SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
I.

PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Batik merupakan salah satu hasil budaya asli masyarakat Indonesia dan merupakan
asset bangsa yang perlu dilestarikan. Keberadaan batik erat hubungannya dengan nilainilai social yang berkembang dalam masyarakat. Motif-motif yang digunakan merupakan
dimbol-simbol yang yang ada dalam kebudayaan masyarakat, mencerminkan suatu
kehidupan dari masyarakat tertentu.
Pada awalnya, pembuatan batik dilakukan dengan cara sederhan. Peralatan yang
digunakan tidak banyak berkembang, namun seiring dengan berkembangnya pola pikir
manusia, pembutan batik mulai berkembang. Yang tadinya hanya menggunakan alat lukis
biasa dalam membuat motif berkembang dengan menggunakan alat cap. Penggunaan alat
ini tidak terslepas dari tuntutan untuk kecepatan dalam pengerjaan pembatikan.
Pembuatan pola batik dengan menggunakan cap lebih mudah dan prosesnya relative
singkat dibandingkan dengan pembutan pola dengan cara dilukis atau dengan cara ditulis.
Pola-pola yang ingin kita buat tinggal dicap saja pada kain yang akan kita batik. Setelah
itu tinggal melanjutkan ke proses berikutnya. Pola-pola yang dihasilkan dari pencapan
memang tidak seindah dengan pola-pola yang dihasilkan dengan cara yang lain, juga jika
mau membuat motif yang baru juga harus mengganti atau membuat alat cap baru
sehingga harganya relative lebih murah. Namun walaupun demikian, batik cap adalah
suatu proses perkembangan dari suatu batik.
Dalam suatu produksi, batik cap dapat dikatakan merupakan produk batik yang
mampu memcakup banyak pasar dibandingkan dengan batik tulis atau yang lainnya.
Harga batik cap yang relative murah sehingga banyak kalangan yang bisa menikmati
keindahan dari batik, maka produksinya dapat dilakukan dalam kapasitas masal. Untuk
itulah maka kami mengambil batik cap untuk diambil sebagai produk yang akan kami
produksi.

2. MAKSUD DAN TUJUAN
11
Menganalisis kebutuhan alat dan bahan dalam pembutan batik cap.

3. DASAR TEORI
a. Asal – Usul
Kata Bathik berasal tiga suku kata dalam huruf jawa Ba – Tha – ka,”Tha” nya
diberi pepet, dibaca ”Thi”,”Ka” nya dipangku yang dibaca ”K”.
Jadi penulisan kata Bathik yang benar adalah ”Bathik” Bukan ”batik” yang
selama ini lebih populer, karena huruf jawa tidak mengenal huruf ”Ta” tetapi yang
dikenal adalah ”Tha”.Bathik adalah suatu karya seni rupa yang ditorehkan pada kain
Dan dimanfaatkan sebagai busana, hiasan dinding dan sebagainya. Yang dibuat
dengan tehnik pewarnaan dengan menggunakan malam (lilin) sebagai penghalang
warna. Definisi ini berlaku pada bathik tulis (serat) maupun bathik Cap.
b. Batik cap
Batik di Indonesia memang selalu mengalami perkembangan yang cukup
signifikan. Pada awalnya hanya terdapat batik tulis yang dikerjakan oleh para
pengrajin wanita menggunakan canting. Sekitar pertengahan abad ke-19, “canting
cap” (biasanya disebut hanya“cap” saja) mulai dikembangkan.
Canting cap merupakan sebuah alat berbentuk semacam stempel besar yang telah
digambar pola batik. Pada umumnya pola pada canting cap ini dibentuk dari bahan
dasar tembaga, tetapi ada pula yang dikombinasikan dengan besi. Dari jenis produksi
batik cap ini, pembatik bisa menghemat tenaga, dan tak perlu menggambar pola atau
desain di atas kain.
Batik cap juga mengalami pekembangan, dengan dikenalnya cap kayu. Cap yang
terbuat dari kayu ini lebih ekonomis dan lebih mudah pembuatannnya. Pola pada
kayu diukir dan dibentuk seperti stempel sama halnya dengan cap tembaga. Batik
menggunakan cap kayu ini dapat dibedakan dari cap tembaga karena kayu tidak

11
menghantarkan panas sebaik tembaga sehingga malam (lilin) yang menempel pada
kayu lebih tipis, dan hasil pengecapannya yang terbentukpun memiliki kekhasan
tersendiri, biasanya terdapat sedikit warna yang meresap pada batik karena lilin yang
menempel terlalu tipis, sehingga terlihat gradasi warna pada pola antara pinggir
motif dan tengahnya.
4. ALAT DAN BAHAN
a. Peralatan
Peralatan yang dipergunakan dalam membathik, dari jaman dahulu hingga
sekarang ini belum pernah mengalami perubahan yang berarti. dan semua proses
pengerjaan dikerjakan secara manual atau tradisional. Peralatan yang dipergunakan
untuk pengerjaan membathikpun masih tergolong sederhana, diantaranya adalah :
 Gawangan
Adalah alat yang bentuknya menyerupai gawang sepak bola. Namun
gawangan untuk membathik ukurannya lebih kecil. Alat ini dipergunakan untuk
meletakkan kain mori yang akan di bathik, alat ini dibuat sendiri dengan bahan
baku dari bambu atau kayu.
 Wajan
Yaitu istilah setempat yang berarti alat penggorengan, fungsi dari alat tersebut
adalah tempat untuk mencairkan lilin bathik yang akan digunakan membathik,
alat ini buatan pabrik & bahan bakunya dari almunium atau plat besi serta cara
mendapatkannya dengan cara membeli.
 Kompor
Kompor adalah alat pemanas dengan bahan bakar minyak tanah yang
berfungsi untuk mencairkan lilin bathik yang terdapat dalam wajan. cara
mendapatkannya alat tersebut adalah dengan cara membeli
 Dingklik

