Dokumen tersebut membahas tentang batik klasik, termasuk pengertian, bahan dan alat, cara pembuatan, serta makna motif batik klasik. Batik klasik adalah batik tradisional dimana setiap motifnya memiliki makna tertentu. Proses pembuatan batik klasik meliputi proses pembuatan pola, pewarnaan, hingga penghilangan lilin. Motif-motif batik klasik seperti Parang Barong dan Lintang Trenggono masing-masing
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
Batik Tugas Saras
1. Membatikpada mulanya merupakan salah satukegiatan tradisi keluarga yang turun temurun.
Pemilihan motifyang akan dibuatkan batiknya disesuaikan dengan keperluan pemakainya. Pada awalnya
motif – motifbatikjuga diciptakan menurut fungsi daripara pemakainya dalam kehidupan sehati – harinya.
Jadi, sangatlah mudah kalau dari suatu motifakan dapat dikenali dari keluarga mana si pemakai berasal. Salah
satujenis batikadalah batiktulis klasik.
A. Pengertian BatikKlasik
Batikklasik adalah batikyang masihasli yakni batikyang cara membuatnya masihsecara tradisional
dan setiapmotifnya mempunyai makna tertentu.
B. Bahan dan Alat
1) Bahan
a. Pokok
1. Malam
2. Naptol
3. Kain
b. Tambahan
1. Air
2. Api
3. Minyak tanah
2) Alat
a. Pokok
1. Wajan
2. Canthing
3. Kompor
b. Tambahan
1. Dingklik
2. Gawangan
3. Ember
4. Panci
C. Cara membuat
2. 1. Mbathik atau Nglowong, yaitu membuat pola pada kain dengan menempelkan malam menggunakan
canthing tulis. Nglowong pada sebelah kain disebut juga “ngengreng” dan setelah selesai dilanjutkan
dengan “nerusi” pada sebelah lainnya. Malam klowong yang digunakan pada proses ini tidak boleh
bertekstur terlalu ulet agar nantinya mudah dikerok.
2. Nembok, yaitu menutup bagian-bagian pola yang akan dibiarkan berwarna putih menggunakan
malam. Lapisan malam mini berfungsi sebagai tembok penahan zat pewarna agar jangan merembes ke
bagian yang ditembok. Malam tembok harus memiliki tekstur kuat dan ulet.
3. Medel, yaitu mencelup kain yang telah diberi malam kedalam pewarna untuk memberikan warna
dasar. Pada zaman dahulu, warna dasar ini adalah warna biru tua menggunakan bahan pewarna
Indigo (bahasa jawanya adalah tom). Bahan pewarna ini tebilang sangat lambat untuk diserap oleh
kain, sehingga harus dilakukan berulang kali.
4. Ngerok dan Nggirah, yaitu menghilangkan lilin dari bagian-bagian yang akan diberikan warna soga.
Biasanya proses ini menggunakan alat yang dinamakan cawuk (semacam pisautumpul).
5. Mbironi, yaitu menutup bagian-bagian yang akan tetap berwarna biru. Proses ini dilakukan pada
kedua sisi kain.
6. Nyoga, yaitu mencelup kain kedalam pewarna soga. Sebagaimana Medel, proses ini jika menggunakan
pewarna alam juga harus dilakukan secara berulang dan setiap kali selesai pencelupan maka harus
dikeringkan di udara terbuka.
7. Nglorod, yaitu menghilangkan lilin batikmenggunakan air mendidih.
D. Makna motifbatikklasik
1. Parang Barong
Motif Parang Barong pada awalnya hanya digunakan oleh para raja. Motif parang
sesungguhnya menggambarkan senjata, kekuasaan. Selaras dengan makna yang ada dalam mtif
Parang Barong, maka Ksatria yang menggunakan batikini bisa berlipat kekuatannya.
2. Lintang Trenggono
Dalam motifLintang Trenggono dilukiskan kehadiran bintang – bintangmalam yang
bermunculan seiringdengan gemerlapannya cahaya bintang diangkasa raya. Si pemakai berharapkan
Ia dapat menggambarkan betapa puas dan bahagianya hatinya dalam menikmati kehidupan malam
yang penuh gemerlap bintang. Motifini biasanya dikenakan saat resepsi.tangTrenggono(Bintang
yang berkilauan, foto6)
3. 3. Gringsing Buketan
Dalam motifini digambarkansisik ikan yang indah menjadi latar belakang buketan, ikatan
bunga yang indah. Si pemakai megharapkan keindahan, keharuman, dan kebesaran bagaikan bunga
dalam motifyang juga disertai dengan kekayaan yang tak terhitung, seperti jumlah sisikyang ada
dalam ikan itu.
4. Parang Pengede
Bunga yang sedang mekar dan kupu – kupu yang indah melambangkan kebesaran
pemiliknya.
Makna batikjuga berdasarkan warnanya.
1. Coklat
Warna ini dapat membangkitkan rasa kerendahan hati bagi pemakainya.
2. Birutua
Rasa ketenangan, efek kelembutan, dan keikhlasan pemiliknya dapat dilambangkan dengan
warna ini.
3. Putih
4. Menunjukkna rasa ketidakbersalah, kesucian, ketentraman hati, dan keberanian serta
kebesaran hati pemiliknya.
4. Kehitam – hitaman
Melambangkan kewibawaan, keberanian, kebeanian, kekuatan, kepercayaan diri, dan
dominasi.