SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
TATA UPACARA dan TATA RIAS PENGANTIN AMBON
Perkawinan di daerah ambon disebut dengan “Perkawinan Masuk Minta”
ketika kedua insan merasa ada kecocokan dan berencana meresmikan hubungan
mereka dalam lembaga pernikahan. Pada acara ini juga dibicarakan juga tentang
kesepakan untuk menentukan jumlah dan jenis harta kawin yang akan diserahkan
pada keluarga besar pihak wanita dan besarnya harta kawin yang dipersembahan
haruslah sesuai dengan adat istiadat yang berlaku di daerah asal kedua mempelai.
Jenis perkawinan di daerah Ambon ada 3, yaitu:
1. Kawin Masuk Minta, Kawin masuk minta ialah perkawinan yang terjadi
apabila seorang pemuda telah menemukan seorang gadis yang akan
dijadikan istri, maka pemuda ini meminta pada keluarga untuk
melamarnya.
2. Kawin Lari/Kawin Bini, Kawin lari adalah perkawinan yang paling lazim
di lakukan oleh masyarakat Ambon. masyarakat Ambon lebih suka
melakukan perkawinan ini untuk menghindari prosedur perundingan dan
upacara adat.
3. Kawin Masuk/Kawin Menua, Kawin masuk adalah perkawinan yang
pengantin laki-lakinya tinggal di rumah pengantin perempuan
Dalam tata upacara perkawinan daerah Ambon, yaitu perkawinan masuk
minta terdapat beberapa proses acara adat:
1. Masuk Minta (meminta/meminang), keluarga laki-laki datang
meminta atau meminang anak perempuan, untuk dijadikan sebagai anak,
yang dikukuhkan dalam ikatan perkawinan.
2. Antar Pakaian (masuk minta nona), Dua hari menjelang hari
perkawinan, kedua belah pihak harus melewati acara antar pakaian kawin.
Mula-mula keluarga laki-laki mengantarkan pakaian kawin perempuan
kemudian antaran itu dibalas keluarga perempuan dengan mengantar
seperangkat pakaian kawin laki-laki.
3. Bersumpah kawin, Acara pemberkatan nikah oleh pendeta
sekaligus acara pertukaran cincin oleh kedua mempelai. Acara perkawinan
berlangsung di gereja. Setelah acara ibadah gereja selesai dilanjutkan
1
dengan acara pengukuhan perkawinan oleh Pemerintah Kota ( Kantor
Catatan Sipil Kota Ambon )
4. Basu kaki, Tiba di depan rumah, istri disambut dengan Acara Basu
Kaki. Basu Kaki atau mencuci kaki sebagai tanda istri harus meninggalkan
semua kebiasaan lama yang buruk, sebelum ia memasuki rumah keluarga
laki-laki.
5. Piring Balapis (makan bersama), Pengantin laki-laki dan pengantin
perempuan beserta orang tua dan undangan dipersilahkan menuju meja
makan untuk makan bersama.
6. Acara Dendang Badendang, Puncak atau akhir dari seluruh upacara
Kawin Masuk minta ialah acara bernyanyi bersama diselingi dengan baku
balas pantun, serta berdansa bersama.
Perkawinan dalam masyarakat Ambon merupakan urusan mata rumah dan family.
Di dalam masyarakat Ambon perkawinan di kenal dengan beberapa macam,
diantaranya :
a. Kawin masuk minta
Kawin masuk minta ialah perkawinan yang terjadi apabila
seorang pemuda telah menemukan seorang gadis yang akan dijadikan
istri, maka pemuda ini meminta pada mata rumah dan family untuk
melamarnya. Sebelum acara pelamaran para mata rumah dan family
mengadakan rapat adat satu klen dalam persiapan acara pelamaran.
b. Kawin lari atau lari bini
Kawin lari atau lari bini ialah system perkawinan yang paling
lazim di lakukan oleh masyarakat Ambon. Hal ini di karenakan oleh
masyarakat Ambon lebih suka jalan pendek, untuk menghindari
prosedur perundingan dan upacara adat.
c. Kawin masuk atau kawin menua
Kawin masuk atau kawin menua ialah perkawinan yang
pengantin laki-lakinya tinggal di rumah pengantin perempuannya.
Perkawinan ini terjadi apabila :
• Kaum kerabat si pengantin tidak dapat membayar maskawin secara adat.
• Penganten perempuan merupakan anak tunggal dalam keluarganya.
2
• Karena ayah dari pengaten laki-laki tidak setuju dengan perkawinan
tersebut.
2.1 TATA UPACARA PERNIKAHAN AMBON
 Acara Masuk minta
Di Negeri Nusaniwe Pulau Ambon, dalam kaitan dengan ritual
perkawinan, dikenal upacara kawin "Masuk minta."
"Masuk minta" artinya keluarga laki-laki datang meminta atau meminang
anak perempuan, untuk dijadikan sebagai anak, yang dikukuhkan dalam
ikatan perkawinan. Tahap awal dari upacara kawin "masuk minta"
biasanya dimulai dari pertemuan Nyong dan Nona, yang sudah sepakat
melaksanakan perkawinan.
Bagi orang Ambon yang menganut garis keturunan menurut garis
ayah, ajakan untuk melaksanakan perkawinan biasanya datang dari pihak
laki-laki (Nyong). Nona akan menunggu sampai Nyong mengutarakan
keinginannya untuk menikah. Kalau setuju, nona akan menyampaikan
berita itu kepada orang tuanya. Setelah ada persetujuan dari Nona, maka
Nyong langsung memberitahukan keinginan itu kepada orangtuanya.
Serentak dengan itu, orang tua laki-laki mengadakan acara kumpul
keluarga, guna membicarakan keinginan anaknya. Selain itu, dibicarakan
pula tentang waktu yang tepat untuk bertamu di rumah keluarga
perempuan. Bila telah ada kata sepakat mengenai waktu pertemuan, maka
dikirimlah Surat Bertamu kepada keluarga perempuan yang dibawa oleh
seorang utusan.
Keluarga perempuan setelah menerima Surat Bertamu,
mengumpulkan anggota keluarga dekat guna membahas surat tersebut.
Bila memang keluarga mengetahui anaknya akan menikah, maka dalam
pertemuan keluarga itu ditentukan waktu untuk menerima kunjungan
bertamu dari keluarga laki-laki. Jawaban surat juga disampaikan melalui
utusan.
Pada hari yang ditentukan, bertamulah keluarga laki-laki dirumah
keluarga perempuan. Tiba di rumah keluarga perempuan, juru bicara
keluarga laki-laki akan berbasa-basi sebagai pengantar, untuk
3
menyampaikan maksud utama kedatangan yaitu meminang anak
perempuan.
 Antar Pakaian
Acara ini disebut acara “Masuk Minta Nona”. Juru bicara keluarga
perempuan akan melayani seluruh pembicaraan dari keluarga laki-laki
dengan bahasa yang halus. Dengan tutur kata yang juga sopan, juru bicara
keluarga perempuan akan membicarakan syarat-syarat yang harus
dipenuhi oleh pihak laki-laki,misalnya harta kawin.
Ada 2 sistem adat yang berlaku di Ambon, ”Patasiwa” dan ”
Patalima”{sembilan bagian dan lima bagian}. Harta kawin yang dibawa antara
lain:
• Kitab suci atau disebut ”Upu Lanite”, sebagai dasar keyakinan bahwa
segala sesuatu dalam kehidupan manusia termasuk perkawinan diatur
dan ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
• ”Pinggan Batu Permata”, lambing anak kunci untuk membuka pintu
kediaman mempelai wanita sehingga keluarga mempelai pria dalam
mengawali hubungan baik dalam perkawinan kedua anak mereka.
• Dua lembar kain adat untuk ibu dari mempelai wanita,bermakna
