SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
Download to read offline
Simon Patabang, ST., MT.
IMPLEMENTASI BASIS DATA
Simon Patabang, ST., MT.
Jurusan Teknik Elektro
Universitas Atmajaya Makassar
Pendahuluan
Tahap implementasi basis data merupakan upaya untuk membangun
basis data fisik yang ditempatkan dalam media penyimpan (disk)
dengan bantuan DBMS.
Tahap ini diawali dengan melakukan transformasi dari model data
ERD menjadi struktur basis data.
Secara umum, ERD akan diwujudkan menjadi sebuah basis data
secara fisik. Sedangkan komponen-komponen ERD yang berupa
himpunan entitas dan himpunan relasi akan diwujudkan menjadi
tabel-tabel.
Atribut-atribut yang melekat pada masing-masing himpunan entitas
dan himpunan relasi akan dinyatakan sebagai field-field dalam tiap
tabel.
2
Pendahuluan
Performansi basis data ditentukan oleh :
Kualitas dan bentuk perancangan basis data
Kualitas mesin / komputerKualitas mesin / komputer
Platform yang dipilih
Sistem operasi
DBMS yang dipilih
3
Transformasi Model data
Aturan umum dalam pemetaan model data yang digambarkan dalam
ERD (level konseptual) menjadi Basis data fisik (level fisik) adalah :
Setiap Entitas akan diimplementasikan sebagai sebuah tabel (file
data). Contoh : Entitas Mahasiswa dan Mata Kuliah.
4
Transformasi 1 - 1
Relasi dengan derajat relasi satu-ke-satu, yang menghubungkan 2 buah
himpunan entitas akan direpresentasikan dalam bentuk penambahan /
penyertaan atribut-atribut relasi ke tabel yang mewakili salah satu dari
kedua himpunan entitas. Contoh : Dosen sebagai Ketua Jurusan.
5
Transformasi Relasi 1 - M
Relasi dengan derajat satu ke banyak, yang menghubungkan 2 buah
himpunan Entitas, akan direpresentasikan dalam bentuk pemberian
atribut kunci dari himpunan entitas pertama (yang berderajat 1) ke
tabel yang mewakili himpunan entitas kedua (yang berderajat M)
6
Transformasi M - M
Relasi dengan derajat banyak ke banyak, yang menghubungkan 2 buah
himpunan entitas akan diwujudkan dalam bentuk tabel khusus, yang
memiliki field (atau foreign key) yang berasal dari kunci-kunci dari
himpunan entitas yang dihubungkannya.
7
Transformasi Pada Entitas Lemah
Himpunan entitas lemah berisi entitas-entitas yang
kemunculannya tergantung pada eksistensinya dalam sebuah
relasi terhadap entitas lain.
Himpunan entitas lemah biasanya tidak memiliki key yang
8
Himpunan entitas lemah biasanya tidak memiliki key yang
dapat menjamin keunikan entitas didalamnya.
Contoh Entitas Lemah adalah OrangTua dan Hobby.
Entitas Lemah Dalam ERD
9
Tabel Dari Entitas Lemah
Entitas Lemah Orang Tua dan Hobby dapat
ditransformasikan menjadi sebuah tabel dengan
menyertakan key yang ada pada Entitas Kuat, sebagai
berikut :
10
Spesialisasi
Spesialisasi adalah proses pemisahan sebuah entitas yang berada
dalam himpunan yang sama tetapi memiliki perbedaan atribut
secara sepesifik.
Misalnya sebuah Himpunan Dosen terdiri dari dari DosenTetap
dan DosenTidakTetap.
11
dan DosenTidakTetap.
Dosen Tetap dan Dosen Tidak Tetap memiliki perbedaan atribut
dalam hal status dosen sehingga tidak boleh disimpan dalam tabel
yang sama.
Adanya spesialisasi diwujudkan dalam notasi relasi yang khusus,
yang disebut‘ISA’ (yang berasal dari‘IsA’).
Spesialisai Entitas Dosen
12
Tabel Entitas ISA
Sub Entitas hasil Spesialisasi diimplementasikan sebagai
berikut :
13
Generalisasi
Jika sebaliknya, sebuah himpunan entitas yang terdiri dari
beberap kelompok tertentu dan pengelompokan ini tidak
dipertegas dengan adanya perbedaan atribut, maka
kelompok-kelompok tersebut disatukan dalam sebuah
himpunan dengan atribut yang sama. Proses yang demikian
disebut Generalisasi.
14
disebut Generalisasi.
Spesialisasi dan generalisasi merupakan dua proses yang
berlawanan, yang ditekankan dalam spesialisasi adalah
perbedaan antar kelompok entitas, sedangkan dalam
generalisasi yang ditekankan adalah persamaannya.
Generalisasi Entitas D3 dan S1
15
Tabel Generalisasi
Generalisasi akan menyusutkan jumlah himpunan entitas
menjadi hanya sebuah tabel.
Pada table tersebut ditambahkan sebuah atribut yang nantinya
akan diisi dengan kode khusus yang menyatakan perbedaan
tersebut.
16
tersebut.
Agregasi
Agregasi adalah sebuah himpunan relasi yang secara langsung
menghubungkan sebuah Entitas dengan sebuah himpunan
relasi dalam Diagram-ER.
Sebuah relasi terbentuk tidak hanya dari himpunan entitas