11
Istilah setempat yang berarti kursi kecil yang terbuat dari bahan kayu atau
bambu dan digunakan untuk duduk pengrajin saat membathik. Alat ini biasanya
dibuat sendiri.
 Kemplong atau ganden
Adalah palu besar yang terbuat dari kayu dan berfungsi untuk menghaluskan
kain mori setelah dikanji. Alat diperoleh dengan cara dibuat sendiri.
 Jembangan atau Bak Pencelupan
Yaitu bak yang terbuat dari kayu atau dari susunan batu bata yang disemen.
Yang dipergunakan untuk pewarnaan.
 Kerokan
Yaitu alat yang terbuat dari pisau tumpul yang dibengkokkan seperti huruf
“U” dan gunanya untuk mengerok malam bathik bekas canthing isen-isen dan
canthing klowong yang tujuaannya untuk meneruskan pewarnaan pada tahap
kedua.ampayan. Alat yang dipergunakan untuk menjemur kain yang telah diketel
atau selesai dibathik. Dan alat ini biasanya dibuat dari bambu.
 Plorodan
Yaitu alat yang digunakan untuk keperluan membersihkan malam agar lepas
dari kain dengan jalan merebus kain yang telah dibathik. Alat ini biasanya
terbuat dari potongan drum bagian bawah.
 Alat pencap
Yaitu alat yang digunakan untuk membuat pola batik yang diinginkan dengan
cara pencapan.
b. Bahan

11
No
1

Kain Mori

2

Lilin / Malam Bathik

3

Zat Pewarna

4

Air

5

Zat warna reaktif remazol

6

Sodium Bikarbonat

7

Urea

8

Remazhol / Zat Anti Reduksi

9

Manutex / Pengental

10

II.

Nama Bahan

Minyak tanah

PROSES PRODUKSI
Secara umum proses pembuatan batik melalui 3 tahapan yaitu pemberian malam (lilin)
pada kain, pewarnaan, dan pelepasan lilin dari kain. Kain putih yang akan dibatik dapat
diberi warna dasar sesuai selera kita atau tetap berwarna putih sebelum kemudian di beri
malam. Proses pemberian malam ini dilakukan dengan proses cap. Pada bagian kain yang
diberi malam maka proses pewarnaan pada batik tidak dapat masuk karena tertutup oleh
malam (wax resist). Setelah diberi malam, batik dicelup dengan warna. Proses pewarnaan ini
dapat dilakukan beberapa kali sesuai keinginan, berapa warna yang diinginkan.
11
Jika proses pewarnaan dan pemberian malam selesai maka malam dilunturkan dengan
proses pemanasan. Batik yang telah jadi direbus hingga malam menjadi leleh dan terlepas
dari air. Proses perebusan ini dilakukan dua kali, yang terakhir dengan larutan soda ash untuk
mematikan warna yang menempel pada batik, dan menghindari kelunturan. Setelah
perebusan selesai, batik direndam air dingin dan dijemur.

Pembuatan pola dan pemberian lilin

pewarnaan

Penghilangan lilin

Secara garis besar, proses pembuatan batik cap pada prinsipnya seperti yang telah
digambarkan pada uraian di atas, namun secara mendetailnya dapat dilakukan dengan tahaptahap sebagai berikut:
a. Diloyor/tahap persiapan
Adalah dimana kain mori sudah dipersiapkan, direndam untuk menghilangkan
kanjinya. Dan dikeringkan. Kemudian setelah kering direndam kembali didalam bubur
beras Wulu serta dkeringkan kembali dengan cara dibentang supaya kain tersebut tidak
kusut.
b. Dikemplong
Yaitu memukul – mukul kain yang telah selesai diloyor palu kayu besar yang
bertujuan supaya kainnya menjadi rata.

11
c. Membuat corak/gambar (molani) sekaligus menutup motif dengan malam (lilin)
(pencapan)
Membuat corak untuk batik ini adalah dengan cara mencap dengan alat cap yang
telah tersedia. Motif-motif yang dibuat adalah berdasarkan motif alat cap yang dimiliki,
caranya dengan mencelupkan alat cap ke dalam lilin panas dan ditempelkan ke
kain sehingga membentuk motif yang kita buat.

d. Nerusi
Adalah merekatkan malam pada sisi sebaliknya, yang bertujuan untuk mendapatkan
hasil bathikan yang berkualitas.
e. Wedel/pencelupan
Tahap ini adalah pemberian (pencelupan) warna pada bagian kain yang tidak ditutup
dengan malam atau bisa dikatankan pewarnaan dasar.
f. Kerok
Tahap ini adalah menghilangkan malam bathikan dengan cara dikerok dengan
menggunakan alat pisau tumpul yang dibengkokkan seperti huruf “U” dengan tujuaan
untuk pemberiaan warna selanjutnya (warna kedua), jika kita mau mencelup dua kali
(sesuai yang kita inginkan).
g. Mencap untuk kedua kalinya
Kain yang telah melalui proses pengerokan biasanya malam bathikan mengalami
kerontokan, untuk mencegah kemasukan warna lain, maka ditutup kembali dengan
malam menggunakan alat cap.
h. Nyoga/pencelupan ke dua kali

