SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
TATA RIAS PROVINSI BANGKA BELITUNG
Tata upacara pengantin Bangka terdiri dari meminang dayang, meentukan mahar dan
waktu pengantin, akad nikah, upacara jemputan, malam pengantin dan tepung tawar, serta
berambeh. Sedangkan tata upacara pengantin Melayu Belitung, terdiri dari mengetuk pintu,
berebut lawang, hantaran, saat berjamu dan mandi besimbor. Ada banyak persamaan di
antara keduanya, seperti adanya sahut - menyahut pantun dan nilai- nilai agama Islam dalam
setiap rangkaian kegiatannya.
Bentuk Sanggul pengantin Bangka Belitung adalah Konde Tilang yang terbuat dari
gulungan daun pandan atau lipatan daun pandan yang diisi dengan bunga rampai yang terdiri
dari mawar, melati, kenanga dan irisan daun pandan
Dengan hiasan kepala yang biasa kita sebut Paksian dan dilengkapi dengan aksesoris :
1. Kembang Cempaka
2. Kembang Goyang
3. Daun Bambu
4. Kuntum Cempaka
5. Sepit Udang ( samping kiri dan kanan telinga / godeg )
6. Pagar Tenggalung (samping kiri dan kanan telinga / godeg)
7. Sari Bulan ( dahi )
8. Tutup Sanggul atau Kembang Hong
Pakaian pengantin perempuan adalah baju kurung dengan bahan beludru merah. Busana
pengantin khas Pangkal Pinang ini disebut juga Baju Mirah atau Baju Abang. Tetapi ada juga
busana yang berwarna Ungu Kemilik. Kemudian, aksesorisnya antara lain :
1. Kain Cual yaitu Kain Tenun Asli Bangka yang Berasal dari Mentok
2. Teratai atau Penutup Dada
3. Kalung
4. Anting Panjang
5. Gelang
6. Pending Untuk Pinggang
Adapun untuk pakaian pengantin laki-laki terdiri dari :
1. Jubah panjang sebatas betis
2. Selempang yang dipakai pada bahu sebelah kanan
3. Celana
4. Penutup kepala seperti sorban (sungkon)
5. Pending
6. Selop / Sandal Arab
Pada dasarnya, rias wajah pengantin sama dengan rias wajah panggung. Focus riasan
pada mata dan bibir. Pada riasan pengantin tradisional warna eye shadow yang digunakan
adalah warna coklat, hijau, dan kuning. Namun kini riasan pengantin indonesia juga bisa
disesuaikan dengan warna baju, seperi putih, silver, dan tembaga
Upacara Pengantin Bangka
1. Meminang Dayang
Bujang atau pemuda biasanya belum pernah melihat calon istrinya begitu pula
sebaliknya. Hal ini disebabkan sang dayang dipingit menurut adat. Perihal memilih istri atau
gadis bagi sang bujang adalah urusan orangtuanya sehingga cinta mereka datangnya sesudah
mereka melaksanakan perkawinan.
Pinangan biasanya datang dari pihak laki – laki dan untuk itulah dikirim beberapa
utusan yang berusia sekitar 65 hingga 70 tahun dan ahli dalam berpantun. Karena sebelum
menyampaikan maksud melamar, disampaikan terlebih dahulu sambut menyambut pantun,
yang isinya berkenaan dengan maksud untuk melamar. Demikian juga dengan memberi
jawaban apakah lamaran diterima atau tidak dari orang tua Sang Dayang, dalam penyampaian
pantunnya menggunakan kata – kata yang halus sehingga tidak menyinggung perasaan pihak
yang dilamar.
Dalam musyawarah lamaran, akan dibicarakan asal – usul, keturunan dan budi pekerti
dari calon suami. Jika lamaran tersebut diterima dari pihak keluarga Sang Dayang, pada saat
itu pula akan diceritakan pula kekurangan Sang Bujang pada anak dayangnya, agar tidak
terjadi penyesalan setelah menjadi menantu. Bunyi pantun yang disampaikan oleh pihak Sang
Bujang seperti ini:
Sungguh Elok Pohon Kuini
Daunnya Lebat Batangnya Rindang
Niat Kam Datang Kemari
Kami Datang Untuk Meminang
Ambillah Sirih Beserta Pinang
Kunyah Dahulu Sebelum Ditelan
Awak Datang Untuk Meminang
Kami Terima Kedua Belah Tangan
2. Mahar dan Waktu Pengantin
Jika sudah ada kesepakatan dari kedua belah pihak maka akan diadakan pembicaraan
waktu dan berapa besar mas kawin yang harus dibawa oleh calon mempelai pria. Dan
besarnya mahar itu, ditentukan oleh pihak orang tua Sang Dayang berdasarkan keturunan.
Selain mas kawin ada juga barang pemberian dari pihak laki – laki untuk pihak
mempelai perempuan, yang biasanya terdiri dari :
♦ Kain cual, satu lembar ( tenunan khas bangka )
♦ Selendang tenun asli , satu lembar
♦ Bahan kelambu , satu kayu ( 20 m )
♦ Kain putih 50 yard
♦ Bahan baju dua potong
♦ Cincin emas
♦ Sisir rambut , satu buah
♦ Tusuk konde emas , satu buah
♦ Bedak , satu kotak
♦ Celak , satu kotak
♦ Selop dan sepatu , masing – masing satu pasang
♦ Jarum berikut benangnya
♦ Cermin muka, satu buah
♦ Gunting , satu buah
♦ Tas kulit , satu buah
♦ Payung ,satu buah
♦ Kipas tangan , satu buah
♦ Uang belanja dapur secukupnya.
3. Akad Nikah
Biasanya akad nikah diselenggarakan malam hari setelah sholat Isya, di rumah orang
tua Sang Dayang kemudian diadakan kenduri serta dibacakan doa oleh undangan yang hadir
pada malam itu. Doa yang ditujukan utuk kebahagiaan kedua mempelai, kelak dalam
membina rumah tangga. Setelah diadakan akad nikah maka kedua belah pihak akan mulai
mempersiapkan segala sesuatunya untuk resepsi.
4. Upacara Jemputan
Upacara ini dimulai pada malam pertama dan berakhir pada malam ketiga. Kira – kira
dilaksanakan pukul 23.00 WIB, pada saat itu mempelai pria dijemput oleh utusan pihak
mempelai wanita untuk tidur di rumah istrinya. Kemudian pada saat pagi menjelang,
mempelai pria pulang ke ruah orang tuanya. Karena mereka belum diperkenankan untuk
tinggal serumah dulu. Lalu sekitar pukul 07.00 WIB, kembali lagi utusan dari mempelai
wanita menjemput mempelai pria di rumahnya untuk makan pagi bersama. Setelah selesai
sarapan pagi, mempelai pria diperbolehkan untuk kenbali ke rumah orang tuanya. Begitu
seterusnya hingga malam ketiga perkawinan mereka.
5. Malam Pengantin dan Tepung Tawar
Malam pengantin ini adalah malam ketiga dari perayaan pesta perkawinan. Pada malam
inilah sang suami diperbolehkan tidur bersama istrinya dan keesokan paginya akan diadakan
upacara mandi tepung tawar yang dihadiri oleh para tamu dan kerabat dari kedua mempelai.
Mandi tepung tawar ini terdiri dari air tolak bala, satu mangkok tepung kuning dan
putih terbuat dari beras secukupnya yang dibawa oleh mempelai pria, sebuah jeruk limau
ataujeruk nipis yag telah dibelah empat. Ketupat lepassatu buah ”jalan ” dan tangguk” dua
buah. Barang – barang yang dedikn ii kemudian dibagi menjadi 2 tempat untuk mempelai
pria dan wanita.
6. Berambeh
Setelah mandi tepung tawar pada malam harinya, mempelai wanita disuruh mendatangi
mertuanya untuk berambeh atau sungkem. Sedang mempelai pria tetap tinggal di rumah
mempealai wanita. Biasanya mempelai wanita menginap di rumah mertuanya selama 2
malam. Kemudian paada malam ketiga, datanglah utusan dari pihak mempelai wanita
untukmenjemputnya kembali ke rumah orang tuanya. Biasanya pada saat pulang mempelai
wanita diberi hadiah beruap bebrapa lenmbar kain dan bahan pakian serta sebentukcincin
emas.
Tata Upacara Pengantin Melayu Belitung
Hajatan perkawinan di Belitung, adalah saat menggelar segala hal yang berkenaan
dengan adat yang tetap dijunjung. Dalam adat Belitung, tak harus seorang wanita dilamar,
saat menjelang perkawinannya. Dimungkinkan, sang prialah yang dilamar oleh calon
pendamping hidupnya. Perihal ini, menandakan keluwesan masyarakat Belitung dalam
memandang anggota masyarakatnya. Tak harus pria dinilai lebih dibanding wanita, atau
