SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
02.17.WindChillTemperature
#bayuyudhasaputra Halaman 1
Programming Exercise 2.17
Science: Wind-chill Temperature
2.17. (Science: wind-chill temperature)
How cold is it outside? The temperature alone is not enough to provide the answer.
Other factors including wind speed, relative humidity, and sunshine play important
roles in determining coldness outside. In 2001, the National Weather Service
(NWS) implemented the new wind-chill temperature to measure the coldness
using temperature and wind speed. The formula is:
𝑡𝑤𝑐 = 35.74 + 0.6215 𝑡𝑎 − 35.75𝑣0.16
+ 0.4275 𝑡𝑎𝑣0.16
where 𝑡𝑎 is the outside temperature measured in degrees Fahrenheit and v is the
speed measured in miles per hour. 𝑡𝑤𝑐 is the wind-chill temperature. The formula
cannot be used for wind speeds below 2 mph or temperatures below –58°F or
above 41°F.
Write a program that prompts the user to enter a temperature between –58°F and
41°F and a wind speed greater than or equal to 2 and displays the wind-chill
temperature. Use pow(a, b) to compute v0.16
.
Here is a sample run:
Enter the temperature in Fahrenheit: 5.3
Enter the wind speed in miles per hour: 6
The wind chill index is -5.56707
02.17.WindChillTemperature
#bayuyudhasaputra Halaman 2
02.17.01. Identifikasi Masalah
Masalah yang akan diselesaikan adalah menentukan seberapa dingin udara di luar
ruangan berdasarkan indeks wind chill. Indeks wind chill ini bergantung dari beberapa faktor,
seperti kecepatan angin, kelembaban relatif udara dan tingkat kecerahan cahaya matahari.
Buatlah program yang meminta input temperatur udara dalam derajat fahrenheit dan kecepatan
udara luar dalam satuan mil per jam.
02.17.02. Strategi Pemecahan Masalah
Pada tahun 2001, Suatu lembaga bernama National Weather Service (NWS)
merumuskan temperatur wind-chill sebagai berikut:
𝑡𝑤𝑐 = 35.74 + 0.6215 𝑡𝑎 − 35.75𝑣0.16
+ 0.4275 𝑡𝑎𝑣0.16
Dimana, 𝑡𝑎 adalah tempetatur udara luar dalam satuan derajat fahrenheit,
𝑣 adalah kecepatan udara luar,
𝑡𝑤𝑐 adalah temperatur wind-chill.
dengan, −58𝑜
𝐹 ≤ 𝑡𝑎 ≤ 41𝑜
𝐹 dan 𝑣 ≥ 2 𝑚𝑝ℎ
Tetapi dalam program ini, kedua batasan ini belum terakomodasi karena penulis belum
membahas percabangan (if … then … ).
02.17.03. Menyelesaikan Masalah
Untuk menyelesaikan masalah ini, langkah-langkah yang akan dijalankan adalah
sebagai berikut:
Langkah 1. Input temperatur udara luar dalam derajat fahrenheit
Langkah 2. Input kecepatan udara dalam mil per jam
Langkah 3. Kalkulasi temperatur wind-chill
Langkah 4. Tampilkan hasil kalkulasi temperatur wind-chill
02.17.WindChillTemperature
#bayuyudhasaputra Halaman 3
02.17.04. Mengajukan Solusi
Langkah 1 hingga 4 ini dapat diterjemahkan menjadi baris kode menggunakan bahasa
pemrograman C++ berikut:
1 #include <iostream>
2 #include <cmath>
3 using namespace std;
4
5 /*
6 =================================================================
7 02.17. Science: Wind-chill Temperature
8 by : #bayuyudhasaputra
9 lang : IDN (Bahasa Indonesia)
10 -----------------------------------------------------------------
11 Masalah :
12 How cold is it outside? The temperature alone is not enough to
provide the
13 answer. Other factors including wind speed, relative humidity, and
sunshine
14 play important roles in determining coldness outside. In 2001, the
National
15 Weather Service (NWS) implemented the new wind-chill temperature
to measure
16 the coldness using temperature and wind speed.
17 Write a program that prompts the user to enter a temperature and
a wind
18 speed!
19 =================================================================
20 */
21
22 int main()
23 {
24 cout << endl
25 << " ======================================================"
26 << endl
02.17.WindChillTemperature
#bayuyudhasaputra Halaman 4
27 << endl
28 << " 02.17. Science: Wind-chill Temperature"
29 << endl
30 << endl
31 << " ------------------------------------------------------"
32 << endl
33 << endl;
34
35 // 1. Input temperatur udara luar dalam derajat fahrenheit
36 cout << " Input temperatur udara luar dalam derajat fahrenheit
