SlideShare a Scribd company logo
1 of 81
Download to read offline
GAMBARAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN
ANEMIA RINGAN PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS WAPUNTO KABUPATEN MUNA
TAHUN 2016
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah-Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan
Diploma III Kebidanan di Akademi Kebidanan Yayasan Kesehatan
Nasional BauBau
OLEH :
IKA FEBRIANTI
AK.130237
AKADEMI KEBIDANAN YAYASAN KESEHATAN NASIONAL
BAUBAU
2016
ii
HALAMAN PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH
GAMBARAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA
RINGAN PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
WAPUNTO KABPATEN MUNA
TAHUN 2016
Oleh :
IKA FEBRIANTI
AK.130237
Karya Tulis Ilmiah ini diterima dan disetujui, untuk diuji dan di pertahankan
dihadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Yayasan
Kesehatan Nasional Baubau
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Harmin Toha,S.ST.M.Kes Muh. Hasim, SKM
Mengetahui,
Direktur AKBID Yayasan Kesehatan Nasional
Baubau
Sapril, SKM, M.Sc
iii
HALAMAN PENGESAHAN
GAMBARAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA
RINGAN PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
WAPUNTO KABPATEN MUNA
TAHUN 2016
Oleh :
IKA FEBRIANTI
AK.130237
Telah Dipertahankan Di Hadapan Tim Penguji pada
Hari/Tanggal : 21 September 2016
Waktu : 16.00 Wita
Tempat : Kampus AKBID YKN
Telah diperbaiki dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Pembimbing :
1. Harmin Toha, S.ST, M.Kes (……………………………)
2. Muh. Hasim, SKM (……………………………)
Penguji :
1. Hj. Suprihatin, S.ST, M.Kes (…………………………)
Mengetahui,
Direktur AKBID Yayasan Kesehatan Nasional Baubau
Sapril, SKM, M.Sc
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi robbil alamin penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
karena berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga proposal ini dapat
terlaksana dan terselesaikan dalam bentuk yang sederhana sebagai
salah-satu syarat dalam menyelesaikan pendidiakan Diploma III
Kebidanan di Akademi Kebidanan Yayasan Kesehatan Nasional
Bau – Bau pedulis dapat menyelesaikan proposal penelitian dengan judul
Studi deskriptif dengan judul “ Gambaran Faktor yang Mempengaruhi
kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Puskesmas Wapunto Kabupaten
Muna Tahun 2016” dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Semoga
segala aktivitas keseharian kita bernilai ibadah di sisi-Nya.amin. salam
dan salawat penulis tidak lupa kami haturkan kepada Nabi Muhammad
SAW, orang yang menjadi idola dan panutan penulis.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya, khususnya kepada:
1. Ibu Harmin Toha,S.ST,M.Kes, dan Bapak Muh. Hasim,S.KM, selaku
Pembimbing satu dan Pembimbing dua yang telah banyak membimbing
dan memberikan masukan-masukan, serta sangat memperhatikan
perkembangan Penyusunan proposal KTI ini, sehingga KTI ini
terselesaikan tepat pada waktunya.
2. Ibu HJ.SUPRIHATIN S.ST, M.Kes selaku penguji yang kompeten dan
bijaksana dalam memberikan saran-saran dalam penyusunan KTI ini.
3. Direktur Akademi Kebidanan Yayasan Kesehatan Nasional Bau - Bau
4. Ketua yayasan Akademi Kebidanan Yayasan Kesehatan Nasional
Bau – Bau .
5. Seluruh Dosen dan Staf Akademi Kebidanan Yayasan Kesehatan
Nasional Bau – bau yang telah memberikan dukungan dan bantuan
serta kerja sama dalam proses penyusunan KTI ini.
v
6. Kedua orang tua, Ayahanda “H. Muh Amir dan Ibunda Hj Siti Nur
Samsia” dan saudara-saudaraku “faisal, dan ical, ” terimakasih atas
doa, dukungannya, dan motivasi dan pengorbanan serta kasih sayang
yang begitu besar kepada penulis selama menempuh pendidikan
hingga selesai.
7. Teman-teman seperjuangan selama menempuh pendidikan di Akbid
YKN terimaksih atas kekompakan dan Kerja samanya selama
mengikuti pendidikan
Penulis menyadari bahwa Karya tulis ini masih jauh dari
kesempurnaan baik isi, bahasa maupun materi. Oleh karena itu dengan
segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan Karya tulis ini. Harapan
Penulis semoga Tulis Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan
rahmat-Nya kepada kita semua. Akhir kata semoga Karya tulis ini
bermanfaat bagi yang membutuhkan
Raha, ….September, 2016
Penulis
vi
RIWAYAT HIDUP
BIODATA PENULIS
A. Identitas
1. Nama : Ika Febrianti
2. NIM : Ak 130237
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Tempat/Tanggal lahir : Raha, 17 Februari 1995
5. Suku/Bangsa : Muna/ Indonesia
6. Agama : Islam
7. Alamat : Jl. Gatot Subroto
B. Riwayat Pendidikan
1. Tamat SD Negeri 4 Katobu tahun 2012
2. Tamat SMP Negeri 2 Raha tahun 2013
3. Tamat SMA Negeri 1 Raha tahun 2013
4. Terdaftar sebagai Mahasiswi D3 Kebidanan Yayasan Kesehatan
Nasional Baubau Tahun 2013 sampai sekarang
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... .i
HALAMAN PERSETUJUAN ..............................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. .iii
KATA PENGANTAR..............................................................................................iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................. ..vi
DAFTAR ISI .................................................................................................... . vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. . ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... ..xi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... ..xii
DAFTAR LAMBANG.................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian ................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis………………………………………………….. 6
1. Tinjauan Umum Tentang Kehamilan ................................. 6
2. Tinjauan Umum Tentang Anemia ....................................... 18
B. Kerangka Konsep......................................................................28
C. Defenisi Operasional Variabel Penelitian...................................29
vvi
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................... 31
B. Waktu dan Tempat Penelitian ......................................... 31
C. Populasi dan Sampel ...................................................... 31
D. Jenis dan Sumber Data .................................................. 32
E. Pengolahan dan Penyajian Data .................................... 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................... 33
B. Hasil Penelitian ............................................................... 34
C. Pembahasan ................................................................... 37
D. Asuhan Kebidanan ........................................................ 41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ..................................................................... 63
B. Saran .............................................................................. 64
DAFTAR PUSTAKA
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Imunisasi TT...............................................................................16
Tabel 2 TFU Untuk Menentukan Usia Kehamilan..................................18
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Umur ibu hamil yang mengalami
Anemia Ringan....................................................................... 35
Tabel 4 Distribusi frekuensi Paritas ibu hamil yang mengalami
Anemia Ringan....................................................................... 35
Tabel 5 Distribusi frekuensi pendidikan ibu hamil yang mengalami
Anemia Ringan....................................................................... 36
Tabel 6 Distribusi frekuensi pekerjaan ibu hamil yang mengalami
Anemia Ringan....................................................................... 36
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.Kerangka konsep Penelitian ................................................... 28
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Master Tabel Penelitian
Lampiran 2. Lembar Konsul
Lampiran 3. Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 4. Surat Izin Penelitian
Lampiran 5. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Lampiran 6. Riwayat Hidup
xi
DAFTAR LAMBANG
Singkatan dan
lambang
Penjelasan
AKI Angka Kematian Ibu
DJJ Denyut Jantung Janin
HCG Human Chorionic Gonadtropin
LILA Lingkar Lengan Atas
SDKI Survei Demogratis dan Kesehatan Indonesia
TFU Tinggi Fundus Uteri
WHO Worl Health Organization
xii
xiii
ABSTRAK
Ika febrianti (AK.130237). Gambaran Faktor yang Mempengaruhi
Kejadian Anemia Ringan pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
Wapunto Tahun 2016, ( dibawah bimbingan Harmin Toha,S.ST,M.Kes,
dan Muh. Hasim,S.KM)
5 Bab, 65 Hal,6 Tabel, lampiran
Latar belakang.Survei pendahuluan yang peneliti lakukan di Wilayah
Kerja Puskesmas Kabupaten Muna tahun 2016. Gambaran Faktor yang
Mempengaruhi Kejadian Anemia sebanyak 21 orang dari 176 orang ibu
hamil.
Tujuan Penelitian. Untuk mengetahui Gambaran Faktor yang
Mempengaruhi Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas Wapunto Tahun 2016, ditinjau dari umur, paritas, pendidikan,
pekerjaan.
Metode Penelitian. Jenis penelitian yang di gunakan adalah penelitian
deskriptif. Polulasi penelitian adalah semua ibu hamil yang mengalami
kejadian Anemia Ringan d di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Tahun
2016 berjumlah 21 orang. Teknik pengambilan sampel adalah total
populasin. Jenis data adalah data kuantitatif. Sumber data dari penelitian
ini berupa data sekunder.
Hasil penelitian. Berdasarkan umur terlihat bahwa jumlah kejadian
anemia ringan 21 orang dan paling tinggi umur < 20 tahun 10 orang
(47,6%) paling rendah pada umur 20-35 tahun jumlah 4 orang (19,1%)
dan pada umur > 35 tahun berjumlah 7 orang (33,3%). Berdasarkan
paritas paling tinggi paritas I sebanyak 8 orang (38,1%), paling rendah
pada paritas> IV terdapat 3 orang (14,3%), pada paritas II sebanyak 4
orang (19,1 ) sedangkan pada Paritas III terdapat 6 orang (28,5%).
Berdasarkan pendidikan paling tinggi terjadi pada SD berjumlah 8 orang
(38,1)dan sedikit terjadi pada perguruan tinggi berjumlah 3 orang (12,2).
Berdasarkan jumlah pekerjaan kejadian anemia ringan paling tinggi pada
IRT sejumlah 11 orang (52,3%), pada wiraswasta berjumlah 6 orang
(28,6), paling rendah pada PNS sejumlah 4 orang (19,1%).
Kata Kunci : Anemia Ringan, Umur, Paritas, Pendidikan, Pekerjaan
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anemia adalah suatu kondisi atau keadaan pada wanita
dewasa dimana kadar haemoglobin didalam darah kurang dari
normal untuk WUS < 12 gram% sedangkan pada wanita hamil
< 11 gram%. Anemia di sebabkan oleh beberapa faktor yaitu
karena asupan gizi yang kurang, adanya infestasi parasit, penyakit
kronis dank arena adanya peningkatan kebutuhan.
Tingginya kejadian anemia erat kaitanya dengan faktor gizi
saat ibu hamil karena itu memperbaiki pola makan merupakan
faktor penting untuk mengatasi anemia. Anemia pada ibu hamil di
golongkan dalam beberapa karetori yaitu anemia ringan, anemia
sedang, anemia berat. (Manuaba, 2010).
Anemia ringan adalah suatu keadaan apabila kadar darah
yang di hasilkan oleh pemeriksaan Hb sahli sebesar 9-10 gr%.
Gejala anemia antara lain cepat lelah, sering pusing, mata
berkunang - kunang dan badan lemas. Penatalaksaanaan anemia
ringan yaitu dengan meningkatkan konsumsi gizi penderita,
terutama protein dan zat besi dan member suplemen zat besi
secara peroral (Anon, 2011).
2
Diberbagai Negara paling sedikit seperempat dari seluruh
kematian ibu di sebabkan oleh pendarahan, proporsinya berkisar
antara 10% sampai hampir 60%. Walaupun seorang perempuan
bertahan hidup setelah mengalami pendarahan, pasca persalinan,
namun akibat pendarahan tersebut pasien akan menderita
kekurangan darah yang berat (anemia berat) dan akan mengalmi
masalah kesehatan yang berkepanjangn (WHO, 2009).
Badan kesehatan dunia World Health Organization (WHO)
memperkirakan bahwa 35-37% ibu hamil di Negara berkembang
dan 18% ibu hamil di negara maju mengalami anemia. Namun
banyak di antara mereka mengalami anemia pada saat konsepsi
dengan perkiraan pervalensi 43% pada perempuan yang tidak
hamil di negara berkembang 12% di Negara yang lebih maju
(prawiroharjo, 2010).
Angka kematian ibu dan bayi di Indonesia masih tertinggi di
ASEAN,dan penurunannya lambat, Menurut hasil Survey
Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka
Kematian ibu (AKI) di Indonesia yaitu 120 per 100.000 kelahiran
hidup. Hal tersebut tersebut berarti setiap jam ada 2 ibu yang
meninggal. Angka Kematian Bayi (AKB) adakah 35 per 1000
kelahiran hidup yang artinya setian jam ada 18 kematian bayi
(Depkes RI, 2012).
3
Berdasarkan data Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Muna
tahun 2014 jumlah ibu hamil yang mengalami anemia ringan
sebesar 33,4% dan tahun 2015 sebanyak 26,3%. Data yang di
peroleh dari Puskesmas Wapunto tahun 2014 jumlah ibu hamil
yang mengalami anemia ringan sebanyak 9 orang (3,4%), tahun
2015 jumlah ibu hamil yang mengalami anemia ringan sebanyak 11
orang (8,8%), dan pada tahun 2016 periode (Januari-Agustus)
jumlah ibu hamil yang mengalami anemia ringan sebanyak 21
orang (16,6).
Berdasarkan latar belakang di atas, angka kejadian anemia
ringan pada ibu hamil masih cukup tinggi dan mengingat jika tidak
di kelolah dengan baik akan menjadi anemia sedang dan menuju
ke anemia berat, maka peneliti tertatik melakukan penelitian
Gambaran Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Anemia Ringan
pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Tahun 2016.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah
“Bagaimana Gambaran Faktor yang Mempengaruhi Kejadian
Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto
Tahun 2016 ?
4
C. Tujuan Penelitian
1) Tujuan Umum
Untuk mengetahui Gambaran Faktor yang Mempengaruhi
Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
Wapunto Tahun 2016
2) Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui gambaran faktor yang mempengaruhi
kejadian anemia ringan pada ibu hamil menurut umur di
Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Tahun 2016
b. Untuk mengetahui gambaran faktor yang mempengaruhi
kejadian anemia ringan pada ibu hamil menurut paritas di
Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Tahun 2016
c. Untuk mengetahui gambaran faktor yang mempengaruhi
kejadian anemia ringan pada ibu hamil menurut pendidikan
di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Tahun 2016
d. Untuk mengetahui gambaran faktor yang mempengaruhi
kejadian anemia ringan pada ibu hamil menurut pekerjaan di
Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Tahun 2016
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Program
Sebagai salah satu sumber informasi bagi penentu
kebijakan dan pelaksanaan program bagi instansi Departemen
Kesehatan khususnya di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto
5
dalam penyusunan program perencanaan berkaitan dengan
upaya pencegahan anemia.
2. Manfaat Bagi Institusi
Sebagai bahan referensi sehingga dapat memberikan wawasan
yang luas dan sebagai bahan perbandingan untuk peneliti
selanjutnya mengenai gambaran faktor kejadian yang
mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil.
3. Manfaat ilmiah
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi sumber informasi
dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan wawasan
serta dapat menjadi bahan acuan bagi peneliti selanjutnya.
4. Manfaat Bagi Peneliti
Untuk menambah pengalaman langsung bagi penulis dalam
melaksanakan penelitian serta menerapkan berbagai teori yang
di dapat dalam bangku kuliah dan menuangkan hasil penelitian
dalam bentuk karya tulis ilmiah.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Tinjauan Umum Tentang Kehamilan
a. Kehamilan
Masa kehamilan di mulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9
bulan 10 hari), di hitung dari haid pertama haid terakhir.
Kehamilan di bagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama di
mulai dari konsepsi samapai 3 bulan, triwulan ke empat sampai
6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh samapai 9 bulan
(pediastuti R, 2012).
Periode anterpartum adalah periode kehamilan yang di
hitung sejak hari pertama haid terakhir sampai di mulainya
persalinan. Periode anterpartum adalah periode anterpartum di
bagi atas 3 trimester yang masing-masing terdiri atas 13
minggu, pembagian waktu ini diambil dari ketentuan yang
mempertimbangkan bahwa lama kehamilan di perkirakan
kurang dari 40 minggu. Pada prktiknya, trimester 1 di
pertimbangkan secara umum berlangsung pada minggu
pertama hingga minggu ke-12 (12 minggu), trimester II minggu
6
7
ke-13 sampai dengan minggu ke-27 (15 minggu), dan trimester
III minggu ke-27 sampai dengan minggu ke-40 (13 minggu).
Kehamilan adalah suatu keadaan dimana janin di kandung di
dalam tubuh wanita yang sebelumnya.
b. Proses Terjadinya Kehamilan
Peroses terjadinya kehamilan :
1) Pembuahan/fertilisasi : bertemunya sel telur/ovum wanita
dengan sel benih/spermatozoa pria
2) Pembelahan sel (zigot)
3) Nidasi/implantasi zigot tersebut pada dinding saluran reproduksi
(pada keadaan normal : implantasi pada lapisan endometrium
dinding kavum uteri)
4) Pertumbuhan dan perkembangan zigot-embrio-janin menjadi
bakal individu baru.
Kehamilan dipengaruhi berbagai hormon:estrogen,
progesterone, human chorionic gonadtropin, human
somatommotropin, prolaktin dan sebagainya. Human Chorionic
Gonadtropin (HCG) adalah hormone aktif khusus yang berperan
selama awal masa kehamilan, berfluktuasi kadarnya selama
kehamilan. Terjadi perubahan juga pada anatomi dan fisiologi
organ-organ system reproduksi. Dan organ-organ sistem tubuh
lainnya yang dipengaruhi terutama oleh perubahan keseimbangan
hormonal tersebut (Sukarni, 2013 )
8
c. Tanda-Tanda Kehamilan
1) Tanda pasti kehamilan, yaitu :
a) Terdengar denyut jantung janin (DJJ)
b) Terasa gerak janin
c) Pada pemeriksaan USG terlihat adanya kantong kehamilan,
ada gambaran embrio
2) Tanda Tidak Pasti Kehamilan
a) Rahim membesar
b) Tanda hegar
c) Tanda chadwick, yaitu warna kebiruan pada serviks, vagina
dan vulva
d) Tanda piskacek, yaitu pembesaran uterus ke salah satu arah
sehingga menonjol jelas kearah pembesaran tersebut
e) Braxton hicks
Bila uterus dirangsang (distimulasi dengan diraba) akan
mudah berkontraksi
f) Basal metabolism rate (BMR) meningkat
g) Ballottement positif
h) Jika dilakukan pemeriksaan palpasi di perut ibu dengan cara
menggoyang-goyangkan di salah satu sisi, maka akan terasa
“pantulan” di sisi yang lain
i) Tes Kehamilan (tes HCG) positif.
3) Dugaan Hamil
9
a) Amenore/tidak mengalami menstruasi sesuai siklus (terlambat
haid)
b) Nausea, anorejsia, emesis dan hipersalivasi
c) Miksing/sering buang air kecil
d) Obstipasi
e) Hiperpegmentasi : striae, cloasma, linea nigra
f) Varises
g) Payudara menegang
h) Perubahan perasaan
i) Berat badanbertambah (Sulistyawati, 2011)
d. Perubahan Anatomi dan Adaptasi fisiologi dalam kehamilan.
Menurut sarwono Prawiroharjo (2010), perubahan anatomi dan
adapta fisiologi pada ibu hamiil sebagai berikut :
1) Perubahan Sistem Reproduksi
a) Uterus
Pada kehamilan 12 minggu lebih penambahan ukuran uterus
didominasi oleh desakan dari hasil konsepsi. Pada awal
kehamilan tuba fallopi, ovarium, dan ligamentum rotundum
berada sedikit dibawah apeks fundus, sementara pada akhir
kehamilan akan berada sedikit di atas pertengahan uterus.
b) Serviks
Serviks menjadi lunak (soft) yang disebut dengan tanda
Goodell, banyak jaingan ikat yang mengandung kolagen,
10
kelenjar serviks membesar dan mengeluarkan banyak cairan
mucus karena pertambahan dan pelebaran pembuluh darah,
warnanya menjadi livid yang disebut tanda Chadwick.
c) Vagina dan Vulva
Minggu ke-8 terjadi hipervaskularisasi sehingga vagina
tampak merah dan kebiruan (tanda chatwick). pH vagina
menjadi lebih asam, dari 4 menjadi 6,5 menyebabkan rentang
terhadap infeksi vagina. Mengalami pelepasan elemen epitel
pada sel-sel vagian akibat stimulasi estrogen membentuk
rabas vagina disebut leukore (keputihan). Hormon kehamilan
mempersiapkan vagina supya distensi selama persalinan
dengan produksi mukosa vagina yang tebal, jaringan ikat
longer, hipertropi otot polos dan pemanjangan vagina.
d) Ovarium
Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan
pematangan folikel baru juga di tunda, hanya satu korpus
luteum yang dapat ditemukan di ovarium. Folikel ini akan
berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan, dan
setelah itu akan berperan sebagai penghasil progesteron
dalam jumlah yang relative minimal.
e) Payudara
Karena adnya peningkatan suplai darah dibawah pengaruh
aktifitas hormon, jaringan glandular dari payudara membesar
11
dan putting menjadi lebih efektif walaupun perubahan
payudara dalam bentuk yang membesar terjadi pada waktu
menjelang persalinan. Estrogen menyebabkan pertumbuhan
tubukus lactiforeus dan duktus juga menyebabkan
penyimpangan lemak, progesteron menyebabkan tumbuhnya
lobus, alveoli lebih tervaskularisasi dan mampu bersekresi.
Hormon pertumbuhan dan glukokortikoid juga mempunyai
peranan penting dalam perkembangan ini. Prolaktin
merangsang produksi kolostrum dan air susu ibu
(Jannah N, 2011)
f) Kulit
Terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena
hormone hiposis yaitu Melanopshore Stimulating Hormon
(MSH) meningkat. Kloasma gravidarum adalah bintik-bintik
pigmen kecoklatan yang tampak di kulit bayi ,pipi, hidung,
leher. Peningkatan pigmentasi juga terdapat pada perut
bawah bagian tengah biasanya tampak garis gelap yang di
sebut linea nigra. Striae gravidarum adalah kulit perut tampak
retak biru, dimana setelah partus tampak berwarna putih yan
di sebut striae albicans. Pembesaran rahim menimbulkan
peregangan dan menyebabkan robeknya serabut di bawah
kulit sehingga timbul striae gravidarum. (Maryunani A, 2010).
12
2) Perubahan Sistim Sirkulasi
Peredaran darah ibu di pengaruhi beberapa faktor berikut ini :
a) Meningkatkan kebutuhan sirkulasi darah, sehingga dapat
memenuhi kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan janin
dalam rahim.
b) Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada
sirkulasi retroplasenter.
c) Pengaruh hormone estrogen dan progesteron.
3) Perubahan Sistem Respirasi
Wanita hamil bernapas lebih cepat dan lebih dalam karena
memerlukan lebih banyak oksigen untuk dirinya dan untuk janin.
Usia kehamilan lebih dari 32 minggu, uterus membesar,
menekan usus–usus dan mendesak diafragma sehingga
menimbulkan rasa sesak dan nafas pendek.(Maryunani A, 2010).
4) Perubahan Sistem Pencernaan
Bulan – bulan pertama kehamilan, hormone estrogen dan HCG
meningkat yang dapat menyebabkan mual dan muntah, rahim
yang semakin membesar akan menekan rectum dan usus
bagian bawah sehingga terjadi kostipasi. Sembelit semakin berat
karena gerakan otot di dalam usus di perlambat oleh tingginya
kadar progesterone. (Maryunani A, 2010)
5) Perubahan Sistem Traktur Urinarius
13
Pada bulan – bulan pertama kehamilan kandung kemih akan
tertekan oleh uterus yang mulai membesar sehingga
menimbulkan sering kencing. Keadaan ini akan hilang dengan
makin tuanya kehamilan bila uterus keluar dari rongga panggul.
Pada akhir kehamilan, jika kepala janin sudah mulai turun ke
pintu atas panggul, keluhan itu akan tumbuh kembali.
6) Perubahan Metabolik
Metabolisme protein meningkat untuk menyuplai substrat bagi
pertumbuhan ibu dan janin. Metabisme lemak meningkat yang di
buktikan oleh peningkatan semua fraksi lipid dalam darah. Kadar
glukosa darah ibu sangat penting bagi kesejahteraan janin dan
berpuasa dalam waktu selama kehamilan akan menimbulkan
kotonemia berat yang berbahaya bagi kesehatan janin.
(Fraser, ddk. 2012)
e. Tanda Bahaya Kehamilan
Tanda bahaya dalam kehamilan perlu di ketahui oleh ibu dan
keluarga agaria waspada terhadap ancaman kesehatan diri maupun
janinnya. Berikut ini adalah tanda bahaya yang penting di ketahui
oleh ibu dan keluarga :
1) Sakit kepala lebih dari biasa
2) Gangguan penglihatan
3) Bengkak pada wajah dan kaki
4) Nyeri abdomen
14
5) Janin tidak bergerak seperti biasanya
6) Pendarahan pervaginam (Hutari,2012)
f. Asuhan Antenatal
Menurut Fraser, dkk (2012) asuhan antenatal di tunjukan untuk
memantau kemajuan kehamilan guna mendukung kesehatan ibu dan
perkembangan janin normal
1). Tujuan asuhan antenatal
Tujuan asuhan antenatal adalah sebagai berikut :
a) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan
ibu dan tumbuh kembang bayi
b) Meningkatan dan mempertahankan fisik, mental dan social ibu
dan bayi
c) Mengenali secara dini adanya ketidak normalan kompikasi
yang mungkn terjadi selama hamil termaksuk riwayat penyakit
secara umum, kebidanan dan pembedahan
d) Mempersiapkan persalinan cukup bulan melahirkan dengan
selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal
mungkin
e) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan
pemberian Asi Esklusif
f) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima
kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
15
2) Kebijakan Program
Menurut Pediastuti R, 2012, kunjungan antenatal sebaiknya
dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan
a) Satu kali pada triwulan pertama
b) Satu kali pada triwulan kedua
c) Dua kali pada triwulan ketiga
Pelayanan atau asuhan standard minmal 10T,yaitu
a) Timbang berat badan
b) Ukur ( Tekanan ) darah
c) Nilai status lingkar lengan (LILA)
d) Ukur (Tinggi) fundus uteri
e) Tentukan Presentase janin dan DJJ
f) Pemberian Imunisasi Tetanus Toksoid ( TT)
g) Pemberian tablet zat besi,minimal 90 tablet selama kehamian
h) Tes laboratorium
i) Tes terhadap penyakit menular seksual (PMS)
j) Temu wicara atau konseling termasuk perencanaan persalinan
dan pencegahan komplikasi serta KB pasca persalinan.
3) Jadwal Kunjungan Ulang
Menurut Sarwono (2010), jadwal kunjungan ulang yaitu :
a) Kunjungan 1 (16 minggu), dilakuakan untuk :
(1) Persiapan dan pengobatan anemia
(2) Perencanaan persalinan
16
(3) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatan
b) Kunjungan II (24-28 minggu), dan kunjungan ke III (32 minggu) di
lakukan untuk
(1) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatanya
(2) Penapisan preeklamsia, gemeli, infeksi dan reproduksi, dan
saluran perkemihan.
(3) Mengulang perencanaan persalinan
c) Kunjungan IV : 36 minggu sampai lahir
(1) Sama seperti kegiatan kunjungan I dan II
(2) Mengenali adanya kelainan letak dan persentase
(3) Mementapkan rencana persalinan
(4) Mengenali tanda – tanda persalinan
4) Imunisasi TT
Tabel 1.
Imunisasi TT
Antigen
Interval
(selang waktu
minimal)
Lama
perlindungan
%
perlindungan
TT1
Pada kunjungan
antenatal pertama
_ _
TT2
4 minggu setelah
TT1
3 tahun 80
TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun 95
TT4 1 tahun setelah TT3 10 tahun 99
TT5 1 tahun setelah TT4
25
tahun/seumur
hidup
99
Sumber : (Ratna dewi pediastuti, 2012)
17
g. Pengawasan, Pemeriksaan fisik dan Pemeriksaan Abdomen Wanita
Hamil.
Tujuan pengawasan antenatal yaitu :
1) Mengenal dan menanggani sedini mungkin penyulit yang terdapat
saat kehamilan, dan masa nifas
2) Mengenal dan menangani penyulit yang menyertai kehamilan
persalinan, dan nifas
3) Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan
kehamilan,persalinan, nifas, laktasi dan aspek keluarga berencana
4) Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal
(Pediastuti R, 2012)
Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan yang dilakukan pada bagian
tubuh dari kepala sampai kaki. Kehamilan merupakan suatu proses
pembuahaan dalam rangka melanjutkan keturunan yang terjadi secara
alami, menghasilkan janin yang tumbuh normal di dalam rahim ibu.
Pemeriksaan fisik pada ibu hamil selain bertujuan untuk
mengetahui kesehatan ibu dan janin saat in, juga bertujuan untuk
mengetahui perubahan yang terjadi pada pemeriksaan berikutnya.
Pada tiap kunjungan anterpartum ulang, yang di periksa yaitu :
(1) Tekanan darah
(2) Berat badan
(3) Pemeriksaan abdomen obstetri
(4) Pemeriksaan ekstremitas atas dan bawah (Kriebs J, 2010)
18
Menurut Fraser dkk, 2012 pemeriksaan abdomen dilakukan untuk
menentukan dan memastikan bahwa pertumbuhan janin sesuai
dengan usia kehamilan.
Tabel 2
TFU untuk menentukan usia kehamilan
TFU (berdasarkan perabaan Usia kehamilan
1/3 di atas simphisis 12 minggu
½ di atas simphisis – pusat 16 minggu
2/3 di atas simphisis 20 minggu
Setinggi pusat 24 minggu
1/3 di atas pusat 28 minggu
½ pusat – prosesus xifoideus 34 minggu
Setinggi prosesus xifoideus 36 minggu
Dua jari (4cm) di bawah
prosesus xifoideus
40 minggu
2. Tinjauan Umum Tentang Anemia
a. Pengertian
Anemia adalah keadaan menurunya kadar haemoglobin,
hematokrit dan eritrosit dibwah nilai normal yang diberikan pada
individu (Soejoenos,1983). Sedangkan laros (1994) mendefinisikan
anemia adalah kadar hemoglobin dibawah batas terendah nilai
normal tanpa adanya keadan hidrasi. Dan menurut WHO (2000)
keadaan dimana kadar haemoglobin, hematokrit, sel darah merah
lebih rendah dari nilai normal, sebagai akibat dari difesiensi salah
19
makanan yang esensial yang dapat mempengaruhi timbulnya
difesiensi tersebut.
Pada penderita anemia, lebih sering disebut kurang darah, kadar
sel darah merah (haemoglobin atau Hb) dibawah nilai normal.
Penyebabnya bisa karena kurangnya zat gizi untuk pembentukan
darah, misalnya, zat besi, asam folat, dan vitamin B12. Tetapi yang
sering terjadi adalah anemia karena kekurangan zat besi .Anemia
defenisi besi adalah anemia yang di sebabkan oleh kurangnya zat besi
dalam tubuh, sehingga kebutuhan zat besi (Fe) untuk eritropoesis tidak
cukup, yang ditandai dengan gambaran sel darah merah.
Banyak faktor yang dapat menyebabkan timbulnya anemia
difesiensi besi, antara lain, kurangnya asupan zat besi, antara lain,
kurangnya asupan zat besi dan protein dari makanan, adanya
gangguan absorbsi di usus, pendarahan akut maupun, kronis,
kecacingan dan meningkatnya kebutuhan zat seperti pada wanita hamil
masa pertumbuhan dan masa penyembuhan dari penyakit.
b. Klasifikasi anemia
1) Pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan
menggunakan alat sahli. Hasil pemeriksaan Hb dengan sahli dapat
digolongkan sebagai berikut:
a) Tidak anemia dengan Hb lebih dari 11gr%
b) Anemia ringan dengan Hb 9-10gr%
c) Anemia sedang dengan Hb 7-8gr%
20
d) Anemia berat dengan Hb kurang dari 7gr%
2) Berdasarkan klasifikasi WHO kadar hemoglobin pada wanita hamil
dapat dibagi 3 kategori yaitu (Manuaba, 2010):
a) Anemia Ringan : Kadar Hb 9 – 11 gr%
b) Anemia Sedang : Kadar Hb 7 – 8 gr%
c) Anemia Berat : Kadar Hb < 7 gr%
c. Macam - macam anemia
1) Anemia defisiensi besi
Anemia jenis ini berbentuk normositik dan hipokromik di sebabkan
oleh kurang gizi (malnutrisi), kurang zat besi dalam diet, malabsorpsi,
kehilangan darah yang banyak (persalinan yang lalu, haid, dll)
2) Anemia megaloblastik
Anemia ini berbentuk makrositik, penyebabnya adalah kekurangan
asam folik dan kekurangan vitamin B12 tetapi jarang terjadi.
3) Anemia anemia hipoblastik
Anemia jenis ini di sebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang,
membentuk sel-sel darah merah baru. Untuk itu di perluka
pemeriksaan:
a) Darah tepi lengkap
b) Pemeriksaan fungsi sterna
c) Pemeriksaan retikulosit, dll
21
4) Anemia hemolitik
Anemia jenis ini di sebabkan penghancuran/pemecahan sel darah
nerah yang lebih cepat dari pembuatannya.
d. Etiologi anemia
1) Berdasarkan ukuran sel darah merah ( Nugroho T,2012)
a) Anemia mikrositik (penurunan ukuran sel darah merah)
(1) Kekurangan zat besi
(2) Talasemia (tidak efektifnya eritropoiesis dan meningkatnya
hemolisis yang mengakibatkan tidak ade kuatnya kandungan
hemoglobin)
(3) Ganguan hemoglobin E (jenis hemoglobin genetik yang
banyak di temukan di Asia Tenggara)
(4) Keracuanan timah
(5) Penyakit kronis (infeksi, tumor)
b) Anemia normositik (ukuran sel darah merah normal)
(1) Sel darah merah yang hilang atau rusak meningkat
(2) Gangguan hemolisis darah :
(a) Penyakit sel sabit hemoglobin (sickle cell disease)
(b) Ganggauan C hemoglobin
(c) Sterocitosis banyak di temukan di eropa utara
(d) Kekurangan G6PD (glucose-6-phosphate dehi-drogenase)
(e) Anemia hemolitik (efek samping obat
(f) Anemia hemolisis autoimun
22
(3) Penurunan produksi sel darah merah
(a) Anemia aplastik (gagal sumsum tulang belakang yang
mengancam jiwa)
(b) Penyakit kronis (penyakit hati, gagal ginjal, infeksi, tumor)
(c) Anemia makrositik (peningkatan ukuran sel darah merah)
2) Penyebab anemia pada kehamilan
Menurut Departemen Kesehatan (2011) :
a) Penyebab Langsung Anemia
(1) Ketidak cukupan makanan
Kurangnya zat besi di dalam tubuh dapat di sebabkan oleh :
- Kurang makan sumber makanan yang mengandung zat
besi
- Makan cukup tetap yang di makan biovailabilitas besinya
rendah sehingga jumlah zat besi yang di serap kurang
- Makanan yang di makan mengandung zat besi
penghambat penyerapan zat besi.
(2) Infeksi penyakit
Beberapa infeksi penyakit memperbesar resiko menderita
anemia, contohnya infestasi cacing dan penyakit malaria.
b) Penyebab Tidak Langsung
Perhatian terhadap wanita yang masih rendah dikeluarga,
wanita didalam keluarga masih kurang diperhatikan
dibandingkan dengan laki- laki contohnya :
23
(1) Wanita mengeluarkan energy lebih bayak, wanita yang
berkerja sesampainya dirumah tidak langsung beristirahat,
karena umumya menyiapkan makanan, memasak dan
membersihkan rumah
(2) Kurang perhatian dan kasih saying terhadap wanita dan
anak wanita, misalnya penyakit pada wanita atau penyulit
yang terjadi pada kehamilan di anggap sebagai suatu hal
yang wajar.
e. Fisiologi / Patologi
1) Fisiologi dan patologi (Yeyeh, 2010)
Selama kehamilan terjadi peningkatan volume darah
(hypervolemia) merupakan hasil dari peningkatan volume plasma
dan eritrosit (sel darah merah) yang beredar dalam tubuh. Tetapi
peningkatan ini tidak seimbang yaitu volume plasma peningkatannya
jauh lebih besar sehingga menberikan efek yaitu konsentrasi HB
berkurang dari 12 mg/10 ml.
Pengenceran darah (Hemodilusi) pada ibu hamil sering terjadi
dengan peningkatan volume plasma 30%-40% peningkatan sel
darah merah 18-30 % dan hemoglobin 19 % secara fisiologi
hemodilusi untuk mengurangi beban kerja jantung. Hemodilusi terjadi
sejak kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya pada
kehamilan 32-36 minggu. bila hemoglobin itu sebelum sekitar 11 gr%
24
maka terjadinya hemodilusi akan mengakibatkan anemia fisiologi
dan Hb akan menjadi 9,5 sampai 10 g.
2) Gejala dan tanda
Keluhan lemah, pucat, mudah pingsan sementara tensi dalam
batas normal, perlu di curigai anemia defisiensi. Secara klinik
dapat dilihat tubuh yang malnutrisi,pucat.
f. Pencegahan Anemia
1) Pemberian tablet besi
Wanita hamil merupakan salah satu kelompok yang diprioritaskan
dalam program suplementasi, dosis yang dianjurkan satu hari
adalah dua tablet ( satu tablet menangandung 60 mg Fe dan 200
mg asam folat ) yang dimakan selama paruh kedua kehamilan
karena pada saat tersebut kebutuhan akan zat besi sangat tinggi.
2) Penyuluhan konsumsi tablet zat besi dapat menimbulkan efek
samping yang mengganggu sehingga orang cenderung menolak
tablet yang diberikan. Penolakan tersebut sebenarnya berpangkal
dari ketidaktahuan mereka bahwa selama kehamilan mereka
memerlukan tambahan zat besi. Agar mengerti para wanita hamil
harus diberikan pendidikan yang tepat misalnya tentang bahaya
yang mungkin terjadi akibat anemia dan harus pula diyakini bahwa
salah satu penyebab anemia adalah defisiensi zat besi.
25
3) Modifikasi makanan
Asupan zat besi dari makanan dapat ditingkatkan melalui dua cara,
pertama pastikan konsumsi makanan yang cukup mengandung
kalori. Kedua meningkatkan kesediaan zat besi yang dimakan agar
dapat memacu dan menghindarkan pangan yang biasa mereduksi
penyerapan zat besi, bukan hanya padsa wanita hamil tetapi juga
pada semua wanita Usia Subur.
4) Pengawasan penyakit infeksi
Pengobatan yang efektif dan tepat waktu dapat mengurangi
dampak gizi yang tidak diinginkan. Tindakan yang penting sekali
dilakukan selama penyakit berlangsung adalah keluarga penderita
tentang cara makan yang sehat selama dan sesudah sakit.
Pengawasan penyakit infeksi ini memerlukan upaya kesehatan
masyarakat, pencegahan seperti penyediaan air bersih, perbaikan
sanitasi dan kebersihan perorangan.
g. Penatalaksanaan Medis.
1) Mendiagnosis
Evaluasi awal pada wanita hamil dengan anemia adalah melakukan
pengukuran hemoglobin, hematokrit, dan indeks-indeks sel-sel
darah merah; pemeriksaan cermat terhadap sediaan apus darah
tepi.
26
2) Penanganan
a) Anemia ringan
Pada kehamilan dengan kadar Hb 9 – 10,9 gr% masih
dianggap ringan sehingga hanya perlu diberikan kombinasi 60
mg/ hari besi dan 400 mg asam folat peroral sekali sehari. Hb
dapat dinaikkan sebanyak 1 gr%/ bulan.
b) Anemia sedang
(1) Pengobatan dapat dimulai dengan pemberian preparat besi
feros 600 – 1000 mg/ hari seperti sulfat ferossus atau
glukonas ferossus. Hb dapat dinaikkan sampai 10 gr/ 100 ml
atau lebih asal masih ada cukup waktu sampai janin lahir.
(2) Pemberian tablet Fe 3x1
c) Anemia berat
Pemberian preparat parenteral yaitu dengan ferum dextran
sebanyak 1000 mg ( 20 ml ) intravena 2x10 ml intramuskuler
pada gluteus. Transfusi darah kehamilan lanjut dapat diberikan
walaupun sangat jarang diberikan mengingat resiko transfusi
bagi ibu dan janin.
h. Pengaruh Anemia dalam Kehamilan, Persalinan dan Nifas.
1) Pengaruh anemia pada kehamilan
a) Dapat terjadi abortus
b) Persalinan prematur
27
c) Perdarahan antepartum
2) Pengaruh anemia pada persalinan
a) Gangguan his
b) Partus lama
c) Atonia uteri
3) Pengaruh anemia pada nifas
a) Perdarahan
b) Ganngguan involusio uteri
i. Penatalaksanaan Anemia Ringan
Menurut (Rahmawati, 2010), penatalaksanaan anemia ringan antara
lain :
1) Meningkatkan gizi penderita
Faktor utama penyebab anemia adalah faktor gizi, terutama
protein dan zat besi, sehingga pemberian asupan zat besi sangat
di perlukan oleh ibu hamil yang mengalami anemia ringan
2) Memberi suplemen zat besi
a. Peroral
Pengobatan dapat di mulai dengan preparat besi sebanyak
600-1000 mg sehari seperti sulfas ferrosus atau gulkonas
ferrosus Hb dapat dinaikan sampai 10 g/ 100 ml atau lebih
b. Parental
Diberikan apabila penderita tidak tahan akan obat besi
peroral, ada gangguan absorbs, penyakit saluran pencernaan.
28
Pemberian secara intamuskular / intravena. Diberikan ferum
desktran 100 dosis total 1000 – 2000 mg intravena.
B. Kerangka Konsep
Keterangan:
: Independen (bebas)
: Dependen (terikat )
: Hubungan variabel yang diteliti
Gambar .1 Kerangka Konsep Penelitian
Umur
Paritas
Pendidikan
Pekerjaan
Anemia Ringan
29
C. Defenisi Operasional Variabel Penelitian
1. Anemia ringan adalah Suatu keadaan dimana wanita hamil yang
kadar hemoglobin didalam darah kurang dari normal
2. Umur adalah lamanya tahun dihitung sejak dilahirkan hingga
penelitian ini dilakukan
Kriteria Objektif :
a. < 20 tahun
b. 20 - 35 tahun
c. > 35 tahun (Manuaba, 2010)
3. Paritas adalah jumlah keseluruhan anak yang telah lahir. Baik
hidup maupun mati sesuai yang tercatat dalam status pasien
tempat di lakukan penelitian
Kriteria Objektif :
a. Paritas I
b. Paritas II
c. Paritas III
d. Paritas ≥ IV (Hanifa, 2008: 170)
4. Pendidikan ibu adalah pendidikan formal yang telah dicapai sesuai
yang tercantum dalam buku status.
kriteria objektif :
a. SD
b. SMP
c. SMA
30
d. Perguruan tinggi (Manuaba, 2007).
5. Pekerjaan adalah suatu kegiatan untuk melakukan sesuatu yang
merupakan tugas dan kewajibannya dalam hal ini rutinitasi bekerja
ataupun tidak bekerja.
Kriteria objektif :
a. PNS
b. Wiraswasta
c. IRT (Sulisyawati, 2011 : 105).
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif yang dimaksudkan untuk
mendiskripsikan variable yang sesuai dengan tujuan penelitian
tentang suatu keadaan secara objektif. (Aziz, 2011)
B. Waktu dan Tempat
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini di laksanakan pada bulan Agustus – September
2016
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas
Wapunto Kabupaten Muna
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi yang diambil adalah semua ibu hamil yang mengalami
anemia ringan periode Januari - Agustus 2016 sebanyak 21
orang
2. Sampel
Sampel penelitian adalah semua ibu hamil dengan anemia
ringan dan tercatat dalam buku register di Wilayah Kerja
Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna Tahun 2016. Tehnik
pengambilan sampel adalah total sampling.
31
32
D. Jenis data dan Sumber data
1. Jenis Data
Data yang di kumpulkan adalah data kuantitatif
2. Sumber data
Data yang digunakan adalah data sekunder yang di ambil dari
buku register di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Kabupaten
Muna Tahun 2016
E. Pengelolahan dan Penyajian Data
Data yang telah diolah secara manual dengan menggunakan
kalkulator akan di sajikan dalam bentuk table dan dinarasikan.
Untuk memperoleh distribusi frekuensi data analisis dengan
menggunakan rumus statistic deskriptif.
Rumus yang di gunakan :
x x 100%
Keterangan
X : Presentase hasil yang di capai
f : Frekuensi hasil yang di teliti
n : Jumlah sampel peneliti
K : Konstanta (100%)
33
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Letak Geografi
Puskesmas Wapunto terletak di Kelurahan Wapunto
Kecamatan Duruka, dengan luas wilayah Kecamatan Duruka
sekitar 11,52 km atau sekitar 0,24% dari luas daratan Kabupaten
Muna, secara admitrasi Kecamatan Terdiri dari 2 kelurahan dan
5 desa dari 7 desa atau kelurahan yang ada. Desa Banggai
adalah desa yang terluas dengan luas 2,65 km, sedangkan yang
terkecil adalah desa palangga dan Ghonebalano masing-masing
seluas 1,00 km
Batas-batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Berbatasan dengan kec. katobu
Sebelah Barat : Berbatasan dengan kec. kontunaga
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan kec. lohia
Sebelah Timur : Berbatasan dengan kec. selat buton
B. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto
Kabupaten Muna (Agustus - September) 2016 yang diperoleh dalam
penelitian ini adalah 21 orang ibu hamil yang mengalami Anemia
Ringan. Hasil penelitian ini diolah sesuai dengan tujuan penelitian
34
yaitu untuk mengetahui gambaran faktor yang mempengaruhi
kejadian anemia ringan pada ibu hamil. Ditinjau berdasarkan umur,
paritas, pendidikan dan pekerjaan. Setelah data diolah kemudian
akan dideskripsikan dan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi.
Tabel. 3
Distribusi Frekuensi Umur Ibu Hamil yang mengalami Anemia Ringan
di Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna
Tahun 2016
Umur Jumlah (n) Presentase (%)
< 20 10 47,6
20-35 4 19.1
>35 7 33.3
Total 21 100
Sumber data : ( Buku Register Puskesmas Wapunto)
Hasil penelitian menunjukan bahwa, dari 21 orang jumlah ibu hamil
yang mengalami Anemia Ringan di Puskesmas Wapunto Kabupaten
Muna, yang paling tinggi terjadi pada umur kehamilan < 20 tahun
berjumlah 10 orang (47,6%), paling rendah pada umur 20-35 tahun
berjumlah 4 orang (19,1%), sedangkan pada umur > 35 tahun berjumlah 7
orang (33,3%).
Tabel. 4
Distribusi Frekuensi Paritas Ibu Hamil yang mengalami Anemia
Ringan di Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna
Tahun 2016
Paritas Jumlah (n) Presentase (%)
Paritas I 8 38,1
Paritas II 4 19,1
Paritas III 6 28,5
Paritas > IV 3 14,3
Total 21 100
Sumber data : ( Buku Register Puskesmas Wapunto)
35
Hasil penelitian menunjukan bahwa, dari 21 orang ibu hamil yang
mengalami Anemia Ringan di Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna,
yang paling tinggi terjadi pada Paritas I sebanyak 8 orang (38,2%), paling
rendah terjadi pada paritas > IV sejumlah 3 orang (14,3%), pada paritas II
sebanyak 4 orang (19,1 ) sedangkan pada paritas III terdapat 6 orang
(28,5%)
Tabel. 5
Distribusi Frekuensi Pendidikan Ibu Hamil yang mengalami Anemia
Ringan di Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna
Tahun 2016
Pendidikan Jumlah (n) Presentase (%)
SD 8 38.1
SMP 6 28,6
SMA 4 19,1
Perguruan Tinggi 3 12,2
Total 21 100
Sumber data : ( Buku Register Puskesmas Wapunto)
Hasil penelitian menunjukan bahwa , dari 21 orang ibu hamil yang
mengalami Anemia Ringan di Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna,
yang paling tinggi terjadi pada pendidkan SD sebanyak 8 orang (38,1%)
paling rendah terjadi pada Perguruan Tinggi sebanyak 3 orang (12,2%),
pada pendidikan SMP sebanyak 6 orang ( 28,6%), sedangkan pada
Pendidikan SMA sebanyak 6 orang (19,1%).
36
Tabel. 6
Distribusi Frekuensi Pekerjaan Ibu Hamil yang mengalami Anemia
Ringan di Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna
Tahun 2016
Pekerjaan Jumlah (n) Presentase (%)
PNS 4 19,1
Wiraswasta 6 28,6
IRT 11 52,3
Total 21 100
Sumber data : ( Buku Register Puskesmas Wapunto)
Hasil penelitian menunjukan bahwa, dari 21 orang ibu hamil yang
mengalami Anemia Ringan di Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna,
yang paling tinggi terjadi pada IRT sebanyak 11 orang (52,3%), yang
terendah terjadi pada PNS sebanyak 4 orang (19,1%) dan Wiraswasta
sebanyak 6 orang (28,6%).
C. Pembahasan
Setelah melakukan penelitian ditemukan bahwa dari 174 ibu hamil,
yang mengalami anemia ringan sebanyak 21 orang di Wilayah Kerja
Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna, maka secara terperinci hasil
penelitian tersebut dapat dibahas berdasarkan variabel berikut.
1. Umur
Setelah melakukan penelitian, didapatkan bahwa dari hasil
penelitian menunjukan bahwa dari 21 ibu hamil yang mengalami
anemia ringan, paling tinggi pada umur < 20 tahun yang
berjumlah 10 orang (47.6%), paling rendah terjadi pada umur ibu
37
> 35 tahun berjumlah 4 orang (19.1%), sedangkan pada umur 20-
35 tahun berjumlah 7 orang (33,3 %).
Hal tersebut tidak sesuai dengan teori yang menyatakan
bahwa umur ibu mempunyai pengaruh yang erat dengan
perkembangan alat reproduksi. Dalam kurun reproduksi sehat
dikenal usia aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-35
tahun. Kehamilan dan persalinan dibawah umur 20 tahun dan
diatas 35 tahun merupakan kehamilan dan persalinan yang
beresiko tinggi. Kehamilan diusia kurang 20 tahun secara biologis
belum matang sehingga mudah mengalami keguncangan yang
mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap pemenuhan
kebutuhan zat-zat gizi selama kehamilannya, sedangkan pada
usia diatas 35 tahun, proses fatal dalam tubunya sudah
mengalami pengapuran sehingga mempengaruhi sirkulasi makan
ke janin. Oleh karena itu dianjurkan seorang ibu jangan hamil
sebelum umur 20 tahun dan diatas 35 tahun (Manuaba,2008 : 41).
2. Paritas
Setelah melakukan penelitian, didapatkan bahwa dari hasil
penelitian menunjukan bahwa dari 21 ibu hamil yang mengalami
Anemia ringan paling banyak terdapat pada Paritas I yaitu 8 orang
(38,2%), paling sedikit terdapat pada Paritas ≥ IV yaitu 3 orang
(14,3%),Paritas II terdapat 4 orang (19,1%), dan pada paritas III
terdapat 6 orang (28,5%)
38
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori bahwa pada Paritas I
dan Paritas ≥ IV merupakan risiko bagi ibu hamil mengalami
penyakit terutama Anemia Ringan. Wanita yang sudah berulang
kali mengalami kehamilan akan lebih mudah dan mampu
beradaptasi dengan perubahan-perubahan kecil waktu hamil ibu
seakan-akan telah memahami bahwa kehamilan tentu saja
disertai dengan perubahan-perubahan yang lain terjadi termasuk
pusing dan lemas yang diderita oleh ibu hamil
(Manuaba, 2008 59).
Pada wanita usia subur yang meningkatkan resiko tinggi adalah
karena sering melahirkan merupakan salah satu faktor penyebab
tidak langsung yang menyebabkan kematian pada ibu. Jumlah
anak yang lebih dari 4 mempunyai risiko yang lebih tinggi di
bandingkan anak yang baru 1 atau 2.
Wanita yang sering hamil dan melahirkan lebih banyak sering
mengeluarkan darah, apalagi yang mengalami resiko pendarahan
pada waktu persalinannya oleh sebab itu apabila asupan gizinya
kurang maka sering menderita anemia.
3. Pendidikan
Setelah melakukan penelitian, didapatkan bahwa dari hasil
penelitian menunjukan bahwa dari 21 ibu hamil yang mengalami
anemia ringan, paling banyak terdapat pada pendidikan SD yaitu 8
orang (38,1%), pada pendidikan rendah paling sedikit pada
39
Perguruan Tinggi yaitu 3 orang (12,2%), pada SMP sebanyak 6
orang (28,6%), sedangkan pada SMA sebanyak 4 orang (19,1%)
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori bahwa tingkat
pendidikan sangat mempengaruhi pola pikir seseorang dalam
kehidupan sehari-hari. Semakin tinggi tingkat pendidikan ibu
semakin kecil kemungkinan terjadinya anemia ringan. kejadian
anemia ringan pada ibu hamil lebih sering terjadi pada ibu yang
berpendidikan rendah, karena secara teoritis, ibu hamil yang
berpendidikan lebih rendah cenderung kurang memperhatikan
kesehatan diri dan kehamilannya (Manuaba, 2008).
4. Pekerjaan
Setelah melakukan penelitian, di dapatkan bahwa dari hasil
penelitian menunjukan bahwa dari 21 ibu hamil yang mengalami
anemia ringan, di sebabkan oleh kurangnya pekerjaan dengan