sebaliknya.
Kesemuanya dapat diselesaikan dengan kesepakatan. Puade atau pelaminan, bunge
teluk atau telur yang dihiasi dengan hiasan bunga beserta payong lilin atau hiasan payung
lilin beserta perangkat lainnya telah lengkap terpasang . Kedua keluarga yang akan lebih
mengikat kekeluargaan, telah siap untuk melewati rangkaian acara adat perkawinan Belitung.
Munggah atau prosesi pernikahan adatpun akan segera digelar. Pelaksanaan upacara
pernikahan adat Belitung biasanya makan waktu 3 hari 3 malam. Bahkan bisa mencapai 7
hari 7 malam.
1. Mengetuk Pintu
Hari pertama, adalah saatnya ‘mengetuk pintu’. Pada hari pertama ini calon pengantin
pria tidak menyertakan kedua orang tuanya. Sang mempelai didampingi oleh saudara ayah
atau ibu. (pakcik atau uwak, tergantung hasil musyawarah keluarga). Rombongan mempelai
pria tidak lantas begitu saja masuk ke dalam rumah. Ada 3 pintu yang harus mereka lewati
2. Berebut Lawang
Di pintu pertama ini, sebaris pantun diujar rombongan tamu. Sebaris pantun pula
dibalas tuan rumah, diwakili ‘tukang tanak’, orang yang memasak nasi. Tak habis sebaris,
pantunpun berlanjut. Intinya adalah menyampaikan maksud kedatangan rombongan tamu
yang didengarkan oleh tukang tanak. Namun bukan berarti rintangan sudah usai. Masih ada
2 pintu lagi yang harus dilalui rombongan mempelai pria.
Di pintu kedua, kali ini mereka harus berhadapan dengan ‘Pengulu Gawai’, yang
merupakan pemimpin hajatan. Berbalas pantun kembali dijalin. Pengulu gawai pun
menanyakan maksud kedatangan rombongan tamu. Dua pintu telah dilalui, namun
belumlah cukup. Masih tersisa satu lagi
Yang terakhir, pintu ketiga dikawal ‘Mak Inang’, seorang juru rias pengantin. Mak
Inang menanyakan barang bawaan atau ‘sire’ rombongan tamu yang hendak meminang.
Dengan sire berarti keluarga besar rombongan tamu mempunyai niat mengikat tali
persaudaraan. Lewat pintu ini, barulah lega rombongan tamu.
3. Hantaran
Hantaran dan tipak yang dibawa rombongan tamupun beralih tangan. Seperangkat
tempat sirih lengkap, yang menyimpan 17 macam barang, menggambarkan jumlah rakaat
shalat dalam 1 hari, seperti kapur sirih, pinang, gambir, dan lainnya, kini di tangan tuan
rumah. Demikian pula dengan sejumlah uang, yang berkelipatan lima. Angka lima
melambangkan jumlah shalat wajib bagi kaum muslim. Sang pengantin pria, akhirnya
dipertemukan dengan pujaan hati, yang segera akan dinikahinya. Keduanya duduk
berdampingan. Akad nikahpun digelar. Sujud tanda bhakti kepada orang tua, dilakukan
pasangan pengantin Belitung.
4. Saat Bejamu
Hari kedua, ‘saat bejamu’, lebih menyiratkan rasa persaudaraan dua keluarga yang telah
dipersatukan ini. Di hari kedua, orang tua pengantin pria yang selama ini diwakilkan barulah
muncul, dipertemukan dengan pihak keluarga dan orang tua pengantin wanita.
Peran Mak Inang, begitu sangat terasa di hari kedua ini. Bahkan boleh dibilang sangat
dominan. Ia memandu serangkaian adat Belitung. Seperti saling tukar kue. Memiliki makna,
mertua harus ingat akan menantunya, demikian pula sebaliknya. Namun demikian, pesta
belumlah usai. Masih ada hari ketiga
5. Mandik Besimbor
Pasangan pengantin, dimandikan dengan air kembang 7 rupa. Mandik besimbor
istilahnya. Merekapun menginjak telur. Cukup mengagetkan, saat pengantin ini berlari ke
arah pelaminan. Gurauan umum beredar siapa yang mencapai pelaminan terlebih dahulu
dialah yang mengatur roda kehidupan keluarganya kelak.
Tata Rias Pengantin
a. Rambut dan Akesoris
Bentuk Sanggul pengantin Bangka Belitung adalah Konde Tilang yang terbuat dari
gulungan daun pandan atau lipatan daun pandan yang diisi dengan bunga rampai yang terdiri
dari mawar, melati, kenanga dan irisan daun pandan. Pada zaman dahulu yang dipakai adalah
sanggul cumpok atau cepul. Pemasangan tangkai bunga di atas kepala pengantin, menurut
sejarahnya, ada 25 tangkai yang menyiratkan tentang 25 nabi utusan Allah SWT.
Dengan hiasan kepala yang biasa kita sebut Paksian dan dilengkapi dengan aksesoris :
1. Kembang Cempaka
2. Kembang Goyang
3. Daun Bambu
4. Kuntum Cempaka
5. Sepit Udang ( samping kiri dan kanan telinga / godeg )
6. Pagar Tenggalung (samping kiri dan kanan telinga / godeg)
7. Sari Bulan ( dahi )
8. Tutup Sanggul atau Kembang Hong
Sedangkan untuk Pengantin Pria menggunakan Sungkon atau Sorban yang ditutup
dengan Mahkota Paksian. Kemudian, pada samping kanan diberi aksesoris berupa bunga
cempaka
b. Busana dan Aksesoris
Baju pengantin perempuan menurut keterangan orang tua-tua berasal dari negeri
Cina, konon menurut cerita ada saudagar dari Arab yang datang ke negeri Cina untuk
berdagang sambil menyiarkan agama Islam dan jatuh cinta dengan seorang gadis Cina
kemudian melangsungkan perkawinan dengan gadis Cina tersebut, pada perkawinan
inilah mereka memakai pakaian adat masing-masing. Selanjutnya karena banyaknya
orang-orang Cina dan Arab yang datang merantau ke pulau Bangka terutama ke Kota
Mentok yang merupakan pusat pemerintahan pada waktu itu diantaranya ada yang
melakukan perkawinan maka banyaklah penduduk pulau Bangka yang meniru pakaian
tersebut.
Pakaian pengantin perempuan adalah baju kurung dengan bahan beludru merah.
Busana pengantin khas Pangkal Pinang ini disebut juga Baju Mirah atau Baju Abang.
Tetapi ada juga busana yang berwarna Ungu Kemilik. Kemudian, aksesorisnya antara
lain:
1. Kain Cual yaitu Kain Tenun Asli Bangka yang Berasal dari Mentok
2. Teratai atau Penutup Dada
3. Kalung
4. Anting Panjang
5. Gelang
6. Pending Untuk Pinggang
Baju pengantin perempuan ditambah dengan hiasan payet atau manik-manik,
juga lempengan emas agar nampak mewah, dan dilengkapi dengan hiasan Ronce Melati
untuk keindahan dan keharuman alami (bukan keharusan).
Gambar 6
Adapun untuk pakaian pengantin laki-laki terdiri dari :
1. Jubah panjang sebatas betis
2. Selempang yang dipakai pada bahu sebelah kanan
3. Celana
4. Penutup kepala seperti sorban (sungkon)
5. Pending
6. Selop / Sendal Arab
Pakaian pengantin laki-laki ini berwarna merah dan biasanya dari bahan
beludru dengan hiasan manik-manik atau lempengan emas sama dengan pengantin
perempuan dilengkapi dengan Ronce Melati untuk keindahan dan keharuman alami
(bukan keharusan).
Wajah
Rias wajah adalah bagian perawatan wajah yang mutlak, dan merupakan bentuk seni
tersendiri. Rias wajah dapat diterapkan kepada berbagai bentuk wajah dengan bermacam-
macam tujuan. Diantaranya dapat dirias untuk memperoleh citra sederhana dan alamiah, atau
mengikuti rias wajah sesuai dengan mode terakhir, ataupun berdasarkan rias wajah menurut
kebutuhan seketika.
Dalam merias wajah kita harus memiliki pengetahuan macam-macam kosmetika
untuk tata rias wajah. Pilih kosmetik yang baik mutunya, dapat dilihat dari daya lekat serta
kemampuan resapan ke dalam kulit. Perhatikan apakah kosmetik tidak kadaluarsa.
 Rias Wajah Pengantin
Pada dasarnya, rias wajah pengantin sama dengan rias wajah panggung. Focus riasan
pada mata dan bibir. Pada riasan pengantin tradisional warna eye shadow yang digunakan
adalah warna coklat, hijau, dan kuning. Namun kini riasan pengantin indonesia juga bisa
disesuaikan dengan warna baju, seperi putih, silver, dan tembaga.

