SlideShare a Scribd company logo
1 of 58
DISAMPAIKAN PADA
PELATIHAN NUSANTARA SEHAT TEAM BASED
TAHUN 2021
ALAM NON ALAM SOSIAL
DAMPAK KESEHATAN
(TERHADAP KELOMPOK RENTAN)
Gagal teknologi, kebakaran,
epidemi dll
Konflik Sosial, Teror, Bom, dll
Gempa bumi, tsunami,
letusan gunung api,
banjir, kekeringan, angin
topan, longsor dll
PERISTIWA ATAU RANGKAIAN PERISTIWA YANG MENGANCAM DAN MENGGANGGU
KEHIDUPAN DAN PENGHIDUPAN MASYARAKAT YANG DISEBABKAN
52,33% RISIKO TINGGI
47,67% RISIKO SEDANG
TIDAK ADA RISIKO RENDAH
388 (78 %) kab/kota: risiko tinggi
109 (22 %) kab/kota: risiko sedang
INDEKS RISIKO BENCANA INDONESIA TAHUN 2018
a. Data Pusat Krisis Kesehatan tahun 2015-2019 terdapat 1.103
bencana yang berdampak krisis kesehatan.
b. IRBI 2018  sebanyak 52,33% kabupaten/kota berisiko tinggi
mengalami kejadian bencana dan selebihnya berisiko sedang.
c. Centre for Research on the Epidemiology of Disasters (CRED)  data
tahun 2008 – 2018, setiap tahun Indonesia menempati 10 besar di
dunia sebagai negara paling sering terkena bencana alam & negara
dengan angka kematian akibat bencana alam tertinggi.
d. World Risk Index 2017  Indonesia peringkat 33 dengan kategori
risiko “very high”
INDONESIA RAWAN BENCANA
Kondisi Geografis Indonesia
• Indonesia terletak antara 3 lempeng tektonik besar :
Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik..
• Terletak di Ring of Fire/Cincin Api Pasifik
di mana terdapat 127 gunung api aktif
(sumber : BMKG, USGS, VSI ESDM)
SELAIN ITU…..
• Topografi yang beragam dan kompleks,
berbukit-bukit, banyak aliran sungai
disertai pengaruh perubahan iklim →
Potensi bencana hidrometeorologi
• Jumlah penduduk yang besar dan
beraneka ragam→Potensi konflik sosial
• Memiliki lebih dari 300 pintu masuk negara
 potensi Pandemi
• Indonesia memiliki banyak kawasan
industri dengan bahan berbahaya →
Potensi kecelakaan industri
PASKA
BENCANA
PRA
BENCANA
BENCANA
MANAJEMEN
RESIKO
PENGURANGAN
RESIKO BENCANA
PERUBAHAN PARADIGMA DARI TANGGAP DARURAT KE PENGURANGAN RESIKO
S E N D A I F R A M E W O R K F O R D I S A S T E R R I S K R E D U C T I O N 2 0 1 5 - 2 0 3 0
INDEKS RiSIKO
(diturunkan)
HAZARD
(Frekuensi &
Intensitas)
VULNERABILITY
(Kerentanan) diturunkan/
diamankan.
• Populasi rentan (Balita,
Lansia,Bumil Busui,
Disabilitas, memiliki
penyakit penyerta/komorbid)
• Tingkat Kesehatan
masyarakat
• Persentase masyarakat yang
menerapkan PHBS
CAPACITY (Kapasitas)
• Penyiapan SDM kesehatan
• Kebijakan
• Penyiapan Sarana dan prasarana
• Manajemen (Koordinasi,
Kolaborasi, Integrasi)
• Kajian risiko bencana/pemetaan wilayah rawan
• Sistem komando dan koordinasi
• Penyusunan peraturan, pedoman, SOP
• Sistem peringatan dini
• Pemberdayaan masyarakat
FOKUS:
PENINGKATAN
KAPASITAS
KELOLA
TINGKATKAN
KURANGI
NON ALAM
SOSIAL
KLASTER KESEHATAN
PEMBERDAYAAN
MANAJEMEN RESIKO
ST RAT EGI MENURUNKAN I RB I
BENCANA
BAHAYA
KERENTANAN
KAPASITAS
Sumber gambar : https://www.slideshare.net/rizwan81/drr-
basic-concepts-and-terminologies-of-disaster-risk-reduction-
drr
BENCANA
ALAM
BENCANA
NON ALAM
BENCANA
SOSIAL
DAMPAK
KESEHATAN
KAPASITAS KLASTER
KESEHATAN TERGANGGU
PERLU BANTUAN KAPASITAS
KESEHATAN DARI LUAR
BEBAN LAYANAN KESEHATAN SAAT TANGGAP
DARURAT DAN PEMULIHAN DINI MELEBIHI
KAPASITAS KESEHATAN YANG TERSEDIA
EMERGENCY RESPONS PUBLIC HEALTH RESPON
STATUS DARURAT KRISIS KESEHATAN
SELAMATKAN JIWA SELAMATKAN
KECACATAN
PASTIKAN SEMUA KEBUTUHAN
LAYANAN KESEHATAN TELAH
TERPENUHI
• PASTIKAN TIDAK ADA WABAH
• MEMASTIKAN PROGRAM
KESEHATAN BERJALAN DENGAN
TERPENUHINYA STANDAR MINIMAL
PELAYANAN KESEHATAN
DAMPAK KESEHATAN
(TERHADAP KELOMPOK RENTAN)
TIDAK MENJADI KRISIS
DIBANTU DARI LUAR
KRISIS KESEHATAN
TIDAK MAMPU DIATASI
OLEH
KAPASITAS YANG ADA
MAMPU DIATASI OLEH
KAPASITAS YANG ADA
TAHAP PRA KRISIS KESEHATAN
1. Identifikasi wilayah kerja Puskesmas :
a. Jenis bencana yang rawan terjadi (melihat topografi wilayah (gunung, bukit, lereng gunung api,
pantai, tepi sungai)
b. Kerentanan : populasi rentan (lansia, ibu hamil, anak, disabilitas)
c. Kapasitas kesehatan (jumlah nakes, faskes pemerintah dan swasta)
d. Kapasitas non kesehatan (akses jalan, gedung untuk pengungsian, dll)
2. Menyusun rencana penanggulangan krisis kesehatan
a. Rencana kontinjensi bidang kesehatan
b. Peta respon, yaitu respon kapasitas daerah dalam merespon kedaruratan yang disajikan dalam bentuk
peta yang berisi bahaya (single hazard), kapasitas, alur respon, dan jalur evakuasi.
3. Membentuk Tim Kesehatan Puskesmas (RHA, Tim Medis Darurat dan Tim Kesehatan Lingkungan)
4. Peningkatan Kapasitas Tenaga Kesehatan (pelatihan, simulasi)
5. SOP, Peraturan terkait penanggulangan krisis kesehatan (SOP mobilisasi nakes, SOP alur pelaporan dan
sistem informasi)
6. Penyiapan logistik penanggulangan krisis kesehatan (Obat, bahan habis pakai, APD, perahu karet, tenda
pos kesehatan, alat kesehatan, dll)
7. Membangun sistem informasi penanggulangan krisis kesehatan
8. Pemberdayaan Masyarakat (sosialisasi bencana, pelatihan evakuasi, pertolongan pertama, dll)
PRINSIP UPAYA SAAT TANGGAP DARURAT
Analisis/kaji cepat
(RHA) dalam kondisi
data-data bisa jadi
masih sangat
terbatas
Menyusun
rekomendasi/strategi
secara cepat dan
berani ambil risiko
yang terukur
Respons cepat dalam
kondisi sumber daya
terbatas/kurang
Harus fleksible & adaptasi cepat
dengan perkembangan situasi
Terus update informasi
RESPON KESEHATAN SAAT TANGGAP DARURAT
1. Melakukan RHA (Rapid Health Assessment) ;
2. Aktivasi Klaster Kesehatan dan mobilisasi Tim RHA, Tim
Medis Darurat dan Tim Kesehatan Masyarakat
(Surveilans, Gizi, Kesling, Kespro, Kesehatan Jiwa,
Promkes)
3. Menyusun dan melaksanakan Rencana Operasi Krisis
Kesehatan berdasarkan hasil RHA dan Rencana Kontigensi
(jika sudah ada) dengan memperhatikan protokol
kesehatan COVID-19
5. Memastikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat terdampak
berjalan sesuai standar dan telah terintegrasi dengan Protokol
kesehatan COVID-19 dengan memperhatikan kepentingan
kelompok rentan;
6. Melaksanakan komunikasi Krisis Kesehatan.
7. Melakukan upaya promosi kesehatan
8. Memobilisasi logistik kesehatan:
a. sarana prasarana kesehatan (tenda pos kesehatan, ambulans)
b. obat
c. Bahan habis pakai
d. APD
e. Masker
f. PMT Ibu Hamil, Bayi, Balita
