SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
1. KEGIATAN

:

PENGEMBANGAN

PENGEMBANGAN

PENGOLAHAN

HASIL PERTANIAN
2. SUB KEGIATAN :

PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI METE

3. KODE SATKER

:

018.07.200012

4. NAMA SATKER

:

DINAS PERTANIAN KABUPATEN MUNA

5. JUMLAH USULAN ANGGARAN

: Rp. 744.882.000,00
DANA TUGAS PEMBANTUAN

CONTACT PERSON :
NAMA

:

LA POU, DRS, M.SI

JABATAN

:

KEPALA BIDANG/ AGRIBISNIS DAN PENGEMBANGAN
DINAS PERTANIAN KABUPATEN MUNA

ALAMAT

:

JALAN PENDIDIKAN RAHA
KECAMATAN KATOBU

TELEPON / FAX

:

(0403) 2522071

HP

:

085241704448

RAHA, 1 MARET 2013
MENGETAHUI :
BUPATI MUNA

KEPALA DINAS PERTANIAN

Dr. H. LM. BAHARUDDIN, M.Kes

Ir. MUH. SIFA, MM
Pembina Utama Muda, Gol. IV/c
NIP. 19551008 198303 1 010
PROPOSAL
PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI METE
TAHUN ANGGARAN 2014

DINAS PERTANIAN KABUPATEN MUNA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
MARET 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Kebijakan Pembangunan Pertanian pemerintah Daerah
Rencana Kegiatan Pemerintah (RKP) Tahun 2010 – 2014 Pembangunan Pertanian
mendukung program Pemerintah Pusat dengan langkah-langkah implementasi kegiatan
dengan tetap mengacu pada kebijakan nasional sesuai dengan kapasitas Sumber daya Alam
dan Sumber Daya Manusia yang ada di Kabupaten Muna.
Lindasan kebijakan Program dan Anggaran sektor Pertanian mengacu pada UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 33
Tahun 2004 tentang Pembagian Kewenangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah yang berprinsip partisipatif dimana masyarakat sebagai pelaku pembangunan.
Visi dan misi Dinas Pertanian Kabupaten Muna terkait dengan Program Pengembangan
Agribisnis, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan adalah terwujudnya Penenganan
Pasca Panen yang baik dengan menjaga mutu komoditi. Misi bidang Agribisnis, Pengolahan
dan Pemasaran Hasil Perkebunan adalah : 1. Meningkatkab Sumber Daya Petani melalui
Program Pendampingan dan Pembinaan; 2. Mendorong petani agar melakukan pasca panen
yang baik; 3. Mengontrol mutu produksi agar tetap terjaga; 4. Melengkapi sarana dan
prasarana pasca panen; 5. Meningkatkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah; 6.
Membangun kerja sama yang baik dengan LSM dan Masyarakat Petani.
Sasaran yang akan di capai yaitu : a. Terlaksananya Program Pembangunan pasca
Panen Perkebunan sesuai dengan anggaran yang tersedia; b. Meningkatnya kerja sama dan
keterpaduan antara Pemerintah Pusat, Pemerintah daerah, LSM Pendamping dan
Masyarakat petani dalam mengimplementasikan program pasca panen perkebunan; c.
Meningkatnya kemitraan Usaha Tani; d. Mutu Produksi tetap terjaga; e. Meningkatnya
pendapatan masyarakat petani; f. Meningkatnya Penerimaan Pendapatan Asli Daerah.
B. Kinerja Pembangunan Pertanian Kabupaten Muna
Dinas Pertanian Kabupaten Muna terdiri dari beberapa bidang/sub dinas, yaitu : 1.
Bidang/Sub Dinas tanaman Pangan dan Hortikultura; 2. Bidang/Sub Dinas Perkebunan; 3.
Bidang/Sub Dinas Agribisnis, Pengolahan dan Pemasaran Hasil.
Bidang/Sub Dinas Agribisnis, Pengolahan dan Pemasaran Hasil terdiri dari seksi-seksi :
a. Seksi Pengolahan Hasil Tanaman pangan dan Hortikultura; b. Seksi Pengolahan Hasil
Perkebunan; c. Seksi Pengembangan SDM.
Dukungan kegiatan perkebunan dalam 3 (tiga) tahun terakhir terfokus pada komoditi
mete dan kakao. Untuk komoditi mete di Kabupaten Muna pada Tahun 2009 produksinya
telah mencapai angka 3.463,89 ton dengan luas lahan 31.093,50 ha. Angka ini cukup
menggembirakan sebab komoditi mete di Kabupaten Muna baru dikembangkan secara
intensif pada tahun 2000 dan angka tersebut juga telah menyumbang pada peningkatan
PDRB Kabupaten Muna sebesar 9,20 % serta peningkatan penerimaan PAD sebesar 12,35%.
BAB II
KINERJA PENGEMBANGAN PPHP UNGGULAN DAERAH
A. Kinerja Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
Kegiatan pengolahan hasil dan pemasaran komoditi mete di Kabupaten Muna dalam kurun
3 (tiga) tahun terakhir yaitu berupa pendampingan hasil kerja sama Dinas Pertanian dan
Lembaga Swadaya masyarakat Lokal pada Tahun 2010 yang difokuskan di Kecamatan Kabawo
sebagai daerah penghasil Mete terbesar di Kabupaten Muna, pembinaan yang dilakukan oleh
Dinas Pertanian bekerja sama dengan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) s setempat dan
pengadaan alat/mesin pasca panen yang tentunya masih sangat terbatas.
Kegiatan pasca panen mete kedepan lebih diarahkan pada pengembangan agroindustri.
Hal ini ternyata memberikan nilai tambah di tingkat pemasaran karena biji mete yang telah
dikemas nilai jualnya lebih tinggi dengan biji mete yang dikemas. Kondisi tersebut disebabkan,
kelompok tani (POKTAN) telah mendapatkan akses pasar yang baik. Kegiatan pasca panen yang
dilakukan oleh masyarakat petani mete di Kabupaten Muna selama ini sudah ada peningkatan.
Masyarakat masih sangat minim dalam menguasai dan mempunyai teknologi pasca panen. Dari
hasil pengamatan yang dilakukan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat lokal, petani mengusulkan,
Pengadaan alat/mesin pasca panen yang dapat mempermudah mereka dalam menjalankan
kegiatannya, seperti alat/mesin pengering biji mete, alat/mesin pengemas biji mete, mesin
penyanggrai, terpal plastik untuk penjemuran serta tester untuk mengetahui kadar air mete.
B. Kinerja Penanganan Mutu
Penanganan mutu Mete sudah dilakukan ditingkat petani melalui proses pembinaan yang
dilakukan oleh Dinas Pertanian seperti proses panen pada buah yang telah masak, kualitas kadar
air yang tetap terjaga, pengemasan. Namun kegiatan tersebut belum memberikan dampak yang
begitu signifikan karena masih terbatasnya alat dan mesin pasca panen.
C.

