SlideShare a Scribd company logo
UPACARA KAWINAN ADAT
JAWA
 Hubungan cinta kasih wanita dengan pria, setelah melalui proses
dan pertimbangan , biasanya dimantapkan dalam sebuah tali
perkawinan, hubungan dan hidup bersama secara resmi selaku
suami istri dari segi hukum, agama dan adat..
Di Jawa seperti juga ditempat lain, pada prinsipnya perkawinan
terjadi karena keputusan dua insan yang saling jatuh cinta.Itu
merupakan hal yang prinsip. Meski ada juga perkawinan yang terjadi
karena dijodohkan orang tua yang terjadi dimasa lalu.Sementara
orang-orang tua zaman dulu berkilah melalui pepatah : Witing tresno
jalaran soko kulino, artinya : Cinta tumbuh karena terbiasa.
Di Jawa dimana kehidupan kekeluargaan masih kuat, sebuah
perkawinan tentu akan mempertemukan dua buah keluarga besar.
Oleh karena itu, sesuai kebiasaan yang berlaku, kedua insan yang
berkasihan akan memberitahu keluarga masing-masing bahwa
mereka telah menemukan pasangan yang cocok dan ideal untuk
dijadikan suami/istrinya.
Bibit, Bebet, Bobot
 Secara tradisional, pertimbangan penerimaan
seorang calon menantu berdasarkan kepada bibit,
bebet dan bobot.
 Bibit :artinya mempunyai latar kehidupan
keluarga yang baik.
Bebet : calon penganten, terutama pria,
mampu memenuhi kebutuhan
keluarga.
Bobot : kedua calon penganten adalah orang
yang berkwalitas, bermental baik
dan berpendidikan cukup.
 Biasanya setelah kedua belah pihak orang tua atau keluarga
menyetujui perkawinan, maka dilakukan langkah-langkah
selanjutnya, menurut kebiasaan adalah sebagai berikut :
Pinangan
Biasanya yang melamar adalah pihak calon penganten pria.Pada
masa lalu, orang tua calon penganten pria mengutus salah seorang
anggota keluarganya untuk meminang. Tetapi kini, untuk praktisnya
orang tua pihak lelaki bisa langsung meminang kepada orang tua
pihak wanita . Bila sudah diterima, langsung akan dibicarakan
langkah-langkah selanjutnya sampai terjadinya upacara perkawinan.
Hal-hal yang perlu dibicarakan antara lain meliputi :
Tanggal dan hari pelaksanaan perkawinan, ditentukan kapan
pernikahannya, jam berapa, biasanya dicari hari baik.Kalau hari
pernikahan sudah ditentukan, upacara lain yang terkait seperti
: peningsetan, siraman, midodareni,panggih , resepsi dll, tinggal
disesuaikan.
 Tidak kurang penting adalah pemilihan seorang pemaes, juru rias
penganten tradisional.Dalam upacara perkawinan tradisional, peran
seorang perias temanten sangat besar, karena dia beserta asisten-
asistennya akan membimbing, paling tidak memberitahu seluruh
pelaksanaan upacara, lengkap dengan sesaji yang
diperlukan.Seorang pemaesyang kondang, mumpuni dan ahli
dalam bidangnya ,biasanya juga punya jadwal yang ketat, karena
laris, diminta merias dibanyak tempat, terlebih dibulan-bulan baik
menurut perhitungan kalender Jawa. Oleh karena itu,
periastemanten harus dipesan jauh hari.
 Perlu diprioritaskan pula pemilihan tempat untuk pelaksanaan
upacara perkawinan itu. Misalnya dimana tempat akad nikah, temu
manten dan resepsinya. Apakah akan dilaksanakan dirumah,
disebuah gedung pertemuan atau dihotel.
 Dalam pelaksanaan perkawinan adat Jawa, pihak calon
penganten wanita secara resmi adalah yang punya
gawe, pihak pria membantu.Bagaimana pelaksanaan
upacara perkawinan , apakah sederhana, sedang-
sedang saja atau pesta besar yang mengundang
banyak tamu dan lengkap dengan hiburan, secara
realitas itu tentu tergantung kepada anggaran yang
tersedia. Pada saat ini kedua pihak sudah lebih terbuka
membicarakan budget tersebut.
Kesibukan dirumah calon penganten putri
 Yang lebih sibuk memang pihak orang tua calon
penganten wanita. Hal-hal yang mesti dilakukan
adalah :
1. Mengundang keluarga terdekat untuk
membicarakan dan menyiapkan seluruh proses
perkawinan.Secara tradisi dibentuk sebuah panitia
yang terdiri dari anggota keluarga dan kenalan
dekat dan masing-masing mempunyai tugas
yang jelas.Hal yang penting pula adalah
penunjukkan pihak yang bertanggung jawab
tentang konsumsi, Catering mana yang akan
ditunjuk.Penunjukkan catering berdasarkan
pengalaman penting sekali, harus yang baik dan
bertanggung jawab dan servicenya memuaskan.
2)Pemasangan Bleketepe dan Tarub

