SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
ek
SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO
PENGARUH TEMPERATUR KONDENSOR TERHADAP KINERJA
MESIN REFRIGERASI FOCUS 808
Muhammad Hasan Basri *
Abstract
The objectives of study to describe the influence of the change in the pressure of condenser on
the performance refrigerator, and to gain an optimal working conditions of the machine by
condenser temperature simulation. The study indicates that an increase in the temperature of
condenser result in an increase in the compressor power but decreases the refrigeration
capacity. Consequently, it decreases performance coefficient of the refrigeration system. The
comparison between the experiment and the simulation indicates similar result. The optimal
workload suitable to focus 808 refrigerator in Laboratory is under condenser temperature of 31 oC
with performance coefficient of 4,54 .
Key word : temperature, condenser, COP
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pengaruh perubahan tekanan pada condenser dan
mendapatkan kondisi kerja yang optimal dalam pengoperasian mesin dengan mensimulasikan
temperature condenser. Hasil penelitian menunjukkan kenaikan temperature condenser akan
menyebabkan kenaikan daya kompresor, tetapi menurunkan kapasitas refrigerasi sehingga
menurunkan koefisien prestasi system refrigerasi. Kerja yang optimal yang cocok digunakan pada
mesin refrigerasi focus 808 di laboratorium yaitu pada temeperatur 31oC dengan koefisien
prestasi 4,54.
Kata kunci: temperatur, kondensor, COP
• Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Tadulako, Palu
1. Pendahuluan
Mesin refrigerasi seperti halnya
refrigerator maupun pegkondisian udara
(AC) bukan lagi menjadi sekedar gaya
hidup, tetapi telah berfungsi dalam
meningkatkan kualitas hidup manusia,
sehingga menyebabkan permintaan
konsumen semakin meningkat.
Mesin refrigerasi yang paling
banyak digunakan adalah dari jenis
siklus kompresi uap, karena memiliki
fleksibilitas dalam penggunaannya
dengan ukuran yang cukup
kompak,sehingga tidak memerlukan
ruang yang besar (Indartono, 2006).
Salah satu model mesin
refrigerasi yang umum digunakan yaitu
unit refrigeration Focus model 808 yang
terdapat di Laboratorium Teknik
pendingin Univesitas Tadulako. Focus
808 dipakai untuk berbagai jenis
pengujian yang berhubungan dengan
teknik pendinginan.
Dengan melihat pentingnya
fungsi dari mesin refrigerasi, maka
masalah yang paling umum dijumpai
setelah pemakaian beberapa tahun
yaitu adanya penurunan laju
perpindahan kalor pada evaporator
yang terkait dengan pengaruh
perubahan temperatur evaporasi
Pengaruh Temperatur Kondensor terhadap Kinerja Mesin Refrigerasi Focus 808
(Muhammad Hasan Basri)
63
sehingga akan mmepengaruhi koefisien
prestasi mesin. Dalam penelitiannnya,
Harahap, dkk (2006) meneliti
bagaimana chiller water unit yang telah
lama pemakaiannnya akan menurun
prestasinya. Selain itu, cahyo (2003)
dalam penelitiannya diperoleh informasi
bahwa perubahan temperatur pada
evaporator akan sangat mempengaruhi
koefisien prestasi mesin.
Salah satu metode analisis yang
dapat digunakan dalam menganalisis
sistem kinerja mesin adalah metode
simulasi untuk mempermudah
pengamatan dalam pengujian. Harini
(2006) mengungkapkan bahwa simulasi
dengan Matlab versi 7.0 mempermudah
dalam analisa dan perancangan
terhadap sistem kontrol fuzzy sebagai
pengendali sistem evaporator jika terjadi
gangguan pada feed.
Dengan kondisi seperti di atas,
maka perlu dilakukan penelitian berupa
pengujian secara simulasi dalam
bahasa Matlab untuk mendapatkan
kinerja yang optimum dan aman untuk
kondisi operasional di dalam
laboratorium dengan melihat
perubahan temperatur evaporator
pada mesin refrigerasi focus 808.
Tujuan penelitian adalah:
1) mendapatkan pengaruh perubahan
tekanan kondensor terhadap kinerja
mesin refrigerasi dengan mensimulasi
temperaturnya.
2) Membandingkan pengaruh
perubahan tekanan pada kondensor
secara eksperimen dan secara
simulasi.
3) Mendapatkan suatu kondisi kerja
yang optimal dan aman dalam
pengoperasian mesin dengan
mensimulasi temperatur kondensor.
2. Tinjauan Pustaka
2.1 Mesin refrigerasi
Mesin refrigerasi merupakan
mesin yang mempunyai fungsi utama
untuk mendinginkan zat sehingga
temperaturnya lebih rendah dari
temperatur lingkungan. Pendinginan
dilakukan sesuai dengan tujuan masing-
masing orang yang akan melakukan
proses pendinginan tersebut. Komponen
utama dari mesin refrigerasi terdiri atas
kompresor, kondensor, katup ekspansi
dan evaporator.
a. Kompresor
Salah satu jenis kompresor positif yang
banyak digunakan untuk unit
kapasitas rendah adalah kompresor
hermetic. Daya kompresor (PT)
dihasilkan dari daya motor
penggerak (PS) melalui input arus
listrik. Daya kompresor dinyatakan
dalam persamaan
PT = PS.EC.Em …………………..(1)
dimana :EC = efisiensi kompresi
ES = efisiensi mekanik
Harga dari efisiensi kompresi dan