Kinerja Penanganan Pemasaran (Domestik dan Internasional)
Penanganan pemasaran mete masih terbatas pada tingkat lokal diakibatkan belum adanya

akses pasar oleh petani. Tetapi ada sebagian usaha yang di dirikan secara perorangan oleh
petani yang telah menjangkau pasar di Kota Bau-Bau, Kab. Buton, Makassar serta Surabaya.
Masalah yang dihadapi adalah masih sangat terbatasnya permodalan petani untuk dapat
menjangkau pasar di luar negeri. Solusi yang diinginkan oleh petani adalah Dinas pertanian
dapat menyediakan permodalan dalam bentuk Penguatsn Modal Usaha kelompok (PMUK).
BAB III
USULAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PPHP KOMODITI METE
TAHUN ANGGARAN 2014
A. Latar Belakang
Kegiatan ini diusulkan karena melihat perkembangan produksi mete di Kabupaten
Muna dari tahun 2009 sampai sekarang terus meningkat. Hal ini perlu mendapat perhatian
serius dari Dinas Pertanian Kabupaten Muna khususnya bidang agrobisnis, pengolahan dan
pemasaran utamanya dalam hal kegiatan teknologi penanganan pasca panen. Dengan
adanya penanganan pasca panen yang baik akan tercapai pula harga jual komoditi yang
lebih baik.
B. Rasional
Permasalahan yang sering dihadapi di tingkat lapangan adalah rendahnya
pengetahuan petani tentang teknologi penanganan pasca panen, terbatasnya alat dan mesin
pasca panen dan tidak adanya permodalan petani untuk mendapatkan akses pasar diluar
daerah. Yang menjadi faktor penyebab dari permasalahan di atas adalah kuranya pelatihan
tentang penanganan pasca panen, terbatasnya anggaran Dinas Pertanian Kabupaten Muna
untuk mengalokasikan alat/mesin pasca panen dan bantuan permodalan kepada POKTAN.
Usulan kegiatan ini merupakan solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut karena petani masih harus mendapatkan bimbingan tehnis teknologi penanganan
pasca panen. Dengan meningkatnya pengetahuan dan keterampilan petani akan
mendatangkan hasil perbaikan penanganan pasca panen. Pengadaan alat/mesin sangat
diharapkan agar petani mampu menguasai teknologi dan tidak lagi menggunakan cara pasca
panen tradisional. Bantuan permodalan bagi petani akan memutus rantai tengkulak di
tingkat petani
C. Tujuan
-

Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam penanganan pasca
panen;

-

Petani dapat menguasai teknologi dan menggunakan alat / mesin pasca panen;

-

Petani mendapatkan akses pasar yang baik di luar daerah bahkan ke luar negeri;

-

Meningkatnya harga jual;

-

Meningkatnya pendapatan petani.

