SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
1. jelaskan proses transportasi air zat hora pada tumbuhan 
Pengangkutan Ekstravaskuler dan Intravaskuler - Pengangkutan air dan garam 
mineral pada tumbuhan dapat melalui dua cara, yaitu pengangkutan ekstravaskuler 
dan pengangkutan intravaskuler. Bagaimanakah perbedaan proses pengangkutan 
ekstravaskuler dan intravaskuler pada tumbuhan. 
a. Pengangkutan Ekstravaskuler 
Dalam proses pengangkutan, tumbuhan dapat menyerap air dari tanah ke dalam tubuh 
melewati satu sel ke sel lain secara horizontal. Proses demikian dinamakan 
pengangkutan ekstravaskuler. Maksudnya, pengangkut an air di mulai dengan 
penyerapan oleh bulu akar, kemudian masuk menuju sel-sel epidermis. Dari sel 
epidermis, air menuju korteks, dan diteruskan ke sel-sel endodermis. Akhirnya, air 
masuk ke stele. Dari korteks, air didistribusikan menuju sel-sel untuk proses 
metabolisme tubuh. 
Untuk melakukan pengangkutan ekstravaskuler, tumbuhan dapat menempuhnya 
melalui dua cara, yakni secara simplas dan aploplas. Pengangkutan simplas 
merupakan sistem pengangkutan air dan zat terlarut pada tumbuhan melalui bagian 
hidup dari satu sel ke sel lainnya. Bagian sel yang dilewati air dan zat terlarut tersebut 
adalah sitoplasma dan vakuola. Air dan zat terlarut ini dapat terangkut ke dalam tubuh 
tumbuhan dengan transpor aktif dan osmosis melalui plasmodesmata. Plasmodesmata 
adalah saluran yang menghubungkan protoplasma suatu sel dengan protoplasma sel 
lainnya. Perhatikan Gambar 1. 
Pengangkutan ekstravasikuler pada tumbuhan 
Gambar 1. Pengangkutan ekstravasikuler pada tumbuhan. 
Air dan zat terlarut diserap bulu akar menuju sel-sel parenkim korteks yang berlapis-lapis. 
Lalu, air dan zat terlarut tersebut bergerak menuju sel-sel endodermis dan 
dilanjutkan ke sel-sel periskel. Akhirnya, air dan zat terlarut menuju berkas pembuluh 
xilem. Secara intravaskuler, air dan zat terlarut tersebut diangkut oleh xilem. 
Sebenarnya ada perbedaan antara pengangkutan zat terlarut dengan pengangkutan air. 
Tumbuhan menyerap zat terlarut melawan gradien konsentrasi. Maksudnya, zat 
terlarut tersebut dibawa tumbuhan bergerak dari konsentrasi rendah menuju 
konsentrasi tinggi melalui transpor aktif. 
Pengangkutan ekstravaskuler selanjutnya adalah pengangkutan aploplas. Aploplas 
memiliki mekanisme pengangkutan yang berkebalikan dengan simplas. Pengangkutan 
aploplas bekerja mengangkut air dan garam mineral bergerak melalui bagian sel yang 
tidak hidup, misalnya dinding sel dan ruang antarsel, baik secara difusi ataupun 
transpor pasif. 
Namun, proses pengangkutan air dan zat terlarut secara aploplas dapat mengalami 
hambatan. Hambatan ini terjadi karena adanya pita Kaspari pada sel-sel endodermis. 
Pita Kaspari adalah suatu pita yang terbuat dari suberin, suatu bahan berlilin yang 
kedap air dan garam mineral. Pita Kaspari yang membuat air dan zat terlarut tidak 
dapat bergerak menuju stele. Sehingga, pengangkutan air dan zat terlarut tidak terjadi 
secara intravaskuler melalui xilem. Dengan demikian, air dan garam mineral masuk 
ke dalam endodermis serta menuju stele hanya melalui pengangkutan simplas. 
Tumbuhan Parasit
Tumbuhan parasit adalah tumbuhan yang makanannya tergantung kepada tanaman 
lain. Parasit yang menakjubkan di dunia adalah bunga Raflesia. Bunga ini dinamakan 
berdasarkan nama penemunya, Sir Stamford Raffles, pada abad ke-19. Bunga ini tidak 
berdaun dan hanya berbunga. Hifanya digunakan sebagai alat penyerap air dan hara 
dari inangnya. Karena itu, bunga ini cukup mengganggu sistem transportasi 
pengangkutan zat tumbuhan inangnya. (Sumber: Whitten & Whitten, Indonesian 
Heritage: Tetumbuhan, 2002, hlm. 17) 
b. Pengangkutan Intravaskuler 
Pengangkutan intravaskuler berbeda dengan pengangkutan ekstravaskuler. Istilah 
intravaskuler berasal dari kata intra yang berarti ‘dalam’, dan vaskuler yang berarti 
‘pembuluh’. Pengangkutan intravaskuler adalah pengangkutan air dan zat terlarut 
yang terjadi dalam berkas pembuluh xilem dan floem secara vertikal. Vertikal 
maksudnya adalah pengangkutan air dan zat terlarut oleh xilem dari menuju daun oleh 
xilem. Sebaliknya, pengangkutan zat makanan diangkut dari daun ke seluruh tubuh 