tetapi juga mengandung unsur dari relasi lain. Sebenarnya
kondisi ini tidak tepat bahkan ada yang dengan tegas tidak
17
kondisi ini tidak tepat bahkan ada yang dengan tegas tidak
memperbolehkan.
Sebagai jalan tengah digunakan notasi khusus untuk
menunjukan adanya agregasi semacam itu.
Contoh dari agregasi Entitas Mahasiswa, Mata Kuliah, dan
Praktikum, dimana Praktikum diikuti oleh Mahasiswa jika
telah mengambil/Lulus dari Mata Kuliah sebagai syarat.
ERD Agregasi
18
Tabel Agregasi
Himpunan relasi Mengikuti menghubungkan entitas
Praktikum secara langsung dengan relasi Mempelajari.
Relasi Mengikuti merupakan bentuk agregasi relasi
Mempelajari dan entitas Praktikum.
19
Mempelajari dan entitas Praktikum.
Karena semua derajat relasi yang ada pada Diagram-ER diatas
adalah N-N, maka baik relasi Mempelajari maupun Mengikuti
masing-masing direpresentasikan dalam tabel terpisah.
Tabel Agregasi
20
Pengkodean / Abstraksi data
Tujuan
Untuk efisiensi ruang penyimpanan.
Untuk menyembunyikan data dari pandangan user sehingga
data yang dilihat oleh end-user bisa berbeda dengan data
21
data yang dilihat oleh end-user bisa berbeda dengan data
yang disimpan.
Untuk menyerdehanakan cara penyimpanan data sehingga
apa yang dilihat oleh end-user bisa jadi merupakan hasil
pengolahan yang tidak disimpan sama sekali dalam basis data,
atau bisa dinyatakan dalam bentuk lain.
Bentuk Pengkodean
Ada dua bentuk pengkodean :
1. Eksternal (user-defined coding)
Mewakili pengkodean yang telah digunakan secara terbuka
dan dikenal dengan baik oleh pemakai awam. Contoh :
Nomor mahasiswa dengan NIM dan Kode matakuliah
22
Nomor mahasiswa dengan NIM dan Kode matakuliah
dengan Kode_Mtk
2. Internal (system coding)
Menggambarkan bagaimana data disimpan dalam kondisi
sebenarnya, sehingga lebih berorientasi pada mesin. Misalnya
NIM dipilih sebagai kode primary key.
Cara Pengkodean
Sekuensial
Mengasosiasikan data dengan kode terurut, misalnya : (Sempurna,
Baik, Cukup, Kurang, Buruk) dikodekan dengan :“A, B, C, D dan E“.
Mnemonic
Pengkodean dilakukan dengan membentuk suatu singkatan dari data
yang hendak dikodekan. Contoh : “Laki-laki” dikodekan ‘L”;
23
yang hendak dikodekan. Contoh : “Laki-laki” dikodekan ‘L”;
“Perempuan” dikodekan “P”
Blok
Pengkodean dinyatakan dalam format tertentu. Contoh : Nomor
mahasiswa dengan format XX.YY.ZZZZ terdiri atas XX = 2 digit
tahun masuk,YY = 2 digit kode jurusan, ZZZZ = 4 digit nomor urut
Struktur Tabel
Dalam menentukan struktur dari tabel, paling tidak setiap
struktur tabel berisikan nama field, tipe field dan ukurannya
Tatacara penamaan field, pilihan tipe field serta fasilitas
tambahan lainnya untuk struktur tabel sangat tergantung
24
tambahan lainnya untuk struktur tabel sangat tergantung
pada DBMS yang digunakan
Tipe data yang bersifat umum adalah : Integer, Real,
Currency,Text, dll
Tipe Data
Data Alphanumerik, isinya berupa angka tapi tidak menunjukkan
jumlah, sehingga dianggap sebagai teks. Misalnya : Nomhs, NIP
Data Numerik, isinya berupa angka yang menunjukkan jumlah.
Misalnya : SKS, Gaji pokok
25
Data bilangan bulat (integer), Byte (1 byte), Small-Integer (2
byte), Long Integer (4 byte)
Data bilangan nyata, Single (4 byte), Double (8 byte). Tipe data
single dapat menampung hingga 7 digit pecahan, sedangkan double
hingga 15 digit pecahan
Tipe Data
Dalam komputasi, data integer akan membutuhkan waktu lebih
cepat dalam pengolahan data dibandingkan real. Begitu juga,
karena ruang penyimpanan yang dibutuhkan lebih kecil, maka data
single akan lebih cepat dalam pengolahan dibandingkan double
Data uang (currency), pemakaian tipe ini sangat membantu
dalam mengatur tampilan data yang berkaitan dengan nilai uang,
26
dalam mengatur tampilan data yang berkaitan dengan nilai uang,
misalnya dengan adanya pemisahan ribuan/jutaan dan adanya
tanda mata uang
Data teks, ada dua jenis yaitu ukuran tetap (fixed character) dan
ukuran dinamis (variable character). Misalnya field nomhs lebih
tepat bertipe fixed character karena ukurannya pasti dan pendek.
Sedangkan nama mahasiswa sebaiknya bertipe variable character
karena panjang dan bervariasi
Tipe Data
Pertimbangan untuk menentukan tipe data adalah :
Kecukupan domain
Harus dapat menjamin bahwa tipe data yang dipilih pada tiap
field akan dapat menampung semua nilai yang akan diisikan