(Mis. 5.3) : ";
37 double temperatureUdaraLuar;
38 cin >> temperatureUdaraLuar;
39 cout << endl
40 << endl
41 << " (Anda menginput " << temperatureUdaraLuar << " derajat
fahrenheit)"
42 << endl
43 << endl;
44
45 // 2. Input kecepatan udara dalam mil per jam
46 cout << " Input kecepatan udara dalam mil per jam (Mis. 6) : ";
47 double kecepatanUdara;
48 cin >> kecepatanUdara;
49 cout << endl
50 << endl
51 << " (Anda menginput " << kecepatanUdara << " mil per jam)"
52 << endl
53 << endl;
54
55 // 3. Kalkulasi temperatur wind-chill
56 double temperatureWindChill;
57 temperatureWindChill =
58 35.74 + 0.6215 * temperatureUdaraLuar -
59 35.75 * pow(kecepatanUdara, 0.16) +
02.17.WindChillTemperature
#bayuyudhasaputra Halaman 5
60 0.4275 * temperatureUdaraLuar *
61 pow(kecepatanUdara, 0.16);
62
63 // 4. Tampilkan hasil kalkulasi temperatur wind-chill
64 cout << " Jadi, Temperature Wind-Chill dengan,"
65 << endl
66 << endl
67 << " temperature udara luar " << temperatureUdaraLuar
<< " derajat fahrenheit,"
68 << endl
69 << endl
70 << " kecepatan udara " << kecepatanUdara << " mil per
jam,"
71 << endl
72 << endl
73 << " adalah " << temperatureWindChill << "."
74 << endl
75 << endl
76 << " ======================================================"
77 << endl;
78
79 return 0;
80 }
81
Pada baris ke-1 dan 2, penulis menyertakan header file iostream dan cmath.
Header file iostream digunakan untuk mendukung fungsi cout untuk menampilkan data
ke layar dan cin untuk menerima input dari pengguna. Sementara, header file cmath
digunakan agar fungsi pow() (untuk menentukan pangkat) bisa digunakan.
1 #include <iostream>
2 #include <cmath>
02.17.WindChillTemperature
#bayuyudhasaputra Halaman 6
Pada baris ke-37, variabel temperatureUdaraLuar didefinisikan dengan tipe data
double. Variabel ini digunakan untuk menampung nilai yang diinput oleh pengguna (baris
kode ke-38). Data yang diinput adalah data temperatur udara di luar dalam satuan derajat
fahrenheit.
37 double temperatureUdaraLuar;
38 cin >> temperatureUdaraLuar;
Pada baris ke-47, variabel kecepatanUdara didefinisikan dengan tipe data
double. Variabel ini digunakan untuk menampung nilai yang diinput oleh pengguna (baris
kode ke-48). Data yang diinput adalah kecepatan udara dalam satuan mil per jam
47 double kecepatanUdara;
48 cin >> kecepatanUdara;
Pada baris ke-56, variabel temperatureWindChill didefinisikan dengan tipe data
double. Variabel ini digunakan untuk menampung hasil kalkulasi temperature wind-chill.
56 double temperatureWindChill;
57 temperatureWindChill =
58 35.74 + 0.6215 * temperatureUdaraLuar -
59 35.75 * pow(kecepatanUdara, 0.16) +
60 0.4275 * temperatureUdaraLuar *
61 pow(kecepatanUdara, 0.16);
Sehingga, gambar 02.17.01 adalah contoh output jika nilai temperatureUdaraLuar =
5.3 dan nilai kecepatanUdara = 6 adalah -5.56707 adalah sebagai berikut:
02.17.WindChillTemperature
#bayuyudhasaputra Halaman 7
Gambar 02.17.01. Contoh output Program
02.17.05. Refleksi
1. Mengecek nilai input. Data yang diinput tentu saja harus bertipe double. Jika pengguna
menginput data selain bilangan maka program menjadi error tanpa menampilkan pesan
yang dipahami oleh pengguna. Selain itu, data temperatur udara tidak kurang dari 2 mil per
jam serta suhu udara tidak kurang dari –58°F atau tidak lebih dari 41°F
2. Menawarkan input kembali kepada pengguna atau berhenti menjalankan program setelah
program dijalankan, baik ketika program berjalan sesuai dengan harapan atau malah terjadi
error.
02.17.WindChillTemperature
#bayuyudhasaputra Halaman 8
02.17.06. Daftar Rujukan
Liang. 2014. Introduction to Programming with C++ 3rd Edition. London: Pearson Education
yang bisa diakses pada tautan berikut:
https://www.pearson.com/en-us/subject-catalog/p/Liang-Companion-Website-for-
Introduction-to-Programming-with-C-Access-to-Videonotes-3rd-
Edition/P200000003422/978013338026
Baris kode ini bisa diakses pada tautan berikut:
https://github.com/bayuYudhaSaputra/introduction-programming-CPP-
liang/blob/main/02.17.WindChillTemperature.cpp

