SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
ADAT ISTIADAT
PERKAWINAN
TRADISIONAL
MELAYU
Raja Abumanshur Matridi
Department of Public Administration Science
SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Raja Haji Tanjungpinang
Outlines
1
2
3
4
Konsep Perkawinan
Tahap Sesudah Nikah
Tahap Pra - Nikah
Tahap Pernikahan
Konsep Perkawinan
Introduction
Pernikahan merupakan suatu upacara penyatuan dua insan dalam sebuah ikatan yang
diresmikan secara norma agama, adat, hukum, dan sosial. Adanya beragam suku bangsa, agama,
budaya serta kelas sosial menimbulkan bervariasinya upacara pernikahan. Pernikahan
merupakan fase penting dalam kehidupan yang dilalui manusia yang bernilai sakral.
Menurut ajaran islam, sebenarnya tahapan upacara pernikahan tidaklah rumit dan
memberatkan. Pernikahan dikatakan sah asalkan sesuai dengan syarat-syarat dan rukun-
rukunnya.
Namun jika mengikut adat akan terlihat sedikit rumit karena banyaknya tahapan-tahapan yang
harus dilalui. Namun hal tersebut sah-sah saja karena adat melayu tetap berpegang teguh pada
ajaran agama Islam seperti dalam istilah “adat bersendi syarak, syarak bersendi kitabullah”
atau “Syarak mengata, adat memakai ” (apa yang diterapkan oleh syarak itulah yang
harus digunakan dalam adat). Tahapan-tahapan yang dilalui menurut adat melayu dibagi
menjadi 3 yaitu: prosesi sebelum perkawinan (tahap pra-nikah), prosesi persiapan
perkawinan (tahap Pernikahan)dan prosesi setelah perkawinan (tahap sesudah menikah)
Konsep Perkawinan
Rukun Nikah dan Syarat Nikah
Syarat calon Suami
1.Islam
2.Lelaki yang tertentu
3.Bukan lelaki mahram dengan bakal isteri
4.Mengetahui wali yang sebenar bagi akad
nikah tersebut
5.Bukan dalam ihram haji atau umrah
6.Dengan kerelaan sendiri dan bukan
paksaan
7.Tidak mempunyai empat orang isteri
yang sah dalam satu masa
8.Mengetahui bahwa perempuan yang
hendak dikahwini adalah sah dijadikan
isteri
Rukun Nikah
1.Pengantin lelaki (Suami)
2.Pengantin perempuan
(Isteri)
3.Wali
4.Dua orang saksi lelaki
5.Ijab dan kabul (akad
nikah)
Syarat calon Istri
1.Islam
2.Perempuan yang tertentu
3.Bukan perempuan mahram dengan bakal suami
4.Bukan seorang khunsa
5.Bukan dalam ihram haji atau umrah
6.Tidak dalam idah
7.Bukan isteri orang
Syarat Wali
1.Islam
2.Lelaki dan bukannya perempuan
3.Baligh
4.Dengan kerelaan sendiri dan bukan paksaan
5.Bukan dalam ihram haji atau umrah
6.Tidak fasik
7.Tidak cacat akal fikiran,gila, terlalu tua dan
sebagainya
8.Merdeka
9.Tidak ditahan kuasanya daripada membelanjakan
hartanya
Tahap Pra-Nikah
Merisik (meninjau) dan Merasi
Merisik atau Meninjau
Pekerjaan yang dilakukan oleh
beberapa orang perempuan untuk
pergi kerumah orang tua si gadis.
Dengan kata lain tahapan ini adalah
tahapan penyelidikan
Merasi
Mencari tahu apakah jodoh yang
dipilih itu cocok (serasi) atau tidak
Tahap Pra-Nikah
Meminang dan Mengantar Tanda
Melamar dan Meminang Mengantar Tanda Mengikat janji
kegiatan melamar adalah menanyakan
persetujuan dari pihak calon
pengantin perempuan sebelum
dilangsungkan acara meminang.
Istilah “meminang” digunakan karena
buah pinang merupakan bahan
utamayang dibawa saat acara
meminang beserta daun sirih dan
bahan lainnya. Buah pinang adalah
lambang untuk laki-laki karenanya
bentuknya yang keras. Sirih adalah
lambang untuk perempuan.
Setelah pinangan diterima, keluarga
pihak laki-laki mengutus lagi
rombongan untuk melaksanakan
pekerjaan yang dinamakan
“Mengantar Tanda” yang berarti
hubungan antar si lelaki dengan si
gadis sudah sampai pada tahap
pertunangan.
Mengantar tanda disebut mengantar
cincin yang diberikan kepada.
Seperangkat daun sirih juga harus
dibawa
Dalam acara pertunangan dan
mengantar tanda ini kedua belah
pihak akan membicarakan hal-hal
yang berkaitan dengan hal-hal berikut:
1.Tempoh atau waktu pertunangan
yang biasanya tidak melebihi setahun
2.Janji yang menetapkan denda yang
dikenakan pada pihak yang mungkir
janji
Tahap Pra-Nikah
Mengantar
Belanja
Mengantar
Belanja
Gantung-
Gantung
Gantung-
Gantung MenjemputMenjemput
Untuk
menunjukkan
keseriusan dan
tanggungjawab
pihak laki-laki
untuk
mempersunting si
gadis
Kegiatan menaikkan
langit-langit (kain yang
fungsinya sama seperti
plafon rumah) dan
menggantung tabir
warna-warni beberapa
lapis yang diletakkan
disekitar tempat
berlangsungnyaupacara
perkawinan (disekitar
pelaminan dan kamar
pengantin
Tradisi menjemput pada
masa lalu juga mengenal
istilah menyonsong.
Penjemput akan datang
kerumah orang yang
dijemput satu persatu
untuk mengajak dan
mengingatkan bahwa
waktu untuk datang ke
majelis pernikahan telah
tiba
Tahap Pra-Nikah
Menggiling Rempah
Satu hari sebelum akad nikah
dilaksanakan, sejak awal malam telah
disediakan sekian banyak batu giling yang
diletakkan dibangsal-bangsal. Berganti-
ganti orang mengupas bawang dan
macam-macam rempah, menggilingnya
halus mengikuti petunjuk kepala dapur
atau juru masak. Semua pekerjaan ini
dilakukan oleh lelaki, sementara para
wanita didalam rumah sibuk membuat
bunga telur dan bunga rampai
Tahap Pra-Nikah
Berinai Kecil
Proses berinai akan dilakukan baik pada
calon pengantin perempuan maupun
calon pengantin laki-laki.
Jari-jari tangan kanan dan tangan kiri
telapak tangan serta keliling telapak kaki
pengantin perempuan di inai. Seseorang
atau beberapa orang perempuan (saudara
mara pengantin perempuan) ditugaskan
untuk meletakkan inai dibeberapa jari
calon pengantin.
Tahap Pra-Nikah
Berandam
Berandam atau mengandam ialah
kegiatan menghias pengantin agar
kelihatan berseri atau bersemangat untuk
menghadapi hari pernikahan. Berandam
dilakukan baik pengantin perempuan
maupun pengantin laki-laki dirumah
masing-masing
Tugas berandam ini
dipertanggungjawabkan kepada tukang
andam atau biasanya mempunyai
kepandaian atau kemahiran yang
dipusakai secara turun temurun
Tahap Pernikahan
Khataman Al-Qur’an
• Acara berkhataman adalah membaca Al-qur’an (juz
Amma atau ayat-ayat pendek). Hal ini menandakan
