Dokumen tersebut membahas tentang tradisi dan budaya masyarakat Lampung yang masih mempertahankan nilai-nilai Islam, di antaranya adat perkawinan Ngarak Maju, adat silaturahmi Manjau Pedom, aturan pergaulan Cempala Khua Belas, penggunaan alat musik Rabana dan gitar, serta acara keagamaan seperti Betamat dan Khataman Al-Quran.
3. • 1. Kebiasaan Ngarak Maju Atau Budaya
Ngarak
• Dalam adat perkawinan pada Masyarakat Adat
Lampung Pesisir dikenal istilah “Ngarak Maju”.
Ngarak menurut istilah adalah Arak-arakan,
sedangkan Maju adalah Pengantin. Maka
“Ngarak Maju” adalah Adat arak-arakan
pengantin Lampung yang dilakukan di tempat
pihak pengantin pria, sebagai pertanda bahwa
si pria telah resmi menikahi dengan si wanita
(pengantin perempuan).
4. 2. Adat Manjau Pedom
• Adat Manjau Pedom adalah Adat bertamu
untuk menginap di rumah pihak wanita oleh
pihak keluarga pria yang dilakukan setelah
prosesi ijab kabul. Hal yang ditekankan dalam
Adat Manjau Pedom ini adalah menjalin
hubungan silaturahmi antara keluarga pihak
mempelai, sehingga terjalin hubungan
saudara yang kuat dan saling tolong menolong
antar kedua keluarga.
5. 3. Cempala Khua Belas
• Dalam peraturan bujang gadis dikenal istilah
“Cempala Khua Belas”, dimana hal ini mengatur
tentang pergaulan bujang gadis dan barang siapa
yang melanggar aturan Adat tersebut maka akan
diberi sangsi. Dalam aturan tersebut tersurat
akan adanya pengaruh hukum Islam yang
mengatur hubungan pria dan wanita yang bukan
muhrim, aturan pergaulan hidup bermasyarakat,
serta aturan kesopanan dan kesusilaan.
6. 4. Alat Musik dan Kesenian
• Pemakaian alat musik dan kesenian yang
terpengaruh Budaya Islam adalah Alat musik
Rabana, Gitar Tunggal, Gitar Gambus dan Piul
(Biola). Alat tersebut digunakan pada saat
prosesi adat atau pun pada saat pertunjukan
kesenian pada pesta perkawinan. Sehingga
kita kenal hingga saat ini kesenian Orkes
Gambus Lampung yang telah muncul sejak
tahun 1970-an.
7. 5. Acara Betamat
• “Betamat” berasal dari kata tamat (selesai),
tetapi menurut makna adalah membaca
sebagian ayat-ayat Alquran (Juz Amma) pada
malam hari yang biasanya dilakukan pada saat
Khitanan dan Perkawinan. Dalam acara
Betamat juga dilakukan pengarakan dari
tempat guru ngaji anak-anak atau bujang
gadis yang akan melakukan betamat.
•
8. 6. Acara Khatam Al-Quraan
• Acara Khataman Al-Quraan biasanya dilakukan
oleh beberapa orang (biasanya kaum bapak dan
bujang) di rumah kerabat seseorang yang
meninggal, yang biasnya dilakukan (dapat
diselesaikan) selama 7 hari disamping acara
Tahlilan. Pada zaman dulu, Acara Khataman Al-
Quraan dilakukan juga pada saat Acara
Sebambangan, yang dilakukan di rumah pihak
laki-laki setelah wanita yang dibambangkan
menginap 1 hari di rumah kepala adat. Acara ini
dilakukan kira-kira sampai 3 – 7 hari oleh bujang-
gadis, menungggu keluarga pihak wanita
menyusul untuk memberi persetujuan kepada
calon mempelai.
9. 7. Acara Marhabanan
• Acara Marhabanan adalah acara syukuran
dengan membaca Kitab Bersanzi yang
dilakukan oleh kaum bapak atau bujang dalam
memberi nama seorang bayi. Acara ini
dilakukan biasanya pada malam hari di rumah
keluarga atau kakek si bayi.
10. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di
bawah ini dengan benar !
1) Apakah yang dimaksud dengan istilah Ngarak
Maju Atau Budaya Ngarak, jelaskan?
2) Apakah yang dimaksud dengan adat manjau
pedom dan apakah fungsinya?
3) Apakah yang dimaksud dengan acara Betamat?
4) Alat musik Lampung apa sajakah yang masih
terpengaruh dengan kebudayaan Islam?
5) Pada saat acara apa sajakah khataman Al qur’an
dilakukan?