1. Apa Sukses Selanjutnya?
Banyak orang yang sukses berkarier sebagai pengusaha, eksekutif, professional, artis,
cendekiawan, pejabat tinggi, atau para celebrity ternama yang kelihatan memiliki kehidupan
luar mengagumkan, namun ternyata memiliki kehidupan pribadi yang kurang bahagia. Mereka
merasakan kehampaan hidup, kekosongan hati atau kemiskinan jiwa dan bahkan banyak yang
kehidupannya diakhiri "unhappy ending" , seperti terbukti melakukan korupsi, berakhir
dipenjara, melakukan penipuan, penggelapan pajak atau terbukti selingkuh yang ditayangkan
berbagai media masa, dll.
Seseorang yang meraih "outer success" atau kesuksesan duniawi seperti karier yang
cemerlang, gelar akademik yang berderet panjang, konglomerat yang menguasai puluhan
perusahaan atau popularitas yang tinggi, ternyata kalau tidak diimbangi dengan diimbangi
dengan "inner success" atau sukses ukhrawi, hanya akan berakhir dengan kesia-siaan hidup.
Mengejar kesuksesan dengan hanya mengedepankan satu sisi "material sukses" semata
dengan tidak mengimbangi sisi lainnya yakni "spiritual sukses " hanyalah akan berkahir
dengan kehampaan dan kemiskinan hati.
• Kalau demikian, bagaimana melanjutkan kesuksesan yang sudah kita dapatkan pada
tingkatan yang lebih tinggi ?
• Apa sukses selanjutnya setelah satu sisi kesuksesan duniawi sudah kita raih ?
• Bagaimana mensinergikan antara "Inner Success" dengan "outer success" yang kita
dapatkan ?
Pertanyaan seperti ini dapat menggiring manusia pada usaha memahami makna sukses yang
lebih tinggi, yakni sesuai dengan visi dan misi hidup yang diberikan oleh Allah Sang Pemilik
Kehidupan kepada manusia. Karena puncak kesuksesan dan kemenangan hidup itu bukanlah
pada prestasi duniawi yang nampak menggiurkan dan menyilaukan mata itu, tetapi masih ada
perjalanan sukses yang sesungguhnya yang menyentuh aspek spiritual manusia.
Saya sungguh terkesan dengan apa yang menjadi prinsip bisnis Konosuke Matsushita, seorang
pendiri dan pemimpin bisnis raksasa kelas dunia Group Perusahaan Jepang Matsushita. Dia
memiliki motto hidup yang juga menjadi motto bisnisnya adalah "Life isn't only for bread",
atau hidup bukanlah sekedar untuk sepotong roti.
Saya percaya statemen singkat dan terlihat sederhana ini tidak terjadi begitu saja, karena
pasti lahir dari proses panjang dalam perjalanan kehidupannya hingga dapat menemukan
sebuah tujuan kehidupan tertinggi. Hal ini telah dibuktikan oleh Matsushita dalam hidupnya
dengan tidak hanya menjadi seorang entrepreneur sukses luar biasa. Matsushita juga
mengabdikan hidupnya menjadi pendidik, menjadi penulis puluhan buku, membagikan
ilmunya kepada banyak orang dan ternyata ia juga dikenal sebagai seorang filsuf yang sangat
popular. Meskipun memiliki kekayaan harta berlimpah, namun gaya hidupnya sederhana jauh
dari kemewahan duniawi. Matsushita bahkan rela menyumbangkan ratusan juta US Dollar dari
uang pribadinya dan dari kas perusahaannya untuk kepentingan kemanusiaan.