ke dalam field tersebut
27
ke dalam field tersebut
Efisiensi ruang penyimpanan
Apabila pemilihan tipe data tidak tepat (berlebihan),
akibatnya akan memperbesar ukuran tabel secara keseluruhan
Kecepatan pengolahan data
Pada akhirnya, pemilihan tipe yang tidak tepat juga
mengakibatkan pengaksesan data menjadi lebih lambat
Contoh Tabel BD MS Access
28
Indeks Tabel
1. Indeks Primer (Primary Key)
Primary Key (PK) pada setiap tabel hanya ada satu dan
hampir selalu ditentukan dari kunci primer yang telah
ditetapkan dalam sebuah entitas / relasi
29
PK yang baik terdiri atas field-field dengan kriteria sbb :
Field yang menjadi komponen PK harus bersifat mandatory (datanya
tidak boleh kosong atau berisi nilai null)
Keseluruhan nilai PK bersifat unik
Nilai-nilainya lebih permanen (idealnya tidak pernah berubah)
Berukuran kecil (pendek) dengan jumlah field yang minimal (sedikit)
Indeks Tabel
2. Indeks Sekunder (Secondary Key)
Digunakan untuk mendukung keberadaan PK yang dibuat
untuk suatu tabel dengan alasan untuk mempermudah
berbagai cara pengaksesan ke suatu tabel
Misalnya : field Nama_Mahasiswa untuk memudahkan
30
Misalnya : field Nama_Mahasiswa untuk memudahkan
pencarian data berdasar nama mahasiswa; disamping
pencarian berdasar NOMHS
Kriteria dari SK adalah :
Jumlah SK dalam sebuah tabel boleh lebih dari Satu
Nilai-nilai field yang menjadi pembentuk SK tidak harus
bersifat unik
Membuat PK Dalam DB Access
31
Contoh Tabel Dgn PK
32
Struktur Penyimpanan
Struktur penyimpanan dasar yang dapat diterapkan pada
suatu tabel (bergantung pada DBMS yang dipakai) yaitu :
33
1. Heap
2. Hash
3. Sekuensial Berindeks
4. File berindeks
Heap
Merupakan struktur penyimpanan yang paling sederhana dan
paling hemat dalam kebutuhan ruang penyimpanan
Setiap baris data disusun berdasar kronologis penyimpanannya.
Record yang pertama disimpan akan ditempatkan di posisi awal
ruang penyimpanan, dan begitu seterusnya
Pengubahan data tidak akan mengubah urutan record tersebut.
34
Pengubahan data tidak akan mengubah urutan record tersebut.
Jika terjadi penghapusan, maka record-record dibawahnya akan
dimampatkan untuk mengisi tempat yang kosong akibat
penghapusan
Pencarian data berjalan dengan lambat, karena dilakukan secara
sekuensial baris demi baris
Struktur ini cocok untuk tabel berukuran kecil dan jarang
berubah
Hash
Baris-baris data ditempatkan berdasarkan nilai alamat fisik
yang diperoleh dari hasil perhitungan (fungsi hashing)
terhadap nilai key-nya. Karena itu penempatan record
dalam tabel tidak tersusun berdasarkan kedatangannya.
Bisa jadi record yang terakhir dimasukkan justru
menempati urutan pertama
Memiliki performansi yang paling baik dalam hal
35
Memiliki performansi yang paling baik dalam hal
pencarian data tunggal berdasar kunci indeks
Struktur ini cocok untuk tabel-tabel yang sering menjadi
acuan bagi tabel lain
Kelemahannya membutuhkan ruang penyimpanan awal
yang besar, untuk menjamin agar record-record yang
disimpan tidak menempati alamat yang sama
dibutuhkan alokasi ruang penyimpanan
Sekuensial Berindeks
Menempatkan data dengan urutan tertentu berdasar nilai indeks
primernya
Record yang memiliki nilai IP paling kecil dibandingkan record
yang lain akan ditempatkan di awal ruang penyimpanan tabel
meskipun dimasukkan belakangan
36
meskipun dimasukkan belakangan
Performansi turun pada saat terjadi penambahan atau perubahan
data yang menyangkut nilai indeks primernya, karena perlu
dilakukan penataan ulang
Struktur ini cocok untuk tabel yang sifatnya statis, dan untuk
pencarian data kelompok dalam suatu tabel (lebih baik daripada
hash)
File Berindeks
Dikembangkan dari struktur heap. Record-record disusun berdasar
kronologis penyimpanannya (seperti heap). Namun disediakan pula
file indeks yang disusun berdasar nilai key setiap record yang
berguna untuk membantu proses pencarian data ke suatu tabel
Terdapat 2 komponen yaitu komponen data dan komponen indeks.
37
Terdapat 2 komponen yaitu komponen data dan komponen indeks.
Komponen data disusun dengan struktur heap, dan komponen
indeks disusun dengan struktur sekuensial berindeks
Struktur ini cocok untuk tabel yang dinamis dan berukuran besar
Latihan / Tugas
Buatlah rancangan Database tentang :
1. Toko Buku
2. Toko Elektronik
3. Gudang Barang
38
3. Gudang Barang
4. Rental Mobil
5. Hotel
6. Apotik
Continue !
39
Continue !

