2. CREATED BY:
~DESI LAYLA SARI
~MARIA ANJELI
~MIMIN MINARSIH
~SITI IKA CAHYA U.A.
~SRI WULANSARI
~YULIA YUSTINI YENI
3. Kata Dayak berasal dari kata “Daya” yang artinya
hulu, untuk menyebutkan masyarakat yang tinggal di
pedalaman/perhuluan Kalimantan, umumnya
Kalimantan Barat. Ada enam suku asli Kalimantan,
yaitu Banjar, Kutai, Dayak, Paser, Melayu dan Tidung.
Menurut sensus Badan Pusat Statistik Republik
Indonesia tahun 2010, suku bangsa yang terdapat di
Kalimantan dikelompokan menjadi tiga, yaitu suku
Dayak, suku Banjar dan suku non-Dayak/Banjar
(Melayu). Suku Dayak di Indonesia terdapat 268 suku
bangsa. Dahulu budaya masyarakat Dayak adalah
budaya maritim atau bahari. Hampir semua nama
sebutan orang Dayak mempunyai arti sebagai
sesuatu yang berhubungan dengan perhuluan atau
sungai.
4. Asal mula Dayak Taman berasal dari nenek moyang kampung labe
lawe tembawang tua. Mereka menelusuri sungai kapuas dengan
menggunakan perahu dan sampan. Sampai di Sekadau rombongan
yang satu langsung menelusuri sungai kapuas dan rombongan yang
lainnya masih di belakang, karena salah satu pendayung dari
rombongan pertama nyangkut di pucuk pohon sengkuang,
tepatnya di muara sungai Sekadau. Rombongan yang dibelakang
masuk sungai Sekadau dikiranya pendayung yang nyangkut tadi
adalah kode rombongan kawannya yang duluan, ternyata setelah
mereka menelusuri sungai sekadau dan rombongan yang satunya
tidak mereka temukan. Mereka baru sadar kalau mereka tersesat
di sungai sekadau. Mereka yang tersesat di sungai sekadau
dikatakan taman sesat dan yang mudik sungai kapuas dinamakan
taman asli.
5. Masyarakat adat Dayak Taman berdasarkan
sejarahnya dari sejak dulu telah memiliki adat
istiadat, religi, hukum adat, seni, dan budaya yang
telah tertata dengan baik sehingga masyarakat
Dayak Taman sering disebut “TURI” oleh suku
etnis lain. “TURI” artinya TUARI atau MENTURI
yang berarti manusia yang pola hidupnya telah
tertata, terpola dengan suatu tradisi dan budaya
yang khas
Dalam proses kehidupan masyarakat dayak
Taman. Pemegang ( pemimpin ) hukum adat
tertinggi adalah ketua adat Tamanggong.
6. Ditingkat desa atau dusun adalah kepala atau
ketua adat.Tamanggong dipilih dan diangkat oleh
masyarakat adat tanpa membeda-bedakan
golongan, keturunan dan keluarga.
Di setiap terdapat ketua adat yang berwenang
untuk memutuskan perkara jika terjadi
pelanggaran, jika perkara tidak bisa diselesaikan
oleh ketu adat desa, maka dihadirkan seorang
tamanggong untuk menyelesaikan perkara.
7. Secara Geografis:
Pola hidup masyarakat dayak taman yang sifatnya
menetap adalah petani.tanaman pokok adalah padi biasa,
dengan sistem ladang berpindah dengan siklus 7-10
tahun. Dengan padi ketan, ketan hanya di masak untuk
upacara-upacara tertentu saja, seperti acara pernikahan,
gwai dll. cara memasak beras ketan biasanya dimasak
didalam bambu lalu diberiair dan santan kelapa, selain itu
beras ketan juga bisa untuk membuat tuak (minuman
khas dayak). Tidak mengherankan bahwa di sepanjang
aliran sungai tmpat permukimannya, warga masyarakat
adat memiliki lahan atau tanah pertanian yang banyak
yang lebih dikenal dengan istilah rimba.