RESPON KESEHATAN SAAT TANGGAP DARURAT
KLASTER BENCANA
KEP KA BNPB NO 173 TH 2014
KESEHATAN
PENCARIAN DAN
PENYELAMATAN
LOGISTIK
PENGUNGSIAN DAN
PERLINDUNGAN
PENDIDIKAN
SARANA DAN
PRASARANA
EKONOMI
PEMULIHAN DINI
PEMERINTAH
DUNIA USAHA
MASYARAKAT
KOORDINASI
KOLABORASI
INTEGRASI
TANGGUNGJAWAB OTORITAS
KESEHATAN PEMERINTAH
(KEPALA DINAS KESEHATAN)
Perka BNPB No. 3/2016
KLASTER
KESEHATAN
KOORDINATOR KLASTER
KESEHATAN
• Koordinator Klaster Kesehatan
Nasional  Menkes melalui Kepala
Pusat Krisis Kesehatan
• Koordinator Klaster Kesehatan Provinsi
 Kadinkes Provinsi
• Koordinator Klaster Kesehatan
Kabupaten/Kota  Kadinkes
Kabupaten/Kota
KOORDINATOR
KLASTER KESEHATAN
SUB KLASTER
PELAYANAN
KESEHATAN
SUB KLASTER
PENGENDALI AN
PENYAKIT DAN
KESEHATAN
LINGKUNGAN
SUB
KLASTER
PELAYANAN
GIZI
SUB KLASTER
KESEHATAN
JIWA
SUB KLASTER
KESEHATAN
REPRODUKSI
SUB
KLASTER
DVI
TIM DATA &
INFORMASI
TIM LOGISTIK
KESEHATAN
TIM PROMOSI
KESEHATAN
Tim Medis Darurat
/Emergency Medical
Team (EMT)
Tim Respon Cepat Kesehatan Masyarakat atau Public Health Rapid Response Team
(PHRRT)
Tim Kaji Cepat Masalah
Kesehatan tim Rapid Health
Assessment(RHA)
KLASTER KESEHATAN (Permenkes No.75 Tahun 2019)
24
Sub Klaster Pelayanan
Kesehatan
Sub Klaster Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit dan
Kesehatan Lingkungan
Sub Klaster Kesehatan
Reproduksi
Sub Klaster Kesehatan Jiwa
Sub Klaster Pelayanan Gizi
Sub Klaster Identifikasi
Korban Mati (DVI)
Melaksanakan pelayanan kesehatan perorangan
terutama pelayanan pertolongan darurat pra fasilitas
pelayanan kesehatan dan pelayanan kesehatan rujukan
Melaksanakan pengendalian
penyakit dan upaya kesehatan lingkungan
Melaksanakan pelayanan Kesehatan Reproduksi
Melaksanakan upaya penanggulangan masalah
kesehatan jiwa dan psikososial secara optimal
Melaksanakan Pelayanan Gizi
Melaksanakan identifikasi korban meninggal dan
penatalaksanaannya
KLASTER KESEHATAN (Permenkes No.75 Tahun 2019)
25
Tim Logistik Kesehatan
Tim Data dan Informasi
Tim Promosi Kesehatan
Melaksanakan perencanaan, pengadaan,penyimpanan,
pendistribusian, dan penyerahan logistik kesehatan untuk
memenuhi kebutuhan
penanggulangan Krisis Kesehatan
Melaksanakan manajemen data dan informasi
serta penyebarluasan informasi Penanggulangan
Krisis Kesehatan
Melaksanakan upaya promosi kesehatan
UPAYA PASCA BENCANA
TUJUAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI
• Mengembalikan kondisi sistem kesehatan
pada kondisi pra bencana
kemudian….
• Memperkuat ketahanan sistem kesehatan
dan masyarakat untuk dapat mengelola
risiko kesehatan akibat bencana yang akan
datang dengan lebih baik (Build back
better).
Kegiatan Pasca Bencana
Penilaian kerusakan, kerugian dan kebutuhan
sumber daya kesehatan pasca bencana
Penyusunan Rencana Aksi Rehabilitasi dan
Rekonstruksi Bidang Kesehatan
Pelaksanaan Kegiatan
Pemantauan, Evaluasi, Pembelajaran dan
Pelaporan
1. Overload pasien  kelelahan
2. Konsentrasi menurun  risiko malpraktek
3. Tertular penyakit  selalu gunakan APD
lengkap, universal precaution harus tetap
dijalankan
4. Menjadi korban (terluka/meninggal) saat
mengevakuasi pasien  pahami daerah
kerja, situasi keamanan
5. Stres berat  akibat melihat banyak
korban meninggal, wabah merajalela,
tekanan politis, kehilangan anggota
keluarga
DAMPAK PSIKOLOGIS AKIBAT BENCANA
PENGALAMAN BENCANA
Reaksi
Traumatik
Reaksi
Kehilangan
Kaget,
penyangkalan,
marah, putus
asa
PTSD
(post traumatic
stres disorder)
Duka Cita
Rasa bersalah
Depresi
G. Penyesuaian
G. Cemas
G. Psikosomatik
STRES SEKUNDER:
 Pola hidup yang tiba-tiba
berubah
 Krisis ekonomi
 Perubahan atau hilangnya
masyarakat lokal
 Perubahan dalam situasi
dukungan sosial
PULIH
RESPON PSIKOLOGIS
PADA PENYINTAS (Korban Selamat)
Respon dari orang-orang yang terkena bencana
dapat dibagi atas 3 kategori utama
 Respon psikologis normal, tidak membutuhkan
intevensi khusus
 Respon psikologis disebabkan distres atau
disfungsi sesaat, membutuhkan bantuan pertama
psikososial (psychological first aid)
 Distress atau disfungsi berat (gangguan jiwa) yang
membutuhkan bantuan profesi kesehatan jiwa
RUJUKAN KESWA DI KOMUNITAS BENCANA
Umum: bingung,
sedih, marah, tidak
percaya
Rumah Sakit
(Jiwa)
Layanan konseling,
psikolog, dokter
organisasi agamis
Kelompok pemulihan,
manajemen stres, konseling
sesama, pemantauan lanjutan
trauma di komunitas
PFA  Sensitisasi,
psikoedukasi, pelatihan
keterampilan hidup, dukungan
spiritual, dll
Populasi setelah
Bencana
Individu yang sakit
secara klinis:
gangguan psikiatri
apapun
Individu yang
depresi, trauma
Individu yang syok,
berduka, takut dan
merasa bersalah
Intervensi
Dokter, psikiater,
psikolog, terapis
Profesional
kesehatan mental
yang terampil
konseling
Tenaga Kesehatan
di Pelayanan
Primer
Pekerja sosial terlatih
Relawan memberikan
informasi psikososial
& membangun
kesadaran
Keluhan
Psikosomatik
- PELAYANAN
GAWAT DARURAT
- PERAWATAN
DEFINITIF
SISTEM RUJUKAN
DAERAH
BENCANA
HOSPITAL CARE
TITIK
PENGUNGSIAN
TRIAGE
RESUSITASI EVAKUASI
TIM AMBULAN
POS UNGSI SEMENTARA
PRE-HOSPITAL
SUB KLASTER KIA DAN REPRODUKSI
SUB KLASTER KESEHATAN JIWA
SUB KLASTER GIZI
SUB KLASTER PENGENDALIAN PENYAKIT, PENYEHATAN
LINGKUNGAN DAN PENYEDIAAN AIR BERSIH
S U B K L A S T E R P E L A Y A N A N K E S E H A T A N
S U B K L A S T E R D V I
Pelayanan Kegawatdaruratan di Tempat
Kejadian oleh Petugas Kesehatan
Triase
Stabilisasi/
Resusitasi
Evakuasi
Medik
Permenkes No. 47/2018
Triase
“pemilahan pasien”
Merupakan suatu sistem yang digunakan
dalam mengidentifikasi korban dengan cedera
yang mengancam jiwa untuk kemudian
diberikan prioritas untuk dirawat dan
dievakuasi ke fasilitas kesehatan
Warna Triase
Prioritas 1 : Pasien cedera berat mengancam
jiwa yang kemungkinan besar dapat hidup bila
ditolong segera
Prioritas 3 : (area observasi) Pasien degan cedera
minimal, dapat berjalan dan menolong diri sendiri
atau mencari pertolongan
Prioritas nol : Pasien meninggal atau cedera
fatal yang jelas dan tidak mungkin
diresusitasi.
Prioritas 2 : (area Tindakan) Pasien memerlukan
tindakan defenitif tidak ada ancaman jiwa segera.
Bisa jalan?
R
Hitung
pernafasn?
P
denyut nadi?
M
Status
Kesadaran?
Ditunda
Waspada
Ya
< 10
atau
> 30
Tidak
Bingung
atau
Tidak sadar
Yes
10-30
Tidak
Minor
Segera