More Related Content

Similar to 02.17. Menentukan Temperatre Wind-Chill Menggunakan Bahasa Pemrograman C++

Skripsi - Akusisi Data Cuaca Berbasis Sistem Telemetri.compressed
Skripsi - Akusisi Data Cuaca Berbasis Sistem Telemetri.compressedSkripsi - Akusisi Data Cuaca Berbasis Sistem Telemetri.compressed
Skripsi - Akusisi Data Cuaca Berbasis Sistem Telemetri.compressedMashaler Suradam
 
Data Logging Tegangan melalui Komunikasi Serial
Data Logging Tegangan melalui Komunikasi SerialData Logging Tegangan melalui Komunikasi Serial
Data Logging Tegangan melalui Komunikasi SerialNur Kholifah Hidayah
 
NOTA AIR CONDITIONING MECHANICAL VENTILATION DIRECT DIGITAL CONTROL (DDC)
NOTA AIR CONDITIONING MECHANICAL VENTILATION DIRECT DIGITAL CONTROL (DDC)NOTA AIR CONDITIONING MECHANICAL VENTILATION DIRECT DIGITAL CONTROL (DDC)
NOTA AIR CONDITIONING MECHANICAL VENTILATION DIRECT DIGITAL CONTROL (DDC)g22234363
 
Rumusan Masalah dan Cara Mengatasinya yang Dibahas pada beberapa Paper dari 5...
Rumusan Masalah dan Cara Mengatasinya yang Dibahas pada beberapa Paper dari 5...Rumusan Masalah dan Cara Mengatasinya yang Dibahas pada beberapa Paper dari 5...
Rumusan Masalah dan Cara Mengatasinya yang Dibahas pada beberapa Paper dari 5...pingki__
 
DASAR PEMPROSESAN UDARA
DASAR PEMPROSESAN UDARADASAR PEMPROSESAN UDARA
DASAR PEMPROSESAN UDARAKiki Amelia
 
02.15. Jarak Dua Titik Dalam Diagram Cartesius Menggunakan Bahasa Pemrograman...
02.15. Jarak Dua Titik Dalam Diagram Cartesius Menggunakan Bahasa Pemrograman...02.15. Jarak Dua Titik Dalam Diagram Cartesius Menggunakan Bahasa Pemrograman...
02.15. Jarak Dua Titik Dalam Diagram Cartesius Menggunakan Bahasa Pemrograman...BayuYudhaSaputra
 
Makalah program konversi satuan suhu
Makalah program konversi satuan suhuMakalah program konversi satuan suhu
Makalah program konversi satuan suhusandy radja
 
refrigerationcoolingload (1).pdf
refrigerationcoolingload (1).pdfrefrigerationcoolingload (1).pdf
refrigerationcoolingload (1).pdfHuseinLubis5
 
7 muhammad hasan-basri-so-edit-peb-2009 (1)
7 muhammad hasan-basri-so-edit-peb-2009 (1)7 muhammad hasan-basri-so-edit-peb-2009 (1)
7 muhammad hasan-basri-so-edit-peb-2009 (1)Doni Rachman
 
Dasar Pemrograman materi kuliah
Dasar Pemrograman materi kuliahDasar Pemrograman materi kuliah
Dasar Pemrograman materi kuliahBraga Rezpect
 
makalah-termometer-digital
makalah-termometer-digitalmakalah-termometer-digital
makalah-termometer-digitalRendy Wahyudi
 
Presentasi B Indo Kelompok 4.pptx
Presentasi B Indo Kelompok 4.pptxPresentasi B Indo Kelompok 4.pptx
Presentasi B Indo Kelompok 4.pptxSitiIffatTabtiza
 