8. Adat Dayak Taman, lasa paling tinggi:
1 lasa 30 paku, 1 paku 3 singkap (
mangkok adat ). Adapun rutinitas adat istiadat
Dayak Taman setiap tahunya, yaitu : Nyapat Taun,
Naik Jurung/Ngelame, Naik Bale, Gawai
Adat Nyapat Taun adalah adat yang setiap tahun
menjadi rutinitas Dayak Taman. Adat Nyapat Taun
merupakan memberikan makan kepada alat-alat
yang digunakan untuk membuat ladang seperti
parang, cangkul, gergaji, kapak, dll. dan juga
memberi makan kepada benih yang akan ditanam
di ladang/sawah. Bahasa Dayak Tamannya
Nyengkolan Iso Baiong dan Tampang Benih.
9. Adat Naik Bale adalah upacara
adat dengan memberikan sesajian
kepada patung (sebagai lambang
nenek moyang), sesajian berupa
nasi putih, nasi ketan, pisang
muda goreng, kacang kedelai, nasi
ketan yang dimasak didalam
bambu, biji kucai ditumbuk.
11. Gawai adalah upacara yang setiap tahun
dilaksanakan Dayak Taman, biasanya orang-orang di
kampung/ di luar kampung berbondong-bondong ke
rumah si A, setelah itu ke rumah si B, lalu ke rumah si
C, dst. Biasanya orang Dayak Taman pada saat ingin
Gawai menyembelih ayam, sapi, anjing, dan babi
untuk memberi makan kepada orang-orang yang
datang ke rumah mereka nanti. Tuan rumah juga
menyiapkan minuman khasnya (Tuak) dan nasi ketan
dalam bambu, tepung ketan.
12.
13. 3 Adat Nikah Atau pacara Pernikahan
Dalam tradisi Dayak Taman adat pernikahan adalah:
Mandi di air pancur.
Duduk di alang-alang lalu dimandikan dengan darah babi,
namanya buang sial, setelah itu kepala adat mengucapkan
pamong dan memegang satu ayam jantan dan satu ayam
betina.
14. Adat Bertunangan
Keluarga pria dan wanita berkumpul, lalu
dilanjutkan dengan acara bertukar cincin kedua
mempelai. Jika dalam satu keluarga adik terlebih
dahulu bertunangan daripada kakak, maka si adik
harus memberikan satu kain panjang hitam dan
satu mangkuk sebagai tanda bahwa si adik telah
mendahului si kakak.
15. Adat Istiadat Kehamilan
Pada masyarakat suku Dayak Taman seorang istri yang
hamil dari kehamilan 1 hingga 7 bulan diadakan acara
mandi-mandi atau yang disebut mandi tian mandaring. Tian
mandaring adalah upacara mandi-mandian, pada upacara
ini selalu disediakan pagar mayang. Pagar mayang adalah
sebuah pagar yang sekelilingnya digantungkan mayang-
mayang pinang. Tiang-tiang pagar dibuat dari batang tebu
yang diikat bersama tombak. Didalam pagar ini
ditempatkan air bunga-bungaan.
16. Pantangan
Masyarakat Suku Dayak Taman juga mempercayai
pantangan-pantangan yang harus di hindari oleh istri
yang hamil dan suainya, yaitu:
Tidak boleh duduk di depan pintu, dikhawatirkan akan
susah dalam melahirkan.
Tidak boleh makan buah-buahan yang kembar
siam/menyatu/dempet, dikhawatirkan anak akan kembar
siam.
Tidak boleh membelah kayu api yang sudah terbakar,
dikhawatirkan anak yang dilahirkan bisa sumbing.
17. akan dipotong oleh bidan kampung dengan memakai
sembilu( bilah bambu yang ditajamkan ), Selama
seminggu setelah melahirkan ibu dilarang untuk tidur
baring, ibu hanya diperbolehkan untuk tidur sambil
duduk, kenapa ? karena menurut tradisi dayak taman,
jika ibu setelah melahirkan tidurnya baring, darah kotor
ibu akan mengalir ke kepala dan dapat menyebabkan ibu
tersebut gila.
Bagi sang ibu setelah melahirkan biasanya menggunakan
stagen untuk mengikat perut agar mengembalikan
bentuk perut ibu ke kondisi semuala dengan cepat.