More Related Content

What's hot

Teknik Persidangan Organisasi
Teknik Persidangan OrganisasiTeknik Persidangan Organisasi
Teknik Persidangan OrganisasiDevid Adi Surya
 
Tata cara pendirian koperasi
Tata cara pendirian koperasiTata cara pendirian koperasi
Tata cara pendirian koperasiariskayuni
 
Pemimpin dalam fatamorgana
Pemimpin dalam fatamorganaPemimpin dalam fatamorgana
Pemimpin dalam fatamorganaNeyo Jr.
 
Macam macam mutasi & mutasi acak
Macam macam mutasi & mutasi acakMacam macam mutasi & mutasi acak
Macam macam mutasi & mutasi acakLaily Mastika
 
Lipid ppt putri shely fix
Lipid ppt putri shely fixLipid ppt putri shely fix
Lipid ppt putri shely fixpure chems
 
Ppt.problem di dalam_keluarga
Ppt.problem di dalam_keluargaPpt.problem di dalam_keluarga
Ppt.problem di dalam_keluargamayaleztary581
 
Keanekaragaman KERAGAMAN BUDAYA INDONESIA 34 PROVINSI DAN GAMBARNYA
Keanekaragaman KERAGAMAN BUDAYA INDONESIA 34 PROVINSI DAN GAMBARNYAKeanekaragaman KERAGAMAN BUDAYA INDONESIA 34 PROVINSI DAN GAMBARNYA
Keanekaragaman KERAGAMAN BUDAYA INDONESIA 34 PROVINSI DAN GAMBARNYANaila N. K
 
Problem dalam keluarga ppt
Problem dalam keluarga pptProblem dalam keluarga ppt
Problem dalam keluarga pptAnnisa BK
 
