Dokumen tersebut membahas tentang pemantauan pertumbuhan balita, meliputi penentuan umur anak, penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, penetapan status pertumbuhan dan gizi, serta tindak lanjut hasil pemantauan yang dapat berupa konseling, pengobatan, atau rujukan ke fasilitas kesehatan. Pemantauan ini bertujuan untuk mencegah masalah gizi pada anak melalui deteksi dini di posy
Ringkasan dokumen tersebut adalah kasus-kasus gizi buruk pada anak yang dihadapi di beberapa puskesmas. Kasus pertama mengenai anak perempuan berusia 4 tahun bernama Mena yang kurus, lesu dan demam berkepanjangan. Kasus kedua mengenai anak laki-laki berusia 2 tahun 4 bulan bernama Koko yang mengalami diare berkepanjangan dan sering demam. Kedua kasus membutuhkan diagnosis, tatalaksana penyakit
Dokumen tersebut membahas pelatihan tentang pendekatan keluarga sehat yang mencakup tujuan pelatihan untuk melatih peserta dalam manajemen pendekatan keluarga sehat, pendataan keluarga, analisis data, identifikasi masalah dan intervensi."
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan kesehatan untuk anak usia sekolah dan remaja yang dilakukan di fasilitas kesehatan maupun di luar fasilitas kesehatan melalui puskesmas, sekolah, dan komunitas dengan menggunakan pendekatan UKS (Unit Kesehatan Sekolah) dan model sekolah sehat yang menerapkan pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, serta pembinaan lingkungan sekolah yang sehat."
Pelayanan kesehatan usia reproduksi mencakup berbagai layanan mulai dari remaja hingga lanjut usia yang meliputi kehamilan, kelahiran, kontrasepsi, hingga pencegahan penyakit."
Dokumen tersebut membahas tentang pemantauan pertumbuhan balita, meliputi penentuan umur anak, penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, penetapan status pertumbuhan dan gizi, serta tindak lanjut hasil pemantauan yang dapat berupa konseling, pengobatan, atau rujukan ke fasilitas kesehatan. Pemantauan ini bertujuan untuk mencegah masalah gizi pada anak melalui deteksi dini di posy
Ringkasan dokumen tersebut adalah kasus-kasus gizi buruk pada anak yang dihadapi di beberapa puskesmas. Kasus pertama mengenai anak perempuan berusia 4 tahun bernama Mena yang kurus, lesu dan demam berkepanjangan. Kasus kedua mengenai anak laki-laki berusia 2 tahun 4 bulan bernama Koko yang mengalami diare berkepanjangan dan sering demam. Kedua kasus membutuhkan diagnosis, tatalaksana penyakit
Dokumen tersebut membahas pelatihan tentang pendekatan keluarga sehat yang mencakup tujuan pelatihan untuk melatih peserta dalam manajemen pendekatan keluarga sehat, pendataan keluarga, analisis data, identifikasi masalah dan intervensi."
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan kesehatan untuk anak usia sekolah dan remaja yang dilakukan di fasilitas kesehatan maupun di luar fasilitas kesehatan melalui puskesmas, sekolah, dan komunitas dengan menggunakan pendekatan UKS (Unit Kesehatan Sekolah) dan model sekolah sehat yang menerapkan pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, serta pembinaan lingkungan sekolah yang sehat."
Pelayanan kesehatan usia reproduksi mencakup berbagai layanan mulai dari remaja hingga lanjut usia yang meliputi kehamilan, kelahiran, kontrasepsi, hingga pencegahan penyakit."
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen Program Ibu dan Anak (PIS-PK) dengan fokus pada tujuan pelatihan, tahapan kegiatan pendataan dan analisis data PIS-PK, serta definisi dan cara perhitungan Indeks Keluarga Sehat.