efisiensi mekanik dapat ditentukan
melalui kurva hubungan antara rasio
kompresi dengan efisiensi ref. 1) . Daya
motor penggerak kompresor dari
input listrik ditentukan dengan
persamaan:
P’ = VI cos Φ …………………………(2)
dimana :
V = tegangan listrik, volt
I = kuat arus, amprere
Cos Φ = factor daya (0.7 – 1.0,
untuk motor single
phase)
sedangkan laju aliran massa uap
refrigeran (m) yang mengalir:
)h(h
P
m
12 −
= ……………………(3)
dimana :
h2 = entalpi pada titik 2 kondisi
panas lanjut, kj/kg
h1 = entalpi pada titik 1 kondisi
uap jenuh, kj/kg
sehingga kapasitas refrigerasi dapat
ditentukan dengan persamaan :
Qe = m (h1 – h4) ……………….(4)
dimana : h4 = entalpi pada titik 4
pada kondisi campuran, kj/kg
Jurnal SMARTek, Vol. 7, No. 1, Pebruari 2009: 62 - 68
64
b. Kondensor
Kondensor merupakan salah satu alat
penukar kalor yang berfungsi sebagai
tempat kondensasi. Uap yang
bertekanan dan bertemperatur tinggi
pada akhir kompresi dapat dengan
mudah dicairkan dengan cara
mendinginkannya dengan media
pendingin. keseimbangan kalor pada
kondensor dapat ditentukan dengan
persamaan :
Qc = UAΔT = ma.Cp.(To – Ti) ………….(5)
laju aliran massa udara (ma) dapat
ditentukan dengan persamaan :
ma = V.ρ = v.A.ρ ……………………..(6)
dimana :
v = kecepatan udara melewati
kondensor, m/s
ρ = densitas udara, kg/m3
c. Katup ekspansi
Katup ekspansi berfungsi untuk
mengekspansikan secara adiabatis
cairan refrigeran yang bertekanan dan
bertemperatur tinggi sampai mencapai
temperatur dan tekanan rendah, serta
mengatur pemasukan refrigeran yang
disesuaikan dengan beban
pendinginan yang akan dilayani oleh
evaporator. Jenis yang dipakai dalam
penelitian ini adalah jenis automatik,
dimana katup bekerja dengan prinsip
keseimbangan tekanan pada
diafrgama antara tekanan dari
evaporator dan tekanan pegas yang
dapat diatur pada katup ekspansi.
d. Evaporator
Evaporator merupakan alat
penukar kalor yang memegang
peranan penting didalam siklus yaitu
mendinginkan media sekitar.
2.2 Siklus kompresi uap standar
Proses yang membentuk siklus
kompresi uap standar dapat dilihat
pada Gambar 1.
Proses yang terjadi :
proses 1-2 : kompresi adibatis , Q = 0,
kerja yang dilakukan , W =
h2 – h1
proses 2-3 :pengkondensasian pada
tekanan konstan; qc = h2-h3
proses 3-4 : ekspansi h3 = hf4 + x (h1 –
hf4)
proses 4-1 : penguapan pada tekanan
konstan, Qe = h1 – h4
sehingga koefisien prestasi (COP) dari
siklus uap standar :
12
41
hh
hh
COP
−
−
= …………………..(7)
Gambar 1. diagram P-h dan T-s siklus uap standar
kondensasi
evaporasi
ekspansi
kompresi
23
4 1
P
h
1
2
3
4
T
s
Pengaruh Temperatur Kondensor terhadap Kinerja Mesin Refrigerasi Focus 808
(Muhammad Hasan Basri)
65
2.3 Pengaruh parameter pada
evaporator
Didalam evaporator, besarnya
perpindahan kalor dihitung berdasarkan
perbedaan temperatur rata-rata
logaritmik, semakin besar perbedaan
temperatur rata-rata, maka semakin
kecil ukuran penukar kalor yang
diperlukan. Perubahan tekanan dan
temperatur yang terjadi pada
evaporator dapat dilihat pada
Gambar 2.
2.4 Sistem simulasi
Metode yang digunakan dalam
sistem simulasi yaitu metode least
square, dimana memilih dan
menentukan 9 titik dari grafik dan
mensubtitusi ke persamaan untuk
menyelesaikan sembilan persamaan
simultan untuk konstanta c dan d. Model
matematis dari sistem kompresi uap
dapat diekspresikan :
a. Kompresor
karakteristik kompresor sebagai fungsi
temperatur kerja evaporator dan
kondensor :
1) Kapasitas refrigerasi (Qe)
Qe = c1 + c2Te + c3Te2 + c4Tc + c5Tc2
+ c6TeTc + c7Te2Tc + c8TeTc2 +
c9Te2Tc2 ...............................(8)
2) Daya yang dibutuhkan kompresor
(P):
P = d1 + d2Te + d3Te2 + d4Tc + d5Tc2
+ d6TeTc + d7Te2Tc + d8TeTc2 +
d9Te2Tc2 .................................(9)
b. Kondensor
karakteristik kondensor dalam bentuk
panas yang dilepaskan ke fluida
pendingin dapat dinyatakan dalam
bentuk :
Qc = ma.Cpa.(Ta - Tb) atau Qc = Qe + P
.........................................(10)
c. Alat ekspansi
Alat ekspansi dalam sistem ini tidak
ditinjau dengan anggapan bahwa
alat ekspansi dapat mengatur aliran
refrigeran ke evaporator sehingga
permukaan alat penukar kalor pada
bagian evaporator senantiasa
dibasahi oleh cairan refrigeran
d. Koefisien prestasi
Koefisien prestasi sistem dinyatakan
dalam persamaan:
COP = Qe / P ……………………….(11)
Gambar 2. Perubahan tekanan atau temperatur pada evaporator
2’
3
4’
1’
P
h
4
1
2
Jurnal SMARTek, Vol. 7, No. 1, Pebruari 2009: 62 - 68
66
3. Metode Penelitian
3.1 Alat uji
Alat uji berupa satu buah unit
mesin refrigerasi focus 808, yang terdiri
dari sebuah kompresor hermetik
universal SC12G danfoss, 2 buah
kondensor pendingin udara dan
pendingian air, empat buah katup
ekspansi dan dua evaporator .
3.2 Cara pengambilan data
Cara pengambilan data yaitu
data diambil dengan mengubah
tekanan kondensor (Pc) dari 8 sampai
11 bar dengan mempertahankan
tekanan evaporator pada tekanan
tertentu. Data tekanan temperatur