Sehari sebelum upacara perkawinan, rumah orang tua mempelai
wanita dipasangi tarub dan bleketepe dipintu masuk halaman
depan.Dibuat gapura yang dihiasi tarub yang terdiri dari berbagai
tuwuhan ,yaitu tanaman dan dedaunan yang punya arti
simbolis.
Dikiri kanan gapura dipasang pohon pisang yang sedang berbuah
pisang yang telah matang.
Artinya : Suami akan menjadi kepala keluarga ditengah kehidupan
bermasyarakat.Seperti pohon pisang yang bisa tumbuh baik
dimanapun dan rukun dengan lingkungan, keluarga baru ini
juga akan hidup bahagia, sejahtera dan rukun dengan lingkungan
sekitarnya.
 Sepasang tebu wulung, pohon tebu yang berwarna
kemerahan, merupakan simbol mantapnya kalbu,
pasangan baru ini akan membina dengan sepenuh hati
keluarga mereka.
Cengkir gading- kelapa kecil berwarna kuning,
melambangkan kencangnya-kuatnya pikiran baik,
sehingga pasangan ini dengan sungguh-sungguh
terikat dalam kehidupan bersama yang saling mencinta.
Berbagai macam dedaunan segar seperti :
beringin, mojokoro,alang-alang,dadap srep, merupakan
harapan supaya pasangan ini hidup dan tumbuh dalam
keluarga yang selalu selamat dan sejahtera.
Anyaman daun kelapa yang
dinamakan bekletepe digantungkan digapura depan
rumah, ini dimaksudkan untuk mengusir
segala gangguan dan roh jahat dan sekaligus menjadi
pertanda bahwa dirumah ini sedang dilakukan upacara
perkawinan.
 Sesaji khusus diadakan sebelum pemasangan tarub
dan bekletepe, yang terdiri dari : nasi tumpeng,
berbagai macam buah-buahan termasuk pisang dan
kelapa, berbagai macam lauk pauk,kue-kue, minuman,
bunga, jamu, tempe, daging kerbau, gula kelapa dan
sebuah lentera.
Sesaji ini melambangkan permohonan supaya
mendapatkan berkah dari Tuhan, Gusti dan restu dari
para leluhur dan sekaligus sebagai sarana untuk
menolak goda mahluk-mahluk halus jahat.
Sesaji ditempatkan dibeberapa tempat dimana prosesi
upacara perkawinan dilaksanakan seperti didapur,
kamar mandi, pintu depan, dibawah tarub, dijalan
dekat rumah dll.
Upacara-upacara sebelum
pernikahan
 Siraman
Siraman dari asal kata siram ,artinya mandi. Sehari
sebelum pernikahan, kedua calon penganten disucikan
dengan cara dimandikan yang disebut
Upacara Siraman. Calon penganten putri dimandikan
dirumah orang tuanya, demikian juga calon mempelai
pria juga dimandikan dirumah orang tuanya.
Hal-hal yang perlu dipersiapkan
untuk Siraman
1) Persiapan tempat untuk siraman, apakah dilakukan
dikamar mandi atau dihalaman rumah belakang atau
samping.
2) Daftar orang-orang yang akan ikut memandikan. Sesuai
tradisi selain kedua orang tua temanten, eyangtemanten ,
beberapa pinisepuh . Yang diundang untuk ikut
memandikan adalah mereka yang sudah sepuh, sebaiknya
sudah punya cucu dan punya reputasi kehidupan yang
baik.
3) Sejumlah barang yang diperlukan seperti : tempat air,
gayung, kursi, kembang setaman, kain, handuk, kendi dsb.
4) Sesaji untuk siraman, ada lebih dari sepuluh macam,
diantaranya adalah seekor ayam jago.
5) Pihak keluarga penganten putri mengirimkankan sebaskom
air kepada pihak keluarga penganten pria. Air itu disebut air
suci perwitosari artinya sari kehidupan, yaitu air yang
dicampur dengan beberapa macam bunga,yang ditaruh
dalam wadah yang bagus , untuk dicampurkan dengan air
 Pihak terakhir yang memandikan penganten
adalah pemaes, yang menyirami calon
penganten dangan air dari sebuah kendi.
Ketika kendi telah kosong, pemaes atau
seorangpinisepuh yang ditunjuk, membanting
kendi dilantai sambil berkata : Wis pecah
pamore.artinya calon penganten yang cantik
atau gagah sekarang sudah siap untuk kawin.
 Upacara siraman selesai dan calon
penganten dengan memakai kain batik
motif grompol dan ditutupi tubuhnya dengan
kain batik motif nagasari, dituntun kembali
keruang pelaminan.Calon temanten putri akan
dikerik oleh pemaes.
Upacara Ngerik
 Ngerik artinya rambut-rambut kecil diwajah calon pengantin
wanita dengan hati-hati dikerik oleh pemaes. Rambut penganten
putri dikeringkan kemudian diasapi dengan ratus/dupa wangi.
Perias mulai merias calon penganten . Wajahnya dirias dan
rambutnya digelung sesuai dengan pola upacara perkawinan
yang telah ditentukan.
Sesudah selesai, penganten didandani dengan kebaya yang
bagus yang telah disiapkan dan kain batik motif sidomukti dan
sidoasih, melambangkan dia akan hidup makmur dan dihormati
oleh sesama.
Malam itu, ayah dan ibu calon mempelai putri memberikan
suapan terakhir kepada putrinya, karena mulai besok, dia sudah
berada dibawah tanggung jawab suaminya.
Sesaji untuk ngerik sama dengan sesaji siraman. Jadi untuk
praktisnya, seluruh sesaji siraman dibawa masuk kekamar
pelaminan dan menjadi sesaji untuk ngerik
Upacara Midodareni
Pada upacara midodareni yang berlangsung dimalam hari
sebelum Ijab dan Temu Manten/Panggih di keesokkan
harinya, kedua orang tua calon mempelai pria beserta calon
mempelai pria, diantar oleh keluarga dekatnya, berkunjung
kerumah orang tua calon mempelai putri.
 Calon mempelai putri setelah dirias dikamar pelaminan,
nampak cantik sekali bagai widodari, bidadari, dewi dari
kahyangan.
Sesuai kepercayaan kuno, malam itu mempelai putri ditemani
oleh beberapa dewi cantik dari kahyangan. Malam itu dia
harus tinggal dikamar dan tidak boleh tidur dari jam 6/enam
sore sampai tengah malam.Beberapa ibu sepuh menemani
dan memberikan nasihat-nasihat berharga.
Keluarga calon mempelai pria yang wanita, yang datang
dimalam midodareni, boleh menengok calon mempelai wanita
yang sudah didandani cantik, siap untuk nikah esok harinya.
Sesuai adat, dikamar pelaminan ada sesaji khusus untuk
upacara midodareni, ada sebelas macam makanan dan
barang; selain itu ada 7/tujuh macam barang yang lain .
Upacara diluar kamar
pelaminan
 Dimalam midodareni, orang tua dan keluarga
calon penganten putri, menerima kunjungan
dari orang tua dan keluarga dari calon
penganten pria. Mereka duduk didalam rumah,
saling berkenalan dan bersantap bersama.
Calon penganten pria juga datang, tetapi dia
tidak boleh masuk rumah dan hanya boleh
duduk diserambi depan rumah. Diapun hanya
disuguhi segelas air minum, tidak boleh
makan atau minum yang lain.Ini konon untuk
melatih kesabaran seorang suami dan kepala
keluarga.
Srah-srahan atau Peningsetan
 Dalam upacara midodareni, bisa dilakukan srah-srahan atau peningsetan.(
Pada zaman dulu, peningsetan dilakukan sebelum malam midodareni). Orang
tua dan keluarga calon penganten pria memberikan beberapa barang kepada
orang tua calon penganten wanita.
Peningsetan dari kata singset, artinya mengikat erat, dalam hal ini terjadinya
komitmen akan sebuah perkawinan antara putra putri kedua pihak dan para
orang tua penganten akan menjadi besan.
Pemberian itu berupa : Satu set suruh ayu sebagai perlambang harapan
tulus supaya mendapatkan keselamatan. Seperangkat pakaian untuk
penganten wanita , termasuk beberapa kain batik dengan motif yang
melambangkan kebahagiaan hidup. Tidak boleh ketinggalan sebuah stagen,
ikat pinggang kain putih yang besar dan panjang, sebagai pertanda
kuatnya tekad.Beberapa hasil bumi a.l. beras, gula, garam, minyak goreng,
buah-buahan dlsb sebagai pralambang hidup kecukupan dan sejahtera bagi
keluarga baru..
.
 Sepasang cincin kawin untuk kedua mempelai.
Pada kesempatan ini, pihak calon mempelai pria
menyerahkan sejumlah uang, sebagai sumbangan
untuk pelaksanaan upacara perkawinan.Ini hanya
formalitas belaka, karena urunan uang sudah
diberikan jauh hari sebelumnya.
Sesudah bersantap bersama dan saling berkenalan,
seluruh keluarga rombongan orang tua temanten pria
berpamitan untuk pulang. Mereka perlu
mempersiapkan diri untuk besok yaitu
pelaksanaan upacara perkawinan yang penting
termasuk pernikahan secara agama, Upacara
adat temu manten dsb.
Catatan : Menurut adat perkawinan Surakarta,
sewaktu rombongan tamu berpamitan pulang, pihak
tuan rumah memberikan angsul-angsulan ,
berupa buah-buahan, kue-kue dan seperangkat
pakaian temanten pria yang akan dipakai besok. Pada
adat perkawinan gaya Yogyakarta, tidak ada angsul-