"Kendali Temperature Ruangan dengan PID Berbasis Arduino" Document B100-600
"Kendali Temperature Ruangan dengan PID Berbasis Arduino" Document B100-600"Kendali Temperature Ruangan dengan PID Berbasis Arduino" Document B100-600
"Kendali Temperature Ruangan dengan PID Berbasis Arduino" Document B100-600Satrio Nurcahyo
 
Prediksi cuaca sederhana berdasarkan kondisi udara permukaan tanah dengan log...
Prediksi cuaca sederhana berdasarkan kondisi udara permukaan tanah dengan log...Prediksi cuaca sederhana berdasarkan kondisi udara permukaan tanah dengan log...
Prediksi cuaca sederhana berdasarkan kondisi udara permukaan tanah dengan log...ayu bekti
 
Proses pendinginan udara pada koil pendingin
Proses pendinginan udara pada koil pendinginProses pendinginan udara pada koil pendingin
Proses pendinginan udara pada koil pendinginGalih Andhika Ramadhan
 

Similar to 02.17. Menentukan Temperatre Wind-Chill Menggunakan Bahasa Pemrograman C++ (20)

Skripsi - Akusisi Data Cuaca Berbasis Sistem Telemetri.compressed
Skripsi - Akusisi Data Cuaca Berbasis Sistem Telemetri.compressedSkripsi - Akusisi Data Cuaca Berbasis Sistem Telemetri.compressed
Skripsi - Akusisi Data Cuaca Berbasis Sistem Telemetri.compressed
 
MAKALAH Mesin Pendingin
MAKALAH Mesin PendinginMAKALAH Mesin Pendingin
MAKALAH Mesin Pendingin
 
Data Logging Tegangan melalui Komunikasi Serial
Data Logging Tegangan melalui Komunikasi SerialData Logging Tegangan melalui Komunikasi Serial
Data Logging Tegangan melalui Komunikasi Serial
 
NOTA AIR CONDITIONING MECHANICAL VENTILATION DIRECT DIGITAL CONTROL (DDC)
NOTA AIR CONDITIONING MECHANICAL VENTILATION DIRECT DIGITAL CONTROL (DDC)NOTA AIR CONDITIONING MECHANICAL VENTILATION DIRECT DIGITAL CONTROL (DDC)
NOTA AIR CONDITIONING MECHANICAL VENTILATION DIRECT DIGITAL CONTROL (DDC)
 
Rumusan Masalah dan Cara Mengatasinya yang Dibahas pada beberapa Paper dari 5...
Rumusan Masalah dan Cara Mengatasinya yang Dibahas pada beberapa Paper dari 5...Rumusan Masalah dan Cara Mengatasinya yang Dibahas pada beberapa Paper dari 5...
Rumusan Masalah dan Cara Mengatasinya yang Dibahas pada beberapa Paper dari 5...
 
DASAR PEMPROSESAN UDARA
DASAR PEMPROSESAN UDARADASAR PEMPROSESAN UDARA
DASAR PEMPROSESAN UDARA
 
02.15. Jarak Dua Titik Dalam Diagram Cartesius Menggunakan Bahasa Pemrograman...
02.15. Jarak Dua Titik Dalam Diagram Cartesius Menggunakan Bahasa Pemrograman...02.15. Jarak Dua Titik Dalam Diagram Cartesius Menggunakan Bahasa Pemrograman...
02.15. Jarak Dua Titik Dalam Diagram Cartesius Menggunakan Bahasa Pemrograman...
 
Makalah program konversi satuan suhu
Makalah program konversi satuan suhuMakalah program konversi satuan suhu
Makalah program konversi satuan suhu
 
Refrijeran
RefrijeranRefrijeran
Refrijeran
 
refrigerationcoolingload (1).pdf
refrigerationcoolingload (1).pdfrefrigerationcoolingload (1).pdf
refrigerationcoolingload (1).pdf
 
7 muhammad hasan-basri-so-edit-peb-2009 (1)
7 muhammad hasan-basri-so-edit-peb-2009 (1)7 muhammad hasan-basri-so-edit-peb-2009 (1)
7 muhammad hasan-basri-so-edit-peb-2009 (1)
 
termo
termotermo
termo
 
Dasar Pemrograman materi kuliah
Dasar Pemrograman materi kuliahDasar Pemrograman materi kuliah
Dasar Pemrograman materi kuliah
 
makalah-termometer-digital
makalah-termometer-digitalmakalah-termometer-digital
makalah-termometer-digital
 