Ppt bentuk & ketahanan keluarga
Ppt bentuk & ketahanan keluargaPpt bentuk & ketahanan keluarga
Ppt bentuk & ketahanan keluargarakhmawatiayu
 

What's hot (20)

Teknik Persidangan Organisasi
Teknik Persidangan OrganisasiTeknik Persidangan Organisasi
Teknik Persidangan Organisasi
 
Tata cara pendirian koperasi
Tata cara pendirian koperasiTata cara pendirian koperasi
Tata cara pendirian koperasi
 
Pemimpin dalam fatamorgana
Pemimpin dalam fatamorganaPemimpin dalam fatamorgana
Pemimpin dalam fatamorgana
 
Macam macam mutasi & mutasi acak
Macam macam mutasi & mutasi acakMacam macam mutasi & mutasi acak
Macam macam mutasi & mutasi acak
 
34 provinsi
34 provinsi34 provinsi
34 provinsi
 
Fungsi keluarga
Fungsi keluargaFungsi keluarga
Fungsi keluarga
 
Cerpen
CerpenCerpen
Cerpen
 
Lipid ppt putri shely fix
Lipid ppt putri shely fixLipid ppt putri shely fix
Lipid ppt putri shely fix
 
FORUM ANAK
FORUM ANAK FORUM ANAK
FORUM ANAK
 
Ekspresi gen
Ekspresi genEkspresi gen
Ekspresi gen
 
Ppt.problem di dalam_keluarga
Ppt.problem di dalam_keluargaPpt.problem di dalam_keluarga
Ppt.problem di dalam_keluarga
 
Syair para mujahid
Syair para mujahidSyair para mujahid
Syair para mujahid
 
Pola asuh orang tua
Pola asuh orang tua Pola asuh orang tua
Pola asuh orang tua
 
Keanekaragaman KERAGAMAN BUDAYA INDONESIA 34 PROVINSI DAN GAMBARNYA
Keanekaragaman KERAGAMAN BUDAYA INDONESIA 34 PROVINSI DAN GAMBARNYAKeanekaragaman KERAGAMAN BUDAYA INDONESIA 34 PROVINSI DAN GAMBARNYA
Keanekaragaman KERAGAMAN BUDAYA INDONESIA 34 PROVINSI DAN GAMBARNYA
 
Presentasi rapat anggota koperasi
Presentasi rapat anggota koperasiPresentasi rapat anggota koperasi
Presentasi rapat anggota koperasi
 
BROKEN HOME
BROKEN HOMEBROKEN HOME
BROKEN HOME
 
Hidrokarbon
HidrokarbonHidrokarbon
Hidrokarbon
 
Puisi ibu
Puisi ibuPuisi ibu
Puisi ibu
 
Problem dalam keluarga ppt
Problem dalam keluarga pptProblem dalam keluarga ppt
Problem dalam keluarga ppt
 
Ppt bentuk & ketahanan keluarga
Ppt bentuk & ketahanan keluargaPpt bentuk & ketahanan keluarga
Ppt bentuk & ketahanan keluarga
 

Similar to Tata rias untuk provinsi bangka belitung

Adat perkawinan minangkabau
Adat perkawinan minangkabauAdat perkawinan minangkabau
Adat perkawinan minangkabauAsmara01
 
Tata upacara dan tata rias pengantin ambon
Tata upacara dan tata rias pengantin ambonTata upacara dan tata rias pengantin ambon
Tata upacara dan tata rias pengantin ambonNolis Marliati
 
Adat pernikahan solo dan makanan khas solo
Adat pernikahan solo dan makanan khas soloAdat pernikahan solo dan makanan khas solo
Adat pernikahan solo dan makanan khas solodika31des
 
Presentation 1 s ejarah
Presentation 1 s ejarahPresentation 1 s ejarah
Presentation 1 s ejarahNurul Shafiqah
 
adat perkahwinan masyarakat iban
adat perkahwinan masyarakat ibanadat perkahwinan masyarakat iban
adat perkahwinan masyarakat ibanJenChing Teoh
 
Tata upacara pengantin banjar
Tata upacara pengantin banjarTata upacara pengantin banjar
Tata upacara pengantin banjarNolis Marliati
 
Upacara kawinan adat jawa
Upacara kawinan adat jawaUpacara kawinan adat jawa
Upacara kawinan adat jawaFaisal ind
 
Contoh foklore
Contoh foklore Contoh foklore
Contoh foklore VJ Asenk
 
Upacara perkawinan tradisional jawa
Upacara perkawinan tradisional jawa Upacara perkawinan tradisional jawa
Upacara perkawinan tradisional jawa Wiwit Suryani
 
Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya Aceh
Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya AcehMakna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya Aceh
Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya AcehKeisya Kenshi
 
104367785 adat-resam-dan-kepercayaan
104367785 adat-resam-dan-kepercayaan104367785 adat-resam-dan-kepercayaan
104367785 adat-resam-dan-kepercayaanAzarina Arsat
 
Adat istiadat perkahwinan kaum rungus
Adat istiadat perkahwinan kaum rungusAdat istiadat perkahwinan kaum rungus
Adat istiadat perkahwinan kaum rungusElvin Jainal
 
Adat istiadat perkahwinan kaum rungus
Adat istiadat perkahwinan kaum rungusAdat istiadat perkahwinan kaum rungus
Adat istiadat perkahwinan kaum rungusElvin Jainal
 
Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya Aceh
Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya AcehMakna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya Aceh
Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya AcehKeisya Kenshi
 
EDUP3073 Adat Resam Kaum
EDUP3073 Adat Resam KaumEDUP3073 Adat Resam Kaum
EDUP3073 Adat Resam KaumAfifah Yusoff
 

Similar to Tata rias untuk provinsi bangka belitung (20)

Adat perkawinan minangkabau
Adat perkawinan minangkabauAdat perkawinan minangkabau
Adat perkawinan minangkabau
 
Tata upacara dan tata rias pengantin ambon
Tata upacara dan tata rias pengantin ambonTata upacara dan tata rias pengantin ambon
Tata upacara dan tata rias pengantin ambon
 
Adat pernikahan solo dan makanan khas solo
Adat pernikahan solo dan makanan khas soloAdat pernikahan solo dan makanan khas solo
Adat pernikahan solo dan makanan khas solo
 
Presentation 1 s ejarah
Presentation 1 s ejarahPresentation 1 s ejarah
Presentation 1 s ejarah
 
adat perkahwinan masyarakat iban
adat perkahwinan masyarakat ibanadat perkahwinan masyarakat iban
adat perkahwinan masyarakat iban
 
