Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan politik dan ekonomi di Indonesia sejak masa Orde Lama hingga era Reformasi. Mencakup latar belakang lahirnya Orde Baru, kehidupan pada masa Orde Baru, dampak kebijakan politik dan ekonomi Orde Baru, serta perkembangan revolusi hijau, industrialisasi, dan demokrasi pada era Reformasi.
Dokumen Sejarah Masa Orde Baru dan Era Reformasi di Indonesia
1. DI SUSUN OLEH :
ELVIDA AINI
HASANUDDIN
SITI ROHAYA
ALI AKBAR
FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN
UNIVERSITAS ASAHAN
2. 1
• ERA SEBELUM 1966
2
• Masa Peralihan (1966-1968)
3
• MASA ORDE BARU 1968 - 1988
• ERA REFORMASI 1998 - SEKARANG
4
3. 20 Th pertama perekonomian
kurang berkembang baik
Sistem politik tidak stabil
- sering ganti kabinet
Kebijakan ekonomi sering
berubah
Defisit anggaran pemerintah
membengkak
Harga membubung
Inflasi s/d 650% 1966
- hiperinflasi
Beberapa masalah ekonomi
yang terjadi pada masa Orde
Lama, antara lain;
1. Terjadi Nasionalisasi
Perusahaan- Perusahaan
Asing (1951-1958)
2. Adanya kebijakan ” Anti
Modal Asing ”, akibatnya :
• Indonesia kekurangan modal
• Hilangnya pangsa Pasar di
Luar Negeri
• Tekanan pada NPI (Neraca
Pembayaran Internasional)
4. Setelah terjadinya peristiwa G30 S/PKI
Yang gagal pada tahun 1965, Perekonomian Indonesia makin
memburuk, dengan kondisi antara lain ;
Tertundanya pembayaran Hutang luar Negeri sebesar mencapai
US $ 2 Milyar
Turunnya penerimaan ekspor
Inflasi yang sangat tinggi ( 30-50 % ) per bulan
Makin buruknya kondisi prasarana perekonomian (Jalan,
jembatan, irigasi, dsb )
5. A. Latar belakang lahirnya Orde Baru
Orde baru merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk
memisahkan antara kekuasaan masa Sukarno (Orde Lama) dengan
masa Suharto. Sebagai masa yang menandai sebuah masa baru
setelah pemberontakan PKI tahun 1965. Lahirnya era orde baru
dilatarbelakangi oleh runtuhnya orde lama. Tepatnya pada saat
runtuhnya kekuasaan Soekarno yang lalu digantikan oleh Soeharto.
Salah satu penyebab yang melatarbelakangi runtuhnya orde lama
dan lahirnya orde baru adalah keadaan keamanan dalam negeri yang
tidak kondusif pada masa orde lama. Terlebih lagi karena adanya
peristiwa pemberontakan G30S PKI. Hal ini menyebabkan presiden
Soekarno memberikan mandat kepada Soeharto untuk melaksanakan
kegiatan pengamanan di Indonesia melalui surat perintah sebelas
maret atau Supersemar.
B. Kehidupan pada Masa Orde Baru
Berbagai kebijakan Orde Baru yang muncul telah menimbulkan
pengaruh dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia.
Reaksi masyarakat pun berbeda–beda dalam menghadapinya. Secara
perlahan, pengaruh pemerintahan Orde Baru dapat kita lihat dalam
berbagai aspek kehidupan masyarakatnya.
6. 1. Kehidupan politik masa Orde Baru
Langkah yang diambil pemerintah untuk penataan kehidupan politik :
a. Penataan politik dalam negeri
1. Pembentukan kabinet pembangunan
2. Pembubaran PKI dan organisasi masanya
3. Penyederhanaan dan pengelompokan partai politik
4. Pemilihan umum
5. Peran ganda ABRI
6. Pemasyarakatan P4
b. Pelaksanaan politik luar negeri
1. Kembali menjadi anggota PBB
2. Pendirian ASEAN
3. Integrasi Timor Timur ke wilayah Indonesia
2. Kehidupan ekonomi masa Orde Baru
a. Stabilisasi dan rehabilitasi ekonomi
b.Kerja sama luar negeri
c.Pembangunan Nasional
7. C. Dampak Kebijakan Politik dan Ekonomi pada Masa Orde Baru
1. Dampak positif kebijakan politik pemerintah orde baru
* Pemerintah mampu membangun pondasi yang kuat bagi kekusaan lembaga
kepresidenan yang membuat semakin kuatnya peran negara dalam
masyarakat.