Presentasi B Indo Kelompok 4.pptx
Presentasi B Indo Kelompok 4.pptxPresentasi B Indo Kelompok 4.pptx
Presentasi B Indo Kelompok 4.pptx
 
Praktek Sistem Tata Udara
Praktek Sistem Tata UdaraPraktek Sistem Tata Udara
Praktek Sistem Tata Udara
 
"Kendali Temperature Ruangan dengan PID Berbasis Arduino" Document B100-600
"Kendali Temperature Ruangan dengan PID Berbasis Arduino" Document B100-600"Kendali Temperature Ruangan dengan PID Berbasis Arduino" Document B100-600
"Kendali Temperature Ruangan dengan PID Berbasis Arduino" Document B100-600
 
Prediksi cuaca sederhana berdasarkan kondisi udara permukaan tanah dengan log...
Prediksi cuaca sederhana berdasarkan kondisi udara permukaan tanah dengan log...Prediksi cuaca sederhana berdasarkan kondisi udara permukaan tanah dengan log...
Prediksi cuaca sederhana berdasarkan kondisi udara permukaan tanah dengan log...
 
Soal++mid+2017 (1)
Soal++mid+2017 (1)Soal++mid+2017 (1)
Soal++mid+2017 (1)
 
Proses pendinginan udara pada koil pendingin
Proses pendinginan udara pada koil pendinginProses pendinginan udara pada koil pendingin
Proses pendinginan udara pada koil pendingin
 

More from BayuYudhaSaputra

02.19. Menentukan Luas Segitiga Sembarang Menggunakan Bahasa Pemrograman C++
02.19. Menentukan Luas Segitiga Sembarang Menggunakan Bahasa Pemrograman C++02.19. Menentukan Luas Segitiga Sembarang Menggunakan Bahasa Pemrograman C++
02.19. Menentukan Luas Segitiga Sembarang Menggunakan Bahasa Pemrograman C++BayuYudhaSaputra
 
02.13. Menghitung Bunga Majemuk Menggunakan Bahasa Pemrograman C++
02.13. Menghitung Bunga Majemuk Menggunakan Bahasa Pemrograman C++02.13. Menghitung Bunga Majemuk Menggunakan Bahasa Pemrograman C++
02.13. Menghitung Bunga Majemuk Menggunakan Bahasa Pemrograman C++BayuYudhaSaputra
 
2.8. Menampilkan GMT menggunakan bahasa pemrograman C++
2.8. Menampilkan GMT menggunakan bahasa pemrograman C++2.8. Menampilkan GMT menggunakan bahasa pemrograman C++
2.8. Menampilkan GMT menggunakan bahasa pemrograman C++BayuYudhaSaputra
 
2.7. Konversi Satuan Menit Ke Tahun Hari Jam Menggunakan Bahasa Pemrograman C++
2.7. Konversi Satuan Menit Ke Tahun Hari Jam Menggunakan Bahasa Pemrograman C++2.7. Konversi Satuan Menit Ke Tahun Hari Jam Menggunakan Bahasa Pemrograman C++
2.7. Konversi Satuan Menit Ke Tahun Hari Jam Menggunakan Bahasa Pemrograman C++BayuYudhaSaputra
 
2.6. Jumlah Digit dalam Bilangan Ratusan Menggunakan C++
2.6. Jumlah Digit dalam Bilangan Ratusan Menggunakan C++2.6. Jumlah Digit dalam Bilangan Ratusan Menggunakan C++
2.6. Jumlah Digit dalam Bilangan Ratusan Menggunakan C++BayuYudhaSaputra
 
Lembar Kerja Peserta DIdik Penjumlahan Bilangan cacah
Lembar Kerja Peserta DIdik Penjumlahan Bilangan cacahLembar Kerja Peserta DIdik Penjumlahan Bilangan cacah
Lembar Kerja Peserta DIdik Penjumlahan Bilangan cacahBayuYudhaSaputra
 
1 1 01b2_lkpd_pengenalan_bilangan_cacah_antara_11_sampai_19
1 1 01b2_lkpd_pengenalan_bilangan_cacah_antara_11_sampai_191 1 01b2_lkpd_pengenalan_bilangan_cacah_antara_11_sampai_19
1 1 01b2_lkpd_pengenalan_bilangan_cacah_antara_11_sampai_19BayuYudhaSaputra
 