Adat Mantu
Adat MantuAdat Mantu
Adat Mantu
 
Tata upacara pengantin banjar
Tata upacara pengantin banjarTata upacara pengantin banjar
Tata upacara pengantin banjar
 
Upacara kawinan adat jawa
Upacara kawinan adat jawaUpacara kawinan adat jawa
Upacara kawinan adat jawa
 
Contoh foklore
Contoh foklore Contoh foklore
Contoh foklore
 
Kaum iban
Kaum ibanKaum iban
Kaum iban
 
Upacara perkawinan tradisional jawa
Upacara perkawinan tradisional jawa Upacara perkawinan tradisional jawa
Upacara perkawinan tradisional jawa
 
Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya Aceh
Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya AcehMakna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya Aceh
Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya Aceh
 
104367785 adat-resam-dan-kepercayaan
104367785 adat-resam-dan-kepercayaan104367785 adat-resam-dan-kepercayaan
104367785 adat-resam-dan-kepercayaan
 
Upacara panggih pengantin jawa
Upacara panggih pengantin jawaUpacara panggih pengantin jawa
Upacara panggih pengantin jawa
 
Adat istiadat perkahwinan kaum rungus
Adat istiadat perkahwinan kaum rungusAdat istiadat perkahwinan kaum rungus
Adat istiadat perkahwinan kaum rungus
 
Adat istiadat perkahwinan kaum rungus
Adat istiadat perkahwinan kaum rungusAdat istiadat perkahwinan kaum rungus
Adat istiadat perkahwinan kaum rungus
 
Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya Aceh
Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya AcehMakna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya Aceh
Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya Aceh
 
Perkahwinan
PerkahwinanPerkahwinan
Perkahwinan
 
EDUP3073 Adat Resam Kaum
EDUP3073 Adat Resam KaumEDUP3073 Adat Resam Kaum
EDUP3073 Adat Resam Kaum
 
Keling kawin 2
Keling kawin 2Keling kawin 2
Keling kawin 2
 

More from Nolis Marliati

Makalah Kosmetik Nusantara
Makalah Kosmetik NusantaraMakalah Kosmetik Nusantara
Makalah Kosmetik NusantaraNolis Marliati
 
Makalah kosmetika madura
Makalah kosmetika maduraMakalah kosmetika madura
Makalah kosmetika maduraNolis Marliati
 
Makalah kosmetik banjar
Makalah kosmetik banjar Makalah kosmetik banjar
Makalah kosmetik banjar Nolis Marliati
 
makalah kosmetik jepang
makalah kosmetik jepangmakalah kosmetik jepang
makalah kosmetik jepangNolis Marliati
 
Makalah kosmetika tradisional china
Makalah kosmetika tradisional china Makalah kosmetika tradisional china
Makalah kosmetika tradisional china Nolis Marliati
 
Makalah kosmetik jogja
Makalah  kosmetik jogjaMakalah  kosmetik jogja
Makalah kosmetik jogjaNolis Marliati
 
Upacara kehamilan masyarakat sulawesi tengah
Upacara kehamilan masyarakat sulawesi tengahUpacara kehamilan masyarakat sulawesi tengah
Upacara kehamilan masyarakat sulawesi tengahNolis Marliati
 
Sejarah mode tata rias pengantin kalimantan tengah
Sejarah mode tata rias pengantin kalimantan tengahSejarah mode tata rias pengantin kalimantan tengah
Sejarah mode tata rias pengantin kalimantan tengahNolis Marliati
 
Pembuatan sanggul kreasi
Pembuatan sanggul kreasiPembuatan sanggul kreasi
Pembuatan sanggul kreasiNolis Marliati
 
Pembuatan sanggul kreasi 5
Pembuatan sanggul kreasi 5Pembuatan sanggul kreasi 5
Pembuatan sanggul kreasi 5Nolis Marliati
 
Pembuatan sanggul kreasi 4
        Pembuatan sanggul kreasi 4        Pembuatan sanggul kreasi 4
Pembuatan sanggul kreasi 4Nolis Marliati
 
Pembuatan sanggul kreasi 3
Pembuatan sanggul kreasi 3Pembuatan sanggul kreasi 3
Pembuatan sanggul kreasi 3Nolis Marliati
 
Pembuatan sanggul kreasi 2
Pembuatan sanggul kreasi 2Pembuatan sanggul kreasi 2
Pembuatan sanggul kreasi 2Nolis Marliati
 
Pembuatan sanggul dewi anggur 3
Pembuatan sanggul dewi anggur 3Pembuatan sanggul dewi anggur 3
Pembuatan sanggul dewi anggur 3Nolis Marliati
 
Pembuatan sanggul dewi anggur 1
Pembuatan sanggul dewi anggur 1Pembuatan sanggul dewi anggur 1
Pembuatan sanggul dewi anggur 1Nolis Marliati
 
Pembuatan sanggul dewi anggur 1
Pembuatan sanggul dewi anggur 1Pembuatan sanggul dewi anggur 1
Pembuatan sanggul dewi anggur 1Nolis Marliati
 

More from Nolis Marliati (20)

Makalah Kosmetik Nusantara
Makalah Kosmetik NusantaraMakalah Kosmetik Nusantara
Makalah Kosmetik Nusantara
 
Makalah kosmetika madura
Makalah kosmetika maduraMakalah kosmetika madura
Makalah kosmetika madura
 
Makalah kosmetik banjar
Makalah kosmetik banjar Makalah kosmetik banjar
Makalah kosmetik banjar
 
makalah kosmetik jepang
makalah kosmetik jepangmakalah kosmetik jepang
makalah kosmetik jepang
 
Makalah kosmetika tradisional china
Makalah kosmetika tradisional china Makalah kosmetika tradisional china
Makalah kosmetika tradisional china
 
Makalah kosmetik jogja
Makalah  kosmetik jogjaMakalah  kosmetik jogja
Makalah kosmetik jogja
 
Kosmetik makalah jawa
Kosmetik makalah jawaKosmetik makalah jawa
Kosmetik makalah jawa
 
Modul sanggul modern
Modul sanggul modernModul sanggul modern
Modul sanggul modern
 
Sanggul tradisional
Sanggul tradisionalSanggul tradisional
Sanggul tradisional
 
Upacara kehamilan masyarakat sulawesi tengah
Upacara kehamilan masyarakat sulawesi tengahUpacara kehamilan masyarakat sulawesi tengah
Upacara kehamilan masyarakat sulawesi tengah
 
