Batik merupakan warisan budaya Indonesia yang terkenal dengan teknik pewarnaan kain dengan lilin. Dokumen ini menjelaskan berbagai hal tentang batik, mulai dari definisi, teknik pembuatan, motif tradisional, alat dan bahan, hingga tahapan pembuatan batik. Batik dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan tekniknya, seperti batik tulis, cetak, dan jumputan. Motif tradisional yang dijelaskan
8. SEJARAH BATIK
Mesir Kuno
• Ritual keagamaan dan
pemakaman
• Teknik sederhana
Timur Tengah
• Bercampur
dengan
budaya
India, Persia,
China
• Menjadi
kebudayaan
• Teknik
berkembang
Indonesia
•Masuk melalui
perdagangan
•Dari kerajaan
meluas ke rakyat
9. Pengaruh
Kebudayaan
Pola Batik Penyebaran Contoh
Lokal Ceplok, Kawung,
Gringsing, Lereng,
dll.
Daerah masing-
masing
Hindu -
Buddha
Garuda, Cuwiri,
Kalpataru
Jawa
Islam Buraq, kaligrafi Bengkulu,
Cirebon, Jambi
Tiongkok Liong, Qilin, Hong,
Megamendung
Cirebon,
Pekalongan,
Tasikmalaya,
Ciamis
India Jlamprang, merak,
gajah
Cirebon, Garut,
Pekalongan,
Madura
Eropa Buketan, bentuk
bergaya Eropa lain
Jawa
Jepang Sakura, Hokokai, Jawa
10. MOTIF BATIK
Ragam hias/motif batik adalah susunan pola
hias yang menggunakan motif hias dengan
kaidah-kaidah tertentu pada suatu bidang
atau ruang, sehingga menghasilkan suatu
bentuk yang indah. Ragam hias batik dapat
dibedakan menjadi tiga motif.
1. Motif geometris, berupa tumpal, gandi, meander,
swastika, dan kawung.
2. Motif nongeometris, berupa manusia, binatang,
dan tumbuhan.
3. Motif benda mati, berupa awan, air, angin, api,
gunung, matahari, dan batu.
11. MOTIF BATIK TRADISIONAL
INDONESIA
1. Batik Motif Ceplok.
Jenis motif ceplok ini memiliki berbagai macam desain
geometris. Biasanya motif ini didasarkan pada gambar
mawar melingkar, bintang, atau bentuk kecil lainnya
yang membentuk pola simetris keseluruhan pada kain.
12. 2. Batik Motif Kawung.
Batik kawung dipercaya
merupakan motif batik yang
tertua. Batik kawung pada
jaman dahulu khusus
disediakan untuk keluarga
kerajaan. Motif kawung ini
merupakan penampang buah
aren kelapa. Ada beberapa
kalangan yang mengatakan
salib di antara empat oval
mengacu pada sumber energi
universal.
3. Batik Motif Parang Rusak
Motif parang rusak memiliki arti
pertarungan antara manusia
yang melawan kejahatan dengan
cara mengendalikan sifat-sifat
dan keinginan mereka sehingga
mereka menjadi mulia,
bijaksana, dan akan menang
dengan bisa mengendalikan diri
dari segala hal yang buruk.
13. 4. Batik Motif Parang Barong
Batik motif parang barong ini
pada jaman dahulu hanya
dipakai oleh raja. Motif parang
barong dipercaya sebagai pola
yang suci. Arti dari motif
parang barong ini adalah
supaya sang raja menjadi hati-
hati didalam menjaga dirinya
sendiri. Sehingga diharapkan
sang raja akan menjadi seorang
penguasa yang jujur, adil, serta
bertanggung jawab terhadap
rakyatnya.
5. Batik Motif Loreng
Motif loreng memiliki desain
baris diagonal di antara motif
parang. Batik motif ini banyak
ditemukan garis polanya hanya
deretan garis diagonal yang
sempit penuh dengan pola
kecil-kecil. Motif ini juga
merupakan salah satu pola lama
yang pada jaman dulu hanya
14. 6. Batik Motif Nitik
Motif nitik juga merupakan
batik dengan motif tertua,
karena batik ini dulu
terinspirasi oleh kain tenun
patola yang dibawa oleh para
pedagang dari Gujarat India
yang datang ke Indonesia.
Motif nitik ini dulu biasanya
dikenakan oleh orang tua
pada acara pernikahan.