2. Dampak negatif kebijakan politik pemerintahan orde baru
* Terbentuk pemerintahan orde baru yang bersifat otoriter.
* Pemerintah Orde Baru gagal memberikan pelajaran berdemokrasi yang baik
dan benar kepada rakyat Indonesia. Golkar menjadi alat politik untuk
mencapai stabilitas yang diinginkan, sementara 2 partai lainnya hanya sebagai
boneka agar tercipta citra sebagai negara demokrasi.
3. Dampak positif kebijakan ekonomi pemerintahan orde baru
* Pertumbuhan ekonomi yang tinggi karena setiap program pembangunan
pemerintah terencana dengan baik.
* ndonesia mengubah status dari negara pengimpor beras terbesar menjadi
bangsa yang memenuhi kebutuhan beras sendiri (swasembada beras).
4. Dampak negatif kebijakan ekonomi pemerintahan orde baru
* Menimbulkan konglomerasi dan bisnis yang erat dengan KKN (Korupsi, Kolusi
dan Nepotisme.
* Pembagunan yang dilakukan hasilnya hanya dapat dinikmati oleh sebagian
kecil kalangan masyarakat, pembangunan cenderung terpusat dan tidak
merata.
8. D. Perkembangan Revolusi Hijau dan Industrialisasi pada Masa Orde Baru
a. Revolusi Hijau
Kebijakan modernisasi pertanian pada masa Orde baru dikenal dengan sebutan Revolusi Hijau.
Latar belakang munculnya revolusi Hijau adalah karena munculnya masalah kemiskinan yang
disebabkan karena pertumbuhan jumlah penduduk yang sangat pesat tidak sebanding dengan
peningkatan produksi pangan.
Upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk menggalakan revolusi hijau ditempuh dengan cara :
1. Intensifikasi Pertanian
Intensifikasi Pertanian di Indonesia dikenal dengan nama Panca Usaha Taniyang meliputi :Pemilihan
Bibit Unggul, Pengolahan Tanah yang baik, Pemupukan, Irigasi, Pemberantasan Hama
2. Ekstensifikasi Pertanian
Ekstensifikasi pertanian, yaitu Memperluas lahan tanah yang dapat ditanami dengan pembukaan
lahan-lahan baru (misal mengubah lahan tandus menjadi lahan yang dapat ditanami, membuka
hutan, dsb).
3. Diversifikasi Pertanian
Usaha penganekaragaman jenis tanaman pada suatu lahan pertanian melalui sistem tumpang sari.
Usaha ini menguntungkan karena dapat mencegah kegagalan panen pokok, memperluas sumber
devisa, mencegah penurunan pendapatan para petani.
Sejak Pelita 1, Orde Baru selalu menitikberatkan pembangunan dalam bidang pertanian, baik
produksi, pertanian,teknologi pertanian. Hingga pembukaan 1 juta lahan gambut
di Kalimantan untuk dijadikan sawah. Hal ini mengakibatkan meningkatnya produksi pertanian dari
waktu ke waktu. Pada tahun 1984 Indonesia berhasil mencapai swasembada beras. Namun 10 tahun
kemudian Indonesia kembali menjadi Negara pengimpor beras. Hal ini disebabkan meningkatnya
jumlah penduduk yang tidak sebanding dengan meningkatnya produksi pertanian.
9. b. Industrialisasi
Pada masa Orde Baru perkembangan industry mengalami
pengembangan pesat. Hal tersebut ditandai dengan
meningkatnya modal asing yang ditanamkan di Indonesia.
Dengan industrialisasi juga merupakan proses budaya
dimana dibangun masyarakat dari suatu pola hidup atau
berbudaya agraris tradisional menuju masyarakat berpola
hidup dan berbudaya masyarakat industry. Industrialisasi di
Indonesia mempunyai dampak positif dan negatif. Dampak
positifnya adalah dengan adanya industry maka makin
meningkat pula pendapatan per kapita serta tercapai
efisiensi dan efektivitas kerja. Sedang dampak negatifnya
adalah banyak masyarakat kehilangan pekerjaan karena
penggunaan tenaga manusia diganti dengan tenaga mesin
sehingga memunculkan pengangguran.
10. Demokrasi era reformasi
Merupakan salah satu reaksi terhadap pemerintahan orde baru yang telah
dianggap telah menyimpang dari tujuan dan cita-cita demokrasi pancasila .