D. Sasaran
Adalah Kelompok tani / Gabungan Kelompok Tani (POKTAN / GAPOKTAN) di
Kabupaten Muna.
E. POKTAN/GAPOKTAN Penerima Bantuan
POKTAN/GAPOKTAN Calon penerima terbesar di ke 4 Kecamatan di Kabupaten Muna
yaitu Kecamatan Kabawo, Kecamatan Kabangka, Kecamatan Kontu Kowuna dan Kecamatan
Lohia ada 4346 petani yang mengusahakan tanaman jambu mete, di Kecamatan Kabawo
2197 petani, Kecamatan Kontu Kowuna 870 petani, dan Kecamatan Lohia 980 petani.
(Sumber : BPS Kabupaten Muna dalam Angka).
Usaha yang dilakukan petani selama ini mulai dari budi daya sampai penaganan
pascapanen masih dilakukan sendiri. Ada yang secara berkelompok seperti di Kecamatan
Kabawo, Kecamatan Kabangka, Kecamatan Kontu Kowuna dan Kecamatan Lohia.
Kegiatan ini sudah sejak lama dinantikan oleh petani, karena selama ini petani masih
kurang

mendapat

sentuhan

pembinaan

dalam

hal

pascapanen.

Pembentukan

POKTAN/GAPOKTAN atas swasdaya petani merupakan salah satu bukti bahwa petani siap
menjemput program baik dari Dinas Pertanian, Provinsi maupun Pusat.
F. Rincian Kegiatan / Sub Kegiatan dan Anggaran
Kegiatan/Sub Kegiatan/
Jenis Belanja
Pembelian Alat/Mesin pengering Mete
Pembelian Alat Pengupas Biji Mete
Pembelian Alat Pengukur Kadar Air
Pembelian Alat Vacum Sealer
Pembelian Alat, Sarana Packaging
G. Judul Pelaksanaan
Kegiatan /
Sub Kegiatan
Persiapan Petani dan Lokasi
Pembelian Alat/Mesin Pengering Mete
Pembelian Alat Pengupas Biji Mete
Pembelian Alat Pengukur Kadar Air
Pembelian Alat Vacum Sealer
Pembelian Alat, Sarana Packaging
H. Indikator Kinerja
Kegiatan /
Sub Kegiatan
Alat/Mesin Pengering Mete
Alat Pengupas Biji Mete
Alat Pengukur Kadar Air
Alat Vacum Sealer
Alat, Sarana Packaging

I.

Kebutuhan Anggaran Tahun 2014
APBN Pusat
APBD
Masyarakat
300.000.000
30.000.000
0
4.500.000
0
0
22.500.000
2.250.000
0
150.000.000
15.000.000
0
150.000.000
15.000.000
0

Tahun 2014 (bulan ke)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

12

Indikator Keberhasilan pada Akhir Tahun 2014
OUT PUT
OUTCOME
Tersedianya alat/mesin
Efektivitas & Efisien
pengering mete
waktu, buah steril
Tersedianya alat pengupas
Mutu biji mete terjamin
biji mete
Tersedianya alat pengukur
Kadar air mete dapat
kadar air
terjaga
Tersedianya alat vacum
Efektivitas & Efisiensi
sealler
waktu buah steril
Kemasan mete lebih
Tersedianya sarana packing
menarik konsumen

Keberlanjutan Kegiatan
Usaha yang akan dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Muna adalah terus
Memonitoring dan melakukan pembinaan kepada POKTAN/GAPOKTAN penerima
bantuan sosial agar nantinya alat/mesin dapat terus terpelihara serta modal usaha
dapat berkembang.
BAB IV
PENUTUP
Proposal ini diusulkan untuk kegiatan pada Dinas Pertanian Kabupaten Muna
Bidang/Sub Dinas Agribisnis, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian untuk Tahun
Anggaran 2014.
Demikian proposal ini disusun untuk menjadi bahan pertimbangan.

More Related Content

What's hot

Manajemen usaha pelayanan jasa alat mesin
Manajemen usaha pelayanan jasa alat mesinManajemen usaha pelayanan jasa alat mesin
Manajemen usaha pelayanan jasa alat mesinKhairul Amri
 
Bingkai workshop 28 des 20 (yuti)
Bingkai workshop 28 des 20 (yuti)Bingkai workshop 28 des 20 (yuti)
Bingkai workshop 28 des 20 (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Proposal Alat Pertaniaan RIce Milling Uni (RMU)
Proposal Alat Pertaniaan RIce Milling Uni (RMU)Proposal Alat Pertaniaan RIce Milling Uni (RMU)
Proposal Alat Pertaniaan RIce Milling Uni (RMU)Muhammad Mustafa
 
Pola pengembangan kelembagaan upja untuk menunjang
Pola pengembangan kelembagaan upja untuk menunjangPola pengembangan kelembagaan upja untuk menunjang
Pola pengembangan kelembagaan upja untuk menunjangKhairul Amri
 
Proposal biogas
Proposal biogasProposal biogas
Proposal biogas-
 
Covid 19 peluang dan dampak
Covid 19  peluang dan dampakCovid 19  peluang dan dampak
Covid 19 peluang dan dampakMantri Tani
 
Proposal hand traktor ok
Proposal hand traktor okProposal hand traktor ok
Proposal hand traktor okRaffael Net
 