dicatat setelah penunjukan alat ukur
stabil.
3.3 Metode analisis
Analisis yang digunakan yaitu
analisis teoritis berdasarkan data
pengukuran (tekanan dan temperatur)
melalui persamaan umum siklus
kompresi uap. Analisis kemudian
dilanjutkan dengan analisis melalui
program simulasi yaitu melakukan
pengujian melalui bantuan program
software matlab 7 dimana parameter
yang harus dicari yaitu konstanta c, d,
Tc dan Te. Berdasarkan persamaan
simulasi maka dapat dibuat program
simulasi untuk menghitung kapasitas
refrigerasi, daya yang dibutuhkan
kompresor, panas yang dilepaskan
kondensor dan koefisien prestasi.
4. Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan hasil perhitungan
atau grafik hubungan temperatur
kondensor dengan daya yang
dibutuhkan kompresor menunjukkan
bahwa daya kompresor mengalami
kenaikan seiring dengan kenaikan
temperatur kondensor, meskipun
kenaikannya relatif kecil. Kenaikan
temperatur kondensor dari 31.3 (Pc = 8
bar) menjadi 33.47 oC (Pc’=8.5 bar)
mengakibatkan naiknya daya
kompresor dari 0.15492 kW menjadi
0.155500 kW atau terjadi kenaikan
sebesar 0.00058 kW, kenaikan daya
kompresor terkait dengan kenaikan kuat
arus listrik dari 1.8 ampere menjadi 2.7
ampere.
Sedangkan perbandingan
antara hasil eksperimen dengan hasil
simulasi pada temperatur evapotaror
yang sama (-26.36 oC), terlihat pada
Gambar 3, bahwa daya yang
dibutuhkan pada pengujian eksperimen
lebih besar dibandingkan hasil simulasi.
Pada pengujian eksperimen, pada
temperatur antara 35 sampai 37 terjadi
kenaikan daya yang signifikan akibat
perubahan kuat arus dari 2.1 A sampai
2.2 A, tetapi secara umum kenaikan
daya kompresor relatif kecil. pada
pengujian simulasi perubahan kenaikan
daya kompresor cenderung konstan
karena daya merupakan fungsi dari
temperatur kondensor sehingga
terbentuk profil yang bagus.
0,156
0,1565
0,157
0,1575
0,158
0,1585
0,159
0,1595
0,16
30 32 34 36 38 40 42 44
Temperatur Kondensor, o
C
DayaKompresor,kW
sim
eksp
Gambar 3. Perbandingan Daya kompresor hasil eksperimen dengan hasil simulasi
Pengaruh Temperatur Kondensor terhadap Kinerja Mesin Refrigerasi Focus 808
(Muhammad Hasan Basri)
67
0,38
0,4
0,42
0,44
0,46
0,48
0,5
0,52
30 32 34 36 38 40 42 44
Temperatur Kondensor, o
C
KapsitasRefrigerasi,kW
sim
eks
Gambar 4. Perbandingan Kapasitas refrigerasi hasil eksperimen dan simulasi
0,54
0,56
0,58
0,6
0,62
0,64
0,66
0,68
30 32 34 36 38 40 42 44
Temperatur Kondensor, o
C
Kaloryangdilepaskankondensor,kW
sim
eksp
Gambar 5. Perbandingan kalor yang dilepaskan kondensor dengan metode simulasi
dan eksperimen
2,3
2,4
2,5
2,6
2,7
2,8
2,9
3
3,1
3,2
3,3
30 32 34 36 38 40 42 44
Temperatur Kondensor, o
C
KoefisienPrestasi
sim
eks
p
Gambar 6. Perbandingan Koefisien prestasi metode simulasi dan eksperimen
Jurnal SMARTek, Vol. 7, No. 1, Pebruari 2009: 62 - 68
68
Pada Gambar 4 terlihat bahwa
Kapasitas refrigerasi akan turun seiring
dengan kenaikan temperatur
kondensor. Kenaikan temperatur
kondensor sebesar 2.17 oC (0.5 bar)
mengakibatkan penurunan kapasitas
refrigerasi sebesar 0.01989 kW.
penurunan tersebut diakibatkan oleh
penurunan efek refrigerasi dan laju
aliran massa refrigeran.
Dari hasil perhitungan juga
diperoleh bahwa koefisien prestasi mesin
(COP) terjadi penurunan seiring dengan
kenaikan temperatur kondensor.
Kenaikan temperatur kondensor sebesar
2.17 oC (0.5 bar) akan mengakibatkan
penurunan koefisien prestasi sebesar
0.162. penurunan koefisien prestasi
disebabkan oleh nilai daya kompresor
yang lebih tinggi jika dibandingkan nilai
kapasitas refrigerasi (Gambar 6).
Sedangkan perbandingan antara hasil
eksperimen dan hasil simulasi pada
temperatur evaporator yang sama,
menunjukkan hasil yang cenderung
sama. Hal ini karena keduanya dominan
dipengauhi oleh kapasitas refrigerasi
dan daya kompresor pada sistem.
5. Kesimpulan
1) Kenaikan temperatur kondensor akan
menyebabkan kenaikan daya
kompresor tetapi menurunkan
kapasitas refrigerasi sehingga
menurunkan koefisien prestasi mesin
(COP).
2) Kondisi kerja yang optimal dan cocok
untuk mesin refrigerasi focus 808 di
dalam laboratorium yaitu pada
temperatur kondensor 31 oC dimana
COPnya 4.54.
6. Daftar Pustaka
Arismunandar, W., Saito. 2002.
Penyegaran Udara. Edisis
keenam, PT. Pradnyaa Paramita,
Jakarta.
Arora, C.P., Refrigeration and Air
Conditioning. Tata McGraw-Hill
Publishing Company Limited, New
Delhi.
Cahyo, 2003. Analisa Sistem Pendingin
Water Chiller dengan
Membandingkan Fluida kerja R12
dan R22. Universitas Dipenogoro,
Semarang.
Dossat, R. Principle of Refrigeration.
Second Edition. John Wiley &
Sons, New York.
Harahap, 2006. Uji Kemampuan Chillaer
Pasca Refungsionalisasi pada
fasilitas KH-IPSB3. Buletin
Pengelolaan Reaktor Nuklir,
Volume II no.1.
Stoecker, 1989, Design of Termal System.
Edisi ketiga. McGrwa-Hill
International. Singapura.
Zuhal, 1988. Dasar Teknik Tenaga dan
Elektonika Daya. PT. Gramedia,
Jakarta.