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan Tim Nusantara Sehat Batch XV yang mencakup penjelasan tentang kontribusi faktor lingkungan terhadap penyakit, kaitan antara faktor lingkungan dengan berbagai penyakit, pelaksanaan layanan kesehatan lingkungan di Indonesia, indikator kinerja program kesehatan lingkungan, dan pentingnya sanitasi total berbasis masyarakat."
Dokumen ini membahas kebijakan pelayanan kesehatan primer di daerah terpencil dan sangat terpencil. Terdapat penjelasan tentang penetapan daerah tertinggal, kabupaten terpencil, dan definisi operasional fasyankes kawasan terpencil serta sangat terpencil. Dokumen ini juga menjelaskan peran puskesmas dalam pelayanan kesehatan masyarakat di daerah tersebut.
1. Dokumen membahas tentang kesehatan ibu hamil dan bayi baru lahir, termasuk tanda bahaya kehamilan dan persalinan serta pentingnya pelayanan kesehatan ibu seperti ANC.
Dokumen tersebut membahas tentang pemantauan pertumbuhan balita di posyandu yang meliputi proses penimbangan, pencatatan, penilaian status gizi, dan tindakan yang diberikan berdasarkan hasil penilaian tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pemantauan pertumbuhan balita dijelaskan seperti fasilitas, kelengkapan, jumlah dan pelatihan petugas posyandu. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pemant
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan kesehatan usia reproduksi yang mencakup berbagai layanan kesehatan untuk kelompok usia mulai dari remaja hingga lanjut usia seperti kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, pencegahan dan penanganan berbagai masalah kesehatan reproduksi lainnya."
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi BaratMuh Saleh
Upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi di Provinsi Sulawesi Barat melalui strategi pelayanan kesehatan ibu dan anak secara terpadu dan berkelanjutan mulai dari kehamilan, persalinan, nifas hingga anak sekolah. Pemerintah daerah diharapkan mendukung dengan menetapkan peraturan daerah tentang penanganan kesehatan ibu, bayi dan anak agar program-program penurunan angka kematian dapat dilaksan
Puskesmas Pasar Usang melaksanakan PIS-PK untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dengan melakukan kunjungan rumah, mengumpulkan data kesehatan keluarga, menganalisis masalah kesehatan utama, dan melakukan intervensi lanjutan seperti penyuluhan untuk meningkatkan kepatuhan pasien hipertensi berobat."
1. Dokumen tersebut membahas pelayanan kesehatan lingkungan yang diberikan oleh tim nusantara sehat batch XVII.
2. Pelayanan kesehatan lingkungan meliputi konseling, inspeksi lingkungan, dan intervensi lingkungan untuk mencegah penyakit.
3. Tujuannya adalah meningkatkan kesehatan masyarakat secara terpadu dan berkelanjutan.
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan - PMK 43/2016Dinkes Kab Lebak
Dokumen tersebut membahas 12 standar pelayanan kesehatan minimum yang harus diberikan kepada berbagai kelompok masyarakat sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016, meliputi pelayanan antenatal, persalinan, bayi baru lahir, balita, anak sekolah, dewasa, penyakit kronis tertentu, gangguan jiwa berat, tuberkulosis, dan pencegahan HIV/AIDS.
1. Dokumen ini berisi panduan penugasan untuk menganalisis capaian program kesehatan keluarga dan merumuskan kebijakan serta rencana tindak lanjutnya.
2. Terdapat instruksi untuk menganalisis capaian indikator kesehatan keluarga, mengidentifikasi hambatan, dan merumuskan target, sumber daya, dan upaya untuk meningkatkan capaian program.
3. Dokumen ini memberikan contoh format untuk merangkum hasil analisis dan
Puskesmas bertanggung jawab untuk menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan perorangan tingkat pertama di wilayah kerjanya, dengan fokus pada upaya promotif dan preventif. Dokumen ini membahas pengelolaan promosi kesehatan di puskesmas, termasuk perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan program.