Nyantri
 Sewaktu rombongan keluarga temanten pria pulang dari
upacara midodareni, calon penganten pria juga ikut diajak
pulang.Tetapi, bila calon mempelai pria nyantri, maka dia
ditinggal dirumah calon mertuanya.Tentu nyantrisebelumnya
sudah dibicarakan dan disetujui kedua pihak. Begini tata
caranya : Orang tua calon mempelai pria melalui jurubicara
keluarga mengatakan kepada orang tua calon mempelai
wanita, bahwa calon mempelai pria tidak diajak pulang dan
menyerahkan tanggung jawab kepada orang tua calon
mempelai putri.
Setelah keluarganya pulang, ditengah malam dia
dipersilahkan masuk rumah untuk makan, tidak boleh ketemu
calon istrinya dan sesudah itu diantar kekamar tidur untuk
beristirahat.
Nyantri dilaksanakan untuk segi praktisnya, mengingat besok
pagi dia sudah harus didandani untuk pelaksanaan ijab
kabul/pernikahan. Juga untuk keamanan pernikahan, kedua
calon mempelai sudah berada disatu tempat
Pelaksanaan Ijab
 Ijab adalah hal paling penting untuk melegalisir sebuah
perkawinan. Ijab atau perkawinan dilaksanakan sesuai
dengan agama yang dianut kedua penganten, bisa Islam,
Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Konghucu.
Kini, warga Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, perkawinannya juga diakui sah oleh negara sesuai
dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2006 tentang Administrasi Kependudukan dan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2007
Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2006 tentang Administrasi Kependudukan.
Persiapan untuk pernikahan/ Ijab, harus benar-benar cermat,
supaya lancar dan aman.
Sesudah Ijab selesai, artinya temanten sudah sah sebagai
suami istri. Tentu hati rasanya “plong”, orang tua dan keluarga
kedua pihak juga lega.
Upacara Panggih atau Temu
Penganten
 Secara tradisional Upacara Panggih atau Temu
Penganten dilaksanakan dirumah orang tua
penganten putri.
Pada saat yang telah ditentukan, penganten pria
diantar oleh saudara-saudaranya kecuali kedua
orang tuanya yang tidak boleh hadir dalam
upacara ini, tiba didepan rumah pengantin putri
dan berhenti didepan pintu rumah. Sementara itu,
pengantin wanita dengan dikawal saudara-
saudaranya dan diikuti kedua orang tuanya,
menyongsong kedatangan rombongan pengantin
pria dan berhenti dipintu rumah depan
 Didepan pengantin wanita, dua gadis kecil yang disebut
patah membawa kipas. Dua anak laki-laki muda atau dua
orang ibu, masing-masing membawa sebuah rangkaian
bunga khusus yang namanya kembar mayang.Seorang ibu
pengiring pengantin pria maju dan
memberikan Sanggankepada ibu pengantin putri sebagai
tanda penghormatan untuk penyelenggaraan upacara
perkawinan. Sanggan itu berupa buah pisang yang
dibungkus rapi dengan daun pisang dan ditaruh diatas
nampan.
Pada waktu upacara panggih, kembar mayang dibawa keluar
rumah dan dibuang diperempatan jalan dekat rumah atau
didekat berlangsungnya upacara perkawinan, maksudnya
supaya upacara berjalan selamat dan tidak ada gangguan
apapun dan dari pihak manapun.
Balangan suruh
 Kedua penganten bertemu dan berhadapan
langsung pada jarak sekitar dua atau tiga meter,
keduanya berhenti dan dengan sigap saling
melempar ikatan daun sirih yang diisi dengan
kapur sirih dan diikat dengan benang. Ini yang
disebut ritual balangan suruh.
Kedua penganten dengan sungguh-sungguh
saling melempar sambil tersenyum,
diiringi kegembiraan semua pihak yang
menyaksikan. Menurut kepercayaan kuno, daun
sirih punya daya untuk mengusir roh jahat.
Sehingga dengan saling melempar daun sirih,
kedua pengantin adalah benar-benar pengantin
sejati, bukan palsu.
Ritual Wiji Dadi
 Penganten pria menginjak sebuah telur ayam kampung
hingga pecah dengan telapak kaki kanannya, kemudian
kaki tersebut dibasuh oleh penganten putri dengan air kem
Ritual memecah telur ini ada versi lain dari Yogyakarta,
pelaksanaannya sebagai berikut :
Pengantin pria dan wanita berdiri berhadapan tepat. Telapak
kaki kanan mempelai pria dibasuh dengan air kembang oleh
mempelai putri dengan sikap jongkok.
Perias temanten sebagai pembimbing upacara, memegang
telur ayam kampung itu ditangan kanannya.Ujung telur
tersebut oleh perias ditempelkan pada dahi pengantin pria
dan kemudian pada dahi pengantin wanita.Kemudian telur itu
dipecah oleh perias diatas tumpukan bunga yang berada
diantara kedua pengantin Ini penggambaran kedua pengantin
sudah mantap dalam satu pikiran, sadar saling
kasih membina rumah tangga yang bahagia sejahtera dan
menghasilkan anak keturunan yang baik-baik
Ritual Kacar Kucur atau Tampa
Kaya
 Sepasang pengantin dengan
bergandengan dengan jari kecilnya berjalan
menuju depan krobongan, tempat dimana
upacara tampa kaya diadakan.Upacara kacar
kucur ini menggambarkan : suami memberikan
seluruh penghasilannya kepada istri. Dalam ritual
ini suami memberikan kepada istri : kacang,
kedelai, beras, jagung, nasi kuning, dlingo bengle,
beberapa macam bunga dan uang logam dengan
jumlah genap.Istri menerima dengan segenap hati
dengan selembar kain putih yang ditaruh diatas
selembar tikar tua yang diletakkan diatas
pangkuannya. Artinya istri akan menjadi ibu
rumah tangga yang baik dan berhati-hati
 Catatan : Pada masa dulu, ritual tampa kaya
, dhahar kembul dll, memang
dilakukan didepan krobongan yang
adadisenthong tengah ( Ruang
tengah rumah kuno yang biasa
dipakai untuk melakukan sesaji).
Pada masa kini, ritual tersebut tetap
diadakan meskipun upacara
perkawinan diadakan digedung
pertemuan atau hotel. Dekorasi
dibelakang kursi temanten adalah
ukiran kayu yang
berbentuk krobongan. Ini untuk
mengikuti perkembangan zaman dan
sekaligus tetap melestarikan tradisi.
Ritual Dhahar Klimah atau Dhahar
Kembul
 Dengan disaksikan orang tua pengantin putri
dan kerabat dekat, sepasang pengantin
makan bersama, saling menyuapi. Mempelai
pria membuat tiga kepal nasi kuning dengan
lauknya berupa telor goreng,tempe, kedelai,
abon, ati ayam. Lalu ia menyuapkan kepada
istrinya, sesudah itu ganti sang istri menyuapi
suaminya, diakhiri dengan minum teh manis
bersama. Ini melambangkan bahwa mulai saat
ini keduanya akan mempergunakan dan
menikmati bersama apa yang mereka punyai.
Mertui atau Mapag Besan
 Kedua orang tua pengantin putri menjemput
kedua orang tua pengantin pria didepan rumah (
untuk perkawinan digedung menjemputnya
didepan ruangan tempat berlangsungnya acara
ritual) dan mempersilahkan mereka masuk
rumah/ ruangan tempat upacara, selanjutnya
mereka berjalan bersama menuju ketempat
upacara. Ibu-ibu berjalan didepan, bapak-bapak
mengiringi dari belakang. Kedua orang tua
pengantin pria didudukkan sebelah kiri pengantin,
orang tua pengantin putri duduk disebelah kanan
penganten.
Upacara Sungkeman
 Sepasang pengantin melakukan sungkem kepada kedua belah pihak orang
tua. Mula-mula kepada orang tua pengantin wanita kemudian kepada orang
tua pengantin pria. Sungkem adalah merupakan bentuk penghormatan tulus
kepada orang tua dan pinisepuh.
Pada waktu sungkem ( menghormat dengan posisi jongkok , kedua telapak
tangan menyembah dan mencium lutut yang di-sungkemi), keris yang
dipakai pengantin pria dilepas dulu dan dipegangi oleh perias, sesudah
selesai sungkem , keris dikenakan kembali.
Orang tua dengan haru menerima penghormatan berupa sungkem dari
putra putrinya dan pada waktu yang bersamaan juga memberikan restunya
supaya keduanya menempuh hidup rukun, sejahtera. Tanpa mengucapkan
kata-kata itu, sebenarnya para orang tua pengantin sudah memberikan
restu yang dilambangkan dari kain batik yang dikenakan yang
polanya truntum , artinya punyailah rejeki yang cukup selama hidup. Kedua
orang tua juga menggunakan ikat pinggang besar yang
namanya sindhur dengan pola gambar dengan garis yang melekuk-lekuk,
artinya orang tua mewanti-wanti kedua anaknya supaya selalu bertindak
hati-hati, bijak dalam menjalani kehidupan nyata didunia ini.
SEKIAN DARI KAMI
 ADA YANG MAU TANYA?
 SILAHKAN
MOHON Maaf karena penjelasan terlalu
lengkap karena kami menganggap semua
ini penting