hasil paling banyak terdapat pada IRT sebanyak 11 orang
(52,3%), paling sedikit pada wiraswasta yaitu 6 orang (28,6%),
sedangkan PNS sebanyak 4 orang (19,1%).
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori bahwa ibu yang
bekerja mempunyai tingkat pengetahuan yang lebih baik dari pada
ibu yang tidak bekerja, karena pada ibu yang bekerja akan lebih
banyak memliki kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain,
sehingga lebih mempunyai banyak peluang juga untuk
mendapatkan informasi seputar keadaannya, salah satunya
40
tentang anemia ringan. Sedangkan seseorang yang bekerja
sebagai IRT akan lebih sering bekerja di rumah sehingga ibu
sering mengalami kelelahan pada wanita hamil akan
menyebabkan terjadinya gangguan kehamilan seperti anemia
ringan. Selain itu ibu hamil yang selalu bekerja di rumah tidak
mendapatkan informasi-informasi yang mengenai kesehatan
terutama anemia ringan. (Sulistyawati, 2011).
41
D. Asuhan Kebidanan
ASUHAN KEBINAN ANTENATAL CARE ( ANC ) PATOLOGI
PADA NY “A” MASA GESTASI 28 MINGGU
DENGAN MASALAH ANEMIA RINGAN
DI PUSKESMAS WAPUNTO
TANGGAL 14 – 09– 2016
No Register : 11 49 89
Tanggal Kunjungan : 14 - 09 – 2016 jam 10.00 wita
Tanggal Pengkajian :14 – 09 – 2016 jam 10.15 wita
Nama Pengkaji : IKA FEBRIANTI
LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR
A. Identitas Ibu / Suami
Nama : Ny “A“ / Tn “ S “
Umur : 19 tahun / 23 tahun
Nikah / lamanya : 1x / ± 20 tahun
Suku : Muna / Muna
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SMP / SMA
Pekerjaan : IRT / Wiraswasta
Alamat : Palangga
42
B. Riwayat Kehamilan Sekarang
a. Ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua dan belum pernah
mengalami keguguran (GIIPIAO)
b. Hari pertama haid terakhir (HPHT) : 19-03-2016
c. Tafsiran persalinan (TP) : 28-11-2016
d. Ibu mengatakan usia kehamilannya ± 7 bulan
e. Gerakan janin dirasakan pertama kali pada umur kehamilan 5 bulan
f. Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) 2x diPuskesmas Wapunto
1. Keluhan utama
Ibu mengeluh sering pusing dan sesak pada uluhati
2. Riwayat keluhan utama
a. Mulai timbulnya : sejak lima hari yang lalu
b. Sifat keluhan : hilang timbul
c. Lokasi keluhan : pada bagian abdomen
d. Faktor pencetus : karena kehamilan
e. Tidak ada kelainan yang menyertai
C. Riwayat Menstruasi
- Menarche : 14 tahun
- Siklus haid : 28 – 30 hari
- Durasi haid : 6 – 7 hari
- Perlangsungan: normal
43
D. Riwayat kehamilan yang lalu
No Tahun Umur
Kehamilan
Keadaan Jenis Tempat
persalinan
Penolong JK BB
1 2014 Aterem normal Spontan Puskesmas Bidan ♀ 3200 gram
E. Riwayat kesehatan sekarang dan yang lalu
1. Ibu tidak ada riwayat penyakit jantung, hipertensi, DM, malaria,
asma, dan penyakit menular seksual.
2. Ibu tidak ada riwayat penyakit keturunan dalam keluarga.
3. Ibu tidak pernah dirawat di rumah sakit
4. Ibu tidak pernah mengonsumsi obat – obatan tanpa resep dokter.
5. Ibu tidak ada riwayat alergi terhadap makanan dan obat-obatan
F. Riwayat Psikologi, Spiritual, dan Ekonomi
1. Ibu, suami, dan keluarga bahagia atas kehamilan ibu.
2. Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah suami
3. Hubungan antara ibu, keluarga, dan tetangga sangat baik.
4. Ibu dan keluarga merencanakan melahirkan di BPS.
5. Ibu selalu berdoa semoga persalinannya berlangsung normal.
G. Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Dasar Sehari – Hari
a. Pola Nutrisi
 Sebelum hamil : pola makan 3 x sehari
Jenis makanan nasi, sayur, lauk pauk
Minum 6 – 87gelas/hari
 Selama hamil : tidak ada perubahan
44
b. Pola Eliminasi
 Sebelum hamil :
- BAK : fekwensi 3 – 4 x sehari, warna kuning, bau amoniak
- BAB : frekwensi 1 x sehari, konsistensi padat, warna kuning
kecoklatan
 Selama hamil :
- BAK : frekwensi 6 - 7 kali / hari
- BAB : frekwensi 1 kali sehari
c. Pola istrahat/tidur
 Sebelum hamil : tidur siang ± 1 – 2 jam sehari
: tidur malam ± 7 – 8 jam sehari
 Selama hamil : tidak ada perubahan
d. Kebutuhan kebersihan diri sendiri ( personal hygine )
 Sebalum hamil :
Mandi 2 x sehari, sikat gigi sehabis makan dan mandi, pakaian
diganti tiap kali lembab, cuci rambut minimal 3 x seminggu
 Selama hamil :
Tidak ada perubahan
e. Kebutuhan seksual
 Sebelum hamil : 1 – 2 kali seminggu
 Selama hamil : tidak ada perubahan#
45
H. Pemeriksaan fisik
 Pemeriksaan fisik umum :
- Keadaran ibu baik, kesadaran composmentis
- Berat badan ( BB ) : 52 kg
- Tinggi badan ( TB ) : 145 cm
- Lingkar lengan atas ( Lila ) : 22 cm
- Tanda – tanda Vital ( TTV ):
 Tekanan darah ( TD ) : 100/70 mmHg
 Nadi ( N ) : 80 x/menit
 Suhu ( S ) : 36,5° C
 Pernapasan ( P ) : 20 x/menit
- Kepala
Inspeksi : rambut bersih, lurus, tidak berketombe, dan kulit
kepala bersih
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
- Wajah / muka
Inspeksi : Nampak cloasma gravidarum, simetris kiri dan
kanan,ibu Nampak cemas
Palpasi : Tidak ada oedema
- Mata
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, Konjungtiva pucat dan sclera
tidak ikterus
Palpasi : tidak ada oedema
46
- Hidung
Inspeksi : Simetris lubang kiri dan kanan, tidak ada polip, tidak
ada secret
- Telinga
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen
Palpasi : tidak ada benjolan pada daun telinga, dan tidak ada
nyeri tekan
- Mulut dan Gigi
Inspeksi : bibir kering, pucat, ada gigi yang tanggal, tidak ada
caries
- Leher
Inspeksi : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar
limfe, tidak ada pelebaran vena jugularis
Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar
limfe, tidak ada pelebaran vena jugularis
- Payudara
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, hyperpigmentasi areola
mamae, keadaan putting susu menonjol
Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, dan ada
colostrum saat putting susu dipincet
- Abdomen :
Inspeksi : Tidak ada bekas operasi, tampak linea nigra,striae
albican,pembesaran perut sesuai umur kehamilan
47
Palpasi :
Leopold I : - 1/3 diatas pusat
- Tinggi fundus uteri (TFU) : 29 cm
- Lingkar perut (LP) : 82 cm
- Tafsiran berat janin (TBJ) : 2200 gram
Leoplod II : punggung kanan
Leopold III: presentase kepala
- Leopold IV: bergerak atas panggul ( BAP )
Auskultasi : DJJ positif, teratur dan jelas, frekuensi 140 x/menit
- Genitalia / anus
Inspeksi : tidak ada varices
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
- Ekstremitas atas / bawah
Inspeksi : Simetris antara kiri dan kanan, tidak ada varices, jari –
jari tangan dan kaki lengkap
Palpasi : tidak ada odema
Perkusi : Refleks Patella kiri dan kanan (+/+)
 Pemeriksaan lab
Hemoglobin ( HB ) : 10 gr %
 Pemeriksaan Penunjang :
USG : (+) plasenta letak rendah
48
LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH AKTUAL
Diagnose : GII PI AO, masa gestasi 28 minggu, situs memanjang,
punggung kanan, presentase kepala, BAP, intra uterin, tunggal, hidup,
keadaan ibu dan janin baik, dengan masalah kecemasan
1. GII PI AO
DS : Hari pertama haid terakhir ( HPHT ) : 19– 02 – 2016
DO : Tampak linea nigra, striae albican dan tonus otot perut tampak
kendur
Analisis dan interprestasi data
Sriae muncul karena adanya hormone yang berlebihan dan adanya
peregangan pada jaringan yang menimbulkan perdarahan pada
jaringan yang menimbulkan perdarahan pada kapiler halus di bawah
kulit yang menyebabkan warna biru.peregangan ini dapat sembuh dan
meninggalkan bekas lukaseperti perut yang warnanya putih yang
disebut striae albican ( syinosin obstetric, prof Dr Rustam muchtar :
1998 )
2. Masa Gestasi 28 minggu
DS : - hari pertama haid terakhir (HPHT) : 19 – 02 – 2016
- Ibu mengatakan umur kehamilannya ± 7 bulan
DO : - Tinggi fundus uteri ( TFU ) : 29 cm
- Tafsiran persalinan ( TP ) : 28 – 11 – 2016
49
Analisis dan interprsetasi data
Perkiraan partus seorang pasien dapat diketahui dengan
menggunakan rumus nigle, perkiraan partus menurut rumus ini yaitu :
o Hari + 7 bulan + 9 tahun tetap
o Hari + 7 bulan – 3 tahun + 1
( Obstetri dan ginekologi ,Dr Fat Temo tahun : 2006 )
3 Situs memanjang
DS : - adanya tekanan pada perut bagian bawah
- Pergerakan janin kuat terutama di sebelah kiri perut ibu
DO : - pada pemeriksaan Leopold III teraba bundar, keras dan
melenting di bagian bawah perut ibu (kepala)
Analisis dan interprestasi data
Letak kepala dan bokong sesuai dengan sumbuh tubuh ibu maka janin
dikatakan dalam bentuk bujur atau situs memenjang.
( Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirahardjo,)
4. Punggung kanan
DS : - Ibu merasakan pergerakan janin paling sering di sebelah kiri
perut ibu
- Ibu merasakan pegerakan janin pada umur kehamilan 5 bulan
sampai sekarang
50
DO : pada palpasi leopold II teraba panjang, datar, keras seperti papan
disebelah kiri perut ibu
Analisis dan interprestasi data
Palpasi leopold II dapat ditentukan batas samping uterus dan dapat
pula ditentukan letak punggung janin yang membujur dari atas
kebawah menghubungkan bokong dan kepala. Pada palpasi teraba
tahanan keras seperti papan pada sisi kiri perut ibu dan pada sisi
kanan teraba bagian – bagian kecil yang menunjukan bahwa
punggung kiri ( Winkjasastro H, 2002, hal)
5. Presentase kepala
DS : ada tekanan pada perut bagian bawah
DO : palpasi leopold III teraba bundar, keras, dan melenting (kepala)
Analisis dan interprestasi data
Pada palpasi leopold III dapat menentukan bagian terendah dari janin
yaitu jika teraba keras, bundar dan melenting menandakan kepala
( Mansjoaer, dkk, 1990 hal :126)
6. BAP
DS : ibu mengatakan belum ada tekanan pada daerah genetalia
DO : pada palpasi leopold IV belum masuk PAP
Analisis dan interprestasi data
Pada palpasi Leopold IV tangan masih bertemu ( konvergen ) dan
kepala dapat digoyangkan menandakan bokong belum masuk PAP.
51
( asuhan kebidanan ibu hamil : Dra.G .Mandriawan : 2008 )
7. Intra uteri
DS : ibu tidak merasakan nyeri perut yang hebat selama hamil dan
tidak mengalami spooting
DO : - pada saat palpasi tidak merasa nyeri tekan
- pembesaran perut sesuai dengan umur kehamilan
Analisis dan interprestasi data
Salah satu tanda kehamilan intra uteri adalah terasa pergerakan janin
dalam rahim, tidak terasa nyeri saat palpasi dan perkembangan rahim
sesuai dengan tuanya kehamilan. ( Wiknjasastro H, 2002).
8. Tunggal
DS : sudah merasakan gerakan janin sejak usia kehamilan ± 5 bulan,
yang dirasakan pada perut sebelah kiri
DO : - pada leopold I teraba bokong di fundus
- Pada leopold II teraba punggung janin di sebelah kanan perut ibu
- Pada Leopold III teraba kepala
Analisis dan interprestasi data
Pada saat palpasi Leopold I, II, III teraba bokong, punggung, dan
kepala yang merupakan bagian keras dari janin yang menandakan
janin tunggal. (Obstetric Fisiologi Dr. Fat Tesno Thn : 2006)
9. Janin hidup
52
DS : ibu mengatakan janinnya bergerak aktif dan kuat
DO : tampak pergerakan janin, auskultasi DJJ (+) terdengar jelas, kuat
dan teratur dengan frekwensi 140 x/menit
Analisis dan interprestasi data
Adanya pergerakan janin dan DJJ merupakan tanda bahwa janin hidup,
gerakan janin pada primigravida dapat dirasakan umur kehamilan 24
minggu sedangkan pada multigravida umur kehamilan 16 minggu.DJJ
dapat didengar dengan leanec pada umur keehamilan 18 minggu
sampai 24 minggu.( Wiknjasastro H, 2002, hal 129 ).
Janin yang dalam keadaan sehat, bunyi jantungnya teratur dengan
frekwensi antara 120 – 160 x/ menit.( Manuaba I.B.G, hal 136 )
10.Keadaan janin baik
DS : gerakan janin dirasakan sejak usia kehamilan 5 bulan sampai
sekarang yang dirasakan pada perut sebelah kiri
DO : DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur dengan frekwensi
140x/menit
Analisis dan interprestasi data
Dengan pergerakan janin dan DJJ dalam batas normal, serta tanda-
tanda vital ibu dalam batas normal menandakan kondisi atau keadaan
janin baik. ( Sarwono Prawirahardjo : 2006 )
11.Keadaan ibu dengan masalah kecemasan
DS : ibu sangat cemas dengan kehamilannya
DO : raut wajah ibu nampak cemas
53
Analisa dan interprestasi data
Kurangnya pengetahuan ibu tentang penyakit yang dialaminya dapat
menimbulkan suatu kekhawatiran pada ibu dan ketidaktahuan ibu
tentang penyakitnya memperlihatkan ekspresi wajah Nampak cemas
( ilmu kebidanan,sarwono prawiharjo)
12. Kebutuhan
Memberikan pendidikan kesehatan mengenai : menyarankan ibu
untuk melahirkan di rumah sakit / puskemas atau fasilitas kesehatan
LANGKAH III IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL
Potensial terjadinya perdarahan
DS : -
DO : hasil USG menyatakan plasenta letak rendah
Analisis dan interprestasi data
Plasenta letak rendah adalah plasenta yang berada kira-kira 3 atau 4
cm diatas pinggir pembukaan sehingga tidak akan teraba pada
pembukaan jalan lahir.
( obstetric dan ginekologi )
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI
54
Kolaborasi dengan dokter untuk tindakan selanjutnya
LANGKAH V RENCANA TINDAKAN
A. Tujuan
1. Keadaan umu Ibu dan janin baik
2. Pusing yang di alami teratasi
3. Kehamilan berlangsung aman,ibu dan janin tidak mengalami
komplikasi
4. Tidak mengalami tanda bahaya kehamilan
B. Kriteria
1. Ibu dan janin dalam kondisi sehat
2. Ibu tidak cemas dengan pusing yang di alami
3. Pertumbuhan dan perkembangan janin sesuai dengan umur
kehamilan
4. Tanda – tanda vital dalam batas normal
Tekanan Darah : systole : 90–120 mmHg, diastole : 70–90 mmHg
Nadi : 60 – 90 x/menit
Suhu : 36.5 – 37,5 0
c
Pernapasan : 18 – 24 x / menit
DJJ : 120 – 160 x/menit
5. Tidak mengalami salah satu dari tanda bahaya kehamilan
55
C. Rencana Tindakan
1. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu
Rasional : penjelasan tentang hasil pemeriksaan pada ibu sangat
penting agar ibu mengetahui kehamilannya dan akan mengurangi
kecemasannya.( Pelayanan maternal dan neonatal 2010,)
2. Kolaborasi dengan dokter untuk tindakan USG
Rasional :Tindakan USG untuk dapat menentukan posisi janin serta
kondisi plasenta dalam rahim ( asuha patologi kebidanan )
3. Berikan HE tentang makanan yang dikomsumsi
Rasional : 1. Batasi makan dan minum untuk mencegah bayi besar
2. mengurangi garam untuk mencegas preeklamsi
3. pemberian kalsium untuk mencegah kram pada kaki
( pelayanan kesehatan maternal dan neonatal,sarwono prawihardjo
Jakarta ,2006 )
4. Anjurkan ibu ber KB setelah melahirkan
Rasional : dengan menggunakan KB ibu dapat merencanakan
kehamilannya (pelayanan kesehatan maternal dan
neonatal,sarwono prawihardjo Jakarta ,2006)
5. Anjurkan ibu mengomsumsi zat besi dan vitamin
56
Rasional : dengan memberikan zat besi dan vitamin pada ibu dapat
membangun cadangan besi, sintesa sel darah merah,dapat
meningkatkan kekebalan tubuh dan memperkuat pembuluh darah
( asuhan kebidanan : kehamilan Nurul jannah)
6. Anjurkan Ibu untuk menjaga personal hygiene
Rasional : dengan melakukan perawatak kebersihan selama hamil
maka akan mencegah terjadinya infeksi akibat penularan bakteri
ataupun jamur yang disebabkan oleh jamur kandida albican yang
dapat menyebabkan gatal-gatal pada daerah vagina
(asuhan kebidanan : kehamilan Nurul jannah)
7. Anjurkan pada ibu untuk tidak melakukan pekerjaan berat dan
istrahat yang cukup
Rasional : melakukan pekerjaan yang berat dapat kelelahan yang
berlebihan (asuhan kebidanan : kehamilan Nurul jannah )
LANGKAH VI IMPLEMENTASI
Tanggal 14– 09 – 2016 Jam 10.15 Wita
1. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu
Hasil : ibu mengerti dengan penjelasan tentang kehamilannya
2. Menjelaskan pada ibu untuk tindakan kolaborasi dengan dokter
Hasil : ibu mengerti dan mau melakukannya
57
3. memberikan HE tentang
o Makanan yang bergizi seimbang terutama yang
mengandung protein dan kalsium
o Istrahat yang cukup
Hasil ; ibu mengerti dan berusaha melaksanakan
4. Menganjurkan ibu ber KB setelah melahirkan
Hasil ; ibu mau melakukannya
5. Menganjurkan ibu mengomsumsi zat besi dan vitamin
Hasil : ibu mau melakukannya
6. Menganjurkan Ibu untuk menjaga personal hygiene
Hasil : ibu memahami dan mau melakukannya
7. Menganjurkan pada ibu untuk tidak melakukan pekerjaan berat dan
istrahat yang cukup
Hasil : ibu mengerti dan mau melakukannya
LANGKAH VII EVALUASI
Tanggal 14 – 09– 2016 Jam 10.20 Wita
1. Keadaan umum ibu dan janin baik
2. Ibu tidak merasa cemas lagi dengan pusing yang di alami
3. Tidak terjadi komplikasi
4. Tidak terdapat tanda bahaya kehamilan
58
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE
(ANC) PATOLOGI PADA NY “A” MASA GESTASI 28 MINGGU
DENGAN MASALAH MASALAH ANEMIA RINGAN
DI PUSKESMAS WAPUNTO
TANGGAL 14 – 09 – 2016
( SOAP )
Identitas Istri / Suami
Nama : Ny “ A “ / Tn “ S “
Umur : 19 tahun / 23 tahun
Nikah / lamanya : 1x / ± 20 thn
Suku : Muna / Muna
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SMP / SMA
Pekerjaan : IRT / wiraswasta
Alamat : Palangga
DATA SUBJEKTIF ( S )
59
1. Ibu mengatakan ini kehamilan yang ketiga ( GII PI AO )
2. Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir 19– 02 – 2016
3. Ibu mengatakan umur kehamilannya ±7 bulan
4. Ibu mengatakan merasakan pergerakan janin di sebelah kiri dan tidak
pernah mengalami nyeri perut yang hebat selama hamil.
5. Ibu tidak pernah mengkonsumsi obat – obatan tanpa resep dari dokter
6. Ibu sudah mendapatkan suntikan Tetanus Toksoid (TT) 2x Puskesmas
Wapunto
DATA OBNJEKTIF ( O )
1. Keadaan umum ibu baik dan kesadaran composmentis
2. Tanda-tanda vital ( TTV ) dalam batas normal
Tekanan darah (TD) : 100/70 mmHg
Nadi ( N ) : 80 x/menit
Suhu ( S ) : 36,5o
C
Pernapasan ( P ) : 20 x/menit
3. Berat badan ( BB ) : 52 kg
Tinggi badan ( TB ) : 145 cm
Lingkar lengan atas (Lila) : 22 cm
4. Pemeriksaan fisik
- Kepala
60
Inspeksi : rambut bersih, lurus, tidak berketombe, dan kulit kepala
bersih
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
- Wajah / muka
Inspeksi : Nampak cloasma gravidarum, simetris kiri dan kanan,
ekspresi wajah ibu tampak cemas
Palpasi : Tidak ada oedema
- Mata
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, Konjungtiva pucat dan sclera
tidak ikterus
Palpasi : Tidak ada oedema
- Hidung
Inspeksi : Simetris lubang kiri dan kanan, tidak ada polip, tidak ada
secret
- Telinga
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen
Palpasi : Tidak ada benjolan pada daun telinga, dan tidak ada
nyeri tekan
- Mulut dan Gigi
Inspeksi : Bibir kering, pucat, ada gigi yang tanggal, tidak ada
caries
- Leher
61
Inspeksi : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar limfe,
tidak ada pelebaran vena jugularis
Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar limfe,
tidak ada pelebaran vena jugularis
- Payudara
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, hyperpigmentasi areola mamae,
keadaan putting susu menonjol
Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, dan ada
colostrum saat putting susu dipincet
- Abdomen :
Inspeksi : Tidak ada bekas operasi, tampak stiae livide, tonus otot
perut tegang, pembesaran perut sesuai umur
kehamilan
Palpasi :
Leopold I : - 1/3 diatas pusat
- Tinggi fundus uteri (TFU) : 29 cm
- Lingkar perut (LP) : 82 cm
- Tafsiran berat janin (TBJ) : 2200 gram
Leoplod II : punggung kanan
Leopold III: presentase kepala
Leopold IV: bergerak atas panggul ( BAP )
Auskultasi : DJJ positif, teratur dan jelas, frekuensi 140 x/menit
- Genitalia / anus
62
Inspeksi : tidak ada varices, secret, dan froun albus
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
- Ekstremitas atas / bawah
Inspeksi : Simetris antara kiri dan kanan, tidak ada varices, jari –
jari tangan dan kaki lengkap
Palpasi : ada odema
Perkusi : Refleks Patella kiri dan kanan (+/+)
 Pemeriksaan laboratorium
Hemoglobin ( HB ) : 10 gr %
 Pemeriksaan penunjang
USG: (+) plasenta letak rendah
ASESSMENT ( A )
GII PI AO, masa gestasi 28 minggu , situs memanjang, punggung kanan,
presentase kepala, belum masuk PAP, intra uterin, tunggal, janin hidup,
keadaan ibu dan janin baik dengan masalah kecemasan.
Diagnose actual : plasenta letak rendah
Diagnose potensial : potensial terjadi perdarahan
PLANING ( P )
Tanggal 14 - 09 – 2016 Jam 10.15 – 1.25 Wita
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu
Hasil : ibu mengerti dengan penjelasan tentang kehamilannya
2. Menjelaskan kepada ibu tentang tindakan kolaboresi dengan dokter
63
Hasil : ibu mengerti dan mau melakukannya
3. Memberikan HE tentang
o Makanan yang bergizi seimbang terutama yang
mengandung protein dan kalsium
o Istrahat yang cukup
Hasil ; ibu mengerti dan berusaha melaksanakan
4. Menganjurkan ibu ber KB setelah melahirkan
Hasil ; ibu mau melakukannya
5. Menganjurkan ibu mengomsumsi zat besi dan vitamin
Hasil : ibu mau melakukannya
6. Menganjurkan Ibu untuk menjaga personal hygiene
Hasil : ibu memahami dan mau melakukannya
7. Menganjurkan pada ibu untuk tidak melakukan pekerjaan berat dan
istrahat yang cukup
Hasil : ibu mengerti dan mau melakukannya
63
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian Gambaran Faktor Kejadian Anemia
ringan pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto
Kabupaten Muna dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Untuk umur ibu hamil yang mengalami anemia ringan banyak
terjadi pada umur < 20 tahun sejumlah 10 orang (47,6%), paling
rendah pada umur 20 - 35 tahun sejumlah 4 orang (19,1%).
2. Untuk paritas ibu hamil yang mengalami anemia ringan yang
paling tinggi pada paritas I sejumlah 8 orang (38,1%), paling
rendah pada paritas > 4 sejumlah 3 orang (14,3%).
3. Untuk pendidikan ibu hamil yang mengalami anemia ringan,
banyak terjadi pada tingkat SD berjumlah 8 orang (38,1%) dan
sedikit terjadi pada Perguruan Tinggi berjumlah 3 orang (12,2%)
4. Untuk pekerjaan ibu hamil yang mengalami anemia ringan,
banyak terjadi pada IRT berjumlah 11 orang (52,3%) dan sedikit
terjadi pada PNS berjumlah 4 orang (19,1%) .
63
64
B. Saran
1. Diharapkan peran bidan untuk memberikan pelayanan secara
Komprehensif guna menurunkan angka kematian ibu dan
meningkatkan pelayanan segera pada ibu hamil dengan anemia
2. Hendaknya semua ibu hamil di lakukan pemeriksaan Hb setiap
kunjungan pada trimester I satu kali baik yang akses maupun
yang murni dan trimester III satu kali.
3. Penyuluhan tentang gizi hendaknya terus dilakukan dan
berkesinambungan dan pelayanan ANC yang berkualitas
4. Hndaknya ada pengawas (peran serta masyarakat) dalam
memantau ibu hamil minum tablet Fe.
5. Seharusnya semua kasus risiko ibu hamil tertanggani terutama
kasus anemia agar tidak terjadi komplikasi yang lebih parah
6. Hendaknya ada kordinasi lintas program dan lintas sector agar
ptogram berjalan dengan maksimal
DAFTAR PUSTAKA
Anon, 1 2012 Hamil dengan Anemia Ringan. (online). Avaliable:
http:// maphiablack.blongspot.com/2012/01/Askeb-ibu-hamil-
dengan-anemia ringan.html. Diakses tanggal 2 oktober 2012.
Departemen Kesehatan RI.2011. Profil kesehatan Indonesia. Jakarta
Departemen kesehatan. 2014. Profil Kesehatan Sulawesi Tenggara
Eni Nur Rahmawati. 2012 .Ilmu Praktis Kebidanan. Surabaya: Victori Inti
Cipta
Hanifa Wiknjosastro. 2012. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka
Manuaba, Ida Ayu C, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan,
dan KB. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Mochtar, R. 2011. Sinopsis Obstetri jilid 1 : Jakarta : EKG
Pantiawati, Ika. 2010. Asuhan Kebidanan 1 (Kehamilan). Yogyakarta :
Nuha Medika.
Rahmawati Eni Nur. 2012. Ilmu Praktis Kebidanan. Surabaya :Victory Inti
Cipta.
Rukiyah, Ai Yeyeh. 2010. Asuhan Kebidanan IV (patologi kebidanan).
CV.Trans Info Media.Jakarta
Register Ibu Hamil di RS Puskesmas Wapunto, 2014-2016
Saryono. 2011.Metodologi Penelitian Kesehatan. Jogjakarta : Nuha offset.
Sujiyantini, ddk. 2009. Asuhan Kebidanan Patologi.Yogyakarta:
Nuha Medika
Sulistyawati, Ari. 2009 Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan.
Salemba Medika. Jakarta
Wiknjosastro. H. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawiraharjo
MASTER TABEL PENELITIAN
GAMBARAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA
RINGAN PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
WAPUNTO KABUPATEN MUNA
TAHUN 2016
No Nama Umur Paritas Pendidikan Pekerjaan
1 Ny. M 19 II SD PNS
2 Ny. F 28 I SD IRT
3 Ny. S 21 I SMP IRT
4 Ny. A 19 III SMA Wiraswasta
5 Ny. H 38 I P.TINGGI PNS
6 Ny. N 39 III SD IRT
7 Ny. W 18 I SMP IRT
8 Ny. A 19 II SMP Wiraswasta
9 Ny. I 37 IV SD PNS
10 Ny. R 19 I SMA IRT
11 Ny. I 19 III SMP Wiraswasta
12 Ny. K 26 II SD Wiraswasta
13 Ny. H 37 III P.TINGGI PNS
14 Ny. T 40 III SD IRT
15 Ny. M 18 IV SMP IRT
16 Ny. R 19 I SMA Wiraswasta
17 Ny. S 36 I SMP IRT
18 Ny. T 19 II SD IRT
19 Ny. W 18 I SMA IRT
20 Ny. M 38 IV SD Wiraswasta
21 Ny. S 22 III P.TINGGI IRT
JUDUL