sebagai lambang besarnya pengorbanan seorang ibu untuk anak
perempuannya yang akan menikah.
• Sebuah pengikat kepala yang diperuntukan dari ayah dari mempelai
wanita,untuk menghormati ayah dari mempelai sebagai kepala
keluarga.
• ”Kain gandong”, sebuah kain putih panjang. Kain ini dibentangkan
oleh para ibu mempelai pengantin pria, lalu keluarga kedua pihak
masuk kedalam kain yang dibentangkan. Pemakaian kain ini dilakukan
ketika upacara pernikahan berlangsung.
• ”Kain Tiu”atau”kain Paman”, memberikan kain pada paman, saudara
kandung dari ibu mempelai wanita. Sebagai tanda penghormatan
kepada paman karena ikut membesarkan mempelai wanita.
• Sejumlah perhiasan,sebagai tanda kasih kepada mempelai wanita,
4
• Segala kebutuhan vital mempelai wanita,termasuk pakaian pengantin
yang akan dikenakan.”
• ”Tampah sirih”, berbagai sesajen yang akan diperuntukan bagi seluruh
anggota keluarga mempelai wanita.
• Aneka panganan khas Ambon.
Pada saat itu, kedua keluarga sama-sama mengandalkan kelincahan
bicara dari masing-masing juru bicara. Saat itu pula kedua belah pihak
akan menentukan waktu perkawinan. Penentuan waktu perkawinan ini
haruslah tepat, karena masyarakat percaya bahwa waktu yang tepat sangat
mempengaruhi kelanggengan bahtera rumah tangga sebuah pasangan.
Dua hari menjelang hari perkawinan, kedua belah pihak harus
melewati acara antar pakaian kawin. Mula-mula keluarga laki-laki
mengantarkan pakaian kawin perempuan yang disebut baju mustiza atau
baju basumpa yang diantar oleh seorang jujaro (anak gadis), ditemani
seorang ibu yang disebut ”Mata Ina”.
Antaran itu dibalas keluarga perempuan dengan mengantar
seperangkat pakaian kawin laki-laki yakni celana panjang dan baniang,
yang akan dipakai calon pengantin laki-laki saat perkawinan. Makna acara
saling antar pakaian ini, adalah agar kelak setelah menikah suami istri
saling memiliki tanggung jawab.
Biasanya keluarga laki-laki melengkapi antaran pakaian kawin itu
dengan sebotol anggur dan sebuah kue (yang dibikin sendiri), sebagai
doho-doho atau oleh-oleh kepada keluarga perempuan
 Bersumpah Kawin
Tibalah hari yang ditunggu-tunggu. Calon pengantin laki-laki
dengan berpakaian pengantin diantar oleh keluarga dekat, menuju rumah
keluarga calon pengantin perempuan dengan iringi musik ”Toto Buang”.
Toto buang adalah jenis musik tradisional di Pulau Ambon, yang biasanya
dipakai saat dilaksanakannya pesta kawin masuk minta.
Acara jemput pengantin itu bertujuan membawa calon pengantin
perempuan, untuk dikukuhkan secara keagamaan, maupun secara
pemerintahan, sebagai suami dan istri yang sah. Dalam acara ini, pihak
5
keluarga laki-laki membawa harta kawin berupa seutas benang dan satu
tetes air serta sopi dan satu kayu (gulungan) kain putih. Harta kawin ini
berbeda untuk tiap negeri di Ambon. Harta ini harus dibayar lunas agar
dikemudian hari tidak menjadi hutang.
Acara perkawinan dimulai pada tanggal yang telah ditentukan
dimana acara perkawinan berlangsung pagi atau sore hari atas hasil
persetujuan bersama, dimana sebelum perkawinan terjadi kedua calon
pengantin telah melaporkan atau mendaftar pada instansi pemerintah
(Kantor Catatn Sipil Kota Ambon) dan melaporkan diri pada gereja yang
akan melangsungkan perkawinan. Melalui gereja ada bimbingan nasihat
kepada kedua calon pengantin yang dihadiri oleh kedua saksi.
Acara perkawinan berlangsung dimana pasangan lelaki berserta
keluarganya akan mengambil pasangan perempuan sesuai dengan waktu
yang ditentukan dan dilanjutkan denga acara di gereja lewat ibadah
bersama dimana acara pemberkatan nikah oleh pendeta sekaligus acara
peretukaran cincin oleh kedua mempelai. Setelah acara ibadah gereja
selesai dilanjutkan dengan acara pengukuhan perkawinan oleh Pemerintah
Kota ( Kantor Catatan Sipil Kota Ambon )
Setelah sah sebagai suami istri, rombongan pengantin menuju
keluarga perempuan untuk melaksanakan pesta dan menyerahkan harta
kawin. Sepanjang jalan, tifa dan toto buang dipukul bertalu-talu
menandakan kegembiraan dan tanda ada pesta.
Usai melaksanakan seluruh kegiatan di rumah perempuan, juru
bicara keluarga laki-laki minta diri bersama dengan anak perempuan
mereka, guna melanjutkan pesta kawin di rumah keluarga pengantin laki-
laki. Saat minta diri, keluarga perempuan biasanya merasa terharu, bahkan
tak jarang sampai mengucurkan air mata. Sebab merasa kini anak
perempuan mereka telah menjadi milik keluarga laki-laki, yang
selanjutnya akan tinggal di rumah sang suami.
 Basu Kaki
Rombongan pengantin dengan tetap diiringi musik tifa toto buang
menuju rumah laki-laki sambil bersukaria. Tiba di depan rumah, istri
6
disambut dengan Acara Basu Kaki. Basu Kaki atau mencuci kaki sebagai
tanda istri harus meninggalkan semua kebiasaan lama yang buruk,
sebelum ia memasuki rumah keluarga laki-laki. Acara basuh kaki istri,
dilakukan salah seorang adik perempuan suami yang belum menikah. Usai
membasuh kaki, tiba saatnya istri diperbolehkan keluarga laki-laki
memasuki rumah untuk memulai hidup baru.
 Piring Balapis
Setelah acara basu kaki dilanjutkan dengan acara Makan Bersama
Piring Balapis. Disebut piring balapis, karena di atas meja makan telah
disusun lima buah piring makan (disusun berlapis) berwarna putih. Angka
lima menandakan masyarakat Negeri Nusaniwe termasuk kelompok Uli
Lima (persekutuan lima) dan warna putih mengartikan isi hati dari
keluarga laki-laki yang bersih, putih dan tulus, yang telah menerima anak
perempuan sebagai bagian dari anggota keluarga. Kini ia harus dilayani
seperti anak sendiri.
Makan piring balapis dapat juga diartikan sebagai penunjukkan
status social, serta kemampuan keluarga laki-laki yang sedang
melaksanakan pesta perkawinan Masuk Minta.
Proses Acara Makan Piring Balapis secara singkat diuraikan
sebagai berikut. Penganting laki-laki dan pengantin perempuan beserta
orang tua dan undangan dipersilahkan menuju meja makan. Selanjutnya
dengan mendengarkan aba-aba melalui bunyi peluit, makanan pembuka
(biasanya sop) dihidangkan untuk dinikmati. Pada bunyi peluit yang
kedua, wadah makanan (mangkuk sop) diangkat oleh pelayan. Lalu saat
bunyi peluit berikut, pelayan menyajikan makanan lain di atas piring susun
pertama. Undangan terus menikmati makanan yang disajikan secara
berganti-ganti sesuai bunyi peluit, sampai semua piring yang ada di atas
meja habis terpakai.
Selanjutnya undangan meja pertama dipersilahkan meninggalkan
meja, dan para pelayan akan mengundang rombongan kedua menikmati
makanan, dengan tetap menggunakan tata krama seperti meja pertama.