More Related Content

What's hot

Zakat ppt
Zakat pptZakat ppt
5.2(3) syarikat abdan
5.2(3) syarikat abdan5.2(3) syarikat abdan
5.2(3) syarikat abdanshahirah44
 
Qisas,diyat
Qisas,diyatQisas,diyat
Qisas,diyat
shahirah44
 
PERISTIWA SELEPAS KELAHIRAN NABI MUHAMMAD SAW
PERISTIWA SELEPAS KELAHIRAN NABI MUHAMMAD SAWPERISTIWA SELEPAS KELAHIRAN NABI MUHAMMAD SAW
PERISTIWA SELEPAS KELAHIRAN NABI MUHAMMAD SAW
TinnyFlower
 
Hak dan kewajiban suami terhadap istri
Hak dan kewajiban suami terhadap istriHak dan kewajiban suami terhadap istri
Hak dan kewajiban suami terhadap istri
Warnet Raha
 
akhlak dalam keluarga
akhlak dalam keluargaakhlak dalam keluarga
akhlak dalam keluarga
koko ryannur
 
Majlis-Majlis Keagamaan2
Majlis-Majlis Keagamaan2Majlis-Majlis Keagamaan2
Majlis-Majlis Keagamaan2IzahAziz
 
Adat perkawinan
Adat perkawinanAdat perkawinan
Adat perkawinan
cindrya
 
Konsep harta dalam isalm
Konsep harta dalam isalmKonsep harta dalam isalm
Konsep harta dalam isalmQila Aqila
 
Tanggungjawab suami isteri
Tanggungjawab suami isteriTanggungjawab suami isteri
Tanggungjawab suami isteri
Nur Hikmah
 
Manajemen zakat (1)
Manajemen zakat (1)Manajemen zakat (1)
Manajemen zakat (1)
A Gustang
 
PERNIKAHAN DINI DALAM ISLAM.pptx
PERNIKAHAN DINI DALAM ISLAM.pptxPERNIKAHAN DINI DALAM ISLAM.pptx
PERNIKAHAN DINI DALAM ISLAM.pptx
PemerintahDesaBinawa
 
JAWA TENGAH
JAWA TENGAHJAWA TENGAH
JAWA TENGAH
Sena Aditya
 
Keluarga sakinah mawaddah warahmah
Keluarga sakinah mawaddah warahmahKeluarga sakinah mawaddah warahmah
Keluarga sakinah mawaddah warahmahNurul Haziqah Mahmud
 
Ppaticca Samuppada
Ppaticca SamuppadaPpaticca Samuppada
Ppaticca Samuppada
Prayogi Pangestu
 
Membangun keluarga islam
Membangun keluarga islamMembangun keluarga islam
Membangun keluarga islamCintia Clarissa
 
PPT Nikah 4 Mazhab
PPT Nikah 4 MazhabPPT Nikah 4 Mazhab
PPT Nikah 4 Mazhab
Tulungagung, East Java
 

What's hot (20)

Indahnya menjadi muslimah sholehah
Indahnya menjadi  muslimah sholehahIndahnya menjadi  muslimah sholehah
Indahnya menjadi muslimah sholehah
 
Zakat ppt
Zakat pptZakat ppt
Zakat ppt
 
5.2(3) syarikat abdan
5.2(3) syarikat abdan5.2(3) syarikat abdan
5.2(3) syarikat abdan
 
Qisas,diyat
Qisas,diyatQisas,diyat
Qisas,diyat
 
PERISTIWA SELEPAS KELAHIRAN NABI MUHAMMAD SAW
PERISTIWA SELEPAS KELAHIRAN NABI MUHAMMAD SAWPERISTIWA SELEPAS KELAHIRAN NABI MUHAMMAD SAW
PERISTIWA SELEPAS KELAHIRAN NABI MUHAMMAD SAW
 
Hak dan kewajiban suami terhadap istri
Hak dan kewajiban suami terhadap istriHak dan kewajiban suami terhadap istri
Hak dan kewajiban suami terhadap istri
 
akhlak dalam keluarga
akhlak dalam keluargaakhlak dalam keluarga
akhlak dalam keluarga
 
Majlis-Majlis Keagamaan2
Majlis-Majlis Keagamaan2Majlis-Majlis Keagamaan2
Majlis-Majlis Keagamaan2
 
Adat perkawinan
Adat perkawinanAdat perkawinan
Adat perkawinan
 
Konsep harta dalam isalm
Konsep harta dalam isalmKonsep harta dalam isalm
Konsep harta dalam isalm
 
Tanggungjawab suami isteri
Tanggungjawab suami isteriTanggungjawab suami isteri
Tanggungjawab suami isteri
 
Manajemen zakat (1)
Manajemen zakat (1)Manajemen zakat (1)
Manajemen zakat (1)
 
Seni budaya kabupaten muna
Seni budaya kabupaten munaSeni budaya kabupaten muna
Seni budaya kabupaten muna
 
PERNIKAHAN DINI DALAM ISLAM.pptx
PERNIKAHAN DINI DALAM ISLAM.pptxPERNIKAHAN DINI DALAM ISLAM.pptx
PERNIKAHAN DINI DALAM ISLAM.pptx
 
JAWA TENGAH
JAWA TENGAHJAWA TENGAH
JAWA TENGAH
 
Keluarga sakinah mawaddah warahmah
Keluarga sakinah mawaddah warahmahKeluarga sakinah mawaddah warahmah
Keluarga sakinah mawaddah warahmah
 
Ppaticca Samuppada
Ppaticca SamuppadaPpaticca Samuppada
Ppaticca Samuppada
 
Membangun keluarga islam
Membangun keluarga islamMembangun keluarga islam
Membangun keluarga islam
 
Mahar
MaharMahar
Mahar
 
PPT Nikah 4 Mazhab
PPT Nikah 4 MazhabPPT Nikah 4 Mazhab
PPT Nikah 4 Mazhab
 

Similar to Upacara kawinan adat jawa

Upacara perkawinan tradisional jawa
Upacara perkawinan tradisional jawa Upacara perkawinan tradisional jawa
Upacara perkawinan tradisional jawa
Wiwit Suryani
 
