berbagi pengetahuan tentang adat istiadat perkawinan tradisional bangsa Melayu di Kepulauan Riau yang dipublikasikan oleh Lembaga Adat Melayu Kota tanjungpinang, dan beberapa sumber lainnya sebagai bahan tambahan pada slide ini. semoga bermanfaat
3. Konsep Perkawinan
Introduction
Pernikahan merupakan suatu upacara penyatuan dua insan dalam sebuah ikatan yang
diresmikan secara norma agama, adat, hukum, dan sosial. Adanya beragam suku bangsa, agama,
budaya serta kelas sosial menimbulkan bervariasinya upacara pernikahan. Pernikahan
merupakan fase penting dalam kehidupan yang dilalui manusia yang bernilai sakral.
Menurut ajaran islam, sebenarnya tahapan upacara pernikahan tidaklah rumit dan
memberatkan. Pernikahan dikatakan sah asalkan sesuai dengan syarat-syarat dan rukun-
rukunnya.
Namun jika mengikut adat akan terlihat sedikit rumit karena banyaknya tahapan-tahapan yang
harus dilalui. Namun hal tersebut sah-sah saja karena adat melayu tetap berpegang teguh pada
ajaran agama Islam seperti dalam istilah “adat bersendi syarak, syarak bersendi kitabullah”
atau “Syarak mengata, adat memakai ” (apa yang diterapkan oleh syarak itulah yang
harus digunakan dalam adat). Tahapan-tahapan yang dilalui menurut adat melayu dibagi
menjadi 3 yaitu: prosesi sebelum perkawinan (tahap pra-nikah), prosesi persiapan
perkawinan (tahap Pernikahan)dan prosesi setelah perkawinan (tahap sesudah menikah)
4. Konsep Perkawinan
Rukun Nikah dan Syarat Nikah
Syarat calon Suami
1.Islam
2.Lelaki yang tertentu
3.Bukan lelaki mahram dengan bakal isteri
4.Mengetahui wali yang sebenar bagi akad
nikah tersebut
5.Bukan dalam ihram haji atau umrah
6.Dengan kerelaan sendiri dan bukan
paksaan
7.Tidak mempunyai empat orang isteri
yang sah dalam satu masa
8.Mengetahui bahwa perempuan yang
hendak dikahwini adalah sah dijadikan
isteri
Rukun Nikah
1.Pengantin lelaki (Suami)
2.Pengantin perempuan
(Isteri)
3.Wali
4.Dua orang saksi lelaki
5.Ijab dan kabul (akad
nikah)
Syarat calon Istri
1.Islam
2.Perempuan yang tertentu
3.Bukan perempuan mahram dengan bakal suami
4.Bukan seorang khunsa
5.Bukan dalam ihram haji atau umrah
6.Tidak dalam idah
7.Bukan isteri orang
Syarat Wali
1.Islam
2.Lelaki dan bukannya perempuan
3.Baligh
4.Dengan kerelaan sendiri dan bukan paksaan
5.Bukan dalam ihram haji atau umrah
6.Tidak fasik
7.Tidak cacat akal fikiran,gila, terlalu tua dan
sebagainya
8.Merdeka
9.Tidak ditahan kuasanya daripada membelanjakan
hartanya
5. Tahap Pra-Nikah
Merisik (meninjau) dan Merasi
Merisik atau Meninjau
Pekerjaan yang dilakukan oleh
beberapa orang perempuan untuk
pergi kerumah orang tua si gadis.
Dengan kata lain tahapan ini adalah
tahapan penyelidikan
Merasi
Mencari tahu apakah jodoh yang
dipilih itu cocok (serasi) atau tidak
6. Tahap Pra-Nikah
Meminang dan Mengantar Tanda
Melamar dan Meminang Mengantar Tanda Mengikat janji
kegiatan melamar adalah menanyakan
persetujuan dari pihak calon
pengantin perempuan sebelum
dilangsungkan acara meminang.
Istilah “meminang” digunakan karena
buah pinang merupakan bahan
utamayang dibawa saat acara
meminang beserta daun sirih dan
bahan lainnya. Buah pinang adalah
lambang untuk laki-laki karenanya
bentuknya yang keras. Sirih adalah
lambang untuk perempuan.
Setelah pinangan diterima, keluarga
pihak laki-laki mengutus lagi
rombongan untuk melaksanakan
pekerjaan yang dinamakan
“Mengantar Tanda” yang berarti
hubungan antar si lelaki dengan si
gadis sudah sampai pada tahap
pertunangan.
Mengantar tanda disebut mengantar
cincin yang diberikan kepada.