More Related Content

What's hot

Pemahaman tentang sistem refrigerasi
Pemahaman tentang sistem refrigerasiPemahaman tentang sistem refrigerasi
Pemahaman tentang sistem refrigerasifanoja
 
Presentasi skripsi
Presentasi skripsiPresentasi skripsi
Presentasi skripsiWaridin Niam
 
Perhitungan kapasitas ac
Perhitungan kapasitas acPerhitungan kapasitas ac
Perhitungan kapasitas acJupri Toding
 
water injection scroll compressor in automotive fuel cell systems
water injection scroll compressor in automotive fuel cell systems water injection scroll compressor in automotive fuel cell systems
water injection scroll compressor in automotive fuel cell systems Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
 
Siklus dasar dan konsep teknik pendingin pada sistem kerja mesin pendingin (r...
Siklus dasar dan konsep teknik pendingin pada sistem kerja mesin pendingin (r...Siklus dasar dan konsep teknik pendingin pada sistem kerja mesin pendingin (r...
Siklus dasar dan konsep teknik pendingin pada sistem kerja mesin pendingin (r...Ir. Najamudin, MT
 
PENGARUH PENGGANTIAN COMBUSTION LINER TERHADAP PERFORMA TURBIN GAS PLTGU UNIT...
PENGARUH PENGGANTIAN COMBUSTION LINER TERHADAP PERFORMA TURBIN GAS PLTGU UNIT...PENGARUH PENGGANTIAN COMBUSTION LINER TERHADAP PERFORMA TURBIN GAS PLTGU UNIT...
PENGARUH PENGGANTIAN COMBUSTION LINER TERHADAP PERFORMA TURBIN GAS PLTGU UNIT...M. Rio Rizky Saputra
 
Prinsip kerja mesin pendingin pada kulkas 5 pintu
Prinsip kerja mesin pendingin pada kulkas 5 pintuPrinsip kerja mesin pendingin pada kulkas 5 pintu
Prinsip kerja mesin pendingin pada kulkas 5 pintuDeky Martanto
 
Sistem pendinginan air
Sistem pendinginan airSistem pendinginan air
Sistem pendinginan airAndre Ace
 
Makalah Maintenance turbin gas
Makalah Maintenance turbin gasMakalah Maintenance turbin gas
Makalah Maintenance turbin gasAmrih Prayogo
 
Mke 15-4-15-laya-tugasharsa27
Mke 15-4-15-laya-tugasharsa27Mke 15-4-15-laya-tugasharsa27
Mke 15-4-15-laya-tugasharsa27Harsa Rizano
 

What's hot (19)

Pemahaman tentang sistem refrigerasi
Pemahaman tentang sistem refrigerasiPemahaman tentang sistem refrigerasi
Pemahaman tentang sistem refrigerasi
 
Modul mesin pendingin
Modul mesin pendinginModul mesin pendingin
Modul mesin pendingin
 
Presentasi skripsi
Presentasi skripsiPresentasi skripsi
Presentasi skripsi
 
Perhitungan kapasitas ac
Perhitungan kapasitas acPerhitungan kapasitas ac
Perhitungan kapasitas ac
 
Teknik refrigerasi
Teknik refrigerasiTeknik refrigerasi
Teknik refrigerasi
 
water injection scroll compressor in automotive fuel cell systems
water injection scroll compressor in automotive fuel cell systems water injection scroll compressor in automotive fuel cell systems
water injection scroll compressor in automotive fuel cell systems
 
Boiler/Ketel
Boiler/KetelBoiler/Ketel
Boiler/Ketel
 
Siklus dasar dan konsep teknik pendingin pada sistem kerja mesin pendingin (r...
Siklus dasar dan konsep teknik pendingin pada sistem kerja mesin pendingin (r...Siklus dasar dan konsep teknik pendingin pada sistem kerja mesin pendingin (r...
Siklus dasar dan konsep teknik pendingin pada sistem kerja mesin pendingin (r...
 
PENGARUH PENGGANTIAN COMBUSTION LINER TERHADAP PERFORMA TURBIN GAS PLTGU UNIT...
PENGARUH PENGGANTIAN COMBUSTION LINER TERHADAP PERFORMA TURBIN GAS PLTGU UNIT...PENGARUH PENGGANTIAN COMBUSTION LINER TERHADAP PERFORMA TURBIN GAS PLTGU UNIT...
PENGARUH PENGGANTIAN COMBUSTION LINER TERHADAP PERFORMA TURBIN GAS PLTGU UNIT...
 
Brine cooling
Brine coolingBrine cooling
Brine cooling
 
Pembakaran coal
Pembakaran coalPembakaran coal
Pembakaran coal
 
Prinsip kerja mesin pendingin pada kulkas 5 pintu
Prinsip kerja mesin pendingin pada kulkas 5 pintuPrinsip kerja mesin pendingin pada kulkas 5 pintu
Prinsip kerja mesin pendingin pada kulkas 5 pintu
 
Sistem pendinginan air
Sistem pendinginan airSistem pendinginan air
Sistem pendinginan air
 
Makalah Maintenance turbin gas
Makalah Maintenance turbin gasMakalah Maintenance turbin gas
Makalah Maintenance turbin gas
 
Analisis karbu
Analisis karbuAnalisis karbu
Analisis karbu
 
Mesin 3 R
Mesin 3 RMesin 3 R
Mesin 3 R
 
TURBIN GAS
TURBIN GASTURBIN GAS
TURBIN GAS
 
Mke 15-4-15-laya-tugasharsa27
Mke 15-4-15-laya-tugasharsa27Mke 15-4-15-laya-tugasharsa27
Mke 15-4-15-laya-tugasharsa27
 
Pertemuan 2 boiler.ok
Pertemuan 2  boiler.okPertemuan 2  boiler.ok
Pertemuan 2 boiler.ok
 

Viewers also liked

Il potere delle immagini sui social media. Barison, Luciani, Omero Olimpio
Il potere delle immagini sui social media. Barison, Luciani, Omero OlimpioIl potere delle immagini sui social media. Barison, Luciani, Omero Olimpio
Il potere delle immagini sui social media. Barison, Luciani, Omero OlimpioSerena Omero Olimpio
 
sMart, Social Media Mart. Omero Olimpio Serena
sMart, Social Media Mart. Omero Olimpio SerenasMart, Social Media Mart. Omero Olimpio Serena
sMart, Social Media Mart. Omero Olimpio SerenaSerena Omero Olimpio
 
Web e dislessia. accessibilità e strumenti. presentazione
Web e dislessia. accessibilità e strumenti. presentazioneWeb e dislessia. accessibilità e strumenti. presentazione
Web e dislessia. accessibilità e strumenti. presentazioneSerena Omero Olimpio
 