7
Demikian seterusnya sampai semua undangan dapat mengambil bagian di
meja makan piring balapis.
 Acara Dendang Badendang
Selesai menikmati Makan Piring Balapis, puncak atau akhir dari
seluruh upacara Kawin Masuk minta ialah Acara Dendang Badendang
yaitu acara bernyanyi bersama diselingi dengan baku balas pantun.
Ditingkahi dengan bunyi tifa yang mendayu-dayu, undangan mulai
bernyanyi sambil goyang badan dan bergandengan tangan. Masing-masing
pihak menunjukkan kemampuan mengolah kata berbalas pantun sampai
puas. Kadang-kadang dilanjutkan dengam acara Dansa Katreji. Itulah
wujud kegembiraan orang Ambon dari Negeri Nusaniwe saat pelaksanaan
upacara adat kawin Masuk minta.
2.3 TATA RIAS PENGANTIN AMBON
 Tata rias wajah
Wajah di-make up dengan rapi, pada bagian atas dahi dipasang gim.
Gim terbuat dari kain beludru hitam digunting zigzag. Gim tidak boleh
digunakan bila seorang perempuan telah menikah untuk kedua kalinya,
hanya anak gadis yang boleh memakai gim. Pada bagian telinga dibuat
anaye atau lokis yang mengarah ke telinga sebagai lembang ketaatan
istri kepada suami dan harus lebih arif.
• Rias Wajah
1. Membersihkan wajah dengan cream pembersih sesuai dengan jenis
kulit dan kemudian diberi penyegar.
2. Memberi pelembab wajah.
3. Memberi alas bedak pada wajah ,leher, tengkuk, tangan, dan kaki.
4. Warna alas bedak dan bedak disesuaikan dengan warna kulit.
5. Memberi bedak padat sebagai sentuhan terakhir,Pemakaian dengan
saput atau spons bedak.
6. Membentuk alis melengkung indah pensil alis warna sesuai dngan
warna rambut.
8
7. Riasan mata,warna bayangan mata di sesuaikan warna baju berbaur
rapi.
8. Memakai bulu mata palsu dan mascara.
9. Memakaikan pemerah pipi warna merah samar-samar.
10. Memakaikan lipstik warna merah cerah.
 Tata rias rambut
• Membuat Sanggul
1. Rambut dibagi menjadi 2 bagian.
2. Rambut bagian depan disasak bentuk bulat dari telinga kiri ke
telinga kanan kemudian dirapikan.
3. Rambut bagian belakang diikat kurang lebih 1 tebah kemudian
dipasang cemara kurang lebih 80 cm.
4. Membentuk sangggul cepol yang agak besar kemudian dirapikan
dengan cara memasang harnet.
• Perhiasan Sanggul
1. Konde yang di gunakan adalah konde bulan, mengartikan gadis
laksana bulan purnama yang bercahaya dan membawa sukacita.
Lambang ini juga mengartikan agar rumah tangganya tidak akan
berujung, abadi untuk selamanya.
2. Sanggul dihiasi dengan sosoboko yaitu kembang lingkar konde
yang disebut bunga ron yang dibuat dari papeceda Bunga ron, yaitu
lambang virginitas.
3. Kembang goyang berjumlah 9 atau 7 buah sebagai lambang
Patasiwa dan terbuat dari emas dan tusuk konde yang disebut nano-
nano dan juga sisir konde/sanggul, berwarna keemasan.
4. Kalau pengantin yang masih gadis diberi renda hitam disebut pokis
dibuat dari kain saten/renda gigi anjing ditaruh di atas dahi di
depan konde.
 Pakaian pengantin perempuan Ambon
Baju Pengantin daerah Ambon adalah Mistiza. Baju “mistiza”
sering juga disebut baju pono atau baju basumpa. Warna utamanya
9
adalah putih dan merah. Baju mistiza terdiri dari kebaya, kain serta
mistiza.
1. Baju modern
Kebaya berwarna putih model baju ginggang, lengkap
dengan peso di bagian ketiak untuk memberi keluasan bagi
pemakai. Bahannya terbuat dari bahan brokat atau sutra tembus
pandang. Warna putih melambangkan kesucian seorang perempuan
yang akan memasuki kehidupan baru.
2. Cole
Cole ini dipakai pada bagian dalam dari baju modern tadi.
Cole yaitu baju dalam atau lebih dikenal istilah kutang, yang
dipaki/dikenakan sebelum memakai baju / kebaya. Cole ini
berlengan panjang tapi ada juga yang berlengan sampai ke sikut
dan pada bagian atasnya diberi renda. Cole ini terbuat dari kain
putih sedangkan bagian belakang yang lebih dikenal dengan istilah
belakang cole itu juga dibordir. Bagian depan cole ini memakai
kancing.
3. Kain sarung
Kain sarung pengantin berwarna merah terbuat dari beludru
atau kain satin. Warna merah melambangkan keberanian seorang
gadis yang berani menumpahkan darahnya pada saat melahirkan
seorang anak demi memperoleh keturunan. Pada bagian depan kain
pengantin dibentuk segi tiga ketika mengikatnya. Kain ini dipenuhi
dengan hiasan sulaman dan mote/manic-manik yang semarak sama
dengan barselet yang akan digunakan pada tangan baju kurung.
Kedua sisi kain sampai bagian bawah kain disebut laborcis atau
pasmen. Seluruh hiasan motif tergantung selera pengantin,
umumnya bermotif bunga sulur.
4. Mistiza
Sepotong kain panjang berbentuk huruf U, panjangnya ± 60
cm, mistiza ini dipakai dari depan ke belakang, berwarna merah
diberi manik - manik dan diberi renda emas terbuat dari kain yang
10
sama dengan kain sarung. Diberi hiasan yang sama mewahnya
dengan pain sarung. Cara memakainya dipasang di sekitar dada
dan melingkar sekitar pundak.
5. Lenso
Sebuah lenso pinggang berwarna putih. Bentuknya belah
ketupat diberi plooi atau lipatan kecil. lenso pinggang terbuat dari
sisa kain jenis brokar tadi dan divariasi dengan renda. Lambing
lenso pinggang ada sebagai tanda bahwa pengantin perempuan
telah siap untuk melayani dan mengurus rumah tangga.
 Perlengkapan asesoris
• Lenso putih pada tangan kanan
• Canela, adalah sejenis selop yang dibuat dari kulit. Ujung selop
atau bagian atas cenela dilapisi dengan kain beludru yang
dihiasi oleh hiasan bunga-bunga kecil yang dinamakan
Laborcis yang berwarna keemasan, dipakai dengan kaos kaki
warna putih
• anting
• Kalung panjang berlapis
• band tangan yang divariasi dengan manik-manik warna emas
 Perlengkapan pengantin laki-laki
11
1. Kebaya dansa
Kebaya dansa dipakai pada bagian luar berwarna merah,
tanpa kancing berlengan panjang, dipakai hiasan renda, warna
keemasan pada pinggiran kebaya dansa. Pada bagian kebaya dansa
kain untuk kebaya dansa yaitu saten atau beludru merah.
2. Baniang Putih
Baniang putih dipakai pada bagian dalam dari kebaya dansa
pakai kancing warna emas, dengan baniang leher bundar, kain
yang dipakai adalah jenis kain saten. Baniang juga berlengan
panjang.
3. Band Pinggang
Band pinggang berwarna merah diikat pada bagian dalam
dari kebaya dansa, pada pinggiran band pinggang dipakai renda
keemasan dan variasi manik-manik emas.
4. Celana panjang hitam
5. Sepatu hitam
12
Pakaian Perkawinan Ambon
“Masuk Minta”
13
Canela
Kaos Kaki
Kain Sarung
Lenso Tangan
Band Tangan
Lenso Pinggang
Cole
Mistiza
Baju Modern
Kalung Panjang
Anting
Sanggul
Kembang
Goyang
Celana
Hitam
Sepatu Hitam
Band
Pinggang
Baniang
Putih
Kebaya Dansa
14

