BATIK TRUNTUM
inti ppt=
- pengertian batik tradisional
- sejarah, filosofi batik truntum
- alat dan bahan membuat batik
((tidak ada cara pembuatan))
tiap halaman sudah diedit dengan bagus n berwarna semua
selamat melihat n donlot yaw
2. Sumber: https://kepulauanbatik.com
Batik tradisional adalah batik yang
susunan motifnya terikat oleh suatu
aturan tertentu dan dengan isen-isen
tertentu. Membatik merupakan
keterampilan yang memiliki nilai seni
tinggi dan telah menjadi bagian dari
budaya bangsa Indonesia. Awalnya, batik
hanya digunakan oleh kalangan
bangsawan dengan aturan yang sangat
ketat, sehingga tidak semua orang boleh
memakai kain batik, terutama pada motif-
motif tertentu yang ditetapkan sebagai
motif larangan untuk kalangan rakyat
biasa. Namun, seiring dengan
perkembangan seni membatik, kain batik
juga bisa dikenakan oleh orang yang
berada diluar lingkungan kerajaan.
Contoh kota penghasil batik: Pekalongan,
Solo, Cirebon, Yogyakarta, Bali, dll.
Tiap kota biasanya memiliki ciri khas
tersendiri yang menandakan ciri masing
masing
Gambar 8.1 Batik Truntum dari Yogyakarta
3. Kata batik berasal dari bahasa Jawa "amba" yang berarti menulis dan
"titik".
Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah
menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama.
Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan
keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian,
sehingga di masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif
perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan
masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian
bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin
seperti yang bisa dilihat pada corak "Mega Mendung", dimana di
beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum
lelaki.
4. oBatik secara historis berasal dari zaman nenek moyang yang dikenal
sejak abad XVII yang ditulis dan dilukis pada daun lontar. Saat itu
morif atau pola batik masih didominasi dengan bentuk binatang dan
tanaman. Namun dalam sejarah perkembangannya batik mengalami
perkembangan, yaitu dari corak-corak lukisan binatang dan tanaman
lambat laun beralih pada motif abstral yang menyerupai awan, relief
candi, wayang beber dan sebagainya. Selanjutnya melalui
penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul
seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini.
oJenis dan corak batik tradisional tergolong amat banyak, namun corak
dan variasinya sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing
daerah yang amat beragam. Khasanah budaya bangsa Indonesia yang
demikian kaya telah mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis
batik tradisional dengan ciri kekhususannya sendiri
5. Batik
tradisio
nal
Batik
moder
n
Terikat aturan
Pembuatan manual
Pembuatan dengan mesin
Menyesuaikan
perkembangan jaman
Lebih mahal
Waktu pembuatan singkat
Sumber:
http://akufhasion
.com
Gambar 8.3
Contoh batik
modern
Baju batik
perempuan
Sumber:
http://obatrindu.com
Gambar 8.2
Contoh batik
tradisional
Batik kawung dari
solo
6.
7. • filosofis adalah segala hal yang berkaitan dengan
kecintaan atas kebijaksanaan (segala yang
berkaitan dgn filsafat). Jadi bisa diartikan hal hal
yang terkandung dalam cerita yang kita bicarakan.
Atau juga bisa diartikan inti.
• Sejarah adalah kejadian yang terjadi pada masa
lampau yang disusun berdasarkan peninggalan-
peninggalan berbagai peristiwa.
Apa perbedaan sejarah
dan filosofi?
8. Ratu
Kencana
(Ratu Beruk)
tidak
mampu
memberikan
keturunan
kepada Paku
Buwana III
Sang Raja
berniat
untuk
menikah
lagi
Sang
Ratu mulai
membuat
karya
batiknya
demi
mengisi
kesendiria
nnya
kelitian
dan
ketekunan
nya
menarik
simpati
sang raja
kasih
sayang
Sang Raja
kepada
Permaisuri
Ratu
Beruk pun
tumbuh
kembali
Rajapun
membatalkan
rencana pernikahan
nya.
