SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
UNIVERSITAS BINA BANGSA
MAKALAH RESUME MANAJEMEN KEUANGAN I
NAMA : SARI HARTATI
NIM : 11011700236
KELAS : 2S-MA
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... i
BAB I ................................................................................................................................. 1
NILAI WAKTU DARI UANG & PENILAIAN SAHAM DAN OBLIGASI .................. 1
BAB II ................................................................................................................................ 8
ANALISA LAPORAN DAN PERAMALAN KEUANGAN .......................................... 8
BAB III .............................................................................................................................. 19
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN ............................................ 19
BAB IV .............................................................................................................................. 21
KEBIJAKAN MODAL KERJA & PENGELOLAAN KAS DAN SAKURITAS ........... 21
BAB V ................................................................................................................................ 26
PENGELOLAAN KREDIT (PIUTANG USAHA) DAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN
............................................................................................................................................. 26
BAB VI .............................................................................................................................. 37
PEMBIAYAAN JANGKA PENDEK ............................................................................... 37
1
BAB I
NILAI WAKTU DARI UANG & PENILAIAN SAHAM DAN OBLIGASI
A. NILAI WAKTU DARI UANG
Nilai dari waktu uang adalah suatu konsep yang berkaitan dengan waktu dalam menghitung
nilai uang. Maksudnya, uang yang dimiliki seseorang pada hari ini tidak akan sama nilainya
dengan satu tahun yang akan datang.
Uang yang diterima sekarang nilainya lebih besar daripada uang yang akan diterima dimasa
mendatang. Nilai waktu dari uang berhubungan dengan nilai saat ini dan nilai yang akan
datang.
Nilai waktu dari uang menunjukkan perubahan nilai uang akibat dari berjalannya waktu.
Nilai uang dapat berubah seiring berjalannya waktu. Uang 10 juta saat ini akan berubah
nilainya setelah satu tahun berjalan. Di sini secara tidak langsung menunjukkan waktu
menjadi fungsi dari uang, atau waktu merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi
perubahan suatu nilai uang, sehingga digunakan beberapa konsep sebagai berikut :
Konsep yang memperhatikan waktu dalam menghitung nilai uang. Artinya uang yang
dimiliki seseorang pada hari ini tidak akan sama nilainya dengan satu tahun yang akan
datang. Konsep Time of Valur ini sangat berkaitan dengan CAPITAL BUDGETING.
Istilah yang digunakan :
Pv = Present Value (Nilai Sekarang)
Fv = Future Value (Nilai yang akan datang)
I = Bunga (i = interest / suku bunga)
n = tahun ke-
An = Anuity
SI = Simple interest dalam rupiah
Po = pokok/jumlah uang yg dipinjam/dipinjamkan pada periode waktu
2
 NILAI YANG AKAN DATANG
Future value (terminal value) adalah nilai uang yang akan datang dari satu jumlah uang atau
suatu seri pembayaran pada waktu sekarang, yg dievaluasi dengan suatu tingkat bunga
tertentu. 
Fv = Po(1 + i)n
Contoh :
Tuan Juan pada 1 Januari 2010 menanamkan modalnya sebesar Rp 100.000.000,00 dalam
bentuk deposito di bank selama 1 tahun, dan bank bersedia memberi bunga 10% per tahun,
maka pada 31 Desember 2010. Tuan Juna akan menerima uang miliknya yang terdiri dari
modal pokok ditambah bunganya.
Fv = Po(1 + i)n
Fv = 100.000.000 ( 1 + 0,10 )1
Fv = 100.000.000 ( 1 + 0,1 )
Fv = 100.000.000 (1,1)
Fv = 110.000.000
Jadi, nilai yang akan datang uang milik Tuan Juan adalah Rp 110.000.000,00.
 NILAI SEKARANG (PRESENT VALUE)
Nilai sekarang dari jumlah yang diperoleh di masa mendatang atau sering pula disebut
dengan present value adalah nilai sejumlah uang yang saat ini dapat dibungakan untuk
memperoleh jumlah yang lebih besar di masa mendatang. Misalkan P adalah nilai sekarang
dari uang sebanyak A pada t tahun yang akan datang. Bila kemudian diumpamakan tingkat
bunga adalah r, maka bunga yang dapat diperoleh dari P rupiah adalah :
I = P.r.t
dan uang setelah t tahun menjadi :
P + P.r.t = P(1+rt)
Karena A adalah nilai uang sebanyak P pada t tahun mendaang, maka
P(1+rt) = A
3
atau
P = A/I + rt
Contoh :
Setahun lagi rudi akan menerima uang sebanyak Rp. 10.000,-. Berapakah nilai sekarang uang
tersebut jika tingkat bunga adalah 13 % setahun?
Dalam masalh ini, A = 10.000,-. r = 0,13 dan t = 1
P = 10.000/ 1 + (0,13)(1)
= 8849,56
Menghitung nilai pada waktu sekarang bisa dirumuskan seperti ini : PV = FV / (1+i)n
 ANUITAS
Anuitas adalah suatu rangkaian penerimaan atau pembayaran tetap yang dilakukan secara
berkala pada jangka waktu tertentu. Selain itu anuitas juga diartikan sebagai kontrak di mana
perusahaan asuransi memberikan pembayaran secara berkala sebagai imbalan premi yang
telah Anda bayar. Contohnya adalah bunga yang diterima dari obligasi atau dividen tunai dari
suatu saham preferen.
Ada dua jenis anuitas:
1. Anuitas biasa (ordinary) adalah anuitas yang pembayaran atau penerimaannya terjadi
pada akhir periode
2. Anuitas jatuh tempo (due) adalah anuitas yang pembayaran atau penerimaannya
dilakukan di awal periode.
Dalam konsep anuitas, dikenal istilah nilai sekarang (present value) yang dinotasikan dengan
PV dan nilai yang akan datang (future value) yang dinotasikan dengan FV.
NILAI SEKARANG PADA ANUITAS BIASA
Perhitungan nilai sekarang dimaksudkan untuk mengetahui nilai saat ini dari sejumlah uang
yang akan dibayarkan atau diterima dalam interval waktu tertentu selama periode yang telah
ditentukan. Untuk mencari nilai sekarang, kita dapat menggunkan rumus bunga majemuk
yang telah dipelajari pada bab sebelumnya.
4
Perhatikanlah contoh di bawah ini untuk memahami perhitungan nilai sekarang dengan
menggunakan persamaan bunga majemuk:
Berapakah nilai sekarang dari uang sejumlah Rp 100.000 yang akan diterima setiap 3 bulan
selama satu tahun dengan tingkat bunga 2% perbulan ?!
Nilai sekarang dari anuitas dapat dihitung dengan menggunkan rumus berikut
𝑃𝑉 = 𝑃
(1−(1+𝑖)−𝑛)
𝑖
:
Dengan: PV = nilai sekarang (present value)
P = jumlah yang dibayarkan secara periodik (payment)
i = tingkat bunga
n = jumlah periode
Diketahui : P = Rp 100.000
i = 2% x 3 = 6%
n = 4
Ditanyakan : PV = ?
Solusi : 𝑃𝑉 = 𝑃
(1−(1+𝑖)−𝑛)
𝑖
= Rp 100.000
(1−(1+6%)−4)
0.06
= Rp 346.510,56
ANUITAS JATUH TEMPO.
5
Perbedaan anuitas jatuh tempo dari anuitas biasa adalah dalam hal angsuran terakhir dalam
anuitas biasa diganti dengan angsuran pada hari ini atau saat transaksi dalam anuitas jatuh
tempo. Karenanya, persamaannya hanya berbeda dalam jumlah periode dalam anuitas biasa
dikurangi 1 dan kemudian hasilnya ditambah A yaitu angsuran pertama yang dibayarkan hari
ini. Ilustrasinya, Kayla bermaksud mengambil KPR dengan cicilan sebesar Rp5 juta per bulan
selama 10 tahun yang dimulai pada saat tanda tangan perjanjian.
Jika suku bunga diasumsikan tetap 12% per tahun, berapakah plafon pinjaman yang dapat
diperoleh Kayla? Dengan menggunakan persamaan PV untuk anuitas biasa dengan periode
(120-1) atau 119, bunga 1%, dan A sebesar Rp5 juta dan hasilnya kemudian ditambah Rp5
juta lagi, kita akan mendapatkan Rp351.987.636. Oleh karena itu, persamaan PV untuk
anuitas jatuh tempo adalah sama seperti persamaan PV untuk anuitas biasa dengan modifikasi
jumlah periode dikurangi satu dan kemudian ditambah dengan A.
Sama seperti persamaan untuk anuitas biasa, persamaan untuk anuitas bertumbuh adalah juga
selisih dari dua persamaan perpetuitas yaitu perpetuitas bertumbuh biasa dan perpetuitas
bertumbuh ditunda.
Berapakah nilai sekarang dari arus kas Rp20 juta pada tahun ke-1 yang meningkat 5% per
tahun sampai dengan tahun ke-4, jika tingkat diskonto yang relevan adalah 7%? Nilai
sekarang dari investasi di atas adalah selisih dari arus kas terus menerus mulai Rp20 juta
tahun depan yang bertumbuh 5% per tahun (perpetuitas bertumbuh biasa) dengan arus kas
terus menerus mulai dari Rp20 juta (1+5%)^4 atau Rp24.310.125 mulai tahun ke5 yang
bertumbuh 5% per tahun (perpetuitas bertumbuh ditunda).
Nilai sekarang menjadi selisih dari Rp1 miliar (perpetuitas bertumbuh biasa) dan
Rp927.303.898 (Rp1.215.506.250 / (1,07)^4) dari perpetuitas bertumbuh ditunda yaitu
Rp72.696.102. Jika kita sudah memperoleh PV dari anuitas biasa, jatuh tempo, dan ditunda,
dengan menggunakan persamaan dasar kita akan dapat menurunkan persamaan FV untuk
ketiga anuitas di atas.
6
B. PENILAIAN SAHAM DAN OBLIGASI
1. Saham
Dalam ensiklopedi Indonesia disebutkan, bahwa saham adalah surat bukti yang menyatakan
bahwa seseorang turut serta dalam suatu perseroan terbatas (PT). pemilik saham disebut
persero, ia berhak atas sebahagian laba yang dihasilkan perusahaan yang dijalankan oleh PT
yang bersangkutan. Persero juga berhak berpendapat dalam urusan-urusan mengenai
pemimpin perusahaan.
Jenis saham berdasarkan cara peralihan,
 Saham atas unjuk Saham ini adalah saham yang tidak mempunyai nama pemilik saham
tersebut. Dengan demikian saham ini sangat mudah untuk di peralihkan.
 Saham atas nama Saham ini adalah saham yang ditulis dengan jelas siapa pemiliknya.
Cara peralihan saham yang demikian harus melalui prosedur tertentu.
Penilaian Saham
Book Value atau nilai buku adalah aset/kekayaan bersih yang dimiliki perusahaan. Dengan
kata lain, nilai buku adalah nilai bila perusahaan tsb dijual oleh pemegang saham dengan
mengandaikan seluruh utang telsh dilunasi. Nilai buku saham mencerminkan nilai
perusahaan dan nilai perusahaan tercermin pada nilai kekayaan bersih ekonomis yang di
milikinya. Pada analisis book value, investor hanya mengetahui kapasitas per lembar dari
nilai saham, pada ratio PBV investor dapat membandingkan langsung book value dari suatu
saham dengan market value-nya. Price Book Value (PBV) adalah perbandingan antara harga
saham dengan nilai buku per lembar saham.
Nilai buku per lembar
Total Ekuity
Jumlah Saham Beredar
Penilaian saham yg dipegang satu periode Dengan rumus / formula :
𝑝𝑣 =
D1
(1 + 𝑘𝑠)1
+
P1
(1 + 𝑘𝑠)1
Dimana : PV = Harga saham yang pantas
D1 = Deviden yg akan dibayarkan 1 thn mendatang
7
P1 = Harga saham 1 tahun mendatang
ks = tingkat keuntungan yg disyaratkan
Misalkan ada 1 lembar saham yang diperkirakan mempunyai harga Rp. 1.400 satu thn
mendatang, diperkirakan deviden sebesar Rp.200,- satu thn mendatang, tingkat keuntungan
yg disyaratkan adalah 20%, berapa harga yg pantas untuk saham tersebut ?
𝑝𝑣 =
D1
(1 + 𝑘𝑠)1
+
P1
(1 + 𝑘𝑠)1
=
200
(1 + 0.2)1
+
1400
(1 + 0.2)1
2. Obligasi
Obligasi adalah surat bukti turut serta dalam pinjaman kepadaperusahaan atau badan
pemerintahan. Obligasi merupakan kertas berharga yang berisi pengakuan bahwa bank,
perusahaan, pemerintah berhutang kepada pembawanya sejumlah tertentu dengan bunga
tertentu pula. Surat pengakuan utang atas pinjaman yang diterima oleh perusahaan penerbit
obligasi dari masyarakat pemodal. Obligasi merupakan salah satu jenis efek pendapatan tetap
(Fixed Income Securities/FIS). FIS adalah semua jenis sekuritas/efek atau surat berharga
yang dapat memberikan pendapatan tetap/pasti kepada pemegangnya. Perbedaan Saham dan
Obligasi.
8
BAB II
ANALISA LAPORAN DAN PERAMALAN KEUANGAN
Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan keuangan beserta unsur-
unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memprediksi kondisi keuangan perusahaan
atau badan usaha dan juga mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan atau badan
usaha pada masa lalu dan sekarang.
Menurut Soemarso S.R (1996), analisis laporan keuangan adalah hubungan antara suatu
angka dalam laporan keuangan dengan angka yang lain yang mempunyai makna/menjelaskan
arah perubahan (trend) suatu fenomena. Angka-angka dalam laporan keuangan akan sedikit
artinya kalau dilihat secara sendiri-sendiri. Dengan analisis pemakaian laporan keuangan
akan lebih mudah menginterprestasikannya.
Tujuan dan Manfaat Analisis
Ada beberapa tujuan dan manfaat bagi berbagai pihak dengan adanya analisis laporan
keuangan. Secara umum dikatakan bahwa tujuan dan manfaat analisis laporan keuangan
adalah :
1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam suatu periode tertent, baik harta,
kewajiban, modal maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode
2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan
3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki
4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja uang perlu dilakukan kedepan
yang berkaitan dengan posisis keuangan perusahaan saat ini
5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen kedepan apakah perlu penyegaran atau
tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal
6. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang
mereka capai
7. Dari sudut lain tujuan analisis Laporan Keuangan menurut Bernstein (1983) adalah
sebagai berikut:
1. Screening
9
Analisis dilakukan dengan melihat secara analitis laporan keuangan dengan tujuan untuk
memilih kemungkinan investasi atau merger
2. Forcasting
Analisis digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan perusahaan dimasa yang akan
datang.
3. Diagnosis
Analisis dimaksudkan untuk melihat kemungkinan adanya masalah-masalah yang terjadi baik
dalam manajemen operasi, keuangan atau
masalah lain.
4. Evaluation
Analisis dilakukan untuk menilai prestasi manajemen, operasional, efisiensi dan lain-lain
5. Understanding
Dengan melakukan analisis laporan keuangan, informasi mentah yang dibaca dari laporan
keuangan akan menjadi lebih luas dan lebih dalam.
Metode dan Teknik Analisis
Ada beberapa jenis metode yang dapat dilakukan, yakni: analisa internal, analisa eksternal,
analisa horizontal, dan analisa vertical.
1. Analisa Internal
Yaitu analisa yang dilakukan oleh mereka yang bisa mendapatkan informasi yang lengkap
dan terperinci mengenai suatu perusahaan. Analisa demikian terutama dilakukan oleh
manajemen dalam mengukur efisiensi usaha dan menjelaskan perubahan yang terjadi dalam
kondisi keuangan. Bagi seorang penganalisa intern, selain laporan-laporan keuangan yang
diumumkan pada publik, juga tersedia laporan-laporan intern yang biasa tidak diumumkan
dan hanya dipakai untuk maksud-maksud intern.
2. Analisa Eksternal
10
Yaitu analisa yang dilakukan oleh mereka yang tidak bisa mendapatkan data yang terperinci
mengenai suatu perusahaan. Analisa demikian dilakukan oleh bank-bank, para kreditur,
pemegang saham, calon pemegang saham dan lain-lain seperti dalam hal mengukur tingkat
likuiditas dan profitabilitas. Bagi seorang penganalisa ekstern hanya tersedia laporan-laporan
keuangan yang lazimnya diumumkan pada publik yaitu neraca dan laporan laba-rugi. Karena
terbatasnya data yang bisa didapatkan oleh penganalisa ekstern maka analisa tersebut tentu
tidak bisa sedemikian mendalam seperti yang dilakukan oleh seorang penganalisa intern.
3. Analisa Horisontal
Yaitu analisa perkembangan data keuangan dan data operasi perusahaan dari tahun ke tahun
guna mengetahui kekuatan aatu kelemahan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Analisis
ini terdiri dari Comparative statements dan Index Number Series
4. Analisa Vertikal
Yaitu analisa laporan keuangan yang terbatas hanya pada satu periode akuntansi saja
Disamping metode yang digunakan untuk menganalisis laporan keuangan, terdapat beberapa
jenis-jenis teknis analis laporan keuangan. Adapun jenis-jenis teknis analisis laporan yang
dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Analisis perbandingan antara laporan keuangan
Analisis perbandingan antara laporan keuangan merupakan analisis yang dilakukan dengan
membandingkan laporan keuangan lebih dari satu periode. Dari analisis ini akan diketahui
perubahan-perubahan yang terjadi. Perubahan yang terjadi dapat berupa kenaikanatau
penurunan dari masing-masing komponen analisis. Secara umum dari hasil analisis ini akan
terlihat antara lain :
a. Angka-angka dalam rupiah
b. Angka-angka dalam presentase
c. Kenaikan atau penurunan jumlah rupiah
d. Kenaikan atau penurunan baik dalam rupiah maupun dalam presentase
2. Analisis trend
11
Merupakan analisis laporan keuangan yang biasanya dinyatakan dalam presentase tertentu.
Analisis ini dilakukan dari periode ke periode sehingga akan terlihat apakah perusahaan
mengalami perubahan yang naik, turun, atau tetapserta beberapa besar perubahan tersebut
yang dihitung dalam presentase
3. Analisis presentase per komponen
Merupakan analisis yang dilakukan untuk membandingkan antara komponen yang ada dalam
suatu komponen laporan keuangan baik yang ada di neraca maupun laporan laba rugi
4. Analisis sumber dan penggunaan dana
Merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui sumber-sumber dana perusahaan dan
penggunaan dana dalam suatu periode tertentu. Analisis ini juga untuk mengetahui jumlah
modal kerja dan sebab-sebab berubahnya modal kerja perusahaan dalam suatub periode
5. Analisis sumber dan penggunaan kas
Merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui sumber-sumber kas perusahaan dan
penggunaan uang kas dalam suatu periode. Selain itu juga untuk mengetahui sebab-sebab
berubahnya jumlah uang kas dalam periode tertentu
6. Analisis rasio
Merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan pos-pos yang ada dalam
satu laporan keuangan atau pos-pos amntara laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi
7. Analisis kredit
Merupakan analisis yang digunakan untuk menilai layak tidaknya suatu kredit dikucurkan
oleh lembaga keuangan seperti bank
8. Analisis laba kotor
Merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui jumlah laba kotor dari periode ke satu
periode. Kemudian juga untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya laba kotor tersebutantara
periode.
9. Analisis titik pulang pokok atau titik impas
12
Tujuan analisis ini adalah untuk mengetahui pada kondisi berapa penjualan produk dilakuksn
dan perusahaan tidak mengalami kerugian. Kegunaan analisis ini adalah untuk menemtukan
jumlah keuntungan pada berbagai tingkat penjualan
Peramalan keuangan
Peramalan keuangan adalah memperkirakan kebutuhan keuangan di masa yang akan datang.
Dalam melakukan peramalan kondisi ini dapat dijadikan alat ukur untuk melakukan
peramalan. Hal ini perlu dilakukan mengingat di masa yang akan datang penuh dengan
berbagai ketidakpastian. Ketidakpastian ini perlu diperhitungkan secara matang. Dalam
praktiknya ketidakpastian yang akan datang meliputi hal-hal:
Ketidakpastian ekonomi, terutama yang berkaitan dengan perubahan harga (inflasi), kekuatan
daya beli masyarakat, ketersediaan bahan baku, tenaga kerja, atau faktor lainnya.
Ketidakpastian politik, terutama yang berkaitan dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh
pemerintah yang berkuasa, terutama yang memiliki hubungan langsung dengan produk yang
ditawarkan.
Ketidakpastian sosial dan budaya, yang berkaitan dengan pergeseran selera, gaya hidup, dan
kebiasaan masyarakat yang terus berkembang.
Ketidakpastian lingkungan alam, baik pergeseran penduduk, kelangkaan bahan baku, maupun
faktor bencana alam.
Ketidakpastian persaingan baik dalam negeri maupun masuknya produk dari kelanjutan
kepemimpinan perusahaan ke depan akibat pergantian, atau pengunduran diri akibt berbagai
sebab, dan lainnya.
Dalam praktiknya hampir dipastikan tidak ada hasil ramalan yang tepat 100% atau berhasil,
namun paling tidak dengan melakukan peramalan yang dengan mengidentifikasikan hal-hal
yang akan terjadi ke depan, faktor risiko kegagalan dapat diminimalkan.
Terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan jenis peramalan, hal ini tergantung dari sudut
mana kita memandangnya. Jenis-jenis peramalan dimaksud antara lain:
Jika dilihat dari segi penyusunnya:
13
Peramalan subjektif merupakan peramalan yang didasarkan atas dasar perasaan atau feeling
dari yang menyusunnya. Dalam hal ini pandangan dan pengalaman masa lalu dari orang yang
menyusunnya sangat menentukan hasil ramalan.
Peramalan objektif merupakan peramalan yang didasarkan atas data dan informasi yang ada,
kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik atau metode tertentu. Data yang digunakan
biasanya data masa lalu untuk beberapa metode.
Dilihat dari segi sifat ramalan:
Peramalan kualitatif merupakan peramalan yang didasarkan atas dasar data kualitatif dan
biasanya peramalan ini didasarkan kepada hasil penyelidikan sebelumnya.
Peramalan kuantitatif merupakan peramalan yang didasarkan atas dasar data kuantitatif masa
lalu (dalam bentuk angka-angka).
Dilihat dari segi jangka waktu:
Peramalan jangka pendek merupakan peramalan yang didasarkan pada waktu kurang 1 tahun.
Peramalan jangka menengah merupakan peramalan yang didasarkan pada waktu rentang dari
1 tahun sampai 3 tahun.
Peramalan jangka panjang merupakan peramalan yang didasarkan pada kurun waktu lebih
dari 3 tahun.
Langkah-Langkah Peramalan
Agar peramalan dapat memberikan hasil yang memuaskan maka haruslah mengikuti prosedur
atau langkah-langkah yang telah ditetapkan dalam peramalan. Dengan mengikuti setiap
langkah yang telah ditetapkan, paling tidak dapat menghindari kesalahan yang tidak perlu,
sehingga hasil peramalan tidak perlu diragukan. Secara umum langkah-langkah yang
dilakukan dalam proses melakukan peramalan sebagai berikut:
Mengumpulkan Data
Pengumpulan data merupakan langkah awal yang harus dilakukan. Data yang dilakukan
merupakan data masa lalu (lampau). Hendaknya data yang dikumpulkan selengkap mungkin
untuk beberapa priode. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan pengumpulan data
sekunder dan data primer. Pengumpulan data sekunder maksudnya adalah data yang
14
diperoleh dari berbagai sumber seperti: perpustakaan, koran, serta laporan lainnya adapun
data primer diperoleh dari lapangan dengan menggunakan observasi, wawancara atau dengan
menyebarkan kuesioner.
Mengolah Data
Data yang sudah dikumpulkan kemudian dibuat tabulasi data. Dengan demikian akan
diketahui pola data yang dimiliki dan memudahkan kita untuk melakukan peramalan melalui
metode peramalan yang ada.
Menentukan Metode Peramalan
Setelah data dditabulasi, barulah kita menentukan metode peramalan yang cocok untuk data
tersebut. Terdapat banyak metode dalam melakukan peramalan. Hendaknya metode yang
dipilih adalah metode yang paling tepat atau metode yang paling kecil penyimpangannya.
Pemilihan metode peramalan adalah dengan mempertimbangkan faktor horizon waktu, pola
data, jenis peramalan, faktor biaya, ketepatan dan kemudahan penggunaannya.
Memproyeksikan Data
Seperti diketahui bahwa akan ada perubahan di masa yang akan datang seperti perubahan
ekonomi, politik, sosial, atau perubahan kemasyarakatan lainnya perubahan ini akan
berakibat tidak tepatnya hasil peramalan. Agar kita dapat meminimalkan penyimpangan
terhadap perubahan, maka perlu dilakukan proyeksi data dengan pertimbangan faktor
perubahan tersebut untuk beberapa perubahan tersebut untuk beberapa periode .
Mengambil keputusan
Hasil peramalan yang telah di lakukan di gunakan untuk mengambil keputusan untuk bidak
membuat berbagai perencanaan seperti perencanaan produksi, keuangan, penjualan dan