More Related Content

What's hot

2. Array of Record (Struktur Data)
2. Array of Record (Struktur Data)2. Array of Record (Struktur Data)
2. Array of Record (Struktur Data)Kelinci Coklat
 
Intermediate code kode antara
Intermediate code   kode antaraIntermediate code   kode antara
Intermediate code kode antaraGunawan Manalu
 
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02KuliahKita
 
Jenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsiJenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsilaurensius08
 
Proposisi Logika Matematika
Proposisi Logika MatematikaProposisi Logika Matematika
Proposisi Logika MatematikaTaufik_Yui
 
Analisis ERD Database Rumah Sakit
Analisis ERD Database Rumah SakitAnalisis ERD Database Rumah Sakit
Analisis ERD Database Rumah SakitFitria Nuri
 
Logika dan Pembuktian
Logika dan PembuktianLogika dan Pembuktian
Logika dan PembuktianFahrul Usman
 
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianAturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianFahrul Usman
 
Kebutuhan perangkat lunak
Kebutuhan perangkat lunakKebutuhan perangkat lunak
Kebutuhan perangkat lunakAinul Yaqin
 
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubahYulianus Lisa Mantong
 
8. Multi List (Struktur Data)
8. Multi List (Struktur Data)8. Multi List (Struktur Data)
8. Multi List (Struktur Data)Kelinci Coklat
 
Analisis sistem-informasi
Analisis sistem-informasiAnalisis sistem-informasi
Analisis sistem-informasiryanprasetya
 
Bab 2 Aljabar Relasional
Bab 2   Aljabar RelasionalBab 2   Aljabar Relasional
Bab 2 Aljabar RelasionalRatzman III
 
Pengantar Sistem Berkas (Lanjutan)
Pengantar Sistem Berkas (Lanjutan)Pengantar Sistem Berkas (Lanjutan)
Pengantar Sistem Berkas (Lanjutan)formatik
 

What's hot (20)

Algoritma penjadwalan proses
Algoritma penjadwalan prosesAlgoritma penjadwalan proses
Algoritma penjadwalan proses
 
2. Array of Record (Struktur Data)
2. Array of Record (Struktur Data)2. Array of Record (Struktur Data)
2. Array of Record (Struktur Data)
 
Intermediate code kode antara
Intermediate code   kode antaraIntermediate code   kode antara
Intermediate code kode antara
 
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02
 
Jenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsiJenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsi
 
Proposisi Logika Matematika
Proposisi Logika MatematikaProposisi Logika Matematika
Proposisi Logika Matematika
 
Analisis ERD Database Rumah Sakit
Analisis ERD Database Rumah SakitAnalisis ERD Database Rumah Sakit
Analisis ERD Database Rumah Sakit
 
Array dan Contoh
Array dan ContohArray dan Contoh
Array dan Contoh
 
Logika dan Pembuktian
Logika dan PembuktianLogika dan Pembuktian
Logika dan Pembuktian
 
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianAturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
 
Contoh studykasus-2
Contoh studykasus-2Contoh studykasus-2
Contoh studykasus-2
 
Erd dan contoh kasus
Erd dan contoh kasusErd dan contoh kasus
Erd dan contoh kasus
 
Kebutuhan perangkat lunak
Kebutuhan perangkat lunakKebutuhan perangkat lunak
Kebutuhan perangkat lunak
 
Pengertian ERD
Pengertian ERDPengertian ERD
Pengertian ERD
 
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
 
8. Multi List (Struktur Data)
8. Multi List (Struktur Data)8. Multi List (Struktur Data)
8. Multi List (Struktur Data)
 
Analisis sistem-informasi
Analisis sistem-informasiAnalisis sistem-informasi
Analisis sistem-informasi
 
Bab 2 Aljabar Relasional
Bab 2   Aljabar RelasionalBab 2   Aljabar Relasional
Bab 2 Aljabar Relasional
 
Pengantar Sistem Berkas (Lanjutan)
Pengantar Sistem Berkas (Lanjutan)Pengantar Sistem Berkas (Lanjutan)
Pengantar Sistem Berkas (Lanjutan)
 
pemetaan erd
pemetaan erdpemetaan erd
pemetaan erd
 

Similar to 5 transformasi model data

6.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, dasar dasar dalm...
6.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, dasar dasar dalm...6.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, dasar dasar dalm...
6.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, dasar dasar dalm...Yohanes Agung Nugroho
 
Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, dasar dasar dalm i...
Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, dasar dasar dalm i...Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, dasar dasar dalm i...
Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, dasar dasar dalm i...Yohanes Agung Nugroho
 
Pert 5 (normalisasi)
Pert 5 (normalisasi)Pert 5 (normalisasi)
Pert 5 (normalisasi)ptmardika
 
pdfcoffee.com_makalah-entity-relationship-diagram-erd-12-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_makalah-entity-relationship-diagram-erd-12-pdf-free.pdfpdfcoffee.com_makalah-entity-relationship-diagram-erd-12-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_makalah-entity-relationship-diagram-erd-12-pdf-free.pdfAishSkincare
 
Laporan praktikum modul 5 (normalisasi)
Laporan praktikum modul 5 (normalisasi)Laporan praktikum modul 5 (normalisasi)
Laporan praktikum modul 5 (normalisasi)Devi Apriansyah
 
Analisis Sistem Informasi [Materi V]
Analisis Sistem Informasi [Materi V]Analisis Sistem Informasi [Materi V]
Analisis Sistem Informasi [Materi V]Erikson Hutabarat
 
Rsi 9 normalisasi dan buble
Rsi 9 normalisasi dan bubleRsi 9 normalisasi dan buble
Rsi 9 normalisasi dan bubledonasiilmu
 
3- SISTEM BASIS DATA,merupakan sistem yang terdiri atas kumpulan file (tabel)...
3- SISTEM BASIS DATA,merupakan sistem yang terdiri atas kumpulan file (tabel)...3- SISTEM BASIS DATA,merupakan sistem yang terdiri atas kumpulan file (tabel)...
3- SISTEM BASIS DATA,merupakan sistem yang terdiri atas kumpulan file (tabel)...arsawimax1
 

Similar to 5 transformasi model data (20)

Laporan modul 5 basisdata
Laporan modul 5 basisdataLaporan modul 5 basisdata
Laporan modul 5 basisdata
 
Basis data
Basis dataBasis data
Basis data
 
6.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, dasar dasar dalm...
6.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, dasar dasar dalm...6.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, dasar dasar dalm...
6.SI-PI, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, dasar dasar dalm...
 
Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, dasar dasar dalm i...
Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, dasar dasar dalm i...Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, dasar dasar dalm i...
Si-pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, dasar dasar dalm i...
 
