Penelitian pendistribusian jumlah stomata pada tumbuhan
Transpirasi Acalypha
1. LAPORAN
HASIL PRAKTIKUM PRAKTIKUM BIOLOGI
NAMA : EKA DARMA GATI
NIM : 2011311017
KELAS : AGROTEKNOLOGI A
FAKULTAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN
BIOLOGI
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
2. I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan bagian terpenting daam tanaman karena merupakan medium
dimana zat-zat lain diangkut dari satu sel ke sel lalinnya. Di dalam tanaman, pada
saat tertentu, misalnya siang hari, air berada dalam keadaan tegang sedangkan
pada saat lain misalnya malam hari, air berada dalam keadaan tertekan. Apabila
air tanah dalam keadaan cukup, maka pada saat musim kemarau, air yang melalui
tanaman lebih banyak dari pada saat musim hujan, karena transpirasi tidak sama
panjang setiap hari. Transpirasi pada siang hari relatif lebih panjang dari pada
malam hari. Dalam keadaan normal, air air masuk kedalam akar dalam keadaan
cairan, dan meninggalkan tanaman dalam bentuk uap, dahan, bunga, dan bagian
lain dari pada tumbuhan. Transpirasi mementukan distributive dari jenis tanaman
di dunia, dan menentukan produktivitasnya juga. Transpirasi menyebabkan
gerakan dari akar ke daun. Walaupun hal ini bukan syarat mutlak bagi hidup
tanaman, akan tetapi transpirasi dapan menurunkan suhu daun. Transpirasi tidak
ada hubungannya dengan penyerapan zat hara seperti yang terjadi pada tnaman
kaktus. Transpirasi adalah kehilangan uap air dari dalam tanaman melalui srtuktur
tanaman terutama stomata (80-90%) dan melalui kutikula (10%) ( Soenarjo 1980 )
Selama bad ke-20 dan permulaan abad ke-20 telah banyak dikerjakan mengukuran
jumlah co2 dan h2o yang digunakan oleh sel-sel yang mengandung clorofil yang
disinari, dan juga mengenai jumlah o2 serta senyawa-sewnyawa karbon yang kaya
energy yang terbentuk disitu. Walaupun sekarang kita telah tahu, bahwa berbagai
macam senyawa yang kaya energy terbentuk pada waktu fotosintesis, tetapi
senyawa-senyawa yang dikenali dan diukur pada waktu itu adalah gula yang
sederhana seperti glukosa.
6CO2+6H2O C6H12O6+6O2
Pada pembentukan atp air ikut berperan dalam proses pembentukannya. Air
memberikan hydrogen yqang bereaksi dengan NADP dan membentuk NADPH2.
Pada proses fotosintesis, air mengalami penguapan juga karena disinari oleh sinar
matahari yang membuat daun mengalami penguapan pada daun yang berasal dari
lubang-lubang yang terdapat pada tumbuhan, seperti stomata. Air yang berasal
dari tanah diserap oleh akar dan disalaurkan melalui jaringan xylem ke daun, dan
ada sebagian air yang berasal dari udara. Namun air pada udara sangatlah sedikit.
Semakin panas dan kering udara maka akan semakin banyak air pada tumbuhan
3. yang dikeluarkan. Stomata memiliki 2 sel yang berfungsi membuka dan memutup
rongga stomata untuk proses respirasi. Walaupun begitu tumbuhan masih akan
mengalami pengeluaran air yang cukup banyak air melalui stomata daun-daunnya.
Para ahli telah membuktikan dengan cara pengujian laj transpirasi yang terjadi
pada tumbuhan, misalnya pada tumbuhan jagung yang membutuhkan 200kg air.
Data ini menunjukan banyaknyaknya air air yang diperlukan tumbuhan darat.