perencanaan lainnya, baik untuk perencanaan jangka pendek maupun perencanaan jangka
panjang . berkaitan dengan keuangan adalah jumlah dana yang harus di dediakan dan kapan .
Model Peramalan dan Perencanaan Keuangan
Setiap orang atau lembaga selalu mengharapkan bahwa hasil ramalannya berhasil dan tidak
meleset di masa yang akan datang agar hasil peramalan tepat, maka perlu di gunakan model
peramalan yang sesuai dengan kebutuhan. Ada dua model yang sering digunakan oleh
berbagai perusahaan yaitu:
15
Metode persentase penjualan (percent of sales method)
Metode regresi (regression method)
Metode persentase penjualan, merupakan metode peramalan yang relatif mudah jika
dibandingkan dengan metode lainnya, terutama untuk melihat kebutuhan permodalan.
Caranya dengan melihat presentase penjualan tahunan pada setiap pos dalam neraca.
Peramalan penjualan ini biasanya didasarkan pada:
Peramalan eksternal
Peramalan internal
Kombinasi dari peramalan di atas
Peramalan eksternal yang didasarkan pada GNP, data statistik, survei, faktor-faktor ekonomi,
politik, dan sosial. Adapun peramalan internal didasarkan pada sifat yang dimiliki oleh
perusahaan (nature of the firm’s of product)
Untuk mencari Kebutuhan Dana Ekstern (KDE) (ekstern fund required) dapat dicari dengan
rumus:
KDE = AL (S1) + AT (S1) – HT (S1) – mb (S)
Di mana:
AL = Total aktiva lancar dalam %
AT = Total aktiva tetap dalam %
HT = Total utang lancar dalam %
S = Total penjualan yang direncanakan
S1 = Selisih total penjualan yang direncanakan dengan penjualan tahun lalu
m = Margin laba
b = Rasio laba dengan pembagian dividen
Laporan Keuangan Performa
16
Laporan keuangan performa merupakan proyeksi neraca dan laporan laba rugi suatu
perusahaan pada akhir priode peramalan. Alat sederhana yang digunakan untuk membuat
laporan keuangan performa perusahaan dapat dilakukan dengan:
Metode presentase penjualan (percentage of sales method), yaitu dengan mencari semua pos
dalam laporan laba rugi dan neraca yang berubah sesuai dengan perubahan penjualan.
Pendekatan pertimbangan (judgemental), terhadap kemungkinan yang akan terjadi.
Dalam praktiknya setiap metode memiliki beberapa kelemahan dan kelemahan dari metode
ini adalah:
Asumsi bahwa kondisi keuangan masa lalu merupakan indicator yang tepat untuk masa yang
akan datang.
Asumsi bahwa beberapa pos, seperti kas, piutang, dan persediaan bisa sesuai dengan yang
diinginkan.
Metode di atasi dilakukan atas dasar beberapa anggapan bahwa tingkat penjualan sangat
mempengaruhi perubahan pos-pos dalam, seperti:
Kas
Piutang
Sediaan
Utang piutang
Laba ditahan
Langkah-langkah yang dilakukan dalam presentase penjualan adalah sebagai berikut:
Membuat neraca performa yang meliputi item-item yang terpengaruh langsung oleh tingkat
penjualan, sedangkan item yang tidak mempengaruhi dibiarkan saja.
Mengalikan persentase (%) yang telah ditetapkan dengan proyeksi penjualan item-item yang
berpengaruh langsung.
Kemudian bagi item-item yang tidak berpengaruh angka-angkanya tetap sama dipindahkan
ke neraca proyeksi.
17
Melakukan perhitungan proyeksi laba ditahan.
Menjumlahkan neraca proyeksi, dan menyeimbangkan aktiva dan pasivanya, jika ada selisih
berarti menunjukkan jumlah kebutuhan keuangannya.
Contoh :
PT Marras, Tbk. Bergerak dalam bidang elektronik, memiliki data sebagai berikut:
Penjualan tahun 2008 adalah Rp 400.000.000,-
Proyeksi penjualan tahun 2009 adalah Rp 500.000.000,-
Laba bersih adalah 5% dari penjualan.
Kebijakan dividen 40% dari lab bersih.
Dari data di atas dapat dihitung sebagai berikut :
Proyeksi laba bersih adalah : 5% x Rp 500.000.000,- = Rp 25.000.000,-
Pembagian dividen 40% x Rp 25.000.000,- = Rp 10.000.000,-
Rp 15.000.000,-
Sehingga hasil dri kebutuhan dana adalah:
Selisih neraca performa adalah Rp 150.000.000,- – 145.000.000,- = Rp 5.000.000,-. Hal ini
berarti kebutuhan perusahaan tahun 2009 adalah sebesar Rp 5.000.000,-.
Rencana Keuangan
Proses perencanaan keuangan dapat dibagi menjadi enam langkah:
Memproyeksikan laporan keuangan dan menggunakan proyeksi ini untuk menganalisis
dampak dari rencana operasi terhadap proyeksi laba dan berbagai rasio keuangan.
Menentukan dana yang dibutuhkan untuk mendukung rencana lima tahunan.
Meramalkan ketersediaan dana selama lima tahun ke depan.
Menetapkan dan menjaga suatu sistem pengendalian yang mengatur alokasi dan penggunaan
dana di dalam perusahaan.
18
Mengembangkan prosedur guna menyesuaikan rencana dasar jika ramalan ekonomi yang
mendasari rencana tersebut tidak terjadi.
Menetapkan suatu sistem kompensasi manajemen berbasis kinerja. Sangat penting bahwa
sistem semacam itu memberikan penghargaan kepada para manajer karena mereka
melakukan apa yang diinginkan oleh pemegang saham, yaitu memaksimalkan harga saham.
Analisis Ramalan
Dengan menganalisis laporan keuangan proyeksi untuk menentukan apakah ramalan tersebut
memenuhi target keuangan perusahaan sebagaimana ditetapkan dalam rencana lima
tahunannya. Jika laporan tersebut harus diubah.
Meramalkan Arus Kas Bebas
Model kertas kerja juga dapat digunakan untuk mengestimasikan arus kas bebas (free cash
flow-FCF). Arus kas beban dihitung sebgai berikut:
FCF = Arus kas operasi – Investasi bruto pada modal operasi
Aalternatifnya:
FCF = NOPAT – Investasi bersih pada modal operasi
Ingat kembali juga bahwa arus kas bebas mencerminkan jumlah kas yang dihasilkan dalam
suatu tahun tertentu dikurangi dengan jumlah kas yang dibutuhkan untuk mendanai tambahan
pengeluaran modal dan modal kerja operasi yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan
perusahaan.
19
BAB III
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN
Perencanaan keuangan (financial planning) adalah proyeksi penjualan, laba, dan aktiva yang
didasarkan pada berbagai strategi produksi dan pemasaran dan juga panda penentuan sumber
daya yang dibutuhkan untuk mencapai proyeksi tersebut.
Pengendalian keuangan (financial control) adalah tahap dimana rencana keuangan
diimplementasikan, yaitu menyangkut umpan balik dan proses penyesuaian yang diperlukan
untuk menjamin bahwa rencana terlaksana atau untuk mengubah rencana yang ada sebagai
tanggapan terhadap berbagai perubahan dalam lingkungan operasi.
Analisis titik impas
Analisis titik impas ( breakeven analysis) adalah suatu metode untuk menentukan titik di
mana penjualan akan menutup biaya.
Tujuan dari analisis titik impas adalah menentukan kuantitas produksi yang membuat impas
dengan mempelajari hubungan dari struktur biaya, volume produksi, dan keuntungan
Kegunaan titik impas :
1. Menentukan kuantitas dari produk yang harus dijual untuk menutupi seluruh biaya
operasi yang dibedakan dari biaya modal.
2. Menghitung EBIT yang dapat dicapai pada tingkat produksi yang berbeda-beda.
Unsur-unsur penting titik impas
1. Sifat biaya yang diasumsikan
Untuk menerapkan model titik impas haurs dipisahkan biaya produksi perusahaan menjadi
dua kategori, yaitu:
 Biaya tetap (biaya tidak langsung), yaitu biaya yang dalam jangka pendek tidak
mengalami perubahan karena variabilitas operasi maupun penjualan. Contoh: Gaji
administratif, penyusutan, asuransi, sewa.
20
 Biaya variabel (biaya langsung), yaitu biaya yang dalam jangka pendek berubah karena
perubahan operasi perusahaan. Contoh: buruh langsung, bahan langsung, komisi
penjualan.
2. Hal-hal lain menyangkut perilaku biaya
Ada struktur biaya yang tetap dalam suatu waktu tertentu, kemudian meningkat tajam ketika
output bertambah, sampai pertambahan tertentu tetap, dan kemudian naik lagi bersamaan
dengan kenaikan output ke tingkat yang lebih tinggi lagi. Biaya seperti ini dinamakan biaya
semivariabel atau semi tetap.
Untuk menggunakan model titk impas dengan menyesuaikan struktur biaya yang kompleks
seperti ini, manajer bagian pembiayaan harus mengidentifikasi range jumlah output yang
relevan dengan tujuan perencanaan, dan mengukur perkiraan efek biaya semivariabel dalam
range tersebut dengan memilahnya menjadi biaya tetap dan biaya variabel.
3. total pendapatan dan volume output
Total pendapatan adalah jumlah penjualan (dalam nilai mata uang) yaitu harga per unit
barang dikalikan barang yang terjual. Volume output mengacupada tingkat operasi
perusahaan dan dinyatakan dalam nilai uang atau jumlah unit.
21
BAB IV
KEBIJAKAN MODAL KERJA & PENGELOLAAN KAS DAN SAKURITAS
PENGERTIAN MODAL KERJA
Modal kerja adalah dana yang diperlukan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan
operasional perusahaan sehari-hari, seperti bahan baku, TKL dll.
Kebijakan modal kerja (Working Capital Policy) Adalah keputusan mendasar sehubungan
dengan jumlah setiap kategori aktiva lancar yang ditargetkan dan bagaimana aktiva lancar
tersebut akan dibiayai.
Pentingnya pengelolaan modal kerja.
 Sebagian waktu manajer keuangan adalah untuk operasi internal sehari-hari perusahaan
yang merupakan bagian dari pengelolaan modal kerja.
 Aktiva lancar merupakan bagian yang cukup besar dari total aktiva atau sekitar 40% dan
berfluktuasi dengan penjualan
 Pengelolaan modal kerja, sangat penting bagi perusahaan
 Pertumbuhan penjualan mempengaruhi investasi dalam aktiva lancar
Siklus arus kas modal kerja.
Adalah lamanya jangka waktu sejak bahan baku yang dibeli dibayarkan hingga piutang usaha
dan barang tertagih.
 Periode Konversi Persediaan (Inventory Conversion Period) Adalah jangka yang
diperlukan untuk mengkonversi menjadi barang jadi dan kemudian menjual-nya.
 Periode Konversi Piutang (Receivables Conversion Period = DSO) Adalah jangka waktu
yang diperlukan untuk mengkonversikan piutang perusahaan menjadi kas, yaitu jangka
waktu sejak penjualan hingga realisasi penagihan.
 Periode Penangguhan Utang Usaha (Payable Deferral Period). Adalah jangka waktu rata-
rata sejak pembelian bahan atau pengkaryaan pekerja hingga terlaksana-nya pembayaran
atas bahan dan pekerja tersebut.
22
 Cash Conversion Cycle Adalah lamanya jangka waktu sejak bahan baku yang dibeli
dibayarkan hingga piutang usaha ditagih atas penjualan barang jadi.
Kebijakan Investasi dan Pembiayaan Modal Kerja Ada 3 alternatif kebijakan investasi dalam
aktiva lancar.
1. Kebijakan modal kerja yang longgar (Relaxed working capital assets policy) Adalah
kebijakan yang mengendaki terjadinya kas, sekurita s dan persediaan dalam jumlah relatif
besar dan berupaya menggalakkan penjualan dengan kebijakan penjualan kredit yang
longgar sehingga menimbulkan banyak piutang usaha.
2. Kebijakan modal kerja yang ketat (Restricted working capital assets policy) Adalah
kebijakan yang berupaya meminimumkan jumlah kas, sekuritas, persediaan dan piutang
usaha perusahaan.
3. Kebijakan modal kerja moderat. Diantara kedua kebijkanan modal kerja yang ekstrim
tersebu t terdapat kebijakan yang moderat.
Beberapa alternatif kebijakan pem-biayaan modal kerja.
1. Pendekatan “Maturity matching atau Self Liquidating ” Adalah kebijakan pembiyaan
yang menyelaraskan/menyamakan saat jatuh tempo aktiva dengan kewajiban.
2. Pendekatan Agresif/Nonkonservatif Adalah kebijakan perusahaan membiayai kebutuhan
musiman dan sebagian dari kebutuhan tetapnya dengan dana jangka pendek dan sisanya
merupakan kebutuhan permanen dengan dana jangka panjang.
3. Pendekatan Konservatif. Adalah kebijakan perusahaan membiayai semua proyek yang
memerlukan dana dengan menggunakan dana jangka panjang sedangkan pengeluaran
yang mendesak atau darurat dan tidak diharapkan menggunakan dana jangka pendek.
 Aktiva lancar permanen (Permanent Current Assets) Adalah jumlah aktiva lancar
yang tetap dimiliki perusahaan dalam setiap siklus usaha.
 Aktiva lancar temporer (Temporary current assets). Adalah aktiva lancar yang
berfluktuasi sesuai dengan variasi penjualan musiman atau siklus.
23
Kelebihan dan kelemahan kredit jangka pendek.
1. Proses permohonan yang cepat.
2. Fleksibilitas.
3. Biaya utang jangka panjang vs utang jangka pendek.
4. Resiko bagi perusahaan peminjam : Resiko suku bunga dan Resiko jatuh tempo
Masalah pendekatan cara Hedging Adalah suatu metode struktur jatuh tempo pembiayaan
perusahaan untuk membatasi resiko terhadap kemungkinan terjadinya perubahan harga. Atau
suatu cara penjualan dimana levering barang akan dilakukan pada masa yang akan datang
(futures markets) dimana para pernjual dari produsen melindungi diri sendiri terhadap harga
pasar yang turun antara waktu mereka membeli sebuah produk dan menjual atau
mengerjakannya. Heding dapat terjadi pada berbagai kegiatan seperti: Importer’s hedge,
dealer’s hedge, producer’s hedge, manufacture’s hedge.
PENGELOLAAN KAS DAN SEKURITAS
Kas adalah jumlah rekening giro bank ditambah dengan uang tunai kadang-kadang ditambah
dengan “near cash marketable securities”.
Dasar pemikiran untuk menyimpan kas.
1. Saldo transaski (Transaction balance).
2. Saldo kompensasi (Compensating balance)
3. Saldo untuk berjaga-jaga (Precautionary balance).
4. Saldo untuk berspekulasi (Speculative balance).
Manfaat uang kas dan “near cash assets” yang memadai.
1. Agar dapat memanfaatkan potongan dagang
2. Agar dapat meningkatkan credit rating
3. Agar dapat memanfaatkan peluang bisnis yang menguntungkan.
4. Untuk keadaan darurat.
24
Memanfaatkan masa mengambang (Using Float) Ambang (float) adalah berkaitan dengan
dana yang telah dikirim/ ditransfer oleh pembayar (perusahaan/perorangan) akan tetapi belum
dalam bentuk yang dapat dibelanjakan oleh penerima. Pada umumnya saldo rekening koran
lebih besar dari saldo pembukuan, karena ada sejumlah cek/giro yang sudah diterbitkan oleh
perusahaan tetapi belum diuangkan di bank oleh si penerima.
Membandingkan biaya dan manfaat pengelolaan kas.
Nilai pengelolaan kas yang cermat pada biaya dari dana yang tertanam pada kas dan biaya
tergantung dari suku bunga yang berlaku.
Strategi Modal Kerja Bersih.
Ada tiga dasar strategi keuangan perusahaan :
1. Strategi Agresif Adalah suatu perusahaan mem-biayai kebutuhan modal kerja musiman /
variabel (seasonal working capital or variable) dan sebagian dari kebutuhan tetapnya
dengan dana jangka pendek dan sisanya merupakan kebutuhan modal kerja permanen.
Pada strategi ini resikonya cukup tinggi tetapi dapat menghasilkan laba yang tinggi.
2. Strategi Keuangan Konservatif Adalah dimana suatu perusahaan membiayai seluruh
proyek yang ada dengan menggunakan dana jangka panjang, dan pengeluaran darurat
yang mendadak dan tidak diharapkan menggunakan dana jangka pendek. Pada strategi ini
mempunyai resiko kecil tetapi juga hanya dapat menghasilkan laba yang kecil.
3. Strategi Keuangan Kombinasi Adalah suatu perusahaan mene-tapkan pembiayaan
campuran dengan kombinasi strategi agresif dan strategi konservatif yaitu menggunakan
dana jangka pendek dan juga menggunakan dana jangka panjang.
 Modal kerja musiman/variabel adalah pembiayaan yang dibutuh-kan untuk aktiva
lancar yang bersifat sementara dan selalu bervariasi sepanjang tahun.
 Modal kerja permanen (jangka panjang) adalah pembiayaan yang dibutuhkan untuk
aktiva tetap ditambah bagian tertentu dari yang tetap dari aktiva lancar perusahaan
dan tidak berubah sepanjang tahun.
Motif memiliki Kas, ada 4 yaitu:
25
 Motif transaksi (transaction motive) yaitu berarti seseorang atau perusahaan memegang
uang tunai/kas untuk keperluan realisasi dari transaksi bisnisnya.
 Motif berjaga-jaga (precautionary motive) adalah seseorang atau perusahaan memegang
uang tunai untuk mengantisipasi adanya kebutuhan mendadak.
 Motif Spekulasi yaitu seseorang atau perusahaan memegang uang tunai karena adanya
keinginan memperoleh keuntungan yang besar dari suatu kesempatan investasi yang
bersifat likuid.
Saldo kas minimal (Compensating Balance atau CB) Adalah suatu kebijaksanaan suatu bank
yang mensyaratkan saldo minimal yang harus tetap ada berada di rekening seseorang atau
perusahaan di bank. Persyaratan atau CB ini akan mempengaruhi saldo kas perusahaan atau
perorangan. Contoh saat ini CB di setiap Bank harus ada Rp 50.000,-
26
BAB V
PENGELOLAAN KREDIT (PIUTANG USAHA) DAN PENGELOLAAN
PERSEDIAAN
Pengertian Piutang dan Persediaan
A. Pengertian Piutang
Piutang (accounts receivable) adalah tagihan kepada pihak lain dimasa yang akan datang
karena terjadinya transaksi dimasa lalu. Walaupun pada dasarnya semua perusahaan
dagang/industri menginginkan penjualan cash, tetapi karena adanya keterbatasan daya beli
masyarakat, atau alasan lainnya dilakukan penjualan secara kredit. Penjualan secara kredit
akan dapat meningkatkan omset penjualan, akan tetapi memiliki resiko tertundanya
penerimaan kas, sehingga membutuhkan investasi yang lebih besar. Selain itu dapat juga
mengakibatkan kerugian karena menunggak atau bahkan tidak tertagih. Semakin lama
piutang tertunggak akan semakin besar investasi yang dibutuhkan.
Piutang, salah satu jenis transaksi akuntansi yang mengurusi penagihan konsumen yang
berhutang pada seseorang. Suatu perusahaan, atau suatu organisasi untuk barang dan layanan
yang telah diberikan pada konsumen tersebut. Pada sebagian besar entitas bisnis, hal ini
biasanya dilakukan dengan membuat tagihan dan mengirimkan tagihan tersebut kepada
konsumen yang akan dibayar dalam suatu tenggat waktu yang disebut termin kredit atau
B. Pengertian Persediaan
Persediaan atau inventory adalah salah satu elemen utama dari modal kerja yang terus
menerus mengalami perubahan. Tanpa persediaan, perusahaan akan mengalami resiko, yaitu
tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan atas barang produksi.
Menurut Sofyan Assauri, merumuskan definisi persediaan sebagai berikut: Persediaan adalah
sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk
dijual dalam suatu periode usaha normal atau persediaan barang-barang yang masih dalam
pekerjaan proses produksi ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya
dalam suatu proses produksi.
Manajemen persediaan merupakan kegiatan menentukan tingkat dan komposisi persediaan.
Kegiatan tersebut akan membantu perusahaan dalam melindungi kelancaran produksi dan
penjualan serta kebutuhan-kebutuhan pembelajaran perusahaan dengan efektif dan efisien.
27
Termasuk didalamnya pengaturan dan pengawasan atas pengadaan bahan-bahan kebutuhan
yang sesuai dengan jumlah dan waktu yang di perlukan dengan biaya minimum.
Kegiatan pengawasan persediaan meliputi perencanaan persediaan, penjadwalan pemesanan
(scheduling), pengaturan penyimpanan dan lain-lain. Semua kegiatan tersebut menjaga
tersedianya persediaan yang optimum di dalam suatu perusahaan.
Dalam suatu pengawasan persediaan diperlukan penghitungan cara jumlah agar tidak terjadi
pemborosan dan waktu pemesanan. Sedangkan khusus persediaan perlu ditentukan besar
persediaan penyelamat (safety stock), yaitu jumlah minumum, atau besar persediaan pada
waktu pemesanan kembali dilakukan.
Standar Kredit dan Persyaratan Kredit
Pada dasarnya setiap usaha di bidang jasa, dagang dan manufaktur bertujuan yang sama ingin
mendapatkan laba dan menjaga keberlangsungan hidup perusahaan. Pada zaman ini, semakin
banyak permasalahan yang timbul pada suatu perusahaan di dalam mewujudkan usahanya
dan menjalankan aktivitas perusahaaan. Salah satu masalah yang dihadapi yaitu persaingan di
dalam memasarkan produk, untuk dapat mengatasi masalah tersebut maka perusahaaan harus
berupaya untuk merebut pasar melalui berbagai kebijakan untuk meningkatkan penjualan.
Piutang muncul akibat terjadinya penjualan kredit. Piutang merupakan kebiasaan bagi
perusahaan untuk memberikan kelonggaran kepada para pelanggan pada waktu melakukan
penjualan. Kelonggaran-kelonggaran yang di berikan, biasanya dalam bentuk
memperbolehkan para pelanggan tersebut membayar kemudian atas penjualan barang atau
jasa yang dilakukan. Penjualan dengan syarat demikian disebut penjualan kredit. Mengapa
banyak perusahaan yang menjual barang hasil produksi atau barang dagangan mereka secara
kredit? Alasannya ialah karena penjualan secara kredit tersebut merupakan suatu upaya untuk
meningkatkan (atau untuk mencegah penurunan) penjualan.
Dengan penjualan yang meningkat, diharapkan agar keuntungan juga meningkat. Tetapi
memiliki piutang menimbulkan berbagai biaya dalam perusahaan. Oleh karena itu perusahaan
perlu untuk melakukan analisis ekonomi yang bertujuan untuk mengetahui apakah manfaat
memiliki piutang lebih besar atau lebih kecil dari pada biayanya.
a. Jenis-jenis piutang ada 3 macam yaitu :
28
1. Piutang Dagang (Account Receivables) Piutang yang timbul dari penjualan kredit barang
atau Jasa yang merupakan usaha pokok perusahaan. Piutang dagang merupakan suatu
perluasan kredit jangka pendek kepada pelanggan. Pembayaran-pembayarannya biasanya
jatuh tempo dalam tiga puluh sampai sembilan puluh hari. Perjanjian kreditnya
merupakan persetujuan informal antara penjual dan pembeli yang didukung oleh
dokumen-dokumen perusahaan yaitu faktur dan kontrak-kontrak penyerahan.
2. Piutang Wesel (Notes Receivables) Pengertian piutang wesel adalah piutang atau tagihan
yang timbul dari penjualan barang atau jasa secara tertulis, disertai dengan janji tertulis.
Piutang wesel mempunyai kekuatan hukum yang lebih mengikat karena disertai janji
tertulis berupa surat wesel atau surat promes. Surat wesel dan surat promes adalah istilah
untuk perjanjian tertulis dalam jual beli barang atau jasa secara kredit. Surat wesel adalah
surat perintah yang dibuat oleh kreditur yang ditujukan kepada debitur untuk membayar
sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu sebagaimana disebutkan dalam surat wesel
tersebut.
3. Piutang bukan Dagang / Piutang Lain-lain (Others Receivables) Piutang bukan dagang ini
meliputi seluruh tipe piutang lainnya dan mempunyai beberapa transaksi. Piutang bukan
dagang umumnya didukung dengan persetujuan-persetujuan formal dan secara tertulis.
Piutang bukan dagang harus diikhtisarkan dalam perkiraan-perkiraan yang berjudul sesuai
dan dilaporkan secara terpisah dalam laporan keuangan.
4. Piutang disusun dalam laporan keuangan dimana kondisi keuangan suatu perusahaan
sangat menentukan kelancaran kegiatan pembiayaan dari perusahaan tersebut dan
mengukur kinerja perusahaan. Untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan dapat
dilihat dari laporan keuangan perusahaan setiap periodenya.
b. Pengelolaan Piutang
Piutang merupakan asset yang cukup material. Oleh karena itu diperlukan manajemen
pengelolaan piutang yang efektif dan efisien agar jumlah dana yang diinvestasikan dalam
piutang sesuai dengan tingkat kemampuan perusahaan sehingga tidak mengganggu aliran kas.
Kebijakan pengelolaan piutang meliputi pengambilan keputusan-keputusan sebagai berikut:
1. Standar kredit
29
Standar kredit adalah kualitas minimal kelayakan kredit seorang pemohon kredit yang dapat
diterima oleh perusahaan. Dengan adanya standar tersebut, perusahaan dapat meningkatkan
penjualannya melalui penjualan secara kredit namun tidak menimbulkan resiko piutang tak
tertagih yang berlebihan.
Perusahaan harus menentukan standar kredit yang tepat, yang lebih besar manfaat yang akan
diperoleh bagi perusahaan daripada biaya akan dikeluarkan perusahaan dengan adanya
standar tersebut.
2. Syarat kredit Suatu syarat kredit menetapkan adanya periode di mana kredit diberikan dan
potongan tunai (bila ada) untuk pembayaran yang lebih awal.
Faktor yang mempengaruhi syarat kredit adalah:
 Sifat ekonomik produk,
 Kondisi penjual,
 Kondisi pembeli,
 Periode kredit,
 Potongan tunai dan
 Tingkat bunga bebas risiko (tingkat bunga bank).