Proposal padi organik srimukti desa atapang
Proposal padi organik srimukti desa atapangProposal padi organik srimukti desa atapang
Proposal padi organik srimukti desa atapangirwandeni
 
Problem pupuk bersubsidi dan alternatif pemecahan masalah plain
Problem pupuk bersubsidi dan alternatif pemecahan masalah plainProblem pupuk bersubsidi dan alternatif pemecahan masalah plain
Problem pupuk bersubsidi dan alternatif pemecahan masalah plainFelix Lamury
 
Perspektif Agribisnis
Perspektif AgribisnisPerspektif Agribisnis
Perspektif Agribisniskodok666
 
Proposal Budidaya Penggemukan ternak Sapi
Proposal Budidaya Penggemukan ternak SapiProposal Budidaya Penggemukan ternak Sapi
Proposal Budidaya Penggemukan ternak SapiZul Rapi
 
Bimtek bpatp 10 nov - lido (yuti)
Bimtek   bpatp 10 nov - lido (yuti)Bimtek   bpatp 10 nov - lido (yuti)
Bimtek bpatp 10 nov - lido (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Pelatihan lebak kelembagaan (yuti)
Pelatihan lebak   kelembagaan (yuti)Pelatihan lebak   kelembagaan (yuti)
Pelatihan lebak kelembagaan (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Pemanfaatan lahan kosong dan pekarangan melalui pemberdayaan petani horikultu...
Pemanfaatan lahan kosong dan pekarangan melalui pemberdayaan petani horikultu...Pemanfaatan lahan kosong dan pekarangan melalui pemberdayaan petani horikultu...
Pemanfaatan lahan kosong dan pekarangan melalui pemberdayaan petani horikultu...NurdinUng
 
Agropolitan sibima pangandaran
Agropolitan sibima pangandaranAgropolitan sibima pangandaran
Agropolitan sibima pangandaranWarino Sikepis
 

What's hot (20)

31157 65000-1-pb
31157 65000-1-pb31157 65000-1-pb
31157 65000-1-pb
 
Manajemen usaha pelayanan jasa alat mesin
Manajemen usaha pelayanan jasa alat mesinManajemen usaha pelayanan jasa alat mesin
Manajemen usaha pelayanan jasa alat mesin
 
Bingkai workshop 28 des 20 (yuti)
Bingkai workshop 28 des 20 (yuti)Bingkai workshop 28 des 20 (yuti)
Bingkai workshop 28 des 20 (yuti)
 
Proposal Alat Pertaniaan RIce Milling Uni (RMU)
Proposal Alat Pertaniaan RIce Milling Uni (RMU)Proposal Alat Pertaniaan RIce Milling Uni (RMU)
Proposal Alat Pertaniaan RIce Milling Uni (RMU)
 
Pola pengembangan kelembagaan upja untuk menunjang
Pola pengembangan kelembagaan upja untuk menunjangPola pengembangan kelembagaan upja untuk menunjang
Pola pengembangan kelembagaan upja untuk menunjang
 
Proposal biogas
Proposal biogasProposal biogas
Proposal biogas
 
Covid 19 peluang dan dampak
Covid 19  peluang dan dampakCovid 19  peluang dan dampak
Covid 19 peluang dan dampak
 
Proposal hand traktor ok
Proposal hand traktor okProposal hand traktor ok
Proposal hand traktor ok
 
Proposal padi organik srimukti desa atapang
Proposal padi organik srimukti desa atapangProposal padi organik srimukti desa atapang
Proposal padi organik srimukti desa atapang
 
Proposal sapi
Proposal sapiProposal sapi
Proposal sapi
 
Problem pupuk bersubsidi dan alternatif pemecahan masalah plain
Problem pupuk bersubsidi dan alternatif pemecahan masalah plainProblem pupuk bersubsidi dan alternatif pemecahan masalah plain
Problem pupuk bersubsidi dan alternatif pemecahan masalah plain
 
Perspektif Agribisnis
Perspektif AgribisnisPerspektif Agribisnis
Perspektif Agribisnis
 
Rdhp pendampingan kerbau 2018
Rdhp pendampingan  kerbau 2018Rdhp pendampingan  kerbau 2018
Rdhp pendampingan kerbau 2018
 
Proposal tebu
Proposal tebu Proposal tebu
Proposal tebu
 
Proposal Budidaya Penggemukan ternak Sapi
Proposal Budidaya Penggemukan ternak SapiProposal Budidaya Penggemukan ternak Sapi
Proposal Budidaya Penggemukan ternak Sapi
 
Bimtek bpatp 10 nov - lido (yuti)
Bimtek   bpatp 10 nov - lido (yuti)Bimtek   bpatp 10 nov - lido (yuti)
Bimtek bpatp 10 nov - lido (yuti)
 
Pelatihan lebak kelembagaan (yuti)
Pelatihan lebak   kelembagaan (yuti)Pelatihan lebak   kelembagaan (yuti)
Pelatihan lebak kelembagaan (yuti)
 
Pemanfaatan lahan kosong dan pekarangan melalui pemberdayaan petani horikultu...
Pemanfaatan lahan kosong dan pekarangan melalui pemberdayaan petani horikultu...Pemanfaatan lahan kosong dan pekarangan melalui pemberdayaan petani horikultu...
Pemanfaatan lahan kosong dan pekarangan melalui pemberdayaan petani horikultu...
 
