SlideShare a Scribd company logo
1 of 187
 Seseorang akan lebih senang menerima uang Rp. 1 juta hari
ini daripada sejumlah uang yang sama (yaitu Rp 1 juta)
setahun mendatang.
 Mengapa?
 Jika ia menerima uang tersebut hari ini, ia dapat
menginvestasikan uang tersebut pada suatu tingkat
keuntungan, sehingga setahun mendatang uang sebesar Rp
1 juta tersebut telah menjadi lebih besar dari Rp 1 juta.
 Kesimpulannya?
 Uang memiliki nilai waktu
 Dalam menganalisis nilai waktu uang khususnya
nilai sekarang (present value), kita membutuhkan
informasi suku bunga (r).
 Suku bunga yang dipakai dalam analisis tergantung
pada asumsi tentang tingkat keuntungan yang
diharapkan dari investasi yang dilakukannya, atau
opportunity cost (biaya kesempatan) apabila dana
yang tersedia digunakan pada kepentingan yang
berbeda.
 Tujuan Keuangan : Kebebasan Keuangan
(berhasil, aman, kaya, bahagia)
 Alat dalam perencanaan keuangan :
konsep nilai waktu uang
 Uang yang diterima
sekarang nilainya lebih
besar daripada uang yang
diterima di masa
mendatang.
 Lebih awal uang anda
menghasilkan bunga, lebih
cepat bunga tersebut
menghasilkan bunga.
 Mengapa?
 Bunga (Interest) – adalah suatu hasil yang
diterima dari uang yang diinvestasikannya.
 Compound interest – adalah bunga yang
diterima dari investasi yang berasal bunga
suatu investasi sebelumnya.
Seandainya Anda dihadapkan pada dua pilihan
yaitu
menerima sejumlah uang misalnya Rp
1.000.000,- hari ini atau Rp 1.000.000,- 6 bulan
lagi dengan tingkat kepastian yang sama,
Mana yang anda pilih ??
Ada yang beranggapan kalau menerimanya hari ini sifatnya
pasti, sedangkan apabila menerimanya 6 bulan lagi adalah
tidak pasti.
Ini adalah jawaban yang tidak diharapkan tentunya.
Untuk menghindari jawaban ini dalam pilihan diatas
disebutkan bahwa kedua pilihan tersebut memiliki tingkat
kepastian yang sama.
Bagi yang pernah mempelajari ekonomi atau keuangan
atau akuntansi akan memberikan alasannya yaitu karena
adanya faktor bunga akibat perbedaan waktu atau
istilahnya “ time value of money “
 Akan dapat ditentukan jika kita diberikan
tingkat bunga dan tambahan informasi
mengenai apakah tingkat bunga yang
dipergunakan tersebut adalah
 Simple Interest – SI (bunga sederhana) atau
 Compound Interest – CI (bunga majemuk).
Besarnya bunga dihitung dari nilai pokok awal
(principal – P) dikalikan dengan tingkat bunga
(interest rate – r) dan waktu (time – t). Perhitungan
bunga ini dilakukan satu kali saja yaitu pada akhir
periode atau pada tanggal pelunasan.
Rumus : SI = P r t
SI = Simple Interest (bunga sederhana)
P = Principal (pokok)
r = interest rest p.a. (tingkat bunga / tahun)
t = time (waktu dalam tahun)
jumlah bulan
t = ----------------
12
Sedangkan jika t diberikan dalam hari akan ada 2
metode dalam mencari nilai t :
- Metode bunga tepat : t = jumlah hari/365
- Metode bunga biasa : t = jumlah hari/360
 P = Rp 20.000.000,-
 r = 8%
 t = 60 hari
 SI = P r t
 Bunga tepat = Rp 20.000.000 x 8% x 60/365 = Rp 263.013,70
 Bunga biasa = Rp 20.000.000 x 8% x 60/360 = Rp 266.666,67
 Pak Amir menabung di Bank ABC sebesar
Rp 1.000.000,- selama 3 bulan dengan bunga
12%. Hitunglah bunga tabungan yang dia
peroleh ?
 P = 1.000.000,-
 r = 12%
 t = 3/12
 SI = P r t
= 1.000.000 x 12% x 3/12
= 30.000
 1. Hitunglah bunga yang dibayarkan sebuah obligasi yang
memiliki nilai nominal Rp 100.000.000,- dan berbunga
15% jika pembayaran bunga dilakukan setiap 6 bulan !
 P = 100.000.000
 r = 15%
 t = 6/12
 SI = P r t
= Rp 100.000.000 x 15% x 6/12 = 7.500.000
2. Seorang rentenir menawarkan pinjaman sebesar Rp
1.000.000 yang harus dilunasi dalam waktu 1 bulan
sebesar Rp 1.250.000.
Berapa tingkat bunga sederhana tahunan yang
dikenakan atas pinjaman tersebut ?
 Jawab :
 P = 1.000.000
 SI (Simple Interest) = 1.250.000 – 1.000.000 =
250.000
 t = 1/12
 r = SI/Pt
 250.000
= ---------------------
1.000.000 x 1/12
= 3 atau 300 %
 Uang yang ditabung hari ini (present value – PV) akan berkembang
menjadi sebesar future value karena mengalami proses bunga-
berbunga (compounding).
 Jadi future value adalah nilai di masa mendatang dari yang uang ada
sekarang.
 Future value dapat dihitung dengan konsep bunga majemuk, yaitu
dengan asumsi bunga atau tingkat keuntungan yang diperoleh dari
suatu tingkat investasi tidak diambil/dikonsumsi, tetapi
diinvestasikan kembali.
 Rumus future value:
 Yaitu:
 FV = future value periode ke-n
 PV = present value
 r = suku bunga
 n = periode penggandaan
FV = PV ( 1 + r )n
Contoh:
 Andi menginvestasikan uang sebesar Rp 1 juta
dalam usaha warung jagung dan roti bakar, yang
menghasilkan tingkat keuntungan 20% per tahun
dari uang yang diinvestasikan tersebut.Tingkat
keuntungan ini tetap selama 3 tahun dan Andi tidak
menanamkan kembali keuntungan yang
diperolehnya tiap tahun tersebut ke dalam
usahanya ini. Berapa besar uang Andi 3 tahun
mendatang?
 FV3 = 1.000.000 ( 1 + 0,2 )3
= 1.728.000
0 1 2 3
0.2 0.2 0.2
1 juta FV3 = ….?
 Present value adalah kebalikan dari future value. Proses
mencari present value disebut sebagai melakukan
diskonto (discounting) .
 Present value dapat diartikan sebagai nilai sekarang dari
suatu nilai yang akan diterima atau harus dibayar di
masa yang akan datang.
 Discounting adalah proses menghitung nilai sekarang
dari sejumlah uang yang akan diterima/dibayar di
masa mendatang.
 Rumusnya:
PV
=
]
[
FV n
n
n
)
r
1
(
1
n
)
r
1
(
FV



 Nilai adalah present value interest factor
(PVIF), yang biasa ditemukan dalam tabel
dengan judul yang sama.
 Atau biasa ditemukan dengan notasi sebagai
berikut:
 PV = FVn (PVIF, r, n)
]
[ n
)
r
1
(
1

 Contoh:
 PT Jayagiri harus membayar pokok pinjaman sebesar Rp 10 juta pada
5 tahun mendatang. Berapa nilai sekarang (present value)
pembayaran pokok pinjaman tersebut, jika diasumsikan opportunity
cost atau tingkat keuntungan pada investasi perusahaan adalah 10%
dan suku bunga ini tetap selama 5 tahun mendatang?
 PV5 = FV5 / ( 1 + r )5
= 10.000.000 / ( 1 + 0,1 )5
= 6.209.200
Atau bila menggunakan bantuan tabel PVIF:
 PV5 = FV5 (PVIF 10%, 5)
= 10.000.000 (0,62092)
= 6.209.200
0 1 … 5
0.1 0.1 0.1
10
juta
PV5 = ….?
 Compounding dan discounting tidak selalu tahunan, tetapi bisa harian,
mingguan, bulanan, atau tengah tahunan (semester).
 Semakin singkat periode compounding, semakin menguntungkan
penabung atau investor karena bunga dapat segera diterima dan
diinvestasikan kembali.
 Dengan demikian, untuk bunga yang sama, misalnya sebesar 10%,
tabungan yang menawarkan bunga yang dibayar harian akan lebih
menarik daripada tabungan bunga yang dibayar bulanan.
 Untuk periode compounding / discounting yang tidak tahunan, perlu
suatu modifikasi:
FVn = PV ( 1 + r )n menjadi
FVn = PV ( 1 + rNom / m )m.n
 Dimana:
rNom = suku bunga nominal / tahun
m = berapa kali bunga dibayar
dalam 1 tahun
n = periode (dalam tahun)
 Apabila menggunakan tabel:
r = rNom / m
n = m.n
 Untuk present value:
 Contoh:
 Santoso menabung Rp 1 juta dengan bunga 10% per tahun. Bunga
tabungan yang diperoleh tidak pernah diambil. Berapa future value
tabungan Santoso pada akhir tahun ke-2, jika bunga dibayarkan
setiap semester?
m.n
m
/
Nom
n
)
r
1
(
FV
PV 

