2. POKOK
BAHASAN
1. Sejarah
2. Periode Perkembangan Kesehatan
Masyarakat
3. Definisi
4. Ruang Lingkup
5. Tujuan
6. Perkembangan Kesehatan Masyarakat di
Indonesia
KONSEP DASAR KESEHATAN MASYARAKAT
3. Sejarah
Perkembangan
Kesehatan
Masyarakat
Mitos Yunani:
Asclepius dan Higeia
2 aliran atau Pendekatan dalam menangani masalah
kesehatan
Pelayanan kesehatan kuratif
(Asclepius)
Pelayanan kesehatan preventif
(Higeia)
Sasaran indivual, jarak antara
petugas kesehatan dengan pasien
cenderung jauh
Sasarannya masyarakat, masalah
yang ditangani pun masalah masyarakat
bukan individu,hubungan antara petugas
kesehatan dengan masyarakat bersifat
kemitraan
Bersifat reaktif: menunggu
masalah datang
Bersifat proaktif: mencari masalah,
mengidentifikasi masalah dan
melakukan tindakan
Penanganan lebih kepada system
biologis manusia
Pendekatan holistic menyeluruh
4. Periode
Perkembangan
Kesehatan
Masyarakat
Dainur, 1995 :
Primitive concept (Era Kesehatan Empirik, Sebelum
Tahun 1850)
Pemeliharaan kesehatan berdasarkan kepercayaan bahwa
penyakit adalah kutukanTuhan dan pengobatan dengan cara
kuno/tradisional.
Basic Science Era (Era Ilmu Dasar, Tahun 1850-1900)
Penemuan-penemuan baru serta obat-obatan oleh pelopor
ilmu kedokteran modern.
Clinical Science Era (Era Ilmu Klinik, Tahun 1900 -1950)
Penyempurnaan sistem kuratif, namun sasaran masih
terbatas pada individu sakit saja.
Public Health Era (Era Kesmas,Tahun 1950–Sekarang)
Pengobatan dan perawatan kedokteran yang semula
berorientasi klinis berubah menjadi orientasi masyarakat.
Dirintis Edwin Chadwick dan dilanjutkan oleh Winslow.
5. Masyarakat belum terlalu memahami arti pentingnya kesehatan
dalam kehidupannya sehari-hari
Ditemukan dokumen-dokumen tentang peraturan-peraturan
tertulis yang mengatur tentang pembuangan air limbah (drainase),
pengaturan air minum, pembuangan sampah. Ditemukan
arkeologi arkeologi WC Umum (Public Latrine) dan sumber air
minum sendiri ESTETIKA (Tujuan awalnya karena
limbah menimbulkan bau tidak sedap)
Makin menyadari pentingnya kesehatan masyarakat setelah
timbulnya berbagai macam penyakit menular (Kolera, lepra, hingga
penyakit Pes yang menyebabkan puluhan juta kematian penduduk
disebut sebagai “The Black Death”, serta Diphteri, Typhus, Disentri.
Upaya pemecahan masalah secara menyeluruh belum
dilakukan
Periode
Perkembangan
Kesehatan
Masyarakat
Pre Scientific Period / Sebelum Ilmu Pengetahuan
9. Masalah penyakit merupakan masalah yang
komplek
Mulai ditemukan penyebab-penyebab penyakit dan vaksin
sebagai pencegah:
Lous Pasteur:: vaksin pencegah cacar
JosepLister: asam karbol untuk sterilisasi ruang operasi
William Marton: ether sebagai anestesi pada waktu operasi
Penyelidikan dan upaya-upaya kesehatan masyarakat secara ilmiah mulai digalakkan
(Parlemen Inggris menugaskan Edmin Chadwich).
Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 dikembangkannya Pendidikan tenaga
kesehatan professional.
Tahun 1883 Sekolah Tinggi Kedolteran didirikan oleh John Hopkins di Baltimore AS:
Departemen Kesehatan Masyarakat.
Pemerintah Amerika membentuk departemen kesehatan untuk menyelenggarakan
pelayanan kesehatan bagi penduduk, juga perbaikan dan pengawasan sanitasi
lingkungan.