Dokumen tersebut memberikan panduan pelayanan gizi selama masa pandemi Covid-19, meliputi modifikasi pelayanan gizi untuk ibu hamil, balita, dan remaja puteri dengan melakukan kunjungan rumah, konseling daring, serta edukasi melalui berbagai media. Dokumen tersebut juga menjelaskan tentang jenis pelayanan gizi, pencatatan dan pelaporan, serta upaya percepatan input dan analisis data selama masa pandemi.
Dokumen tersebut membahas tentang Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) dan Tata Laksana Gizi Buruk, yang bertujuan menurunkan angka kematian dan kesakitan balita melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, serta memperbaiki penanganan kasus balita sakit dan gizi buruk secara terpadu dan menyeluruh.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen Program Ibu dan Anak (PIS-PK) dengan fokus pada tujuan pelatihan, tahapan kegiatan pendataan dan analisis data PIS-PK, serta definisi dan cara perhitungan Indeks Keluarga Sehat.
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan Tim Nusantara Sehat Batch XV yang mencakup penjelasan tentang kontribusi faktor lingkungan terhadap penyakit, kaitan antara faktor lingkungan dengan berbagai penyakit, pelaksanaan layanan kesehatan lingkungan di Indonesia, indikator kinerja program kesehatan lingkungan, dan pentingnya sanitasi total berbasis masyarakat."
Dokumen ini membahas kebijakan pelayanan kesehatan primer di daerah terpencil dan sangat terpencil. Terdapat penjelasan tentang penetapan daerah tertinggal, kabupaten terpencil, dan definisi operasional fasyankes kawasan terpencil serta sangat terpencil. Dokumen ini juga menjelaskan peran puskesmas dalam pelayanan kesehatan masyarakat di daerah tersebut.
1. Dokumen membahas tentang kesehatan ibu hamil dan bayi baru lahir, termasuk tanda bahaya kehamilan dan persalinan serta pentingnya pelayanan kesehatan ibu seperti ANC.
Dokumen tersebut membahas tentang pemantauan pertumbuhan balita di posyandu yang meliputi proses penimbangan, pencatatan, penilaian status gizi, dan tindakan yang diberikan berdasarkan hasil penilaian tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pemantauan pertumbuhan balita dijelaskan seperti fasilitas, kelengkapan, jumlah dan pelatihan petugas posyandu. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pemant
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan kesehatan usia reproduksi yang mencakup berbagai layanan kesehatan untuk kelompok usia mulai dari remaja hingga lanjut usia seperti kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, pencegahan dan penanganan berbagai masalah kesehatan reproduksi lainnya."
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi BaratMuh Saleh
Upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi di Provinsi Sulawesi Barat melalui strategi pelayanan kesehatan ibu dan anak secara terpadu dan berkelanjutan mulai dari kehamilan, persalinan, nifas hingga anak sekolah. Pemerintah daerah diharapkan mendukung dengan menetapkan peraturan daerah tentang penanganan kesehatan ibu, bayi dan anak agar program-program penurunan angka kematian dapat dilaksan
Puskesmas Pasar Usang melaksanakan PIS-PK untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dengan melakukan kunjungan rumah, mengumpulkan data kesehatan keluarga, menganalisis masalah kesehatan utama, dan melakukan intervensi lanjutan seperti penyuluhan untuk meningkatkan kepatuhan pasien hipertensi berobat."
1. Dokumen tersebut membahas pelayanan kesehatan lingkungan yang diberikan oleh tim nusantara sehat batch XVII.
2. Pelayanan kesehatan lingkungan meliputi konseling, inspeksi lingkungan, dan intervensi lingkungan untuk mencegah penyakit.
3. Tujuannya adalah meningkatkan kesehatan masyarakat secara terpadu dan berkelanjutan.
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan - PMK 43/2016Dinkes Kab Lebak
Dokumen tersebut membahas 12 standar pelayanan kesehatan minimum yang harus diberikan kepada berbagai kelompok masyarakat sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016, meliputi pelayanan antenatal, persalinan, bayi baru lahir, balita, anak sekolah, dewasa, penyakit kronis tertentu, gangguan jiwa berat, tuberkulosis, dan pencegahan HIV/AIDS.