bahwa mempelai wanita adalah seorang wanita
sholihah yang pandai mengaji dan rajin ibadah
• Berkhatam Al-qur’an bermakna sudah menamatkan
pelajaran membaca (mengaji) kitab suci Al-qur’an.
• Tujuannya adalah
1. Menunjukkan bahwa pengantin perempuan yang
akan hidup berumah tangga itu sudah dilengkapi pula
dengan pengetahuan keagaman, sebagai salah satu
persyaratan untuk menjadi Ibu rumah tangga yang
baik.
2. Menunjukkan bahwa keluarga perempuan adalah
keluarga yang kokoh menganut ajaran agamanya dan
orang tuanya sudah berusaha memberikan
pengetahuan agam kepada anaknya
Tahap Pernikahan
Akad Nikah dan Serah Hantaran
Contoh pantun dari perwakilan
pengantin lelaki:
Asam paya sibuah malai
Buah rambutan campur delima
Datang membawa calon mempelai
Lanjutan perjanjian sudilah diterima
Maka dijawab pihak wakil pihak
pengantin perempuan:
Buah malai buah delima
Mari ditimbang sama beratnya
Calon mempelai saya terima
Tentulah pula dengan syaratnya
Adapun macam-macam
barang yang dibawakan
yaitu:
Kelengkapan Inti:
1.Tepak sirih
2.Bunga Rampai
3.Mahar (Mas kawin)
Kelengkapan Tambahan:
1.Seperangkat alat shalat
2.Sepersalinan pakaian
3.Handuk
4.Peralatan kosmetik
5.Kasut, Tas tangan, dll
6.Kue mueh
7.Buah-buahan
Tahap Pernikahan
Berinai Besar atau Tepuk Tawar
Tata cara menepung tawar yang biasa
dilakukan adalah:
1.Mengambil sejemput beras kunyit,
lalu dihamburkan ke atas bahu kiri dan
kanan pengantin
2.Mengambil sejemput beras basuh,
lalu dihamburkan ke atas bahu kiri dan
kanan pengantin
3.Mengambil sejemput bertih, lalu
dihamburkan ke atas bahu kiri dan
kanan pengantin
4.Mencecahkan daun perenjis dalam
air tepung tawar lalu ditepukkan
diatas dahi dan punggung tangan
pengantin kiri dan kanan
5.Ambil sejemput inai yang berada
dalam astakona lalu dicalitkan
ditelapak tangan pengantin yang telah
dialas dengan daun sirih
Kelengkapan untuk
bertepung tawar
Bahan yang ditabur:
1.Beras kunyit
2.Beras Basuh
3.Bertih
Bahan yang dirinjis:
Air tepung tawar (bedak
langir yang dicampur
sedikit air
Daun Perinjis:
1.Daun setawar
2.Daun sedingin
3.Daun ribu-ribu
4.Daun juang-juang
5.Daun gandarusa
Tahap Pernikahan
Bersatu dan Bersanding
Bersatu dan Bersanding atau disebut juga “Hari Besar,
Bersanding, Bersatu atau Hari Langsung” merupakan
upacara yang paling meriah dalam perkawinan tradisional
Melayu.
Setelah selesai akad nikah, pengantin lelaki pulang
kerumahnya untuk berpakai-pakai atau berdandan secara
pengantin.
Sementara menunggu kabar dari utusan pengantin
perempuan, dirumah pengantin lelaki orang menabuh
rebana yang kelak akan memeriahkan perarakan
pengantin.
Tahap Pernikahan
Bersatu dan Bersanding
Setelah pengantin perempuan selesai
didandani, dikirimilah utusan
kerumah pengantin lelaki dengan
membawa sirih lelat (sirih lat-lat).
Sirih Lat-Lat merupakan syarat atau
tanda bahwa pengantin perempuan
mempersilahkan suaminya (pengantin
lelaki) datang untuk bersanding.
Sirih Lat-Lat dibawa dibawa dengan
tangan kanan sepanjang perjalanan
kerumah pengantin perempuan
Disambut dengan pencak
silat yang merupakan
lambang pertarungan pihak
lelaki yang tidak mudah
untuk memetik atau
menyunting pengantin
perempuan.
Berbalas pantun pembuka
pintu ialah bersahutan
diambang pintu rumah
pengantin perempuan
yang dilakukan oleh
pemantun lelaki dengan
pemantun perempuan
dan mak andamnya.
Rombongan Pengantin
akan diizinkan masuk
setelah menebus uang ala
kadarnya
Sebelum pengantin
dibernarkan bersanding
disebelah kanan
pengantin perempuan,
mereka harus membuka
kipas yang dihadangkan
oleh mak andam diwajah
peengantin perempuan.
Uang yang diterima mak
andam untuk
menyingkirkan kipas itu
disebut “Tebus Kipas”
Tahap Sesudah Menikah
Menyembah
Setelah selesai bersanding, seluruh
sanak keluarga dan orang tua
mempelai perempuan berkumpul
diruangan guna kedua suami istri baru
memohon ampun dan meminta do’a
restu yang disebut “Menyembah”
Setelah itu, kedua mempelai dengan
didampingi mak andam pergi kerumah
mertua orang tua laki-laki. Acara ini
dilakukan untuk mengenalkan
pengantin perempuan secara resmi
kepada orang tua dan sanak
saudaranya.
Tahap Sesudah Menikah
Mandi-mandi
• Sehari setelah acara persandingan, diadakan acara mandi-
mandi.
• Kedua pengantin memakai pakaian yang indah tetapi bukan
pakaian pengantin dan disandingkan semula dipelaminan
• Pengantin juga ditepung tawari dan dibacakan do’a serta
dilanjutkan dengan makan bersama
• Setelah acara makan selesai, kedua pengantin mengganti
pakaian khas untuk mandi yaitu kain kemban dan jalinan
bunga melur bagi pengantin perempuan
• Mandi damai hakikatnya mencerminkan bahwa kedua
pengantin sudah bersatu secara suami istri
• Sebagai tanda syukur kedua belah pihak karena apa yang
diniatkan sudah pula sampai, apa yang dihajatkan sudah
pula tercapai
• Untuk menunjukkan rasa terima kasih yang ikhlas dan tulus
kepada seluruh sanak saudara, kaum kerabat, sahabat
handai, teman sejawat dan orang sekampung dan sekaum
atas budi baik mereka membantu terselenggaranya
rangkaian upacara pernikahan kedua pengantin
Didalam ungkapan dikatakan:
Bila pengantin dah mandi damai
Habislah bimbang ragulah usai
Niat terkabul pintapun usai
Dunia akhirat rukun dan damai
Orang tua-tua mengatakan:
Disaat pengantin mandi damai
Disanalah kusut menjadi selesai
Disana sengketa menjadi selesai
Tanda hidup rukun damai
Tahap Sesudah Menikah
Berkunjung ke rumah saudara mara
• Setelah seluruh rangkaian acara selesai, kedua pengantin
baru bertandang kerumah saudara mara dan kaum kerabat
dengan maksud untuk lebih mengenal. Mereka akan
dikawani oleh orang-orang tua beberapa orang.
• Kunjungan ini berlangsung beberapa hari, tergantung
banyaknya saudara yang akan dikunjungi
• Selama berkunjung kerumah saudara mara, kedua
pengantin diharapkan lebih saling akrab dan kenal
mengenal.
• Biasanya diberikan nasihat dan tak jarang mereka akan
bergurau senda dan ketika pulang tidak jarang mereka akan
dibekali dengan oleh-oleh dari setiap rumah yang mereka
kunjungi.