tumbuhan dilakukan oleh floem. 
Pengangkutan air dan garam mineral secara intravaskuler 
Gambar 2. Pengangkutan air dan garam mineral secara intravaskuler 
Pengangkutan air dan zat terlarut pada tumbuhan diawali dengan penyerapan zat 
melalui rambut akar. Kemudian zat tersebut mengalir menuju epidermis. Dari 
epidermis, air dan zat terlarut mengalir menuju korteks dan diteruskan ke sel-sel 
endodermis. Berikutnya, air dan zat terlarut masuk ke berkas pembuluh xilem akar. 
Selanjutnya, air dan zat terlarut diteruskan menuju xilem batang hingga xilem daun. 
Di dalam xilem daun, zat-zat yang berguna masuk ke parenkim mesofil daun sebagai 
bahan proses fotosintesis. 
Proses fotosintesis menghasilkan glukosa dan oksigen. Glukosa diangkut pembuluh 
floem menuju seluruh jaringan tubuh. Oksigen dikeluarkan tumbuhan lewat stomata 
daun. Sementara air sisa metabolisme dikeluarkan lewat proses transpirasi. Kecepatan 
pengangkutan zat pada tumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni 
kelembaban, suhu, cahaya, angin, dan kandungan air tanah. 
Semakin tinggi kelembaban udara di sekitar tumbuhan, maka difusi yang terjadi di 
dalam tumbuhan berlangsung lambat. Sebaliknya, semakin rendah kelembaban udara 
lingkungan, difusi di dalam tumbuhan akan semakin cepat. 
Semakin tinggi suhu lingkungan di sekitar tumbuhan dan intensitas ncahaya yang 
meningkat serta angin yang semakin kencang, maka laju transpirasi tumbuhan akan 
semakin tinggi. Begitu pula sebaliknya, suhu lingkungan, intensitas cahaya, dan angin 
yang semakin besar mengakibatkan proses pengangkutan zat berlangsung lambat. 
Semakin banyak kandungan air di dalam tanah, maka potensial air semakin tinggi. 
Akibatnya, proses transportasi zat pada xilem dan laju transpirasi semakin meningkat. 
Anda sekarang sudah mengetahui Pengangkutan Ekstravaskuler dan Pengangkutan 
Intravaskuler.
2. Fotosintesis dan Respirasi Tumbuhan 
1. Pengertian Fotosintesis 
Pada awal tahun 1600an,Jan Van Helmont dokter dan ahli kimia melakukan 
percobaan untuk mengetahui factor yang menyebabkan massa tumbuhan bertambah 
dari waktu ke waktu. Helmont menyimpulkan bahwa massa tumbuhan hanya karena 
pemberian air. Tapi pada tahun 1720 ahli Botani Inggris Stephen Hales berhipotesis 
bahwa ada factor lain yang berperan selain air yaitu udara. 
Pada tahun 1778 Jan Ingenhousz menemukan bahwa cahaya matahari berpengaruh 
pada tumbuhan sehingga dapat ’’ memulihkan’’ udara yang ’’rusak’’ 
Akhirnya ditahun 1796 Jean Senebier menunjukkan bahwa udara yang rusak 
dipulihkan itu adalah karbondioksida yang diserap oleh tumbuhan daalm fotosintesis. 
Tidak lama kemudian, Theodore de Soussure berhasil menujukkan hubungan antara 
hipotesis Stephen Hale dengan percobaan –percobaan ’’ Pemulihan’’ udara. Ia 
menemukan bahwa peningkatan massa tumbuhan bukan hanya karena penyerapan 
karbondioksida tetapi juga oleh pemberian air. Melalui serangkaian eksperimen inilah 
akhirnya pada tahun 1800an para ahli berhasil menggambarkan persamaan umum dari 
fotosintesis yang menghasilkan makanan (seperti glukosa) meskipun masih ada 
langkah-langkah dalam fotosintesis yang belum dipahami. 
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan hijau , alga, dan 
beberapa jenis bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan 
memanfaatkan energi cahaya. 
Proses Fotosintesis pada Tumbuhan Hijau 
1. Komponen Fotosintesis 
Untuk membuat makanan, tumbuhan memerlukan bahan-bahan. Bahan-bahan yang 
dibutuhkan adalah air dan karbondioksida. Fotosintesis terjadi pada tumbuhan yang 
mengandung klorofil dengan bantuan cahaya matahari. 
2. Proses dan Hasil Fotosintesis 
Air tanah mengandung zat hara yang membantu menyuburkan tumbuhan. Tumbuhan 
mengambil air tersebut dengan cara menyerapnya dari dalam tanah. Akar pada 
tumbuhan yang bertugas untuk menyerapnya. Air yang diserap oleh rambut akar 
masuk ke batang melalui pembuluh kayu. Kemudian, air yang mengandung zat hara 
disebarkan kesemua bagian tumbuhan, seperti ranting dan daun. 
Karbondioksida dari udara masuk ke tubuh tumbuhan melalui pori mikroskopik yang 
disebut Stomata (dalam bahasa Yunani berarti mulut) dan Lentisel 