1. Dokumen ini berisi panduan penugasan untuk menganalisis capaian program kesehatan keluarga dan merumuskan kebijakan serta rencana tindak lanjutnya.
2. Terdapat instruksi untuk menganalisis capaian indikator kesehatan keluarga, mengidentifikasi hambatan, dan merumuskan target, sumber daya, dan upaya untuk meningkatkan capaian program.
3. Dokumen ini memberikan contoh format untuk merangkum hasil analisis dan
Puskesmas bertanggung jawab untuk menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan perorangan tingkat pertama di wilayah kerjanya, dengan fokus pada upaya promotif dan preventif. Dokumen ini membahas pengelolaan promosi kesehatan di puskesmas, termasuk perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan program.
Dokumen tersebut memberikan panduan pelayanan gizi selama masa pandemi Covid-19, meliputi modifikasi pelayanan gizi untuk ibu hamil, balita, dan remaja puteri dengan melakukan kunjungan rumah, konseling daring, serta edukasi melalui berbagai media. Dokumen tersebut juga menjelaskan tentang jenis pelayanan gizi, pencatatan dan pelaporan, serta upaya percepatan input dan analisis data selama masa pandemi.
Dokumen tersebut membahas tentang Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) dan Tata Laksana Gizi Buruk, yang bertujuan menurunkan angka kematian dan kesakitan balita melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, serta memperbaiki penanganan kasus balita sakit dan gizi buruk secara terpadu dan menyeluruh.
Dokumen tersebut membahas tentang labiokisis, yaitu keadaan dimana bibir tidak bisa menutup karena adanya celah. Dokumen menjelaskan definisi, jenis, penyebab, manifestasi, komplikasi, penatalaksanaan, dan peran perawat dalam merawat pasien labiokisis. Dokumen ini memberikan informasi mengenai kondisi medis labiokisis beserta tindakan keperawatan yang perlu dilakukan untuk merawat pasien tersebut.
Dokumen tersebut memberikan overview pendampingan keluarga dalam percepatan penurunan stunting, mencakup tujuan, sasaran, komposisi tim pendamping keluarga, tugas masing-masing anggota tim, serta alur pendampingan keluarga yang berkelanjutan mulai dari calon pengantin hingga anak balita.
Dokumen tersebut membahas pengelolaan terintegrasi upaya penanggulangan gizi buruk pada balita, mencakup perencanaan, pengorganisasian, dan pelaksanaan penanggulangan secara terpadu antar sektor dan lingkup kerja. Dokumen ini juga menjelaskan empat komponen pengelolaan gizi buruk terintegrasi serta empat landasan pengelolaannya, yaitu akses layanan yang luas, deteksi dini kasus, tatalaksana yang tepat,
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) adalah pendekatan komprehensif untuk menangani balita sakit yang datang ke fasilitas kesehatan dasar dengan menilai, mengklasifikasi, dan menentukan tindakan untuk penyakit seperti pneumonia, diare, campak, malaria, infeksi telinga, dan malnutrisi secara terpadu. Tujuannya adalah menurunkan angka kematian balita dan meningkatkan kesehatan balita melalui layanan kur
Malnutrisi didefinisikan sebagai kekurangan, kelebihan, atau ketidakseimbangan dalam asupan energi atau nutrisi seseorang. Kondisi yang termasuk dalam kelompok gizi kurang adalah kondisi stunting atau tinggi badan pendek menurut umur, wasting atau berat badan rendah menurut tinggi badan, serta underweight atau berat badan rendah menurut usia. Sementara itu, yang termasuk ke dalam kelompok gizi lebih adalah overweight dan obesitas. Ada juga malnutrisi yang terkait dengan mikronutrien, seperti defisiensi atau kelebihan mikronutrien. Penyebab malnutrisi secara umum adalah ketidakseimbangan antara asupan dengan kebutuhan nutrisi tubuh. Di negara maju, malnutrisi biasanya disebabkan oleh pola diet yang buruk, penyakit kronis, gangguan pencernaan, gangguan mental, hingga alkoholisme. Sementara itu, di negara berkembang, seringkali asupan makan yang kurang merupakan penyebab utama malnutrisi. Angka kemiskinan yang tinggi, serta rendahnya kesadaran dan pengetahuan mengenai diet yang seimbang merupakan faktor penting dalam terjadinya malnutrisi di negara berkembang.