Segera
Segera
0
Buka
jalan
nafas
Bernafas? Ya
Segera
Tidak
Meninggal/
diperkirakan
meninggal
S.T.A.R.T
Model Triase
CONTOH LABEL TRIASE
PENANGANAN DI AREA BENCANA
)
MEDICAL
TRIAGE
EVAKUASI KE RUMKIT
P
A
S
I
E
N
AREA
HITAM
AREA
HIJAU
AREA MERAH AREA KUNING
Evakuasi
Transport
Ambulans
TRANSPORT
NON AMBULANCE
APD PETUGAS TRIASE
COVID-19
PANDEMI
44
Banyak Orang tanpa
Gejala
Meskipun tidak bergejala
namun tetap dapat
menularkan
Potensi Lonjakan Pasien
Berpotensi menimbulkan
korban massal yang melebihi
kapasitas kesehatan
Mengganggu pelayanan
Kesehatan rutin
Masalah kesehatan Indonesia antara lain
AKI, AKB, pengendalian penyakit menular
(TBC, Malaria dsb), stunting, penyakit tidak
menular, dsb  mortalitas & morbiditas bisa
meningkat
Indonesia rawan
bencana
Situasi bencana umumnya chaos
&kekurangan sumber-sumber
daya  meningkatkan risiko
penyebaran COVID-19 (Complex
Emergency)
Virus Baru
Belum banyak yang kita
ketahui tentang virus ini.
Obat dan vaksin masih
diteliti
MENGAPA HARUS WASPADA TERHADAP COVID-19?
Bencana lain tetap
dapat terjadi
meskipun masih
Pandemi COVID-19
PEDOMAN TERKAIT PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN DI
MASA COVID-19
Ditandatangani oleh Kepala Pusat Krisis Kesehatan pada tanggal 27 Juli 2020. Dapat
diunduh di
http://pusatkrisis.kemkes.go.id/kesiapsiagaan-klaster-kesehatan-menghadapi-bencana-
dan-klaster-kesehatan-pada-masa-covid-19
Ditandatangani oleh Sekjen pada tanggal 22 Juli 2020.
Dapat diunduh di https://bit.ly/pedomanbencanasaatcovid
Kesiapsiagaan Klaster Kesehatan menghadapi Bencana dan
Krisis Kesehatan lain pada Masa COVID-19
Pedoman Pemberdayaan Masyarakat dalam Penanggulangan
Bencana & Krisis Kesehatan pada Masa COVID-19
02
01
Konsep Adaptasi Kebiasaan Baru untuk Pelayanan Kesehatan Saat
Tanggap Darurat Bencana di Era Pandemi Covid-19
Pelayanan
Kesehatan
untuk
COVID-19
dan yankes
rutin tetap
harus
berjalan
Masyarakat
aman,
produktif
dan sehat
NEW NORMAL
Kondisi dimana kapasitas
sistem Kesehatan
esensial yang memadai
tetap berjalan, namun
tetap dapat mengontrol
risiko infeksi
 Protokol Kesehatan
 Peraturan & SOP baru
 Adaptasi Kebiasaan Baru
PANDEMI
JAGA JARAK MINIMAL 1 METER
CUCI TANGAN PAKAI SABUN DENGAN
AIR MENGALIR ATAU HAND SANITIZER
MENGGUNAKAN MASKER
ETIKA BATUK/BERSIN
JAGA IMUNITAS TUBUH & KENDALIKAN
COMORBID
GERMAS
COVID-19
ADAPTASI
KEBIASAAN
BARU
Upaya Kesiapsiagaan
pada masa Covid-19
Pada masa Pandemi COVID-19 atau saat COVID-19 masih menjadi
ancaman, upaya penanggulangan krisis kesehatan harus diintegasikan
dengan adaptasi kebiasaan baru yaitu menerapkan protokol kesehatan
untuk pencegahan penyebaran COVID-19.
Kesiapsiagaan pada masa COVID-19 adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan untuk mengantisipasi krisis kesehatan dan mencegah
terjadinya penyebaran COVID-19 pada kondisi krisis kesehatan, melalui
pengorganisasian serta langkah yang tepat guna dan berdaya guna.
Pengungsian di Masa COVID-19
• Bila berada di tempat pengungsian, tetap terapkan
protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19
yaitu memakai masker, menjaga jarak aman dan cuci
tangan pakai sabun di air mengalir/hand sanitizer.
• Bila ada warga yang sedang menjalankan isolasi mandiri,
maka pastikan untuk ditempatkan pada lokasi khusus
bagi pengungsi yang menjalani isolasi mandiri.
• Selain itu menjaga ventilasi di ruangan pengungsian agar
udara dapat keluar masuk ruangan dengan baik.
Lokasi Pengungsian di Masa COVID-19
• memastikan semua staf di lapangan, pengungsi dan masyarakat sekitar
memiliki akses ke daftar kontak dan informasi yang relevan.
• Buat dan latih fokal poin (di tingkat blok dan sektor, jika ada) atau para
pemimpin/tokoh masyarakat tentang praktik mencuci tangan yang baik dan
cara memantau populasi yang rentan dan berisiko tinggi
• Informasikan kepada pengungsi apa yang dapat terjadi jika mereka merasa
sakit dan ke mana mereka harus pergi untuk mendapatkan bantuan.
• Memantau dan aktif melawan isu/rumor negatif atau informasi menyesatkan
(hoax) yang dapat membahayakan individu atau kelompok yang tinggal di
tempat pengungsian dan sekitarnya.
• Utamakan dan gunakan metode yang berbeda-beda untuk menyebarkan pesan
dan informasi, seperti materi KIE (komunikasi, informasi dan edukasi),
pengumuman radio, aplikasi maya/online dan pengumuman lewat corong
daripada cara-cara seperti dari pintu ke pintu atau rapat fisik.
Pengungsian di Masa COVID-19
• Perbanyak sarana untuk mencuci tangan secara teratur,
terutama di pintu masuk tempat pengungsian, fasilitas-
fasilitas umum dan tempat berkumpul.
• Upaya Pencegahan Infeksi seperti: pengendalian alur
pergerakan pengungsi, pengurangan kepadatan dan
penyaringan pendatang baru.
Pengungsian di Masa COVID-19
• menyediakan dukungan kesehatan mental dan
psikososial kepada orang-orang yang terisolasi dan
keluarga mereka, serta kegiatan mobilisasi masyarakat
untuk menghindari stigmatisasi orang-orang yang
terisolasi
Pencegahan Infeksi Covid 19 Bagi Tenaga
Kesehatan
• Tenaga kesehatan yang berusia lebih 60 tahun dan/atau
yang memiliki komorbid tidak direkomendasikan untuk
melakukan penanggulangan krisis kesehatan
• Pengaturan jam kerja 40 jam seminggu (waktu kerja harian
7-8 jam dan tidak melebihi 12 jam sehari)
• Mendapatkan fasilitas pemeriksaan kesehatan pra dan
pasca penugasan termasuk diantaranya adalah pemeriksaan
Swab (RT-PCR), untuk mengetahui status kesehatan kerja
atau kelaikan kerja untuk nakes dengan komorbid atau
kondisi khusus seperti kehamilan sebelum ditugaskan
melakukan upaya penanggulangan krisis kesehatan
Pencegahan Infeksi Covid 19
Bagi Tenaga Kesehatan
• Menggunakan APD sesuai dengan level pelayanan
(masker medis, face shield, hand schoon, coverall)
mengacu kepada pedoman penggunaan APD
Kementerian Kesehatan dan Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Covid 19
• Pelatihan pemakaian dan pelepasan APD
• Menerapkan secara ketat protokol kesehatan (memakai
masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga
jarak)
• Fasililas isolasi bagi nakes yang tertular Covid 19
Terima Kasih
Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes
infoppkk
pkk_kemkes
Website : pusatkrisis.kemkes.go.id
081212123119
E- mail : pusatkrisis@kemkes.go.id