1 1 01b1_lkpd_pengenalan_bilangan_cacah_antara_0_sampai_10
1 1 01b1_lkpd_pengenalan_bilangan_cacah_antara_0_sampai_101 1 01b1_lkpd_pengenalan_bilangan_cacah_antara_0_sampai_10
1 1 01b1_lkpd_pengenalan_bilangan_cacah_antara_0_sampai_10BayuYudhaSaputra
 

More from BayuYudhaSaputra (10)

02.19. Menentukan Luas Segitiga Sembarang Menggunakan Bahasa Pemrograman C++
02.19. Menentukan Luas Segitiga Sembarang Menggunakan Bahasa Pemrograman C++02.19. Menentukan Luas Segitiga Sembarang Menggunakan Bahasa Pemrograman C++
02.19. Menentukan Luas Segitiga Sembarang Menggunakan Bahasa Pemrograman C++
 
02.13. Menghitung Bunga Majemuk Menggunakan Bahasa Pemrograman C++
02.13. Menghitung Bunga Majemuk Menggunakan Bahasa Pemrograman C++02.13. Menghitung Bunga Majemuk Menggunakan Bahasa Pemrograman C++
02.13. Menghitung Bunga Majemuk Menggunakan Bahasa Pemrograman C++
 
2.8. Menampilkan GMT menggunakan bahasa pemrograman C++
2.8. Menampilkan GMT menggunakan bahasa pemrograman C++2.8. Menampilkan GMT menggunakan bahasa pemrograman C++
2.8. Menampilkan GMT menggunakan bahasa pemrograman C++
 
2.7. Konversi Satuan Menit Ke Tahun Hari Jam Menggunakan Bahasa Pemrograman C++
2.7. Konversi Satuan Menit Ke Tahun Hari Jam Menggunakan Bahasa Pemrograman C++2.7. Konversi Satuan Menit Ke Tahun Hari Jam Menggunakan Bahasa Pemrograman C++
2.7. Konversi Satuan Menit Ke Tahun Hari Jam Menggunakan Bahasa Pemrograman C++
 
2.6. Jumlah Digit dalam Bilangan Ratusan Menggunakan C++
2.6. Jumlah Digit dalam Bilangan Ratusan Menggunakan C++2.6. Jumlah Digit dalam Bilangan Ratusan Menggunakan C++
2.6. Jumlah Digit dalam Bilangan Ratusan Menggunakan C++
 
Logaritma (Log0001)
Logaritma (Log0001)Logaritma (Log0001)
Logaritma (Log0001)
 
Fungsi Kuadrat FK0001
Fungsi Kuadrat FK0001Fungsi Kuadrat FK0001
Fungsi Kuadrat FK0001
 
Lembar Kerja Peserta DIdik Penjumlahan Bilangan cacah
Lembar Kerja Peserta DIdik Penjumlahan Bilangan cacahLembar Kerja Peserta DIdik Penjumlahan Bilangan cacah
Lembar Kerja Peserta DIdik Penjumlahan Bilangan cacah
 
1 1 01b2_lkpd_pengenalan_bilangan_cacah_antara_11_sampai_19
1 1 01b2_lkpd_pengenalan_bilangan_cacah_antara_11_sampai_191 1 01b2_lkpd_pengenalan_bilangan_cacah_antara_11_sampai_19
1 1 01b2_lkpd_pengenalan_bilangan_cacah_antara_11_sampai_19
 
1 1 01b1_lkpd_pengenalan_bilangan_cacah_antara_0_sampai_10
1 1 01b1_lkpd_pengenalan_bilangan_cacah_antara_0_sampai_101 1 01b1_lkpd_pengenalan_bilangan_cacah_antara_0_sampai_10
1 1 01b1_lkpd_pengenalan_bilangan_cacah_antara_0_sampai_10
 