Pada kasus malnutrisi akut berat, lakukan pemeriksaan untuk mendeteksi adanya komplikasi medis dan keadaan nafsu makan pasien. Pasien yang memiliki nafsu makan dan tingkat kesadaran baik dapat dirawat jalan. Pasien yang memiliki komplikasi medis, edema berat, atau nafsu makan yang buruk akan memerlukan rawat inap. Penatalaksanaan malnutrisi yang paling penting adalah modifikasi diet dan pemberian suplemen. Tujuan terapi pada malnutrisi adalah agar pasien dapat memiliki tingkat kesehatan optimal, mencegah perburukan status gizi dan metabolik, serta untuk memastikan asupan yang memadai. Pasien yang memiliki nafsu makan dan tingkat kesadaran baik dapat dirawat jalan. Pasien yang memiliki komplikasi medis, edema berat, atau nafsu makan yang buruk akan memerlukan rawat inap.
Buku panduan ini bertujuan untuk membantu kader Posyandu dalam memberikan pelayanan kesehatan dan gizi serta mengembangkan anak usia dini. Buku ini berisi informasi tentang tips penyuluhan di Posyandu, mengelola Posyandu, menu gizi seimbang, dan perkembangan anak.
Modul ini membahas tentang Posyandu Balita & Lansia dengan tujuan memberikan pemahaman tentang pos pelayanan terpadu untuk balita dan lanjut usia. Materi yang dibahas meliputi pengertian, tujuan, sasaran, kegiatan, dan penyelenggaraan Posyandu Balita serta Posyandu Lansia.
Dokumen tersebut berisi riwayat jabatan dan pengalaman kerja seseorang beserta materi pelatihan tentang etika tim penilai jabatan fungsional kesehatan. Materi pelatihan mencakup pengertian etika, prinsip-prinsip etika, etika tuntutan organisasi, etika sesama penilai, dan etika dengan pihak yang dinilai.
Pengorganisasian Tim Penilai Jabatan Fungsional KesehatanBidangTFBBPKCiloto
Dokumen tersebut membahas tentang Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional (TPAK) yang bertugas menilai kinerja pejabat fungsional dalam bentuk angka kredit. TPAK terdiri dari ketua, sekretaris, dan minimal 3 anggota yang berasal dari unsur teknis dan pejabat fungsional dengan jenjang lebih tinggi. TPAK bertugas mengevaluasi hasil penilaian, memberikan rekomendasi kenaikan pangkat, dan memberikan pertimbangan ke
Pembekalan Nusantara Sehat Batch XVI akan dilaksanakan secara blended learning selama 5 minggu mulai 25 Oktober hingga 2 Desember 2020 dengan jumlah peserta antara 75-100 orang yang akan ditempatkan di 13 lokus. Kegiatannya mencakup pembelajaran daring, klasikal selama 5 hari, dan pelantikan. Protokol kesehatan dan rapid test wajib dilaksanakan.
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan kefarmasian di puskesmas, yang meliputi pengertian dan tujuan pelayanan kefarmasian, standar pelayanan kefarmasian sesuai peraturan, peran apoteker di puskesmas, indikator mutu pelayanan kefarmasian, serta strategi peningkatan penggunaan obat rasional.