More Related Content

What's hot

Bab 1 peradaban bangsa arab sebelum kedatangan islam
Bab 1 peradaban bangsa arab sebelum kedatangan islamBab 1 peradaban bangsa arab sebelum kedatangan islam
Bab 1 peradaban bangsa arab sebelum kedatangan islamhadisukmo
 
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan Wahyu
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan WahyuPPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan Wahyu
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan WahyuIbanez Sofadella
 
Proposal isra mi'raj
Proposal isra mi'rajProposal isra mi'raj
Proposal isra mi'rajAnant Anane
 
Makalah sejarah perkembangan tasawuf salafi
Makalah sejarah perkembangan tasawuf salafiMakalah sejarah perkembangan tasawuf salafi
Makalah sejarah perkembangan tasawuf salafiAsep Anwar Musadad
 
Fiqih jinayah
Fiqih jinayahFiqih jinayah
Fiqih jinayahAzat Net
 
Sumber hukum islam yang tidak disepakati oleh ulama’ 2
Sumber hukum islam yang tidak disepakati oleh ulama’ 2Sumber hukum islam yang tidak disepakati oleh ulama’ 2
Sumber hukum islam yang tidak disepakati oleh ulama’ 2Ramadhan, Dicky
 
Ppt syariat, tarekat, hakikat, dan makrifat
Ppt syariat, tarekat, hakikat, dan makrifatPpt syariat, tarekat, hakikat, dan makrifat
Ppt syariat, tarekat, hakikat, dan makrifatGatot Birowo - STIE AAS
 
Makalah fiqih kelompok 6 materi 8
Makalah fiqih kelompok 6 materi 8Makalah fiqih kelompok 6 materi 8
Makalah fiqih kelompok 6 materi 8NavenAbsurd
 
Kebudayaan islam di masa rasulullah
Kebudayaan islam di masa rasulullahKebudayaan islam di masa rasulullah
Kebudayaan islam di masa rasulullahMembangun city
 
khotbah tablig dan dakwah
khotbah tablig dan dakwahkhotbah tablig dan dakwah
khotbah tablig dan dakwahKhairun Najmi
 
RPP MTs Quran Hadits Kelas VIII
RPP MTs Quran Hadits Kelas VIIIRPP MTs Quran Hadits Kelas VIII
RPP MTs Quran Hadits Kelas VIIIDiva Pendidikan
 

What's hot (20)

Bab 1 peradaban bangsa arab sebelum kedatangan islam
Bab 1 peradaban bangsa arab sebelum kedatangan islamBab 1 peradaban bangsa arab sebelum kedatangan islam
Bab 1 peradaban bangsa arab sebelum kedatangan islam
 
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan Wahyu
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan WahyuPPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan Wahyu
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan Wahyu
 
Proposal isra mi'raj
Proposal isra mi'rajProposal isra mi'raj
Proposal isra mi'raj
 
5 tema-tema besar fiqih
5 tema-tema besar fiqih5 tema-tema besar fiqih
5 tema-tema besar fiqih
 
Zakat, Haji, Wakaf.
Zakat, Haji, Wakaf.Zakat, Haji, Wakaf.
Zakat, Haji, Wakaf.
 