More Related Content

What's hot

Slideshow(tema 2 sayangi keluarga)
Slideshow(tema 2 sayangi keluarga)Slideshow(tema 2 sayangi keluarga)
Slideshow(tema 2 sayangi keluarga)Fitriyani Umar
 
Kajian tempatan (jenis jenis rumah di malaysia)
Kajian tempatan (jenis jenis rumah di malaysia)Kajian tempatan (jenis jenis rumah di malaysia)
Kajian tempatan (jenis jenis rumah di malaysia)830222
 
Penulisan surat kiriman tidak rasmi
Penulisan surat kiriman tidak rasmiPenulisan surat kiriman tidak rasmi
Penulisan surat kiriman tidak rasmiRohana Mazelan
 
Tirani bab 2
Tirani bab 2Tirani bab 2
Tirani bab 2lailaan
 
Pemadam api buatan sendiri
Pemadam api buatan sendiriPemadam api buatan sendiri
Pemadam api buatan sendirisarahzackiron
 
MAKALAH PENGANTIN PALEMBANG
MAKALAH PENGANTIN PALEMBANGMAKALAH PENGANTIN PALEMBANG
MAKALAH PENGANTIN PALEMBANGAinina Sa'id
 
4853975 protokol-dan-etiket-majlis-rasmi
4853975 protokol-dan-etiket-majlis-rasmi4853975 protokol-dan-etiket-majlis-rasmi
4853975 protokol-dan-etiket-majlis-rasmiwakzar
 
Maruah ialah nilai
Maruah ialah nilaiMaruah ialah nilai
Maruah ialah nilaiPuteh Manaf
 
Adat perkahwinan tradisional masyarakat cina (1)
Adat perkahwinan tradisional masyarakat cina (1)Adat perkahwinan tradisional masyarakat cina (1)
Adat perkahwinan tradisional masyarakat cina (1)Richard Roberto Marchille
 
Edu...pantang larang kadazan dusun...
Edu...pantang larang kadazan dusun...Edu...pantang larang kadazan dusun...
Edu...pantang larang kadazan dusun...Devi D Hazel Eye
 
Ucapan protokol 1
Ucapan protokol 1Ucapan protokol 1
Ucapan protokol 1Ai Kal
 
Tajuk 1 (Kumpulan B)
Tajuk 1 (Kumpulan B)Tajuk 1 (Kumpulan B)
Tajuk 1 (Kumpulan B)Ms Yati
 
PENDIDIKAN PENCEGAHAN DADAH
PENDIDIKAN PENCEGAHAN DADAHPENDIDIKAN PENCEGAHAN DADAH
PENDIDIKAN PENCEGAHAN DADAHAzlee Johar
 
Langkah langkah membentuk keluaraga bahagia
Langkah langkah membentuk keluaraga bahagiaLangkah langkah membentuk keluaraga bahagia
Langkah langkah membentuk keluaraga bahagiaAshraf Azim
 
Sejarah 1
Sejarah 1Sejarah 1
Sejarah 1gggggge
 
Menghayati adab berjiran
Menghayati adab berjiranMenghayati adab berjiran
Menghayati adab berjiranNur Hikmah
 

What's hot (20)

Slideshow(tema 2 sayangi keluarga)
Slideshow(tema 2 sayangi keluarga)Slideshow(tema 2 sayangi keluarga)
Slideshow(tema 2 sayangi keluarga)
 
Kajian tempatan (jenis jenis rumah di malaysia)
Kajian tempatan (jenis jenis rumah di malaysia)Kajian tempatan (jenis jenis rumah di malaysia)
Kajian tempatan (jenis jenis rumah di malaysia)
 
khuluk
khulukkhuluk
khuluk
 
Penulisan surat kiriman tidak rasmi
Penulisan surat kiriman tidak rasmiPenulisan surat kiriman tidak rasmi
Penulisan surat kiriman tidak rasmi
 
Tirani bab 2
Tirani bab 2Tirani bab 2
Tirani bab 2
 
Pemadam api buatan sendiri
Pemadam api buatan sendiriPemadam api buatan sendiri
Pemadam api buatan sendiri
 
Panduan pengendalian mesyuarat
Panduan pengendalian mesyuaratPanduan pengendalian mesyuarat
Panduan pengendalian mesyuarat
 
MAKALAH PENGANTIN PALEMBANG
MAKALAH PENGANTIN PALEMBANGMAKALAH PENGANTIN PALEMBANG
MAKALAH PENGANTIN PALEMBANG
 
4853975 protokol-dan-etiket-majlis-rasmi
4853975 protokol-dan-etiket-majlis-rasmi4853975 protokol-dan-etiket-majlis-rasmi
4853975 protokol-dan-etiket-majlis-rasmi
 
Maruah ialah nilai
Maruah ialah nilaiMaruah ialah nilai
Maruah ialah nilai
 
Adat perkahwinan tradisional masyarakat cina (1)
Adat perkahwinan tradisional masyarakat cina (1)Adat perkahwinan tradisional masyarakat cina (1)
Adat perkahwinan tradisional masyarakat cina (1)
 
Edu...pantang larang kadazan dusun...
Edu...pantang larang kadazan dusun...Edu...pantang larang kadazan dusun...
Edu...pantang larang kadazan dusun...
 
Ucapan protokol 1
Ucapan protokol 1Ucapan protokol 1
Ucapan protokol 1
 
Tajuk 1 (Kumpulan B)
Tajuk 1 (Kumpulan B)Tajuk 1 (Kumpulan B)
Tajuk 1 (Kumpulan B)
 
Agama islam
Agama islamAgama islam
Agama islam
 
PENDIDIKAN PENCEGAHAN DADAH
PENDIDIKAN PENCEGAHAN DADAHPENDIDIKAN PENCEGAHAN DADAH
PENDIDIKAN PENCEGAHAN DADAH
 
Sejarah Tingkatan 2: Bab6
 Sejarah Tingkatan 2: Bab6 Sejarah Tingkatan 2: Bab6
Sejarah Tingkatan 2: Bab6
 
Langkah langkah membentuk keluaraga bahagia
Langkah langkah membentuk keluaraga bahagiaLangkah langkah membentuk keluaraga bahagia
Langkah langkah membentuk keluaraga bahagia
 
Sejarah 1
Sejarah 1Sejarah 1
Sejarah 1
 
Menghayati adab berjiran
Menghayati adab berjiranMenghayati adab berjiran
Menghayati adab berjiran
 

Similar to TATA UPACARA PERKAWINAN AMBON

Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya Aceh
Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya AcehMakna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya Aceh
Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya AcehKeisya Kenshi
 
Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya Aceh
Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya AcehMakna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya Aceh
Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya AcehKeisya Kenshi
 
Contoh foklore
Contoh foklore Contoh foklore
Contoh foklore VJ Asenk
 
Adat istiadat perkahwinan kaum rungus
Adat istiadat perkahwinan kaum rungusAdat istiadat perkahwinan kaum rungus
Adat istiadat perkahwinan kaum rungusElvin Jainal
 
Adat istiadat perkahwinan kaum rungus
Adat istiadat perkahwinan kaum rungusAdat istiadat perkahwinan kaum rungus
Adat istiadat perkahwinan kaum rungusElvin Jainal
 
Adat_istiadat.pptx
Adat_istiadat.pptxAdat_istiadat.pptx
Adat_istiadat.pptxUmmuFaizah7
 
Pernikahan orang batak
Pernikahan orang batakPernikahan orang batak
Pernikahan orang batakMiliap Napitu
 
Adat perkawinan minangkabau
Adat perkawinan minangkabauAdat perkawinan minangkabau
Adat perkawinan minangkabauAsmara01
 
Tata upacara pengantin banjar
Tata upacara pengantin banjarTata upacara pengantin banjar
Tata upacara pengantin banjarNolis Marliati
 
adat perkahwinan masyarakat iban
adat perkahwinan masyarakat ibanadat perkahwinan masyarakat iban
adat perkahwinan masyarakat ibanJenChing Teoh
 
Upacara perkawinan tradisional jawa
Upacara perkawinan tradisional jawa Upacara perkawinan tradisional jawa
Upacara perkawinan tradisional jawa Wiwit Suryani
 
Upacara kawinan adat jawa
Upacara kawinan adat jawaUpacara kawinan adat jawa
Upacara kawinan adat jawaFaisal ind
 
EDUP3073 Adat Resam Kaum
EDUP3073 Adat Resam KaumEDUP3073 Adat Resam Kaum
EDUP3073 Adat Resam KaumAfifah Yusoff
 
