1. 1
Covid-19 : Peluang Dan Dampak
Terhadap Sektor Pertanian Kab.Cianjur
I. Peluang/Dampak Positif
1. Kondisi saat ini sebagai momentum untuk menggenjot produksi
pertanian Cianjur diantaranya :
a. Tanaman padi (gabah kering giling) yang sekarang memasuki
masa panen antara Bulan Maret, April dan Mei
b. Tanaman jagung, berupa pipilan kering yang di beberapa
kecamatan seperti Mande, Sindangbarang, dll, sedang memasuki
masa panen.
c. Tanaman hortikultura buah-buahan, sayur-sayuran seperti
bawang daun, wortel, cabe, kubis, buncis, dll
2. Meningkatkan akses jaringan pasar yang lebih mudah dan efisien
yaitu :
a. Mengoptimalkan titik simpul rantai pasok produk hortikultura
Cianjur menuju pasar Ibukota, dengan cara meningkatkan peran
STA Cigombong Pacet untuk melakukan pengawasan jaminan
mutu produk hortikultura.
b. Meningkatkan akses pasar secara “daring” (dalam jaringan/online)
melalui pemberdayaan Petani Milenial Cianjur dengan metode
transaksi “pesan antar” (delivery order) secara virtual (tidak
tatap muka).
c. Untuk saat ini volume produk hortikultura terutama sayuran
setiap hari tidak kurang 3000 piece dipasarkan melalui pasar
online Petani Milenial Cianjur
2. 2
II. Dampak Negatif
Selain berpengaruh positif terhadap eksistensi pertanian, Covid-19
juga diprediksi memukul eksistensi pertanian Cianjur, jika
perkembangannya semakin meluas dan durasinya semakin lama.
Hal ini telah terindikasi dari beberapa kondisi yaitu :
1. Terhambatnya/terhentinya proses pemasaran produk florikultura
khususnya bunga potong krisan, mawar, dan pikok. Notabene
merupakan produk andalan Cianjur.
2. Saat ini volume produksi bunga potong krisan, mawar, dan pikok
yang terancam gagal pasar untuk Bulan April sebanyak 9.334.200
tangkai atau sebanyak 933.420 ikat. Tersebar di 4 kecamatan
(Cugenang, Sukaresmi, Pacet dan Cipanas), yang dikelola oleh 48
poktan dan 338 orang petani.
3. Terjadinya penurunan pendapatan usaha tani bunga potong akibat
dari :
a) Tertutupnya permintaan bunga dari Pasar Bunga Rawa
Belong, Jakarta dan Pasar Bunga Jl. Wastukencana Bandung
b) Terhentinya aktivitas pengrajin bunga untuk berbagai
kegiatan resepsi
c) peralihan permintaan konsumen terhadap kebutuhan bahan
pokok yang meningkat tajam.
4. Penurunan pendapatan usahatani berakibat kepada penurunan
dayabeli, khususnya untuk petani bunga potong Cianjur
III. Alternatif Solusi
Untuk mengantisipasi dampak negatif langsung dan tidak langsung
nya dari covid-19 ini terhadap petani diantaranya :
1. Membantu pembelian bunga krisan oleh sebagian ASN Pemkab
Cianjur, untuk sebagian produk bunga krisan yang siap edar namun
terkendala aspek tujuan pasarnya.
3. 3
2. Untuk musim tanam berikutnya petani bunga krisan diarahkan untuk
beralih ke komoditas sayur-sayuran seperti ; bawang daun, wortel,
cabe, kubis, buncis, dll, agar lebih prospek pemasarannya
3. Meningkatkan dan mengintensifkan kegiatan penyuluhan pertanian
yang berisikan teknologi tepat guna ; khususnya budidaya tanaman
padi, palawija, dan hortikultura, yang sehat dan ramah lingkungan.
4. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian serangan organisme
pengganggu tanaman oleh petugas POPT Kabupaten Cianjur.
5. Menjaga dan meningkatkan daya dukung infrastruktur pertanian
seperti fasilitas saluran pengairan irigasi tersier, pembuatan embung
pertanian, dam parit dan irigasi perpompaan.