11
Adalah tahapan pewarnaan kedua dengan menggunakan zat pewarna buatan atau
alami yang terbuat dari kulit kayu ; jambal, tinggi dan teger. Jenis tumbuhan ini terdapat
di daerah NTB dan Kalimantan.
i. Babaran/menghilangkan malam (nglorot)
Adalah proses akhir membuat bathik, dimana proses ini adalah melorod malam yang
menempel pada kain dengan cara merebus kain tersebut hingga malam yang menempel
lepas semuanya.
j. Mbilasi (pembilasan/pencucian)
Yaitu setelah lmalam bathiknya lepas dari kain kemudian kainnya dibilas dengan air
hingga airnya sampai kelihatan bening.
k. Pememehan/penjemuran
Setelah proses babaran usai tahap berikutnya adalah pengeringan kain bathik. Dengan
cara dijemur sampai kering dan tidak boleh kontak langsung dengan pancaran sinar
matahari.

Persiapan

Molani

Kerok

Pencelupan

Neruai

Molani ke-2

Pencelupan ke-2

Nglorot

Penjemuran

III.

Dikemplong

Mbilasi

ANALISIS DAN PEMBAHASAN
11
1. Kebutuhan alat (sebgian data diasumsikan)
No

Jenis Alat

Jumlah

1

Wajan / ketel

1

2

Kompor

1

3

Dingklik

1

4

Kemplong / ganden

1

5

Jembangan

atau

Bak

1

Pencelupan
6

Kerokan

1

7

Plorodan

1

8

Alat pencap

4

2. Kebutuhuan bahan yang diperlukan
 Lilin

= 200 gram

 Zat warna reaktif remazol

= 75 gram

 Sodium bikarbonat

= 10 gram

 Urea

= 50 gram

 Remazol/zat anti reduksi

= 20 gram

 Manutex/pengental

= 350 gram

 Air

= 495 gram

 Minyak Tanah

= 1,5 liter

11
3. Analisis kapasitas produksi per bulan
Pengerjaan pembatikan (pencapan dan pewarnaan,untuk persiapan batik dilakukan
pada hari sebelumnya) untuk 5 meter kain dapat dikerjakan dalam waktu 2 jam. Jadi jika
satu hari kerja (8 jam efektif) dapat mengerjakan batik cap sebanyak 20 meter. Dalam
waktu satu minggu (6 hari kerja) dapat terselesaikan sebanyak 120 meter kain batik, dan
dalam waktu satu bulan (4 minggu + 2 hari kerja) dapat terselesaikan batik sebanyak 520
meter atau 104 lembar kain batik.

No

Nama Bahan

Jumlah

1

Kain Mori

520 meter

2

Lilin / Malam Bathik

20,8 kg

4

Air

51,48 kg

5

Zat warna reaktif remazol

7,8 kg

6

Sodium Bikarbonat

1,04 kg

7

Urea

5,2 kg

8

Remazhol / Zat Anti Reduksi

2,08 kg

9

Manutex / Pengental

36,4 kg

10 Minyak Tanah

IV.

156 liter

KESIMPULAN

11
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam suatu produksi, perencanaan
produksi merupakan suatu hal yang penting dalam suatu produksi, misalnya dalam produksi
batik cap. Dengan perencanaan produksi maka akan dapat ditentukan kapasitas produksi
yang dapat dibuat sehingga dapat menentukan kebutuhan bahan dasar.

V.

DAFTAR PUSTAKA
Batik Pekalongan, Pembuatan Batik. Teknik Pembuatan Batik « Batik.htm
Belajar Membuat Batik. www.indonext.com
Batik Bakaran Wetan-Pati. Indek.php.htm
Laporan Kerja Praktek di Perusahaan Batik Nadira Tasikmalaya Pembuatan Batik dengan
Zat Warna Reaktif Remazol pada Kain Mori Prima. 1996. Bandung: STT Tekstil

11

More Related Content

What's hot

Teknik dan proses pembuatan batik
Teknik dan proses pembuatan batikTeknik dan proses pembuatan batik
Teknik dan proses pembuatan batikPutri Aisyah
 
Presentasi Batik Indonesia (Indonesian batik presentation)
Presentasi Batik Indonesia (Indonesian batik presentation)Presentasi Batik Indonesia (Indonesian batik presentation)
Presentasi Batik Indonesia (Indonesian batik presentation)andiniregik
 
Ppt kerajinan dari bahan kayu, bambu, rotan, dan tempurung kelapa
Ppt kerajinan dari bahan kayu, bambu, rotan, dan tempurung kelapaPpt kerajinan dari bahan kayu, bambu, rotan, dan tempurung kelapa
Ppt kerajinan dari bahan kayu, bambu, rotan, dan tempurung kelapaCecep Subagja
 
media pembelajaran IPS kelas 3 semester II
media pembelajaran IPS kelas 3 semester IImedia pembelajaran IPS kelas 3 semester II
media pembelajaran IPS kelas 3 semester IIyogaboni56
 
Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan
Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasanKelainan dan penyakit pada sistem pernapasan
Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasanRyan Widjayana
 
Kerajinan tekstil prakarya
Kerajinan tekstil prakaryaKerajinan tekstil prakarya
Kerajinan tekstil prakaryaDimas Rayhan
 
Karya Seni Rupa 3 Dimensi
Karya Seni Rupa 3 DimensiKarya Seni Rupa 3 Dimensi
Karya Seni Rupa 3 Dimensiwandi120998
 
Contoh Biaya Produksi Membuat Kerajinan dari bahan Limbah
Contoh Biaya Produksi Membuat Kerajinan dari bahan LimbahContoh Biaya Produksi Membuat Kerajinan dari bahan Limbah
Contoh Biaya Produksi Membuat Kerajinan dari bahan LimbahSiti Aroyani
 
Bab 1 Usaha kerajinan Berdasarkan pada Kebutuhan Pasar Lokal.pptx
Bab 1 Usaha kerajinan Berdasarkan pada Kebutuhan Pasar Lokal.pptxBab 1 Usaha kerajinan Berdasarkan pada Kebutuhan Pasar Lokal.pptx
Bab 1 Usaha kerajinan Berdasarkan pada Kebutuhan Pasar Lokal.pptxFadliTambue2
 
PPT Teks Eksplanasi
PPT Teks Eksplanasi PPT Teks Eksplanasi
PPT Teks Eksplanasi Rubyrubi26
 
Sejarah uang (simulasi ips)
Sejarah uang (simulasi ips)Sejarah uang (simulasi ips)
Sejarah uang (simulasi ips)Aulia Musyarofah
 

What's hot (20)

Teknik dan proses pembuatan batik
Teknik dan proses pembuatan batikTeknik dan proses pembuatan batik
Teknik dan proses pembuatan batik
 
Presentasi Batik Indonesia (Indonesian batik presentation)
Presentasi Batik Indonesia (Indonesian batik presentation)Presentasi Batik Indonesia (Indonesian batik presentation)
Presentasi Batik Indonesia (Indonesian batik presentation)
 
Prakarya Konversi Energi
Prakarya Konversi EnergiPrakarya Konversi Energi
Prakarya Konversi Energi
 
Ppt kerajinan dari bahan kayu, bambu, rotan, dan tempurung kelapa
Ppt kerajinan dari bahan kayu, bambu, rotan, dan tempurung kelapaPpt kerajinan dari bahan kayu, bambu, rotan, dan tempurung kelapa
Ppt kerajinan dari bahan kayu, bambu, rotan, dan tempurung kelapa
 
media pembelajaran IPS kelas 3 semester II
media pembelajaran IPS kelas 3 semester IImedia pembelajaran IPS kelas 3 semester II
media pembelajaran IPS kelas 3 semester II
 
Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan
Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasanKelainan dan penyakit pada sistem pernapasan
Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan
 
Batik
BatikBatik
Batik
 
Kerajinan tekstil prakarya
Kerajinan tekstil prakaryaKerajinan tekstil prakarya
Kerajinan tekstil prakarya
 
Karya Seni Rupa 3 Dimensi
Karya Seni Rupa 3 DimensiKarya Seni Rupa 3 Dimensi
Karya Seni Rupa 3 Dimensi
 
PPT KELAS IV .pptx
PPT KELAS IV .pptxPPT KELAS IV .pptx
PPT KELAS IV .pptx
 
Tas Batik Celup Ikat
Tas Batik Celup IkatTas Batik Celup Ikat
Tas Batik Celup Ikat
 
Contoh Biaya Produksi Membuat Kerajinan dari bahan Limbah
Contoh Biaya Produksi Membuat Kerajinan dari bahan LimbahContoh Biaya Produksi Membuat Kerajinan dari bahan Limbah
Contoh Biaya Produksi Membuat Kerajinan dari bahan Limbah
 
MAKALAH SENI RUPA 3 DIMENSI
MAKALAH SENI RUPA 3 DIMENSIMAKALAH SENI RUPA 3 DIMENSI
MAKALAH SENI RUPA 3 DIMENSI
 
Ppt puisi
Ppt puisiPpt puisi
Ppt puisi
 
Legenda situ bagendit
Legenda situ bagenditLegenda situ bagendit
Legenda situ bagendit
 
Bab 1 Usaha kerajinan Berdasarkan pada Kebutuhan Pasar Lokal.pptx
Bab 1 Usaha kerajinan Berdasarkan pada Kebutuhan Pasar Lokal.pptxBab 1 Usaha kerajinan Berdasarkan pada Kebutuhan Pasar Lokal.pptx
Bab 1 Usaha kerajinan Berdasarkan pada Kebutuhan Pasar Lokal.pptx
 
konjungsi antar kalimat
konjungsi antar kalimatkonjungsi antar kalimat
konjungsi antar kalimat
 
SENI PATUNG
SENI PATUNGSENI PATUNG
SENI PATUNG
 
PPT Teks Eksplanasi
PPT Teks Eksplanasi PPT Teks Eksplanasi
PPT Teks Eksplanasi
 
Sejarah uang (simulasi ips)
Sejarah uang (simulasi ips)Sejarah uang (simulasi ips)
Sejarah uang (simulasi ips)
 