c. Kebijakan Kredit Dan Pengumpulan Piutang
Kebijakan kredit merupakan kebijakan internal yang bisa dikendalikan oleh manajer
keuangan. Kebijakan pemberian kredit merupakan trade-off antara tambahan keuntungan
penjualan dan tambhan biaya. Tambahan biaya berasal dari jangka waktu kredit, potongan
kas yang ditawarkan, dan kualitas langganan yang akan terlihat dari piutang yang tidak
dibayar.
a. Analisis Kuantitatif Manfaat dan Biaya
Marjin kontribusi dipakai untuk perhitungan tambahan keuntungan dan biaya. Tambahan
biaya bersumber dari biaya investasi pada piutang. Marjin kontribusi dihitung sebagai berikut
ini: [ (harga – biaya variable) / harga ] × 100%
b. Analisis Kualitatif Kebijakan Kredit
30
Manajer keuangan harus mencari informasi yang bisa dipakai untuk menentukan apakah
seseorang atau perusahaan pantas menerima kredit. Informasi tersebut bisa diperoleh dari
beberapa sumber:
1. Laporan keuangan. Laporan tersebut bisa dipakai untuk mengidentifikasi kemampuan
ekonomis (kemampuan menghasilkan kas) dan juga stabilitas aliran kas yang
dihasilkan.
2. Bank. Bank biasanya menyimpan informasi mengenai pelanggannya.
3. Asosiasi Perdagangan. Banyak asosiasi perdagangan yang mempunyai informasi yang
lebih lengkap mengenai perusahaan yang menjadi anggotanya.
4. Pengalaman Perusahaan.
5. Informasi lainnya. Perusahaan bisa memperoleh informasi melalui laporan credit rating.
Setelah informasi dikumpulkan, manajer keuangan bisa melakukan analisis.
Manajer bisa menggunakan pendekatan tradisional yang lebih subyektif seperti yang disebut
sebagai 5C:
1. Character. Karakter berarti sejauh mana kemauan calon penerima membayar hutang-
hutangnya. Karakter tidak memperhitungkan kemampuan ekonomis, tetapi niat baik.
2. Capacity. Kapasitas melihat sejauh mana kemampuan keuangan perusahaan atau
individu. Kapasitas melihat kemampuan ekonomis seseorang atau perusahaan.
3. Capital. Capital melihat sejauh mana modal yang dimiliki oleh seseorang atau
perusahaan. Pihak dengan modal yang baik mempunyai kemampuan melunasi hutang
yang lebih baik, cateris paribus.
4. Collateral. Perusahaan atau pihak yang memberikan jaminan dengan aset tertentu, akan
berisiko semakin kecil.
5. Conditions. Kondisi ekonomi akan menentukan kemampuan perusahaan melunasi
hutangnya.
c. Analisis Skoring (Pemberian Skor) dalam Analisis Kredit
31
Perusahaan kartu kredit barangkali mempunyai model tertentu (seperti model credit scoring)
untuk menganalisis calon penerima kartu kredit. Model tersebut barangkali merupakan
model dengan tehnik statistik diskriminan seperti berikut ini.
Y = 0.23 + 0.2 (Usia) + 0.003 (Pendapatan) + 500 (Kepemilikan rumah)
Kepemilikan rumah merupakan variabel dummy, yang bernilai 1 jika memiliki rumah, dan 0
jika tidak.
Untuk calon penerima kredit yang merupakan perusahaan,
model semacam itu bisa dimodifikasi, misal sebagai berikut ini.
Y = 5 (Coverage biaya tetap) + 20 (Rasio quick) + 1.5 (Usia perusahaan)
Kemudian perusahaan mempunyai pengelompokkan kelas risiko sebagai berikut ini. Kelas
risiko rendah jika skor di atas 50, kelas risiko menengah jika skor di antara 25 dan 50, dan
kelas risiko tinggi jika skor di bawah 25.
D. Prinsip Dasar Pengelolaan Persediaan
Persediaan merupakan salah satu daerah keputusan yang paling riskan dalam manajemen
logistik. Komitmen terhadap segolongan persediaan tertentu dan selanjutnya alokasinya ke
pasar untuk menghadapi penjualan dimasa depan, merupakan pusat dari operasi logistik.
Tanpa penggolongan yang tepat dari persediaan, maka masalah-masalah pemasaran yang
serius dapat timbul dalam usaha meningkatkan penghasilan dan memelihara hubungan
dengan nasabah. Perencanaan persediaan juga sangat menentukan bagi operasi pembuatan
(manufacturing operation).
Kekurangan bahan mentah dapat menghentikan produksi atau merubah jadwal produksi, yang
pada gilirannya akan meningkatkan ongkos dan kemungkinan akan menyebabkan
kekurangan produk jadi. Seperti halnya kekurangan itu dapat mengganggu rencana
pemasaran dan operasi-pembuatan (manufacturing), kelebihan persediaanpun juga dapat pula
menimbulkan masalah. Kelebihan persediaan akan meningkatkan biaya dan menurunkan laba
(profitability) melalui meningkatnya biaya pergudangan, keterikatan modal, kerusakan
(deterioration), premi asuransi yang berlebihan, meningkatnya pajak, dan bahkan kekunoan
(obsolescence).
32
Manajemen persediaan berusaha mencapai keseimbangan diantara kekurangan dan kelebihan
persediaan dalam suatu periode perencanaan yang mengandung resiko dan ketidakpastian.
Perencanaan strategis membutuhkan banyak komitmen modal dan sumber-daya manajerial.
Rencana strategis itu menentukan struktur dimana rencana operasional dan rencana taktis
dituangkan.
Jadi, rencana strategis itu merupakan seperangkat tonggak penunjuk jalan (guideposts) untuk
tipe-tipe perencanaan lainnya. Jadi dapat kita simpulkan bahwa dari Strategi Manajemen
Persediaan adalah :”Proses pengelolaan yang strategis terhadap pemindahan dan
penyimpanan barang, suku cadang dan barang-jadi dari para suplaier, di antara fasilitas-
fasilitas perusahaan dan kepada para pelanggan.”
a. Prinsip - Prinsip Manajemen Persediaan
Prinsip-prinsip manajemen persediaan terdiri dari beberapa bagian yang terdiri dari :
1. Fungsi Persediaan
Fungsi dasar dari persediaan secara sederhana dapat dinyatakan dengan:
 Meningkatkan laba (profitability), melalui bantuan pembuatan dan pemasaran.
 Konsep yang ideal dari persediaan, konsep ini terdiri dari pembuatan suatu produk yang
sesuai dengan sfesifikasi nasabah.
Persediaan merupakan bidang sangat penting dari penyebaran aktiva yang dibutuhkan untuk
memberikan pengembaliaan yang minimum atas investasi modal. Pada umumnya,
kebanyakan perusahaan mengadakan persediaan yang lebih besar dari kebutuhan pokoknya.
Generelasi ini akan lebih dapat di pahami melalui pemeriksaan yang seksama terhadap 4
fungsi pokok yang mendasari manajemen persediaan diantaranya:
a. Spesialisasi Wilayah, Salah satu fungsi persediaan adalah memungkinkan spesialisasi
wilayah dari unit-unit operasi individual. Oleh karena factor-faktor seperti tenaga listrik,
bahan mentah, air, dan buruh maka lokasi yang ekonomis untuk pembuatan
(manufacturing) sering kali sangat jauh dari wilayah permintaan (areas of demand).
Dengan pemisahan wilayah, masing-masing komponen ini dapat diprodusir secara
ekonomis dan efisisen.
33
b. Fungsi pemisahan wilayah juga berkaitan dengan penghimpunan golongan dalam
distribusi fisik barang-barang jadi. Barang-barang pabrik dari berbagai lokasi dihimpun di
suatu gudang tunggal, dengan maksud dapat menawarkan kepada nasabah suatu
pengiriman tunggal dari gabungan produk-produk itu.Inilah contoh terpenting pemisahan
wilayah dan distribusi terpadu yang dimungkinkan oleh persediaan.
c. Decoupling, Fungsi kedua dari persediaan adalah memberikan efisiensi maksimum pada
operasi dalam suatu fasilitas (decoupling). Penumpukan persediaan barang-sedang-
dikerjakan (work in proces) dalam kompleks pembuatan akan memungkinkan
penghematan maksimum dalam produksi tanpa terhentinya pekerjaan.
Fungsi decoupling ini memungkinkan masing-masing produk dibuat dan didistibusikan
dalam ukuran yang ekonomis (economical lot sozes). Dilihat dari segi pemasaran,
decoupling memungkinkan produk dapat dibuat pada waktu akan dijual sebagai suatu
golongan (assortment). Jadi, decoupling itu cendrung menunjang operasi perusahaan.
Perbadaan decoupling dengan spesialisasi wilayah adalah dalam hal decoupling ini
meningkatkan efisiensi operasi pada satu lokasi tunggal, sedangkan spesialisasi wilayah
meliputi banyak lokasi.
d. Penyeimbangan Penawaran dengan Permintaan, Fungsi ketiga dari persediaan adalah
penyeimbangan, yang memperhatikan jarak waktu antara konsumsi dengan pembuatan
(manufacturing). Persediaan penyeimbang ini adalah untuk menyesuaikan penyediaan
suplai dengan permintaan.
e. Persediaan Pengaman, Fungsi persediaan pengaman atau persediaan penyangga (buffer
stock) adalah menyangkut perubahan jangka pendek, baik dalam permintaan maupun
dalam pengisian kembali (replenishment).
Kebutuhan akan persedian akan pengaman adalah disebabkan oleh ketidak pastian mengenai
penjualan dimasa depan dan pengisian kembali persediaan. Jika ketidak pastian itu mengenai
berapa banyak suatu produk akan terjual, maka perlulah untuk memilihara posisi persediaan.
Empat fungsi persedian adalah spesialisasi wilayah, decoupling, penyeimbangan penyediaan
dengan penawaran, dan persedian pengaman. Fungsi – fungsi ini menentukan besarnya
investasi persedian yang perlu untuk suatu system tertentu untuk tercapainya suatu tujuan
manjemen. Pada tingkat minimum, persediaan yang di investasikan untuk mencapai
34
spesialisasi wilayah dan decoupling, hanya dapat berubah dengan merubah pola lokasi
fasilitas dan proses operasional dari perusahaan itu.
Level minimum dari persedaian yang dibutuhkan untuk menyeimbangkan penawaran dengan
permintaan, menunjukan sulitnya tugas menaksir kebutuhan – kebutuhan musiman. Dengan
pengalaman beberapa kali periode musiman, maka persedian yang dibutuhkan untuk
mencapai penjualam yang marjinal selama periode tinggi permintaan, dapat diproyeksikan
dengan cukup baik. Suatu rencana persediaan musiman dapat dirumuskan berdasarkan
pengalaman ini.
E. Sistem Pengawasan Persediaan
Persediaan adalah suatu aktivita yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan
maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang normal atau persediaan barang-barang
yang masih dalam pengerjaan/proses produksi, ataupun persediaan barang baku yang
menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi.
a. Jenis-jenis Persediaan
Ada beberapa jenis persediaan, antara lain :
1. Batch Stock / Lost Size Inventory yaitu persediaan yang diadakan karena kita membeli
atau membuat bahan-bahan barang-barang dalam jumlah yang lebih besar daripada
jumlah yang dibutuhkan pada saat itu juga. Keuntungan yang dapat diperoleh dari Batch
Stock / Lost Size Inventory antara lain :
a) memperoleh potongan pada harga pembelian
b) memperoleh efisiensi produksi
c) adanya penghematan didalam biaya pengangkutan
2. Fluctuation Stock adalah persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi
permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan.
3. Anticipation Stock yaitu persediaan yang diadakan untuk menghadapai flukuasi
permintaan yang dapay diramalkan, berdasarkan pada musiman yang terjadi dalam satu
tahun dan untuk menghadapi penggunaan atau penjualan permintaan meningkat.
35
Adanya persediaan dapat menimbulkan biaya-biaya yang terjadi dari persediaan tersebut ,
antara lain :
1. Biaya pemesanan (ordering costs)
2. Biaya yang terjadi dari adanya persediaan (inventory carrying costs)
3. Biaya kekurangan persediaaan (out of stock costs)
4. Biaya yang berhubungan dengan kapasitas (capacity associated costs)
Cara-Cara penetuan jumlah persediaan, Ada 2 sistem yang umum dikenal dalam menentuan
jumlah persediaan akhir suatu periode yaitu :
1. Periode System yaitu setiap akhir periode dilakukan perhitungan secara fisik dalam
menentukan jumlah persediaan akhir.
2. Perpetual System / Book Inventories yaitu dalam hal ini dibina catatan administrasi
persediaan. setiap mutasi dari persediaan sebagai akibat dari pembelian ataupun penjualan
dicatat atau dilihat dalam kartu administrasi persediaannya.
b. Metode penilaian persediaan
Ada beberapa cara yang dapat di gunakan dalam penilaian persediaan yaitu :
1. First In, First Out (FIFO Method), cara ini didasarkan atas asumsi bahwa harga barang
yang sudah terjual dinilai menurut harga pemelian barang yang terdahulu masuk.
2. Cara rata-rata tertimbang (weight average method), cara ini didasarkan atas harga rata-
rata dimana harga tersebut dipengaruhi oleh jumlah yang diperoleh pada masing-masing
harga.
3. Last In, Firs Out (LIFO Method), cara ini didasarkan atas asumsi bahwa barang yang
telah terjual dinilai menurut harga pembelian yang terakhir masuk. Sehingga persediaan yang
masih ada /stock, dinilai berdasarkan harga pembelian barang yang terdahulu.
c. Perbandingan atas hasil penilaian
Bila mana keadaan harga stabil , maka semua cara penilaian menghasilkan angka yang sama .
Akan tetapi bila fluktuasi harga tidak stabil (nail turun) maka masing-masing cara akan
menghasilkan angka yang berbeda, pada saat harga meningkat:
36
1. Metode FIFO meunjukkan :
a) Nilai persediaan akhir yang tinggi
b) harga pokok barang yang terjual yang rendah
c) Profit yang lebih besar
2. Metode LIFO menunjukkan :
a) Nilai persediaan akhir yang rendah
b) Harga pokok barang yang terjual tinggi
c) Profit yang rendah
d. Pengawasan Persediaan
Fungsi – fungsi utama dari pengawasan persediaan yang efektif adalah :
1. Memperoleh bahan-bahan yaitu menetapkan prosedur untuk memperoleh suatu suplai
yang cukup dari bahan-bahan yang dibutuhkan baik kualitas maupun kuantitas
2. Menyimpan dan memelihara bahan-bahan dalam persediaan , yaitu mengadakan suatu
system penyimpanan untuk memelihara dan melindungi bahan-bahan yang dimasukkan
ke dalam persediaan.
3. Pengeluaran bahan-bahan dengan tepat pada saat serta tempat dimana dibutuhkan
4. Meminimalisasi investasi dalam bentuk bahan atau barang (mempertahankan persediaan
dalam jumlah yang optimum setiap waktu)/
Adapun tujuan pengawasan persedian sebagai berikut :
1. Menjaga jamham sampai perusahaan kehabisan persediaan sehingga dapat
mengakibatkan terhentinya kegiatan produksi
2. Menjaga supaya pembentukan persediaan oleh perusahaan tidak terlalu besar atau
kelebihan, sehingga biaya-biaya yang timbul dari persediaan tidak terlalu besar
3. Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari karena ini akan berakibat
biaya pemesanan menjadi besar.
37
BAB VI
PEMBIAYAAN JANGKA PENDEK
Pembiayaan Jangka Pendek
Pembiayaan jangka pendek (short term financing) adalah utang-utang yang harus di lunasi
dalam jangka waktu < 1tahun.
A. Jenis-jenis pembiayaan jangka pendek diantaranya accruals, accounts payable/trade
credit, short term bank loans, dan commercial paper :
1. Accruals, yaitu biaya biaya yang masih harus dibayar atas jasa yang sudah diterima, tetapi
belum dibayar perusahaaan. Misalnya utang, gaji ,dan utang pajak.
Perusahaan biasanya membayar gaji atau upah karyawan secara mingguan atau bulanan,
sehingga neraca perusahaan akan memperlihatkan utang gaji atau gaji terhutang. Accruals
meningkat secara otomatis atau spontan jika operasi perusahaan menigkat. Waktu
pembayaran upah/gaji ditentukan oleh dorongan ekonomi dan kebiasaan industri,
sedangkan pembayaran pajak ditentukan oleh hukum.
2. Accounts payable / trade credit / utang dagang, yaitu utang antar perusahaan yang timbul
dari penjualan kredit di catat sebagai piutang usaha dari penjual dan sebagai utang usaha
oleh pembeli.
Proporsi hutang dagang ini semakin besar untuk perusahaan kecil, karena perusahaan kecil
relative sulit untuk memperoleh hutang dari lembaga keuangan sehingga terpaksa tergantung
pada hutang dagang.
Stretching Accounts Payable, yaitu praktik menunda-nunda pembayaran utang secara di
sengaja.
Komponen utang dagang :
a. Free trade credit adalah kredit dagang yang diterima selama periode diskon.
b. Costly trade credit adalah jumlah kredit dagang yang melampaui komponen yang gratis
yang biayanya berupa diskon yang tidak diambil.
3. Short Term Bank Loans / hutang bank
38
Sifat/ciri kredit bank adalah :
a. Jatuh tempo
b. Promes / promissory note adalah dokumen yang memuat jumlah dari pinjaman,suku
bunga,jadwal angsuran, agunan, dan persyaratan serta ketentuan lain yang telah di sepakati
pihak bank dan peminjam.
c. Saldo kompensasi adalah saldo minimum yang harus ada direkening giro.
d. Plafon kredit, berupa jumlah kredit maksimal yang disepakati akan di berikan bank
kepada nasabahnya untuk periode tertentu.
e. Credit revolving, berupa plafon kredit formal yang diberikan kepada perusahaan oleh
bank/lembaga keuangan bukan bank hampir sama dengan plafon kredit,bedanya yaitu kredit
revolving punya ikatan hukum dan di bebani premi.
Kredit bank memiliki biaya-biaya sebagai berikut :
a. Simple interest
Bunga yang dikenakan atas jumlah pinjaman yang sesungguhnya. Bunga ini dibayar pada
saat kredit jatuh tempo.
b. Discount interest
Bunga yang dihitung berdasarkan nilai nominal kredit, tetapi bunga ini di bayar dimuka
sehingga jumlah bersih yang diterima peminjam lebih kecil daripada nilai nominal kredit.
c. Add-on interest
Bunga yang dihitung dari jumlah kredit yang diterima dan ditambahkan kembali ke jumlah
kredit tersebut guna menentukan nilai nominal kredit yang akan di bayar secara cicilan.
Terkait dengan kredit bank,perusahaan harus berhati hati dalam memilih bank yang akan di
pilih sebelum mengajukan kredit bank. Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
memilih bank antara lain sebagai berikut :
a. Kesediaan menanggung resiko
39
Penyebaran kantor cabang dan peran serta pada berbagai jenis industri akan mengakibatkan
risiko suatu bank lebih kecil dibanding bank yang hanya menangani suatu industri.
b. Nasihat dan penyuluhan
Membantu perusahaan yang diberikredit agar dapat tumbuh terus sehingga nantinya dapat
menjadi nasabah penting bagi bank tersebut.
c. Loyalti kepada nasabah
Ukuran tingkat kemitraan suatu bank terhadap para nasabahnya. Misalnya, jika nasabahnya
dalam masa sulit melunasi kredit maka bank berusaha mencarikan jalan keluar untuk
memperbaiki keadaan nasabah.
d. Spesialisasi
Dengan lebih terspesialisasinya pelayanan di bank, diharapkan pengalaman dan hubungan
yang erat dengan bidang usaha bersangkutan akan mendorong bank untuk bekerja sama
secara lebih kreatif dan memberi dorongan secara lebih aktif bagi perusahaan di bidang
tersebut.
e. Jumlah kredit maksimum
Jumlah kredit yang dapat di berikan kepada nasabah terjadi pada besar kecilnya modal bank
yang bersangkutan.
f. Merchant banking
Bank yang bersangkutan tidak hanya memberikan kredit, tetapi juga mempunyai penyertaan
modal serta memberikan nasihat keuangan kepada perusahaan yang bersangkutan.
g. Jasa-jasa lainnya
Misalnya, transfer dana dan negosiasi letter of credit.
4. Commercial Paper
Surat promes/surat tanda utang tanpa jaminan yang dikeluarkan perusahaan besar untuk
dijual guna membiayai kebutuhan kredit jangka pendek.
Sumber dana jangka pendek :
40
a. Tanpa jaminan : kredit dagang
b. Dengan jaminan : kredit bank
Bentuk jaminan :
a. Surat berharga
b. Piutang
c. Persediaan
Sumber pembelanjaan untuk piutang dagang diantaranya factoring, pledge of accounts
receiveable, dan banker’s acceptance facility.
a. Factoring
Adalah cara mendanai piutang dagang dengan menjual piutang dagang yang dimiliki
perusahaan kepada lembaga keuangan nonbank (faktor).
Penjuaan dilakukan dengan hak regres (with recourse) yaitu si pembeli surat piutang (faktor)
dapat menuntut si penjual untuk membayar seandainya factor tidak dapat menagih
piutangnya dari pihak yang berutang , tanpa hak regres (without recourse) yaitu risiko atas
tidak tertagihnya piutang tersebut telah seluruhnya menjadi tanggung jawab si faktor.
b. Pledge of accounts receiveable
Perusahaan menggadaikan/menjual piutang dagangnya agar dapat memperoleh dana dari
lembaga keuangan nonbank dengan hak regres.
Perusahaan yang menggadaikan piutangnya diminta untuk mengikat perjanjian dengan suatu
ikatan yang disebut jaminan gadai.
c. Banker’s acceptance facility
Timbul dari suatu transaksi jual beli dengan menggunakan alat pembayaran dalam bentuk
banker’s LC(letter of credit). Sumber pembelanjaan untuk persediaan adalah blanket
inventory lien, trust receipts, dan field warehouse financing.
B. Pembiayaan Jangka Pendek (Short-Term Financing)
41
Merupakan hutang dengan jangka waktu 1 tahun atau kurang yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan musiman dan aktiva lancar. Pembiayaan spontan (spontaneous
financing) adalah pembiayaan yang diperoleh dari operasi normal perusahaan dengan dua
sumber pembiayaan meliputi hutang dagang (account payable) dan kewajiban yang masih
harus dibayar (accruals hutang akibat jasa yang diterima yang pembayarannya belum
dilakukan). Account payable dan Accruals merupakan unsecured short-term financing, yaitu
sumber pembiayaan jangka pendek yang diperoleh tanpa menjaminkan aktiva tertentu
sebagai agunan.
C. Tipe Pendanaan Jangka Pendek :
1. Pendanaan Spontan adalah jenis pendanaan yang berubah secara otomatis dengan
berubahnya tingkat kegiatan perusahaan (misal dilihat dari penjualan perusahaan). Contoh :
utang dagang dan utang akrual.
2. Pendanaan Tidak Spontan adalah jenis pendanaan yang tidak berubah secara otomatis
dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan. Contoh : utang yang diperoleh dari bank.
D. Pendanaan Spontan
Jenis pendanaan ini memiliki karakter jika aktifitas persahaan berubah maka sumber
pendanaanpun ikut berubah secara otomatis. Beberapa bentuk sumber dana spontan antara
lain : utang dagang rekening-rekening akrual (misalnya pembayaran upah atau gaji atau
pembayaran pajak). Utang dagang timbul karena perusahaan membeli pasokan dari supplier
dengan kredit, sedang utang pajak terjadi karena pajak dibayar setiap tanggal tertentu dalam
satu tahunnya.
Rerata utang dagang = Nilai Utang / Perputaran Utang
Perputaran utang dalam satu tahun = Periode Waktu / Jangka Waktu Kredit
E. Pendanaan Tidak Spontan
Jenis pendanaan ini memiliki karakter bahwa untuk memperoleh, menambah maupun
mengurangi dana, perusahaan membutuhkan waktu untuk negosiasi atau perundingan secara
formal. Beberapa bentuk sumber dana tidak spontan antara lain :
42
1. Commersial Paper. Merupakan surat utang jangka pendek (jangka waktu 30-90) hari
tanpa jaminan yang dikeluarkan perusahaan besar dan dijual langsung ke investor.
Biasannya hanya perusahaan besar yang bisa mengeluarkan commersial paper.
2. Pinjaman Kredit. Berasal dari lembaga keuangan dan lembaga keuangan non bank.
Pinjaman dari bank ada 2 jenis : (a) Kredit Transaksi, yaitu kredit yang ditujukan untuk
tujuan spesifik tertentu. (b) Kredit Lini, dengan pinjaman ini, peminjam bisa meminjam
sampai jumlah maksimum tertentu, yang menjadi plafon (batas atas pinjaman)
3. Factoring atau anjak piutang berarti menjual piutang dagang. Dari segi perusahaan yang
mempunyai piutang, factoring memunyai manfaat karena perusahaan tidak perlu
menunggu sampai piutang jatuh tempo untuk memperoleh kas. Piutang juga memperoleh
manfaat karena factoring merupakan alternative investasi.
4. Menjaminkan Piutang. Alternatif lain dari menjual piutang adalah menggunakan piutang
sebagai jaminan untuk memperoleh pinjaman. Dengan alternatif ini, kepemilikan piutang
masih ada di tangan perusahaan. Jika pinjaman tidak terbayar, piutang yang dijadikan
jaminan bisa digunakan untuk melunasi pinjaman.
5. Menjaminkan Barang Dagangan (Persediaan). Perusahaan bisa menjaminkan barang
dagangan untuk memperoleh pinjaman. Prosedur yang dipakau akan sama dengan
penjaminan piutang. Pemberi jaminan akan mengevaluasi nilai persediaan, kemudian
akan memberikan pinjaman dalam presetase tertentu dari nilai persediaan yang
dijaminkan.
6. Akseptasi Bank
7. Report
F. Evaluasi Sumber Pendanaan Jangka Pendek
Untuk menentukan sumber pendanaan jangka pendek manajer keuangan bisa mengevaluasi
dengan menggunakan kerangka :
 Strategi pendanaan secara keseluruhan
 Biaya
 Kerersediaan
43
 Fleksibilitas