Campagna antidiscriminatoria basata sulla fusione di volti con Matlab, imagin...
Campagna antidiscriminatoria basata sulla fusione di volti con Matlab, imagin...Campagna antidiscriminatoria basata sulla fusione di volti con Matlab, imagin...
Campagna antidiscriminatoria basata sulla fusione di volti con Matlab, imagin...Serena Omero Olimpio
 

Viewers also liked (9)

C.V
C.VC.V
C.V
 
Clauses
ClausesClauses
Clauses
 
Il potere delle immagini sui social media. Barison, Luciani, Omero Olimpio
Il potere delle immagini sui social media. Barison, Luciani, Omero OlimpioIl potere delle immagini sui social media. Barison, Luciani, Omero Olimpio
Il potere delle immagini sui social media. Barison, Luciani, Omero Olimpio
 
Contractions
ContractionsContractions
Contractions
 
sMart, Social Media Mart. Omero Olimpio Serena
sMart, Social Media Mart. Omero Olimpio SerenasMart, Social Media Mart. Omero Olimpio Serena
sMart, Social Media Mart. Omero Olimpio Serena
 
Web e dislessia. accessibilità e strumenti. presentazione
Web e dislessia. accessibilità e strumenti. presentazioneWeb e dislessia. accessibilità e strumenti. presentazione
Web e dislessia. accessibilità e strumenti. presentazione
 
Clauses
ClausesClauses
Clauses
 
Campagna antidiscriminatoria basata sulla fusione di volti con Matlab, imagin...
Campagna antidiscriminatoria basata sulla fusione di volti con Matlab, imagin...Campagna antidiscriminatoria basata sulla fusione di volti con Matlab, imagin...
Campagna antidiscriminatoria basata sulla fusione di volti con Matlab, imagin...
 
Quantum dots
Quantum dots Quantum dots
Quantum dots
 

Similar to KINERJA MESIN REFRIGERASI

Presentasi skripsi
Presentasi skripsiPresentasi skripsi
Presentasi skripsiWaridin Niam
 
POTENSI ENERGI SISTEM REFRIGERASI SIKLUS TUNGGAL DAN GANDA (CASCADE) SEBAGAI ...
POTENSI ENERGI SISTEM REFRIGERASI SIKLUS TUNGGAL DAN GANDA (CASCADE) SEBAGAI ...POTENSI ENERGI SISTEM REFRIGERASI SIKLUS TUNGGAL DAN GANDA (CASCADE) SEBAGAI ...
POTENSI ENERGI SISTEM REFRIGERASI SIKLUS TUNGGAL DAN GANDA (CASCADE) SEBAGAI ...Repository Ipb
 
PENERAPAN SISTEM PENDINGINAN EVAPORATIF UNTUK \ PENANGANAN PASCA PANEN HASIL ...
PENERAPAN SISTEM PENDINGINAN EVAPORATIF UNTUK \ PENANGANAN PASCA PANEN HASIL ...PENERAPAN SISTEM PENDINGINAN EVAPORATIF UNTUK \ PENANGANAN PASCA PANEN HASIL ...
PENERAPAN SISTEM PENDINGINAN EVAPORATIF UNTUK \ PENANGANAN PASCA PANEN HASIL ...Repository Ipb
 
Rancang bangun kolektor surya
 Rancang bangun kolektor surya Rancang bangun kolektor surya
Rancang bangun kolektor suryaHelmas Tanjung
 
Siklus_Refrigerasi.pptx
Siklus_Refrigerasi.pptxSiklus_Refrigerasi.pptx
Siklus_Refrigerasi.pptxfelly11
 
MESIN PENDINGIN AIR CONDITIIONING (AC)
MESIN PENDINGIN  AIR CONDITIIONING (AC)MESIN PENDINGIN  AIR CONDITIIONING (AC)
MESIN PENDINGIN AIR CONDITIIONING (AC)suyono fis
 
8. Konservasi Tata Udara.pdf
8. Konservasi Tata Udara.pdf8. Konservasi Tata Udara.pdf
8. Konservasi Tata Udara.pdfZoomLPPM
 
PPT_ FISIKA S123_AC.pptx
PPT_ FISIKA S123_AC.pptxPPT_ FISIKA S123_AC.pptx
PPT_ FISIKA S123_AC.pptxChemistryChanel
 
Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...
Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...
Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...FreddyTaebenu
 

Similar to KINERJA MESIN REFRIGERASI (20)

Refrijeran
RefrijeranRefrijeran
Refrijeran
 
2298 2859-1-sm
2298 2859-1-sm2298 2859-1-sm
2298 2859-1-sm
 
termo
termotermo
termo
 
Presentasi skripsi
Presentasi skripsiPresentasi skripsi
Presentasi skripsi
 
POTENSI ENERGI SISTEM REFRIGERASI SIKLUS TUNGGAL DAN GANDA (CASCADE) SEBAGAI ...
POTENSI ENERGI SISTEM REFRIGERASI SIKLUS TUNGGAL DAN GANDA (CASCADE) SEBAGAI ...POTENSI ENERGI SISTEM REFRIGERASI SIKLUS TUNGGAL DAN GANDA (CASCADE) SEBAGAI ...
POTENSI ENERGI SISTEM REFRIGERASI SIKLUS TUNGGAL DAN GANDA (CASCADE) SEBAGAI ...
 
MAKALAH Mesin Pendingin
MAKALAH Mesin PendinginMAKALAH Mesin Pendingin
MAKALAH Mesin Pendingin
 
PENERAPAN SISTEM PENDINGINAN EVAPORATIF UNTUK \ PENANGANAN PASCA PANEN HASIL ...
PENERAPAN SISTEM PENDINGINAN EVAPORATIF UNTUK \ PENANGANAN PASCA PANEN HASIL ...PENERAPAN SISTEM PENDINGINAN EVAPORATIF UNTUK \ PENANGANAN PASCA PANEN HASIL ...
PENERAPAN SISTEM PENDINGINAN EVAPORATIF UNTUK \ PENANGANAN PASCA PANEN HASIL ...
 