Tumbuhan menangkap cahaya mengunakan pigmen yang disebut Klorofil yang 
terdapat pada Kloroplas. Energi cahaya yang diserap klorofil inilah yang 
mengerakkan sintesis molekul makanan (air hara) dalam kloroplas. Kloroplas 
ditemukan terutama dalam sel Mesofil yaitu jaringan yang terdapat dibagian dalam 
daun.
Para Saintis telah mencoba selama berabad-abad untuk menyatukan potongan-potongan 
proses yang digunakan tumbuhan untuk membuat makanan. Dengan 
menggunakan rumus molekul, kita dapat merangkum Fotosintesis dengan persamaan 
kimia, 
Karbondioksida + air 
6CO2 +6H2O C6H12O6 + 6O2 
Fotosintesis bukanlah merupakan proses tunggal, tetapi dua proses. 
3. Faktor Penentu Laju Fotosintesis 
Faktor penentu laju fotosintesis 
Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis: 
a. Intensitas cahaya 
Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya 
b. Konsentrasi karbon dioksida 
Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapat 
digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis 
c. Suhu 
Fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis 
meningkat seiring dengan meningkatnya suhu. 
d. Kadar Air 
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat 
penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis. 
e. Kadar Fotosintat 
Kadar fotosintat (hasil fotosintesis) Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat 
berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan 
sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang. 
2. Pengertian Respirasi 
Respirasi adalah suatu proses pengambilan oksigen untuk memecah senyawa organic 
menjadi karbondioksida, air dan energi. Respirasi ini akan menghasilkan energi kimia 
untuk kegiatan kehidupan seperti bergerak dan pertumbuhan. Respirasi pada 
hakikatnya adalah reaksi reduksi, dimana senyawa organic dioksidasi menjadi 
karbondioksida dan oksigen yang diserap mengalami reduksi menjadi air. 
Respirasi dapat digolongkan menjadi dua jenis berdasarkan ketersediaan oksigen di 
udara yaitu respirasi aerob dan respirasi anaerob. Respirasi aerob merupakan proses 
respirasi yang membutuhkan oksigen, sebaliknya reaksi anaerob merupakan proses 
respirasi yang berlangsung tanpa membutuhkan oksigen. Reaksi anaerob disebut juga 
fermentasi. 
Proses Respirasi 
1. Proses Respirasi pada Tumbuhan 
Selain mengalami fotosintesis tumbuhan juga mengalami respirasi. Respirasi pada 
tumbuhan disebut fotorespirasi. Pada tumbuhan tinggi, senyawa karbohidrat
merupakan senyawa respirasi utama. Respirasi tumbuhan pada hakikatnya adalah 
kebalikan dari fotosintesis. 
Secara umum respirasi pada tumbuhan dapat ditulis sebagai berikut : 
C H O + O 6CO + H O + Energi 
Proses respirasi diawali dengan adanya penangkapan oksigen dari lingkungan. 
Oksigen yang digunakan dalam respirasi masuk ke dalam setiap sel tumbuhan dengan 
difusi melalui ruang antar sel, dinding sel, sitoplasma dan membrane sel. Oksigen 
yang digunakan dalam respirasi melalui beberapa tahap : 
a. Glikolisis 
Yaitu pengubahan glukosa menjadi molekul asam piravat. 
b. Daur Krebs 
Merupakan pembingkaran asam piravat secara aerob menjadi karondioksida dan air 
serta energi kimia. 
c. Rantai transportasi Elektron Respiratori 
Dari siklus Krebs dilanjutkan dengan oksidasi akan terbentuk air sebagai hasil 
sampingan respirasi. Produk sampingan respirasi tersebut pada akhirnya dibuang ke 
luar tubuh melalui stomata. 
Laju respirasi pada tumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor : 
a. Ketersediaan Substrat (senyawa awal) 
Tumbuhan yang memiliki kandungan substrat yang rendah akan melakukan respirasi 
dengan laju yang rendah pula dan sebaliknya. 
b. Ketersediaan Oksigen 
Ketersediaan oksigen di udara tidak banyak mempengaruhi laju respirasi karena 
jumlah oksigen yang dibutuhkan tumbuhan untuk berespirasi jauh lebih rendah dari 
oksigen yang tersedia di udara. 
c. Suhu 
Laju reaksi respirasi akan meningkat untuk setiap kenaikan suhu sebesar 10°C, namun 
hal ini tergantung pada masing – masing spesies. 
d. Tipe Umur Tumbuhan 
Tumbuhan muda menunjukkan laju reaksi yang lebih tinggi dibanding tumbuhan tua. 
Demikian pula pada organ yang sedang dalam masa pertumbuhan.