Ketegangan daun terutama disebabkan oleh tekanan terhadap dinding sel. Bila
tembuhan mengalami transpirasi lebih besar dari pada mnenerima air maka
tumbuhan akan melayu dan jika di biarkan maka akan menyebabkan kematian
pada tumbuhan. Kesinqmbubgan epidermis terputus oleh lubang- lubang kecil
sekali. Bagian tersebut adalah ruang antar wsel yang dibatasi oleh dua sel yang
khas yang disebut sel penjaga. Sel penjaga bersama-sama dengan lubang
diantaranya membentuk stomata. Stamata biasanya ditemuksn pada bagiuan
tumbuhan yang berhubungan dengan udara terutama daun, batang biasa, dan
rizom. Stomata tidak ditemukan diakar dan seluruh permukaan tumbuhan parasite
yang tanpa klorofil, seperti misalnya monotropa dan neottia. Pada daun yang
berfotosintesis, stomata mungkin ditemukan di kedua permukaan daun ayau hanya
salah satu permukaannya saja. Pada tumbuahn air hanya terdapat pada
permukaannya saja, dan pada setiap tumbuhan memiliki stomata berbeda
jumlahnya. Pada daun yang yang brtulang menjala, stomata menyebar tidak
teratur, sedangkan pada daun sebagian besar tulangannya sejajar, stomatanya
teratur ( Davidoff dan Hanks 1988)
Mekanisme penutupan dan pembukaan stomata
Pada saat petang hari, maka fotosintesis tidak terjadi, dan kadar co2 di sekitar
daun meningkat. Kadar c02 yang tinggi membuat kadar glukosa berubah menjadi
pati di dalam sel tumbuhan. Tekanan ini mengakibatkan tekanan osmotic dan
diikuti keluarnya air dari sel penjaga. Hal ini menyebabkan sel mengempis dan
stomata tertutup. Sebaiknya, pada saat matahari terbit di pagi hari, fotosintesis
terjadi dan menyebabkan kadar co2 berkurang dan meningkatnya pH yang
merangsang menjadikan pati menjadi glukosa kembali serta tekanan osmotic
meningkat diikuti stabilnya kadar air di tumbuhan. Akibatnya stomata terbuka dan
mengembang.
Factor-faktor yang mempengaruhi transpirasi
1. Sinar matahari. Radiasi menyebabkan panas bumi yang kemudian di
pantulkan ke udara dan ke daun. Semakin tinggi suhu udara semakin
meningkat proses transpirasi.
2. Konduksi. Peningkatan suhu udara di sekitar tanaman yang mempengaruhi
laju transpirasi.
3. Gerakan udara dari tanah ke udara atas yang lebih dingin.
4. 4. Sruktur daun dan luas permukaan daun.
5. Kadar air tanah.
6. Kadar uap di udara.
7. Jumlah daun.
8. Jumlah stomata
Namun tidak semua factor-faktor diatas mempengaruhi semua makhluk hihup
karena perbedaan karekterik (Sinclair 1984).
1.2 Tujuan
mengukur laju transpirasi pada tumbuhan Acalypha sp. Pada saat disinari sinar
matahari dan mengetahui factor-faktor penyebab transpirasi pada tumbuhan yang di
sinari sinar matahari.
5. II. TINJAUAN PUSAKA
Transpirasi menyebabkan gerakan dari akar ke daun. Walaupun hal ini bukan
syarat mutlak bagi hidup tanaman, akan tetapi transpirasi dapan menurunkan suhu
daun. Transpirasi tidak ada hubungannya dengan penyerapan zat hara seperti yang
terjadi pada tnaman kaktus. Transpirasi adalah kehilangan uap air dari dalam
tanaman melalui srtuktur tanaman terutama stomata (80-90%) dan melalui
kutikula (10%) ( Soenarjo 1980 ).
Pada pembentukan atp air ikut berperan dalam proses pembentukannya. Air
memberikan hydrogen yqang bereaksi dengan NADP dan membentuk NADPH2.
Pada proses fotosintesis, air mengalami penguapan juga karena disinari oleh sinar
matahari yang membuat daun mengalami penguapan pada daun yang berasal dari
lubang-lubang yang terdapat pada tumbuhan, seperti stomata. Air yang berasal
dari tanah diserap oleh akar dan disalaurkan melalui jaringan xylem ke daun, dan
ada sebagian air yang berasal dari udara. Namun air pada udara sangatlah sedikit.