More Related Content

What's hot

Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahIINMARSALENA
 
Kti hubainalti akbid paramata
Kti hubainalti akbid paramata Kti hubainalti akbid paramata
Kti hubainalti akbid paramata Warnet Raha
 
Manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan
Manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidananManajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan
Manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidananOperator Warnet Vast Raha
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY.“W” HIPEREM...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY.“W” HIPEREM...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY.“W” HIPEREM...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY.“W” HIPEREM...Warnet Raha
 
Laporan tugas akhir Nengah Nilawati
Laporan tugas akhir Nengah NilawatiLaporan tugas akhir Nengah Nilawati
Laporan tugas akhir Nengah Nilawatirobin2dompas
 
IDENTIFIKASI KEJADIAN RISIKO TINGGI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KATOBU KABUPA...
IDENTIFIKASI KEJADIAN RISIKO TINGGI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KATOBU KABUPA...IDENTIFIKASI KEJADIAN RISIKO TINGGI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KATOBU KABUPA...
IDENTIFIKASI KEJADIAN RISIKO TINGGI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KATOBU KABUPA...Warnet Raha
 
Kti hubainalti akbid paramata AKBID PARAMATA RAHA
Kti hubainalti akbid paramata  AKBID PARAMATA RAHA Kti hubainalti akbid paramata  AKBID PARAMATA RAHA
Kti hubainalti akbid paramata AKBID PARAMATA RAHA Operator Warnet Vast Raha
 

What's hot (19)

Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Asni
AsniAsni
Asni
 
ASUHAN KOMPREHENSIF KEBIDANAN STUDY KASUS
ASUHAN KOMPREHENSIF KEBIDANAN STUDY KASUSASUHAN KOMPREHENSIF KEBIDANAN STUDY KASUS
ASUHAN KOMPREHENSIF KEBIDANAN STUDY KASUS
 
Kti AKBID husniarti lengkap
Kti AKBID husniarti lengkapKti AKBID husniarti lengkap
Kti AKBID husniarti lengkap
 
85805824 asuhan-kebidanan(1)
85805824 asuhan-kebidanan(1)85805824 asuhan-kebidanan(1)
85805824 asuhan-kebidanan(1)
 
Kti fitria kristiani AKBID YKN BAU BAU
Kti fitria kristiani AKBID YKN BAU BAUKti fitria kristiani AKBID YKN BAU BAU
Kti fitria kristiani AKBID YKN BAU BAU
 
Kti rasmar yanti AKBID YKN BAU BAU
Kti rasmar yanti AKBID YKN BAU BAUKti rasmar yanti AKBID YKN BAU BAU
Kti rasmar yanti AKBID YKN BAU BAU
 
Kti hubainalti akbid paramata
Kti hubainalti akbid paramata Kti hubainalti akbid paramata
Kti hubainalti akbid paramata
 
Manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan
Manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidananManajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan
Manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan
 
Kti suzan yacoba mustamu AKBID YKN BAU BAU
Kti suzan yacoba mustamu AKBID YKN BAU BAUKti suzan yacoba mustamu AKBID YKN BAU BAU
Kti suzan yacoba mustamu AKBID YKN BAU BAU
 
Kti elvi akbid paramata raha 2015
Kti elvi akbid paramata raha 2015Kti elvi akbid paramata raha 2015
Kti elvi akbid paramata raha 2015
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY.“W” HIPEREM...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY.“W” HIPEREM...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY.“W” HIPEREM...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY.“W” HIPEREM...
 
Laporan tugas akhir Nengah Nilawati
Laporan tugas akhir Nengah NilawatiLaporan tugas akhir Nengah Nilawati
Laporan tugas akhir Nengah Nilawati
 
Kti hasriani
Kti hasrianiKti hasriani
Kti hasriani
 
IDENTIFIKASI KEJADIAN RISIKO TINGGI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KATOBU KABUPA...
IDENTIFIKASI KEJADIAN RISIKO TINGGI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KATOBU KABUPA...IDENTIFIKASI KEJADIAN RISIKO TINGGI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KATOBU KABUPA...
IDENTIFIKASI KEJADIAN RISIKO TINGGI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KATOBU KABUPA...
 
Kti laila maharani
Kti laila maharaniKti laila maharani
Kti laila maharani
 
Kti wa marwani AKBID YKN BAU BAU
Kti wa marwani AKBID YKN BAU BAUKti wa marwani AKBID YKN BAU BAU
Kti wa marwani AKBID YKN BAU BAU
 
Kti hubainalti akbid paramata AKBID PARAMATA RAHA
Kti hubainalti akbid paramata  AKBID PARAMATA RAHA Kti hubainalti akbid paramata  AKBID PARAMATA RAHA
Kti hubainalti akbid paramata AKBID PARAMATA RAHA
 

Viewers also liked

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN PREMATURE DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN PREMATURE DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN PREMATURE DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN PREMATURE DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...Warnet Raha
 
MANAJEMENDANPENDOKUMENTASIANASUHANKEBIDANAN PADABAYINY.“L” DENGANASFIKSIASEDA...
MANAJEMENDANPENDOKUMENTASIANASUHANKEBIDANAN PADABAYINY.“L” DENGANASFIKSIASEDA...MANAJEMENDANPENDOKUMENTASIANASUHANKEBIDANAN PADABAYINY.“L” DENGANASFIKSIASEDA...
MANAJEMENDANPENDOKUMENTASIANASUHANKEBIDANAN PADABAYINY.“L” DENGANASFIKSIASEDA...Warnet Raha
 
LEMBAR KONSULTASI ASUHAN KEBIDANAN KARYA TULIS ILMIAH
LEMBAR KONSULTASI ASUHAN KEBIDANAN  KARYA TULIS ILMIAHLEMBAR KONSULTASI ASUHAN KEBIDANAN  KARYA TULIS ILMIAH
LEMBAR KONSULTASI ASUHAN KEBIDANAN KARYA TULIS ILMIAHWarnet Raha
 
Kti fidartin akbid paramata AKBID PARAMATA RAHA
Kti fidartin akbid paramata AKBID PARAMATA RAHA Kti fidartin akbid paramata AKBID PARAMATA RAHA
Kti fidartin akbid paramata AKBID PARAMATA RAHA Operator Warnet Vast Raha
 
Cover dan lain lain
Cover dan lain lainCover dan lain lain
Cover dan lain lainWarnet Raha
 
Kti dina rianti
Kti dina riantiKti dina rianti
Kti dina riantiDINARIANTI
 
Hubungan bayi berat badan lahir rendah dengan kejadian respiratory distres sy...
Hubungan bayi berat badan lahir rendah dengan kejadian respiratory distres sy...Hubungan bayi berat badan lahir rendah dengan kejadian respiratory distres sy...
Hubungan bayi berat badan lahir rendah dengan kejadian respiratory distres sy...Aziz Alqurnain
 

Viewers also liked (20)

Kti siti aisah akbid paramata
Kti siti aisah akbid paramataKti siti aisah akbid paramata
Kti siti aisah akbid paramata
 
Kti ratma ningsih
Kti ratma ningsihKti ratma ningsih
Kti ratma ningsih
 
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN PREMATURE DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN PREMATURE DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN PREMATURE DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN PREMATURE DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...
 
MANAJEMENDANPENDOKUMENTASIANASUHANKEBIDANAN PADABAYINY.“L” DENGANASFIKSIASEDA...
MANAJEMENDANPENDOKUMENTASIANASUHANKEBIDANAN PADABAYINY.“L” DENGANASFIKSIASEDA...MANAJEMENDANPENDOKUMENTASIANASUHANKEBIDANAN PADABAYINY.“L” DENGANASFIKSIASEDA...
MANAJEMENDANPENDOKUMENTASIANASUHANKEBIDANAN PADABAYINY.“L” DENGANASFIKSIASEDA...
 
