Ringkasan laporan fieldtrip kelompok penyuluh di Desa Kasang Pudak adalah sebagai berikut: (1) tujuan fieldtrip adalah meningkatkan kompetensi penyuluh dan mengetahui proses penyuluhan di desa tersebut, (2) hasilnya adalah pengetahuan tentang peningkatan kapasitas penyuluh, pengelolaan kelembagaan petani dan Gapoktan, serta penerapan teknologi pertanian, (3) kesimpulannya adal
3. Diklat Pengembangan Profesi Penyuluh
Balai Latihan Pertanian Jambi
I. KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena
pertolongan-Nya kami dapat menyelesaikan Fieldtrip Diklat Pengembangan
Profesi Penyuluh Kabupaten Agam.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Kepala BPP Kecamatan
Kumpeh Hulu, PPL Desa Kasang Pudak, Kabupaten Muaro Jambi. Juga kepada
Dinas terkait terutama Pemerintah Daerah Kabupaten Agam dan keluarga besar
Balai Pelatihan Pertanian Jambi yang telah membantu kami dalam melaksanakan
fieldtrip ini sampai selesai. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan
yang sudah memberikan kontribusi baik langsung maupun tidak langsung.
Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat tani dari
hasil fieldtrip ini, sehingga menjadi hasil yang berguna bagi kita bersama.
Pada bagian akhir kami akan mengulas tentang berbagai masukan dan
pendapat dari orang-orang yang ahli dibidangnya. Karena itu kami berharap akan
bermanfaat bagi pengembangan profesi penyuluh. Semoga laporan fieldtrip ini
dapat membuat kita mencapai kehidupan yang lebih baik lagi.
4. Diklat Pengembangan Profesi Penyuluh
Balai Latihan Pertanian Jambi
II. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Penyuluhan pertanian merupakan proses pembelajaran bagi pelaku utama
serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dirinya dalam
mengakses informasi pasar teknologi, permodalan dan sumber daya lainnya
sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas efisiensi usaha, pendapatan
dan kesejahteraan serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian lingkungan
hidup (UU Nomor 16 Tahun 2006).
Proses kegiatan penyuluhan pertanian tersebut diatas akan berhasil guna
apabila dilakukan oleh seorang penyuluh pertanian yang profesional. Untuk
menuju penyuluhan pertanian yang profesional, seorang penyuluh harus
mengembangkan potensi diri secara berkelanjutan.
Salah satu dari kegiatan pengembangan diri adalah melakukan fieldtrip ke
Desa Kasang Pudak, Kecamatan Kumpeh Hulu, Kabupaten Muaro Jambi,
Provinsi Jambi.
Pokok pembahasan dalam fieldtrip di Desa Kasang Pudak adalah
peningkatan kinerja penyuluh, petani, Gapoktan, Balai Penyuluhan Pertanian
Kumpeh Hulu dan Lembaga Keuangan Mikro.
Selain hal tersebut diatas, ada beberapa masalah teknologi yaitu
pengelolaan kesuburan tanah terutama pemakaian racun rumput dan
pemanfaatan lahan pekarangan untuk menambah gizi keluarga.
2. Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan Fieldtrip ini adalah:
1. Meningkatkan kompetensi penyuluh melalui proses belajar mengajar
di ruangan dan praktek di lapangan
2. Mengetahui kegiatan proses penyuluhan di Desa Kasang Pudak
5. Diklat Pengembangan Profesi Penyuluh
Balai Latihan Pertanian Jambi
III. WAKTU DAN TEMPAT
Kegiatan Fieldtrip ini dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 22 Juni 2014.
Bertempat di Gapoktan Harapan Jaya yang berlokasi di desa Kasang Pudak,
Kecamatan Kumpeh Hulu, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi.
IV. HASIL FIELDTRIP
Peningkatan kompetensi penyuluh pertanian pada kegiatan Fieldtrip ini adalah
melalui metode Temu Lapang pada Gapoktan Harapan Jaya bersama Kepala BPP
Kecamatan Kumpeh Hulu, PPL Kasang Pudak, pengurus Gapoktan, LKMA
pengurus kelompoktani dan didampingi oleh nara sumber (panitia dan
Widyaiswara).