More Related Content

What's hot

Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di PuskesmasManajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di PuskesmasI Putu Cahya Legawa
 
Bencana Dan Triage
Bencana Dan TriageBencana Dan Triage
Bencana Dan Triageanto gesek
 
Phbs sekolah 2021
Phbs sekolah 2021Phbs sekolah 2021
Phbs sekolah 2021yuliani50
 
Sistem informasi bencana
Sistem informasi bencanaSistem informasi bencana
Sistem informasi bencanaJoni Iswanto
 
Survailance emergency
Survailance emergencySurvailance emergency
Survailance emergencyJoni Iswanto
 
Pengantar Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) - PSC 119
Pengantar Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) - PSC 119Pengantar Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) - PSC 119
Pengantar Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) - PSC 119Carwoto Sa'an
 
BAB I TKPP.pptx
BAB I TKPP.pptxBAB I TKPP.pptx
BAB I TKPP.pptxfadlykdg
 
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdfPermenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdfMuh Saleh
 
Ppt kompetensi perawat bencana
Ppt kompetensi perawat bencanaPpt kompetensi perawat bencana
Ppt kompetensi perawat bencanaAyiida Fitri
 
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang KesehatanPermenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang KesehatanMuh Saleh
 
KAK PENGELOLAAN LIMBAH B3.doc
KAK PENGELOLAAN LIMBAH B3.docKAK PENGELOLAAN LIMBAH B3.doc
KAK PENGELOLAAN LIMBAH B3.dockeslingkembangan
 
2.SOP REFRESING KADER.docx
2.SOP REFRESING KADER.docx2.SOP REFRESING KADER.docx
2.SOP REFRESING KADER.docxRHarumingPutri
 

What's hot (20)

Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di PuskesmasManajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
 
Bencana Dan Triage
Bencana Dan TriageBencana Dan Triage
Bencana Dan Triage
 
Keselamatan Pasien di Puskesmas
Keselamatan Pasien di PuskesmasKeselamatan Pasien di Puskesmas
Keselamatan Pasien di Puskesmas
 
ICRA HAIS.doc
ICRA HAIS.docICRA HAIS.doc
ICRA HAIS.doc
 
Phbs sekolah 2021
Phbs sekolah 2021Phbs sekolah 2021
Phbs sekolah 2021
 
Sistem informasi bencana
Sistem informasi bencanaSistem informasi bencana
Sistem informasi bencana
 
ICRA FKTP LAFKESPRI.pptx
ICRA FKTP LAFKESPRI.pptxICRA FKTP LAFKESPRI.pptx
ICRA FKTP LAFKESPRI.pptx
 
9. gizi bencana
9. gizi bencana9. gizi bencana
9. gizi bencana
 
2 SPGDT
2 SPGDT2 SPGDT
2 SPGDT
 
Survailance emergency
Survailance emergencySurvailance emergency
Survailance emergency
 
Pengantar Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) - PSC 119
Pengantar Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) - PSC 119Pengantar Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) - PSC 119
Pengantar Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) - PSC 119
 
Kebijakan promkes
Kebijakan promkesKebijakan promkes
Kebijakan promkes
 
BAB I TKPP.pptx
BAB I TKPP.pptxBAB I TKPP.pptx
BAB I TKPP.pptx
 
puskesmas
puskesmaspuskesmas
puskesmas
 
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdfPermenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
 
Ppt kompetensi perawat bencana
Ppt kompetensi perawat bencanaPpt kompetensi perawat bencana
Ppt kompetensi perawat bencana
 
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang KesehatanPermenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
 
KAK PENGELOLAAN LIMBAH B3.doc
KAK PENGELOLAAN LIMBAH B3.docKAK PENGELOLAAN LIMBAH B3.doc
KAK PENGELOLAAN LIMBAH B3.doc
 
2.SOP REFRESING KADER.docx
2.SOP REFRESING KADER.docx2.SOP REFRESING KADER.docx
2.SOP REFRESING KADER.docx
 
Kak kesehatan kerja
Kak kesehatan kerjaKak kesehatan kerja
Kak kesehatan kerja
 

Similar to KESENSAAN

MANAJEMEN KRISIS KESEHATAN.pptx
MANAJEMEN KRISIS KESEHATAN.pptxMANAJEMEN KRISIS KESEHATAN.pptx
MANAJEMEN KRISIS KESEHATAN.pptxMuhammadAlfian68
 
pengelolaan krisis kesehata TANGGAL 24 AGUSTUS 2022.pptx
pengelolaan krisis kesehata TANGGAL 24 AGUSTUS 2022.pptxpengelolaan krisis kesehata TANGGAL 24 AGUSTUS 2022.pptx
pengelolaan krisis kesehata TANGGAL 24 AGUSTUS 2022.pptxARGHASENA
 
#1_Kebijakan Penanggulangan Krisis Kesehatan_Pelatihan EMT Bandung 8nov.pptx
#1_Kebijakan Penanggulangan Krisis Kesehatan_Pelatihan EMT Bandung 8nov.pptx#1_Kebijakan Penanggulangan Krisis Kesehatan_Pelatihan EMT Bandung 8nov.pptx
#1_Kebijakan Penanggulangan Krisis Kesehatan_Pelatihan EMT Bandung 8nov.pptxInaAgustinaIsturini1
 
MPI 2. Manajemen Risiko Krisis Kesehatan Akibat Bencana.pdf
MPI 2. Manajemen Risiko Krisis Kesehatan Akibat Bencana.pdfMPI 2. Manajemen Risiko Krisis Kesehatan Akibat Bencana.pdf
MPI 2. Manajemen Risiko Krisis Kesehatan Akibat Bencana.pdfssuserde6b65
 
Manajemen bencana ns individu ciloto2019
Manajemen bencana ns individu ciloto2019Manajemen bencana ns individu ciloto2019
Manajemen bencana ns individu ciloto2019Tini Wartini
 
Manajemen bencana ns individu
Manajemen bencana ns individuManajemen bencana ns individu
Manajemen bencana ns individuSegarnis Dhiasy
 
#2. manajemen bencana ns individu cikarang2020
#2. manajemen bencana ns individu cikarang2020#2. manajemen bencana ns individu cikarang2020
#2. manajemen bencana ns individu cikarang2020Segarnis Dhiasy
 
#1. manajemen bencana ns individu cikarang2020
#1. manajemen bencana ns individu cikarang2020#1. manajemen bencana ns individu cikarang2020
#1. manajemen bencana ns individu cikarang2020Segarnis Dhiasy
 
1 Jakstra Pk
1  Jakstra Pk1  Jakstra Pk
1 Jakstra Pkramli ma
 
Manajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatanManajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatanJoni Iswanto
 
Rakerkesda Manado Pusat Krisis Kesehatan 0407.pdf
Rakerkesda Manado Pusat Krisis Kesehatan 0407.pdfRakerkesda Manado Pusat Krisis Kesehatan 0407.pdf
Rakerkesda Manado Pusat Krisis Kesehatan 0407.pdfInaAgustinaIsturini1
 
Manajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatanManajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatanJoni Iswanto
 
manajemenkesehatanpadapenanggulanganbencana-131119120213-phpapp02.pdf
manajemenkesehatanpadapenanggulanganbencana-131119120213-phpapp02.pdfmanajemenkesehatanpadapenanggulanganbencana-131119120213-phpapp02.pdf
manajemenkesehatanpadapenanggulanganbencana-131119120213-phpapp02.pdfGlenGladyPrakasa1
 
Pelayanan Kesehatan pada Kondisi Bencana
Pelayanan Kesehatan pada Kondisi BencanaPelayanan Kesehatan pada Kondisi Bencana
Pelayanan Kesehatan pada Kondisi BencanaDhenok Citra Panyuluh
 
Sesi-Masa depan kesehatan masyarakat_BS-1 (1) (1).pptx
Sesi-Masa depan kesehatan masyarakat_BS-1 (1) (1).pptxSesi-Masa depan kesehatan masyarakat_BS-1 (1) (1).pptx
Sesi-Masa depan kesehatan masyarakat_BS-1 (1) (1).pptxbalqisnurmauli
 
Sistem Komando Pengorganisasian Bencana.pptx
Sistem Komando Pengorganisasian Bencana.pptxSistem Komando Pengorganisasian Bencana.pptx
Sistem Komando Pengorganisasian Bencana.pptxtifannie
 