Kti sarifa milawati AKBID YKN BAU BAU
Kti sarifa milawati AKBID YKN BAU BAUKti sarifa milawati AKBID YKN BAU BAU
Kti sarifa milawati AKBID YKN BAU BAU
 
Jurnal ilmiah 5235125319-jumat-3
Jurnal ilmiah 5235125319-jumat-3Jurnal ilmiah 5235125319-jumat-3
Jurnal ilmiah 5235125319-jumat-3
 
LEMBAR KONSULTASI ASUHAN KEBIDANAN KARYA TULIS ILMIAH
LEMBAR KONSULTASI ASUHAN KEBIDANAN  KARYA TULIS ILMIAHLEMBAR KONSULTASI ASUHAN KEBIDANAN  KARYA TULIS ILMIAH
LEMBAR KONSULTASI ASUHAN KEBIDANAN KARYA TULIS ILMIAH
 
Kti fidartin akbid paramata AKBID PARAMATA RAHA
Kti fidartin akbid paramata AKBID PARAMATA RAHA Kti fidartin akbid paramata AKBID PARAMATA RAHA
Kti fidartin akbid paramata AKBID PARAMATA RAHA
 
Cover dan lain lain
Cover dan lain lainCover dan lain lain
Cover dan lain lain
 
makalah Keputihan
makalah Keputihanmakalah Keputihan
makalah Keputihan
 
Makalah leukorea akbid paramata
Makalah leukorea akbid paramataMakalah leukorea akbid paramata
Makalah leukorea akbid paramata
 
Kti
KtiKti
Kti
 
Kti wahyu andriyani
Kti wahyu andriyaniKti wahyu andriyani
Kti wahyu andriyani
 
Keputihan
KeputihanKeputihan
Keputihan
 
Pengetahuan dan keputihan
Pengetahuan dan keputihanPengetahuan dan keputihan
Pengetahuan dan keputihan
 
Kti dina rianti
Kti dina riantiKti dina rianti
Kti dina rianti
 
Intan. iii.a
Intan. iii.aIntan. iii.a
Intan. iii.a
 
Hubungan bayi berat badan lahir rendah dengan kejadian respiratory distres sy...
Hubungan bayi berat badan lahir rendah dengan kejadian respiratory distres sy...Hubungan bayi berat badan lahir rendah dengan kejadian respiratory distres sy...
Hubungan bayi berat badan lahir rendah dengan kejadian respiratory distres sy...
 
Kti nur vita budirman akbid paramata
Kti nur vita budirman akbid paramataKti nur vita budirman akbid paramata
Kti nur vita budirman akbid paramata
 
Kti wa ode indrawati
Kti wa ode indrawatiKti wa ode indrawati
Kti wa ode indrawati
 

Similar to JUDUL

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...Warnet Raha
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...Warnet Raha
 
FAKTOR RISIKO PENYEBAB ASFIKSIA NEONATORUM DI RUANG TERATAI RSUD KABUPATEN MU...
FAKTOR RISIKO PENYEBAB ASFIKSIA NEONATORUM DI RUANG TERATAI RSUD KABUPATEN MU...FAKTOR RISIKO PENYEBAB ASFIKSIA NEONATORUM DI RUANG TERATAI RSUD KABUPATEN MU...
FAKTOR RISIKO PENYEBAB ASFIKSIA NEONATORUM DI RUANG TERATAI RSUD KABUPATEN MU...Warnet Raha
 
FAKTOR RISIKO TERJADINYA PLASENTA PREVIA PADA IBU HAMIL DI RUANG DELIMA RSUD ...
FAKTOR RISIKO TERJADINYA PLASENTA PREVIA PADA IBU HAMIL DI RUANG DELIMA RSUD ...FAKTOR RISIKO TERJADINYA PLASENTA PREVIA PADA IBU HAMIL DI RUANG DELIMA RSUD ...
FAKTOR RISIKO TERJADINYA PLASENTA PREVIA PADA IBU HAMIL DI RUANG DELIMA RSUD ...Warnet Raha
 
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...Warnet Raha
 
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...Warnet Raha
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY “S” DENGAN ...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY “S” DENGAN ...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY “S” DENGAN ...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY “S” DENGAN ...Warnet Raha
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN MP-ASI PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN D...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN MP-ASI PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN D...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN MP-ASI PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN D...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN MP-ASI PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN D...Warnet Raha
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. “S” DENGAN...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. “S” DENGAN...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. “S” DENGAN...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. “S” DENGAN...Warnet Raha
 
IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO PENYEBAB LETAK SUNGSANG PADA IBU BERSALIN DI RUMAH...
IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO PENYEBAB LETAK SUNGSANG PADA IBU BERSALIN DI RUMAH...IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO PENYEBAB LETAK SUNGSANG PADA IBU BERSALIN DI RUMAH...
IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO PENYEBAB LETAK SUNGSANG PADA IBU BERSALIN DI RUMAH...Warnet Raha
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA PADA MASA NIFAS DI WILAYA...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA PADA MASA NIFAS DI WILAYA...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA PADA MASA NIFAS DI WILAYA...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA PADA MASA NIFAS DI WILAYA...Warnet Raha
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY “Y” ASFIKS...
MANAJEMEN  DAN  PENDOKUMENTASIAN  ASUHAN  KEBIDANAN PADA  BAYI  NY “Y” ASFIKS...MANAJEMEN  DAN  PENDOKUMENTASIAN  ASUHAN  KEBIDANAN PADA  BAYI  NY “Y” ASFIKS...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY “Y” ASFIKS...Warnet Raha
 
IDENTIFIKASI IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MU...
IDENTIFIKASI IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MU...IDENTIFIKASI IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MU...
IDENTIFIKASI IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MU...Warnet Raha
 

Similar to JUDUL (20)

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...
 
Kti rini AKBID YKN BAU BAU
Kti rini AKBID YKN BAU BAUKti rini AKBID YKN BAU BAU
Kti rini AKBID YKN BAU BAU
 
FAKTOR RISIKO PENYEBAB ASFIKSIA NEONATORUM DI RUANG TERATAI RSUD KABUPATEN MU...
FAKTOR RISIKO PENYEBAB ASFIKSIA NEONATORUM DI RUANG TERATAI RSUD KABUPATEN MU...FAKTOR RISIKO PENYEBAB ASFIKSIA NEONATORUM DI RUANG TERATAI RSUD KABUPATEN MU...
FAKTOR RISIKO PENYEBAB ASFIKSIA NEONATORUM DI RUANG TERATAI RSUD KABUPATEN MU...
 
FAKTOR RISIKO TERJADINYA PLASENTA PREVIA PADA IBU HAMIL DI RUANG DELIMA RSUD ...
FAKTOR RISIKO TERJADINYA PLASENTA PREVIA PADA IBU HAMIL DI RUANG DELIMA RSUD ...FAKTOR RISIKO TERJADINYA PLASENTA PREVIA PADA IBU HAMIL DI RUANG DELIMA RSUD ...
FAKTOR RISIKO TERJADINYA PLASENTA PREVIA PADA IBU HAMIL DI RUANG DELIMA RSUD ...
 
Kti yunianti akbid paramata raha
Kti yunianti akbid paramata rahaKti yunianti akbid paramata raha
Kti yunianti akbid paramata raha
 
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...
 
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...
 
Kti nur isma
Kti nur ismaKti nur isma
Kti nur isma
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY “S” DENGAN ...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY “S” DENGAN ...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY “S” DENGAN ...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY “S” DENGAN ...
 
Kti sitti andriyani
Kti sitti andriyaniKti sitti andriyani
Kti sitti andriyani
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN MP-ASI PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN D...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN MP-ASI PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN D...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN MP-ASI PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN D...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN MP-ASI PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN D...
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. “S” DENGAN...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. “S” DENGAN...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. “S” DENGAN...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. “S” DENGAN...
 
Kti ayu fitriani
Kti ayu fitrianiKti ayu fitriani
Kti ayu fitriani
 
IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO PENYEBAB LETAK SUNGSANG PADA IBU BERSALIN DI RUMAH...
IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO PENYEBAB LETAK SUNGSANG PADA IBU BERSALIN DI RUMAH...IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO PENYEBAB LETAK SUNGSANG PADA IBU BERSALIN DI RUMAH...
IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO PENYEBAB LETAK SUNGSANG PADA IBU BERSALIN DI RUMAH...
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA PADA MASA NIFAS DI WILAYA...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA PADA MASA NIFAS DI WILAYA...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA PADA MASA NIFAS DI WILAYA...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA PADA MASA NIFAS DI WILAYA...
 
Kti wa ode yudiana
Kti wa ode yudianaKti wa ode yudiana
Kti wa ode yudiana
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY “Y” ASFIKS...
MANAJEMEN  DAN  PENDOKUMENTASIAN  ASUHAN  KEBIDANAN PADA  BAYI  NY “Y” ASFIKS...MANAJEMEN  DAN  PENDOKUMENTASIAN  ASUHAN  KEBIDANAN PADA  BAYI  NY “Y” ASFIKS...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY “Y” ASFIKS...
 
IDENTIFIKASI IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MU...
IDENTIFIKASI IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MU...IDENTIFIKASI IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MU...
IDENTIFIKASI IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MU...
 
Kti haslia akbid paramata raha
Kti haslia akbid paramata rahaKti haslia akbid paramata raha
Kti haslia akbid paramata raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjd
Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjdCo-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjd
Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjdveinlatex
 
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication Bingo
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication BingoIMC Campaign - Integrated Marketing Communication Bingo
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication BingoAdePutraTunggali
 
Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdf
Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdfModul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdf
Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdfAndiAliyah2
 
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask Up
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask UpIMC design - Safety Riding Campaign - Mask Up
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask UpAdePutraTunggali
 
PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptx
PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptxPPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptx
PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptxmuhnurmufid123
 
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.docundangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.docLaelaSafitri7
 

Recently uploaded (6)

Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjd
Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjdCo-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjd
Co-funding Pitchdeck 2024.pptxhdhddjdjdjddjjd
 
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication Bingo
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication BingoIMC Campaign - Integrated Marketing Communication Bingo
IMC Campaign - Integrated Marketing Communication Bingo
 
Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdf
Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdfModul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdf
Modul 1.2 Jurnal Refleksi Dwi Mingguan.pdf
 
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask Up
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask UpIMC design - Safety Riding Campaign - Mask Up
IMC design - Safety Riding Campaign - Mask Up
 
PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptx
PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptxPPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptx
PPT Mengenai Pengelolaan Penataan Kearsipan.pptx
 
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.docundangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
 