Agropolitan sibima pangandaran
Agropolitan sibima pangandaranAgropolitan sibima pangandaran
Agropolitan sibima pangandaran
 
Proposal tanaman padi
Proposal tanaman padiProposal tanaman padi
Proposal tanaman padi
 

Similar to OPTIMALKAN PASCAPANEN METE

BAB I - III.pptx
BAB I - III.pptxBAB I - III.pptx
BAB I - III.pptxSafetyAwan
 
Sukma, peranan sektor pertanian
Sukma, peranan sektor pertanianSukma, peranan sektor pertanian
Sukma, peranan sektor pertanianSukma Wijaya
 
contoh proposal IBM : Pengolahan kulit buah cokelat
contoh proposal IBM : Pengolahan kulit buah cokelatcontoh proposal IBM : Pengolahan kulit buah cokelat
contoh proposal IBM : Pengolahan kulit buah cokelatmiftah_rahmat
 
Perspektif Agribisnis
Perspektif AgribisnisPerspektif Agribisnis
Perspektif AgribisnisBBPP_Batu
 
Materi Bimtek Hortikultura di Kabupaten Nagekeo 2022.pptx
Materi Bimtek Hortikultura di Kabupaten Nagekeo 2022.pptxMateri Bimtek Hortikultura di Kabupaten Nagekeo 2022.pptx
Materi Bimtek Hortikultura di Kabupaten Nagekeo 2022.pptxnovitawale
 
(Pkm p)-2013-umy-ilham-.....................
(Pkm p)-2013-umy-ilham-.....................(Pkm p)-2013-umy-ilham-.....................
(Pkm p)-2013-umy-ilham-.....................Ilham Reyzer Firmansyah
 
Tani bangkit [farmers empowerment]
Tani bangkit [farmers empowerment]Tani bangkit [farmers empowerment]
Tani bangkit [farmers empowerment]LAZISMU
 
TANI BANGKIT [farmers empowerment]
TANI BANGKIT  [farmers empowerment]TANI BANGKIT  [farmers empowerment]
TANI BANGKIT [farmers empowerment]LAZISMU
 
Tani bangkit [farmers empowerment]
Tani bangkit [farmers empowerment]Tani bangkit [farmers empowerment]
Tani bangkit [farmers empowerment]LAZISMU
 
Tani bangkit [farmers empowerment]
Tani bangkit [farmers empowerment]Tani bangkit [farmers empowerment]
Tani bangkit [farmers empowerment]LAZISMU
 
Bahan sosialisasi: Kebijakan Pupuk Subsidi 2024
Bahan sosialisasi: Kebijakan Pupuk Subsidi 2024Bahan sosialisasi: Kebijakan Pupuk Subsidi 2024
Bahan sosialisasi: Kebijakan Pupuk Subsidi 2024Mahmud Fadil Mappiasse
 
Risalah pertemuan managing our nation ppm manajemen
Risalah pertemuan managing our nation ppm manajemenRisalah pertemuan managing our nation ppm manajemen
Risalah pertemuan managing our nation ppm manajemenpdatarawa
 

Similar to OPTIMALKAN PASCAPANEN METE (20)

BAB I - III.pptx
BAB I - III.pptxBAB I - III.pptx
BAB I - III.pptx
 
Succes Story Transfer Prima Tani
Succes Story Transfer Prima TaniSucces Story Transfer Prima Tani
Succes Story Transfer Prima Tani
 
Proposal pembuatan jalan tani
Proposal pembuatan jalan taniProposal pembuatan jalan tani
Proposal pembuatan jalan tani
 
Sukma, peranan sektor pertanian
Sukma, peranan sektor pertanianSukma, peranan sektor pertanian
Sukma, peranan sektor pertanian
 
Pengembangan usaha tani
Pengembangan usaha taniPengembangan usaha tani
Pengembangan usaha tani
 
contoh proposal IBM : Pengolahan kulit buah cokelat
contoh proposal IBM : Pengolahan kulit buah cokelatcontoh proposal IBM : Pengolahan kulit buah cokelat
contoh proposal IBM : Pengolahan kulit buah cokelat
 
Laporan fieldtrip
Laporan fieldtripLaporan fieldtrip
Laporan fieldtrip
 
Perspektif Agribisnis
Perspektif AgribisnisPerspektif Agribisnis
Perspektif Agribisnis
 
Materi Bimtek Hortikultura di Kabupaten Nagekeo 2022.pptx
Materi Bimtek Hortikultura di Kabupaten Nagekeo 2022.pptxMateri Bimtek Hortikultura di Kabupaten Nagekeo 2022.pptx
Materi Bimtek Hortikultura di Kabupaten Nagekeo 2022.pptx
 
(Pkm m)-2011-umy--alat pengering padi
(Pkm m)-2011-umy--alat pengering padi(Pkm m)-2011-umy--alat pengering padi
(Pkm m)-2011-umy--alat pengering padi
 
(Pkm p)-2013-umy-ilham-.....................
(Pkm p)-2013-umy-ilham-.....................(Pkm p)-2013-umy-ilham-.....................
(Pkm p)-2013-umy-ilham-.....................
 