104367785 adat-resam-dan-kepercayaan
104367785 adat-resam-dan-kepercayaan104367785 adat-resam-dan-kepercayaan
104367785 adat-resam-dan-kepercayaanAzarina Arsat
 

Similar to TATA UPACARA PERKAWINAN AMBON (20)

Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya Aceh
Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya AcehMakna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya Aceh
Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya Aceh
 
Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya Aceh
Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya AcehMakna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya Aceh
Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya Aceh
 
Contoh foklore
Contoh foklore Contoh foklore
Contoh foklore
 
Adat istiadat perkahwinan kaum rungus
Adat istiadat perkahwinan kaum rungusAdat istiadat perkahwinan kaum rungus
Adat istiadat perkahwinan kaum rungus
 
Adat istiadat perkahwinan kaum rungus
Adat istiadat perkahwinan kaum rungusAdat istiadat perkahwinan kaum rungus
Adat istiadat perkahwinan kaum rungus
 
Adat_istiadat.pptx
Adat_istiadat.pptxAdat_istiadat.pptx
Adat_istiadat.pptx
 
Pernikahan orang batak
Pernikahan orang batakPernikahan orang batak
Pernikahan orang batak
 
Adat perkawinan minangkabau
Adat perkawinan minangkabauAdat perkawinan minangkabau
Adat perkawinan minangkabau
 
Tata upacara pengantin banjar
Tata upacara pengantin banjarTata upacara pengantin banjar
Tata upacara pengantin banjar
 
adat perkahwinan masyarakat iban
adat perkahwinan masyarakat ibanadat perkahwinan masyarakat iban
adat perkahwinan masyarakat iban
 
Kaum iban
Kaum ibanKaum iban
Kaum iban
 
Upacara perkawinan tradisional jawa
Upacara perkawinan tradisional jawa Upacara perkawinan tradisional jawa
Upacara perkawinan tradisional jawa
 
Upacara kawinan adat jawa
Upacara kawinan adat jawaUpacara kawinan adat jawa
Upacara kawinan adat jawa
 
Tata Cara Pernikahan adat jawa
Tata Cara Pernikahan adat jawaTata Cara Pernikahan adat jawa
Tata Cara Pernikahan adat jawa
 
ISBD SUKU BIMA
ISBD SUKU BIMAISBD SUKU BIMA
ISBD SUKU BIMA
 
Upacara panggih pengantin jawa
Upacara panggih pengantin jawaUpacara panggih pengantin jawa
Upacara panggih pengantin jawa
 
Adat Mantu
Adat MantuAdat Mantu
Adat Mantu
 
EDUP3073 Adat Resam Kaum
EDUP3073 Adat Resam KaumEDUP3073 Adat Resam Kaum
EDUP3073 Adat Resam Kaum
 
104367785 adat-resam-dan-kepercayaan
104367785 adat-resam-dan-kepercayaan104367785 adat-resam-dan-kepercayaan
104367785 adat-resam-dan-kepercayaan
 
Perkahwinan
PerkahwinanPerkahwinan
Perkahwinan
 

More from Nolis Marliati

Makalah Kosmetik Nusantara
Makalah Kosmetik NusantaraMakalah Kosmetik Nusantara
Makalah Kosmetik NusantaraNolis Marliati
 
Makalah kosmetika madura
Makalah kosmetika maduraMakalah kosmetika madura
Makalah kosmetika maduraNolis Marliati
 
Makalah kosmetik banjar
Makalah kosmetik banjar Makalah kosmetik banjar
Makalah kosmetik banjar Nolis Marliati
 
makalah kosmetik jepang
makalah kosmetik jepangmakalah kosmetik jepang
makalah kosmetik jepangNolis Marliati
 
Makalah kosmetika tradisional china
Makalah kosmetika tradisional china Makalah kosmetika tradisional china
Makalah kosmetika tradisional china Nolis Marliati
 
Makalah kosmetik jogja
Makalah  kosmetik jogjaMakalah  kosmetik jogja
Makalah kosmetik jogjaNolis Marliati
 
Upacara kehamilan masyarakat sulawesi tengah
Upacara kehamilan masyarakat sulawesi tengahUpacara kehamilan masyarakat sulawesi tengah
Upacara kehamilan masyarakat sulawesi tengahNolis Marliati
 
Sejarah mode tata rias pengantin kalimantan tengah
Sejarah mode tata rias pengantin kalimantan tengahSejarah mode tata rias pengantin kalimantan tengah
Sejarah mode tata rias pengantin kalimantan tengahNolis Marliati
 
Pembuatan sanggul kreasi
Pembuatan sanggul kreasiPembuatan sanggul kreasi
Pembuatan sanggul kreasiNolis Marliati
 
Pembuatan sanggul kreasi 5
Pembuatan sanggul kreasi 5Pembuatan sanggul kreasi 5
Pembuatan sanggul kreasi 5Nolis Marliati
 
Pembuatan sanggul kreasi 4
        Pembuatan sanggul kreasi 4        Pembuatan sanggul kreasi 4
Pembuatan sanggul kreasi 4Nolis Marliati
 
Pembuatan sanggul kreasi 3
Pembuatan sanggul kreasi 3Pembuatan sanggul kreasi 3
Pembuatan sanggul kreasi 3Nolis Marliati
 
Pembuatan sanggul kreasi 2
Pembuatan sanggul kreasi 2Pembuatan sanggul kreasi 2
Pembuatan sanggul kreasi 2Nolis Marliati
 
Pembuatan sanggul dewi anggur 3
Pembuatan sanggul dewi anggur 3Pembuatan sanggul dewi anggur 3
Pembuatan sanggul dewi anggur 3Nolis Marliati
 
Pembuatan sanggul dewi anggur 1
Pembuatan sanggul dewi anggur 1Pembuatan sanggul dewi anggur 1
Pembuatan sanggul dewi anggur 1Nolis Marliati
 
Pembuatan sanggul dewi anggur 1
Pembuatan sanggul dewi anggur 1Pembuatan sanggul dewi anggur 1
Pembuatan sanggul dewi anggur 1Nolis Marliati
 

More from Nolis Marliati (20)

Makalah Kosmetik Nusantara
Makalah Kosmetik NusantaraMakalah Kosmetik Nusantara
Makalah Kosmetik Nusantara
 
Makalah kosmetika madura
Makalah kosmetika maduraMakalah kosmetika madura
Makalah kosmetika madura
 
Makalah kosmetik banjar
Makalah kosmetik banjar Makalah kosmetik banjar
Makalah kosmetik banjar
 
makalah kosmetik jepang
makalah kosmetik jepangmakalah kosmetik jepang
makalah kosmetik jepang
 
Makalah kosmetika tradisional china
Makalah kosmetika tradisional china Makalah kosmetika tradisional china
Makalah kosmetika tradisional china
 
Makalah kosmetik jogja
Makalah  kosmetik jogjaMakalah  kosmetik jogja
Makalah kosmetik jogja
 
Kosmetik makalah jawa
Kosmetik makalah jawaKosmetik makalah jawa
Kosmetik makalah jawa
 
Modul sanggul modern
Modul sanggul modernModul sanggul modern
Modul sanggul modern
 
Sanggul tradisional
Sanggul tradisionalSanggul tradisional
Sanggul tradisional
 
Upacara kehamilan masyarakat sulawesi tengah
Upacara kehamilan masyarakat sulawesi tengahUpacara kehamilan masyarakat sulawesi tengah
Upacara kehamilan masyarakat sulawesi tengah
 
Sejarah mode tata rias pengantin kalimantan tengah
Sejarah mode tata rias pengantin kalimantan tengahSejarah mode tata rias pengantin kalimantan tengah
Sejarah mode tata rias pengantin kalimantan tengah
 
Pernikahan adat bali
Pernikahan adat baliPernikahan adat bali
Pernikahan adat bali
 
Pembuatan sanggul kreasi
Pembuatan sanggul kreasiPembuatan sanggul kreasi
Pembuatan sanggul kreasi
 