PPT Haji dan Umrah
PPT Haji dan UmrahPPT Haji dan Umrah
PPT Haji dan Umrah
 
Makalah sejarah perkembangan tasawuf salafi
Makalah sejarah perkembangan tasawuf salafiMakalah sejarah perkembangan tasawuf salafi
Makalah sejarah perkembangan tasawuf salafi
 
Fiqih jinayah
Fiqih jinayahFiqih jinayah
Fiqih jinayah
 
Sumber hukum islam yang tidak disepakati oleh ulama’ 2
Sumber hukum islam yang tidak disepakati oleh ulama’ 2Sumber hukum islam yang tidak disepakati oleh ulama’ 2
Sumber hukum islam yang tidak disepakati oleh ulama’ 2
 
Ppt syariat, tarekat, hakikat, dan makrifat
Ppt syariat, tarekat, hakikat, dan makrifatPpt syariat, tarekat, hakikat, dan makrifat
Ppt syariat, tarekat, hakikat, dan makrifat
 
Rpp tata cara tayamum
Rpp tata cara tayamumRpp tata cara tayamum
Rpp tata cara tayamum
 
Makalah fiqih kelompok 6 materi 8
Makalah fiqih kelompok 6 materi 8Makalah fiqih kelompok 6 materi 8
Makalah fiqih kelompok 6 materi 8
 
Dasar-Dasar Tahsin-1
Dasar-Dasar Tahsin-1Dasar-Dasar Tahsin-1
Dasar-Dasar Tahsin-1
 
Kebudayaan islam di masa rasulullah
Kebudayaan islam di masa rasulullahKebudayaan islam di masa rasulullah
Kebudayaan islam di masa rasulullah
 
khotbah tablig dan dakwah
khotbah tablig dan dakwahkhotbah tablig dan dakwah
khotbah tablig dan dakwah
 
Munakahat
MunakahatMunakahat
Munakahat
 
Akhlak mulia
Akhlak muliaAkhlak mulia
Akhlak mulia
 
RPP MTs Quran Hadits Kelas VIII
RPP MTs Quran Hadits Kelas VIIIRPP MTs Quran Hadits Kelas VIII
RPP MTs Quran Hadits Kelas VIII
 
Power point shalat
Power point shalatPower point shalat
Power point shalat
 
Jinayat
JinayatJinayat
Jinayat
 

Similar to Adat Istiadat Perkawinan Melayu

Upacara perkawinan tradisional jawa
Upacara perkawinan tradisional jawa Upacara perkawinan tradisional jawa
Upacara perkawinan tradisional jawa Wiwit Suryani
 
Contoh foklore
Contoh foklore Contoh foklore
Contoh foklore VJ Asenk
 
Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya Aceh
Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya AcehMakna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya Aceh
Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya AcehKeisya Kenshi
 
Presentation 1 s ejarah
Presentation 1 s ejarahPresentation 1 s ejarah
Presentation 1 s ejarahNurul Shafiqah
 
EDUP3073 Adat Resam Kaum
EDUP3073 Adat Resam KaumEDUP3073 Adat Resam Kaum
EDUP3073 Adat Resam KaumAfifah Yusoff
 
Adat perkawinan minangkabau
Adat perkawinan minangkabauAdat perkawinan minangkabau
Adat perkawinan minangkabauAsmara01
 
Adat pernikahan solo dan makanan khas solo
Adat pernikahan solo dan makanan khas soloAdat pernikahan solo dan makanan khas solo
Adat pernikahan solo dan makanan khas solodika31des
 
104367785 adat-resam-dan-kepercayaan
104367785 adat-resam-dan-kepercayaan104367785 adat-resam-dan-kepercayaan
104367785 adat-resam-dan-kepercayaanAzarina Arsat
 
Sekolah berasrama penuh integrasi selandar
Sekolah berasrama penuh integrasi selandarSekolah berasrama penuh integrasi selandar
Sekolah berasrama penuh integrasi selandarikie Arshadz
 
pernikahan adat jawa
pernikahan adat jawapernikahan adat jawa
pernikahan adat jawaunidev26
 
PPT Adat Perkawinan di Desa Warukin Kabupaten Tabalong
PPT Adat Perkawinan di Desa Warukin Kabupaten TabalongPPT Adat Perkawinan di Desa Warukin Kabupaten Tabalong
PPT Adat Perkawinan di Desa Warukin Kabupaten TabalongSelvi Kinalova
 
Upacara kawinan adat jawa
Upacara kawinan adat jawaUpacara kawinan adat jawa
Upacara kawinan adat jawaFaisal ind
 
Tata rias untuk provinsi bangka belitung
Tata rias untuk provinsi bangka belitungTata rias untuk provinsi bangka belitung
Tata rias untuk provinsi bangka belitungNolis Marliati
 
Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya Aceh
Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya AcehMakna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya Aceh
Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya AcehKeisya Kenshi
 
MAKALAH PENGANTIN BETAWI
MAKALAH PENGANTIN BETAWIMAKALAH PENGANTIN BETAWI
MAKALAH PENGANTIN BETAWIAinina Sa'id
 

Similar to Adat Istiadat Perkawinan Melayu (20)

Upacara perkawinan tradisional jawa
Upacara perkawinan tradisional jawa Upacara perkawinan tradisional jawa
Upacara perkawinan tradisional jawa
 
Contoh foklore
Contoh foklore Contoh foklore
Contoh foklore
 
Tata Cara Pernikahan adat jawa
Tata Cara Pernikahan adat jawaTata Cara Pernikahan adat jawa
Tata Cara Pernikahan adat jawa
 
Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya Aceh
Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya AcehMakna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya Aceh
Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya Aceh
 
Presentation 1 s ejarah
Presentation 1 s ejarahPresentation 1 s ejarah
Presentation 1 s ejarah
 
EDUP3073 Adat Resam Kaum
EDUP3073 Adat Resam KaumEDUP3073 Adat Resam Kaum
EDUP3073 Adat Resam Kaum
 
Upacara panggih pengantin jawa
Upacara panggih pengantin jawaUpacara panggih pengantin jawa
Upacara panggih pengantin jawa
 
Adat perkawinan minangkabau
Adat perkawinan minangkabauAdat perkawinan minangkabau
Adat perkawinan minangkabau
 
Adat pernikahan solo dan makanan khas solo
Adat pernikahan solo dan makanan khas soloAdat pernikahan solo dan makanan khas solo
Adat pernikahan solo dan makanan khas solo
 
104367785 adat-resam-dan-kepercayaan
104367785 adat-resam-dan-kepercayaan104367785 adat-resam-dan-kepercayaan
104367785 adat-resam-dan-kepercayaan
 
Pernikahan adat bali
Pernikahan adat baliPernikahan adat bali
Pernikahan adat bali
 