E-petani overview
E-petani   overviewE-petani   overview
E-petani overview
 
Tani bangkit [farmers empowerment]
Tani bangkit [farmers empowerment]Tani bangkit [farmers empowerment]
Tani bangkit [farmers empowerment]
 
TANI BANGKIT [farmers empowerment]
TANI BANGKIT  [farmers empowerment]TANI BANGKIT  [farmers empowerment]
TANI BANGKIT [farmers empowerment]
 
Tani bangkit [farmers empowerment]
Tani bangkit [farmers empowerment]Tani bangkit [farmers empowerment]
Tani bangkit [farmers empowerment]
 
Tani bangkit [farmers empowerment]
Tani bangkit [farmers empowerment]Tani bangkit [farmers empowerment]
Tani bangkit [farmers empowerment]
 
Bahan sosialisasi: Kebijakan Pupuk Subsidi 2024
Bahan sosialisasi: Kebijakan Pupuk Subsidi 2024Bahan sosialisasi: Kebijakan Pupuk Subsidi 2024
Bahan sosialisasi: Kebijakan Pupuk Subsidi 2024
 
YLBHL-Flyer
YLBHL-FlyerYLBHL-Flyer
YLBHL-Flyer
 
Risalah pertemuan managing our nation ppm manajemen
Risalah pertemuan managing our nation ppm manajemenRisalah pertemuan managing our nation ppm manajemen
Risalah pertemuan managing our nation ppm manajemen
 
Laporan Observasi Lapang ke Kabupaten Sukabumi
Laporan Observasi Lapang ke Kabupaten SukabumiLaporan Observasi Lapang ke Kabupaten Sukabumi
Laporan Observasi Lapang ke Kabupaten Sukabumi
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