Pert 5 (normalisasi)
Pert 5 (normalisasi)Pert 5 (normalisasi)
Pert 5 (normalisasi)
 
Erd2
Erd2Erd2
Erd2
 
Presentasi basis data
Presentasi basis dataPresentasi basis data
Presentasi basis data
 
Pertemuan-4.pptx
Pertemuan-4.pptxPertemuan-4.pptx
Pertemuan-4.pptx
 
Entity Relatonship Diagram
Entity Relatonship DiagramEntity Relatonship Diagram
Entity Relatonship Diagram
 
Pertemuan 6 erd
Pertemuan 6 erdPertemuan 6 erd
Pertemuan 6 erd
 
pdfcoffee.com_makalah-entity-relationship-diagram-erd-12-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_makalah-entity-relationship-diagram-erd-12-pdf-free.pdfpdfcoffee.com_makalah-entity-relationship-diagram-erd-12-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_makalah-entity-relationship-diagram-erd-12-pdf-free.pdf
 
Laporan praktikum modul 5 (normalisasi)
Laporan praktikum modul 5 (normalisasi)Laporan praktikum modul 5 (normalisasi)
Laporan praktikum modul 5 (normalisasi)
 
Analisis Sistem Informasi [Materi V]
Analisis Sistem Informasi [Materi V]Analisis Sistem Informasi [Materi V]
Analisis Sistem Informasi [Materi V]
 
Rsi 13
Rsi 13Rsi 13
Rsi 13
 
Rsi 9 normalisasi dan buble
Rsi 9 normalisasi dan bubleRsi 9 normalisasi dan buble
Rsi 9 normalisasi dan buble
 
Rsi 13
Rsi 13Rsi 13
Rsi 13
 
Pertemuan-6.pptx
Pertemuan-6.pptxPertemuan-6.pptx
Pertemuan-6.pptx
 
K4 DATABASE.pptx
K4 DATABASE.pptxK4 DATABASE.pptx
K4 DATABASE.pptx
 
Database relasi
Database relasiDatabase relasi
Database relasi
 
3- SISTEM BASIS DATA,merupakan sistem yang terdiri atas kumpulan file (tabel)...
3- SISTEM BASIS DATA,merupakan sistem yang terdiri atas kumpulan file (tabel)...3- SISTEM BASIS DATA,merupakan sistem yang terdiri atas kumpulan file (tabel)...
3- SISTEM BASIS DATA,merupakan sistem yang terdiri atas kumpulan file (tabel)...
 

More from Simon Patabang

6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf
6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf
6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdfSimon Patabang
 
ANALISIS PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...
ANALISIS  PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...ANALISIS  PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...
ANALISIS PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...Simon Patabang
 
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuhAnalisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuhSimon Patabang
 
Analisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuan
Analisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuanAnalisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuan
Analisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuanSimon Patabang
 
Lap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
Lap Akhir IbM Iptek Bagi MasyarakatLap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
Lap Akhir IbM Iptek Bagi MasyarakatSimon Patabang
 
Jurnal Pengabdian 2017 2018
Jurnal Pengabdian 2017 2018Jurnal Pengabdian 2017 2018
Jurnal Pengabdian 2017 2018Simon Patabang
 
Jurnal Pengabdian Tahun 2018 2019
Jurnal  Pengabdian Tahun 2018 2019Jurnal  Pengabdian Tahun 2018 2019
Jurnal Pengabdian Tahun 2018 2019Simon Patabang
 
Modulpraktikum dasar instalasi listrik
Modulpraktikum dasar instalasi listrikModulpraktikum dasar instalasi listrik
Modulpraktikum dasar instalasi listrikSimon Patabang
 
Dasar pemrograman pascal
Dasar pemrograman pascalDasar pemrograman pascal
Dasar pemrograman pascalSimon Patabang
 
11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat
11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat
11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkatSimon Patabang
 
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa 9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa Simon Patabang
 
13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balik13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balikSimon Patabang
 
12 rangkaian rlc pararel
12 rangkaian rlc  pararel12 rangkaian rlc  pararel
12 rangkaian rlc pararelSimon Patabang
 
6 rangkaian arus bolak balik
6 rangkaian arus bolak balik6 rangkaian arus bolak balik
6 rangkaian arus bolak balikSimon Patabang
 
5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrik5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrikSimon Patabang
 
4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronikaSimon Patabang
 

More from Simon Patabang (20)

6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf
6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf
6 DAYA PADA RANGKAIAN RLC.pdf
 
ANALISIS PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...
ANALISIS  PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...ANALISIS  PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...
ANALISIS PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...
 
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuhAnalisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
 
Analisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuan
Analisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuanAnalisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuan
Analisis pemanfaatan kapasitor daya untuk menambah kemampuan
 
Lap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
Lap Akhir IbM Iptek Bagi MasyarakatLap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
Lap Akhir IbM Iptek Bagi Masyarakat
 
Jurnal Pengabdian 2017 2018
Jurnal Pengabdian 2017 2018Jurnal Pengabdian 2017 2018
Jurnal Pengabdian 2017 2018
 
Jurnal Pengabdian Tahun 2018 2019
Jurnal  Pengabdian Tahun 2018 2019Jurnal  Pengabdian Tahun 2018 2019
Jurnal Pengabdian Tahun 2018 2019
 
Modulpraktikum dasar instalasi listrik
Modulpraktikum dasar instalasi listrikModulpraktikum dasar instalasi listrik
Modulpraktikum dasar instalasi listrik
 
Dasar pemrograman pascal
Dasar pemrograman pascalDasar pemrograman pascal
Dasar pemrograman pascal
 
11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat
11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat
11 perencanaan instalasi listrik rumah bertingkat
 