Adat perkawinan minangkabau
Adat perkawinan minangkabauAdat perkawinan minangkabau
Adat perkawinan minangkabau
Asmara01
 
104367785 adat-resam-dan-kepercayaan
104367785 adat-resam-dan-kepercayaan104367785 adat-resam-dan-kepercayaan
104367785 adat-resam-dan-kepercayaanAzarina Arsat
 
Presentation 1 s ejarah
Presentation 1 s ejarahPresentation 1 s ejarah
Presentation 1 s ejarahNurul Shafiqah
 
Pernikahan adat bali
Pernikahan adat baliPernikahan adat bali
Pernikahan adat bali
Nolis Marliati
 
Contoh foklore
Contoh foklore Contoh foklore
Contoh foklore VJ Asenk
 
Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya Aceh
Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya AcehMakna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya Aceh
Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya AcehKeisya Kenshi
 
Tata rias untuk provinsi bangka belitung
Tata rias untuk provinsi bangka belitungTata rias untuk provinsi bangka belitung
Tata rias untuk provinsi bangka belitung
Nolis Marliati
 
Kepercayaan kaum bugis
Kepercayaan kaum bugisKepercayaan kaum bugis
Kepercayaan kaum bugis
Aini Firdaus
 
Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya Aceh
Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya AcehMakna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya Aceh
Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya AcehKeisya Kenshi
 
Budaya Mantu Banyumasan
Budaya Mantu BanyumasanBudaya Mantu Banyumasan
Budaya Mantu Banyumasan
Lia Letifah
 
Tugas uas antropologi new
Tugas uas antropologi newTugas uas antropologi new
Tugas uas antropologi new
nofianatasari
 
EDUP3073 Adat Resam Kaum
EDUP3073 Adat Resam KaumEDUP3073 Adat Resam Kaum
EDUP3073 Adat Resam Kaum
Afifah Yusoff
 

Similar to Upacara kawinan adat jawa (20)

Upacara perkawinan tradisional jawa
Upacara perkawinan tradisional jawa Upacara perkawinan tradisional jawa
Upacara perkawinan tradisional jawa
 
Adat perkawinan minangkabau
Adat perkawinan minangkabauAdat perkawinan minangkabau
Adat perkawinan minangkabau
 
104367785 adat-resam-dan-kepercayaan
104367785 adat-resam-dan-kepercayaan104367785 adat-resam-dan-kepercayaan
104367785 adat-resam-dan-kepercayaan
 
Presentation 1 s ejarah
Presentation 1 s ejarahPresentation 1 s ejarah
Presentation 1 s ejarah
 
Pernikahan adat bali
Pernikahan adat baliPernikahan adat bali
Pernikahan adat bali
 
Contoh foklore
Contoh foklore Contoh foklore
Contoh foklore
 
Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya Aceh
Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya AcehMakna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya Aceh
Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya Aceh
 
Tata rias untuk provinsi bangka belitung
Tata rias untuk provinsi bangka belitungTata rias untuk provinsi bangka belitung
Tata rias untuk provinsi bangka belitung
 
Perkahwinan
PerkahwinanPerkahwinan
Perkahwinan
 
Kepercayaan kaum bugis
Kepercayaan kaum bugisKepercayaan kaum bugis
Kepercayaan kaum bugis
 
Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya Aceh
Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya AcehMakna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya Aceh
Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya Aceh
 
Kelompok 1 (1)
Kelompok 1 (1)Kelompok 1 (1)
Kelompok 1 (1)
 
Budaya Mantu Banyumasan
Budaya Mantu BanyumasanBudaya Mantu Banyumasan
Budaya Mantu Banyumasan
 
Kaum iban
Kaum ibanKaum iban
Kaum iban
 
Tugas uas antropologi new
Tugas uas antropologi newTugas uas antropologi new
Tugas uas antropologi new
 
EDUP3073 Adat Resam Kaum
EDUP3073 Adat Resam KaumEDUP3073 Adat Resam Kaum
EDUP3073 Adat Resam Kaum
 
Keling kawin 2
Keling kawin 2Keling kawin 2
Keling kawin 2
 
Isbd
IsbdIsbd
Isbd
 
Isbd
IsbdIsbd
Isbd
 
Isbd
IsbdIsbd
Isbd
 

More from Faisal ind

Lembaga Keuangan Bukan Bank
Lembaga Keuangan Bukan BankLembaga Keuangan Bukan Bank
Lembaga Keuangan Bukan Bank
Faisal ind
 
Issumboshi
IssumboshiIssumboshi
Issumboshi
Faisal ind
 
Sejarah perkembangan teknologi komunikasi ppt
Sejarah perkembangan teknologi komunikasi pptSejarah perkembangan teknologi komunikasi ppt
Sejarah perkembangan teknologi komunikasi ppt
Faisal ind
 
Kelompok sosial
Kelompok sosialKelompok sosial
Kelompok sosial
Faisal ind
 
Sistem Peredaran Darah Manusia
Sistem Peredaran Darah ManusiaSistem Peredaran Darah Manusia
Sistem Peredaran Darah Manusia
Faisal ind
 
Napak Tilas Hak Asasi Manusia Di Indonesia
Napak Tilas Hak Asasi Manusia Di IndonesiaNapak Tilas Hak Asasi Manusia Di Indonesia
Napak Tilas Hak Asasi Manusia Di Indonesia
Faisal ind
 
Ppt unsur periode ke 3 fix
Ppt unsur periode ke 3 fixPpt unsur periode ke 3 fix
Ppt unsur periode ke 3 fix
Faisal ind
 

More from Faisal ind (7)

Lembaga Keuangan Bukan Bank
Lembaga Keuangan Bukan BankLembaga Keuangan Bukan Bank
Lembaga Keuangan Bukan Bank
 
Issumboshi
IssumboshiIssumboshi
Issumboshi
 
Sejarah perkembangan teknologi komunikasi ppt
Sejarah perkembangan teknologi komunikasi pptSejarah perkembangan teknologi komunikasi ppt
Sejarah perkembangan teknologi komunikasi ppt
 
Kelompok sosial
Kelompok sosialKelompok sosial
Kelompok sosial
 
Sistem Peredaran Darah Manusia
Sistem Peredaran Darah ManusiaSistem Peredaran Darah Manusia
Sistem Peredaran Darah Manusia
 
Napak Tilas Hak Asasi Manusia Di Indonesia
Napak Tilas Hak Asasi Manusia Di IndonesiaNapak Tilas Hak Asasi Manusia Di Indonesia
Napak Tilas Hak Asasi Manusia Di Indonesia
 
Ppt unsur periode ke 3 fix
Ppt unsur periode ke 3 fixPpt unsur periode ke 3 fix
Ppt unsur periode ke 3 fix
 