More Related Content

What's hot

Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...
Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...
Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...aris trea
 
Penuntun-Laboratorium-Fisiologi-Tumbuhan.pdf
Penuntun-Laboratorium-Fisiologi-Tumbuhan.pdfPenuntun-Laboratorium-Fisiologi-Tumbuhan.pdf
Penuntun-Laboratorium-Fisiologi-Tumbuhan.pdfKuSultan
 
Fisiologi tumbuhan new
Fisiologi tumbuhan newFisiologi tumbuhan new
Fisiologi tumbuhan newAdriani Hasyim
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringanEkal Kurniawan
 
Laporan praktikum ipa 2 kapilaritas
Laporan praktikum ipa 2 kapilaritas Laporan praktikum ipa 2 kapilaritas
Laporan praktikum ipa 2 kapilaritas Muhammad Ridlo
 
Praktikum Mengetahui Letak Stomata, Cara Membuka dan Menutup Stomata Pada Tum...
Praktikum Mengetahui Letak Stomata, Cara Membuka dan Menutup Stomata Pada Tum...Praktikum Mengetahui Letak Stomata, Cara Membuka dan Menutup Stomata Pada Tum...
Praktikum Mengetahui Letak Stomata, Cara Membuka dan Menutup Stomata Pada Tum...Hariyatunnisa Ahmad
 
Transpirasi & stomata
Transpirasi & stomataTranspirasi & stomata
Transpirasi & stomataSiska Purba
 
Rangkuman morfologi tumbuhan
Rangkuman morfologi tumbuhanRangkuman morfologi tumbuhan
Rangkuman morfologi tumbuhanyanto abdulah
 
3. jumlan dan_distribusi_stomatai_dikotil_dan_monokotil_(sri_haryanti)
3. jumlan dan_distribusi_stomatai_dikotil_dan_monokotil_(sri_haryanti)3. jumlan dan_distribusi_stomatai_dikotil_dan_monokotil_(sri_haryanti)
3. jumlan dan_distribusi_stomatai_dikotil_dan_monokotil_(sri_haryanti)Genk'suety Nagh Doank
 
Asal usul tetumbuhan(hy)
Asal usul tetumbuhan(hy)Asal usul tetumbuhan(hy)
Asal usul tetumbuhan(hy)Amin Setiawan
 

What's hot (20)

Fistum uwg-lkp
Fistum uwg-lkpFistum uwg-lkp
Fistum uwg-lkp
 
TRANSPOR AIR
TRANSPOR AIR TRANSPOR AIR
TRANSPOR AIR
 
Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...
Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...
Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...
 
Penyerapan dan Pengangkutan Air
Penyerapan dan Pengangkutan AirPenyerapan dan Pengangkutan Air
Penyerapan dan Pengangkutan Air
 
Penuntun-Laboratorium-Fisiologi-Tumbuhan.pdf
Penuntun-Laboratorium-Fisiologi-Tumbuhan.pdfPenuntun-Laboratorium-Fisiologi-Tumbuhan.pdf
Penuntun-Laboratorium-Fisiologi-Tumbuhan.pdf
 
Difusi : Fisiologi Tumbuhan
Difusi : Fisiologi TumbuhanDifusi : Fisiologi Tumbuhan
Difusi : Fisiologi Tumbuhan
 
Fisiologi tumbuhan new
Fisiologi tumbuhan newFisiologi tumbuhan new
Fisiologi tumbuhan new
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringan
 
Laporan praktikum ipa 2 kapilaritas
Laporan praktikum ipa 2 kapilaritas Laporan praktikum ipa 2 kapilaritas
Laporan praktikum ipa 2 kapilaritas
 
Transpirasi
TranspirasiTranspirasi
Transpirasi
 
Biologi-Sel
Biologi-SelBiologi-Sel
Biologi-Sel
 
Praktikum Mengetahui Letak Stomata, Cara Membuka dan Menutup Stomata Pada Tum...
Praktikum Mengetahui Letak Stomata, Cara Membuka dan Menutup Stomata Pada Tum...Praktikum Mengetahui Letak Stomata, Cara Membuka dan Menutup Stomata Pada Tum...
Praktikum Mengetahui Letak Stomata, Cara Membuka dan Menutup Stomata Pada Tum...
 
Hubungan Air dan Tanaman
Hubungan Air dan TanamanHubungan Air dan Tanaman
Hubungan Air dan Tanaman
 
Transpirasi & stomata
Transpirasi & stomataTranspirasi & stomata
Transpirasi & stomata
 
Tugas evolusi
Tugas evolusiTugas evolusi
Tugas evolusi
 
Rangkuman morfologi tumbuhan
Rangkuman morfologi tumbuhanRangkuman morfologi tumbuhan
Rangkuman morfologi tumbuhan
 
Biologi lingkungan dewi
Biologi lingkungan dewiBiologi lingkungan dewi
Biologi lingkungan dewi
 
Biologi evolusi
Biologi evolusi Biologi evolusi
Biologi evolusi
 
3. jumlan dan_distribusi_stomatai_dikotil_dan_monokotil_(sri_haryanti)
3. jumlan dan_distribusi_stomatai_dikotil_dan_monokotil_(sri_haryanti)3. jumlan dan_distribusi_stomatai_dikotil_dan_monokotil_(sri_haryanti)
3. jumlan dan_distribusi_stomatai_dikotil_dan_monokotil_(sri_haryanti)
 
Asal usul tetumbuhan(hy)
Asal usul tetumbuhan(hy)Asal usul tetumbuhan(hy)
Asal usul tetumbuhan(hy)
 

Similar to Tugas dinda kalista

Transportasi dalam tanaman
Transportasi dalam tanamanTransportasi dalam tanaman
Transportasi dalam tanamanAnggi Setiawan
 
Ipa sistem transportasi pada tumbuhan
Ipa sistem transportasi pada tumbuhanIpa sistem transportasi pada tumbuhan
Ipa sistem transportasi pada tumbuhanErlyna Rahmawati
 