Seperangkat daun sirih juga harus
dibawa
Dalam acara pertunangan dan
mengantar tanda ini kedua belah
pihak akan membicarakan hal-hal
yang berkaitan dengan hal-hal berikut:
1.Tempoh atau waktu pertunangan
yang biasanya tidak melebihi setahun
2.Janji yang menetapkan denda yang
dikenakan pada pihak yang mungkir
janji
7. Tahap Pra-Nikah
Mengantar
Belanja
Mengantar
Belanja
Gantung-
Gantung
Gantung-
Gantung MenjemputMenjemput
Untuk
menunjukkan
keseriusan dan
tanggungjawab
pihak laki-laki
untuk
mempersunting si
gadis
Kegiatan menaikkan
langit-langit (kain yang
fungsinya sama seperti
plafon rumah) dan
menggantung tabir
warna-warni beberapa
lapis yang diletakkan
disekitar tempat
berlangsungnyaupacara
perkawinan (disekitar
pelaminan dan kamar
pengantin
Tradisi menjemput pada
masa lalu juga mengenal
istilah menyonsong.
Penjemput akan datang
kerumah orang yang
dijemput satu persatu
untuk mengajak dan
mengingatkan bahwa
waktu untuk datang ke
majelis pernikahan telah
tiba
8. Tahap Pra-Nikah
Menggiling Rempah
Satu hari sebelum akad nikah
dilaksanakan, sejak awal malam telah
disediakan sekian banyak batu giling yang
diletakkan dibangsal-bangsal. Berganti-
ganti orang mengupas bawang dan
macam-macam rempah, menggilingnya
halus mengikuti petunjuk kepala dapur
atau juru masak. Semua pekerjaan ini
dilakukan oleh lelaki, sementara para
wanita didalam rumah sibuk membuat
bunga telur dan bunga rampai
9. Tahap Pra-Nikah
Berinai Kecil
Proses berinai akan dilakukan baik pada
calon pengantin perempuan maupun
calon pengantin laki-laki.
Jari-jari tangan kanan dan tangan kiri
telapak tangan serta keliling telapak kaki
pengantin perempuan di inai. Seseorang
atau beberapa orang perempuan (saudara
mara pengantin perempuan) ditugaskan
untuk meletakkan inai dibeberapa jari
calon pengantin.
10. Tahap Pra-Nikah
Berandam
Berandam atau mengandam ialah
kegiatan menghias pengantin agar
kelihatan berseri atau bersemangat untuk
menghadapi hari pernikahan. Berandam
dilakukan baik pengantin perempuan
maupun pengantin laki-laki dirumah
masing-masing
Tugas berandam ini
dipertanggungjawabkan kepada tukang
andam atau biasanya mempunyai
kepandaian atau kemahiran yang
dipusakai secara turun temurun
11. Tahap Pernikahan
Khataman Al-Qur’an
• Acara berkhataman adalah membaca Al-qur’an (juz
Amma atau ayat-ayat pendek). Hal ini menandakan
bahwa mempelai wanita adalah seorang wanita
sholihah yang pandai mengaji dan rajin ibadah
• Berkhatam Al-qur’an bermakna sudah menamatkan
pelajaran membaca (mengaji) kitab suci Al-qur’an.
• Tujuannya adalah
1. Menunjukkan bahwa pengantin perempuan yang
akan hidup berumah tangga itu sudah dilengkapi pula
dengan pengetahuan keagaman, sebagai salah satu
persyaratan untuk menjadi Ibu rumah tangga yang
baik.
2. Menunjukkan bahwa keluarga perempuan adalah
keluarga yang kokoh menganut ajaran agamanya dan
orang tuanya sudah berusaha memberikan
pengetahuan agam kepada anaknya
12. Tahap Pernikahan
Akad Nikah dan Serah Hantaran
Contoh pantun dari perwakilan
pengantin lelaki:
Asam paya sibuah malai
Buah rambutan campur delima
Datang membawa calon mempelai
Lanjutan perjanjian sudilah diterima
Maka dijawab pihak wakil pihak
pengantin perempuan:
Buah malai buah delima
Mari ditimbang sama beratnya
Calon mempelai saya terima
Tentulah pula dengan syaratnya
Adapun macam-macam
barang yang dibawakan
yaitu:
Kelengkapan Inti:
1.Tepak sirih
2.Bunga Rampai
3.Mahar (Mas kawin)
Kelengkapan Tambahan:
1.Seperangkat alat shalat
2.Sepersalinan pakaian
3.Handuk
4.Peralatan kosmetik
5.Kasut, Tas tangan, dll
6.Kue mueh
7.Buah-buahan
13. Tahap Pernikahan
Berinai Besar atau Tepuk Tawar
Tata cara menepung tawar yang biasa
dilakukan adalah:
1.Mengambil sejemput beras kunyit,
lalu dihamburkan ke atas bahu kiri dan
kanan pengantin
2.Mengambil sejemput beras basuh,
lalu dihamburkan ke atas bahu kiri dan
kanan pengantin
3.Mengambil sejemput bertih, lalu
dihamburkan ke atas bahu kiri dan
kanan pengantin
4.Mencecahkan daun perenjis dalam
air tepung tawar lalu ditepukkan
diatas dahi dan punggung tangan
pengantin kiri dan kanan
5.Ambil sejemput inai yang berada
dalam astakona lalu dicalitkan
ditelapak tangan pengantin yang telah
dialas dengan daun sirih
Kelengkapan untuk
bertepung tawar
Bahan yang ditabur:
1.Beras kunyit
2.Beras Basuh
3.Bertih
Bahan yang dirinjis:
Air tepung tawar (bedak
langir yang dicampur
sedikit air
Daun Perinjis:
1.Daun setawar
2.Daun sedingin
3.Daun ribu-ribu
4.Daun juang-juang
5.Daun gandarusa
14. Tahap Pernikahan
Bersatu dan Bersanding
Bersatu dan Bersanding atau disebut juga “Hari Besar,
Bersanding, Bersatu atau Hari Langsung” merupakan
upacara yang paling meriah dalam perkawinan tradisional
Melayu.