7. Batik Motif Semen
Motif semen mempunyai arti
sebagai tumbuhan. Pola motif
semen terinspirasi oleh keadaan
alam dan lingkungan. Hal ini
ditunjukkan dengan pola daun,
gunung, dan juga hewan. Motif
ini dulu sering digunakan untuk
acara umum.
15. 8. Batik Motif Kraton
Pada batik kraton motifnya
terkandung makna serta filosofi
hidup. Batik Kraton ini dulu
dibuat oleh para putri keraton
maupun oleh para pembatik
ahli yang ada di dalam
lingkungan keraton. Dulunya
motif ini tidak diperbolehkan
untuk dipakai oleh orang
kebanyakan seperti halnya
motif batik Parang Rusak,
Parang Barong, Udan Liris, dan
beberapa jenis motif yang lain.
Batik motif keraton ini adalah
cikal bakal dari berbagai
macam batik yang ada dan
berkembang di Indonesia. 9. Batik Motif Cuwiri
Motif batik cuwiri ini memakai
pewarna soga alami. Pada umumnya
batik cuwiri ini dipakai untuk
semekan atau kemben yang sering
dipakai pada upacara adat mitoni
pada wanita hamil. Motif ini
umumnya ditandai dengan
penggunaan ragam hias meru dan
gurda. Arti dari cuwiri sendiri
adalah kecil kecil.
16. 10. Batik Motif Sudagaran
Batik motif sudagaran
merupakan modifikasi batik
larangan dari keraton yang lalu
dibuat motif baru oleh para
seniman yang berasal dari kaum
saudagar agar sesuai dengan
selera mereka. Para seniman
batik ini juga mengubah motif
larangan (terlarang) sehingga
bisa dipakai oleh masyarakat
umum. Motif batik sudagaran ini
tterkenal dengan disain yang
terkesan berani dalam hal
pemilihan bentuk, penggunaan
benda-benda alam dan juga
binatang, serta pemakaian
kombinasi warna yang
didominasi warna soga atau biru
tua. 11. Batik Motif Tambal
Motif tambal mempunyai arti
menambal atau memperbaiki
sesuatu yang telah rusak. Pada
jaman dahulu kain batik motif
tambal ini sangat dipercayai bisa
membantu menyembuhkan orang
sakit dengan cara menyelimuti
orang yang sakit tersebut dengan
kain batik motif tambal ini.
17. 12. Motif Sekar Jagad
Motif sekar jagad merupakan
salah satu motif khas batik dari
Indonesia. Motif ini memiliki
arti dan makna kecantikan atau
keindahan yang akan membuat
orang menjadi terpesona
melihatnya. Dalam kalangan
jawa ada yang berpendapat
bahwa kata Sekar Jagad
mempunyai arti “kar jagad” (kar
adalah peta, sedangkan jagad
adalah dunia) yang berarti,
motif ini menggambarkan
keragaman yang ada di seluruh
dunia. 13. Batik Motif Sido Mukti
Motif sido mukti pada umumnya
dipakai sebagai kain dalam upacara
adat perkawinan dan acara resepsi
atau pahargyan. Motif sido mukti ini
biasanya dibuat menggunakan
pewarna soga alam. Pola dasar yang
terdapat di motif batik Sido Mukti
adalah gurda. Makna atau filosofi
dari motif ini adalah harapan untuk
mendapatkan kebahagiaan lahir
18. 14. Batik Motif Sido Asih
Batik motif sido asih umumnya
sama seperti batik sido luhur
yaitu dipakai oleh pengantin
perempuan. Motif batik Sido
Asih mempunyai makna agar
dalam hidup berumah tangga
selalu dipenuhi dengan kasih
sayang. Dalam arti yang lebih
luas, batik Sido asih mempunyai
arti agar manusia selalu
mengembangkan rasa saling
mengasihi dan menyayangi
antar sesama manusia dan
makhluk hidup.
15. Batik Motif Sido Luhur
Batik motif sido luhur sering
dikenakan oleh para pengantin
perempuan di malam pegantin.
Motif sido luhur ini mengandung
makna keluhuran yang berarti
suatu harapan agar orang yang
memakainya bisa mencapai
kedudukan yang lebih tinggi
serta bisa menjadi panutan di
19. ALAT DAN BAHAN
Untuk membuat batik tulis, ada banyak bahan dan alat
yang diperlukan guna menghasilkan kain batik seperti
yang sering kita lihat saat ini.
20. 1.Kain mori
Kain mori merupakan bahan utama untuk
membuat batik tulis, kain ini berasal dari
bahan kapas yang telah mengalami proses
pemutihan dan memiliki klasifikasi khusus.