Era reformasi dimulai setelah presiden soeharto mengundurkan diri pada
21 mei 1998 dan digantikan oleh wakil presiden Prof. Dr.B.J. Habibie
Habibie membuat dua terobosan sebagai berikut
Pertama : diberikannya ruang kebebasan PERS sebagai ruang publik
Kedua : diberlakukannya sistem multi partai dalam pemilu 1999
Pada tanggal 7 juni 1999 indonesia melaksanakan pemilihan tersebut yang
diikuti oleh 48 partai dari pemilihan tersebut diperoleh hasil 5 besar partai
pemenang yaitu : PDI-P GOLKAR PPP PKB PAN
Pada 20 oktober diadakan penyelengaraan pemilihan presiden dengan calon
K.h Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarno Putri sebagai wakilnya.
Pemilihan dilakukan secara voting oleh MPR dengan hasil ,
K.h Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarno Putri dilantik pada tanggal
30 oktober 1999.
11. Dalam perkembangan selanjutnya mandat K.h Abdurrahman Wahid dicabut
oleh MPR.
MPR/DPR Pun bersidang lagi untuk mengadakan pemilihan presiden yang
baru 23 juni 2001 hasilnya terpililah Megawati Soekarno Putri dan Hamzah
haz sebagai presiden dan wakil presiden untuk periode 2001-2004
Pada tahun 2004 bangsa indonesia melaksanakan pemilu secara langsung
yangt diikuti 24 partai dan dilakukan dalam tiga tahap :
Pertama : pada 5 April 2004 dilaksanakan pemilihan anggota DPR,DPRD
Provinsi,DPRD,DPR
Kedua : pada 5 juli 2004 dilaksanakan pemilihan presiden dan wakil
presiden tahap 1.
Ketiga : Pada 20 september 2004 pemilihan presiden dan wakil
presiden tahap 2.
Pemilihan tersebut menempatkan pasangan Susilo Bambang Yudiono dan
Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden periode 2004-2009.
Pada tahun 2009 dilaksanakan pemilu dengan sistem yang sama terpililah
Susilo Bambang Yudiono dan boediono sebagai presiden dan wakil presiden
periode 2009- 2014
12. KELEBIHAN
Pada masa era reformasi presiden habibie memiliki peran yang
sangat besar yang diawali dengan merencanakan pemilihan umum
yang lansung ,bebas ,rahasia jujur dan adil.
Pemilihan umum yang diselengarakan di bawah pemerintahan
presiden habibie merupakan pemilihan yang bersifat demokrasi.
Kelebihan diantara lainnya :
1. Berhasil menata kehidupan ketatanegaraan dengan amandemen
UUD 1945.
2. Menjamin terjadinya stabilitas politik kecuali bertentangan
dengan pasal 7 A UUD 1945.
3. Di masa pemerintahan SBY terdapat usaha nyata penegakan
supermasi hokum.
13. KELEMAHAN
terjadinya krisis ekonomi pada tahun 1998 merupakan salah satu
kelemahan era reformasi ,Krisis ekonomi yang pada awalnya dimulai
dari krisis moneter yang terjadi di Thailand.
Kelemahan lainnya :
1. Lepasnya timor timor dan kepulauan sipadan serta lingitan
dari pangkuan ibbu pertiwi.
2. Terjadinya penyimpangan den keluarnya maklumat
presiden dimasa gus-dur.
3. Lemahnya stabilitas keamanan sehinggan timbul konflik
vertical/horizontal ,GAM OPM RMS Kasus ambon,sampit
sambas dan maraknya terorisme.
4. Penegakan hokum supermasi sejak pemerintahan habibie,
gus-dur dan megawati belum terlihat adanya usaha nyata
penegakan hokum.
14. KESIMPULAN :
Pada masa era reformasi orang bebas mengemukakan
pendapatnya.habibie memberikan peluang terhadap
masyarakat untuk mengemukakan pendapat didepan umum,
unjuk rasa ataupun demonstrasi .adanya amendemen UUD
1945 yang berhasil menata kehidupan ketatanegaraan.
Namun ,pada era reformasi juga lah terjadinya krisis ekomoni
besar besaran pada tahun 1998 yang menyebabkan hutang
swasta luar negeri semakin membengkak dan sebagian besar
berjangka pendek, melemahnya perbankan, penegakan dan
kepastian hokum, serta kondisi politik yang tidak stabil dan
lepasnya timor timor dan lepasnya kepulauan sipadan dan
linggitan.