3. Mementingkan golongan masing-masing, memperebutkan
kekuasaan, dan pembangunan tidak berjalan
Kekuasaan pemerintah ada di tangan kabinet yang dipimpin
seorang perdana menteri.
Presiden RI sebagai lambang (tidak berperan dalam
pemerintahan melainkan dipegang oleh menteri, namun tidak
efisien)
Berlaku demokrasi liberal.
Sistem ekonomi liberal LPE (Laju Pertumbuhan Ekonomi)
rata-rata 2,7% per tahun.
Berlaku UUDS 1950 yang berbau liberal.
Selama 1950-1959 terjadi delapan kali pergantian kabinet.
Situasi politik tidak stabil karena masing-masing partai yang
berkuasa hanya mementingkan golongnnya, ekonomi tidak
berkembang, pembangunan lainnya terbengkalai karena
masa kerja kabinet pendek.
4. Ekonomi sosialis, aktifitas ekonomi ditangani pemerintah
bukan individu, dan timbul inflasi karena pembangunan
besar-besaran.
Diawali dengan dekrit presiden 5 juli 1959
UUDS 1950 diganti dengan UUD 1945
Demokrasi liberal diganti dengan demokrasi terpimpin.
Ekonomi liberal diganti dengan ekonomi terpimpin.
Pengaturan ekonomi sepenuhnya ada pada pemerintah
5.
6. Hutang negara membengkak.
Ekspor menurun, 75% dana APBN untuk proyek
mercusuar.
Laju inflasi 30-50% per tahun.
Prasarana perekonomian rusak berat, misalnya jalan,
jembatan dll.
Produktifitas sektor industri menurun.
8. Program pembangunan jangka pendek (1966-1968)
mengatasi hyper inflasi.
mengusahakan stok pangan yang cukup.
rehabilitasi prasarana perekonomia.
membuka kembali hubungan dengan luar negeri
(negara-negara barat)
memberlakukan 3 undang-undang perbankan : UU
Perbankan tahun 1967, UU Bank Sentral tahun 1968, UU
Bank Asing tahun 1968.
perluasan lapangan kerja.
9. Program pembangunan jangka panjang dengan melaksanakan
repelita I s.d repelita X. Pembangunan jangka panjang tahap I
adalah sebagai berikut :
Repelita I (1969-1974)
Repelita II (1974-1979)
Repelita III (1979-1984)
Repelita IV (1984-1989)
Repelita V (1989-1993)
10. Dengan pimpinan B.J Habibie tidak berjalan
lama dimana keadaan tidak mencerminkan
adanya perubahan baru, bahkan KKN semakin
menjadi. Melalui pelaksanaan pemilu 1999
terpilih Gusdur sebagai presiden RI dan
Megawati sebagai wakil presiden. Dan lahirlah
pemerintah Reformasi (perubahan).
11. Pemerintahan reformasi yang dipimpin
Gusdur pada awal pemerintahan kondisi
perekonomian menunjukkan adanya
perbaikan tetapi tidak berjalan lama. Presiden
bertindak diktator, sikap presiden tidak
sejalan dengan DPR, dan KKN tetap berjalan.
Berbagai permasalahan dalam negeri tidak
terselesaikan dengan baik. kerusuhan sosial
yang bernuansa desintregrasi muncul
dimana-mana. Hubungan dengan IMF
semakin buruk. Kurs dolar mencapai 1 USD :
12.000 rupiah.
12. perekonomian indonesia masih sangat
bergantung pada impor.
perekonomian indonesia masih sangat
bergantung pada impor.
inflasi yang semakin tinggi.
cadangan defisa menurun (ekspor menurun)
21 Maret istana presiden di kepung para
demonstran, menuntut Gusdur mundur.