Sebagai makhluk yang sempurna, manusia perlu memahami mengapa kita hidup, untuk apa
kita hidup dan kemana tujuan akhir kehidupan tertinggi. Memahami hal ini akan menggiring
kita untuk menemukan siapa Tuhan kita sebenarnya. Dengan demikian dalam hidup, kita tidak
akan mudah dibelokkan untuk ber-Tuhan kepada kekayaan harta, ber-Tuhan kepada jabatan,
ber-Tuhan kepada gelar akademik, ber-Tuhan kepada popularitas dan semua asesories
Muhaemien.blogspot.com
2. duniawi lainnya. Kita tidak mudah dibelokkan oleh kemilau dan gemerlapnya aksesories
duniawi yang menyesatkan, kemudian melalaikan nilai-nilai spiritual yang menjadi pusat
gravitasi jiwa dalam setiap langkah kehidupan. Karena pusat orientasi hidup tertinggi yang
dapat menyentuh pada kebahagiaan aspek spiritualnya manusia adalah pada hati yang
"taqarrub" atau menuju pada sifat-sifat Allah yang Maha Agung yang sudah "built in" dalam
diri kita.
• Pernahkah Anda merasakan suatu kebahagiaan ketika Anda membantu orang lain dari
kesusahan, seperti mereka yang terkenal korban gempa, korban banjir, korban
lumpur atau kelaparan ?
• Dapatkah Anda merasakan kenikmatan dan kepuasaan hati ketika dapat menolong
orang lain memerlukan bantuan ?
• Bisakah Anda merasakan sebuah kedamaian jiwa ketika Anda dapat membagi
kebahagiaan yang kita miliki dengan orang lain ?.
• Bagaimana kita dapat merasakan kesuksesan yang lebih berarti ketika kita dapat
membantu kesuksesan orang lain ?
• Pernahkah Anda merasakan kebahagiaan yang menyentuh hati ketika menggunakan
segenap potensi yang kita miliki untuk tujuan kemuliaan hidup ?
Hermawan Kartajaya mempunyai caranya sendiri dalam mengabdikan hidupnya untuk orang
lain. Sebagai seorang guru marketing, Hermawan adalah salah satu orang yang saya kagumi
dan membuat diri saya "melek" marketing. Mungkin juga berjuta orang Indonesia lainnya
menjadi melek marketing melalui buku-bukunya.
Dalam bukunya "Hermawan Kartajaya on Marketing ", dia mengatakan, "Kalau meninggal,
saya ingin dikenang di nisan saya `Di sini berbaring Hermawan Kartajaya the great marketing
contributor', semacam itulah. Jadi saya bicara bolak-balik supaya nanti anak dan cucu saya
ingat." Itulah Hermawan Kartajaya yang mendedikasikan hidupnya bagi marketing. Kini
berbagai pemikiran dan konsep marketing yang dibuatnya sudah diakui di berbagai negara
dan dirinya dikenal sebagai pakar marketing kelas dunia.
Setiap orang memiliki kesempatan berperan dalam meletakkanlah landasan kehidupan mulia
bagi dirinya. Membuat peran kehidupan mulia yang dapat dikenang oleh kehidupan dan dunia.
Setiap orang dapat menjadi sumber cahaya yang memancar menerangi orang-orang yang
berada dalam kegelapan disekitarnya. Karena setiap manusia memiliki bekal kecerdasan
dalam menjalani kehidupannya.
Kalau Matsuhita mengabdikan hidupnya untuk menulis buku, mengajar dan memberikan
bantuan bagi kemanusiaan dan Hermawan Kartajaya mengabdikan hidupnya untuk dikenang
sebagai the great marketing contribnutor, lalu bagaimana dengan Anda ?
Bagaimana menemukan suara hati yang menjadi keinginan agung dalam diri kita ? Bagaimana
memberdayakan anugerah yang ada dalam diri kita untuk meraih kesuksesan dan keagungan
dalam hidup ?
Sumber: Apa Sukses Selanjutnya Oleh Eko Jalu Santoso, Penulis Buku "The Art of Life
Revolution" diterbitkan Elex Media Komputindo, Founder Morivasi Nurani Indonesia.
Muhaemien.blogspot.com