Sejarah mode tata rias pengantin kalimantan tengah
Sejarah mode tata rias pengantin kalimantan tengahSejarah mode tata rias pengantin kalimantan tengah
Sejarah mode tata rias pengantin kalimantan tengah
 
Pernikahan adat bali
Pernikahan adat baliPernikahan adat bali
Pernikahan adat bali
 
Pembuatan sanggul kreasi
Pembuatan sanggul kreasiPembuatan sanggul kreasi
Pembuatan sanggul kreasi
 
Pembuatan sanggul kreasi 5
Pembuatan sanggul kreasi 5Pembuatan sanggul kreasi 5
Pembuatan sanggul kreasi 5
 
Pembuatan sanggul kreasi 4
        Pembuatan sanggul kreasi 4        Pembuatan sanggul kreasi 4
Pembuatan sanggul kreasi 4
 
Pembuatan sanggul kreasi 3
Pembuatan sanggul kreasi 3Pembuatan sanggul kreasi 3
Pembuatan sanggul kreasi 3
 
Pembuatan sanggul kreasi 2
Pembuatan sanggul kreasi 2Pembuatan sanggul kreasi 2
Pembuatan sanggul kreasi 2
 
Pembuatan sanggul dewi anggur 3
Pembuatan sanggul dewi anggur 3Pembuatan sanggul dewi anggur 3
Pembuatan sanggul dewi anggur 3
 
Pembuatan sanggul dewi anggur 1
Pembuatan sanggul dewi anggur 1Pembuatan sanggul dewi anggur 1
Pembuatan sanggul dewi anggur 1
 
Pembuatan sanggul dewi anggur 1
Pembuatan sanggul dewi anggur 1Pembuatan sanggul dewi anggur 1
Pembuatan sanggul dewi anggur 1
 