3 steam jet
3 steam jet3 steam jet
3 steam jet
 
Pompa kompresor
Pompa kompresorPompa kompresor
Pompa kompresor
 
Screw compressor
Screw compressorScrew compressor
Screw compressor
 
Motor Bakar
Motor BakarMotor Bakar
Motor Bakar
 
Rancang bangun kolektor surya
 Rancang bangun kolektor surya Rancang bangun kolektor surya
Rancang bangun kolektor surya
 
Pemicu 1
Pemicu 1Pemicu 1
Pemicu 1
 
Siklus_Refrigerasi.pptx
Siklus_Refrigerasi.pptxSiklus_Refrigerasi.pptx
Siklus_Refrigerasi.pptx
 
MESIN PENDINGIN AIR CONDITIIONING (AC)
MESIN PENDINGIN  AIR CONDITIIONING (AC)MESIN PENDINGIN  AIR CONDITIIONING (AC)
MESIN PENDINGIN AIR CONDITIIONING (AC)
 
Motor bakar
Motor bakarMotor bakar
Motor bakar
 
8. Konservasi Tata Udara.pdf
8. Konservasi Tata Udara.pdf8. Konservasi Tata Udara.pdf
8. Konservasi Tata Udara.pdf
 
PPT_ FISIKA S123_AC.pptx
PPT_ FISIKA S123_AC.pptxPPT_ FISIKA S123_AC.pptx
PPT_ FISIKA S123_AC.pptx
 
Ac
AcAc
Ac
 
Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...
Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...
Pemanfaatan Energi Panas Terbuang Pada Kondensor AC Sentral Jenis Water Chill...
 

