerlukan ratifikasi atau mendapat pengesahan secara normal dari negara- negara bersangkutan.
  • 15. Doktrin • Doktrin atau pendapat para sarjana hukum terkemuka. • Bereksistensi sebagai sumber hukum tambahan untuk mengatasi suatu permasalahan hukum, baik yang menyangkut maksud dari suatu kaidah hukum tertentu, atau maksud dari terminologi hukum yang digunakan dalam kaidah hukum, maupun penerapannya dalam suatu peristiwa konkrit, atau masalah hukum lainnya.