Recently uploaded

442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 

Tata rias untuk provinsi bangka belitung

  • 1. TATA RIAS PROVINSI BANGKA BELITUNG Tata upacara pengantin Bangka terdiri dari meminang dayang, meentukan mahar dan waktu pengantin, akad nikah, upacara jemputan, malam pengantin dan tepung tawar, serta berambeh. Sedangkan tata upacara pengantin Melayu Belitung, terdiri dari mengetuk pintu, berebut lawang, hantaran, saat berjamu dan mandi besimbor. Ada banyak persamaan di antara keduanya, seperti adanya sahut - menyahut pantun dan nilai- nilai agama Islam dalam setiap rangkaian kegiatannya. Bentuk Sanggul pengantin Bangka Belitung adalah Konde Tilang yang terbuat dari gulungan daun pandan atau lipatan daun pandan yang diisi dengan bunga rampai yang terdiri dari mawar, melati, kenanga dan irisan daun pandan Dengan hiasan kepala yang biasa kita sebut Paksian dan dilengkapi dengan aksesoris : 1. Kembang Cempaka 2. Kembang Goyang 3. Daun Bambu 4. Kuntum Cempaka 5. Sepit Udang ( samping kiri dan kanan telinga / godeg ) 6. Pagar Tenggalung (samping kiri dan kanan telinga / godeg) 7. Sari Bulan ( dahi ) 8. Tutup Sanggul atau Kembang Hong Pakaian pengantin perempuan adalah baju kurung dengan bahan beludru merah. Busana pengantin khas Pangkal Pinang ini disebut juga Baju Mirah atau Baju Abang. Tetapi ada juga busana yang berwarna Ungu Kemilik. Kemudian, aksesorisnya antara lain : 1. Kain Cual yaitu Kain Tenun Asli Bangka yang Berasal dari Mentok 2. Teratai atau Penutup Dada 3. Kalung 4. Anting Panjang 5. Gelang 6. Pending Untuk Pinggang Adapun untuk pakaian pengantin laki-laki terdiri dari : 1. Jubah panjang sebatas betis 2. Selempang yang dipakai pada bahu sebelah kanan 3. Celana 4. Penutup kepala seperti sorban (sungkon)
  • 2. 5. Pending 6. Selop / Sandal Arab Pada dasarnya, rias wajah pengantin sama dengan rias wajah panggung. Focus riasan pada mata dan bibir. Pada riasan pengantin tradisional warna eye shadow yang digunakan adalah warna coklat, hijau, dan kuning. Namun kini riasan pengantin indonesia juga bisa disesuaikan dengan warna baju, seperi putih, silver, dan tembaga Upacara Pengantin Bangka 1. Meminang Dayang Bujang atau pemuda biasanya belum pernah melihat calon istrinya begitu pula sebaliknya. Hal ini disebabkan sang dayang dipingit menurut adat. Perihal memilih istri atau gadis bagi sang bujang adalah urusan orangtuanya sehingga cinta mereka datangnya sesudah mereka melaksanakan perkawinan. Pinangan biasanya datang dari pihak laki – laki dan untuk itulah dikirim beberapa utusan yang berusia sekitar 65 hingga 70 tahun dan ahli dalam berpantun. Karena sebelum menyampaikan maksud melamar, disampaikan terlebih dahulu sambut menyambut pantun, yang isinya berkenaan dengan maksud untuk melamar. Demikian juga dengan memberi jawaban apakah lamaran diterima atau tidak dari orang tua Sang Dayang, dalam penyampaian pantunnya menggunakan kata – kata yang halus sehingga tidak menyinggung perasaan pihak yang dilamar. Dalam musyawarah lamaran, akan dibicarakan asal – usul, keturunan dan budi pekerti dari calon suami. Jika lamaran tersebut diterima dari pihak keluarga Sang Dayang, pada saat itu pula akan diceritakan pula kekurangan Sang Bujang pada anak dayangnya, agar tidak terjadi penyesalan setelah menjadi menantu. Bunyi pantun yang disampaikan oleh pihak Sang Bujang seperti ini: Sungguh Elok Pohon Kuini Daunnya Lebat Batangnya Rindang Niat Kam Datang Kemari Kami Datang Untuk Meminang Ambillah Sirih Beserta Pinang Kunyah Dahulu Sebelum Ditelan Awak Datang Untuk Meminang Kami Terima Kedua Belah Tangan 2. Mahar dan Waktu Pengantin
  • 3. Jika sudah ada kesepakatan dari kedua belah pihak maka akan diadakan pembicaraan waktu dan berapa besar mas kawin yang harus dibawa oleh calon mempelai pria. Dan besarnya mahar itu, ditentukan oleh pihak orang tua Sang Dayang berdasarkan keturunan. Selain mas kawin ada juga barang pemberian dari pihak laki – laki untuk pihak mempelai perempuan, yang biasanya terdiri dari : ♦ Kain cual, satu lembar ( tenunan khas bangka ) ♦ Selendang tenun asli , satu lembar ♦ Bahan kelambu , satu kayu ( 20 m ) ♦ Kain putih 50 yard ♦ Bahan baju dua potong ♦ Cincin emas ♦ Sisir rambut , satu buah ♦ Tusuk konde emas , satu buah ♦ Bedak , satu kotak ♦ Celak , satu kotak ♦ Selop dan sepatu , masing – masing satu pasang ♦ Jarum berikut benangnya ♦ Cermin muka, satu buah ♦ Gunting , satu buah ♦ Tas kulit , satu buah ♦ Payung ,satu buah ♦ Kipas tangan , satu buah ♦ Uang belanja dapur secukupnya. 3. Akad Nikah Biasanya akad nikah diselenggarakan malam hari setelah sholat Isya, di rumah orang tua Sang Dayang kemudian diadakan kenduri serta dibacakan doa oleh undangan yang hadir pada malam itu. Doa yang ditujukan utuk kebahagiaan kedua mempelai, kelak dalam membina rumah tangga. Setelah diadakan akad nikah maka kedua belah pihak akan mulai mempersiapkan segala sesuatunya untuk resepsi. 4. Upacara Jemputan
  • 4. Upacara ini dimulai pada malam pertama dan berakhir pada malam ketiga. Kira – kira dilaksanakan pukul 23.00 WIB, pada saat itu mempelai pria dijemput oleh utusan pihak mempelai wanita untuk tidur di rumah istrinya. Kemudian pada saat pagi menjelang, mempelai pria pulang ke ruah orang tuanya. Karena mereka belum diperkenankan untuk tinggal serumah dulu. Lalu sekitar pukul 07.00 WIB, kembali lagi utusan dari mempelai wanita menjemput mempelai pria di rumahnya untuk makan pagi bersama. Setelah selesai sarapan pagi, mempelai pria diperbolehkan untuk kenbali ke rumah orang tuanya. Begitu seterusnya hingga malam ketiga perkawinan mereka. 5. Malam Pengantin dan Tepung Tawar Malam pengantin ini adalah malam ketiga dari perayaan pesta perkawinan. Pada malam inilah sang suami diperbolehkan tidur bersama istrinya dan keesokan paginya akan diadakan upacara mandi tepung tawar yang dihadiri oleh para tamu dan kerabat dari kedua mempelai. Mandi tepung tawar ini terdiri dari air tolak bala, satu mangkok tepung kuning dan putih terbuat dari beras secukupnya yang dibawa oleh mempelai pria, sebuah jeruk limau ataujeruk nipis yag telah dibelah empat. Ketupat lepassatu buah ”jalan ” dan tangguk” dua buah. Barang – barang yang dedikn ii kemudian dibagi menjadi 2 tempat untuk mempelai pria dan wanita. 6. Berambeh Setelah mandi tepung tawar pada malam harinya, mempelai wanita disuruh mendatangi mertuanya untuk berambeh atau sungkem. Sedang mempelai pria tetap tinggal di rumah mempealai wanita. Biasanya mempelai wanita menginap di rumah mertuanya selama 2 malam. Kemudian paada malam ketiga, datanglah utusan dari pihak mempelai wanita untukmenjemputnya kembali ke rumah orang tuanya. Biasanya pada saat pulang mempelai wanita diberi hadiah beruap bebrapa lenmbar kain dan bahan pakian serta sebentukcincin emas. Tata Upacara Pengantin Melayu Belitung Hajatan perkawinan di Belitung, adalah saat menggelar segala hal yang berkenaan dengan adat yang tetap dijunjung. Dalam adat Belitung, tak harus seorang wanita dilamar, saat menjelang perkawinannya. Dimungkinkan, sang prialah yang dilamar oleh calon pendamping hidupnya. Perihal ini, menandakan keluwesan masyarakat Belitung dalam memandang anggota masyarakatnya. Tak harus pria dinilai lebih dibanding wanita, atau sebaliknya. Kesemuanya dapat diselesaikan dengan kesepakatan. Puade atau pelaminan, bunge teluk atau telur yang dihiasi dengan hiasan bunga beserta payong lilin atau hiasan payung