Setelah melakukan diskusi bersama pelaku utama beserta penyuluh setempat
terdapat tiga pokok pembahasan yang dapat diambil manfaatnya.
1. Peningkatan Kapasitas Penyuluh Pertanian
a. Penyuluh bertindak sebagai konsultan pertanian pada wilayah binaannya
b. Dalam proses sebagai konsultan, penyuluh mengidentifikasi kelompoktani
binaan dan memilah-milahnya
c. Dalam proses pembinaan, penyuluh mencoba meningkatkan kapasitas
petani menjadi manager pada usaha taninya
d. Dalam proses alur teknologi kepada petani, penyuluh menempatkan diri
dari segi ilmu teknologi melalui tiga tahap yaitu: sedikit merendah,
menyamakan ilmunya dan selanjutnya meninggikan ilmunya
e. Keberhasilan proses penyuluhan di dalam membangun pertanian,
penyuluhan merangkul anggota DPR, Kepala Desa serta seluruh instansi
terkait.
f. Tidak menunda masalah dan menyelesaikan masalah saat itu juga
6. Diklat Pengembangan Profesi Penyuluh
Dalam melaksanakan hal-hal tersebut diatas melalui strategi yang tepat,
kbersamaan dan keterbukaan.
2. Pengelolaan Kelembagaan
Pembahasan dalam pengelolaan kelembagaan adalah sebagai berikut:
1) Balai Penyuluhan Pertanian
a. Alur kerja diterapkan, Kepala BPP bisa langsung ke penyuluh
b. Dalam pengelolaan administrasi, Kepala BPP dibantu oleh Sekretaris
dan Ka. Tata usaha
c. Pelaksanaan training dilaksanakan satu sampai dua kali dalam sebulan
d. Dalam pelaksanaan penyuluhan masih memakai sistem kerja LAKU
(Latihan dan Kunjungan)
2) Gabungan Kelompoktani
Gapoktan Harapan Jaya menaungi 10 kelompoktani yang anggotanya
hampir semua merupakan petani pendatang. Gapoktan mempunyai
kegiatan:
a. Simpan pinjam
a) Dana awal simpan pinjam berasal dari PUAP
b) Di dalam pengelolaan modal, sebelum modal PUAP dicairkan
dibuat aturan bersama ketua kelompok dan anggota Gapoktan
lainnya yang dihadiri oleh pemuka masyarakat dan dinas terkait
c) Di dalam proses perjalanan modal Gapoktan, Penyuluh bertugas
secara langsung mengawasi
d) Kalau ada masalah keuangan di Gapoktan, masing-masing Ketua
kelompoktani bertanggung jawab secara penuh dan menyelesaikan
secara cepat
e) Gapoktan melaksanakan pelatihan secara mandiri untuk
meningkatkan kapasitas petani, kelompoktani sesuai dengan
kebutuhan
Balai Latihan Pertanian Jambi
7. Diklat Pengembangan Profesi Penyuluh
b. Kios Saprodi
Modal awal kios Saprodi berawal dari 30 % dana PUAP
3. Teknologi
Dalam proses penerapan teknologi, adalah sebagai berikut:
a. Penyuluh mencoba dulu di lahan usaha taninya
b. Dalam memecahkan masalah teknologi yang tidak menyehatkan
lingkungan, penyuluh memulainya dari keluarganya. Contohnya kegiatan
KRPL, pelatihan pertanian organik ke kelompoktani
Balai Latihan Pertanian Jambi
8. Diklat Pengembangan Profesi Penyuluh
Balai Latihan Pertanian Jambi
V. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
a. Karakterisrtik petani di Desa Kasang Pudak mempengaruhi proses
penyuluhan pertanian
b. Keberhasilan kegiatan penyuluhan pertanian sangat dipengaruhi oleh
keberadaan penyuluh pertanian yang menempatkan dirinya menjadi
bagian dari masyarakat petani
2. Saran
a. Untuk berhasil guna terhadap penyuluhan, agar penyuluhan pertanian
menerapkan hasil Fieldtrip tersebut
b. Selanjutnya penyuluh pertanian harus meningkatkan kompetensi diri
dengan mengikuti Diklat, membaca baik secara swadaya maupun dari
sumber lainnya.