More Related Content

What's hot

Makalah nilai waktu uang
Makalah nilai waktu uangMakalah nilai waktu uang
Makalah nilai waktu uangNinda Kusuma
 
makalah Time value of money
makalah Time value of moneymakalah Time value of money
makalah Time value of moneyKhairul Alonx
 
Konsep nilai waktu dari uang
Konsep nilai waktu dari uangKonsep nilai waktu dari uang
Konsep nilai waktu dari uangVj Dwi ShiNoda
 
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)Kelinci Coklat
 
Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)
Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)
Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)Kelinci Coklat
 
Resume 1 manajemen keuangan
Resume 1 manajemen keuanganResume 1 manajemen keuangan
Resume 1 manajemen keuanganAnisa Anisa
 
Nilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari UangNilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari Uangdindasptnt
 
4 time value of money (manajemen keuangan)
4 time value of money (manajemen keuangan)4 time value of money (manajemen keuangan)
4 time value of money (manajemen keuangan)Dewi Rahmawati
 
Time value of money
Time value of moneyTime value of money
Time value of moneyPT Lion Air
 
Konsep nilai waktu dari ruang dan ekivalensi, perumusan bunga
Konsep nilai waktu dari ruang dan ekivalensi, perumusan bungaKonsep nilai waktu dari ruang dan ekivalensi, perumusan bunga
Konsep nilai waktu dari ruang dan ekivalensi, perumusan bunganur_asifah
 
Ekonomi Teknik I (tugas bulan 2)
Ekonomi Teknik I (tugas bulan 2)Ekonomi Teknik I (tugas bulan 2)
Ekonomi Teknik I (tugas bulan 2)Nimas Putri
 
3. konsep nilai waktu uang
3.  konsep nilai waktu uang3.  konsep nilai waktu uang
3. konsep nilai waktu uangRatih Aryati
 
Konsep penilaian dalam manajemen keuangan
Konsep penilaian dalam manajemen keuanganKonsep penilaian dalam manajemen keuangan
Konsep penilaian dalam manajemen keuanganThrone Rush Indo
 
Obligasi (Matematika Keuangan)
Obligasi (Matematika Keuangan)Obligasi (Matematika Keuangan)
Obligasi (Matematika Keuangan)Kelinci Coklat
 

What's hot (20)

Makalah nilai waktu uang
Makalah nilai waktu uangMakalah nilai waktu uang
Makalah nilai waktu uang
 
makalah Time value of money
makalah Time value of moneymakalah Time value of money
makalah Time value of money
 
Time Value Of Money
Time Value Of MoneyTime Value Of Money
Time Value Of Money
 
Konsep nilai waktu dari uang
Konsep nilai waktu dari uangKonsep nilai waktu dari uang
Konsep nilai waktu dari uang
 
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
 
Nilai waktu dari uang
Nilai waktu dari uangNilai waktu dari uang
Nilai waktu dari uang
 
Soal manaj keu
Soal manaj keuSoal manaj keu
Soal manaj keu
 
Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)
Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)
Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)
 
Nilai waktu uang time value of money
Nilai waktu uang   time value of moneyNilai waktu uang   time value of money
Nilai waktu uang time value of money
 
Resume 1 manajemen keuangan
Resume 1 manajemen keuanganResume 1 manajemen keuangan
Resume 1 manajemen keuangan
 
TIME VALUE OF MONEY
TIME VALUE OF MONEYTIME VALUE OF MONEY
TIME VALUE OF MONEY
 
Konsep nilai waktu uang 1
Konsep nilai waktu uang 1Konsep nilai waktu uang 1
Konsep nilai waktu uang 1
 
Nilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari UangNilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari Uang
 
4 time value of money (manajemen keuangan)
4 time value of money (manajemen keuangan)4 time value of money (manajemen keuangan)
4 time value of money (manajemen keuangan)
 
Time value of money
Time value of moneyTime value of money
Time value of money
 
Konsep nilai waktu dari ruang dan ekivalensi, perumusan bunga
Konsep nilai waktu dari ruang dan ekivalensi, perumusan bungaKonsep nilai waktu dari ruang dan ekivalensi, perumusan bunga
Konsep nilai waktu dari ruang dan ekivalensi, perumusan bunga
 
Ekonomi Teknik I (tugas bulan 2)
Ekonomi Teknik I (tugas bulan 2)Ekonomi Teknik I (tugas bulan 2)
Ekonomi Teknik I (tugas bulan 2)
 
