Dokumen tersebut membahas beberapa tradisi masyarakat Papua seperti sistem kepercayaan, tradisi memotong jari saat berkabung, mengawetkan jenazah, tradisi memberikan mas kawin, membuat alat musik dari kulit biawak dan darah, serta tradisi memanggang makanan bersama.
2. Nama Kelompok :
• Harris Iskandar
• Firli Yustisia Pratama
• LieCeHao
• Andry Maulana
• Vannesa
• Richardo (Kecelakaan) Dah Lah
3. Pendahuluan :
• Papua adalah sebuah provinsi yang terletak di paling timur Indonesia.
Provinsi ini merupakan provinsi yang masih kental dan kaya akan
kesenian dan kebudayaan yang ada di provinsi tersebut, provinsi ini
memiliki berbagai suku seperti suku Asmat yang mendiami provinsi
tersebut, dengan masyarakat yang sangat menjunjung tinggi
kesenian dan kebudayaan yang ada di daerah mereka.
4. Sistem Kepercayaan Orang Papua :
• Dasar religi orang Arso adalah penghormatan pada roh-roh nenek moyang yang
upacaranya dipusatkan pada pesta dansa, atau yages. Orientasi, konsep-konsep serta
kegiatan-kegiatan keagamaan ditujukan kepada upacara terima kasih atas keselamatan
dan minta pertolongan untuk mengatasi kegagalan-kegagalan dalam pelbagai segi
kehidupan.
• Konsep keagamaan orang Arso yang terpenting adalah sebutan terhadap Tuhan
utamanya, yang mereka puji dan sembah, yaitu Chaimbo, dewa yang dianggap
menciptakan dan memiliki langit, bumi dan segala isinya, termasuk manusia dan pada
fowor, atau roh.
• Sebelum mengenal agama, masyarakat Papua yang mendiami wilayah pantai utara
Teluk Cenderawasih telah memiliki kepercayaan tentang jiwa dan roh. Menurut
kepercayaan asli, jiwa orang mati yang disebut foggumu (pikiran) akan melepaskan
diri dari tubuh dan menjadi roh yang disebut kepka. Dalam proses menjadi roh
(kepka), ia berada di sekitar kediaman semasa masih hidup.
5. Tradisi Iki Palek
• Iki palek adalah tradisi Suku Dani memotong satu ruas jarinya sebagai bentuk kesetiaan terhadap orang
terdekatnya yang meninggal. Pemotongan jari juga diartikan sebagai rasa sakit yang luar biasa. Ritual
Iki Palek dilakukan oleh wanita saja. Jadi, ketika kerabat dekat, suami atau anak meninggal maka jari
mereka akan dipotong. Untuk memotong ruas jari mereka menggunaka kapak atau pisau tradisional.
Bahkan tak jarang mereka menggigit jari mereka sendiri hingga terputus. Jari diartikan sebagai simbol
kerukunan, kesatuan dan kekuatan dalam diri manusia maupun keluarga.
7. Tradisi Mumi Papua
• Jika berbicara tentang mumi, pastinya daerah pertama yang kita ingat adalah Mesir. Namun, siapa
sangka jika beberapa suku di Papua juga mempunyai tradisi mengawetkan jenazah. Tradisi ini
dilakukan oleh beberapa suku seperti Suku Moni, Suku Yali, Suku Mee, dan Suku Dani.
• Memang, tidak semua anggota suku di setiap wilayah menerapkan tradisi ini karena tradisi ini hanya
dilestarikan di beberapa daerah tertentu. Salah satu hal yang menarik dari tradisi ini ialah jenazah
yang dijadikan mumi bukanlah orang sembarangan, melainkan seseorang yang sangat berjasa bagi suku
mereka.
9. Tradisi Ararem
• Suku Biak di Papua mempunyai sebuah tradisi yang menarik untuk mengantar mas kawin atau Ararem dari
calon suami kepada keluarga calon istri. Dalam tradisi ini, keluarga laki-laki yang ditemani iringan Tarian
Wor akan membawa peralatan rumah tangga, piring adat, dan makanan ke rumah keluarga calon istri.
• Ikatan dalam perkawinan di suku adat Biak akan ditandai dengan membayar simbol-simbol mas kawin
keluarga suami telah sangat mengikat dalam kehidupan tradisi masyarakat adat istiadat suku Biak. Prosesi
adat membayar mas kawin kepada keluarga perempuan dinilai masyarakat setempat sebagai bentuk
kehormatan dan harga diri dari keluarga calon pengantin laki-laki untuk dapat membawa istri hidup
berumah tangga guna meneruskan warisan keturunannya bagi marga/keret keluarga tertentu.Tradisi ini
masih dapat kamu temukan hingga saat ini.
10. Tifa darah
• Tifa merupakan Salah satu alat masuk traditional Papua yang dibuat oleh Suku Kamora.
• Dibuat kari kayu waru pilhan yang ukir, kemudian pria dari suku Kamoro akan berburu biawak
untuk dikeringkan kulitnya. Setelah semua prasarana selesai dibuat, pria suku Kamoro akan
melakukan ritual untuk menampung darah mereka yang dihasilkan dari tubuh yang dilukai.
Kemudian dicampur dengan kulit siput dan kapur untuk merekatkan kulit biawak yang telah
dikeringkan tersebut. Tifa darah merupakan kebanggan pria Kamoro, karena wanita tidak boleh
menabuhnya.
11. Tradisi Barapen
• Barapen merupakan tradisi membakar makanan beramai-ramai dan kemudian disantap bersama. Butuh
proses panjang untuk mempersiapkan pembakaran hingga makanan siap santap. Tahapannya mulai dari
menggali lubang, memanaskan batu, hingga membakar bahan makanan.
• Proses terakhir saja membutuhkan waktu sekitar tiga hingga empat jam sampai makanan siap santap.
Namun, selama proses itu berlangsung, komunikasi, kerja sama dan rasa persaudaraan kian erat terjalin.
Mereka menutup tradisi Barapen dengan upacara makan bersama.