Similar to KESENSAAN (20)

MANAJEMEN KRISIS KESEHATAN.pptx
MANAJEMEN KRISIS KESEHATAN.pptxMANAJEMEN KRISIS KESEHATAN.pptx
MANAJEMEN KRISIS KESEHATAN.pptx
 
Mb clc
Mb clcMb clc
Mb clc
 
pengelolaan krisis kesehata TANGGAL 24 AGUSTUS 2022.pptx
pengelolaan krisis kesehata TANGGAL 24 AGUSTUS 2022.pptxpengelolaan krisis kesehata TANGGAL 24 AGUSTUS 2022.pptx
pengelolaan krisis kesehata TANGGAL 24 AGUSTUS 2022.pptx
 
#1_Kebijakan Penanggulangan Krisis Kesehatan_Pelatihan EMT Bandung 8nov.pptx
#1_Kebijakan Penanggulangan Krisis Kesehatan_Pelatihan EMT Bandung 8nov.pptx#1_Kebijakan Penanggulangan Krisis Kesehatan_Pelatihan EMT Bandung 8nov.pptx
#1_Kebijakan Penanggulangan Krisis Kesehatan_Pelatihan EMT Bandung 8nov.pptx
 
MPI 2. Manajemen Risiko Krisis Kesehatan Akibat Bencana.pdf
MPI 2. Manajemen Risiko Krisis Kesehatan Akibat Bencana.pdfMPI 2. Manajemen Risiko Krisis Kesehatan Akibat Bencana.pdf
MPI 2. Manajemen Risiko Krisis Kesehatan Akibat Bencana.pdf
 
Manajemen bencana ns individu ciloto2019
Manajemen bencana ns individu ciloto2019Manajemen bencana ns individu ciloto2019
Manajemen bencana ns individu ciloto2019
 
Manajemen bencana ns individu
Manajemen bencana ns individuManajemen bencana ns individu
Manajemen bencana ns individu
 
Manajemen bencana
Manajemen bencana Manajemen bencana
Manajemen bencana
 
Manajemen Bencana
Manajemen Bencana Manajemen Bencana
Manajemen Bencana
 
#2. manajemen bencana ns individu cikarang2020
#2. manajemen bencana ns individu cikarang2020#2. manajemen bencana ns individu cikarang2020
#2. manajemen bencana ns individu cikarang2020
 
#1. manajemen bencana ns individu cikarang2020
#1. manajemen bencana ns individu cikarang2020#1. manajemen bencana ns individu cikarang2020
#1. manajemen bencana ns individu cikarang2020
 
1 Jakstra Pk
1  Jakstra Pk1  Jakstra Pk
1 Jakstra Pk
 
Manajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatanManajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatan
 
Rakerkesda Manado Pusat Krisis Kesehatan 0407.pdf
Rakerkesda Manado Pusat Krisis Kesehatan 0407.pdfRakerkesda Manado Pusat Krisis Kesehatan 0407.pdf
Rakerkesda Manado Pusat Krisis Kesehatan 0407.pdf
 
Manajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatanManajemen bencana bidang kesehatan
Manajemen bencana bidang kesehatan
 
manajemenkesehatanpadapenanggulanganbencana-131119120213-phpapp02.pdf
manajemenkesehatanpadapenanggulanganbencana-131119120213-phpapp02.pdfmanajemenkesehatanpadapenanggulanganbencana-131119120213-phpapp02.pdf
manajemenkesehatanpadapenanggulanganbencana-131119120213-phpapp02.pdf
 
Pelayanan Kesehatan pada Kondisi Bencana
Pelayanan Kesehatan pada Kondisi BencanaPelayanan Kesehatan pada Kondisi Bencana
Pelayanan Kesehatan pada Kondisi Bencana
 
Sesi-Masa depan kesehatan masyarakat_BS-1 (1) (1).pptx
Sesi-Masa depan kesehatan masyarakat_BS-1 (1) (1).pptxSesi-Masa depan kesehatan masyarakat_BS-1 (1) (1).pptx
Sesi-Masa depan kesehatan masyarakat_BS-1 (1) (1).pptx
 
Sistem Komando Pengorganisasian Bencana.pptx
Sistem Komando Pengorganisasian Bencana.pptxSistem Komando Pengorganisasian Bencana.pptx
Sistem Komando Pengorganisasian Bencana.pptx
 
Manajemen Bencana Dasi Pena
Manajemen Bencana Dasi PenaManajemen Bencana Dasi Pena
Manajemen Bencana Dasi Pena
 

More from BidangTFBBPKCiloto

Etika Tim Penilai Jabatan Fungsional Kesehatan
Etika Tim Penilai Jabatan Fungsional KesehatanEtika Tim Penilai Jabatan Fungsional Kesehatan
Etika Tim Penilai Jabatan Fungsional KesehatanBidangTFBBPKCiloto
 
Pengorganisasian Tim Penilai Jabatan Fungsional Kesehatan
Pengorganisasian Tim Penilai Jabatan Fungsional KesehatanPengorganisasian Tim Penilai Jabatan Fungsional Kesehatan
Pengorganisasian Tim Penilai Jabatan Fungsional KesehatanBidangTFBBPKCiloto
 
Kebijakan Jabatan Fungsional Kesehatan
Kebijakan Jabatan Fungsional KesehatanKebijakan Jabatan Fungsional Kesehatan
Kebijakan Jabatan Fungsional KesehatanBidangTFBBPKCiloto
 
Bahan kabid kebijakan pengembangan jfk
Bahan kabid kebijakan pengembangan jfkBahan kabid kebijakan pengembangan jfk
Bahan kabid kebijakan pengembangan jfkBidangTFBBPKCiloto
 
Evaluasi ns 15 dan persiapan ns 16
Evaluasi ns 15 dan persiapan ns 16Evaluasi ns 15 dan persiapan ns 16
Evaluasi ns 15 dan persiapan ns 16BidangTFBBPKCiloto
 
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521BidangTFBBPKCiloto
 
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521BidangTFBBPKCiloto
 
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521BidangTFBBPKCiloto
 
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521BidangTFBBPKCiloto
 
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521BidangTFBBPKCiloto
 
Tips dalam memfasilitasi memberdayakan (1) (1)
Tips dalam memfasilitasi memberdayakan (1) (1)Tips dalam memfasilitasi memberdayakan (1) (1)
Tips dalam memfasilitasi memberdayakan (1) (1)BidangTFBBPKCiloto
 
Perencanaan penanganan korban bencana
Perencanaan penanganan korban bencanaPerencanaan penanganan korban bencana
Perencanaan penanganan korban bencanaBidangTFBBPKCiloto
 
Penatalaksanaan pasien trauma ns
Penatalaksanaan pasien trauma nsPenatalaksanaan pasien trauma ns
Penatalaksanaan pasien trauma nsBidangTFBBPKCiloto
 

More from BidangTFBBPKCiloto (20)

Etika Tim Penilai Jabatan Fungsional Kesehatan
Etika Tim Penilai Jabatan Fungsional KesehatanEtika Tim Penilai Jabatan Fungsional Kesehatan
Etika Tim Penilai Jabatan Fungsional Kesehatan
 
Pengorganisasian Tim Penilai Jabatan Fungsional Kesehatan
Pengorganisasian Tim Penilai Jabatan Fungsional KesehatanPengorganisasian Tim Penilai Jabatan Fungsional Kesehatan
Pengorganisasian Tim Penilai Jabatan Fungsional Kesehatan
 
Kebijakan Jabatan Fungsional Kesehatan
Kebijakan Jabatan Fungsional KesehatanKebijakan Jabatan Fungsional Kesehatan
Kebijakan Jabatan Fungsional Kesehatan
 
Bahan kabid kebijakan pengembangan jfk
Bahan kabid kebijakan pengembangan jfkBahan kabid kebijakan pengembangan jfk
Bahan kabid kebijakan pengembangan jfk
 
Evaluasi ns 15 dan persiapan ns 16
Evaluasi ns 15 dan persiapan ns 16Evaluasi ns 15 dan persiapan ns 16
Evaluasi ns 15 dan persiapan ns 16
 
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
 
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
 
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
 
4. langkah pendampingan ns
4. langkah pendampingan ns4. langkah pendampingan ns
4. langkah pendampingan ns
 
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
 
Pelayanan kefarmasian di pkm
Pelayanan kefarmasian di pkmPelayanan kefarmasian di pkm
Pelayanan kefarmasian di pkm
 