3. konsep nilai waktu uang
3.  konsep nilai waktu uang3.  konsep nilai waktu uang
3. konsep nilai waktu uang
 
Konsep penilaian dalam manajemen keuangan
Konsep penilaian dalam manajemen keuanganKonsep penilaian dalam manajemen keuangan
Konsep penilaian dalam manajemen keuangan
 
Obligasi (Matematika Keuangan)
Obligasi (Matematika Keuangan)Obligasi (Matematika Keuangan)
Obligasi (Matematika Keuangan)
 

Similar to (Sari hartati) 11011700236 resume bab 1 8

Siti efa hudaefa
Siti efa hudaefaSiti efa hudaefa
Siti efa hudaefaefahudaefa
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Judianto Nugroho
 
KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG DAN EKIVALENSI
KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG DAN EKIVALENSIKONSEP NILAI WAKTU DARI UANG DAN EKIVALENSI
KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG DAN EKIVALENSIalifbapuk123
 
Konsep Nilai Waktu dari Uang dan Ekivalensi
Konsep Nilai Waktu dari Uang dan EkivalensiKonsep Nilai Waktu dari Uang dan Ekivalensi
Konsep Nilai Waktu dari Uang dan EkivalensiSahat Tua
 
Ekonomi-Teknik-Pertemuan-2.ppt
Ekonomi-Teknik-Pertemuan-2.pptEkonomi-Teknik-Pertemuan-2.ppt
Ekonomi-Teknik-Pertemuan-2.pptRandyKuswanto
 
TIME VALUE OF MONEY.pptx
TIME  VALUE  OF  MONEY.pptxTIME  VALUE  OF  MONEY.pptx
TIME VALUE OF MONEY.pptxfirstioAditya
 
Nilai Waktu Dari Uang Dan Ekivalensi
Nilai Waktu Dari Uang Dan EkivalensiNilai Waktu Dari Uang Dan Ekivalensi
Nilai Waktu Dari Uang Dan EkivalensiRizky Angga Kusuma
 
NILAI WAKTU DARI UANG 27 Sept.pdf
NILAI WAKTU DARI UANG 27 Sept.pdfNILAI WAKTU DARI UANG 27 Sept.pdf
NILAI WAKTU DARI UANG 27 Sept.pdfIndahSavitri12
 
PPT Pengantar Akuntansi II Seme[TM5].pdf
PPT Pengantar Akuntansi II Seme[TM5].pdfPPT Pengantar Akuntansi II Seme[TM5].pdf
PPT Pengantar Akuntansi II Seme[TM5].pdfWULANNURBAITI
 
1TVOM.pdf
1TVOM.pdf1TVOM.pdf
1TVOM.pdfmjihadi
 
Konsep nilai waktu uang pembaharuan
Konsep nilai waktu uang pembaharuanKonsep nilai waktu uang pembaharuan
Konsep nilai waktu uang pembaharuanIlmu-bermanfaat23
 
Konsep nilai waktu uang pembaharuan
Konsep nilai waktu uang pembaharuanKonsep nilai waktu uang pembaharuan
Konsep nilai waktu uang pembaharuanIlmu-bermanfaat23
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2PutriMuaini
 

Similar to (Sari hartati) 11011700236 resume bab 1 8 (20)

Siti efa hudaefa
Siti efa hudaefaSiti efa hudaefa
Siti efa hudaefa
 
Time Value Of Money
Time Value Of MoneyTime Value Of Money
Time Value Of Money
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5
 
Imamteguh1.doxc
Imamteguh1.doxcImamteguh1.doxc
Imamteguh1.doxc
 
KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG DAN EKIVALENSI
KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG DAN EKIVALENSIKONSEP NILAI WAKTU DARI UANG DAN EKIVALENSI
KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG DAN EKIVALENSI
 
Konsep Nilai Waktu dari Uang dan Ekivalensi
Konsep Nilai Waktu dari Uang dan EkivalensiKonsep Nilai Waktu dari Uang dan Ekivalensi
Konsep Nilai Waktu dari Uang dan Ekivalensi
 
TVM 2.ppt
TVM 2.pptTVM 2.ppt
TVM 2.ppt
 
Ekonomi-Teknik-Pertemuan-2.ppt
Ekonomi-Teknik-Pertemuan-2.pptEkonomi-Teknik-Pertemuan-2.ppt
Ekonomi-Teknik-Pertemuan-2.ppt
 
NILAI_WAKTU_UANG_FIX.pptx
NILAI_WAKTU_UANG_FIX.pptxNILAI_WAKTU_UANG_FIX.pptx
NILAI_WAKTU_UANG_FIX.pptx
 
TIME VALUE OF MONEY.pptx
TIME  VALUE  OF  MONEY.pptxTIME  VALUE  OF  MONEY.pptx
TIME VALUE OF MONEY.pptx
 
Nilai Waktu Dari Uang Dan Ekivalensi
Nilai Waktu Dari Uang Dan EkivalensiNilai Waktu Dari Uang Dan Ekivalensi
Nilai Waktu Dari Uang Dan Ekivalensi
 
NILAI WAKTU DARI UANG 27 Sept.pdf
NILAI WAKTU DARI UANG 27 Sept.pdfNILAI WAKTU DARI UANG 27 Sept.pdf
NILAI WAKTU DARI UANG 27 Sept.pdf
 
Nilai uang
Nilai uangNilai uang
Nilai uang
 
PPT Pengantar Akuntansi II Seme[TM5].pdf
PPT Pengantar Akuntansi II Seme[TM5].pdfPPT Pengantar Akuntansi II Seme[TM5].pdf
PPT Pengantar Akuntansi II Seme[TM5].pdf
 
1TVOM.pdf
1TVOM.pdf1TVOM.pdf
1TVOM.pdf
 
Konsep nilai waktu uang pembaharuan
Konsep nilai waktu uang pembaharuanKonsep nilai waktu uang pembaharuan
Konsep nilai waktu uang pembaharuan
 
Konsep nilai waktu uang pembaharuan
Konsep nilai waktu uang pembaharuanKonsep nilai waktu uang pembaharuan
Konsep nilai waktu uang pembaharuan
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
 
Ekonomi teknik
Ekonomi teknikEkonomi teknik
Ekonomi teknik
 

Recently uploaded

Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfjeffrisovana999
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANDevonneDillaElFachri
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptxAbidinMaulana
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksdanzztzy405
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesiasdn4mangkujayan
 
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxAdrimanMulya
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 

Recently uploaded (11)

Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
 
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 

(Sari hartati) 11011700236 resume bab 1 8

  • 1. UNIVERSITAS BINA BANGSA MAKALAH RESUME MANAJEMEN KEUANGAN I NAMA : SARI HARTATI NIM : 11011700236 KELAS : 2S-MA
  • 2. i DAFTAR ISI DAFTAR ISI ...................................................................................................................... i BAB I ................................................................................................................................. 1 NILAI WAKTU DARI UANG & PENILAIAN SAHAM DAN OBLIGASI .................. 1 BAB II ................................................................................................................................ 8 ANALISA LAPORAN DAN PERAMALAN KEUANGAN .......................................... 8 BAB III .............................................................................................................................. 19 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN ............................................ 19 BAB IV .............................................................................................................................. 21 KEBIJAKAN MODAL KERJA & PENGELOLAAN KAS DAN SAKURITAS ........... 21 BAB V ................................................................................................................................ 26 PENGELOLAAN KREDIT (PIUTANG USAHA) DAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN ............................................................................................................................................. 26 BAB VI .............................................................................................................................. 37 PEMBIAYAAN JANGKA PENDEK ............................................................................... 37
  • 3. 1 BAB I NILAI WAKTU DARI UANG & PENILAIAN SAHAM DAN OBLIGASI A. NILAI WAKTU DARI UANG Nilai dari waktu uang adalah suatu konsep yang berkaitan dengan waktu dalam menghitung nilai uang. Maksudnya, uang yang dimiliki seseorang pada hari ini tidak akan sama nilainya dengan satu tahun yang akan datang. Uang yang diterima sekarang nilainya lebih besar daripada uang yang akan diterima dimasa mendatang. Nilai waktu dari uang berhubungan dengan nilai saat ini dan nilai yang akan datang. Nilai waktu dari uang menunjukkan perubahan nilai uang akibat dari berjalannya waktu. Nilai uang dapat berubah seiring berjalannya waktu. Uang 10 juta saat ini akan berubah nilainya setelah satu tahun berjalan. Di sini secara tidak langsung menunjukkan waktu menjadi fungsi dari uang, atau waktu merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi perubahan suatu nilai uang, sehingga digunakan beberapa konsep sebagai berikut : Konsep yang memperhatikan waktu dalam menghitung nilai uang. Artinya uang yang dimiliki seseorang pada hari ini tidak akan sama nilainya dengan satu tahun yang akan datang. Konsep Time of Valur ini sangat berkaitan dengan CAPITAL BUDGETING. Istilah yang digunakan : Pv = Present Value (Nilai Sekarang) Fv = Future Value (Nilai yang akan datang) I = Bunga (i = interest / suku bunga) n = tahun ke- An = Anuity SI = Simple interest dalam rupiah Po = pokok/jumlah uang yg dipinjam/dipinjamkan pada periode waktu
  • 4. 2  NILAI YANG AKAN DATANG Future value (terminal value) adalah nilai uang yang akan datang dari satu jumlah uang atau suatu seri pembayaran pada waktu sekarang, yg dievaluasi dengan suatu tingkat bunga tertentu. 
Fv = Po(1 + i)n Contoh : Tuan Juan pada 1 Januari 2010 menanamkan modalnya sebesar Rp 100.000.000,00 dalam bentuk deposito di bank selama 1 tahun, dan bank bersedia memberi bunga 10% per tahun, maka pada 31 Desember 2010. Tuan Juna akan menerima uang miliknya yang terdiri dari modal pokok ditambah bunganya. Fv = Po(1 + i)n Fv = 100.000.000 ( 1 + 0,10 )1 Fv = 100.000.000 ( 1 + 0,1 ) Fv = 100.000.000 (1,1) Fv = 110.000.000 Jadi, nilai yang akan datang uang milik Tuan Juan adalah Rp 110.000.000,00.  NILAI SEKARANG (PRESENT VALUE) Nilai sekarang dari jumlah yang diperoleh di masa mendatang atau sering pula disebut dengan present value adalah nilai sejumlah uang yang saat ini dapat dibungakan untuk memperoleh jumlah yang lebih besar di masa mendatang. Misalkan P adalah nilai sekarang dari uang sebanyak A pada t tahun yang akan datang. Bila kemudian diumpamakan tingkat bunga adalah r, maka bunga yang dapat diperoleh dari P rupiah adalah : I = P.r.t dan uang setelah t tahun menjadi : P + P.r.t = P(1+rt) Karena A adalah nilai uang sebanyak P pada t tahun mendaang, maka P(1+rt) = A
  • 5. 3 atau P = A/I + rt Contoh : Setahun lagi rudi akan menerima uang sebanyak Rp. 10.000,-. Berapakah nilai sekarang uang tersebut jika tingkat bunga adalah 13 % setahun? Dalam masalh ini, A = 10.000,-. r = 0,13 dan t = 1 P = 10.000/ 1 + (0,13)(1) = 8849,56 Menghitung nilai pada waktu sekarang bisa dirumuskan seperti ini : PV = FV / (1+i)n  ANUITAS Anuitas adalah suatu rangkaian penerimaan atau pembayaran tetap yang dilakukan secara berkala pada jangka waktu tertentu. Selain itu anuitas juga diartikan sebagai kontrak di mana perusahaan asuransi memberikan pembayaran secara berkala sebagai imbalan premi yang telah Anda bayar. Contohnya adalah bunga yang diterima dari obligasi atau dividen tunai dari suatu saham preferen. Ada dua jenis anuitas: 1. Anuitas biasa (ordinary) adalah anuitas yang pembayaran atau penerimaannya terjadi pada akhir periode 2. Anuitas jatuh tempo (due) adalah anuitas yang pembayaran atau penerimaannya dilakukan di awal periode. Dalam konsep anuitas, dikenal istilah nilai sekarang (present value) yang dinotasikan dengan PV dan nilai yang akan datang (future value) yang dinotasikan dengan FV. NILAI SEKARANG PADA ANUITAS BIASA Perhitungan nilai sekarang dimaksudkan untuk mengetahui nilai saat ini dari sejumlah uang yang akan dibayarkan atau diterima dalam interval waktu tertentu selama periode yang telah ditentukan. Untuk mencari nilai sekarang, kita dapat menggunkan rumus bunga majemuk yang telah dipelajari pada bab sebelumnya.
  • 6. 4 Perhatikanlah contoh di bawah ini untuk memahami perhitungan nilai sekarang dengan menggunakan persamaan bunga majemuk: Berapakah nilai sekarang dari uang sejumlah Rp 100.000 yang akan diterima setiap 3 bulan selama satu tahun dengan tingkat bunga 2% perbulan ?! Nilai sekarang dari anuitas dapat dihitung dengan menggunkan rumus berikut 𝑃𝑉 = 𝑃 (1−(1+𝑖)−𝑛) 𝑖 : Dengan: PV = nilai sekarang (present value) P = jumlah yang dibayarkan secara periodik (payment) i = tingkat bunga n = jumlah periode Diketahui : P = Rp 100.000 i = 2% x 3 = 6% n = 4 Ditanyakan : PV = ? Solusi : 𝑃𝑉 = 𝑃 (1−(1+𝑖)−𝑛) 𝑖 = Rp 100.000 (1−(1+6%)−4) 0.06 = Rp 346.510,56 ANUITAS JATUH TEMPO.
  • 7. 5 Perbedaan anuitas jatuh tempo dari anuitas biasa adalah dalam hal angsuran terakhir dalam anuitas biasa diganti dengan angsuran pada hari ini atau saat transaksi dalam anuitas jatuh tempo. Karenanya, persamaannya hanya berbeda dalam jumlah periode dalam anuitas biasa dikurangi 1 dan kemudian hasilnya ditambah A yaitu angsuran pertama yang dibayarkan hari ini. Ilustrasinya, Kayla bermaksud mengambil KPR dengan cicilan sebesar Rp5 juta per bulan selama 10 tahun yang dimulai pada saat tanda tangan perjanjian. Jika suku bunga diasumsikan tetap 12% per tahun, berapakah plafon pinjaman yang dapat diperoleh Kayla? Dengan menggunakan persamaan PV untuk anuitas biasa dengan periode (120-1) atau 119, bunga 1%, dan A sebesar Rp5 juta dan hasilnya kemudian ditambah Rp5 juta lagi, kita akan mendapatkan Rp351.987.636. Oleh karena itu, persamaan PV untuk anuitas jatuh tempo adalah sama seperti persamaan PV untuk anuitas biasa dengan modifikasi jumlah periode dikurangi satu dan kemudian ditambah dengan A. Sama seperti persamaan untuk anuitas biasa, persamaan untuk anuitas bertumbuh adalah juga selisih dari dua persamaan perpetuitas yaitu perpetuitas bertumbuh biasa dan perpetuitas bertumbuh ditunda. Berapakah nilai sekarang dari arus kas Rp20 juta pada tahun ke-1 yang meningkat 5% per tahun sampai dengan tahun ke-4, jika tingkat diskonto yang relevan adalah 7%? Nilai sekarang dari investasi di atas adalah selisih dari arus kas terus menerus mulai Rp20 juta tahun depan yang bertumbuh 5% per tahun (perpetuitas bertumbuh biasa) dengan arus kas terus menerus mulai dari Rp20 juta (1+5%)^4 atau Rp24.310.125 mulai tahun ke5 yang bertumbuh 5% per tahun (perpetuitas bertumbuh ditunda). Nilai sekarang menjadi selisih dari Rp1 miliar (perpetuitas bertumbuh biasa) dan Rp927.303.898 (Rp1.215.506.250 / (1,07)^4) dari perpetuitas bertumbuh ditunda yaitu Rp72.696.102. Jika kita sudah memperoleh PV dari anuitas biasa, jatuh tempo, dan ditunda, dengan menggunakan persamaan dasar kita akan dapat menurunkan persamaan FV untuk ketiga anuitas di atas.
  • 8. 6 B. PENILAIAN SAHAM DAN OBLIGASI 1. Saham Dalam ensiklopedi Indonesia disebutkan, bahwa saham adalah surat bukti yang menyatakan bahwa seseorang turut serta dalam suatu perseroan terbatas (PT). pemilik saham disebut persero, ia berhak atas sebahagian laba yang dihasilkan perusahaan yang dijalankan oleh PT yang bersangkutan. Persero juga berhak berpendapat dalam urusan-urusan mengenai pemimpin perusahaan. Jenis saham berdasarkan cara peralihan,  Saham atas unjuk Saham ini adalah saham yang tidak mempunyai nama pemilik saham tersebut. Dengan demikian saham ini sangat mudah untuk di peralihkan.  Saham atas nama Saham ini adalah saham yang ditulis dengan jelas siapa pemiliknya. Cara peralihan saham yang demikian harus melalui prosedur tertentu. Penilaian Saham Book Value atau nilai buku adalah aset/kekayaan bersih yang dimiliki perusahaan. Dengan kata lain, nilai buku adalah nilai bila perusahaan tsb dijual oleh pemegang saham dengan mengandaikan seluruh utang telsh dilunasi. Nilai buku saham mencerminkan nilai perusahaan dan nilai perusahaan tercermin pada nilai kekayaan bersih ekonomis yang di milikinya. Pada analisis book value, investor hanya mengetahui kapasitas per lembar dari nilai saham, pada ratio PBV investor dapat membandingkan langsung book value dari suatu saham dengan market value-nya. Price Book Value (PBV) adalah perbandingan antara harga saham dengan nilai buku per lembar saham. Nilai buku per lembar Total Ekuity Jumlah Saham Beredar Penilaian saham yg dipegang satu periode Dengan rumus / formula : 𝑝𝑣 = D1 (1 + 𝑘𝑠)1 + P1 (1 + 𝑘𝑠)1 Dimana : PV = Harga saham yang pantas D1 = Deviden yg akan dibayarkan 1 thn mendatang
  • 9. 7 P1 = Harga saham 1 tahun mendatang ks = tingkat keuntungan yg disyaratkan Misalkan ada 1 lembar saham yang diperkirakan mempunyai harga Rp. 1.400 satu thn mendatang, diperkirakan deviden sebesar Rp.200,- satu thn mendatang, tingkat keuntungan yg disyaratkan adalah 20%, berapa harga yg pantas untuk saham tersebut ? 𝑝𝑣 = D1 (1 + 𝑘𝑠)1 + P1 (1 + 𝑘𝑠)1 = 200 (1 + 0.2)1 + 1400 (1 + 0.2)1 2. Obligasi Obligasi adalah surat bukti turut serta dalam pinjaman kepadaperusahaan atau badan pemerintahan. Obligasi merupakan kertas berharga yang berisi pengakuan bahwa bank, perusahaan, pemerintah berhutang kepada pembawanya sejumlah tertentu dengan bunga tertentu pula. Surat pengakuan utang atas pinjaman yang diterima oleh perusahaan penerbit obligasi dari masyarakat pemodal. Obligasi merupakan salah satu jenis efek pendapatan tetap (Fixed Income Securities/FIS). FIS adalah semua jenis sekuritas/efek atau surat berharga yang dapat memberikan pendapatan tetap/pasti kepada pemegangnya. Perbedaan Saham dan Obligasi.
  • 10. 8 BAB II ANALISA LAPORAN DAN PERAMALAN KEUANGAN Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan keuangan beserta unsur- unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memprediksi kondisi keuangan perusahaan atau badan usaha dan juga mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan atau badan usaha pada masa lalu dan sekarang. Menurut Soemarso S.R (1996), analisis laporan keuangan adalah hubungan antara suatu angka dalam laporan keuangan dengan angka yang lain yang mempunyai makna/menjelaskan arah perubahan (trend) suatu fenomena. Angka-angka dalam laporan keuangan akan sedikit artinya kalau dilihat secara sendiri-sendiri. Dengan analisis pemakaian laporan keuangan akan lebih mudah menginterprestasikannya. Tujuan dan Manfaat Analisis Ada beberapa tujuan dan manfaat bagi berbagai pihak dengan adanya analisis laporan keuangan. Secara umum dikatakan bahwa tujuan dan manfaat analisis laporan keuangan adalah : 1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam suatu periode tertent, baik harta, kewajiban, modal maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode 2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan 3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki 4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja uang perlu dilakukan kedepan yang berkaitan dengan posisis keuangan perusahaan saat ini 5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen kedepan apakah perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal 6. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang mereka capai 7. Dari sudut lain tujuan analisis Laporan Keuangan menurut Bernstein (1983) adalah sebagai berikut: 1. Screening
  • 11. 9 Analisis dilakukan dengan melihat secara analitis laporan keuangan dengan tujuan untuk memilih kemungkinan investasi atau merger 2. Forcasting Analisis digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan perusahaan dimasa yang akan datang. 3. Diagnosis Analisis dimaksudkan untuk melihat kemungkinan adanya masalah-masalah yang terjadi baik dalam manajemen operasi, keuangan atau masalah lain. 4. Evaluation Analisis dilakukan untuk menilai prestasi manajemen, operasional, efisiensi dan lain-lain 5. Understanding Dengan melakukan analisis laporan keuangan, informasi mentah yang dibaca dari laporan keuangan akan menjadi lebih luas dan lebih dalam. Metode dan Teknik Analisis Ada beberapa jenis metode yang dapat dilakukan, yakni: analisa internal, analisa eksternal, analisa horizontal, dan analisa vertical. 1. Analisa Internal Yaitu analisa yang dilakukan oleh mereka yang bisa mendapatkan informasi yang lengkap dan terperinci mengenai suatu perusahaan. Analisa demikian terutama dilakukan oleh manajemen dalam mengukur efisiensi usaha dan menjelaskan perubahan yang terjadi dalam kondisi keuangan. Bagi seorang penganalisa intern, selain laporan-laporan keuangan yang diumumkan pada publik, juga tersedia laporan-laporan intern yang biasa tidak diumumkan dan hanya dipakai untuk maksud-maksud intern. 2. Analisa Eksternal
  • 12. 10 Yaitu analisa yang dilakukan oleh mereka yang tidak bisa mendapatkan data yang terperinci mengenai suatu perusahaan. Analisa demikian dilakukan oleh bank-bank, para kreditur, pemegang saham, calon pemegang saham dan lain-lain seperti dalam hal mengukur tingkat likuiditas dan profitabilitas. Bagi seorang penganalisa ekstern hanya tersedia laporan-laporan keuangan yang lazimnya diumumkan pada publik yaitu neraca dan laporan laba-rugi. Karena terbatasnya data yang bisa didapatkan oleh penganalisa ekstern maka analisa tersebut tentu tidak bisa sedemikian mendalam seperti yang dilakukan oleh seorang penganalisa intern. 3. Analisa Horisontal Yaitu analisa perkembangan data keuangan dan data operasi perusahaan dari tahun ke tahun guna mengetahui kekuatan aatu kelemahan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Analisis ini terdiri dari Comparative statements dan Index Number Series 4. Analisa Vertikal Yaitu analisa laporan keuangan yang terbatas hanya pada satu periode akuntansi saja Disamping metode yang digunakan untuk menganalisis laporan keuangan, terdapat beberapa jenis-jenis teknis analis laporan keuangan. Adapun jenis-jenis teknis analisis laporan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Analisis perbandingan antara laporan keuangan Analisis perbandingan antara laporan keuangan merupakan analisis yang dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan lebih dari satu periode. Dari analisis ini akan diketahui perubahan-perubahan yang terjadi. Perubahan yang terjadi dapat berupa kenaikanatau penurunan dari masing-masing komponen analisis. Secara umum dari hasil analisis ini akan terlihat antara lain : a. Angka-angka dalam rupiah b. Angka-angka dalam presentase c. Kenaikan atau penurunan jumlah rupiah d. Kenaikan atau penurunan baik dalam rupiah maupun dalam presentase 2. Analisis trend
  • 13. 11 Merupakan analisis laporan keuangan yang biasanya dinyatakan dalam presentase tertentu. Analisis ini dilakukan dari periode ke periode sehingga akan terlihat apakah perusahaan mengalami perubahan yang naik, turun, atau tetapserta beberapa besar perubahan tersebut yang dihitung dalam presentase 3. Analisis presentase per komponen Merupakan analisis yang dilakukan untuk membandingkan antara komponen yang ada dalam suatu komponen laporan keuangan baik yang ada di neraca maupun laporan laba rugi 4. Analisis sumber dan penggunaan dana Merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui sumber-sumber dana perusahaan dan penggunaan dana dalam suatu periode tertentu. Analisis ini juga untuk mengetahui jumlah modal kerja dan sebab-sebab berubahnya modal kerja perusahaan dalam suatub periode 5. Analisis sumber dan penggunaan kas Merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui sumber-sumber kas perusahaan dan penggunaan uang kas dalam suatu periode. Selain itu juga untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas dalam periode tertentu 6. Analisis rasio Merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan pos-pos yang ada dalam satu laporan keuangan atau pos-pos amntara laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi 7. Analisis kredit Merupakan analisis yang digunakan untuk menilai layak tidaknya suatu kredit dikucurkan oleh lembaga keuangan seperti bank 8. Analisis laba kotor Merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui jumlah laba kotor dari periode ke satu periode. Kemudian juga untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya laba kotor tersebutantara periode. 9. Analisis titik pulang pokok atau titik impas
  • 14. 12 Tujuan analisis ini adalah untuk mengetahui pada kondisi berapa penjualan produk dilakuksn dan perusahaan tidak mengalami kerugian. Kegunaan analisis ini adalah untuk menemtukan jumlah keuntungan pada berbagai tingkat penjualan Peramalan keuangan Peramalan keuangan adalah memperkirakan kebutuhan keuangan di masa yang akan datang. Dalam melakukan peramalan kondisi ini dapat dijadikan alat ukur untuk melakukan peramalan. Hal ini perlu dilakukan mengingat di masa yang akan datang penuh dengan berbagai ketidakpastian. Ketidakpastian ini perlu diperhitungkan secara matang. Dalam praktiknya ketidakpastian yang akan datang meliputi hal-hal: Ketidakpastian ekonomi, terutama yang berkaitan dengan perubahan harga (inflasi), kekuatan daya beli masyarakat, ketersediaan bahan baku, tenaga kerja, atau faktor lainnya. Ketidakpastian politik, terutama yang berkaitan dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang berkuasa, terutama yang memiliki hubungan langsung dengan produk yang ditawarkan. Ketidakpastian sosial dan budaya, yang berkaitan dengan pergeseran selera, gaya hidup, dan kebiasaan masyarakat yang terus berkembang. Ketidakpastian lingkungan alam, baik pergeseran penduduk, kelangkaan bahan baku, maupun faktor bencana alam. Ketidakpastian persaingan baik dalam negeri maupun masuknya produk dari kelanjutan kepemimpinan perusahaan ke depan akibat pergantian, atau pengunduran diri akibt berbagai sebab, dan lainnya. Dalam praktiknya hampir dipastikan tidak ada hasil ramalan yang tepat 100% atau berhasil, namun paling tidak dengan melakukan peramalan yang dengan mengidentifikasikan hal-hal yang akan terjadi ke depan, faktor risiko kegagalan dapat diminimalkan. Terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan jenis peramalan, hal ini tergantung dari sudut mana kita memandangnya. Jenis-jenis peramalan dimaksud antara lain: Jika dilihat dari segi penyusunnya:
  • 15. 13 Peramalan subjektif merupakan peramalan yang didasarkan atas dasar perasaan atau feeling dari yang menyusunnya. Dalam hal ini pandangan dan pengalaman masa lalu dari orang yang menyusunnya sangat menentukan hasil ramalan. Peramalan objektif merupakan peramalan yang didasarkan atas data dan informasi yang ada, kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik atau metode tertentu. Data yang digunakan biasanya data masa lalu untuk beberapa metode. Dilihat dari segi sifat ramalan: Peramalan kualitatif merupakan peramalan yang didasarkan atas dasar data kualitatif dan biasanya peramalan ini didasarkan kepada hasil penyelidikan sebelumnya. Peramalan kuantitatif merupakan peramalan yang didasarkan atas dasar data kuantitatif masa lalu (dalam bentuk angka-angka). Dilihat dari segi jangka waktu: Peramalan jangka pendek merupakan peramalan yang didasarkan pada waktu kurang 1 tahun. Peramalan jangka menengah merupakan peramalan yang didasarkan pada waktu rentang dari 1 tahun sampai 3 tahun. Peramalan jangka panjang merupakan peramalan yang didasarkan pada kurun waktu lebih dari 3 tahun. Langkah-Langkah Peramalan Agar peramalan dapat memberikan hasil yang memuaskan maka haruslah mengikuti prosedur atau langkah-langkah yang telah ditetapkan dalam peramalan. Dengan mengikuti setiap langkah yang telah ditetapkan, paling tidak dapat menghindari kesalahan yang tidak perlu, sehingga hasil peramalan tidak perlu diragukan. Secara umum langkah-langkah yang dilakukan dalam proses melakukan peramalan sebagai berikut: Mengumpulkan Data Pengumpulan data merupakan langkah awal yang harus dilakukan. Data yang dilakukan merupakan data masa lalu (lampau). Hendaknya data yang dikumpulkan selengkap mungkin untuk beberapa priode. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan pengumpulan data sekunder dan data primer. Pengumpulan data sekunder maksudnya adalah data yang
  • 16. 14 diperoleh dari berbagai sumber seperti: perpustakaan, koran, serta laporan lainnya adapun data primer diperoleh dari lapangan dengan menggunakan observasi, wawancara atau dengan menyebarkan kuesioner. Mengolah Data Data yang sudah dikumpulkan kemudian dibuat tabulasi data. Dengan demikian akan diketahui pola data yang dimiliki dan memudahkan kita untuk melakukan peramalan melalui metode peramalan yang ada. Menentukan Metode Peramalan Setelah data dditabulasi, barulah kita menentukan metode peramalan yang cocok untuk data tersebut. Terdapat banyak metode dalam melakukan peramalan. Hendaknya metode yang dipilih adalah metode yang paling tepat atau metode yang paling kecil penyimpangannya. Pemilihan metode peramalan adalah dengan mempertimbangkan faktor horizon waktu, pola data, jenis peramalan, faktor biaya, ketepatan dan kemudahan penggunaannya. Memproyeksikan Data Seperti diketahui bahwa akan ada perubahan di masa yang akan datang seperti perubahan ekonomi, politik, sosial, atau perubahan kemasyarakatan lainnya perubahan ini akan berakibat tidak tepatnya hasil peramalan. Agar kita dapat meminimalkan penyimpangan terhadap perubahan, maka perlu dilakukan proyeksi data dengan pertimbangan faktor perubahan tersebut untuk beberapa perubahan tersebut untuk beberapa periode . Mengambil keputusan Hasil peramalan yang telah di lakukan di gunakan untuk mengambil keputusan untuk bidak membuat berbagai perencanaan seperti perencanaan produksi, keuangan, penjualan dan perencanaan lainnya, baik untuk perencanaan jangka pendek maupun perencanaan jangka panjang . berkaitan dengan keuangan adalah jumlah dana yang harus di dediakan dan kapan . Model Peramalan dan Perencanaan Keuangan Setiap orang atau lembaga selalu mengharapkan bahwa hasil ramalannya berhasil dan tidak meleset di masa yang akan datang agar hasil peramalan tepat, maka perlu di gunakan model peramalan yang sesuai dengan kebutuhan. Ada dua model yang sering digunakan oleh berbagai perusahaan yaitu:
  • 17. 15 Metode persentase penjualan (percent of sales method) Metode regresi (regression method) Metode persentase penjualan, merupakan metode peramalan yang relatif mudah jika dibandingkan dengan metode lainnya, terutama untuk melihat kebutuhan permodalan. Caranya dengan melihat presentase penjualan tahunan pada setiap pos dalam neraca. Peramalan penjualan ini biasanya didasarkan pada: Peramalan eksternal Peramalan internal Kombinasi dari peramalan di atas Peramalan eksternal yang didasarkan pada GNP, data statistik, survei, faktor-faktor ekonomi, politik, dan sosial. Adapun peramalan internal didasarkan pada sifat yang dimiliki oleh perusahaan (nature of the firm’s of product) Untuk mencari Kebutuhan Dana Ekstern (KDE) (ekstern fund required) dapat dicari dengan rumus: KDE = AL (S1) + AT (S1) – HT (S1) – mb (S) Di mana: AL = Total aktiva lancar dalam % AT = Total aktiva tetap dalam % HT = Total utang lancar dalam % S = Total penjualan yang direncanakan S1 = Selisih total penjualan yang direncanakan dengan penjualan tahun lalu m = Margin laba b = Rasio laba dengan pembagian dividen Laporan Keuangan Performa
  • 18. 16 Laporan keuangan performa merupakan proyeksi neraca dan laporan laba rugi suatu perusahaan pada akhir priode peramalan. Alat sederhana yang digunakan untuk membuat laporan keuangan performa perusahaan dapat dilakukan dengan: Metode presentase penjualan (percentage of sales method), yaitu dengan mencari semua pos dalam laporan laba rugi dan neraca yang berubah sesuai dengan perubahan penjualan. Pendekatan pertimbangan (judgemental), terhadap kemungkinan yang akan terjadi. Dalam praktiknya setiap metode memiliki beberapa kelemahan dan kelemahan dari metode ini adalah: Asumsi bahwa kondisi keuangan masa lalu merupakan indicator yang tepat untuk masa yang akan datang. Asumsi bahwa beberapa pos, seperti kas, piutang, dan persediaan bisa sesuai dengan yang diinginkan. Metode di atasi dilakukan atas dasar beberapa anggapan bahwa tingkat penjualan sangat mempengaruhi perubahan pos-pos dalam, seperti: Kas Piutang Sediaan Utang piutang Laba ditahan Langkah-langkah yang dilakukan dalam presentase penjualan adalah sebagai berikut: Membuat neraca performa yang meliputi item-item yang terpengaruh langsung oleh tingkat penjualan, sedangkan item yang tidak mempengaruhi dibiarkan saja. Mengalikan persentase (%) yang telah ditetapkan dengan proyeksi penjualan item-item yang berpengaruh langsung. Kemudian bagi item-item yang tidak berpengaruh angka-angkanya tetap sama dipindahkan ke neraca proyeksi.
  • 19. 17 Melakukan perhitungan proyeksi laba ditahan. Menjumlahkan neraca proyeksi, dan menyeimbangkan aktiva dan pasivanya, jika ada selisih berarti menunjukkan jumlah kebutuhan keuangannya. Contoh : PT Marras, Tbk. Bergerak dalam bidang elektronik, memiliki data sebagai berikut: Penjualan tahun 2008 adalah Rp 400.000.000,- Proyeksi penjualan tahun 2009 adalah Rp 500.000.000,- Laba bersih adalah 5% dari penjualan. Kebijakan dividen 40% dari lab bersih. Dari data di atas dapat dihitung sebagai berikut : Proyeksi laba bersih adalah : 5% x Rp 500.000.000,- = Rp 25.000.000,- Pembagian dividen 40% x Rp 25.000.000,- = Rp 10.000.000,- Rp 15.000.000,- Sehingga hasil dri kebutuhan dana adalah: Selisih neraca performa adalah Rp 150.000.000,- – 145.000.000,- = Rp 5.000.000,-. Hal ini berarti kebutuhan perusahaan tahun 2009 adalah sebesar Rp 5.000.000,-. Rencana Keuangan Proses perencanaan keuangan dapat dibagi menjadi enam langkah: Memproyeksikan laporan keuangan dan menggunakan proyeksi ini untuk menganalisis dampak dari rencana operasi terhadap proyeksi laba dan berbagai rasio keuangan. Menentukan dana yang dibutuhkan untuk mendukung rencana lima tahunan. Meramalkan ketersediaan dana selama lima tahun ke depan. Menetapkan dan menjaga suatu sistem pengendalian yang mengatur alokasi dan penggunaan dana di dalam perusahaan.
  • 20. 18 Mengembangkan prosedur guna menyesuaikan rencana dasar jika ramalan ekonomi yang mendasari rencana tersebut tidak terjadi. Menetapkan suatu sistem kompensasi manajemen berbasis kinerja. Sangat penting bahwa sistem semacam itu memberikan penghargaan kepada para manajer karena mereka melakukan apa yang diinginkan oleh pemegang saham, yaitu memaksimalkan harga saham. Analisis Ramalan Dengan menganalisis laporan keuangan proyeksi untuk menentukan apakah ramalan tersebut memenuhi target keuangan perusahaan sebagaimana ditetapkan dalam rencana lima tahunannya. Jika laporan tersebut harus diubah. Meramalkan Arus Kas Bebas Model kertas kerja juga dapat digunakan untuk mengestimasikan arus kas bebas (free cash flow-FCF). Arus kas beban dihitung sebgai berikut: FCF = Arus kas operasi – Investasi bruto pada modal operasi Aalternatifnya: FCF = NOPAT – Investasi bersih pada modal operasi Ingat kembali juga bahwa arus kas bebas mencerminkan jumlah kas yang dihasilkan dalam suatu tahun tertentu dikurangi dengan jumlah kas yang dibutuhkan untuk mendanai tambahan pengeluaran modal dan modal kerja operasi yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan perusahaan.
  • 21. 19 BAB III PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN Perencanaan keuangan (financial planning) adalah proyeksi penjualan, laba, dan aktiva yang didasarkan pada berbagai strategi produksi dan pemasaran dan juga panda penentuan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai proyeksi tersebut. Pengendalian keuangan (financial control) adalah tahap dimana rencana keuangan diimplementasikan, yaitu menyangkut umpan balik dan proses penyesuaian yang diperlukan untuk menjamin bahwa rencana terlaksana atau untuk mengubah rencana yang ada sebagai tanggapan terhadap berbagai perubahan dalam lingkungan operasi. Analisis titik impas Analisis titik impas ( breakeven analysis) adalah suatu metode untuk menentukan titik di mana penjualan akan menutup biaya. Tujuan dari analisis titik impas adalah menentukan kuantitas produksi yang membuat impas dengan mempelajari hubungan dari struktur biaya, volume produksi, dan keuntungan Kegunaan titik impas : 1. Menentukan kuantitas dari produk yang harus dijual untuk menutupi seluruh biaya operasi yang dibedakan dari biaya modal. 2. Menghitung EBIT yang dapat dicapai pada tingkat produksi yang berbeda-beda. Unsur-unsur penting titik impas 1. Sifat biaya yang diasumsikan Untuk menerapkan model titik impas haurs dipisahkan biaya produksi perusahaan menjadi dua kategori, yaitu:  Biaya tetap (biaya tidak langsung), yaitu biaya yang dalam jangka pendek tidak mengalami perubahan karena variabilitas operasi maupun penjualan. Contoh: Gaji administratif, penyusutan, asuransi, sewa.
  • 22. 20  Biaya variabel (biaya langsung), yaitu biaya yang dalam jangka pendek berubah karena perubahan operasi perusahaan. Contoh: buruh langsung, bahan langsung, komisi penjualan. 2. Hal-hal lain menyangkut perilaku biaya Ada struktur biaya yang tetap dalam suatu waktu tertentu, kemudian meningkat tajam ketika output bertambah, sampai pertambahan tertentu tetap, dan kemudian naik lagi bersamaan dengan kenaikan output ke tingkat yang lebih tinggi lagi. Biaya seperti ini dinamakan biaya semivariabel atau semi tetap. Untuk menggunakan model titk impas dengan menyesuaikan struktur biaya yang kompleks seperti ini, manajer bagian pembiayaan harus mengidentifikasi range jumlah output yang relevan dengan tujuan perencanaan, dan mengukur perkiraan efek biaya semivariabel dalam range tersebut dengan memilahnya menjadi biaya tetap dan biaya variabel. 3. total pendapatan dan volume output Total pendapatan adalah jumlah penjualan (dalam nilai mata uang) yaitu harga per unit barang dikalikan barang yang terjual. Volume output mengacupada tingkat operasi perusahaan dan dinyatakan dalam nilai uang atau jumlah unit.
  • 23. 21 BAB IV KEBIJAKAN MODAL KERJA & PENGELOLAAN KAS DAN SAKURITAS PENGERTIAN MODAL KERJA Modal kerja adalah dana yang diperlukan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan sehari-hari, seperti bahan baku, TKL dll. Kebijakan modal kerja (Working Capital Policy) Adalah keputusan mendasar sehubungan dengan jumlah setiap kategori aktiva lancar yang ditargetkan dan bagaimana aktiva lancar tersebut akan dibiayai. Pentingnya pengelolaan modal kerja.  Sebagian waktu manajer keuangan adalah untuk operasi internal sehari-hari perusahaan yang merupakan bagian dari pengelolaan modal kerja.  Aktiva lancar merupakan bagian yang cukup besar dari total aktiva atau sekitar 40% dan berfluktuasi dengan penjualan  Pengelolaan modal kerja, sangat penting bagi perusahaan  Pertumbuhan penjualan mempengaruhi investasi dalam aktiva lancar Siklus arus kas modal kerja. Adalah lamanya jangka waktu sejak bahan baku yang dibeli dibayarkan hingga piutang usaha dan barang tertagih.  Periode Konversi Persediaan (Inventory Conversion Period) Adalah jangka yang diperlukan untuk mengkonversi menjadi barang jadi dan kemudian menjual-nya.  Periode Konversi Piutang (Receivables Conversion Period = DSO) Adalah jangka waktu yang diperlukan untuk mengkonversikan piutang perusahaan menjadi kas, yaitu jangka waktu sejak penjualan hingga realisasi penagihan.  Periode Penangguhan Utang Usaha (Payable Deferral Period). Adalah jangka waktu rata- rata sejak pembelian bahan atau pengkaryaan pekerja hingga terlaksana-nya pembayaran atas bahan dan pekerja tersebut.
  • 24. 22  Cash Conversion Cycle Adalah lamanya jangka waktu sejak bahan baku yang dibeli dibayarkan hingga piutang usaha ditagih atas penjualan barang jadi. Kebijakan Investasi dan Pembiayaan Modal Kerja Ada 3 alternatif kebijakan investasi dalam aktiva lancar. 1. Kebijakan modal kerja yang longgar (Relaxed working capital assets policy) Adalah kebijakan yang mengendaki terjadinya kas, sekurita s dan persediaan dalam jumlah relatif besar dan berupaya menggalakkan penjualan dengan kebijakan penjualan kredit yang longgar sehingga menimbulkan banyak piutang usaha. 2. Kebijakan modal kerja yang ketat (Restricted working capital assets policy) Adalah kebijakan yang berupaya meminimumkan jumlah kas, sekuritas, persediaan dan piutang usaha perusahaan. 3. Kebijakan modal kerja moderat. Diantara kedua kebijkanan modal kerja yang ekstrim tersebu t terdapat kebijakan yang moderat. Beberapa alternatif kebijakan pem-biayaan modal kerja. 1. Pendekatan “Maturity matching atau Self Liquidating ” Adalah kebijakan pembiyaan yang menyelaraskan/menyamakan saat jatuh tempo aktiva dengan kewajiban. 2. Pendekatan Agresif/Nonkonservatif Adalah kebijakan perusahaan membiayai kebutuhan musiman dan sebagian dari kebutuhan tetapnya dengan dana jangka pendek dan sisanya merupakan kebutuhan permanen dengan dana jangka panjang. 3. Pendekatan Konservatif. Adalah kebijakan perusahaan membiayai semua proyek yang memerlukan dana dengan menggunakan dana jangka panjang sedangkan pengeluaran yang mendesak atau darurat dan tidak diharapkan menggunakan dana jangka pendek.  Aktiva lancar permanen (Permanent Current Assets) Adalah jumlah aktiva lancar yang tetap dimiliki perusahaan dalam setiap siklus usaha.  Aktiva lancar temporer (Temporary current assets). Adalah aktiva lancar yang berfluktuasi sesuai dengan variasi penjualan musiman atau siklus.
  • 25. 23 Kelebihan dan kelemahan kredit jangka pendek. 1. Proses permohonan yang cepat. 2. Fleksibilitas. 3. Biaya utang jangka panjang vs utang jangka pendek. 4. Resiko bagi perusahaan peminjam : Resiko suku bunga dan Resiko jatuh tempo Masalah pendekatan cara Hedging Adalah suatu metode struktur jatuh tempo pembiayaan perusahaan untuk membatasi resiko terhadap kemungkinan terjadinya perubahan harga. Atau suatu cara penjualan dimana levering barang akan dilakukan pada masa yang akan datang (futures markets) dimana para pernjual dari produsen melindungi diri sendiri terhadap harga pasar yang turun antara waktu mereka membeli sebuah produk dan menjual atau mengerjakannya. Heding dapat terjadi pada berbagai kegiatan seperti: Importer’s hedge, dealer’s hedge, producer’s hedge, manufacture’s hedge. PENGELOLAAN KAS DAN SEKURITAS Kas adalah jumlah rekening giro bank ditambah dengan uang tunai kadang-kadang ditambah dengan “near cash marketable securities”. Dasar pemikiran untuk menyimpan kas. 1. Saldo transaski (Transaction balance). 2. Saldo kompensasi (Compensating balance) 3. Saldo untuk berjaga-jaga (Precautionary balance). 4. Saldo untuk berspekulasi (Speculative balance). Manfaat uang kas dan “near cash assets” yang memadai. 1. Agar dapat memanfaatkan potongan dagang 2. Agar dapat meningkatkan credit rating 3. Agar dapat memanfaatkan peluang bisnis yang menguntungkan. 4. Untuk keadaan darurat.
  • 26. 24 Memanfaatkan masa mengambang (Using Float) Ambang (float) adalah berkaitan dengan dana yang telah dikirim/ ditransfer oleh pembayar (perusahaan/perorangan) akan tetapi belum dalam bentuk yang dapat dibelanjakan oleh penerima. Pada umumnya saldo rekening koran lebih besar dari saldo pembukuan, karena ada sejumlah cek/giro yang sudah diterbitkan oleh perusahaan tetapi belum diuangkan di bank oleh si penerima. Membandingkan biaya dan manfaat pengelolaan kas. Nilai pengelolaan kas yang cermat pada biaya dari dana yang tertanam pada kas dan biaya tergantung dari suku bunga yang berlaku. Strategi Modal Kerja Bersih. Ada tiga dasar strategi keuangan perusahaan : 1. Strategi Agresif Adalah suatu perusahaan mem-biayai kebutuhan modal kerja musiman / variabel (seasonal working capital or variable) dan sebagian dari kebutuhan tetapnya dengan dana jangka pendek dan sisanya merupakan kebutuhan modal kerja permanen. Pada strategi ini resikonya cukup tinggi tetapi dapat menghasilkan laba yang tinggi. 2. Strategi Keuangan Konservatif Adalah dimana suatu perusahaan membiayai seluruh proyek yang ada dengan menggunakan dana jangka panjang, dan pengeluaran darurat yang mendadak dan tidak diharapkan menggunakan dana jangka pendek. Pada strategi ini mempunyai resiko kecil tetapi juga hanya dapat menghasilkan laba yang kecil. 3. Strategi Keuangan Kombinasi Adalah suatu perusahaan mene-tapkan pembiayaan campuran dengan kombinasi strategi agresif dan strategi konservatif yaitu menggunakan dana jangka pendek dan juga menggunakan dana jangka panjang.  Modal kerja musiman/variabel adalah pembiayaan yang dibutuh-kan untuk aktiva lancar yang bersifat sementara dan selalu bervariasi sepanjang tahun.  Modal kerja permanen (jangka panjang) adalah pembiayaan yang dibutuhkan untuk aktiva tetap ditambah bagian tertentu dari yang tetap dari aktiva lancar perusahaan dan tidak berubah sepanjang tahun. Motif memiliki Kas, ada 4 yaitu:
  • 27. 25  Motif transaksi (transaction motive) yaitu berarti seseorang atau perusahaan memegang uang tunai/kas untuk keperluan realisasi dari transaksi bisnisnya.  Motif berjaga-jaga (precautionary motive) adalah seseorang atau perusahaan memegang uang tunai untuk mengantisipasi adanya kebutuhan mendadak.  Motif Spekulasi yaitu seseorang atau perusahaan memegang uang tunai karena adanya keinginan memperoleh keuntungan yang besar dari suatu kesempatan investasi yang bersifat likuid. Saldo kas minimal (Compensating Balance atau CB) Adalah suatu kebijaksanaan suatu bank yang mensyaratkan saldo minimal yang harus tetap ada berada di rekening seseorang atau perusahaan di bank. Persyaratan atau CB ini akan mempengaruhi saldo kas perusahaan atau perorangan. Contoh saat ini CB di setiap Bank harus ada Rp 50.000,-
  • 28. 26 BAB V PENGELOLAAN KREDIT (PIUTANG USAHA) DAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN Pengertian Piutang dan Persediaan A. Pengertian Piutang Piutang (accounts receivable) adalah tagihan kepada pihak lain dimasa yang akan datang karena terjadinya transaksi dimasa lalu. Walaupun pada dasarnya semua perusahaan dagang/industri menginginkan penjualan cash, tetapi karena adanya keterbatasan daya beli masyarakat, atau alasan lainnya dilakukan penjualan secara kredit. Penjualan secara kredit akan dapat meningkatkan omset penjualan, akan tetapi memiliki resiko tertundanya penerimaan kas, sehingga membutuhkan investasi yang lebih besar. Selain itu dapat juga mengakibatkan kerugian karena menunggak atau bahkan tidak tertagih. Semakin lama piutang tertunggak akan semakin besar investasi yang dibutuhkan. Piutang, salah satu jenis transaksi akuntansi yang mengurusi penagihan konsumen yang berhutang pada seseorang. Suatu perusahaan, atau suatu organisasi untuk barang dan layanan yang telah diberikan pada konsumen tersebut. Pada sebagian besar entitas bisnis, hal ini biasanya dilakukan dengan membuat tagihan dan mengirimkan tagihan tersebut kepada konsumen yang akan dibayar dalam suatu tenggat waktu yang disebut termin kredit atau B. Pengertian Persediaan Persediaan atau inventory adalah salah satu elemen utama dari modal kerja yang terus menerus mengalami perubahan. Tanpa persediaan, perusahaan akan mengalami resiko, yaitu tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan atas barang produksi. Menurut Sofyan Assauri, merumuskan definisi persediaan sebagai berikut: Persediaan adalah sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha normal atau persediaan barang-barang yang masih dalam pekerjaan proses produksi ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi. Manajemen persediaan merupakan kegiatan menentukan tingkat dan komposisi persediaan. Kegiatan tersebut akan membantu perusahaan dalam melindungi kelancaran produksi dan penjualan serta kebutuhan-kebutuhan pembelajaran perusahaan dengan efektif dan efisien.
  • 29. 27 Termasuk didalamnya pengaturan dan pengawasan atas pengadaan bahan-bahan kebutuhan yang sesuai dengan jumlah dan waktu yang di perlukan dengan biaya minimum. Kegiatan pengawasan persediaan meliputi perencanaan persediaan, penjadwalan pemesanan (scheduling), pengaturan penyimpanan dan lain-lain. Semua kegiatan tersebut menjaga tersedianya persediaan yang optimum di dalam suatu perusahaan. Dalam suatu pengawasan persediaan diperlukan penghitungan cara jumlah agar tidak terjadi pemborosan dan waktu pemesanan. Sedangkan khusus persediaan perlu ditentukan besar persediaan penyelamat (safety stock), yaitu jumlah minumum, atau besar persediaan pada waktu pemesanan kembali dilakukan. Standar Kredit dan Persyaratan Kredit Pada dasarnya setiap usaha di bidang jasa, dagang dan manufaktur bertujuan yang sama ingin mendapatkan laba dan menjaga keberlangsungan hidup perusahaan. Pada zaman ini, semakin banyak permasalahan yang timbul pada suatu perusahaan di dalam mewujudkan usahanya dan menjalankan aktivitas perusahaaan. Salah satu masalah yang dihadapi yaitu persaingan di dalam memasarkan produk, untuk dapat mengatasi masalah tersebut maka perusahaaan harus berupaya untuk merebut pasar melalui berbagai kebijakan untuk meningkatkan penjualan. Piutang muncul akibat terjadinya penjualan kredit. Piutang merupakan kebiasaan bagi perusahaan untuk memberikan kelonggaran kepada para pelanggan pada waktu melakukan penjualan. Kelonggaran-kelonggaran yang di berikan, biasanya dalam bentuk memperbolehkan para pelanggan tersebut membayar kemudian atas penjualan barang atau jasa yang dilakukan. Penjualan dengan syarat demikian disebut penjualan kredit. Mengapa banyak perusahaan yang menjual barang hasil produksi atau barang dagangan mereka secara kredit? Alasannya ialah karena penjualan secara kredit tersebut merupakan suatu upaya untuk meningkatkan (atau untuk mencegah penurunan) penjualan. Dengan penjualan yang meningkat, diharapkan agar keuntungan juga meningkat. Tetapi memiliki piutang menimbulkan berbagai biaya dalam perusahaan. Oleh karena itu perusahaan perlu untuk melakukan analisis ekonomi yang bertujuan untuk mengetahui apakah manfaat memiliki piutang lebih besar atau lebih kecil dari pada biayanya. a. Jenis-jenis piutang ada 3 macam yaitu :
  • 30. 28 1. Piutang Dagang (Account Receivables) Piutang yang timbul dari penjualan kredit barang atau Jasa yang merupakan usaha pokok perusahaan. Piutang dagang merupakan suatu perluasan kredit jangka pendek kepada pelanggan. Pembayaran-pembayarannya biasanya jatuh tempo dalam tiga puluh sampai sembilan puluh hari. Perjanjian kreditnya merupakan persetujuan informal antara penjual dan pembeli yang didukung oleh dokumen-dokumen perusahaan yaitu faktur dan kontrak-kontrak penyerahan. 2. Piutang Wesel (Notes Receivables) Pengertian piutang wesel adalah piutang atau tagihan yang timbul dari penjualan barang atau jasa secara tertulis, disertai dengan janji tertulis. Piutang wesel mempunyai kekuatan hukum yang lebih mengikat karena disertai janji tertulis berupa surat wesel atau surat promes. Surat wesel dan surat promes adalah istilah untuk perjanjian tertulis dalam jual beli barang atau jasa secara kredit. Surat wesel adalah surat perintah yang dibuat oleh kreditur yang ditujukan kepada debitur untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu sebagaimana disebutkan dalam surat wesel tersebut. 3. Piutang bukan Dagang / Piutang Lain-lain (Others Receivables) Piutang bukan dagang ini meliputi seluruh tipe piutang lainnya dan mempunyai beberapa transaksi. Piutang bukan dagang umumnya didukung dengan persetujuan-persetujuan formal dan secara tertulis. Piutang bukan dagang harus diikhtisarkan dalam perkiraan-perkiraan yang berjudul sesuai dan dilaporkan secara terpisah dalam laporan keuangan. 4. Piutang disusun dalam laporan keuangan dimana kondisi keuangan suatu perusahaan sangat menentukan kelancaran kegiatan pembiayaan dari perusahaan tersebut dan mengukur kinerja perusahaan. Untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan setiap periodenya. b. Pengelolaan Piutang Piutang merupakan asset yang cukup material. Oleh karena itu diperlukan manajemen pengelolaan piutang yang efektif dan efisien agar jumlah dana yang diinvestasikan dalam piutang sesuai dengan tingkat kemampuan perusahaan sehingga tidak mengganggu aliran kas. Kebijakan pengelolaan piutang meliputi pengambilan keputusan-keputusan sebagai berikut: 1. Standar kredit