Viewers also liked (20)

Lap batik cap 1
Lap batik cap 1Lap batik cap 1
Lap batik cap 1
 
Makalah batik 2
Makalah batik 2Makalah batik 2
Makalah batik 2
 
Makalah kebudayaan batik indonesia
Makalah kebudayaan batik indonesiaMakalah kebudayaan batik indonesia
Makalah kebudayaan batik indonesia
 
向聖母無玷之心奉獻誦
向聖母無玷之心奉獻誦向聖母無玷之心奉獻誦
向聖母無玷之心奉獻誦
 
Instructivo hablar
Instructivo hablarInstructivo hablar
Instructivo hablar
 
Http
HttpHttp
Http
 
Invest in Rare Earth Metals - Terra Metal Fund
Invest in Rare Earth Metals - Terra Metal Fund Invest in Rare Earth Metals - Terra Metal Fund
Invest in Rare Earth Metals - Terra Metal Fund
 
2013 10 sub 21 sueca resultats
2013 10 sub 21 sueca resultats2013 10 sub 21 sueca resultats
2013 10 sub 21 sueca resultats
 
The LinkedIn Cue
The LinkedIn CueThe LinkedIn Cue
The LinkedIn Cue
 
SAWIEN
SAWIENSAWIEN
SAWIEN
 
Lap batik eoq
Lap batik eoqLap batik eoq
Lap batik eoq
 
Tasca 1.1 el llenguatge informàtic
Tasca 1.1 el llenguatge informàticTasca 1.1 el llenguatge informàtic
Tasca 1.1 el llenguatge informàtic
 
Kaos polos
Kaos polosKaos polos
Kaos polos
 
Aula 03 - IHC - Eudisley Anjos
Aula 03 - IHC - Eudisley AnjosAula 03 - IHC - Eudisley Anjos
Aula 03 - IHC - Eudisley Anjos
 
Agência e Marca
Agência e MarcaAgência e Marca
Agência e Marca
 
остоброд
остобродостоброд
остоброд
 
171202
171202171202
171202
 
Desafio do zoo
Desafio do zooDesafio do zoo
Desafio do zoo
 
Итоги анкетирования операторов рынка огнезащиты Украины
Итоги анкетирования операторов рынка огнезащиты УкраиныИтоги анкетирования операторов рынка огнезащиты Украины
Итоги анкетирования операторов рынка огнезащиты Украины
 
Hire seo service
Hire seo serviceHire seo service
Hire seo service
 

Similar to OPTIMASI BATIK CAP

PPT Batik Tradisional Nusantara
PPT Batik Tradisional NusantaraPPT Batik Tradisional Nusantara
PPT Batik Tradisional NusantaraSaraswati N
 
BATIK CAP.pptx
BATIK CAP.pptxBATIK CAP.pptx
BATIK CAP.pptxdeni games
 
Batik yogyakarta - Seni Batik (by Pangestu Chaesar S)
Batik yogyakarta - Seni Batik (by Pangestu Chaesar S)Batik yogyakarta - Seni Batik (by Pangestu Chaesar S)
Batik yogyakarta - Seni Batik (by Pangestu Chaesar S)Pangestu S
 
Prakarya Batik Tulis
Prakarya Batik TulisPrakarya Batik Tulis
Prakarya Batik TulisRidwan S
 
Karya tulis kemasan batik titik agustina t1210077
Karya tulis kemasan batik  titik agustina t1210077Karya tulis kemasan batik  titik agustina t1210077
Karya tulis kemasan batik titik agustina t1210077RevaNku TeeNa
 
Presentasi proses Membatik
Presentasi proses MembatikPresentasi proses Membatik
Presentasi proses Membatikikarahma97
 
Presentasi Proses membatik
Presentasi Proses membatikPresentasi Proses membatik
Presentasi Proses membatikikarahma97
 
Proses membuat batik dan songket - F3 PTKL ( presentation )
Proses membuat batik dan songket - F3 PTKL ( presentation )Proses membuat batik dan songket - F3 PTKL ( presentation )
Proses membuat batik dan songket - F3 PTKL ( presentation )Nurul Izzah
 
Proses pembuatan batik
Proses pembuatan batik Proses pembuatan batik
Proses pembuatan batik Dwi Anggrainy
 

Similar to OPTIMASI BATIK CAP (20)

Batik
BatikBatik
Batik
 
batik1-160318124048.pptx
batik1-160318124048.pptxbatik1-160318124048.pptx
batik1-160318124048.pptx
 
PPT Batik Tradisional Nusantara
PPT Batik Tradisional NusantaraPPT Batik Tradisional Nusantara
PPT Batik Tradisional Nusantara
 
Motif motif batik
Motif motif batikMotif motif batik
Motif motif batik
 
BATIK CAP.pptx
BATIK CAP.pptxBATIK CAP.pptx
BATIK CAP.pptx
 
Batik Indonesia
Batik IndonesiaBatik Indonesia
Batik Indonesia
 
Batik yogyakarta - Seni Batik (by Pangestu Chaesar S)
Batik yogyakarta - Seni Batik (by Pangestu Chaesar S)Batik yogyakarta - Seni Batik (by Pangestu Chaesar S)
Batik yogyakarta - Seni Batik (by Pangestu Chaesar S)
 