Setelah selesai akad nikah, pengantin lelaki pulang
kerumahnya untuk berpakai-pakai atau berdandan secara
pengantin.
Sementara menunggu kabar dari utusan pengantin
perempuan, dirumah pengantin lelaki orang menabuh
rebana yang kelak akan memeriahkan perarakan
pengantin.
15. Tahap Pernikahan
Bersatu dan Bersanding
Setelah pengantin perempuan selesai
didandani, dikirimilah utusan
kerumah pengantin lelaki dengan
membawa sirih lelat (sirih lat-lat).
Sirih Lat-Lat merupakan syarat atau
tanda bahwa pengantin perempuan
mempersilahkan suaminya (pengantin
lelaki) datang untuk bersanding.
Sirih Lat-Lat dibawa dibawa dengan
tangan kanan sepanjang perjalanan
kerumah pengantin perempuan
Disambut dengan pencak
silat yang merupakan
lambang pertarungan pihak
lelaki yang tidak mudah
untuk memetik atau
menyunting pengantin
perempuan.
Berbalas pantun pembuka
pintu ialah bersahutan
diambang pintu rumah
pengantin perempuan
yang dilakukan oleh
pemantun lelaki dengan
pemantun perempuan
dan mak andamnya.
Rombongan Pengantin
akan diizinkan masuk
setelah menebus uang ala
kadarnya
Sebelum pengantin
dibernarkan bersanding
disebelah kanan
pengantin perempuan,
mereka harus membuka
kipas yang dihadangkan
oleh mak andam diwajah
peengantin perempuan.
Uang yang diterima mak
andam untuk
menyingkirkan kipas itu
disebut “Tebus Kipas”
16. Tahap Sesudah Menikah
Menyembah
Setelah selesai bersanding, seluruh
sanak keluarga dan orang tua
mempelai perempuan berkumpul
diruangan guna kedua suami istri baru
memohon ampun dan meminta do’a
restu yang disebut “Menyembah”
Setelah itu, kedua mempelai dengan
didampingi mak andam pergi kerumah
mertua orang tua laki-laki. Acara ini
dilakukan untuk mengenalkan
pengantin perempuan secara resmi
kepada orang tua dan sanak
saudaranya.
17. Tahap Sesudah Menikah
Mandi-mandi
• Sehari setelah acara persandingan, diadakan acara mandi-
mandi.
• Kedua pengantin memakai pakaian yang indah tetapi bukan
pakaian pengantin dan disandingkan semula dipelaminan
• Pengantin juga ditepung tawari dan dibacakan do’a serta
dilanjutkan dengan makan bersama
• Setelah acara makan selesai, kedua pengantin mengganti
pakaian khas untuk mandi yaitu kain kemban dan jalinan
bunga melur bagi pengantin perempuan
• Mandi damai hakikatnya mencerminkan bahwa kedua
pengantin sudah bersatu secara suami istri
• Sebagai tanda syukur kedua belah pihak karena apa yang
diniatkan sudah pula sampai, apa yang dihajatkan sudah
pula tercapai
• Untuk menunjukkan rasa terima kasih yang ikhlas dan tulus
kepada seluruh sanak saudara, kaum kerabat, sahabat
handai, teman sejawat dan orang sekampung dan sekaum
atas budi baik mereka membantu terselenggaranya
rangkaian upacara pernikahan kedua pengantin
Didalam ungkapan dikatakan:
Bila pengantin dah mandi damai
Habislah bimbang ragulah usai
Niat terkabul pintapun usai
Dunia akhirat rukun dan damai
Orang tua-tua mengatakan:
Disaat pengantin mandi damai
Disanalah kusut menjadi selesai
Disana sengketa menjadi selesai
Tanda hidup rukun damai
18. Tahap Sesudah Menikah
Berkunjung ke rumah saudara mara
• Setelah seluruh rangkaian acara selesai, kedua pengantin
baru bertandang kerumah saudara mara dan kaum kerabat
dengan maksud untuk lebih mengenal. Mereka akan
dikawani oleh orang-orang tua beberapa orang.
• Kunjungan ini berlangsung beberapa hari, tergantung
banyaknya saudara yang akan dikunjungi
• Selama berkunjung kerumah saudara mara, kedua
pengantin diharapkan lebih saling akrab dan kenal
mengenal.
• Biasanya diberikan nasihat dan tak jarang mereka akan
bergurau senda dan ketika pulang tidak jarang mereka akan
dibekali dengan oleh-oleh dari setiap rumah yang mereka
kunjungi.