JUDUL

  • 1. GAMBARAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA RINGAN PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAPUNTO KABUPATEN MUNA TAHUN 2016 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah-Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Kebidanan di Akademi Kebidanan Yayasan Kesehatan Nasional BauBau OLEH : IKA FEBRIANTI AK.130237 AKADEMI KEBIDANAN YAYASAN KESEHATAN NASIONAL BAUBAU 2016
  • 2. ii HALAMAN PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA RINGAN PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAPUNTO KABPATEN MUNA TAHUN 2016 Oleh : IKA FEBRIANTI AK.130237 Karya Tulis Ilmiah ini diterima dan disetujui, untuk diuji dan di pertahankan dihadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Yayasan Kesehatan Nasional Baubau Menyetujui, Pembimbing I Pembimbing II Harmin Toha,S.ST.M.Kes Muh. Hasim, SKM Mengetahui, Direktur AKBID Yayasan Kesehatan Nasional Baubau Sapril, SKM, M.Sc
  • 3. iii HALAMAN PENGESAHAN GAMBARAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA RINGAN PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAPUNTO KABPATEN MUNA TAHUN 2016 Oleh : IKA FEBRIANTI AK.130237 Telah Dipertahankan Di Hadapan Tim Penguji pada Hari/Tanggal : 21 September 2016 Waktu : 16.00 Wita Tempat : Kampus AKBID YKN Telah diperbaiki dan dinyatakan telah memenuhi syarat Pembimbing : 1. Harmin Toha, S.ST, M.Kes (……………………………) 2. Muh. Hasim, SKM (……………………………) Penguji : 1. Hj. Suprihatin, S.ST, M.Kes (…………………………) Mengetahui, Direktur AKBID Yayasan Kesehatan Nasional Baubau Sapril, SKM, M.Sc
  • 4. iv KATA PENGANTAR Alhamdulillahi robbil alamin penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga proposal ini dapat terlaksana dan terselesaikan dalam bentuk yang sederhana sebagai salah-satu syarat dalam menyelesaikan pendidiakan Diploma III Kebidanan di Akademi Kebidanan Yayasan Kesehatan Nasional Bau – Bau pedulis dapat menyelesaikan proposal penelitian dengan judul Studi deskriptif dengan judul “ Gambaran Faktor yang Mempengaruhi kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna Tahun 2016” dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Semoga segala aktivitas keseharian kita bernilai ibadah di sisi-Nya.amin. salam dan salawat penulis tidak lupa kami haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, orang yang menjadi idola dan panutan penulis. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya, khususnya kepada: 1. Ibu Harmin Toha,S.ST,M.Kes, dan Bapak Muh. Hasim,S.KM, selaku Pembimbing satu dan Pembimbing dua yang telah banyak membimbing dan memberikan masukan-masukan, serta sangat memperhatikan perkembangan Penyusunan proposal KTI ini, sehingga KTI ini terselesaikan tepat pada waktunya. 2. Ibu HJ.SUPRIHATIN S.ST, M.Kes selaku penguji yang kompeten dan bijaksana dalam memberikan saran-saran dalam penyusunan KTI ini. 3. Direktur Akademi Kebidanan Yayasan Kesehatan Nasional Bau - Bau 4. Ketua yayasan Akademi Kebidanan Yayasan Kesehatan Nasional Bau – Bau . 5. Seluruh Dosen dan Staf Akademi Kebidanan Yayasan Kesehatan Nasional Bau – bau yang telah memberikan dukungan dan bantuan serta kerja sama dalam proses penyusunan KTI ini.
  • 5. v 6. Kedua orang tua, Ayahanda “H. Muh Amir dan Ibunda Hj Siti Nur Samsia” dan saudara-saudaraku “faisal, dan ical, ” terimakasih atas doa, dukungannya, dan motivasi dan pengorbanan serta kasih sayang yang begitu besar kepada penulis selama menempuh pendidikan hingga selesai. 7. Teman-teman seperjuangan selama menempuh pendidikan di Akbid YKN terimaksih atas kekompakan dan Kerja samanya selama mengikuti pendidikan Penulis menyadari bahwa Karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan baik isi, bahasa maupun materi. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan Karya tulis ini. Harapan Penulis semoga Tulis Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua. Akhir kata semoga Karya tulis ini bermanfaat bagi yang membutuhkan Raha, ….September, 2016 Penulis
  • 6. vi RIWAYAT HIDUP BIODATA PENULIS A. Identitas 1. Nama : Ika Febrianti 2. NIM : Ak 130237 3. Jenis Kelamin : Perempuan 4. Tempat/Tanggal lahir : Raha, 17 Februari 1995 5. Suku/Bangsa : Muna/ Indonesia 6. Agama : Islam 7. Alamat : Jl. Gatot Subroto B. Riwayat Pendidikan 1. Tamat SD Negeri 4 Katobu tahun 2012 2. Tamat SMP Negeri 2 Raha tahun 2013 3. Tamat SMA Negeri 1 Raha tahun 2013 4. Terdaftar sebagai Mahasiswi D3 Kebidanan Yayasan Kesehatan Nasional Baubau Tahun 2013 sampai sekarang
  • 7. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .......................................................................................... .i HALAMAN PERSETUJUAN ..............................................................................ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. .iii KATA PENGANTAR..............................................................................................iv DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................. ..vi DAFTAR ISI .................................................................................................... . vii DAFTAR TABEL ............................................................................................. . ix DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... ..xi DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... ..xii DAFTAR LAMBANG.................................................................................xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ....................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................. 3 C. Tujuan Penelitian ................................................................... 3 D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis………………………………………………….. 6 1. Tinjauan Umum Tentang Kehamilan ................................. 6 2. Tinjauan Umum Tentang Anemia ....................................... 18 B. Kerangka Konsep......................................................................28 C. Defenisi Operasional Variabel Penelitian...................................29 vvi
  • 8. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ............................................................... 31 B. Waktu dan Tempat Penelitian ......................................... 31 C. Populasi dan Sampel ...................................................... 31 D. Jenis dan Sumber Data .................................................. 32 E. Pengolahan dan Penyajian Data .................................... 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................... 33 B. Hasil Penelitian ............................................................... 34 C. Pembahasan ................................................................... 37 D. Asuhan Kebidanan ........................................................ 41 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ..................................................................... 63 B. Saran .............................................................................. 64 DAFTAR PUSTAKA viii
  • 9. DAFTAR TABEL Tabel 1 Imunisasi TT...............................................................................16 Tabel 2 TFU Untuk Menentukan Usia Kehamilan..................................18 Tabel 3 Distribusi Frekuensi Umur ibu hamil yang mengalami Anemia Ringan....................................................................... 35 Tabel 4 Distribusi frekuensi Paritas ibu hamil yang mengalami Anemia Ringan....................................................................... 35 Tabel 5 Distribusi frekuensi pendidikan ibu hamil yang mengalami Anemia Ringan....................................................................... 36 Tabel 6 Distribusi frekuensi pekerjaan ibu hamil yang mengalami Anemia Ringan....................................................................... 36 ix
  • 10. DAFTAR GAMBAR Gambar 1.Kerangka konsep Penelitian ................................................... 28 x
  • 11. DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Master Tabel Penelitian Lampiran 2. Lembar Konsul Lampiran 3. Surat Permohonan Izin Penelitian Lampiran 4. Surat Izin Penelitian Lampiran 5. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Lampiran 6. Riwayat Hidup xi
  • 12. DAFTAR LAMBANG Singkatan dan lambang Penjelasan AKI Angka Kematian Ibu DJJ Denyut Jantung Janin HCG Human Chorionic Gonadtropin LILA Lingkar Lengan Atas SDKI Survei Demogratis dan Kesehatan Indonesia TFU Tinggi Fundus Uteri WHO Worl Health Organization xii
  • 13. xiii ABSTRAK Ika febrianti (AK.130237). Gambaran Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Anemia Ringan pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Tahun 2016, ( dibawah bimbingan Harmin Toha,S.ST,M.Kes, dan Muh. Hasim,S.KM) 5 Bab, 65 Hal,6 Tabel, lampiran Latar belakang.Survei pendahuluan yang peneliti lakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Muna tahun 2016. Gambaran Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Anemia sebanyak 21 orang dari 176 orang ibu hamil. Tujuan Penelitian. Untuk mengetahui Gambaran Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Tahun 2016, ditinjau dari umur, paritas, pendidikan, pekerjaan. Metode Penelitian. Jenis penelitian yang di gunakan adalah penelitian deskriptif. Polulasi penelitian adalah semua ibu hamil yang mengalami kejadian Anemia Ringan d di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Tahun 2016 berjumlah 21 orang. Teknik pengambilan sampel adalah total populasin. Jenis data adalah data kuantitatif. Sumber data dari penelitian ini berupa data sekunder. Hasil penelitian. Berdasarkan umur terlihat bahwa jumlah kejadian anemia ringan 21 orang dan paling tinggi umur < 20 tahun 10 orang (47,6%) paling rendah pada umur 20-35 tahun jumlah 4 orang (19,1%) dan pada umur > 35 tahun berjumlah 7 orang (33,3%). Berdasarkan paritas paling tinggi paritas I sebanyak 8 orang (38,1%), paling rendah pada paritas> IV terdapat 3 orang (14,3%), pada paritas II sebanyak 4 orang (19,1 ) sedangkan pada Paritas III terdapat 6 orang (28,5%). Berdasarkan pendidikan paling tinggi terjadi pada SD berjumlah 8 orang (38,1)dan sedikit terjadi pada perguruan tinggi berjumlah 3 orang (12,2). Berdasarkan jumlah pekerjaan kejadian anemia ringan paling tinggi pada IRT sejumlah 11 orang (52,3%), pada wiraswasta berjumlah 6 orang (28,6), paling rendah pada PNS sejumlah 4 orang (19,1%). Kata Kunci : Anemia Ringan, Umur, Paritas, Pendidikan, Pekerjaan
  • 14. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia adalah suatu kondisi atau keadaan pada wanita dewasa dimana kadar haemoglobin didalam darah kurang dari normal untuk WUS < 12 gram% sedangkan pada wanita hamil < 11 gram%. Anemia di sebabkan oleh beberapa faktor yaitu karena asupan gizi yang kurang, adanya infestasi parasit, penyakit kronis dank arena adanya peningkatan kebutuhan. Tingginya kejadian anemia erat kaitanya dengan faktor gizi saat ibu hamil karena itu memperbaiki pola makan merupakan faktor penting untuk mengatasi anemia. Anemia pada ibu hamil di golongkan dalam beberapa karetori yaitu anemia ringan, anemia sedang, anemia berat. (Manuaba, 2010). Anemia ringan adalah suatu keadaan apabila kadar darah yang di hasilkan oleh pemeriksaan Hb sahli sebesar 9-10 gr%. Gejala anemia antara lain cepat lelah, sering pusing, mata berkunang - kunang dan badan lemas. Penatalaksaanaan anemia ringan yaitu dengan meningkatkan konsumsi gizi penderita, terutama protein dan zat besi dan member suplemen zat besi secara peroral (Anon, 2011).
  • 15. 2 Diberbagai Negara paling sedikit seperempat dari seluruh kematian ibu di sebabkan oleh pendarahan, proporsinya berkisar antara 10% sampai hampir 60%. Walaupun seorang perempuan bertahan hidup setelah mengalami pendarahan, pasca persalinan, namun akibat pendarahan tersebut pasien akan menderita kekurangan darah yang berat (anemia berat) dan akan mengalmi masalah kesehatan yang berkepanjangn (WHO, 2009). Badan kesehatan dunia World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa 35-37% ibu hamil di Negara berkembang dan 18% ibu hamil di negara maju mengalami anemia. Namun banyak di antara mereka mengalami anemia pada saat konsepsi dengan perkiraan pervalensi 43% pada perempuan yang tidak hamil di negara berkembang 12% di Negara yang lebih maju (prawiroharjo, 2010). Angka kematian ibu dan bayi di Indonesia masih tertinggi di ASEAN,dan penurunannya lambat, Menurut hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka Kematian ibu (AKI) di Indonesia yaitu 120 per 100.000 kelahiran hidup. Hal tersebut tersebut berarti setiap jam ada 2 ibu yang meninggal. Angka Kematian Bayi (AKB) adakah 35 per 1000 kelahiran hidup yang artinya setian jam ada 18 kematian bayi (Depkes RI, 2012).
  • 16. 3 Berdasarkan data Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Muna tahun 2014 jumlah ibu hamil yang mengalami anemia ringan sebesar 33,4% dan tahun 2015 sebanyak 26,3%. Data yang di peroleh dari Puskesmas Wapunto tahun 2014 jumlah ibu hamil yang mengalami anemia ringan sebanyak 9 orang (3,4%), tahun 2015 jumlah ibu hamil yang mengalami anemia ringan sebanyak 11 orang (8,8%), dan pada tahun 2016 periode (Januari-Agustus) jumlah ibu hamil yang mengalami anemia ringan sebanyak 21 orang (16,6). Berdasarkan latar belakang di atas, angka kejadian anemia ringan pada ibu hamil masih cukup tinggi dan mengingat jika tidak di kelolah dengan baik akan menjadi anemia sedang dan menuju ke anemia berat, maka peneliti tertatik melakukan penelitian Gambaran Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Anemia Ringan pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Tahun 2016. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah “Bagaimana Gambaran Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Tahun 2016 ?
  • 17. 4 C. Tujuan Penelitian 1) Tujuan Umum Untuk mengetahui Gambaran Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Tahun 2016 2) Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui gambaran faktor yang mempengaruhi kejadian anemia ringan pada ibu hamil menurut umur di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Tahun 2016 b. Untuk mengetahui gambaran faktor yang mempengaruhi kejadian anemia ringan pada ibu hamil menurut paritas di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Tahun 2016 c. Untuk mengetahui gambaran faktor yang mempengaruhi kejadian anemia ringan pada ibu hamil menurut pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Tahun 2016 d. Untuk mengetahui gambaran faktor yang mempengaruhi kejadian anemia ringan pada ibu hamil menurut pekerjaan di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Tahun 2016 D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Program Sebagai salah satu sumber informasi bagi penentu kebijakan dan pelaksanaan program bagi instansi Departemen Kesehatan khususnya di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto
  • 18. 5 dalam penyusunan program perencanaan berkaitan dengan upaya pencegahan anemia. 2. Manfaat Bagi Institusi Sebagai bahan referensi sehingga dapat memberikan wawasan yang luas dan sebagai bahan perbandingan untuk peneliti selanjutnya mengenai gambaran faktor kejadian yang mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil. 3. Manfaat ilmiah Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi sumber informasi dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan wawasan serta dapat menjadi bahan acuan bagi peneliti selanjutnya. 4. Manfaat Bagi Peneliti Untuk menambah pengalaman langsung bagi penulis dalam melaksanakan penelitian serta menerapkan berbagai teori yang di dapat dalam bangku kuliah dan menuangkan hasil penelitian dalam bentuk karya tulis ilmiah.
  • 19. 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Tinjauan Umum Tentang Kehamilan a. Kehamilan Masa kehamilan di mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 10 hari), di hitung dari haid pertama haid terakhir. Kehamilan di bagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama di mulai dari konsepsi samapai 3 bulan, triwulan ke empat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh samapai 9 bulan (pediastuti R, 2012). Periode anterpartum adalah periode kehamilan yang di hitung sejak hari pertama haid terakhir sampai di mulainya persalinan. Periode anterpartum adalah periode anterpartum di bagi atas 3 trimester yang masing-masing terdiri atas 13 minggu, pembagian waktu ini diambil dari ketentuan yang mempertimbangkan bahwa lama kehamilan di perkirakan kurang dari 40 minggu. Pada prktiknya, trimester 1 di pertimbangkan secara umum berlangsung pada minggu pertama hingga minggu ke-12 (12 minggu), trimester II minggu 6
  • 20. 7 ke-13 sampai dengan minggu ke-27 (15 minggu), dan trimester III minggu ke-27 sampai dengan minggu ke-40 (13 minggu). Kehamilan adalah suatu keadaan dimana janin di kandung di dalam tubuh wanita yang sebelumnya. b. Proses Terjadinya Kehamilan Peroses terjadinya kehamilan : 1) Pembuahan/fertilisasi : bertemunya sel telur/ovum wanita dengan sel benih/spermatozoa pria 2) Pembelahan sel (zigot) 3) Nidasi/implantasi zigot tersebut pada dinding saluran reproduksi (pada keadaan normal : implantasi pada lapisan endometrium dinding kavum uteri) 4) Pertumbuhan dan perkembangan zigot-embrio-janin menjadi bakal individu baru. Kehamilan dipengaruhi berbagai hormon:estrogen, progesterone, human chorionic gonadtropin, human somatommotropin, prolaktin dan sebagainya. Human Chorionic Gonadtropin (HCG) adalah hormone aktif khusus yang berperan selama awal masa kehamilan, berfluktuasi kadarnya selama kehamilan. Terjadi perubahan juga pada anatomi dan fisiologi organ-organ system reproduksi. Dan organ-organ sistem tubuh lainnya yang dipengaruhi terutama oleh perubahan keseimbangan hormonal tersebut (Sukarni, 2013 )
  • 21. 8 c. Tanda-Tanda Kehamilan 1) Tanda pasti kehamilan, yaitu : a) Terdengar denyut jantung janin (DJJ) b) Terasa gerak janin c) Pada pemeriksaan USG terlihat adanya kantong kehamilan, ada gambaran embrio 2) Tanda Tidak Pasti Kehamilan a) Rahim membesar b) Tanda hegar c) Tanda chadwick, yaitu warna kebiruan pada serviks, vagina dan vulva d) Tanda piskacek, yaitu pembesaran uterus ke salah satu arah sehingga menonjol jelas kearah pembesaran tersebut e) Braxton hicks Bila uterus dirangsang (distimulasi dengan diraba) akan mudah berkontraksi f) Basal metabolism rate (BMR) meningkat g) Ballottement positif h) Jika dilakukan pemeriksaan palpasi di perut ibu dengan cara menggoyang-goyangkan di salah satu sisi, maka akan terasa “pantulan” di sisi yang lain i) Tes Kehamilan (tes HCG) positif. 3) Dugaan Hamil
  • 22. 9 a) Amenore/tidak mengalami menstruasi sesuai siklus (terlambat haid) b) Nausea, anorejsia, emesis dan hipersalivasi c) Miksing/sering buang air kecil d) Obstipasi e) Hiperpegmentasi : striae, cloasma, linea nigra f) Varises g) Payudara menegang h) Perubahan perasaan i) Berat badanbertambah (Sulistyawati, 2011) d. Perubahan Anatomi dan Adaptasi fisiologi dalam kehamilan. Menurut sarwono Prawiroharjo (2010), perubahan anatomi dan adapta fisiologi pada ibu hamiil sebagai berikut : 1) Perubahan Sistem Reproduksi a) Uterus Pada kehamilan 12 minggu lebih penambahan ukuran uterus didominasi oleh desakan dari hasil konsepsi. Pada awal kehamilan tuba fallopi, ovarium, dan ligamentum rotundum berada sedikit dibawah apeks fundus, sementara pada akhir kehamilan akan berada sedikit di atas pertengahan uterus. b) Serviks Serviks menjadi lunak (soft) yang disebut dengan tanda Goodell, banyak jaingan ikat yang mengandung kolagen,
  • 23. 10 kelenjar serviks membesar dan mengeluarkan banyak cairan mucus karena pertambahan dan pelebaran pembuluh darah, warnanya menjadi livid yang disebut tanda Chadwick. c) Vagina dan Vulva Minggu ke-8 terjadi hipervaskularisasi sehingga vagina tampak merah dan kebiruan (tanda chatwick). pH vagina menjadi lebih asam, dari 4 menjadi 6,5 menyebabkan rentang terhadap infeksi vagina. Mengalami pelepasan elemen epitel pada sel-sel vagian akibat stimulasi estrogen membentuk rabas vagina disebut leukore (keputihan). Hormon kehamilan mempersiapkan vagina supya distensi selama persalinan dengan produksi mukosa vagina yang tebal, jaringan ikat longer, hipertropi otot polos dan pemanjangan vagina. d) Ovarium Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel baru juga di tunda, hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan di ovarium. Folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan, dan setelah itu akan berperan sebagai penghasil progesteron dalam jumlah yang relative minimal. e) Payudara Karena adnya peningkatan suplai darah dibawah pengaruh aktifitas hormon, jaringan glandular dari payudara membesar
  • 24. 11 dan putting menjadi lebih efektif walaupun perubahan payudara dalam bentuk yang membesar terjadi pada waktu menjelang persalinan. Estrogen menyebabkan pertumbuhan tubukus lactiforeus dan duktus juga menyebabkan penyimpangan lemak, progesteron menyebabkan tumbuhnya lobus, alveoli lebih tervaskularisasi dan mampu bersekresi. Hormon pertumbuhan dan glukokortikoid juga mempunyai peranan penting dalam perkembangan ini. Prolaktin merangsang produksi kolostrum dan air susu ibu (Jannah N, 2011) f) Kulit Terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena hormone hiposis yaitu Melanopshore Stimulating Hormon (MSH) meningkat. Kloasma gravidarum adalah bintik-bintik pigmen kecoklatan yang tampak di kulit bayi ,pipi, hidung, leher. Peningkatan pigmentasi juga terdapat pada perut bawah bagian tengah biasanya tampak garis gelap yang di sebut linea nigra. Striae gravidarum adalah kulit perut tampak retak biru, dimana setelah partus tampak berwarna putih yan di sebut striae albicans. Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya serabut di bawah kulit sehingga timbul striae gravidarum. (Maryunani A, 2010).
  • 25. 12 2) Perubahan Sistim Sirkulasi Peredaran darah ibu di pengaruhi beberapa faktor berikut ini : a) Meningkatkan kebutuhan sirkulasi darah, sehingga dapat memenuhi kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim. b) Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi retroplasenter. c) Pengaruh hormone estrogen dan progesteron. 3) Perubahan Sistem Respirasi Wanita hamil bernapas lebih cepat dan lebih dalam karena memerlukan lebih banyak oksigen untuk dirinya dan untuk janin. Usia kehamilan lebih dari 32 minggu, uterus membesar, menekan usus–usus dan mendesak diafragma sehingga menimbulkan rasa sesak dan nafas pendek.(Maryunani A, 2010). 4) Perubahan Sistem Pencernaan Bulan – bulan pertama kehamilan, hormone estrogen dan HCG meningkat yang dapat menyebabkan mual dan muntah, rahim yang semakin membesar akan menekan rectum dan usus bagian bawah sehingga terjadi kostipasi. Sembelit semakin berat karena gerakan otot di dalam usus di perlambat oleh tingginya kadar progesterone. (Maryunani A, 2010) 5) Perubahan Sistem Traktur Urinarius
  • 26. 13 Pada bulan – bulan pertama kehamilan kandung kemih akan tertekan oleh uterus yang mulai membesar sehingga menimbulkan sering kencing. Keadaan ini akan hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, jika kepala janin sudah mulai turun ke pintu atas panggul, keluhan itu akan tumbuh kembali. 6) Perubahan Metabolik Metabolisme protein meningkat untuk menyuplai substrat bagi pertumbuhan ibu dan janin. Metabisme lemak meningkat yang di buktikan oleh peningkatan semua fraksi lipid dalam darah. Kadar glukosa darah ibu sangat penting bagi kesejahteraan janin dan berpuasa dalam waktu selama kehamilan akan menimbulkan kotonemia berat yang berbahaya bagi kesehatan janin. (Fraser, ddk. 2012) e. Tanda Bahaya Kehamilan Tanda bahaya dalam kehamilan perlu di ketahui oleh ibu dan keluarga agaria waspada terhadap ancaman kesehatan diri maupun janinnya. Berikut ini adalah tanda bahaya yang penting di ketahui oleh ibu dan keluarga : 1) Sakit kepala lebih dari biasa 2) Gangguan penglihatan 3) Bengkak pada wajah dan kaki 4) Nyeri abdomen