Tahun 1972: Asosiasi Kesehatan Masyarakat Amerika (American Public Health
Association)
Periode
Perkembangan
Kesehatan
Masyarakat
Scientific Period / Setelah Ilmu Pengetahuan
10. Hippocrates(460-370 SM) : bapak ilmu kedokteran
AnthonyVan Leewenhoek(1632-1723) : mikroskop berlensa satu
dan menemukan protozoa dan permatozoa
John Snow(1813-1912) : ahli epidemiologi
Louis Pasteur(1827-1912) : penggunaan antiseptik
Carlos Juan Finlay(1933-1915) : penemu penyebab demam kuning
Robert Koch(1843-1910) : ahli bakteriologi kedokteran modern
(penemu kuman penyebab antraks, tb, kolera)
Paul Ehrlich(1854-1915) : penemu obat anti sifilis
Tokoh –Tokoh Kesehatan Masyarakat
Periode
Perkembangan
Kesehatan
Masyarakat
11. Perkembangan
Kesehatan
Masyarakat di
Indonesia
Notoatmodjo, 2003 :
Waktu Perkembangan
Abad ke-16 Upaya kesehatan masyarakat untuk pemberantasan Cacar
dan Kolera oleh pemerintahan Belanda
Tahun 1807 Upaya penurunan angka kematian bayi dengan pelatihan
dukun bayi (Jendral Daendels)
Tahun 1888 Berdirinya Lab. kedokteran di Bandung, Medan,
Semarang,Surabaya,Yogyakarta untuk dukung
pemberantasan penyakit
Tahun 1925 Hydrich (petugas kesehatan Belanda) : mengembangkan
daerah percontohan dengan penyuluhan kesehatan di
Purwokerto,Banyumas.
Tahun 1927 STOVIA – Sekolah Kedokteran - FKUI (1947)
12. Waktu Perkembangan
Tahun 1930 Pendaftaran dukun bayi penolong dan perawatan
persalinan
Tahun 1935 Program Pemberantasan PES (epidemi) dengan penyem
protan DDT dan vaksinasi massal
Tahun 1951 Konsep Bandung (dr. Y. Leimena & dr. Patah) : aspek
kuratif dan preventif tidak bisa dipisahkan
dalam kesehatan masyarakat
Tahun 1952 Pelatihan intensif dukun bayi dilaksanakan
Tahun 1956 Proyek Bekasi (dr. Y. Sulianti) : model pengembangan kes
ehatan masyarakat &pusat pelatihan
Tahun 1967 Seminar program kesehatan
masyarakat, disepakati sistem puskesmas tipe A,B,C
Notoatmodjo, 2003 :
Perkembangan
Kesehatan
Masyarakat di
Indonesia
13. Waktu Perkembangan
Tahun 1968 Rapat Kerja Kesehatan Nasional sistem pelayanan terpadu :
Puskesmas
Tahun 1969 Sistem Puskesmas disepakati2 saja, yaitu tipeA (dikepalai
dokter) dan tipeB (dikelola paramedis).
Pada tahun 1969-1974 yang dikenal dengan masa Pelita 1,
dimulai program kesehatan Puskesmas di sejumlah kecamatan
dari sejumlah Kabupaten di tiap Provinsi
Tahun 1979 Satu tipe Puskesmas, dikepalai dokter dengan 3 stratifikasi
(baik,rata-rata, standar). Selanjutnya Puskesmas dilengkapi
dengan piranti manajerial yang lain, Micro planning
(perencanaan) dan Lokmin (pengorganisasian kegiatan dan
pengembangan kerjasama tim)
Tahun 1984 Program PaketTerpadu kesehatan dan KB di Puskesmas (KIA,
KB,Gizi, Penanggulangan Diare, Imunisasi)
Awal tahun 1990-an Puskesmas : kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang
juga memberdayakan peran serta masyarakat.