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
 
Tips dalam memfasilitasi memberdayakan (1) (1)
Tips dalam memfasilitasi memberdayakan (1) (1)Tips dalam memfasilitasi memberdayakan (1) (1)
Tips dalam memfasilitasi memberdayakan (1) (1)
 
Peran fasilitator (1)
Peran fasilitator (1)Peran fasilitator (1)
Peran fasilitator (1)
 
Konsep dasar stbm
Konsep dasar stbmKonsep dasar stbm
Konsep dasar stbm
 
Perencanaan penanganan korban bencana
Perencanaan penanganan korban bencanaPerencanaan penanganan korban bencana
Perencanaan penanganan korban bencana
 
Triase ns
Triase nsTriase ns
Triase ns
 
Transportasi pasien ns
Transportasi pasien nsTransportasi pasien ns
Transportasi pasien ns
 
Penatalaksanaan pasien trauma ns
Penatalaksanaan pasien trauma nsPenatalaksanaan pasien trauma ns
Penatalaksanaan pasien trauma ns
 
Initial assessment ns
Initial assessment nsInitial assessment ns
Initial assessment ns
 

Recently uploaded

PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxPPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxputripermatasarilubi
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.pptTrifenaFebriantisitu
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruhPPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruhuntung untung edi purwanto
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxpertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxSagitaDarmasari1
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxmade406432
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxunityfarmasis
 

Recently uploaded (14)

PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxPPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruhPPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxpertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
 