  • 27. 14 5) Janin tidak bergerak seperti biasanya 6) Pendarahan pervaginam (Hutari,2012) f. Asuhan Antenatal Menurut Fraser, dkk (2012) asuhan antenatal di tunjukan untuk memantau kemajuan kehamilan guna mendukung kesehatan ibu dan perkembangan janin normal 1). Tujuan asuhan antenatal Tujuan asuhan antenatal adalah sebagai berikut : a) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi b) Meningkatan dan mempertahankan fisik, mental dan social ibu dan bayi c) Mengenali secara dini adanya ketidak normalan kompikasi yang mungkn terjadi selama hamil termaksuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan d) Mempersiapkan persalinan cukup bulan melahirkan dengan selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin e) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian Asi Esklusif f) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
  • 28. 15 2) Kebijakan Program Menurut Pediastuti R, 2012, kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan a) Satu kali pada triwulan pertama b) Satu kali pada triwulan kedua c) Dua kali pada triwulan ketiga Pelayanan atau asuhan standard minmal 10T,yaitu a) Timbang berat badan b) Ukur ( Tekanan ) darah c) Nilai status lingkar lengan (LILA) d) Ukur (Tinggi) fundus uteri e) Tentukan Presentase janin dan DJJ f) Pemberian Imunisasi Tetanus Toksoid ( TT) g) Pemberian tablet zat besi,minimal 90 tablet selama kehamian h) Tes laboratorium i) Tes terhadap penyakit menular seksual (PMS) j) Temu wicara atau konseling termasuk perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi serta KB pasca persalinan. 3) Jadwal Kunjungan Ulang Menurut Sarwono (2010), jadwal kunjungan ulang yaitu : a) Kunjungan 1 (16 minggu), dilakuakan untuk : (1) Persiapan dan pengobatan anemia (2) Perencanaan persalinan
  • 29. 16 (3) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatan b) Kunjungan II (24-28 minggu), dan kunjungan ke III (32 minggu) di lakukan untuk (1) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatanya (2) Penapisan preeklamsia, gemeli, infeksi dan reproduksi, dan saluran perkemihan. (3) Mengulang perencanaan persalinan c) Kunjungan IV : 36 minggu sampai lahir (1) Sama seperti kegiatan kunjungan I dan II (2) Mengenali adanya kelainan letak dan persentase (3) Mementapkan rencana persalinan (4) Mengenali tanda – tanda persalinan 4) Imunisasi TT Tabel 1. Imunisasi TT Antigen Interval (selang waktu minimal) Lama perlindungan % perlindungan TT1 Pada kunjungan antenatal pertama _ _ TT2 4 minggu setelah TT1 3 tahun 80 TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun 95 TT4 1 tahun setelah TT3 10 tahun 99 TT5 1 tahun setelah TT4 25 tahun/seumur hidup 99 Sumber : (Ratna dewi pediastuti, 2012)
  • 30. 17 g. Pengawasan, Pemeriksaan fisik dan Pemeriksaan Abdomen Wanita Hamil. Tujuan pengawasan antenatal yaitu : 1) Mengenal dan menanggani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan, dan masa nifas 2) Mengenal dan menangani penyulit yang menyertai kehamilan persalinan, dan nifas 3) Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan,persalinan, nifas, laktasi dan aspek keluarga berencana 4) Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal (Pediastuti R, 2012) Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan yang dilakukan pada bagian tubuh dari kepala sampai kaki. Kehamilan merupakan suatu proses pembuahaan dalam rangka melanjutkan keturunan yang terjadi secara alami, menghasilkan janin yang tumbuh normal di dalam rahim ibu. Pemeriksaan fisik pada ibu hamil selain bertujuan untuk mengetahui kesehatan ibu dan janin saat in, juga bertujuan untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada pemeriksaan berikutnya. Pada tiap kunjungan anterpartum ulang, yang di periksa yaitu : (1) Tekanan darah (2) Berat badan (3) Pemeriksaan abdomen obstetri (4) Pemeriksaan ekstremitas atas dan bawah (Kriebs J, 2010)
  • 31. 18 Menurut Fraser dkk, 2012 pemeriksaan abdomen dilakukan untuk menentukan dan memastikan bahwa pertumbuhan janin sesuai dengan usia kehamilan. Tabel 2 TFU untuk menentukan usia kehamilan TFU (berdasarkan perabaan Usia kehamilan 1/3 di atas simphisis 12 minggu ½ di atas simphisis – pusat 16 minggu 2/3 di atas simphisis 20 minggu Setinggi pusat 24 minggu 1/3 di atas pusat 28 minggu ½ pusat – prosesus xifoideus 34 minggu Setinggi prosesus xifoideus 36 minggu Dua jari (4cm) di bawah prosesus xifoideus 40 minggu 2. Tinjauan Umum Tentang Anemia a. Pengertian Anemia adalah keadaan menurunya kadar haemoglobin, hematokrit dan eritrosit dibwah nilai normal yang diberikan pada individu (Soejoenos,1983). Sedangkan laros (1994) mendefinisikan anemia adalah kadar hemoglobin dibawah batas terendah nilai normal tanpa adanya keadan hidrasi. Dan menurut WHO (2000) keadaan dimana kadar haemoglobin, hematokrit, sel darah merah lebih rendah dari nilai normal, sebagai akibat dari difesiensi salah
  • 32. 19 makanan yang esensial yang dapat mempengaruhi timbulnya difesiensi tersebut. Pada penderita anemia, lebih sering disebut kurang darah, kadar sel darah merah (haemoglobin atau Hb) dibawah nilai normal. Penyebabnya bisa karena kurangnya zat gizi untuk pembentukan darah, misalnya, zat besi, asam folat, dan vitamin B12. Tetapi yang sering terjadi adalah anemia karena kekurangan zat besi .Anemia defenisi besi adalah anemia yang di sebabkan oleh kurangnya zat besi dalam tubuh, sehingga kebutuhan zat besi (Fe) untuk eritropoesis tidak cukup, yang ditandai dengan gambaran sel darah merah. Banyak faktor yang dapat menyebabkan timbulnya anemia difesiensi besi, antara lain, kurangnya asupan zat besi, antara lain, kurangnya asupan zat besi dan protein dari makanan, adanya gangguan absorbsi di usus, pendarahan akut maupun, kronis, kecacingan dan meningkatnya kebutuhan zat seperti pada wanita hamil masa pertumbuhan dan masa penyembuhan dari penyakit. b. Klasifikasi anemia 1) Pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan alat sahli. Hasil pemeriksaan Hb dengan sahli dapat digolongkan sebagai berikut: a) Tidak anemia dengan Hb lebih dari 11gr% b) Anemia ringan dengan Hb 9-10gr% c) Anemia sedang dengan Hb 7-8gr%
  • 33. 20 d) Anemia berat dengan Hb kurang dari 7gr% 2) Berdasarkan klasifikasi WHO kadar hemoglobin pada wanita hamil dapat dibagi 3 kategori yaitu (Manuaba, 2010): a) Anemia Ringan : Kadar Hb 9 – 11 gr% b) Anemia Sedang : Kadar Hb 7 – 8 gr% c) Anemia Berat : Kadar Hb < 7 gr% c. Macam - macam anemia 1) Anemia defisiensi besi Anemia jenis ini berbentuk normositik dan hipokromik di sebabkan oleh kurang gizi (malnutrisi), kurang zat besi dalam diet, malabsorpsi, kehilangan darah yang banyak (persalinan yang lalu, haid, dll) 2) Anemia megaloblastik Anemia ini berbentuk makrositik, penyebabnya adalah kekurangan asam folik dan kekurangan vitamin B12 tetapi jarang terjadi. 3) Anemia anemia hipoblastik Anemia jenis ini di sebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang, membentuk sel-sel darah merah baru. Untuk itu di perluka pemeriksaan: a) Darah tepi lengkap b) Pemeriksaan fungsi sterna c) Pemeriksaan retikulosit, dll
  • 34. 21 4) Anemia hemolitik Anemia jenis ini di sebabkan penghancuran/pemecahan sel darah nerah yang lebih cepat dari pembuatannya. d. Etiologi anemia 1) Berdasarkan ukuran sel darah merah ( Nugroho T,2012) a) Anemia mikrositik (penurunan ukuran sel darah merah) (1) Kekurangan zat besi (2) Talasemia (tidak efektifnya eritropoiesis dan meningkatnya hemolisis yang mengakibatkan tidak ade kuatnya kandungan hemoglobin) (3) Ganguan hemoglobin E (jenis hemoglobin genetik yang banyak di temukan di Asia Tenggara) (4) Keracuanan timah (5) Penyakit kronis (infeksi, tumor) b) Anemia normositik (ukuran sel darah merah normal) (1) Sel darah merah yang hilang atau rusak meningkat (2) Gangguan hemolisis darah : (a) Penyakit sel sabit hemoglobin (sickle cell disease) (b) Ganggauan C hemoglobin (c) Sterocitosis banyak di temukan di eropa utara (d) Kekurangan G6PD (glucose-6-phosphate dehi-drogenase) (e) Anemia hemolitik (efek samping obat (f) Anemia hemolisis autoimun
  • 35. 22 (3) Penurunan produksi sel darah merah (a) Anemia aplastik (gagal sumsum tulang belakang yang mengancam jiwa) (b) Penyakit kronis (penyakit hati, gagal ginjal, infeksi, tumor) (c) Anemia makrositik (peningkatan ukuran sel darah merah) 2) Penyebab anemia pada kehamilan Menurut Departemen Kesehatan (2011) : a) Penyebab Langsung Anemia (1) Ketidak cukupan makanan Kurangnya zat besi di dalam tubuh dapat di sebabkan oleh : - Kurang makan sumber makanan yang mengandung zat besi - Makan cukup tetap yang di makan biovailabilitas besinya rendah sehingga jumlah zat besi yang di serap kurang - Makanan yang di makan mengandung zat besi penghambat penyerapan zat besi. (2) Infeksi penyakit Beberapa infeksi penyakit memperbesar resiko menderita anemia, contohnya infestasi cacing dan penyakit malaria. b) Penyebab Tidak Langsung Perhatian terhadap wanita yang masih rendah dikeluarga, wanita didalam keluarga masih kurang diperhatikan dibandingkan dengan laki- laki contohnya :
  • 36. 23 (1) Wanita mengeluarkan energy lebih bayak, wanita yang berkerja sesampainya dirumah tidak langsung beristirahat, karena umumya menyiapkan makanan, memasak dan membersihkan rumah (2) Kurang perhatian dan kasih saying terhadap wanita dan anak wanita, misalnya penyakit pada wanita atau penyulit yang terjadi pada kehamilan di anggap sebagai suatu hal yang wajar. e. Fisiologi / Patologi 1) Fisiologi dan patologi (Yeyeh, 2010) Selama kehamilan terjadi peningkatan volume darah (hypervolemia) merupakan hasil dari peningkatan volume plasma dan eritrosit (sel darah merah) yang beredar dalam tubuh. Tetapi peningkatan ini tidak seimbang yaitu volume plasma peningkatannya jauh lebih besar sehingga menberikan efek yaitu konsentrasi HB berkurang dari 12 mg/10 ml. Pengenceran darah (Hemodilusi) pada ibu hamil sering terjadi dengan peningkatan volume plasma 30%-40% peningkatan sel darah merah 18-30 % dan hemoglobin 19 % secara fisiologi hemodilusi untuk mengurangi beban kerja jantung. Hemodilusi terjadi sejak kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya pada kehamilan 32-36 minggu. bila hemoglobin itu sebelum sekitar 11 gr%
  • 37. 24 maka terjadinya hemodilusi akan mengakibatkan anemia fisiologi dan Hb akan menjadi 9,5 sampai 10 g. 2) Gejala dan tanda Keluhan lemah, pucat, mudah pingsan sementara tensi dalam batas normal, perlu di curigai anemia defisiensi. Secara klinik dapat dilihat tubuh yang malnutrisi,pucat. f. Pencegahan Anemia 1) Pemberian tablet besi Wanita hamil merupakan salah satu kelompok yang diprioritaskan dalam program suplementasi, dosis yang dianjurkan satu hari adalah dua tablet ( satu tablet menangandung 60 mg Fe dan 200 mg asam folat ) yang dimakan selama paruh kedua kehamilan karena pada saat tersebut kebutuhan akan zat besi sangat tinggi. 2) Penyuluhan konsumsi tablet zat besi dapat menimbulkan efek samping yang mengganggu sehingga orang cenderung menolak tablet yang diberikan. Penolakan tersebut sebenarnya berpangkal dari ketidaktahuan mereka bahwa selama kehamilan mereka memerlukan tambahan zat besi. Agar mengerti para wanita hamil harus diberikan pendidikan yang tepat misalnya tentang bahaya yang mungkin terjadi akibat anemia dan harus pula diyakini bahwa salah satu penyebab anemia adalah defisiensi zat besi.
  • 38. 25 3) Modifikasi makanan Asupan zat besi dari makanan dapat ditingkatkan melalui dua cara, pertama pastikan konsumsi makanan yang cukup mengandung kalori. Kedua meningkatkan kesediaan zat besi yang dimakan agar dapat memacu dan menghindarkan pangan yang biasa mereduksi penyerapan zat besi, bukan hanya padsa wanita hamil tetapi juga pada semua wanita Usia Subur. 4) Pengawasan penyakit infeksi Pengobatan yang efektif dan tepat waktu dapat mengurangi dampak gizi yang tidak diinginkan. Tindakan yang penting sekali dilakukan selama penyakit berlangsung adalah keluarga penderita tentang cara makan yang sehat selama dan sesudah sakit. Pengawasan penyakit infeksi ini memerlukan upaya kesehatan masyarakat, pencegahan seperti penyediaan air bersih, perbaikan sanitasi dan kebersihan perorangan. g. Penatalaksanaan Medis. 1) Mendiagnosis Evaluasi awal pada wanita hamil dengan anemia adalah melakukan pengukuran hemoglobin, hematokrit, dan indeks-indeks sel-sel darah merah; pemeriksaan cermat terhadap sediaan apus darah tepi.
  • 39. 26 2) Penanganan a) Anemia ringan Pada kehamilan dengan kadar Hb 9 – 10,9 gr% masih dianggap ringan sehingga hanya perlu diberikan kombinasi 60 mg/ hari besi dan 400 mg asam folat peroral sekali sehari. Hb dapat dinaikkan sebanyak 1 gr%/ bulan. b) Anemia sedang (1) Pengobatan dapat dimulai dengan pemberian preparat besi feros 600 – 1000 mg/ hari seperti sulfat ferossus atau glukonas ferossus. Hb dapat dinaikkan sampai 10 gr/ 100 ml atau lebih asal masih ada cukup waktu sampai janin lahir. (2) Pemberian tablet Fe 3x1 c) Anemia berat Pemberian preparat parenteral yaitu dengan ferum dextran sebanyak 1000 mg ( 20 ml ) intravena 2x10 ml intramuskuler pada gluteus. Transfusi darah kehamilan lanjut dapat diberikan walaupun sangat jarang diberikan mengingat resiko transfusi bagi ibu dan janin. h. Pengaruh Anemia dalam Kehamilan, Persalinan dan Nifas. 1) Pengaruh anemia pada kehamilan a) Dapat terjadi abortus b) Persalinan prematur
  • 40. 27 c) Perdarahan antepartum 2) Pengaruh anemia pada persalinan a) Gangguan his b) Partus lama c) Atonia uteri 3) Pengaruh anemia pada nifas a) Perdarahan b) Ganngguan involusio uteri i. Penatalaksanaan Anemia Ringan Menurut (Rahmawati, 2010), penatalaksanaan anemia ringan antara lain : 1) Meningkatkan gizi penderita Faktor utama penyebab anemia adalah faktor gizi, terutama protein dan zat besi, sehingga pemberian asupan zat besi sangat di perlukan oleh ibu hamil yang mengalami anemia ringan 2) Memberi suplemen zat besi a. Peroral Pengobatan dapat di mulai dengan preparat besi sebanyak 600-1000 mg sehari seperti sulfas ferrosus atau gulkonas ferrosus Hb dapat dinaikan sampai 10 g/ 100 ml atau lebih b. Parental Diberikan apabila penderita tidak tahan akan obat besi peroral, ada gangguan absorbs, penyakit saluran pencernaan.
  • 41. 28 Pemberian secara intamuskular / intravena. Diberikan ferum desktran 100 dosis total 1000 – 2000 mg intravena. B. Kerangka Konsep Keterangan: : Independen (bebas) : Dependen (terikat ) : Hubungan variabel yang diteliti Gambar .1 Kerangka Konsep Penelitian Umur Paritas Pendidikan Pekerjaan Anemia Ringan
  • 42. 29 C. Defenisi Operasional Variabel Penelitian 1. Anemia ringan adalah Suatu keadaan dimana wanita hamil yang kadar hemoglobin didalam darah kurang dari normal 2. Umur adalah lamanya tahun dihitung sejak dilahirkan hingga penelitian ini dilakukan Kriteria Objektif : a. < 20 tahun b. 20 - 35 tahun c. > 35 tahun (Manuaba, 2010) 3. Paritas adalah jumlah keseluruhan anak yang telah lahir. Baik hidup maupun mati sesuai yang tercatat dalam status pasien tempat di lakukan penelitian Kriteria Objektif : a. Paritas I b. Paritas II c. Paritas III d. Paritas ≥ IV (Hanifa, 2008: 170) 4. Pendidikan ibu adalah pendidikan formal yang telah dicapai sesuai yang tercantum dalam buku status. kriteria objektif : a. SD b. SMP c. SMA
  • 43. 30 d. Perguruan tinggi (Manuaba, 2007). 5. Pekerjaan adalah suatu kegiatan untuk melakukan sesuatu yang merupakan tugas dan kewajibannya dalam hal ini rutinitasi bekerja ataupun tidak bekerja. Kriteria objektif : a. PNS b. Wiraswasta c. IRT (Sulisyawati, 2011 : 105).
  • 44. 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif yang dimaksudkan untuk mendiskripsikan variable yang sesuai dengan tujuan penelitian tentang suatu keadaan secara objektif. (Aziz, 2011) B. Waktu dan Tempat 1. Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan pada bulan Agustus – September 2016 2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi yang diambil adalah semua ibu hamil yang mengalami anemia ringan periode Januari - Agustus 2016 sebanyak 21 orang 2. Sampel Sampel penelitian adalah semua ibu hamil dengan anemia ringan dan tercatat dalam buku register di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna Tahun 2016. Tehnik pengambilan sampel adalah total sampling. 31
  • 45. 32 D. Jenis data dan Sumber data 1. Jenis Data Data yang di kumpulkan adalah data kuantitatif 2. Sumber data Data yang digunakan adalah data sekunder yang di ambil dari buku register di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna Tahun 2016 E. Pengelolahan dan Penyajian Data Data yang telah diolah secara manual dengan menggunakan kalkulator akan di sajikan dalam bentuk table dan dinarasikan. Untuk memperoleh distribusi frekuensi data analisis dengan menggunakan rumus statistic deskriptif. Rumus yang di gunakan : x x 100% Keterangan X : Presentase hasil yang di capai f : Frekuensi hasil yang di teliti n : Jumlah sampel peneliti K : Konstanta (100%)
  • 46. 33 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografi Puskesmas Wapunto terletak di Kelurahan Wapunto Kecamatan Duruka, dengan luas wilayah Kecamatan Duruka sekitar 11,52 km atau sekitar 0,24% dari luas daratan Kabupaten Muna, secara admitrasi Kecamatan Terdiri dari 2 kelurahan dan 5 desa dari 7 desa atau kelurahan yang ada. Desa Banggai adalah desa yang terluas dengan luas 2,65 km, sedangkan yang terkecil adalah desa palangga dan Ghonebalano masing-masing seluas 1,00 km Batas-batas wilayah sebagai berikut: Sebelah Utara : Berbatasan dengan kec. katobu Sebelah Barat : Berbatasan dengan kec. kontunaga Sebelah Selatan : Berbatasan dengan kec. lohia Sebelah Timur : Berbatasan dengan kec. selat buton B. Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna (Agustus - September) 2016 yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 21 orang ibu hamil yang mengalami Anemia Ringan. Hasil penelitian ini diolah sesuai dengan tujuan penelitian
  • 47. 34 yaitu untuk mengetahui gambaran faktor yang mempengaruhi kejadian anemia ringan pada ibu hamil. Ditinjau berdasarkan umur, paritas, pendidikan dan pekerjaan. Setelah data diolah kemudian akan dideskripsikan dan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Tabel. 3 Distribusi Frekuensi Umur Ibu Hamil yang mengalami Anemia Ringan di Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna Tahun 2016 Umur Jumlah (n) Presentase (%) < 20 10 47,6 20-35 4 19.1 >35 7 33.3 Total 21 100 Sumber data : ( Buku Register Puskesmas Wapunto) Hasil penelitian menunjukan bahwa, dari 21 orang jumlah ibu hamil yang mengalami Anemia Ringan di Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna, yang paling tinggi terjadi pada umur kehamilan < 20 tahun berjumlah 10 orang (47,6%), paling rendah pada umur 20-35 tahun berjumlah 4 orang (19,1%), sedangkan pada umur > 35 tahun berjumlah 7 orang (33,3%). Tabel. 4 Distribusi Frekuensi Paritas Ibu Hamil yang mengalami Anemia Ringan di Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna Tahun 2016 Paritas Jumlah (n) Presentase (%) Paritas I 8 38,1 Paritas II 4 19,1 Paritas III 6 28,5 Paritas > IV 3 14,3 Total 21 100 Sumber data : ( Buku Register Puskesmas Wapunto)
  • 48. 35 Hasil penelitian menunjukan bahwa, dari 21 orang ibu hamil yang mengalami Anemia Ringan di Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna, yang paling tinggi terjadi pada Paritas I sebanyak 8 orang (38,2%), paling rendah terjadi pada paritas > IV sejumlah 3 orang (14,3%), pada paritas II sebanyak 4 orang (19,1 ) sedangkan pada paritas III terdapat 6 orang (28,5%) Tabel. 5 Distribusi Frekuensi Pendidikan Ibu Hamil yang mengalami Anemia Ringan di Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna Tahun 2016 Pendidikan Jumlah (n) Presentase (%) SD 8 38.1 SMP 6 28,6 SMA 4 19,1 Perguruan Tinggi 3 12,2 Total 21 100 Sumber data : ( Buku Register Puskesmas Wapunto) Hasil penelitian menunjukan bahwa , dari 21 orang ibu hamil yang mengalami Anemia Ringan di Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna, yang paling tinggi terjadi pada pendidkan SD sebanyak 8 orang (38,1%) paling rendah terjadi pada Perguruan Tinggi sebanyak 3 orang (12,2%), pada pendidikan SMP sebanyak 6 orang ( 28,6%), sedangkan pada Pendidikan SMA sebanyak 6 orang (19,1%).
  • 49. 36 Tabel. 6 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Ibu Hamil yang mengalami Anemia Ringan di Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna Tahun 2016 Pekerjaan Jumlah (n) Presentase (%) PNS 4 19,1 Wiraswasta 6 28,6 IRT 11 52,3 Total 21 100 Sumber data : ( Buku Register Puskesmas Wapunto) Hasil penelitian menunjukan bahwa, dari 21 orang ibu hamil yang mengalami Anemia Ringan di Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna, yang paling tinggi terjadi pada IRT sebanyak 11 orang (52,3%), yang terendah terjadi pada PNS sebanyak 4 orang (19,1%) dan Wiraswasta sebanyak 6 orang (28,6%). C. Pembahasan Setelah melakukan penelitian ditemukan bahwa dari 174 ibu hamil, yang mengalami anemia ringan sebanyak 21 orang di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna, maka secara terperinci hasil penelitian tersebut dapat dibahas berdasarkan variabel berikut. 1. Umur Setelah melakukan penelitian, didapatkan bahwa dari hasil penelitian menunjukan bahwa dari 21 ibu hamil yang mengalami anemia ringan, paling tinggi pada umur < 20 tahun yang berjumlah 10 orang (47.6%), paling rendah terjadi pada umur ibu
  • 50. 37 > 35 tahun berjumlah 4 orang (19.1%), sedangkan pada umur 20- 35 tahun berjumlah 7 orang (33,3 %). Hal tersebut tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa umur ibu mempunyai pengaruh yang erat dengan perkembangan alat reproduksi. Dalam kurun reproduksi sehat dikenal usia aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-35 tahun. Kehamilan dan persalinan dibawah umur 20 tahun dan diatas 35 tahun merupakan kehamilan dan persalinan yang beresiko tinggi. Kehamilan diusia kurang 20 tahun secara biologis belum matang sehingga mudah mengalami keguncangan yang mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap pemenuhan kebutuhan zat-zat gizi selama kehamilannya, sedangkan pada usia diatas 35 tahun, proses fatal dalam tubunya sudah mengalami pengapuran sehingga mempengaruhi sirkulasi makan ke janin. Oleh karena itu dianjurkan seorang ibu jangan hamil sebelum umur 20 tahun dan diatas 35 tahun (Manuaba,2008 : 41). 2. Paritas Setelah melakukan penelitian, didapatkan bahwa dari hasil penelitian menunjukan bahwa dari 21 ibu hamil yang mengalami Anemia ringan paling banyak terdapat pada Paritas I yaitu 8 orang (38,2%), paling sedikit terdapat pada Paritas ≥ IV yaitu 3 orang (14,3%),Paritas II terdapat 4 orang (19,1%), dan pada paritas III terdapat 6 orang (28,5%)
  • 51. 38 Hasil penelitian ini sesuai dengan teori bahwa pada Paritas I dan Paritas ≥ IV merupakan risiko bagi ibu hamil mengalami penyakit terutama Anemia Ringan. Wanita yang sudah berulang kali mengalami kehamilan akan lebih mudah dan mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan kecil waktu hamil ibu seakan-akan telah memahami bahwa kehamilan tentu saja disertai dengan perubahan-perubahan yang lain terjadi termasuk pusing dan lemas yang diderita oleh ibu hamil (Manuaba, 2008 59). Pada wanita usia subur yang meningkatkan resiko tinggi adalah karena sering melahirkan merupakan salah satu faktor penyebab tidak langsung yang menyebabkan kematian pada ibu. Jumlah anak yang lebih dari 4 mempunyai risiko yang lebih tinggi di bandingkan anak yang baru 1 atau 2. Wanita yang sering hamil dan melahirkan lebih banyak sering mengeluarkan darah, apalagi yang mengalami resiko pendarahan pada waktu persalinannya oleh sebab itu apabila asupan gizinya kurang maka sering menderita anemia. 3. Pendidikan Setelah melakukan penelitian, didapatkan bahwa dari hasil penelitian menunjukan bahwa dari 21 ibu hamil yang mengalami anemia ringan, paling banyak terdapat pada pendidikan SD yaitu 8 orang (38,1%), pada pendidikan rendah paling sedikit pada
  • 52. 39 Perguruan Tinggi yaitu 3 orang (12,2%), pada SMP sebanyak 6 orang (28,6%), sedangkan pada SMA sebanyak 4 orang (19,1%) Hasil penelitian ini sesuai dengan teori bahwa tingkat pendidikan sangat mempengaruhi pola pikir seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Semakin tinggi tingkat pendidikan ibu semakin kecil kemungkinan terjadinya anemia ringan. kejadian anemia ringan pada ibu hamil lebih sering terjadi pada ibu yang berpendidikan rendah, karena secara teoritis, ibu hamil yang berpendidikan lebih rendah cenderung kurang memperhatikan kesehatan diri dan kehamilannya (Manuaba, 2008). 4. Pekerjaan Setelah melakukan penelitian, di dapatkan bahwa dari hasil penelitian menunjukan bahwa dari 21 ibu hamil yang mengalami anemia ringan, di sebabkan oleh kurangnya pekerjaan dengan hasil paling banyak terdapat pada IRT sebanyak 11 orang (52,3%), paling sedikit pada wiraswasta yaitu 6 orang (28,6%), sedangkan PNS sebanyak 4 orang (19,1%). Hasil penelitian ini sesuai dengan teori bahwa ibu yang bekerja mempunyai tingkat pengetahuan yang lebih baik dari pada ibu yang tidak bekerja, karena pada ibu yang bekerja akan lebih banyak memliki kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain, sehingga lebih mempunyai banyak peluang juga untuk mendapatkan informasi seputar keadaannya, salah satunya