VERSI 1
9. Raja selalu
memantau
perkembang
an
pembatikan
Sang Ratu
cinta raja
bersemi
kembali
VERSI 2
Ketekunan
Ratu dalam
membatik
menarik
perhatian
Raja
Ratu mulai
membatik
untuk
menghilang
kan
kesedihannya
Ratu
dilupakan
raja karena
raja
memiliki
kekasih
baru
10. lahir: Kartasura, 1732
Nama asli: Raden Mas Suryadi
Raja kedua Kasunanan Surakarta yang
memerintah tahun 1749 – 1788
wafat: Surakarta, 1788
Sri
Susuhunan
Pakubuwa
na III
11. Lahir antara 1702-1763
Wafat tidak diketahui kapan dan
tempatnya
Anak dari Kyai Tmg Wiroredjo
Ibu dari Sri Sunan Pakubuwono IV
Karena Pakubuwono III dan Ratu Kencana
memiliki 1 anak yaitu Pakubuwono IV, jadi
kemungkinan sejarah yang benar adalah
sejarah versi 2
Ratu Kencana (Ratu Beruk)
Data pribadi Ratu Kencana tidak ada di
internet, hanya sebatas data lokal.
Bahkan foto akan dirinya tidak ada.
12. Filosofi batik truntum
Motif batik Truntum ini merupakan simbol ketulusan cinta kasih Sang
Ratu yang sangat mendalam kepada Sang Raja dan akan terus
berkembang, yang dalam istilah jawa disebut truntum, teruntum atau
tumaruntum. Corak Batik Teruntum terdiri dari motif bintang di langit
berwarna coklat, berlatar hitam dengan kombinasi lambang Garuda.
Masyarakat Jawa memakainya pada saat acara pernikahan karena
memiliki makna harapan cinta kasih kedua mempelai terus tumbuh
berkembang dan terjaga dalam kebahagiaan rumah tangga. Motif ini
dapat diartikan “Ing Ngarso Sung Tulodho” yang berati orang tua harus
memberi contoh kepada anaknya agar dalam memasuki kehidupan
berumah tangga dapat terwujud cinta kasih sayang.
Batik truntum
termasuk dalam
corak ceplok
16. Kain mori
Lilin / malam
Pewarna
Canting
Gawangan
Bandul
Wajan
Ember
Kompor
Taplak
Saringan malam
Dingklik
Ring / Midangan atau Spanram
kayu
Pensil penggaris
17. Untuk batik tulis bakaran, kain yang
dipakai untuk media tulis dan lukis
dalam membatik menggunakan kain
mori yang bahan dasarnya 100 % dari
kapas ( katun ).
Beberapa alasan pengrajin
menggunakan kain mori antara lain :
1. Kain mori tergolong kain yang cukup
tipis, jika dibatik akan tembus atau
batiknya akan terlihat jelas sehingga
mudah untuk diterusi.
2. Kain mori bagus dalam penyerapan
zat warna dan mudah diperoleh di
pasaran.
3. Bila bahan kain mori tidak 100 %
kapas, biasanya kalau terkena
malam akan berkerut.
18. Malam atau lilin batik berfungsi untuk
penahan warna pada batik sehingga bisa
memunculkan pola. Ada beberapa jenis
malam yang bisa digunakan untuk
membatik, diantaranya adalah malam
klowong, malam tembok dan malam
bironi.
Malam klowong digunakan untuk
nglowongi atau pelekatan pertama
pada motif
yang sudah dibuat (mempertegas pola).
Malam tembok digunakan untuk
nemboki/ngeblok/mengisi bidang yang
luas pada sebuah pola.
malam bironi digunakan untuk
menutupi warna biru serta isen-isen.