Pembuatan sanggul kreasi 5
Pembuatan sanggul kreasi 5Pembuatan sanggul kreasi 5
Pembuatan sanggul kreasi 5
 
Pembuatan sanggul kreasi 4
        Pembuatan sanggul kreasi 4        Pembuatan sanggul kreasi 4
Pembuatan sanggul kreasi 4
 
Pembuatan sanggul kreasi 3
Pembuatan sanggul kreasi 3Pembuatan sanggul kreasi 3
Pembuatan sanggul kreasi 3
 
Pembuatan sanggul kreasi 2
Pembuatan sanggul kreasi 2Pembuatan sanggul kreasi 2
Pembuatan sanggul kreasi 2
 
Pembuatan sanggul dewi anggur 3
Pembuatan sanggul dewi anggur 3Pembuatan sanggul dewi anggur 3
Pembuatan sanggul dewi anggur 3
 
Pembuatan sanggul dewi anggur 1
Pembuatan sanggul dewi anggur 1Pembuatan sanggul dewi anggur 1
Pembuatan sanggul dewi anggur 1
 
Pembuatan sanggul dewi anggur 1
Pembuatan sanggul dewi anggur 1Pembuatan sanggul dewi anggur 1
Pembuatan sanggul dewi anggur 1
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 

TATA UPACARA PERKAWINAN AMBON

  • 1. TATA UPACARA dan TATA RIAS PENGANTIN AMBON Perkawinan di daerah ambon disebut dengan “Perkawinan Masuk Minta” ketika kedua insan merasa ada kecocokan dan berencana meresmikan hubungan mereka dalam lembaga pernikahan. Pada acara ini juga dibicarakan juga tentang kesepakan untuk menentukan jumlah dan jenis harta kawin yang akan diserahkan pada keluarga besar pihak wanita dan besarnya harta kawin yang dipersembahan haruslah sesuai dengan adat istiadat yang berlaku di daerah asal kedua mempelai. Jenis perkawinan di daerah Ambon ada 3, yaitu: 1. Kawin Masuk Minta, Kawin masuk minta ialah perkawinan yang terjadi apabila seorang pemuda telah menemukan seorang gadis yang akan dijadikan istri, maka pemuda ini meminta pada keluarga untuk melamarnya. 2. Kawin Lari/Kawin Bini, Kawin lari adalah perkawinan yang paling lazim di lakukan oleh masyarakat Ambon. masyarakat Ambon lebih suka melakukan perkawinan ini untuk menghindari prosedur perundingan dan upacara adat. 3. Kawin Masuk/Kawin Menua, Kawin masuk adalah perkawinan yang pengantin laki-lakinya tinggal di rumah pengantin perempuan Dalam tata upacara perkawinan daerah Ambon, yaitu perkawinan masuk minta terdapat beberapa proses acara adat: 1. Masuk Minta (meminta/meminang), keluarga laki-laki datang meminta atau meminang anak perempuan, untuk dijadikan sebagai anak, yang dikukuhkan dalam ikatan perkawinan. 2. Antar Pakaian (masuk minta nona), Dua hari menjelang hari perkawinan, kedua belah pihak harus melewati acara antar pakaian kawin. Mula-mula keluarga laki-laki mengantarkan pakaian kawin perempuan kemudian antaran itu dibalas keluarga perempuan dengan mengantar seperangkat pakaian kawin laki-laki. 3. Bersumpah kawin, Acara pemberkatan nikah oleh pendeta sekaligus acara pertukaran cincin oleh kedua mempelai. Acara perkawinan berlangsung di gereja. Setelah acara ibadah gereja selesai dilanjutkan 1
  • 2. dengan acara pengukuhan perkawinan oleh Pemerintah Kota ( Kantor Catatan Sipil Kota Ambon ) 4. Basu kaki, Tiba di depan rumah, istri disambut dengan Acara Basu Kaki. Basu Kaki atau mencuci kaki sebagai tanda istri harus meninggalkan semua kebiasaan lama yang buruk, sebelum ia memasuki rumah keluarga laki-laki. 5. Piring Balapis (makan bersama), Pengantin laki-laki dan pengantin perempuan beserta orang tua dan undangan dipersilahkan menuju meja makan untuk makan bersama. 6. Acara Dendang Badendang, Puncak atau akhir dari seluruh upacara Kawin Masuk minta ialah acara bernyanyi bersama diselingi dengan baku balas pantun, serta berdansa bersama. Perkawinan dalam masyarakat Ambon merupakan urusan mata rumah dan family. Di dalam masyarakat Ambon perkawinan di kenal dengan beberapa macam, diantaranya : a. Kawin masuk minta Kawin masuk minta ialah perkawinan yang terjadi apabila seorang pemuda telah menemukan seorang gadis yang akan dijadikan istri, maka pemuda ini meminta pada mata rumah dan family untuk melamarnya. Sebelum acara pelamaran para mata rumah dan family mengadakan rapat adat satu klen dalam persiapan acara pelamaran. b. Kawin lari atau lari bini Kawin lari atau lari bini ialah system perkawinan yang paling lazim di lakukan oleh masyarakat Ambon. Hal ini di karenakan oleh masyarakat Ambon lebih suka jalan pendek, untuk menghindari prosedur perundingan dan upacara adat. c. Kawin masuk atau kawin menua Kawin masuk atau kawin menua ialah perkawinan yang pengantin laki-lakinya tinggal di rumah pengantin perempuannya. Perkawinan ini terjadi apabila : • Kaum kerabat si pengantin tidak dapat membayar maskawin secara adat. • Penganten perempuan merupakan anak tunggal dalam keluarganya. 2
  • 3. • Karena ayah dari pengaten laki-laki tidak setuju dengan perkawinan tersebut. 2.1 TATA UPACARA PERNIKAHAN AMBON  Acara Masuk minta Di Negeri Nusaniwe Pulau Ambon, dalam kaitan dengan ritual perkawinan, dikenal upacara kawin "Masuk minta." "Masuk minta" artinya keluarga laki-laki datang meminta atau meminang anak perempuan, untuk dijadikan sebagai anak, yang dikukuhkan dalam ikatan perkawinan. Tahap awal dari upacara kawin "masuk minta" biasanya dimulai dari pertemuan Nyong dan Nona, yang sudah sepakat melaksanakan perkawinan. Bagi orang Ambon yang menganut garis keturunan menurut garis ayah, ajakan untuk melaksanakan perkawinan biasanya datang dari pihak laki-laki (Nyong). Nona akan menunggu sampai Nyong mengutarakan keinginannya untuk menikah. Kalau setuju, nona akan menyampaikan berita itu kepada orang tuanya. Setelah ada persetujuan dari Nona, maka Nyong langsung memberitahukan keinginan itu kepada orangtuanya. Serentak dengan itu, orang tua laki-laki mengadakan acara kumpul keluarga, guna membicarakan keinginan anaknya. Selain itu, dibicarakan pula tentang waktu yang tepat untuk bertamu di rumah keluarga perempuan. Bila telah ada kata sepakat mengenai waktu pertemuan, maka dikirimlah Surat Bertamu kepada keluarga perempuan yang dibawa oleh seorang utusan. Keluarga perempuan setelah menerima Surat Bertamu, mengumpulkan anggota keluarga dekat guna membahas surat tersebut. Bila memang keluarga mengetahui anaknya akan menikah, maka dalam pertemuan keluarga itu ditentukan waktu untuk menerima kunjungan bertamu dari keluarga laki-laki. Jawaban surat juga disampaikan melalui utusan. Pada hari yang ditentukan, bertamulah keluarga laki-laki dirumah keluarga perempuan. Tiba di rumah keluarga perempuan, juru bicara keluarga laki-laki akan berbasa-basi sebagai pengantar, untuk 3