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan kefarmasian di puskesmas, yang meliputi pengertian dan tujuan pelayanan kefarmasian, standar pelayanan kefarmasian sesuai peraturan, peran apoteker di puskesmas, serta indikator dan target pelayanan kefarmasian.
Dokumen tersebut memberikan tips untuk menjadi fasilitator yang efektif dengan memberdayakan peserta, menyakinkan mereka, bersikap terbuka, fokus, menyadari keterbatasan diri dan orang lain, belajar mengelola waktu, kreatif, membaca situasi, serta menghargai kekuatan dan kelemahan diri sendiri dan orang lain. Dokumen tersebut juga menjelaskan peran fasilitator di setiap jendela model Johari.
Dokumen tersebut membahas tentang bencana dan dampaknya terhadap kesehatan, terutama kelompok rentan. Indonesia memiliki risiko tinggi terjadinya bencana karena kondisi geografis dan geologisnya. Upaya yang ditempuh meliputi pengurangan risiko bencana, penanggulangan darurat, dan pemulihan."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan penanganan korban bencana, konsep risiko bencana, dan manajemen penanggulangan bencana pada tahap pra-bencana, saat bencana, dan pasca-bencana.
2. Risiko bencana didefinisikan sebagai fungsi dari bahaya, kerentanan, dan kapasitas masyarakat.
3. Pada tahap pra-bencana, mitig
Dokumen tersebut membahas tentang triase, yaitu proses memilah pasien berdasarkan tingkat kegawatdaruratannya untuk menentukan prioritas perawatan. Metode triase yang dijelaskan adalah START (Simple Triage And Rapid Treatment) untuk dewasa dan Jump START untuk anak-anak, yang meliputi penilaian nafas, sirkulasi, dan kesadaran untuk menentukan kategori imeres, tertunda, minor, atau harapan. Beberapa contoh kasus juga d
Dokumen ini memberikan panduan tentang pengangkatan dan pemindahan pasien darurat. Terdapat beberapa teknik pemindahan yang dijelaskan, yaitu pemindahan emergensi untuk situasi darurat dan pemindahan non-emergensi untuk situasi yang tidak membahayakan. Dokumen ini juga menjelaskan mekanika tubuh yang tepat untuk mengangkat pasien secara aman serta faktor-faktor penting lainnya dalam proses pengangkatan dan pemindahan pasien.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang penatalaksanaan pasien trauma. Peserta akan mempelajari prinsip penatalaksanaan pasien trauma, pengertian perdarahan dan cara menghentikannya, penatalaksanaan berbagai jenis luka dan cedera seperti luka tembus, amputasi, benda menancap, patah tulang, dislokasi, serta cedera kepala dan tulang belakang. Peserta juga akan belajar cara memasang bidai dan menghentikan perdarahan
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. Welcome to class!
TOPIK POKOK BAHASAN
1. Kebijakan Program Penanggulangan Masalah
Gizi
2. Pelayanan Gizi di Puskesmas
3. Pencegahan dan Tatalaksana Gizi Buruk pada
Balita
4. Surveilans Gizi
5. Gizi Bencana
3. Pokok Bahasan 1 :
Kebijakan Program Penanggulangan Masalah Gizi
Sub Pokok Bahasan 1
Masalah Gizi, Penyebab, dan
Penanggulangannya di Indonesia
Sub Pokok Bahasan 2
Stunting - Intervensi Spesifik dan Sensitif
4. Pokok Bahasan 2 :
Pelayanan Gizi di Puskesmas
Sub Pokok Bahasan 1
Proses Asuhan Gizi
Sub Pokok Bahasan 2
Program Suplementasi Gizi
Sub Pokok Bahasan 3
Pedoman Gizi Seimbang dan Pemberian Makan Bayi dan Anak
Sub Pokok Bahasan 4
Pemantauan Pertumbuhan Balita
5. Pokok Bahasan 3 :
Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita
Pokok Bahasan 4 :
Surveilans Gizi
Pokok Bahasan 5 :
Gizi Bencana