Upacara kawinan adat jawa

  • 2.  Hubungan cinta kasih wanita dengan pria, setelah melalui proses dan pertimbangan , biasanya dimantapkan dalam sebuah tali perkawinan, hubungan dan hidup bersama secara resmi selaku suami istri dari segi hukum, agama dan adat.. Di Jawa seperti juga ditempat lain, pada prinsipnya perkawinan terjadi karena keputusan dua insan yang saling jatuh cinta.Itu merupakan hal yang prinsip. Meski ada juga perkawinan yang terjadi karena dijodohkan orang tua yang terjadi dimasa lalu.Sementara orang-orang tua zaman dulu berkilah melalui pepatah : Witing tresno jalaran soko kulino, artinya : Cinta tumbuh karena terbiasa. Di Jawa dimana kehidupan kekeluargaan masih kuat, sebuah perkawinan tentu akan mempertemukan dua buah keluarga besar. Oleh karena itu, sesuai kebiasaan yang berlaku, kedua insan yang berkasihan akan memberitahu keluarga masing-masing bahwa mereka telah menemukan pasangan yang cocok dan ideal untuk dijadikan suami/istrinya.
  • 3. Bibit, Bebet, Bobot  Secara tradisional, pertimbangan penerimaan seorang calon menantu berdasarkan kepada bibit, bebet dan bobot.  Bibit :artinya mempunyai latar kehidupan keluarga yang baik. Bebet : calon penganten, terutama pria, mampu memenuhi kebutuhan keluarga. Bobot : kedua calon penganten adalah orang yang berkwalitas, bermental baik dan berpendidikan cukup.
  • 4.  Biasanya setelah kedua belah pihak orang tua atau keluarga menyetujui perkawinan, maka dilakukan langkah-langkah selanjutnya, menurut kebiasaan adalah sebagai berikut : Pinangan Biasanya yang melamar adalah pihak calon penganten pria.Pada masa lalu, orang tua calon penganten pria mengutus salah seorang anggota keluarganya untuk meminang. Tetapi kini, untuk praktisnya orang tua pihak lelaki bisa langsung meminang kepada orang tua pihak wanita . Bila sudah diterima, langsung akan dibicarakan langkah-langkah selanjutnya sampai terjadinya upacara perkawinan. Hal-hal yang perlu dibicarakan antara lain meliputi : Tanggal dan hari pelaksanaan perkawinan, ditentukan kapan pernikahannya, jam berapa, biasanya dicari hari baik.Kalau hari pernikahan sudah ditentukan, upacara lain yang terkait seperti : peningsetan, siraman, midodareni,panggih , resepsi dll, tinggal disesuaikan.
  • 5.  Tidak kurang penting adalah pemilihan seorang pemaes, juru rias penganten tradisional.Dalam upacara perkawinan tradisional, peran seorang perias temanten sangat besar, karena dia beserta asisten- asistennya akan membimbing, paling tidak memberitahu seluruh pelaksanaan upacara, lengkap dengan sesaji yang diperlukan.Seorang pemaesyang kondang, mumpuni dan ahli dalam bidangnya ,biasanya juga punya jadwal yang ketat, karena laris, diminta merias dibanyak tempat, terlebih dibulan-bulan baik menurut perhitungan kalender Jawa. Oleh karena itu, periastemanten harus dipesan jauh hari.  Perlu diprioritaskan pula pemilihan tempat untuk pelaksanaan upacara perkawinan itu. Misalnya dimana tempat akad nikah, temu manten dan resepsinya. Apakah akan dilaksanakan dirumah, disebuah gedung pertemuan atau dihotel.
  • 6.  Dalam pelaksanaan perkawinan adat Jawa, pihak calon penganten wanita secara resmi adalah yang punya gawe, pihak pria membantu.Bagaimana pelaksanaan upacara perkawinan , apakah sederhana, sedang- sedang saja atau pesta besar yang mengundang banyak tamu dan lengkap dengan hiburan, secara realitas itu tentu tergantung kepada anggaran yang tersedia. Pada saat ini kedua pihak sudah lebih terbuka membicarakan budget tersebut.
  • 7. Kesibukan dirumah calon penganten putri  Yang lebih sibuk memang pihak orang tua calon penganten wanita. Hal-hal yang mesti dilakukan adalah : 1. Mengundang keluarga terdekat untuk membicarakan dan menyiapkan seluruh proses perkawinan.Secara tradisi dibentuk sebuah panitia yang terdiri dari anggota keluarga dan kenalan dekat dan masing-masing mempunyai tugas yang jelas.Hal yang penting pula adalah penunjukkan pihak yang bertanggung jawab tentang konsumsi, Catering mana yang akan ditunjuk.Penunjukkan catering berdasarkan pengalaman penting sekali, harus yang baik dan bertanggung jawab dan servicenya memuaskan.
  • 8. 2)Pemasangan Bleketepe dan Tarub  Sehari sebelum upacara perkawinan, rumah orang tua mempelai wanita dipasangi tarub dan bleketepe dipintu masuk halaman depan.Dibuat gapura yang dihiasi tarub yang terdiri dari berbagai tuwuhan ,yaitu tanaman dan dedaunan yang punya arti simbolis. Dikiri kanan gapura dipasang pohon pisang yang sedang berbuah pisang yang telah matang. Artinya : Suami akan menjadi kepala keluarga ditengah kehidupan bermasyarakat.Seperti pohon pisang yang bisa tumbuh baik dimanapun dan rukun dengan lingkungan, keluarga baru ini juga akan hidup bahagia, sejahtera dan rukun dengan lingkungan sekitarnya.
  • 9.  Sepasang tebu wulung, pohon tebu yang berwarna kemerahan, merupakan simbol mantapnya kalbu, pasangan baru ini akan membina dengan sepenuh hati keluarga mereka. Cengkir gading- kelapa kecil berwarna kuning, melambangkan kencangnya-kuatnya pikiran baik, sehingga pasangan ini dengan sungguh-sungguh terikat dalam kehidupan bersama yang saling mencinta. Berbagai macam dedaunan segar seperti : beringin, mojokoro,alang-alang,dadap srep, merupakan harapan supaya pasangan ini hidup dan tumbuh dalam keluarga yang selalu selamat dan sejahtera. Anyaman daun kelapa yang dinamakan bekletepe digantungkan digapura depan rumah, ini dimaksudkan untuk mengusir segala gangguan dan roh jahat dan sekaligus menjadi pertanda bahwa dirumah ini sedang dilakukan upacara perkawinan.
  • 10.  Sesaji khusus diadakan sebelum pemasangan tarub dan bekletepe, yang terdiri dari : nasi tumpeng, berbagai macam buah-buahan termasuk pisang dan kelapa, berbagai macam lauk pauk,kue-kue, minuman, bunga, jamu, tempe, daging kerbau, gula kelapa dan sebuah lentera. Sesaji ini melambangkan permohonan supaya mendapatkan berkah dari Tuhan, Gusti dan restu dari para leluhur dan sekaligus sebagai sarana untuk menolak goda mahluk-mahluk halus jahat. Sesaji ditempatkan dibeberapa tempat dimana prosesi upacara perkawinan dilaksanakan seperti didapur, kamar mandi, pintu depan, dibawah tarub, dijalan dekat rumah dll.
  • 11. Upacara-upacara sebelum pernikahan  Siraman Siraman dari asal kata siram ,artinya mandi. Sehari sebelum pernikahan, kedua calon penganten disucikan dengan cara dimandikan yang disebut Upacara Siraman. Calon penganten putri dimandikan dirumah orang tuanya, demikian juga calon mempelai pria juga dimandikan dirumah orang tuanya.