 Bunga tabungan = 10% per 6 bulan
 Periode = 2 tahun (2)
= 4 periode semesteran
 FV = 1.000.000 (FVIF, 10%, 4)
= 1.000.000 (1,21550)
= 1.215.500
0 1 2
0.5 0.5 0.5
1
juta
FV2 = ….?
0.5
 Contoh:
 Bank Siaga menyetujui untuk memberikan pinjaman
sebesar Rp 10 juta saat ini pada Bapak Joyo dengan
syarat mengembalikan uang tersebut sebesar Rp 50
juta pada akhir tahun ke-10. Berapakah besar tingkat
suku bunga yang diminta oleh Bank Siaga untuk
pinjaman ini?
 PV = 10.000.000
 FV = 50.000.000
 n = 10
 PV = FV (PVIF, r, n)
 10.000.000 = 50.000.000 (PVIF, r, n)
 10.000.000 = 50.000.000 [(1+r)10 ]
 (1+r)10 = 5
0 2 1
0
PV = 10
jt
FV = 50
jt
9
1
r = …
?
3
0,17461894
r
3
1,17461894
r
1
5
r
1 10





 Contoh:
 PTTegalrejo berniat melakukan investasi pada
penanaman pohon jati dengan total investasi Rp 1 juta.
Pohon jati tersebut dapat dipanen pada 10 tahun
mendatang dan dijual seharga Rp 3 juta. Berapa tingkat
keuntungan atau rate-of-return investasi ini?
 PV = 1.000.000
 FV = 3.000.000
 n = 10
 r = … ?
 PV = FVn (PVIF, r, n)
1.000.000 = 3.000.000 (PVIF, r, 10)
PVIF (r , 10) = 0,3333
 Lihat pada tabel PVIF, cari pada baris n = 10
 Masalah: tidak ada nilai yang tepat/mendekati 0,3333
Untuk r = 10%  0,3855
Untuk r = 12%  0,3220
 Untuk mencari r yang menghasilkan 0,3333, maka digunakan teknik interpolasi.
0 2 1
0
PV = 1
jt
FV = 3 jt
9
1
r = …
?
r
nilai
0,3855
0,3333
0,3220
10% X
D
C
E
A
B
12%
11,64%
X
X
-
0,12
0,3220
-
0,3333
0,1
-
0,12
0,3220
-
0,3855
DC
EC
DB
AB



 Adalah tingkat suku bunga yang menghasilkan nilai
yang sama dengan penggandaan (compounding)
secara tahunan atau tingkat suku bunga tahunan
yang benar-benar dinikmati oleh investor
EAR = ( 1 + rNom / m )m – 1
 Contoh:
 Bunga tabungan 12% per tahun, bunga dibayar setiap tiga bulan,
maka EAR-nya adalah:
rNom = 12%
m = 12 bulan / 3 bulan
= 4
 EAR= ( 1 + rNom / m )m - 1
= ( 1 + 12% / 4 )4 – 1
= 12.5%
 Jadi investor sebenarnya menikmati bunga tahunan 12.5% per tahun
bukan 12%.
 Anuitas atau annuity adalah suatu penerimaan/pembayaran
sejumlah uang yang tetap untuk suatu periode waktu tertentu.
 Jika penerimaan atau pembayaran terjadi pada akhir setiap
periode, disebut sebagai anuitas biasa (ordinary annuity)
 Sebaliknya, jika penerimaan atau pembayaran terjadi pada awal
setiap periode, disebut sebagai anuitas di muka (due annuity)
 Selain perbedaan waktu penerimaan atau pembayaran, kedua
jenis anuitas tersebut juga dibedakan dengan sedikit modifikasi
rumus.
 Dimana:
FVAn = FutureValue Annuity ordinary
PMT = Penerimaan/pembayaran
r = tingkat suku bunga
n = periode waktu
0 x x
PV
A
FV
A
x
x
X = penerimaan/pembayaran




n
1
t
1
-
n
n )
r
1
(
PMT
FVA
 Rumus FVIFA ini dapat pula ditulis sebagai berikut:
r
]
1
)
r
1
(
[ n


 Nilai disebut Future Value Interest Factor Annuity
(FVIFA) yang dapat dicari dengan bantuan tabel anuitas.



n
1
t
1
-
n
)
r
1
(
FVAn = PMT (FVIFA, r, n)
 Contoh:
 Selama 3 tahun berturut-turut tiap akhir tahunnya,
sebuah perusahaan menerima pembayaran bunga
sebesar Rp 1 juta. Berapa nilai future value rangkaian
pembayaran bunga ini jika opportunity cost perusahaan
adalah 20%?
 FVA3 = PMT (FVIFA, 20%, 3)
= 1.000.000 (3,64)
= 3.640.000
 FVIFA (20%, 3):
3.64
0,2
]
1
-
0,2)
(1
[ 3



 PresentValue Annuity yang bersifat biasa (ordinary) dapat
dihitung dengan rumus:




n
1
t
1
-
n
r
1
1
)
(
PMT
PVA
 Nilai disebut present value interest factor
annuity (PVIFA) yang dapat dicari dengan bantuan
tabel.



n
1
t
1
-
n
r
1
1
)
(
PVA = PMT (PVIFA,
r, n)
 Rumus PVIFA ini dapat pula ditulis sebagai berikut:
r
)
]
r)
(1
1
[
-
1
( n

 Contoh:
 Bank Jaya Sentosa menawarkan pada Rahma sebuah sertifikat
investasi yang akan memberikan return investasi tiap akhir tahun
sebesar Rp 1 juta selama 3 tahun, apabila bersedia menyimpan
sejumlah uang tertentu saat ini dan cukup dilakukan sekali saja,
dengan tingkat bunga tahunan 15%. Berapa nilai sertifikat investasi
tersebut?
 Dengan kata lain, kita mencari berapa besar nilai present value
annuity-nya.
 Dengan bantuan tabel anuitas:
 PVA= PMT (PVIFA, 15%, 3)
= 1.000.000 (2,2832)
= 2.283.200
 PVIFA (15%, 3):
2.2832
0.15
])
0.15)
(1
1
[
(1 3




0 1 2
0.15 0.15 0.15
1
juta
PVA =
….?
3
1
juta
1
juta
 Due annuity atau anuitas di awal pada dasarnya tidak berbeda dengan
anuitas biasa (ordinary annuity), hanya menambahkan satu pembayaran di
awal periode (t1 = 0), sehingga hanya sedikit memodifikasi rumus yang
ada.
x x x
PV
A
FV
A
x
x
X = penerimaan/pembayaran
Pembayaran/penerimaan dilakukan di
awal periode
0 1 2 n -
1
n
 Anuitas di awal (due annuity) untuk future
value:
 Anuitas di awal (due annuity) untuk present
value:
FVAdue = PMT (FVIFA, r, n) (1+r)
PVAdue = PMT (PVIFA, r, n) (1+r)
 FVIFAdue (r , n) (1+r):
 PVIFAdue (r , n) (1+r):
)
r
1
(
r
)
]
r)
(1
1
[
-
1
( n








 
  )
r
1
(
r
]
1
r)
1
[( n



 Contoh:
 Tiur bermaksud menabung uang sebesar Rp 1 juta
tiap awal tahun selama 3 tahun untuk keperluan
berwisata ke Bali. Berapakah uang yang berhasil
dikumpulkannya pada akhir tahun ke-3 (atau
awal tahun ke-4), apabila tingkat suku bunga
bank 20%?
 Dengan kata lain, kita mencari future value dari due
annuity.
 Dengan menggunakan tabel anuitas:
 FVAdue = 1.000.000 (FVIFA, 20%, 3) (1 + 0,2)
= 1.000.000 (3,64) (1,2)
= 4.368.000
 FVIFA (20% , 3) (1 + 0,2):
0 1 2 3
0.2 0.2 0.2
1
juta FVA3 =
….?
1
juta
1
juta
4,368
0,2)
(1
0,2
]
1
-
0,2)
(1
[ 3







 