Recently uploaded

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 

02.17. Menentukan Temperatre Wind-Chill Menggunakan Bahasa Pemrograman C++

  • 1. 02.17.WindChillTemperature #bayuyudhasaputra Halaman 1 Programming Exercise 2.17 Science: Wind-chill Temperature 2.17. (Science: wind-chill temperature) How cold is it outside? The temperature alone is not enough to provide the answer. Other factors including wind speed, relative humidity, and sunshine play important roles in determining coldness outside. In 2001, the National Weather Service (NWS) implemented the new wind-chill temperature to measure the coldness using temperature and wind speed. The formula is: 𝑡𝑤𝑐 = 35.74 + 0.6215 𝑡𝑎 − 35.75𝑣0.16 + 0.4275 𝑡𝑎𝑣0.16 where 𝑡𝑎 is the outside temperature measured in degrees Fahrenheit and v is the speed measured in miles per hour. 𝑡𝑤𝑐 is the wind-chill temperature. The formula cannot be used for wind speeds below 2 mph or temperatures below –58°F or above 41°F. Write a program that prompts the user to enter a temperature between –58°F and 41°F and a wind speed greater than or equal to 2 and displays the wind-chill temperature. Use pow(a, b) to compute v0.16 . Here is a sample run: Enter the temperature in Fahrenheit: 5.3 Enter the wind speed in miles per hour: 6 The wind chill index is -5.56707
  • 2. 02.17.WindChillTemperature #bayuyudhasaputra Halaman 2 02.17.01. Identifikasi Masalah Masalah yang akan diselesaikan adalah menentukan seberapa dingin udara di luar ruangan berdasarkan indeks wind chill. Indeks wind chill ini bergantung dari beberapa faktor, seperti kecepatan angin, kelembaban relatif udara dan tingkat kecerahan cahaya matahari. Buatlah program yang meminta input temperatur udara dalam derajat fahrenheit dan kecepatan udara luar dalam satuan mil per jam. 02.17.02. Strategi Pemecahan Masalah Pada tahun 2001, Suatu lembaga bernama National Weather Service (NWS) merumuskan temperatur wind-chill sebagai berikut: 𝑡𝑤𝑐 = 35.74 + 0.6215 𝑡𝑎 − 35.75𝑣0.16 + 0.4275 𝑡𝑎𝑣0.16 Dimana, 𝑡𝑎 adalah tempetatur udara luar dalam satuan derajat fahrenheit, 𝑣 adalah kecepatan udara luar, 𝑡𝑤𝑐 adalah temperatur wind-chill. dengan, −58𝑜 𝐹 ≤ 𝑡𝑎 ≤ 41𝑜 𝐹 dan 𝑣 ≥ 2 𝑚𝑝ℎ Tetapi dalam program ini, kedua batasan ini belum terakomodasi karena penulis belum membahas percabangan (if … then … ). 02.17.03. Menyelesaikan Masalah Untuk menyelesaikan masalah ini, langkah-langkah yang akan dijalankan adalah sebagai berikut: Langkah 1. Input temperatur udara luar dalam derajat fahrenheit Langkah 2. Input kecepatan udara dalam mil per jam Langkah 3. Kalkulasi temperatur wind-chill Langkah 4. Tampilkan hasil kalkulasi temperatur wind-chill
  • 3. 02.17.WindChillTemperature #bayuyudhasaputra Halaman 3 02.17.04. Mengajukan Solusi Langkah 1 hingga 4 ini dapat diterjemahkan menjadi baris kode menggunakan bahasa pemrograman C++ berikut: 1 #include <iostream> 2 #include <cmath> 3 using namespace std; 4 5 /* 6 ================================================================= 7 02.17. Science: Wind-chill Temperature 8 by : #bayuyudhasaputra 9 lang : IDN (Bahasa Indonesia) 10 ----------------------------------------------------------------- 11 Masalah : 12 How cold is it outside? The temperature alone is not enough to provide the 13 answer. Other factors including wind speed, relative humidity, and sunshine 14 play important roles in determining coldness outside. In 2001, the National 15 Weather Service (NWS) implemented the new wind-chill temperature to measure 16 the coldness using temperature and wind speed. 17 Write a program that prompts the user to enter a temperature and a wind 18 speed! 19 ================================================================= 20 */ 21 22 int main() 23 { 24 cout << endl 25 << " ======================================================" 26 << endl