  • 53. 40 tentang anemia ringan. Sedangkan seseorang yang bekerja sebagai IRT akan lebih sering bekerja di rumah sehingga ibu sering mengalami kelelahan pada wanita hamil akan menyebabkan terjadinya gangguan kehamilan seperti anemia ringan. Selain itu ibu hamil yang selalu bekerja di rumah tidak mendapatkan informasi-informasi yang mengenai kesehatan terutama anemia ringan. (Sulistyawati, 2011).
  • 54. 41 D. Asuhan Kebidanan ASUHAN KEBINAN ANTENATAL CARE ( ANC ) PATOLOGI PADA NY “A” MASA GESTASI 28 MINGGU DENGAN MASALAH ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS WAPUNTO TANGGAL 14 – 09– 2016 No Register : 11 49 89 Tanggal Kunjungan : 14 - 09 – 2016 jam 10.00 wita Tanggal Pengkajian :14 – 09 – 2016 jam 10.15 wita Nama Pengkaji : IKA FEBRIANTI LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR A. Identitas Ibu / Suami Nama : Ny “A“ / Tn “ S “ Umur : 19 tahun / 23 tahun Nikah / lamanya : 1x / ± 20 tahun Suku : Muna / Muna Agama : Islam / Islam Pendidikan : SMP / SMA Pekerjaan : IRT / Wiraswasta Alamat : Palangga
  • 55. 42 B. Riwayat Kehamilan Sekarang a. Ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua dan belum pernah mengalami keguguran (GIIPIAO) b. Hari pertama haid terakhir (HPHT) : 19-03-2016 c. Tafsiran persalinan (TP) : 28-11-2016 d. Ibu mengatakan usia kehamilannya ± 7 bulan e. Gerakan janin dirasakan pertama kali pada umur kehamilan 5 bulan f. Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) 2x diPuskesmas Wapunto 1. Keluhan utama Ibu mengeluh sering pusing dan sesak pada uluhati 2. Riwayat keluhan utama a. Mulai timbulnya : sejak lima hari yang lalu b. Sifat keluhan : hilang timbul c. Lokasi keluhan : pada bagian abdomen d. Faktor pencetus : karena kehamilan e. Tidak ada kelainan yang menyertai C. Riwayat Menstruasi - Menarche : 14 tahun - Siklus haid : 28 – 30 hari - Durasi haid : 6 – 7 hari - Perlangsungan: normal
  • 56. 43 D. Riwayat kehamilan yang lalu No Tahun Umur Kehamilan Keadaan Jenis Tempat persalinan Penolong JK BB 1 2014 Aterem normal Spontan Puskesmas Bidan ♀ 3200 gram E. Riwayat kesehatan sekarang dan yang lalu 1. Ibu tidak ada riwayat penyakit jantung, hipertensi, DM, malaria, asma, dan penyakit menular seksual. 2. Ibu tidak ada riwayat penyakit keturunan dalam keluarga. 3. Ibu tidak pernah dirawat di rumah sakit 4. Ibu tidak pernah mengonsumsi obat – obatan tanpa resep dokter. 5. Ibu tidak ada riwayat alergi terhadap makanan dan obat-obatan F. Riwayat Psikologi, Spiritual, dan Ekonomi 1. Ibu, suami, dan keluarga bahagia atas kehamilan ibu. 2. Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah suami 3. Hubungan antara ibu, keluarga, dan tetangga sangat baik. 4. Ibu dan keluarga merencanakan melahirkan di BPS. 5. Ibu selalu berdoa semoga persalinannya berlangsung normal. G. Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Dasar Sehari – Hari a. Pola Nutrisi  Sebelum hamil : pola makan 3 x sehari Jenis makanan nasi, sayur, lauk pauk Minum 6 – 87gelas/hari  Selama hamil : tidak ada perubahan
  • 57. 44 b. Pola Eliminasi  Sebelum hamil : - BAK : fekwensi 3 – 4 x sehari, warna kuning, bau amoniak - BAB : frekwensi 1 x sehari, konsistensi padat, warna kuning kecoklatan  Selama hamil : - BAK : frekwensi 6 - 7 kali / hari - BAB : frekwensi 1 kali sehari c. Pola istrahat/tidur  Sebelum hamil : tidur siang ± 1 – 2 jam sehari : tidur malam ± 7 – 8 jam sehari  Selama hamil : tidak ada perubahan d. Kebutuhan kebersihan diri sendiri ( personal hygine )  Sebalum hamil : Mandi 2 x sehari, sikat gigi sehabis makan dan mandi, pakaian diganti tiap kali lembab, cuci rambut minimal 3 x seminggu  Selama hamil : Tidak ada perubahan e. Kebutuhan seksual  Sebelum hamil : 1 – 2 kali seminggu  Selama hamil : tidak ada perubahan#
  • 58. 45 H. Pemeriksaan fisik  Pemeriksaan fisik umum : - Keadaran ibu baik, kesadaran composmentis - Berat badan ( BB ) : 52 kg - Tinggi badan ( TB ) : 145 cm - Lingkar lengan atas ( Lila ) : 22 cm - Tanda – tanda Vital ( TTV ):  Tekanan darah ( TD ) : 100/70 mmHg  Nadi ( N ) : 80 x/menit  Suhu ( S ) : 36,5° C  Pernapasan ( P ) : 20 x/menit - Kepala Inspeksi : rambut bersih, lurus, tidak berketombe, dan kulit kepala bersih Palpasi : tidak ada nyeri tekan - Wajah / muka Inspeksi : Nampak cloasma gravidarum, simetris kiri dan kanan,ibu Nampak cemas Palpasi : Tidak ada oedema - Mata Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, Konjungtiva pucat dan sclera tidak ikterus Palpasi : tidak ada oedema
  • 59. 46 - Hidung Inspeksi : Simetris lubang kiri dan kanan, tidak ada polip, tidak ada secret - Telinga Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen Palpasi : tidak ada benjolan pada daun telinga, dan tidak ada nyeri tekan - Mulut dan Gigi Inspeksi : bibir kering, pucat, ada gigi yang tanggal, tidak ada caries - Leher Inspeksi : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar limfe, tidak ada pelebaran vena jugularis Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar limfe, tidak ada pelebaran vena jugularis - Payudara Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, hyperpigmentasi areola mamae, keadaan putting susu menonjol Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, dan ada colostrum saat putting susu dipincet - Abdomen : Inspeksi : Tidak ada bekas operasi, tampak linea nigra,striae albican,pembesaran perut sesuai umur kehamilan
  • 60. 47 Palpasi : Leopold I : - 1/3 diatas pusat - Tinggi fundus uteri (TFU) : 29 cm - Lingkar perut (LP) : 82 cm - Tafsiran berat janin (TBJ) : 2200 gram Leoplod II : punggung kanan Leopold III: presentase kepala - Leopold IV: bergerak atas panggul ( BAP ) Auskultasi : DJJ positif, teratur dan jelas, frekuensi 140 x/menit - Genitalia / anus Inspeksi : tidak ada varices Palpasi : tidak ada nyeri tekan - Ekstremitas atas / bawah Inspeksi : Simetris antara kiri dan kanan, tidak ada varices, jari – jari tangan dan kaki lengkap Palpasi : tidak ada odema Perkusi : Refleks Patella kiri dan kanan (+/+)  Pemeriksaan lab Hemoglobin ( HB ) : 10 gr %  Pemeriksaan Penunjang : USG : (+) plasenta letak rendah
  • 61. 48 LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH AKTUAL Diagnose : GII PI AO, masa gestasi 28 minggu, situs memanjang, punggung kanan, presentase kepala, BAP, intra uterin, tunggal, hidup, keadaan ibu dan janin baik, dengan masalah kecemasan 1. GII PI AO DS : Hari pertama haid terakhir ( HPHT ) : 19– 02 – 2016 DO : Tampak linea nigra, striae albican dan tonus otot perut tampak kendur Analisis dan interprestasi data Sriae muncul karena adanya hormone yang berlebihan dan adanya peregangan pada jaringan yang menimbulkan perdarahan pada jaringan yang menimbulkan perdarahan pada kapiler halus di bawah kulit yang menyebabkan warna biru.peregangan ini dapat sembuh dan meninggalkan bekas lukaseperti perut yang warnanya putih yang disebut striae albican ( syinosin obstetric, prof Dr Rustam muchtar : 1998 ) 2. Masa Gestasi 28 minggu DS : - hari pertama haid terakhir (HPHT) : 19 – 02 – 2016 - Ibu mengatakan umur kehamilannya ± 7 bulan DO : - Tinggi fundus uteri ( TFU ) : 29 cm - Tafsiran persalinan ( TP ) : 28 – 11 – 2016
  • 62. 49 Analisis dan interprsetasi data Perkiraan partus seorang pasien dapat diketahui dengan menggunakan rumus nigle, perkiraan partus menurut rumus ini yaitu : o Hari + 7 bulan + 9 tahun tetap o Hari + 7 bulan – 3 tahun + 1 ( Obstetri dan ginekologi ,Dr Fat Temo tahun : 2006 ) 3 Situs memanjang DS : - adanya tekanan pada perut bagian bawah - Pergerakan janin kuat terutama di sebelah kiri perut ibu DO : - pada pemeriksaan Leopold III teraba bundar, keras dan melenting di bagian bawah perut ibu (kepala) Analisis dan interprestasi data Letak kepala dan bokong sesuai dengan sumbuh tubuh ibu maka janin dikatakan dalam bentuk bujur atau situs memenjang. ( Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirahardjo,) 4. Punggung kanan DS : - Ibu merasakan pergerakan janin paling sering di sebelah kiri perut ibu - Ibu merasakan pegerakan janin pada umur kehamilan 5 bulan sampai sekarang
  • 63. 50 DO : pada palpasi leopold II teraba panjang, datar, keras seperti papan disebelah kiri perut ibu Analisis dan interprestasi data Palpasi leopold II dapat ditentukan batas samping uterus dan dapat pula ditentukan letak punggung janin yang membujur dari atas kebawah menghubungkan bokong dan kepala. Pada palpasi teraba tahanan keras seperti papan pada sisi kiri perut ibu dan pada sisi kanan teraba bagian – bagian kecil yang menunjukan bahwa punggung kiri ( Winkjasastro H, 2002, hal) 5. Presentase kepala DS : ada tekanan pada perut bagian bawah DO : palpasi leopold III teraba bundar, keras, dan melenting (kepala) Analisis dan interprestasi data Pada palpasi leopold III dapat menentukan bagian terendah dari janin yaitu jika teraba keras, bundar dan melenting menandakan kepala ( Mansjoaer, dkk, 1990 hal :126) 6. BAP DS : ibu mengatakan belum ada tekanan pada daerah genetalia DO : pada palpasi leopold IV belum masuk PAP Analisis dan interprestasi data Pada palpasi Leopold IV tangan masih bertemu ( konvergen ) dan kepala dapat digoyangkan menandakan bokong belum masuk PAP.
  • 64. 51 ( asuhan kebidanan ibu hamil : Dra.G .Mandriawan : 2008 ) 7. Intra uteri DS : ibu tidak merasakan nyeri perut yang hebat selama hamil dan tidak mengalami spooting DO : - pada saat palpasi tidak merasa nyeri tekan - pembesaran perut sesuai dengan umur kehamilan Analisis dan interprestasi data Salah satu tanda kehamilan intra uteri adalah terasa pergerakan janin dalam rahim, tidak terasa nyeri saat palpasi dan perkembangan rahim sesuai dengan tuanya kehamilan. ( Wiknjasastro H, 2002). 8. Tunggal DS : sudah merasakan gerakan janin sejak usia kehamilan ± 5 bulan, yang dirasakan pada perut sebelah kiri DO : - pada leopold I teraba bokong di fundus - Pada leopold II teraba punggung janin di sebelah kanan perut ibu - Pada Leopold III teraba kepala Analisis dan interprestasi data Pada saat palpasi Leopold I, II, III teraba bokong, punggung, dan kepala yang merupakan bagian keras dari janin yang menandakan janin tunggal. (Obstetric Fisiologi Dr. Fat Tesno Thn : 2006) 9. Janin hidup
  • 65. 52 DS : ibu mengatakan janinnya bergerak aktif dan kuat DO : tampak pergerakan janin, auskultasi DJJ (+) terdengar jelas, kuat dan teratur dengan frekwensi 140 x/menit Analisis dan interprestasi data Adanya pergerakan janin dan DJJ merupakan tanda bahwa janin hidup, gerakan janin pada primigravida dapat dirasakan umur kehamilan 24 minggu sedangkan pada multigravida umur kehamilan 16 minggu.DJJ dapat didengar dengan leanec pada umur keehamilan 18 minggu sampai 24 minggu.( Wiknjasastro H, 2002, hal 129 ). Janin yang dalam keadaan sehat, bunyi jantungnya teratur dengan frekwensi antara 120 – 160 x/ menit.( Manuaba I.B.G, hal 136 ) 10.Keadaan janin baik DS : gerakan janin dirasakan sejak usia kehamilan 5 bulan sampai sekarang yang dirasakan pada perut sebelah kiri DO : DJJ terdengar jelas, kuat dan teratur dengan frekwensi 140x/menit Analisis dan interprestasi data Dengan pergerakan janin dan DJJ dalam batas normal, serta tanda- tanda vital ibu dalam batas normal menandakan kondisi atau keadaan janin baik. ( Sarwono Prawirahardjo : 2006 ) 11.Keadaan ibu dengan masalah kecemasan DS : ibu sangat cemas dengan kehamilannya DO : raut wajah ibu nampak cemas
  • 66. 53 Analisa dan interprestasi data Kurangnya pengetahuan ibu tentang penyakit yang dialaminya dapat menimbulkan suatu kekhawatiran pada ibu dan ketidaktahuan ibu tentang penyakitnya memperlihatkan ekspresi wajah Nampak cemas ( ilmu kebidanan,sarwono prawiharjo) 12. Kebutuhan Memberikan pendidikan kesehatan mengenai : menyarankan ibu untuk melahirkan di rumah sakit / puskemas atau fasilitas kesehatan LANGKAH III IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL Potensial terjadinya perdarahan DS : - DO : hasil USG menyatakan plasenta letak rendah Analisis dan interprestasi data Plasenta letak rendah adalah plasenta yang berada kira-kira 3 atau 4 cm diatas pinggir pembukaan sehingga tidak akan teraba pada pembukaan jalan lahir. ( obstetric dan ginekologi ) LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI
  • 67. 54 Kolaborasi dengan dokter untuk tindakan selanjutnya LANGKAH V RENCANA TINDAKAN A. Tujuan 1. Keadaan umu Ibu dan janin baik 2. Pusing yang di alami teratasi 3. Kehamilan berlangsung aman,ibu dan janin tidak mengalami komplikasi 4. Tidak mengalami tanda bahaya kehamilan B. Kriteria 1. Ibu dan janin dalam kondisi sehat 2. Ibu tidak cemas dengan pusing yang di alami 3. Pertumbuhan dan perkembangan janin sesuai dengan umur kehamilan 4. Tanda – tanda vital dalam batas normal Tekanan Darah : systole : 90–120 mmHg, diastole : 70–90 mmHg Nadi : 60 – 90 x/menit Suhu : 36.5 – 37,5 0 c Pernapasan : 18 – 24 x / menit DJJ : 120 – 160 x/menit 5. Tidak mengalami salah satu dari tanda bahaya kehamilan
  • 68. 55 C. Rencana Tindakan 1. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu Rasional : penjelasan tentang hasil pemeriksaan pada ibu sangat penting agar ibu mengetahui kehamilannya dan akan mengurangi kecemasannya.( Pelayanan maternal dan neonatal 2010,) 2. Kolaborasi dengan dokter untuk tindakan USG Rasional :Tindakan USG untuk dapat menentukan posisi janin serta kondisi plasenta dalam rahim ( asuha patologi kebidanan ) 3. Berikan HE tentang makanan yang dikomsumsi Rasional : 1. Batasi makan dan minum untuk mencegah bayi besar 2. mengurangi garam untuk mencegas preeklamsi 3. pemberian kalsium untuk mencegah kram pada kaki ( pelayanan kesehatan maternal dan neonatal,sarwono prawihardjo Jakarta ,2006 ) 4. Anjurkan ibu ber KB setelah melahirkan Rasional : dengan menggunakan KB ibu dapat merencanakan kehamilannya (pelayanan kesehatan maternal dan neonatal,sarwono prawihardjo Jakarta ,2006) 5. Anjurkan ibu mengomsumsi zat besi dan vitamin
  • 69. 56 Rasional : dengan memberikan zat besi dan vitamin pada ibu dapat membangun cadangan besi, sintesa sel darah merah,dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan memperkuat pembuluh darah ( asuhan kebidanan : kehamilan Nurul jannah) 6. Anjurkan Ibu untuk menjaga personal hygiene Rasional : dengan melakukan perawatak kebersihan selama hamil maka akan mencegah terjadinya infeksi akibat penularan bakteri ataupun jamur yang disebabkan oleh jamur kandida albican yang dapat menyebabkan gatal-gatal pada daerah vagina (asuhan kebidanan : kehamilan Nurul jannah) 7. Anjurkan pada ibu untuk tidak melakukan pekerjaan berat dan istrahat yang cukup Rasional : melakukan pekerjaan yang berat dapat kelelahan yang berlebihan (asuhan kebidanan : kehamilan Nurul jannah ) LANGKAH VI IMPLEMENTASI Tanggal 14– 09 – 2016 Jam 10.15 Wita 1. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu Hasil : ibu mengerti dengan penjelasan tentang kehamilannya 2. Menjelaskan pada ibu untuk tindakan kolaborasi dengan dokter Hasil : ibu mengerti dan mau melakukannya
  • 70. 57 3. memberikan HE tentang o Makanan yang bergizi seimbang terutama yang mengandung protein dan kalsium o Istrahat yang cukup Hasil ; ibu mengerti dan berusaha melaksanakan 4. Menganjurkan ibu ber KB setelah melahirkan Hasil ; ibu mau melakukannya 5. Menganjurkan ibu mengomsumsi zat besi dan vitamin Hasil : ibu mau melakukannya 6. Menganjurkan Ibu untuk menjaga personal hygiene Hasil : ibu memahami dan mau melakukannya 7. Menganjurkan pada ibu untuk tidak melakukan pekerjaan berat dan istrahat yang cukup Hasil : ibu mengerti dan mau melakukannya LANGKAH VII EVALUASI Tanggal 14 – 09– 2016 Jam 10.20 Wita 1. Keadaan umum ibu dan janin baik 2. Ibu tidak merasa cemas lagi dengan pusing yang di alami 3. Tidak terjadi komplikasi 4. Tidak terdapat tanda bahaya kehamilan
  • 71. 58 PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE (ANC) PATOLOGI PADA NY “A” MASA GESTASI 28 MINGGU DENGAN MASALAH MASALAH ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS WAPUNTO TANGGAL 14 – 09 – 2016 ( SOAP ) Identitas Istri / Suami Nama : Ny “ A “ / Tn “ S “ Umur : 19 tahun / 23 tahun Nikah / lamanya : 1x / ± 20 thn Suku : Muna / Muna Agama : Islam / Islam Pendidikan : SMP / SMA Pekerjaan : IRT / wiraswasta Alamat : Palangga DATA SUBJEKTIF ( S )
  • 72. 59 1. Ibu mengatakan ini kehamilan yang ketiga ( GII PI AO ) 2. Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir 19– 02 – 2016 3. Ibu mengatakan umur kehamilannya ±7 bulan 4. Ibu mengatakan merasakan pergerakan janin di sebelah kiri dan tidak pernah mengalami nyeri perut yang hebat selama hamil. 5. Ibu tidak pernah mengkonsumsi obat – obatan tanpa resep dari dokter 6. Ibu sudah mendapatkan suntikan Tetanus Toksoid (TT) 2x Puskesmas Wapunto DATA OBNJEKTIF ( O ) 1. Keadaan umum ibu baik dan kesadaran composmentis 2. Tanda-tanda vital ( TTV ) dalam batas normal Tekanan darah (TD) : 100/70 mmHg Nadi ( N ) : 80 x/menit Suhu ( S ) : 36,5o C Pernapasan ( P ) : 20 x/menit 3. Berat badan ( BB ) : 52 kg Tinggi badan ( TB ) : 145 cm Lingkar lengan atas (Lila) : 22 cm 4. Pemeriksaan fisik - Kepala
  • 73. 60 Inspeksi : rambut bersih, lurus, tidak berketombe, dan kulit kepala bersih Palpasi : tidak ada nyeri tekan - Wajah / muka Inspeksi : Nampak cloasma gravidarum, simetris kiri dan kanan, ekspresi wajah ibu tampak cemas Palpasi : Tidak ada oedema - Mata Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, Konjungtiva pucat dan sclera tidak ikterus Palpasi : Tidak ada oedema - Hidung Inspeksi : Simetris lubang kiri dan kanan, tidak ada polip, tidak ada secret - Telinga Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen Palpasi : Tidak ada benjolan pada daun telinga, dan tidak ada nyeri tekan - Mulut dan Gigi Inspeksi : Bibir kering, pucat, ada gigi yang tanggal, tidak ada caries - Leher
  • 74. 61 Inspeksi : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar limfe, tidak ada pelebaran vena jugularis Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar limfe, tidak ada pelebaran vena jugularis - Payudara Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, hyperpigmentasi areola mamae, keadaan putting susu menonjol Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, dan ada colostrum saat putting susu dipincet - Abdomen : Inspeksi : Tidak ada bekas operasi, tampak stiae livide, tonus otot perut tegang, pembesaran perut sesuai umur kehamilan Palpasi : Leopold I : - 1/3 diatas pusat - Tinggi fundus uteri (TFU) : 29 cm - Lingkar perut (LP) : 82 cm - Tafsiran berat janin (TBJ) : 2200 gram Leoplod II : punggung kanan Leopold III: presentase kepala Leopold IV: bergerak atas panggul ( BAP ) Auskultasi : DJJ positif, teratur dan jelas, frekuensi 140 x/menit - Genitalia / anus
  • 75. 62 Inspeksi : tidak ada varices, secret, dan froun albus Palpasi : tidak ada nyeri tekan - Ekstremitas atas / bawah Inspeksi : Simetris antara kiri dan kanan, tidak ada varices, jari – jari tangan dan kaki lengkap Palpasi : ada odema Perkusi : Refleks Patella kiri dan kanan (+/+)  Pemeriksaan laboratorium Hemoglobin ( HB ) : 10 gr %  Pemeriksaan penunjang USG: (+) plasenta letak rendah ASESSMENT ( A ) GII PI AO, masa gestasi 28 minggu , situs memanjang, punggung kanan, presentase kepala, belum masuk PAP, intra uterin, tunggal, janin hidup, keadaan ibu dan janin baik dengan masalah kecemasan. Diagnose actual : plasenta letak rendah Diagnose potensial : potensial terjadi perdarahan PLANING ( P ) Tanggal 14 - 09 – 2016 Jam 10.15 – 1.25 Wita 1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu Hasil : ibu mengerti dengan penjelasan tentang kehamilannya 2. Menjelaskan kepada ibu tentang tindakan kolaboresi dengan dokter
  • 76. 63 Hasil : ibu mengerti dan mau melakukannya 3. Memberikan HE tentang o Makanan yang bergizi seimbang terutama yang mengandung protein dan kalsium o Istrahat yang cukup Hasil ; ibu mengerti dan berusaha melaksanakan 4. Menganjurkan ibu ber KB setelah melahirkan Hasil ; ibu mau melakukannya 5. Menganjurkan ibu mengomsumsi zat besi dan vitamin Hasil : ibu mau melakukannya 6. Menganjurkan Ibu untuk menjaga personal hygiene Hasil : ibu memahami dan mau melakukannya 7. Menganjurkan pada ibu untuk tidak melakukan pekerjaan berat dan istrahat yang cukup Hasil : ibu mengerti dan mau melakukannya
  • 77. 63 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian Gambaran Faktor Kejadian Anemia ringan pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Untuk umur ibu hamil yang mengalami anemia ringan banyak terjadi pada umur < 20 tahun sejumlah 10 orang (47,6%), paling rendah pada umur 20 - 35 tahun sejumlah 4 orang (19,1%). 2. Untuk paritas ibu hamil yang mengalami anemia ringan yang paling tinggi pada paritas I sejumlah 8 orang (38,1%), paling rendah pada paritas > 4 sejumlah 3 orang (14,3%). 3. Untuk pendidikan ibu hamil yang mengalami anemia ringan, banyak terjadi pada tingkat SD berjumlah 8 orang (38,1%) dan sedikit terjadi pada Perguruan Tinggi berjumlah 3 orang (12,2%) 4. Untuk pekerjaan ibu hamil yang mengalami anemia ringan, banyak terjadi pada IRT berjumlah 11 orang (52,3%) dan sedikit terjadi pada PNS berjumlah 4 orang (19,1%) . 63
  • 78. 64 B. Saran 1. Diharapkan peran bidan untuk memberikan pelayanan secara Komprehensif guna menurunkan angka kematian ibu dan meningkatkan pelayanan segera pada ibu hamil dengan anemia 2. Hendaknya semua ibu hamil di lakukan pemeriksaan Hb setiap kunjungan pada trimester I satu kali baik yang akses maupun yang murni dan trimester III satu kali. 3. Penyuluhan tentang gizi hendaknya terus dilakukan dan berkesinambungan dan pelayanan ANC yang berkualitas 4. Hndaknya ada pengawas (peran serta masyarakat) dalam memantau ibu hamil minum tablet Fe. 5. Seharusnya semua kasus risiko ibu hamil tertanggani terutama kasus anemia agar tidak terjadi komplikasi yang lebih parah 6. Hendaknya ada kordinasi lintas program dan lintas sector agar ptogram berjalan dengan maksimal
  • 79. DAFTAR PUSTAKA Anon, 1 2012 Hamil dengan Anemia Ringan. (online). Avaliable: http:// maphiablack.blongspot.com/2012/01/Askeb-ibu-hamil- dengan-anemia ringan.html. Diakses tanggal 2 oktober 2012. Departemen Kesehatan RI.2011. Profil kesehatan Indonesia. Jakarta Departemen kesehatan. 2014. Profil Kesehatan Sulawesi Tenggara Eni Nur Rahmawati. 2012 .Ilmu Praktis Kebidanan. Surabaya: Victori Inti Cipta Hanifa Wiknjosastro. 2012. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Manuaba, Ida Ayu C, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. Mochtar, R. 2011. Sinopsis Obstetri jilid 1 : Jakarta : EKG Pantiawati, Ika. 2010. Asuhan Kebidanan 1 (Kehamilan). Yogyakarta : Nuha Medika. Rahmawati Eni Nur. 2012. Ilmu Praktis Kebidanan. Surabaya :Victory Inti Cipta. Rukiyah, Ai Yeyeh. 2010. Asuhan Kebidanan IV (patologi kebidanan). CV.Trans Info Media.Jakarta Register Ibu Hamil di RS Puskesmas Wapunto, 2014-2016 Saryono. 2011.Metodologi Penelitian Kesehatan. Jogjakarta : Nuha offset. Sujiyantini, ddk. 2009. Asuhan Kebidanan Patologi.Yogyakarta: Nuha Medika Sulistyawati, Ari. 2009 Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Salemba Medika. Jakarta Wiknjosastro. H. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiraharjo
  • 80. MASTER TABEL PENELITIAN GAMBARAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA RINGAN PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAPUNTO KABUPATEN MUNA TAHUN 2016 No Nama Umur Paritas Pendidikan Pekerjaan 1 Ny. M 19 II SD PNS 2 Ny. F 28 I SD IRT 3 Ny. S 21 I SMP IRT 4 Ny. A 19 III SMA Wiraswasta 5 Ny. H 38 I P.TINGGI PNS 6 Ny. N 39 III SD IRT 7 Ny. W 18 I SMP IRT 8 Ny. A 19 II SMP Wiraswasta 9 Ny. I 37 IV SD PNS 10 Ny. R 19 I SMA IRT 11 Ny. I 19 III SMP Wiraswasta 12 Ny. K 26 II SD Wiraswasta 13 Ny. H 37 III P.TINGGI PNS 14 Ny. T 40 III SD IRT 15 Ny. M 18 IV SMP IRT 16 Ny. R 19 I SMA Wiraswasta 17 Ny. S 36 I SMP IRT 18 Ny. T 19 II SD IRT 19 Ny. W 18 I SMA IRT 20 Ny. M 38 IV SD Wiraswasta 21 Ny. S 22 III P.TINGGI IRT