  • 31. 29 Standar kredit adalah kualitas minimal kelayakan kredit seorang pemohon kredit yang dapat diterima oleh perusahaan. Dengan adanya standar tersebut, perusahaan dapat meningkatkan penjualannya melalui penjualan secara kredit namun tidak menimbulkan resiko piutang tak tertagih yang berlebihan. Perusahaan harus menentukan standar kredit yang tepat, yang lebih besar manfaat yang akan diperoleh bagi perusahaan daripada biaya akan dikeluarkan perusahaan dengan adanya standar tersebut. 2. Syarat kredit Suatu syarat kredit menetapkan adanya periode di mana kredit diberikan dan potongan tunai (bila ada) untuk pembayaran yang lebih awal. Faktor yang mempengaruhi syarat kredit adalah:  Sifat ekonomik produk,  Kondisi penjual,  Kondisi pembeli,  Periode kredit,  Potongan tunai dan  Tingkat bunga bebas risiko (tingkat bunga bank). c. Kebijakan Kredit Dan Pengumpulan Piutang Kebijakan kredit merupakan kebijakan internal yang bisa dikendalikan oleh manajer keuangan. Kebijakan pemberian kredit merupakan trade-off antara tambahan keuntungan penjualan dan tambhan biaya. Tambahan biaya berasal dari jangka waktu kredit, potongan kas yang ditawarkan, dan kualitas langganan yang akan terlihat dari piutang yang tidak dibayar. a. Analisis Kuantitatif Manfaat dan Biaya Marjin kontribusi dipakai untuk perhitungan tambahan keuntungan dan biaya. Tambahan biaya bersumber dari biaya investasi pada piutang. Marjin kontribusi dihitung sebagai berikut ini: [ (harga – biaya variable) / harga ] × 100% b. Analisis Kualitatif Kebijakan Kredit
  • 32. 30 Manajer keuangan harus mencari informasi yang bisa dipakai untuk menentukan apakah seseorang atau perusahaan pantas menerima kredit. Informasi tersebut bisa diperoleh dari beberapa sumber: 1. Laporan keuangan. Laporan tersebut bisa dipakai untuk mengidentifikasi kemampuan ekonomis (kemampuan menghasilkan kas) dan juga stabilitas aliran kas yang dihasilkan. 2. Bank. Bank biasanya menyimpan informasi mengenai pelanggannya. 3. Asosiasi Perdagangan. Banyak asosiasi perdagangan yang mempunyai informasi yang lebih lengkap mengenai perusahaan yang menjadi anggotanya. 4. Pengalaman Perusahaan. 5. Informasi lainnya. Perusahaan bisa memperoleh informasi melalui laporan credit rating. Setelah informasi dikumpulkan, manajer keuangan bisa melakukan analisis. Manajer bisa menggunakan pendekatan tradisional yang lebih subyektif seperti yang disebut sebagai 5C: 1. Character. Karakter berarti sejauh mana kemauan calon penerima membayar hutang- hutangnya. Karakter tidak memperhitungkan kemampuan ekonomis, tetapi niat baik. 2. Capacity. Kapasitas melihat sejauh mana kemampuan keuangan perusahaan atau individu. Kapasitas melihat kemampuan ekonomis seseorang atau perusahaan. 3. Capital. Capital melihat sejauh mana modal yang dimiliki oleh seseorang atau perusahaan. Pihak dengan modal yang baik mempunyai kemampuan melunasi hutang yang lebih baik, cateris paribus. 4. Collateral. Perusahaan atau pihak yang memberikan jaminan dengan aset tertentu, akan berisiko semakin kecil. 5. Conditions. Kondisi ekonomi akan menentukan kemampuan perusahaan melunasi hutangnya. c. Analisis Skoring (Pemberian Skor) dalam Analisis Kredit
  • 33. 31 Perusahaan kartu kredit barangkali mempunyai model tertentu (seperti model credit scoring) untuk menganalisis calon penerima kartu kredit. Model tersebut barangkali merupakan model dengan tehnik statistik diskriminan seperti berikut ini. Y = 0.23 + 0.2 (Usia) + 0.003 (Pendapatan) + 500 (Kepemilikan rumah) Kepemilikan rumah merupakan variabel dummy, yang bernilai 1 jika memiliki rumah, dan 0 jika tidak. Untuk calon penerima kredit yang merupakan perusahaan, model semacam itu bisa dimodifikasi, misal sebagai berikut ini. Y = 5 (Coverage biaya tetap) + 20 (Rasio quick) + 1.5 (Usia perusahaan) Kemudian perusahaan mempunyai pengelompokkan kelas risiko sebagai berikut ini. Kelas risiko rendah jika skor di atas 50, kelas risiko menengah jika skor di antara 25 dan 50, dan kelas risiko tinggi jika skor di bawah 25. D. Prinsip Dasar Pengelolaan Persediaan Persediaan merupakan salah satu daerah keputusan yang paling riskan dalam manajemen logistik. Komitmen terhadap segolongan persediaan tertentu dan selanjutnya alokasinya ke pasar untuk menghadapi penjualan dimasa depan, merupakan pusat dari operasi logistik. Tanpa penggolongan yang tepat dari persediaan, maka masalah-masalah pemasaran yang serius dapat timbul dalam usaha meningkatkan penghasilan dan memelihara hubungan dengan nasabah. Perencanaan persediaan juga sangat menentukan bagi operasi pembuatan (manufacturing operation). Kekurangan bahan mentah dapat menghentikan produksi atau merubah jadwal produksi, yang pada gilirannya akan meningkatkan ongkos dan kemungkinan akan menyebabkan kekurangan produk jadi. Seperti halnya kekurangan itu dapat mengganggu rencana pemasaran dan operasi-pembuatan (manufacturing), kelebihan persediaanpun juga dapat pula menimbulkan masalah. Kelebihan persediaan akan meningkatkan biaya dan menurunkan laba (profitability) melalui meningkatnya biaya pergudangan, keterikatan modal, kerusakan (deterioration), premi asuransi yang berlebihan, meningkatnya pajak, dan bahkan kekunoan (obsolescence).
  • 34. 32 Manajemen persediaan berusaha mencapai keseimbangan diantara kekurangan dan kelebihan persediaan dalam suatu periode perencanaan yang mengandung resiko dan ketidakpastian. Perencanaan strategis membutuhkan banyak komitmen modal dan sumber-daya manajerial. Rencana strategis itu menentukan struktur dimana rencana operasional dan rencana taktis dituangkan. Jadi, rencana strategis itu merupakan seperangkat tonggak penunjuk jalan (guideposts) untuk tipe-tipe perencanaan lainnya. Jadi dapat kita simpulkan bahwa dari Strategi Manajemen Persediaan adalah :”Proses pengelolaan yang strategis terhadap pemindahan dan penyimpanan barang, suku cadang dan barang-jadi dari para suplaier, di antara fasilitas- fasilitas perusahaan dan kepada para pelanggan.” a. Prinsip - Prinsip Manajemen Persediaan Prinsip-prinsip manajemen persediaan terdiri dari beberapa bagian yang terdiri dari : 1. Fungsi Persediaan Fungsi dasar dari persediaan secara sederhana dapat dinyatakan dengan:  Meningkatkan laba (profitability), melalui bantuan pembuatan dan pemasaran.  Konsep yang ideal dari persediaan, konsep ini terdiri dari pembuatan suatu produk yang sesuai dengan sfesifikasi nasabah. Persediaan merupakan bidang sangat penting dari penyebaran aktiva yang dibutuhkan untuk memberikan pengembaliaan yang minimum atas investasi modal. Pada umumnya, kebanyakan perusahaan mengadakan persediaan yang lebih besar dari kebutuhan pokoknya. Generelasi ini akan lebih dapat di pahami melalui pemeriksaan yang seksama terhadap 4 fungsi pokok yang mendasari manajemen persediaan diantaranya: a. Spesialisasi Wilayah, Salah satu fungsi persediaan adalah memungkinkan spesialisasi wilayah dari unit-unit operasi individual. Oleh karena factor-faktor seperti tenaga listrik, bahan mentah, air, dan buruh maka lokasi yang ekonomis untuk pembuatan (manufacturing) sering kali sangat jauh dari wilayah permintaan (areas of demand). Dengan pemisahan wilayah, masing-masing komponen ini dapat diprodusir secara ekonomis dan efisisen.
  • 35. 33 b. Fungsi pemisahan wilayah juga berkaitan dengan penghimpunan golongan dalam distribusi fisik barang-barang jadi. Barang-barang pabrik dari berbagai lokasi dihimpun di suatu gudang tunggal, dengan maksud dapat menawarkan kepada nasabah suatu pengiriman tunggal dari gabungan produk-produk itu.Inilah contoh terpenting pemisahan wilayah dan distribusi terpadu yang dimungkinkan oleh persediaan. c. Decoupling, Fungsi kedua dari persediaan adalah memberikan efisiensi maksimum pada operasi dalam suatu fasilitas (decoupling). Penumpukan persediaan barang-sedang- dikerjakan (work in proces) dalam kompleks pembuatan akan memungkinkan penghematan maksimum dalam produksi tanpa terhentinya pekerjaan. Fungsi decoupling ini memungkinkan masing-masing produk dibuat dan didistibusikan dalam ukuran yang ekonomis (economical lot sozes). Dilihat dari segi pemasaran, decoupling memungkinkan produk dapat dibuat pada waktu akan dijual sebagai suatu golongan (assortment). Jadi, decoupling itu cendrung menunjang operasi perusahaan. Perbadaan decoupling dengan spesialisasi wilayah adalah dalam hal decoupling ini meningkatkan efisiensi operasi pada satu lokasi tunggal, sedangkan spesialisasi wilayah meliputi banyak lokasi. d. Penyeimbangan Penawaran dengan Permintaan, Fungsi ketiga dari persediaan adalah penyeimbangan, yang memperhatikan jarak waktu antara konsumsi dengan pembuatan (manufacturing). Persediaan penyeimbang ini adalah untuk menyesuaikan penyediaan suplai dengan permintaan. e. Persediaan Pengaman, Fungsi persediaan pengaman atau persediaan penyangga (buffer stock) adalah menyangkut perubahan jangka pendek, baik dalam permintaan maupun dalam pengisian kembali (replenishment). Kebutuhan akan persedian akan pengaman adalah disebabkan oleh ketidak pastian mengenai penjualan dimasa depan dan pengisian kembali persediaan. Jika ketidak pastian itu mengenai berapa banyak suatu produk akan terjual, maka perlulah untuk memilihara posisi persediaan. Empat fungsi persedian adalah spesialisasi wilayah, decoupling, penyeimbangan penyediaan dengan penawaran, dan persedian pengaman. Fungsi – fungsi ini menentukan besarnya investasi persedian yang perlu untuk suatu system tertentu untuk tercapainya suatu tujuan manjemen. Pada tingkat minimum, persediaan yang di investasikan untuk mencapai
  • 36. 34 spesialisasi wilayah dan decoupling, hanya dapat berubah dengan merubah pola lokasi fasilitas dan proses operasional dari perusahaan itu. Level minimum dari persedaian yang dibutuhkan untuk menyeimbangkan penawaran dengan permintaan, menunjukan sulitnya tugas menaksir kebutuhan – kebutuhan musiman. Dengan pengalaman beberapa kali periode musiman, maka persedian yang dibutuhkan untuk mencapai penjualam yang marjinal selama periode tinggi permintaan, dapat diproyeksikan dengan cukup baik. Suatu rencana persediaan musiman dapat dirumuskan berdasarkan pengalaman ini. E. Sistem Pengawasan Persediaan Persediaan adalah suatu aktivita yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang normal atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan/proses produksi, ataupun persediaan barang baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi. a. Jenis-jenis Persediaan Ada beberapa jenis persediaan, antara lain : 1. Batch Stock / Lost Size Inventory yaitu persediaan yang diadakan karena kita membeli atau membuat bahan-bahan barang-barang dalam jumlah yang lebih besar daripada jumlah yang dibutuhkan pada saat itu juga. Keuntungan yang dapat diperoleh dari Batch Stock / Lost Size Inventory antara lain : a) memperoleh potongan pada harga pembelian b) memperoleh efisiensi produksi c) adanya penghematan didalam biaya pengangkutan 2. Fluctuation Stock adalah persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan. 3. Anticipation Stock yaitu persediaan yang diadakan untuk menghadapai flukuasi permintaan yang dapay diramalkan, berdasarkan pada musiman yang terjadi dalam satu tahun dan untuk menghadapi penggunaan atau penjualan permintaan meningkat.
  • 37. 35 Adanya persediaan dapat menimbulkan biaya-biaya yang terjadi dari persediaan tersebut , antara lain : 1. Biaya pemesanan (ordering costs) 2. Biaya yang terjadi dari adanya persediaan (inventory carrying costs) 3. Biaya kekurangan persediaaan (out of stock costs) 4. Biaya yang berhubungan dengan kapasitas (capacity associated costs) Cara-Cara penetuan jumlah persediaan, Ada 2 sistem yang umum dikenal dalam menentuan jumlah persediaan akhir suatu periode yaitu : 1. Periode System yaitu setiap akhir periode dilakukan perhitungan secara fisik dalam menentukan jumlah persediaan akhir. 2. Perpetual System / Book Inventories yaitu dalam hal ini dibina catatan administrasi persediaan. setiap mutasi dari persediaan sebagai akibat dari pembelian ataupun penjualan dicatat atau dilihat dalam kartu administrasi persediaannya. b. Metode penilaian persediaan Ada beberapa cara yang dapat di gunakan dalam penilaian persediaan yaitu : 1. First In, First Out (FIFO Method), cara ini didasarkan atas asumsi bahwa harga barang yang sudah terjual dinilai menurut harga pemelian barang yang terdahulu masuk. 2. Cara rata-rata tertimbang (weight average method), cara ini didasarkan atas harga rata- rata dimana harga tersebut dipengaruhi oleh jumlah yang diperoleh pada masing-masing harga. 3. Last In, Firs Out (LIFO Method), cara ini didasarkan atas asumsi bahwa barang yang telah terjual dinilai menurut harga pembelian yang terakhir masuk. Sehingga persediaan yang masih ada /stock, dinilai berdasarkan harga pembelian barang yang terdahulu. c. Perbandingan atas hasil penilaian Bila mana keadaan harga stabil , maka semua cara penilaian menghasilkan angka yang sama . Akan tetapi bila fluktuasi harga tidak stabil (nail turun) maka masing-masing cara akan menghasilkan angka yang berbeda, pada saat harga meningkat:
  • 38. 36 1. Metode FIFO meunjukkan : a) Nilai persediaan akhir yang tinggi b) harga pokok barang yang terjual yang rendah c) Profit yang lebih besar 2. Metode LIFO menunjukkan : a) Nilai persediaan akhir yang rendah b) Harga pokok barang yang terjual tinggi c) Profit yang rendah d. Pengawasan Persediaan Fungsi – fungsi utama dari pengawasan persediaan yang efektif adalah : 1. Memperoleh bahan-bahan yaitu menetapkan prosedur untuk memperoleh suatu suplai yang cukup dari bahan-bahan yang dibutuhkan baik kualitas maupun kuantitas 2. Menyimpan dan memelihara bahan-bahan dalam persediaan , yaitu mengadakan suatu system penyimpanan untuk memelihara dan melindungi bahan-bahan yang dimasukkan ke dalam persediaan. 3. Pengeluaran bahan-bahan dengan tepat pada saat serta tempat dimana dibutuhkan 4. Meminimalisasi investasi dalam bentuk bahan atau barang (mempertahankan persediaan dalam jumlah yang optimum setiap waktu)/ Adapun tujuan pengawasan persedian sebagai berikut : 1. Menjaga jamham sampai perusahaan kehabisan persediaan sehingga dapat mengakibatkan terhentinya kegiatan produksi 2. Menjaga supaya pembentukan persediaan oleh perusahaan tidak terlalu besar atau kelebihan, sehingga biaya-biaya yang timbul dari persediaan tidak terlalu besar 3. Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari karena ini akan berakibat biaya pemesanan menjadi besar.
  • 39. 37 BAB VI PEMBIAYAAN JANGKA PENDEK Pembiayaan Jangka Pendek Pembiayaan jangka pendek (short term financing) adalah utang-utang yang harus di lunasi dalam jangka waktu < 1tahun. A. Jenis-jenis pembiayaan jangka pendek diantaranya accruals, accounts payable/trade credit, short term bank loans, dan commercial paper : 1. Accruals, yaitu biaya biaya yang masih harus dibayar atas jasa yang sudah diterima, tetapi belum dibayar perusahaaan. Misalnya utang, gaji ,dan utang pajak. Perusahaan biasanya membayar gaji atau upah karyawan secara mingguan atau bulanan, sehingga neraca perusahaan akan memperlihatkan utang gaji atau gaji terhutang. Accruals meningkat secara otomatis atau spontan jika operasi perusahaan menigkat. Waktu pembayaran upah/gaji ditentukan oleh dorongan ekonomi dan kebiasaan industri, sedangkan pembayaran pajak ditentukan oleh hukum. 2. Accounts payable / trade credit / utang dagang, yaitu utang antar perusahaan yang timbul dari penjualan kredit di catat sebagai piutang usaha dari penjual dan sebagai utang usaha oleh pembeli. Proporsi hutang dagang ini semakin besar untuk perusahaan kecil, karena perusahaan kecil relative sulit untuk memperoleh hutang dari lembaga keuangan sehingga terpaksa tergantung pada hutang dagang. Stretching Accounts Payable, yaitu praktik menunda-nunda pembayaran utang secara di sengaja. Komponen utang dagang : a. Free trade credit adalah kredit dagang yang diterima selama periode diskon. b. Costly trade credit adalah jumlah kredit dagang yang melampaui komponen yang gratis yang biayanya berupa diskon yang tidak diambil. 3. Short Term Bank Loans / hutang bank
  • 40. 38 Sifat/ciri kredit bank adalah : a. Jatuh tempo b. Promes / promissory note adalah dokumen yang memuat jumlah dari pinjaman,suku bunga,jadwal angsuran, agunan, dan persyaratan serta ketentuan lain yang telah di sepakati pihak bank dan peminjam. c. Saldo kompensasi adalah saldo minimum yang harus ada direkening giro. d. Plafon kredit, berupa jumlah kredit maksimal yang disepakati akan di berikan bank kepada nasabahnya untuk periode tertentu. e. Credit revolving, berupa plafon kredit formal yang diberikan kepada perusahaan oleh bank/lembaga keuangan bukan bank hampir sama dengan plafon kredit,bedanya yaitu kredit revolving punya ikatan hukum dan di bebani premi. Kredit bank memiliki biaya-biaya sebagai berikut : a. Simple interest Bunga yang dikenakan atas jumlah pinjaman yang sesungguhnya. Bunga ini dibayar pada saat kredit jatuh tempo. b. Discount interest Bunga yang dihitung berdasarkan nilai nominal kredit, tetapi bunga ini di bayar dimuka sehingga jumlah bersih yang diterima peminjam lebih kecil daripada nilai nominal kredit. c. Add-on interest Bunga yang dihitung dari jumlah kredit yang diterima dan ditambahkan kembali ke jumlah kredit tersebut guna menentukan nilai nominal kredit yang akan di bayar secara cicilan. Terkait dengan kredit bank,perusahaan harus berhati hati dalam memilih bank yang akan di pilih sebelum mengajukan kredit bank. Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih bank antara lain sebagai berikut : a. Kesediaan menanggung resiko
  • 41. 39 Penyebaran kantor cabang dan peran serta pada berbagai jenis industri akan mengakibatkan risiko suatu bank lebih kecil dibanding bank yang hanya menangani suatu industri. b. Nasihat dan penyuluhan Membantu perusahaan yang diberikredit agar dapat tumbuh terus sehingga nantinya dapat menjadi nasabah penting bagi bank tersebut. c. Loyalti kepada nasabah Ukuran tingkat kemitraan suatu bank terhadap para nasabahnya. Misalnya, jika nasabahnya dalam masa sulit melunasi kredit maka bank berusaha mencarikan jalan keluar untuk memperbaiki keadaan nasabah. d. Spesialisasi Dengan lebih terspesialisasinya pelayanan di bank, diharapkan pengalaman dan hubungan yang erat dengan bidang usaha bersangkutan akan mendorong bank untuk bekerja sama secara lebih kreatif dan memberi dorongan secara lebih aktif bagi perusahaan di bidang tersebut. e. Jumlah kredit maksimum Jumlah kredit yang dapat di berikan kepada nasabah terjadi pada besar kecilnya modal bank yang bersangkutan. f. Merchant banking Bank yang bersangkutan tidak hanya memberikan kredit, tetapi juga mempunyai penyertaan modal serta memberikan nasihat keuangan kepada perusahaan yang bersangkutan. g. Jasa-jasa lainnya Misalnya, transfer dana dan negosiasi letter of credit. 4. Commercial Paper Surat promes/surat tanda utang tanpa jaminan yang dikeluarkan perusahaan besar untuk dijual guna membiayai kebutuhan kredit jangka pendek. Sumber dana jangka pendek :
  • 42. 40 a. Tanpa jaminan : kredit dagang b. Dengan jaminan : kredit bank Bentuk jaminan : a. Surat berharga b. Piutang c. Persediaan Sumber pembelanjaan untuk piutang dagang diantaranya factoring, pledge of accounts receiveable, dan banker’s acceptance facility. a. Factoring Adalah cara mendanai piutang dagang dengan menjual piutang dagang yang dimiliki perusahaan kepada lembaga keuangan nonbank (faktor). Penjuaan dilakukan dengan hak regres (with recourse) yaitu si pembeli surat piutang (faktor) dapat menuntut si penjual untuk membayar seandainya factor tidak dapat menagih piutangnya dari pihak yang berutang , tanpa hak regres (without recourse) yaitu risiko atas tidak tertagihnya piutang tersebut telah seluruhnya menjadi tanggung jawab si faktor. b. Pledge of accounts receiveable Perusahaan menggadaikan/menjual piutang dagangnya agar dapat memperoleh dana dari lembaga keuangan nonbank dengan hak regres. Perusahaan yang menggadaikan piutangnya diminta untuk mengikat perjanjian dengan suatu ikatan yang disebut jaminan gadai. c. Banker’s acceptance facility Timbul dari suatu transaksi jual beli dengan menggunakan alat pembayaran dalam bentuk banker’s LC(letter of credit). Sumber pembelanjaan untuk persediaan adalah blanket inventory lien, trust receipts, dan field warehouse financing. B. Pembiayaan Jangka Pendek (Short-Term Financing)
  • 43. 41 Merupakan hutang dengan jangka waktu 1 tahun atau kurang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan musiman dan aktiva lancar. Pembiayaan spontan (spontaneous financing) adalah pembiayaan yang diperoleh dari operasi normal perusahaan dengan dua sumber pembiayaan meliputi hutang dagang (account payable) dan kewajiban yang masih harus dibayar (accruals hutang akibat jasa yang diterima yang pembayarannya belum dilakukan). Account payable dan Accruals merupakan unsecured short-term financing, yaitu sumber pembiayaan jangka pendek yang diperoleh tanpa menjaminkan aktiva tertentu sebagai agunan. C. Tipe Pendanaan Jangka Pendek : 1. Pendanaan Spontan adalah jenis pendanaan yang berubah secara otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan (misal dilihat dari penjualan perusahaan). Contoh : utang dagang dan utang akrual. 2. Pendanaan Tidak Spontan adalah jenis pendanaan yang tidak berubah secara otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan. Contoh : utang yang diperoleh dari bank. D. Pendanaan Spontan Jenis pendanaan ini memiliki karakter jika aktifitas persahaan berubah maka sumber pendanaanpun ikut berubah secara otomatis. Beberapa bentuk sumber dana spontan antara lain : utang dagang rekening-rekening akrual (misalnya pembayaran upah atau gaji atau pembayaran pajak). Utang dagang timbul karena perusahaan membeli pasokan dari supplier dengan kredit, sedang utang pajak terjadi karena pajak dibayar setiap tanggal tertentu dalam satu tahunnya. Rerata utang dagang = Nilai Utang / Perputaran Utang Perputaran utang dalam satu tahun = Periode Waktu / Jangka Waktu Kredit E. Pendanaan Tidak Spontan Jenis pendanaan ini memiliki karakter bahwa untuk memperoleh, menambah maupun mengurangi dana, perusahaan membutuhkan waktu untuk negosiasi atau perundingan secara formal. Beberapa bentuk sumber dana tidak spontan antara lain :
  • 44. 42 1. Commersial Paper. Merupakan surat utang jangka pendek (jangka waktu 30-90) hari tanpa jaminan yang dikeluarkan perusahaan besar dan dijual langsung ke investor. Biasannya hanya perusahaan besar yang bisa mengeluarkan commersial paper. 2. Pinjaman Kredit. Berasal dari lembaga keuangan dan lembaga keuangan non bank. Pinjaman dari bank ada 2 jenis : (a) Kredit Transaksi, yaitu kredit yang ditujukan untuk tujuan spesifik tertentu. (b) Kredit Lini, dengan pinjaman ini, peminjam bisa meminjam sampai jumlah maksimum tertentu, yang menjadi plafon (batas atas pinjaman) 3. Factoring atau anjak piutang berarti menjual piutang dagang. Dari segi perusahaan yang mempunyai piutang, factoring memunyai manfaat karena perusahaan tidak perlu menunggu sampai piutang jatuh tempo untuk memperoleh kas. Piutang juga memperoleh manfaat karena factoring merupakan alternative investasi. 4. Menjaminkan Piutang. Alternatif lain dari menjual piutang adalah menggunakan piutang sebagai jaminan untuk memperoleh pinjaman. Dengan alternatif ini, kepemilikan piutang masih ada di tangan perusahaan. Jika pinjaman tidak terbayar, piutang yang dijadikan jaminan bisa digunakan untuk melunasi pinjaman. 5. Menjaminkan Barang Dagangan (Persediaan). Perusahaan bisa menjaminkan barang dagangan untuk memperoleh pinjaman. Prosedur yang dipakau akan sama dengan penjaminan piutang. Pemberi jaminan akan mengevaluasi nilai persediaan, kemudian akan memberikan pinjaman dalam presetase tertentu dari nilai persediaan yang dijaminkan. 6. Akseptasi Bank 7. Report F. Evaluasi Sumber Pendanaan Jangka Pendek Untuk menentukan sumber pendanaan jangka pendek manajer keuangan bisa mengevaluasi dengan menggunakan kerangka :  Strategi pendanaan secara keseluruhan  Biaya  Kerersediaan