KESENSAAN

  • 1. DISAMPAIKAN PADA PELATIHAN NUSANTARA SEHAT TEAM BASED TAHUN 2021
  • 2. ALAM NON ALAM SOSIAL DAMPAK KESEHATAN (TERHADAP KELOMPOK RENTAN) Gagal teknologi, kebakaran, epidemi dll Konflik Sosial, Teror, Bom, dll Gempa bumi, tsunami, letusan gunung api, banjir, kekeringan, angin topan, longsor dll PERISTIWA ATAU RANGKAIAN PERISTIWA YANG MENGANCAM DAN MENGGANGGU KEHIDUPAN DAN PENGHIDUPAN MASYARAKAT YANG DISEBABKAN
  • 3. 52,33% RISIKO TINGGI 47,67% RISIKO SEDANG TIDAK ADA RISIKO RENDAH 388 (78 %) kab/kota: risiko tinggi 109 (22 %) kab/kota: risiko sedang INDEKS RISIKO BENCANA INDONESIA TAHUN 2018
  • 4. a. Data Pusat Krisis Kesehatan tahun 2015-2019 terdapat 1.103 bencana yang berdampak krisis kesehatan. b. IRBI 2018  sebanyak 52,33% kabupaten/kota berisiko tinggi mengalami kejadian bencana dan selebihnya berisiko sedang. c. Centre for Research on the Epidemiology of Disasters (CRED)  data tahun 2008 – 2018, setiap tahun Indonesia menempati 10 besar di dunia sebagai negara paling sering terkena bencana alam & negara dengan angka kematian akibat bencana alam tertinggi. d. World Risk Index 2017  Indonesia peringkat 33 dengan kategori risiko “very high” INDONESIA RAWAN BENCANA
  • 5.
  • 6. Kondisi Geografis Indonesia • Indonesia terletak antara 3 lempeng tektonik besar : Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik.. • Terletak di Ring of Fire/Cincin Api Pasifik di mana terdapat 127 gunung api aktif (sumber : BMKG, USGS, VSI ESDM)
  • 7. SELAIN ITU….. • Topografi yang beragam dan kompleks, berbukit-bukit, banyak aliran sungai disertai pengaruh perubahan iklim → Potensi bencana hidrometeorologi • Jumlah penduduk yang besar dan beraneka ragam→Potensi konflik sosial • Memiliki lebih dari 300 pintu masuk negara  potensi Pandemi • Indonesia memiliki banyak kawasan industri dengan bahan berbahaya → Potensi kecelakaan industri
  • 8. PASKA BENCANA PRA BENCANA BENCANA MANAJEMEN RESIKO PENGURANGAN RESIKO BENCANA PERUBAHAN PARADIGMA DARI TANGGAP DARURAT KE PENGURANGAN RESIKO S E N D A I F R A M E W O R K F O R D I S A S T E R R I S K R E D U C T I O N 2 0 1 5 - 2 0 3 0
  • 9. INDEKS RiSIKO (diturunkan) HAZARD (Frekuensi & Intensitas) VULNERABILITY (Kerentanan) diturunkan/ diamankan. • Populasi rentan (Balita, Lansia,Bumil Busui, Disabilitas, memiliki penyakit penyerta/komorbid) • Tingkat Kesehatan masyarakat • Persentase masyarakat yang menerapkan PHBS CAPACITY (Kapasitas) • Penyiapan SDM kesehatan • Kebijakan • Penyiapan Sarana dan prasarana • Manajemen (Koordinasi, Kolaborasi, Integrasi) • Kajian risiko bencana/pemetaan wilayah rawan • Sistem komando dan koordinasi • Penyusunan peraturan, pedoman, SOP • Sistem peringatan dini • Pemberdayaan masyarakat FOKUS: PENINGKATAN KAPASITAS
  • 11. BENCANA BAHAYA KERENTANAN KAPASITAS Sumber gambar : https://www.slideshare.net/rizwan81/drr- basic-concepts-and-terminologies-of-disaster-risk-reduction- drr
  • 12. BENCANA ALAM BENCANA NON ALAM BENCANA SOSIAL DAMPAK KESEHATAN KAPASITAS KLASTER KESEHATAN TERGANGGU PERLU BANTUAN KAPASITAS KESEHATAN DARI LUAR BEBAN LAYANAN KESEHATAN SAAT TANGGAP DARURAT DAN PEMULIHAN DINI MELEBIHI KAPASITAS KESEHATAN YANG TERSEDIA EMERGENCY RESPONS PUBLIC HEALTH RESPON STATUS DARURAT KRISIS KESEHATAN SELAMATKAN JIWA SELAMATKAN KECACATAN PASTIKAN SEMUA KEBUTUHAN LAYANAN KESEHATAN TELAH TERPENUHI • PASTIKAN TIDAK ADA WABAH • MEMASTIKAN PROGRAM KESEHATAN BERJALAN DENGAN TERPENUHINYA STANDAR MINIMAL PELAYANAN KESEHATAN
  • 13. DAMPAK KESEHATAN (TERHADAP KELOMPOK RENTAN) TIDAK MENJADI KRISIS DIBANTU DARI LUAR KRISIS KESEHATAN TIDAK MAMPU DIATASI OLEH KAPASITAS YANG ADA MAMPU DIATASI OLEH KAPASITAS YANG ADA
  • 14. TAHAP PRA KRISIS KESEHATAN 1. Identifikasi wilayah kerja Puskesmas : a. Jenis bencana yang rawan terjadi (melihat topografi wilayah (gunung, bukit, lereng gunung api, pantai, tepi sungai) b. Kerentanan : populasi rentan (lansia, ibu hamil, anak, disabilitas) c. Kapasitas kesehatan (jumlah nakes, faskes pemerintah dan swasta) d. Kapasitas non kesehatan (akses jalan, gedung untuk pengungsian, dll) 2. Menyusun rencana penanggulangan krisis kesehatan a. Rencana kontinjensi bidang kesehatan b. Peta respon, yaitu respon kapasitas daerah dalam merespon kedaruratan yang disajikan dalam bentuk peta yang berisi bahaya (single hazard), kapasitas, alur respon, dan jalur evakuasi. 3. Membentuk Tim Kesehatan Puskesmas (RHA, Tim Medis Darurat dan Tim Kesehatan Lingkungan) 4. Peningkatan Kapasitas Tenaga Kesehatan (pelatihan, simulasi) 5. SOP, Peraturan terkait penanggulangan krisis kesehatan (SOP mobilisasi nakes, SOP alur pelaporan dan sistem informasi) 6. Penyiapan logistik penanggulangan krisis kesehatan (Obat, bahan habis pakai, APD, perahu karet, tenda pos kesehatan, alat kesehatan, dll) 7. Membangun sistem informasi penanggulangan krisis kesehatan 8. Pemberdayaan Masyarakat (sosialisasi bencana, pelatihan evakuasi, pertolongan pertama, dll)
  • 15. PRINSIP UPAYA SAAT TANGGAP DARURAT Analisis/kaji cepat (RHA) dalam kondisi data-data bisa jadi masih sangat terbatas Menyusun rekomendasi/strategi secara cepat dan berani ambil risiko yang terukur Respons cepat dalam kondisi sumber daya terbatas/kurang Harus fleksible & adaptasi cepat dengan perkembangan situasi Terus update informasi
  • 16. RESPON KESEHATAN SAAT TANGGAP DARURAT 1. Melakukan RHA (Rapid Health Assessment) ; 2. Aktivasi Klaster Kesehatan dan mobilisasi Tim RHA, Tim Medis Darurat dan Tim Kesehatan Masyarakat (Surveilans, Gizi, Kesling, Kespro, Kesehatan Jiwa, Promkes) 3. Menyusun dan melaksanakan Rencana Operasi Krisis Kesehatan berdasarkan hasil RHA dan Rencana Kontigensi (jika sudah ada) dengan memperhatikan protokol kesehatan COVID-19
  • 17. 5. Memastikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat terdampak berjalan sesuai standar dan telah terintegrasi dengan Protokol kesehatan COVID-19 dengan memperhatikan kepentingan kelompok rentan; 6. Melaksanakan komunikasi Krisis Kesehatan. 7. Melakukan upaya promosi kesehatan 8. Memobilisasi logistik kesehatan: a. sarana prasarana kesehatan (tenda pos kesehatan, ambulans) b. obat c. Bahan habis pakai d. APD e. Masker f. PMT Ibu Hamil, Bayi, Balita RESPON KESEHATAN SAAT TANGGAP DARURAT
  • 18.
  • 19. KLASTER BENCANA KEP KA BNPB NO 173 TH 2014 KESEHATAN PENCARIAN DAN PENYELAMATAN LOGISTIK PENGUNGSIAN DAN PERLINDUNGAN PENDIDIKAN SARANA DAN PRASARANA EKONOMI PEMULIHAN DINI
  • 21. Perka BNPB No. 3/2016 KLASTER KESEHATAN
  • 22. KOORDINATOR KLASTER KESEHATAN • Koordinator Klaster Kesehatan Nasional  Menkes melalui Kepala Pusat Krisis Kesehatan • Koordinator Klaster Kesehatan Provinsi  Kadinkes Provinsi • Koordinator Klaster Kesehatan Kabupaten/Kota  Kadinkes Kabupaten/Kota
  • 23. KOORDINATOR KLASTER KESEHATAN SUB KLASTER PELAYANAN KESEHATAN SUB KLASTER PENGENDALI AN PENYAKIT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN SUB KLASTER PELAYANAN GIZI SUB KLASTER KESEHATAN JIWA SUB KLASTER KESEHATAN REPRODUKSI SUB KLASTER DVI TIM DATA & INFORMASI TIM LOGISTIK KESEHATAN TIM PROMOSI KESEHATAN Tim Medis Darurat /Emergency Medical Team (EMT) Tim Respon Cepat Kesehatan Masyarakat atau Public Health Rapid Response Team (PHRRT) Tim Kaji Cepat Masalah Kesehatan tim Rapid Health Assessment(RHA)
  • 24. KLASTER KESEHATAN (Permenkes No.75 Tahun 2019) 24 Sub Klaster Pelayanan Kesehatan Sub Klaster Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan Sub Klaster Kesehatan Reproduksi Sub Klaster Kesehatan Jiwa Sub Klaster Pelayanan Gizi Sub Klaster Identifikasi Korban Mati (DVI) Melaksanakan pelayanan kesehatan perorangan terutama pelayanan pertolongan darurat pra fasilitas pelayanan kesehatan dan pelayanan kesehatan rujukan Melaksanakan pengendalian penyakit dan upaya kesehatan lingkungan Melaksanakan pelayanan Kesehatan Reproduksi Melaksanakan upaya penanggulangan masalah kesehatan jiwa dan psikososial secara optimal Melaksanakan Pelayanan Gizi Melaksanakan identifikasi korban meninggal dan penatalaksanaannya
  • 25. KLASTER KESEHATAN (Permenkes No.75 Tahun 2019) 25 Tim Logistik Kesehatan Tim Data dan Informasi Tim Promosi Kesehatan Melaksanakan perencanaan, pengadaan,penyimpanan, pendistribusian, dan penyerahan logistik kesehatan untuk memenuhi kebutuhan penanggulangan Krisis Kesehatan Melaksanakan manajemen data dan informasi serta penyebarluasan informasi Penanggulangan Krisis Kesehatan Melaksanakan upaya promosi kesehatan
  • 27. TUJUAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI • Mengembalikan kondisi sistem kesehatan pada kondisi pra bencana kemudian…. • Memperkuat ketahanan sistem kesehatan dan masyarakat untuk dapat mengelola risiko kesehatan akibat bencana yang akan datang dengan lebih baik (Build back better).
  • 28. Kegiatan Pasca Bencana Penilaian kerusakan, kerugian dan kebutuhan sumber daya kesehatan pasca bencana Penyusunan Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bidang Kesehatan Pelaksanaan Kegiatan Pemantauan, Evaluasi, Pembelajaran dan Pelaporan
  • 29. 1. Overload pasien  kelelahan 2. Konsentrasi menurun  risiko malpraktek 3. Tertular penyakit  selalu gunakan APD lengkap, universal precaution harus tetap dijalankan 4. Menjadi korban (terluka/meninggal) saat mengevakuasi pasien  pahami daerah kerja, situasi keamanan 5. Stres berat  akibat melihat banyak korban meninggal, wabah merajalela, tekanan politis, kehilangan anggota keluarga