  • 12. Hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk Siraman 1) Persiapan tempat untuk siraman, apakah dilakukan dikamar mandi atau dihalaman rumah belakang atau samping. 2) Daftar orang-orang yang akan ikut memandikan. Sesuai tradisi selain kedua orang tua temanten, eyangtemanten , beberapa pinisepuh . Yang diundang untuk ikut memandikan adalah mereka yang sudah sepuh, sebaiknya sudah punya cucu dan punya reputasi kehidupan yang baik. 3) Sejumlah barang yang diperlukan seperti : tempat air, gayung, kursi, kembang setaman, kain, handuk, kendi dsb. 4) Sesaji untuk siraman, ada lebih dari sepuluh macam, diantaranya adalah seekor ayam jago. 5) Pihak keluarga penganten putri mengirimkankan sebaskom air kepada pihak keluarga penganten pria. Air itu disebut air suci perwitosari artinya sari kehidupan, yaitu air yang dicampur dengan beberapa macam bunga,yang ditaruh dalam wadah yang bagus , untuk dicampurkan dengan air
  • 13.  Pihak terakhir yang memandikan penganten adalah pemaes, yang menyirami calon penganten dangan air dari sebuah kendi. Ketika kendi telah kosong, pemaes atau seorangpinisepuh yang ditunjuk, membanting kendi dilantai sambil berkata : Wis pecah pamore.artinya calon penganten yang cantik atau gagah sekarang sudah siap untuk kawin.  Upacara siraman selesai dan calon penganten dengan memakai kain batik motif grompol dan ditutupi tubuhnya dengan kain batik motif nagasari, dituntun kembali keruang pelaminan.Calon temanten putri akan dikerik oleh pemaes.
  • 14. Upacara Ngerik  Ngerik artinya rambut-rambut kecil diwajah calon pengantin wanita dengan hati-hati dikerik oleh pemaes. Rambut penganten putri dikeringkan kemudian diasapi dengan ratus/dupa wangi. Perias mulai merias calon penganten . Wajahnya dirias dan rambutnya digelung sesuai dengan pola upacara perkawinan yang telah ditentukan. Sesudah selesai, penganten didandani dengan kebaya yang bagus yang telah disiapkan dan kain batik motif sidomukti dan sidoasih, melambangkan dia akan hidup makmur dan dihormati oleh sesama. Malam itu, ayah dan ibu calon mempelai putri memberikan suapan terakhir kepada putrinya, karena mulai besok, dia sudah berada dibawah tanggung jawab suaminya. Sesaji untuk ngerik sama dengan sesaji siraman. Jadi untuk praktisnya, seluruh sesaji siraman dibawa masuk kekamar pelaminan dan menjadi sesaji untuk ngerik
  • 15. Upacara Midodareni Pada upacara midodareni yang berlangsung dimalam hari sebelum Ijab dan Temu Manten/Panggih di keesokkan harinya, kedua orang tua calon mempelai pria beserta calon mempelai pria, diantar oleh keluarga dekatnya, berkunjung kerumah orang tua calon mempelai putri.  Calon mempelai putri setelah dirias dikamar pelaminan, nampak cantik sekali bagai widodari, bidadari, dewi dari kahyangan. Sesuai kepercayaan kuno, malam itu mempelai putri ditemani oleh beberapa dewi cantik dari kahyangan. Malam itu dia harus tinggal dikamar dan tidak boleh tidur dari jam 6/enam sore sampai tengah malam.Beberapa ibu sepuh menemani dan memberikan nasihat-nasihat berharga. Keluarga calon mempelai pria yang wanita, yang datang dimalam midodareni, boleh menengok calon mempelai wanita yang sudah didandani cantik, siap untuk nikah esok harinya. Sesuai adat, dikamar pelaminan ada sesaji khusus untuk upacara midodareni, ada sebelas macam makanan dan barang; selain itu ada 7/tujuh macam barang yang lain .
  • 16. Upacara diluar kamar pelaminan  Dimalam midodareni, orang tua dan keluarga calon penganten putri, menerima kunjungan dari orang tua dan keluarga dari calon penganten pria. Mereka duduk didalam rumah, saling berkenalan dan bersantap bersama. Calon penganten pria juga datang, tetapi dia tidak boleh masuk rumah dan hanya boleh duduk diserambi depan rumah. Diapun hanya disuguhi segelas air minum, tidak boleh makan atau minum yang lain.Ini konon untuk melatih kesabaran seorang suami dan kepala keluarga.
  • 17. Srah-srahan atau Peningsetan  Dalam upacara midodareni, bisa dilakukan srah-srahan atau peningsetan.( Pada zaman dulu, peningsetan dilakukan sebelum malam midodareni). Orang tua dan keluarga calon penganten pria memberikan beberapa barang kepada orang tua calon penganten wanita. Peningsetan dari kata singset, artinya mengikat erat, dalam hal ini terjadinya komitmen akan sebuah perkawinan antara putra putri kedua pihak dan para orang tua penganten akan menjadi besan. Pemberian itu berupa : Satu set suruh ayu sebagai perlambang harapan tulus supaya mendapatkan keselamatan. Seperangkat pakaian untuk penganten wanita , termasuk beberapa kain batik dengan motif yang melambangkan kebahagiaan hidup. Tidak boleh ketinggalan sebuah stagen, ikat pinggang kain putih yang besar dan panjang, sebagai pertanda kuatnya tekad.Beberapa hasil bumi a.l. beras, gula, garam, minyak goreng, buah-buahan dlsb sebagai pralambang hidup kecukupan dan sejahtera bagi keluarga baru.. .
  • 18.  Sepasang cincin kawin untuk kedua mempelai. Pada kesempatan ini, pihak calon mempelai pria menyerahkan sejumlah uang, sebagai sumbangan untuk pelaksanaan upacara perkawinan.Ini hanya formalitas belaka, karena urunan uang sudah diberikan jauh hari sebelumnya. Sesudah bersantap bersama dan saling berkenalan, seluruh keluarga rombongan orang tua temanten pria berpamitan untuk pulang. Mereka perlu mempersiapkan diri untuk besok yaitu pelaksanaan upacara perkawinan yang penting termasuk pernikahan secara agama, Upacara adat temu manten dsb. Catatan : Menurut adat perkawinan Surakarta, sewaktu rombongan tamu berpamitan pulang, pihak tuan rumah memberikan angsul-angsulan , berupa buah-buahan, kue-kue dan seperangkat pakaian temanten pria yang akan dipakai besok. Pada adat perkawinan gaya Yogyakarta, tidak ada angsul-
  • 19. Nyantri  Sewaktu rombongan keluarga temanten pria pulang dari upacara midodareni, calon penganten pria juga ikut diajak pulang.Tetapi, bila calon mempelai pria nyantri, maka dia ditinggal dirumah calon mertuanya.Tentu nyantrisebelumnya sudah dibicarakan dan disetujui kedua pihak. Begini tata caranya : Orang tua calon mempelai pria melalui jurubicara keluarga mengatakan kepada orang tua calon mempelai wanita, bahwa calon mempelai pria tidak diajak pulang dan menyerahkan tanggung jawab kepada orang tua calon mempelai putri. Setelah keluarganya pulang, ditengah malam dia dipersilahkan masuk rumah untuk makan, tidak boleh ketemu calon istrinya dan sesudah itu diantar kekamar tidur untuk beristirahat. Nyantri dilaksanakan untuk segi praktisnya, mengingat besok pagi dia sudah harus didandani untuk pelaksanaan ijab kabul/pernikahan. Juga untuk keamanan pernikahan, kedua calon mempelai sudah berada disatu tempat