Semakin panas dan kering udara maka akan semakin banyak air pada tumbuhan
yang dikeluarkan. Stomata memiliki 2 sel yang berfungsi membuka dan memutup
rongga stomata untuk proses respirasi. Walaupun begitu tumbuhan masih akan
mengalami pengeluaran air yang cukup banyak air melalui stomata daun-daunnya.
Para ahli telah membuktikan dengan cara pengujian laj transpirasi yang terjadi
pada tumbuhan, misalnya pada tumbuhan jagung yang membutuhkan 200kg air.
Data ini menunjukan banyaknyaknya air air yang diperlukan tumbuhan darat.
Ketegangan daun terutama disebabkan oleh tekanan terhadap dinding sel. Bila
tembuhan mengalami transpirasi lebih besar dari pada mnenerima air maka
tumbuhan akan melayu dan jika di biarkan maka akan menyebabkan kematian
pada tumbuhan. Kesinqmbubgan epidermis terputus oleh lubang- lubang kecil
sekali. Bagian tersebut adalah ruang antar wsel yang dibata si oleh dua sel yang
khas yang disebut sel penjaga. Sel penjaga bersama-sama dengan lubang
diantaranya membentuk stomata. Stamata biasanya ditemuksn pada bagiuan
tumbuhan yang berhubungan dengan udara terutama daun, batang biasa, dan
rizom. Stomata tidak ditemukan diakar dan seluruh permukaan tumbuhan parasite
yang tanpa klorofil, seperti misalnya monotropa dan neottia. Pada daun yang
berfotosintesis, stomata mungkin ditemukan di kedua permukaan daun ayau hanya
salah satu permukaannya saja. Pada tumbuahn air hanya terdapat pada
permukaannya saja, dan pada setiap tumbuhan memiliki stomata berbeda
jumlahnya. Pada daun yang yang brtulang menjala, stomata menyebar tidak
6. teratur, sedangkan pada daun sebagian besar tulangannya sejajar, stomatanya
teratur ( Davidoff dan Hanks 1988)
Factor-faktor yang mempengaruhi transpirasi
1. Sinar matahari. Radiasi menyebabkan panas bumi yang kemudian di
pantulkan ke udara dan ke daun. Semakin tinggi suhu udara semakin
meningkat proses transpirasi.
2. Konduksi. Peningkatan suhu udara di sekitar tanaman yang mempengaruhi
laju transpirasi.
3. Gerakan udara dari tanah ke udara atas yang lebih dingin.
4. Sruktur daun dan luas permukaan daun.
5. Kadar air tanah.
6. Kadar uap di udara.
7. Jumlah daun.
8. Jumlah stomata
Namun tidak semua factor-faktor diatas mempengaruhi semua makhluk hihup
karena perbedaan karekterik (Sinclair 1984).
7. III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 08 Oktober 2013 pada jam
10.00 s.d selesai, di Laboratorium MPA.
3.2 Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan antara lain pisau, baskom, gelas ukur, pulpen, pensil,
timbangan, kaca objektif dan kaca penutup, mikroskop. Dan bahan yang dibutuhkan
antara lain 6 pucuk tanaman Acalypha sp. minyak sawit, kuteks bening, kertas kuarto,
kertas blok dan air.
3.3 Cara Kerja
1. Potonglah batang tumbuhan Acalypha sp. dibawah permukaan air,
usahakan agar selalu didalam air.
2. Masukan potongan tersebut kedalam gelas ukur yang sebelumnya diisi air
sebanyak 7ml. usahakan potongan selalu dalam keadan basah.
3. Buatlah sebanyak 3 gelas ukur dan biarkan 1 gelas ukur yang telah diisi
air.
4. Setelah di buat 4 sempel, teteskan minyak kedalam gelas ukur menutupi
permukaan air.
5. Letakan di bawah sinar matahari yang cukup.
6. Amati yang terjadi dan bagilah 3 sempel ke 3 kelompok dengan durasi
waktu yang berbeda.