Batik
BatikBatik
Batik
 
Prakarya Batik Tulis
Prakarya Batik TulisPrakarya Batik Tulis
Prakarya Batik Tulis
 
Batik.pptx
Batik.pptxBatik.pptx
Batik.pptx
 
Karya tulis kemasan batik titik agustina t1210077
Karya tulis kemasan batik  titik agustina t1210077Karya tulis kemasan batik  titik agustina t1210077
Karya tulis kemasan batik titik agustina t1210077
 
Batik.pptx
Batik.pptxBatik.pptx
Batik.pptx
 
Batik truntum
Batik truntumBatik truntum
Batik truntum
 
BATIK
BATIKBATIK
BATIK
 
Presentasi proses Membatik
Presentasi proses MembatikPresentasi proses Membatik
Presentasi proses Membatik
 
Presentasi Proses membatik
Presentasi Proses membatikPresentasi Proses membatik
Presentasi Proses membatik
 
Proses membuat batik dan songket - F3 PTKL ( presentation )
Proses membuat batik dan songket - F3 PTKL ( presentation )Proses membuat batik dan songket - F3 PTKL ( presentation )
Proses membuat batik dan songket - F3 PTKL ( presentation )
 
Batik
BatikBatik
Batik
 
Proses pembuatan batik
Proses pembuatan batik Proses pembuatan batik
Proses pembuatan batik
 