 Contoh:
 Pak Susilo menginginkan pendapatan tahunan sebesar Rp 1 juta
yang dapat diterima tiap awal tahun sampai dengan awal tahun
ke-3 (akhir tahun ke-2). Berapa nilai sertifikat investasi yang harus
dibelinya saat ini (awal tahun, t1 = 0), apabila pihak bank
memberikan tingkat bunga 15% per tahun
 Dengan kata lain, kita mencari present value dari due annuity-nya.
 Dengan menggunakan tabel anuitas:
 PVAdue = 1.000.000 (PVIFA, 15%, 3) (1 + 0,15)
= 1.000.000 (2,283) (1,15)
= 2.625.700
 PVIFA (15% , 3) (1 + 0,15):
0 1 2 3
0.15 0.15 0.15
1
juta
PVA3 =
….?
1
juta
1
juta
2.6257
0,15)
(1
0.15
])
0.15)
(1
1
[
(1 3

















 Kasus aliran yang tidak sama (mixed flows):
 Contoh:
 Bank Artomoro menawarkan sertifikat investasi yang akan
memberikan return pada akhir tahun 1 dan 2 masing-masing Rp
5 juta, pada akhir tahun 3 dan 4 masing-masing Rp 6 juta, dan
pada akhir tahun ke-5 sebesar Rp 1 juta, dengan tingkat bunga
selama 5 tahun tersebut adalah 5%. Berapa besar nilai sertifikat
investasi tersebut yang harus dibayar Bu Mitha saat ini (t = 0)
apabila ia tertarik mendapatkan return tersebut?
 Dengan kata lain, kita mencari present value dari aliran dana
(return) ini.
 PV0 = FV1 (PVIF 5% , 1) = 5.000.000 (0.952) = 4.760.000
 PV0 = FV2 (PVIF 5% , 2) = 5.000.000 (0.907) = 4.535.000
 PV0 = FV3 (PVIF 5% , 3) = 6.000.000 (0.864) = 5.184.000
 PV0 = FV4 (PVIF 5% , 4) = 6.000.000 (0.823) = 4.938.000
 PV0 = FV5 (PVIF 5% , 5) = 1.000.000 (0.784) = 784.000
Total = 20.201.000
0 1 2 3
0.5 0.5 0.5
1
juta
PVA0 =
….?
5
juta
5
juta
4 5
6
juta
6
juta
 Amortisasi hutang adalah hutang yang dibayar kembali dalam jumlah yang sama
secara periodik dari waktu ke waktu (contohnya: cicilan kredit motor, KPR)
 Jumlah setiap pembayaran, yaitu PMT, dicari dengan menggunakan rumus:
PVA = PMT (PVIFA, r, n)
maka:
n)
,
(r
PVIFA
PVA
PMT
 Contoh:
 Jarot membeli secara kredit sebuah handphone seharga
Rp 1 juta dengan bunga kredit sebesar 6% per tahun.
Bunga dihitung dari saldo hutang kredit (hutang yang
masih tersisa). Berapa besar angsuran tahunan yang
harus dibayar Jarot selama 3 tahun, apabila cicilan kredit
dibayar tiap akhir tahun?
 PVA = 1.000.000
 PMT = PVA / PVIFA (6% , 3)
= 1.000.000 / 2,6730
= 374.110
 Setiap pembayaran cicilan kredit ini digunakan sebagian untuk
membayar bunga dan sebagian lagi untuk mengembalikan pokok
pinjaman. Pemecahan ini dikembangkan dalam suatu jadwal
amortisasi hutang (loan amortization schedule)
Akhir tahun Angsuran Bunga
Pokok
Pinjaman
Saldo
Hutang
1 374.110 60.000 314.110 685.890
2 374.110 41.154 332.956 352.934
3 374.110 21.176 352.934 0
Hal yg penting dlm analisis investasi
adalah berkaitan dgn “TimeValue of
Money” :
1. Adanya “UMUR” proyek dlm kelayakan
proyek (terkait dgn adanya kegiatan
“investasi” dlm kelayakan yg dikeluarkan
saat ini & manfaatnya di kemudian hari)
Y
Umur Teknis
Umur ekonomis
Umur Ekonomis
Proyek
3
0
X
Y = Produksi
X = Umur Tanaman
Umur Teknis Proyek
PRESENT FUTURE
PRESENT FUTURE
FutureValue of a Single Sum
PresentValue of a Single Sum
FutureValue of an Annuity
PresentValue of an Annuity
 Berapa nilai masa depan uang yang anda tabung atau
investasikan hari ini akan tergantung pada:
 Besarnya dana yang anda tabungkan
 Tingkat suku bunga atau return dari tabungan anda
 Lamanya dana tersebut akan ditabungkan
 FVn = PV(1 + i)n
 FV = Nilai mendatang dari investasi pada akhir tahun ke-n
 i = tingkat bunga tahunan
 PV = nilai sekarang dari sejumlah uang yang diinvestasikan
 Persamaan ini dipergunakan untuk menghitung nilai dari
sebuah investasi pada titik waktu di masa mendatang.
Rp ... Rp .... Rp .... Rp ....
t = 0 t = n
PV FV
 Definisi – periode waktu penghitungan bunga
dari suatu investasi
 Contohnya – harian, bulanan, atau tahunan
Makin sering (cepat), semakin besar bunga
yang diperoleh
PV = Rp 2.000.000
i = 10% n = 5 tahun
FV5 = 2.000.000 x (1+0.1)
5
= 2.000.000 x 1.61051
= 3.221.020
PV = Rp 2.000.000
i = 10% n = 5 tahun
FV5 = 2.000.000 x (1+(0.1/12))
5x12
= 2.000.000 x 1.645309
= 3.290.618
 Future-value interest factor (FVIFi,n) adalah
nilai yang digunakan sebagai pengali untuk
menghitung jumlah uang dikemudian hari,
dan merupakan pengganti dari (1 + i)n yang
ada dalam persamaan.
Rumus
FVn = PV(1 + i)n FVn = PV (FVIFi,n)
Pada tahun 2008, rata-rata
biaya pernikahan adalah
Rp 19,104,000. Dengan
asumsi, tingkat inflasi 4%.
Berapa biaya pernikahan
pada tahun 2028?
FVn = PV (FVIFi,n)
FVn = PV (1 + i)n
FV20= PV (1 + 0.04)20
FV30 = 19,104,000 (2.19112)
FV30 = 41,859,156
Lamanya periode
berlipat-ganda
(compounding) dan
bunga tahunan efektif
akan berhubungan
terbalik; sehingga
semakin pendek periode
compounding, semakin
cepat investasi tumbuh.
 Tingkat bunga tahunan efektif =
jumlah bunga yang diterima tahunan
jumlah uang yang diinvestasikan
 Contoh – harian, mingguan, bulanan, dan
semesteran (enam bulanan)
PV = Rp 2.000.000
i = 10% n = 1 tahun
FV5 = 2.000.000 x (1+0.1)
1
= 2.000.000 x 1.10
= 2.200.000
PV = Rp 2.000.000
i = 10% n = 1 tahun
FV5 = 2.000.000 x (1+(0.1/12))
12
= 2.000.000 x 1.104713
= 2.209.426
Tingkat bunga tahunan
efektif = 10%
Tingkat bunga tahunan
efektif = 10.5%
 Dalam jangka panjang, uang yang
ditabungkan sekarang bernilai lebih
dibanding dengan uang yang ditabungkan
kemudian.
MENABUNG atau BERINVESTASI SEDINI MUNGKIN
 Salma berkontribusi
$2,000 per tahun selama
tahun ke-1 sampai ke-10
(atau selama 10 tahun).
 Patty berkontribusi
$2,000 per tahun selama
tahun ke-11 – 35 (atau
selama 25 tahun).
 Masing-masing
memperoleh tingkat
bunga 8% per tahun.
 Jumlah uang yang
dikumpulkan pada akhir
tahun ke 35 adalah
Salma $198,422 dan
Patti Rp 146,212
 Tingkat bunga diskonto (the discount rate)
atau bunga yang dipergunakan untuk
menghitung nilai sekarang dari nilai yang
ditetapkan dimasa mendatang.
 Present-value interest factor (PVIFi,n) adalah
nilai digunakan untuk menghitung nilai
sekarang dari sejumlah uang.
 Jika mendapat warisan Rp 10 juta pada tahun
2020, berapa nilainya pada tahun 2009?
 Persamaan awal: FVn = PV(1 + i)n
 PV = FVn (1/ (1 + i)n
 PV = FVn (PVIFi,n)
 PV = nilai sekarang dari sejumlah uang di masa mendatang
 FVn = nilai investasi pada akhir tahun ke-n
 PVIFi,n = the present value interest factor
 Persamaan ini digunakan untuk menentukan berapa
nilai sekarang dari sejumlah uang dimasa
mendatang).
Jika dijanjikan mendapat uang
sebesar $500,000 pada waktu
40 tahun mendatang, dengan
asumsi bunga 6%, berapa nilai
sekarang dari uang yang
dijanjikan?
PV = FVn (PVIFi,n)
PV = $500,000 (PVIF6%, 40 yr)
PV = $500,000 (.097)
PV = $48,500
 Definisi – nilai uang pada akhir periode waktu
dari serangkaian pembayaran dalam jumlah
yang sama selama periode waktu tertentu.
 Contohnya – premi asuransi jiwa,
pembayaran hadiah lotre, pembayaran dana
pensiun.
 Definisi – pembayaran dengan jumlah uang yang
sama pada akhir setiap periode selama periode
tertentu dan memungkinkan uang tersebut
berbunga
 Contoh – menabung Rp 50,000 setiap bulan untuk
membeli stereo baru pada dua tahun mendatang
 Dengan memungkinkan uang itu memperoleh bunga dan
bunga compound, uang Rp 50,000 pertama, pada akhir
tahun kedua (asumsi bunga 8% pertahun), maka nilainya
adalah Rp 50,000 (1 + 0.08)2 = Rp 58,320
 FVn = PMT (FVIFAi,n)
 FVn = nilai mendatang, dalam rupiah sekarang,
dari sejumlah uang
 PMT = pembayaran yang dibuat pada akhir setiap
periode
 FVIFAi,n = the future-value interest factor for an
annuity
Anuitas
 Anuitas: serangkaian pembayaran
dalam jumlah uang yang sama yang
terlihat pada akhir periode waktu
tertentu.
0 1 2 3 4
Contoh Anuitas:
 Jika kamu membeli obligasi,
kamu akan mendapat kupon
pembayaran bunga selama
periode obligasi.
 Jika kami meminjam uang untuk
membeli rumah atau mobil,
kamu harus membayar cicilan
dalam jumlah yang sama.
0 1 2 3
0 1 2 3
1000 1000 1000
Mathematical Solution:
FV = PMT (FVIFA i, n )
FV = 1,000 (FVIFA .08, 3 ) (use FVIFA table, or)
Mathematical Solution:
FV = PMT (FVIFA i, n )
FV = 1 jt (FVIFA .08, 3) (use FVIFA table, or)
FV = PMT (1 + i)n - 1
i
Mathematical Solution:
FV = PMT (FVIFA i, n )
FV = 1 juta (FVIFA .08, 3 ) (use FVIFA table, or)
FV = PMT (1 + i)n - 1
i
FV = 1 jt (1.08)3 - 1 = Rp 3,246,400
.08
Assuming $2000 annual
contributions with 9% return, how
much will educational savings be
worth in 30 years?
FVn = PMT (FVIFA i, n)
FV30 = $2000 (FVIFA 9%,30 yr)
FV30 = $2000 (136.305)
FV30 = $272,610
 PVn = PMT (PVIFAi,n)
 PVn = the present value, in today’s dollars, of a
sum of money
 PMT = the payment to be made at the end of each
time period
 PVIFAi,n = the present-value interest factor for an
annuity
 This equation is used to determine the
present value of a future stream of payments,
such as your pension fund or insurance
benefits.
0 1 2 3
0 1 2 3
1000 1000 1000
0 1 2 3
1000 1000 1000
Mathematical Solution:
PV = PMT (PVIFA i, n )
PV = 1,000 (PVIFA .08, 3 ) (use PVIFA table, or)
Mathematical Solution:
PV = PMT (PVIFA i, n )
PV = 1,000 (PVIFA .08, 3 ) (use PVIFA table, or)
1
PV = PMT 1 - (1 + i)n
i
Mathematical Solution:
PV = PMT (PVIFA i, n )
PV = 1,000 (PVIFA .08, 3 ) (use PVIFA table, or)
1
PV = PMT 1 - (1 + i)n
i
1
PV = 1000 1 - (1.08 )3 = $2,577.10
.08
What is the present value of the
25 annual payments of $50,000
offered to the soon-to-be ex-
wife, assuming a 5% discount
rate?
PV = PMT (PVIFA i,n)
PV = $50,000 (PVIFA 5%, 25)
PV = $50,000 (14.094)
PV = $704,700
 Definition -- loans that are repaid in equal periodic
installments
 With an amortized loan the interest payment
declines as your outstanding principal declines;
therefore, with each payment you will be paying an
increasing amount towards the principal of the loan.
 Examples -- car loans or home mortgages
What are the annual payments to
repay $6,000 at 15% interest?
PV = PMT(PVIFA i%,n yr)
$6,000 = PMT (PVIFA 15%, 4 yr)
$6,000 = PMT (2.855)
$2,101.58 = PMT
 Harga mobil = 180 juta
 Dp 10%
 Bunga 10%
 Tenor 3 tahun
 nilai kredit = 180 jt – 18 jt = 162 jt
 Total kredit = 162 jt + 30% x 162 jt = 210.6 jt
 Cicilannya = 210.6 jt / 36 = 5.85 jt per bulan
 Pembayaran 1 = 18 jt + 5.85 jt + assuransi +
provisi
 Definition – an annuity that lasts forever
 PV = PP / i
 PV = the present value of the perpetuity
 PP = the annual dollar amount provided by the
perpetuity
 i = the annual interest (or discount) rate
 PV = Rp 10 juta
 i = 20%
 PP = Rp 10 juta x 20% = Rp 2 juta
Atau:
 PP = 1 juta
 i = 10%
 PV = Rp 1 juta / 10% = Rp 10 juta
 Future value – the value, in the future, of a
current investment
 Rule of 72 – estimates how long your
investment will take to double at a given rate
of return
 Present value – today’s value of an
investment received in the future
 Annuity – a periodic series of equal payments
for a specific length of time
 Future value of an annuity – the value, in the
future, of a current stream of investments
 Present value of an annuity – today’s value of
a stream of investments received in the
future
 Amortized loans – loans paid in equal periodic
installments for a specific length of time
 Perpetuities – annuities that continue forever