TRANSPORTASI PADA TUMBUHAN DAN PROSES-PROSES YANG TERJADI SAAT PENGANGKUTAN.pptx
TRANSPORTASI PADA TUMBUHAN DAN PROSES-PROSES YANG TERJADI SAAT PENGANGKUTAN.pptxTRANSPORTASI PADA TUMBUHAN DAN PROSES-PROSES YANG TERJADI SAAT PENGANGKUTAN.pptx
TRANSPORTASI PADA TUMBUHAN DAN PROSES-PROSES YANG TERJADI SAAT PENGANGKUTAN.pptxAnisaSeptisariIsmail
 
transportasi pada tanaman berpembuluh
transportasi pada tanaman berpembuluhtransportasi pada tanaman berpembuluh
transportasi pada tanaman berpembuluhSuhadi Danuarta
 
Proses pengangkutan pada tumbuhan dimulai dari pengambilan zat
Proses pengangkutan pada tumbuhan dimulai dari pengambilan zatProses pengangkutan pada tumbuhan dimulai dari pengambilan zat
Proses pengangkutan pada tumbuhan dimulai dari pengambilan zatKurnia Wati
 
HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR-HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR.pptx
HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR-HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR.pptxHUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR-HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR.pptx
HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR-HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR.pptxAgathaHaselvin
 
Respirasi Pada Tumbuhan
Respirasi Pada TumbuhanRespirasi Pada Tumbuhan
Respirasi Pada TumbuhanRhiza Amalia
 
TRANSPORTASI PADA TUMBUHAN.pptx
TRANSPORTASI PADA TUMBUHAN.pptxTRANSPORTASI PADA TUMBUHAN.pptx
TRANSPORTASI PADA TUMBUHAN.pptxRICKYPUTRO2
 
Praktikum iv laju transpirasi (mawar)
Praktikum iv laju transpirasi  (mawar)Praktikum iv laju transpirasi  (mawar)
Praktikum iv laju transpirasi (mawar)aris trea
 
Ipa8 kd8-aplikasi konsep tekanan zat pada makhluk hidup
Ipa8 kd8-aplikasi konsep tekanan zat pada makhluk hidupIpa8 kd8-aplikasi konsep tekanan zat pada makhluk hidup
Ipa8 kd8-aplikasi konsep tekanan zat pada makhluk hidupSMPK Stella Maris
 
Pengangkutan extravaskuler
Pengangkutan extravaskulerPengangkutan extravaskuler
Pengangkutan extravaskulerMuhammad Fadlil
 
Laporan pernapasan pada hewan dan tumbuhan
Laporan pernapasan pada hewan dan tumbuhanLaporan pernapasan pada hewan dan tumbuhan
Laporan pernapasan pada hewan dan tumbuhanNita Mardiana
 
Laporan praktikum biologi pernapasan
Laporan  praktikum  biologi pernapasanLaporan  praktikum  biologi pernapasan
Laporan praktikum biologi pernapasanHasanuddin University
 
ppt fistummmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.pptx
ppt fistummmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.pptxppt fistummmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.pptx
ppt fistummmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.pptxNadyaSimanjuntak5
 
Laporan praktikum biologi respirasi
Laporan praktikum biologi respirasiLaporan praktikum biologi respirasi
Laporan praktikum biologi respirasiNafika E.R.C
 

Similar to Tugas dinda kalista (20)

Transportasi dalam tanaman
Transportasi dalam tanamanTransportasi dalam tanaman
Transportasi dalam tanaman
 
Ipa sistem transportasi pada tumbuhan
Ipa sistem transportasi pada tumbuhanIpa sistem transportasi pada tumbuhan
Ipa sistem transportasi pada tumbuhan
 
TRANSPORTASI PADA TUMBUHAN DAN PROSES-PROSES YANG TERJADI SAAT PENGANGKUTAN.pptx
TRANSPORTASI PADA TUMBUHAN DAN PROSES-PROSES YANG TERJADI SAAT PENGANGKUTAN.pptxTRANSPORTASI PADA TUMBUHAN DAN PROSES-PROSES YANG TERJADI SAAT PENGANGKUTAN.pptx
TRANSPORTASI PADA TUMBUHAN DAN PROSES-PROSES YANG TERJADI SAAT PENGANGKUTAN.pptx
 
transportasi pada tanaman berpembuluh
transportasi pada tanaman berpembuluhtransportasi pada tanaman berpembuluh
transportasi pada tanaman berpembuluh
 
struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
struktur dan fungsi jaringan tumbuhanstruktur dan fungsi jaringan tumbuhan
struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
 
Proses pengangkutan pada tumbuhan dimulai dari pengambilan zat
Proses pengangkutan pada tumbuhan dimulai dari pengambilan zatProses pengangkutan pada tumbuhan dimulai dari pengambilan zat
Proses pengangkutan pada tumbuhan dimulai dari pengambilan zat
 
70080885 makalah
70080885 makalah70080885 makalah
70080885 makalah
 
Lesson 1.8
Lesson 1.8Lesson 1.8
Lesson 1.8
 
HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR-HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR.pptx
HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR-HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR.pptxHUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR-HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR.pptx
HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR-HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR.pptx
 
Respirasi Pada Tumbuhan
Respirasi Pada TumbuhanRespirasi Pada Tumbuhan
Respirasi Pada Tumbuhan
 