  • 20. Pelaksanaan Ijab  Ijab adalah hal paling penting untuk melegalisir sebuah perkawinan. Ijab atau perkawinan dilaksanakan sesuai dengan agama yang dianut kedua penganten, bisa Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Konghucu. Kini, warga Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, perkawinannya juga diakui sah oleh negara sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2007 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan. Persiapan untuk pernikahan/ Ijab, harus benar-benar cermat, supaya lancar dan aman. Sesudah Ijab selesai, artinya temanten sudah sah sebagai suami istri. Tentu hati rasanya “plong”, orang tua dan keluarga kedua pihak juga lega.
  • 21. Upacara Panggih atau Temu Penganten  Secara tradisional Upacara Panggih atau Temu Penganten dilaksanakan dirumah orang tua penganten putri. Pada saat yang telah ditentukan, penganten pria diantar oleh saudara-saudaranya kecuali kedua orang tuanya yang tidak boleh hadir dalam upacara ini, tiba didepan rumah pengantin putri dan berhenti didepan pintu rumah. Sementara itu, pengantin wanita dengan dikawal saudara- saudaranya dan diikuti kedua orang tuanya, menyongsong kedatangan rombongan pengantin pria dan berhenti dipintu rumah depan
  • 22.  Didepan pengantin wanita, dua gadis kecil yang disebut patah membawa kipas. Dua anak laki-laki muda atau dua orang ibu, masing-masing membawa sebuah rangkaian bunga khusus yang namanya kembar mayang.Seorang ibu pengiring pengantin pria maju dan memberikan Sanggankepada ibu pengantin putri sebagai tanda penghormatan untuk penyelenggaraan upacara perkawinan. Sanggan itu berupa buah pisang yang dibungkus rapi dengan daun pisang dan ditaruh diatas nampan. Pada waktu upacara panggih, kembar mayang dibawa keluar rumah dan dibuang diperempatan jalan dekat rumah atau didekat berlangsungnya upacara perkawinan, maksudnya supaya upacara berjalan selamat dan tidak ada gangguan apapun dan dari pihak manapun.
  • 23. Balangan suruh  Kedua penganten bertemu dan berhadapan langsung pada jarak sekitar dua atau tiga meter, keduanya berhenti dan dengan sigap saling melempar ikatan daun sirih yang diisi dengan kapur sirih dan diikat dengan benang. Ini yang disebut ritual balangan suruh. Kedua penganten dengan sungguh-sungguh saling melempar sambil tersenyum, diiringi kegembiraan semua pihak yang menyaksikan. Menurut kepercayaan kuno, daun sirih punya daya untuk mengusir roh jahat. Sehingga dengan saling melempar daun sirih, kedua pengantin adalah benar-benar pengantin sejati, bukan palsu.
  • 24. Ritual Wiji Dadi  Penganten pria menginjak sebuah telur ayam kampung hingga pecah dengan telapak kaki kanannya, kemudian kaki tersebut dibasuh oleh penganten putri dengan air kem Ritual memecah telur ini ada versi lain dari Yogyakarta, pelaksanaannya sebagai berikut : Pengantin pria dan wanita berdiri berhadapan tepat. Telapak kaki kanan mempelai pria dibasuh dengan air kembang oleh mempelai putri dengan sikap jongkok. Perias temanten sebagai pembimbing upacara, memegang telur ayam kampung itu ditangan kanannya.Ujung telur tersebut oleh perias ditempelkan pada dahi pengantin pria dan kemudian pada dahi pengantin wanita.Kemudian telur itu dipecah oleh perias diatas tumpukan bunga yang berada diantara kedua pengantin Ini penggambaran kedua pengantin sudah mantap dalam satu pikiran, sadar saling kasih membina rumah tangga yang bahagia sejahtera dan menghasilkan anak keturunan yang baik-baik
  • 25. Ritual Kacar Kucur atau Tampa Kaya  Sepasang pengantin dengan bergandengan dengan jari kecilnya berjalan menuju depan krobongan, tempat dimana upacara tampa kaya diadakan.Upacara kacar kucur ini menggambarkan : suami memberikan seluruh penghasilannya kepada istri. Dalam ritual ini suami memberikan kepada istri : kacang, kedelai, beras, jagung, nasi kuning, dlingo bengle, beberapa macam bunga dan uang logam dengan jumlah genap.Istri menerima dengan segenap hati dengan selembar kain putih yang ditaruh diatas selembar tikar tua yang diletakkan diatas pangkuannya. Artinya istri akan menjadi ibu rumah tangga yang baik dan berhati-hati
  • 26.  Catatan : Pada masa dulu, ritual tampa kaya , dhahar kembul dll, memang dilakukan didepan krobongan yang adadisenthong tengah ( Ruang tengah rumah kuno yang biasa dipakai untuk melakukan sesaji). Pada masa kini, ritual tersebut tetap diadakan meskipun upacara perkawinan diadakan digedung pertemuan atau hotel. Dekorasi dibelakang kursi temanten adalah ukiran kayu yang berbentuk krobongan. Ini untuk mengikuti perkembangan zaman dan sekaligus tetap melestarikan tradisi.
  • 27. Ritual Dhahar Klimah atau Dhahar Kembul  Dengan disaksikan orang tua pengantin putri dan kerabat dekat, sepasang pengantin makan bersama, saling menyuapi. Mempelai pria membuat tiga kepal nasi kuning dengan lauknya berupa telor goreng,tempe, kedelai, abon, ati ayam. Lalu ia menyuapkan kepada istrinya, sesudah itu ganti sang istri menyuapi suaminya, diakhiri dengan minum teh manis bersama. Ini melambangkan bahwa mulai saat ini keduanya akan mempergunakan dan menikmati bersama apa yang mereka punyai.
  • 28. Mertui atau Mapag Besan  Kedua orang tua pengantin putri menjemput kedua orang tua pengantin pria didepan rumah ( untuk perkawinan digedung menjemputnya didepan ruangan tempat berlangsungnya acara ritual) dan mempersilahkan mereka masuk rumah/ ruangan tempat upacara, selanjutnya mereka berjalan bersama menuju ketempat upacara. Ibu-ibu berjalan didepan, bapak-bapak mengiringi dari belakang. Kedua orang tua pengantin pria didudukkan sebelah kiri pengantin, orang tua pengantin putri duduk disebelah kanan penganten.
  • 29. Upacara Sungkeman  Sepasang pengantin melakukan sungkem kepada kedua belah pihak orang tua. Mula-mula kepada orang tua pengantin wanita kemudian kepada orang tua pengantin pria. Sungkem adalah merupakan bentuk penghormatan tulus kepada orang tua dan pinisepuh. Pada waktu sungkem ( menghormat dengan posisi jongkok , kedua telapak tangan menyembah dan mencium lutut yang di-sungkemi), keris yang dipakai pengantin pria dilepas dulu dan dipegangi oleh perias, sesudah selesai sungkem , keris dikenakan kembali. Orang tua dengan haru menerima penghormatan berupa sungkem dari putra putrinya dan pada waktu yang bersamaan juga memberikan restunya supaya keduanya menempuh hidup rukun, sejahtera. Tanpa mengucapkan kata-kata itu, sebenarnya para orang tua pengantin sudah memberikan restu yang dilambangkan dari kain batik yang dikenakan yang polanya truntum , artinya punyailah rejeki yang cukup selama hidup. Kedua orang tua juga menggunakan ikat pinggang besar yang namanya sindhur dengan pola gambar dengan garis yang melekuk-lekuk, artinya orang tua mewanti-wanti kedua anaknya supaya selalu bertindak hati-hati, bijak dalam menjalani kehidupan nyata didunia ini.
  • 30. SEKIAN DARI KAMI  ADA YANG MAU TANYA?  SILAHKAN MOHON Maaf karena penjelasan terlalu lengkap karena kami menganggap semua ini penting