Sekolah berasrama penuh integrasi selandar
Sekolah berasrama penuh integrasi selandarSekolah berasrama penuh integrasi selandar
Sekolah berasrama penuh integrasi selandar
 
Keling kawin 2
Keling kawin 2Keling kawin 2
Keling kawin 2
 
Dini Wulandari-Budaya Melayu.pptx
Dini Wulandari-Budaya Melayu.pptxDini Wulandari-Budaya Melayu.pptx
Dini Wulandari-Budaya Melayu.pptx
 
pernikahan adat jawa
pernikahan adat jawapernikahan adat jawa
pernikahan adat jawa
 
PPT Adat Perkawinan di Desa Warukin Kabupaten Tabalong
PPT Adat Perkawinan di Desa Warukin Kabupaten TabalongPPT Adat Perkawinan di Desa Warukin Kabupaten Tabalong
PPT Adat Perkawinan di Desa Warukin Kabupaten Tabalong
 
Upacara kawinan adat jawa
Upacara kawinan adat jawaUpacara kawinan adat jawa
Upacara kawinan adat jawa
 
Tata rias untuk provinsi bangka belitung
Tata rias untuk provinsi bangka belitungTata rias untuk provinsi bangka belitung
Tata rias untuk provinsi bangka belitung
 
Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya Aceh
Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya AcehMakna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya Aceh
Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya Aceh
 
MAKALAH PENGANTIN BETAWI
MAKALAH PENGANTIN BETAWIMAKALAH PENGANTIN BETAWI
MAKALAH PENGANTIN BETAWI
 

More from Raja Matridi Aeksalo

Collaborative Governance dalam Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kemitraan di ...
Collaborative Governance dalam Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kemitraan di ...Collaborative Governance dalam Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kemitraan di ...
Collaborative Governance dalam Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kemitraan di ...Raja Matridi Aeksalo
 
Terminologi dan ruang lingkup teori organisasi publik
Terminologi dan ruang lingkup teori organisasi publikTerminologi dan ruang lingkup teori organisasi publik
Terminologi dan ruang lingkup teori organisasi publikRaja Matridi Aeksalo
 
Etika profesi, profesionalisme dan Kode Etika
Etika profesi, profesionalisme dan Kode EtikaEtika profesi, profesionalisme dan Kode Etika
Etika profesi, profesionalisme dan Kode EtikaRaja Matridi Aeksalo
 
Hati Nurani (Etika dan Akuntabilitas) #3
Hati Nurani (Etika dan Akuntabilitas) #3Hati Nurani (Etika dan Akuntabilitas) #3
Hati Nurani (Etika dan Akuntabilitas) #3Raja Matridi Aeksalo
 
Understanding Ethics (Etika dan Akuntabilitas) #2
Understanding Ethics (Etika dan Akuntabilitas) #2Understanding Ethics (Etika dan Akuntabilitas) #2
Understanding Ethics (Etika dan Akuntabilitas) #2Raja Matridi Aeksalo
 
Understanding ethic (Etika dan Akuntabilitas) #1
Understanding ethic (Etika dan Akuntabilitas) #1Understanding ethic (Etika dan Akuntabilitas) #1
Understanding ethic (Etika dan Akuntabilitas) #1Raja Matridi Aeksalo
 
Customer Service (Pelayanan Pelanggan)
Customer Service (Pelayanan Pelanggan)Customer Service (Pelayanan Pelanggan)
Customer Service (Pelayanan Pelanggan)Raja Matridi Aeksalo
 
Human Resource Development (Pengembangan Sumber Daya Manusia)
Human Resource Development (Pengembangan Sumber Daya Manusia)Human Resource Development (Pengembangan Sumber Daya Manusia)
Human Resource Development (Pengembangan Sumber Daya Manusia)Raja Matridi Aeksalo
 
Labour Procurement of HRM (Pengadaan Tenaga Kerja)
Labour Procurement of HRM (Pengadaan Tenaga Kerja)Labour Procurement of HRM (Pengadaan Tenaga Kerja)
Labour Procurement of HRM (Pengadaan Tenaga Kerja)Raja Matridi Aeksalo
 
Political culture (Budaya Politik)
Political culture (Budaya Politik)Political culture (Budaya Politik)
Political culture (Budaya Politik)Raja Matridi Aeksalo
 
Perencanaan Pembangunan (Fungsi-Fungsi Manajemen Pembangunan)
Perencanaan Pembangunan (Fungsi-Fungsi Manajemen Pembangunan)Perencanaan Pembangunan (Fungsi-Fungsi Manajemen Pembangunan)
Perencanaan Pembangunan (Fungsi-Fungsi Manajemen Pembangunan)Raja Matridi Aeksalo
 
Evaluation of Revolving Loan Fund (An Acceleration of Development Village Pro...
Evaluation of Revolving Loan Fund (An Acceleration of Development Village Pro...Evaluation of Revolving Loan Fund (An Acceleration of Development Village Pro...
Evaluation of Revolving Loan Fund (An Acceleration of Development Village Pro...Raja Matridi Aeksalo
 
Lingkungan Internal dan External, Struktur dan Fungsi, Pendekatan dan Kapabil...
Lingkungan Internal dan External, Struktur dan Fungsi, Pendekatan dan Kapabil...Lingkungan Internal dan External, Struktur dan Fungsi, Pendekatan dan Kapabil...
Lingkungan Internal dan External, Struktur dan Fungsi, Pendekatan dan Kapabil...Raja Matridi Aeksalo
 
Intro Sumber Daya Manusia dan Manajemen Sumber Daya Manusia
Intro Sumber Daya Manusia dan Manajemen Sumber Daya ManusiaIntro Sumber Daya Manusia dan Manajemen Sumber Daya Manusia
Intro Sumber Daya Manusia dan Manajemen Sumber Daya ManusiaRaja Matridi Aeksalo
 

More from Raja Matridi Aeksalo (20)

Collaborative Governance dalam Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kemitraan di ...
Collaborative Governance dalam Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kemitraan di ...Collaborative Governance dalam Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kemitraan di ...
Collaborative Governance dalam Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kemitraan di ...
 