19. Pewarna yang diperlukan dalam membatik dapat diperoleh dari bahan sintetis
atau alami. Bahan tersebut harus dapat diserap dan terikat kuat dengan bahan
kain yang dibatik.
Pewarna alami Pewarna sintesis
Biji pinang
Akar mengkudu
Kulit manggis
Daun jambu biji
Buah soga
Daun indigo
Kunyit
Biji kesumba
Naptol (teknik celup
Indigosol (teknik celup, colet
Rapid (teknik colet
20. Canting berfungsi sebagai pena untuk
menulis atau kuas untuk melukis sesuai
dengan motif atau pola yang kita
inginkan. Canting merupakan peralatan
membatik yang terbuat dari kuningan,
atau tembaga.
a) Gagang terong yakni bagian
belakang canting yang ditancapkan
pada tangkai utama.
b) Nyamplungan yakni bagian yang
dipakai untuk menempatkan lilin
yang telah dicairkan dari wajan
pencairan malam.
c) Carat atau paruh merupakan bagian
canting yang berbentuk pipa
melengkung untuk jalan cairan
“malam cair” sewaktu alat itu
dipakai untuk membatik.
21. Gawangan adalah
peralatan membatik untuk
membetangngkan kain
mori sewaktu akan dibatik.
Alat ini dibuat sedemikian
rupa ringan dan kuat,
sehingga mudah untuk
dipindah-pindah. Biasanya
gawangan dibuat dari
bahan kayu atau bambu.
22. Bandul dibuat dari bahan timah,
kayu, atau batu dengan
dimasukkan pada kantong yang
digantung pada kain. Fungsinya
untuk menekan kain ke bawah
agar tidak mudah bergeser
sehingga mudah dalam melakukan
proses pembatikkan.
23. Alat ini dipakai untuk proses
pencairan lilin. Kompor yang baik
dalam membatik adalah kompor
dengan perapian yang stabil. Yang
biasanya dipakai kompor sumbu
dengan sumbu 6-8 sumbu dan
juga kompor listrik. Namun
terkadang kompor ini bisa diganti
dengan kompor gas kecil, dan
anglo yang menggunakan arang.
24. Wajan merupakan perkakas dapur yang dibuat dari baja,
alumunium yang dipakai untuk mencairkan malam atau lilin agar
mudah dalam mengangkat dan menurunkannya dari perapian.
Untuk ukuran wajan yang dipakai dalam proses membatik sangat
kecil diameternya berkisar 15-20 cm.
25. Ember atau jambangan air dipakai untuk
proses ngetel, mbabar, dan pewarnaan.
Ember bisa terbuat dari bahan plastik,
sedangkan bak airnya dapat dibuat
secara permanent seperti bak mandi.
26. Taplak yang dimaksud di sini adalah clemek yang
dipakai untuk menutup badan dan kaki sehingga
waktu proses membatik cairan lilin atau malam
yang panas tidak langsung jatuh mengenai
pakaian atau kaki kita secara langsung.
Taplak juga bisa difungsikan sebagai kain penutup
paha untuk melindungi dari tetesan malam yang
panas.
27. Saringan berguna untuk
membersihkan kotoran pada malam
sebelum dipakai untuk membatik
sehingga cairan malam tidak mudah
tersumbat saat mengalir melewati
lubang canting. Biasanya saringan
dibuat dari kain yang kasar.
28. Dingklik adalah jenis kursi kecil
dengan ketinggian 10-20 cm. Kursi
kecil ini dipakai oleh pembatik
karena sangat membantu saat
proses membatik. Kursi / dingklik
ini biasanya terbuat dari kayu atau
plastik
29. Alat ini dipakai untuk
meregangkan kain mori supaya
tidak berkerut saat dibatik. Alat ini
dipakai khusus untuk membatik
kain mori, ukuran sempit,
misalnya sapu tangan, sajadah,
taplak meja, tutup kepala, bahan
tas dan sebagainya.