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Ppt ekonometrika analisis regresi berganda
Ppt ekonometrika analisis regresi bergandaPpt ekonometrika analisis regresi berganda
Ppt ekonometrika analisis regresi berganda
 
Obligasi (Matematika Keuangan)
Obligasi (Matematika Keuangan)Obligasi (Matematika Keuangan)
Obligasi (Matematika Keuangan)
 
Penilaian Saham
Penilaian SahamPenilaian Saham
Penilaian Saham
 
Time value of money
Time value of moneyTime value of money
Time value of money
 
contoh soal sederhana laporan keuangan
contoh soal sederhana laporan keuangancontoh soal sederhana laporan keuangan
contoh soal sederhana laporan keuangan
 
Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab 8
Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab 8Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab 8
Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab 8
 
Minggu 10_Teknik Analisis Regresi
Minggu 10_Teknik Analisis RegresiMinggu 10_Teknik Analisis Regresi
Minggu 10_Teknik Analisis Regresi
 
Analisis rate of return
Analisis rate of returnAnalisis rate of return
Analisis rate of return
 
04 regresi linier-sederhana
04 regresi linier-sederhana04 regresi linier-sederhana
04 regresi linier-sederhana
 
Bab 8 multiplier
Bab 8   multiplierBab 8   multiplier
Bab 8 multiplier
 
Fungsi non linear
Fungsi non linearFungsi non linear
Fungsi non linear
 
Bab 4 bunga majemuk
Bab 4 bunga majemukBab 4 bunga majemuk
Bab 4 bunga majemuk
 
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUILatihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
 
Penerapan fungsi non linier
Penerapan fungsi non linierPenerapan fungsi non linier
Penerapan fungsi non linier
 
bab-11-biaya-modal (1).pptx
bab-11-biaya-modal (1).pptxbab-11-biaya-modal (1).pptx
bab-11-biaya-modal (1).pptx
 
Kontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi SahamKontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi Saham
 
KLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAKLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYA
 
Isoquant. "ekonomi produksi"
Isoquant. "ekonomi produksi"Isoquant. "ekonomi produksi"
Isoquant. "ekonomi produksi"
 
Modal kerja
Modal kerjaModal kerja
Modal kerja
 
Biaya modal ppt ok
Biaya modal ppt okBiaya modal ppt ok
Biaya modal ppt ok
 

Similar to Nilai Waktu Uang

Similar to Nilai Waktu Uang (20)

Nilai Waktu Dari Uang Dan Ekivalensi
Nilai Waktu Dari Uang Dan EkivalensiNilai Waktu Dari Uang Dan Ekivalensi
Nilai Waktu Dari Uang Dan Ekivalensi
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5
 
Time Value Of Money
Time Value Of MoneyTime Value Of Money
Time Value Of Money
 
Nilai waktu uang.ppt
Nilai waktu uang.pptNilai waktu uang.ppt
Nilai waktu uang.ppt
 
NILAI_WAKTU_UANG_FIX.pptx
NILAI_WAKTU_UANG_FIX.pptxNILAI_WAKTU_UANG_FIX.pptx
NILAI_WAKTU_UANG_FIX.pptx
 
Tvom
TvomTvom
Tvom
 
4 time value of money (manajemen keuangan)
4 time value of money (manajemen keuangan)4 time value of money (manajemen keuangan)
4 time value of money (manajemen keuangan)
 