Sistem Respirasi Hewan
Sistem Respirasi HewanSistem Respirasi Hewan
Sistem Respirasi Hewan
 
TRANSPORTASI PADA TUMBUHAN.pptx
TRANSPORTASI PADA TUMBUHAN.pptxTRANSPORTASI PADA TUMBUHAN.pptx
TRANSPORTASI PADA TUMBUHAN.pptx
 
Praktikum iv laju transpirasi (mawar)
Praktikum iv laju transpirasi  (mawar)Praktikum iv laju transpirasi  (mawar)
Praktikum iv laju transpirasi (mawar)
 
Ipa8 kd8-aplikasi konsep tekanan zat pada makhluk hidup
Ipa8 kd8-aplikasi konsep tekanan zat pada makhluk hidupIpa8 kd8-aplikasi konsep tekanan zat pada makhluk hidup
Ipa8 kd8-aplikasi konsep tekanan zat pada makhluk hidup
 
Pengangkutan extravaskuler
Pengangkutan extravaskulerPengangkutan extravaskuler
Pengangkutan extravaskuler
 
Laporan pernapasan pada hewan dan tumbuhan
Laporan pernapasan pada hewan dan tumbuhanLaporan pernapasan pada hewan dan tumbuhan
Laporan pernapasan pada hewan dan tumbuhan
 
Air dan Tanaman
Air dan Tanaman Air dan Tanaman
Air dan Tanaman
 
Laporan praktikum biologi pernapasan
Laporan  praktikum  biologi pernapasanLaporan  praktikum  biologi pernapasan
Laporan praktikum biologi pernapasan
 
ppt fistummmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.pptx
ppt fistummmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.pptxppt fistummmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.pptx
ppt fistummmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.pptx
 
Laporan praktikum biologi respirasi
Laporan praktikum biologi respirasiLaporan praktikum biologi respirasi
Laporan praktikum biologi respirasi
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 

Recently uploaded (19)

DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 

Tugas dinda kalista

  • 1. 1. jelaskan proses transportasi air zat hora pada tumbuhan Pengangkutan Ekstravaskuler dan Intravaskuler - Pengangkutan air dan garam mineral pada tumbuhan dapat melalui dua cara, yaitu pengangkutan ekstravaskuler dan pengangkutan intravaskuler. Bagaimanakah perbedaan proses pengangkutan ekstravaskuler dan intravaskuler pada tumbuhan. a. Pengangkutan Ekstravaskuler Dalam proses pengangkutan, tumbuhan dapat menyerap air dari tanah ke dalam tubuh melewati satu sel ke sel lain secara horizontal. Proses demikian dinamakan pengangkutan ekstravaskuler. Maksudnya, pengangkut an air di mulai dengan penyerapan oleh bulu akar, kemudian masuk menuju sel-sel epidermis. Dari sel epidermis, air menuju korteks, dan diteruskan ke sel-sel endodermis. Akhirnya, air masuk ke stele. Dari korteks, air didistribusikan menuju sel-sel untuk proses metabolisme tubuh. Untuk melakukan pengangkutan ekstravaskuler, tumbuhan dapat menempuhnya melalui dua cara, yakni secara simplas dan aploplas. Pengangkutan simplas merupakan sistem pengangkutan air dan zat terlarut pada tumbuhan melalui bagian hidup dari satu sel ke sel lainnya. Bagian sel yang dilewati air dan zat terlarut tersebut adalah sitoplasma dan vakuola. Air dan zat terlarut ini dapat terangkut ke dalam tubuh tumbuhan dengan transpor aktif dan osmosis melalui plasmodesmata. Plasmodesmata adalah saluran yang menghubungkan protoplasma suatu sel dengan protoplasma sel lainnya. Perhatikan Gambar 1. Pengangkutan ekstravasikuler pada tumbuhan Gambar 1. Pengangkutan ekstravasikuler pada tumbuhan. Air dan zat terlarut diserap bulu akar menuju sel-sel parenkim korteks yang berlapis-lapis. Lalu, air dan zat terlarut tersebut bergerak menuju sel-sel endodermis dan dilanjutkan ke sel-sel periskel. Akhirnya, air dan zat terlarut menuju berkas pembuluh xilem. Secara intravaskuler, air dan zat terlarut tersebut diangkut oleh xilem. Sebenarnya ada perbedaan antara pengangkutan zat terlarut dengan pengangkutan air. Tumbuhan menyerap zat terlarut melawan gradien konsentrasi. Maksudnya, zat terlarut tersebut dibawa tumbuhan bergerak dari konsentrasi rendah menuju konsentrasi tinggi melalui transpor aktif. Pengangkutan ekstravaskuler selanjutnya adalah pengangkutan aploplas. Aploplas memiliki mekanisme pengangkutan yang berkebalikan dengan simplas. Pengangkutan aploplas bekerja mengangkut air dan garam mineral bergerak melalui bagian sel yang tidak hidup, misalnya dinding sel dan ruang antarsel, baik secara difusi ataupun transpor pasif. Namun, proses pengangkutan air dan zat terlarut secara aploplas dapat mengalami hambatan. Hambatan ini terjadi karena adanya pita Kaspari pada sel-sel endodermis. Pita Kaspari adalah suatu pita yang terbuat dari suberin, suatu bahan berlilin yang kedap air dan garam mineral. Pita Kaspari yang membuat air dan zat terlarut tidak dapat bergerak menuju stele. Sehingga, pengangkutan air dan zat terlarut tidak terjadi secara intravaskuler melalui xilem. Dengan demikian, air dan garam mineral masuk ke dalam endodermis serta menuju stele hanya melalui pengangkutan simplas. Tumbuhan Parasit
  • 2. Tumbuhan parasit adalah tumbuhan yang makanannya tergantung kepada tanaman lain. Parasit yang menakjubkan di dunia adalah bunga Raflesia. Bunga ini dinamakan berdasarkan nama penemunya, Sir Stamford Raffles, pada abad ke-19. Bunga ini tidak berdaun dan hanya berbunga. Hifanya digunakan sebagai alat penyerap air dan hara dari inangnya. Karena itu, bunga ini cukup mengganggu sistem transportasi pengangkutan zat tumbuhan inangnya. (Sumber: Whitten & Whitten, Indonesian Heritage: Tetumbuhan, 2002, hlm. 17) b. Pengangkutan Intravaskuler Pengangkutan intravaskuler berbeda dengan pengangkutan ekstravaskuler. Istilah intravaskuler berasal dari kata intra yang berarti ‘dalam’, dan vaskuler yang berarti ‘pembuluh’. Pengangkutan intravaskuler adalah pengangkutan air dan zat terlarut yang terjadi dalam berkas pembuluh xilem dan floem secara vertikal. Vertikal maksudnya adalah pengangkutan air dan zat terlarut oleh xilem dari menuju daun oleh xilem. Sebaliknya, pengangkutan zat makanan diangkut dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan dilakukan oleh floem. Pengangkutan air dan garam mineral secara intravaskuler Gambar 2. Pengangkutan air dan garam mineral secara intravaskuler Pengangkutan air dan zat terlarut pada tumbuhan diawali dengan penyerapan zat melalui rambut akar. Kemudian zat tersebut mengalir menuju epidermis. Dari epidermis, air dan zat terlarut mengalir menuju korteks dan diteruskan ke sel-sel endodermis. Berikutnya, air dan zat terlarut masuk ke berkas pembuluh xilem akar. Selanjutnya, air dan zat terlarut diteruskan menuju xilem batang hingga xilem daun. Di dalam xilem daun, zat-zat yang berguna masuk ke parenkim mesofil daun sebagai bahan proses fotosintesis. Proses fotosintesis menghasilkan glukosa dan oksigen. Glukosa diangkut pembuluh floem menuju seluruh jaringan tubuh. Oksigen dikeluarkan tumbuhan lewat stomata daun. Sementara air sisa metabolisme dikeluarkan lewat proses transpirasi. Kecepatan pengangkutan zat pada tumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni kelembaban, suhu, cahaya, angin, dan kandungan air tanah. Semakin tinggi kelembaban udara di sekitar tumbuhan, maka difusi yang terjadi di dalam tumbuhan berlangsung lambat. Sebaliknya, semakin rendah kelembaban udara lingkungan, difusi di dalam tumbuhan akan semakin cepat. Semakin tinggi suhu lingkungan di sekitar tumbuhan dan intensitas ncahaya yang meningkat serta angin yang semakin kencang, maka laju transpirasi tumbuhan akan semakin tinggi. Begitu pula sebaliknya, suhu lingkungan, intensitas cahaya, dan angin yang semakin besar mengakibatkan proses pengangkutan zat berlangsung lambat. Semakin banyak kandungan air di dalam tanah, maka potensial air semakin tinggi. Akibatnya, proses transportasi zat pada xilem dan laju transpirasi semakin meningkat. Anda sekarang sudah mengetahui Pengangkutan Ekstravaskuler dan Pengangkutan Intravaskuler.