  • 30.
  • 31. DAMPAK PSIKOLOGIS AKIBAT BENCANA PENGALAMAN BENCANA Reaksi Traumatik Reaksi Kehilangan Kaget, penyangkalan, marah, putus asa PTSD (post traumatic stres disorder) Duka Cita Rasa bersalah Depresi G. Penyesuaian G. Cemas G. Psikosomatik STRES SEKUNDER:  Pola hidup yang tiba-tiba berubah  Krisis ekonomi  Perubahan atau hilangnya masyarakat lokal  Perubahan dalam situasi dukungan sosial PULIH
  • 32. RESPON PSIKOLOGIS PADA PENYINTAS (Korban Selamat) Respon dari orang-orang yang terkena bencana dapat dibagi atas 3 kategori utama  Respon psikologis normal, tidak membutuhkan intevensi khusus  Respon psikologis disebabkan distres atau disfungsi sesaat, membutuhkan bantuan pertama psikososial (psychological first aid)  Distress atau disfungsi berat (gangguan jiwa) yang membutuhkan bantuan profesi kesehatan jiwa
  • 33. RUJUKAN KESWA DI KOMUNITAS BENCANA Umum: bingung, sedih, marah, tidak percaya Rumah Sakit (Jiwa) Layanan konseling, psikolog, dokter organisasi agamis Kelompok pemulihan, manajemen stres, konseling sesama, pemantauan lanjutan trauma di komunitas PFA  Sensitisasi, psikoedukasi, pelatihan keterampilan hidup, dukungan spiritual, dll Populasi setelah Bencana Individu yang sakit secara klinis: gangguan psikiatri apapun Individu yang depresi, trauma Individu yang syok, berduka, takut dan merasa bersalah Intervensi Dokter, psikiater, psikolog, terapis Profesional kesehatan mental yang terampil konseling Tenaga Kesehatan di Pelayanan Primer Pekerja sosial terlatih Relawan memberikan informasi psikososial & membangun kesadaran Keluhan Psikosomatik
  • 34.
  • 35. - PELAYANAN GAWAT DARURAT - PERAWATAN DEFINITIF SISTEM RUJUKAN DAERAH BENCANA HOSPITAL CARE TITIK PENGUNGSIAN TRIAGE RESUSITASI EVAKUASI TIM AMBULAN POS UNGSI SEMENTARA PRE-HOSPITAL SUB KLASTER KIA DAN REPRODUKSI SUB KLASTER KESEHATAN JIWA SUB KLASTER GIZI SUB KLASTER PENGENDALIAN PENYAKIT, PENYEHATAN LINGKUNGAN DAN PENYEDIAAN AIR BERSIH S U B K L A S T E R P E L A Y A N A N K E S E H A T A N S U B K L A S T E R D V I
  • 36. Pelayanan Kegawatdaruratan di Tempat Kejadian oleh Petugas Kesehatan Triase Stabilisasi/ Resusitasi Evakuasi Medik Permenkes No. 47/2018
  • 37. Triase “pemilahan pasien” Merupakan suatu sistem yang digunakan dalam mengidentifikasi korban dengan cedera yang mengancam jiwa untuk kemudian diberikan prioritas untuk dirawat dan dievakuasi ke fasilitas kesehatan
  • 38. Warna Triase Prioritas 1 : Pasien cedera berat mengancam jiwa yang kemungkinan besar dapat hidup bila ditolong segera Prioritas 3 : (area observasi) Pasien degan cedera minimal, dapat berjalan dan menolong diri sendiri atau mencari pertolongan Prioritas nol : Pasien meninggal atau cedera fatal yang jelas dan tidak mungkin diresusitasi. Prioritas 2 : (area Tindakan) Pasien memerlukan tindakan defenitif tidak ada ancaman jiwa segera.
  • 39. Bisa jalan? R Hitung pernafasn? P denyut nadi? M Status Kesadaran? Ditunda Waspada Ya < 10 atau > 30 Tidak Bingung atau Tidak sadar Yes 10-30 Tidak Minor Segera Segera Segera 0 Buka jalan nafas Bernafas? Ya Segera Tidak Meninggal/ diperkirakan meninggal S.T.A.R.T Model Triase
  • 41. PENANGANAN DI AREA BENCANA ) MEDICAL TRIAGE EVAKUASI KE RUMKIT P A S I E N AREA HITAM AREA HIJAU AREA MERAH AREA KUNING Evakuasi Transport Ambulans TRANSPORT NON AMBULANCE
  • 44. 44 Banyak Orang tanpa Gejala Meskipun tidak bergejala namun tetap dapat menularkan Potensi Lonjakan Pasien Berpotensi menimbulkan korban massal yang melebihi kapasitas kesehatan Mengganggu pelayanan Kesehatan rutin Masalah kesehatan Indonesia antara lain AKI, AKB, pengendalian penyakit menular (TBC, Malaria dsb), stunting, penyakit tidak menular, dsb  mortalitas & morbiditas bisa meningkat Indonesia rawan bencana Situasi bencana umumnya chaos &kekurangan sumber-sumber daya  meningkatkan risiko penyebaran COVID-19 (Complex Emergency) Virus Baru Belum banyak yang kita ketahui tentang virus ini. Obat dan vaksin masih diteliti MENGAPA HARUS WASPADA TERHADAP COVID-19? Bencana lain tetap dapat terjadi meskipun masih Pandemi COVID-19
  • 45. PEDOMAN TERKAIT PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN DI MASA COVID-19 Ditandatangani oleh Kepala Pusat Krisis Kesehatan pada tanggal 27 Juli 2020. Dapat diunduh di http://pusatkrisis.kemkes.go.id/kesiapsiagaan-klaster-kesehatan-menghadapi-bencana- dan-klaster-kesehatan-pada-masa-covid-19 Ditandatangani oleh Sekjen pada tanggal 22 Juli 2020. Dapat diunduh di https://bit.ly/pedomanbencanasaatcovid Kesiapsiagaan Klaster Kesehatan menghadapi Bencana dan Krisis Kesehatan lain pada Masa COVID-19 Pedoman Pemberdayaan Masyarakat dalam Penanggulangan Bencana & Krisis Kesehatan pada Masa COVID-19 02 01
  • 46. Konsep Adaptasi Kebiasaan Baru untuk Pelayanan Kesehatan Saat Tanggap Darurat Bencana di Era Pandemi Covid-19 Pelayanan Kesehatan untuk COVID-19 dan yankes rutin tetap harus berjalan Masyarakat aman, produktif dan sehat NEW NORMAL Kondisi dimana kapasitas sistem Kesehatan esensial yang memadai tetap berjalan, namun tetap dapat mengontrol risiko infeksi  Protokol Kesehatan  Peraturan & SOP baru  Adaptasi Kebiasaan Baru PANDEMI
  • 47.
  • 48. JAGA JARAK MINIMAL 1 METER CUCI TANGAN PAKAI SABUN DENGAN AIR MENGALIR ATAU HAND SANITIZER MENGGUNAKAN MASKER ETIKA BATUK/BERSIN JAGA IMUNITAS TUBUH & KENDALIKAN COMORBID GERMAS COVID-19 ADAPTASI KEBIASAAN BARU
  • 49.
  • 50. Upaya Kesiapsiagaan pada masa Covid-19 Pada masa Pandemi COVID-19 atau saat COVID-19 masih menjadi ancaman, upaya penanggulangan krisis kesehatan harus diintegasikan dengan adaptasi kebiasaan baru yaitu menerapkan protokol kesehatan untuk pencegahan penyebaran COVID-19. Kesiapsiagaan pada masa COVID-19 adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi krisis kesehatan dan mencegah terjadinya penyebaran COVID-19 pada kondisi krisis kesehatan, melalui pengorganisasian serta langkah yang tepat guna dan berdaya guna.
  • 51.
  • 52. Pengungsian di Masa COVID-19 • Bila berada di tempat pengungsian, tetap terapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19 yaitu memakai masker, menjaga jarak aman dan cuci tangan pakai sabun di air mengalir/hand sanitizer. • Bila ada warga yang sedang menjalankan isolasi mandiri, maka pastikan untuk ditempatkan pada lokasi khusus bagi pengungsi yang menjalani isolasi mandiri. • Selain itu menjaga ventilasi di ruangan pengungsian agar udara dapat keluar masuk ruangan dengan baik.
  • 53. Lokasi Pengungsian di Masa COVID-19 • memastikan semua staf di lapangan, pengungsi dan masyarakat sekitar memiliki akses ke daftar kontak dan informasi yang relevan. • Buat dan latih fokal poin (di tingkat blok dan sektor, jika ada) atau para pemimpin/tokoh masyarakat tentang praktik mencuci tangan yang baik dan cara memantau populasi yang rentan dan berisiko tinggi • Informasikan kepada pengungsi apa yang dapat terjadi jika mereka merasa sakit dan ke mana mereka harus pergi untuk mendapatkan bantuan. • Memantau dan aktif melawan isu/rumor negatif atau informasi menyesatkan (hoax) yang dapat membahayakan individu atau kelompok yang tinggal di tempat pengungsian dan sekitarnya. • Utamakan dan gunakan metode yang berbeda-beda untuk menyebarkan pesan dan informasi, seperti materi KIE (komunikasi, informasi dan edukasi), pengumuman radio, aplikasi maya/online dan pengumuman lewat corong daripada cara-cara seperti dari pintu ke pintu atau rapat fisik.
  • 54. Pengungsian di Masa COVID-19 • Perbanyak sarana untuk mencuci tangan secara teratur, terutama di pintu masuk tempat pengungsian, fasilitas- fasilitas umum dan tempat berkumpul. • Upaya Pencegahan Infeksi seperti: pengendalian alur pergerakan pengungsi, pengurangan kepadatan dan penyaringan pendatang baru.
  • 55. Pengungsian di Masa COVID-19 • menyediakan dukungan kesehatan mental dan psikososial kepada orang-orang yang terisolasi dan keluarga mereka, serta kegiatan mobilisasi masyarakat untuk menghindari stigmatisasi orang-orang yang terisolasi
  • 56. Pencegahan Infeksi Covid 19 Bagi Tenaga Kesehatan • Tenaga kesehatan yang berusia lebih 60 tahun dan/atau yang memiliki komorbid tidak direkomendasikan untuk melakukan penanggulangan krisis kesehatan • Pengaturan jam kerja 40 jam seminggu (waktu kerja harian 7-8 jam dan tidak melebihi 12 jam sehari) • Mendapatkan fasilitas pemeriksaan kesehatan pra dan pasca penugasan termasuk diantaranya adalah pemeriksaan Swab (RT-PCR), untuk mengetahui status kesehatan kerja atau kelaikan kerja untuk nakes dengan komorbid atau kondisi khusus seperti kehamilan sebelum ditugaskan melakukan upaya penanggulangan krisis kesehatan
  • 57. Pencegahan Infeksi Covid 19 Bagi Tenaga Kesehatan • Menggunakan APD sesuai dengan level pelayanan (masker medis, face shield, hand schoon, coverall) mengacu kepada pedoman penggunaan APD Kementerian Kesehatan dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 • Pelatihan pemakaian dan pelepasan APD • Menerapkan secara ketat protokol kesehatan (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak) • Fasililas isolasi bagi nakes yang tertular Covid 19
  • 58. Terima Kasih Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes infoppkk pkk_kemkes Website : pusatkrisis.kemkes.go.id 081212123119 E- mail : pusatkrisis@kemkes.go.id