NILAI WAKTU DARI UANG 27 Sept.pdf
NILAI WAKTU DARI UANG 27 Sept.pdfNILAI WAKTU DARI UANG 27 Sept.pdf
NILAI WAKTU DARI UANG 27 Sept.pdf
 
9. 2021 - Nilai-Waktu Uang.pptx
9. 2021 - Nilai-Waktu Uang.pptx9. 2021 - Nilai-Waktu Uang.pptx
9. 2021 - Nilai-Waktu Uang.pptx
 
Time Value Of Money
Time Value Of MoneyTime Value Of Money
Time Value Of Money
 
Faktor dan nilai uang
Faktor dan nilai uangFaktor dan nilai uang
Faktor dan nilai uang
 
Konsep nilai waktu uang pembaharuan
Konsep nilai waktu uang pembaharuanKonsep nilai waktu uang pembaharuan
Konsep nilai waktu uang pembaharuan
 
anuitas biasa
 anuitas biasa anuitas biasa
anuitas biasa
 
2. Ekivlensi Nilai Uang ( Bunga ).pptx
2. Ekivlensi Nilai Uang ( Bunga ).pptx2. Ekivlensi Nilai Uang ( Bunga ).pptx
2. Ekivlensi Nilai Uang ( Bunga ).pptx
 
Konsep nilai waktu uang pembaharuan
Konsep nilai waktu uang pembaharuanKonsep nilai waktu uang pembaharuan
Konsep nilai waktu uang pembaharuan
 
Nilai uang
Nilai uangNilai uang
Nilai uang
 
4 bunga nominal dan bunga efektif
4 bunga nominal dan bunga efektif4 bunga nominal dan bunga efektif
4 bunga nominal dan bunga efektif
 
NILAI WAKTU DARI UANG
NILAI WAKTU DARI UANGNILAI WAKTU DARI UANG
NILAI WAKTU DARI UANG
 
Nilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari UangNilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari Uang
 
Nilai waktu dari uang
Nilai waktu dari uangNilai waktu dari uang
Nilai waktu dari uang
 

Recently uploaded

PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).pptAchmadHasanHafidzi
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxzulfikar425966
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 

Recently uploaded (20)

PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 

Nilai Waktu Uang

  • 1.
  • 2.  Seseorang akan lebih senang menerima uang Rp. 1 juta hari ini daripada sejumlah uang yang sama (yaitu Rp 1 juta) setahun mendatang.  Mengapa?  Jika ia menerima uang tersebut hari ini, ia dapat menginvestasikan uang tersebut pada suatu tingkat keuntungan, sehingga setahun mendatang uang sebesar Rp 1 juta tersebut telah menjadi lebih besar dari Rp 1 juta.  Kesimpulannya?  Uang memiliki nilai waktu
  • 3.  Dalam menganalisis nilai waktu uang khususnya nilai sekarang (present value), kita membutuhkan informasi suku bunga (r).  Suku bunga yang dipakai dalam analisis tergantung pada asumsi tentang tingkat keuntungan yang diharapkan dari investasi yang dilakukannya, atau opportunity cost (biaya kesempatan) apabila dana yang tersedia digunakan pada kepentingan yang berbeda.
  • 4.  Tujuan Keuangan : Kebebasan Keuangan (berhasil, aman, kaya, bahagia)  Alat dalam perencanaan keuangan : konsep nilai waktu uang
  • 5.  Uang yang diterima sekarang nilainya lebih besar daripada uang yang diterima di masa mendatang.  Lebih awal uang anda menghasilkan bunga, lebih cepat bunga tersebut menghasilkan bunga.  Mengapa?
  • 6.  Bunga (Interest) – adalah suatu hasil yang diterima dari uang yang diinvestasikannya.  Compound interest – adalah bunga yang diterima dari investasi yang berasal bunga suatu investasi sebelumnya.
  • 7. Seandainya Anda dihadapkan pada dua pilihan yaitu menerima sejumlah uang misalnya Rp 1.000.000,- hari ini atau Rp 1.000.000,- 6 bulan lagi dengan tingkat kepastian yang sama, Mana yang anda pilih ??
  • 8. Ada yang beranggapan kalau menerimanya hari ini sifatnya pasti, sedangkan apabila menerimanya 6 bulan lagi adalah tidak pasti. Ini adalah jawaban yang tidak diharapkan tentunya. Untuk menghindari jawaban ini dalam pilihan diatas disebutkan bahwa kedua pilihan tersebut memiliki tingkat kepastian yang sama. Bagi yang pernah mempelajari ekonomi atau keuangan atau akuntansi akan memberikan alasannya yaitu karena adanya faktor bunga akibat perbedaan waktu atau istilahnya “ time value of money “
  • 9.  Akan dapat ditentukan jika kita diberikan tingkat bunga dan tambahan informasi mengenai apakah tingkat bunga yang dipergunakan tersebut adalah  Simple Interest – SI (bunga sederhana) atau  Compound Interest – CI (bunga majemuk).
  • 10. Besarnya bunga dihitung dari nilai pokok awal (principal – P) dikalikan dengan tingkat bunga (interest rate – r) dan waktu (time – t). Perhitungan bunga ini dilakukan satu kali saja yaitu pada akhir periode atau pada tanggal pelunasan. Rumus : SI = P r t SI = Simple Interest (bunga sederhana) P = Principal (pokok) r = interest rest p.a. (tingkat bunga / tahun) t = time (waktu dalam tahun)
  • 11. jumlah bulan t = ---------------- 12 Sedangkan jika t diberikan dalam hari akan ada 2 metode dalam mencari nilai t : - Metode bunga tepat : t = jumlah hari/365 - Metode bunga biasa : t = jumlah hari/360
  • 12.  P = Rp 20.000.000,-  r = 8%  t = 60 hari  SI = P r t  Bunga tepat = Rp 20.000.000 x 8% x 60/365 = Rp 263.013,70  Bunga biasa = Rp 20.000.000 x 8% x 60/360 = Rp 266.666,67
  • 13.  Pak Amir menabung di Bank ABC sebesar Rp 1.000.000,- selama 3 bulan dengan bunga 12%. Hitunglah bunga tabungan yang dia peroleh ?
  • 14.  P = 1.000.000,-  r = 12%  t = 3/12  SI = P r t = 1.000.000 x 12% x 3/12 = 30.000
  • 15.  1. Hitunglah bunga yang dibayarkan sebuah obligasi yang memiliki nilai nominal Rp 100.000.000,- dan berbunga 15% jika pembayaran bunga dilakukan setiap 6 bulan !
  • 16.  P = 100.000.000  r = 15%  t = 6/12  SI = P r t = Rp 100.000.000 x 15% x 6/12 = 7.500.000
  • 17. 2. Seorang rentenir menawarkan pinjaman sebesar Rp 1.000.000 yang harus dilunasi dalam waktu 1 bulan sebesar Rp 1.250.000. Berapa tingkat bunga sederhana tahunan yang dikenakan atas pinjaman tersebut ?
  • 18.  Jawab :  P = 1.000.000  SI (Simple Interest) = 1.250.000 – 1.000.000 = 250.000  t = 1/12  r = SI/Pt  250.000 = --------------------- 1.000.000 x 1/12 = 3 atau 300 %
  • 19.  Uang yang ditabung hari ini (present value – PV) akan berkembang menjadi sebesar future value karena mengalami proses bunga- berbunga (compounding).  Jadi future value adalah nilai di masa mendatang dari yang uang ada sekarang.  Future value dapat dihitung dengan konsep bunga majemuk, yaitu dengan asumsi bunga atau tingkat keuntungan yang diperoleh dari suatu tingkat investasi tidak diambil/dikonsumsi, tetapi diinvestasikan kembali.
  • 20.  Rumus future value:  Yaitu:  FV = future value periode ke-n  PV = present value  r = suku bunga  n = periode penggandaan FV = PV ( 1 + r )n
  • 21. Contoh:  Andi menginvestasikan uang sebesar Rp 1 juta dalam usaha warung jagung dan roti bakar, yang menghasilkan tingkat keuntungan 20% per tahun dari uang yang diinvestasikan tersebut.Tingkat keuntungan ini tetap selama 3 tahun dan Andi tidak menanamkan kembali keuntungan yang diperolehnya tiap tahun tersebut ke dalam usahanya ini. Berapa besar uang Andi 3 tahun mendatang?
  • 22.  FV3 = 1.000.000 ( 1 + 0,2 )3 = 1.728.000 0 1 2 3 0.2 0.2 0.2 1 juta FV3 = ….?
  • 23.
  • 24.
  • 25.
  • 26.  Present value adalah kebalikan dari future value. Proses mencari present value disebut sebagai melakukan diskonto (discounting) .  Present value dapat diartikan sebagai nilai sekarang dari suatu nilai yang akan diterima atau harus dibayar di masa yang akan datang.
  • 27.
  • 28.
  • 29.
  • 30.
  • 31.  Discounting adalah proses menghitung nilai sekarang dari sejumlah uang yang akan diterima/dibayar di masa mendatang.  Rumusnya: PV = ] [ FV n n n ) r 1 ( 1 n ) r 1 ( FV   
  • 32.  Nilai adalah present value interest factor (PVIF), yang biasa ditemukan dalam tabel dengan judul yang sama.  Atau biasa ditemukan dengan notasi sebagai berikut:  PV = FVn (PVIF, r, n) ] [ n ) r 1 ( 1 
  • 33.  Contoh:  PT Jayagiri harus membayar pokok pinjaman sebesar Rp 10 juta pada 5 tahun mendatang. Berapa nilai sekarang (present value) pembayaran pokok pinjaman tersebut, jika diasumsikan opportunity cost atau tingkat keuntungan pada investasi perusahaan adalah 10% dan suku bunga ini tetap selama 5 tahun mendatang?
  • 34.  PV5 = FV5 / ( 1 + r )5 = 10.000.000 / ( 1 + 0,1 )5 = 6.209.200 Atau bila menggunakan bantuan tabel PVIF:  PV5 = FV5 (PVIF 10%, 5) = 10.000.000 (0,62092) = 6.209.200 0 1 … 5 0.1 0.1 0.1 10 juta PV5 = ….?
  • 35.  Compounding dan discounting tidak selalu tahunan, tetapi bisa harian, mingguan, bulanan, atau tengah tahunan (semester).  Semakin singkat periode compounding, semakin menguntungkan penabung atau investor karena bunga dapat segera diterima dan diinvestasikan kembali.  Dengan demikian, untuk bunga yang sama, misalnya sebesar 10%, tabungan yang menawarkan bunga yang dibayar harian akan lebih menarik daripada tabungan bunga yang dibayar bulanan.
  • 36.  Untuk periode compounding / discounting yang tidak tahunan, perlu suatu modifikasi: FVn = PV ( 1 + r )n menjadi FVn = PV ( 1 + rNom / m )m.n  Dimana: rNom = suku bunga nominal / tahun m = berapa kali bunga dibayar dalam 1 tahun n = periode (dalam tahun)  Apabila menggunakan tabel: r = rNom / m n = m.n
  • 37.  Untuk present value:  Contoh:  Santoso menabung Rp 1 juta dengan bunga 10% per tahun. Bunga tabungan yang diperoleh tidak pernah diambil. Berapa future value tabungan Santoso pada akhir tahun ke-2, jika bunga dibayarkan setiap semester? m.n m / Nom n ) r 1 ( FV PV  
  • 38.  Bunga tabungan = 10% per 6 bulan  Periode = 2 tahun (2) = 4 periode semesteran  FV = 1.000.000 (FVIF, 10%, 4) = 1.000.000 (1,21550) = 1.215.500 0 1 2 0.5 0.5 0.5 1 juta FV2 = ….? 0.5
  • 39.  Contoh:  Bank Siaga menyetujui untuk memberikan pinjaman sebesar Rp 10 juta saat ini pada Bapak Joyo dengan syarat mengembalikan uang tersebut sebesar Rp 50 juta pada akhir tahun ke-10. Berapakah besar tingkat suku bunga yang diminta oleh Bank Siaga untuk pinjaman ini?
  • 40.  PV = 10.000.000  FV = 50.000.000  n = 10  PV = FV (PVIF, r, n)  10.000.000 = 50.000.000 (PVIF, r, n)  10.000.000 = 50.000.000 [(1+r)10 ]  (1+r)10 = 5 0 2 1 0 PV = 10 jt FV = 50 jt 9 1 r = … ? 3 0,17461894 r 3 1,17461894 r 1 5 r 1 10     
  • 41.  Contoh:  PTTegalrejo berniat melakukan investasi pada penanaman pohon jati dengan total investasi Rp 1 juta. Pohon jati tersebut dapat dipanen pada 10 tahun mendatang dan dijual seharga Rp 3 juta. Berapa tingkat keuntungan atau rate-of-return investasi ini?