KONSEP DESA
KONSEP DESAKONSEP DESA
KONSEP DESA
 
Pajak Penghasilan
Pajak PenghasilanPajak Penghasilan
Pajak Penghasilan
 
Terminologi dan ruang lingkup teori organisasi publik
Terminologi dan ruang lingkup teori organisasi publikTerminologi dan ruang lingkup teori organisasi publik
Terminologi dan ruang lingkup teori organisasi publik
 
Etika profesi, profesionalisme dan Kode Etika
Etika profesi, profesionalisme dan Kode EtikaEtika profesi, profesionalisme dan Kode Etika
Etika profesi, profesionalisme dan Kode Etika
 
Teori keadilan
Teori keadilanTeori keadilan
Teori keadilan
 
Hati Nurani (Etika dan Akuntabilitas) #3
Hati Nurani (Etika dan Akuntabilitas) #3Hati Nurani (Etika dan Akuntabilitas) #3
Hati Nurani (Etika dan Akuntabilitas) #3
 
Understanding Ethics (Etika dan Akuntabilitas) #2
Understanding Ethics (Etika dan Akuntabilitas) #2Understanding Ethics (Etika dan Akuntabilitas) #2
Understanding Ethics (Etika dan Akuntabilitas) #2
 
Understanding ethic (Etika dan Akuntabilitas) #1
Understanding ethic (Etika dan Akuntabilitas) #1Understanding ethic (Etika dan Akuntabilitas) #1
Understanding ethic (Etika dan Akuntabilitas) #1
 
Customer Service (Pelayanan Pelanggan)
Customer Service (Pelayanan Pelanggan)Customer Service (Pelayanan Pelanggan)
Customer Service (Pelayanan Pelanggan)
 
Human Resource Development (Pengembangan Sumber Daya Manusia)
Human Resource Development (Pengembangan Sumber Daya Manusia)Human Resource Development (Pengembangan Sumber Daya Manusia)
Human Resource Development (Pengembangan Sumber Daya Manusia)
 
Ruang lingkup pelayanan publik
Ruang lingkup pelayanan publikRuang lingkup pelayanan publik
Ruang lingkup pelayanan publik
 
Labour Procurement of HRM (Pengadaan Tenaga Kerja)
Labour Procurement of HRM (Pengadaan Tenaga Kerja)Labour Procurement of HRM (Pengadaan Tenaga Kerja)
Labour Procurement of HRM (Pengadaan Tenaga Kerja)
 
Political culture (Budaya Politik)
Political culture (Budaya Politik)Political culture (Budaya Politik)
Political culture (Budaya Politik)
 
Perencanaan Pembangunan (Fungsi-Fungsi Manajemen Pembangunan)
Perencanaan Pembangunan (Fungsi-Fungsi Manajemen Pembangunan)Perencanaan Pembangunan (Fungsi-Fungsi Manajemen Pembangunan)
Perencanaan Pembangunan (Fungsi-Fungsi Manajemen Pembangunan)
 
HRM Planning (Perencanaan MSDM)
HRM Planning (Perencanaan MSDM)HRM Planning (Perencanaan MSDM)
HRM Planning (Perencanaan MSDM)
 
Evaluation of Revolving Loan Fund (An Acceleration of Development Village Pro...
Evaluation of Revolving Loan Fund (An Acceleration of Development Village Pro...Evaluation of Revolving Loan Fund (An Acceleration of Development Village Pro...
Evaluation of Revolving Loan Fund (An Acceleration of Development Village Pro...
 
Lingkungan Internal dan External, Struktur dan Fungsi, Pendekatan dan Kapabil...
Lingkungan Internal dan External, Struktur dan Fungsi, Pendekatan dan Kapabil...Lingkungan Internal dan External, Struktur dan Fungsi, Pendekatan dan Kapabil...
Lingkungan Internal dan External, Struktur dan Fungsi, Pendekatan dan Kapabil...
 
Manajemen Pembangunan #1
Manajemen Pembangunan #1Manajemen Pembangunan #1
Manajemen Pembangunan #1
 
Intro Sumber Daya Manusia dan Manajemen Sumber Daya Manusia
Intro Sumber Daya Manusia dan Manajemen Sumber Daya ManusiaIntro Sumber Daya Manusia dan Manajemen Sumber Daya Manusia
Intro Sumber Daya Manusia dan Manajemen Sumber Daya Manusia
 

Recently uploaded

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 

Recently uploaded (20)