OPTIMALKAN PASCAPANEN METE

  • 1. 1. KEGIATAN : PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN 2. SUB KEGIATAN : PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI METE 3. KODE SATKER : 018.07.200012 4. NAMA SATKER : DINAS PERTANIAN KABUPATEN MUNA 5. JUMLAH USULAN ANGGARAN : Rp. 744.882.000,00 DANA TUGAS PEMBANTUAN CONTACT PERSON : NAMA : LA POU, DRS, M.SI JABATAN : KEPALA BIDANG/ AGRIBISNIS DAN PENGEMBANGAN DINAS PERTANIAN KABUPATEN MUNA ALAMAT : JALAN PENDIDIKAN RAHA KECAMATAN KATOBU TELEPON / FAX : (0403) 2522071 HP : 085241704448 RAHA, 1 MARET 2013 MENGETAHUI : BUPATI MUNA KEPALA DINAS PERTANIAN Dr. H. LM. BAHARUDDIN, M.Kes Ir. MUH. SIFA, MM Pembina Utama Muda, Gol. IV/c NIP. 19551008 198303 1 010
  • 2. PROPOSAL PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI METE TAHUN ANGGARAN 2014 DINAS PERTANIAN KABUPATEN MUNA PROVINSI SULAWESI TENGGARA MARET 2013
  • 3. BAB I PENDAHULUAN A. Kebijakan Pembangunan Pertanian pemerintah Daerah Rencana Kegiatan Pemerintah (RKP) Tahun 2010 – 2014 Pembangunan Pertanian mendukung program Pemerintah Pusat dengan langkah-langkah implementasi kegiatan dengan tetap mengacu pada kebijakan nasional sesuai dengan kapasitas Sumber daya Alam dan Sumber Daya Manusia yang ada di Kabupaten Muna. Lindasan kebijakan Program dan Anggaran sektor Pertanian mengacu pada UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Pembagian Kewenangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang berprinsip partisipatif dimana masyarakat sebagai pelaku pembangunan. Visi dan misi Dinas Pertanian Kabupaten Muna terkait dengan Program Pengembangan Agribisnis, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan adalah terwujudnya Penenganan Pasca Panen yang baik dengan menjaga mutu komoditi. Misi bidang Agribisnis, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan adalah : 1. Meningkatkab Sumber Daya Petani melalui Program Pendampingan dan Pembinaan; 2. Mendorong petani agar melakukan pasca panen yang baik; 3. Mengontrol mutu produksi agar tetap terjaga; 4. Melengkapi sarana dan prasarana pasca panen; 5. Meningkatkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah; 6. Membangun kerja sama yang baik dengan LSM dan Masyarakat Petani. Sasaran yang akan di capai yaitu : a. Terlaksananya Program Pembangunan pasca Panen Perkebunan sesuai dengan anggaran yang tersedia; b. Meningkatnya kerja sama dan keterpaduan antara Pemerintah Pusat, Pemerintah daerah, LSM Pendamping dan Masyarakat petani dalam mengimplementasikan program pasca panen perkebunan; c. Meningkatnya kemitraan Usaha Tani; d. Mutu Produksi tetap terjaga; e. Meningkatnya pendapatan masyarakat petani; f. Meningkatnya Penerimaan Pendapatan Asli Daerah. B. Kinerja Pembangunan Pertanian Kabupaten Muna Dinas Pertanian Kabupaten Muna terdiri dari beberapa bidang/sub dinas, yaitu : 1. Bidang/Sub Dinas tanaman Pangan dan Hortikultura; 2. Bidang/Sub Dinas Perkebunan; 3. Bidang/Sub Dinas Agribisnis, Pengolahan dan Pemasaran Hasil.
  • 4. Bidang/Sub Dinas Agribisnis, Pengolahan dan Pemasaran Hasil terdiri dari seksi-seksi : a. Seksi Pengolahan Hasil Tanaman pangan dan Hortikultura; b. Seksi Pengolahan Hasil Perkebunan; c. Seksi Pengembangan SDM. Dukungan kegiatan perkebunan dalam 3 (tiga) tahun terakhir terfokus pada komoditi mete dan kakao. Untuk komoditi mete di Kabupaten Muna pada Tahun 2009 produksinya telah mencapai angka 3.463,89 ton dengan luas lahan 31.093,50 ha. Angka ini cukup menggembirakan sebab komoditi mete di Kabupaten Muna baru dikembangkan secara intensif pada tahun 2000 dan angka tersebut juga telah menyumbang pada peningkatan PDRB Kabupaten Muna sebesar 9,20 % serta peningkatan penerimaan PAD sebesar 12,35%.
  • 5. BAB II KINERJA PENGEMBANGAN PPHP UNGGULAN DAERAH A. Kinerja Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kegiatan pengolahan hasil dan pemasaran komoditi mete di Kabupaten Muna dalam kurun 3 (tiga) tahun terakhir yaitu berupa pendampingan hasil kerja sama Dinas Pertanian dan Lembaga Swadaya masyarakat Lokal pada Tahun 2010 yang difokuskan di Kecamatan Kabawo sebagai daerah penghasil Mete terbesar di Kabupaten Muna, pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Pertanian bekerja sama dengan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) s setempat dan pengadaan alat/mesin pasca panen yang tentunya masih sangat terbatas. Kegiatan pasca panen mete kedepan lebih diarahkan pada pengembangan agroindustri. Hal ini ternyata memberikan nilai tambah di tingkat pemasaran karena biji mete yang telah dikemas nilai jualnya lebih tinggi dengan biji mete yang dikemas. Kondisi tersebut disebabkan, kelompok tani (POKTAN) telah mendapatkan akses pasar yang baik. Kegiatan pasca panen yang dilakukan oleh masyarakat petani mete di Kabupaten Muna selama ini sudah ada peningkatan. Masyarakat masih sangat minim dalam menguasai dan mempunyai teknologi pasca panen. Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat lokal, petani mengusulkan, Pengadaan alat/mesin pasca panen yang dapat mempermudah mereka dalam menjalankan kegiatannya, seperti alat/mesin pengering biji mete, alat/mesin pengemas biji mete, mesin penyanggrai, terpal plastik untuk penjemuran serta tester untuk mengetahui kadar air mete. B. Kinerja Penanganan Mutu Penanganan mutu Mete sudah dilakukan ditingkat petani melalui proses pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Pertanian seperti proses panen pada buah yang telah masak, kualitas kadar air yang tetap terjaga, pengemasan. Namun kegiatan tersebut belum memberikan dampak yang begitu signifikan karena masih terbatasnya alat dan mesin pasca panen. C. Kinerja Penanganan Pemasaran (Domestik dan Internasional) Penanganan pemasaran mete masih terbatas pada tingkat lokal diakibatkan belum adanya akses pasar oleh petani. Tetapi ada sebagian usaha yang di dirikan secara perorangan oleh petani yang telah menjangkau pasar di Kota Bau-Bau, Kab. Buton, Makassar serta Surabaya. Masalah yang dihadapi adalah masih sangat terbatasnya permodalan petani untuk dapat menjangkau pasar di luar negeri. Solusi yang diinginkan oleh petani adalah Dinas pertanian dapat menyediakan permodalan dalam bentuk Penguatsn Modal Usaha kelompok (PMUK).