  • 42.  PV = 1.000.000  FV = 3.000.000  n = 10  r = … ?  PV = FVn (PVIF, r, n) 1.000.000 = 3.000.000 (PVIF, r, 10) PVIF (r , 10) = 0,3333  Lihat pada tabel PVIF, cari pada baris n = 10  Masalah: tidak ada nilai yang tepat/mendekati 0,3333 Untuk r = 10%  0,3855 Untuk r = 12%  0,3220  Untuk mencari r yang menghasilkan 0,3333, maka digunakan teknik interpolasi. 0 2 1 0 PV = 1 jt FV = 3 jt 9 1 r = … ?
  • 44.  Adalah tingkat suku bunga yang menghasilkan nilai yang sama dengan penggandaan (compounding) secara tahunan atau tingkat suku bunga tahunan yang benar-benar dinikmati oleh investor EAR = ( 1 + rNom / m )m – 1
  • 45.  Contoh:  Bunga tabungan 12% per tahun, bunga dibayar setiap tiga bulan, maka EAR-nya adalah: rNom = 12% m = 12 bulan / 3 bulan = 4  EAR= ( 1 + rNom / m )m - 1 = ( 1 + 12% / 4 )4 – 1 = 12.5%  Jadi investor sebenarnya menikmati bunga tahunan 12.5% per tahun bukan 12%.
  • 46.  Anuitas atau annuity adalah suatu penerimaan/pembayaran sejumlah uang yang tetap untuk suatu periode waktu tertentu.  Jika penerimaan atau pembayaran terjadi pada akhir setiap periode, disebut sebagai anuitas biasa (ordinary annuity)  Sebaliknya, jika penerimaan atau pembayaran terjadi pada awal setiap periode, disebut sebagai anuitas di muka (due annuity)  Selain perbedaan waktu penerimaan atau pembayaran, kedua jenis anuitas tersebut juga dibedakan dengan sedikit modifikasi rumus.
  • 47.  Dimana: FVAn = FutureValue Annuity ordinary PMT = Penerimaan/pembayaran r = tingkat suku bunga n = periode waktu 0 x x PV A FV A x x X = penerimaan/pembayaran     n 1 t 1 - n n ) r 1 ( PMT FVA
  • 48.  Rumus FVIFA ini dapat pula ditulis sebagai berikut: r ] 1 ) r 1 ( [ n  
  • 49.  Nilai disebut Future Value Interest Factor Annuity (FVIFA) yang dapat dicari dengan bantuan tabel anuitas.    n 1 t 1 - n ) r 1 ( FVAn = PMT (FVIFA, r, n)  Contoh:  Selama 3 tahun berturut-turut tiap akhir tahunnya, sebuah perusahaan menerima pembayaran bunga sebesar Rp 1 juta. Berapa nilai future value rangkaian pembayaran bunga ini jika opportunity cost perusahaan adalah 20%?
  • 50.  FVA3 = PMT (FVIFA, 20%, 3) = 1.000.000 (3,64) = 3.640.000  FVIFA (20%, 3): 3.64 0,2 ] 1 - 0,2) (1 [ 3   
  • 51.  PresentValue Annuity yang bersifat biasa (ordinary) dapat dihitung dengan rumus:     n 1 t 1 - n r 1 1 ) ( PMT PVA  Nilai disebut present value interest factor annuity (PVIFA) yang dapat dicari dengan bantuan tabel.    n 1 t 1 - n r 1 1 ) ( PVA = PMT (PVIFA, r, n)
  • 52.  Rumus PVIFA ini dapat pula ditulis sebagai berikut: r ) ] r) (1 1 [ - 1 ( n 
  • 53.  Contoh:  Bank Jaya Sentosa menawarkan pada Rahma sebuah sertifikat investasi yang akan memberikan return investasi tiap akhir tahun sebesar Rp 1 juta selama 3 tahun, apabila bersedia menyimpan sejumlah uang tertentu saat ini dan cukup dilakukan sekali saja, dengan tingkat bunga tahunan 15%. Berapa nilai sertifikat investasi tersebut?  Dengan kata lain, kita mencari berapa besar nilai present value annuity-nya.
  • 54.  Dengan bantuan tabel anuitas:  PVA= PMT (PVIFA, 15%, 3) = 1.000.000 (2,2832) = 2.283.200  PVIFA (15%, 3): 2.2832 0.15 ]) 0.15) (1 1 [ (1 3     0 1 2 0.15 0.15 0.15 1 juta PVA = ….? 3 1 juta 1 juta
  • 55.  Due annuity atau anuitas di awal pada dasarnya tidak berbeda dengan anuitas biasa (ordinary annuity), hanya menambahkan satu pembayaran di awal periode (t1 = 0), sehingga hanya sedikit memodifikasi rumus yang ada. x x x PV A FV A x x X = penerimaan/pembayaran Pembayaran/penerimaan dilakukan di awal periode 0 1 2 n - 1 n
  • 56.  Anuitas di awal (due annuity) untuk future value:  Anuitas di awal (due annuity) untuk present value: FVAdue = PMT (FVIFA, r, n) (1+r) PVAdue = PMT (PVIFA, r, n) (1+r)
  • 57.  FVIFAdue (r , n) (1+r):  PVIFAdue (r , n) (1+r): ) r 1 ( r ) ] r) (1 1 [ - 1 ( n             ) r 1 ( r ] 1 r) 1 [( n   
  • 58.  Contoh:  Tiur bermaksud menabung uang sebesar Rp 1 juta tiap awal tahun selama 3 tahun untuk keperluan berwisata ke Bali. Berapakah uang yang berhasil dikumpulkannya pada akhir tahun ke-3 (atau awal tahun ke-4), apabila tingkat suku bunga bank 20%?  Dengan kata lain, kita mencari future value dari due annuity.
  • 59.  Dengan menggunakan tabel anuitas:  FVAdue = 1.000.000 (FVIFA, 20%, 3) (1 + 0,2) = 1.000.000 (3,64) (1,2) = 4.368.000  FVIFA (20% , 3) (1 + 0,2): 0 1 2 3 0.2 0.2 0.2 1 juta FVA3 = ….? 1 juta 1 juta 4,368 0,2) (1 0,2 ] 1 - 0,2) (1 [ 3          
  • 60.  Contoh:  Pak Susilo menginginkan pendapatan tahunan sebesar Rp 1 juta yang dapat diterima tiap awal tahun sampai dengan awal tahun ke-3 (akhir tahun ke-2). Berapa nilai sertifikat investasi yang harus dibelinya saat ini (awal tahun, t1 = 0), apabila pihak bank memberikan tingkat bunga 15% per tahun  Dengan kata lain, kita mencari present value dari due annuity-nya.
  • 61.  Dengan menggunakan tabel anuitas:  PVAdue = 1.000.000 (PVIFA, 15%, 3) (1 + 0,15) = 1.000.000 (2,283) (1,15) = 2.625.700  PVIFA (15% , 3) (1 + 0,15): 0 1 2 3 0.15 0.15 0.15 1 juta PVA3 = ….? 1 juta 1 juta 2.6257 0,15) (1 0.15 ]) 0.15) (1 1 [ (1 3                 
  • 62.  Kasus aliran yang tidak sama (mixed flows):  Contoh:  Bank Artomoro menawarkan sertifikat investasi yang akan memberikan return pada akhir tahun 1 dan 2 masing-masing Rp 5 juta, pada akhir tahun 3 dan 4 masing-masing Rp 6 juta, dan pada akhir tahun ke-5 sebesar Rp 1 juta, dengan tingkat bunga selama 5 tahun tersebut adalah 5%. Berapa besar nilai sertifikat investasi tersebut yang harus dibayar Bu Mitha saat ini (t = 0) apabila ia tertarik mendapatkan return tersebut?  Dengan kata lain, kita mencari present value dari aliran dana (return) ini.
  • 63.  PV0 = FV1 (PVIF 5% , 1) = 5.000.000 (0.952) = 4.760.000  PV0 = FV2 (PVIF 5% , 2) = 5.000.000 (0.907) = 4.535.000  PV0 = FV3 (PVIF 5% , 3) = 6.000.000 (0.864) = 5.184.000  PV0 = FV4 (PVIF 5% , 4) = 6.000.000 (0.823) = 4.938.000  PV0 = FV5 (PVIF 5% , 5) = 1.000.000 (0.784) = 784.000 Total = 20.201.000 0 1 2 3 0.5 0.5 0.5 1 juta PVA0 = ….? 5 juta 5 juta 4 5 6 juta 6 juta
  • 64.  Amortisasi hutang adalah hutang yang dibayar kembali dalam jumlah yang sama secara periodik dari waktu ke waktu (contohnya: cicilan kredit motor, KPR)  Jumlah setiap pembayaran, yaitu PMT, dicari dengan menggunakan rumus: PVA = PMT (PVIFA, r, n) maka: n) , (r PVIFA PVA PMT
  • 65.  Contoh:  Jarot membeli secara kredit sebuah handphone seharga Rp 1 juta dengan bunga kredit sebesar 6% per tahun. Bunga dihitung dari saldo hutang kredit (hutang yang masih tersisa). Berapa besar angsuran tahunan yang harus dibayar Jarot selama 3 tahun, apabila cicilan kredit dibayar tiap akhir tahun?
  • 66.  PVA = 1.000.000  PMT = PVA / PVIFA (6% , 3) = 1.000.000 / 2,6730 = 374.110  Setiap pembayaran cicilan kredit ini digunakan sebagian untuk membayar bunga dan sebagian lagi untuk mengembalikan pokok pinjaman. Pemecahan ini dikembangkan dalam suatu jadwal amortisasi hutang (loan amortization schedule)
  • 67. Akhir tahun Angsuran Bunga Pokok Pinjaman Saldo Hutang 1 374.110 60.000 314.110 685.890 2 374.110 41.154 332.956 352.934 3 374.110 21.176 352.934 0
  • 68.
  • 69.
  • 70. Hal yg penting dlm analisis investasi adalah berkaitan dgn “TimeValue of Money” : 1. Adanya “UMUR” proyek dlm kelayakan proyek (terkait dgn adanya kegiatan “investasi” dlm kelayakan yg dikeluarkan saat ini & manfaatnya di kemudian hari)
  • 71.
  • 72. Y Umur Teknis Umur ekonomis Umur Ekonomis Proyek 3 0 X Y = Produksi X = Umur Tanaman Umur Teknis Proyek
  • 73.
  • 76.
  • 77.
  • 78.
  • 79.
  • 80.
  • 81.
  • 82.
  • 83.
  • 84.
  • 85.
  • 86.
  • 87.
  • 88.
  • 89.
  • 90.
  • 91.
  • 92.
  • 93.
  • 94.
  • 95.
  • 96.
  • 97.
  • 98.
  • 99.
  • 100.
  • 101.
  • 102.
  • 103.
  • 104.
  • 105.
  • 106.
  • 107.
  • 108.
  • 109.
  • 110.
  • 111.
  • 112.
  • 113.
  • 114.
  • 115.
  • 116.
  • 117.
  • 118.
  • 119.
  • 120.
  • 121.
  • 122.
  • 123.
  • 124.
  • 125.
  • 126.
  • 127.
  • 128.
  • 129.
  • 130.
  • 131.
  • 132.
  • 133.
  • 134.
  • 135.
  • 136.
  • 137.
  • 138.
  • 139.
  • 140.
  • 141.
  • 142.
  • 143.
  • 144. FutureValue of a Single Sum PresentValue of a Single Sum FutureValue of an Annuity PresentValue of an Annuity
  • 145.