Perkembangan
Kesehatan
Masyarakat di
Indonesia
Notoatmodjo, 2003 :
14. Perkembangan
Kesehatan
Masyarakat di
Indonesia
4Tingkat perkembangan kesehatan di Indonesia
(Barton dalam Effendy, 1998 )
Tingkat I Pelaksanaan kesehatan masyarakat dilakukan melalui cara-cara
pengobatan di klinik
Tingkat II Pelaksanaan kesehatan masyarakat diperluas di Poliklinik, BKIA,
RS. Selain upaya kuratif, dikembangkan upaya preventif
Tingkat III Dikembangkan berbagai usaha pokok kesehatan (basic health
service) secara bersamaan dan dikoordinasikan secara
menyeluruh : Pelayanan kesehatan terintegrasi.
Tingkat IV Pelaksanaan kesehatan masyarakat sudah berorientasi secara
lintas sektoral dan multidisiplin.
15. DEFINISI
KESEHATAN
MASYARAKAT
Kesehatan masyarakat adalah suatu ilmu dan seni mencegah
penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkankesehatan fisik
dan mental melalui pengorganisasian potensi yang ada dalam
masyarakat untuk mencapai :
1. Perbaikan sanitasi lingkungan
2. Pemberantasan penyakit-penyakit menular
3. Pendidikan untuk kebersihan perorangan (personal hygiene)
4. Pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis danperawatan
untuk diagnosis dini, pencegahan danpengobatan serta
5. Pengembangan mekanisme sosial yg akan mendorongsetiap
individu di masyarakat untuk memelihara kesehatannya dalam
setiap perilaku kehidupan sehari-hari
(Profesor Winslow, 1920)
16. The World Health Organization (WHO)
defined Health as is a state of complete
physical, mental and social well-being and
not merely the absence of disease or
infirmity.
Sehat adalah keadaan yang sempurna baik
fisik, mental maupun sosial, tidak hanya
terbebas dari penyakit atau
kelemahan/cacat” .
DEFINISI
SEHAT
17. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik
secara fisik, mental,spiritual maupun
sosial yang memungkinkan setiap
oranguntuk hidup produktif
secara sosial dan ekonomis (Pasal 1
butir 1 UU No. 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan)
DEFINISI
SEHAT
18. Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni
memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatan
masyarakat melalui usaha-usaha pengorganisasian
masyarakat (Ikatan Dokter Amerika, AMA, 1948)
Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni
memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatan
masyarakat melalui usaha-usaha masyarakat dalam
pengadaaan pelayanan kesehatan, pencegahan dan
pemberantasan penyakit.
DEFINISI
KESEHATAN
MASYARAKAT
19. Tiap warga masyarakat dapat
mencapai derajat kesehatan yang
setingi-tingginya baik fisik, mental,
sosial serta diharapkan berumur
panjang melalui upaya preventif,
promotive, kuratif, dan rehabilitative.
TUJUAN
KESEHATAN
MASYARAKAT
20. a.Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan masyarakat secara
menyeluruh dalam memelihara kesehatan untuk mencapai derajat
kesehatan secara mandiri
b.Tujuan Khusus
1. Meningkatkan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam
memahami tentang pengertian sehat sakit.
2. Meningkatkan kemampuan individu, keluarga kelompok dan
masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan.
3. Tertangani/ terlayani kelompok keluarga rawan, kelompok khusus dan
kasus yang memerlukan penanganan tindak lanjut dan pelayanan
Kesehatan
TUJUAN
KESEHATAN
MASYARAKAT
21. Ruang lingkup
Kesehatan
Masyarakat
Ilmu kesehatan masyarakat : ilmu multidisiplin
Disiplin ilmu yang mendasari ilmu kesehatan
masyarakat: ilmu biologi, ilmu kedokteran, ilmu
kimia, fisika, ilmu lingkungan, sosiologi, antropologi
(ilmu yang mempelajari budaya pada masyarakat),
psikologi dan ilmu pendidikan.
22. 1. mencegah penyakit (preventif)
2. meningkatkan kesehatan (promotif)
3. pengobatan/ terapi (kuratif)
4. pemulihan (rehabilitatif).
Ruang lingkup
Kesehatan
Masyarakat
23. Pilar utama Ilmu Kesehatan Masyarakat:
1. Epidemiologi
2. Biostatistik/ statistik kesehatan
3. Kesehatan lingkungan
4. Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku,
5. Administrasi kesehatan masyarakat
6. Gizi masyarakat
7. Kesehatan kerja
Ruang lingkup
Kesehatan
Masyarakat