18. Adat Istiadat Atau Upacara Setelah Kelahiran Bayi ( BBL )
Adat istiadat melahirkan sering di sebut dengan upacara adat
moyas. Adat moyas merupakan ungkapan syukur atas kelahiran
bayi.
Perlengkapan adat pokoknya meliputi:
Tuak, tidak ditentukan banyaknya
Dua ekor ayam yang di potong untuk keperluan adat
Beras yang dimasukan kedalam piring, sebanyak tiga piring yang
disusun bertingkat dan diatasnya diletakan sepotong paha ayam
Mangkuk adat sebanyak 8 poku ( 24 buah )
Sehelai kain bewarna hitam
Selain itu ada juga perlengkapan atau makanan yang
harus dihidangkan kepada para tamu diantaranya lemang, yang
terbuat dari beras ketan dimasak dalam ruas bambu dan beras
biasa yang juga dimasak dalam ruas bambu, daging babi atau ayam
yang di campur dengan jahe sebagai lauk.
19. Proses Pelaksanaannya
Sebelum upacara adat dimulai, pihak tuan rumah atau
pihak keluarga dari yang melahirkan terlebih dahulu
menyediakan perlengkapan pokok seperti yang
ditentukan oleh pemimpin adat di atas. Setelah itu
barulah tuan rumah memberitahukan pada semua orang
yang hadir di situ, khususnya bidan kampung yang
menjadi pihak penerima adat bahwa pihak tuan rumah
sudah menyiapkan perlengkapan adat yang telah
ditentukan. Dengan demikian upacara adat pun dimulai
dengan doa yang dipimpin oleh pemimpin umat. Setelah
itu tuan rumah mempersilahkan semua yang hadir untuk
20. menyantap hidangan yang telah di sajikan dan meminum
tuak yang telah disiapkan. Setelah makan dan minum
tuak barulah ketua adat membagikan perlengkapan
pokok yang telah tersedia. Beras yang diatasnya berisikan
paha ayam dan mangkuk adat sebanyak 12 buah ( 4 poku
) diberikan kepada bidan kampung yang telah membantu
proses persalinan, sebagai pihak penerima adat. Juga
sebilah pisau raut dan sehelai kain yang bewarna hitam.
Mangkuk juga dibagikan kepada tuan rumah sebanyak 2
poku ( 6 buah ).
21. Adat Istiadat untuk Ibu Nifas
Pada masa setelah melahirkan, ibu
dilarang banyak melakukan aktivitas yang berat,
ibu disarankan untuk banyak istirahat. Selama
seminggu ibu tetap harus istirahat di tempat tidur
yang telah di siapkan didekat dapur tadi. Pada
masa ini ibu tidak boleh sembarangan
mengonsumsi makanan dan minuman. Adapun
makanan dan minuman yang ibu konsumsi pada
masa nifas ini adalah:
22. Nasi tidak boleh berkuah, sebagai pengganti
kuah, nasi ibu di campur dengan garam yang
sudah di oseng dan jahe.
Ibu harus minum air jahe di campur air kunyit
yang sudah ditumbuk halus
Selain itu ibu juga harus minum air dedaunan
yang rasanya kelat
23. Adat Istiadat Atau Upacara Orang
Meninggal
Masyrakat Dayak Taman
menggambarkan bahwa kematian adalah
sebuah awal perpindahan atau perjalanan
roh ke kemuliaan dunia baru yang damai,
tentram, kaya raya dimana disana ada
kesempurnaan, kesehatan, awet muda, dan
kehidupan yang abadi.
24. Pada zaman dulu orang yang sudah meninggal diberi 1
pohon durian sebagai adat. Barang – barang orang
yang telah meninggal seperti, pakaian, kasur. dibakar
setelah itu abunya diambil dan dikubur bersama
dengan jenazah orang tersebut. Tapi pada zaman
sekarang adat seperti yang di atas sudah tidak ada,
yang ada hanya adat untuk orang tua 16 poku ( 48
buah mangkok adat ), anak-anak 8 poku ( 24 buah
mangkok adat).