Batik
BatikBatik
Batik
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

OPTIMASI BATIK CAP

  • 1. I. PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Batik merupakan salah satu hasil budaya asli masyarakat Indonesia dan merupakan asset bangsa yang perlu dilestarikan. Keberadaan batik erat hubungannya dengan nilainilai social yang berkembang dalam masyarakat. Motif-motif yang digunakan merupakan dimbol-simbol yang yang ada dalam kebudayaan masyarakat, mencerminkan suatu kehidupan dari masyarakat tertentu. Pada awalnya, pembuatan batik dilakukan dengan cara sederhan. Peralatan yang digunakan tidak banyak berkembang, namun seiring dengan berkembangnya pola pikir manusia, pembutan batik mulai berkembang. Yang tadinya hanya menggunakan alat lukis biasa dalam membuat motif berkembang dengan menggunakan alat cap. Penggunaan alat ini tidak terslepas dari tuntutan untuk kecepatan dalam pengerjaan pembatikan. Pembuatan pola batik dengan menggunakan cap lebih mudah dan prosesnya relative singkat dibandingkan dengan pembutan pola dengan cara dilukis atau dengan cara ditulis. Pola-pola yang ingin kita buat tinggal dicap saja pada kain yang akan kita batik. Setelah itu tinggal melanjutkan ke proses berikutnya. Pola-pola yang dihasilkan dari pencapan memang tidak seindah dengan pola-pola yang dihasilkan dengan cara yang lain, juga jika mau membuat motif yang baru juga harus mengganti atau membuat alat cap baru sehingga harganya relative lebih murah. Namun walaupun demikian, batik cap adalah suatu proses perkembangan dari suatu batik. Dalam suatu produksi, batik cap dapat dikatakan merupakan produk batik yang mampu memcakup banyak pasar dibandingkan dengan batik tulis atau yang lainnya. Harga batik cap yang relative murah sehingga banyak kalangan yang bisa menikmati keindahan dari batik, maka produksinya dapat dilakukan dalam kapasitas masal. Untuk itulah maka kami mengambil batik cap untuk diambil sebagai produk yang akan kami produksi. 2. MAKSUD DAN TUJUAN 11
  • 2. Menganalisis kebutuhan alat dan bahan dalam pembutan batik cap. 3. DASAR TEORI a. Asal – Usul Kata Bathik berasal tiga suku kata dalam huruf jawa Ba – Tha – ka,”Tha” nya diberi pepet, dibaca ”Thi”,”Ka” nya dipangku yang dibaca ”K”. Jadi penulisan kata Bathik yang benar adalah ”Bathik” Bukan ”batik” yang selama ini lebih populer, karena huruf jawa tidak mengenal huruf ”Ta” tetapi yang dikenal adalah ”Tha”.Bathik adalah suatu karya seni rupa yang ditorehkan pada kain Dan dimanfaatkan sebagai busana, hiasan dinding dan sebagainya. Yang dibuat dengan tehnik pewarnaan dengan menggunakan malam (lilin) sebagai penghalang warna. Definisi ini berlaku pada bathik tulis (serat) maupun bathik Cap. b. Batik cap Batik di Indonesia memang selalu mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Pada awalnya hanya terdapat batik tulis yang dikerjakan oleh para pengrajin wanita menggunakan canting. Sekitar pertengahan abad ke-19, “canting cap” (biasanya disebut hanya“cap” saja) mulai dikembangkan. Canting cap merupakan sebuah alat berbentuk semacam stempel besar yang telah digambar pola batik. Pada umumnya pola pada canting cap ini dibentuk dari bahan dasar tembaga, tetapi ada pula yang dikombinasikan dengan besi. Dari jenis produksi batik cap ini, pembatik bisa menghemat tenaga, dan tak perlu menggambar pola atau desain di atas kain. Batik cap juga mengalami pekembangan, dengan dikenalnya cap kayu. Cap yang terbuat dari kayu ini lebih ekonomis dan lebih mudah pembuatannnya. Pola pada kayu diukir dan dibentuk seperti stempel sama halnya dengan cap tembaga. Batik menggunakan cap kayu ini dapat dibedakan dari cap tembaga karena kayu tidak 11
  • 3. menghantarkan panas sebaik tembaga sehingga malam (lilin) yang menempel pada kayu lebih tipis, dan hasil pengecapannya yang terbentukpun memiliki kekhasan tersendiri, biasanya terdapat sedikit warna yang meresap pada batik karena lilin yang menempel terlalu tipis, sehingga terlihat gradasi warna pada pola antara pinggir motif dan tengahnya. 4. ALAT DAN BAHAN a. Peralatan Peralatan yang dipergunakan dalam membathik, dari jaman dahulu hingga sekarang ini belum pernah mengalami perubahan yang berarti. dan semua proses pengerjaan dikerjakan secara manual atau tradisional. Peralatan yang dipergunakan untuk pengerjaan membathikpun masih tergolong sederhana, diantaranya adalah :  Gawangan Adalah alat yang bentuknya menyerupai gawang sepak bola. Namun gawangan untuk membathik ukurannya lebih kecil. Alat ini dipergunakan untuk meletakkan kain mori yang akan di bathik, alat ini dibuat sendiri dengan bahan baku dari bambu atau kayu.  Wajan Yaitu istilah setempat yang berarti alat penggorengan, fungsi dari alat tersebut adalah tempat untuk mencairkan lilin bathik yang akan digunakan membathik, alat ini buatan pabrik & bahan bakunya dari almunium atau plat besi serta cara mendapatkannya dengan cara membeli.  Kompor Kompor adalah alat pemanas dengan bahan bakar minyak tanah yang berfungsi untuk mencairkan lilin bathik yang terdapat dalam wajan. cara mendapatkannya alat tersebut adalah dengan cara membeli  Dingklik 11
  • 4. Istilah setempat yang berarti kursi kecil yang terbuat dari bahan kayu atau bambu dan digunakan untuk duduk pengrajin saat membathik. Alat ini biasanya dibuat sendiri.  Kemplong atau ganden Adalah palu besar yang terbuat dari kayu dan berfungsi untuk menghaluskan kain mori setelah dikanji. Alat diperoleh dengan cara dibuat sendiri.  Jembangan atau Bak Pencelupan Yaitu bak yang terbuat dari kayu atau dari susunan batu bata yang disemen. Yang dipergunakan untuk pewarnaan.  Kerokan Yaitu alat yang terbuat dari pisau tumpul yang dibengkokkan seperti huruf “U” dan gunanya untuk mengerok malam bathik bekas canthing isen-isen dan canthing klowong yang tujuaannya untuk meneruskan pewarnaan pada tahap kedua.ampayan. Alat yang dipergunakan untuk menjemur kain yang telah diketel atau selesai dibathik. Dan alat ini biasanya dibuat dari bambu.  Plorodan Yaitu alat yang digunakan untuk keperluan membersihkan malam agar lepas dari kain dengan jalan merebus kain yang telah dibathik. Alat ini biasanya terbuat dari potongan drum bagian bawah.  Alat pencap Yaitu alat yang digunakan untuk membuat pola batik yang diinginkan dengan cara pencapan. b. Bahan 11