7. Sempel 1 selama 10 menit, sempel 2 selama 20 menit, sempel 3 selama 30
menit, dan sempel 4 biarkan selama 30 menit.
8. Pada daun untuk memerhatikan stomata, ambil daun yang baik(warna,
corak, besar yang baik)
9. Timbang berat daun tersebut
8. 10. Oleskan cairan koteks bening di seluruh permukaan daun baik bagian atas
maupun bawah.
11. Biarkan mongering/di jemur di bawah sinar matahari tidak langsung.
12. Kupas bagian luar yaitu bagian yang lapisan olesan kuteks.
13. Letakan di atas speparat kupasan tadi
14. Lapisin dengan kaca pelapis
15. Letakan di bawah mikroskop dan sesuaikan titik focus.
16. Perhatikan apa yang terlihat dan gantilah perbesaran sesuai yang mampu di
nampakan mikroskop.
9. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL
NO NAMA VOLUME AWAL VOLUME AKHIR WAKTU
10. 4.2 PEMBAHASAN
Dari praktikum diatas dapat kita ketahui bahwa seluruh makhluk hidup
mengalami transpirasi melalui lapisan paling luar dari makhluk hidup yang
tersinar sinar matahari, misalnya tumbuhan melakukan transpirasi melalui kulit
batang dan daun melalui lubang- lubang stomata dan lentisel. Cairan air yang
terdapat pada tumbuhan keluar melalui stomata (karena kita membahas tentang
stomata) saat pada siang hari, kira-kira dari jam 06.00 wib s.d 18.00 selama
matahari masih bersinar. Transpirasi di pengaruhi oleh besar, banyak, dan kadar
air di sromata. Dan intensitas sinar matahari, luas permukaan daun, kadar air
diudara, tekanan udara, dan arah angin. Semakin lama tumbuhan disinari dan
kadar air diudara sedikit, dan factor- faktor lainnya misalnya letaknya di padang
gurun, maka tumbuhan tersebut memiliki daya intensitas yang tinggi. Akan tetapi
jika tanaman tersebut memang hidup di daerah gurun (adaptasi terhadap gurun)
maka tumbuhan tersebut menyesuaikan diri dengan lingkungannya, misalnya
tanaman kaktus, jika kita letakkan digurun maka tetap sama walaupun kadar air
tanah rendah, intesitas cahaya besar, dan kadar air udara rendah, namun karena
tumbuhan tersebut memiliki adaptasi yang sesuai. Tetapi misalnya tanaman
bayam misalnya di coba menjadi objek penelitian, diletakan di daerah panas yang
awalnya ditanam di lahan yang dingin, akan terjadi transpirasi yang cukup
banyak. Gelas ukur yang kita gunakan dalam praktek yang menjadi control
menjadikan dalil bahwa pengurangan air pada gelas ukur disebabkan oleh
tanaman yang mengalami transpirasi, karena tidak ada cela untuk menguap
padaair tersebut.
11. SIMPULAN
Pada percobaan diatas membuktikan bahwa setiap tumbuhan mengalami
transpirasi karena sebab-sebab tertentu. Pada sempel yang tidak di berikan
tumbuhan air tidak akan berkurang karena tidak ada cela untuk penguapan. Pada
sempel selanjutnya mengalami penguapan dan pengurangan volume air pada gelas
ukur. Factor- faktor yang sangat mempengharui transpirasi antara lain jumlah
daun, jumlah stomata, kadar air di udara, intensitas sinar matahari.
12. DAFTAR PUSAKA
Salisbury,Fank B dkk. Fisiologi tumbuhan. Bandung. ITB.
Campbell N.A & Reece J.B 2002, biologi Ed.ke-7. Jakarta. Erlangga
Juairiah, Lina dan dkk.2010. Pedoman Praktikum. Bangka
Belitung:UBB.
Afiat,Raudah.2013. Faktor yang mempengaruhi transpirasi.
http://afiatraudah.blogspot.com (10 oktober 2013, jam 09.00)