  • 4. menyampaikan maksud utama kedatangan yaitu meminang anak perempuan.  Antar Pakaian Acara ini disebut acara “Masuk Minta Nona”. Juru bicara keluarga perempuan akan melayani seluruh pembicaraan dari keluarga laki-laki dengan bahasa yang halus. Dengan tutur kata yang juga sopan, juru bicara keluarga perempuan akan membicarakan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pihak laki-laki,misalnya harta kawin. Ada 2 sistem adat yang berlaku di Ambon, ”Patasiwa” dan ” Patalima”{sembilan bagian dan lima bagian}. Harta kawin yang dibawa antara lain: • Kitab suci atau disebut ”Upu Lanite”, sebagai dasar keyakinan bahwa segala sesuatu dalam kehidupan manusia termasuk perkawinan diatur dan ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa. • ”Pinggan Batu Permata”, lambing anak kunci untuk membuka pintu kediaman mempelai wanita sehingga keluarga mempelai pria dalam mengawali hubungan baik dalam perkawinan kedua anak mereka. • Dua lembar kain adat untuk ibu dari mempelai wanita,bermakna sebagai lambang besarnya pengorbanan seorang ibu untuk anak perempuannya yang akan menikah. • Sebuah pengikat kepala yang diperuntukan dari ayah dari mempelai wanita,untuk menghormati ayah dari mempelai sebagai kepala keluarga. • ”Kain gandong”, sebuah kain putih panjang. Kain ini dibentangkan oleh para ibu mempelai pengantin pria, lalu keluarga kedua pihak masuk kedalam kain yang dibentangkan. Pemakaian kain ini dilakukan ketika upacara pernikahan berlangsung. • ”Kain Tiu”atau”kain Paman”, memberikan kain pada paman, saudara kandung dari ibu mempelai wanita. Sebagai tanda penghormatan kepada paman karena ikut membesarkan mempelai wanita. • Sejumlah perhiasan,sebagai tanda kasih kepada mempelai wanita, 4
  • 5. • Segala kebutuhan vital mempelai wanita,termasuk pakaian pengantin yang akan dikenakan.” • ”Tampah sirih”, berbagai sesajen yang akan diperuntukan bagi seluruh anggota keluarga mempelai wanita. • Aneka panganan khas Ambon. Pada saat itu, kedua keluarga sama-sama mengandalkan kelincahan bicara dari masing-masing juru bicara. Saat itu pula kedua belah pihak akan menentukan waktu perkawinan. Penentuan waktu perkawinan ini haruslah tepat, karena masyarakat percaya bahwa waktu yang tepat sangat mempengaruhi kelanggengan bahtera rumah tangga sebuah pasangan. Dua hari menjelang hari perkawinan, kedua belah pihak harus melewati acara antar pakaian kawin. Mula-mula keluarga laki-laki mengantarkan pakaian kawin perempuan yang disebut baju mustiza atau baju basumpa yang diantar oleh seorang jujaro (anak gadis), ditemani seorang ibu yang disebut ”Mata Ina”. Antaran itu dibalas keluarga perempuan dengan mengantar seperangkat pakaian kawin laki-laki yakni celana panjang dan baniang, yang akan dipakai calon pengantin laki-laki saat perkawinan. Makna acara saling antar pakaian ini, adalah agar kelak setelah menikah suami istri saling memiliki tanggung jawab. Biasanya keluarga laki-laki melengkapi antaran pakaian kawin itu dengan sebotol anggur dan sebuah kue (yang dibikin sendiri), sebagai doho-doho atau oleh-oleh kepada keluarga perempuan  Bersumpah Kawin Tibalah hari yang ditunggu-tunggu. Calon pengantin laki-laki dengan berpakaian pengantin diantar oleh keluarga dekat, menuju rumah keluarga calon pengantin perempuan dengan iringi musik ”Toto Buang”. Toto buang adalah jenis musik tradisional di Pulau Ambon, yang biasanya dipakai saat dilaksanakannya pesta kawin masuk minta. Acara jemput pengantin itu bertujuan membawa calon pengantin perempuan, untuk dikukuhkan secara keagamaan, maupun secara pemerintahan, sebagai suami dan istri yang sah. Dalam acara ini, pihak 5
  • 6. keluarga laki-laki membawa harta kawin berupa seutas benang dan satu tetes air serta sopi dan satu kayu (gulungan) kain putih. Harta kawin ini berbeda untuk tiap negeri di Ambon. Harta ini harus dibayar lunas agar dikemudian hari tidak menjadi hutang. Acara perkawinan dimulai pada tanggal yang telah ditentukan dimana acara perkawinan berlangsung pagi atau sore hari atas hasil persetujuan bersama, dimana sebelum perkawinan terjadi kedua calon pengantin telah melaporkan atau mendaftar pada instansi pemerintah (Kantor Catatn Sipil Kota Ambon) dan melaporkan diri pada gereja yang akan melangsungkan perkawinan. Melalui gereja ada bimbingan nasihat kepada kedua calon pengantin yang dihadiri oleh kedua saksi. Acara perkawinan berlangsung dimana pasangan lelaki berserta keluarganya akan mengambil pasangan perempuan sesuai dengan waktu yang ditentukan dan dilanjutkan denga acara di gereja lewat ibadah bersama dimana acara pemberkatan nikah oleh pendeta sekaligus acara peretukaran cincin oleh kedua mempelai. Setelah acara ibadah gereja selesai dilanjutkan dengan acara pengukuhan perkawinan oleh Pemerintah Kota ( Kantor Catatan Sipil Kota Ambon ) Setelah sah sebagai suami istri, rombongan pengantin menuju keluarga perempuan untuk melaksanakan pesta dan menyerahkan harta kawin. Sepanjang jalan, tifa dan toto buang dipukul bertalu-talu menandakan kegembiraan dan tanda ada pesta. Usai melaksanakan seluruh kegiatan di rumah perempuan, juru bicara keluarga laki-laki minta diri bersama dengan anak perempuan mereka, guna melanjutkan pesta kawin di rumah keluarga pengantin laki- laki. Saat minta diri, keluarga perempuan biasanya merasa terharu, bahkan tak jarang sampai mengucurkan air mata. Sebab merasa kini anak perempuan mereka telah menjadi milik keluarga laki-laki, yang selanjutnya akan tinggal di rumah sang suami.  Basu Kaki Rombongan pengantin dengan tetap diiringi musik tifa toto buang menuju rumah laki-laki sambil bersukaria. Tiba di depan rumah, istri 6
  • 7. disambut dengan Acara Basu Kaki. Basu Kaki atau mencuci kaki sebagai tanda istri harus meninggalkan semua kebiasaan lama yang buruk, sebelum ia memasuki rumah keluarga laki-laki. Acara basuh kaki istri, dilakukan salah seorang adik perempuan suami yang belum menikah. Usai membasuh kaki, tiba saatnya istri diperbolehkan keluarga laki-laki memasuki rumah untuk memulai hidup baru.  Piring Balapis Setelah acara basu kaki dilanjutkan dengan acara Makan Bersama Piring Balapis. Disebut piring balapis, karena di atas meja makan telah disusun lima buah piring makan (disusun berlapis) berwarna putih. Angka lima menandakan masyarakat Negeri Nusaniwe termasuk kelompok Uli Lima (persekutuan lima) dan warna putih mengartikan isi hati dari keluarga laki-laki yang bersih, putih dan tulus, yang telah menerima anak perempuan sebagai bagian dari anggota keluarga. Kini ia harus dilayani seperti anak sendiri. Makan piring balapis dapat juga diartikan sebagai penunjukkan status social, serta kemampuan keluarga laki-laki yang sedang melaksanakan pesta perkawinan Masuk Minta. Proses Acara Makan Piring Balapis secara singkat diuraikan sebagai berikut. Penganting laki-laki dan pengantin perempuan beserta orang tua dan undangan dipersilahkan menuju meja makan. Selanjutnya dengan mendengarkan aba-aba melalui bunyi peluit, makanan pembuka (biasanya sop) dihidangkan untuk dinikmati. Pada bunyi peluit yang kedua, wadah makanan (mangkuk sop) diangkat oleh pelayan. Lalu saat bunyi peluit berikut, pelayan menyajikan makanan lain di atas piring susun pertama. Undangan terus menikmati makanan yang disajikan secara berganti-ganti sesuai bunyi peluit, sampai semua piring yang ada di atas meja habis terpakai. Selanjutnya undangan meja pertama dipersilahkan meninggalkan meja, dan para pelayan akan mengundang rombongan kedua menikmati makanan, dengan tetap menggunakan tata krama seperti meja pertama. 7