  • 4. 02.17.WindChillTemperature #bayuyudhasaputra Halaman 4 27 << endl 28 << " 02.17. Science: Wind-chill Temperature" 29 << endl 30 << endl 31 << " ------------------------------------------------------" 32 << endl 33 << endl; 34 35 // 1. Input temperatur udara luar dalam derajat fahrenheit 36 cout << " Input temperatur udara luar dalam derajat fahrenheit (Mis. 5.3) : "; 37 double temperatureUdaraLuar; 38 cin >> temperatureUdaraLuar; 39 cout << endl 40 << endl 41 << " (Anda menginput " << temperatureUdaraLuar << " derajat fahrenheit)" 42 << endl 43 << endl; 44 45 // 2. Input kecepatan udara dalam mil per jam 46 cout << " Input kecepatan udara dalam mil per jam (Mis. 6) : "; 47 double kecepatanUdara; 48 cin >> kecepatanUdara; 49 cout << endl 50 << endl 51 << " (Anda menginput " << kecepatanUdara << " mil per jam)" 52 << endl 53 << endl; 54 55 // 3. Kalkulasi temperatur wind-chill 56 double temperatureWindChill; 57 temperatureWindChill = 58 35.74 + 0.6215 * temperatureUdaraLuar - 59 35.75 * pow(kecepatanUdara, 0.16) +
  • 5. 02.17.WindChillTemperature #bayuyudhasaputra Halaman 5 60 0.4275 * temperatureUdaraLuar * 61 pow(kecepatanUdara, 0.16); 62 63 // 4. Tampilkan hasil kalkulasi temperatur wind-chill 64 cout << " Jadi, Temperature Wind-Chill dengan," 65 << endl 66 << endl 67 << " temperature udara luar " << temperatureUdaraLuar << " derajat fahrenheit," 68 << endl 69 << endl 70 << " kecepatan udara " << kecepatanUdara << " mil per jam," 71 << endl 72 << endl 73 << " adalah " << temperatureWindChill << "." 74 << endl 75 << endl 76 << " ======================================================" 77 << endl; 78 79 return 0; 80 } 81 Pada baris ke-1 dan 2, penulis menyertakan header file iostream dan cmath. Header file iostream digunakan untuk mendukung fungsi cout untuk menampilkan data ke layar dan cin untuk menerima input dari pengguna. Sementara, header file cmath digunakan agar fungsi pow() (untuk menentukan pangkat) bisa digunakan. 1 #include <iostream> 2 #include <cmath>
  • 6. 02.17.WindChillTemperature #bayuyudhasaputra Halaman 6 Pada baris ke-37, variabel temperatureUdaraLuar didefinisikan dengan tipe data double. Variabel ini digunakan untuk menampung nilai yang diinput oleh pengguna (baris kode ke-38). Data yang diinput adalah data temperatur udara di luar dalam satuan derajat fahrenheit. 37 double temperatureUdaraLuar; 38 cin >> temperatureUdaraLuar; Pada baris ke-47, variabel kecepatanUdara didefinisikan dengan tipe data double. Variabel ini digunakan untuk menampung nilai yang diinput oleh pengguna (baris kode ke-48). Data yang diinput adalah kecepatan udara dalam satuan mil per jam 47 double kecepatanUdara; 48 cin >> kecepatanUdara; Pada baris ke-56, variabel temperatureWindChill didefinisikan dengan tipe data double. Variabel ini digunakan untuk menampung hasil kalkulasi temperature wind-chill. 56 double temperatureWindChill; 57 temperatureWindChill = 58 35.74 + 0.6215 * temperatureUdaraLuar - 59 35.75 * pow(kecepatanUdara, 0.16) + 60 0.4275 * temperatureUdaraLuar * 61 pow(kecepatanUdara, 0.16); Sehingga, gambar 02.17.01 adalah contoh output jika nilai temperatureUdaraLuar = 5.3 dan nilai kecepatanUdara = 6 adalah -5.56707 adalah sebagai berikut:
  • 7. 02.17.WindChillTemperature #bayuyudhasaputra Halaman 7 Gambar 02.17.01. Contoh output Program 02.17.05. Refleksi 1. Mengecek nilai input. Data yang diinput tentu saja harus bertipe double. Jika pengguna menginput data selain bilangan maka program menjadi error tanpa menampilkan pesan yang dipahami oleh pengguna. Selain itu, data temperatur udara tidak kurang dari 2 mil per jam serta suhu udara tidak kurang dari –58°F atau tidak lebih dari 41°F 2. Menawarkan input kembali kepada pengguna atau berhenti menjalankan program setelah program dijalankan, baik ketika program berjalan sesuai dengan harapan atau malah terjadi error.
  • 8. 02.17.WindChillTemperature #bayuyudhasaputra Halaman 8 02.17.06. Daftar Rujukan Liang. 2014. Introduction to Programming with C++ 3rd Edition. London: Pearson Education yang bisa diakses pada tautan berikut: https://www.pearson.com/en-us/subject-catalog/p/Liang-Companion-Website-for- Introduction-to-Programming-with-C-Access-to-Videonotes-3rd- Edition/P200000003422/978013338026 Baris kode ini bisa diakses pada tautan berikut: https://github.com/bayuYudhaSaputra/introduction-programming-CPP- liang/blob/main/02.17.WindChillTemperature.cpp