KINERJA MESIN REFRIGERASI

  • 1. ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO PENGARUH TEMPERATUR KONDENSOR TERHADAP KINERJA MESIN REFRIGERASI FOCUS 808 Muhammad Hasan Basri * Abstract The objectives of study to describe the influence of the change in the pressure of condenser on the performance refrigerator, and to gain an optimal working conditions of the machine by condenser temperature simulation. The study indicates that an increase in the temperature of condenser result in an increase in the compressor power but decreases the refrigeration capacity. Consequently, it decreases performance coefficient of the refrigeration system. The comparison between the experiment and the simulation indicates similar result. The optimal workload suitable to focus 808 refrigerator in Laboratory is under condenser temperature of 31 oC with performance coefficient of 4,54 . Key word : temperature, condenser, COP Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pengaruh perubahan tekanan pada condenser dan mendapatkan kondisi kerja yang optimal dalam pengoperasian mesin dengan mensimulasikan temperature condenser. Hasil penelitian menunjukkan kenaikan temperature condenser akan menyebabkan kenaikan daya kompresor, tetapi menurunkan kapasitas refrigerasi sehingga menurunkan koefisien prestasi system refrigerasi. Kerja yang optimal yang cocok digunakan pada mesin refrigerasi focus 808 di laboratorium yaitu pada temeperatur 31oC dengan koefisien prestasi 4,54. Kata kunci: temperatur, kondensor, COP • Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Tadulako, Palu 1. Pendahuluan Mesin refrigerasi seperti halnya refrigerator maupun pegkondisian udara (AC) bukan lagi menjadi sekedar gaya hidup, tetapi telah berfungsi dalam meningkatkan kualitas hidup manusia, sehingga menyebabkan permintaan konsumen semakin meningkat. Mesin refrigerasi yang paling banyak digunakan adalah dari jenis siklus kompresi uap, karena memiliki fleksibilitas dalam penggunaannya dengan ukuran yang cukup kompak,sehingga tidak memerlukan ruang yang besar (Indartono, 2006). Salah satu model mesin refrigerasi yang umum digunakan yaitu unit refrigeration Focus model 808 yang terdapat di Laboratorium Teknik pendingin Univesitas Tadulako. Focus 808 dipakai untuk berbagai jenis pengujian yang berhubungan dengan teknik pendinginan. Dengan melihat pentingnya fungsi dari mesin refrigerasi, maka masalah yang paling umum dijumpai setelah pemakaian beberapa tahun yaitu adanya penurunan laju perpindahan kalor pada evaporator yang terkait dengan pengaruh perubahan temperatur evaporasi
  • 2. Pengaruh Temperatur Kondensor terhadap Kinerja Mesin Refrigerasi Focus 808 (Muhammad Hasan Basri) 63 sehingga akan mmepengaruhi koefisien prestasi mesin. Dalam penelitiannnya, Harahap, dkk (2006) meneliti bagaimana chiller water unit yang telah lama pemakaiannnya akan menurun prestasinya. Selain itu, cahyo (2003) dalam penelitiannya diperoleh informasi bahwa perubahan temperatur pada evaporator akan sangat mempengaruhi koefisien prestasi mesin. Salah satu metode analisis yang dapat digunakan dalam menganalisis sistem kinerja mesin adalah metode simulasi untuk mempermudah pengamatan dalam pengujian. Harini (2006) mengungkapkan bahwa simulasi dengan Matlab versi 7.0 mempermudah dalam analisa dan perancangan terhadap sistem kontrol fuzzy sebagai pengendali sistem evaporator jika terjadi gangguan pada feed. Dengan kondisi seperti di atas, maka perlu dilakukan penelitian berupa pengujian secara simulasi dalam bahasa Matlab untuk mendapatkan kinerja yang optimum dan aman untuk kondisi operasional di dalam laboratorium dengan melihat perubahan temperatur evaporator pada mesin refrigerasi focus 808. Tujuan penelitian adalah: 1) mendapatkan pengaruh perubahan tekanan kondensor terhadap kinerja mesin refrigerasi dengan mensimulasi temperaturnya. 2) Membandingkan pengaruh perubahan tekanan pada kondensor secara eksperimen dan secara simulasi. 3) Mendapatkan suatu kondisi kerja yang optimal dan aman dalam pengoperasian mesin dengan mensimulasi temperatur kondensor. 2. Tinjauan Pustaka 2.1 Mesin refrigerasi Mesin refrigerasi merupakan mesin yang mempunyai fungsi utama untuk mendinginkan zat sehingga temperaturnya lebih rendah dari temperatur lingkungan. Pendinginan dilakukan sesuai dengan tujuan masing- masing orang yang akan melakukan proses pendinginan tersebut. Komponen utama dari mesin refrigerasi terdiri atas kompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator. a. Kompresor Salah satu jenis kompresor positif yang banyak digunakan untuk unit kapasitas rendah adalah kompresor hermetic. Daya kompresor (PT) dihasilkan dari daya motor penggerak (PS) melalui input arus listrik. Daya kompresor dinyatakan dalam persamaan PT = PS.EC.Em …………………..(1) dimana :EC = efisiensi kompresi ES = efisiensi mekanik Harga dari efisiensi kompresi dan efisiensi mekanik dapat ditentukan melalui kurva hubungan antara rasio kompresi dengan efisiensi ref. 1) . Daya motor penggerak kompresor dari input listrik ditentukan dengan persamaan: P’ = VI cos Φ …………………………(2) dimana : V = tegangan listrik, volt I = kuat arus, amprere Cos Φ = factor daya (0.7 – 1.0, untuk motor single phase) sedangkan laju aliran massa uap refrigeran (m) yang mengalir: )h(h P m 12 − = ……………………(3) dimana : h2 = entalpi pada titik 2 kondisi panas lanjut, kj/kg h1 = entalpi pada titik 1 kondisi uap jenuh, kj/kg sehingga kapasitas refrigerasi dapat ditentukan dengan persamaan : Qe = m (h1 – h4) ……………….(4) dimana : h4 = entalpi pada titik 4 pada kondisi campuran, kj/kg
  • 3. Jurnal SMARTek, Vol. 7, No. 1, Pebruari 2009: 62 - 68 64 b. Kondensor Kondensor merupakan salah satu alat penukar kalor yang berfungsi sebagai tempat kondensasi. Uap yang bertekanan dan bertemperatur tinggi pada akhir kompresi dapat dengan mudah dicairkan dengan cara mendinginkannya dengan media pendingin. keseimbangan kalor pada kondensor dapat ditentukan dengan persamaan : Qc = UAΔT = ma.Cp.(To – Ti) ………….(5) laju aliran massa udara (ma) dapat ditentukan dengan persamaan : ma = V.ρ = v.A.ρ ……………………..(6) dimana : v = kecepatan udara melewati kondensor, m/s ρ = densitas udara, kg/m3 c. Katup ekspansi Katup ekspansi berfungsi untuk mengekspansikan secara adiabatis cairan refrigeran yang bertekanan dan bertemperatur tinggi sampai mencapai temperatur dan tekanan rendah, serta mengatur pemasukan refrigeran yang disesuaikan dengan beban pendinginan yang akan dilayani oleh evaporator. Jenis yang dipakai dalam penelitian ini adalah jenis automatik, dimana katup bekerja dengan prinsip keseimbangan tekanan pada diafrgama antara tekanan dari evaporator dan tekanan pegas yang dapat diatur pada katup ekspansi. d. Evaporator Evaporator merupakan alat penukar kalor yang memegang peranan penting didalam siklus yaitu mendinginkan media sekitar. 2.2 Siklus kompresi uap standar Proses yang membentuk siklus kompresi uap standar dapat dilihat pada Gambar 1. Proses yang terjadi : proses 1-2 : kompresi adibatis , Q = 0, kerja yang dilakukan , W = h2 – h1 proses 2-3 :pengkondensasian pada tekanan konstan; qc = h2-h3 proses 3-4 : ekspansi h3 = hf4 + x (h1 – hf4) proses 4-1 : penguapan pada tekanan konstan, Qe = h1 – h4 sehingga koefisien prestasi (COP) dari siklus uap standar : 12 41 hh hh COP − − = …………………..(7) Gambar 1. diagram P-h dan T-s siklus uap standar kondensasi evaporasi ekspansi kompresi 23 4 1 P h 1 2 3 4 T s