  • 6. BAB III USULAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PPHP KOMODITI METE TAHUN ANGGARAN 2014 A. Latar Belakang Kegiatan ini diusulkan karena melihat perkembangan produksi mete di Kabupaten Muna dari tahun 2009 sampai sekarang terus meningkat. Hal ini perlu mendapat perhatian serius dari Dinas Pertanian Kabupaten Muna khususnya bidang agrobisnis, pengolahan dan pemasaran utamanya dalam hal kegiatan teknologi penanganan pasca panen. Dengan adanya penanganan pasca panen yang baik akan tercapai pula harga jual komoditi yang lebih baik. B. Rasional Permasalahan yang sering dihadapi di tingkat lapangan adalah rendahnya pengetahuan petani tentang teknologi penanganan pasca panen, terbatasnya alat dan mesin pasca panen dan tidak adanya permodalan petani untuk mendapatkan akses pasar diluar daerah. Yang menjadi faktor penyebab dari permasalahan di atas adalah kuranya pelatihan tentang penanganan pasca panen, terbatasnya anggaran Dinas Pertanian Kabupaten Muna untuk mengalokasikan alat/mesin pasca panen dan bantuan permodalan kepada POKTAN. Usulan kegiatan ini merupakan solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut karena petani masih harus mendapatkan bimbingan tehnis teknologi penanganan pasca panen. Dengan meningkatnya pengetahuan dan keterampilan petani akan mendatangkan hasil perbaikan penanganan pasca panen. Pengadaan alat/mesin sangat diharapkan agar petani mampu menguasai teknologi dan tidak lagi menggunakan cara pasca panen tradisional. Bantuan permodalan bagi petani akan memutus rantai tengkulak di tingkat petani
  • 7. C. Tujuan - Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam penanganan pasca panen; - Petani dapat menguasai teknologi dan menggunakan alat / mesin pasca panen; - Petani mendapatkan akses pasar yang baik di luar daerah bahkan ke luar negeri; - Meningkatnya harga jual; - Meningkatnya pendapatan petani. D. Sasaran Adalah Kelompok tani / Gabungan Kelompok Tani (POKTAN / GAPOKTAN) di Kabupaten Muna. E. POKTAN/GAPOKTAN Penerima Bantuan POKTAN/GAPOKTAN Calon penerima terbesar di ke 4 Kecamatan di Kabupaten Muna yaitu Kecamatan Kabawo, Kecamatan Kabangka, Kecamatan Kontu Kowuna dan Kecamatan Lohia ada 4346 petani yang mengusahakan tanaman jambu mete, di Kecamatan Kabawo 2197 petani, Kecamatan Kontu Kowuna 870 petani, dan Kecamatan Lohia 980 petani. (Sumber : BPS Kabupaten Muna dalam Angka). Usaha yang dilakukan petani selama ini mulai dari budi daya sampai penaganan pascapanen masih dilakukan sendiri. Ada yang secara berkelompok seperti di Kecamatan Kabawo, Kecamatan Kabangka, Kecamatan Kontu Kowuna dan Kecamatan Lohia. Kegiatan ini sudah sejak lama dinantikan oleh petani, karena selama ini petani masih kurang mendapat sentuhan pembinaan dalam hal pascapanen. Pembentukan POKTAN/GAPOKTAN atas swasdaya petani merupakan salah satu bukti bahwa petani siap menjemput program baik dari Dinas Pertanian, Provinsi maupun Pusat.
  • 8. F. Rincian Kegiatan / Sub Kegiatan dan Anggaran Kegiatan/Sub Kegiatan/ Jenis Belanja Pembelian Alat/Mesin pengering Mete Pembelian Alat Pengupas Biji Mete Pembelian Alat Pengukur Kadar Air Pembelian Alat Vacum Sealer Pembelian Alat, Sarana Packaging G. Judul Pelaksanaan Kegiatan / Sub Kegiatan Persiapan Petani dan Lokasi Pembelian Alat/Mesin Pengering Mete Pembelian Alat Pengupas Biji Mete Pembelian Alat Pengukur Kadar Air Pembelian Alat Vacum Sealer Pembelian Alat, Sarana Packaging H. Indikator Kinerja Kegiatan / Sub Kegiatan Alat/Mesin Pengering Mete Alat Pengupas Biji Mete Alat Pengukur Kadar Air Alat Vacum Sealer Alat, Sarana Packaging I. Kebutuhan Anggaran Tahun 2014 APBN Pusat APBD Masyarakat 300.000.000 30.000.000 0 4.500.000 0 0 22.500.000 2.250.000 0 150.000.000 15.000.000 0 150.000.000 15.000.000 0 Tahun 2014 (bulan ke) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Indikator Keberhasilan pada Akhir Tahun 2014 OUT PUT OUTCOME Tersedianya alat/mesin Efektivitas & Efisien pengering mete waktu, buah steril Tersedianya alat pengupas Mutu biji mete terjamin biji mete Tersedianya alat pengukur Kadar air mete dapat kadar air terjaga Tersedianya alat vacum Efektivitas & Efisiensi sealler waktu buah steril Kemasan mete lebih Tersedianya sarana packing menarik konsumen Keberlanjutan Kegiatan Usaha yang akan dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Muna adalah terus Memonitoring dan melakukan pembinaan kepada POKTAN/GAPOKTAN penerima bantuan sosial agar nantinya alat/mesin dapat terus terpelihara serta modal usaha dapat berkembang.
  • 9. BAB IV PENUTUP Proposal ini diusulkan untuk kegiatan pada Dinas Pertanian Kabupaten Muna Bidang/Sub Dinas Agribisnis, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian untuk Tahun Anggaran 2014. Demikian proposal ini disusun untuk menjadi bahan pertimbangan.