  • 146.
  • 147.  Berapa nilai masa depan uang yang anda tabung atau investasikan hari ini akan tergantung pada:  Besarnya dana yang anda tabungkan  Tingkat suku bunga atau return dari tabungan anda  Lamanya dana tersebut akan ditabungkan  FVn = PV(1 + i)n  FV = Nilai mendatang dari investasi pada akhir tahun ke-n  i = tingkat bunga tahunan  PV = nilai sekarang dari sejumlah uang yang diinvestasikan  Persamaan ini dipergunakan untuk menghitung nilai dari sebuah investasi pada titik waktu di masa mendatang. Rp ... Rp .... Rp .... Rp .... t = 0 t = n PV FV
  • 148.  Definisi – periode waktu penghitungan bunga dari suatu investasi  Contohnya – harian, bulanan, atau tahunan Makin sering (cepat), semakin besar bunga yang diperoleh
  • 149. PV = Rp 2.000.000 i = 10% n = 5 tahun FV5 = 2.000.000 x (1+0.1) 5 = 2.000.000 x 1.61051 = 3.221.020 PV = Rp 2.000.000 i = 10% n = 5 tahun FV5 = 2.000.000 x (1+(0.1/12)) 5x12 = 2.000.000 x 1.645309 = 3.290.618
  • 150.  Future-value interest factor (FVIFi,n) adalah nilai yang digunakan sebagai pengali untuk menghitung jumlah uang dikemudian hari, dan merupakan pengganti dari (1 + i)n yang ada dalam persamaan. Rumus FVn = PV(1 + i)n FVn = PV (FVIFi,n)
  • 151. Pada tahun 2008, rata-rata biaya pernikahan adalah Rp 19,104,000. Dengan asumsi, tingkat inflasi 4%. Berapa biaya pernikahan pada tahun 2028? FVn = PV (FVIFi,n) FVn = PV (1 + i)n FV20= PV (1 + 0.04)20 FV30 = 19,104,000 (2.19112) FV30 = 41,859,156
  • 152. Lamanya periode berlipat-ganda (compounding) dan bunga tahunan efektif akan berhubungan terbalik; sehingga semakin pendek periode compounding, semakin cepat investasi tumbuh.
  • 153.  Tingkat bunga tahunan efektif = jumlah bunga yang diterima tahunan jumlah uang yang diinvestasikan  Contoh – harian, mingguan, bulanan, dan semesteran (enam bulanan)
  • 154. PV = Rp 2.000.000 i = 10% n = 1 tahun FV5 = 2.000.000 x (1+0.1) 1 = 2.000.000 x 1.10 = 2.200.000 PV = Rp 2.000.000 i = 10% n = 1 tahun FV5 = 2.000.000 x (1+(0.1/12)) 12 = 2.000.000 x 1.104713 = 2.209.426 Tingkat bunga tahunan efektif = 10% Tingkat bunga tahunan efektif = 10.5%
  • 155.  Dalam jangka panjang, uang yang ditabungkan sekarang bernilai lebih dibanding dengan uang yang ditabungkan kemudian. MENABUNG atau BERINVESTASI SEDINI MUNGKIN
  • 156.  Salma berkontribusi $2,000 per tahun selama tahun ke-1 sampai ke-10 (atau selama 10 tahun).  Patty berkontribusi $2,000 per tahun selama tahun ke-11 – 35 (atau selama 25 tahun).  Masing-masing memperoleh tingkat bunga 8% per tahun.  Jumlah uang yang dikumpulkan pada akhir tahun ke 35 adalah Salma $198,422 dan Patti Rp 146,212
  • 157.  Tingkat bunga diskonto (the discount rate) atau bunga yang dipergunakan untuk menghitung nilai sekarang dari nilai yang ditetapkan dimasa mendatang.  Present-value interest factor (PVIFi,n) adalah nilai digunakan untuk menghitung nilai sekarang dari sejumlah uang.  Jika mendapat warisan Rp 10 juta pada tahun 2020, berapa nilainya pada tahun 2009?
  • 158.  Persamaan awal: FVn = PV(1 + i)n  PV = FVn (1/ (1 + i)n  PV = FVn (PVIFi,n)  PV = nilai sekarang dari sejumlah uang di masa mendatang  FVn = nilai investasi pada akhir tahun ke-n  PVIFi,n = the present value interest factor  Persamaan ini digunakan untuk menentukan berapa nilai sekarang dari sejumlah uang dimasa mendatang).
  • 159. Jika dijanjikan mendapat uang sebesar $500,000 pada waktu 40 tahun mendatang, dengan asumsi bunga 6%, berapa nilai sekarang dari uang yang dijanjikan? PV = FVn (PVIFi,n) PV = $500,000 (PVIF6%, 40 yr) PV = $500,000 (.097) PV = $48,500
  • 160.  Definisi – nilai uang pada akhir periode waktu dari serangkaian pembayaran dalam jumlah yang sama selama periode waktu tertentu.  Contohnya – premi asuransi jiwa, pembayaran hadiah lotre, pembayaran dana pensiun.
  • 161.  Definisi – pembayaran dengan jumlah uang yang sama pada akhir setiap periode selama periode tertentu dan memungkinkan uang tersebut berbunga  Contoh – menabung Rp 50,000 setiap bulan untuk membeli stereo baru pada dua tahun mendatang  Dengan memungkinkan uang itu memperoleh bunga dan bunga compound, uang Rp 50,000 pertama, pada akhir tahun kedua (asumsi bunga 8% pertahun), maka nilainya adalah Rp 50,000 (1 + 0.08)2 = Rp 58,320
  • 162.  FVn = PMT (FVIFAi,n)  FVn = nilai mendatang, dalam rupiah sekarang, dari sejumlah uang  PMT = pembayaran yang dibuat pada akhir setiap periode  FVIFAi,n = the future-value interest factor for an annuity
  • 163. Anuitas  Anuitas: serangkaian pembayaran dalam jumlah uang yang sama yang terlihat pada akhir periode waktu tertentu. 0 1 2 3 4
  • 164. Contoh Anuitas:  Jika kamu membeli obligasi, kamu akan mendapat kupon pembayaran bunga selama periode obligasi.  Jika kami meminjam uang untuk membeli rumah atau mobil, kamu harus membayar cicilan dalam jumlah yang sama.
  • 165. 0 1 2 3
  • 166. 0 1 2 3 1000 1000 1000
  • 167. Mathematical Solution: FV = PMT (FVIFA i, n ) FV = 1,000 (FVIFA .08, 3 ) (use FVIFA table, or)
  • 168. Mathematical Solution: FV = PMT (FVIFA i, n ) FV = 1 jt (FVIFA .08, 3) (use FVIFA table, or) FV = PMT (1 + i)n - 1 i
  • 169. Mathematical Solution: FV = PMT (FVIFA i, n ) FV = 1 juta (FVIFA .08, 3 ) (use FVIFA table, or) FV = PMT (1 + i)n - 1 i FV = 1 jt (1.08)3 - 1 = Rp 3,246,400 .08
  • 170. Assuming $2000 annual contributions with 9% return, how much will educational savings be worth in 30 years? FVn = PMT (FVIFA i, n) FV30 = $2000 (FVIFA 9%,30 yr) FV30 = $2000 (136.305) FV30 = $272,610
  • 171.  PVn = PMT (PVIFAi,n)  PVn = the present value, in today’s dollars, of a sum of money  PMT = the payment to be made at the end of each time period  PVIFAi,n = the present-value interest factor for an annuity
  • 172.  This equation is used to determine the present value of a future stream of payments, such as your pension fund or insurance benefits.
  • 173. 0 1 2 3
  • 174. 0 1 2 3 1000 1000 1000
  • 175. 0 1 2 3 1000 1000 1000
  • 176. Mathematical Solution: PV = PMT (PVIFA i, n ) PV = 1,000 (PVIFA .08, 3 ) (use PVIFA table, or)
  • 177. Mathematical Solution: PV = PMT (PVIFA i, n ) PV = 1,000 (PVIFA .08, 3 ) (use PVIFA table, or) 1 PV = PMT 1 - (1 + i)n i
  • 178. Mathematical Solution: PV = PMT (PVIFA i, n ) PV = 1,000 (PVIFA .08, 3 ) (use PVIFA table, or) 1 PV = PMT 1 - (1 + i)n i 1 PV = 1000 1 - (1.08 )3 = $2,577.10 .08
  • 179. What is the present value of the 25 annual payments of $50,000 offered to the soon-to-be ex- wife, assuming a 5% discount rate? PV = PMT (PVIFA i,n) PV = $50,000 (PVIFA 5%, 25) PV = $50,000 (14.094) PV = $704,700
  • 180.  Definition -- loans that are repaid in equal periodic installments  With an amortized loan the interest payment declines as your outstanding principal declines; therefore, with each payment you will be paying an increasing amount towards the principal of the loan.  Examples -- car loans or home mortgages
  • 181. What are the annual payments to repay $6,000 at 15% interest? PV = PMT(PVIFA i%,n yr) $6,000 = PMT (PVIFA 15%, 4 yr) $6,000 = PMT (2.855) $2,101.58 = PMT
  • 182.  Harga mobil = 180 juta  Dp 10%  Bunga 10%  Tenor 3 tahun  nilai kredit = 180 jt – 18 jt = 162 jt  Total kredit = 162 jt + 30% x 162 jt = 210.6 jt  Cicilannya = 210.6 jt / 36 = 5.85 jt per bulan  Pembayaran 1 = 18 jt + 5.85 jt + assuransi + provisi
  • 183.  Definition – an annuity that lasts forever  PV = PP / i  PV = the present value of the perpetuity  PP = the annual dollar amount provided by the perpetuity  i = the annual interest (or discount) rate
  • 184.  PV = Rp 10 juta  i = 20%  PP = Rp 10 juta x 20% = Rp 2 juta Atau:  PP = 1 juta  i = 10%  PV = Rp 1 juta / 10% = Rp 10 juta
  • 185.  Future value – the value, in the future, of a current investment  Rule of 72 – estimates how long your investment will take to double at a given rate of return  Present value – today’s value of an investment received in the future
  • 186.  Annuity – a periodic series of equal payments for a specific length of time  Future value of an annuity – the value, in the future, of a current stream of investments  Present value of an annuity – today’s value of a stream of investments received in the future
  • 187.  Amortized loans – loans paid in equal periodic installments for a specific length of time  Perpetuities – annuities that continue forever