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa 9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa
9 perencanaan instalasi listrik 1 phasa
 
10 analisis komponen
10 analisis komponen10 analisis komponen
10 analisis komponen
 
13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balik13 jembatan arus bolak – balik
13 jembatan arus bolak – balik
 
12 rangkaian rlc pararel
12 rangkaian rlc  pararel12 rangkaian rlc  pararel
12 rangkaian rlc pararel
 
8 rangkaian rlc seri
8 rangkaian rlc seri8 rangkaian rlc seri
8 rangkaian rlc seri
 
8 beban rlc
8 beban rlc8 beban rlc
8 beban rlc
 
7 jenis beban ac
7 jenis beban ac7 jenis beban ac
7 jenis beban ac
 
6 rangkaian arus bolak balik
6 rangkaian arus bolak balik6 rangkaian arus bolak balik
6 rangkaian arus bolak balik
 
5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrik5 teorema rangkaian listrik
5 teorema rangkaian listrik
 
4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika4 metoda analisis rangkaian elektronika
4 metoda analisis rangkaian elektronika
 

Recently uploaded

Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxWulanEnggarAnaskaPut
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)BashoriAlwi4
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfsubki124
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...luqmanhakimkhairudin
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIHepySari1
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGMESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGmamaradin
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfssuser29a952
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945nrein671
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxJajang Sulaeman
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriFarhanPerdanaRamaden1
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMPNiPutuDewikAgustina
 

Recently uploaded (20)

Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGMESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 