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 

Adat Istiadat Perkawinan Melayu

  • 1. ADAT ISTIADAT PERKAWINAN TRADISIONAL MELAYU Raja Abumanshur Matridi Department of Public Administration Science SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK Raja Haji Tanjungpinang
  • 2. Outlines 1 2 3 4 Konsep Perkawinan Tahap Sesudah Nikah Tahap Pra - Nikah Tahap Pernikahan
  • 3. Konsep Perkawinan Introduction Pernikahan merupakan suatu upacara penyatuan dua insan dalam sebuah ikatan yang diresmikan secara norma agama, adat, hukum, dan sosial. Adanya beragam suku bangsa, agama, budaya serta kelas sosial menimbulkan bervariasinya upacara pernikahan. Pernikahan merupakan fase penting dalam kehidupan yang dilalui manusia yang bernilai sakral. Menurut ajaran islam, sebenarnya tahapan upacara pernikahan tidaklah rumit dan memberatkan. Pernikahan dikatakan sah asalkan sesuai dengan syarat-syarat dan rukun- rukunnya. Namun jika mengikut adat akan terlihat sedikit rumit karena banyaknya tahapan-tahapan yang harus dilalui. Namun hal tersebut sah-sah saja karena adat melayu tetap berpegang teguh pada ajaran agama Islam seperti dalam istilah “adat bersendi syarak, syarak bersendi kitabullah” atau “Syarak mengata, adat memakai ” (apa yang diterapkan oleh syarak itulah yang harus digunakan dalam adat). Tahapan-tahapan yang dilalui menurut adat melayu dibagi menjadi 3 yaitu: prosesi sebelum perkawinan (tahap pra-nikah), prosesi persiapan perkawinan (tahap Pernikahan)dan prosesi setelah perkawinan (tahap sesudah menikah)
  • 4. Konsep Perkawinan Rukun Nikah dan Syarat Nikah Syarat calon Suami 1.Islam 2.Lelaki yang tertentu 3.Bukan lelaki mahram dengan bakal isteri 4.Mengetahui wali yang sebenar bagi akad nikah tersebut 5.Bukan dalam ihram haji atau umrah 6.Dengan kerelaan sendiri dan bukan paksaan 7.Tidak mempunyai empat orang isteri yang sah dalam satu masa 8.Mengetahui bahwa perempuan yang hendak dikahwini adalah sah dijadikan isteri Rukun Nikah 1.Pengantin lelaki (Suami) 2.Pengantin perempuan (Isteri) 3.Wali 4.Dua orang saksi lelaki 5.Ijab dan kabul (akad nikah) Syarat calon Istri 1.Islam 2.Perempuan yang tertentu 3.Bukan perempuan mahram dengan bakal suami 4.Bukan seorang khunsa 5.Bukan dalam ihram haji atau umrah 6.Tidak dalam idah 7.Bukan isteri orang Syarat Wali 1.Islam 2.Lelaki dan bukannya perempuan 3.Baligh 4.Dengan kerelaan sendiri dan bukan paksaan 5.Bukan dalam ihram haji atau umrah 6.Tidak fasik 7.Tidak cacat akal fikiran,gila, terlalu tua dan sebagainya 8.Merdeka 9.Tidak ditahan kuasanya daripada membelanjakan hartanya
  • 5. Tahap Pra-Nikah Merisik (meninjau) dan Merasi Merisik atau Meninjau Pekerjaan yang dilakukan oleh beberapa orang perempuan untuk pergi kerumah orang tua si gadis. Dengan kata lain tahapan ini adalah tahapan penyelidikan Merasi Mencari tahu apakah jodoh yang dipilih itu cocok (serasi) atau tidak
  • 6. Tahap Pra-Nikah Meminang dan Mengantar Tanda Melamar dan Meminang Mengantar Tanda Mengikat janji kegiatan melamar adalah menanyakan persetujuan dari pihak calon pengantin perempuan sebelum dilangsungkan acara meminang. Istilah “meminang” digunakan karena buah pinang merupakan bahan utamayang dibawa saat acara meminang beserta daun sirih dan bahan lainnya. Buah pinang adalah lambang untuk laki-laki karenanya bentuknya yang keras. Sirih adalah lambang untuk perempuan. Setelah pinangan diterima, keluarga pihak laki-laki mengutus lagi rombongan untuk melaksanakan pekerjaan yang dinamakan “Mengantar Tanda” yang berarti hubungan antar si lelaki dengan si gadis sudah sampai pada tahap pertunangan. Mengantar tanda disebut mengantar cincin yang diberikan kepada. Seperangkat daun sirih juga harus dibawa Dalam acara pertunangan dan mengantar tanda ini kedua belah pihak akan membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan hal-hal berikut: 1.Tempoh atau waktu pertunangan yang biasanya tidak melebihi setahun 2.Janji yang menetapkan denda yang dikenakan pada pihak yang mungkir janji
  • 7. Tahap Pra-Nikah Mengantar Belanja Mengantar Belanja Gantung- Gantung Gantung- Gantung MenjemputMenjemput Untuk menunjukkan keseriusan dan tanggungjawab pihak laki-laki untuk mempersunting si gadis Kegiatan menaikkan langit-langit (kain yang fungsinya sama seperti plafon rumah) dan menggantung tabir warna-warni beberapa lapis yang diletakkan disekitar tempat berlangsungnyaupacara perkawinan (disekitar pelaminan dan kamar pengantin Tradisi menjemput pada masa lalu juga mengenal istilah menyonsong. Penjemput akan datang kerumah orang yang dijemput satu persatu untuk mengajak dan mengingatkan bahwa waktu untuk datang ke majelis pernikahan telah tiba
  • 8. Tahap Pra-Nikah Menggiling Rempah Satu hari sebelum akad nikah dilaksanakan, sejak awal malam telah disediakan sekian banyak batu giling yang diletakkan dibangsal-bangsal. Berganti- ganti orang mengupas bawang dan macam-macam rempah, menggilingnya halus mengikuti petunjuk kepala dapur atau juru masak. Semua pekerjaan ini dilakukan oleh lelaki, sementara para wanita didalam rumah sibuk membuat bunga telur dan bunga rampai
  • 9. Tahap Pra-Nikah Berinai Kecil Proses berinai akan dilakukan baik pada calon pengantin perempuan maupun calon pengantin laki-laki. Jari-jari tangan kanan dan tangan kiri telapak tangan serta keliling telapak kaki pengantin perempuan di inai. Seseorang atau beberapa orang perempuan (saudara mara pengantin perempuan) ditugaskan untuk meletakkan inai dibeberapa jari calon pengantin.
  • 10. Tahap Pra-Nikah Berandam Berandam atau mengandam ialah kegiatan menghias pengantin agar kelihatan berseri atau bersemangat untuk menghadapi hari pernikahan. Berandam dilakukan baik pengantin perempuan maupun pengantin laki-laki dirumah masing-masing Tugas berandam ini dipertanggungjawabkan kepada tukang andam atau biasanya mempunyai kepandaian atau kemahiran yang dipusakai secara turun temurun