  • 3. 2. Fotosintesis dan Respirasi Tumbuhan 1. Pengertian Fotosintesis Pada awal tahun 1600an,Jan Van Helmont dokter dan ahli kimia melakukan percobaan untuk mengetahui factor yang menyebabkan massa tumbuhan bertambah dari waktu ke waktu. Helmont menyimpulkan bahwa massa tumbuhan hanya karena pemberian air. Tapi pada tahun 1720 ahli Botani Inggris Stephen Hales berhipotesis bahwa ada factor lain yang berperan selain air yaitu udara. Pada tahun 1778 Jan Ingenhousz menemukan bahwa cahaya matahari berpengaruh pada tumbuhan sehingga dapat ’’ memulihkan’’ udara yang ’’rusak’’ Akhirnya ditahun 1796 Jean Senebier menunjukkan bahwa udara yang rusak dipulihkan itu adalah karbondioksida yang diserap oleh tumbuhan daalm fotosintesis. Tidak lama kemudian, Theodore de Soussure berhasil menujukkan hubungan antara hipotesis Stephen Hale dengan percobaan –percobaan ’’ Pemulihan’’ udara. Ia menemukan bahwa peningkatan massa tumbuhan bukan hanya karena penyerapan karbondioksida tetapi juga oleh pemberian air. Melalui serangkaian eksperimen inilah akhirnya pada tahun 1800an para ahli berhasil menggambarkan persamaan umum dari fotosintesis yang menghasilkan makanan (seperti glukosa) meskipun masih ada langkah-langkah dalam fotosintesis yang belum dipahami. Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan hijau , alga, dan beberapa jenis bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya. Proses Fotosintesis pada Tumbuhan Hijau 1. Komponen Fotosintesis Untuk membuat makanan, tumbuhan memerlukan bahan-bahan. Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah air dan karbondioksida. Fotosintesis terjadi pada tumbuhan yang mengandung klorofil dengan bantuan cahaya matahari. 2. Proses dan Hasil Fotosintesis Air tanah mengandung zat hara yang membantu menyuburkan tumbuhan. Tumbuhan mengambil air tersebut dengan cara menyerapnya dari dalam tanah. Akar pada tumbuhan yang bertugas untuk menyerapnya. Air yang diserap oleh rambut akar masuk ke batang melalui pembuluh kayu. Kemudian, air yang mengandung zat hara disebarkan kesemua bagian tumbuhan, seperti ranting dan daun. Karbondioksida dari udara masuk ke tubuh tumbuhan melalui pori mikroskopik yang disebut Stomata (dalam bahasa Yunani berarti mulut) dan Lentisel Tumbuhan menangkap cahaya mengunakan pigmen yang disebut Klorofil yang terdapat pada Kloroplas. Energi cahaya yang diserap klorofil inilah yang mengerakkan sintesis molekul makanan (air hara) dalam kloroplas. Kloroplas ditemukan terutama dalam sel Mesofil yaitu jaringan yang terdapat dibagian dalam daun.
  • 4. Para Saintis telah mencoba selama berabad-abad untuk menyatukan potongan-potongan proses yang digunakan tumbuhan untuk membuat makanan. Dengan menggunakan rumus molekul, kita dapat merangkum Fotosintesis dengan persamaan kimia, Karbondioksida + air 6CO2 +6H2O C6H12O6 + 6O2 Fotosintesis bukanlah merupakan proses tunggal, tetapi dua proses. 3. Faktor Penentu Laju Fotosintesis Faktor penentu laju fotosintesis Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis: a. Intensitas cahaya Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya b. Konsentrasi karbon dioksida Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapat digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis c. Suhu Fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu. d. Kadar Air Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis. e. Kadar Fotosintat Kadar fotosintat (hasil fotosintesis) Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang. 2. Pengertian Respirasi Respirasi adalah suatu proses pengambilan oksigen untuk memecah senyawa organic menjadi karbondioksida, air dan energi. Respirasi ini akan menghasilkan energi kimia untuk kegiatan kehidupan seperti bergerak dan pertumbuhan. Respirasi pada hakikatnya adalah reaksi reduksi, dimana senyawa organic dioksidasi menjadi karbondioksida dan oksigen yang diserap mengalami reduksi menjadi air. Respirasi dapat digolongkan menjadi dua jenis berdasarkan ketersediaan oksigen di udara yaitu respirasi aerob dan respirasi anaerob. Respirasi aerob merupakan proses respirasi yang membutuhkan oksigen, sebaliknya reaksi anaerob merupakan proses respirasi yang berlangsung tanpa membutuhkan oksigen. Reaksi anaerob disebut juga fermentasi. Proses Respirasi 1. Proses Respirasi pada Tumbuhan Selain mengalami fotosintesis tumbuhan juga mengalami respirasi. Respirasi pada tumbuhan disebut fotorespirasi. Pada tumbuhan tinggi, senyawa karbohidrat
  • 5. merupakan senyawa respirasi utama. Respirasi tumbuhan pada hakikatnya adalah kebalikan dari fotosintesis. Secara umum respirasi pada tumbuhan dapat ditulis sebagai berikut : C H O + O 6CO + H O + Energi Proses respirasi diawali dengan adanya penangkapan oksigen dari lingkungan. Oksigen yang digunakan dalam respirasi masuk ke dalam setiap sel tumbuhan dengan difusi melalui ruang antar sel, dinding sel, sitoplasma dan membrane sel. Oksigen yang digunakan dalam respirasi melalui beberapa tahap : a. Glikolisis Yaitu pengubahan glukosa menjadi molekul asam piravat. b. Daur Krebs Merupakan pembingkaran asam piravat secara aerob menjadi karondioksida dan air serta energi kimia. c. Rantai transportasi Elektron Respiratori Dari siklus Krebs dilanjutkan dengan oksidasi akan terbentuk air sebagai hasil sampingan respirasi. Produk sampingan respirasi tersebut pada akhirnya dibuang ke luar tubuh melalui stomata. Laju respirasi pada tumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor : a. Ketersediaan Substrat (senyawa awal) Tumbuhan yang memiliki kandungan substrat yang rendah akan melakukan respirasi dengan laju yang rendah pula dan sebaliknya. b. Ketersediaan Oksigen Ketersediaan oksigen di udara tidak banyak mempengaruhi laju respirasi karena jumlah oksigen yang dibutuhkan tumbuhan untuk berespirasi jauh lebih rendah dari oksigen yang tersedia di udara. c. Suhu Laju reaksi respirasi akan meningkat untuk setiap kenaikan suhu sebesar 10°C, namun hal ini tergantung pada masing – masing spesies. d. Tipe Umur Tumbuhan Tumbuhan muda menunjukkan laju reaksi yang lebih tinggi dibanding tumbuhan tua. Demikian pula pada organ yang sedang dalam masa pertumbuhan.