5 transformasi model data

  • 1. Simon Patabang, ST., MT. IMPLEMENTASI BASIS DATA Simon Patabang, ST., MT. Jurusan Teknik Elektro Universitas Atmajaya Makassar
  • 2. Pendahuluan Tahap implementasi basis data merupakan upaya untuk membangun basis data fisik yang ditempatkan dalam media penyimpan (disk) dengan bantuan DBMS. Tahap ini diawali dengan melakukan transformasi dari model data ERD menjadi struktur basis data. Secara umum, ERD akan diwujudkan menjadi sebuah basis data secara fisik. Sedangkan komponen-komponen ERD yang berupa himpunan entitas dan himpunan relasi akan diwujudkan menjadi tabel-tabel. Atribut-atribut yang melekat pada masing-masing himpunan entitas dan himpunan relasi akan dinyatakan sebagai field-field dalam tiap tabel. 2
  • 3. Pendahuluan Performansi basis data ditentukan oleh : Kualitas dan bentuk perancangan basis data Kualitas mesin / komputerKualitas mesin / komputer Platform yang dipilih Sistem operasi DBMS yang dipilih 3
  • 4. Transformasi Model data Aturan umum dalam pemetaan model data yang digambarkan dalam ERD (level konseptual) menjadi Basis data fisik (level fisik) adalah : Setiap Entitas akan diimplementasikan sebagai sebuah tabel (file data). Contoh : Entitas Mahasiswa dan Mata Kuliah. 4
  • 5. Transformasi 1 - 1 Relasi dengan derajat relasi satu-ke-satu, yang menghubungkan 2 buah himpunan entitas akan direpresentasikan dalam bentuk penambahan / penyertaan atribut-atribut relasi ke tabel yang mewakili salah satu dari kedua himpunan entitas. Contoh : Dosen sebagai Ketua Jurusan. 5
  • 6. Transformasi Relasi 1 - M Relasi dengan derajat satu ke banyak, yang menghubungkan 2 buah himpunan Entitas, akan direpresentasikan dalam bentuk pemberian atribut kunci dari himpunan entitas pertama (yang berderajat 1) ke tabel yang mewakili himpunan entitas kedua (yang berderajat M) 6
  • 7. Transformasi M - M Relasi dengan derajat banyak ke banyak, yang menghubungkan 2 buah himpunan entitas akan diwujudkan dalam bentuk tabel khusus, yang memiliki field (atau foreign key) yang berasal dari kunci-kunci dari himpunan entitas yang dihubungkannya. 7
  • 8. Transformasi Pada Entitas Lemah Himpunan entitas lemah berisi entitas-entitas yang kemunculannya tergantung pada eksistensinya dalam sebuah relasi terhadap entitas lain. Himpunan entitas lemah biasanya tidak memiliki key yang 8 Himpunan entitas lemah biasanya tidak memiliki key yang dapat menjamin keunikan entitas didalamnya. Contoh Entitas Lemah adalah OrangTua dan Hobby.
  • 10. Tabel Dari Entitas Lemah Entitas Lemah Orang Tua dan Hobby dapat ditransformasikan menjadi sebuah tabel dengan menyertakan key yang ada pada Entitas Kuat, sebagai berikut : 10
  • 11. Spesialisasi Spesialisasi adalah proses pemisahan sebuah entitas yang berada dalam himpunan yang sama tetapi memiliki perbedaan atribut secara sepesifik. Misalnya sebuah Himpunan Dosen terdiri dari dari DosenTetap dan DosenTidakTetap. 11 dan DosenTidakTetap. Dosen Tetap dan Dosen Tidak Tetap memiliki perbedaan atribut dalam hal status dosen sehingga tidak boleh disimpan dalam tabel yang sama. Adanya spesialisasi diwujudkan dalam notasi relasi yang khusus, yang disebut‘ISA’ (yang berasal dari‘IsA’).
  • 13. Tabel Entitas ISA Sub Entitas hasil Spesialisasi diimplementasikan sebagai berikut : 13
  • 14. Generalisasi Jika sebaliknya, sebuah himpunan entitas yang terdiri dari beberap kelompok tertentu dan pengelompokan ini tidak dipertegas dengan adanya perbedaan atribut, maka kelompok-kelompok tersebut disatukan dalam sebuah himpunan dengan atribut yang sama. Proses yang demikian disebut Generalisasi. 14 disebut Generalisasi. Spesialisasi dan generalisasi merupakan dua proses yang berlawanan, yang ditekankan dalam spesialisasi adalah perbedaan antar kelompok entitas, sedangkan dalam generalisasi yang ditekankan adalah persamaannya.
  • 16. Tabel Generalisasi Generalisasi akan menyusutkan jumlah himpunan entitas menjadi hanya sebuah tabel. Pada table tersebut ditambahkan sebuah atribut yang nantinya akan diisi dengan kode khusus yang menyatakan perbedaan tersebut. 16 tersebut.
  • 17. Agregasi Agregasi adalah sebuah himpunan relasi yang secara langsung menghubungkan sebuah Entitas dengan sebuah himpunan relasi dalam Diagram-ER. Sebuah relasi terbentuk tidak hanya dari himpunan entitas tetapi juga mengandung unsur dari relasi lain. Sebenarnya kondisi ini tidak tepat bahkan ada yang dengan tegas tidak 17 kondisi ini tidak tepat bahkan ada yang dengan tegas tidak memperbolehkan. Sebagai jalan tengah digunakan notasi khusus untuk menunjukan adanya agregasi semacam itu. Contoh dari agregasi Entitas Mahasiswa, Mata Kuliah, dan Praktikum, dimana Praktikum diikuti oleh Mahasiswa jika telah mengambil/Lulus dari Mata Kuliah sebagai syarat.
  • 19. Tabel Agregasi Himpunan relasi Mengikuti menghubungkan entitas Praktikum secara langsung dengan relasi Mempelajari. Relasi Mengikuti merupakan bentuk agregasi relasi Mempelajari dan entitas Praktikum. 19 Mempelajari dan entitas Praktikum. Karena semua derajat relasi yang ada pada Diagram-ER diatas adalah N-N, maka baik relasi Mempelajari maupun Mengikuti masing-masing direpresentasikan dalam tabel terpisah.
  • 21. Pengkodean / Abstraksi data Tujuan Untuk efisiensi ruang penyimpanan. Untuk menyembunyikan data dari pandangan user sehingga data yang dilihat oleh end-user bisa berbeda dengan data 21 data yang dilihat oleh end-user bisa berbeda dengan data yang disimpan. Untuk menyerdehanakan cara penyimpanan data sehingga apa yang dilihat oleh end-user bisa jadi merupakan hasil pengolahan yang tidak disimpan sama sekali dalam basis data, atau bisa dinyatakan dalam bentuk lain.
  • 22. Bentuk Pengkodean Ada dua bentuk pengkodean : 1. Eksternal (user-defined coding) Mewakili pengkodean yang telah digunakan secara terbuka dan dikenal dengan baik oleh pemakai awam. Contoh : Nomor mahasiswa dengan NIM dan Kode matakuliah 22 Nomor mahasiswa dengan NIM dan Kode matakuliah dengan Kode_Mtk 2. Internal (system coding) Menggambarkan bagaimana data disimpan dalam kondisi sebenarnya, sehingga lebih berorientasi pada mesin. Misalnya NIM dipilih sebagai kode primary key.
  • 23. Cara Pengkodean Sekuensial Mengasosiasikan data dengan kode terurut, misalnya : (Sempurna, Baik, Cukup, Kurang, Buruk) dikodekan dengan :“A, B, C, D dan E“. Mnemonic Pengkodean dilakukan dengan membentuk suatu singkatan dari data yang hendak dikodekan. Contoh : “Laki-laki” dikodekan ‘L”; 23 yang hendak dikodekan. Contoh : “Laki-laki” dikodekan ‘L”; “Perempuan” dikodekan “P” Blok Pengkodean dinyatakan dalam format tertentu. Contoh : Nomor mahasiswa dengan format XX.YY.ZZZZ terdiri atas XX = 2 digit tahun masuk,YY = 2 digit kode jurusan, ZZZZ = 4 digit nomor urut