  • 5. lilin beserta perangkat lainnya telah lengkap terpasang . Kedua keluarga yang akan lebih mengikat kekeluargaan, telah siap untuk melewati rangkaian acara adat perkawinan Belitung. Munggah atau prosesi pernikahan adatpun akan segera digelar. Pelaksanaan upacara pernikahan adat Belitung biasanya makan waktu 3 hari 3 malam. Bahkan bisa mencapai 7 hari 7 malam. 1. Mengetuk Pintu Hari pertama, adalah saatnya ‘mengetuk pintu’. Pada hari pertama ini calon pengantin pria tidak menyertakan kedua orang tuanya. Sang mempelai didampingi oleh saudara ayah atau ibu. (pakcik atau uwak, tergantung hasil musyawarah keluarga). Rombongan mempelai pria tidak lantas begitu saja masuk ke dalam rumah. Ada 3 pintu yang harus mereka lewati 2. Berebut Lawang Di pintu pertama ini, sebaris pantun diujar rombongan tamu. Sebaris pantun pula dibalas tuan rumah, diwakili ‘tukang tanak’, orang yang memasak nasi. Tak habis sebaris, pantunpun berlanjut. Intinya adalah menyampaikan maksud kedatangan rombongan tamu yang didengarkan oleh tukang tanak. Namun bukan berarti rintangan sudah usai. Masih ada 2 pintu lagi yang harus dilalui rombongan mempelai pria. Di pintu kedua, kali ini mereka harus berhadapan dengan ‘Pengulu Gawai’, yang merupakan pemimpin hajatan. Berbalas pantun kembali dijalin. Pengulu gawai pun menanyakan maksud kedatangan rombongan tamu. Dua pintu telah dilalui, namun belumlah cukup. Masih tersisa satu lagi Yang terakhir, pintu ketiga dikawal ‘Mak Inang’, seorang juru rias pengantin. Mak Inang menanyakan barang bawaan atau ‘sire’ rombongan tamu yang hendak meminang. Dengan sire berarti keluarga besar rombongan tamu mempunyai niat mengikat tali persaudaraan. Lewat pintu ini, barulah lega rombongan tamu. 3. Hantaran Hantaran dan tipak yang dibawa rombongan tamupun beralih tangan. Seperangkat tempat sirih lengkap, yang menyimpan 17 macam barang, menggambarkan jumlah rakaat shalat dalam 1 hari, seperti kapur sirih, pinang, gambir, dan lainnya, kini di tangan tuan rumah. Demikian pula dengan sejumlah uang, yang berkelipatan lima. Angka lima melambangkan jumlah shalat wajib bagi kaum muslim. Sang pengantin pria, akhirnya dipertemukan dengan pujaan hati, yang segera akan dinikahinya. Keduanya duduk berdampingan. Akad nikahpun digelar. Sujud tanda bhakti kepada orang tua, dilakukan pasangan pengantin Belitung. 4. Saat Bejamu
  • 6. Hari kedua, ‘saat bejamu’, lebih menyiratkan rasa persaudaraan dua keluarga yang telah dipersatukan ini. Di hari kedua, orang tua pengantin pria yang selama ini diwakilkan barulah muncul, dipertemukan dengan pihak keluarga dan orang tua pengantin wanita. Peran Mak Inang, begitu sangat terasa di hari kedua ini. Bahkan boleh dibilang sangat dominan. Ia memandu serangkaian adat Belitung. Seperti saling tukar kue. Memiliki makna, mertua harus ingat akan menantunya, demikian pula sebaliknya. Namun demikian, pesta belumlah usai. Masih ada hari ketiga 5. Mandik Besimbor Pasangan pengantin, dimandikan dengan air kembang 7 rupa. Mandik besimbor istilahnya. Merekapun menginjak telur. Cukup mengagetkan, saat pengantin ini berlari ke arah pelaminan. Gurauan umum beredar siapa yang mencapai pelaminan terlebih dahulu dialah yang mengatur roda kehidupan keluarganya kelak. Tata Rias Pengantin a. Rambut dan Akesoris Bentuk Sanggul pengantin Bangka Belitung adalah Konde Tilang yang terbuat dari gulungan daun pandan atau lipatan daun pandan yang diisi dengan bunga rampai yang terdiri dari mawar, melati, kenanga dan irisan daun pandan. Pada zaman dahulu yang dipakai adalah sanggul cumpok atau cepul. Pemasangan tangkai bunga di atas kepala pengantin, menurut sejarahnya, ada 25 tangkai yang menyiratkan tentang 25 nabi utusan Allah SWT. Dengan hiasan kepala yang biasa kita sebut Paksian dan dilengkapi dengan aksesoris : 1. Kembang Cempaka 2. Kembang Goyang 3. Daun Bambu 4. Kuntum Cempaka 5. Sepit Udang ( samping kiri dan kanan telinga / godeg ) 6. Pagar Tenggalung (samping kiri dan kanan telinga / godeg) 7. Sari Bulan ( dahi ) 8. Tutup Sanggul atau Kembang Hong
  • 7. Sedangkan untuk Pengantin Pria menggunakan Sungkon atau Sorban yang ditutup dengan Mahkota Paksian. Kemudian, pada samping kanan diberi aksesoris berupa bunga cempaka
  • 8. b. Busana dan Aksesoris Baju pengantin perempuan menurut keterangan orang tua-tua berasal dari negeri Cina, konon menurut cerita ada saudagar dari Arab yang datang ke negeri Cina untuk berdagang sambil menyiarkan agama Islam dan jatuh cinta dengan seorang gadis Cina kemudian melangsungkan perkawinan dengan gadis Cina tersebut, pada perkawinan inilah mereka memakai pakaian adat masing-masing. Selanjutnya karena banyaknya orang-orang Cina dan Arab yang datang merantau ke pulau Bangka terutama ke Kota Mentok yang merupakan pusat pemerintahan pada waktu itu diantaranya ada yang melakukan perkawinan maka banyaklah penduduk pulau Bangka yang meniru pakaian tersebut. Pakaian pengantin perempuan adalah baju kurung dengan bahan beludru merah. Busana pengantin khas Pangkal Pinang ini disebut juga Baju Mirah atau Baju Abang. Tetapi ada juga busana yang berwarna Ungu Kemilik. Kemudian, aksesorisnya antara lain: 1. Kain Cual yaitu Kain Tenun Asli Bangka yang Berasal dari Mentok 2. Teratai atau Penutup Dada 3. Kalung 4. Anting Panjang 5. Gelang 6. Pending Untuk Pinggang Baju pengantin perempuan ditambah dengan hiasan payet atau manik-manik, juga lempengan emas agar nampak mewah, dan dilengkapi dengan hiasan Ronce Melati untuk keindahan dan keharuman alami (bukan keharusan).
  • 9. Gambar 6 Adapun untuk pakaian pengantin laki-laki terdiri dari : 1. Jubah panjang sebatas betis 2. Selempang yang dipakai pada bahu sebelah kanan 3. Celana 4. Penutup kepala seperti sorban (sungkon) 5. Pending 6. Selop / Sendal Arab Pakaian pengantin laki-laki ini berwarna merah dan biasanya dari bahan beludru dengan hiasan manik-manik atau lempengan emas sama dengan pengantin
  • 10. perempuan dilengkapi dengan Ronce Melati untuk keindahan dan keharuman alami (bukan keharusan). Wajah
  • 11. Rias wajah adalah bagian perawatan wajah yang mutlak, dan merupakan bentuk seni tersendiri. Rias wajah dapat diterapkan kepada berbagai bentuk wajah dengan bermacam- macam tujuan. Diantaranya dapat dirias untuk memperoleh citra sederhana dan alamiah, atau mengikuti rias wajah sesuai dengan mode terakhir, ataupun berdasarkan rias wajah menurut kebutuhan seketika. Dalam merias wajah kita harus memiliki pengetahuan macam-macam kosmetika untuk tata rias wajah. Pilih kosmetik yang baik mutunya, dapat dilihat dari daya lekat serta kemampuan resapan ke dalam kulit. Perhatikan apakah kosmetik tidak kadaluarsa.  Rias Wajah Pengantin Pada dasarnya, rias wajah pengantin sama dengan rias wajah panggung. Focus riasan pada mata dan bibir. Pada riasan pengantin tradisional warna eye shadow yang digunakan adalah warna coklat, hijau, dan kuning. Namun kini riasan pengantin indonesia juga bisa disesuaikan dengan warna baju, seperi putih, silver, dan tembaga.