  • 11. Tahap Pernikahan Khataman Al-Qur’an • Acara berkhataman adalah membaca Al-qur’an (juz Amma atau ayat-ayat pendek). Hal ini menandakan bahwa mempelai wanita adalah seorang wanita sholihah yang pandai mengaji dan rajin ibadah • Berkhatam Al-qur’an bermakna sudah menamatkan pelajaran membaca (mengaji) kitab suci Al-qur’an. • Tujuannya adalah 1. Menunjukkan bahwa pengantin perempuan yang akan hidup berumah tangga itu sudah dilengkapi pula dengan pengetahuan keagaman, sebagai salah satu persyaratan untuk menjadi Ibu rumah tangga yang baik. 2. Menunjukkan bahwa keluarga perempuan adalah keluarga yang kokoh menganut ajaran agamanya dan orang tuanya sudah berusaha memberikan pengetahuan agam kepada anaknya
  • 12. Tahap Pernikahan Akad Nikah dan Serah Hantaran Contoh pantun dari perwakilan pengantin lelaki: Asam paya sibuah malai Buah rambutan campur delima Datang membawa calon mempelai Lanjutan perjanjian sudilah diterima Maka dijawab pihak wakil pihak pengantin perempuan: Buah malai buah delima Mari ditimbang sama beratnya Calon mempelai saya terima Tentulah pula dengan syaratnya Adapun macam-macam barang yang dibawakan yaitu: Kelengkapan Inti: 1.Tepak sirih 2.Bunga Rampai 3.Mahar (Mas kawin) Kelengkapan Tambahan: 1.Seperangkat alat shalat 2.Sepersalinan pakaian 3.Handuk 4.Peralatan kosmetik 5.Kasut, Tas tangan, dll 6.Kue mueh 7.Buah-buahan
  • 13. Tahap Pernikahan Berinai Besar atau Tepuk Tawar Tata cara menepung tawar yang biasa dilakukan adalah: 1.Mengambil sejemput beras kunyit, lalu dihamburkan ke atas bahu kiri dan kanan pengantin 2.Mengambil sejemput beras basuh, lalu dihamburkan ke atas bahu kiri dan kanan pengantin 3.Mengambil sejemput bertih, lalu dihamburkan ke atas bahu kiri dan kanan pengantin 4.Mencecahkan daun perenjis dalam air tepung tawar lalu ditepukkan diatas dahi dan punggung tangan pengantin kiri dan kanan 5.Ambil sejemput inai yang berada dalam astakona lalu dicalitkan ditelapak tangan pengantin yang telah dialas dengan daun sirih Kelengkapan untuk bertepung tawar Bahan yang ditabur: 1.Beras kunyit 2.Beras Basuh 3.Bertih Bahan yang dirinjis: Air tepung tawar (bedak langir yang dicampur sedikit air Daun Perinjis: 1.Daun setawar 2.Daun sedingin 3.Daun ribu-ribu 4.Daun juang-juang 5.Daun gandarusa
  • 14. Tahap Pernikahan Bersatu dan Bersanding Bersatu dan Bersanding atau disebut juga “Hari Besar, Bersanding, Bersatu atau Hari Langsung” merupakan upacara yang paling meriah dalam perkawinan tradisional Melayu. Setelah selesai akad nikah, pengantin lelaki pulang kerumahnya untuk berpakai-pakai atau berdandan secara pengantin. Sementara menunggu kabar dari utusan pengantin perempuan, dirumah pengantin lelaki orang menabuh rebana yang kelak akan memeriahkan perarakan pengantin.
  • 15. Tahap Pernikahan Bersatu dan Bersanding Setelah pengantin perempuan selesai didandani, dikirimilah utusan kerumah pengantin lelaki dengan membawa sirih lelat (sirih lat-lat). Sirih Lat-Lat merupakan syarat atau tanda bahwa pengantin perempuan mempersilahkan suaminya (pengantin lelaki) datang untuk bersanding. Sirih Lat-Lat dibawa dibawa dengan tangan kanan sepanjang perjalanan kerumah pengantin perempuan Disambut dengan pencak silat yang merupakan lambang pertarungan pihak lelaki yang tidak mudah untuk memetik atau menyunting pengantin perempuan. Berbalas pantun pembuka pintu ialah bersahutan diambang pintu rumah pengantin perempuan yang dilakukan oleh pemantun lelaki dengan pemantun perempuan dan mak andamnya. Rombongan Pengantin akan diizinkan masuk setelah menebus uang ala kadarnya Sebelum pengantin dibernarkan bersanding disebelah kanan pengantin perempuan, mereka harus membuka kipas yang dihadangkan oleh mak andam diwajah peengantin perempuan. Uang yang diterima mak andam untuk menyingkirkan kipas itu disebut “Tebus Kipas”
  • 16. Tahap Sesudah Menikah Menyembah Setelah selesai bersanding, seluruh sanak keluarga dan orang tua mempelai perempuan berkumpul diruangan guna kedua suami istri baru memohon ampun dan meminta do’a restu yang disebut “Menyembah” Setelah itu, kedua mempelai dengan didampingi mak andam pergi kerumah mertua orang tua laki-laki. Acara ini dilakukan untuk mengenalkan pengantin perempuan secara resmi kepada orang tua dan sanak saudaranya.
  • 17. Tahap Sesudah Menikah Mandi-mandi • Sehari setelah acara persandingan, diadakan acara mandi- mandi. • Kedua pengantin memakai pakaian yang indah tetapi bukan pakaian pengantin dan disandingkan semula dipelaminan • Pengantin juga ditepung tawari dan dibacakan do’a serta dilanjutkan dengan makan bersama • Setelah acara makan selesai, kedua pengantin mengganti pakaian khas untuk mandi yaitu kain kemban dan jalinan bunga melur bagi pengantin perempuan • Mandi damai hakikatnya mencerminkan bahwa kedua pengantin sudah bersatu secara suami istri • Sebagai tanda syukur kedua belah pihak karena apa yang diniatkan sudah pula sampai, apa yang dihajatkan sudah pula tercapai • Untuk menunjukkan rasa terima kasih yang ikhlas dan tulus kepada seluruh sanak saudara, kaum kerabat, sahabat handai, teman sejawat dan orang sekampung dan sekaum atas budi baik mereka membantu terselenggaranya rangkaian upacara pernikahan kedua pengantin Didalam ungkapan dikatakan: Bila pengantin dah mandi damai Habislah bimbang ragulah usai Niat terkabul pintapun usai Dunia akhirat rukun dan damai Orang tua-tua mengatakan: Disaat pengantin mandi damai Disanalah kusut menjadi selesai Disana sengketa menjadi selesai Tanda hidup rukun damai
  • 18. Tahap Sesudah Menikah Berkunjung ke rumah saudara mara • Setelah seluruh rangkaian acara selesai, kedua pengantin baru bertandang kerumah saudara mara dan kaum kerabat dengan maksud untuk lebih mengenal. Mereka akan dikawani oleh orang-orang tua beberapa orang. • Kunjungan ini berlangsung beberapa hari, tergantung banyaknya saudara yang akan dikunjungi • Selama berkunjung kerumah saudara mara, kedua pengantin diharapkan lebih saling akrab dan kenal mengenal. • Biasanya diberikan nasihat dan tak jarang mereka akan bergurau senda dan ketika pulang tidak jarang mereka akan dibekali dengan oleh-oleh dari setiap rumah yang mereka kunjungi.