  • 24. Struktur Tabel Dalam menentukan struktur dari tabel, paling tidak setiap struktur tabel berisikan nama field, tipe field dan ukurannya Tatacara penamaan field, pilihan tipe field serta fasilitas tambahan lainnya untuk struktur tabel sangat tergantung 24 tambahan lainnya untuk struktur tabel sangat tergantung pada DBMS yang digunakan Tipe data yang bersifat umum adalah : Integer, Real, Currency,Text, dll
  • 25. Tipe Data Data Alphanumerik, isinya berupa angka tapi tidak menunjukkan jumlah, sehingga dianggap sebagai teks. Misalnya : Nomhs, NIP Data Numerik, isinya berupa angka yang menunjukkan jumlah. Misalnya : SKS, Gaji pokok 25 Data bilangan bulat (integer), Byte (1 byte), Small-Integer (2 byte), Long Integer (4 byte) Data bilangan nyata, Single (4 byte), Double (8 byte). Tipe data single dapat menampung hingga 7 digit pecahan, sedangkan double hingga 15 digit pecahan
  • 26. Tipe Data Dalam komputasi, data integer akan membutuhkan waktu lebih cepat dalam pengolahan data dibandingkan real. Begitu juga, karena ruang penyimpanan yang dibutuhkan lebih kecil, maka data single akan lebih cepat dalam pengolahan dibandingkan double Data uang (currency), pemakaian tipe ini sangat membantu dalam mengatur tampilan data yang berkaitan dengan nilai uang, 26 dalam mengatur tampilan data yang berkaitan dengan nilai uang, misalnya dengan adanya pemisahan ribuan/jutaan dan adanya tanda mata uang Data teks, ada dua jenis yaitu ukuran tetap (fixed character) dan ukuran dinamis (variable character). Misalnya field nomhs lebih tepat bertipe fixed character karena ukurannya pasti dan pendek. Sedangkan nama mahasiswa sebaiknya bertipe variable character karena panjang dan bervariasi
  • 27. Tipe Data Pertimbangan untuk menentukan tipe data adalah : Kecukupan domain Harus dapat menjamin bahwa tipe data yang dipilih pada tiap field akan dapat menampung semua nilai yang akan diisikan ke dalam field tersebut 27 ke dalam field tersebut Efisiensi ruang penyimpanan Apabila pemilihan tipe data tidak tepat (berlebihan), akibatnya akan memperbesar ukuran tabel secara keseluruhan Kecepatan pengolahan data Pada akhirnya, pemilihan tipe yang tidak tepat juga mengakibatkan pengaksesan data menjadi lebih lambat
  • 28. Contoh Tabel BD MS Access 28
  • 29. Indeks Tabel 1. Indeks Primer (Primary Key) Primary Key (PK) pada setiap tabel hanya ada satu dan hampir selalu ditentukan dari kunci primer yang telah ditetapkan dalam sebuah entitas / relasi 29 PK yang baik terdiri atas field-field dengan kriteria sbb : Field yang menjadi komponen PK harus bersifat mandatory (datanya tidak boleh kosong atau berisi nilai null) Keseluruhan nilai PK bersifat unik Nilai-nilainya lebih permanen (idealnya tidak pernah berubah) Berukuran kecil (pendek) dengan jumlah field yang minimal (sedikit)
  • 30. Indeks Tabel 2. Indeks Sekunder (Secondary Key) Digunakan untuk mendukung keberadaan PK yang dibuat untuk suatu tabel dengan alasan untuk mempermudah berbagai cara pengaksesan ke suatu tabel Misalnya : field Nama_Mahasiswa untuk memudahkan 30 Misalnya : field Nama_Mahasiswa untuk memudahkan pencarian data berdasar nama mahasiswa; disamping pencarian berdasar NOMHS Kriteria dari SK adalah : Jumlah SK dalam sebuah tabel boleh lebih dari Satu Nilai-nilai field yang menjadi pembentuk SK tidak harus bersifat unik
  • 31. Membuat PK Dalam DB Access 31
  • 33. Struktur Penyimpanan Struktur penyimpanan dasar yang dapat diterapkan pada suatu tabel (bergantung pada DBMS yang dipakai) yaitu : 33 1. Heap 2. Hash 3. Sekuensial Berindeks 4. File berindeks
  • 34. Heap Merupakan struktur penyimpanan yang paling sederhana dan paling hemat dalam kebutuhan ruang penyimpanan Setiap baris data disusun berdasar kronologis penyimpanannya. Record yang pertama disimpan akan ditempatkan di posisi awal ruang penyimpanan, dan begitu seterusnya Pengubahan data tidak akan mengubah urutan record tersebut. 34 Pengubahan data tidak akan mengubah urutan record tersebut. Jika terjadi penghapusan, maka record-record dibawahnya akan dimampatkan untuk mengisi tempat yang kosong akibat penghapusan Pencarian data berjalan dengan lambat, karena dilakukan secara sekuensial baris demi baris Struktur ini cocok untuk tabel berukuran kecil dan jarang berubah
  • 35. Hash Baris-baris data ditempatkan berdasarkan nilai alamat fisik yang diperoleh dari hasil perhitungan (fungsi hashing) terhadap nilai key-nya. Karena itu penempatan record dalam tabel tidak tersusun berdasarkan kedatangannya. Bisa jadi record yang terakhir dimasukkan justru menempati urutan pertama Memiliki performansi yang paling baik dalam hal 35 Memiliki performansi yang paling baik dalam hal pencarian data tunggal berdasar kunci indeks Struktur ini cocok untuk tabel-tabel yang sering menjadi acuan bagi tabel lain Kelemahannya membutuhkan ruang penyimpanan awal yang besar, untuk menjamin agar record-record yang disimpan tidak menempati alamat yang sama dibutuhkan alokasi ruang penyimpanan
  • 36. Sekuensial Berindeks Menempatkan data dengan urutan tertentu berdasar nilai indeks primernya Record yang memiliki nilai IP paling kecil dibandingkan record yang lain akan ditempatkan di awal ruang penyimpanan tabel meskipun dimasukkan belakangan 36 meskipun dimasukkan belakangan Performansi turun pada saat terjadi penambahan atau perubahan data yang menyangkut nilai indeks primernya, karena perlu dilakukan penataan ulang Struktur ini cocok untuk tabel yang sifatnya statis, dan untuk pencarian data kelompok dalam suatu tabel (lebih baik daripada hash)
  • 37. File Berindeks Dikembangkan dari struktur heap. Record-record disusun berdasar kronologis penyimpanannya (seperti heap). Namun disediakan pula file indeks yang disusun berdasar nilai key setiap record yang berguna untuk membantu proses pencarian data ke suatu tabel Terdapat 2 komponen yaitu komponen data dan komponen indeks. 37 Terdapat 2 komponen yaitu komponen data dan komponen indeks. Komponen data disusun dengan struktur heap, dan komponen indeks disusun dengan struktur sekuensial berindeks Struktur ini cocok untuk tabel yang dinamis dan berukuran besar
  • 38. Latihan / Tugas Buatlah rancangan Database tentang : 1. Toko Buku 2. Toko Elektronik 3. Gudang Barang 38 3. Gudang Barang 4. Rental Mobil 5. Hotel 6. Apotik