  • 5. No 1 Kain Mori 2 Lilin / Malam Bathik 3 Zat Pewarna 4 Air 5 Zat warna reaktif remazol 6 Sodium Bikarbonat 7 Urea 8 Remazhol / Zat Anti Reduksi 9 Manutex / Pengental 10 II. Nama Bahan Minyak tanah PROSES PRODUKSI Secara umum proses pembuatan batik melalui 3 tahapan yaitu pemberian malam (lilin) pada kain, pewarnaan, dan pelepasan lilin dari kain. Kain putih yang akan dibatik dapat diberi warna dasar sesuai selera kita atau tetap berwarna putih sebelum kemudian di beri malam. Proses pemberian malam ini dilakukan dengan proses cap. Pada bagian kain yang diberi malam maka proses pewarnaan pada batik tidak dapat masuk karena tertutup oleh malam (wax resist). Setelah diberi malam, batik dicelup dengan warna. Proses pewarnaan ini dapat dilakukan beberapa kali sesuai keinginan, berapa warna yang diinginkan. 11
  • 6. Jika proses pewarnaan dan pemberian malam selesai maka malam dilunturkan dengan proses pemanasan. Batik yang telah jadi direbus hingga malam menjadi leleh dan terlepas dari air. Proses perebusan ini dilakukan dua kali, yang terakhir dengan larutan soda ash untuk mematikan warna yang menempel pada batik, dan menghindari kelunturan. Setelah perebusan selesai, batik direndam air dingin dan dijemur. Pembuatan pola dan pemberian lilin pewarnaan Penghilangan lilin Secara garis besar, proses pembuatan batik cap pada prinsipnya seperti yang telah digambarkan pada uraian di atas, namun secara mendetailnya dapat dilakukan dengan tahaptahap sebagai berikut: a. Diloyor/tahap persiapan Adalah dimana kain mori sudah dipersiapkan, direndam untuk menghilangkan kanjinya. Dan dikeringkan. Kemudian setelah kering direndam kembali didalam bubur beras Wulu serta dkeringkan kembali dengan cara dibentang supaya kain tersebut tidak kusut. b. Dikemplong Yaitu memukul – mukul kain yang telah selesai diloyor palu kayu besar yang bertujuan supaya kainnya menjadi rata. 11
  • 7. c. Membuat corak/gambar (molani) sekaligus menutup motif dengan malam (lilin) (pencapan) Membuat corak untuk batik ini adalah dengan cara mencap dengan alat cap yang telah tersedia. Motif-motif yang dibuat adalah berdasarkan motif alat cap yang dimiliki, caranya dengan mencelupkan alat cap ke dalam lilin panas dan ditempelkan ke kain sehingga membentuk motif yang kita buat. d. Nerusi Adalah merekatkan malam pada sisi sebaliknya, yang bertujuan untuk mendapatkan hasil bathikan yang berkualitas. e. Wedel/pencelupan Tahap ini adalah pemberian (pencelupan) warna pada bagian kain yang tidak ditutup dengan malam atau bisa dikatankan pewarnaan dasar. f. Kerok Tahap ini adalah menghilangkan malam bathikan dengan cara dikerok dengan menggunakan alat pisau tumpul yang dibengkokkan seperti huruf “U” dengan tujuaan untuk pemberiaan warna selanjutnya (warna kedua), jika kita mau mencelup dua kali (sesuai yang kita inginkan). g. Mencap untuk kedua kalinya Kain yang telah melalui proses pengerokan biasanya malam bathikan mengalami kerontokan, untuk mencegah kemasukan warna lain, maka ditutup kembali dengan malam menggunakan alat cap. h. Nyoga/pencelupan ke dua kali 11
  • 8. Adalah tahapan pewarnaan kedua dengan menggunakan zat pewarna buatan atau alami yang terbuat dari kulit kayu ; jambal, tinggi dan teger. Jenis tumbuhan ini terdapat di daerah NTB dan Kalimantan. i. Babaran/menghilangkan malam (nglorot) Adalah proses akhir membuat bathik, dimana proses ini adalah melorod malam yang menempel pada kain dengan cara merebus kain tersebut hingga malam yang menempel lepas semuanya. j. Mbilasi (pembilasan/pencucian) Yaitu setelah lmalam bathiknya lepas dari kain kemudian kainnya dibilas dengan air hingga airnya sampai kelihatan bening. k. Pememehan/penjemuran Setelah proses babaran usai tahap berikutnya adalah pengeringan kain bathik. Dengan cara dijemur sampai kering dan tidak boleh kontak langsung dengan pancaran sinar matahari. Persiapan Molani Kerok Pencelupan Neruai Molani ke-2 Pencelupan ke-2 Nglorot Penjemuran III. Dikemplong Mbilasi ANALISIS DAN PEMBAHASAN 11
  • 9. 1. Kebutuhan alat (sebgian data diasumsikan) No Jenis Alat Jumlah 1 Wajan / ketel 1 2 Kompor 1 3 Dingklik 1 4 Kemplong / ganden 1 5 Jembangan atau Bak 1 Pencelupan 6 Kerokan 1 7 Plorodan 1 8 Alat pencap 4 2. Kebutuhuan bahan yang diperlukan  Lilin = 200 gram  Zat warna reaktif remazol = 75 gram  Sodium bikarbonat = 10 gram  Urea = 50 gram  Remazol/zat anti reduksi = 20 gram  Manutex/pengental = 350 gram  Air = 495 gram  Minyak Tanah = 1,5 liter 11
  • 10. 3. Analisis kapasitas produksi per bulan Pengerjaan pembatikan (pencapan dan pewarnaan,untuk persiapan batik dilakukan pada hari sebelumnya) untuk 5 meter kain dapat dikerjakan dalam waktu 2 jam. Jadi jika satu hari kerja (8 jam efektif) dapat mengerjakan batik cap sebanyak 20 meter. Dalam waktu satu minggu (6 hari kerja) dapat terselesaikan sebanyak 120 meter kain batik, dan dalam waktu satu bulan (4 minggu + 2 hari kerja) dapat terselesaikan batik sebanyak 520 meter atau 104 lembar kain batik. No Nama Bahan Jumlah 1 Kain Mori 520 meter 2 Lilin / Malam Bathik 20,8 kg 4 Air 51,48 kg 5 Zat warna reaktif remazol 7,8 kg 6 Sodium Bikarbonat 1,04 kg 7 Urea 5,2 kg 8 Remazhol / Zat Anti Reduksi 2,08 kg 9 Manutex / Pengental 36,4 kg 10 Minyak Tanah IV. 156 liter KESIMPULAN 11
  • 11. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam suatu produksi, perencanaan produksi merupakan suatu hal yang penting dalam suatu produksi, misalnya dalam produksi batik cap. Dengan perencanaan produksi maka akan dapat ditentukan kapasitas produksi yang dapat dibuat sehingga dapat menentukan kebutuhan bahan dasar. V. DAFTAR PUSTAKA Batik Pekalongan, Pembuatan Batik. Teknik Pembuatan Batik « Batik.htm Belajar Membuat Batik. www.indonext.com Batik Bakaran Wetan-Pati. Indek.php.htm Laporan Kerja Praktek di Perusahaan Batik Nadira Tasikmalaya Pembuatan Batik dengan Zat Warna Reaktif Remazol pada Kain Mori Prima. 1996. Bandung: STT Tekstil 11