21. 2.Lilin
Malam atau lilin batik berfungsi untuk
penahan warna pada batik sehingga bisa
memunculkan pola.
27. 8. Bandul, Adalah alat pemberat yang
digunakan untuk menahan kain
batik agar tidak mudah bergeser
ketika sedang dilukis dengan
malam.
9. Taplak, untuk alas
10.Meja kayu
28. TAHAP MEMBUAT BATIK
a. Tahap perancangan
Berikut ini adalah langkah-langkah membuat batik
tulis.
1) Corak
BATIK
ACEH
BATIK
SOLO
29. b. Tahap Pembatikan
1. Membuat pola
pada bahan dan desain. Hal ini diambil dengan
menggunakan pensil.
30. 2. Menggambar / melukis pola dengan
menggunakan malam /lilin dan canting -
pencedok kecil yang digunakan untuk
menerapkan lilin dalam proses-batik itu
dibuat dengan mengikuti pola yang diambil
dengan pensil pada kedua sisi- kembali ke-
belakang.
31. 3. "Nyolet" adalah lukisan dengan kuas kanvas atau
untuk kebutuhan tertentu warna di area pola gambar.
Hal ini dilakukan dengan mengikuti pola yang diambil
oleh pensil.
4. Menutup bagian motif gambar dengan malam. Hal
tersebut untuk menghindari pencampuran warna
untuk mewarnai berikutnya / ngerek.
5. Memberi warna pada bahan yang tidak tercakup
oleh malam / lilin. Hal ini dilakukan dengan
penyelaman warna menggunakan warna tertentu/
ngerek.Setelah penyelaman warna kering di bawah
sinar matahari tak langsung, dan biarkan kering.
Kemudian, ulangi proses sebelumnya.
6. "Nglorod" yaitu menghilangkan malam /lilin dari
bahan pada wadah dengan air panas, perebusan
dalam suhu yang tinggi.
33. KETEL
1. Proses ketel adalah tahap awal dari
pembuatan kain batik. Secara garis
besar, proses ketel adalah perebusan
kain dengan menggunakan bahan-
bahan alami dan kurang-lebih
memakan waktu 7 hari. Setelah
kain di ketel, kain dibersihkan dan
dikeringkan kemudian diberi motif
dengan menggunakan pensil.
34. NYORET
Nyoret adalah menggambar pola pada
kain dengan pensil. Biasanya pada corak
tertentu seperti Geometris dan cerita
membutuhkan proses nyoret ini.
Biasanya hasil nyoret ini yang digunakan
sebagai bahan dalam pelajaran
membatik bagi wisatawan yang datang
ke pengrajin atau museum batik.
35. NGLOWONG
Proses ini sangat dikenal oleh orang
yang melihat proses batik. Dan biasanya
ini yang diperagakan oleh para
wisatawan dalam pelajaran membuat
batik. Prinsipnya nglowong berarti
Tahap pertama pelekatan malam ( Lilin
dengan cap atau canting ). Nglowong
pada satu sisi kain disebut dengan ”
ngengreng “
36. NEMBOK
Merupakan pengimbuhan malam tahap
kedua untuk membuat warna -warna
yang tertutup menjadi tegas setelah
pencelupan tahap berikutnya. Lilin (
malam ) untuk nembok biasanya lebih
liat dan kuat melekat pada kain
37. MEDEL
Merupakan pencelupan pertama pada
kain batik. Pada pembuatan batik klasik,
biasanya menggunakan warna biru tua.
Sementara pada batik modern bisa
menggunakan warna apapun karena
tidak ada pakem / aturan tradisi
38. NGEROK
Ngerok adalah Merontokkan malam / lilin dengan
menggunakan pisau tumpul, sikat atau alat kerik
lainnya…Sedangkan jika dengan merebus kain seperti
gambar di lampiran , prosesnya disebut nglorod
39. MBIRONI
Mbironi adalah pelekatan malam tahap ketiga untuk
mempertegas pola. Mbironi hanya menutup bagian –
bagian tertentu yang diharapkan tetap berwarna gelap
40. NYOLET
Merupakan pembubuhan warna dengan
kuas pada bagian – bagian kain yang
sudah digambari dengan pola malam.
Tujuannya memberi efek warna warni
pada kain atau untuk menonjolkan motif
– motif tertentu..proses ini kuat pada
batik pesisiran
41. NYOGA
Proses terakhir dalam pembuatan batik adalah nyoga.
Yaitu pencelupan tahap kedua,setelah proses ini dirasa
cukup, dilanjutkan dengan pengeringan.