  • 4. Pengaruh Temperatur Kondensor terhadap Kinerja Mesin Refrigerasi Focus 808 (Muhammad Hasan Basri) 65 2.3 Pengaruh parameter pada evaporator Didalam evaporator, besarnya perpindahan kalor dihitung berdasarkan perbedaan temperatur rata-rata logaritmik, semakin besar perbedaan temperatur rata-rata, maka semakin kecil ukuran penukar kalor yang diperlukan. Perubahan tekanan dan temperatur yang terjadi pada evaporator dapat dilihat pada Gambar 2. 2.4 Sistem simulasi Metode yang digunakan dalam sistem simulasi yaitu metode least square, dimana memilih dan menentukan 9 titik dari grafik dan mensubtitusi ke persamaan untuk menyelesaikan sembilan persamaan simultan untuk konstanta c dan d. Model matematis dari sistem kompresi uap dapat diekspresikan : a. Kompresor karakteristik kompresor sebagai fungsi temperatur kerja evaporator dan kondensor : 1) Kapasitas refrigerasi (Qe) Qe = c1 + c2Te + c3Te2 + c4Tc + c5Tc2 + c6TeTc + c7Te2Tc + c8TeTc2 + c9Te2Tc2 ...............................(8) 2) Daya yang dibutuhkan kompresor (P): P = d1 + d2Te + d3Te2 + d4Tc + d5Tc2 + d6TeTc + d7Te2Tc + d8TeTc2 + d9Te2Tc2 .................................(9) b. Kondensor karakteristik kondensor dalam bentuk panas yang dilepaskan ke fluida pendingin dapat dinyatakan dalam bentuk : Qc = ma.Cpa.(Ta - Tb) atau Qc = Qe + P .........................................(10) c. Alat ekspansi Alat ekspansi dalam sistem ini tidak ditinjau dengan anggapan bahwa alat ekspansi dapat mengatur aliran refrigeran ke evaporator sehingga permukaan alat penukar kalor pada bagian evaporator senantiasa dibasahi oleh cairan refrigeran d. Koefisien prestasi Koefisien prestasi sistem dinyatakan dalam persamaan: COP = Qe / P ……………………….(11) Gambar 2. Perubahan tekanan atau temperatur pada evaporator 2’ 3 4’ 1’ P h 4 1 2
  • 5. Jurnal SMARTek, Vol. 7, No. 1, Pebruari 2009: 62 - 68 66 3. Metode Penelitian 3.1 Alat uji Alat uji berupa satu buah unit mesin refrigerasi focus 808, yang terdiri dari sebuah kompresor hermetik universal SC12G danfoss, 2 buah kondensor pendingin udara dan pendingian air, empat buah katup ekspansi dan dua evaporator . 3.2 Cara pengambilan data Cara pengambilan data yaitu data diambil dengan mengubah tekanan kondensor (Pc) dari 8 sampai 11 bar dengan mempertahankan tekanan evaporator pada tekanan tertentu. Data tekanan temperatur dicatat setelah penunjukan alat ukur stabil. 3.3 Metode analisis Analisis yang digunakan yaitu analisis teoritis berdasarkan data pengukuran (tekanan dan temperatur) melalui persamaan umum siklus kompresi uap. Analisis kemudian dilanjutkan dengan analisis melalui program simulasi yaitu melakukan pengujian melalui bantuan program software matlab 7 dimana parameter yang harus dicari yaitu konstanta c, d, Tc dan Te. Berdasarkan persamaan simulasi maka dapat dibuat program simulasi untuk menghitung kapasitas refrigerasi, daya yang dibutuhkan kompresor, panas yang dilepaskan kondensor dan koefisien prestasi. 4. Hasil dan Pembahasan Berdasarkan hasil perhitungan atau grafik hubungan temperatur kondensor dengan daya yang dibutuhkan kompresor menunjukkan bahwa daya kompresor mengalami kenaikan seiring dengan kenaikan temperatur kondensor, meskipun kenaikannya relatif kecil. Kenaikan temperatur kondensor dari 31.3 (Pc = 8 bar) menjadi 33.47 oC (Pc’=8.5 bar) mengakibatkan naiknya daya kompresor dari 0.15492 kW menjadi 0.155500 kW atau terjadi kenaikan sebesar 0.00058 kW, kenaikan daya kompresor terkait dengan kenaikan kuat arus listrik dari 1.8 ampere menjadi 2.7 ampere. Sedangkan perbandingan antara hasil eksperimen dengan hasil simulasi pada temperatur evapotaror yang sama (-26.36 oC), terlihat pada Gambar 3, bahwa daya yang dibutuhkan pada pengujian eksperimen lebih besar dibandingkan hasil simulasi. Pada pengujian eksperimen, pada temperatur antara 35 sampai 37 terjadi kenaikan daya yang signifikan akibat perubahan kuat arus dari 2.1 A sampai 2.2 A, tetapi secara umum kenaikan daya kompresor relatif kecil. pada pengujian simulasi perubahan kenaikan daya kompresor cenderung konstan karena daya merupakan fungsi dari temperatur kondensor sehingga terbentuk profil yang bagus. 0,156 0,1565 0,157 0,1575 0,158 0,1585 0,159 0,1595 0,16 30 32 34 36 38 40 42 44 Temperatur Kondensor, o C DayaKompresor,kW sim eksp Gambar 3. Perbandingan Daya kompresor hasil eksperimen dengan hasil simulasi
  • 6. Pengaruh Temperatur Kondensor terhadap Kinerja Mesin Refrigerasi Focus 808 (Muhammad Hasan Basri) 67 0,38 0,4 0,42 0,44 0,46 0,48 0,5 0,52 30 32 34 36 38 40 42 44 Temperatur Kondensor, o C KapsitasRefrigerasi,kW sim eks Gambar 4. Perbandingan Kapasitas refrigerasi hasil eksperimen dan simulasi 0,54 0,56 0,58 0,6 0,62 0,64 0,66 0,68 30 32 34 36 38 40 42 44 Temperatur Kondensor, o C Kaloryangdilepaskankondensor,kW sim eksp Gambar 5. Perbandingan kalor yang dilepaskan kondensor dengan metode simulasi dan eksperimen 2,3 2,4 2,5 2,6 2,7 2,8 2,9 3 3,1 3,2 3,3 30 32 34 36 38 40 42 44 Temperatur Kondensor, o C KoefisienPrestasi sim eks p Gambar 6. Perbandingan Koefisien prestasi metode simulasi dan eksperimen
  • 7. Jurnal SMARTek, Vol. 7, No. 1, Pebruari 2009: 62 - 68 68 Pada Gambar 4 terlihat bahwa Kapasitas refrigerasi akan turun seiring dengan kenaikan temperatur kondensor. Kenaikan temperatur kondensor sebesar 2.17 oC (0.5 bar) mengakibatkan penurunan kapasitas refrigerasi sebesar 0.01989 kW. penurunan tersebut diakibatkan oleh penurunan efek refrigerasi dan laju aliran massa refrigeran. Dari hasil perhitungan juga diperoleh bahwa koefisien prestasi mesin (COP) terjadi penurunan seiring dengan kenaikan temperatur kondensor. Kenaikan temperatur kondensor sebesar 2.17 oC (0.5 bar) akan mengakibatkan penurunan koefisien prestasi sebesar 0.162. penurunan koefisien prestasi disebabkan oleh nilai daya kompresor yang lebih tinggi jika dibandingkan nilai kapasitas refrigerasi (Gambar 6). Sedangkan perbandingan antara hasil eksperimen dan hasil simulasi pada temperatur evaporator yang sama, menunjukkan hasil yang cenderung sama. Hal ini karena keduanya dominan dipengauhi oleh kapasitas refrigerasi dan daya kompresor pada sistem. 5. Kesimpulan 1) Kenaikan temperatur kondensor akan menyebabkan kenaikan daya kompresor tetapi menurunkan kapasitas refrigerasi sehingga menurunkan koefisien prestasi mesin (COP). 2) Kondisi kerja yang optimal dan cocok untuk mesin refrigerasi focus 808 di dalam laboratorium yaitu pada temperatur kondensor 31 oC dimana COPnya 4.54. 6. Daftar Pustaka Arismunandar, W., Saito. 2002. Penyegaran Udara. Edisis keenam, PT. Pradnyaa Paramita, Jakarta. Arora, C.P., Refrigeration and Air Conditioning. Tata McGraw-Hill Publishing Company Limited, New Delhi. Cahyo, 2003. Analisa Sistem Pendingin Water Chiller dengan Membandingkan Fluida kerja R12 dan R22. Universitas Dipenogoro, Semarang. Dossat, R. Principle of Refrigeration. Second Edition. John Wiley & Sons, New York. Harahap, 2006. Uji Kemampuan Chillaer Pasca Refungsionalisasi pada fasilitas KH-IPSB3. Buletin Pengelolaan Reaktor Nuklir, Volume II no.1. Stoecker, 1989, Design of Termal System. Edisi ketiga. McGrwa-Hill International. Singapura. Zuhal, 1988. Dasar Teknik Tenaga dan Elektonika Daya. PT. Gramedia, Jakarta.