  • 8. Demikian seterusnya sampai semua undangan dapat mengambil bagian di meja makan piring balapis.  Acara Dendang Badendang Selesai menikmati Makan Piring Balapis, puncak atau akhir dari seluruh upacara Kawin Masuk minta ialah Acara Dendang Badendang yaitu acara bernyanyi bersama diselingi dengan baku balas pantun. Ditingkahi dengan bunyi tifa yang mendayu-dayu, undangan mulai bernyanyi sambil goyang badan dan bergandengan tangan. Masing-masing pihak menunjukkan kemampuan mengolah kata berbalas pantun sampai puas. Kadang-kadang dilanjutkan dengam acara Dansa Katreji. Itulah wujud kegembiraan orang Ambon dari Negeri Nusaniwe saat pelaksanaan upacara adat kawin Masuk minta. 2.3 TATA RIAS PENGANTIN AMBON  Tata rias wajah Wajah di-make up dengan rapi, pada bagian atas dahi dipasang gim. Gim terbuat dari kain beludru hitam digunting zigzag. Gim tidak boleh digunakan bila seorang perempuan telah menikah untuk kedua kalinya, hanya anak gadis yang boleh memakai gim. Pada bagian telinga dibuat anaye atau lokis yang mengarah ke telinga sebagai lembang ketaatan istri kepada suami dan harus lebih arif. • Rias Wajah 1. Membersihkan wajah dengan cream pembersih sesuai dengan jenis kulit dan kemudian diberi penyegar. 2. Memberi pelembab wajah. 3. Memberi alas bedak pada wajah ,leher, tengkuk, tangan, dan kaki. 4. Warna alas bedak dan bedak disesuaikan dengan warna kulit. 5. Memberi bedak padat sebagai sentuhan terakhir,Pemakaian dengan saput atau spons bedak. 6. Membentuk alis melengkung indah pensil alis warna sesuai dngan warna rambut. 8
  • 9. 7. Riasan mata,warna bayangan mata di sesuaikan warna baju berbaur rapi. 8. Memakai bulu mata palsu dan mascara. 9. Memakaikan pemerah pipi warna merah samar-samar. 10. Memakaikan lipstik warna merah cerah.  Tata rias rambut • Membuat Sanggul 1. Rambut dibagi menjadi 2 bagian. 2. Rambut bagian depan disasak bentuk bulat dari telinga kiri ke telinga kanan kemudian dirapikan. 3. Rambut bagian belakang diikat kurang lebih 1 tebah kemudian dipasang cemara kurang lebih 80 cm. 4. Membentuk sangggul cepol yang agak besar kemudian dirapikan dengan cara memasang harnet. • Perhiasan Sanggul 1. Konde yang di gunakan adalah konde bulan, mengartikan gadis laksana bulan purnama yang bercahaya dan membawa sukacita. Lambang ini juga mengartikan agar rumah tangganya tidak akan berujung, abadi untuk selamanya. 2. Sanggul dihiasi dengan sosoboko yaitu kembang lingkar konde yang disebut bunga ron yang dibuat dari papeceda Bunga ron, yaitu lambang virginitas. 3. Kembang goyang berjumlah 9 atau 7 buah sebagai lambang Patasiwa dan terbuat dari emas dan tusuk konde yang disebut nano- nano dan juga sisir konde/sanggul, berwarna keemasan. 4. Kalau pengantin yang masih gadis diberi renda hitam disebut pokis dibuat dari kain saten/renda gigi anjing ditaruh di atas dahi di depan konde.  Pakaian pengantin perempuan Ambon Baju Pengantin daerah Ambon adalah Mistiza. Baju “mistiza” sering juga disebut baju pono atau baju basumpa. Warna utamanya 9
  • 10. adalah putih dan merah. Baju mistiza terdiri dari kebaya, kain serta mistiza. 1. Baju modern Kebaya berwarna putih model baju ginggang, lengkap dengan peso di bagian ketiak untuk memberi keluasan bagi pemakai. Bahannya terbuat dari bahan brokat atau sutra tembus pandang. Warna putih melambangkan kesucian seorang perempuan yang akan memasuki kehidupan baru. 2. Cole Cole ini dipakai pada bagian dalam dari baju modern tadi. Cole yaitu baju dalam atau lebih dikenal istilah kutang, yang dipaki/dikenakan sebelum memakai baju / kebaya. Cole ini berlengan panjang tapi ada juga yang berlengan sampai ke sikut dan pada bagian atasnya diberi renda. Cole ini terbuat dari kain putih sedangkan bagian belakang yang lebih dikenal dengan istilah belakang cole itu juga dibordir. Bagian depan cole ini memakai kancing. 3. Kain sarung Kain sarung pengantin berwarna merah terbuat dari beludru atau kain satin. Warna merah melambangkan keberanian seorang gadis yang berani menumpahkan darahnya pada saat melahirkan seorang anak demi memperoleh keturunan. Pada bagian depan kain pengantin dibentuk segi tiga ketika mengikatnya. Kain ini dipenuhi dengan hiasan sulaman dan mote/manic-manik yang semarak sama dengan barselet yang akan digunakan pada tangan baju kurung. Kedua sisi kain sampai bagian bawah kain disebut laborcis atau pasmen. Seluruh hiasan motif tergantung selera pengantin, umumnya bermotif bunga sulur. 4. Mistiza Sepotong kain panjang berbentuk huruf U, panjangnya ± 60 cm, mistiza ini dipakai dari depan ke belakang, berwarna merah diberi manik - manik dan diberi renda emas terbuat dari kain yang 10
  • 11. sama dengan kain sarung. Diberi hiasan yang sama mewahnya dengan pain sarung. Cara memakainya dipasang di sekitar dada dan melingkar sekitar pundak. 5. Lenso Sebuah lenso pinggang berwarna putih. Bentuknya belah ketupat diberi plooi atau lipatan kecil. lenso pinggang terbuat dari sisa kain jenis brokar tadi dan divariasi dengan renda. Lambing lenso pinggang ada sebagai tanda bahwa pengantin perempuan telah siap untuk melayani dan mengurus rumah tangga.  Perlengkapan asesoris • Lenso putih pada tangan kanan • Canela, adalah sejenis selop yang dibuat dari kulit. Ujung selop atau bagian atas cenela dilapisi dengan kain beludru yang dihiasi oleh hiasan bunga-bunga kecil yang dinamakan Laborcis yang berwarna keemasan, dipakai dengan kaos kaki warna putih • anting • Kalung panjang berlapis • band tangan yang divariasi dengan manik-manik warna emas  Perlengkapan pengantin laki-laki 11
  • 12. 1. Kebaya dansa Kebaya dansa dipakai pada bagian luar berwarna merah, tanpa kancing berlengan panjang, dipakai hiasan renda, warna keemasan pada pinggiran kebaya dansa. Pada bagian kebaya dansa kain untuk kebaya dansa yaitu saten atau beludru merah. 2. Baniang Putih Baniang putih dipakai pada bagian dalam dari kebaya dansa pakai kancing warna emas, dengan baniang leher bundar, kain yang dipakai adalah jenis kain saten. Baniang juga berlengan panjang. 3. Band Pinggang Band pinggang berwarna merah diikat pada bagian dalam dari kebaya dansa, pada pinggiran band pinggang dipakai renda keemasan dan variasi manik-manik emas. 4. Celana panjang hitam 5. Sepatu hitam 12
  • 13. Pakaian Perkawinan Ambon “Masuk Minta” 13 Canela Kaos Kaki Kain Sarung Lenso Tangan Band Tangan Lenso Pinggang Cole Mistiza Baju Modern Kalung Panjang Anting Sanggul Kembang Goyang Celana Hitam Sepatu Hitam Band Pinggang Baniang Putih Kebaya Dansa
  • 14. 14